DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA … · perjanjian Gadai tersebut, dengan menyatakan...

21
Halaman 1 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN P U T U S A N NOMOR 202/PDT/2015/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: MARIHARD GURNING Als. A. MEGA GURNING , Tempat/Tanggal Lahir: Lumban Gurning, 03 April 1945, Pekerjaan : Wiraswasta, Alamat: Lumban Gurning Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir. Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 28 Januari 2014, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 03 Februari 2014 di bawah Register: No.11/SK/2014/PN.BLG, telah memilih tempat kediaman hukum (domicile) di kantor kuasanya: Timbul Hutajulu, SH., Advokad/Pengacara/ Konsultan Hukum, berkantor di Jalan DR. Ferdinan Lbn. Tobing No.23 Laguboti Kabupaten Toba Samosir, yang sebagai kuasanya bertindak untuk dan atas nama Pemberi kuasa, semula disebut sebagai Penggugat , selanjutnya disebut Pembanding . M E L A W A N : BIDUAN BUTAR-BUTAR Als. A. BONAR BUTAR-BUTAR , Pekerjaan: Bertani, Alamat: Huta Partengkaan Desa Tangga Batu Dua Kecamatan Parmaksian (dahulu Kec. Porsea) Kabupaten Toba Samosir. Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Februari 2015, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 16 Februari 2015, di bawah register: No.24/SK/2015/PN.BLG., telah memilih tempat kediaman hukum (domicile) di kantor kuasanya: Kirno Siallagan, SH., Advokat/Penasehat Hukum, berkantor di Jalan Sisingamangaraja No. 127 A Balige Kabupaten Toba Samosir, semula disebut Tergugat, selanjutnya disebut Terbanding .

Transcript of DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA … · perjanjian Gadai tersebut, dengan menyatakan...

Halaman 1 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

P U T U S A NNOMOR 202/PDT/2015/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-

perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai

berikut dalam perkara antara:

MARIHARD GURNING Als. A. MEGA GURNING, Tempat/Tanggal Lahir:

Lumban Gurning, 03 April 1945, Pekerjaan : Wiraswasta,

Alamat: Lumban Gurning Kecamatan Porsea Kabupaten Toba

Samosir.

Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 28

Januari 2014, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Balige pada tanggal 03 Februari 2014 di bawah Register:

No.11/SK/2014/PN.BLG, telah memilih tempat kediaman

hukum (domicile) di kantor kuasanya: Timbul Hutajulu, SH.,

Advokad/Pengacara/ Konsultan Hukum, berkantor di Jalan DR.

Ferdinan Lbn. Tobing No.23 Laguboti Kabupaten Toba

Samosir, yang sebagai kuasanya bertindak untuk dan atas

nama Pemberi kuasa, semula disebut sebagai Penggugat,selanjutnya disebut Pembanding.

M E L A W A N :

BIDUAN BUTAR-BUTAR Als. A. BONAR BUTAR-BUTAR, Pekerjaan:

Bertani, Alamat: Huta Partengkaan Desa Tangga Batu Dua

Kecamatan Parmaksian (dahulu Kec. Porsea) Kabupaten Toba

Samosir.

Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16

Februari 2015, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Balige pada tanggal 16 Februari 2015, di bawah register:

No.24/SK/2015/PN.BLG., telah memilih tempat kediaman

hukum (domicile) di kantor kuasanya: Kirno Siallagan, SH.,

Advokat/Penasehat Hukum, berkantor di Jalan

Sisingamangaraja No. 127 A Balige Kabupaten Toba Samosir,

semula disebut Tergugat, selanjutnya disebut Terbanding.

Halaman 2 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Pengadilan Tinggi Tersebut:

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan NOMOR

202/PDT/2015/PT MDN tanggal 12 Juni 2015 tentang penunjukan majelis

hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.

Telah membaca berkas perkara dan surart-surat yang bersangkutan serta

turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor

07/Pdt.G/2014/PN.Blg. tanggal 24 Maret 2015.

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 1

Februari 2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Balige pada tanggal 03 Februari 2014, dibawah Register Perkara

Nomor: 07/Pdt.G/2014/PN.Blg., telah mengajukan gugatan terhadap

Tergugat dengan dalil-dalil gugatan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Benar bahwa telah terjadi Perjanjian Gadai antara Penggugat (Penerima

Gadai) dengan Tergugat (Pemberi Gadai) ada membuat Perjanjian Gadai

pada Tanggal 12-10- 1987, atas 2 (dua) bidang Sawah masing-masing

bernama:

1. PAGAL LOMBU yang berbibit 1,5 kaleng dengan GADAI sebesar 340

(Tiga Ratus empat puluh satu) kaleng padi kering dan bersih yang

mempunyai batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah Timur berbatas dengan A. Onggung Sitorus.

- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan Umum.

- Sebelah Barat berbatas dengan Maruli Butar-butar.

- Sebelah Utara berbatas dengan Bondar.

Sesuai dengan surat perjanjian GADAI tanggal 12 – 10 – 1987.

2. TORU PASAR yang berbibit 1 kaleng dengan GADAI sebesar 371

(Tiga ratus tujuh puluh satu) kaleng padi kering dan bersih yang

mempunyai batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah Timur dengan batas O. Berti Butar-butar.

- Sebelah Selatan dengan batas Jalan Umum.

- Sebelah barat dengan batas O. Tiambun Gurning.

- Sebelah Utara dengan batas Bondar.

Halaman 3 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Sesuai dengan surat Perjanjian Gadai tanggal 12 – 10 – 1987.

- Bahwa oleh karena Perjanjian Gadai yang diperbuat oleh Penggugat dan

Tergugat tersebut dilakukan dengan itikad baik, sudah sepatutnya dan

demi rasa Keadilan bila Perjanjian Gadai tersebut di nyatakan Sah dan

berharga serta mengikat bagi Para pihak yang mengadakan perjanjian;

Bahwa sejak adanya Perjanjian Gadai antara Penggugat dengan

Tergugat atas ke 2 (dua) bidang Sawah tersebut, dengan alasan

menjaga harga diri dan rasa malu diketahui orang, Tergugat telah

memohon kepada Penggugat agar kepada Tergugat diberikan Hak untuk

menyewa/mengusahai ke 2 (dua) bidang Sawah yang digadaikan

tersebut.

- Permohonan Tergugat untuk menyewa ke 2 (dua) bidang sawah tersebut

dengan itikad baik dikabulkan oleh Penggugat, dan sejak tahun 1987

hingga sekarang, setiap tahunnya Tergugat tetap

memberikan/membayarkan Uang sewa kedua Sawah tersebut kepada

Penggugat.

- Akan tetapi sejak beberapa waktu belakangan ini, Tergugat telah

membuat ulah dengan mengingkari isi dari masing-masing surat

perjanjian Gadai tersebut, dengan menyatakan bahwa masing-masing

Gadai dari kedua sawah tersebut adalah sebesar 300 (tiga ratus) kaleng

padi kering dan bersih, bukan 371 ( tiga ratus tujuh puluh satu) dan 340

(tiga ratus empat puluh) kaleng padi kering dan bersih.

- Bahwa akibat adanya upaya dari Tergugat untuk menyangkal isi dari

Surat Perjanjian Gadai atas kedua sawah yang digadaikan tersebut,

sudah sepatutnya dan demi rasa Keadilan bila terhadap ke 2 (dua) sawah

yang digadaikan tersebut di letakkan Sita Penjagaan (Conservatoir

Beslag) dengan melarang Tergugat untuk mengusahai dan menguasai

ke 2 (dua) bidang tanah Persawahan tersebut, dan selanjunya

mengembalikannya kepa Penggugat sebagai Pemegang Hak Gadai yang

Sah, sampai tergugat menebusnya sesuai isi surat Perjanjian Gadai

Tanggal 12-10-1987.

- Bahwa akibat ulah dari Tergugat yang telah menyangkal isi dari kedua

surat gadai tersebut, telah mengakibatkan kerugian Moril dan Kerugian

Materil bagi Penggugat.

- Adapun kerugian MORIL dan Kerugian MATERIL yang dialami oleh

Penggugat tersebut, rinciannya adalah sebagai berikut:

Halaman 4 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

KERUGIAN MORIL:

- Harga diri seseorang tidak dapat dinilai dengan Uang, akan tetapi akibat

ulah Tergugat yang menuduh Penggugat telah merubah isi surat

perjanjian Gadai tanggal 12-10-1987 tersebut, telah merusak Citra dan

nama baik Penggugat, baik sebagai warga Desa lumban Gurning Porsea

yang sudah dituakan maupun sebagai Pedagang, sehingga untuk

memperbaikinya perlu diadakan suatu acara adat dikalangan sekitar

Lumban Gurning dan dengan mengundang kalangan rekan Bisnis

Penggugat dengan menadakan acara makan bersama, yang ditaksir

akan menghabiskan biaya sebesar Rp. 50 .000.000.-

KERUGIAN MATERIL:

- Bahwa untuk mengurusi perkara ini di Pengadilan (mengajukan Gugatan,

dll), dan karena Penggugat awam hukum, terpaksa menyewa jasa

Pengacara dengan menghabiskan biaya ditaksir sebesar Rp.

50.000.000.-.

- Dan untuk mengurusi kewajiban sebagai Penggugat, misalnya

menghadirkan Saksi-saksi, ongkos-ongkos, dll., Penggugat terpaksa

akan mengeluarkan biaya yang ditaksir sebesar Rp. 10.000.000.-

Jumlah Kerugian MATERIL Rp. 60.000.000.-.

Bahwa jumlah kerugian MORIL dan Kerugian MATERIL yang dialami

oleh Penggugat akibat ulah dari Tergugat ini berjumlah:

- Kerugian MORIL Rp. 50.000.000.-

- Kerugian Materil Rp. 60.000.000.-

Jumlah seluruhnya kerugian Moril dan Kerugian Materil yang dialami

Penggugat = Rp. 110.000.000.- (Terbilang : Seratus sepuluh juta rupiah).

- Bahwa oleh karena kerugian Moril dan Kerugian Materil yang dialami

Penggugat tersebut terjadi adalah akibat ulah dari Tergugat yang telah

menyangkal isi dari Surat Perjanjian gadai yang diperbuatnya dengan

Penggugat, cukup Adil bila Tergugat dihukum untuk membayarkan

seluruhnya kerugian yang dialami Penggugat tersebut secara TUNAI

keseluruhannya.

- Untuk menjaga Gugatan Penggugat tidak menjadi HAMPA, sudah

sepetutnya bila terhadap seluruh Harta bergerak dan tidak bergerak

(termasuk rumah tempat tinggalnya sekarang) dari Tergugat di letakkan

sita Jaminan (Revindikatoir Beslag).

Halaman 5 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

- Juga sudah Patut dan Cukup adil bila Tergugat di hukum untuk

membayarkan Uang Paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000.- (satu

juta rupiah) perhari untuk setiap hari keterlambatannya untuk

membayarkan kerugian penggugat, setelah perkara ini mendapatkan

keputusan Hukum yang Pasti.

- Bahwa karena Gugatan ini dimajukan dengan alasan-alasan serta fakta

hukum yang sah, sudah sepatutnya bila Gugatan Penggugat dikabulkan

untuk seluruhnya.

