Desain Cooler,Quencher,Chiller
-
Upload
edwin-otniel -
Category
Documents
-
view
143 -
download
15
description
Transcript of Desain Cooler,Quencher,Chiller
Nama : Edwin Otniel LumbantoruanNIM : 03031181320027Shift : Rabu (13.00-15.00)Kelompok : 4
Cooler,Chiller,danQuencher
1. Cooler Cooler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya over
heating (panas berlebihan) dengan cara mendinginkan suatu fraksi panas dengan
menggunakan media cairan dingin, sehingga akan terjadi perpindahan panas dari
fluida yang panas ke media pendingin tanpa adanya perubahan suhu. Alat
pendingin biasanya menggunakan media air, dalam prosesnya air pendingin tidak
mengalami kontak langsung dengan fraksi panas tersebut, karena fraksi panas
mengalir di dalam pipa sedangkan air pendingin berada di luar pipa. Cooler juga
merupakan alat penukar kalor yang berfungsi sebagai pendingin atau dengan kata
lain berfungsi untuk mendinginkan fluida panas pada proses.
Prinsip kerja cooler adalah menarik udara segar dari luar, kemudian
menyaring dan mendinginkannya dengan menggunakan CEL PAD sebagai Filter.
Sehingga debu dan udara panas dari dalam ruangan akan terdorong keluar.
Dengan menggunakan sistem ini maka akan terjadi pertukaran udara dari luar ke
dalam ruangan, penurunan suhu dan peningkatan jumlah O2 dalam waktu yang
sama, kelebihannya adalah :
1) Temperatur udara masuk otomatis turun 5°C dari udara luar
2) 100% memakai air sebagai pendingin
3) 100% memakai udara segar
4) 100% pergantian udara bukan sirkulasi
5) Daya listrik hanya 10% dari AC Konvensional biasa
5) Konsumsi air yang hemat hanya 3-15 L/jam
6) Menghilangkan bau yang kurang sedap di dalam ruangan dan
menggantinya dengan udara bersih.
1.1. Berbagai penggunaan yang menggunakan cooler
Kondensor adalah alat penukar panas yang berguna untuk mendinginkan
uap refrigerant dari kompressor agar dapat mengembun menjadi cairan. Saat
pengembunan ini, refrigerant mengeluarkan sejumlah kalori yang akan diterima
oleh cooler di dalam kondensor. Kondensor merupakan sistem Cooler dalam
1
2
siklus refrigerasi.
Cutting oil semi-syntetic atau biasa disebut coolen bahan pencampur air
pada proses pemotongan bahan bahan mold, logam, besi, baja dll. Supaya mesin
dan cetakan (mould) yang dipotong menjadi tetap dingin/tidak menjadi panas
karena terkena gesekan alat pemotong. Ada yang mengunakan cooler dengan
mengamankan harddisk agar bekerja pada suhu lebih rendah demi menjaga
kondisi harddisk bekerja prima.
1.2. Jenis-Jenis Cooler
Cooler terdiri dari beberapa jenis, dengan proses yang berbeda-beda,
khusus pada indstri migas jenis cooler yang biasa digunakan ialah Shell dan Tube
Cooler dan Box Cooler. Berikut penjelasanya:
a) Sheel dan Tube Cooler
Pada cooler jenis ini, proses pendinginan fraksi dilakukan dengan cara
mengalirkan fraksi panas melalui pipa, sedangkan air pendingin dialirkan melalui
shell sehingga akan mengalami kontak langsung dengan permukaan pipa yang
berisi fraksi panas dan panas dari fraksi tersebut akan diserap oleh aliran air.
b) Box Cooler
Jenis cooler ini sangat efisien karena prosesnya yang cukup mudah, di
dalam alat ini terdapat coil ( sejenis pipa tetapi memiliki banyak lubang-lubang
kecil) yang digunakan untuk mengalirkan fluida panas, sedangkan air pendingin
akan mengisi box cooler dan menutupi coil tersebut, maka akan terjadi
penyerapan panas oleh air pendingin, sehingga fraksi yang keluar dari box cooler
telah sesuai dengan panas yang diinginkan.
1.3. Masalah Pada Air Pendingin
Permasalahan yang sering muncul biasanya disebabkan oleh sumber bahan
baku air pendingin tersebut, misalnya saja dari laut maupun dari waduk. Apabila
air pendingin dialirkan melalui shell sehingga akan mengalami kontak langsung
dengan pengontrolan sumber air bahan baku tidak dilakukan dengan efektif maka
akan menimbulkan efek negatif pada proses seperti kerusakan pada alat,
meningkatnya biaya perawatan alat dan dapat mengurangi transfer panas. Berikut
beberapa masalah yang disebabkan oleh air pendingin:
3
1) Korosi
Korosi merupakan proses elektrokimia dimana logam kembali ke bentuk
alaminya sebagai oksida. Kerusakan yang disebabkan oleh korosi pada sistem
pendingin ialah terjadinya penyumbatan pada pipa, adanya kontaminasi terhadap
fraksi yang diinginkan akibat dari kebocoran karena korosi dan menurunnya
proses perpindahan panas. Cara untuk mengatasi korosi ini bisa dilakukan dengan
penambahan bahan kimia ke dalam aliran seperti kromat, silikat dan nitrat
ferosianida yang dapat meleberkuan lapisan penyebab korosi sehingga terbawa
keluar oleh arus aliran.
2) Scale
Scale adalah munculnya lapisan padat berupa materin inorganik seperti
magnesium silicate, calsium carbonat dan silica yang terbentuk karena adanya
pengendapan. penyebab dari adanya pengendapan ini yaitu terhambatnya proses
pengaliran dalam pipa dan menghambat perpindahan panas. Cara untuk mengatasi
scale yaitu dengan menambah kuat
arus aliran dan dapat juga ditambahkan bahan kimia seperti calsium carbonat.
3) Fouling
Yaitu adanya akumulasi material solid atau pembentukan lapisan deposit
pada permukaan pipa seperti lapisan kristal dan lapisan sedimen yang tentunya
dapat menghambat proses perpindahan panas. Fouling ini dapat dicegah maupun
dikendalikan dengan menggunakan klorin, garam arganometal dan ammonium
kuartener
4) Biological Contamination
Masalah ini disebabkan oleh pertumbuhan mikroba yang tidak terkontrol
yang dapat menyebabkan pembentukan deposit padat. Mikroba dapat masuk
kedalam alat melalui makeup water atau bisa juga melalui udara. Cara mengatasi
masalah ini ialah dengan melakukan steriliasi untuk merendahkan potensi
melekatnya mikrooganisme seperti lumut serta membuuh mikroorganisme
tersebut menggunakan bahan kimia misalnya saja dengan klor, peroksida dan
senyawa amina yang dapat mengikis lumut tersebut.
4
1.4 Penggunaan Cooler Dalam Industri Migas
Dalam indutri migas terutama pada unit pengolahanm minyak bumi,
Cooler digunakan untuk mendinginkan fraksi-fraksi minyak bumi yang telah
diolah. Pada dasarnya fraksi minyak bumi yang telah diolah terutama pada kolom
destilasi memiliki panas yang cukup tinggi, sehingga panasnya perlu diturunkan
sebelum dimasukkan ke dalam tanki penyimpanan karena umumnya setiap jenis
tanki memiliki karakteristik khusus dalam hal penyimpanan fluida.
Gambar 1.1 Posisi cooler pada kilang(Jerry,2015)
2. ChillerChiller adalah mesin refrigerasi yang memiliki fungsi utama
mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya
didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ). Pada sistem
pendinginan ini dikenal beberapa jenis chiller berdasarkan kompressor dan
kondensornya. Lebih jauh mengenai apa dan bagaimana sistem tersebut bekerja
mari kita lanjutkan pada pembahasa cara kerja chiller pada sistem pendingin.
2.1 Chilled Water Untuk mendinginkan udara dalam gedung, chiller tidak langsung
mendinginkan udara melainkan mendinginkan fluida lain (biasanya air) terlebih
dahulu. Setelah air tersebut dingin kemudian air dialirkan melaui AHU (Air
Handling Unit). Di sinilah terjadi pendinginan udara.
Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau
sistem absorbsi. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah chiller yang menggunakan
5
sistem refrigerasi kompresi uap. Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller
tidak jauh berbeda dengan AC biasa, namun perbedaannya adalah pertukaran
kalor pada sistem chiller tidak langsung mendinginkan udara.
Di Heat Exchanger tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran
yang dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati
Heat exchanger air menjadi lebih dingin. Air dingin ini kemudian dialirkan ke
AHU (Air Handling Unit) untuk mendinginkan udara. AHU terdiri dari Heat
exchanger yang berupa pipa dengan kisi-kisi di mana terjadi pertukaran kalor
antara air dingin dengan udara.
Air dingin yang telah melewati AHU suhunya menjadi naik karena
mendapatkan kalor dari udara. Setelah melewati AHU air akan mengalir kembali
ke Chiller (Bagian Evaporator) untuk didinginkan kembali.
2.2 Prinsip kerja dari Water chiller
ini adalah mendinginkan suatu media yang menghasilkan panas dengan cara di
aliri air yang dingin, sehingga melalui air ini panas bisa di redam sesuai dengan
kemampuan mesin dan temperature yang diharapkan . Air dingin dari mesin
Water chiller ini di pompa menuju media yang di dinginkan, seperti MatrasMesin
moulding, Transformator, SCR Tig Welding. Setelah melewati media yang
dikehendaki, air kembali menuju ke bak pendinginan untuk di dinginkan oleh
evaporator. setelah di dinginkan dalam bak oleh evaporator, air kembali di
pompa menuju media yang dikehendaki. begitulah singkat proses dari kerja water
chiller ini.Water chiller mulai dengan air dingin ini kemudian dialirkan ke cairan
dijalankan melalui kompresor, yang menyebabkan cairan untuk bepergian
bersama sistem perpipaan dan menyerap panas dari sumber yangdikehendaki. Hal
ini kemudian pergi ke evaporator, di mana ia berubah menjadi gas
danmenyebarkan panas ke atmosfer. Kemudian mendinginkan udara melainkan
mendinginkan fluida lain berjalan melalui kondensor, yang mengubah
kembali menjadi cair dan mengirimkannya kembali ke kompresor.
Perangkat metering digunakan untuk mengatur aliran air dan suhu
kontrol. Siklus kompresi uap dapat menangani sampai dua ratus toncairan pada
6
satu waktu, dan dapat mendinginkan mesin besar atau kondisioner rumah tangga
tunggal udara .
3. Quenching
3.1 Jenis – Jenis Media Quenching
a) Air garam
Air memiliki viskositas yang rendah sehingga nilai kekentalan cairan
kurang, sehingga laju pendinginan cepat dan massa jenisnya lebih besar
dibandingkan dengan media pendingin lainnya seperti air,solar,oli,udara, sehingga
kecepatan media pndingin besar dan makin cepat laju pendinginannya.
b) Air
Air memiliki massa jenis yang besar tapi lebih kecil dari air garam,
kekentalannya rendah sama dengan air garam. Laju pendinginannya lebih lambat
dari air garam.
c) Solar
Solar memiliki viskositas yang tinggi dibandingkan dengan air dan massa
jenisnya lebih rendah dibandingkan air sehingga laju pendinginannya lebih
lambat.
d) Oli
Oli memiliki nilai viskositas atau kekentalan yang tertinggi
dibandingkan dengan media pendingin lainnya dan massa jenis yang rendah
sehingga laju pendinginannya lambat.
e) Udara
Udara tidak memilki viskositas tetapi hanya memiliki massa jenis
sehingga laju pendinginannya sangat lambat.Besi cor yang berada pada suhu
outektoid yaitu pada suhu 1148 °C rata-rata mengandung 2,5% - 4% kadar karbon
yang kaya besi mengandung 2,1% berat atau 9% atom. Atom-atom karbon ini
larut secara intertisi dalam besi KPS.
Baja yang mengandung 1,2% karbon dapat mempunyai fasa tunggal
pada proses penempaan atau proses pengerjaan panas lainnya yaitu sekitar 1100°C
– 1250°C pada daerah yang kaya besi 99% Fe dan 1% C diagram Fe-Fe3C berada
7
dengan diagram lainnya.Perbedaan ini karena besi adalah paimorf pada daerah
700°C – 900°C.
3.2 Kelebihan dan Kekurangan dari Media Quenching
1) Media Oli
a. Mendinginkan lebih lambat dari air garam karena memanfaatkan
nilai visikositas
b. Transformasi ke daerah martensit cepat dengan menghasilkan
martensit 100%
c. Nilai kekerasan tinggi tidak sebesar air garam
d. Cocok untuk benda-benda yang konstruksi rumit dan berpotensi
keretakan besar
2) Media Udara
a. Proses pendinginan lambat
b. Transformasi ke daerah ferrite dan pearlite
c. Tidak terjadi perubahan kekerasan karena kembali ke struktur awal
d. Nilai kekerasan rendah
3) Media Air Garam
a. Dapat mendinginkan cepat
b. Transformasi ke daerah martensite sangat extreme
c. Nilai kekerasan yang dihasilkan sangat tinggi
d. Memiliki struktur martensite kasar,keras, dan rapuh
3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pendinginan Media
Pendingin
a) Densitas
Semakin tinggi densitas suatu media pendingin, maka semakin cepat
proses pendinginan oleh media pendingin tersebut.
b) Viskositas
Semakin tinggi viskositas suatu media pendingin, maka laju pendinginan
semakin lambat,Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap
perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai kekentalan,
8
atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam
fluid kepada aliran dan dapat dipikir sebagai cara untuk mengukur gesekan fluid.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Cooler atau alat pendingin pada industri migas. [online].
http://www.prosesindustri.com/2015/01/cooler-atau-alat-pendingin-pada.html
(Di akses Pada 13 September 2015)
Johnny.2013.Chiller. [online]. http://kawanmndr.blogspot.co.id/2013/04/chiller.html
(Diakses Pada 12 September 2015)
Rexy,Dendi.2013.Cara kerja quencher.[online].
http://Dendi202.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-quencher.html. (Diakses
Pada 13 September 2015)