deltaic

download deltaic

of 10

Transcript of deltaic

  • 8/3/2019 deltaic

    1/10

    7.4 DELTAKata delta digunakan pertama kali oleh filosof Yunani yang bernama Herodotus padatahun 490 SM, dalam penelitiannya pada suatu bidang segitiga yang dibentuk olehendapan sungai pada muara Sungai Nil. Delta didifinisikan oleh Bhattacharya dan

    Walker (1992) adalah Discrette shoreline proturberance formed when a river entersan ocean or other large body of water.

    Proses pembentukan delta adalah akibat akumulasi dari sedimen sungai pada danauatau pantai. Delta merupakan sebuah lingkungan yang sangat kompleks dimanabeberapa faktor utama mengontrol proses distribusi sedimen dan morfologi delta,faktor-faktor tersebut adalah energi sungai, pasang surut, gelombang, iklim,kedalaman air dan subsiden (Tucker, 1981). Untuk membentuk sebuah delta, sungaiharus mensuplai sedimen secara cukup untuk membentuk akumulasi aktif, dalam halini prograding system. Hal ini berarti bahwa jumlah sedimen yang diendapkan harus

    lebih banyak dibandingkan dengan sedimen yang terkena erosi sebagai dampakgelombang dan/atau pasang surut. Dalam beberapa kasus, pengendapan sedimensungai ini banyak berubah karena faktor di atas, sehingga banyak ditemukan variasikarakteristik pengendapan sedimennya, meliputi distributary channels, river-mouthbars, interdistributary bays, tidal flat, tidal ridges, beaches, eolian dunes, swamps,marshesdan evavorites flats(Coleman& Prior, 1982).

    Ketika sebuah sungai memasuki laut atau danau, terjadi penurunan energitranportasi secara drastis, yang diakibatkan bertemunya arus sungai dengangelombang, maka sedimen yang dibawanya akan terendapkan secara cepat danterbentuklah sebuah delta (Gambar 7.15). Namun demikian, hal itu dapat terjadiapabila cairan dari sungai lebih pekat dari pada cairan laut/danau. Sebaliknyaapabila cairan dari sungai lebih encer dibandingkan cairan laut/danau, makasedimen yang dibawa sungai akan tersebar jauh ke arah laut, dan sedimen yangdibawa cairan laut akan mengendap di mulut sungai. Deposit (endapan) pada deltapurba telah diteliti dalam urutan umur stratigrafi, dan sedimen yang ada di deltasangat penting dalam pencarian minyak, gas, batubara dan uranium. Delta modernsaat ini berada pada semua kontinen kecuali Antartica. Bentuk delta yang besardiakibatkan oleh sistem drainaseyang aktif dengan kandungan sedimen yang cukuptinggi.

    7.4.A Klasifikasi dan pengendapan delta

    Pada tahun 1975, M.O Hayes (Allen & Coadou, 1982) mengemukakan sebuahkonsep tentang klasifikasi coastal yang didasarkan pada hubungan antara kisaranpasang surut (mikrotidal, mesotidal dan makrotidal) dan proses sedimentologi. Padatahun 1975, Galloway menggunakan konsep ini dalam penerapannya terhadapaluvial delta, sehingga disimpulkan klasifikasi delta berdasarkan pada dominasienerginya (Gambar 7.16), yaitu :

    1. Delta sungai (fluvial-dominated delta)2. Delta pasang-surut (tide-dominated delta)3. Delta ombak (wave-dominated delta)

  • 8/3/2019 deltaic

    2/10

    Gambar 7.15: Geomorfologi suatu delta dari citra satelit

    Gambar 7.16: Skema klasifikasi delta menurut Galloway (1975).

    Delta Sungai (Fluvial- dominatedDelta)

    Delta sungaipada dasarnya dipengaruhi lingkungan yang disebabkan oleh energisungai. Pengaruh energi sungai sangat dominan dan pengaruh dari pasang-surutserta gelombang sangat kecil (Gambar 7.17). Delta jenis ini umumnya terbentukpada mikrotidal regimedengan kemiringan beting (shelf) sangat besar (Nichols,

  • 8/3/2019 deltaic

    3/10

    1999). Akibat dari pengaruh sungai yang sangat dominan, morfologi yang terbentuksering memperlihatkan bentuk seperti kaki burung atau birdfootdengan fluviallevees, interdistributary baysdan distributary mouth barpada inlet.

    Gambar 7.17 Fluvial - dominatedDelta pada system delta Mississipi (Reineck danSingh, 1980)

    Selanjutnya pada delta sungai dipengaruhi oleh prilaku air sungai sehinggadapat dapat diidentifikasi menjadi 3 ciri yaitu :

    1. Homopycnal flow

    Pada proses ini air sungai yang memasuki cekungan mempunyai berat jenis samadengan berat jenis air laut, kecepatan alirannya tinggi (jet aot flow),pengendapan terjadi dengan tiba-tiba, kandungan cairannya bercampur,endapannya kasar (Gambar 7.18)

  • 8/3/2019 deltaic

    4/10

    Gambar 7.18 Homopycnal flowpada delta sungai.

    2. Hyperpycnal flow

    Pada ciri ini bila air sungai mempunyai densitas yang lebih besar daripada basinwater menghasilkan arah orientasi vertikal ini dikenal sebagai plane -jet flow

    (Gambar 7.19). Pada ciri ini densitas menghasilkan arus yang dapat mengerosipada awalnya akan tetapi akhirnya endapannya berada sepanjang sebagianbesar slope dari delta front pada aliran turbidit.

    Gambar 7.19 Hyperpycnal flow

    3. Hypopycnal flow

    Pada ciri ini bila air sungai yang mengalir densitasnya lebih kecil dari basinwater. Pada Hypopycnal flow sedimen yang halus dibawa dalam supensikeluar dari muara sebelum flucullate dan mengendap (Gambar 7.20).

    Flocculate meliputi gabungan sedimen halus dalam small lump memberikankeberadaan muatan ion positip dalam sea water yang menetralisir muatannegatif pada partikel lempung. Hypopycnal flow cenderung menghasilkan deltafront area yang aktif dan besar, kemiringan nya 1 derajat atau kurang, berbedadengan sebagian besar delta yang ada sekitar 10 sampai 20 derajat (Bogg,1995).

  • 8/3/2019 deltaic

    5/10

    Gambar 7.20 Hypopycnal flow

    Delta Pasang-surut (Tidedominated Delta

    )

    Pada proses ini digambarkan bila pengaruh pasang surut lebih besar dari aliransungai yang menuju muara sungai, arus yang dua arah dapat mendistribusikankembali sedimen yang ada di muara, menghasilkan sand filled, flumee-shapeddistributariesd. Delta pasang-surut biasanya terbentuk pada ujung teluk.

    Delta modern Ganga-Brahmaputra adalah sebuah contoh delta yang didominasi olehpengaruh pasang surut (Gambar 7.21). Bila dibandingkan delta Missisippi ukuranluas delta Brahmaputra tiga kali lebih besar (Boggs, 1995).

    Rata-rata keluarannya dua kali dibandingkan dengan delta Missisippi, khususnyapada saat musim hujan. Rata-rata daerah tidal sangat besar, sekitar 4 m danpengaruh gelombang sangat kecil. sand yang ditransportasikan sangat intensselama musim hujan, dimana sand yang diendapkan serupa dengan braidesstream. Pada jenis delta ini dicirikan dengan lingkungan tidal-flat, naturallevees, dan fload basin, yang mana sedimennya halus diendapkan dari

    suspension.

    Pengaruh arus pasang surut yang kuat dimanisfestasikan oleh kehadiran jaringantidal sand bars dan channel yang diorientasikan berbentuk kasar paralel terhadap

    arah aliran arus tidal. Tide dominateddelta biasanya dapat dibedakan dari fluvialdominated deltadari munculnya struktur-struktur sedimen yang mencirikan tipefacies sedimen tidal (Allen & Coadou, 1982).

  • 8/3/2019 deltaic

    6/10

    Gambar 7.26 Tide- Dominated delta pada Delta modern Ganges-Brahmaputra

    Delta Ombak (Wave-dominated Delta)

    Penyebab pada system ini adalah aliran gelombang yang kuat dan perlambatan darialiran sungai sehingga aliran sungai tertarik atau dibelokan di muara sungai.Distribusi endapan pada muara, dilakukan oleh gelombang dan di redistribusikansepanjang delta front oleh arus long-shore sehingga bentuk gelombang yang

    timbul di shore-line lebih menonjol seperti di pantai yaitu barrier bars dan spit(menyebul) (Gambar 7.27).

    Gambar 7.27 Skema sistem delta ombak

    Selanjutnya dapat dicirikan juga dengan adanya smooth delta front yangmeliputi pengembangan yang baik dari punggungan coalescent beach, salah satucontoh pada wave dominateddelta adalah Sao Fransisco delta (Gambar 7.28).Dimensi luasnya lebih kecil bila dibandingkan Missisippi delta.

    Perbedaan karakteristik dari wave dominateddelta ini akan dicirikan dengan adanya

    high wave energy fringepada delta front. Endapan-endapannya akan dicirikan

  • 8/3/2019 deltaic

    7/10

    dengan kehadiran struktur-struktur sedimen seperti pada pantai, shoreface danstrom sedimen.

    Gambar 7.28 Delta ombak pada Delta Sao Fransisco

    Berdasarkan sumber endapannya, secara mendasar delta dapat dibedakan menjadidua jenis (Nemec, 1990 dalam Boggs, 1995) (Gambar 7.20), yaitu:

    1. Non Alluvial Delta1. Pyroklastik delta2. Lava delta2. Alluvial Delta1. River Delta

    Pembentukannya dari deposit sungai tunggal.

    2. Braidplain Delta

  • 8/3/2019 deltaic

    8/10

    Pembentukannya dari sistem deposit aliran teranyam

    3. Alluvial fan DeltaPembentukannya pada lereng yang curam dikaki gunung yangluas yang dibawa air.

    4. Scree-apron deltasTerbentuk ketika endapan screememasuki air.

    Gambar 7.20 Klasifikasi Delta didasarkan pada sumber endapannya

    (Nemec, 1990 dalam Boggs, 1995)

    7.4.B Fisiografi Delta

    Berdasarkan fisiografinya, delta dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagianutama (Gambar 7.29), yaitu :

    1. Delta plain2. Front Delta3. Prodelta

    Gambar 7.29 Fisiografi Delta (Allen)

  • 8/3/2019 deltaic

    9/10

    Delta plain

    Delta plain merupakan bagian kearah darat dari suatu delta. Umumnya terdiridari endapan marsh dan rawa yang berbutir halus seperti serpih dan bahan-bahanorganik (batubara). Delta plain merupakan bagian dari delta yang karakteristiklingkungannya didominasi oleh proses fluvial dan tidal. Pada delta plain sangat

    jarang ditemukan adanya aktivitas dari gelombang yang sangat besar. Daerah deltaplain ini ditoreh (incised) oleh fluvial distributaries dengan kedalaman berkisar dari 5

    30 m. Pada distributaries channel ini sering terendapkan endapan batupasirchannel-fill yang sangat baik untuk reservoir (Allen & Coadou, 1982).

    Delta front

    Delta front merupakan daerah dimana endapan sedimen dari sungai bergerakmemasuki cekungan dan berasosiasi/berinteraksi dengan proses cekungan (basinal).

    Akibat adanya perubahan pada kondisi hidrolik, maka sedimen dari sungai akan

    memasuki cekungan dan terjadi penurunan kecepatan secara tiba-tiba yangmenyebabkan diendapkannya material-material dari sungai tersebut. Kemudianmaterial-material tersebut akan didistribusikan dan dipengaruhi oleh proses basinal.Umumnya pasir yang diendapkan pada daerah ini terendapkan pada distributaryinlet sebagai bar. Konfigurasi dan karakteristik dari bar ini umumnya sangat cocoksebagai reservoir, didukung dengan aktivitas laut yang mempengaruhinya (Allen &Coadou, 1982).

    Prodelta

    Prodelta adalah bagian delta yang paling menjauh kearah laut atau sering disebutpula sebagai delta front slope. Endapan prodelta biasanya dicirikan dengan endapanberbutir halus seperti lempung dan lanau. Pada daerah ini sering ditemukan zonalumpur (mud zone) tanpa kehadiran pasir. Batupasir umumnya terendapkan padadelta front khususnya pada daerah distributary inlet, sehingga pada daerah prodeltahanya diendapkan suspensi halus. Endapan-endapan prodelta merupakan transisikepada shelf-mud deposite. Endapan prodelta umumnya sulit dibedakan denganshelf-mud deposite. Keduanya hanya dapat dibedakan ketika adanya suatu dataruntutan vertikal dan horisontal yang baik (Reineck & Singh, 1980).

    7.4.C Studi Kasus Delta Mahakam.

    Delta Mahakam terbentuk pada muara sungai Mahakam di Kalimantan Timur sekitar50 km selatan Khatulistiwa. Delta Mahakam terletak dalam Kutei basin dengan tipe

    Mixed Fluvial-Tide Dominated dengan umur Miocene tengah (Allen & Coadou,1982). Daerah delta mahakam terdiri dari 1300 km2 delta plain, 1000 km2 delta frontdan 2700 km2 prodelta.

    Delta ini karena terletak pada daerah khatulistiwa sangat dipengaruhi oleh musin,antara lain musim hujan dan musim panas. Maksimum curah hujan sangat tinggipada bulan Januari, minimum pada bulan Agustus (Allen, 1994), temperatur relatif

    konstan antara 26 sampai 30 derajat.

  • 8/3/2019 deltaic

    10/10

    Delta Mahakam Menunjukkan bentuk fan, dimana cabang fluvial distributarieskeluar dari sungai Mahakam (Gambar 7.30) dan keluar melintasi delta plain pada

    jarak 50 km dari batas upstream dari delta. Volume sedimen yang dialirkan olehsungai Mahakam ini sekitar 8 x 106 m3 pertahun Pada delta ini ada 3 sistemdistribusi fluvial yang menjadi ciri khas dari delta Mahakam. Distribusi inidikelompokkan dalam sistem northen dan southern. Umumnya gelombang yang

    mempengaruhi delta ini sangat kecil, ketinggiannya hanya sekitar 60 cm. Sedangkanaktivitas tidal pada daerah ini merupakan mesotidal.

    Gambar 7.30 Delta Mahakam (Allen)