DEMAM REUMATIK

6
A. Pengertian Demam reumatik adalah suatu penyakit peradangan serius yang dapat secara permanen mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutama katup-katup jantung golongan A dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poli artritis migrans akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritma marginatum. (Ngastiyah, 2005; 112) B. Patofisiologi Dalam reumatik dinyatakan sebagai penyakit autoimun. Streptokok diketahui dapat menghasilan kurang lebih 20 produk ekstrasel diantaranya yang penting ialah streptolisin O, streptolisin S, jialuronidase, streptokinase, difosforidin, dan masih ada beberapa lagi. Produk-produk tersebut merangsang timbulnya antibodi. DR diduga merupakan akibat kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap beberapa produk kita. Kaplan mengemukakan hipotesis tentang adanya reaksi silang antibodi terhadap streptokok dengan otot jantung yang mempunyai susunan antigen mirip dengan streptokok. Inilah penyebab reaksi auto imun. C. Etiologi Demam rheumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat interaksi individu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. Penyakit ini berhubungan erat dengan infeksi saluran nafas bagian atas oleh beta streptokokus hemolyticus golongan A. Faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam rheumatik dan penyakit jantung rheumatik terdapat pada individunya sendiri yaitu faktor genetik, jenis kelamin, golongan etnik, ras, umur dan keadaan gizi. Sedangkan faktor-faktor lingkungan adalah keadaan sosial, ekonomi yang buruk iklim dan geografi serta cuaca. D. Manifestasi Klinis Gejala demam rheumatik terdiri dari 4 stadium yaitu :

Transcript of DEMAM REUMATIK

Page 1: DEMAM REUMATIK

A. Pengertian

Demam reumatik adalah suatu penyakit peradangan serius yang dapat secara permanen mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutama katup-katup jantung golongan A dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poli artritis migrans akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritma marginatum. (Ngastiyah, 2005; 112)

B. Patofisiologi

Dalam reumatik dinyatakan sebagai penyakit autoimun. Streptokok diketahui dapat menghasilan kurang lebih 20 produk ekstrasel diantaranya yang penting ialah streptolisin O, streptolisin S, jialuronidase, streptokinase, difosforidin, dan masih ada beberapa lagi.

Produk-produk tersebut merangsang timbulnya antibodi. DR diduga merupakan akibat kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap beberapa produk kita. Kaplan mengemukakan hipotesis tentang adanya reaksi silang antibodi terhadap streptokok dengan otot jantung yang mempunyai susunan antigen mirip dengan streptokok. Inilah penyebab reaksi auto imun.

C. Etiologi

Demam rheumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat interaksi individu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. Penyakit ini berhubungan erat dengan infeksi saluran nafas bagian atas oleh beta streptokokus hemolyticus golongan A.

Faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam rheumatik dan penyakit jantung rheumatik terdapat pada individunya sendiri yaitu faktor genetik, jenis kelamin, golongan etnik, ras, umur dan keadaan gizi. Sedangkan faktor-faktor lingkungan adalah keadaan sosial, ekonomi yang buruk iklim dan geografi serta cuaca.

D. Manifestasi Klinis

Gejala demam rheumatik terdiri dari 4 stadium yaitu :

Stadium IStadium ini berupa adanya infeksi saluran nafas bagian atas oleh kuman beta hemolyticus golongan A dengan keluhan demam batuk, sakit menelan. Kadang disertai muntah dan diare. Pada pemeriksaan hasil terdapat eksudat dan tanda-tanda peradangan lainnya. Infeksi ini biasanya berlangsung selama dua sampai empat hari dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.

Stadium IIDisebut periode laten masa antara infeksi streptokoccus dengan permulaan gejala demam rheumatik. Biasanya dalam waktu satu sampai tiga minggu, kecuali korea yang dapat timbul dalam enam minggu atau beberapa bulan kemudian.

Stadium II

Page 2: DEMAM REUMATIK

Adalah fase akut demam rheumatik. Gejala minor berupa gejala peradangan umum dengan didapatkannya demam tidak begitu tinggi, lesu, lekas tersiggung, berat badan menurun, anoreksia. Aemia dijumpai sebagai akibat tertekannya sistem eritropoletik, bertambahnya volume plasma, memendeknya umur eritrosit dan adanya perdarahan dari hidung (epistakasis).

Stadium IVDisebut juga stadium inaktif. Baik pasien DR tanpa kelainan jantung maupun dengan kelainan jantung reumatik tanpa gejala sisa katup tidak menunjukkan gejala kelaian. Tetapi pasien yang dengan kelainannya, pada fase ini pasien DR / PJR dapat mengalami reaktivitas peyakitnya. (Ngastiyah, 2005; 114)

E. Komplikasio Aritmia jantungo Gagal jantungo Parikarditis dengan efusi yang luaso Pneumonitis rheumatico Emboli paruo Infarko Kelainan katup jantung. (Arif Mansjoer, 2000; 452)

F. Pemeriksaan Diagnostik Ekokardiografi: untuk mendiagnosa perikarditis Perikardiosentasis: untuk mendiagnosis perikarditis Pemeriksaan foto toraks: untuk mendeteksi kardiomegali Elektrokardiogram (EKG): bio atrioventrikuler (AV) dan pemanjangan segmen PR terdapat

pada karditis Laju endap darah (LED): meningkat pada peradangan. (Cecily L. Betz & Linda A. Snowden,

2002; 432)

G. Penatalaksanaana) Istirahatb) Eradikasi kuman streptokokc) Penggunaan obat anti radang bergantung terdapatnya dan beratnya karditd) Pengobatan suportif berupa diet tinggi kalori dan protein serta vitamin (terutama vitamin C)

dan pengobatan terhadap komplikasi.

Page 3: DEMAM REUMATIK

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Lakukan pengkajian fisik rutin Dapatkan riwayat kesehatan khususnya mengenai bukti-bukti infeksi streptokokus antesenden Observasi adanya menifestasi demam reumatik Demam ringan, biasanya memuncak di sore hari Epitaksis tidak dapat dijelaskan Nyeri abdomen Kelemahan Keletihan Pucat Kehilangan nafsu makan Penurunan berat badan

(Donna L. Wong, 2003; 531)2. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan rasa nyaman nyeri pada sendi b/d proses inflamasib. Kurangnya pengetahuan orang tua atau anak b/d pengobatan, pembatasan aktivitasc. Resiko tinggi cedera b/d adanya organisme streptokokus

3. Perencanaan

DX I : Gangguan rasa nyaman nyeri pada sendi b/d proses inflamasi

Tujuan : Terpenuhinya rasa nyaman dan aman.

Kriteria hasil : Menyatakan nyeri hilang.

Intervensi Rasionalisasi

- Anjurkan klien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri.

- Kaji dan catat respos pasien.

- Tinggikan kepala tempat tidur bila klien nafas pendek. - Letakkan klien pada istirahat total

- Menurunkan TD, nyeri dan penurunan demam dapat merangsang sistem saraf simpatis. - Memberikan inflamasi tentang kemajuan penyakit - Memudahkan pertukaran gas.

- Menurunkan kebutuhan oksigen untuk meminimalkan resiko cedera

Page 4: DEMAM REUMATIK

DX II : Kurangnya pengetahuan orang tua atau anak b/d pengobatan, pembatasan aktivitas.

Tujuan : Orang tua dapat memahami tentang regumen pengobatan dengan pembatasan aktivitas.

Kriteria hasil : Menyatakan pemahaman tentang penyakit.

Intervensi Rasionalisasi

- Kaji tingkat pengetahuan klien atau orang terdekat.- Waspada terhadap tanda penginderaan.

- Berikan penguatan penjelasan faktor resiko, pembatasan diet, obat dan gejala yang memerlukan perhatian medis cepat.

- Berikan informasi dalam bentuk belajar yang bervariasi

- Perlu untuk pengobatan instruksi individu.

- Mekanisme perhatian alamiah seperti marah, menolak, dapat belajar.- Memberikan kesempatan pada pasien untuk mencakup informasi dan mengasumsi kontrol dalam program rehabilitasi.- Penggunaan metode belajar yang bermacam-macam meningkatkan penyerapan materi

DX III : Resiko tinggi cedera b/d adanya organisme streptokokus.

Tujuan : klien (keluarga) mematuhi program terapeutik keomplikasi atau rasa tidak nyaman yang dialami px minimal atau tidak ada.

Kriteria hasil : Anak dan keluarga mematuhi program terapeutik. Anak pulih dari penyakit dengan komplikasi atau ketidaknyamanan yang minimal atau tidak ada.

Intervensi Rasionalisasi

- Tanyakan pada keluarga dan anak yang lebih besar apakah anak pernah mengalami reaksi alergi terhadap penisilin.- Dorong istirahat dan nutrisi yang adekuat.- Beri kesempatan pada anak dan keluarga- untuk mengugkapkan perasaan.- Jelaskan pada anak dan keluarga ttentang pentingnya pengawasan terus-menerus dan pengawasan kesehatan jangka panjang

- Penisilin merupakan obat pilihan untuk demam rematik.- Untuk mendorong bertahan tubuh alami.- Untuk mempermudah koping yang positif.- Karena anak rentan terhadap kekambuhan demam rematik.- Untuk mengendalikan proses inflamasi dan menurunkan demam serta ketidaknyamanan