DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

16
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 44 ANALISIS BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER DENGAN PENDEKATAN MIMETIK Ira Rahayu Jurdiksatrasia Unswagati Cirebon ABSTRAK Karya sastra lahir bukan dari kekosongan budaya. Ungkapan ini kiranya menjadi acuan bahwa diciptakannya karya sastra bukan semata-mata hasil imajinasi kosong belaka, tapi hasil kontemplasi dari penciptanya. Novel sebagai salah satu jenis karya sastra tidak lepas dari hal tersebut. Ada sebagian novel yang menggunakan data-data faktual di dalamnya seperti nama tokoh, setting, maupun rekaman peristiwa, sehingga pembaca sering kali terkecoh untuk membedakan apakah novel yang dibacanya benar-benar mengandung unsur fakta atau sekedar fiksi belaka. Jika benar terdapat fakta di dalamnya apakah fakta itu tersaji apa adanya ataukah mendapat polesan dari subjektivitas pengarangnya. Adapun novel Bumi Manusia, novel Bumi Manusia kental dengan nuansa sejarah, karena banyak mengangkat rekaman peristiwa yang terjadi pada lingkup waktu fase pergantian abad 19 ke abad 20. Banyaknya data yang hampir mirip dengan data-data faktual yang dapat dibuktikan kebenarannya. Hal ini membuat penulis merasa tertarik untuk mengungkap kandungan fakta yang terdapat dalam karya fiksi ini. Penulis juga tertarik untuk mengungkap sejauh mana data-data itu dapat dihubungkan dengan realitas kehidupan yang pernah terjadi. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode analisis kritik sastra berdasarkan pendekatan mimetik. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data analisis dokumen. Kata Kunci: Novel, Mimetik, Fakta dan fiksi A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Karya sastra adalah ciptaan yang dapat menimbulkan rasa indah baik orang yang membaca atau merasakannya, baik dari segi bahasa maupun isinya (Suprapto, 1993:42). Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Menurut Teeuw (1967:67) Novel adalah genre prosa yang menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang luas, selain itu novel juga menyajikan masalah- masalah kemasyarakatan yang paling luas. Pada umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, novel dikatakan genre yang paling sosiologis dan responsif sebab sangat peka terhadap fluktuasi sosiohistoris ( Ratna, 2004:336). Ada sebagian novel yang menggunakan data-data faktual di dalamnya seperti nama tokoh, setting, maupun rekaman peristiwa, sehingga pembaca sering kali terkecoh untuk membedakan apakah novel yang dibacanya benar-benar mengandung unsur fakta atau sekedar fiksi belaka. Jika benar terdapat fakta di dalamnya, apakah fakta itu tersaji apa adanya ataukah mendapat polesan dari subjektivitas pengarangnya. Adapun Novel Bumi Manusia merupakan salah satu novel dari rangkaian tetralogi buru karya Pramoedya Ananta Toer yang terbit pada tahun 1980. Novel ini dibuat saat Pramoedya menjalani masa

Transcript of DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Page 1: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

44

ANALISIS BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER DENGANPENDEKATAN MIMETIK

Ira Rahayu

Jurdiksatrasia Unswagati Cirebon

ABSTRAK

Karya sastra lahir bukan dari kekosongan budaya. Ungkapan ini kiranya menjadi acuan bahwadiciptakannya karya sastra bukan semata-mata hasil imajinasi kosong belaka, tapi hasilkontemplasi dari penciptanya. Novel sebagai salah satu jenis karya sastra tidak lepas dari haltersebut. Ada sebagian novel yang menggunakan data-data faktual di dalamnya seperti namatokoh, setting, maupun rekaman peristiwa, sehingga pembaca sering kali terkecoh untukmembedakan apakah novel yang dibacanya benar-benar mengandung unsur fakta atau sekedarfiksi belaka. Jika benar terdapat fakta di dalamnya apakah fakta itu tersaji apa adanya ataukahmendapat polesan dari subjektivitas pengarangnya. Adapun novel Bumi Manusia, novel BumiManusia kental dengan nuansa sejarah, karena banyak mengangkat rekaman peristiwa yangterjadi pada lingkup waktu fase pergantian abad 19 ke abad 20. Banyaknya data yang hampirmirip dengan data-data faktual yang dapat dibuktikan kebenarannya. Hal ini membuat penulismerasa tertarik untuk mengungkap kandungan fakta yang terdapat dalam karya fiksi ini.Penulis juga tertarik untuk mengungkap sejauh mana data-data itu dapat dihubungkan denganrealitas kehidupan yang pernah terjadi. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,maka metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode analisis kritik sastra berdasarkanpendekatan mimetik. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakanteknik pengumpulan data analisis dokumen.

Kata Kunci: Novel, Mimetik, Fakta dan fiksi

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Karya sastra adalah ciptaan yangdapat menimbulkan rasa indah baik orangyang membaca atau merasakannya, baikdari segi bahasa maupun isinya (Suprapto,1993:42). Salah satu bentuk karya sastraadalah novel. Menurut Teeuw (1967:67)Novel adalah genre prosa yangmenampilkan unsur-unsur cerita yangpaling lengkap, memiliki media yang luas,selain itu novel juga menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas.Pada umumnya sebuah novel berceritatentang tokoh-tokoh dan kelakuan merekadalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenaitu, novel dikatakan genre yang palingsosiologis dan responsif sebab sangat peka

terhadap fluktuasi sosiohistoris ( Ratna,2004:336).

Ada sebagian novel yangmenggunakan data-data faktual didalamnya seperti nama tokoh, setting,maupun rekaman peristiwa, sehinggapembaca sering kali terkecoh untukmembedakan apakah novel yang dibacanyabenar-benar mengandung unsur fakta atausekedar fiksi belaka. Jika benar terdapatfakta di dalamnya, apakah fakta itu tersajiapa adanya ataukah mendapat polesan darisubjektivitas pengarangnya.

Adapun Novel Bumi Manusiamerupakan salah satu novel dari rangkaiantetralogi buru karya Pramoedya AnantaToer yang terbit pada tahun 1980. Novelini dibuat saat Pramoedya menjalani masa

Page 2: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

45

pengasingan sebagai tahanan politik diPulau Buru. Hal yang menarik dari novelBumi Manusia yaitu latar utamanya yangterjadi pada masa awal abad ke-20tepatnya pada tahun 1900. Bumi Manusiamenceritakan kehidupan Minke, putraseorang bupati yang memperolehpendidikan Belanda pada masa pergantianabad 19 ke abad 20. Pendapat yangberkembang menyatakan bahwa Minkeadalah nama samaran dari seorang tokohpers generasi awal Indonesia yakni RM.Tirto Adhi Soerjo.

Novel Bumi Manusia kentaldengan nuansa sejarah, karena banyakmengangkat rekaman peristiwa yangterjadi pada lingkup waktu fase pergantianabad 19 ke abad 20. Banyaknya data yanghampir mirip dengan data-data faktualyang dapat dibuktikan kebenarannya. Halini membuat penulis merasa tertarik untukmengungkap kandungan fakta yangterdapat dalam karya fiksi ini. Penulis jugatertarik untuk mengungkap sejauh manadata-data itu dapat dihubungkan denganrealitas kehidupan yang pernah terjadi.

B. KAJIAN TEORI1. Novela. Pengertian Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi,prosa yang tertulis dan naratif biasanyadalam bentuk cerita. Penulis novel disebutnovelis. Kata novel berasal dari bahasaItalia novella yang berarti "sebuah kisah,sepotong berita"Novel menurut Teeuw (1967:67) adalahsalah satu jenis ragam prosa yang padadasarnya merupakan satu bentuk ceritapanjang. Novel lebih panjang (setidaknya40.000 kata) dan lebih kompleks daricerpen, dan tidak dibatasi keterbatasanstruktural dan metrikal sandiwara atausajak. Novel adalah genre prosa yangmenampilkan unsur-unsur cerita yangpaling lengkap, memiliki media yang luas,selain itu novel juga menyajikanmasalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas.

Pada umumnya sebuah novelbercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuanmereka dalam kehidupan sehari-hari.Bahasa novel cenderung merupakanbahasa sehari-hari, bahasa yang palingumum digunakan dalam masyarakat olehkarena itulah novel dikatakan genre yangpaling sosiologis dan responsip sebabsangat peka terhadap fluktuasisosiohistoris. (Ratna, 2004:336)

Novel adalah karya sastra yangberfungsi sebagai tempat menuangkanpemikiran pengarangnya sebagai reaksiatas keadaan sekitarnya. Kenney (1966:31)juga menjelaskan bahwa novel adalahsuatu fiksi naratif yang panjang danmerupakan imitasi dari keadaansebenarnya.

Dari beberapa definisi di atasdapat ditarik satu kesimpulan bahwa noveladalah salah satu jenis ragam prosa yangpada dasarnya merupakan satu bentukcerita panjang, melibatkan banyak tokohdengan masing-masing wataknya danmerupakan suatu rangkaian peristiwa yangberkaitan dengan kehidupan manusia.

b. Unsur-unsur NovelMenurut Nurgioantoro (2007:23)

unsur-unsur pembangun sebuah novelterdiri atas unsur intrinsik dan unsurekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra daridalam sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilahyang menyebabkan karya sastra hadirsebagai karya sastra, unsur-unsur yangsecara faktual akan dijumpai jika orangmembaca karya sastra. Unsur intrinsiksebuah novel adalah unsur-unsur yangsecara langsung turut serta membanguncerita. Kepaduan antarberbagai unsurintrinsik inilah yang membuat sebuahnovel berwujud. Atau sebaliknya, jikadilihat dari sudut pembaca, unsur-unsurcerita inilah yang akan dijumpai jikamembaca sebuah novel. Unsur yangdimaksud, untuk menyebut sebagian saja,misalnya peristiwa, cerita, plot,

Page 3: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

46

penokohan, tema, latar, sudut pandangpenceritaan, bahasa atau gaya bahasa, danlain-lain.

Di pihak lain, unsur ekstrinsikadalah unsur-unsur yang berada di luarkarya sastra itu, tetapi secara tidaklangsung mempengaruhi bangunan atausistem organisme karya sastra, atau secaralebih khusus dapat dikaitkan sebagaiunsur-unsur yang mempengaruhi banguncerita sebuah karya sastra, namun karya itusendiri tidak ikut menjadi bagian didalamnya. Walau demikian, unsurekstrinsik cukup berpengaruh terhadaptotalitas bangun cerita yang dihasilkan,Wellek & Warren (seperti dikutipNurgiantoro, 2007:24). Oleh karena itu,unsur ekstrinsik sebuah novel haruslahtetap dipandang sebagai sesuatu yangpenting.

Unsur ekstrinsik dalam karyasastra terdiri dari beberapa unsur. Diantaranya adalah tentang keadaansubjektivitas individu, keyakinan, danpandangan hidup. Semua itu dapatmempengaruhi karya tulis. Selain itu jugayang termasuk unsur ekstrinsik adalahbiografi pengarang yang menentukan corakkarya sastra yang dihasilkannya. Unsurekstrinsik berikutnya adalah psikologipengarang (yang mencakup proseskreatifnya), psikologi pembaca, maupunpenerapan prinsip psikologi dalam karya.Unsur ekstrinsik lainnya yang juga akanberpengaruh terhadap karya sastra yaitu,keadaan di lingkungan pengarang sepertiekonomi, politik, dan sosial.

2. Kritik Sastraa. Pengertian Kritik Sastra

Sastra sebagai disiplin ilmusebagaimana dikemukakan oleh Wellekdan Warren (1968:43) terbagi menjadi tiga,yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritiksastra. Pernyataan Wellek dan Warren itumengimplikasikan bahwa teori, sejarah,dan kritik sastra memiliki kedudukan yangsejajar. Artinya, ketiga-tiganya penting

sehingga tidak ada yang lebih utamadibanding yang lainnya.

Kritik sastra merupakan salah satucabang studi sastra yang penting dalamkaitannya dengan ilmu sastra danpenciptaan sastra. Dalam bidang keilmuaansastra, kritik sastra tidak terpisahkandengan cabang studi sastra yang lain, yaituteori sastra dan sejarah sastra (Welek danWarren, 1968:39).

Kritik sastra ialah pertimbanganbaik dan buruk karya sastra, penerangandan penghakiman karya sastra(Jassin, 1959:44,45; Hudson, 1955:260).Berdasarkan hal itu dalam penelitian kritiksastra perlu dikemukakan apa dasar-dasaratau kriteria-kriteria yang dipergunakanuntuk mempertimbangkan karya sastra.Begitu juga perlu dibicarakan metode-metode yang dipergunakan untukmengerjakan atau mempertimbangkankarya sastra itu. Untuk menentukan baik-buruknya karya sastra diperlukan kriteriapenilaian atau ukuran-ukuran nilai. Jadi, disini perlu dipaparkan teori-teori yangberhubungan dengan penilaian karyasastra.

Menurut Abrams (Pradopo,2002:18) Kritik sastra merupakan studiyang berhubungan dengan pendefinisian,penggolongan, penguraian (analisis), danpenilaian (evaluasi) karya sastra. Sebelumsampai pada penilaian, karya sastra perludiinterpretasikan dan dianalisis. Dalampenelitian kritik sastra perlu dikemukakanteori-teori dan metode-metode analisis.Karya sastra perlu dianalisis karena karyasastra merupakan struktur yang kompleks,tanpa dianalisis karya sastra tidak dapatdimengerti dengan baik. Ada bermacam-macam cara analisis, tetapi tidak semuaanalisis sama baiknya. Analisis yang tidaktepat hanya menghasilkan suatu fragmen.

Jadi kritik sastra adalahpertimbangan baik dan buruk karya sastra,penerangan dan penghakiman karya sastra.Agar dapat menimbang baik dan burukkarya sastra, menjelaskan dan menghakimi

Page 4: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

47

karya sastra dengan tepat maka terlebihdahulu kritikus harus melakukan kegiatanpendefinisian, penggolongan, penguraian(analisis) karya sastra, Sebelum akhirnyasampai pada tahap penilaian (evaluasi)karya sastra.

b. Pendekataan Kritik MimetikKritik mimetik (mimetic criticism)

adalah kritik yang memandang karyasastra sebagai tiruan aspek-aspek alam,pencerminan atau penggambaran dunia dankehidupan. Kriteria utama yang dikenakanpada karya sastra adalah “kebenaran”penggambaran terhadap terhadap objekyang digambarkan, atau yang hendaknyadigambarkan.

Kritik mimetik didasari olehpandangan Plato. Pandangan Plato tidakdapat dilepaskan dari keseluruhanpendirian filsafatnya mengenai kenyataanyang bersifat hirarki. Plato (Teeuw,1984:220) berpendapat bahwa sastra, seni,hanya berupa peniruan, peneladanaan, ataupencerminan dari kenyataan, maka ia adadi bawah kenyataan itu sendiri.

Aristoteles menolak pendapatPlato. Aristoteles yang tidak menerimafilsafat ide Plato dan sistem nilainya yanghirarki. Dia justru menonjolkan aspekpositif dari mimetis. Aristoteles (Teeuw,1984:220) berpendapat bahwa dalamproses penciptaan, sastrawan tidak semata-mata meniru kenyataan melainkansekaligus menciptakan, menciptakansebuah dunia dengan kekukatankreativitasnya. Dunia yang diciptakanpengarang adalah sebuah dunia yang baru,dunia yang diidealkan, dunia yangmungkin dapat terjadi. Aristotelesberpandangan bahwa karya sastramerupakan perpaduan antara unsurmimetik dan kreasi, peniruan dankreativitas, khayalan, dan realitas.

