Dehidrasi

10
Dehidrasi Li.1 Memahami dan Menjelaskan cairan di dalam tubuh Lo.1 Klasifikasi Cairan Cairan di dalam tubuh didistribusi antara dua kompartemen cairan utama kompartemen cairan ekstraseluler dan intraseluler. Cairan intraseluler (CIS) cairan di dalam tubuh adalah cairan intraselular. Sama kira – kira 25 L pada rata – rata pria dewasa (70kg). sebaliknya hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular. Cairan ekstraselular (CES) Adalah cairan di luar sel. Ukuran relatif dari CES menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir kira – kira setengah cairan tubuh terkandung di dalam CES. Setelah usia satu tahun volume relatif dari CES menurun sampai kira – kira sepertiga dari volume total. CES dibagi menjadi : 1. Cairan interstisial (CIT) Adalah Cairan di sekitar sel sama dengan kira – kira 8 liter pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial relatif terhadap ukuran tubuh.volume CIT kira – kira sebesar dua kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa. 2. Cairan intravaskuler ( CIV) Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relative dari CIV sama pada orang dewasa dan anak – anak. Rata –rata volume darah orang dewasa adalah 5-6 l,3 l jumlah tersebut adalah plasma.sisanya 2 – 3 l terdiri dari sel darah merah yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai buffer tubuh yang penting.,Sel darah putih dan trombosit.

Transcript of Dehidrasi

Page 1: Dehidrasi

Dehidrasi

Li.1 Memahami dan Menjelaskan cairan di dalam tubuh

Lo.1 Klasifikasi Cairan

Cairan di dalam tubuh didistribusi antara dua kompartemen cairan utama kompartemen cairan ekstraseluler dan intraseluler.

Cairan intraseluler (CIS)cairan di dalam tubuh adalah cairan intraselular. Sama kira – kira 25 L pada rata – rata pria dewasa (70kg). sebaliknya hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular.

Cairan ekstraselular (CES)Adalah cairan di luar sel. Ukuran relatif dari CES menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir kira – kira setengah cairan tubuh terkandung di dalam CES. Setelah usia satu tahun volume relatif dari CES menurun sampai kira – kira sepertiga dari volume total. CES dibagi menjadi :

1. Cairan interstisial (CIT) Adalah Cairan di sekitar sel sama dengan kira – kira 8 liter pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial relatif terhadap ukuran tubuh.volume CIT kira – kira sebesar dua kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa.

2. Cairan intravaskuler ( CIV)Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relative dari CIV sama pada orang dewasa dan anak – anak. Rata –rata volume darah orang dewasa adalah 5-6 l,3 l jumlah tersebut adalah plasma.sisanya 2 – 3 l terdiri dari sel darah merah yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai buffer tubuh yang penting.,Sel darah putih dan trombosit.

3. Cairan transelular CTSAdalah cairan yang terkandung di dalam ronngga khusus dari tubuh. Contoh CTS meliputi cairan serebrospinal,pericardial,pleural,synovial, dan cairan intraocular,dan sekresi lambung. Pada waktu tertentu CTS mendekati jumlah 1 L. namun, sejumlah cairan dapat saja bergerak ke dalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh saluran gastro intestinal (GI) secara mensekresi dan mereabsorpsi 6 – 8 liter per hari.

(Keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa,ECG)

Lo.2 Fungsi Cairan

a. Transportasi : nutrient,partikel kimiawi,partikel darah, energy,b. Pengatur suhu tubuhc. Pembentuk struktur tubuh

Page 2: Dehidrasi

d. Memafisilitasi reaksi kimia dalam tubuh.misalnya metabolisme tubuhTeknik procedural konsep & aplikasi kebutuhan dasar klien, Asmadi )

Li.2 Memahami dan menjelaskan tentang gangguan keseimbangan cairan tubuh (dehidrasi)

Dehidrasi (hipovolemik) adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang merupakan akibat kehilangan air abnormal (ramali & pamoentjak 1996). Menurut guyton (1995) dehidrasi adalah hilangnya cairan dari semua pangkalan tubuh. Dengan demikian disimpulkan dehidrasi adalah keadaan kehilangan cairan tubuh.

( Teknik Prosedural keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar klien, Asmadi)

Lo.2klasifikasi Dehidrasi

Dehidrasi dapat digolongkan berdasarkan :

Derajat :1. Dehidrasi Ringan dicirikan dengan kehilangan 5% dari berat badan

sebelum sakit.2. Dehidrasi Sedang dicirikan dengan kehilangan 5% sampai 10% dari

berat badan sebelum sakit3. Dehidrasi Berat dicirikan dengan kehilangan lebih dari 10% berat

badan sebelum sakit Tipe :

1. Dehidrasi isotonis dicirikan dengan deficit air dan elektrolit yang terjadi dalam proporsi seimbang.( sekitar 70% kasus dehidrasi dihubungkan dengan diare pada bayi)

2. Dehidrasi hipertonik dicirikan dengan kehilangan cairan melebihi kehilangan elektrolit. Terjadi pada sekitar 20% kasus dehidrasi akibat diare berat pada bayi.

3. Dehidrasi hipotonik dicirikan dengan kehilangan sejumlah elektrolit melebihi kehilangan cairan. Pada bayi,sebanyak 10% kasus dehidrasi yang terjadi akibat diare berat.

Lo.3 etiologi1. Dehidrasi dapat disebabkan oleh kehilangan air yang tidak disadari pada kulit

dan saluran pernapasan,peningkatan eksresi cairan pada ginjal dan gastrointestinal (GI) atau penurunan asupan cairan.

2. Kemungkinan penyebab dehidrasi antara lain ;a. Muntah dan diare yang berlebihanb. Asupan cairan yang tidak cukupc. Ketoasidosis diabeticd. Luka bakar berat

Page 3: Dehidrasi

e. Demam tinggi berkepanjangaf. Hiperventilasi

Lo.4 Patofisiologi

Patofisiologi dehidrasi tergantung pada tipe dehidrasi

1. Dehidrasi isotonic a. kehilangan cairan terutama komponen esktrasel dan volume darah

sirkulasib. Kadar Na+ menurun atau normal, Cl- menurun, dan K menurun atau

normal.2. Dehidrasi hipertonik

a. Cairan berpindah dari kompartemen intrasel ke ekstrasel menyebabkan kejang

b. Kadar Na+ meningkat, Cl- meningkat, dan K bervariasi.3. Dehidrasi hipotonik

a. Cairan berpindah dari kompartemen ekstrasel ke intrasel mengakibatkatkan syok hipovalemik

b. Kadar Na+ menurun, Cl- menurun, dan K bervariasi.

Lo.5 manifestasi klinis

Tanda Ringan Sedang BeratKehilangan cairan < 5 % 5-10 % > 10 %Warna kulit Pucat Abu-abu Bercak-bercakTurgor kulit Menurun Tidak elastis Sangat tidak elastisMembrane mukosa

Kering Sangat kering Pecah-pecah

Haluaran urin Menurun Oliguria Oliguria nyataTekanan darah Normal Mulai rendah Semakin rendahDenyut nadi Normal Semakin

meningkatCepat dan panjang

(keperawatan pediatric, panduan belajar)

1. Lo.6 Tata laksana

Terapi cairan parenteral

Jenis larutan intravena

a. Cairan isotonis

Osmolalitasnya sama dengan serum NaCl 0,9%, RL, sebagai rumatan di awal,

tapi tidak boleh jadi rumatan rutin. Untuk memperbaiki kekurangan Na+. jika

Page 4: Dehidrasi

dicampur dengan dekstrose akan menjadi hipertonik. Digunakan pada kasus: luka

bakar

b. Cairan hipotonis

Jika dicampur dekstrose jadi hipertonik. Contoh: NaCl 0,45%

c. Cairan hipertonis

Hanya digunakan saat kondisi kritis. Contoh: NaCl 0,3 %

Li.3 Memahami dan menjelaskan keseimbangan elektrolit

lo.1 Natrium

Factor resiko Tanda klinis

Hiponatremia1. Kehilangan natrium melalui :-Cairan gastrointestinal (misalnya ; diare)-berkeringat,penggunaan diuretic2. peningkatan cairan melalui :-pemberian makanan hipotonik-banyak minum3.berbagai kondisi :-luka bakar,stroke

Kram otot,Kram abdomen,Anoreksia,mual dan muntah,Hipotensi postural,Kejang,KomaGambaran laboraturium :-natrium 135 mEq/l-osmolalitas serum 285 mEq/l-natrium urine 20 mEq/l-berat jenis urine 1,010

Hypernatremia1.kehilangan cairan berlebih melalui:-IWL (insensible water loss) melalui hiperventilasi-diare2.pembatasan cairan3.asupan natrium berlebih melalui : - pemberian natrium parenteral -pemberian makan hipertonik tanpa diimbangi dengan cairan dalam jumlah yang cukup.3. berbagai kondisi seperti :

- Diabetes inspidus- Heat stroke- Penggunaan garam berlebih

Sangat haus,mukosa membrane sangat kering dan kaku.lidah merah ,kering ,bengkak.Pada hypernatremia berat

- Perilaku agitasi- Keletihan- Disorientasi- Halusinasi

Gambaran laboraturium :Natrium>145 mEq/lOsmolalitas serum .95 mEq/lBj urine <1,015

Natrium adalah kation terbesar yang terdapat pada cairan ekstraseluler. Kadar natrium normalnya adalah 135-145 mEq/L. konsentrasi normal di dalam kompartemen normal di dalam ekstraseluler diatur oleh hormone antidiuretic dan aldosterone. Natrium juga terdapat dalam asam lambung,saliva, dan sekresi gastrointestinal.

Page 5: Dehidrasi

Lo. 2 Kalium

Kalium adalah kation utama dalam cairan intraseluler. Kadar kalium normal dalam serum adalah 3,5-5,0 mEq/l. sebagian besar kalium terdapat di dalam sel.sedangkan sebagian kecil lain di dalam cairan ekstraseluer (plasma dan interstisial).kalium biasanya diekskresikan oleh ginjal. Kalium diatur dengan ginjal melalui dua mekanisme yaitu melaui penggantian ion natrium pada tubulus ginjal dan sekresi aldosterone. Aldosterone penting dalam pengaturan konsentrasi kalium di dalam cairan ekstraseluler.

Factor resiko Tanda klinisHypokalemia1.kehilangan kalium melalui :- penghisapan lambung dan muntah,diare,keringat berlebih.2.penggunaan obat yang dapat mengurangi kalium (diuretic)3.kurangnya asupan kalium (mis,klien debil,alkoholik,anoreksia nervosa)4.hiperaldosteronisme

Kelemahan otot,kram lengan,keletihan,kram abdomen,anoreksia,mual dan muntah,penurunan bising usus,penurunan mobilitas usus,aritma jantung,penurunan refleks tendon profunda,Gambaran laboraturium ;-kalium serum<3,5 mEq/lpH>7,45HCO3 meningkatPendataran gelombang T dan depresi segmen ST pada EKG

Hyperkalemia1.penurunan ekskresi kalium melalui ginjal karena:- gagal ginjal-hipoaldosteronisme-Pemakaian diuretic hemat kalium2. asupan garam berlebih- pemakaian garam kalium dosis tinggi-pemberian infus tinggi kalium berlebih3,berbagai kondisi yang menyebabkan kalium berpindah dari sel ke jaringan plasma (mis,infeksi,luka bakar)

Hiperasiditas GI,diare,iritabilitas,apatis,konfusi,aritma jantung,bradikardia,henti jantung,kelemahan otot,arefleksia,Gambaran laboraturium :Kalium serum> 5mEq/lEKG normal.

Lo. 3 Klorida

Klorida adalah anion terbesar dalam cairan ekstraseluler.sedikit ditemukan di dalam cairan intraseluler. Kadar klorida normal dalam serum darah 95-105 mEq/l.klorida penting dalam produksi asam hidroklorida (HCl) di dalam lambung.

Factor resiko

hipokloremia adalah kekurangan klorida

Page 6: Dehidrasi

hoperklremia adalah keliebihan klorida Sumber : garam dapur Fungsi Eksresi

Tergantung oleh natrium, jika tubuh banyak kehilangan natrium, tubuh pun akan kehilangan klor. Tetapi, klor juga dapat lebih banyak hilang pada saat kehilangan cairan lambung oleh muntah-muntah atau pada obstruksi pilorus atau duodenum

Gangguan pada hipokloremia dan hiperkloremia mengikuti gangguan pada keseimbangan natrium karena natrium dan klorida merupakan kation dan anion primer pada cairan ekstrasel.

(klien gangguan kesetimbangan cairan dan elektrolit, anas tamsuri)

Li .3 Memahami dan menjelaskan etika makan dan minum menurut pandangan islam.

1. Memulai minum dengan membaca basmallah.

Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca ‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim.

Dalilnya:

Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)

2. Minum dengan tangan kanan.Dalilnya:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim).

3. Tidak bernafas dan meniup air minum.Dalilnya:

Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)

4. Bernafas tiga kali ketika minum.Dalilnya:

Page 7: Dehidrasi

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.

5. Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Dalilnya:

Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang minum langsung dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya.” (HR Bukhari no. 5627).

6. Minum dengan posisi duduk.Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135)

7. Menutup bejana air pada malam hari.“Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika

ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)