Demokrasi dan Kebijakan Publik · PDF fileDalam Demokrasi dijamin hak-hak warga negara secara...
Transcript of Demokrasi dan Kebijakan Publik · PDF fileDalam Demokrasi dijamin hak-hak warga negara secara...
Demokrasi dan Kebijakan Publik
Dipresentasikan oleh:Chusnul Mar’iyah, Ph.D
Department of Political Science, UIInstitute For Democracy, Defense and Strategic Studies
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Chusnul Mar’iyah, Ph.DPendidikan: Doktor Ilmu Politik dari Sydney University, 1998 Sarjana Ilmu Politik, FISIP UI, 1987 Sekolah Pendidikan Guru, SPG Negeri Lamongan, 1979 Short Cources: Federalism, Easton University, USA 1997; Transaprancy
in Political Parties, Oxford University, UK 2002; Urban Studies, ANU, Australia 1993; Japanese Studies, Hosei University, Jepang 1985 dll.
Pekerjaan: Dosen Ilmu Politik, FISIP Universitas Indonesia 1982-sekarang Research Fellow, the Victoria University, Melbourne, Australia, 2008 Anggota Komisi Pemilihan Umum 2001-2007 Ketua Program Pascasarjana Ilmu Politik, FISIP UI, 2000-2003 Dosen Politik Asia Tenggara, Sydney University, Australia 1992-1996 Aktivis Perempuan, Perempuan Aktivis
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
3Pus
diklat
Spim
nas
Bidang
Kep
emim
pinan
Demokrasi
Perkembangan negara-negara di dunia semua menggunakan sistem demokrasi.
Demokrasi perwakilan ini merupakan tipe rezim politik dimana aturan dan kebijakan publik dibuat tidak oleh seluruh masyarakat tetapi oleh perwakilan masyarakat yang akuntabel (Dahl, 1989)
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Akuntabilitas Demokrasi Dalam Demokrasi dijamin hak-hak warga negara secara mendasar
melalui: pemilu yang free, fair and competitive (bebas, jujur dan kompetitif),
excluding the use of force.
Full participation, perempuan tidak dipinggirkan dalam proses politik
Kebebasan warganegara untuk meng-ekspresi-kan diri-nya tanpa takut akan dihukum (atas nama pencemaran nama baik) oleh negara hanya karena mengkritik pemerintah, mengkritik parlemen, mengkritik masalah sosial-ekonomi atau berbeda pendapat dalam soal ideologi
Kemandirian civil society yaitu asosiasi-asosiasi warganegara, termasuk kemandirian partai politik, kelompok kepentingan, media, LSM.
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Demokratisasi dan Kebijakan Publik Suksesi rezim pemerintahan yang demokratis dilakukan melalui
Pemilu yang bertujuan memilih: wakil rakyat di legislatif Pemimpin rakyat di eksekutif
Kebebasan ber-ekspresi dan Kemandirian asosiasi bertujuan: Mempengaruhi kebijakan publik yang dibuat oleh wakil
rakyat dan pemimpin rakyat (formulasi kebijakan) Terlibat dalam pelaksanaan kebijakan (implementasi
kebijakan) Mengawasi pelaksanaan kebijakan (evaluasi kebijakan)
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Demokratisasi dan Kebijakan Publik
Keterlibatan rakyat dalam tahapan kebijakan (formulasi, implementasi, evaluasi) baik dukungan maupun tuntutan/ kritik sangat penting karena menentukan: kualitas interaksi antara state dan civil society kualitas akuntabilitas demokrasi
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Kebijakan Publik Melalui kebijakan publik, politisi membuat
“perbedaan” kebijakan politisi pro pasar berbeda dengan
kebijakan politisi pro publik Merupakan instrumen pemerintah
alokasi investasi, SDA, kesejahteraan rakyat, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, penegakkan hukum dan HAM, keamanan
Hasil pertarungan ide, kepentingan dan ideologi kekuatan-kekuatan politik Perdebatan dasar negara antara kekuatan
kelompok nasionalis religius (Islam) vs kekuatan kelompok nasionalis sekuler Pus
diklat
Spim
nas
Bidang
Kep
emim
pinan
Kebijakan Publik
Mengikat seluruh warga negara tanpa kecuali
Menentukan harkat hidup warga negara Mewarnai hidup keseharian warga negara
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Bagaimana kebijakan publik dibuat?
Bentuk-2 putusan pemerintah:1. rules, regulations and public
pronouncements (UU, peraturan presiden, peraturan menteri dsb.)
2. Public expenditure and its distribution: the governments spends on public goods and services (educations, hospitals) and transfer payments (social security and unemployments benefit)
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Theories on decion making
1.Rational choice maiking: asumsinya bahwa pengambil keputusan menggunakan logika, obyektif, dalam memformulasikan kebijakan, memperhatikan implikasi, dan akhirnya memilih putusan.
2. Incrementalism: Charles linbolm, denied that policy makers are so rational and argues that in practise they tries to cope or middle through
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Policy cycle
Policy initiation: agenda setting; general public; cause groups, media and academic groups
Extra parliementary party and party grouping; parliament; ministers, departments, official inquaries and ‘think-tanks’; PM, Presiden atau kabinet.
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Policy formulation
Proses birokrasi : dalam lembaga-lembaga birokrasi
Proses legislasi : di parlemen (partai-partai politik terlibat dalam menentukan kebijakan dan anggaran)
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Policy implementation
1. There must be a unitary administrative system rather like a huge army with a single line authority. Conflict of authority could weaken conrol, and all information should be centralised in order to avoid compartementalism
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Contd.
The norms and rules enforced by the system have to be uniform. Similarly, objectives must be kept uniform if the unitary administrative system is to be really effective
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Contd.
3.There must be perfect obidence or perfect control.
4.There mus be perfect information and perfect communication as well as perfect coordination
5.There must be sufficient time for administrative resources to be mobilsed
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Negotiating the policy process
Ideologi and party policy Proses birokrasi, learning process, deal
with other ministries; negotiate with outside bodies and pressure groups
Legialtive process Baleg/bamus; panja/pansus; timus;
panja/pansus; paripurna
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Kebijakan Publik di Indonesia Strategi:
Komitmen para wakil rakyat, pemimpin rakyat dan kelompok/ organisasi/ lapisan masyarakat untuk bekerja:
MEMBANGUN MANUSIA INDONESIA manusia bukan sebagai alat tetapi sebagai tujuan utama melingkupi hampir seluruh aspek kehidupan manusia:
kebebasan untuk menyatakan pendapat mencapai kesetaraan gender memperoleh pekerjaan, pendidikan dan kesejahteraan Memperoleh air bersih, listrik, WC/ Toilet, rumah yang
sehat Memperoleh rasa aman, perlindungan hukum, dll
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Tahapan Siklus Kebijakan dan Pemecahan Masalah
Identifikasi Issue Kebijakan
Pengakuan Masalah
Formulasi Kebijakan
Usulan alternative solusi
Pengambilan Keputusan
Pilihan solusi
Implementasi Kebijakan
Melaksanakan solusi
Evaluasi Kebijakan Monitor hasil dari pelaksanaan solusi
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Siklus KebijakanKoordinasi
Konsultasi Keputusan
Instrument ImplementasiKebijakan
Formulasi EvaluasiKebijakan
Identifikasi issue Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Kerangka Kerja
Politik
HukumSosial
Ekonomi LingkunganPusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Kerangka Kerja Ekonomi:
cost-benefit, cost-effectiveness, opportunity costs, market competitiveness, regulatory impact
Sosial: community impact, interest group impact,
community values, social justice principles, cultural heritage impact
Politik: consistency with governing party principles and
policies, consultation with political advisers, agreement among policy elites
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Kerangka Kerja Hukum:
Constitutionally, head of power, fundamental legislative principles, certainty, equality and fairness of the law, accessibility to the law, enforceability of the policy
Lingkungan: environmental impact analysis, ecologically sustainable
development principles, environmental quality, habitat preservation, sound management of natural resources
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Kebijakan Pembangunan Sosial
Pendidikan Kesehatan Perempuan dan anak-anak Masalah mengurangi kemiskinan Masalah HAM Dsb.
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Kebijakan Pembangunan Ekonomi
Masalah unemployment dan membuka lapangan kerja
Masalah industri (pertambangan, industri manufacture dsb.)
Masalah pertanian Masalah perikanan Housing Dsb. Pus
diklat
Spim
nas
Bidang
Kep
emim
pinan
Kebijakan makro economy
Masalah financial perbankan
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Bagaimana kebijakan dibuat?
Peran eksekutif dan birokrat Kebijakan dibuat bersama dengan
parlemen karena anggaran harus dibawa ke parlemen
Implementasi kebijakan
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Perda-2 yang dibuat
Perda rok di Melabouh Perda binatang melata di mamuju Perda pemasangan tiang2 litrik di depan
rumah Perda warna2 burung walet
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Hambatan dalam implementasi 1. Financial resources2. Political support3. Competence of key personnel4. Time5. Timing6. Co-ordination7. Personal factors8. Geographical factors9. International factors10. Policy networks Pus
diklat
Spim
nas
Bidang
Kep
emim
pinan
So What?
What can I do? What can We do?
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Referensi tambahan
Chusnul Mar’iyah, “Institusionalisasi KPU…”, jurnal IIP, 2009.
Reni Chandriarchsya, “Kebijakan Publik”, IDDSS, 2007.
______, “the Liberal Machiavelian Elctions: 2009”, makalah, 2009.
Diamond, “Democracy in Indonesia,” presentation, FISIP UI, 2010.
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan
Penutup
Terima kasih Semoga bermanfaat
Pusdik
lat Sp
imna
s
Bidang
Kep
emim
pinan