Dermatitis Atopik

49
DERMATITIS ATOPIK Batasan Dermatitis atopik ( DA ) merupakan kelainan kulit yang sering terjadi pada bayi dan anak, ditandai oleh rasa gatal, penyakit yang sering kambuh dan distribusi lesi yang khas.penyabab DA adalah multifaktorial, termasuk diantaranya faktor genetik, emosi, keringat dan foktor imunologis. Manisfestasi klinis Pada umumnya DA mulai timbul sekitar usia 6 bulan, jarang sebelum 8 minggu. Umumnya DA sering mengalami kekambuhan, jarang sembuh 100%. Sebagian besar DA dapat sembuh dengan bertambahnya umur, tetapi dapat juga menetap sampai usia dewasa. Terdapat 3 bentuk klinis DA : 1. Bentuk infantil, berbentuk akut eksudatif dengan predileksi daerah muka, terutama pipi dan daerah ekstensor ekstremitas. Berlangsung sampai usia 2 tahun. Gatal merupakan gejala yang mencolok. 2. Bentuk anak, merupakan kelanjutan bentuk infantil. Kulit tampak lebih kering (xerosis) yang bersifat kronik dan mengenai daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki, dan periorbita. 3. Bentuk dewasa. Diagnosis

description

dede

Transcript of Dermatitis Atopik

Page 1: Dermatitis Atopik

DERMATITIS ATOPIK

Batasan

Dermatitis atopik ( DA ) merupakan kelainan kulit yang sering terjadi pada bayi dan anak,

ditandai oleh rasa gatal, penyakit yang sering kambuh dan distribusi lesi yang khas.penyabab DA

adalah multifaktorial, termasuk diantaranya faktor genetik, emosi, keringat dan foktor

imunologis.

Manisfestasi klinis

Pada umumnya DA mulai timbul sekitar usia 6 bulan, jarang sebelum 8 minggu. Umumnya DA

sering mengalami kekambuhan, jarang sembuh 100%. Sebagian besar DA dapat sembuh dengan

bertambahnya umur, tetapi dapat juga menetap sampai usia dewasa.

Terdapat 3 bentuk klinis DA :

1. Bentuk infantil, berbentuk akut eksudatif dengan predileksi daerah muka, terutama pipi

dan daerah ekstensor ekstremitas. Berlangsung sampai usia 2 tahun. Gatal merupakan

gejala yang mencolok.

2. Bentuk anak, merupakan kelanjutan bentuk infantil. Kulit tampak lebih kering (xerosis)

yang bersifat kronik dan mengenai daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki, dan

periorbita.

3. Bentuk dewasa.

Diagnosis

Gambaran esensial

Pruritus

Eksema pada wajah dan ekstensor pada bayi

Likenifikasi fleksural pada dewasa

Dermatitis kronik atau kronik residif

Gambaran yang sering dihubungkan dengan DA

Page 2: Dermatitis Atopik

Stigmata atopi pada pasien DA atau keluarganya (asma, rinitis alergi, dermatitis atopik)

Infeksi kulit

Dermatitis tidak sesifik pada tangan dan kaki

Xerosis, fisura periaurikular

IgE reaktif ( paningkatan kadar di serum , RAST, dan uji kulit positif)

Awitan pada umur muda

Gambaran lain

Iktiosis, hiperlinearitas palmar, keratosis piloris

Dermatitis di daerah palmo – plantar,kulit kepala, puting susu

Ptiriasis alba

White dermographism

Katarak subkapsularis anterior dan keratokonus

Kemerahan atau pucat di wajah

Garis Dennie-Morgan, allergic shiner

Aksentuasi perifolikular

Pemeriksaan penunjang

Pada umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis tetapi

diperlukan untuk mencari faktor atopi dengan melakukan uji kulit alergen atau uji kulit IgE

spesifik

Komplikasi

Sebagian besar anak dengan DA akan mempunyai alergi saluran napas di kemudian hari

Sebagian besar anak dengan DA mudah mendapat infeksi kulit oleh kuman S.aureus dan

H.simplex

Tata laksana

Mencegah kekeringan kulit dengan menjaga hidrasi dan pemakaian emolien

Jangan memakai sabun yang bersifat basa

Page 3: Dermatitis Atopik

Kortikosteroid lokal.pemberian sistemik hanya pada kasus yang berat, harus diperhatikan

efek sampingnya dan diberikan jangka pendek (4 hari)

Inhibitor calcineurin topikal dapat dipertimbangkan pada kasus DA yang berat. Studi

berlangsung apakah toksisitas pemakaian lokal sama buruknya dengan pemakaian oral

Identifikasi faktor pencetus dan menghindarinya, termasuk alergen makanan dan inhalan

Antihistamin sedatif diberikan untuk menghilangkan rasa gatal di malam hari tetapi bila

terdapat gejala saluran napas atau urtikaria konkomitan digunakan antihistamin non

sedatif

Antibiotika bila terdapat infeksi sekunder

Daftar pustaka

1. Santoso H. Dalam: Akib AAP, Matondang CM, penyunting. Buku ajar alergi

imunologi.Jakarta: BP-IDAI;1996.h. 161-72

2. Rasmussen JE, Provosi TT.Atopic dermatitis. Dalam ; Middleton E, Reed CE, Ellis

EF,Adkinson NF, Yuinginger JW, Busse WW, penyunting, allergy. Principles and

practice. Vol.2. edisi ke-4 St.louis mosby company; 1993. H 1581-604

3. Allen DA,Clark RAF.Atopic dermatitis. Dalam : Bierman SW, Pearlman DS, shapiro

GG, Busse WW, penyunting. Allergy, asthma, and immunology from infancy to

adulthood. Edisi ke-3. New York: WB Saunders; 1996. H.613-32

4. Leung DYM. Atopic dermatitis. Dalam: Leung DYM, sampson HA, Geha RS, Szefler

SJ,penyunting. Pediatric allergy, principles and practice. Missouri, Mosby, 2003. h. 561-

73

Rinitis Alergi

Page 4: Dermatitis Atopik

Batasan

Rinitis alergi secara klinis merupakan gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah pajanan

alergen melalui inflamasi yang diperantarai oleh IgE yang spesifik terhadap alergen tersebut

pada mukosa hidung.Awitan pajanan alergen terjadi lama dan gejala umumnya ringan kecuali

bila ada komplikasi sinusitis

Diagnosis

Anamnesis dan pemeriksaan fisis

Awitan pajanan, umunya lama; ditanyakan lama, frekuensi, waktu timbulnya dan

beratnya penyakit

Hidung berair, hidung tersumbat, post nasal drip, gatal dihidung dan palatum, bersin-

bersin

Mata merah, gatal dan berair

Riwayat atopi dalam keluarga ( asma,dermatitis atopi,rinitis alergi )

Petanda atoi : allergic shiner, geographic, tongue, Dennie Morgan’s line, allergic salute

Sekret hidung bening dan cair, hipertropi konka,mukosa dan konka hidung pucat

Hiperemia dan edema konjungtiva

Pemeriksaan penunjang

Darah tepi : hitung jenis eosinofil meningkat, hitung total eosinofil meningkat

Kadar IgE total meningkat

Sitologi mukosa hidung: persentase eosinofil meningkat

Uji kulit alergen untuk menentukan alergen penyebab

Foto sinusparanasalis ( usia 4 tahun ke atas ) atau CT-scan bila dicurigai komplikasi

sinusitis atau adanya deviasi septum nasi

Klasifikasi

Page 5: Dermatitis Atopik

Berdasarkan lama gejala, rinitis alergi dibagi menjadi :

Intermiten: gejala < 4 hari perminggu dan lamanya < 4 minggu

Persisten : gejala > 4 hari dan lamanya > 4 minggu

Berdasarkan berat gejala, rinitis alergi dibagi menjadi :

Ringan

Tidur normal

Aktivitas sehari-hari, saat olahraga, dan saat santai

Tidak ada keluhan yang mengganggu

Berat : ( satu atau lebih gejala )

Tidur terganggu ( tidak normal )

Aktivitas sehari-hari, saat olahraga, saat santai terganggu

Gangguan saat bekerja dan sekolah

Ada keluhan yang menggangu

Tata laksana

1. Hindari alergen

2. Medikamentosa. Pengobatan medikamentosa tergantung dari lama dan berat-ringannya

gejala

Rinitis alergi intermiten

Ringan

Antihistamin H1 generasi 1, misal CTM 0,25 mg/kg/hari dibagi 3 dosis

Bila terdapat gejala hidung tersumbat dapat ditambah pseudoefedrin 4 mg/kg/hari

diberikan 3 dosis sehari

Berat

Antihistamin H1 generasi II misalnya setirizin 0,25 mg/kg/kali diberikan sekali

sehari atau 2 kali sehari pada anak usia kurang dari 2 tahun atau desloratadine dan

fexofenadine pada anak > 6 tahun. Bila tidak ada perbaikan atau bertambah berat

dapat diberikan kortikosteroid misalnya prednison 1 mg/kg/hari dibagi 3 dosis

paling lama 7 hari

Rinitis alergi persisten

Page 6: Dermatitis Atopik

Ringan

Antihistamin generasi II ( setirizin ) jangka lama. Bila gejala tidak membaik dapat

diberikan kortikosteroid intranasal misalnya mometason atau flutikason

3. Tindakan bedah. Tindakan bedah hanya dilakukan pada kasus-kasus selektif misalnya

sinusitis dengan air-fluid level atau deviasi septum nasi

Pendidikan / nasihat

Rinitis alergi adalah penyakit kronik yang gejalanya akan hilang timbul. Komunikasi dengan

pasien dan orang tua diperlukan agar pemeriksaan berkala dilakukandan pemberian obat dapat

disesuaikan dengan fluktuasi gejala.pada gejala yang menetap dan berat, diperlukan penilaian

menyeluruh dan tata laksana lanjut antara lain imunoterapi.

Daftar pustaka

1. Mygind N. Essential Allergy. Oxford; Blackwell Scientific Publication; 1986. H. 279-350

2. Munasir , Rakun MW. Rinitis Alergi. Dalam; Akib AAP, Matondang CS, penyunting

Buku ajar alergi-imunologi anak. Jakarta: BP-IDAI; 1996. H. 173-8

3. Andersson M, Greiff I, Svensson C, Persson GA. Allergic and non-allergic rhinitis.

Dalam: Busse WW, Holgates ST, penyunting, Asthma and rhinitis.edisi ke-2. Oxford:

blackwell science; 2000, h.232-42

4. Penatalaksanaan rinitis alergi dan dampaknya pada asma. Panduan saku 2001.

Berdasarkan laporan lokakarya Allergic Rhinitis And its Impact On Asthma.kerja sama

dengan WHO

5. Becker JM. Allergic rhinitis. Diakes dari http:// www.emedicine.com/ped/topic2560.htm

tanggal 9 April 2006

Urtikaria dan Angiodema

Batasan dan uraian umum

Page 7: Dermatitis Atopik

Urtikaria adalah erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul ( bentol ), berwarna merah,

memutih bila ditekan dan disertai rasa gatal.urtikaria dapat berlangsung 20 menit sampai 3 jam,

menghilang dan mungkin muncul di bagian kulit lain.satu episode akut umumnya berlangsung

24-48 jam.

Angiodema dapat muncul berupa pembengkakan jaringan dengan batas yang tidak jelas, seperti

daerah sekitar kelopak mata dan bibir. Bengkak juga dapat ditemukan pada badan, genitalia dan

ekstremitas.

Urtikaria merupakan bagian reaksi anafilaksis

Patogenesis: aktivasi sel mast yang dapat diperantarai IgE (imunologik) maupun non IgE ( non

imunologik )

Anamnesis dan pemeriksaan fisis

Riwayat gatal

Riwayat alergi dalam keluarga

Faktor lingkungan seperti debu rumah, tungau debu rumah, binatang peliharaan, tanaman,

karpet, sengatan binatang,serta faktor makanan termasuk zat warna, zat pengawet dsb

Lesi khas yaitu bentol berwarna merah, berbatas tegas, gatal dan memutih ila ditekan

Pemeriksaan penunjang

Diperlukan pada urtikaria kronik/berulang, tidak diperlukan pada urtikaria akut

Urinalisis, untuk mencari fokal infeksi di saluran kemih, feses rutin untuk mencari

adanya parasit cacing

Pemeriksaan darah tepi : LED dapt meningkat bila ada fokal infeksi kronik atau kelainan

sistemik, hitung jenis eosinofil

Pemeriksaan kadar IgE total

Pemeriksaan hitung eosinofilia total

Pemeriksaan uji kulit alergen,dermografisme, uji tempel es atau IgE spesifik

Kadar komplemen (C3,C4) untuk mencari kelainan sistemi yang mendasari urtikaria,

pada pasien yang memiliki riwayat angiodema pada keluarga

Page 8: Dermatitis Atopik

Tata laksana

Menghindari pencetus ( yang bisa diketahui ). Hati-hati dengan obat opiat dan salisilat

yang dapat mengaktivasi sel mast tanpa melalui IgE

Pada urtikaria generalisata : mula-mula diberikan injeksi larutan adrenalin 1/1000 dengan

dosis 0,01 ml/kg IM ( max 0,3 ml ) dilanjutkan dengan antihistamin penghambat H1

seperti CTM 0,25 mg/kg/hari dibagi 3 dosis, sehari 3 kali yang dikombinasikan dengan

HCL efedrin 1 mg/tahun/kali sehari 3 kali.( lihat penanggulangan anafilaktik). Bila belum

memadai ditambahkan kortikosteroid misalnya prednison 1 mg/kg/hari dibagi 3 dosis

sehari 3 kali. Untuk urtikaria yang sering kambuh terutama pada anak sekolah untuk

menghindari efek samping obat mengantuk, dapat diberikan antihistamin penghambat H1

generasi baru misalnya setirizin 0,25 mg/kg/hari sekali sehari

Daftar Pustaka

1. Mygind N. Essential Allergy. Oxford; Blackwell Scientific Publication; 1986. H. 392-403

2. Matondang CS, urtikaria. Dalam: akib AAP, matondang CS penyunting Buku ajar

alergi-imunologi anak. Jakarta: BP-IDAI; 1996 h.154-60

3. Hoobs KF,schocket A. Urticaria and angiodema. Dalam: Bierman CW, Pearlman DS,

Shapiro GG, Busse WW, penyunting. Allergy, asthma and immunology from infancy to

adulthood. Edisi ke-3. Philadelphia: WB-Saunders; 1996. H.643-52

4. Ghosh S,Kanwar,AJ, Kaur S. Urticaria in children. Pediatr dermatolology 1993;10;107-

10

5. Grattan CE. The urticaria spectrum: Recognition of clinical pattern can help

management. Clin exp dermatol 2004;29:217-21

6. Greaves MW. Chronic urticaria in childhood. Allergy 200;55:309-20

7. Huang SW. Urticaria. Diakses dari http:// www.emedicine.com/ped/topic2560.htm

tanggal 9 April 2006

Hipertensi

Batasan

Page 9: Dermatitis Atopik

The fourth report on the diagnosis, evaluation, and treatment of high blood pressurel in children

and adolescents (2004) membagi pengukuran tekanan darah pada anak sebagai berikut :

1. TD normal. TD sistolik atau diastolik < 90 persentil menurut gender, umur dan tinggi

badan anak

2. Pra hipertensi. TD sistolik atau diastolik 90-95 persentil atau pada anak remaja TD

≥120/80 mmHg meskipun < 95 persentil dianggap prahipertensi

3. Diagnosis hipertensi adalah TD sistolik dan atau diastolik ≥95 persentil menurut

gender, umur dan tinggi badan pada ≥ 3 kali pemeriksaan pada saat yang berbeda

4. Hipertensi stadium 1. TD ≥ 95 persentil sampai 99 persentil plus 5 mmHg

5. Hipertensi stadium 2. TD > 99 persentil plus 5mmHg

Diagnosis

Anamnesis dan pemeriksaan fisis

Muntah

Sefalgia

Fatigue

Kejang

Penglihatan kabur

Kesadaran menurun

Bell’s palsy

Edema

Epistaksis

Hipertensi

Ada bayi baru lahir; gagal tumbuh, letargi, distres pernapasan, gagal jantung

(catatan : dalam menegakkan diagnosis, tidak semua manifestasi klinis ini harus ada )

Pemeriksaan penunjang

Urinalisis

Darah tepi

Kreatinin dan ureum

Page 10: Dermatitis Atopik

Pemeriksaan penunjang lain tergantung pada manifestasi klinis

Klasifikasi

Hipertensi dapat dibagi menjadi :

Hipertensi non-krisis

Hipertensi krisis; peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg dan atau tekanan

diastolik ≥ 120 mmHg atau hipertensi dengan tekanan darah sistolik < 180 mmHg atau

diastolik < 120 mmHg tetapi disertai komplikasi ensepalopati hipertensif,gagal jantung

atau edema papil.

Pada bayi atau anak kecil, batasan hipertensi krisis adalah kenaikan tekanan darah ≥ 50 %

dari angka tekanan darah normal berdasarkan umur dan jenis kelamin

Tata laksana

Penjelasan kepada pasien atau orangtua mengenai penyakit pasien dan tindakan yang

akan dilakukan untuk tata laksana pasien

Diet rendah garam

Mengatasi hipertensi :

1. Hipertensi krisis :

o Nifedipin 0,1 mg/kg/kali peroral dinaikkan 0,1 mg/kg/kali setiap 5 menit

( max 10 mg/kali) sampai 30 menit pertama lalu setiap 15 menit sampai 1

jam

atau

o Klonidin drip 0,002 mg/kg/8 jam dalam 100 ml dekstrose 5 % dinaikkan

bertahap sampai maksimal 0,006 mg/kg.8 jam

atau

o Natrium nitroprusid 0,5-8,0 mikrogram/kg/menit secara iv dengan

menggunakan infusion pump

Ditambah

o Furosemid 1 mg/kg/kali 2-3 kali sehari

Page 11: Dermatitis Atopik

o Bila tekanan darah tidak turun, tambahkan kaptopril 0,3 mg/kg/kali per

oral ( max 2 mg/kg/kali ) 2-3 kali perhari

2. Hipertensi non-krisis

o Tekanan diastolik 90-100 mmHg:

Diuretik (furosemid / hidroklorotiazid )

o Tekanan diastolik 100-120 mmHg:

Diuretik (furosemid / hidroklorotiazid )

Kaptopril 0,3 mg/kg/kali 2-3 kali sehari

o Jika tidak turun dapat di tambahkan antihipertensi golongan beta blocker

atau golongan lain

o Mengatasi komplikasi yang ada

o Mencari dan menanggulangi penyebab hipertensi

o Konsultasi ke departemen atau divisi lain yang terkait

Tabel 1. Tekanan darah anak laki-laki berdasarkan persentil umur dan tinggi badan

Page 12: Dermatitis Atopik

Systolic BP [mmHg) Diastolic BP (mmHg]

Percentile of height Percentile of height

Age

(year)

BP

percentile5th 10th

25t

h50th

75t

h90th 95th 5th

10t

h25th

50t

h75th

90t

h95th

1 50th 80 81 83 85 87 88 89 34 35 36 37 36 39 38

90th 94 95 97 99 100 101 103 49 50 51 52 53 53 54

95th 99 99 101 103 104 106 106 54 54 55 56 57 58 60

99th 108 108 109 111 112 113 114 64 64 65 65 66 67 67

2 50th 85 85 87 88 89 91 91 43 44 44 45 46 46 47

90th 98 99 100 101 103 104 105 57 58 58 59 60 61 61

95th 102 103 104 105 107 103 109 61 62 62 63 64 65 65

99th 109 110 111 112 114 115 116 69 69 70 70 71 72 72

3 50th 86 87 88 89 91 92 93 47 48 48 49 50 50 51

90th 100 100 102 103 104 106 105 61 62 62 63 64 64 65

95th 104 104 10S 107 108 109 110 65 66 66 67 68 68 69

99th 111 111 114 115 115 116 117 73 73 74 74 75 76 76

4 50th 88 89 90 91 92 94 94 50 50 51 52 52 53 54

90th 101 102 103 104 106 107 108 64 64 65 65 67 67 68

95th 105 106 107 108 110 111 112 68 68 69 70 71 71 72

99th 112 113 114 115 117 118 119 76 75 76 77 78 79 79

5 50th 89 90 91 93 94 95 9G 52 53 53 54 55 55 56

Page 13: Dermatitis Atopik

Systolic BP [mmHg) Diastolic BP (mmHg]

Percentile of height Percentile of height

Age

(year)

BP

percentile5th 10th

25t

h50th

75t

h90th 95th 5th

10t

h25th

50t

h75th

90t

h95th

90th 103 103 105 106 107 109 109 66 67 67 68 69 69 70

95th 107 107 108 110 111 112 113 70 71 71 72 73 73 74

99th 114 114 116 117 113 120 120 78 78 79 79 80 31 81

6 50th 91 92 93 94 96 97 98 54 54 55 56 56 57 58

90th 104 105 106 108 109 110 111 68 68 69 70 70 71 72

95th 108 109 110 111 113 114 115 72 72 73 74 74 75 76

99th 115 116 117 119 120 121 122 80 80 80 81 82 83 83

7 50th 93 93 95 96 97 99 99 55 56 56 57 58 58 59

90th 106 107 108 109 111 112 113 69 70 70 71 72 72 73

95th 110 111 112 113 115 116 116 73 74 74 75 76 76 77

99th 117 lie 119 120 122 123 124 31 81 82 82 83 34 34

8 50th 95 95 96 98 99 100 101 57 57 57 58 59 60 60

90th 108 109 110 111 113 114 114 71 71 71 72 73 74 74

95th 112 112 114 115 116 118 118 75 75 75 76 77 73 78

99th 119 120 121 122 123 125 125 82 82 83 83 84 85 86

9 50th 96 97 98 100 101 102 103 58 58 58 59 60 6l 61

90th 110 110 112 113 114 116 116 72 72 72 73 74 75 75

Page 14: Dermatitis Atopik

Systolic BP [mmHg) Diastolic BP (mmHg]

Percentile of height Percentile of height

Age

(year)

BP

percentile5th 10th

25t

h50th

75t

h90th 95th 5th

10t

h25th

50t

h75th

90t

h95th

95th 114 114 115 117 118 119 120 76 76 76 77 78 79 79

99th 121 121 123 124 125 127 127 83 83 84 84 85 86 87

10 50th 98 33 100 102 103 104 105 59 59 59 60 61 62 62

90th 112 112 114 115 116 118 118 73 73 73 74 75 76 76

95th 116 116 117 119 120 121 122 77 77 77 78 79 80 80

99th 123 123 125 126 127 129 129 84 84 85 86 86 37 38

11 50th 100 101 102 103 105 106 107 60 60 60 61 62 63 63

90th 114 114 116 117 118 119 120 74 74 74 75 76 77 77

95th 118 lie 119 121 122 123 124 78 78 78 79 80 31 31

99th 125 125 126 128 129 130 131 85 85 86 87 87 88 89

12 50th 101 102 104 106 108 109 110 59 60 5I 62 63 63 64

90th 115 116 118 120 121 123 123 74 75 75 76 77 78 79

95th 119 120 122 123 125 127 127 78 79 80 81 82 32 83

99th 126 127 129 131 133 134 135 36 87 88 89 90 90 91

13 50th 104 105 103 108 110 111 112 60 60 51 62 63 64 64

90th 117 113 120 122 124 125 126 75 75 76 77 78 79 79

95th 121 122 124 126 128 129 130 79 79 80 81 82 83 83

Page 15: Dermatitis Atopik

Systolic BP [mmHg) Diastolic BP (mmHg]

Percentile of height Percentile of height

Age

(year)

BP

percentile5th 10th

25t

h50th

75t

h90th 95th 5th

10t

h25th

50t

h75th

90t

h95th

99th 128 130 131 133 135 136 137 87 87 83 89 90 91 91

14 50th 1O6 107 109 111 113 114 115 60 61 62 53 64 65 65

90th 120 121 123 125 126 128 128 75 76 77 77 79 79 80

95th 124 125 127 129 130 132 132 80 80 81 82 83 84 84

99th 131 132 134 136 136 139 140 87 83 89 90 91 92 92

15 50th 109 110 112 113 115 117 117 SI 62 63 64 65 66 66

90th 122 124 125 127 129 130 131 76 77 78 79 80 80 81

95th 126 127 129 131 133 134 135 81 81 82 83 84 85 85

99th 134 135 136 139 140 142 142 33 89 90 91 92 93 93

16 50th 111 112 114 116 118 119 120 63 63 64 55 66 67 67

90th 125 126 128 130 131 133 134 78 78 79 80 31 82 82

95th 129 130 132 134 135 137 137 82 83 83 84 85 86 87

99th 136 137 139 141 143 144 145 90 90 91 92 93 94 94

17 50th 114 115 116 lie 120 121 122 65 66 66 67 68 69 70

90th 127 128 130 132 134 135 136 80 80 81 82 83 84 84

95th 131 132 134 13S 138 139 140 84 85 86 87 87 88 89

99th 139 140 141 143 145 146 147 92 93 93 94 95 96 97

Page 16: Dermatitis Atopik

Tabel 2. Tekanan darah anak perempuan

Page 17: Dermatitis Atopik

Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)

Percentile of height Percentile of height

Age

(Year

)

BP

percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th

90t

h95th

1 50th 83 84 85 86 88 89 90 38 39 39 40 41 41 42

90th 97 97 98 100 101 102 103 52 53 53 54 55 55 56

95th 100 101 102 104 105 106 107 56 57 57 58 69 59 60

99th 108 108 109 111 112 113 114 64 64 65 65 66 67 67

2 50th 85 65 87 88 89 91 91 43 44 44 45 46 46 47

90th 98 99 100 101 103 104 105 57 56 56 59 60 61 61

95th 102 103 104 105 107 108 109 61 62 62 63 64 65 65

99th 109 110 111 112 114 115 116 69 69 70 70 71 72 72

3 50th 86 67 88 89 91 92 93 47 46 48 49 60 50 51

90th 100 100 102 103 104 106 106 61 62 62 63 64 64 65

95th 104 104 105 107 108 109 110 66 66 66 67 68 68 69

99th 111 111 114 115 115 116 117 73 73 74 74 76 76 76

4 50th 88 66 90 91 92 94 94 50 50 51 52 62 53 54

90th 101 102 103 104 106 107 108 64 64 65 66 67 67 68

95th 105 106 107 108 110 111 112 68 66 69 70 71 71 72

99th 112 113 114 115 117 118 119 76 76 76 77 78 79 79

Page 18: Dermatitis Atopik

Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)

Percentile of height Percentile of height

Age

(Year

)

BP

percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th

90t

h95th

5 50th 89 90 91 93 94 95 96 52 53 53 &4 66 55 56

90th 103 103 105 106 107 109 109 66 67 67 68 69 69 70

95th 107 107 108 110 111 112 113 70 71 71 72 73 73 74

99th 114 114 116 117 118 120 120 78 76 79 79 80 81 61

6 50th 91 92 93 94 96 97 98 54 54 55 56 56 57 58

90th 104 105 106 108 109 110 111 68 66 69 70 70 71 72

95th 10S 109 110 111 113 114 115 72 72 73 74 74 75 76

99th 115 11S 117 119 120 121 122 80 60 60 81 82 83 83

7 50th 93 93 95 96 97 99 99 56 56 56 57 68 58 59

90th 106 107 108 109 111 112 113 69 70 70 71 72 72 73

95th 110 111 112 113 115 116 116 73 74 74 75 76 76 77

99th 117 116 119 120 122 123 124 81 81 62 82 83 84 84

8 50th 95 95 96 98 99 100 101 57 57 57 58 69 60 60

90th 108 109 110 111 113 114 114 71 71 71 72 73 74 74

95th 112 112 114 115 116 118 118 76 75 75 76 77 78 78

99th 119 120 121 122 123 125 125 82 62 63 83 84 85 86

Page 19: Dermatitis Atopik

Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)

Percentile of height Percentile of height

Age

(Year

)

BP

percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th

90t

h95th

9 50th 96 97 98 100 101 102 103 58 56 56 59 60 61 61

90th 110 110 112 113 114 116 116 72 72 72 73 74 75 75

95th 114 114 115 117 118 119 120 76 76 76 77 78 79 79

99th 121 121 123 124 125 127 127 83 63 64 84 86 86 87

10 50th 98 99 100 102 103 104 105 59 59 59 60 61 62 62

90th 112 112 114 115 116 118 118 73 73 73 74 76 76 76

95th 116 115 117 119 120 121 122 77 77 77 78 79 80 80

99th 123 123 125 126 127 129 129 84 64 65 86 86 87 88

11 50th 100 101 102 103 105 106 107 60 60 60 61 62 63 63

90th 114 114 116 117 118 119 120 74 74 74 75 76 77 77

95th 118 116 119 121 122 123 12+ 78 76 7fi 79 80 81 61

99th 125 125 126 128 129 130 131 86 65 66 87 87 88 89

12 50th 102 103 104 105 107 108 109 61 61 61 62 63 64 64

90th 11611

6117 119 120 121 122 75 75 75 76 77 78 78

9Sth 119 120 121 123 124 125 126 79 79 79 80 81 82 82

99th 127 127 128 130 131 132 133 86 86 87 88 88 89 90

Page 20: Dermatitis Atopik

Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)

Percentile of height Percentile of height

Age

(Year

)

BP

percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th

90t

h95th

13 50th 104 105 106 107 109 110 110 62 62 62 63 64 65 65

90th 11711

8119 121 122 123 124 76 7G 7G 77 78 79 79

95th 121 122 123 124 126 127 128 80 80 80 81 82 83 83

99th 128 129 130 132 133 134 135 87 87 88 89 89 90 91

14 50th 106 106 107 109 110 111 112 63 63 63 64 65 66 66

90th 119 120 121 122 124 125 125 77 77 77 78 79 80 80

95th 123 123 125 126 127 129 129 81 81 81 82 83 84 84

99th 130 131 132 133 135 136 136 88 88 89 90 90 91 92

15 50th 107 108 109 110 111 113 113 64 64 64 65 66 67 67

90th 120 121 122 123 125 126 127 78 78 78 79 80 81 81

95th 124 125 126 127 129 130 131 82 82 82 83 84 85 85

99th 131 132 133 134 136 137 138 89 89 90 91 91 92 93

16 50th 108 108 110 111 112 114 114 64 64 65 66 66 67 68

90th 121 122 123 124 126 127 128 78 78 79 80 81 81 82

95th 125 126 127 128 130 131 132 82 82 83 84 85 85 86

99th 132 133 134 135 137 138 139 90 90 90 91 92 93 93

Page 21: Dermatitis Atopik

Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)

Percentile of height Percentile of height

Age

(Year

)

BP

percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th

90t

h95th

17 50th 108 109 110 111 113 114 115 64 65 65 66 67 67 68

90th 122 122 123 125 126 127 128 78 79 79 80 81 81 82

95th 125 126 127 129 130 131 132 82 83 83 84 85 85 86

99th 133 133 134 136 137 138 139 90 90 91 91 92 93 93

Page 22: Dermatitis Atopik

Dosis obat anti hipertensi oral pada anak

Klasifikasi/Nama obatDosis (oral) per hari

Interval dosisAwal Maksimal

Diuretika

Hidroklorotiazid 1 mg/kg 4 mg/kg tiap 12jam

Klortalidon 1 mg/kg 2 mg/kg sekali sehari

Spironolakton 1 mg/kg 3 mg/kg tiap 12jam

Furosemid 2 mg/kg 6 mg/kg tiap 6-8 jam

Penghambat adrenergic

Propranolol 0,5 mg/kg 10mg/kg tiap 8 jam

Atenolol 0,8 – 1 mg/kg 2 mg/kg Tiap 24 jam

Prazosin 0,05 mg/kg 0,4 mg/kg Tiap 8 jam

Labetalol 1-3mg/kg 3mg/kg tiap 12 jam

Antiadrenergik sentral

Klonidin 0,002 mg/kg 0,06 mg tiap 8 jam

Metildopa 5 mg/kg 40mg/kg tiap 6-8 jam

Vasodilator langsung

Hidralazin 1-2mg/kg 8 mg/kg tiap8-12jam

Minoksidil 0,1-0,2 mg/kg 1-2 mg/kg tiap 12jam

Calcium Channel Blockers

Nifedipine 0,25 mg/kg 1 mg/kg tiap 6-8 jam

Diltiazem 2mg/kg 3,5mg/kg tiap 12 jam

ACE Inhibitors      

Captopril0,5 mg/kg

Neonatus 0,05-0,5mg/kg5 mg/kg tiap 8 jam

Page 23: Dermatitis Atopik

Enalapril 0,08-0,1 mg/kg 1 mg/kg tiap 24 jam

Daftar Pustaka

1. Bahrun D. Hipertensi sistemik, dalam : Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO,

penyunting, buku ajar nefrologi anak, edisi ke-2, ikatan dokter anak indonesia, jakarta ,

2002; h.242-90

2. Task force on blood pressure control in children. Report of the second task force on blood

pressure control in children- 1987:79:1-25

3. Dillon MJ. Hypertension. Dalam: postlethwaite Rj.clinical pediatric nephrology, edisi ke-

2, Oxford, Butterworth Heinermann, 1994,h.175-195

4. Vogt BA, Davis ID. Treatment oh hypertension. Dalam: Avner ED, Harmon WE,

Niaudet P. Penyunting, pediatric nephrology, edisi ke-5, Lippincott Williams & wilkins,

philadelphia,2004;h.1199-220

5. The fourth report on diagnosis, evaluation adn treatment of high blood pressure in

childreen and adolescents.pediatrics 2004;114:555-576

Page 24: Dermatitis Atopik

ASMA

Pengertian dan uraian umum

Diagnosis asma secara klinis praktis adalah adanya gejala batuk dan/atau mengi berulang,

terutama pada malam hari (nokturnal), reversible (dapat sembuh spontan atau dengan

pengobatan) dan biasanya terdapat atopi pada pasien dan atau keluarganya.

Dasar kelainan pada asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas dengan banyak sel

yang berperan khususnya sel mast,eosinofil dan limfosit T. Inflamasi ini berhubungan dengan

hiperreaktivasi jalan nafas terhadap berbagai rangsangan. Riwayat asma dan atau atopi pada

pasien maupun keluarganya akan menunjang diagnosis. Yang dimaksud serangan asma akut

adalah terjadinya peningkatan gejala secara progresif.

Pengelompokkan asma tergantung pada derajat penyakitnya (aspek kronik) dan derajat

serangannya (aspek akut). Berdasar derajat penyakitnya, asma dibagi menjadi :

(1) asma episodik jarang

(2) asma episodik sering

(3) asma persisten

Berdasarkan derajat serangannya, asma dikelompokkan menjadi :

(1) serangan asma ringan

(2) serangan asma sedang

Page 25: Dermatitis Atopik

(3) serangan asma berat

DIAGNOSIS

UKK Pulmonologi PP IDAI telah membuat suatu konsensus nasional asma anak dengan gejala

awal berupa batuk dan/atau mengi (lihat lampiran 3). Pada alur diagnosis selain anamnesis yang

cermat beberapa pemeriksaan penunjang juga perlu dilakukan tergantung pada fasilitas yang

tersedia.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

-         Uji fungsi paru dengan spirometri atau peak flow meter. Diagnosis asma dapat ditegakkan

bila didapatkan :

o       Variasi pada PFR (peak flow meter = arus puncak ekspirasi) atau FEV1 (forced

expiratory volume 1 second = volume ekspirasi paksa pada detik pertama) ≥ 20%

o       Kenaikan ≥ 20% pada PFR atau FEV1 setelah pemberian inhalasi bronkodilator

o       Penurunan ≥ 20% pada PFR atau FEV1 setelah provokasi bronkus.

-         Pemeriksaan Ig E dan eosinofil total. Bila terjadi peningkatan dari nilai normal akan

menunjang diagnosis

-         Foto rontgen toraks untuk melihat adanya gambaran emfisematous atau adanya komplikasi

pada saat serangan. Foto sinus paranasal perlu dipertimbangkan pada anak > 5 tahun dengan

asma persisten atau sulit diatasi.

TATALAKSANA

Page 26: Dermatitis Atopik

Tatalaksana asma mencakup edukasi terhadap pasien dan atau keluarganya tentang penyakit

asma dan penghindaran terhadap faktor pencetus serta medikamentosa. Medikamentosa yang

digunakan dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu pereda (reliever) dan pengendali (controller).

Tata laksana asma dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pada saat serangan (asma akut) dan

di luar serangan (asma kronik).

Di luar serangan, pemberian obat controller tergantung pada derajat asma. Pada asma episodik

jarang, tidak diperlukan controller, sedangkan pada asma episodik sering dan asma persisten

memerlukan obat controller. Pada saat serangan lakukan prediksi derajat serangan (Lampiran 2),

kemudian di tata laksana sesuai dengan derajatnya (lampiran 4).

Pada serangan asma akut yang berat :

o Berikan oksigen

o Berikan inhalasi dengan nebulasi

o Nebulasi dengan -agonis  ± antikolinergik dengan oksigen dilanjutkan tiap 1-2

jam dalam 4-6 kali pemberian. Bila terjadi perbaikan klinis, jarak pemberian

dapat diperlama menjadi tiap 4-6 jam.

o Koreksi asidosis, dehidrasi dan gangguan elektrolit bila ada

o Berikan steroid intra vena secara bolus, tiap 6-8 jam

o Berikan aminofilin intra vena :

Bila pasien belum mendapatkan amonifilin sebelumnya, berikan aminofilin

dosis awal 6 mg/kg dalam dekstrose atau NaCl sebanyak 20 ml dalam 20-30

menit

Bila pasien telah mendapatkan aminofilin (kurang dari 4 jam), dosis diberikan

½ dari dosis awal

Bila mungkin kadar aminofilin diukur dan dipertahankan 10-20 mcg/ml

o Selanjutnya berikan aminofilin dosis rumatan 0,5-1 mg/kg/jam

o Bila terjadi perbaikan klinis, nebulasi diteruskan tiap 6 jam hingga 24 jam, dan

pemberian steroid dan aminofilin dapat per oral

Page 27: Dermatitis Atopik

o Bila dalam 24 jam pasien tetap stabil, pasien dapat dipulangkan dengan dibekali

obat -agonis (hirupan atau oral) yang diberikan tiap 4-6 jam selama 24-48 jam.

Selain itu steroid oral dilanjutkan hingga pasien kontrol ke klinik rawat jalan

dalam 24-48 jam untuk reevaluasi tatalaksana.

 

DAFTAR PUSTAKA

1.        WHO. Global initiative for asthma: NHLBI/WHO workshop report. Geneva: WHO:2002

2.        Rahajoe N, Supriyatno B, Setyanto DB. Pedoman Nasional Asma Anak. UKK  

Pulmonologi : PP IDAI, 2004.

3.       Warner JO, Naspitz CK. Third international pediatric concensus statement on the

management of childhood asthma.pediatr pulmonol 1998;25:1-17

Page 28: Dermatitis Atopik

Lampiran 1. : Pembagian derajat penyakit asma pada anak

Parameter klinis,

kebutuhan obat

dan faal paru

Asma episodik

jarang

Asma episodik

sering

Asma persisten

Frekuensi serangan < 1x/bulan > 1x/bulan Sering

Lama serangan < 1 minggu ≥ 1 minggu Hampir sepanjang

tahun, tidak ada

remisi

Intensitas serangan Biasanya ringan Biasanya sedang Biasanya berat

Di antara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala Gejala siang dan

malam

Tidur dan aktifitas Tidak terganggu Sering terganggu Sangat terganggu

Pemeriksaan fisis

diluar serangan

Normal (tidak

ditemukan kelainan)

Mungkin terganggu

(ditemukan

kelainan)

Tidak pernah

normal

Obat pengendali

(anti inflamasi)Tidak perlu Perlu, non steroid Perlu , steroid

Uji faal paru

(di luar serangan)

PEF/FEV1 > 80% PEF/FEV1 60-80% PEF/FEV1 < 60%

Variabilitas 20-30%

Variabilitas faal

paru (bila ada

serangan)

Variabilitas > 15% Variabilitas > 30% Variabilitas > 50%

Page 29: Dermatitis Atopik

Lampiran 2. : Penilaian derajat serangan asma

Parameter

klinis,Fungsi

paru,

laboratorium

Ringan Sedang Berat Ancaman henti

nafas

Aktivitas Berjalan

Bayi:

menangis keras

Berbicara

Bayi :

-    Tangis pendek

dan lemah

-    Kesulitan makan

Istirahat

Bayi :

Berhenti makan

 

Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata  

Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang

lengan

 

Kesadaran Mungkin teragitasi Biasanya teragitasi Biasanya teragitasi Bingung dan

mengantuk

Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata

Mengi Sedang, sering

hanya pada akhir

ekspirasi

Nyaring, sepanjang

ekspirasi ± inspirasi

Sangat nyaring,

terdengar tanpa

stetoskop

Sulit/tidak

terdengar

Sesak nafas Minimal Sedang Berat  

Obat Bantu

nafas

Biasanya tidak Biasanya ya Ya Gerakan paradok

torako-abdominal

Retraksi Dangkal, retraksi

interkostal

Sedang, ditambah

retraksi suprasternal

Dalam, ditambah

nafas cuping

hidung

Dangkal / hilang

Page 30: Dermatitis Atopik

Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun

Pedoman nilai baku laju nafas pada anak sadar :

Usia                       laju nafas normal

< 2 bulan                       < 60 / menit

2 – 12 bulan                   < 50 / menit

1 – 5 tahun                     < 40 / menit

6 – 8 tahun                     < 30 / menit

Laju nadiNormal Takikardi Takikardi Bradikardi

Pedoman nilai baku laju nadi pada anak sadar :

Usia                       laju nadi normal

2 – 12 bulan                   < 160 / menit

1 – 2 tahun                     < 120 / menit

3 – 8 tahun                     < 110 / menit

Pulsus paradoksus Tidak ada

< 10 mmHg

Ada

10-20 mmHg

Ada

> 20 mmHg

Tidak ada,

tanda

kelelahan otot

nafas

PEFR atau FEV1

-     pra

bronkodilator

-     pasca

bronkodilator

 (% nilai dugaan)

 >60%                    

 >80%

 

 (% nilai terbaik)

 40 -60%                    

 

60-80%

 

 

 < 40%

 

< 60%,

Respon < 2 jam

 

SaO2 % > 95% 91-95% 90%  

PaO2 Normal (biasanya > 60 mmHg < 60 mmHg  

Page 31: Dermatitis Atopik

tidak perlu

diperiksa)

PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg  

 

 

Page 32: Dermatitis Atopik

 

Riwayat penyakit

Pemeriksaan fisis

Page 33: Dermatitis Atopik