- Bahwa oleh karena Gugatan penggugat didasari alas hukum yang sah,

sudah sepatutnya dan cukup Adil bila Tergugat di Hukum untuk

membayarkan seluruh ongkos yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dimohonkan dengan hormat, agar

Ketua Pengadilan Negeri Balige berkenan untuk menetapkan suatu hari

persidangan untuk itu, dengan memanggil kami kedua pihak yang

berperkara dan selanjutnya mengambil keputusan Hukum yang AMAR

nya berbunyi sebagai berikut :

------------------------------------- M E N G A D I L I : ----------------------------

- Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

- Menyatakan sah dan Berharga Surat Perjanjian Gadai yang diperbuat

oleh Penggugat dengan Tergugat masing-masing Sawah yang dikenal

dengan:

1. PAGAL LOMBU melalui surat Perjanjian Gadai Tanggal 12-10-

1987.

2. TORU PASAR melalui surat Perjanjian Gadai Tanggalk 12-10-

1987.

- Menyatakan sah dan berharga Sita Penjagaan (Conservatoir Beslag)

dan Sita Jaminan (Revindikatoir Beslag) yang diletakkan dalam

perkara ini.

- Menghukum Tergugat untuk membayarkan seluruhnya kerugian

MORIL dan kerugian MATERIL yang dialami Penggugat dalam

perkara ini secara TUNAI seluruhnya.

- Menghukum Tergugat untuk menyerahkan kepada Penggugat Sawah

yang bernama 1. PAGAL LOMBU dan 2. Sawah TORU PASAR

sebagai Penerima Gadai, untuk dapat dikuasai dan diusahai tanpa

suatu halangan apapun juga sampai dibayarkan uang tebusan oleh

Halaman 6 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Tergugat kepada Penggugat sesuai dengan Surat Perjanjian Gadai

masing-masing tanggal 12-10-1987.

- Menghukum Tergugat untuk membayarkan Uang Paksa sebesar Rp.

1.000.000.- (satu juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatan Tergugat

untuk membayarkan Uang ganti kerugian kepada Penggugat, sejajk

perkara ini mendapatkan keputusan Hukum yang pasti (Inkracht).

- Menghukum Tergugat untuk membayarekan seluruhnya ongkos-

ongkos yang timbul dalam perkara ini.

A T A U:

Bila Majelis berpendapat lain, mohon Keputusan yang seadil-adilnya. (Ex

Aequo Et Bono).

Menimbang bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat

telah mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 20 Mei 2014 sebagai

berikut :

DALAM EKSEPSI :

Bahwa Tergugat dengan tegas menolak serta menyangkal seluruh dalil-dalil

yang dikemukakan oleh Penggugat, kecuali diakui secara tegas dalam

Eksepsi ini.

Bahwa gugatan Penggugat haruslah ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya

dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard) dengan alasan

dan dasar sebagai berikut:

1. Exceptio Obscuur Libel (Gugatan Kabur/Tidak Terang)

Tentang Dasar Hukum Gugatan Kabur/Tidak Jelas

Bahwa Surat Gugatan Penggugat tidak terang (formulasi gugatan tidak

jelas) dimana Penggugat sama sekali tidak menguraikan dalam posita

maupun dalam petitumnya apa yang menjadi dasar hukum gugatannya,

apakah PERBUATAN MELAWAN HUKUM ataukah WANPRESTASI

sehingga gugatan Penggugat sangat tidak jelas dan tidak tertentu.

2. Exceptio Plurium Litis Consortium

Tentang Kurangnya Pihak Tergugat :

Bahwa Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat adalah

mengenai Perjanjian Gadai antara Penggugat selaku pihak yang

menerima gadai dengan Tergugat selaku pihak yang memberikan gadai.

Halaman 7 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Bahwa akan tetapi Tergugat selaku pihak yang memberikan gadai telah

membayarnya kepada Penggugat melalui NAI BINHOT yaitu pada tanggal

26 September 2013, dan hal tersebut adalah atas permintaan dari

Penggugat. Bahwa menurut NAI BINHOT, beliau telah menyerahkan

pembayaran tersebut kepada Penggugat.

Bahwa oleh karena NAI BINHOT mempunyai keterlibatan/keterikatan

hukum dalam kejelasan permasalahan perkara ini, maka dengan tidak

diikut sertakannya NAI BINHOT sebagai pihak dalam perkara ini maka

gugatan Penggugat adalah kurang pihak (Plurium Litis Consortium).

3. Exceptio Premtoria

Bahwa Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat adalah

mengenai Perjanjian Gadai antara Penggugat selaku pihak yang

menerima gadai dengan Tergugat selaku pihak yang memberikan gadai.

Bahwa akan tetapi Tergugat selaku pihak yang memberikan gadai telah

membayarnya kepada Penggugat melalui NAI BINHOT yaitu pada tanggal

26 September 2013, dan hal tersebut adalah atas permintaan dari

Penggugat. Bahwa menurut NAI BINHOT, beliau telah menyerahkan

pembayaran tersebut kepada Penggugat.

Bahwa oleh karena hutang Tergugat kepada Penggugat sudah lunas

(sudah dibayar) maka gugatan Penggugat tidak dapat diperkarakan.

4. Exceptio Doli Mali

Bahwa menurut Penggugat, antara Penggugat dengan Tergugat terikat

perjanjian sebagaimana dalam 2 (dua) Surat Perjanjian yang masing-

masing bertanggal yang sama yaitu 12-10-1987. Bahwa akan tetapi

Tergugat secara tegas menyatakan bahwa kedua isi Surat Perjanjian

yang dimaksud Penggugat tersebut tidak benar, dan hanyalah rekayasa

dari Penggugat. Sedangkan perjanjian yang sebenarnya antara

Penggugat dengan Tergugat telah selesai/berakhir dimana Tergugat telah

membayar hutang gadainya kepada Penggugat melalui NAI BINHOT.

Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, mohon kepada Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk menolak

gugatan Penggugat untuk seluruhnya dan atau setidak-tidaknya menyatakan

gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).

DALAM POKOK PERKARA

Halaman 8 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak serta menyangkal seluruh dalil-

dalil gugatan yang dikemukakan oleh Penggugat, kecuali diakui secara

tegas oleh Tergugat dalam Jawaban ini.

2. Bahwa apa yang telah diuraikan Tergugat dalam Eksepsi di atas untuk

tidak mengulangi lagi mohon dianggap telah turut dimasukkan dalam

pokok perkara ini.

3. Bahwa benar dulunya antara Penggugat dengan Tergugat ada Perjanjian

Gadai, dimana Penggugat adalah pihak yang menerima gadai dengan

Tergugat selaku pihak yang memberikan gadai, akan tetapi besarnya

hutang gadai yang dipinjam Tergugat tersebut hanyalah sebanyak 300

Kaleng padi. Dan sebagai jaminannya Tergugat memberikan sawah Pagal

Lombu dan Toru Pasar.

4. Bahwa pada tanggal 26 September 2013, Tergugat telah membayar

hutangnya yang sebesar 300 kaleng padi tersebut kepada Penggugat

melalui NAI BINHOT, hal tersebut adalah atas permintaan Penggugat.

Dan menurut NAI BINHOT, padi tersebut sudah diserahkan kepada

Penggugat.

5. Bahwa oleh karena Penggugat sudah menerima pembayaran hutang

Tergugat maka Perjanjian Gadai antara Penggugat dengan Tergugat

sudah selesai/berakhir karena Tergugat selaku pihak yang berutang

sudah melunasi hutangnya.

6. Bahwa akan tetapi Tergugat dikejutkan dengan pernyataan Penggugat

yang menyatakan bahwa besarnya hutang gadai Tergugat kepada

Penggugat bukanlah 300 Kaleng melainkan 711 kaleng, dan saat itu

Penggugat menunjukkan 2 (dua) buah Surat Perjanjian dengan tanggal

yang sama, yaitu sama-sama bertanggal 12 Oktober 1987.

7. Bahwa Tergugat sama sekali tidak pernah membuat / menandatangani /

mengadakan kesepakatan dengan Penggugat sebagaimana dalam isi

kedua surat perjanjian tersebut, dan menurut Tergugat terbitnya surat

tersebut hanyalah rekayasa Penggugat semata.

8. Bahwa setelah Tergugat membaca kedua Surat Perjanjian tersebut,

Tergugat melihat beberapa hal yang sangat janggal dalam surat perjanjian

tersebut, diantaranya yaitu bahwa kedua Surat Perjanjian tersebut tidak

ditandatangani oleh istri Tergugat, sedangkan saksi TOROP BUTAR-

BUTAR (anak kandung Tergugat) ada menandatanganinya, akan tetapi

apabila tanggal surat perjanjian (12 Oktober 1987) tersebut disesuaikan

dengan umur saksi TOROP BUTAR-BUTAR (lahir tanggal 24 Maret 1984)

Halaman 9 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

pada saat surat perjanjian tersebut dibuat maka waktu itu saksi TOROP

BUTAR-BUTAR masih berumur 3 tahun, sehingga hal yang sangat tidak

mungkin jika saksi TOROP BUTAR-BUTAR dijadikan sebagai saksi, dan

tanda tangan tersebut bukanlah tanda tangan TOROP BUTAR-BUTAR.

9. Bahwa oleh karena Perjanjian gadai antara Penggugat dengan Tergugat

telah selesai berdasarkan pembayaran tertanggal 26 September 2013,

maka segala dalil gugatan Penggugat adalah dalil yang tidak berdasar

maka menurut hukum wajar dan pantas untuk dikesampingkan.

Berdasarkan alasan-alasan yuridis tersebut di atas mohon kepada Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menyatakan

dalam putusannya sebagai berikut:

Dalam Provisi:

Menolak tuntutan provisi Penggugat untuk seluruhnya.

Dalam Eksepsi:

- Mengabulkan Eksepsi Tergugat.

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke

verklaard).

Dalam Pokok Perkara :

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

- Mengukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam

perkara ini.

A t a u:

Bilamana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

berpendapat lain maka mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et

bono).

Menimbang bahwa selanjutnya Penggugat telah mengemukakan

Repliknya secara tertulis tertanggal 05 Juni 2014, dan atas Replik Penggugat

tersebut, Tergugat telah pula mengajukan Dupliknya secara tertulis,

tertanggal 12 Juni 2014, selengkapnya tercantum dalam Berita Acara

Persidangan.

Halaman 10 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan

Negeri Balige telah menjatuhkan putusan Nomor 07/Pdt.G/2014/PN.Blg.

pada tanggal 24 Maret 2015, yang amarnya sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

- Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.

DALAM POKOK PERKARA

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvenkelijk

Verklast).

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam

perkara ini, yang hingga hari ini ditaksir sebesar Rp.1.441.000,- (satu

juta empat ratus empat puluh satu ribu rupiah).

Menimbang bahwa Penggugat telah menyatakan banding terhadap

putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor 07/Pdt.G/2014/PN.Blg. tanggal 24

Maret 2015 tersebut pada tanggal 2 April 2015, dan pernyataan banding

tersebut telah diberitahukan kepada TERBANDING sebagaimana tersebut

dalam Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding tanggal 8 April 2015.

Menimbang bahwa Pembanding telah mengajukan memori banding

sebagaimana tersebut dalam memori bandingnya tanggal 5 Mei 2015, dan

memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan oleh Jurusita

Pengganti Pengadilan Negeri Balige kepada: Terbanding pada tanggal 5 Mei

2015.

Menimbang bahwa Terbanding telah mengajukan kontra memori

banding sebagaimana tersebut dalam kontra memori bandingnya tanggal 8

Mei 2015 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada

tanggal 11 Mei 2015, dan kontra memori banding tersebut telah

diberitahukan dan diserahkan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri

Balige kepada PEMBANDING pada tanggal 13 Mei 2015.

Menimbang bahwa Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Balige

telah memberitahukan kepada Pembanding maupun kepada Terbanding

untuk mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas)

hari setelah diterimanya pemberitahuan ini, sebagaimana tersebut dalam

Relaas Pemberitahuan Mempelajari berkas Nomor 07/Pdt.G/2014/PN.Blg.,

Halaman 11 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

masing-masing tanggal: 21 April 2015 untuk Pembanding, Dan Tanggal 8

April 2015 untuk Terbanding.

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang bahwa permohonan banding dari Pembanding telah

diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta persyaratan

yang ditentukan Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding

tersebut secara formal dapat diterima.

Menimbang bahwa Pengadilan Tinggi telah memeriksa dan meneliti

serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi

putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor 07/Pdt.G/2014/PN.Blg. tanggal 24

Maret 2015.

Menimbang bahwa Pembanding menolak putusan Pengadilan

Negeri Balige Nomor 07/Pdt.G/2014/PN.Blg. tanggal 24 Maret 2015

tersebut, dengan alasan yang selengkapnya seperti tersebut dalam memori

bandingnya tanggal 5 Mei 2015, yang pada pokoknya berpendapat sebagai

berikut:

1. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige keliru dan

tidak tepat, yang dalam pertimbangannya bependapat bahwa “gugatan

Penggugat kabur” (obscuur libel), dengan alasan bahwa di dalam

gugatannya Penggugat tidak menyebutkan letak dan luas kedua bidang

sawah yang menjadi objek gugatan”.

Penggugat di dalam gugatan tersebut mendlilkan bahwa telah terjadi

perjanjian gadai antara Penggugat (sebagai penerima gadai) dengan

Tergugat (sebagai pemberi gadai) pada tanggal 12 Oktober 1987 atas dua

bidang sawah masing-masing bernama sawah Pagal Lombu dan sawah

Toru Pasar. Penggugat menyebutkan letak dan batas batsnya, (bukti P-1, T-

1, dan bukti P-2, dan T-2).

Bahwa dengan dilakukannya pemeriksaan setempat pada hari kamis tanggal

19 Juni 2014 yang dihadiri oleh para pihak yang berperkara, telah menjadi

jelas dan pasti tentang letak dan batas-batasnya, sehingga eksekusi dapat

dilaksanakan.

Halaman 12 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

2. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige keliru dan

tidak tepat, yang dalam pertimbangannya pada halaman 28 alinea ke- lima

mempertimbangkan bahwa “Penggugat dalam gugatannya hanya

mencantumkan perbuatan melawan hukum, sementara di dalam

fundamentum petendi tidak diuraikan dengan jelas perbuatan melawan

hukum yang telah dilakukan oleh Tergugat.

Bahwa di dalam gugatan pada hlaman 2 Penggugat menyatakan bahwa:

Sejak belakangan ini Tergugat telah membuat ulah dengan mengingkari isi

dari masing-masing surat perjanjian gadai tersebut, dengan menyatakan

bahwa masing-masing gadai dari kedua sawah tersebut adalah sebesar 300

(tiga ratus) kaleng padi kering dan bersih, bukan 371 (tiga ratus tujuh puluh

satu) dan 340 (tiga ratus empat puluh) kaleng padi kering dan bersih.

Dengan tidak mengakui isi surat perjanjian gadai tersebut dapat

diklasifikasikan sebagai perbuatan melawah hukum.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut Penggugat/Pembanding

memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

agar berkenan memutuskan yang amarnya sebagai berikut:

1. Menerima banding yang diajukan oleh Pembanding.

2. Membatalkan putusan perkara Nomor 07/Pdt.G/2014/PN.Blg.

MENGADILI SENDIRI:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menyatakan sah dan berharga Surat Perjanjian Gadai yang diperbuat

oleh Penggugat/Pembanding dengan Tergugat/Terbanding masing-

masing sawah yang dikenal dengan:

- PAGAL LOMBU melalui Surat Perjanjian Gadai tanggal 12-10-1987;

- TORU PASAR melalui Surat Perjanjian Gadai tanggal 12-10-1987;

3. Menyatakan sah dan berharga Sita Penjagaan (Conservatoir beslag) dan

Sita Jaminan (Revindicatoir beslaag) yang dilakukan dalam perkara ini.

4. Menghukum Tergugat/Terbanding untuk membayarkan seluruhnya

kerugian moril dan kerugian materil yang dialami oleh

Penggugat/Pembanding yang jumlahnya Rp. 110.000.000,00 (seratus

sepuluh juta rupiah) dalam perkar ini secara tunai seluruhnya.

Halaman 13 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

5. Menghukum Tergugat/Terbanding untuk menyerahkan kepada

Penggugat/Pembanding sawah yang bernama 1. PAGAL LOMBU dan 2.

TORU PASAR sebagai penerima gadai,untuk dapat dikuasai dan

diusahai tanpa suatu halangan apapun juga, sampai dibayarkan tebusan

oleh Tergugat/Terbanding kepada Penggugat/Pembanding sesui dengan

Surat Perjanjian Gadai masing-masing tanggal 12-10-1987.

6. Menghukum Tergugat/Terbanding untuk menyerahkan uang paksa

sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk setiap hari

keterlambatan Tergugat/Terbanding untuk membayarkan uang ganti

kerugian kepada Penggugat/Pembanding sejak perkara ini mendapatkan

keputusan hukum yang pasti (inkracht).

7. Menghukum Tergugat/Terbanding untuk membayarkan seluruhnya

ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini.

ATAU: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon keputusan yang

seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang bahwa menanggapi memori banding tersebut Tergugat

telah mengajukan kontra memori banding yang selengkapnya seperti

tersebut dalam kontra memori bandingnya tanggal 8 Mei 2015 yang pada

pokoknya berpendapat nomor 2 (dua) sebagai berikut:

1. Bahwa di dalam gugatan Penggugat tidak ditemukan perbuatan

melawan hukum.

2. Bahwa Surat perjanjian gadai tersebut cacat hukum, dengan alasan:

1) Surat perjanjian gadai tersebut tidak benar ditanda tangani oleh

Tergugat/Terbanding.

2) Bahwa perjanjian gadai ditandatangni oleh saksi-saksi Torop Butar-

butar (anak dari Tergugat) yang ketika surat perjanjian gadai

tersebut dibuat masih berusia 3 (tiga) tahun. Torop Butar-butar lahir

pada tanggl 24 Maret 1984. Secara yuridis anak umur tiga tahun

belum dapat bertndak dalam hukum. Anak umur 3 (tiga) tahun belum

dapat menulis dan membaca dengan baik konon yang ditanda

tangani surt perjanjian gadai.

3) Bahwa surat perjanjian gadai tersebut ada nama: Nai Bonur Br.

Sitorus (isteri dari Tergugat/Terbanding Biduan Butar-butar) dan

tidak ada tanda tangannya.

Halaman 14 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

4) Bahwa surat perjanjian gadai tanggal 12 Oktober 1987 tersebut tidak

diketahui oleh tokoh masyarkat atau Kepala Desa setempat.

3. Bahwa kedua bidang sawah yakni sawah Pagal Lombu dan sawah Toru

Pasar telah tergadai sejak tahun 1987 (27 tahun), sesuai dengan Pasal 7

Undang Undang Nomor 56 Prp 1960 yang menyatakan: “bahwa barang

siapa menguasai tanah pertanian dengan hak gadai yang mulai

berlakunya peraturan ini sudah berlangsung 7 tahun atau lebih wajib

mengembalikan tanah itu kepada pemiliknya dalam waktu sebulan

setelah tanaman yang ada selesai dipanen, dengan tidak ada hak untuk

menuntut pembayaran uang tebusan” dan hal ini bersifat imperatif

(keharusan) dan hal ini dikuatkan Yurisprudensi Hukum Indonesia yakni

putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 420/K/Sip/1968

dan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

810/K/Sip/1970.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut Tergugat/Terbanding memohon

kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar

berkenan memutuskan yang amarnya sebagai berikut:

1. Menolak permohonan banding dari Pembanding untuk seluruhnya.

2. Menghukum Pembanding untuk mengembalikan tanah perkara kepada

Terbanding tanpa dibebani apapun.

3. Menghukum Pembanding untuk membayar seluruh biaya yang timbul

dalam perkara.

Atau:

Bila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ek

aequo et bono).

Menimbang bahwa menanggapi memori banding dan kontra memori

banding tersebut, majelis hakim pengadilan tingkat banding akan

mempertimbangkannya bersama-sama dengan putusan Pengadilan Negeri

Balige seperti tersebut di bawah ini.

DALAM EKSEPSI

Menimbang bahwa Hakim tingkat pertama dalam pertimbangannya

menolak seluruh eksepsi dari Tergugat/Terbanding.

Halaman 15 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Menimbang bahwa keberatan Penggugat pada memori bandingnya

nomor 1 (satu) tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding

berpendapat bahwa keberatan tersebut adalah menyangkut tentang

“Eksepsi”.

Menimbang bahwa setelah mencermati pertimbangan Majelis Hakim

Pengadilan Tingkat Pertama tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Tingkat

Banding berpendapat bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan

Tingkat Pertama telah tepat, oleh karena itu Majelis Hakim Pengadilan

Tingkat Banding mengambil alih pertimbangan tersebut menjadi

pertimbangan sendiri, dengan menambah pertimbangan tentang keberatan

Penggugat pada memori banding nomor 1 (satu) tentang “eksepsi”, seperti

tersebut di bawah ini.

Menimbang bahwa di dalam gugatan tersebut Penggugat mendalilkan

bahwa telah terjadi perjanjian gadai antara Penggugat (sebagai penerima gadai)

dengan Tergugat (sebagai pemberi gadai) pada tanggal 12 Oktober 1987 atas

dua bidang sawah masing-masing bernama sawah Pagal Lombu dan sawah

Toru Pasar. Penggugat menyebutkan letak dan batas batsnya, (bukti P-1, T-1,

dan bukti P-2, dan bukti T-2).

Menimbang bahwa setelah membaca surat gugatan Penggugat

ternyata Penggugat ada mencantumkan letak tanah dan batas-batas tanah

yang menjadi objek gadai yang sekarang menjadi objek perkara.

Menimbang bahwa di dalam bukti P-1 telah disebutkan batas-batas

tanah yang dijadikan objek gadai tersebut yang terletak di Pagal Lombu;

Demikian pula di dalam bukti P-2 telah disebutkan batas-batas tanah yang

dijadikan objek gadai tersebut yang terletak di Toru Pasar.

Menimbang bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige telah

melakukan pemeriksaan setempat ke lokasi tanah objek gadai tersebut pada hari

kamis tanggal 19 Juni 2014 yang dihadiri oleh para pihak yang berperkara.

Menimbang bahwa berdasarkan bukti P-1 dan bukti P-2 dihubungkan

dengan pemeriksaan setempat terhadap kedua bidang tanah objek gadai

tersebut, telah menjadi jelas dan pasti tentang letak dan batas-batas tanah objek

gadai tersebut, sehingga dengan demikian, maka gugatan Penggugat menjadi

jelas dan tidak kabur.

Halaman 16 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim Pengadilan

Tingkat Banding berpendapat bahwa keberatan Penggugat pada nomor 1

yang berpendapat bahwa gugatan Penggugat “tidak kabur (obscuur libel)”

adalah berdasarkan hukum sehingga dapat dibenarkan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka putusan Majelis Hakim

Pengadilan Tingkat Pertama “Dalam Eksepsi” tersebut dapat dipertahankan

dan dikuatkan.

DALAM POKOK PERKARA

Menimbang bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam

pertimbangannya pada pokoknya berpendapat bahwa gugatan Penggugat

tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).