Dari pemaparaan kritik sastraberdasarkan orientasi atau pendekatannyaterhadap karya sastra, maka penulismemilih analisis kritik sastra berdasarkan

pendekatan mimetik untuk menelisikketerkaitan fakta yang terkandung dalamkarya sastra (novel). Oleh karena itu, padabagian berikutnya penulis akanmenguraikan fakta dan fiksi dalam novel.

c. Fakta dan Fiksi dalam NovelPembaca sering sekali merasa

terkecoh setelah membaca sebuah novelyang di dalamnya terkandung tempat danwaktu kejadian (setting), nama-namatokoh, dan peristiwa yang hampir samadengan fakta yang ada. Hal tersebutmeninggalkan tanda tanya besar di benakpembaca yaitu apakah novel yangdibacanya mengandung kebenaran faktaataukah hanya berupa teks fiksi belaka.Untuk lebih jelasnya maka penulis akanmencoba memaparkan beberapa pendapatpara ahli tentang fiksi.

Abrams (Nurgiantoro, 2007:2)menyatakan bahwa. Prosa dalampengertian kesastraan juga disebut fiksi(fiction), teks naratif (narrative text) atauwacana naratif (narrative discource)(dalam pendekataan struktur dan semiotik).Istilah fiksi dalam pengertian ini berarticerita rekaan atau cerita khayalan. Hal inidisebabkan fiksi merupakan karya naratifyang isinya tidak menyaran padakebenaran sejarah.

Pendapat Abrams juga dipertegasoleh Nurgiantoro. Nurgiantoro (2007:2)berpendapat bahwa karya fiksi adalahkarya yang menceritakan sesuatu yangbersifat rekaan, khayalan, sesuatu yangtidak ada dan terjadi sungguh-sungguhsehingga ia tak perlu dicari kebenarannyadalam dunia nyata.

Dari pendapat Abrams danNurgiantoro tersebut dapat disimpulkanbahwa novel tak lain hanyalah sesuatuyang lahir dari khayalan belaka. Disamping itu, bukankah sebagai karyaimajiner, novel menawarkan berbagaipermasalahan manusia dan kemanusiaan,hidup dan kehidupan. Pengarangmenghayati berbagai permasalahan

Page 5: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

48

tersebut dengan penuh kesungguhan yangkemudian diungkapkannya kembalimelalui sarana fiksi sesuai denganpandangannya.

Bertentangan dengan pendapatAbrams, fiksi menurut pandanganAltenbernd dan lewis (seperti dikutipNurgiantoro, 2007:2)

Prosa naratif yang bersifatimajinatif, namun biasanya masuk akaldan mengandung kebenaran yangmendramatisasikan hubungan-hubunganantar manusia. Pengarang mengemukakanhal itu berdasarkan pengalaman danpengamatannya terhadap kehidupan.Namun, hal itu dilakukan secara selektifdan dibentuk sesuai dengan tujuannyayang sekaligus memasukan unsur hiburandan penerangan terhadap pengalamankehidupan manusia. Penyeleksianpengalaman kehidupan yang akandiceritakan tersebut tentu saja bersifatsubjektif.

Dari beberapa pendapat di atasdapat disimpulkan bahwa fiksimenceritakan berbagai masalah kehidupanmanusia dalam interaksinya denganlingkungan dan sesame, interaksinyadengan diri sendiri, serta interaksinyadengan Tuhan. Fiksi merupakan hasildialog, kontemplasi, dan reaksi pengarangterhadap lingkungan dan kehidupan. Walauberupa khayalan, tidak benar jika fiksidianggap sebagai hasil kerja lamunanbelaka, melainkan penghayatan danperenungan secara intens, perenunganterhadap hakikat hidup dan kehidupan.perenungan dengan penuh kesadaran dantanggung jawab. Fiksi merupakan karyaimajinatif yang dilandasi kesadaran dantanggung jawab dari segi kreativitassebagai karya seni. Fiksi menawarkanmodel-model kehidupan sebagaimana yangdiidealkan oleh pengarang sekaligusmenunjukan sosoknya sebagai karya seniyang berunsur estetik dominan.

Berbeda dengan fiksi, fakta adalahsesuatu yang benar-benar ada dan terjadi di

dunia nyata sehingga kebenarannya pundapat dibuktikan dengan data empiris.Dalam dunia fiksi mungkin ada yangberhubungan dengan fakta atau merujukpada data, mungkin dalam fiksi itu adadata yang dapat dirujuk, sesuatu yangdiobservasi, dinilai secara objektif, sepertihalnya karya ilmiah. Berbeda denganilmuan yang mengolah data secara objektifpengarang fiksi mengolah data secarasubjektif, seorang pengarang fiksimenggunakan data lalu iamengkombinasikan dan memanipulasi dataitu dengan imajinasi.

Sumber karya ilmiah dan sastrasebenarnya sama, yakni alam sertaperistiwa yang ada dalam masyarakat.Caralah yang membedakannya: carapandang, cara persepsi, cara meyakinkan,cara mengungkapkan. Pada perinsipnyatujuannya sama yaitu menemukankebenaran, mengungkapkan rahasiakehidupan, membantu kesulitan orangbanyak, memberikan jalan untukmengenali kehidupan, memudahkan dalammenjalani kehidupan, dan lain-lain.

Novel sebagai karya fiksimenawarkan sebuah dunia, dunia yangberisi model kehidupan yang diidealkan,dunia imajinatif, yang dibangun melaluiberbagai unsur interinsiknya sepertiperistiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar,sudut pandang, dan lain-lain yangkesemuannya bersifat imajinatif.Kesemuanya itu bersifat noneksistensial,karena dengan sengaja dikreasikan olehpengarang, dibuat mirip, diintimidasikanatau dianalogikan dengan dunia nyatalengkap dengan peritiwa-peristiwa danlatar aktualnya sehingga tampak sepertisungguh ada dan terjadi, terlihat berjalandengan sistem koherensinya sendiri.Kebenaran dalam fiksi dengan demikiantidak harus sama dan memang tidak perludisamakan dengan kebenaran yang berlakudi dunia nyata. Hal ini disebabkan duniafiksi yang imajinatif dengan dunia nyata

Page 6: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

49

masing-masing memiliki sistem hukumnyasendiri.

Ada perbedaan antara kebenarandalam dunia fiksi dengan kebenaran didunia nyata. Kebenaran dalam dunia fiksiadalah kebenaran yang sesuai dengankeyakinan pengarang, kebenaran yangtelah diyakini “keabsahannya” sesuaidengan pandangannya terhadap masalahhidup dan kehidupan. Kebenaran dalamkarya fiksi tidak harus sejalan dengankebenaran yang berlaku di dunia nyata,misalnya kebenaran dari segi hukum,moral, agama, bahkan logika dansebagainya. Sesuatu yang tidak mungkinterjadi dan tidak dianggap benar di dunia,dapat saja terjadi dan dianggap benar didunia fiksi.

Adanya ketegangan yang terjadikarena hubungan faktual dan kebenaranimajinatif, sebenarnya juga bersumber daripandangan Aristoteles (Teeuw, 1984:222).

Karya sastra merupakan paduanantara unsur mimetik dan kreasi, peniruandan kreativitas, khayalan dan realitas.Teori mimetik menganggap bahwa fiksihanya merupakan peniruan ataupencerminan terhadap realitas kehidupan,sekaligus merupakan hasil kreativitaspengarang.

Pandangan Aristoteles selanjutnyadiperjelas oleh pandangan Scoles danKellogg(Ratna, 2003: 108)

Totalitas makna karya terkandungdalam antarhubungan dunia nyata dandunia fiksi, antarrefresentasi denganilustrasi. Refresentasi berkaitan denganciri-ciri mimesis, sedang ilustrasiberkaitan dengan sistem simbol.Memahami karya sastra pada dasarnyaadalah memahami antarhubunganrepresentasi dengan ilustrasi, sekaligusmemahami prasyarat ruang dan waktu,sebagai penjelasan komposisi danaktualisasi karya.

Oleh sebab itu, novel sebagai salahsatu bentuk narasi fiksi tidak terlepas darikeseharian, karena pada kenyataannya,

narasi itu ada dalam kehidupan keseharian.Novel terkadang digunakan untukmengkontruksikan sejarah pribadi, untukmemberikan pengajaran kepada pembaca,untuk menghibur orang lain, menyediakancontoh-contoh untuk argumen dan untukmerekam sejarah budaya dan dunia.

Novel berkemungkinan mengandungfakta dalam kehidupan sehari-hari akantetapi, yang menjadi masalah bagaimanamengetahui fakta dan fiksi dalam noveltersebut. Satu hal yang perludiperhitungkan adalah adanya imajinasi.Unsur itu yang membedakan yang menjadibagian yang tak terpisahkan dari karyafiksi.

Imajinasi menurut Kleden (1998:23)kemampuan seseorang untuk melihatsesuatu dari sudut lain, menembus batasapa yang akan terjadi sendirinya. Iamerupakan ungkapan lain secara sepesifik.Seorang pengarang melalui imajinasinyamenciptakan imago, image, citra. Iniyang membuat kemasing-masingan,keberbedaan diantara karya fiksi. Dalammengungkapkan atau mempresentasikanlingkungannya pun pengarang selalumenggunakan citra. Dalam ilmu tidakada imajinasi. Di situ hanya ada abstraksiyang berfungsi melepaskan dari ikatanwaktu tempat dan konotasi. Dalam karyafiksi imajinasi memberikan kebebasankepada pengarang untuk menemukan,mencoba, mencipta. Bagian inilah yangmenjadikan fiksi menarik. Tanpa imajinasikarya fiksi akan kering.

Dalam pengalaman baca prosa fiksitidak ada pondamen atau tidak dapatterlintas jarak antara kehidupankeseharian pembaca dan kehidupan yangdipresentasikan dalam novel. Ketikapembaca membaca novel maka pembacadapat masuk dengan dunianya sendiri.Imajinasi pembaca masuk menelusuripengalaman yang disiapkan pengarang.Melalui sarana cerita, pembaca secaratidak langsung dapat belajar merasakamdan menghayati berbagai permasalahan

Page 7: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

50

kehidupan yang secara sengaja ditawarkanpengarang.

C. PEMBAHASAN1. Sinopsis

Minke adalah siswa HBS diSurabaya. Ia tergolong murid yang pandaidan terpelajar. Selain itu, ia juga pengagumRatu Wilhelmina. Pada suatu harisahabatnya Robert Suurhof menantangnyabertaruh. Robert hendak mengajak Minkeberkunjung ke rumah Robert Mellema. Iamenceritakan bahwa adik dari RobertMellena sangantlah cantik. Robertmenentang Minke untuk mengambilperhatian gadis cantik itu. Bila Minkeberhasil, ia berjanji akan menghormatiMinke lebih dari siapa pun. Namun bilaMinke gagal, ia berjanji akan terusmengejek dan mengolok-olok.

Pada mulanya Minke ragu padaajakan Robert namun pada akhirnya ia punmenuruti ajakan itu. Sesampainya di rumahRobert Mellema, Minke sangat terkejutsaat bertemu dengan Annelies, ternyatabenar apa dikatakan oleh Robert Suurhofbahwa adik Robert Mellema secantik RatuWilhelmina.

Di luar dugaan ternyata Anneliespun jatuh cinta terhadap Minke, bahkanNyai Ontosoroh mengajak Minke untuktinggal saja di rumahnya. Sepulang darirumah keluarga Nyai Ontosoroh, Minkeselalu teringat pada Annelies, Minke punsangat mempertimbangkan ajakan dariNyai Ontosoroh, Minke meminta saranpada sahabatnya Jean Marais, seorangpelukis berkaki satu yang bijaksana. Jeanmenyarankan agar Minke tidakmenghakimi atau berprasangka buruk duluatas ajakan Nyai Ontosoroh. Iamenyarankan agar Minke memenuhiajakan itu.

Setelah mendengar saran dari Jean,ia pun memutuskan untuk tinggal dikediaman Nyai Ontosoroh, danmeninggalkan asramanya. Selama tinggaldi kediaman Nyai, ia jadi mengenal

pribadi Nyai dan Annelies. Minke pun jadimengetahui konflik yang terjadi dikediaman itu. Ternyata Nyai Ontosorohdan Annelies dengan gigih dan mandiritelah membangun dan mempertahankanperusahaan. Tuan Herman Mellematernyata menderita sakit jiwa yangdisebabkan karena istri dan anak sahnya. IrMaurits Mellema mengajukan tuntutankepengadilan karena telah merasa ditelantarkan. Sementara Robert Mellema,putra sulung Nyai, malah tidak peduli padaurusan keluarganya. Ia lebih senangmenghabiskan waktunya untuk berburu.Hal itu dikarnakan ia sangat membencikepribumian ibunya.

Setelah tinggal di kediaman Nyai,Annelies kian mencintai Minke. Begitujuga dengan Nyai Ontosoroh, ia sangatmenyayangi Minke seperti anak sendiri.Namun ternyata hal ini menjadi bibitkecemburuan di hati Robert Mellema,sehingga Robert berniat hendakmembunuh Minke.

Di HBS pun Minke terancamdikeluarkan, Robert Suurhaf yang merasairi karena Minke yang dicintai Annelies. Iamalah menghasut siswa-siswi HBS danpara guru. Ia menyebarkan berita-beritafitnah. Saat itu hanya Jufrow Magda Peteryang selalu membela Minke. Ia selalumembela Minke karena ia tahu Minketidaklah seperti yang difitnahkan. Selainitu, Magda Peter sangat menyayangiMinke karena kepandaian dan ketajamanMinke yang dapat menulis di surat kabar.

Setelah lulus dari HBS, Minke danAnnelies menikah. Namun setelahpernikahan, prahara terjadi, Tuan HermanMellema meninggal terbunuh di rumahBordir Babah Ah Tjong, Robert Mellematerjangkit penyakit Sipilis dan Ir. MauritsMellema muncul untuk kembali menuntuthak perwalian atas Annelies dan hak wariskepemilikan perusahaan peninggalanmendiang Herman Mellema.

Peradilan berjalan berdasarkanhukum Belanda. Nyai Ontosoroh kian

Page 8: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

51

terdesak, posisinya lemah di mata hukumBelanda, sehingga ia dan Minke tidakdapat berbuat banyak. Meskipun telahberusaha menyewa pengacara handal tapitetap tak membuahkan hasil. Ir. MauritsMellemalah yang memenangkan peradilan.

Annelies terpaksa harus pindah keAmsterdam karena hak perwaliannya kinimenjadi hak Ir.Maurits Mellema.Pernikahan Annelies dan Minke di matahukum Belanda dianggap tidak sah, Minkedan Nyai Ontosoroh melepas kepergianAnnelies dengan perasaan haru. Meskipundi mata hukum Minke dan Nyai kalah,namun di mata kehidupan merekalah yangjustru menang.

2. Analisis Novel Bumi ManusiaBerdasarkan Pendekatan Mimetik

Analisis berdasarkan pendekatanmimetik adalah analisis yangmenghubungkan karya sastra denganrealitas kehidupan. Ada pun tenik analisispendekatan mimetik yaitu dengan caramemahami isi cerita dari rangkaian novelyang akan dianalisis lalu melakukananalisis unsur fakta dan fiksi darirangkaian peristiwa dalam novel tersebut.Sebagai data pembanding maka penulisharus mempelajari dari berbagai sumbersehingga dapat menganalisis tentang datafakta apa sajakah yang terdapat dalamnovel yang berkaitan dengan fakta sejarahkemudian barulah menyimpulkanhubungan keterkaitan fakta dalam noveldengan realitas kehidupan.

Sumber data novel Bumi Manusiaadalah novel pertama dari rangkaiantetralogi buru, novel ini menceritakanperjalanan hidup dan kisah percintaantokoh bernama Minke seorang keturunanningrat Jawa yang sangat membenci sistemtata nilai keningratan, putra dari seorangbupati, berstatus sebagai siswa HBS diSurabaya, berpola pikir maju dan moderen,dan pencinta ilmu pengetahuan. Selain itu,Minke juga diceritakan fasih berbahasa

Belanda dan terampil menulis di suratkabar.

Terdapat atau tidaknya unsurmimetik dalam novel ini, penulis akancoba mengungkap dan menganalisisnyasecara bertahap. Pada halaman pertamatertulis:

Orang memanggil aku: Minke.Namaku sendiri… Sementara ini tak perlukusebutkan. Bukan karena gila misteri.Telah aku timbang: belum perlu benartampilkan diri di hadapan mata oranglain.(Bumi, hal.1)

Dari kutipan di atas tersirat adayang sengaja disembunyikan yaitu namaasli tokoh itu sendiri. Mengapa nama aslitokoh tidak disebutkan atau mengapadisembunyikan? Siapakah tokoh Minkeyang sebenarnya? Hasil analisis penulis,Minke adalah penjelmaan dari tokoh R.M.Tirto Adhi Soerjo perintis pers Indonesia.Dari catatan yang terdapat dalam biografiTirto Adhi Soerjo, memang terdapatbeberapa kesamaan yaitu, Tirto memangsorang keturunan ningrat putra dari BupatiBojonegoro yang juga pernah menempuhpendidikan di HBS Surabaya.(http://Yulian.Firdaus.or.id/2006/11/11/Minke)

Keterangan di atas juga diperkuatdengan data kelahiran tokoh fiksi Minkeyang sama dengan data kelahiran R.M.Tirto Adhi Soerjo. Minke dalam BumiManusia menerangkan kelahirannya samadengan hari kelahiran Ratu Wilhelmina.

Dara kekasih para dewa ini seumurdenganku: delapanbelas. Kami berduadilahirkan pada tahun yang sama: 1880.hanya satu angka yang berbentuk batang,tiga lainnya bulat-bulat seperti kelerengsalah cetak. Hari dan bulannya juga sama31 Agustus. (Bumi, hal.5)

Page 9: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

52

Sedangkan dalam buku biografi100 Tokoh Yang Mengubah Indonesiatercatat Tirto juga dilahirkan di Blora pada,31 Agustus tahun 1880. Meskipun Minkeadalah tak lain dari penjelmaan dari tokohTirto Adhi Soerjo namun penamaan Minkedalam Bumi Manusia seakan menegaskanstatus fiksi yang terkandung dalam noveltersebut.

Dalam Bumi Manusia laludiceritakan Minke yang hidup pada latartahun 1898-an di saat mulaiberkembangnya ilmu pengetahuan.

Dalam hidupku, baru seumurjagung, sudah dapat kurasai: ilmupengetahuan telah memberikan padakusuatu restu yang tiada terhingga indahnya.Ilmu dan pengetahuan yang kudapatkandari sekolah dan kusaksikan sendiripernyataaanya dalam hidup, telahmembikin pribadiku menjadi agak berbedadari sebangsaku pada umumnya.Menyalahi wujudku sebagai orang Jawaatau tidak aku pun tidak tahu. Dan justrupengalaman hidup sebagai orang Jawaberilmu penngetahuan Eropa yangmendorong aku suka mencatat-catat. Suatukali akan berguna, seperti sekarang ini.(Bumi, hal. 2).

Minke hidup di saat mulaiberkembangnya ilmu pengetahuan danmulai ditemukannya beberapa hasilpenemuan. Hasil penemuan yang takhabis-habisnya ia kagumi antara lain yaitupercetakan, zincografi dan kereta api.

Salah satu hasil ilmu-pengetahuanyang tak habis-habis kukagumi adalahpercetakan, terutama zincografi. Cobaorang sudah dapat memperbanyak potretberpuluh ribu lembar dalam sehari.Gambar pemandangan, orang besar danpenting, mesin baru, gedung-gedungpencakar langit Amerika, semua dan dariseluruh dunia- kini dapat aku saksikan

sendiri dari lembaran-lembaran kertascetak. (Bumi, hal. 3).

Berita-dari Eropa dan Amerikabanyak mewartrakan penemuan-penemuanterbaru. Kehebatannya menandingikesaktian para satria dan dewa nenekmoyangku dalam cerita wayang. Keretaapi- kereta tanpa kuda, tanpa sapi, tanpakerbau, belasan tahun telah disaksikansebangsaku. Dan masih juga adakeheranan dalam hati mereka sampaisekarang! Betawi-Surabaya, telah dapatditempuh dalam tiga hari. Diramalkanakan hanya seharmal, seharmal ! deretangerbong sebesar rumah, penuh arang danorang pula, ditarik oleh kekuatan airsemata! Kalau Stevenson pernah aku temuidalam hidupku akan aku persembahkanpadanya karangan bunga, sepenuhnya darianggrek.( Bumi, hal.3)

Kutipan novel di atas bukan tanparujukan. Berdasarkan rujukan sejarah, padamasa peralihan abad ke-19 ke abad 20,perkembangan fotografi dan zincografitumbuh dengan pesat. Hasil dari fotografidan zincografi digunakan pada masakolonial untuk dokumentasi visual yangmenjadi bahan rujukan. Dengan adanyazincografi pada masa itu orang-orang yangberada jauh di Eropa bisa melihat relifpada candi Borobudur, wajah sultan Jawa,keseharian di pedesaan, sawah, hutantropis dan lain sebagainya. Citra tentangHindia-Belanda yang stereotype,menghiasi buku-buku, majalah dan poster-poster yang beredar di Eropa, menawarkanimpian-impian yang menawan bagi orang-orang Eropa untuk berkunjung ke Hindia.

Masyarakat pribumi di Hindia-Belanda saat itu pun merasa diuntungkandengan perkembangan ini. Banyaknyainformasi diserap bukan hanya dari ruang-ruang sekolah yang masih elit atauperpustakaan. Tetapi juga dari berbagaimajalah, poster-poster, brosur, dan darimana saja. Perubahan sosial tercermin

Page 10: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

53

dalam keseharian masyarakat pribumiterutama di kota-kota besar. Mereka tahupakaian apa yang pantas tanpa harusdidikte, model rambut, sepatu dan lainnya.Tak hanya itu, adanya perkembanganpercetakan menyuguhkan banyakinformasi tentang perjuangan dari bangsa-bangsa lain yang berusaha merdeka darikaum penjajahnya sehingga menjadisumber inspirasi masyarakat untuk mulaimemimpikan terciptanya Hindia menjadisebuah bangsa yang mandiri dan merdeka.

Perkembangan kereta api diHindia-Belanda seperti yang dipaparkanoleh Minke, juga dapat ditelisik dalamsejarah perkeretaapian di Indonesia.Sejarah perkeretaapian di Indonesiadiawali dengan pencangkulan pertamapembangunan jalan kereta api di desaKemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864, olehGubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr.L.A.J Baron Sloet van den Beele.Pembangunan diprakarsai oleh"Naamlooze Venootschap NederlandschIndische Spoorweg Maatschappij" (NV.NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P deBordes dari Kemijen menuju desaTanggung (26 Km) dengan lebar sepur1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untukangkutan umum pada hari Sabtu, 10Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISMmembangun jalan KA antara Kemijen-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10Februari 1870 dapat menghubungkan kotaSemarang-Surakarta (110 Km), mendorongminat investor untuk membangun jalan KAdi daerah lainnya. Tidak mengherankan,kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalautahun 1867 baru 25 km, tahun 1870menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405km, tahun 1890 menjadi 1.427 km danpada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

Selain di Jawa, pembangunan relKA juga dilakukan di Aceh (1874),Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat(1891), [[ ]] (1914), bahkan tahun 1922 di

Sulawesi juga telah dibangun jalan KAsepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar,yang pengoperasiannya dilakukan tanggal1 Juli 1923, sisanya Ujung Pandang-Marosbelum sempat diselesaikan. Sedangkan diKalimantan, meskipun belum sempatdibangun, studi jalan KA Pontianak -Sambas (220 Km) sudah diselesaikan.Demikian juga di pulau Bali dan Lombok,juga pernah dilakukan studi pembangunanrelKA.(http://jatidukuh.multiply.com/journal)

Dari sejarah perkeretaapianIndonesia penulis akhirnya mengetahuibahwa apa yang diungkapkan oleh tokohMinke bukan tanpa rujukan. Hal inidikuatkan juga oleh adanya pernyataanMinke tentang Stevenson yang dalamsejarah nyata tercatat sebagai penemukereta api.

Cerita Bumi Manusia dimulai saatRobert Suurhof menantang dan mengajakMinke berkunjung ke Boerderij Buitenzorgkediaman keluarga Mellema. Di sanamereka berkenalan dengan RobertMellema, Annelies Mellema, NyaiOntosoroh dan Tuan Herman Melema.Minke menemukan permasalahankompleks di kediaman itu, ia jatuh cintapada pandangan pertama pada Anneliesgadis indo yang sangat cantik, kekanak-kanakan namun di usia belia mampumembantu ibunya mengelola danmengawasi kegiatan perusahaan keluarga.

Keheranan Minke juga tertuju padahubungan Nyai Ontosoroh dan RobertMellema. Nyai Ontosoroh tak seperti Nyai-nyai pada umumnya yang biasanyabermoral rendah, Nyai Ontosoroh tampaksangat agung penuh karisma, cerdas,terdidik, berwawasan, fasih berbahasaBelanda dan berpola hidup layaknyawanita Eropa. Tetapi hubungan NyaiOntosoroh dan putranya terjalin tidakharmonis ada jurang rasial yang tertanamdalam benak Robert Mellema. Robertmenganggap ibunya tak lain hanyalahseorang pribumi yang status sosialnya jauh

Page 11: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

54

lebih rendah dibanding dengan dirinyayang berdarah Eropa.

Pandangan Robert Mellema yangmenganggap pribumi bersatatus sosiallebih rendah juga tak terkecuali ia tujukanpada Minke. Saat berbincang di kamarbersama Minke, berkali-kali iamenyayangkan status Minke yang hanyaseorang pribumi. Jurang rasial juga kentalterasa saat Herman Mellema tiba-tibamuncul dan menghardik Minke dengankata-kata kasar.

“kowe kira, kalo sudah pake pakeanEropa, bersama orang Eropa, bisa sedikitbicara Belanda lantas jadi Eropa ? tetapmonyet !” ( Bumi, hal.43).

Sikap rasial Robert Mellema danHerman Mellema mencerminkan adanyajurang rasial pada masa itu.

Dalam catatan sejarah memangbangsa kolonial dalam hal ini adalahBelanda telah membuat ordonansi yangdikeluarkan pada tahun 1854. Isi ordonansiitu adalah Belanda mengklaisfikasikanpenduduk yang mendiami bumi Hindiadan membagi-bagi kedudukan hukumpenduduk Hindia Belanda menjadi tigakelompok, yaitu yang pertama kelompokorang Eropa termasuk di dalamnya orangIndo Eropa, yang kedua kelompokVreemde Oosterlingen atau Orang TimurAsing yang terdiri dari orang Tionghoa,Arab dan orang Asia lainnya dan yangketiga adalah kelompok Inlander ataubumiputera.

Membaca tetralogi buru khususnyaBumi Manusia secara tak langsungmembawa pembaca ke dalam bumimanusia Hindia pada fase pergantian abad19 ke abad 20 dimana Hindia dihuni olehberagam penduduk. Interaksi antarberagam penduduk itu, dalam BumiManusia dikemas dengan sangat menarik.Ada banyak interaksi positif di antarabangsa-bangsa yang berbeda itu, tetapi ada

juga interaksi yang malah menjadi bahankonflik.

Interaksi positif yang terjalin antarkeragaman manusia dapat kita temukandalam Bumi Manusia. Hubunganpersahabatan Minke dan Jean Marais sertapersahabatan Minke dengan keluarga dela Croix mencerminkan hubunganpersahabatan yang tulus saling mendukungdan menguatkan meskipun Minke seorangpribumi sedangkan Jeans dan kelauarga Dela Croix adalah keturunan Eropa. Interaksipositif juga terjadi antara guru dan murid,antara Minke dan Magda Peters, gurubahasa Belandanya. Hubungan antaradokter dengan keluarga pasien sepertihubungan antara dokter Martinet denganNyai Ontosoroh dan Minke. Namunhubungan yang paling menarik adalahhubungan antara Nyai Ontosoroh dan TuanHerman Mellema. Perubahan sosokSanikem menjadi pribadi Nyai Ontosorohyang luar biasa tak lain adalah juga karenatangan dingin Herman Mellema yangbersikap mau mendidik dan memanusiakanmanusia. Rasa dendam dan motivasibelajar Sanikem yang sangat besar takdisia-siakan oleh Herman Mellema. Iamalah kian giat mengajari Sanikem hinggatumbuh menjadi wanita yang tangguh,terampil dan terdidik.

Selain interaksi positif ternyatakeragaman manusia juga dapat menjadipemicu timbulnya konflik. Konflik-konflikitu antara lain konflik antara NyaiOntosoroh dan Robert Mellema, konflikantara Babah ah Tjong dan keluargaMellema, konflik antara Meiko dan RobertMellema, dan konflik yang terhebat yaitukonflik antara Nyai Ontosoroh dan Ir.Maurits Mellema yang pada akhirnyasekaligus menjurus pada konflik pribumimelawan hukum pengadilan Eropa.Konflik Nyai Ontosoroh melawan Ir.Maurits Mellema memberikan gambaranbagaimana dulu posisi pribumi yang selaludirugikan. Peradilan Eropa ditegakan taklain hanyalah untuk kepentingan bangsa

Page 12: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

55

Eropa itu sendiri sehingga Minke dan NyaiOntosoroh memilih pembelaan dengancaranya sendiri yaitu dengan membentukopini publik lewat jalur pers.

Selain penyajian tema dan konflikyang menarik Bumi Manusia banyakmenyajikan data-data yang faktual.Banyaknya karakter tokoh yang cerdasberwawasan, suka menulis dan berdiskusiseperti tokoh Minke, Nyai Ontosoroh,Sarah dan Miriam de la Croix, membuatcerita Bumi Manusia pun kaya akanwawasan.

Dalam Bumi Manusia seringkalimembahas beberapa novel danpengarangnya. Penyebutan nama noveldan pengarangnya itu pun bukan sekedardata fiksi. Seperti novel Nyai Dasimakarya G. Francis yang terlihat olehAnnelies tengah dibaca oleh NyaiOntosoroh. Nyai Dasima adalah novelyang benar-benar ada dan dikarang oleh G.Francis. Juga keterangan yang menyatakanNyai Ontosoroh sangat mengagumi karya-karya Victor Hugo, siapakah Victor Hugo?Apakah hanya sebuah nama fiksi? Bagipara pencinta sastra dunia pasti tidaklahasing pada sosok Viktor Hugo. ViktorHugo adalah salah satu penulis aliranromantisme pada abad ke-19 dan seringdianggap sebagai salah satu penyairterbesar Perancis. Namun, penulis yangpaling sering dibicarakan dalam novel iniadalah Multatuli (Eduard Douwes Dekker)dan karyanya Max Havelaar. MaxHavelaar karya agung Multatuli yangdiagungkan oleh Magda Peters, Sarah, danMiriam de la Croix yang kemudian jugamenjadi inspirasi bagi karir menulis Minkeadalah juga bukan tanpa rujukan. Siapapunyang pernah belajar sejarah pasti mengenalnama Eduard Douwes Dekker dankaryanya Max Havelaar yang sangatberperan dalam sejarah proses kebangkitanbangsa.

Selain banyak menyebut beberapanama penulis, dalam Bumi Manusia punMinke sering menyebutkan beberapa nama

penemu yang kian memajukan peradabandengan hasil penemuan ilmiahnya. Sepertiulasan Minke di bagian awal novel tentangStevenson penemu kereta api, lalu Shigapenemu kuman disentri, Kitasatomenemukan kuman pes, BenjaminFranklin penemu penangkal petir danpenemuan obat aspirin oleh bangsaJerman. Penulisan nama-mana di atasbukanlah tanpa rujukan.

Selain banyak mencatat tentangpenemuan ilmiah yang kian memajukanperadaban, Minke sering menyimak danmembuat catatan tentang perkembangansuatu negara, perkembangan negara yangpaling menarik perhatian Minke adalahJepang.

Tulisan itu memperkaya catatankutentang negri Jepang yang banyakdibicarakan dalam bulan-bulan terakhirini. Tak ada diantara teman sekolahkuyang mempunyai perhatian pada negri danbangsa ini sekalipun barang dua kalipernah disinggung dalam diskusi sekolah.Teman-teman menganggap bangsa initerlalu rendah untuk dibicarakan. Secaraselintas mereka menyamaratakan denganpelacur-pelacurnya yang memenuhiKembang Jepun, warung-warung kecil,restoran dan pangkas rambut, verkoper,dan kelontongnya yang sama sekali: takdapat mencerminkan suatu pabrik yangmenantang ilmu dan pengetahuanmoderen.

Dalam suatu diskusi sekolah,waktu guruku, tuan Lastendienst, mencobamenarik perhatian para siswa, orang lebihbanyak tinggal mengobrol pelan. Ia bilangilmu Jepang juga mengalami kebangkitan.Kitasato telah menemukan kuman pes,Shiga menemukan kuman disentri-dandengan demikian Jepang telah jugaberjasa pada umat manusia. (Bumi,hal.121)

Page 13: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

56

Itu sedikit kutipan dari catatanMinke tentang Jepang. Dengan adanyatulisan dari majalah pemberian Robert,catatan Minke pun bertambah banyak.

Tentang kesibukan di Jepang untukmenentukan strategi pertahanannya. Akutak banyak mengerti tentang hal demikian.Justru karna hal itu aku catat. Paling tidakakan menjadi bahan bermegah dalamdiskusi sekolah.

Dikatakan adanya persainganantara angkatan darat dengan AngkatanLaut Jepang. Kemudian dipilih strategimaritim untuk pertahanannya. AngkatanDarat dengan tradisi samurainya yangberabad merasa kurang senang.

Tulisan itu juga mengatakan:Jepang mencoba meniru Inggris diperairan. Dan pengaranggyamemperingatkan agar menghentikanejekan terhadap bangsa itu sebagai monyetpeniru. Pada setiap awal pertumbuhan,katanya semua hanya meniru. Setiap kitasemasa kanak-kanak juga hanya meniru.Tapi kanak-kanak itu pun akan dewasa,mempunyai perkembangan sendiri….( Bumi, hal. 123).

Pada faktanya perkembanganJepang setelah Restorasi Meiji memangmengalami kemajuan yang pesat, takhanya dalam bidang ilmu pengetahuan danmaritim saja bahkan di bidangpertumbuhan ekonomi dan militer punJepang jauh lebih unggul dibanding denganbangsa-bangsa Asia pada umumnya. Datatentang perkembangan Jepang dapat dilihatsecara lebih rinci dalam http:// www.Kanimaja.org/content/view/26/49.com

Pusat perhatian Minke yang takkalah menarik untuk dianalisis adalah isidiskusi dan surat menyurat antara Minkedengan Sarah dan Miriam de la Croixtentang teori assosiasi Doktor SnouckHurgronje. Berikut ini adalah kutipan

diskusi antara Minke dengan Sarah danMiriam de la Croix :

“pernah kau dengar tentang teoriassosiasi ?”

“juffrouw Miriam, kaulah sekarangguruku,” jawabku mengelak cepat.

“bukan, bukan guru,” tiba-tiba ia jadirendah hati.” Sudah pada galibnya adapertukaran pikiran antara kaum terpelajar.Begitukan? jadi belum pernah dengartentangnya?”

“belum”

“baik. Teori itu berasal dari sarjana itu.Teori baru. Dia punya pikiran, kalaupercobaannya berhasil, pemerintahHindia-Belanda bisa mulaimemperaktekannya. Begitukan, Sarah?”

“ tetuskan sendiri,” Sarah mengelak.

“Yang dimaksudkan dengan assosiasiadalah kerjasama berdasarkan serbaEropa antara para pembesar Eropadengan kaum terpelajar pribumi. Kalianyang sudah maju diajak memerintah negriini bersama-sama. Jadi tanggung jawabtidak dibebankan pada bangsa kulit putihsaja. Dengan demikian tak perlu lagi adajabatan kontroloir, penghubung antarapemerintah Eropa dengan pemerintahpribumi. Bupati bisa langsungberhubungan dengan pemerintahan putih.Kau mengerti”( Bumi, hal 159).

Dalam Bumi Manusia keluarga dela Croix sangat mengagumi teori assosiasiDoktor Snouck Hurgronje. Keluarga yangsangat peduli pada nasib bangsa pribumiini berharap bangsa pribumi bisa bangkittidak hanya melata dan terbungkuk-bungukpada bangsa Eropa. Mereka sangatberharap kelak Minke dapat menjadi

Page 14: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

57

perintis yang menjadi “gung” memimpinbangsanya untuk bangkit.

Dalam catatan sejarah SnouckHurgronje dikenal sebagai penggagas teoriassosiasi dan peletak dasar kebijakan IslamPolitik. Snouck Hurgronje menggagas teoriassosiasi dengan tujuan agar melaluiprogram ini, lapisan pribumi yangberkebudayaan lebih tinggi dalam artianberpendidikan Barat mampu menjadi polaassosiasi (upaya mendekatkan pribumidengan kebudayaan Belanda), untukselanjutnya dapat menjadi mitra dalamkehidupan sosial budaya. TujuanHurgronje menggas teori assosiasisebenarnya adalah agar dengan adanyaassosiasi gejolak pan-Islam di bumi Hindiadapat diredam dengan cara halus.http://Dunia.pelajar.islam.id/?m:20080401.

Dalam perkembangan sejarah, diantara bangsa Eropa sendiri ada beberapayang membuat kebijakan yang padaakhirnya mendukung terciptanyaIndonesia, Hindia-Belanda yang merdeka.Sebagai contoh yaitu politik licikHurgronje yang pada akhirnya juga malahmenguntungkan bangsa pribumi. Selainitu, ada juga politik etis atau politik balasbudi yang dicetuskan oleh C. van Deventeryang pada akhirnya menguntungkanpribumi karena dengan adanya politik etisputra-putra bangsawan pribumiberkesempatan mengenyam pendidikan,pendidikan yang kemudian mengantarkanpara terpelajar pribumi itu untuk berpikirmeraih kemerdekaan Hindia-Belanda.Bahkan di negeri Belanda sendiri padakisaran tahun 1894 tumbuh gerakan politikgolongan radikal, golongan liberalprogresif yang menentang pemerasankolonial di bumi Hindia-Belanda.Golongan radikal di Belanda mendirikanRadikal Bond sesudah tahun 1900 radikalbond mengganti nama menjadi VrijzinnigDemocratishe Bond (VDB).

Sedikit atau banyaknya peran sertabangsa Eropa terhadap terbentuknyakebangkitan bangsa Indonesia, tak pernah

dapat terwujud kebangkitan, jika bukanbangsa pribumi itu sendiri yang memulaimemperjuangkannya. Seperti yang mulaidilakukan oleh Minke dalam BumiManusia.

Banyak data yang tebuktiberdasarkan fakta, tetapi ada juga datayang ternyata tidak sesuai dengan fakta.Data yang tidak sesuai dengan fakta yaitudata tentang tanggal penobatan RatuWilhelmina dalam Bumi Manusia tertulisbahwa Ratu Wilhelmina naik tahta padatanggal 6 September 1898. Hal inibertentangan dengan fakta yangsesungguhnya. Fakta yang sesungguhnyaRatu Wilhelmina naik tahta pada tanggal17 September 1898. Sedangkan tanggal 6September adalah tanggal Ratu Juliana,putri dari Ratu Wilhelmina naik tahtamenggantikan ibunya.(http://Forum.wgaul.com/archive/thread/t-25958-Ratu-Juliana-Mangkat)

Terdapatnya data yang tidak sesuaidengan fakta mengingatkan kembalipenulis pada status fiksi novel ini. KarenaBumi Manusia adalah novel bukan bukusejarah maka tak dapat dipersalahkankeabsahan datanya. Fakta-fakta yangternyata benar sesuai dengan fakta pundalam novel ini posisnya hanya sebagaipelengkap untuk meyakinkan pembaca danbahkan tidak dapat dipungkiri novel BumiManusia memang telah berhasilmenggabungkan unsur khayalan danrealitas, menjadi suatu novel yang menarikdan sarat akan nuansa mimetik.

3. Tujuan Pengutipan Fakta dalamKarya Fiksi

Terbukti banyaknya data fakta yangdikutipkan oleh Pramoedya meninggalkantanda tanya besar dibenak penulis. Untukapa Pram melakukan pengutipan faktadalam karya-karya fiksinya? Bukankahpengutipan fakta tersebut sangatmembutuhkan kejelian dan konsentrasitersendiri, bahkan dimukinkkan terlebih

Page 15: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

58

dahulu Pram harus melakukan riset yangserius.

Menurut Teeuw (1984:230) novelyang baik menurut harapan pembacaadalah novel yang terkenal dan akrabdengan segi kenyataan pembaca. Banyakpenulis berusaha agar setting, latar sejarahsedapat mungkin cocok dengan informasifaktual yang pembaca miliki. Sebagaipenganut paham realisme sosialis,Pramoedya ingin menjadikan novelnyasebagai dokumen sosial yang melukisalam, peristiwa, manusia, dan dunia masaitu sendiri.

Dalam buku Saya TerbakarAmarah Sendirian bahkan Prammengungkapkan bahwa tujuan iamemasukan unsur-unsur fakta yaitu agarpembaca tidak lupa pada sejarah. PilihanPram memasukan fakta sejarah ke dalamkarya fiksinya, sangatlah beralasanbukankah dalam karya fiksi pengaranglebih bebas bereksplorasi. Dalam karyafiksi penulis memiliki kebebasan untukmemasukkan subjektifitasnya terhadapsuatu fakta. Aristoteles (Teeuw, 1984:243)bahkan berpendapat :

Si penyair sebenarnya lebih ulungpekerjaannya dari pada si sejarahwan.Sejarahwan mau tak mau terikat padafakta-fakta yang “kebetulan” pernahterjadi, dia tidak bebas dalam penggarapanbahan-bahan sejarah itu, sedangkanseorang penyair dapat menulis ceritanyasendiri.

Sehingga bila terdapat data yangdiduga fakta dalam fiksi yang ternyatabukanlah fakta, penulis tidak dapat dituntutpertanggung jawabannya. Karena dalam

fiksi penulis memang berhak memadukanrealitas dengan hayalan.

D. SIMPULANPada dasarnya karya sastra

merupakan perpaduan antara unsurmimetik dan kreasi. Peniruan dankreativitas, khayalan dan realitas. Karyafiksi (novel) merupakan peniruan ataupencerminan terhadap realitas kehidupan,sekaligus merupakan hasil kreativitaspengarang.

Dunia nyata dan dunia rekaanselalu saling berhubungan. Perpaduanantara fakta dan fiksi dalam novel tak lainadalah teknik pengarang agar novelnyasesuai dengan harapan pembaca. Novelharus mendekati kenyataan. Dunia novelyang disajikan oleh pengarang setidaknyaharus dikenal dan akrab dengan segikenyataan pembaca.

Setting, latar sejarah, nama tokohdan rangkaian peristiwa dalam BumiManusia merupakan data fakta yangmenghiasi novel ini. Tujuan terdapatnyafakta-fakta dalam novel tak lain adalahuntuk menunjang unsur-unsur kisah narasidari fiksi itu sendiri.

Data-data yang didugamengandung fakta dalam novel BumiManusia kebanyakan memang benar fakta.Namun, rangkaian kisah tentang Minkedan Nyai Ontosoroh dan sepakterjangnyadalam novel ini merupakan benang merahfiksi. Perpaduan fakta dan fiksi dalamnovel ini saling menunjang, salingmenguatkan membentuk satu kesatuannarasi yang utuh dan memukau.

Page 16: DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

59

PUSTAKA RUJUKAN

Al-Gadban, Syaikh Munir. 1992. SnouckHurgronje dan Pemisahan IslamPolitik. Tersedia padahttp://id.shvoog.com/Sosial.Sciences/1090979-Fenomena-Snouck-Hurgronje.

Anwar, Rosihan. 2004. Sejarah KecilPetite Histoire Indonesia. Jakarta:Kompas.

Djokosujatno, Apsanti. 2007. MembacaKatrologi Bumi ManusiaPramoedya Ananta Toer. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Ewien.2008. Sejarah Jepang. Tersediapadahttp://www.kanimaja.org/content/view/26/49

Firdaus, Yulian.2008. Tirto Adhi Soerjo.Tersedia pada http://Yulian-Firdaus.or.id/2006/11/11/Minke.

Kleden, Ignas.2004. Sastra Indonesiadalam Enam Pertanyaan, Esai-esaiSastra dan Budaya. Jakarta:Pustaka Utama.

Kurniawan, Eka. 2006. Pramoedya AnantaToer dan sastra Realisme Sosialis.Jakarta : Gramedia.

Mahendra, Daniel. 2004. PramoedyaAnanta Toer dan Manifestasi KaryaSastra. Bandung: Malka.

Nurgiantoro, Burhan. 2007. TeoriPengkajian Fiksi. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Kritiksastra Indonesia Modern.Yogyakarta: Gama Media.

Rahzen, Taufik. 2008. Tanah Air BahasaSeratus Jejak Pers Indonesia. Blora: I boekoe, Indonesia Buku.

Ratna, Nyoman Khuta. 2004. Teori,Metode dan Teknik PenelitianSastra. Denpasar: Pustaka Pelajar.

S. Aning, Floliberta.2000. 100 Tokoh yangMengubah Indonesia. Jakarta:Narasi.

Semi, Atar. 1984. Kritik Sastra. Bandung:Angkasa.

Setiono G, Benny. Etnis Tionghoa AdalahBagian Integral Bangsa Indonesia.Tersedia pada http://dharmaghandul.blogspot.com/2007/07/ etnis-tionghoa-adalah-bagian-integral.

Teeuw, A. 1997. Citra Manusia Indonesiadalam Karya Pramoedya AnantaToer. Jakarta: Pustaka Jaya.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra,Pengantar Teori Sastra. Jakarta;Pustaka Jaya.

Toer, Pramoedya Ananta. 2002. BumiManusia. Yogyakarta: Hasta Mitra.

Toer, Pramoedya Ananta. 2003. RealismeSosialis dan Sastra Indonesia.Jakarta: Lentera Dipantara.

Zein, A. Ratu Juliana Mangkat. Tersediapadahttp:forum.wgaul.com/archive/thread/t-25958-Ratu-Juliana-Mangkat. Html.

Zoets. Van A. 1990. Fiksi dan Nonfiksidalam Kajian Semiotik. Jakarta:Intermasa.

http:/id. Wikipedia.org/wiki/Aspirin.http:/id. Wikipedia.org/wiki/Benjamin-

Franklin.http:/id. Wikipedia.org/wiki/Sejarah-

perkeretaapian-di- Indonesia.http:/id. Wikipedia.org/wiki/Tirto_Adhi_

Soerjo.http:/id. Wikipedia.org/wiki/Tweed kamer.http:/id. Wikipedia.org/wiki/VDB.http:/id. Wikipedia.org/wiki/Victor-Hugo