IMPLEMENTASI OTONOMI SEKOLAH DI ERA OTONOMI DAERAH
Embed Size (px)
Transcript of IMPLEMENTASI OTONOMI SEKOLAH DI ERA OTONOMI DAERAH

IMPLEMENTASI OTONOMI SEKOLAH DI ERA OTONOMI DAERAH
(Studi Multi Kasus di SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo
dan SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo)
TESIS
Diajukan Kepada: Universitas Muhamadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Magister Manajemen Pendidikan
Oleh:
Nama : MUH HAMIDI NIM : Q 100040050
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2006
i

LEMBAR PERSETUJUAN
IMPLEMANTASI OTONOMI SEKOLAH
DI ERA OTONOMI DAERAH
(Studi Multi Kasus di SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo dan SD N 2
Pacor Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo)
Diajukan Kepada:
Universitas Muhamadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Magister Manajemen Pendidikan
Oleh:
Nama : MUH HAMIDI NIM : Q 100040050
telah diterima dan disetujui untuk diajukan ke Ujian Tesis Magister
Manajemen Pendidikan
Surakarta, April 2006
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II Dr. YETTY SARJONO, M. Si. Drs. H. BAMBANG SUMARDJOKO, M.Pd.
ii

TESIS BERJUDUL
IMPLEMANTASI OTONOMI SEKOLAH
DI ERA OTONOMI DAERAH
(Studi Multi Kasus di SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo dan SD N 2
Pacor Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo)
MUH HAMIDI
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal ……………………2006
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Penguji Utama Anggota Dewan Penguji Lain Dr. YETTY SARJONO, M. Si
Pembimbing merangkap Penguji,
Drs. H. BAMBANG SUMARDJOKO, M.Pd.
Surakarta, 2006
Direktur,
PROF. DR. H.M. WAHYUDDIN, MS
iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muh Hamidi
NIM : Q 100040050
Alamat : Rt 2 Rw 1 Desa Krandegan Kec. Bayan, Kabupaten Purworejo
menyatakan bahwa tesis yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta dengan judul:
IMPLEMANTASI OTONOMI SEKOLAH
DI ERA OTONOMI DAERAH
(Studi Multi Kasus di SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo dan SD N 2
Pacor Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo)
adalah hasil karya sendiri bukan duplikasi dari orang lain, kecuali kutipan-kutipan
dan ringkasan yang semuanya telah saya tulis jelas sumbernya. Jika di kemudian hari
ada claim dari pihak lain, bukan tanggung jawab Dosen Pembimbing atau Pengelola
Prpgram Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, tetapi menjadi
tanggung jawab saya sendiri.
Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa paksaan dari siapa pun.
Hormat saya,
Purworejo, April 2006
Muh Hamidi
iv

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat, hidayah dan segala apa yang telah diberikan-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk tesis yang berjudul
”Implementasi Otonomi Sekolah di Era Otonomi Daerah (Studi Multi Kasus di SD
N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo dan SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo) ”
Dalam pelaksanaan penyelesaian tugas akhir ini, penulis sering mengalami
hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan semua pihak, segalanya dapat
berjalan lancar dan dapat teratasi dengan baik pula. Maka dari itu dengan segala
kerendahan hati penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setyaji Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta,
beserta seluruh staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
belajar di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Prof. Dr. H.M. Wahyuddin, MS selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan memberikan izin
untuk menyusun tesis.
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan
memberikan izin untuk menyusun tesis.
v