Menimbang bahwa setelah mencermati keberatan Penggugat pada

memori banding nomor 2 (dua) tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Tingkat

Banding berpendapat bahwa keberatan tersebut sudah menyangkut pada

“Pokok Perkara”.

Menimbang bahwa keberatan pada memori banding nomor 2 (dua)

tersebut akan dipertimbangkan seperti berikut di bawah ini.

Menimbang bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tingkat

Banding membaca surat gugatan tersebut dengan seksama, ternyata

Penggugat telah menguraikan tentang perbuatan melawan hukum yang

dilakukan oleh Tergugat dengan uraian seperti tersebut di dalam gugatan

pada hlaman 2 Penggugat menyatakan bahwa: Sejak belakangan ini Tergugat

telah membuat ulah dengan mengingkari isi dari masing-masing surat perjanjian

gadai tersebut, dengan menyatakan bahwa masing-masing gadai dari kedua

sawah tersebut adalah sebesar 300 (tiga ratus) kaleng padi kering dan bersih,

bukan 371 (tiga ratus tujuh puluh satu) dan 340 (tiga ratus empat puluh) kaleng

padi kering dan bersih. Dengan tidak mengakui isi surat perjanjian gadai tersebut

dapat diklasifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum.

Menimbang bahwa Tergugat di dalam memori bandingnya

menyangkal bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum

dengan alasan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Surat perjanjian gadai tersebut cacat hukum, dengan alasan:

Halaman 17 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

1) Surat perjanjian gadai tersebut tidak benar ditanda tangani oleh

Tergugat/Terbanding.

2) Bahwa perjanjian gadai ditandatangni oleh saksi-saksi Torop Butar-

butar (anak dari Tergugat) yang ketika surat perjanjian gadai tersebut

dibuat masih berusia 3 (tiga) tahun. Torop Butar-butar lahir pada

tanggl 24 Maret 1984. Secara yuridis anak umur tiga tahun belum

dapat bertindak dalam hukum. Anak umur 3 (tiga) tahun belum dapat

menulis dan membaca dengan baik konon yang ditanda tangani surat

perjanjian gadai.

3) Bahwa surat perjanjian gadai tersebut ada nama: Nai Bonur Br.

Sitorus (isteri dari Tergugat/Terbanding Biduan Butar-butar) dan tidak

ada tanda tangannya.

4) Bahwa surat perjanjian gadai tanggal 12 Oktober 1987 tersebut tidak

diketahui oleh tokoh masyarkat atau Kepala Desa setempat.

2. Bahwa kedua bidang sawah yakni sawah Pagal Lombu dan sawah Toru

Pasar telah tergadai sejak tahun 1987 (27 tahun), sesuai dengan Pasal 7

Undang Undang Nomor 56 Prp 1960 yang menyatakan: “bahwa barang

siapa menguasai tanah pertanian dengan hak gadai yang mulai

berlakunya peraturan ini sudah berlangsung 7 tahun atau lebih wajib

mengembalikan tanah itu kepada pemiliknya dalam waktu sebulan

setelah tanaman yang ada selesai dipanen, dengan tidak ada hak untuk

menuntut pembayaran uang tebusan” dan hal ini bersifat imperatif

(keharusan) dan hal ini dikuatkan Yurisprudensi Hukum Indonesia yakni

putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 420/K/Sip/1968

dan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

810/K/Sip/1970.

Menimbang bahwa setelah memperhatikan Surat perjanjian gadai

tersebut (bukti P-1, dan P-2, maupun bukti T-1dan T-2), ternyata Tergugat

menanda tangani kedua surat perjanjian gadai tersebut, dan disaksikan oleh

anak Tergugat yang bernama Torop Butar-butar.

Menimbang bahwa perjanjian gadai ditandatangni oleh saksi Torop

Butar-butar (anak dari Tergugat), akan tetapi disangkal oleh Tergugat

dengan alasan bahwa: “Ketika surat perjanjian gadai tersebut dibuat masih

berusia 3 (tiga) tahun. Torop Butar-butar lahir pada tanggl 24 Maret 1984.

Secara yuridis anak umur tiga tahun belum dapat bertindak dalam hukum.

Halaman 18 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Anak umur 3 (tiga) tahun belum dapat menulis dan membaca dengan baik

konon yang ditanda tangani surat perjanjian gadai”.

Menimbang bahwa baik Penggugat maupun Tergugat tidak

membuktikan tentang kebenaran usia saksi Torop Butar-butar (anak dari

Tergugat) pada waktu ia menandatangani sebagai saksi dalam surat

perjanjian gadai tersebut.

Menimbang bahwa: “Setiap orang yang mengaku mempunyai suatu

hak, atau menunjuk suatu peristiwa untuk meneguhkanhaknya itu atau untuk

membantah suatu hak orang lain, wajib membuktikan adanya hak itu atau

kejadian yang dikemukakan itu”. (Vide Pasal 1865 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata).

Menimbang bahwa Penggugat dalam jawabannya mengemukakan: “

Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat adalah mengenai

Perjanjian Gadai antara Penggugat selaku pihak yang menerima gadai

dengan Tergugat selaku pihak yang memberikan gadai. Bahwa akan tetapi

Tergugat selaku pihak yang memberikan gadai telah membayarnya kepada

Penggugat melalui NAI BINHOT yaitu pada tanggal 26 September 2013, dan

hal tersebut adalah atas permintaan dari Penggugat. Bahwa menurut NAI

BINHOT, beliau telah menyerahkan pembayaran tersebut kepada Penggugat.

Bahwa oleh karena hutang Tergugat kepada Penggugat sudah lunas (sudah

dibayar) maka gugatan Penggugat tidak dapat diperkarakan”.

