Degenerasi dan nekrosis

17
DEGENERASI DAN NEKROSIS Oleh : dr YUSFITA EFI R

description

Patologi

Transcript of Degenerasi dan nekrosis

Page 1: Degenerasi dan nekrosis

DEGENERASI DAN NEKROSIS

Oleh : dr YUSFITA EFI R

Page 2: Degenerasi dan nekrosis

DEFINISI DEGENERASI

Degenerasi sel atau kemunduran sel adalah kelainan sel yang terjadi akibat cedera ringan. Cedera ringan yang mengenai struktur dalam sel seperti mitokondria dansitoplasma akan mengganggu proses metabolisme sel

Kerusakan reversibel artinya bisa diperbaiki apabila penyebabnya segera dihilangkan.

Apabila tidak dihilangkan, atau bertambah berat, maka kerusakan menjadi ireversibel, dan sel akan mati

Page 3: Degenerasi dan nekrosis

JENIS DEGENERASI

Subletal : Terjadi bila sebuah stimulus menyebabkan sel cedera dan menunjukkanperubahan morfologis tetapi sel tidak mati.

Perubahan subletal ini bersifatreversibel dimana bila stimulusnya dihentikan maka sel akan kembali pulih seperti sebelumnya.

Page 4: Degenerasi dan nekrosis

Cedera subletal ini disebut juga proses degeneratif.

Perubahan degeneratif lebih sering mengenai sitoplasma, sedangkan nukleus tetap dapatmempertahankan integritasnya

Page 5: Degenerasi dan nekrosis
Page 6: Degenerasi dan nekrosis

Cedera Letal : Bila stimulus yang menyebabkan sel cedera cukup berat dan berlangsung lama serta melebihi kemampuan sel untuk beradaptasi maka akan menyebabkan kerusakan sel yang bersifat ireversibel (cedera sel) yang berlanjut pada kematian

Page 7: Degenerasi dan nekrosis

MACAM MACAM DEGENERASI

1. Degenerasi Perenkimatosa: Adanya radang pada organ dan Jaringan berparenkim. Penyebab : Ketidak seimbangan pompa sodium Na (intrasel) dengan K (ekstrasel) akibat mekanis, respon imun berlebih, toksik, anoksia, infeksi

2. Degenerasi Melemak : Pada pewarnaan HE terjadi vakolisasi (inti kepinggir). Penyebab : Hepatosi toksik dan mal nutrisi, blokade asam lemak, penyerapan lemak yang berlebih diusus.

Page 8: Degenerasi dan nekrosis

:

3. Degenerasi Hidrofik : adanya akumulasi molekul air pada sitoplasma. Pada pewarnaan HE terjadi vakolisis (inti tetap di central). Penyebabnya sama dengan deg. Melemak

4 Degenerasi Hyalin : adanya akumulasi protein.Pada sel: -Amorfous (struktur tidak berbentuk). Letaknya : pada Jaringan ikat dan Membrana basalis

Page 9: Degenerasi dan nekrosis

5 Degenerasi Fibrinoid : adanya akumulasi protein yang berbentuk benang- benang. Berupa : Lesi imunologis seperti Arthus (alergi) dan tumor sel mast. Terjadi di Pembuluh darah

6 Degenerasi Amiloid : akumulasi glikoprotein, terjadi pada Pembuluh darah. Organ :

-Glomerulus ginjal -Membrana basalis -Sinusoid hepar -Folikel limpa

Page 10: Degenerasi dan nekrosis

7 Gout : karena akumulasi asam urat. Pada : Persendian. Adanya gangguan metabolisme purin

8 Kalsifikasi : karena akumulasi garam Ca. terjadi pada jaringan lunak

Page 11: Degenerasi dan nekrosis

NEKROSIS

merupakan kematian sel yang bersifat Irrevesibel. Nekrosis memiliki ciri ciri yaitu Piknosis (inti hiperkromatik dan mengecil, Karyotheksis (inti pecah pecah) dan Karyolisis (inti hilang).

Page 12: Degenerasi dan nekrosis

JENIS NEKROSIS

1. Nekrosisi lemak : merupakan kematian lemak dalam tubuh organisme hidup, umumya terjadi di ruang abdomen / dibawah kulit, peristiwa ini banyak ditemukan pada hewan Ayam.Ciri ciri :

Secara makroskopis nekrosis lemak bisa diketahui melalui warna lemak yang suram (putih kekuningan), dan bidang sayatan yang keras.

Secara Mikroskopis ciri ciri yang terlihat yaitu zona lemak pada hewan di gantikan oleh jaringan fibrosa serta terlihat adanya radang.

Page 13: Degenerasi dan nekrosis

2. Ganggren : Ganggren merupakan jaringan nekrotik yang disertai adanya bakteri saprofit seperti Clostridium sp.

3. Infark : Infark merupakan Nekrosis lokal akibat terhambatnya aliran darah ke lokasi tersebut, ciri ciri yang biasanya ditemukan yaitu adanya radang di sekitar infark.

Page 14: Degenerasi dan nekrosis

4. Autolisis : Autolisis merupakan peristiwa di mana sel dicerna oleh enzim sendiri (enzim lisozim) setelah terjadi kematian sel. biasanya autolisis ini terjadi setelah 6 jam kematian (untuk di daerah tropis).

Page 15: Degenerasi dan nekrosis

TIPE NEKROSIS

1. Koagulatif : ciri : Struktur sel / jaringan masih dikenali. Penyebab : Anoksia Akut

Obtruksi pembuluh darahToksisitas Akut

2 Liquafaktif :Terdapat masa cair/ semi padat di dalam jaringan. Penyebab :Kongesti (pembendungan) pembuluh darah

3 Kaseosa : Struktur sel hilang, inti gelap, ada debris(sisa nekrosis sel), kalsifikasi di sitoplasma. Penyebab :Kerusakan lokal yang parah akibat infeksi / racun.

Page 16: Degenerasi dan nekrosis

nekrosis juga hampir mirip dengan autolisis posmortum, namun ada ciri- ciri yang membedakannya antara keduanya, berikut ini perbedaanya.

Page 17: Degenerasi dan nekrosis

BEDA NEKROSIS DAN AUTOLISIS POSTMORTEM

Nekrosis : Tampak ada sel hidup di sekitar sel yang mati Masih terlihat adanya eritrosit Ada zona radang di sekitar sel Mati

Autolisis Posmortem• Tidak ada sel hidup disekitar sel yang mati• Tidak terlihat ada eritrosit• Tidak ada sel radang secara difus