Dermatitis Lp Dong

21
BAB I KONSEP DASAR PENYAKIT 1.1 Pengertian Berikut ini adalah beberapa pengertian dari dermatitis 1. Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik (eritema, edema,papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal) (Adhi Juanda,2005) 2. Dermatitis adalah peradangan pada kulit (inflamasi pada kulit) yang disertai dengan pengelupasan kulit dan pembentukan sisik (Brunner dan Suddart, 2000). 3. Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh factor eksogen dan atau factor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa eflo-resensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis (Djuanda, Adhi, 2007) 1

description

DERMATITIS

Transcript of Dermatitis Lp Dong

BAB IKONSEP DASAR PENYAKIT

1.1 Pengertian Berikut ini adalah beberapa pengertian dari dermatitis1. Dermatitisadalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik (eritema, edema,papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal) (Adhi Juanda,2005)2. Dermatitis adalah peradangan pada kulit (inflamasi pada kulit) yang disertai dengan pengelupasan kulit dan pembentukan sisik (Brunner dan Suddart, 2000).3. Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh factor eksogen dan atau factor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa eflo-resensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis (Djuanda, Adhi, 2007)

1.2 Klasifikasi Dermatitis dan EtiologiAda beberapa macam deratiti yang sering terjadi dengan berbagai penyebab, antara lain :1. Dermatitis KontakDermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit. Dermatitis kontak merupakan respon reaksi hipersensitivitas lambat tipe IV. Mempunyai 4 bentuk dasar: alergik, iritan, fototoksik, fotoalergika.Bentuk DasarEtiologi

AlergikReaksi hipersensitivitas tipe IV yang terjadi akibat kontak kulit dengan bahan alerginik. Tipe ini memiliki periode sensitivitas 10-14 hari

IritanTerjadi akibat kontak dengan bahan secara kimiawi atau fisik merusak kulit tanpa dasar imunologik. Terjadi sesudah kontak pertama dengan iritan atau kontak ulang dengan iritan ringan dalam waktu yang lama

FototoksikMenyerupai tipe iritan tetapi memerlukankombinasi sinar matahari dan bahan kimia yang merusak kulit

FotoalergikaMenyerupai dermatitis alergika tetapi memerlukan pajanan cahaya disamping kontak alergen untuk menimbulkan reaktivitas immunologic

2. Dermatitis AtopikDermatitis atopic adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal dan umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan limfosit dan sel mast..Penyebabnya ada 2 faktor yaitu :a. Faktor gennetikSeperti astma dan bidurb. Faktor lingkungan Makanan (sea food, telur, susu sapi, kacang tanah, snack) Alergi hirup (tempat tidur kapuk, bulu binatang, serbuk sari, karpet, boneka) Keringat berlebihan3. Dermatitis StatisSuatu peradangan kulit akibat adanya bendungan pengaliran vena atau adanya varises. Sinonimnya : dermatitis varikosa. Penyebabnya :Bendungan aliran vena gangguan aliran darah dan edema cenderung terjadi dermatitis4. Dermatitis SeboroikAdalah penyakit berupa inflamasi kulit yg sering terdapat pada daerah seborea dan krn keaktifan kelenjar sebasea yg berlebihan. Penyebabnya belum diketahui pasti. Kemungkinan karena produksi kelenjar sebasea berlebihan / daerah yg banyak kel sebasea tidak tercuci bersih saat mandi dan orang memakan makanan dgn kadar lemak tinggi. Biasanya terdapat di leher, alis mata dan di belakang telinga.5. Dermatitis Eksfoliativa GeneralisataMerupakan kelainan kulit yang ditandai dengan eritema seluruh tubuh disertai skuama. Sinonim : Pitiriasis rubra eritroderma. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa penyakit yang mendasarinya yaitu:a. Psoriasisb. Dermatitis atopicc. Dermatitis Seboroik

1.3 PatofisiologiSecara umum patofisiologi dari dermatitis adalah penyebab-penyebab diatas masuk pada lapisan kulit lalu terjadi eritema yang didasari oleh dilatasi pembuluh darah perifer dan selanjutnya terjadi edema, karena terjadi intraseluler maka terbentuklah vesikel, pecah timbul erosi dan eksoriasi serta eksudasi. Pengering eksudat membentuk krusta yang berwarna kekuningan atou kehitaman , vesikel yang mengerig dapat menimbulkan skuama. Bila tidak diobati dan akibat garukan yang terus menerus yang terjadi penebalan kulit dengan gambaran kulit yang makin jelas dan hiperpigmentasi.

1.4 Manifestasi Klinis1. Dermatitis KontakDitandai dengan gatal-gatal, rasa terbakar, eritema, lesi kulit (vesikel), edema yang diikuti pengeluaran secret, embentukan krusta dan akhirnya pengeringan serta pengelupasan kulit.2. Dermatitis atopicDibagi menjadi 3 fase menurut usia yaitu :a. Masa infantil (2 bln 2 tahun)Karena letaknya didaerah pipi yg berkontak dengan payudara. Eritema yg membentuk vesikula papula, membasah dan menjadi krusta. ruam dimulai daerah pipi (simetrik) lalu muka lalu seluruh kepala, badan, ektrimitas bagian ekstensor.b. Masa anak (4-10 tahun) Bentuk papula pada bagian ekstensor ekstrimitas Bentuk likenoid : berupa papula kecil, agak picak, warna cokelat/cokelat kemerahan dan tersebar. Eritema, penebalan kulit dan likenifikasi (penebalan kulit akibat sering digaruk). Lokasi : bgn flesor anggota gerak (lipatan siku dan lutut)c. Masa Dewasa (12-23 tahun)Ruam berupa papula dan likenifikasi yg menonjol. Kulit kering, papula cenderung berkelompok dan membentuk linenifikasi.Lokasi : fleksor ekstrimitas terutama lipatan siku dan lipatan lutut, leher, alis mata, mulut dapat terjadi pada setiap bagian tubuh bahkan terjadi menyeluruh3. Dermatitis Statisa. Ruam kulit : eritema dan skuama berwarna tua krn ada pigmentasi yg terbentuk oleh hemosiderin, bersifat erosif, ada krusta disertai gatalb. Sering dijumpai : wanita hamil, berdiri lama, adanya tumor, trombus atau emboli

4. Dermatitis Seboroika. Merupakan penyakit kronik, residif, dan gatal.b. Kelainan berupa skuama kering, basah atau kasar; krusta kekuningan dengan bentuk dan besar bervariasi.c. Tempat kulit kepala, alis, daerah nasolabial belakang telinga,lipatan mammae, presternal, ketiak, umbilikus, lipat bokong, lipat paha dan skrotum.d. Pada kulit kepala terdapat skuama kering dikenal sebagai dandruff dan bila basah disebut pytiriasis steatoides ;disertai kerontokan rambut.5. Dermatitis Eksfoliativa Generalisataa. Yang khas ; adanya skuama yg menyeluruh atau skuama yang terus menerus berkembang disertai gatal sering pula disertai dgn terlepasnya rambut. Dimulai lesi yg merah dan membengkak (erythematousswollen patches) yang menyebar cepat hingga semua kulit dikenaib. Kulit mjd merah tua dan membengkak (edematus) dan mengeluarkan cairan (eksudat) berwarna kekuningan

1.5 Komplikasi1. Infeksi saluran nafas atas2. Bronkitis3. Infeksi kulit

1.6 Pemeriksaan Penunjang1. DarahPemeriksaan Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin2. Pemeriksaan HistopatologiPemeriksaan ini tidak memberi gambaran khas untuk diagnostik karena gambaran histopatologiknya dapat juga terlihat pada dermatitis oleh sebab lain. Pada dermatitis akut perubahan pada dermatitis berupa edema interseluler (spongiosis), terbentuknya vesikel atau bula, dan pada dermis terdapat dilatasi vaskuler disertai edema dan infiltrasi perivaskuler sel-sel mononuclear. Dermatitis sub akut menyerupai bentuk akut dengan terdapatnya akantosis dan kadangkadang parakeratosis. Pada dermatitis kronik akan terlihat akantosis, hiperkeratosis, parakeratosis, spongiosis ringan, tidak tampak adanya vesikel dan pada dermis dijumpai infiltrasi perivaskuler, pertambahan kapiler dan fibrosis. Gambaran tersebut merupakan dermatitis secara umum dan sangat sukar untuk membedakan gambaran histopatologik antara dermatitis kontak alergik dan dermatitis kontak iritan.3. IgE serumIgE serum dapat diperiksa dengan metode ELISA. Ditemukan 80% pada penderita dermatitis atopik menunjukkan peningkatan kadar IgE dalam serum terutama bila disertai gejala atopi ( alergi )4. EosenofilKadar serum dapat ditemukan dalam serum penderita dermatitis atopik. Berbagai mediatore berperan sebagai kemoatraktan terhadap eosinofil untuk menuju ke tempat peradangan dan kemudian mengeluarkan berbagai zat antara lain Major Basic Protein (MBP). Peninggian kadar eosinofil dalam darah terutama pada MBP.5. Percobaan HistaminJika histamin fosfat disuntikkan pada lesi penderita Dermatitis Atopik. eritema akan berkurang, jika disuntikkan parenteral, tampak eritema bertambah pada kulit yang normal

1.7 PenatalaksanaanPada umumnya pengobatan didasarkan kepada etiologinya serta stadium penyakit pada saat kita berobat. Berat-ringannya penyakit lokalisasi: dangkal atau dalamnya kelainan. Penatalaksanaan umumnya adalah sebagai berikut :1. Mandi segera jika terlihat tanda dan gejala2. Mandi dengan sabun antiseptic seperti dettol ataupun betadine cair.3. Hentikan pemberian makanan minuman yang menyebabkan munculya tanda dan gejala4. Segera lap keringat dengan mengunakan handuk basah yang bersih jika berkeringat5. Periksakan kondisi anak ke dokter

Sedangkan penatalaksanaan dengan obat-obatan adalah sebagai berikut :1. Pengobatan sistemik a. Kortikosteroid, digunakan pada keadaan yang berat sebagai anti inflamasi dan anti alergi.b. Antibiotik, bila terdapat infeksi sekunder c. Sedatif dan tranquilizer, untuk menghilangkan atau mengurangi rasa gelisah dan gatal.2. Pengobatan topical a. Pada keadaan akut, dilakukan kompres terbuka b. Sedangkan pada keadaan sub akut diberikan krim c. Bila kering dapat diberikan bedak d. Pada keadaan yang menahun dapat diberikan salep

1.8 Pencegahan1. Mandikan secara teratur dengan sabun yang lembut dan air hangat2. Hindari memakai handuk bersama3. Cuci dahulu baju yang baru dibeli sebelum dipakai4. Hindari suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin5. Pakaikan pelembab kulit untuk menjaga kelembaban seperti baby oil sebelum mandi pada bayi6. Hindari pemberian makanan mengandung telur, seafood, ikan, kacang tanah, susu sapi, terigu pada anak7. Jauhkan dari perabotan yang berbulu seperti karpet berbulu, boneka8. Jangan memelihara hewan berbulu seperti kucing, anjing, dllBAB IIKONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian1. Anamnesaa. Identitas KlienMeliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan, agama, suku, alamat, tanggal MRS, no. register dan ruangan, serta orang yang bertanggung jawab.b. Riwayat Penyakit SekarangTanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya.c. Riwayar Penyakit DahuluApakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnyad. Riwayat kesehatan keluargaApakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnyae. Riwayat Pemakaian ObatApakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat

2. Pengkajian Sistema. Pola Persepsi Kesehatan Adanya riwayat infeksi sebelumya. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu. Adakah konsultasi rutin ke Dokter. Hygiene personal yang kurang. Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.b. Pola Nutrisi Metabolik Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan. Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas. Jenis makanan yang disukai. Nafsu makan menurun. Muntah-muntah. Penurunan berat badan. Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan. Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.c. Pola Eliminasi Sering berkeringat. tanyakan pola berkemih dan bowel.d. Pola Aktivitas dan Latihan Pemenuhan sehari-hari terganggu. Kelemahan umum, malaise. Toleransi terhadap aktivitas rendah. Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.e. Pola Tidur dan Istirahat Kesulitan tidur pada malam hari karena stres. Mimpi buruk.f. Pola Persepsi Kognitif Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat. Pengetahuan akan penyakitnya.g. Pola Persepsi dan Konsep Diri Perasaan tidak percaya diri atau minder. Perasaan terisolasi.h. Pola Hubungan dengan Sesama Hidup sendiri atau berkeluarga Frekuensi interaksi berkurang Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan perani. Pola Reproduksi Seksualitas Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan. Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.j. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress Emosi tidak stabil Ansietas, takut akan penyakitnya Disorientasi, gelisahk. Pola Sistem Kepercayaan Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah Agama yang dianut

2.2 Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan integritas kulit b/d adanya lesi, perubahan pigmentasi, penebalan epidermis dan kekakuan kulit.Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24 jam kondisi kulit klien menunjukkan perbaikan dengan kriteria hasil :a. Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit.b. Berkurangnya derajat pengelupasan kulit, berkurangnya kemerahan, berkurangnya lecet karena garukan, penyembuhan area kulit yang telah rusak

INTERVENSIRASIONAL

Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 20 menit. Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkatdengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit. Pengolesan krim pelembab selama 2 4 menit setelah mandi untuk mencegah penguapan air dari kulit

Gunakan air hangat jangan panasair panas menyebabkan vasodilatasi yang akan meningkatkan pruritus

Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive. Hindari mandi busa.sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat meningkatkan keluhan.

Kolaborasi: oleskan/berikan salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari.salep atau krim akan melembabkan kulit

2. Nyeri b/d agen cedera fisik: adanya vesikel atau bula, erosi , papula, garukan berulangTujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24 jam, rasa nyeri pasien dapat berkurang dengan kriteria hasil:a. Melaporkan nyeri berkurang/ terkontrol.b. Menunjukkan ekspresi wajah/ postur tubuh rileks.c. Berpartisipasi dalam aktivitas dan tidur atau istirahat dengan tepat

INTERVENSIRASIONAL

Observasi keluhan nyeri, perhatikan lokasi atau karakter dan intensitas skala nyeri (0-10 )dapat mengidentifikasi terjadinya komplikasi dan untuk intervensi selanjutnya

Ajarkan tehnik relaksasi progresif, nafas dalam guided imagery.membantu klien untuk mengurangi persepsi nyeri atau mangalihkan perhatian klien dari nyeri.

Berikan lingkungan yang tenangMeningkatkan istirahat klien

Kolaborasi: pemberian obat analgetikMengurangi rasa nyeri dengan memblok system saraf simpatis

3. Gangguan pola tidur b/d pruritus, nyeri.Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan 3x 24 jam klien bisa beristirahat secara optimal dengan criteria hasil:a. Pasien mengatakan tidur yang nyenyak.b. Tidur pasien 6-8 jam perharic. Paien tidak terlihat lesu dan tidak memiliki kantung mataINTERVENSIRASIONAL

Nasihati klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan kelembaban yang baikUdara yang kering membuat kulit terasa gatal, lingkungan yang nyaman meningkatkan relaksasi.

Menjaga agar kulit selalu lembab.Tindakan ini mencegah kehilangan air, kulit yang kering dan gatal biasanya tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan

Anjurkan pasien untuk menghindari minuman yang mengandung kafein menjelang tidurkafein memiliki efek puncak 2-4 jam setelah dikonsumsi

Melaksanakan gerak badan secara teraturmemberikan efek menguntungkan bila dilaksanakan di sore hari.

Menganjurkan untuk berdoa menjelang tidur.Memudahkan peralihan dari keadaan terjaga ke keadaan tertidur

4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan 3x24 jam pengembangan peningkatan penerimaan diri pada klien tercapai dengan criteria hasil :a. Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.b. Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri.c. Melaporkan perasaan dalam pengendalian situasid. Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri.e. Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat.f. Menggunakan teknik penyembunyian kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan penampilan.INTERVENSIRASIONAL

Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri sendiri)Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit/keadaan yang tampak nyata bagi klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri.

Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembanganTerdapat hubungan antara stadium perkembangan, citra diri dan reaksi serta pemahaman klien terhadap kondisi kulitnya.

Berikan kesempatan pengungkapan perasaan.membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami

Nilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien yang cemas mengembangkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masalahnyaMemberikan kesempatan pada petugas untuk menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas situasi, ketakutan merusak adaptasi klien

Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri seperti merias, merapikan.membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi

Mendorong sosialisasi dengan orang lain.Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marlynn E dkk.2005. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan pasien, Ed III. Jakarta: EGChttp://lpkeperawatan.blogspot.com/2014/01/laporan-pendahuluan-dermatitis.html#.U6gz5JT7LD8 diunduh 24 Juni 2014 pukul 18:07http://sobodadjian.blogspot.com/2012/12/kti-bab-2-dermatitis_20.html diunduh 24 Juni 2014 pukul 21:15Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2009-2011 Definisi dan Klasifikasi.Jakarta: Prima Medika.14