DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAbombanakab.go.id/assets/upload/produk/050119_122458_12... · Web...
Transcript of DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAbombanakab.go.id/assets/upload/produk/050119_122458_12... · Web...
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANANOMOR 12 TAHUN 2007
T E N T A N G
PENGATURAN KEWENANGAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BOMBANA,
Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sebagai wujud pelaksanaan Desentralisasi dalam Negara Republik Indonesia dan sesuai Amanat BAB III Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 di Kabupaten Bombana perlu segera ditetapkan Pengaturan Kewenangan Desa;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana pada huruf a di atas, maka perlu mengatur tentang Pengaturan Kewenangan Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4339);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4489);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
~ 1 ~ ~ 2 ~
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493, yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelengaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelengaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.
12. Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga;
13. Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOMBANA
dan ~5~ ~6~
BUPATI BOMBANA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGATURAN KEWENANGAN DESA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Bombana;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Bombana;3. Bupati adalah Bupati Bombana;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bombana;
5. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihomati dalam Sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah;
6. Pemerintah Desa adalah kegiatan pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan Desa;
7. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga Legislasi dan Pengawasan dalam hal pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Keputusan Kepala Desa;
8. Pemerintahan Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa;
9. Kewenangan Desa adalah hak dan kekuasaan Pemerintahan Desa dalam menyelenggarakan rumah tangganya sendiri untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.
B A B II
KEWENANGAN DESA
Pasal 2
Kewenangan desa mencakup:1. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul
desa;2. Kewenangan yang oleh peraturan perundang–undangan
yang berlaku belum dilaksanakan oleh Daerah dan Pemerintah;
3. Tugas Pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan atau Pemerintah Daerah Kepada Desa disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia.
~5~ ~6~
Pasal 3
Kewenangan sebagaimana dimaksud Pasal 2, meliputi bidang-bidang :a. Bidang Pertanian;b. Bidang Pertambangan dan Energi;c. Bidang Kehutanan dan Perkebunan;d. Bidang Perindustrian dan Perdagangan;e. Bidang Perkoperasian;f. Bidang Ketenaga Kerjaan;g. Bidang Kesehatan;h. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan;i. Bidang Sosial;j. Bidang Pekerjaan Umum;k. Bidang Perhubungan;l. Bidang Lingkungan Hidup;m. Bidang Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Politik Dalam
Negeri;n. Bidang Pengembangan Otonomi Desa;o. Bidang Perimbangan Keuangan;p. Bidang Tugas Pembantuan;q. Bidang Pariwisata;r. Bidang Pertahanan;
s. Bidang Kependudukan;t. Bidang Perencanaan;u. Bidang Penerangan/informasi dan Komunikasi;
Pasal 4
(1) Desa menetapkan jenis kewenangan sebagaimana dimaksud Pasal 4, dengan Peraturan Desa setelah mendapatkan pengakuan dari Bupati.
(2) Pengakuan Kewenangan Desa oleh Bupati berdasarkan;a. Potensi desa meliputi kondisi geografis, ekonomi,
sosial budaya dan sumber daya manusia;b. Sarana dan Prasarana;
(3) Kewenangan yang belum ditetapkan sebagai Kewenangan Desa menjadi Kewenangan Daerah.
Pasal 5
Untuk melaksanakan kewenangannya, desa setiap tahun mendapat bantuan dana dari Pemerintah Daerah U
Pasal 6
(1) Penetapan kewenangan desa dapat ditinjau kembali dapat disesuaikan dengan potensi desa, sarana dan prasaranas desa, minimal lima (5) tahun sekali.
~5~ ~6~
(2) Bagi desa yang belum menetapkan kewenangannya, Bupati membuat pedoman pelaksanaan tugas Pemerintahan Desa.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Selambat-lambatnya 2 (dua) tahun semenjak diundangkannya Peraturan Daerah ini semua desa sudah menetapkan Kewenangan Desanya.
Pasal 8
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaanya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.
Pasal 9
Peraturan Daerah ini dimulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bombana.
Ditetapkan di R u m b i a pada tanggal, 7 Mei 2007
BUPATI BOMBANA,
Ttd.
H. ATIKURAHMAN
Diundangkan di Rumbiapada tanggal, 14 Mei 2007
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOMBANA,
H. IDRUS EFFENDY KUBE
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2007 NOMOR 12 SERI : E NOMOR 12.LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN
BOMBANANOMOR : 12 TAHUN 2007TANGGAL : 7 MEI TAHUN 2007
DAFTAR RINCIAN KEWENANGAN DESA
1. BIDANG PERTANIANa. Penetapan lokasi area kegiatan pengembangan lahan;b. Pembinaan kelembagaan, usaha dan permodalan tani;c. Permasyarakatan Pasca Usaha Tani;
~5~ ~6~
d. Pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk organik dan pestisida dengan berpedoman pada petunjuk teknis tingkat Kabupaten Bombana;
e. Pengembangan Lumbung padi;f. Penetapan pola waktu musim tanam.
2. BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGIa. Pengawasan dan pembinaan terhadap pertambangan
rakyat;b. Pembinaan terhadap masyarakat desa sebagai pemilik
sumber daya genetik
3. KEHUTANAN DAN PERKEBUNANa. Pengaturan pelaksanaan penangulanggan hama dan
penyakit secara terpadu.b. Pengolahan dan pelestarian hutan desac. Penghijauan dan konservasi tanah dalam rangka
pengelolaan Kebun Bibit Desad. Pengawasan terhadap pengambilan tumbuhan dan
penangkapan satwa liar yang dilindungi e. Pengawasan terhadap pelaksanaan perluasan
tanaman perkebunanf. Permasyarakatan pengembangan komoditas unggulan
dan bibit unggul4. BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
a. Rekomendasi ijin usaha industrib. Rekomendasi investasi di desac. Rekomendasi ijin gangguand. Rekomendasi ijin usaha perdagangane. Pembinaan, pengawasan dan pegelolaan hasil industri
dan perdagangan
5. BIDANG PERKOPERASIANa. Rekombinasi dan Pengawasan pemberian Kredit di
Desab. Pengelolaan Dana Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam
(UED-SP) dan dana investasi6. BIDANG TENAGA KERJA
a. Pembinaan, pengawasan dan pelayanan administrasi bidang ketenagakerjaan
b. Pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja/penduduk usia kerja
7. BIDANG KESEHATANa. Pembinaan kesehatan masyarakatb. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan zat Adiktif
di Desac. Pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadud. Pengelolaan Dana Sehat
8. BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANa. Rekomendasi dalam pembangunan prasarana fisik
TK/RA,SD/MI,SLTP/MTs, SLTA/MAb. Pemeliharaan fasilitas pendidikan yang ada didesac. Penyelengaraan kursus–kursus keterampiland. Pembinaan taman baca dan kelompok–kelompok
belajar yang ada di desae. Pembinaan dan pengembangan seni, budaya, adat
istiadat yang ada di desaf. Pembinaan kegiatan pemuda dan olah ragag. Pembinaan GNOTA dan usia sekolah keluarga miskin
(AUSKM)h. Penyelenggaraan pendidikan anak usia pra sekolah
~5~ ~6~
9. BIDANG SOSIALa. Pembinaan penyandang masalah sosialb. Pengurusan yang miskin dan terlantarc. Pemberian rekomendasi permintaan bantuan kepada
Pemerintah daerahd. Pelayanan masyarakat untuk kegiatan sosiale. Pembinaan Karang Tarunaf. Pembinaan Kesejahteraan masyarakat
10. BIDANG PUa. Sosialisai dan ijin mendirikan bangunanb. Pemanfaatan dan pengelolaan sarana dan prasarana
air bersih yang ada di desac. Pengelolaan embung/telaga yang sudah
dikonstruksikan
11. BIDANG PERHUBUNGANa. Pembangunan dan pengawasan pemanfaatan jalan
desa;b. Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
perhubungan desa;c. Pembangunan dan pengawasan terminal angkutan
desa;12. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
a. Pembinaan Lingkungan hidup;b. Pengawasan pembuangan limbah;c. Pengawasan dan pemanfaatan sumber air di desa;d. Pengawasan perusakan lingkungan hidup di desa;
13. BIDANG KESATUAN BANGSA, PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAN POLITIK DALAM NEGERIa. Pembinaan ideologi bangsa dan pemeliharaan
data/dokumen politik;b. Pembinaan ketertiban dan ketentraman masyarakat;c. Penyelengaraan Pemilihan Umum;d. Pengelolaan dan bantuan bencana alam.
14. BIDANG OTONOMI DESAa. Penetapan Organisasi Pemerintah Desa;b. Penetapan Perangkat Desa;c. Penetapan Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan;d. Penetapan Pembentukan BPD;e. Penetapan APB Desa;f. Pemberdayaan dan pelestarian Lembaga Adat;g. Penetapan Peraturan Desa;h. Kerjasama antar Desa;i. Pembentukan Badan Usaha milik Desa (MUM Desa);j. Pentapan retribusi pasar Daerah;k. Penetapan pengelolaan tanah kas desa dan asset desa
lain sesuai hak ulayat masyarakat setempat.
15. BIDANG PERIMBANGAN KEUANGAN Pengelolaan keuangan bagian desa dari hasil penerimaan pajak dan retribusi tertentu dari kabupaten.
