Desain penlitian

45
Desain penlitian Dr Djaka Handaja MPH 1

description

metpen

Transcript of Desain penlitian

Desain penlitian

Dr Djaka Handaja MPH

1

DESAIN PENELITIAN :

Merupakan rencana penelitian yang di susun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban thd masalahnya.

Dalam arti luas mencakup berbagai hal yang di dilakukan peneliti mulai:Identifikasi masalah,perumusan masalah,hipotesis operasionalisasi hypotesis tersebut sampai pada analisa data

Guna Desain Penelitian:1. Merupakan sarana guna mamperoleh jawaban atas pertanyaan

penelitian2. Merupakan alat untuk mengontrol/ mengendalikan pelbagai

variable yg berpengaruh pada penelitian3. Merupakan kerangka acuan bagi pengkajian hubungan antar

variable penelitian4. Observasi apa yang harus dilakukan5. Bagai mana mengukur & menganalisa

2

Pemilihan desain penelitian

1.Observasional : melakukan pengamatan tanpa intervensi a. Studi Retrospectif ( sudah berlangsung ) b. Studi Prospectif ( belum terjadi )2.Experimental : melakukan intervensi.

3

1. Jenis penelitian yang satu tidak lebih unggul dari yang lain karena jenis penelitian yang di pilih berhubungan erat dengan tujuan penelitian

2. Jenis penelitian yg tepat bertujuan untuk mamperoleh jawaban yg di inginkan dengan cara yang efektif dan hasil memuaskan

3. Jenis penelitian dapat menunjang jenis penelitian yang lain

4

Penelitian deskriftif:Deskriftif phenomena yang di temukan berupa faktor

resiko maupun hasil / efeknyaDisajikan apa adanyaTidak di analisaTak perlu hipotesisPenelitian analitikMencari hubungan antara variableMelakukan analisa dari data yang di temukanPerlu hipotesaAnalitik Observational:Penelitian CrossectionalPenelitian Kasus- kontrolPenelitian Kohort

5

Desain penelitian

observational Intervensional/Experimen

Laporan kasus Seri kasusStudi Cross SectionalSurveiStudi Kasus-kontrolStudi kohort

Uji klinisIntervensi:Pendidikan perilakuKesehatan masyarakat

6

Desain penelitian

observational Penelitian Experimen

Deskriftif Analitik

1. Laporan kasus

2. Seri kasus3. Laporan

survei

1. Crossectional

2. Kasus & kontrol

3. Kohort

Pra experimen

Experimen Sesungguhnya

Ex p Semu

1. Pra Experimen: ( Pre Experiment Desaign )A. Postest Only DesaignB. One group Praetest-Postest DesaignC. Static group Comparison Desaign2. Experimen sungguhan : ( True Experiment Desaign )A. Praetest-Postest with control group DesaignB. Randomize Salomon four group DesaignC. Postest only control goup Desaign3. Experimen Semu : ( Quasi Experiment Desaign )A. Time Series DesaignB. Control time series DesaignC. Non Equivalent control group DesaignD. Separate sample Praetest-Postest Desaign

8

Penelitian Observasional deskriftif

1. Laporan kasus dan seri kasus Tidak dapat menilai hubungan sebab akibat Tidak ada kontrol Dokumentasi yang berharga Stimulasi penelitian lebih lanjut

9

Crossectional1. Suatu saat : tiap subjek diamati suatu saat atau satukali saja2. Pengukuran variable subjek pada saat pemeriksaan3. Tidak melakukan tindak lanjut4. Dapat digunakan secara deskriptif maupun analitik5. Mempelajari hubungan faktor resiko dan penyakit6. Pengukuran hubungan variable bebas ( faktor resiko )dan variable

terikat/tergantung (efek )7. Diukur jumlah subjek yang mengalami efek ataupun yang tak mengalami8. Disusun dengan tabel 2 X 29. Dihitung Ratio Prevalensinya ( Perbandingan prevalensi efek pada

kelompok dg faktor resiko dan yg tanpa resiko )10. RP > 1 faktor merupakan faktor resiko

10

• Cross Sectional :• 1.Mempelajari faktor resiko dan efek/penyakit• 2.Subjek penelitian hanya diobservasi sekali• 3.Pengukuran variable pd saat pemeriksaan• 4.Faktor resiko : a. Intrinsik dan b. Extrinsik

11

Faktor Intrin Faktor Extrin

Manusia ( Host )

Sakit

Cara penelitian Cross Sectional

• 1.Mengidentifikasi Variable penelitian dan mengidentifikasi faktor resiko dan Efek

• 2.Menetapkan subjek penelitian• 3.Observasi ( pengumpulan data ) faktor

resiko dan Efek• 4.Melakukan analisa dan korelasi dg cara

membandingkan faktor resiko dan efek.

12

Pemilihan variable bebas dan tergantung

Efek ( + ) : A Faktor Resiko + Efek ( - ) : B Efek ( + ) : C Faktor Resiko - Efek ( - ) : D

13

Contoh : Peneliti ingin mengetahui hubungan antara anemia besi dengan ibu yg melahirkan dengan BBLR ( berat badan lahir rendah )

Langkah - langkah :1.Mengidentifikasi variable2 yg akan diteliti. -Variable dependen ( efek ) : BBRL -Variable Independen (resiko): Anemia besi -Variable independen yg dikendalikan ( faktor intrinsk dan extrinsik )

14

15

Faktor IntrinsikGangguan

metabolismeStatus giziPenyakit

Faktor ExtrinsikPendidikan

PerilakuSosial Ekonomi

Pekerjaan

Anemia besi

BBRL

2. Menetapkan subyek penelitian / populasi dalam sample Subyek penelitian: Ibu yang baru melahirkan Tempat : RSU,RSB,Puskesmas. Waktu di tentukan Pengambilan sample : Random atau non Random3. Pengumpulan data : Pengukuran terhadap variable dependen ,independen dan

variable yang di kendalikan dengan cara : data dari catatan medik,pemeriksaan lab ,wawancara,kuesioner dll

Pengukuran berat badan bayi Memeriksa HB Mengukur variable variable lain yang di kehendaki4. Mengolah dan menganalisa data : Dengan cara

menggabungkan antara BBLR dan Ibu yang menderita anemia besi dengan mencari RP nya ( Rasio Prevalen ) 16

Studi cross sectional

Rasio prevalen (R.P ) = A/ (A + B ) : C / (C + D )RP = 1 bukan faktor resikoRP=>1 merupakan faktor resikoRP=<1 merupakan faktor perfektifDihitung dengan interval kepercayaan sebesar 95 %

Efek

Faktor resiko

Ya Tidak Jumlah

Ya A B A+B

Tidak C D C+D

17

Studi kasus kontrol:

1. Pengukuran variable bebas & tergantung tidak di lakukan pada saat yang sama

2. Variable tergantung di ukur dulu3. Variable bebas di cari secara retrospektif4. Sama dengan studi longitudinal 5. Variable subjek diikuti sampai periode tertentu 6. Kontrol di pilih dari populasi yg karakteristiknya sama dg kasusnya7. Hasil disusun dalam tabel 2x28. Diukur Odd Ratio nya9. Rasio odds merupakan peran faktor resiko 10. R.O= 1 = faktor yg diteliti tidak merupakan faktor resiko11. R.O > 1= faktor yg diteliti merupakan penyebab efek/faktor resiko12. RO< 1= faktor yg diteliti bukan merupakan faktor protectif

18

Contoh: Peneliti ingin mengetahui hubungan antara gangguan faal paru pekerja bagian penggilingan tembakau dengan pekerja bagian pengepakan di suatu industri rokok

1. Mengidentifikasi variable dependen ( efek ) dan variable indipenden / faktor resiko ( debu tembakau )

Variable dependen : gangguan faal paru variable indipenden : sample yang terpapar debu tembakau variable independen lain : pendidikan,lama kerja,umur,dll2. Menentukan obyek penelitian Pekerja bagian penggilingan : kasus Pekerja bagian pengepakan :kontrol Diambil sample secara random atau secara non random3. Mengidentifikasi kasus 4. Menentukan kontrol dll pekerja bagian pengepakan5. Melakukan pengujian : Uji faal paru baik yabng ada di bagian penggilingan maupun yang di bagian

pengepakan dg alat spinometer6. Melakukan pengolahan dan analisa data dengan menghitung RO ( Ratio Odds )

nya 19

kontrol

Resiko + Resiko -

kasus Resiko + A B

Resiko - C D

20

EFEK

FAKTOR RESIKO

YA TIDAK JUMLAH

ya A B A+B

TIDAK C D C+D

JUMLAH A+C B+D A+B+C+D

Risiko Relatif dinyatakan dengan Rasio Odds ( RO )

Rasio Odds ( RO ) = A/ ( A+B ) : B/ ( A+B )/C/( C+D ):D/ (C+D ) = A/B : C/D = AD / BC

21

Penelitan kohort:1. Diidentifikasi dulu kausanya2. Di ikuti selama periode tertentu( prospektif) untuk

mencari efeknya3. Adanya subyek kontrol4. Disusun dalam tabel 2x25. Ditentukan incidens terjadinya efek6. Diukur Resiko Relatifnya7. RR=>1 faktor tsb merupakan faktor resiko8. RR =<1 faktor tsb merupakan faktor protektif 9. RR =1= faktor tsb bukan merupakan faktor resiko

22

Rancangan penelitian KohortPenelitian Kohort = Penelitian Prospektif Contoh :Peneliti ingin membuktikan antara hubungan Ca Paru ( efek )

dengan Merokok ( resiko )Langkah 1: a. Mengidentifikasi faktor efek ( variable dependen ) b. Mengidentifikasi faktor resiko ( variable Indipenden ) c. Mengidentifikasi faktor resiko lainya ( umur, pendidikan,pekerjaan )Langkah 2 : Menetapkan subjek penelitian : populasi dan sample penelitian : Penduduk disuatu tempat dengan umur 30- 50 th baik yang merokok maupun yang tidak merokokLangkah 3 : a. Mengidentifikasi subjek yang Merokok ( resiko + ) b. Mengidentifikasi subjek yang Tidak Merokok ( resiko - ) c. Jumlah sama 23

Langkah 4: Mengobservasi perkembangan efek pada kelompok

Yang merokok( resiko + ) dan kelompok yang tidak merokok ( kontrol ) sampai waktu tertentu ( 10 th ) kedepan untuk mengetahui adanya perkembangan atau terjadinya Ca Paru

Langkah 5 Mengolah dan menganalisa data dengan

membandingkan populasi yang menderita Ca paru dengan yang tidak menderita Ca paru baik kelompok merokok maupun yang tidak merokok

24

25

Populasisample

Faktor resiko ( + )

Efek +

Efek -

Faktor resiko ( - )

Tidak merokok

prospektif

prosfektif

Efek +

Efek -

Merokok

Resiko relatif ( RR ) = A / ( A+B ) : C / (C+D )

Efek

Faktor ResikoYa Tidak Jumlah

Ya A B A+B

Tidak C D C+D

26

Penelitian experimental:1.Sama dengan studi intervensional2.Mencari hububgan sebab akibat3.Kapasitas asosiasinya lebih tinggi4.Mahal dan pelaksanaanya rumit5.Penggunaan lebih terbatas6.Di gunakan dalan bentuk uji klinis atau trial

komunitas.

27

Langkah langkahPenelitian Experimen

1. Tinjauan literatur yg sesuai dg masalah yg diteliti2. Mengidentifikasi masalah penelitian3. Merumuskan masalah4. Merumuskan Hipotesa5. Menyusun rencana Experimen :a. Menentukan variable bebas dan variable terikatb. Memilih Disain Eperimenc. Menentukan sampled. Menyusun alat experimen dan alat ukur

28

e. Menyusun outline prosedur pengumpulan data f. Menyusun hipotesis statistik6. Mengumpulkan data tahap pertama ( pretest )7. Melakukan Experimen8. Mengumpulkan data tahap kedua ( postest )9. Mengolah dan menganalisa data10. Menyusun laporan

Dalam penelitian Experimen diperlukan KONTROLKONTROL : Kelompok atau individu yg tidak dikenai perlakuan atau percobaan

29

Faktor faktor yg dikontrol ( diawasi )

A. Variable bebas ( Independen )B. Variable terikat ( dependent )C. Kelompok Experimen dan kelompok kontrolD. Populasi dan sampleE. Skor rata-rata hasil test

30

Simbol dan lambang lambang dalam Penelitian Experimen

R = Randomisasi ( Randomization )

01. ( T 1 ) = Pengukuran Pertama ( Pretest )

X = Perlakuan atau Experimen

02. ( T2 ) = Pengukuran Kedua ( Postest )31

Rancangan pra Ex perimen

A. Postes only design Tidak ada kelompok kontrol Perlakuan ( intervensi ) telah di lakukan ( X ) Di lakukan postes ( o2 ) Experimen Postes

Bersifat deskriftif Cepat dan mudah Meneliti program inovatif ( pendidikan Kes ) Untuk mengatahui masalah masalah yang diteliti

X 02

B. One Group Pretes - Postes Tidak ada kelompok kontrol Dilakukan observasi pertama Pretes Perlakuan (Exp ) Postes

33

01 X 02

C. Perbandingan Kelompok Statis ( Static Group Comparison) Ada kelompok kontrol Kelompok experimen memerima perlakuan ( X ) Dilakukankan postes ( 02 ) Di bandingkan hasil kelompok experimen & kelompok kontrol Faktor ganguan dpt di kurangi

34

perlakuan pretes

Kel Experimen X O2

Kel Kontrol O2

2.Rancangan Experimen sungguhan (True Experiment )

A. Rancangan pretes- postes dengan kelompok kontrol (Pretest- Postest with control group )

Di lakukan rendomisasi baik kelompok experimen maupun kolompok kontrol

Di lakukan pre tes pada kedua kelompok Di lakukan intervensi perlakuan ( X ) pada kelompok Experimen Dilakukan postes pada kedua kelompok

35

Pretes Perlakuan Postes

R. (Kel.Expermen ) 01 X 02

R. (Kel. Kontrol ) 01 02

36

Dengan Randomisasi kedua kelompok punya sifat yang sama

Sulit dilakukan dilapangan karena sulit melakukan randomisasi

Sulit melakukan di masyarakat karena dengan satu mendapat perlakuan dan yang satu tidak mendapat perlakuan

Jika lebih dari satu variable atau dua perlakuan Misalnya A dan B

37

Pretes Perlakuan Postes

R. Kel Exp A 01 X 02

R. Kel Exp B 01 X 02

R. Kel Kontrol 01 02

B. Randomized Salomon Four Group

- Ramdomisasi - Kelompok Experimen mendapat perla kuan ( X ) dan diukur pretes dan postes - Kelompok kontrol dukur pretes dan tidak ada perlakuan dan diukur postes - Kelompok kontrol dilakukan perlakuan ( X ) tanpa pretes dan diukur postes - Kelompok kontrol hanya diukur postes saja

38

39

Pretes Perlakuan postes

R. Kel.Experimen 01 X 02

R.Kel. Kontrol 01 02

R.Kel. Kontrol X 02

R. Kel. Kontrol 02

C. Rancangan Postes dengan kelompok kontrol ( Postest only control group desaign )

- Randomisasi - Tidak ada pretes

40

Pretet Perlakuan Postes

R. Kel Exp X 02

R.Kel Kontrol 02

3. Rancangan Penelitian Experimen Semu ( Quasi Experiment ) A.Rancangan rangkaian waktu ( Time series Desaign ) - Tidak ada randomisasi - Tidak memiliki ciri2 rancangan experimen yang sebenarnya - Validitas lebih tinggi - Pengaruh faktor luar dapat dikurangi - Observasi lebih dari satu kali baik pretes maupun postes

41

Pretes Perlakuan Postes

01. 02, 03, 04 X 05, 06, 07, 08

B. Rancangan Rangkaian waktu dengan ke lompok kontrol ( Control Time Series Desaign )

- Sama dengan Time series desaign hanya diberikan control - Validitas lebih tinggi

42

Pretes Perlakuan Postes

Kel. Experimen 01, 02, o3, 04 X 05, 06, 07, 08

Kel. Kontrol 01, 02, 03, 04 X 05, 06, 07, 08

C. Rancangan Non Equivalent Control Group ( Non Randomize Control Group Pretest-Postest )

- Tidak ada randomisasi ( Non Random ) - Kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan

43

Pretes Perlakuan Postes

Kel. Experimen 01 X 02

Kel. Kontrol 01 02

D. Separate Sample Pretest – Postest - Randomisasi - Kelompok Experimen dilakukan pretes dan diberikan perlakuan tidak dilakukan postes - Kelompok kontrol dilakukan perlakuan dan diukur postes tapi tdak dilakukan pretes

44

Pretes Perlakuan Postes

R. Kel.Exp 01 X

R. Kel.Kontrol X 02

45