Menimbang bahwa untuk membuktikan sanggahannya itu

seharusnya Tergugat menghadirkan NAI BINHOT di persidangan sebagai

saksi untuk membuktikan bahwa Tergugat selaku pihak yang memberikan

gadai telah membayarnya (menebusnya kembali) kepada Penggugat melalui

NAI BINHOT.

Menimbang bahwa asas dalam hukum perdata dikenal dengan

istilah: “Pacta sunt servanda”. Artinya: “Janji harus ditepati”. Vide Kamus

Hukum, Penyusun J.C.T. Simorangkir, S.H., dkk.

Menimbang bahwa kedua bidang sawah yakni sawah Pagal Lombu

dan sawah Toru Pasar telah tergadai sejak tahun 1987 (sudah berlangsung

selama 27 tahun).

Halaman 19 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Menimbang bahwa terlepas dari benar atau tidaknya Tergugat telah

membayar / melunasi hutangnya dengan jaminan gadai kedua bidang tanah

tersebut kepada Penggugat, berdasarkan Pasal 7 Undang Undang Nomor

56 Prp 1960 yang menyatakan: “bahwa barang siapa menguasai tanah

pertanian dengan hak gadai yang mulai berlakunya peraturan ini sudah

berlangsung 7 tahun atau lebih wajib mengembalikan tanah itu kepada

pemiliknya dalam waktu sebulan setelah tanaman yang ada selesai dipanen,

dengan tidak ada hak untuk menuntut pembayaran uang tebusan”. Maka

berdasarkan ketentuan Pasal 7 Undang Undang Nomor 56 Prp 1960

tersebut, tidak ada lagi keharusan Tergugat untuk membayar hutangnya

kepada Penggugat sebagai tebusan atas kedua bidang tanah yang telah

digadaikannya kepada Penggugat. Dengan demikian perjanjian gadai

tersebut telah berakhir demihukum, dan kedua bidang tanah yang menjadi

objek gadai tersebut harus dikembalikan kepada Tergugat (pihak yang

menggadaikan) tanpa syarat (tanpa beban apapun juga).

(Vide Yurisprudensi Hukum Indonesia yakni putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 420/K/Sip/1968 dan putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 810/K/Sip/1970).

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis

Hakim Pengadilan Tingkat Banding berpendapat bahwa keberatan

Penggugat pada memori banding nomor 2 tersebut, adalah tidak

berdasarkan hukum, sehingga harus ditolak.

Menimbang bahwa karena perjanjian gadai tersebut sudah

berlangsung lebih dari 7 (tujuh) tahun, maka Penggugat tidak berhak lagi

menuntut tebusan terhadap kedua bidang tanah objek gadai tersebut kepada

Tergugat, terlebih-lebih perjanjian gadai tersebut sudah berlangsung 27

tahun.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim Pengadilan

Tingkat Banding berpendapat bahwa gugatan pokok dari Penggugat, yaitu:

“Menghukum Tergugat untuk menyerahkan kepada Penggugat Sawah yang

bernama 1. PAGAL LOMBU dan 2. Sawah TORU PASAR sebagai Penerima

Gadai, untuk dapat dikuasai dan diusahai tanpa suatu halangan apapun juga

sampai dibayarkan uang tebusan oleh Tergugat kepada Penggugat sesuai

dengan Surat Perjanjian Gadai masing-masing tanggal 12-10-1987”, adalah

tidak berdasarkan hukum, sehingga harus ditolak.

Halaman 20 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Menimbang bahwa karena gugatan pokok ditolak, maka dengan

sendirinya gugatan selebihnya harus ditolak seluruhnya.

Menimbang bahwa Berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis

Hakim Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan

Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama yang berpendapat bahwa

gugatan Penggugat “Tidak Dapat Diterima (Obscuur Lebel)”, oleh karena itu

Putusan putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor 07/Pdt.G/2014/PN.Blg.

tanggal 24 Maret 2015, khusus “Dalam Pokok Perkara” harus dibatalkan, dan

Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding akan mengadili sendiri.

Menimbang, bahwa karena Penggugat dipihak yang kalah, maka

Penggugat harus dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam kedua

tingkat Pengadilan yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar tersebut

dalam diktum putusan ini.

Mengingat undang-undang serta peraturan lain yang berkaitan

dengan perkara ini.

MENGADILI:

Menerima permohonan banding dari Penggugat/Pembanding tersebut.

DALAM EKSEPSI:

- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor

07/Pdt.G/2014/PN.Blg. tanggal 24 Maret 2015 yang dimohonkan banding.

DALAM POKOK PERKARA:

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor

07/Pdt.G/2014/PN.Blg. tanggal 24 Maret 2015 yang dimohonkan banding

untuk seluruhnya.

MENGADILI SENDIRI:

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar ongkos perkara

untuk kedua tingkat pengadilan yang untuk tingkat banding ditetapkan

sebesar Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).

Halaman 21 dari 21 halaman PUTUSAN NOMOR: 202/PDT/2015/PT MDN

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari SENIN tanggal 28 September 2015oleh kami: RUSTAM IDRIS, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, BENARKARO-KARO, S.H, MH dan HERU PRAMONO, S.H, M.Hum masing-masing

sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari ini R A B U tanggal 7Oktober 2015 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim

Ketua Majelis tersebut dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut,

dibantu K H A I R U L, S.H.MH sebagai Panitera Pengganti, tanpa

dihadiri oleh para pihak yang berperkara.

HAKIM ANGGOTA MAJELIS HAKIM KETUA MAJELIS

1. BENAR KARO-KARO, S.H, M.H. RUSTAM IDRIS, S.H.

2. HERU PRAMONO, S.H, M.Hum.

PANITERA PENGGANTI:

K H A I R U L, S.H.MH

Perincian ongkos perkara :

Meterai ---------------- : Rp 6.000,-Redaks ---------------- : Rp 5.000,-Pemberkasan ------: Rp 139.000.-Jumlah--------------- : Rp.150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah).