Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

62
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MEKANISME PELAKSANAAN PRA-MUSRENBANG NASIONAL 2015 Disampaikan Oleh: Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas Dalam Acara: Rakorbangpus – II dan Pembukaan Pra-Musrenbangnas 2015 Jakarta, 15 April 2015

Transcript of Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

Page 1: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MEKANISME PELAKSANAANPRA-MUSRENBANG NASIONAL 2015

Disampaikan Oleh:

Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi DaerahKementerian PPN/Bappenas

Dalam Acara:Rakorbangpus – II dan Pembukaan Pra-Musrenbangnas 2015

Jakarta, 15 April 2015

Page 2: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

KERANGKA PAPARAN

Slide - 2

Rangkaian Pelaksanaan Musrenbangnas 2015

Hasil Pelaksanaan Multilateral Meeting(Koordinasi Lintas Sektor/Lintas K/L)

Hasil Pelaksanaan Musrenbang Provinsi 2015 Isu Strategis Per Provinsi Pelaksanan e-Musrenbang

Pelaksanaan Pra-Musrenbangnas 2015 Mekanisme Pelaksanaan Teknis Pembagian Forum dan Layout Persidangan

Page 3: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

AGENDA TAHAPAN RANGKAIAN MUSRENBANGNAS 2015

Slide - 3

PEMBAHASAN RKP 2016 DI DPR

TINDAK LANJUT

Musrenbangprov(2 Maret – 13 April

2015 )

Rakorbangpus Idan ForumKonsultasi

Bappeda (26Maret 2015)

Rakorbangpus II(15 April)

Rakor KhususPapua & Papua

Barat oleh Pemda(7 Mei 2015)

• Pra Musrenbangnas(16-24 April)

• PenutupanPramusrenbangnas(28 April)

• Musrenbangnas(29 April)

Perpres RKP2016

(18 Mei2015)

Sidang KabinetRancangan Akhir

RKP 2016(13 Mei 2015)

ForumKonsultasi

Publik(9 April2015)

ForumRatek/

Rakernis KL( Maret -

April)

MultilateralMeeting

(27 & 30 Maret)

TrilateralMeeting

(15 April–5Mei)

FinalisasiRKP 2016(9-10 Mei)

RatasPagu

Indikatif(13 April)

Persiapan PaguIndikatif (Lanjutan

)(31 Maret – 10

April)

PembahasanAngka Dasar –

Persiapan PaguIndikatif

(23-25 Maret)

Page 4: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

RANGKAIAN PELAKSANAAN MUSRENBANGNAS 2015

RAKORBANGPUS – IFORUM KONSULTASI BAPPEDA

MUSRENBANGNAS

RANCANGAN AKHIRRKP 2016

dilanjutkan dengan

dilanjutkan dengan

PRA – MUSRENBANGNASSinkronisasi Hasil Multilateral Meetting dengan

Usulan Kegiatan per Provinsi

RAKORBANGPUS – II

MUSRENBANG PROVINSI Isu Strategis Provinsi e-Musrenbang (Usulan

Kegiatan dari PemerintahProvinsi)

TRILATERAL MEETING(antara Bappenas – K/L – Kemen Keuangan)

ditindaklanjuti

hasilnyaditindaklanjuti

PASCA – MUSRENBANGNASFINALISASI

HASIL TRILATERAL MEETING(antara Bappenas – K/L – Kemen Keuangan)

dilanjutkandengan

hasilditindaklanjuti

MULTILATERAL MEETINGKoordinasi perencanaan Multi Sektor atau Multi K/L

ditindaklanjuti

Slide - 4

Page 5: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

HASIL PEMBAHASANMULTILATERAL MEETING LINTAS/MULTI K/L

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Page 6: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

Koordinasi Perencanaan Multilateral/Multi-Sektor/Multi K/L telah dilaksanakanpada tanggal 27 – 31 Maret 2015, meliputi:

Kedaulatan pangan

Kedaulatan energi

Kemaritiman

Industri/Kawasan Industri

Pariwisata

Revolusi mental

Pembangunan Kawasan Perbatasan

Pembangunan Daerah Tertinggal

Hasil pembahasan multilateral meeting tersebut akan disinkronkan dengan usulankegiatan yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi (hasil Musrenbangprov) padaForum Pra-Musrenbangnas.

HASIL PEMBAHASANMULTILATERAL MEETING LINTAS/MULTI K/L

Slide - 6

Page 7: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGKEDAULATAN PANGAN (1/2)

Slide - 7

Page 8: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGKEDAULATAN PANGAN (1/2)

Slide - 8

Page 9: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGKEDAULATAN ENERGI

Slide - 9

Page 10: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGPEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI (1/2)

Slide - 10

Page 11: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGPEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI (2/2)

Slide - 11

Page 12: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGPEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN

DAN DAERAH TERTINGGAL (1/2)

Slide - 12

Page 13: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGPEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN

DAN DAERAH TERTINGGAL (2/2)

Slide - 13

Page 14: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGREVOLUSI MENTAL (1/3)

Slide - 14

Page 15: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGREVOLUSI MENTAL (2/3)

Slide - 15

Page 16: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGREVOLUSI MENTAL (3/3)

Slide - 16

Page 17: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGKEMARITIMAN (1/3)

Slide - 17

Page 18: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGKEMARITIMAN (2/3)

Slide - 18

Page 19: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETINGKEMARITIMAN (3/3)

Slide - 19

Page 20: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

HASIL MUSRENBANG PROVINSI 2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Isu Strategis per Provinsi Pelaksanan e-Musrenbang

Page 21: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran;2. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan

masyarakat;3. Ketahanan pangan dan nilai tambah;4. Peningkatan infrastruktur, investasi dan

pengembangan kawasan-kawasan strategis;5. Reformasi birokrasi, Dinul Islam, adat istiadat dan

budaya serta keberlanjutan perdamaian.

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI ACEH

Slide - 21

Page 22: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Memantapkan kualitas infrastruktur untuk mendukungpengembangan wilayah

2. Akselerasi pembangunan pertanian dan kelautan untuk mendukungketahanan pangan daerah dan nasional

3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk memperluaskesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan

4. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan pendidikan dankesehatan

5. Memantapkan reformasi birokrasi dan meningkatkan kualitaspelayanan aparatur

6. Mendukung stabilitas kamtibmas dan meningkatkan kualitaspelayanan perijinan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif

7. Mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif serta meningkatkandaya saing koperasi dan UMKM

8. Memantapkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan danmeningkatkan kesiagaan penanggulangan bencana

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI LAMPUNG

Slide - 22

Page 23: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI JAMBI

1. Pengembangan ekonomi rakyat, investasi dan kepariwisataan.2. Ketahanan pangan (pengembangan pertanian dan kebutuhan

Alsintan, pengembangan indutri hilir hasil pertanian) dan SDAserta lingkungan hidup.

3. Penataan tata kelola pemerintahan yang baik.4. Penggalakan KB dan Pengembangan Ekonomi Kreatif.5. Pengembangan Jalur evakusi di wilayah Gunung Kerinci.6. Pemeliharaan Bendungan Tebo dan penyelesaian pembangunan

PLTU Tebo.7. Peningkatan Infrastruktur wilayah (mis: jalan nasional dan kereta

api) dan pelayanan umum.8. Peningkatan pelayanan pasokan energi listrik.9. Pendidikan, Kesehatan dan sosial Budaya (mis:peningkatan SDM

untuk SMK Pertanian).

Slide - 23

Page 24: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Pengembangan industri pengolahan perikanan dan kelautan sertapariwisata secara berkelanjutan guna mendukung sektorkemaritiman

2. Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian, sertakemandirian dan ketahanan pangan masyarakat

3. Peningkatan konektifitas antarwilayah dan antarpulau sertasarana dan prasarana dasar masyarakat

4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan, mitigasibencana alam dan perubahan iklim

5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraanmasyarakat yang berkeadilan dan berbudaya

6. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan tata kelolapemerintahan yang baik

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI KEPULAUAN RIAU

Slide - 24

Page 25: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Peningkatan kehidupan beragama, penegakan hukum, penguatan tata kelolapemerintahan yang baik (good governance) dan partisipasi masyarakat dalampembangunan

2. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan3. Peningkatan aksesibilitas dan pelayanan kesehatan4. Peningkatan infrastruktur dan pengembangan wilayah mendukung daya saing

perekonomian5. Peningkatan produksi, produktifitas dan daya saing produk pertanian, kelautan

dan perikanan6. Peningkatan produksi, produktifitas dan daya saing produk pertanian, kelautan

dan perikanan7. Peningkatan penguasaan ilmu pengetahun dan penerapan teknologi, inovasi dan

kreatifitas daerah8. Peningkatan ekonomi kerakyatan9. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat miskin10. Mendukung dan mendorong kebijakan nasional di daerah, dengan fokus :

pengendalian impor pangan, penanggulangan kemiskinan pertanian, reformasiagraria, dan pembangunan agribisnis kerakyatan melalui bank khusus

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI SUMATERA UTARA

Slide - 25

Page 26: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI SUMATERA BARAT

1. Pengamalan Agama dan ABS-SBK Dalam Kehidupan Masyarakat.2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan3. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan.4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat.5. Pengembangan Pertanian Berbasis Kawasan dan Komoditi

Unggulan.6. Pengembangan Industri Olahan, Perdagangan, UMKM, dan Iklim

Investasi7. Pengembangan Kawasan Wisata Alam dan Budaya8. Penurunan Tingkat Pengangguran, Kemiskinan, dan Daerah

Tertinggal.9. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat.10. Penanggulangan Bencana Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.

Slide - 26

Page 27: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI JAWA BARAT

1. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan sertapasokan energi listrik.

2. Peningkatan pelayanan penyediaan dan distribusi airbersih.

3. Peningkatan kualitas sanitasi masyarakat.4. Revitalisasi pasar rakyat.5. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

dan sarana pendidikan.6. Peningkatan partisipasi lama sekolah di kabupaten.7. Pembangunan ekonomi pertanian.

Slide - 27

Page 28: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI JAWA TENGAH

1. Percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran berdimensikewilayahan;

2. Peningkatan perekonomian daerah berbasis potensi unggulan daerah;

3. Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan perluasan cakupan layanansosial dasar;

4. Optimalisasi pembangunan infrastruktur dan pengembangan teknologiguna meningkatkan daya saing daerah;

5. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang dalam upaya pemulihandaya dukung dan daya tampung lingkungan serta pengurangan potensiancaman bencana;

6. Peningkatan pelayanan publik, penyelenggaraan tata kelolapemerintahan, dan peningkatan kondusivitas wilayah.

Slide - 28

Page 29: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI D.I.YOGYAKARTA

1. Peningkatan pelayanan infrastruktur dasar dantransportasi

2. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.3. Penguatan ekonomi masyarakat lokal.4. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha.5. Penguatan ketahanan pangan.6. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan

sosial.7. Pelestarian sumber daya alam.8. Pengembangan kapasitas dan tata kelola pemerintahan.

Slide - 29

Page 30: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Peningkatan produktivitas sektor pertanian untukmeningkatkan kesejahteraan para petani dan mendukungkedaulatan pangan.

2. Peningkatan investasi industri pengolahan untukmeningkatkan nilai tambah dan memperluas lapangan kerja,terutama untuk meningkatkan pendapatan per kapita.

3. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan untuk mendorongakses permodalan usaha (investasi).

4. Peningkatan porsi belanja modal pemerintah daerah untukmenstimulasi kegiatan perekonomian masyarakat.

5. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan suplai kelistrikan.

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI BALI

Slide - 30

Page 31: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Pudarnya Jati diri

2. Pelayanan publik dan kepastian hukum

3. Partisipasi politik dan keamanan ketertiban masyarakat

4. Kualitas pendidikan, kesehatan, dan masalah kesejahteraansosial

5. Daya saing produk lokal, kemiskinan dan pengangguran

6. Kerjasama dan konektifitas antarwilayah

7. Perubahan iklim dan bencana

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Slide - 31

Page 32: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Peningkatan jalan di kawasan perbatasan: Tanjung Datu – Perbatasan Kaltara.2. Peningkatan infrastruktur mercusuar perbatasan negara di Tanjung Datu, Camar Bulan.3. Pembangunan pangkalan militer di Paloh, Kab. Sambas untuk upaya antisipasi ancaman

keamanan RI di Laut China Selatan.4. Peningkatan peran dan fungsi pengamanan perbatasan di Entikong, termasuk dalam hal

kepabeanan.5. Peningkatan pelayanan dan distribusi pasokan energi listrik sehingga tidak ada lagi

pemadaman bergilir di seluruh wilayah Kabupaten/Kota.6. Peembangunan pelabuhan ekspor-impor, termasuk pembangunan pelabuhan

internasional (Pelindo II) di Pantai Kijing, Kab. Mempawah untuk mendukung kegiatanbongkar muat kontainer peti kemas di Pelabuhan Pontianak.

7. Peningkatan sarana-prasana perikanan tangkap di sepanjang Selat Karimata gunamengoptimalkan potensi perikanan, termasuk hilirisasi industri perikanan.

8. Peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan secaramenyeluruh, termasuk di daerah terpencil dan perbatasan.

9. Penataan Kawasan Perkotaan di Kota Pontianak untuk mewujudkan kota perdagangan,pendidikan, dan pariwisata.

10. Pembangunan Jembatan Kapuas 311. Penyediaan lahan pertanian baru untuk mendukung kedaulatan pangan.12. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan sosial berbasis adat.

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI KALIMANTAN BARAT

Slide - 32

Page 33: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1. Pembangunan Pelabuhan pelabuhan trisakti

2. Akses Jalan dan Jembatan janal kandangan-batulicin;jembatan barito kuala; akses jalan Kalsel dengan wilayahtimur

3. Pemenuhan Energi PLTU asam-asam unit 5 & 6

4. Peningkatan Kelas Jalan jalan kelas 3 menjadi jalankelas 2 diseluruh, terutama ruas Banjarmasin-Tabalongdan Banjarmasin Kota Baru

Slide - 33

Page 34: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang mandiri danberdaya saing tinggi

2. Mewujudkan dan peningkatan nilai Daya Saing Ekonomi yangberkerakyatan berbasis sumber daya alam dan energiterbarukan

3. Peningkatan infrastruktur dasar yang berkualitas bagimasyarakat secara merata

4. Tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan danberorientasi pada pelayanan publik

5. Peningkatan kualitas lingkungan yang baik dan sehat sertaberperspektif perubahan iklim

Slide - 34

Page 35: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Pembangunan Infrastruktur dasar2. Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan3. Peningkatan akses pelayanan dasar di daerah kepulauan,

perbatasan dan terpencil4. Kedaulatan Maritim5. Penanganan tindak kriminal (konflik warga antar kampung,

narkoba, miras, perempuan dan anak)6. Strategi penanganan bencana dan cuaca iklim ekstrim7. Tindak lanjut pilkada 2015 dan pilkada tahun 20168. Ketahanan pangan dan energi baru terbarukan9. Peningkatan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan10. Sanitasi permukiman11. Penerapan kualiti manajemen sistem di bidang jasa dan produk

untuk mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI SULAWESI UTARA

Slide - 35

Page 36: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI SULAWESI BARAT

1. Penguatan Pelayanan dan Aksesibilitas Pendidikan2. Penguatan Pelayanan dan Aksesibilitas Kesehatan Ibu dan Anak3. Penanggulangan Penduduk Miskin4. Cakupan dan Kualitas Pelayanan Infrastruktur Jalan dan Air Baku5. Cakupan dan Kualitas Sanitasi dan Air Bersih6. Pengembangan Kawasan Strategis Destinasi Wisata Sulawesi

Barat7. Penguatan Ketahanan Pangan, Agroindustri dan Daya Saing8. Penguatan Profesionalisme SDM Aparatur di bidang Pengelolaan

Keuangan Daerah9. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak

Slide - 36

Page 37: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

1. Pengembangan ekonomi Kerakyatan

2. Pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dankebudayan serta pembangunan kesehatan

3. Peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah

4. Pengembangan kawasan strategis

5. Peningkatan kapasitas birokrasi dan kelembagaan

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI SULAWESI SELATAN

Slide - 37

Page 38: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI PAPUA

1. Peningkatan konektivitas antar daerah, melalui peningkatan kualitas: jalandan jembatan; pelabuhan; dan bandara.

2. Peningkatan pelayanan infrastruktur dasar dan peningkatan sanitasimasyarakat, termasuk peningkatan pelayanan air bersih.

3. Peningkatan investasi dan hilirisasi industri pengolahan, melalui:pemenuhan infrastruktur; permudah perijinan; ciptakan iklim tenaga kerjayang kondusif bagi investasi; meninjau kembali Perda yang bermasalah.

4. Peningkatan ketaatan masyarakat Papua terhadap hukum.5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa

serta penguatan Otsus.6. Mewujudkan sumber daya manusia Papua yang sehat, berprestasi dan

berahlak mulia.7. Pengembangan dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat yang berbasis

potensi lokal.8. Peningkatan pendekatan pembangunan berbasis adat/budaya.

Slide - 38

Page 39: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNANPROVINSI MALUKU

1. Pembangunan jalan Trans Maluku2. Pembangunan Bandara Tepa, Bandara Banda dan Bandara Arara3. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan perbatasan4. Penguatan rencana Pulau Maluku sebagai lumbung ikan nasional (pembangunan coldstorage)

5. Penambahan jumlah kapal perintis6. Pengembangan desa wisata di 30 desa se-Provinsi Maluku7. Pembangunan lahan sawah baru dan optimalisasi lahan kering8. Pembangunan pelabuhan perikanan daerah prioritas di lokasi sentra perikanan terpadu

sebanyak 4 pelabuhan9. Pembangunan sekolah satu atap berasrama dan tempat pelatihan keterampilan10. Pengembangan sarana prasarana SUPM/ SMA Perikanan Maluku11. Pembangunan dan rehabilitasi situs cagar budaya dan museum12. Pengembangan Puskesmas menjadi Rumah Sakit (RS) Pratama13. Pengembangan RS Daerah Maluku sebagai RS Pendidikan14. Peningkatan peralatan dasar untuk RS regional15. Penataan pemukiman masyarakat pesisir yang didukung dengan sarana perikanan

budidaya di daerah perbatasan

Slide - 39

Page 40: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

HASIL REKAP APLIKASI E-MUSRENBANG(USULAN KEGIATAN DARI PEMERINTAH PROVINSI)

Aplikasi e-musrenbang 2015 dibangun sebagai instrumen untukmenyandingkan/menyelaraskan/mensinkronkan usulan kegiatan dariPemerintah Provinsi dengan Rencana Kerja K/L dalam penyusunanRencana Kerja Pemerintah 2016. Usulan kegiatan strategis daerah merupakan usulan kegiatan dari SKPD

Kabupaten/Kota yang telah memperoleh verifikasi dari BappedaKabupaten/Kota dan Bappeda Provinsi sebelum diusulkan kepadaPemerintah Pusat. Sebagian besar usulan kegiatan dari Pemerintah Daerah tersebut

merupakan usulan kegiatan pembangunan infrastruktur untukmendukung implementasi program kedaulatan pangan (sekitar 24%) danpembangunan kawasan industri (23%); pengembangan kualitassumberdaya manusia, yaitu pendidikan (10,3%) dan kesehatan (8,8%). Sementara itu, sisanya merupakan usulan kegiatan yang terkait dengan

program prioritas nasional lainnya, seperti: pengembangan pariwisata,pembangunan daerah perbatasan dan daerah teringgal dan lainnya.

Slide - 40

Page 41: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

MEKANISME PELAKSANAANPRA-MUSRENBANGNAS 2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Page 42: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

Pra Musrenbangnas diselenggarakan untuk membahas sinergi K/L dan Daerahterhadap pencapaian sasaran Agenda Prioritas Nasional (Nawa Cita), yangdibagi dalam kelompok pembahasan agenda: (1) Revolusi Mental; (2)Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Kedaulatan Pangan; (5) Kedaulatan Energi; (6)Maritim; (7) Industri dan Pariwisata; (8) Perbatasan Negara dan DaerahTertinggal.

Setiap kelompok agenda pembahasan terdiri dari beberapa K/L terkait danwakil dari setiap Provinsi terkait untuk membahas masing-masingprogram/kegiatan K/L yang akan disinkronkan/diselaraskan dengan usulandaerah.

Setiap sesi membahas materi persandingan usulan provinsi dan RencanaKegiatan K/L yang telah dikelompokan dalam pencapaian target prioritasnasional (Nawa Cita).

Pembahasan akan diakhiri dengan penandatangan kesepakatan pembahasanoleh Bappeda Provinsi, beberapa K/L terkait, dan Koordinator Sidang Kelompok(Deputi/Direktur Bappenas).

Slide - 42

MEKANISME PELAKSANAANPRA – MUSRENBANGNAS (1/2)

Page 43: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

MEKANISME PELAKSANAANPRA – MUSRENBANGNAS (2/2)

Slide - 43

Forum Pra-Musrenbangnas diadakan selama 7 hari (tanggal 16-24 April2015).

Jumlah Provinsi yang akan melakukan pembahasan per hari sebanyak4-5 Provinsi, dan yang dibahas adalah per provinsi dalam tiap sesipembahasan.

Kementerian/Lembaga (K/L) yang hadir adalah K/L sebagai lead sectortiap agenda Nawa Cita dan K/L yang memiliki program/kegiatanpendukung pencapaian Nawa Cita.

Alokasi waktu 1,5 jam untuk setiap pembahasan (dimulai pukul 08.30berakhir pukul 17.20).

Page 44: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

TERIMA KASIH

Page 45: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

Deputi Koordinator Kelompok Sidang memastikan pembahasan difokuskan pada setiap sasaran agenda nawacita.

Deputi koordinator didampingi oleh Direktur sektor inti dan Kepala Biro Perencanaan Kementerian/LembagaPenanggung Jawab Agenda (Lead Sector) :

– Karoren Kementan utk Kedaulatan Pangan,– Karoren Kemen ESDM utk Kedaulatan Energi,– Karoren KKP untuk Kemaritiman,– Karoren Kemen Pariwisata, Karoren Kemen Perindustrian, dan Sekdenas KEK utk Pariwisata dan Industri,– Karoren Kemenbuddikdasmen utk Revolusi Mental dan Pendidikan,– Karoren Kemenkes untuk Kesehatan,– Karoren BNPP dan Karoren Kemendes PDTT utuk Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal.

Para Direktur sektor terkait lainnya juga mendampingi dalam setiap kelompok sesuai dengan kelompokpembahasan, apabila ada beberapa kelompok yang memerlukan pendampingan, maka kelompok lain dapatmenugaskan Kasubdit/Staf terkait.

Deputi Koordinator mempersilahkan Kepala Biro Perencanaan K/L Penanggung Jawab Agenda (Lead Sector)untuk menyampaikan kebijakan dan distribusi sasaran yang akan dicapai di provinsi yang bersangkutan padatahun 2016 (misal: berapa luas, berapa ton produksi, berapa panjang, berapa jumlah, dan di kabupaten/kotamana) secara singkat.

Deputi Koordinator akan mengarahkan jalannya diskusi untuk melakukan konfirmasi terhadap Sasaran NawaCita berdasarkan Program K/L dan usulan dari pemerintah daerah serta Sasaran Nawa Cita berdasarkan lokasi.

Deputi Koordinator menugaskan 2 staf di lingkungannya untuk menjadi Notulis:– Notulis-1 bertugas mengoperasikan matrik E-Musrenbang sebagai materi diskusi,– Notulis-2 bertugas untuk mencatat jalannya diskusi

PANDUAN MEKANISME PRA-MUSRENBANGNASUNTUK DEPUTI KOORDINATOR

Slide - 45

Page 46: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

Menyiapkan data distribusi sasaran pencapaian agenda Nawa Cita : (i)Revolusi Mental, (ii) Kedaulatan Pangan, (iii) Kedaulatan Energi, (iv)Maritim, (v) Pariwisata dan Industri , (vi) Perbatasan Negara dan DaerahTertinggal, dan (vii) Pendidikan, dan (viii) Kesehatan pada setiapprovinsi/wilayah untuk tahun 2016 secara singkat.

Membantu Deputi Koordinator untuk melengkapi penjelasan/tanggapanmengenai kebijakan dan strategi pencapaian agenda Nawa Cita di setiapprovinsi/wilayah.

Sebagai Lead Sector, mengawal komitmen dukungan Kementerian/Lembaga lainnya dan komitmen Pemda dalam pencapaian agenda NawaCita secara terintegrasi.

TUGAS K/L PENANGGUNG JAWAB AGENDA (LEAD SECTOR)DALAM MENDAMPINGI DEPUTI KOORDINATOR

Slide - 46

Page 47: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

Setiap sesi pembahasan Pemerintah Daerah diberikan kesempatanmelibatkan maksimal 10 orang (Bappeda Provinsi diperkenankanmelibatkan SKPD Provinsi terkait dengan kelompok agenda). Apabila ada sesi dimana satu provinsi harus membahas di 2 kelompok

agenda dalam waktu/sesi bersamaan, untuk itu perlu diatur perwakilanBappeda Provinsi dan SKPD Provinsi terkait untuk masuk di dua kelompokagenda tersebut. Masing-masing Provinsi maksimal 10 orang. Juru bicara dalam diskusi adalah Bappeda Provinsi, sedangkan SKPD

Provinsi diperkenankan berbicara singkat sepanjang diberikan kesempatanoleh Bappeda Provinsi. Setelah selesai membahas satu agenda perwakilan Kepala Bappeda atau

yang mewakili akan mendatangani Berita Acara Kesepakatan. Setelah Provinsi selesai membahas satu kelompok agenda akan bergerak ke

kelompok agenda lainnya sesuai jadwal.

PANDUAN MEKANISME PRA-MUSRENBANGNASUNTUK PEMERINTAH DAERAH

Slide - 47

Page 48: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

Setiap sesi, Kementerian/Lembaga menugaskan Biro Perencanaan dan/atauUnit Teknis-nya untuk hadir dalam kelompok agenda yang memerlukandukungan program/kegiatan dari Kementerian/Lembaga tersebut (lihatdistribusi peserta forum). Terhadap kementerian/Lembaga yang menjadi penanggung jawab agenda

(lead sector), Kepala Biro Perencanaan mendampingi Deputi KoordinatorSidang Kelompok. Terhadap Kementerian/Lembaga yang diperlukan dalam beberapa

kelompok agenda sedapat mungkin menugaskan pejabat/staf yang dapatmengambil keputusan. Setiap perubahan sesi, Kementerian/Lembaga akan tetap berada dalam

ruang kelompok, yang berpindah ruang adalah Pemerintah Daerah. Setelah selesai membahas satu provinsi perwakilan Kementerian/Lembaga

akan mendatangani Berita Acara Kesepakatan.

PANDUAN MEKANISME PRA-MUSRENBANGNASUNTUK KEMENTERIAN/LEMBAGA

Slide - 48

Page 49: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

PEMBAGIAN RUANG PERSIDANGANPRA-MUSREMBANGNAS 2015

NO KELOMPOK PEMBAHASAN RUANG

1 Pariwisata dan Industri (14 Kawasan Industri& 8 KEK) SG 2

2 Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal SG 33 Kemaritiman SG 44 Kedaulatan Pangan SG 55 Kesehatan SS 16 Pendidikan SS 27 Kedaulatan Energi SS 38 Revolusi Mental SS 4

Slide - 49

Page 50: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

REKAP PESERTA PRA MUSRENBANGNAS 2015 (1/3)

Slide - 50

PERSIDANGAN

No Kementerian/Lembaga

Pariwisatadan

Industri (14KI & 8 KEK)

KawasanPerbatasandan DaerahTertinggal

Kemaritiman KedaulatanPangan Kesehatan Pendidikan Kedaulatan

EnergiRevolusiMental

JumlahForumyang

DiikutiKL

JumlahOrangTiap KL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)Ruang SG 2 SG 3 SG 4 SG 5 SS 1 SS 2 SS 3 SS 4

Jumlah Peserta 64 58 57 45 31 32 39 45 371A 1 Pemda 10 10 10 10 10 10 10 10

2 Deputi Koordinator 1 1 1 1 1 1 1 13 Direktorat di Bappenas 5 5 7 6 2 3 2 54 Penanggung Jawab Ruangan 1 1 1 1 1 1 1 15 Asisten/Notulis e-musrenbang 1 1 1 1 1 1 1 16 Asisten GIS 1 1 1 1 1 1 1 1

B 1 KSP 1 1 1 1 1 1 1 1 8 82 Perusahaan Milik Pemerintah (BUMN)* 5 5 5 5 3 3 5 7 313 Kemenko Perekonomian 1 1 1 3 34 Kemenko PMK 1 1 1 1 1 5 55 Kemenko Kemaritiman 1 1 2 26 Kemenko Polhukam 1 1 1

C 1 Pertanian 1 1 2 5 1 5 102 Agraria dan Tata Ruang 1 1 1 1 1 5 53 Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1 1 2 1 1 5 64 Desa, PDT dan Transmigrasi 2 5 2 2 2 2 2 2 8 195 Perdagangan 1 2 2 1 1 5 76 Perindustrian 3 1 1 1 1 1 6 87 Koperasi dan UKM 1 1 1 2 1 1 6 78 Komunikasi dan Informatika 1 1 1 3 39 Pariwisata 3 1 2 4

10 Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3 2 2 2 1 1 1 7 1211 Perhubungan 3 2 2 3 712 BUMN 1 2 1 3 4

Page 51: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

REKAP PESERTA PRA MUSRENBANGNAS 2015 (2/3)

Slide - 51

PERSIDANGAN

No Kementerian/Lembaga

Pariwisatadan

Industri (14KI & 8 KEK)

KawasanPerbatasandan DaerahTertinggal

Kemaritiman KedaulatanPangan Kesehatan Pendidikan Kedaulatan

EnergiRevolusiMental

JumlahForumyang

DiikutiKL

JumlahOrangTiap KL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)Ruang SG 2 SG 3 SG 4 SG 5 SS 1 SS 2 SS 3 SS 4

Jumlah Peserta 64 58 57 45 31 32 39 45 37113 Kelautan dan Perikanan 1 1 5 2 1 5 1014 Pendidikan dan Kebudayaan 1 1 5 1 4 815 Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 1 1 1 1 1 1 6 616 Agama 1 1 2 217 Hukum dan HAM 2 1 2 318 PAN RB 1 1 119 Kejaksaan Republik Indonesia 1 1 120 KPK 1 1 121 Dalam Negeri 2 1 1 2 4 622 Sosial 1 1 2 223 Pemuda dan Olah Raga 1 1 124 Pemberdayaan Peremp. Dan Perl. Anak 1 1 125 BKKBN 1 1 2 226 Energi dan Sumber Daya Mineral 1 1 3 3 527 Badan Ekonomi Kreatif 1 1 128 BKPM 1 1 2 229 Luar Negeri 1 1 130 BNPP 5 1 531 Kesehatan 1 5 2 632 BIG 1 1 2 233 Ketenagakerjaan 2 1 2 334 Keuangan 1 1 2 2

Page 52: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

Slide - 52

REKAP PESERTA PRA MUSRENBANGNAS 2015 (2/3)

PERSIDANGAN

No Kementerian/Lembaga

Pariwisatadan

Industri (14KI & 8 KEK)

KawasanPerbatasandan DaerahTertinggal

Kemaritiman KedaulatanPangan Kesehatan Pendidikan Kedaulatan

EnergiRevolusiMental

JumlahForumyang

DiikutiKL

JumlahOrangTiap KL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)Ruang SG 2 SG 3 SG 4 SG 5 SS 1 SS 2 SS 3 SS 4

Jumlah Peserta 64 58 57 45 31 32 39 45 37135 KOMNAS HAM 1 1 136 POLRI 1 1 2 237 Pertahanan 1 1 2 238 BPPT 1 1 139 BPOM 1 1 140 Sekdenas KEK 3 1 341 LIPI 1 1 1

(*) Peserta Perusahaan BUMN menyesuaikan dukungan kegiatan di tiap kelompok pembahasan.misal: - PT. PLN mengikuti pembahasan di Kelompok Kedaulatan Energi, Pariwisata dan Industri, serta

Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal- PT. Pelindo I dan PT. Pelindo II mengikuti pembahasan di Kelompok Pariwisata dan Industri,

Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal, serta Kemaritiman- Dan Lain-lain.

Page 53: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

PEMBAGIAN FORUMPRA-MUSRENBANGNAS 2015

Page 54: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

HARI 1 DAN 2

Slide - 54

Hari I (Kamis, 16 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAMDaftar Provinsi08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) ACEH SUMBAR BENGKULU SUMUT JAMBI ACEH

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal SUMUT ACEH JAMBI SUMBAR BENGKULU SUMUT

SG 4 Kemaritiman SUMBAR SUMUT ACEH JAMBI BENGKULU SUMBARSG 5 Kedaulatan Pangan BENGKULU SUMBAR SUMUT ACEH JAMBI BENGKULUSS 1 Kesehatan JAMBI BENGKULU SUMBAR SUMUT ACEH JAMBISS 2 Pendidikan ACEH JAMBI BENGKULU SUMBAR SUMUTSS 3 Kedaulatan Energi SUMUT ACEH JAMBI BENGKULU SUMBARSS 4 Revolusi Mental SUMBAR BENGKULU ACEH JAMBI SUMUT

Hari II (Jumat, 17 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAMDaftar Provinsi08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 12.50 12.50 - 13.30 13.30 - 15.00 15.10 - 16.40

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) JATIM DIY JABAR DKI DKI

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal DKI JATIM DIY JABAR DIY

SG 4 Kemaritiman JABAR DKI JATIM DIY JABARSG 5 Kedaulatan Pangan DIY JABAR DKI JATIM JATIMSS 1 Kesehatan JATIM DIY JABAR DKISS 2 Pendidikan DKI JATIM DIY JABARSS 3 Kedaulatan Energi JABAR DKI JATIM DIYSS 4 Revolusi Mental DIY JABAR DKI JATIM

Tidak Ada Pembahasan Pada Kelompok Tersebut

Page 55: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

HARI 3 DAN 4

Slide - 55

Hari III (Senin, 20 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAMDaftar Provinsi08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) RIAU SUMSEL LAMPUNG BABEL KEPRI RIAU

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal BABEL RIAU KEPRI SUMSEL LAMPUNG BABEL

SG 4 Kemaritiman SUMSEL BABEL RIAU KEPRI LAMPUNG SUMSELSG 5 Kedaulatan Pangan LAMPUNG SUMSEL BABEL RIAU KEPRI LAMPUNGSS 1 Kesehatan KEPRI LAMPUNG SUMSEL BABEL RIAU KEPRISS 2 Pendidikan RIAU KEPRI LAMPUNG SUMSEL BABELSS 3 Kedaulatan Energi BABEL RIAU KEPRI LAMPUNG SUMSELSS 4 Revolusi Mental SUMSEL LAMPUNG RIAU KEPRI BABEL

Hari IV (Selasa, 21 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAMDaftar Provinsi08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) KALTIM KALSEL KALTARA KALBAR KALTENG KALTIM

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal KALBAR KALTIM KALTENG KALSEL KALTARA KALBAR

SG 4 Kemaritiman KALSEL KALBAR KALTIM KALTENG KALTARA KALSELSG 5 Kedaulatan Pangan KALTARA KALSEL KALBAR KALTIM KALTENG KALTARASS 1 Kesehatan KALTENG KALTARA KALSEL KALBAR KALTIM KALTENGSS 2 Pendidikan KALTIM KALTENG KALTARA KALSEL KALBARSS 3 Kedaulatan Energi KALBAR KALTIM KALTENG KALTARA KALSELSS 4 Revolusi Mental KALSEL KALTARA KALTIM KALTENG KALBAR

Tidak Ada Pembahasan Pada Kelompok Tersebut

Page 56: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

HARI 5 DAN 6

Slide - 56

Hari V (Rabu, 22 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAMDaftar Provinsi08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) BANTEN BALI NTB JATENG NTT BANTEN

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal JATENG BANTEN NTT BALI NTB JATENG

SG 4 Kemaritiman BALI JATENG BANTEN NTT NTB BALISG 5 Kedaulatan Pangan NTB BALI JATENG BANTEN NTT NTBSS 1 Kesehatan NTT NTB BALI JATENG BANTEN NTTSS 2 Pendidikan BANTEN NTT NTB BALI JATENGSS 3 Kedaulatan Energi JATENG BANTEN NTT NTB BALISS 4 Revolusi Mental BALI NTB BANTEN NTT JATENG

Hari VI (Kamis, 23 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAMDaftar Provinsi08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK)

GORONTALO SULBAR SULUT SULTENG SULSEL GORONTALO

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal

SULTENG GORONTALO SULSEL SULBAR SULUT SULTENG

SG 4 Kemaritiman SULBAR SULTENG GORONTALO SULSEL SULUT SULBARSG 5 Kedaulatan Pangan SULUT SULBAR SULTENG GORONTALO SULSEL SULUTSS 1 Kesehatan SULSEL SULUT SULBAR SULTENG GORONTALO SULSELSS 2 Pendidikan GORONTALO SULSEL SULUT SULBAR SULTENGSS 3 Kedaulatan Energi SULTENG GORONTALO SULSEL SULUT SULBARSS 4 Revolusi Mental SULBAR SULUT GORONTALO SULSEL SULTENG

Tidak Ada Pembahasan Pada Kelompok Tersebut

Page 57: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

HARI 7

Slide - 57

Hari VII (Jumat, 24 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAMDaftar Provinsi08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 12.50 12.50 - 13.30 13.30 - 15.00 15.10 - 16.40 16.50 - 18.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) SULTRA MALUT PAPUA MALUKU PAPBAR SULTRA

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal MALUKU SULTRA PAPBAR MALUT PAPUA MALUKU

SG 4 Kemaritiman MALUT MALUKU SULTRA PAPBAR PAPUA MALUTSG 5 Kedaulatan Pangan PAPUA MALUT MALUKU SULTRA PAPBAR PAPUASS 1 Kesehatan PAPBAR PAPUA MALUT MALUKU SULTRA PAPBARSS 2 Pendidikan SULTRA PAPBAR PAPUA MALUT MALUKUSS 3 Kedaulatan Energi MALUKU SULTRA PAPBAR PAPUA MALUTSS 4 Revolusi Mental MALUT PAPUA SULTRA PAPBAR MALUKU

Page 58: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

LAYOUT RUANG PERSIDANGANPRA-MUSRENBANGNAS 2015

Page 59: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

LAYOUT KELOMPOK PEMBAHASAN DI SG

Slide - 59

Page 60: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

LAYOUT RUANGAN SG 1-5

Slide - 60

Page 61: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

LAYOUT KELOMPOK PEMBAHASAN DI SS

Slide - 61

Page 62: Deputi bidang pengembangan regional dan otonomi daerah

LAYOUT RUANGAN SS 1-4

Slide - 62