Dermatitis Atopik
description
Transcript of Dermatitis Atopik
DERMATITIS ATOPIK
Batasan
Dermatitis atopik ( DA ) merupakan kelainan kulit yang sering terjadi pada bayi dan anak,
ditandai oleh rasa gatal, penyakit yang sering kambuh dan distribusi lesi yang khas.penyabab DA
adalah multifaktorial, termasuk diantaranya faktor genetik, emosi, keringat dan foktor
imunologis.
Manisfestasi klinis
Pada umumnya DA mulai timbul sekitar usia 6 bulan, jarang sebelum 8 minggu. Umumnya DA
sering mengalami kekambuhan, jarang sembuh 100%. Sebagian besar DA dapat sembuh dengan
bertambahnya umur, tetapi dapat juga menetap sampai usia dewasa.
Terdapat 3 bentuk klinis DA :
1. Bentuk infantil, berbentuk akut eksudatif dengan predileksi daerah muka, terutama pipi
dan daerah ekstensor ekstremitas. Berlangsung sampai usia 2 tahun. Gatal merupakan
gejala yang mencolok.
2. Bentuk anak, merupakan kelanjutan bentuk infantil. Kulit tampak lebih kering (xerosis)
yang bersifat kronik dan mengenai daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki, dan
periorbita.
3. Bentuk dewasa.
Diagnosis
Gambaran esensial
Pruritus
Eksema pada wajah dan ekstensor pada bayi
Likenifikasi fleksural pada dewasa
Dermatitis kronik atau kronik residif
Gambaran yang sering dihubungkan dengan DA
Stigmata atopi pada pasien DA atau keluarganya (asma, rinitis alergi, dermatitis atopik)
Infeksi kulit
Dermatitis tidak sesifik pada tangan dan kaki
Xerosis, fisura periaurikular
IgE reaktif ( paningkatan kadar di serum , RAST, dan uji kulit positif)
Awitan pada umur muda
Gambaran lain
Iktiosis, hiperlinearitas palmar, keratosis piloris
Dermatitis di daerah palmo – plantar,kulit kepala, puting susu
Ptiriasis alba
White dermographism
Katarak subkapsularis anterior dan keratokonus
Kemerahan atau pucat di wajah
Garis Dennie-Morgan, allergic shiner
Aksentuasi perifolikular
Pemeriksaan penunjang
Pada umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis tetapi
diperlukan untuk mencari faktor atopi dengan melakukan uji kulit alergen atau uji kulit IgE
spesifik
Komplikasi
Sebagian besar anak dengan DA akan mempunyai alergi saluran napas di kemudian hari
Sebagian besar anak dengan DA mudah mendapat infeksi kulit oleh kuman S.aureus dan
H.simplex
Tata laksana
Mencegah kekeringan kulit dengan menjaga hidrasi dan pemakaian emolien
Jangan memakai sabun yang bersifat basa
Kortikosteroid lokal.pemberian sistemik hanya pada kasus yang berat, harus diperhatikan
efek sampingnya dan diberikan jangka pendek (4 hari)
Inhibitor calcineurin topikal dapat dipertimbangkan pada kasus DA yang berat. Studi
berlangsung apakah toksisitas pemakaian lokal sama buruknya dengan pemakaian oral
Identifikasi faktor pencetus dan menghindarinya, termasuk alergen makanan dan inhalan
Antihistamin sedatif diberikan untuk menghilangkan rasa gatal di malam hari tetapi bila
terdapat gejala saluran napas atau urtikaria konkomitan digunakan antihistamin non
sedatif
Antibiotika bila terdapat infeksi sekunder
Daftar pustaka
1. Santoso H. Dalam: Akib AAP, Matondang CM, penyunting. Buku ajar alergi
imunologi.Jakarta: BP-IDAI;1996.h. 161-72
2. Rasmussen JE, Provosi TT.Atopic dermatitis. Dalam ; Middleton E, Reed CE, Ellis
EF,Adkinson NF, Yuinginger JW, Busse WW, penyunting, allergy. Principles and
practice. Vol.2. edisi ke-4 St.louis mosby company; 1993. H 1581-604
3. Allen DA,Clark RAF.Atopic dermatitis. Dalam : Bierman SW, Pearlman DS, shapiro
GG, Busse WW, penyunting. Allergy, asthma, and immunology from infancy to
adulthood. Edisi ke-3. New York: WB Saunders; 1996. H.613-32
4. Leung DYM. Atopic dermatitis. Dalam: Leung DYM, sampson HA, Geha RS, Szefler
SJ,penyunting. Pediatric allergy, principles and practice. Missouri, Mosby, 2003. h. 561-
73
Rinitis Alergi
Batasan
Rinitis alergi secara klinis merupakan gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah pajanan
alergen melalui inflamasi yang diperantarai oleh IgE yang spesifik terhadap alergen tersebut
pada mukosa hidung.Awitan pajanan alergen terjadi lama dan gejala umumnya ringan kecuali
bila ada komplikasi sinusitis
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisis
Awitan pajanan, umunya lama; ditanyakan lama, frekuensi, waktu timbulnya dan
beratnya penyakit
Hidung berair, hidung tersumbat, post nasal drip, gatal dihidung dan palatum, bersin-
bersin
Mata merah, gatal dan berair
Riwayat atopi dalam keluarga ( asma,dermatitis atopi,rinitis alergi )
Petanda atoi : allergic shiner, geographic, tongue, Dennie Morgan’s line, allergic salute
Sekret hidung bening dan cair, hipertropi konka,mukosa dan konka hidung pucat
Hiperemia dan edema konjungtiva
Pemeriksaan penunjang
Darah tepi : hitung jenis eosinofil meningkat, hitung total eosinofil meningkat
Kadar IgE total meningkat
Sitologi mukosa hidung: persentase eosinofil meningkat
Uji kulit alergen untuk menentukan alergen penyebab
Foto sinusparanasalis ( usia 4 tahun ke atas ) atau CT-scan bila dicurigai komplikasi
sinusitis atau adanya deviasi septum nasi
Klasifikasi
Berdasarkan lama gejala, rinitis alergi dibagi menjadi :
Intermiten: gejala < 4 hari perminggu dan lamanya < 4 minggu
Persisten : gejala > 4 hari dan lamanya > 4 minggu
Berdasarkan berat gejala, rinitis alergi dibagi menjadi :
Ringan
Tidur normal
Aktivitas sehari-hari, saat olahraga, dan saat santai
Tidak ada keluhan yang mengganggu
Berat : ( satu atau lebih gejala )
Tidur terganggu ( tidak normal )
Aktivitas sehari-hari, saat olahraga, saat santai terganggu
Gangguan saat bekerja dan sekolah
Ada keluhan yang menggangu
Tata laksana
1. Hindari alergen
2. Medikamentosa. Pengobatan medikamentosa tergantung dari lama dan berat-ringannya
gejala
Rinitis alergi intermiten
Ringan
Antihistamin H1 generasi 1, misal CTM 0,25 mg/kg/hari dibagi 3 dosis
Bila terdapat gejala hidung tersumbat dapat ditambah pseudoefedrin 4 mg/kg/hari
diberikan 3 dosis sehari
Berat
Antihistamin H1 generasi II misalnya setirizin 0,25 mg/kg/kali diberikan sekali
sehari atau 2 kali sehari pada anak usia kurang dari 2 tahun atau desloratadine dan
fexofenadine pada anak > 6 tahun. Bila tidak ada perbaikan atau bertambah berat
dapat diberikan kortikosteroid misalnya prednison 1 mg/kg/hari dibagi 3 dosis
paling lama 7 hari
Rinitis alergi persisten
Ringan
Antihistamin generasi II ( setirizin ) jangka lama. Bila gejala tidak membaik dapat
diberikan kortikosteroid intranasal misalnya mometason atau flutikason
3. Tindakan bedah. Tindakan bedah hanya dilakukan pada kasus-kasus selektif misalnya
sinusitis dengan air-fluid level atau deviasi septum nasi
Pendidikan / nasihat
Rinitis alergi adalah penyakit kronik yang gejalanya akan hilang timbul. Komunikasi dengan
pasien dan orang tua diperlukan agar pemeriksaan berkala dilakukandan pemberian obat dapat
disesuaikan dengan fluktuasi gejala.pada gejala yang menetap dan berat, diperlukan penilaian
menyeluruh dan tata laksana lanjut antara lain imunoterapi.
Daftar pustaka
1. Mygind N. Essential Allergy. Oxford; Blackwell Scientific Publication; 1986. H. 279-350
2. Munasir , Rakun MW. Rinitis Alergi. Dalam; Akib AAP, Matondang CS, penyunting
Buku ajar alergi-imunologi anak. Jakarta: BP-IDAI; 1996. H. 173-8
3. Andersson M, Greiff I, Svensson C, Persson GA. Allergic and non-allergic rhinitis.
Dalam: Busse WW, Holgates ST, penyunting, Asthma and rhinitis.edisi ke-2. Oxford:
blackwell science; 2000, h.232-42
4. Penatalaksanaan rinitis alergi dan dampaknya pada asma. Panduan saku 2001.
Berdasarkan laporan lokakarya Allergic Rhinitis And its Impact On Asthma.kerja sama
dengan WHO
5. Becker JM. Allergic rhinitis. Diakes dari http:// www.emedicine.com/ped/topic2560.htm
tanggal 9 April 2006
Urtikaria dan Angiodema
Batasan dan uraian umum
Urtikaria adalah erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul ( bentol ), berwarna merah,
memutih bila ditekan dan disertai rasa gatal.urtikaria dapat berlangsung 20 menit sampai 3 jam,
menghilang dan mungkin muncul di bagian kulit lain.satu episode akut umumnya berlangsung
24-48 jam.
Angiodema dapat muncul berupa pembengkakan jaringan dengan batas yang tidak jelas, seperti
daerah sekitar kelopak mata dan bibir. Bengkak juga dapat ditemukan pada badan, genitalia dan
ekstremitas.
