DepartemenDOC Kesehatan Ri

12
DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN Jln. Kesehatan V/10 Pajang Timur Mataram I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN Tanggal masuk : Jumat, 13 Desember 2013 Jam masuk :10.00 WITA Ruangan/ kelas :Irna/ II Kamar No :01 Rumah Sakit :RSUP NTB No. Register :005 A. DATA BIOGRAFI 1. Klien a. Nama :Ny. S b. Nama panggilan :Ny. S c. Tempat/ tanggal lahir :Lotim, 31 Desember 1955 d. Jenis kelamin :P e. Status perkawinan :Kawin f. Agama :Islam g. Bangsal yang digunakan :Dahlia h. Pendidikan :SD i. Pekerjaan :IRT j. Alamat :Dasan agung, Mataram 2. Penanggung jawab a. Nama :Tn. AR b. Tempat/ tanggal lahir :Lombok timur, 5 Januari 1980 c. Jenis kelamin :L d. Status perkawinan :Kawin e. Agama :Islam f. Bahasa/ suku bahasa yang digunakan :Indonesia/ Sasak g. Pendididkan :S1

description

FDS

Transcript of DepartemenDOC Kesehatan Ri

DEPARTEMEN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATANJln. Kesehatan V/10 Pajang Timur Mataram

I. PENGKAJIAN KEPERAWATANTanggal masuk: Jumat, 13 Desember 2013Jam masuk:10.00 WITARuangan/ kelas:Irna/ IIKamar No:01Rumah Sakit:RSUP NTBNo. Register:005

A. DATA BIOGRAFI1. Kliena. Nama:Ny. Sb. Nama panggilan:Ny. Sc. Tempat/ tanggal lahir:Lotim, 31 Desember 1955d. Jenis kelamin:Pe. Status perkawinan:Kawinf. Agama:Islamg. Bangsal yang digunakan:Dahliah. Pendidikan:SDi. Pekerjaan:IRTj. Alamat :Dasan agung, Mataram2. Penanggung jawaba. Nama:Tn. ARb. Tempat/ tanggal lahir:Lombok timur, 5 Januari 1980c. Jenis kelamin:Ld. Status perkawinan:Kawine. Agama:Islamf. Bahasa/ suku bahasa yang digunakan:Indonesia/ Sasakg. Pendididkan:S1h. Pekerjaan:PNSi. Alamat:Dasan agung, MataramB. RIWAYATA KESEHATAN1. Keluhan utamaKeluhan saat di kaji:Klien mengatakan adanya nyeri pada daerah supra pubik..

2. Riwayat penyakit sekarang1. Tanggal mulai sakit:kamis, 12 Desember 20132. Keluhan yang dirasakan:Klien mengatakan kesulitan buang air kecil3. a. Terjadinya : Tiba- tiba:: berangsur- angsurb. Lamanya :Pasien mengatakan setiap ada keinginan buang air kecil. Idak mec. Faktor pencetus: adanya sumbatan pada sfingterd. Faktor yang dapat mengurangi: e. Faktor yang dapat memperberat: apabila pasien merasa cemas atau tidak nyaman

