Dermatitis Atopik

30
Suci Muharni Suci Muharni (0610070100183) (0610070100183) Melia Safitri Melia Safitri (0910070100088) (0910070100088) Biondi Azri Biondi Azri (0910070100031) (0910070100031) Nurul Ramadhani Nurul Ramadhani (101001175) (101001175) Siahaan, Leethaream Siahaan, Leethaream (210210089) (210210089) Stella Pratiwi Stella Pratiwi (0710070100074) (0710070100074) PEMBIMBING : PEMBIMBING : Dr. Surya Dharma Hamidah, Sp. KK Dr. Surya Dharma Hamidah, Sp. KK

description

Dermatitis Atopik

Transcript of Dermatitis Atopik

Suci MuharniSuci Muharni(0610070100183)(0610070100183)Melia SafitriMelia Safitri(0910070100088)(0910070100088)Biondi AzriBiondi Azri(0910070100031)(0910070100031)Nurul RamadhaniNurul Ramadhani (101001175)(101001175)Siahaan, LeethareamSiahaan, Leethaream (210210089)(210210089)Stella PratiwiStella Pratiwi(0710070100074)(0710070100074)

PEMBIMBING :PEMBIMBING :

Dr. Surya Dharma Hamidah, Sp. KKDr. Surya Dharma Hamidah, Sp. KK

keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai rasa gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita (D.A, rinitis alergik, dan atau asma bronkial).

Ekzema Atopik Ekzema Konstitusional Ekzema Fleksural Neurodermitis Diseminata Prurigo Besnier

Wanita lebih banyak menderita D.A daripada pria dengan rasio 1,3:1. Dermatitis Atopi cenderung diturunkan.

Konsep dasar terjadinya D.A. adalah melalui reaksi imunologik, yang diperantarai oleh sel-sel yang berasal dari sumsum tulang.

Kadar IgE dalam serum penderita D.A. dan jumlah eosinofil dalam darah perifer umumnya meningkat.

Dermatitis atopik dan kelainan atopik lainnya dapat dipindahkan melalui transplantasi sumsum tulang.

Hal ini menegaskan bahwa sel darah merupakan vektor untuk manifestasi kelainan kulit. Sel darah itu dapat berupa :

- Faktor Turunan- Faktor Imunologi

Gejala utama D.A ialah (pruritus), dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari. Akibatnya penderita akan menggaruk sehingga timbul bermacam macam kelainan di kulit berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi, eksudasi, dan krusta.

Diagnosis D.A didasarkan kriteria yang disusun oleh Hanifin dan Rajka yang diperbaiki oleh kelompok kerja dari Inggris yang dikoordinasi oleh Williams (1994).

A. Kriteria Mayor

Pruritus Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi

dan anak Dermatitis di fleksura pada dewasa Dermatitis kronis atau residif Riwayat Atopi pada penderita atau keluarganya

Dermatitis Kontak Alergi Scabies Dermatitis Numularis

Tindakan Umum

Pada penderita DA, sebaiknya dilakukan gerak jalan sedikit ataupun latihan gerak badan ringan untuk menghilangkan kegelisahan ataupun stress.

Kelembaban ruangan dipertahankan 50-60% untuk menghindari pengeringan kulit.

Hindari dan kenali faktor pencetus

Pengobatan Topikal

Hidrasi Kulit Kortikosteroid topikal Imunomodulator topikal Preparat ter Antihistamin

Pengobatan Sistemik

Kortikosteroid Antihistamin Anti-infeksi Interferon Siklosporin D.A

Faktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik D.A. yaitu:

DA luas pada anak Menderita rinitis alergik dan asma bronkial Riwayat D.A. pada orang tua atau saudara

kandung Awitan (onset) D.A pada usia muda Anak tunggal Kadar IgE serum sangat tinggi.

Prognosis lebih buruk bila kedua orang tuanya menderia D.A.

Seorang pasien perempuan bernama Melani Sinaga berumur 22 tahun suku Batak agama Protestan datang ke Poliklinik kulit dan kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan (RSUDPM) pada tanggal 17 Februari 2015, dengan keluhan utama berupa bintik-bintik kemerahan disertai gatal di jari ketiga tangan kanan, lipatan lengan kanan dan kiri, punggung kaki kanan dirasakan sejak ± 1 minggu yang lalu. Awalnya bintik-bintik kemerahan ini dirasakan sejak ± 5 tahun yang lalu . Bintik-bintik kemerahan ini awalnya muncul di lipatan paha kanan dan kiri kemudian muncul juga di punggung kaki kanan, jari tangan kanan, serta lipatan lengan kanan dan kiri. Bintik-bintik kemerahan ini disertai rasa gatal. Rasa gatal dirasakan OS semakin memberat jika sedang berkeringat. OS menggunakan salep Pikangsuang untuk meredakan rasa gatalnya. Awalnya bintik-bintik kemerahan dan rasa gatal ini hilang dengan menggunakan salep Pikangsuang, namun sering muncul kembali. OS juga mengkonsumsi obat pereda rasa gatal namun OS lupa nama obatnya. Riwayat alergi makanan dijumpai. OS juga mengeluhkan semakin lama kulitnya terasa semakin kering. Dalam beberapa hari terakhir OS kembali menggunakan salep Pikangsuang, namun bintik-bintik dan rasa gatal tidak berkurang sehingga OS memutuskan untuk berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan (RSUDPM).

Dari anamnesa, riwayat penyakit keluarga dijumpai yaitu nenek OS menderita asma, riwayat penyakit terdahulu dijumpai FAM dextra ± 3 tahun yang lalu, riwayat pemakaian obat salep Pikangsuang dan obat pereda rasa gatal namun OS lupa nama obatnya.

Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum pasien dan status gizi pasien baik. Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai papul-papul eritematosa multiple terkadang beberapakonfluens, erosi, ekskoriasi, krusta di regio antebrachii anterior sinistra, regio olecrani dextra, regio dorsum pedis dextra, serta likenifikasi dan skuama di daerah volares III digitorum dextra.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik maka diagnosis banding dari penyakit ini adalah dermatitis atopik , dermatitis kontak alergi, dan scabies.

Penatalaksanaan dari pasien ini secara umum adalah memberikan keterangan mengenai penyakit, kemudian menjauhi faktor pencetus, dilarang menggaruk, dianjurkan menjaga kebersihan tubuh untuk mencegah infeksi sekunder. Penatalaksanaan secara khusus pada pasien ini adalah melembabkan kulit dengan obat topikal berupa Desoximethasone 0,25% cream 2 x sehari dan Urea cream 10% 2 x sehari dioleskan pada kulit yang tidak basah, dan obat sistemik berupa citirizine 1 x 10 mg diminum pada malam hari.

Prognosis dari penyakit dermatitis atopik ini adalah Quo ad Vitam : Bonam ; Quo ad Functionam : Bonam ; Quo ad Sanationam : Dubia ad Malam.

DISKUSI

Keluhan berupa, bintik-bintik kemerahan disertai gatal di jari ketiga tangan kanan, lipatan lengan kanan dan kiri, punggung kaki kanan dirasakan sejak ± 1 minggu yang lalu. Awalnya bintik-bintik kemerahan ini dirasakan sejak ± 5 tahun yang lalu . Bintik-bintik kemerahan ini disertai rasa gatal. Rasa gatal dirasakan OS semakin memberat jika sedang berkeringat. Riwayat penyakit keluarga dijumpai yaitu nenek OS menderita asma.

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa diagnosa dermatitis atopik harus mempunyai tiga kriteria mayor dan tiga kriteria minor, dimana pasien mempunyai keluhan gatal, dermatitis pada fleksura, bersifat residif, dan memiliki riwayat atopi. Selain itu OS mengeluhkan gatal semakin memberat jika berkeringat, os juga memiliki riwayat alergi makanan dan. OS juga mengeluhkan semakin lama kulitnya terasa semakin kering.

Awalnya muncul di lipatan paha kanan dan kiri kemudian muncul juga di punggung kaki kanan, jari tangan kanan, serta lipatan lengan kanan dan kiri.

Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa pada D.A. remaja lokalisasi lesi di lipat siku, lipat lutut, dan samping leher, dahi, dan sekitar mata.

Ruam berupa papul-papul eritematosa multiple terkadang beberapa dapat konfluens, erosi, ekskoriasi, krusta di regio antebrachii anterior sinistra, regio olecrani dextra, regio dorsum pedis dextra, serta likenifikasi dan skuama di daerah volares III digitorum dextra.

Hal ini sesuai dengan kepustakaan mengenai bahwa D.A pada remaja lesi kulit D.A. pada bentuk ini dapat berupa plak papular-eritematosa dan berskuama, atau plak likenifikasi yang gatal. Pada D.A. remaja lokalisasi lesi di lipat siku, lipat lutut, dan samping leher, dahi, dan sekitar mata.

Penatalaksanaan pada pasien ini ada yang secara umum dan khusus. Secara umum adalah memberikan keterangan mengenai penyakit, kemudian menjauhi faktor pencetus, dilarang menggaruk, dianjurkan menjaga kebersihan tubuh untuk mencegah infeksi sekunder. Penatalaksanaan secara khusus pada pasien ini adalah melembabkan kulit dengan obat topikal berupa Desoximethasone 0,25% cream 2 x sehari dan Urea cream 10% 2 x sehari dioleskan pada kulit yang tidak basah, dan obat sistemik berupa citirizine 1 x 10 mg diminum pada malam hari.

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan penatalaksanaan secara umum adalah memberikan keterangan mengenai penyakit, menghindari faktor pencetus, hindari rangsangan pada kulit seperti menggaruk. Untuk terapi khusus yang sistemik bersifat simptomatis untuk rasa gatal diberikan antihistamin yang dikonsumsi pada malam hari. Pengobatan topikal mengurangi kekeringan kulit diberikan pelembab, untuk rasa gatal diberikan kortikosteroid topikal.