Urtikaria merupakan bagian reaksi anafilaksis
Patogenesis: aktivasi sel mast yang dapat diperantarai IgE (imunologik) maupun non IgE ( non
imunologik )
Anamnesis dan pemeriksaan fisis
Riwayat gatal
Riwayat alergi dalam keluarga
Faktor lingkungan seperti debu rumah, tungau debu rumah, binatang peliharaan, tanaman,
karpet, sengatan binatang,serta faktor makanan termasuk zat warna, zat pengawet dsb
Lesi khas yaitu bentol berwarna merah, berbatas tegas, gatal dan memutih ila ditekan
Pemeriksaan penunjang
Diperlukan pada urtikaria kronik/berulang, tidak diperlukan pada urtikaria akut
Urinalisis, untuk mencari fokal infeksi di saluran kemih, feses rutin untuk mencari
adanya parasit cacing
Pemeriksaan darah tepi : LED dapt meningkat bila ada fokal infeksi kronik atau kelainan
sistemik, hitung jenis eosinofil
Pemeriksaan kadar IgE total
Pemeriksaan hitung eosinofilia total
Pemeriksaan uji kulit alergen,dermografisme, uji tempel es atau IgE spesifik
Kadar komplemen (C3,C4) untuk mencari kelainan sistemi yang mendasari urtikaria,
pada pasien yang memiliki riwayat angiodema pada keluarga
Tata laksana
Menghindari pencetus ( yang bisa diketahui ). Hati-hati dengan obat opiat dan salisilat
yang dapat mengaktivasi sel mast tanpa melalui IgE
Pada urtikaria generalisata : mula-mula diberikan injeksi larutan adrenalin 1/1000 dengan
dosis 0,01 ml/kg IM ( max 0,3 ml ) dilanjutkan dengan antihistamin penghambat H1
seperti CTM 0,25 mg/kg/hari dibagi 3 dosis, sehari 3 kali yang dikombinasikan dengan
HCL efedrin 1 mg/tahun/kali sehari 3 kali.( lihat penanggulangan anafilaktik). Bila belum
memadai ditambahkan kortikosteroid misalnya prednison 1 mg/kg/hari dibagi 3 dosis
sehari 3 kali. Untuk urtikaria yang sering kambuh terutama pada anak sekolah untuk
menghindari efek samping obat mengantuk, dapat diberikan antihistamin penghambat H1
generasi baru misalnya setirizin 0,25 mg/kg/hari sekali sehari
Daftar Pustaka
1. Mygind N. Essential Allergy. Oxford; Blackwell Scientific Publication; 1986. H. 392-403
2. Matondang CS, urtikaria. Dalam: akib AAP, matondang CS penyunting Buku ajar
alergi-imunologi anak. Jakarta: BP-IDAI; 1996 h.154-60
3. Hoobs KF,schocket A. Urticaria and angiodema. Dalam: Bierman CW, Pearlman DS,
Shapiro GG, Busse WW, penyunting. Allergy, asthma and immunology from infancy to
adulthood. Edisi ke-3. Philadelphia: WB-Saunders; 1996. H.643-52
4. Ghosh S,Kanwar,AJ, Kaur S. Urticaria in children. Pediatr dermatolology 1993;10;107-
10
5. Grattan CE. The urticaria spectrum: Recognition of clinical pattern can help
management. Clin exp dermatol 2004;29:217-21
6. Greaves MW. Chronic urticaria in childhood. Allergy 200;55:309-20
7. Huang SW. Urticaria. Diakses dari http:// www.emedicine.com/ped/topic2560.htm
tanggal 9 April 2006
Hipertensi
Batasan
The fourth report on the diagnosis, evaluation, and treatment of high blood pressurel in children
and adolescents (2004) membagi pengukuran tekanan darah pada anak sebagai berikut :
1. TD normal. TD sistolik atau diastolik < 90 persentil menurut gender, umur dan tinggi
badan anak
2. Pra hipertensi. TD sistolik atau diastolik 90-95 persentil atau pada anak remaja TD
≥120/80 mmHg meskipun < 95 persentil dianggap prahipertensi
3. Diagnosis hipertensi adalah TD sistolik dan atau diastolik ≥95 persentil menurut
gender, umur dan tinggi badan pada ≥ 3 kali pemeriksaan pada saat yang berbeda
4. Hipertensi stadium 1. TD ≥ 95 persentil sampai 99 persentil plus 5 mmHg
5. Hipertensi stadium 2. TD > 99 persentil plus 5mmHg
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisis
Muntah
Sefalgia
Fatigue
Kejang
Penglihatan kabur
Kesadaran menurun
Bell’s palsy
Edema
Epistaksis
Hipertensi
Ada bayi baru lahir; gagal tumbuh, letargi, distres pernapasan, gagal jantung
(catatan : dalam menegakkan diagnosis, tidak semua manifestasi klinis ini harus ada )
Pemeriksaan penunjang
Urinalisis
Darah tepi
Kreatinin dan ureum
Pemeriksaan penunjang lain tergantung pada manifestasi klinis
Klasifikasi
Hipertensi dapat dibagi menjadi :
Hipertensi non-krisis
Hipertensi krisis; peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg dan atau tekanan
diastolik ≥ 120 mmHg atau hipertensi dengan tekanan darah sistolik < 180 mmHg atau
diastolik < 120 mmHg tetapi disertai komplikasi ensepalopati hipertensif,gagal jantung
atau edema papil.