4. Cara waktu masuk:tidak dikaji5. Dikirim oleh:keluarga pasien6. Diagnosa medis:retensi urin7. Obat- obatan yang terkhir didapat:3. Riwayat Penyakit Sebelumnya1. Penyakit berat yang pernah dialami:a. Masa anak- anak:pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit semasih anak- anakb. Masa dewasa: pasien mengatakan hanya pernah mengalami pusing dan demam2. Penyakit/ keluhan yang dialami:klien mengatakan tidak ada3. Operasi yang pernah dialami:klien mengatakan tidak pernah melakukan operasi4. Dirawat di RS:kien mgiengatakan tidak pernah dirawat diRS sebelumnya5. Obat- obatan yang pernah diminum:klien mengatakan jika ia sakit ia hanya meminum obat generik6. Kebiasaan berobat:klien mengatakan selalu berobat ke puskesmas7. Imunisasi: klien mengatakan tidak pernah imunisasi8. Alergi:klien mengatakan tidak ada alergi9. Lain- lain: -4. Riwayat penyakit keluarga1. Susunan keluarga (buat dalam bentuk genogram)2. Penyakit yang pernah diderita:a. Orang tua: Tidak dikajib. Saudara kandung: Tidak dikajic. Istri/ anak: Tidak dikajid. Anak : Maghe. Anggota keluarga lain: -3. Penyakit yang sedang dideritaa. Orang tua:Tidak dikajib. Saudara kandung:Tidak dikajic. Istri/ anak:Tidak dikajid. Anak :Maghe. Anggota keluarga lain: -4. Analisa faktor resikoPasien dan keluarganya tidak beresiko menderita penyakit gagal ginjal, Gangguan mental, Jantung, TBC, Hipertensi, Diabetes, Kanker, Epilepsi, dll.5. Riwayat Kesehatan Lingkungan1. Kebersihan:a. Rumah: klien mengatakan rumah selalu dalam keadaan bersih, disapu 2x sehari dan dipel 1x sehari.b. Lingkungan: klien mengatakan bahwa ia tinggal di lingkungan yang padat, dekat dengan jalan raya dan dekat dengan kali besar.2. Polusi: klien mengatakan rumahnya dekat dengan jalan raya dan banyak polusi.3. Kemungkinan bahaya: adaC. KEBUTUHAN BIO- PSIKO- SOSIAL- SPIRITUAL(Sebelum dan saat sakit)1. Pola respirasi dan sirkulasia. Sesak nafas1. Dengan aktivitas: pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam bernafas2. Tanpa aktivitas:pasien mengatakan tidak ada kesulitan saat bernafasb. Batuk: pasien mengatakan tidak mengalami batukc. Sputum:pasien mengatakan tidak ada sputumd. Nyeri pada saat bernafas/ batuk:pasien mengatakan tidak merasakan nyeri pada saat bernafase. Nyeri dada:pasien mengatakan tidak mengalami nyeri di dadaf. Nyeri tungkai: pasien mengatakan tidak ada nyeri di tungkaig. Lain- lain: pasien mengatakan hanya mengalami nyeri dikandung kemih dan sekitarnya2. Pola nutrisia. Makan1. Nafsu makan, frekwensi makan dan pola makana. Sebelum : pasien mengatakan pola makannya teratur dan frekwensi makannya 3x seharib. Saat: pasien mengatakan pola makannya menjadi tidak teratur dan frekwensinya tidak tentu2. Berat badan (meningkat atau menurun): pasien mengatakan berat badannya belum berubah3. Diet khusus: pasien mengatakan tidak ada diet khusus yang ia jalani4. Muntah: pasien mengatakan tidak pernah muntah5. Nausea:6. Dyspagia:pasien mengatakan tidak mengalami dyspagia7. Pemasukan dalam sehari:pasien mengatakan ia minum air putih 2L8. Penggunaan sonde:3. Pola eliminasia. Buang air besar1. Abdomen : kembung, mulas- mulas, nyeri:pasien mengatakan terkadang daerah abdomen bagian bawahnya nyeri2. Waktu BAB:pasien mengatakan biasanya ia BAB setiap pagi hari3. Frekwensi : pasien mengatakan ia BAB 1 sehari4. Konsistensi:5. Warna:6. Bentuk, lendir, darah:7. Diare, konstipasi, inkontinensia:8. Pemakaian obat pencahar:9. Lain- lain:b. Buang air kecil1. Frekwensi: pasien mengatakan kesulitan buang air kecil2. Poliuria/ oliguri/ nocturia/ dysuria/ hematuria/ retensi/ incontinensia/urgency3. Pemakaian obat diuretik: pasien mengatakan tidak pernah meminum obat diuretik4. Pemakaian kateter: pasien mengatakan belum pernah mengguakan kateter4. Pola tidur/ istirahata. Apakah merasakan istirahat saat tidur: pasien mengatakan ia tidak merasakan istirahat saat tidurb. Lamanya tidur (siang/ malam): pasien mengatakan frekwensi tidurnya tidak teraturc. Masalah/ gangguan tidur:pasien mengatakan ia cemas sehingga sulit bisa tidur5. Pola aktivitas/ latihana. Pergerakan (tidak dibatasi/ dibatasi, dll): pasien mengatakan selama sakit ia disuruh istirahat dikamar.b. Keseimbangan berjalan (kokoh, goyah, dll):pasien berjalan dengan membungkuk sambil menahan nyeri di daerah kandung kemih.c. Tingkat kekuatan (energi): pasien mengatakan mudah lelah1. Mudah lelah2. Sedang3. Kuatd. Kemampuan untuk memenhi kebutuhan sehari- hari1. Personal hygine: pasien mengatakan ia hanya mandi 1x sehari selama ia sakit.2. Eliminasi: pasien mengatakan eliminasi urinnya terganggu3. Makan/ minum: pasien mengatakan frekuensi makannya menurun dan minumnya tetap seperti waktu sehat.4. Memakai/ menukar pakaian: pasien mengatakan ia dibantu saat mengganti pakaian.5. Lain- laine. Alat bantu yang digunakanPasien tidak menggunakan alat bantu kursi roda, Tongkat, Walker dll.6. Personal hyginea. Kulit: kulit klien terlihat bersih, karena pasien mandi 1x sehari dan ia dibantu oleh keluarganyab. Rambut: rambut pasien bersih karena 2 hari sekali selalu dibantu menggunakan sampo oleh keluarganya.c. Gigi: gigi pasien bersih karena pada saat mandi ia juga dibantu untuk menyikat gigi oleh keluarganyad. Kuku: kuku pasien bersihe. Ganti pakaian: pakaian pasien bersih karena ia dibantu oleh eluarganya untuk mengganti pakaiannya setiap sore.(masing- masing dibahas: kebersihan, frekwensi, pemenuhan kebutuhan personal hygine, cara pemenuhan kebutuhan personal hygine, dibantu atau mandiri)7. Pola kognitif/ persepsia. Pendengaran: pasien mengatakan masih mendengar dengan jelasb. Penglihatan: pasien mengatakan ia mengalami presbiopi c. Penciuman: pasien mengatakan kalu penciumannya masih jelasd. Perabaan: e. Pengecap: pasien mengatakan indera pengecapnya masih berfungsi dengan baikf. Komunikasi: pasien mengatakan komunikasinya dengan keluarga masih lancarg. Kognitif1. Perubahan mengingat: pasien masih mengingat dengan baik2. Kesulitan belajar: tidak dikaji3. Kemampuan menjawab pertanyaan: pasien menjawab pertanyaan dengan benar4. Kemampuan mengikuti instruksi: pasien mengikuti instruksi dengan benarh. Ketidaknyaanan/ nyeri1. Ada 2. Tidak adaDimana: daerah supra pubik Bagaimana cara mengatasinya: pasien bianya diberi obat pengurang rasa sakiti. Orientasi : 1. Waktu2. Tempat3. Orang 8. Pola sosiala. Interaksi dengan keluarga atau orang lain: pasien mengatakan komunikasinya masih berjalan lancar dengan keluargab. Perilaku (tegas, agresif, pasif): pasien mengatakan selama sakit ia menjadi pasifc. Siapakah anggota keluarga yang tinggal dirumah: pasien mengatakan ia tinggal dirumah anaknya bersama menantu dan cucunya.d. Support dari keluarga atau teman dekat: pasien mengatakan keluarganya sangat mensupport dan memperhatikannya9. Pola konsep diria. Kontak mata: kontak mata pasien menjadi agak lemah karena menahan nyerib. Sikap tubuh1. Reflex2. Kaku3. Mebungkukc. Status emosi berhubungan dengan penyakit: pasien mengatakan merasa cemas dan takut dengan kondisinyad. Konsep diri: pasien memandang dirinya berharga karena selalu diperhatian oleh keluarganyae. Mood: pasien mengatakan ia merasa takutf. Mekanisme koping10. Pola nilai kepercayaana. Apakah agama itu penting bagi anda: pasien mengatakan agama sangat penting baginya karena agama adalah penuntun hidupnyab. Penerapan agama yang dianut: pasien mengatakan ia selalu berusaha melakukan ibadah walaupun sedang dalam keadaan sakitc. Nilai- nilai yang dianut:d. KepercayaanD. PEMERIKSAAN FISIKE. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. LaboratoriumHasil:normal :2. Rontgen F. PENGELOMPOKAN DATAData subjektifData objektif

1. pasien mengatakan tubuhnya lemas2. Pasien mengatakan tidak mampu beraktivitas3. Pasien mengatakan kurang nafsu makan4. Pasien mengatakan kesulitan miksi5. Pasien mengatakan kurang mengerti dengan penyakitnya6. Pasien mengeluh nyeri

1. Terdapat radang pada ureter2. Pasien terlihat kesakitan3. Terjadi distensi abdomen

G. RUMUSAN MASALAHKetidakmampuan untuk buang air kecil (retensi urin)dapat disebabkan oleh, supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medulla spinallis S2 S4 setinggi T12 L1. Kerusakan saraf simpatis dan parasimpatis baik sebagian ataupun seluruhnya, misalnya pada operasi miles dan mesenterasi pelvis, kelainan medulla spinalis, misalnya miningokel, tabes doraslis, atau spasmus sfinkter yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat. Vesikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, atoni pada pasien DM atau penyakit neurologist, divertikel yang besar. Intravesikal berupa pembesaran prostate, kekakuan leher vesika, striktur, batu kecil, tumor pada leher vesika, atau fimosis. Dapat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran porstat, kelainan patologi urethra (infeksi, tumor, kalkulus), trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih. Beberapa obat mencakup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine), preparat antidepressant antipsikotik (Fenotiazin), preparat antihistamin (Pseudoefedrin hidroklorida = Sudafed), preparat penyekat adrenergic (Propanolol), preparat antihipertensi (hidralasin).

II. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Analisis dataDATAETIOLOGIPROBLEM

a. DS : 1. pasien mengatakan tubuhnya lemas2. Pasien mengatakan tidak mampu beraktivitas3. Pasien mengatakan kurang nafsu makan4. Pasien mengatakan kesulitan miksi5. Pasien mengatakan kurang mengerti dengan penyakitnya6. Pasien mengeluh nyerib. DO1. Pasien terlihat kesakitan2. Terjadi distensi abdomen1. Penumpukan cairan pada kandung kemih2. Terdapat radang pada ureter3. Infeksi bledder4. Kurang pengetahuanRetensi urin

b. Rumusan diagnosa keperawatan1. Retensi urin berhubungan dengan penumpukan cairan pada kandung kemih ditandai dengan terjadinya distensi abdomen2. Retensi urin berhubungan dengan terdapat radang pada ureter ditandai dengan kesulitan miksi dan merasakan nyeri.3. Retensi urin berhubungan dengan perasaan infeksi bledder ditandai dengan pasien terlihat kesakitan, pasien mengeluh nyeri, pasien tidak mampu beraktivitas, tubuhnya lemas.4. Retensi urin berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan pasien kurang mengerti dengan penyakitnya.

III. PERENCANAAN KEPERAWATANNama:Umur:No DxTujuanIntervensiRasional

1. ISetelah dilakukan proses keperawatan selama 3x 24 jam pola berkemih yang normal dapat kembali dengan kriteria:1. Klien dapat miksi dengan nyaman2. Klien tidak merasakan nyeri3. Abdomen kembali normal4. Bledder berfungsi dengan baik5. Pasien tidak merasa cemas1. Berikan pengetahuan tentang penyakit retensi urin2. Motivasi keluarga agar selalu membuat pasien merasa nyaman 3. Motivasi pasien agar tidak merasa cemas ataupun khawatir4. Membantu mengosongkan kandung kemih5. Mengembalikan fungsi kandung kemih

1. Supaya mengetahui tentang retensi urin2. Supaya mencegah tekanan emosional pasien3. Supaya otot- otot pasien tidak tegang4. Supaya abdomen dan kandung kemih bisa kembali normal5. Supaya Mengembalikan pola berkemih yang normal

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATANNo. DxImplementasi Respon hasilParaf

1I