4. Bp.Dr.Yetty Sarjono M.Si dan Bp. Drs. H. Bambang Sumarjoko, M.Pd, selaku
pembimbing yang telah bekerja keras dan penuh kesabaran memberikan
bimbingan sehingga tesis ini dapat selesai.
5. Bapak dan ibu Dosen staf Program Pascasarjana Universitas Muhhamadiyah
Surakarta, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
mengupayakan alih pengetahuan dan alih pengalaman, sehingga penulis berhasil
menyelesaikan tugas ini.
6. Ibu Dwi Istya Istuning Kepala SD N 1 Kutoarjo, Bp. Amad Darusman Kepala
SD Muhammadiyah Kutoarjo, Ibu Nafisatun Kepala SD N 2 Pacor yang telah
menjadi responden, serta atas segala bantuan dan kemudahan yang diberikan
selama penulis melaksanakan penelitian.
7. Teman-teman mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhhamadiyah Surakarta, dan
berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan moril.
Semoga semua bantuan yang diberikan, menjadi amal sholeh yang diterima
oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, maka
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata semoga tesis
yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk menambah wacana pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menajemen pendidikan.
Surakarta, April 2006 Penulis Muh Hamidi
vi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ………………………………. iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. v
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………..……………………………………….. xiv
ABSTRAK ……………………………………………………………………… xv
ABSTRACT ……………………………………………………………………. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 7
D. Perumusan Masalah .................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
G. Sistimatika Penelitian.................................................................. 9
BAB II KERANGKA TEORI
A. Otonomi Sekolah Dalam Kerangka Otonomi Daerah................. 10
B. Otonomi Sekolah Sebagai Alternatif Peningkatan Mutu Pendidikan 19
vii

C. Kewenangan yang Didesentralisasikan ...................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................ 37
B. Loaksi Penelitian......................................................................... 39
C. Sumber Data................................................................................ 40
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 41
E. Teknik Validitas Data ................................................................. 42
F. Teknik Analisis Data................................................................... 44
G. Prosedur Kegiatan ...................................................................... 46
H. Alur Berfikir................................................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SD di Kabupaten Purworejo.......................... 49
B. Deskripsi Data............................................................................. 50
1. SD N 1 Kutoarjo ................................................................... 51
a. Pemahaman Otonomi Sekolah di SD N 1 Kutoarjo........ 54
b. Implementasi Otonomi Sekolah di SD N 1 Kutoarjo...... 55
c. Faktor Faktor Penghambat Otonomi Sekolah ................ 90
d. Pembahasan..................................................................... 98
2. SD Muhammdiyah Kutoarjo................................................. 114
a. Pemahaman Otonomi Sekolah di SD Muhammdiyah .... 116
b. Implementasi Otonomi Sekolah di SD Muhammdiyah .. 118
viii

c. Faktor Faktor Penghambat Otonomi Sekolah
SD Muhammdiyah ......................................................... 151
d. Pembahasan..................................................................... 160
2. SD Negeri 2 Pacor................................................................. 181
a. Pemahaman Otonomi Sekolah di SD N 2 Pacor............. 183
b. Implementasi Otonomi Sekolah di SD N 2 Pacor........... 184
c. Faktor Faktor Penghambat Otonomi Sekolah SD N 2 Pacor 206
d. Pembahasan..................................................................... 210
C. Perbandingan 3 SD Obyek Penelitian ........................................ 224
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 235
B. Implikasi .................................................................................... 238
C. Saran............................................................................................ 240
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 241
ix

DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Informan dan key informan penelitian ....................................... 41
Tabel 2 : Jumlah SD di Kabupaten Purworejo ........................................... 49
Tabel 3 : Jumlah Tenaga Kependidikan di SD N 1 Kutoarjo..................... 52
Tabel 4 : Nilai Hasil UAS SD N 1 Kutoarjo .............................................. 53
Tabel 5 : Rencana SD N 1 Kutoarjo........................................................... 56
Tabel 6 : Tenaga Kependidikan di SD Muhammadiyah Kutoarjo............. 114
Tabel 7 : Nilai Hasil UAS SD Muhammadiyah Kutoarjo.......................... 116
Tabel 8 : Tenaga Kependidikan di SD N 2 Pacor ...................................... 182
Tabel 9 : Nilai Hasil UAS SD N 2 Pacor ................................................... 183
Tabel 10 : Rencana jangka pendek SD N 2 Pacor........................................ 185
Tabel 11 : Rencana jangka panjang SD N 2 Pacor ...................................... 186
x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto-foto SD N 1 Kutoarjo ................................................ 245
Lampiran 2 : Foto-foto SD Muhammadiyah Kutoarjo ............................ 246
Lampiran 3 : Foto-foto SD N 2 Pacor ..................................................... 247
Lampiran 4 : Surat Permohonan izin Penelitian ...................................... 248
Lampiran 5 : Izin Penelititian dari KPAP Kab Purworejo....................... 249
Lampiran 6 : Surat Keterangan penelitian dari SD N 1 Kutoarjo............ 250
Lampiran 7 : Surat Keterangan penelitian dari SD muhammadiyah ....... 251
Lampiran 8 : Surat Keterangan penelitian dari SD N 2 Pacor ................ 252
Lampiran 9 : Panduan Wawancara .......................................................... 253
BIODATA PENULIS ………………………………………………………… 257
xi

ABSTRAK
MUH HAMIDI Implementasi Otonomi Sekolah di Era Otonomi Daerah (Studi Multi Kasus di SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo dan SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo) Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2005/2006. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui implementasi Otonomi Sekolah Dasar. Karena keterbatasan penulis dalam segala hal, penelitian hanya penulis lakukan di tiga SD yaitu : SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo dan SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Penelitian dalam penulisan tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk naturalistik. Subyek penelitiannya meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tak bersruktur, observasi, dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis data selama peneliti di lapangan dan analisis data pasca penelitian di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman Otonomi Sekolah tergolong baik, karena di tiga SD obyek penelitian sudah mendapatkan sosilaisasi dari Managing Basic Education (MBE). Semua unsur dari masing-masing sekolah paham terhadap Otonomi Sekolah. Implementasi Otonomi Sekolah di SD obyek penelitian dilaksanakan secara baik. Implementasi Otonomi Sekolah meliputi sembilan hal, yaitu: 1. Perencanaan dan evaluasi, 2. Pengelolaan Kurikulum, 3. Pengelolaan Proses Belajar Mengajar, 4. Pengelolaan Ketenagaan, 5. Pengelolaan Fasilitas, 6. Pengelolaan Keuangan, 7. Pelayanan Siswa, 8. Hubungan Masyarakat, dan 9. Pengelolaan Iklim Sekolah. Hambatan yang paling menonjol dalam pelaksanaan Otonomi Sekolah adalah minimnya keuangan, lemahnya SDM, perubahan kurikulum yang tidak dimbangi dengan sosialisasi yang matang, rumitnya administrasi kurikulum, dan kadang kala masih adanya intervensi dari pihak atasan. Otonomi Sekolah dipandang sebagai kewenangan sekolah untuk mengatur kepentingan warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semua stakeholders sekolah perlu memahami agar dapat mengimplementasikannya yang akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu sekolah harus : 1. mengembangakan potensi siswa, 2. program yang ditawarkan mampu memberi nilai tambah bagi masyarakat, 3. kemaunan dan kemampuan warga sekolah ada peningkatan, 4. mendapat dukungan dari fihak stakeholders, dan 5. berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif. Kata Kunci : Otonomi, otonomi sekolah, pemahaman, implenentasi, hambatan .
xii

ABSTRACT MUH HAMIDI . School Autonomy Implementation in the Era of District
Autonomy. ( Multi Case Study in SD N I Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo and SD N 2 Pacor in Kutoarjo Subdistrict, Purworejo Regency). Thesis of After Degree Program of Muhammadiyah University of Surakarta in the year 2005 / 2006.
The objective of this thesis is to find out the implementation of Elementary School Autonomy. Because of the limitation of the writer in every aspect, so the writer only held the research in three schools which are : SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo and SD N 2 Pacor Kutoarjo Subdistrict, Purworejo Regency.
The reseach in this thesis uses a qualitative approach in the naturalistic form. The subject of the reseach includes the principals, teachers, and School Committe. Data collecting is done through unstructured interview, observation, and documentation. Data analysis is carried out by analyzing data on location and analyzing data after the research on site.
The result shows that the understanding of School Autonomy is in good classification, since in those three school have already had socialization from Managing Basic Education ( MBE ). All of the school’s elements from earch School Autonomy . School Autonomy Implementation in those school is carried out well. School Autonomy Implementation includes nine things, which are : 1. Planning and Evaluation. 2. Curriculum Management. 3. Learning Theaching Process Management. 4. Employment Management. 5. Facility Management. 6. Funding Management. 7. Student Service. 8. Society Realitionship, and 9. School Environment Management. The most difficult problem in School Autonomy Implementation are lack of funding, lack of human resources, the changes of curriculum which are not equalized with good socialization, the complicated administration of curriculum, and sometimes there is still an intervention from superior.
School Autonomy is considered as a school authority in requlating the school’s needs according to their own intention based from the school element aspiration which is appropriate with the latest regulation.
All school’s stakeholders should understand, so they can implement it. Finally, it will give a raise to the quality of education. Therefore, school should : 1. Develop student’s potential. 2. Program which is offered could give great value for society. 3. There is an increase of willingness and ability from stakeholder. 5. Try to create a condusive school environment Key words : Autonomy, school autonomy, understanding, implementation, difficulty.
xiii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Implementasi konsep otonomi daerah telah membawa Indonesia menjadi
“negara baru” dengan berbagai perubahan dari kondisi sebelumnya. Pemerintahan
daerah yang dulu hanya menunggu konsep pembangunan dari pusat, kini telah
mengubah diri dengan mengupayakan kreativitas tinggi untuk dapat berdiri
sendiri sebagai daerah yang otonom. Hal ini berdampak pula pada otonomi
sekolah. Dengan digulirkannya otonomi daerah, berdasarkan UU No. 22 dan 25
tahun 1999, tentang otonomi daerah yaitu pelimpahan wewenang yang diberikan
pusat terhadap daerah, dan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.
Sekolah yang tadinya berdimensi pola-pola manajemen lama sekarang menjadi
pola manajemen baru. Kewenangan sekolah kini bernuansa otonomi dan
demokratis. Sekolah akan memiliki suatu kewenangan lebih besar dalam
pengelolaan lembaganya. Tadinya kewenangan bersifat terpusat sekarang
partisipatif. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk ikut aktif
berpartisipasi.
Otonomi Sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur dan
mengurus kepentingan warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi warga sekolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal-hal
yang diotonomikan adalah yang secara langsung berpengaruh kepada siswa

(Condoli : 1995: 1). Otonomi sekolah sebagai keputusan-keputusan yang dibuat di
tingkat sekolah sesuai dengan suatu kerangka garis pedoman dan kebijakan lokal,
nasional (Dohou; 2002 : 18) Otonomi sekolah harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. Maksudnya pelaksanaan otonomi sekolah bisa
dipertanggungjawabkan sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan
kepada sekolah. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada sekolah harus
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar tujuan pemberian pendidikan
tercapai. Tujuan pemberian otonomi sekolah tak lepas dari tujuan pemberian
otonomi daerah, yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang
semakin baik, pengembangan kehidupan yang demokratis, berkeadilan, dan
pemerataan, serta pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah
serta antar daerah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Depdiknas, 99 : 61).
Realisasi otonomi dalam pendidikan diberikan kepada penyelenggara
pendidikan, yaitu sekolah. Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki
berbagai perangkat dan unsur yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga
kewenangan penyelenggaraan otonomi di bidang pendidikan adalah pada sekolah.
Dengan demikian sekolah merupakan organisasi penyelenggara pendidikan yang
langsung berhubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman yang
dihadapinya. Dengan demikian perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan
harus melibatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan.

Otonomi pengelolaan sekolah mengandung arti bahwa sekolah diberi
keleluasaan dalam mengelola sumber daya nya sesuai dengan prioritas kebutuhan
sekolah bersama masyarakat. Dalam hal ini masyarakat berperan membantu dan
mengontrol penyelenggaraan pendidikan dalam kerangka kebijakan nasional.
Pemberian otonomi kepada sekolah merupakan upaya menampilkan kemandirian
sekolah melalui pemberdayaan semua potensi yang tersedia guna meningkatkan
mutu pendidikan.
Pemberian otonomi terhadap sekolah, menyisakan tantangan yang sangat
besar pada sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, di saat mutu
pendidikan di Indonesia disorot. Mutu pendidikan Indonesia belum memuaskan
jika dibandingkan dengan negara lain. Dalam perbandingan Internasional,
sebagaimana dilaporkan TIMSS (tahun 1999), Indonesia berada pada urutan 32
untuk IPA dan 34 untuk Matematika dari 38 negara peserta. Bahkan survey The
Political and Economic Risk Concultacy (PERC) menyimpulkan bahwa sistem
pendidikan di Indonesia berada pada tingkat terakhir dari 12 negara, dan
Indonesia berada di bawah Vietnam, yang menempati peringkat 11 (Depdiknas,
2003).
Secara umum kondisi pendidikan di Kabupaten Purworejo belum dapat
dikatakan baik. Hal ini dapat terlihat dari segi proses dan hasil. Proses pendidikan
di Purworejo, belum terselenggara dengan optimal. Banyak gedung dan sarana
belajar yang kurang memenuhi standar kwalitas dan kwantitas. Banyak guru yang
belum memenuhi standar kwalifikasi pendidikannya apabila ditinjau dengan PP

19 Tahun 2005. Dari segi output, hasil perolehan nilai Ujian Akhir Nasional
(UAN) pendidikan di Purworejo belum mencapai memuaskan. Rata-rata nilai
UAN siswa SLTP Purworejo berada pada peringkat 16 dan SLTA berada pada
peringkat 11 dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Berdasarkan pada data
tersebut, jelaslah bahwa pendidikan di Purworejo perlu ditingkatkan. Peningkatan
ini harus dimulai dari manajemen sekolah guna peningkatan proses dan mutu
secara total.
Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu
pendidikan selama ini kurang atau belum memenuhi harapan. Pertama strategi
pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented. Strategi yang
demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan
telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar
lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan
lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat
menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan.
Ternyata strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education production
function tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah), melainkan
hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri (Umaedi; 1999:1)
Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented,
diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang
diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan

sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat
dikatakan bahwa kompleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali
tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.
Diskusi tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa
pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan faktor input
pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan. Input
pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada dalam batas - batas tertentu
tetapi tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu
pendidikan . Di samping itu mengingat sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan
formal terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik yang memerlukan
layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan yang berbeda satu dengan
lainnya, maka sekolah harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya
untuk mengupayakan peningkatan kualitas/mutu pendidikan. hal ini akan dapat
dilaksanakan jika sekolah dengan berbagai keragamannya itu, diberikan
kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi
lingkungan dan kebutuhan anak didiknya. Walaupun demikian, agar mutu tetap
terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka harus ada standar
yang diatur dan disepakati secara nasional untuk dijadikan indikator evaluasi
keberhasilan peningkatan mutu tersebut (adanya benchmarking). Pemikiran ini
telah mendorong munculnya pendekatan baru, yakni pengelolaan peningkatan

mutu pendidikan di masa mendatang harus berbasis sekolah sebagai institusi
paling depan dalam kegiatan pendidikan.
Pemberian kesempatan yang sangat besar pada sekolah untuk mampu
mengembangkan potensi sekolah dalam kerangka otonomi sekolah, merupakan
tantangan besar bagi stakeholders sekolah. Kontribusi mereka terhadap otonomi
sekolah di era sekarang akan dipertaruhkan. Seberapa jauh mereka mampu dan
akan memberikan kontribusinya bagi pelaksanaan otonomi sekolah dan seberapa
jauh kontribusi mereka punya pengaruh terhadap keberhasilan otonomi sekolah
masih menjadi pertanyaan besar.
B. Identifikasi Masalah
Implementasi otonomi sekolah di setiap sekolah ternyata mempunyai ciri
deskriptif yang berbeda antar sekolah. Sebagai sebuah pendekatan baru, tentu
banyak faktor yang akan mempengaruhi penyerapan dan atau implementasi
maksimal dari pendekatan otonomi sekolah. Ada banyak temuan masalah yang
terkait dengan pendekatan otonomi sekolah di Sekolah Dasar. Identifikasi
masalah yang dapat ditemukan pada observasi awal dari rencana penelitian ini
diantaranya:
1. Keterbatasan pemahaman stakeholders Sekolah Dasar dalam implementasi
pelaksanaan otonomi sekolah.

2. Implenentasi otonomi sekolah yang masih tersendat-sendat.
3. Keterbukaan manajen sekolah yang masih tersamarkan.
4. Belum teridentifikasi secara mantap program sekolah dan kebutuhannya.
5. Masih adanya faktor-gaktor penghambat pelaksanaan otonomi sekolah.
6. Partisipasi stakeholders yang belum terlihat dalam implementasi otonomi
sekolah.
7. Peningkatan mutu pendidikan sebagai dampak pelaksanaan otonomi sekolah
belum dapat teridentifikasi secara nyata dan teruji
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada Implementasi Otonomi Sekolah Dasar di era
Otonomi Daerah. Fokus penelitian yang diungkap dalam penelitian ini meliputi;
1. Analisa diskriptif pemahaman otonomi sekolah dan sosialisasi program.
2. Analisa diskriptif terhadap implementasi otonomi sekolah yang meliputi
manajenen sekolah dan kemandirian sekolah.
3. Analisa faktor-faktor penghambat implenentasi otonomi Sekolah Dasar di Era
Otonomi Daerah
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka penelitian ini
menyusun rumusan masalah yang diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemahaman otonomi sekolah di SD N 1 Kutoarjo, SD
Muhammadiyah, SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo .
2. Bagaimanakah implementasi otonomi sekolah di SD N 1 Kutoarjo, SD
Muhammadiyah, SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo .
3. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghambat otonomi sekolah di SD N
1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah, SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo,
Kabupaten Purworejo.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan mencapai tujuan sebagai berikut :
1. mengetahui pemahaman otonomi sekolah di SD N 1 Kutoarjo, SD
Muhammadiyah, SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo ;
2. mengetahui implementasi otonomi Sekolah di SD N 1 Kutoarjo, SD
Muhammadiyah, SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo ;
3. mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat otonomi sekolah di SD N
1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah, SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo,
Kabupaten Purworejo.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan mampu memberikan manfaat pada
penerapan pelaksanaan otonomi sekolah diberbagai sekolah khususnya di Sekolah
Dasar. Manfaat yang diharapkan tidak hanya manfaat yang bersifat praktis,
namun juga manfaat yang bersifat teoritis.

Manfaat teoritis dari penelitian ini, diharapkan dari penelitian ini akan
dapat memunculkan wacana teoritis yang inovatif terkait dengan manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah. Dengan demikian, wacana teoritis akan
mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan implementasi
otonomi sekolah di Sekolah Dasar maupun di sekolah-sekolah lainnya.
Manfaat praktis dari penelitian ini, diharapkan dari hasil penelitian ini
dapat sebagai masukan atau informasi bagi stakeholders dalam
mengimplementasikan pelaksanaan otonomi sekolah di Sekolah Dasar di era
otonomi daerah.
G. Sistematika Penulisan
Tesis ini berjudul Implementasi Otonomi Sekolah Dasar di Era Otonomi
Daerah, terdiri atas 5 bab. Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika tesis. Bab II berisi kerangka
teori yang memuat otonomi sekolah dalam kerangka otonomi daerah dan
otonomi sekolah sebagai alternatif peningkatan mutu pendidikan. Bab III memuat
metodologi penelitian, jenis penelitian, penentuan subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, analisa data validitas data dan prosedur kegiatan. Bab IV
berisi tentang gambaran umum latar penelitian, hasil penelitian, pembahasan
faktor faktor penghambat otonomi sekolah. Bab V berisi kesimpulan, implikasi,
dan saran.