Pada bayi atau anak kecil, batasan hipertensi krisis adalah kenaikan tekanan darah ≥ 50 %
dari angka tekanan darah normal berdasarkan umur dan jenis kelamin
Tata laksana
Penjelasan kepada pasien atau orangtua mengenai penyakit pasien dan tindakan yang
akan dilakukan untuk tata laksana pasien
Diet rendah garam
Mengatasi hipertensi :
1. Hipertensi krisis :
o Nifedipin 0,1 mg/kg/kali peroral dinaikkan 0,1 mg/kg/kali setiap 5 menit
( max 10 mg/kali) sampai 30 menit pertama lalu setiap 15 menit sampai 1
jam
atau
o Klonidin drip 0,002 mg/kg/8 jam dalam 100 ml dekstrose 5 % dinaikkan
bertahap sampai maksimal 0,006 mg/kg.8 jam
atau
o Natrium nitroprusid 0,5-8,0 mikrogram/kg/menit secara iv dengan
menggunakan infusion pump
Ditambah
o Furosemid 1 mg/kg/kali 2-3 kali sehari
o Bila tekanan darah tidak turun, tambahkan kaptopril 0,3 mg/kg/kali per
oral ( max 2 mg/kg/kali ) 2-3 kali perhari
2. Hipertensi non-krisis
o Tekanan diastolik 90-100 mmHg:
Diuretik (furosemid / hidroklorotiazid )
o Tekanan diastolik 100-120 mmHg:
Diuretik (furosemid / hidroklorotiazid )
Kaptopril 0,3 mg/kg/kali 2-3 kali sehari
o Jika tidak turun dapat di tambahkan antihipertensi golongan beta blocker
atau golongan lain
o Mengatasi komplikasi yang ada
o Mencari dan menanggulangi penyebab hipertensi
o Konsultasi ke departemen atau divisi lain yang terkait
Tabel 1. Tekanan darah anak laki-laki berdasarkan persentil umur dan tinggi badan
Systolic BP [mmHg) Diastolic BP (mmHg]
Percentile of height Percentile of height
Age
(year)
BP
percentile5th 10th
25t
h50th
75t
h90th 95th 5th
10t
h25th
50t
h75th
90t
h95th
1 50th 80 81 83 85 87 88 89 34 35 36 37 36 39 38
90th 94 95 97 99 100 101 103 49 50 51 52 53 53 54
95th 99 99 101 103 104 106 106 54 54 55 56 57 58 60
99th 108 108 109 111 112 113 114 64 64 65 65 66 67 67
2 50th 85 85 87 88 89 91 91 43 44 44 45 46 46 47
90th 98 99 100 101 103 104 105 57 58 58 59 60 61 61
95th 102 103 104 105 107 103 109 61 62 62 63 64 65 65
99th 109 110 111 112 114 115 116 69 69 70 70 71 72 72
3 50th 86 87 88 89 91 92 93 47 48 48 49 50 50 51
90th 100 100 102 103 104 106 105 61 62 62 63 64 64 65
95th 104 104 10S 107 108 109 110 65 66 66 67 68 68 69
99th 111 111 114 115 115 116 117 73 73 74 74 75 76 76
4 50th 88 89 90 91 92 94 94 50 50 51 52 52 53 54
90th 101 102 103 104 106 107 108 64 64 65 65 67 67 68
95th 105 106 107 108 110 111 112 68 68 69 70 71 71 72
99th 112 113 114 115 117 118 119 76 75 76 77 78 79 79
5 50th 89 90 91 93 94 95 9G 52 53 53 54 55 55 56
Systolic BP [mmHg) Diastolic BP (mmHg]
Percentile of height Percentile of height
Age
(year)
BP
percentile5th 10th
25t
h50th
75t
h90th 95th 5th
10t
h25th
50t
h75th
90t
h95th
90th 103 103 105 106 107 109 109 66 67 67 68 69 69 70
95th 107 107 108 110 111 112 113 70 71 71 72 73 73 74
99th 114 114 116 117 113 120 120 78 78 79 79 80 31 81
6 50th 91 92 93 94 96 97 98 54 54 55 56 56 57 58
90th 104 105 106 108 109 110 111 68 68 69 70 70 71 72
95th 108 109 110 111 113 114 115 72 72 73 74 74 75 76
99th 115 116 117 119 120 121 122 80 80 80 81 82 83 83
7 50th 93 93 95 96 97 99 99 55 56 56 57 58 58 59
90th 106 107 108 109 111 112 113 69 70 70 71 72 72 73
95th 110 111 112 113 115 116 116 73 74 74 75 76 76 77
99th 117 lie 119 120 122 123 124 31 81 82 82 83 34 34
8 50th 95 95 96 98 99 100 101 57 57 57 58 59 60 60
90th 108 109 110 111 113 114 114 71 71 71 72 73 74 74
95th 112 112 114 115 116 118 118 75 75 75 76 77 73 78
99th 119 120 121 122 123 125 125 82 82 83 83 84 85 86
9 50th 96 97 98 100 101 102 103 58 58 58 59 60 6l 61
90th 110 110 112 113 114 116 116 72 72 72 73 74 75 75
Systolic BP [mmHg) Diastolic BP (mmHg]
Percentile of height Percentile of height
Age
(year)
BP
percentile5th 10th
25t
h50th
75t
h90th 95th 5th
10t
h25th
50t
h75th
90t
h95th
95th 114 114 115 117 118 119 120 76 76 76 77 78 79 79
99th 121 121 123 124 125 127 127 83 83 84 84 85 86 87
10 50th 98 33 100 102 103 104 105 59 59 59 60 61 62 62
90th 112 112 114 115 116 118 118 73 73 73 74 75 76 76
95th 116 116 117 119 120 121 122 77 77 77 78 79 80 80
99th 123 123 125 126 127 129 129 84 84 85 86 86 37 38
11 50th 100 101 102 103 105 106 107 60 60 60 61 62 63 63
90th 114 114 116 117 118 119 120 74 74 74 75 76 77 77
95th 118 lie 119 121 122 123 124 78 78 78 79 80 31 31
99th 125 125 126 128 129 130 131 85 85 86 87 87 88 89
12 50th 101 102 104 106 108 109 110 59 60 5I 62 63 63 64
90th 115 116 118 120 121 123 123 74 75 75 76 77 78 79
95th 119 120 122 123 125 127 127 78 79 80 81 82 32 83
99th 126 127 129 131 133 134 135 36 87 88 89 90 90 91
13 50th 104 105 103 108 110 111 112 60 60 51 62 63 64 64
90th 117 113 120 122 124 125 126 75 75 76 77 78 79 79
95th 121 122 124 126 128 129 130 79 79 80 81 82 83 83
Systolic BP [mmHg) Diastolic BP (mmHg]
Percentile of height Percentile of height
Age
(year)
BP
percentile5th 10th
25t
h50th
75t
h90th 95th 5th
10t
h25th
50t
h75th
90t
h95th
99th 128 130 131 133 135 136 137 87 87 83 89 90 91 91
14 50th 1O6 107 109 111 113 114 115 60 61 62 53 64 65 65
90th 120 121 123 125 126 128 128 75 76 77 77 79 79 80
95th 124 125 127 129 130 132 132 80 80 81 82 83 84 84
99th 131 132 134 136 136 139 140 87 83 89 90 91 92 92
15 50th 109 110 112 113 115 117 117 SI 62 63 64 65 66 66
90th 122 124 125 127 129 130 131 76 77 78 79 80 80 81
95th 126 127 129 131 133 134 135 81 81 82 83 84 85 85
99th 134 135 136 139 140 142 142 33 89 90 91 92 93 93
16 50th 111 112 114 116 118 119 120 63 63 64 55 66 67 67
90th 125 126 128 130 131 133 134 78 78 79 80 31 82 82
95th 129 130 132 134 135 137 137 82 83 83 84 85 86 87
99th 136 137 139 141 143 144 145 90 90 91 92 93 94 94
17 50th 114 115 116 lie 120 121 122 65 66 66 67 68 69 70
90th 127 128 130 132 134 135 136 80 80 81 82 83 84 84
95th 131 132 134 13S 138 139 140 84 85 86 87 87 88 89
99th 139 140 141 143 145 146 147 92 93 93 94 95 96 97
Tabel 2. Tekanan darah anak perempuan
Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)
Percentile of height Percentile of height
Age
(Year
)
BP
percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th
90t
h95th
1 50th 83 84 85 86 88 89 90 38 39 39 40 41 41 42
90th 97 97 98 100 101 102 103 52 53 53 54 55 55 56
95th 100 101 102 104 105 106 107 56 57 57 58 69 59 60
99th 108 108 109 111 112 113 114 64 64 65 65 66 67 67
2 50th 85 65 87 88 89 91 91 43 44 44 45 46 46 47
90th 98 99 100 101 103 104 105 57 56 56 59 60 61 61
95th 102 103 104 105 107 108 109 61 62 62 63 64 65 65
99th 109 110 111 112 114 115 116 69 69 70 70 71 72 72
3 50th 86 67 88 89 91 92 93 47 46 48 49 60 50 51
90th 100 100 102 103 104 106 106 61 62 62 63 64 64 65
95th 104 104 105 107 108 109 110 66 66 66 67 68 68 69
99th 111 111 114 115 115 116 117 73 73 74 74 76 76 76
4 50th 88 66 90 91 92 94 94 50 50 51 52 62 53 54
90th 101 102 103 104 106 107 108 64 64 65 66 67 67 68
95th 105 106 107 108 110 111 112 68 66 69 70 71 71 72
99th 112 113 114 115 117 118 119 76 76 76 77 78 79 79
Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)
Percentile of height Percentile of height
Age
(Year
)
BP
percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th
90t
h95th
5 50th 89 90 91 93 94 95 96 52 53 53 &4 66 55 56
90th 103 103 105 106 107 109 109 66 67 67 68 69 69 70
95th 107 107 108 110 111 112 113 70 71 71 72 73 73 74
99th 114 114 116 117 118 120 120 78 76 79 79 80 81 61
6 50th 91 92 93 94 96 97 98 54 54 55 56 56 57 58
90th 104 105 106 108 109 110 111 68 66 69 70 70 71 72
95th 10S 109 110 111 113 114 115 72 72 73 74 74 75 76
99th 115 11S 117 119 120 121 122 80 60 60 81 82 83 83
7 50th 93 93 95 96 97 99 99 56 56 56 57 68 58 59
90th 106 107 108 109 111 112 113 69 70 70 71 72 72 73
95th 110 111 112 113 115 116 116 73 74 74 75 76 76 77
99th 117 116 119 120 122 123 124 81 81 62 82 83 84 84
8 50th 95 95 96 98 99 100 101 57 57 57 58 69 60 60
90th 108 109 110 111 113 114 114 71 71 71 72 73 74 74
95th 112 112 114 115 116 118 118 76 75 75 76 77 78 78
99th 119 120 121 122 123 125 125 82 62 63 83 84 85 86
Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)
Percentile of height Percentile of height
Age
(Year
)
BP
percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th
90t
h95th
9 50th 96 97 98 100 101 102 103 58 56 56 59 60 61 61
90th 110 110 112 113 114 116 116 72 72 72 73 74 75 75
95th 114 114 115 117 118 119 120 76 76 76 77 78 79 79
99th 121 121 123 124 125 127 127 83 63 64 84 86 86 87
10 50th 98 99 100 102 103 104 105 59 59 59 60 61 62 62
90th 112 112 114 115 116 118 118 73 73 73 74 76 76 76
95th 116 115 117 119 120 121 122 77 77 77 78 79 80 80
99th 123 123 125 126 127 129 129 84 64 65 86 86 87 88
11 50th 100 101 102 103 105 106 107 60 60 60 61 62 63 63
90th 114 114 116 117 118 119 120 74 74 74 75 76 77 77
95th 118 116 119 121 122 123 12+ 78 76 7fi 79 80 81 61
99th 125 125 126 128 129 130 131 86 65 66 87 87 88 89
12 50th 102 103 104 105 107 108 109 61 61 61 62 63 64 64
90th 11611
6117 119 120 121 122 75 75 75 76 77 78 78
9Sth 119 120 121 123 124 125 126 79 79 79 80 81 82 82
99th 127 127 128 130 131 132 133 86 86 87 88 88 89 90
Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)
Percentile of height Percentile of height
Age
(Year
)
BP
percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th
90t
h95th
13 50th 104 105 106 107 109 110 110 62 62 62 63 64 65 65
90th 11711
8119 121 122 123 124 76 7G 7G 77 78 79 79
95th 121 122 123 124 126 127 128 80 80 80 81 82 83 83
99th 128 129 130 132 133 134 135 87 87 88 89 89 90 91
14 50th 106 106 107 109 110 111 112 63 63 63 64 65 66 66
90th 119 120 121 122 124 125 125 77 77 77 78 79 80 80
95th 123 123 125 126 127 129 129 81 81 81 82 83 84 84
99th 130 131 132 133 135 136 136 88 88 89 90 90 91 92
15 50th 107 108 109 110 111 113 113 64 64 64 65 66 67 67
90th 120 121 122 123 125 126 127 78 78 78 79 80 81 81
95th 124 125 126 127 129 130 131 82 82 82 83 84 85 85
99th 131 132 133 134 136 137 138 89 89 90 91 91 92 93
16 50th 108 108 110 111 112 114 114 64 64 65 66 66 67 68
90th 121 122 123 124 126 127 128 78 78 79 80 81 81 82
95th 125 126 127 128 130 131 132 82 82 83 84 85 85 86
99th 132 133 134 135 137 138 139 90 90 90 91 92 93 93
Systolic BP[mmHg) Diastolic BP [mmHg)
Percentile of height Percentile of height
Age
(Year
)
BP
percentileSth 10th 25th 50th 75th 90th 95th 5th 10th 25th 50th 75th
90t
h95th
17 50th 108 109 110 111 113 114 115 64 65 65 66 67 67 68
90th 122 122 123 125 126 127 128 78 79 79 80 81 81 82
95th 125 126 127 129 130 131 132 82 83 83 84 85 85 86
99th 133 133 134 136 137 138 139 90 90 91 91 92 93 93
Dosis obat anti hipertensi oral pada anak
Klasifikasi/Nama obatDosis (oral) per hari
Interval dosisAwal Maksimal
Diuretika
Hidroklorotiazid 1 mg/kg 4 mg/kg tiap 12jam
Klortalidon 1 mg/kg 2 mg/kg sekali sehari
Spironolakton 1 mg/kg 3 mg/kg tiap 12jam
Furosemid 2 mg/kg 6 mg/kg tiap 6-8 jam
Penghambat adrenergic
Propranolol 0,5 mg/kg 10mg/kg tiap 8 jam
Atenolol 0,8 – 1 mg/kg 2 mg/kg Tiap 24 jam
Prazosin 0,05 mg/kg 0,4 mg/kg Tiap 8 jam
Labetalol 1-3mg/kg 3mg/kg tiap 12 jam
Antiadrenergik sentral
Klonidin 0,002 mg/kg 0,06 mg tiap 8 jam
Metildopa 5 mg/kg 40mg/kg tiap 6-8 jam
Vasodilator langsung
Hidralazin 1-2mg/kg 8 mg/kg tiap8-12jam
Minoksidil 0,1-0,2 mg/kg 1-2 mg/kg tiap 12jam
Calcium Channel Blockers
Nifedipine 0,25 mg/kg 1 mg/kg tiap 6-8 jam
Diltiazem 2mg/kg 3,5mg/kg tiap 12 jam
ACE Inhibitors
Captopril0,5 mg/kg
Neonatus 0,05-0,5mg/kg5 mg/kg tiap 8 jam
Enalapril 0,08-0,1 mg/kg 1 mg/kg tiap 24 jam
Daftar Pustaka
1. Bahrun D. Hipertensi sistemik, dalam : Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO,
penyunting, buku ajar nefrologi anak, edisi ke-2, ikatan dokter anak indonesia, jakarta ,
2002; h.242-90
2. Task force on blood pressure control in children. Report of the second task force on blood
pressure control in children- 1987:79:1-25
3. Dillon MJ. Hypertension. Dalam: postlethwaite Rj.clinical pediatric nephrology, edisi ke-
2, Oxford, Butterworth Heinermann, 1994,h.175-195
4. Vogt BA, Davis ID. Treatment oh hypertension. Dalam: Avner ED, Harmon WE,
Niaudet P. Penyunting, pediatric nephrology, edisi ke-5, Lippincott Williams & wilkins,
philadelphia,2004;h.1199-220
5. The fourth report on diagnosis, evaluation adn treatment of high blood pressure in
childreen and adolescents.pediatrics 2004;114:555-576
ASMA
Pengertian dan uraian umum
Diagnosis asma secara klinis praktis adalah adanya gejala batuk dan/atau mengi berulang,
terutama pada malam hari (nokturnal), reversible (dapat sembuh spontan atau dengan
pengobatan) dan biasanya terdapat atopi pada pasien dan atau keluarganya.
Dasar kelainan pada asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas dengan banyak sel
yang berperan khususnya sel mast,eosinofil dan limfosit T. Inflamasi ini berhubungan dengan
hiperreaktivasi jalan nafas terhadap berbagai rangsangan. Riwayat asma dan atau atopi pada
pasien maupun keluarganya akan menunjang diagnosis. Yang dimaksud serangan asma akut
adalah terjadinya peningkatan gejala secara progresif.
Pengelompokkan asma tergantung pada derajat penyakitnya (aspek kronik) dan derajat
serangannya (aspek akut). Berdasar derajat penyakitnya, asma dibagi menjadi :
(1) asma episodik jarang
(2) asma episodik sering
(3) asma persisten
Berdasarkan derajat serangannya, asma dikelompokkan menjadi :
(1) serangan asma ringan
(2) serangan asma sedang
(3) serangan asma berat
DIAGNOSIS
UKK Pulmonologi PP IDAI telah membuat suatu konsensus nasional asma anak dengan gejala
awal berupa batuk dan/atau mengi (lihat lampiran 3). Pada alur diagnosis selain anamnesis yang
cermat beberapa pemeriksaan penunjang juga perlu dilakukan tergantung pada fasilitas yang
tersedia.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Uji fungsi paru dengan spirometri atau peak flow meter. Diagnosis asma dapat ditegakkan
bila didapatkan :
o Variasi pada PFR (peak flow meter = arus puncak ekspirasi) atau FEV1 (forced
expiratory volume 1 second = volume ekspirasi paksa pada detik pertama) ≥ 20%
o Kenaikan ≥ 20% pada PFR atau FEV1 setelah pemberian inhalasi bronkodilator
o Penurunan ≥ 20% pada PFR atau FEV1 setelah provokasi bronkus.
- Pemeriksaan Ig E dan eosinofil total. Bila terjadi peningkatan dari nilai normal akan
menunjang diagnosis
- Foto rontgen toraks untuk melihat adanya gambaran emfisematous atau adanya komplikasi
pada saat serangan. Foto sinus paranasal perlu dipertimbangkan pada anak > 5 tahun dengan
asma persisten atau sulit diatasi.
TATALAKSANA
Tatalaksana asma mencakup edukasi terhadap pasien dan atau keluarganya tentang penyakit
asma dan penghindaran terhadap faktor pencetus serta medikamentosa. Medikamentosa yang
digunakan dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu pereda (reliever) dan pengendali (controller).
Tata laksana asma dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pada saat serangan (asma akut) dan
di luar serangan (asma kronik).
Di luar serangan, pemberian obat controller tergantung pada derajat asma. Pada asma episodik
jarang, tidak diperlukan controller, sedangkan pada asma episodik sering dan asma persisten
memerlukan obat controller. Pada saat serangan lakukan prediksi derajat serangan (Lampiran 2),
kemudian di tata laksana sesuai dengan derajatnya (lampiran 4).
Pada serangan asma akut yang berat :
o Berikan oksigen
o Berikan inhalasi dengan nebulasi
o Nebulasi dengan -agonis ± antikolinergik dengan oksigen dilanjutkan tiap 1-2
jam dalam 4-6 kali pemberian. Bila terjadi perbaikan klinis, jarak pemberian
dapat diperlama menjadi tiap 4-6 jam.
o Koreksi asidosis, dehidrasi dan gangguan elektrolit bila ada
o Berikan steroid intra vena secara bolus, tiap 6-8 jam
o Berikan aminofilin intra vena :
Bila pasien belum mendapatkan amonifilin sebelumnya, berikan aminofilin
dosis awal 6 mg/kg dalam dekstrose atau NaCl sebanyak 20 ml dalam 20-30
menit
Bila pasien telah mendapatkan aminofilin (kurang dari 4 jam), dosis diberikan
½ dari dosis awal
Bila mungkin kadar aminofilin diukur dan dipertahankan 10-20 mcg/ml
o Selanjutnya berikan aminofilin dosis rumatan 0,5-1 mg/kg/jam
o Bila terjadi perbaikan klinis, nebulasi diteruskan tiap 6 jam hingga 24 jam, dan
pemberian steroid dan aminofilin dapat per oral
o Bila dalam 24 jam pasien tetap stabil, pasien dapat dipulangkan dengan dibekali
obat -agonis (hirupan atau oral) yang diberikan tiap 4-6 jam selama 24-48 jam.
Selain itu steroid oral dilanjutkan hingga pasien kontrol ke klinik rawat jalan
dalam 24-48 jam untuk reevaluasi tatalaksana.
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. Global initiative for asthma: NHLBI/WHO workshop report. Geneva: WHO:2002
2. Rahajoe N, Supriyatno B, Setyanto DB. Pedoman Nasional Asma Anak. UKK
Pulmonologi : PP IDAI, 2004.
3. Warner JO, Naspitz CK. Third international pediatric concensus statement on the
management of childhood asthma.pediatr pulmonol 1998;25:1-17
Lampiran 1. : Pembagian derajat penyakit asma pada anak
Parameter klinis,
kebutuhan obat
dan faal paru
Asma episodik
jarang
Asma episodik
sering
Asma persisten
Frekuensi serangan < 1x/bulan > 1x/bulan Sering
Lama serangan < 1 minggu ≥ 1 minggu Hampir sepanjang
tahun, tidak ada
remisi
Intensitas serangan Biasanya ringan Biasanya sedang Biasanya berat
Di antara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala Gejala siang dan
malam
Tidur dan aktifitas Tidak terganggu Sering terganggu Sangat terganggu
Pemeriksaan fisis
diluar serangan
Normal (tidak
ditemukan kelainan)
Mungkin terganggu
(ditemukan
kelainan)
Tidak pernah
normal
Obat pengendali
(anti inflamasi)Tidak perlu Perlu, non steroid Perlu , steroid
Uji faal paru
(di luar serangan)
PEF/FEV1 > 80% PEF/FEV1 60-80% PEF/FEV1 < 60%
Variabilitas 20-30%
Variabilitas faal
paru (bila ada
serangan)
Variabilitas > 15% Variabilitas > 30% Variabilitas > 50%
Lampiran 2. : Penilaian derajat serangan asma
Parameter
klinis,Fungsi
paru,
laboratorium
Ringan Sedang Berat Ancaman henti
nafas
Aktivitas Berjalan
Bayi:
menangis keras
Berbicara
Bayi :
- Tangis pendek
dan lemah
- Kesulitan makan
Istirahat
Bayi :
Berhenti makan
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata
Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang
lengan
Kesadaran Mungkin teragitasi Biasanya teragitasi Biasanya teragitasi Bingung dan
mengantuk
Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata
Mengi Sedang, sering
hanya pada akhir
ekspirasi
Nyaring, sepanjang
ekspirasi ± inspirasi
Sangat nyaring,
terdengar tanpa
stetoskop
Sulit/tidak
terdengar
Sesak nafas Minimal Sedang Berat
Obat Bantu
nafas
Biasanya tidak Biasanya ya Ya Gerakan paradok
torako-abdominal
Retraksi Dangkal, retraksi
interkostal
Sedang, ditambah
retraksi suprasternal
Dalam, ditambah
nafas cuping
hidung
Dangkal / hilang
Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun
Pedoman nilai baku laju nafas pada anak sadar :
Usia laju nafas normal
< 2 bulan < 60 / menit
2 – 12 bulan < 50 / menit
1 – 5 tahun < 40 / menit
6 – 8 tahun < 30 / menit
Laju nadiNormal Takikardi Takikardi Bradikardi
Pedoman nilai baku laju nadi pada anak sadar :
Usia laju nadi normal
2 – 12 bulan < 160 / menit
1 – 2 tahun < 120 / menit
3 – 8 tahun < 110 / menit
Pulsus paradoksus Tidak ada
< 10 mmHg
Ada
10-20 mmHg
Ada
> 20 mmHg
Tidak ada,
tanda
kelelahan otot
nafas
PEFR atau FEV1
- pra
bronkodilator
- pasca
bronkodilator
(% nilai dugaan)
>60%
>80%
(% nilai terbaik)
40 -60%
60-80%
< 40%
< 60%,
Respon < 2 jam
SaO2 % > 95% 91-95% 90%
PaO2 Normal (biasanya > 60 mmHg < 60 mmHg
tidak perlu
diperiksa)
PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg
Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisis