BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB...

17
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 33 Jenis penelitian ini adalah penelitian tidak murni, desain penelitian yang diunakan yaitu menggunakan model One Group pretest Posttest Design yang mana penelitian eksperimen jenis ini dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. 34 Skema model One Group Pretest Posttest Design adalah sebagai berikut. Dimana: O 1 = Pretest X = Perlakuan Model Problem Based Learning O 2 = Posttest 33 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hal. 12. 34 Ibid.,hal. 279. O 1 X O 2

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Pendekatan

kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka,

mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan

penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan grafik, bagan, gambar

atau tampilan lain.33

Jenis penelitian ini adalah penelitian tidak murni, desain

penelitian yang diunakan yaitu menggunakan model One Group pretest

Posttest Design yang mana penelitian eksperimen jenis ini dilaksanakan pada

satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding.34

Skema model One Group

Pretest Posttest Design adalah sebagai berikut.

Dimana:

O1 = Pretest

X = Perlakuan Model Problem Based Learning

O2 = Posttest

33

Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Edisi

Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hal. 12. 34

Ibid.,hal. 279.

O1 X O2

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

37

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat

berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan udara, gejala, nilai, peristiwa,

sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi

sumber data penelitian.35

Peneliti mengambil Kelas VIII semester 1 tahun

ajaran 2016/2017 di MTsN 1 MODEL Palangka Raya adapun jumlah

kelas VIII sebanyak 6 kelas dengan jumlah siswa ±216 Siswa,

Rinciannya yaitu :

Tabel 3.1 Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII36

No. Kelas Jumlah siswa (orang)

1 VIII-1 36

2 VIII-2 37

3 VIII-3 37

4 VIII-4 36

5 VIII-5 36

6 VIII-6 34

∑ 216

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang ciri-ciri atau keadaan

tertentu yang akan diteliti.37

Peneliti dalam mengambil sampel

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.38

Sampel yang

35

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006, hal. 99. 36

Hasil observasi pada mei 2016 37

Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis Isi dan Analisis

Data Sekunder (edisi revisi), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010,hal.74 38

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2007, hal. 300.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

38

digunakan adalah kelas VIII-6 dikarenakan sampel tersebut belum

diajarkan materi gerak benda, dan diberikan ijin digunakan sebagai sampel

penelitian.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penalitian akan dilaksanakan di MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun

ajaran 2016/2017. Waktu pelaksanaan yaitu pada bulan Agustus sampai

dengan bulan Oktober Tahun 2016.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan berbagai teknik pengumpulan data untuk

memperoleh berbagai data yang diperlukan, adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu :

1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis

gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih

yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah, 39

sehingga akan diperoleh

data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan dalam metode ini

peneliti mengambil data yang berupa dokumen-dokumen yang berkaitan

nilai-nilai siswa kelas VIII dalam pelajaran fisika khususnya pokok

bahasan gerak benda.

39

Nana Syaodih Sukmdinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:PT

Remaja Rosdakarya, 2011, hal. 221

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

39

2. Observasi

Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa observasi atau disebut

juga dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan segala indra.40

Berdasarkan definisi di

atas maka yang dimaksud metode observasi adalah suatu cara

pengumpulan data melalui pengamatan panca indra yang kemudian

diadakan pencatatan-pencatatan. Peneliti menggunakan metode ini untuk

mengamati secara langsung di lapangan, terutama data tentang: jumlah

siswa, prestasi siswa dan lain sebagainya yang dapat membantu penelitian

ini.

3. Tes Hasil Belajar

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan

dasar bagi penetapan skor angka.41

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajar. Benyamin Bloom secara garis besar

membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu:

a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

40

Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik edisi

revisi, Jakarta : renika cipta,, hal. 156 41

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2003, hal. 170.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

40

b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan

internalisasi.

c. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan

dan kemampuan bertindak.42

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Instrumen Penilaian Adversity Quotient siswa menggunakan angket yang

merupakan instrumen untuk mengukur tinggi rendahnya adversity quotient

siswa terdiri dari pertanyaan-pertanyaan keadaan siswa menggunakan

penskalaan yang dikemukaan oleh Stolz, dengan menggunakan angket

yang memiliki instrumen yang telah ditetapkan untuk mengetahui tingkat

CO2RE (Control, Origin, Ownership, Reach, Endurace), yang nantinya

jumlah keseluruhan dari instrumen angket tersebut adalah hasil untuk

mengukur tinggi rendahnya AQ siswa, dimana kisi-kisi pernyataan AQ

tertera pada tabel 3.2 di bawah:

Tabel 3.2 Blueprint Skala Pernyataan Adversity Quotient

No. Dimensi Nomor Pertanyaan ∑

1 Control 3,10,12,15,17,

20,23,24,30,40 10

2

Origin dan

Ownership

2,4,11,21,38 10

5,13,26,32,34

3 Reach 6,16,18,22,25,

27,28,29,36,37 10

4 Endurace 1,7,8,9,14,19,

31,33,35,39 10

Jumlah 40

42

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung :

Remaja Rosdakarya, hal. 22-23.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

41

2. Instrument Tes Hasil Belajar yang digunakan merupakan tes hasil belajar

pada ranah kognitif dalam pelajaran fisika khususnya pokok bahasan gerak

benda. Bentuk tes hasil belajar yang digunakan berupa tes pilihan ganda.

Sebelum digunakan untuk penelitian, tes hasil belajar harus dilakukan uji

coba terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas, uji daya

beda serta tingkat kesukaran soal.

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Kognitif

3. I

n

s

t

r

u

m

e

n

p

e

n

i

l

a

No Indikator Klasifikasi Nomor

Soal

Jumlah

Soal

1. Menjelaskan pengertian gerak lurus

beraturan C2 1 1

2. Mengetahui contoh-contoh gerak

semu dalam kegidupan sehari-hari C2 2 1

3. Menentukan nilai kelajuan suatu

benda C3 3 1

4. Menganalisis grafik kelajuan terhdap

waktu C4 4 1

5. Menjelaskan pengertian gerak lurus

berubah beraturan C2 5 1

6. Mengetahui pengertian percepatan C2 6 1

7. Menentukan nilai percepatan suatu

benda C3 7 1

8. Menganalisis grafik kecepatan

terhdap waktu C4 8 1

9. Menjelaskan pengertian gaya C2 9 1

10. Menyebutkan dan menjelaskan jenis-

jenis gaya C2 10 1

11. Menyebutkan bunyi Hukum I

Newton C2 11 1

12. Siswa dapat menuliskan persamaan

hukum I Newton C2 12 1

13. Menyebutkan hukum II Newton C2 13 1

14. Menganalisis penerapan hukum II

Newton C4 14 1

15. Menentukan nilai gaya suatu benda

menggunakan persamaan hukum II

Newton

C3 15 1

16. Menyebutkan hukum III Newton C2 16 1

17. Menuliskan persamaan hukum III

Newton C2 17 1

18. Menentukan nilai resultan suatu gaya

pada suatu benda C3 18 1

∑ 18

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

42

ian afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) siswa menggunakan

lembar pengamatan. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui nilai

afektif (sikap) dan psikomotorik siswa. Instrumen ini diisi oleh 4 orang

pengamat yang duduk di tempat yang memungkinkan untuk dapat

mengamati dan mengikuti seluruh proses pembelajaran, diberikan dan diisi

oleh pengamat dari awal pertemuan sampai pertemuan akhir pembelajaran.

F. Teknik Keabsahan Data

Adapun uji coba instrumen yang akan dilakukan meliputi uji validitas,

uji reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur apa yang

akan diukur.43

Pada penelitian ini menggunakan pengukuran validitas

item tes melalui teknik sebagai berikut:

rbis= q

px

St

MtMp

(3.1)44

Keterangan:

rbis= Koefisien korelasi biserial

Mp = Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi skor total

P = Proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal

q = Proposisi peserta yang jawabannya salah atau (q=1-p)

Tabel 3.4 Klasifikasi Validitas

45

Validitas Kriteria

43

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, hal. 223. 44

Mulyasa Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, hal. 61. 45

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta, 2013, hal. 231.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

43

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

Harga korelasi dibawah 0,30 dapat disimpulkan bahwa butir

instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.46

Harga validitas butir soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian

adalah butir-butir soal yang mempunyai harga validitas di atas 0,3. Jadi

butir soal yang mempunyai harga validitas kurang dari 0,3 tidak

digunakan sebagai instrumen penelitian.47

Berdasarkan analisis soal

menggunakan persamaan tersebut dengan bantuan Microsoft Excel

didapat bahwa dari 36 soal yang digunakan sebagai uji coba test hasil

belajar kognitif didapatkan 11 soal yang valid dan 25 soal yang tidak

valid, hasil perhitungan validitas secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran 2.1.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya dapat dipercaya, artinya sebuah tes dikatakan dapat

dipercaya apabila memberikan hasil yang tidak berubah-ubah.48

Perhitungan mencari reliabilitas menggunakan rumus K-R21 yaitu:

(

) (

( )

) (3.2)

49

46

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,. . .hal.179. 47

Ibid,hal.64. 48

Margono, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta,2003.hal. 181. 49

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hal. 229.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

44

Keterangan:

r11 = Reliabilitas K-R21

M = Skor rata-rata

k = Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

Untuk mencari varians total (Vt) yaitu: (

)

50

Untuk memutuskan instrumen tersebut reliabel atau tidak, hingga

dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien yang diperoleh, maka

dalam menentukan seberapa kuat hasil yang diperoleh dapat berpedoman

pada kategori sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skor Reliabilitas51

No. Reliabilitas Kriteria

1. 0,000 – 0,200 Sangat rendah

2. 0,210– 0,400 Rendah

3. 0,410 – 0,600 Cukup

4. 0,610– 0,800 Kuat

5. 0,810– 1,000 Sangat kuat

Berdasarkan hasil analisis reliabilitas butir soal dengan bantuan

Microsoft Excel diperoleh tingkat reliabilitas tes hasil belajar kognitif

sebesar 0,62 dengan kategori kuat, hasil perhitungan reliabilitas secara

lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.1.

2. Tingkat Kesukaran

50

Ibid. hal. 227. 51

Gito Supriadi, Pengantar dan teknik Evaluasi pembelajaran,Malang:Inti

Media, 2011, hal. 128

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

45

Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-

tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesukaran yang

dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut.52

Taraf kesukaran

adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika

suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka

dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak

terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah53

. Taraf kesukaran tes

dinyatakan dalam indeks kesukaran (difficult Index). Angka indeks

kesukaran item dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

NS

xP

m

(3.3)

54

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS = Banyaknya siswa yang ikut mengerjakan tes

Tingkat kesukaran biasanya dibedakan menjadi tiga kategori,

seperti pada tabel 3.6:

Tabel 3.6 Tabel Tingkat Kesukaran55

Nilai p Kategori

P < 0,3 Sukar

0,3 p 0,7 Sedang

P > 0,7 Mudah

52

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,hal. 370. 53

Zainal Arifin, Evalusi Pembelajaran,. . .hal. 266. 54

Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes,

hal.12. 55

Ibid.,21.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

46

Berdasarkan hasil analisis butir soal menggunakan rumus tersebut

dengan bantuan Microsoft Excel diperoleh bahwa 6 soal kategori sukar,

28 soal kategori sedang dan 2 soal kategori mudah, hasil perhitungan

tingkat kesukaran secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.1.

3. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan

untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang

tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong

kurang atau lemah prestasinya.56

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD (3.4)

Keterangan :

D = daya beda butir soal

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab betul

JA = banyaknya peserta kelompok atas

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab betul

JB = banyaknya peserta kelompok bawah.57

Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda

Nilai DP Kriteria

Negatif Soal dibuang

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

56

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010, hal. 141. 57

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan edisi Revisi,Jakarta:

Bumi Aksara,1999 .hal 213-214

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

47

Berdasarkan analisis butir soal dengan rumus tersebut didapat

bahwa daya beda butir soal tersebut yaitu terdapat 15 soal dengan kriteria

jelek, 10 soal dengan kriteria cukup, 7 soal dengan kriteria baik dan 4

soal yang dibuang. Hasil perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda butir soal yang diujicobakan adalah sebanyak

36 butir soal secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.1 dan soal yang

dapat digunakan sebanyak 18 butir soal dapat dilihat pada lampiran 1.2

yang mana soal-soal tersebut sesuai dengan indikator yang digunakan

untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif, perhitungan

hasil ujicoba daya pembeda secara lengkap dapat dilihat pada lampiran

2.1.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam

rangka merumuskan kesimpulan. Teknik analisia data dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh data dalam penelitian, menggunakan koesioner atau

angket dimana skala yang terdiri dari pertanyaan-pertayaan mengenai

keadaan diri dari subjek (siswa). Bentuk skala yang digunakan dalam

membuat pertanyaan pada penelitian ini adalah dengan skala yang

dikemukakan oleh Stolz yaitu CO2RE (Control, Origin, Ownership, Reach,

Endurace), kriteria yang digunakan untuk pemberian skor pada angket

adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

48

Tabel 3.8 Kriteria pemberian Skor Pada Angket Adversity Quotient

No. Pilihan Pernyataan Poin

1 Sangat Setuju 1

2 Setuju 2

3 Kurang setuju 3

4 Tidak setuju 4

5 Sangat tidak Setuju 5

Analisis angket adversity quotient siswa menggunakan pemberian skor

yang digunakan yaitu dengan menjumlahkan setiap indikator atau dimensi

adverity quotient yang didapat.

Tabel 3.9 Skor Adverity Quotient58

Interval skor Adverity Quotient Keterangan

166-200 Sangat Tinggi

135-165 Tinggi

95-134 Menengah

60-94 Rendah

>59 Sangat Rendah

Setiap indikator atau dimensi AQ yang didapat dapat dikategorikan

berdasarkan tingkatan-tingkatan atau kriteria tertentu, adapaun kriteria

dimensi CO2RE yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10 Skor Adverity Quotient setiap indikator59

Poin Keterangan

38-50 Tinggi

24-37 Menengah

10-23 Rendah

2. Analisis penilaian afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) siswa

menggunakan analisis statistik deskriptif rata-rata berdasarkan nilai yang

diberikan berdasarkan hasil lembar pengamatan. Kriteria yang digunakan

58

Stolz,Paul G,Adversity Quotientmengubah hambatn jadi peluang,

Grasindo, Jakarta, 2000.Hal.139 59

Ibid.,hal 144-165.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

49

untuk mendeskripsikan rata-rata penelitian dari hasil pengamatan yaitu

tertera pada tabel 3.11 berikut :

Tabel 3.11 Poin penilaian Afektif dan Psikomotorik

Poin Keterangan

1 Kurang baik

2 Cukup baik

3 Baik

4 Sangat baik

Rentang tiap kategori ditetapkan menggunakan persamaan statistik yang

disesuaikan dengan data.