16. BIDANG TUGAS PEMBANTUANPelaksanaan tugas pembantuan dari pemerintah, Provinsi dan Kabupaten
17. BIDANG PARIWISATAa. Pengelolaan obyek wisata lainnya di desa luar induk
pariwisata;
~5~ ~6~
b. Pembinaan masyarakat sadar wisata;
18. BIDANG PERTAHANANa. Pelayanan administrasi pertanahan;b. Fasilitas penyelesaian sengketa tanah tingkat desa.
19. BIDANG KEPENDUDUKANa. Pendataan dan pembinaan kependudukan;b. Pengelolaan kelompok bina keluarga dan usaha
ekonomi produktif;c. Regristrasi kependudukan;
20. BIDANG PERENCANAANa. Penyusunan profil desa;b. Perencanaan partisipasi pembangunan masyarakat
desa;c. Monitoring dan evaluasi program pembangunan desa;
21. BIDANG PENERANGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASIa. Pembinaan kelompok–kelompok komunikasi sosial;b. Pengawasan peredaran/pemuturan film keliling;c. Pemantau peredaran VCD/ film;d. Penyelelanggaraan sosialisasi berbagai kebijaksanaan
daerah melalui media pertemuan;e. Pemantauan penggunaan gedung pertemuan/ Balai
Desa;f. Pemantauan media informasi/cetak yang beredar.
BUPATI BOMBANA,
ttd.
DR. H. ATIKURAHMAN, MS
PENJELASANATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANANOMOR 12 TAHUN 2007
TENTANG
PENGATURAN KEWENANGAN DESA KABUPATEN BOMBANA
I. PENJELASAN UMUMDalam rangka menindaklanjuti pelaksanaan Undang –
Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah tersebut, Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun
~5~ ~6~
2001 tentang pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa dan 3 (tiga) Keputusan Menteri Dalam Negeri, yaitu:1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999
tentang Pencabutan beberapa Peraturan Menteri dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri, dan intruksi Menteri dalam Negeri mengenai pelaksanaan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1979 Pemerintah desa;
2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelengaraan Pemerintah Desa dan Kelurahan;
3. Keputusan Menteri Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai desa.Untuk menindaklanjuti peraturan pemerintah dan
keputusan Menteri Dalam Negeri di atas, maka salah satu hal yang harus dilaksanakan oleh daerah adalah menetapkan kewenangan desa di Kabupaten Bombana
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASALPasal 1 angka (1) : Cukup jelas
angka (2) : Cukup jelas angka (3) : Cukup jelas angka (4) : Cukup jelas angka (5) : Cukup jelas angka (6) : Cukup jelas angka (7) : Cukup jelas angka (8) : Legislasi yaitu merumuskan dan
menetapkan peraturan Desa bersama–sama pemerntah desa;
Pasal 1 angka (9) : Cukup jelas
angka(10) : Cukup jelasPasal 2 huruf a : Kewenangan yang sudah ada
berdasarkan hak asal usul desa adalah kewenangan yang selama ini ada dan telah dilaksanakan oleh desa serta belum diatur oleh pemerintah, pemerintah provinsi atau Kabupaten Bombana
Pasal 3 : Cukup jelasPasal 4 : Cukup jelasPasal 5 : Cukup jelas Pasal 6 : Cukup jelasPasal 7 : Cukup jel;asPasal 8 : Dengan tenggang waktu 2 (dua)
tahun, yaitu: 1. bahwa 1 (satu) tahun
pertama, adalah untuk mengadakan sosialisasi;
2. bahwa 1 (satu) tahun kedua, adalah untuk persiapan kewenangan yang dimaksud
Pasal 9 : Cukup jelas Pasal 10 : Cukup jelas
~5~ ~6~
ü__„3Ú__ÿuðÿuüj_Sÿuøÿu_ÿu_Wÿuô‹_ÿ4½ä_6tVÿ5°_6tÿ_|_2töE__‰Eô_…_Ú__3Û9]èu_‹Eðÿ0Vÿ5°_6tÿ_`_2t9]ìt89]üt3;ûu/öEø_t)E_PE_Ph__6tÿu_è•___;ÉE__…� �ßÙ__9]__„ÄÙ__ÿu_ÿ_(_2t‹E_;Ã_…À___9]ì_„@C__9]ü_„7C__9]ô_„<C__9]ì_„3C__9]ü_„*C__3À@_^[ÉÂ__‹D$_‹L$_‰_‹L$_Áá_Á´_6tQPÿ_�´_2tÂ__U‹ìV‹u_‹_ƒøÿtAS‹]_W‹_‹_…Ét;Qÿ_ˆ_2tjþYÿ7Ñà+È_M_ÿu_ÿ___2t‹_ƒÄ_‰__ƒÆ_‹_ƒÇ_ƒøÿuÉ_[‹E_^]Â__ƒ$__ëãU‹ìQVW‹
~5~ ~6~
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOMBANATAHUN 2007 NOMOR : 02
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANANOMOR: 02 TAHUN 2007
T E N T A N G
TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA