DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG … · DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON...

3
- 1 - DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG ULAR, KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Rahman Maulana 1 Pembimbing : Andojo Wurjanto, Ph.D 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung 40123 Kata Kunci: Beban Hidup, Beban Mati, Detail Desain Struktur, Pemodelan Struktur. Keywords: Dead Load, Detail Engineering Design, Live Load, Structural Modeling. PENDAHULUAN Servo Group, berencana membangun terminal pengumpul batu bara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dinamakan Bangka Bulk Terminal (BBT). Tujuan utama pembangunan terminal tersebut ialah menggantikan fungsi dari transshipment point yang terletak di Tanjung Buyut. Transshipment point yang selama ini digunakan sebagai lokasi pemuatan batu bara dari tongkang ke kapal pengangkut curah yang selama ini digunakan dinilai sudah tidak efektif lagi, hal ini dikarenakan terjadinya loss commodity yang cukup besar dalam pelaksanaan pemuatan batu bara di lokasi tersebut. Selain itu, karena lokasi pemuatan yang terletak di tengah laut, maka pelaksanaan pemuatan batu bara dari tongkang ke kapal pengangkut curah sangat bergantung pada cuaca, atas pertimbangan tersebut dibutuhkan adanya infrastruktur berupa dermaga untuk mengakomodasi pemuatan batu bara dari tongkang ke kapal pengangkut curah. Pada Gambar 1 di bawah ini dapat dilihat lokasi BBT dan transshipment point (kiri) dan lokasi dermaga rencana (kanan). Gambar 1. Lokasi BBT dan transshipment point (kiri) dan lokasi dermaga rencana (kanan) METODOLOGI BBT direncanakan dapat digunakan untuk merapat dan bertambat bulk carrier dengan kapasitas 60,000 DWT. Panjang keseluruhan kapal (L OA ) dijadikan bahan perhitungan dalam penentuan panjang dermaga keseluruhan. Pada sisi kiri dermaga terdapat dolphin yang menjadi pertimbangan dalam penentuan panjang dermaga keseluruhan karena berfungsi mengurangi panjang dermaga keseluruhan. Elevasi rencana (BS 6349-5, 1991) dermaga dan dolphin dirancang pada elevasi +5.70 m dari LLWL agar dermaga tidak terendam saat pasang dan kapal tidak menabrak struktur dermaga saat surut. Tipe dermaga (Tsinker, 2004) yang dipilih ialah jetty yang dibangun menjorok cukup jauh untuk memenuhi kriteria kedalaman kolam pelabuhan yang dibutuhkan bulk carrier yang memiliki karakteristik draft (d) yang cukup besar. Tipe struktur dermaga (BS 6349-2, 1988) yang dipilih ialah deck on pile dengan pertimbangan beban hidup dan beban mati yang direncanakan diterima struktur dermaga cukup besar. Beban hidup yang direncanakan ialah beban arah vertikal yang bekerja merata di atas lantai dermaga (AS4997, 2005) akibat lalu lintas (truk, mobile crane 1) Mahasiswa Pada Prodi S1 KL-ITB Email: [email protected] 2) Pengajar Email: [email protected]

Transcript of DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG … · DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON...

Page 1: DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG … · DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG ULAR, KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

- 1 -

DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG ULAR, KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI KEPULAUAN

BANGKA BELITUNG

Rahman Maulana 1 Pembimbing : Andojo Wurjanto, Ph.D 2

Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,

Jalan Ganesha 10 Bandung 40123 Kata Kunci: Beban Hidup, Beban Mati, Detail Desain Struktur, Pemodelan Struktur. Keywords: Dead Load, Detail Engineering Design, Live Load, Structural Modeling. PENDAHULUAN Servo Group, berencana membangun terminal pengumpul batu bara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dinamakan Bangka Bulk Terminal (BBT). Tujuan utama pembangunan terminal tersebut ialah menggantikan fungsi dari transshipment point yang terletak di Tanjung Buyut. Transshipment point yang selama ini digunakan sebagai lokasi pemuatan batu bara dari tongkang ke kapal pengangkut curah yang selama ini digunakan dinilai sudah tidak efektif lagi, hal ini dikarenakan terjadinya loss commodity yang cukup besar dalam pelaksanaan pemuatan batu bara di lokasi tersebut. Selain itu, karena lokasi pemuatan yang terletak di tengah laut, maka pelaksanaan pemuatan batu bara dari tongkang ke kapal pengangkut curah sangat bergantung pada cuaca, atas pertimbangan tersebut dibutuhkan adanya infrastruktur berupa dermaga untuk mengakomodasi pemuatan batu bara dari tongkang ke kapal pengangkut curah. Pada Gambar 1 di bawah ini dapat dilihat lokasi BBT dan transshipment point (kiri) dan lokasi dermaga rencana (kanan).

Gambar 1. Lokasi BBT dan transshipment point (kiri) dan lokasi dermaga rencana (kanan)

METODOLOGI BBT direncanakan dapat digunakan untuk merapat dan bertambat bulk carrier dengan kapasitas 60,000 DWT. Panjang keseluruhan kapal (LOA) dijadikan bahan perhitungan dalam penentuan panjang dermaga keseluruhan. Pada sisi kiri dermaga terdapat dolphin yang menjadi pertimbangan dalam penentuan panjang dermaga keseluruhan karena berfungsi mengurangi panjang dermaga keseluruhan. Elevasi rencana (BS 6349-5, 1991) dermaga dan dolphin dirancang pada elevasi +5.70 m dari LLWL agar dermaga tidak terendam saat pasang dan kapal tidak menabrak struktur dermaga saat surut. Tipe dermaga (Tsinker, 2004) yang dipilih ialah jetty yang dibangun menjorok cukup jauh untuk memenuhi kriteria kedalaman kolam pelabuhan yang dibutuhkan bulk carrier yang memiliki karakteristik draft (d) yang cukup besar. Tipe struktur dermaga (BS 6349-2, 1988) yang dipilih ialah deck on pile dengan pertimbangan beban hidup dan beban mati yang direncanakan diterima struktur dermaga cukup besar. Beban hidup yang direncanakan ialah beban arah vertikal yang bekerja merata di atas lantai dermaga (AS4997, 2005) akibat lalu lintas (truk, mobile crane

1) Mahasiswa Pada Prodi S1 KL-ITB Email: [email protected] 2) Pengajar Email: [email protected]

Page 2: DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG … · DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG ULAR, KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

- 2 -

dan pekerja) dan beban arah horizontal yang terdiri dari beban arus (OCDI, 2002), beban gelombang (Dean-Dalrymple, 1991), beban gempa (SNI 03-1726, 2003), serta beban berthing dan mooring (BS 6349-4, 1994). Untuk menahan beban arah horizontal yang cukup besar baik akibat berthing dan mooring, maka pada struktur dilakukan pemasangan pile miring. Beban mati pada struktur dermaga berasal dari komponen struktur yang terdiri dari pelat, balok, pile cap dan pile dengan struktur tetap tambahan yang terdiri dari bollard, fender dan crane. Sedangkan beban mati pada struktur dolphin berasal dari komponen struktur yang terdiri dari pelat dan pile dengan struktur tambahan yaitu bollard. Penentuan desain awal pelat dan balok pada struktur dermaga didapat dari hasil perhitungan tebal minimum komponen (SNI 03-2847, 2002), sedangkan penentuan panjang keseluruhan pile yang dibutuhkan didapat dari hasil perhitungan daya dukung aksial tanah (Das, 2007) pada lokasi dermaga rencana. Pada Gambar 2 di bawah ini dapat dilihat denah dermaga (kiri) dan denah dolphin (kanan).

Gambar 2. Denah dermaga (kiri) dan denah dolphin (kanan)

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis desain dermaga rencana dilakukan dengan pemodelan struktur mengunakan metode pemodelan elemen hingga dengan bantuan software SAP2000. Komponen struktur yang dimodelkan hanya berupa pelat, balok dan pile. Dalam analisa tersebut model desain dermaga rencana diuji dengan berbagai beban dan kondisi yang direncanakan akan diterima oleh struktur dermaga. Untuk melakukan pemodelan struktur terhadap berbagai beban dan kondisi perlu ditentukan kombinasi pembebanan baik menggunakan metode Allowable Stress Design (ASD) maupun Load And Resistance Factor Design (LRFD). Beban yang diuji terdiri dari beban hidup dan beban mati yang dimodelkan pada struktur dermaga. Dari hasil pemodelan beban tersebut didapat gaya-gaya dalam komponen struktur yang dijadikan bahan perhitungan dalam penentuan detail desain struktur. Pada Tabel 1 di bawah ini dapat dilihat detail desain struktur dermaga dan dolphin.

Tabel 1. Detail desain struktur dermaga dan dolphin

Dermaga Dolphin

Pelat Balok Pile Cap Pelat Tipe 1 Tipe 2 Tipe 1 Tipe 2 Dimensi (mm) 8,300 x 500 6,700 x 500 500 x 800 2,200 x 2,200 1,600 x 1,600 2,000 x 1,500 Tulangan atas 33 D22 - 253 27 D22 – 250 6 D29 - 59 34 D25 - 60 18 D25 - 82 21 D25 - 89 Tulangan bawah 33 D22 - 253 27 D22 – 250 5 D29 - 73 34 D25 - 60 18 D25 - 82 21 D25 - 89 Tulangan badan - - 3 D29 - 296 4 D25 - 650 4 D25 - 450 4 D25 - 416 Sengkang melintang D14 -75 D14 -75 D14 -75 D19 - 250 D19 - 300 D19 - 300 Sengkang memanjang - - - D19 - 250 D19 - 300 D19 - 300 Selimut beton (mm) 75 75 75 75 75 75

Page 3: DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG … · DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI TANJUNG ULAR, KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

- 3 -

KESIMPULAN DAN SARAN Hasil akhir desain dermaga berupa detail desain komponen struktur (pelat, balok dan pile cap) baik penampang maupun tampak potongan. Pada Tabel 2 di bawah ini dapat dilihat rincian data dimensi, komponen struktur serta beban hidup dan beban.

Tabel 2. Rincian data dimensi, struktur dan beban Dermaga Dolphin

Dimensi 1 Panjang 250 m 1 Panjang 8 m 2 Lebar 30 m 2 Lebar 8 m

Komponen Struktur

1 Pelat tipe 1 100 buah 1 Pelat dolphin 16 buah Pelat tipe 2 100 buah 2 Pile vertikal 8 buah

2 Balok memanjang 250 buah Pile miring 12 buah Balok melintang 204 buah

3 Pile cap tipe 1 102 buah Pile cap tipe 2 153 buah

4 Pile vertikal 255 buah Pile miring 102 buah

Beban Hidup

1 Arus HHWL 1.124 ton 1 Arus HHWL 1.124 ton Seabed 1.124 ton Seabed 1.124 ton

2 Berthing Arah transversal 170 ton 2 Gelombang ½H 1.102 ton

3 Gelombang ½H 1.102 ton Seabed 0.540 ton Seabed 0.540 ton 3 Gempa Otomatis

4 Gempa Otomatis 4 Mooring Arah longitudinal 219.86 ton

5 Mooring Arah longitudinal 219.86 ton Arah transversal 48.54 ton Arah transversal 48.54 ton

6 Lalu lintas Merata 3.06 ton/m2 Beban Mati

1 Struktur utama Pelat, balok, dll 24,066.71 ton 1 Struktur utama Pelat dan pile 409.08 ton 2 Struktur tambahan Fender, bollard, dll 1,140.07 ton 2 Struktur tambahan Bollard 1 ton DAFTAR PUSTAKA AS 4997-2005 Guidelines for The Design of Maritime Structures, Standards Australia, Sydney, 2005. BS 6349-2: 1988 Code of Practice for Maritime Structures Part 2: Design of Quay Walls, Jetties and

Dolphins, British Standard Institution, London, 1988. BS 6349-5: 1991 Code of Practice for Maritime Structures Part 5: Dredging and Land Reclamation, British

Standard Institution, London, 1991. BS 6349-4: 1994 Code of Practice for Maritime Structures Part 4: Design of Fendering and Mooring

System, British Standard Institution, London, 1994. Das, Braja M., Principles of Foundation Engineering, Thomson Canada Limited, Canada, 2007. Dean, Robert G. and Dalrymple, Robert A., Water Wave Mechanics for Engineers and Scientists, World

Scientific, Singapore, 1991. The Overseas Coastal Area Development Institute of Japan (OCDI), Technical Standards and Commentaries

for Port and Harbour Facilities in Japan, Japan Port and Harbour Association, Tokyo, 2002. Tsinker, G., Port Engineering, John Wiley and Sons, New Jersey, 2004. SNI 03-1729-2002: Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi

Nasional, Bandung, 2002. SNI 03-2847-2002: Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi

Nasional, Bandung, 2002. SNI 03-1726-2003: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, Badan

Standardisasi Nasional, Bandung, 2003. Wang, Chu-Kia and Salmon, Charles G., Desain Beton Bertulang. Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.