N

(3.5)

Keterangan:

X = Rerata nilai

X = Jumlah skor keseluruhan

N = Jumlah kategori yang ada60

Tabel 3. 12 Klasifikasi Rerata Nilai Afektif dan Psikomotorik61

Rerata nilai Kategori

1,00 – 1,49 Tidak baik

1,50 – 2,49 Kurang baik

2,50 – 3,49 Cukup baik

3,50 – 4,00 Baik

Hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotorik dikonversi

menggunakan rumus :

60

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 1999, hal. 264. 61

Meilina Damayanti Audiari, “Pengaruh Penerapan Pembelajaran IPA

Terpadu Model Keterhubungan (Connected) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar

Siswa pada Materi Klasifikasi Benda Kelas VII SMPN 2 Palangka Raya Tahun

Ajaran 2014/2015, hal. 65” Skripsi.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

50

100 x maksimum skor

diperoleh yang skor jumlah = Nilai (3.6)

62

3. Analisis tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui tingkat ketuntasan

atau tingkat penguasaan hasil belajar siswa setelah mengggunakan

pembelajaran fisika pokok bahasan gerak benda. Analisis Tes Hasil

Belajar (THB) untuk ranah kognitif menggunakan rumus secara umum

sebagai berikut:

100 x ideal) maksimum (skor

) dicapai yang(skor = Nilai (3.6)

63

4. Analisis terdapat tidaknya hubungan adversity quotient dan hasil belajar

menggunakan rumus persamaan korelasi Product Moment Pearson.

Sebelum dilakukan uji korelasi Product Moment Pearson, maka perlu

dilakukan uji prasyarat analisis yaitu dengan uji normalitas dan uji

linearitas.

a. Uji Normalitas adalah mengadakan pengujian terhadap normal

tidaknya sebaran data yang dianalisis. Adapun hipotesis dari uji

normalitas adalah:

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Untuk menguji perbedaan frekuensi menggunakan rumus uji

kolmogorov-Smirnov. Rumus kolmogorov-Smirnov tersebut adalah :

21 SnSnmaksimmD

(3.8)

64

62

Gito Supriyadi, Pengantar dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Malang:

Intimedia, 2011, hal.91 63

Ibid.,hal191

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

51

Penelitian ini uji normalitasnya menggunakan program SPSS versi

17.0 for windows. Kriteria pada penelitian ini apabila hasil uji

normalitas nilai Asymp Sig (2-tailed) lebih besar dari nilai

alpha/probabilitas 5% maka data berdistribusi normal atau H0

diterima.65

b. Uji Linearitas adalah untuk menguji, model linier yang diambil sudah

betul-betul sesuai dengan keadaan atau tidak. Jika hasil pengujian non

linear tidak cocok, maka harus mengambil model non linear.66

Rumus

Uji Linearitas adalah sebagai berikut:

(3.9)

Keterangan :

RJKTC = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

RJKE = Jumlah Kuadrat Eror67

Menentukan keputusan pengujian

Jika Fhitung Ftabel artinya data berpola linear

Jika Fhitung Ftabel artinya data berpola tidak linear.

64

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2009, hal. 156. 65

Teguh Wahyono, 25 Model analisis statistik dengan SPSS 17, Jakarta: PT

Elex Media Komputindo, 2009, hal. 187. 66

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,

Bandung, Remaja Rosdakarya, 2014, hal. 269. 67

Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Bandung: alfabetha, 2010,

hal.186.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/717/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf · 37 Nanang Martono, Metode Penlitian Kuatitatif Analisis

52

c. Uji untuk menganalisis hubungan adversity quotient dan hasil belajar

kognitif, afektif dan psikomotorik dapat dihitung korelasinya dengan

menggunakan persamaan korelasi Product Moment Pearson berikut :

2

i

2

i

2

i

2

i

iiii

YYnXXn

Y.XY.Xnr

(3.10)

Jika pada taraf signifikansi 5% harga rhitung > rtabel maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan, sedangkan rhitung < rtabel maka

tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam penelitian ini.

Tabel 3.13 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi 68

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

68

Sugiono, Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kalitatif dan R

&D, Bandung.Alfabeta .hal. 257.