Depresiasi

5
DEPRESIASI Pengertian Depresiasi adalah : Berdasarkan PSAK (2011:16:3) paragraf 6 adalah : alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Menurut Zaki Baridwan, (2004:305) “depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya stai periode akuntansi”. Menurut Raja Adri Satriawan (2012:173) : alokasi jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset adalah biaya yang dikeluarkan untuk memeperoleh aset tersebut dikurangi dengan estimasi nilai sisa (salvage value) aset tersebut pada akhir masa manfaatnya. Menurut Dwi Martani dkk (2012:313) : metode pengalokasian biaya aset tetap untuk menyusutkan nilai aset secara sistematis selama periode manfaat dari aset tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan penyusutan menurut Akuntansi Perpajakan terapan adalah sebagai berikut : “Proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (costallocation), sehingga biaya tersebut mengurangi laba usaha” (Prabowo, Yusdianto, Op.cit, Hal 22) Jadi Depresiasi adalah: Metode pengalokasian harga perolehan aset setelah dikurangi nilai sisa yang dialokasikan ke periode-periode yang menerima manfaat dari aset tetap

description

Penjelasan Depresiasi Aset

Transcript of Depresiasi

DEPRESIASI

Pengertian Depresiasi adalah : Berdasarkan PSAK (2011:16:3) paragraf 6 adalah : alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Menurut Zaki Baridwan, (2004:305) depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya stai periode akuntansi. Menurut Raja Adri Satriawan (2012:173) : alokasi jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset adalah biaya yang dikeluarkan untuk memeperoleh aset tersebut dikurangi dengan estimasi nilai sisa (salvage value) aset tersebut pada akhir masa manfaatnya. Menurut Dwi Martani dkk (2012:313) : metode pengalokasian biaya aset tetap untuk menyusutkan nilai aset secara sistematis selama periode manfaat dari aset tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan penyusutan menurut Akuntansi Perpajakan terapan adalah sebagai berikut : Proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (costallocation), sehingga biaya tersebut mengurangi laba usaha (Prabowo, Yusdianto, Op.cit, Hal 22)Jadi Depresiasi adalah: Metode pengalokasian harga perolehan aset setelah dikurangi nilai sisa yang dialokasikan ke periode-periode yang menerima manfaat dari aset tetap tersebut. Adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap sebagai beban periode akuntansi dalam masa manfaat aktiva tetap tersebut.Nilai aktiva tetap turun setiap saat, sehingga setelah habis masa penggunaannya dianggap sudah tidak memberikan manfaat ekonomi bagi pengguna.

Beberapa istilah yang sering dipergunakan didalam depresiasi, adalah:a) Depresiasi adalah penurunan nilai dari suatu asset. Jumlah depresiasiDt selalu dihitung tahunan.b) Biaya Awal(First Cost atau Unadjusted Basis) adalah biaya pemasangan dari asset termasuk biaya pembelian, pengiriman dan fee pemasangan, dan biaya langsung lainnya yang dapat dideprisiasikan termasuk persiapan asset untuk digunakan. Istilah unadjusted basis atau simple basis, serta simbul B dipergunakan ketika asset masih dalam keadaan baru.c) Nilai Buku (Book Value) menggambarkan sisa, investasi yang belum terdepresiasi pada buku setelah dikurangi jumlah total biaya depresiasi pada waktu itu. Nilai buku BVt selalu ditentukan pada akhir tahun.d) Periode Pengembalian(Recovery Period) umur depresiasi, n, dari asset dalam tahun untuk tujuan depresiasi.e) Nilai Pasar(Market Value) Perkiraan nilai asset yang realistis jika asset tersebut dijual pada pasar bebas.f) Tingkat Depresiasi (Depreciation Rate atau Recovery Rate) adalah fraksi dari biaya awal yang diambil dengan depresiasi setiap tahun. Tingkat ini adalah dt, mungkin sama setiap tahun yang sering disebut dengan straight-line rate atau berbeda setiap tahun pada periode pengembaliannya.g) Nilai Sisa (Salvage Value)Perkiraan nilai jual atau nilai pasar pada akhir masa pakai dari asset tersebut. Nilai sisa SV.

Metode penghitungan depresiasi ada 4 :a) Metode Garis Lurusb) Metode Unit Produksic) Metode Saldo Menurun Gandad) Metode Jumlah Angka Tahun

Masa manfaat diukur dengan periode suatu aset yang diharapkan digunakan oleh perusahaan atau jumlah produksi atau unit serupa, sehingga diharapkan diperoleh dari aset oleh perusahaan. Jumlah yang dapat disusutkan (depriciable amount) adalah biaya perolehan suatu aset, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan, dikurangi nilai sisanya.Menurut pasal 11 Undang-Undang Pajak Penghasilan ditegaskan bahwa penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan atau penambahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, dan Hak Pakai yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut. Persyaratan aset tetap yang dapat disusutkan menurut ketentuan perpajakan, meliputi :a) Harta yang dapat disusutkan adalah harta berwujudb) Harta tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahunc) Harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

Metode Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan jadi 3, yaitu :1. Berdasarkan kriteria waktua. Metode garis lurusb. Metode pembebanan angka menurun Metode jumlah angka tahun Metode saldo menurun/saldo menurun ganda2. Bedasarkan kriteria penggunaannyaa. Metode jam jasab. Metode jumlah unit produksi3. Berdasarkan kriteria lainnyaa. Metode berdasarkan jenis dan kelompokb. Metode anuitas

Karakteristik dari aset yang dapat disusutkan adalah:1. Digunakan dalam kegiatan usahaAset yang boleh disusutkan adalah asset yang dipakai dalam usaha atau menjalankan usaha. Aset ini dapat dibedakan menjadi asset bisnis, asset campuran, dan asset pribadi. Untuk asset bisnis dapat disusutkan semuanya, sedangkan untuk aset campuran boleh disusutkan sebagian sesuai dengan yang digunakan dalam kegiatanusaha.2. Nilainya menurun secara bertahapNilai asset yang dapat disusutkan harus menurun secara bertahap, baik karena semakin buruk fisiknya atau karena faktor kualitas.Kalau nilainya tidak menurun secara bertahap makan tidak dapat disusutkan tetapi langsung dibiayakan, sedangkan untuk aset yang tidak dapat disusutkan adalah tanah, asset pendanaan, barang dagangan dan persediaan.3. Aset berwujud dan asset tidak berwujudAset berwujud maupun asset tidak berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode yang disusutkan.Untuk asset yang tidak berwujud penyusutannya disebut dengan amortisasi.4. Pihak yang berhak melakukan penyusutanPihak yang berhak melakukan pemyusutan adalah:a) Pihak yang menggunakan asset tersebut untuk kegiatan usahab) Pemilik, dapat dibagi menjadi: Legal owner dan Beneficial owner5. Saat dilakukan penyusutanSecara umum dapat dilakukan adalah saat digunakan, tetapi adakalanya pada tahun perolehan.