Definisi profesi bce

19
Tugas BCE 1. Apa definisi dari profesi? a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): profesi/pro·fe·si/ /profési adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu b. Menurut beberapa ahli: - Schein, E.H (1962) :Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat - Hughes, E.C (1963) : Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya - Daniel Bell (1973) : Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat - Paul F. Comenisch (1983) :Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama - K. Bertens : Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama

description

profesi

Transcript of Definisi profesi bce

Page 1: Definisi profesi bce

Tugas BCE

1. Apa definisi dari profesi?

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): profesi/pro·fe·si/ /profési

adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,

kejuruan, dsb) tertentu

b. Menurut beberapa ahli:

- Schein, E.H (1962) :Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan

yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari

perannya yang khusus di masyarakat

- Hughes, E.C (1963) : Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik

dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya

- Daniel Bell (1973) : Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari

termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak

formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok /

badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani

masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan

mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan

teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan

dalam masyarakat

- Paul F. Comenisch (1983) :Profesi adalah "komunitas moral" yang

memiliki cita-cita dan nilai bersama

- K. Bertens : Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral)

yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama

- Siti Nafsiah : Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai

sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk

mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus

diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung

jawab

- Doni Koesoema A : Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud

sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian

tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta

pelayananbaku terhadap masyarakat

Kesimpulan:

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau

keterampilan dari pelakunya. Sebuah profesi tidak dapat dipegang oleh

Page 2: Definisi profesi bce

sembarang orang, akan tetepi memerlukan suatu pendidikan dan pelatihan khusus

untuk itu.

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan

yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan

tidak memiliki aturan serumit seperti profesi.

2. Informasi sehubungan dengan kode etik akuntansi

Mayoritas masyarakat setiap harinya selalu terkena dampak dari pengambilan

keputusan yang dilakukan oleh akuntan. Masyarakat tersebut berivestasi,

menggelontorkan dana mereka ke suatu perusahaan yang dipercaya oleh mereka

dengan melihat hasil pekerjaan akuntan. Oleh karena itu peran akuntan sangat

berpengaruh pada setiap keputusan dan oleh karena peran akuntan tersebut,

diperlukan adanya standar baik bagi cara pelaporan akuntansi maupun standar etika

bagi diri akuntan tersebut. Di Amerika terdapat badan yang bernama American

Institute of Certified Public Accountants yang mana bertugas untuk mengatur standar

yang berkaitan dengan etika akuntan. Selain itu, SEC juga akan memberikan sanksi

bagi akuntan, perusahaan dan kantor akuntan yang melakukan tindakan tidak etis.

Selain itu, standar yang diberlakukan saat ini untuk pelaporan keuangan

adalah IFRS, dimana lebih menekankan judgement para professional dalam

memutuskan sesuatu. Oleh karena itu, perapan kode etik bagi setiap akuntan sangat

penting agar tidak terjadi penyalahgunaan profesi.

Tujuan dari kode etik profesi akuntansi ini diantaranya adalah:

Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

Untuk meningkatkan mutu profesi.

Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Menentukan baku standar

A) Kode Etik Prinsip-prinsip Dasar Akuntan Profesional  IFAC 2005 – Section

100.4

Seorang akuntan professional diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar

berikut :

Page 3: Definisi profesi bce

Integritas – seorang akuntan professional harus tegas dan jujur dalam semua

keterlibatannya dalam hubungan profesional dan bisnis.

Objektivitas – seorang akuntan professional seharusnya tidak membiarkan

bias, konflik kepentingan, atau pengaruh yang berlebihan dari orang lain

untuk mengesampingkan penilaian professional atau bisnis.

Kompetensi professional dan Kesungguhan – seorang akuntan professional

mempunyai tugas yang berkesinambungan untuk senantiasa menjaga

penghetahuan dan skil professional pada tingkat yang diperlukan untuk

memastikan bahwa klien  atau atasan menerima jasa professional yang

kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, legislasi dan

teknis. Seorang akuntan professional harus bertindak tekun dan sesuai dengan

standar teknis dan professional yang berlaku dalam memberikan layanan

professional.

Kerahasiaan – seorang akuntan professional harus menghormati kerahasian

informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional dan

bisnis tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga,

tanpa otoritas yang tepat dan spesifik kecuali ada hak hukum atau professional

atau kewajiban untuk mengungkapkan. Informasi rahasi yang diperoleh

sebagai hasil dari hubungan bisnis professional seharusnya tidak boleh

digunakan untuk kepentingan pribadi para akuntan professional atau pihak

ketiga.

Perilaku Profesional – seorang akuntan professional harus patuh pada hukum

dan peraturan-peraturan terkait dan seharusnya menghindari tindakan yang

bisa mendeskreditkan profesi.

B) Kode Etik (Pedoman Perilaku) AICPA

Prinsip-prinsip:

Tanggung Jawab : dalam melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai

professional, anggota harus menerapkan penilaian professional dan moral

yang sensitive dalam segala kegiatannya. (section 52, article I)

Kepentingan Umum : anggota harus menerima kewajiban mereka untuk

bertindak dengan cara yang dapat melayani kepentingan publik, menghormati

kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme.

(section 53, article II)

Page 4: Definisi profesi bce

Integritas.”untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat,

anggota harus melakukan semua tanggung jawab professional dengan

integritas tertinggi. (section 54, article III)

Objectivitas dan Independensi : seorang anggota harus

mempertahankan  objectivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam

melaksanakan tanggung jawab professional. Seorang anggota dalam praktik

publik harus independen dalam penyajian fakta dan tampilan ketika

memberikan layanan audit dan jasaatestasi lainnya. (section 55, article IV)

Due Care : seoarng anggota harus mematuhi standar teknis dan etis profesi,

berusaha terus menerus untuk menigkatkan kompetensi dan layanan dalam

melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemampuan terbaik yang

dimiliki anggota. (section 56, article V)

Sifat dan Cakupan Layanan : seorang anggota dalam praktik publik harus

memerhatikan Prinsip-prinsip dari Kode Etik Profesional dalam menentukan

lingkup dan sifat jasa yang akan disediakan. (section 57, article VI).

C) Kode Etik Profesi Akuntansi Indonesia (Ikatan Akuntansi Indonesia(IAI))

Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab Profesi

Seorang akuntan, dalam melaksanakan tugas tanggung jawabnya, harus

senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua

kegiatan yang dilakukannya. Anggota mempunyai tanggung jawab kepada

semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu

mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat, dan

menjalankan tanggung-jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa melayani publik, menghormati

kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik

dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah,

pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak

lainnya yang bergantung kepada obyektivitas dan integritas. Ketergantungan

ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan public.

Dalam mememuhi tanggung-jawab profesionalnya, anggota mungkin

menghadapi tekanan yang saling berbenturan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan. Dalam mengatasi benturan ini, anggota harus bertindak

dengan penuh integritas dan mengedepankan kepentingan public.

Page 5: Definisi profesi bce

3. Integritas

Integritas adalah suatu karakter yang mendasari timbulnya pengakuan

profesional. Integritas merupakan dasar yang melandasi kepercayaan publik

dan merupakan patokan (benchmark) untuk mengambil keputusan.

Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus

terang, tidak curang atau pengabaikan prinsip. Pelayanan dan kepercayaan

publik harus dijunjung. Integritas juga mengharuskan anggota untuk

mengikuti prinsip obyektivitas dan kehati-hatian profesional.

4. Obyektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan

kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya

adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.

Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak,

jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan

kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung

jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung

arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa

profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, derni

kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung-jawab profesi

kepada publik.Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman.

Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 (dua) fase yang terpisah:

a. Pencapaian Kompetensi Profesional: Memerlukan standar pendidikan

umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian

profesional dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja.

b. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.

Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui kornitmen untuk belajar dan

melakukan peningkatan professional termasuk di antaranya perkembangan

akuntansi, auditing dan peraturan lainnya, baik nasional maupun internasional.

6. Kerahasiaan

Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi

tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang

diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan

antara anggota dan klien atau pemberi kerja berakhir. Kerahasiaan harus

dijaga oleh anggota kecuali jika persetujuan khusus telah diberikan atau

terdapat kewajiban legal(hukum) atau profesional untuk mengungkapkan

Page 6: Definisi profesi bce

informasi. Tidak menggunakan atau terlibat menggunakan informasi tersebut

untuk keuntungan pribadi atau keuntungan pihak ketiga. Anggota yang

mempunyai akses terhadap informasi rahasia tentang penerima jasa tidak

boleh mengungkapkannya ke publik.

7. Perilaku Profesional

Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi

hams dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung-jawabnya kepada

penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan

masyarakat umum.

8. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar

teknis dan standar professional. Standar teknis dan standar professional yang

harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan

pengaturan perundang-undangan yang relevan kemudian dijalankan dengan

integritas dan objektivitas.

Secara khusus, Berikut ini Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik:

100. Independensi, Integritas, dan Objektivitas

101. Independensi: mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan

jasa professional

102. Integritas dan Objektivitas:harus bebas dari benturan kepentingan dan tidak

boleh membiarkan faktor salah saji material.

200. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi

201. Standar Umum

a. Kompetensi Profesional

b. Kecermatan dan keseksamaan professional

c. Perencanaan dan supervise

d. Data relevan yang memadai.

202. Kepatuhan terhadap Standar

Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, review,

kompilasi, konsultasi manajemen, perpajakan, atau jasa professional lainnya wajib

mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh

IAI.

203. Prinsip- prinsip Akuntansi

Anggota KAP tidak diperkenankan :

Page 7: Definisi profesi bce

(1) Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau

dan keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum atau

(2) Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus

dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku.

300. Tanggung Jawab Kepada Klien

301. Informasi Klien yang Rahasia

Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia

tanpa persetujuan dari klien.

302. Fee Profesional

400. Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi

401. Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi

Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan

perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.

402. Komunikasi AntarAkuntan Publik

Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan

mengadakan perikatan audit menggantikan akuntan publik pendahulu

403. Perikatan Atestasi

Akuntan Publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis

atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang

lebih dahulu ditunjuk oleh klien.

500. Tanggung Jawab dan Praktik Lain

501. Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan

502. Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya

503. Komisi, dan Fee Referal

a. Komisi

Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila

dapat mengurangi independensi.

b. Fee Referal (Rujukan)

504. Bentuk Organisasi dan KAP

Page 8: Definisi profesi bce

Dua faktor penting yang berpengaruh bagi profesi akuntan publik di Indonesia adalah

Kode Etik IAPI dan Kementrian Keuangan dan Bapepam-LK. Kode etik

dimaksudkan untuk memberikan standar perilaku bagi seluruh anggota IAPI,

Bapepam-LK berwenang untuk menetapkan standar etika dan independensi bagi para

auditor perusahaan publik.

Kode etik IAPI memberikan standar umum atas perilaku yang ideal dan ketetapan

peraturan yang spesifik yang mengatur perilaku. Saat ini IAPI sedang mengadopsi

Kode Etik bagi Para Akuntan Profesional dari IFAC (IFAC Code of Ethics for

Professional Accountants). Kode etik tersebut akan segera di terapkan pada seluruh

anggota UPI.

Prinsip-Prinsip Dasar Etika Profesional

Kelima prinsip etika dalam Bagian A kode etik profesional dimaksudkan untuk

diterapkan pada seluruh anggota dan bukan hanya mereka yang melakukan praktik

publik. Kelima prinsip yang harus diterapkan auditor adalah sebagai berikut.

1. Integritas.Para auditor harus terus terang dan jujur serta melakukan praktik

secara adil dan sebenar-benarnya dalam hubungan profesional mereka.

2. Objektivitas. auditor harus tidak berkompromi dalam memberikan

pertimbangan profesionalnya karena adanya bias, konflik kepentingan atau karena

adanya pengaruh dari orang lain yang tidak semestinya. Hal ini mengharuskan auditor

untuk menjaga perilaku yang netral

3. Kompetensi profesional dan kecermatan. Auditor harus menjaga pengetahuan

dan keterampilan profesional mereka dalam tingkat yang cukup tinggi, dan tekun

dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka ketika memberikan jasa

profesional.

4. Kerahasiaan.Para auditor harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh

selama tugas profesional maupun hubungan dengan klien. Para auditor tidak boleh

menggunakan informasi yang sifatnya rahasia dari hubungan profesional mereka,

Page 9: Definisi profesi bce

5. Perilaku Profesional. Mereka tidak boleh membesar-besarkan kualifikasi atau

pun kemampuan mereka, dan tidak boleh membuat perbandingan yang melecehkan

atau tidak berdasar terhadap pesaing.

Prinsip-Prinsip Umum

Kode Etik Akuntan Profesional (The Code of Ethics for Profesional Accountants)

mengadopsi prinsip-prinsip umum. Prinsip-prinsip umum ini akan memberikan dasar

untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap prinsip-

prinsip utama.

KODE ETIK MENURUT IAI (IKATAN AKUNTANSI INDONESIA)

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi

seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan

dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan

dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.

Tujuan profesi akuntansi

Memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai

tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan public

Empat Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi :

Page 10: Definisi profesi bce

1. Kredibilitas

Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.

2. Profesionalisme

Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa

akuntan sebagai profesional dibidang akuntansi.

3. Kualitas Jasa

Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan

dengan standar kinerja tertinggi.

4. Kepercayaan

Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika

profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian

(1) Prinsip Etika, disahkan oleh Kongkres

(2) Aturan Etika, disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan

(3) Interpretasi Aturan Etika, dibentuk oleh Himpunan

PRINSIP ETlKA PROFESI IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Mukadimah

• Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi

anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas

dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum clan peraturan.

• Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan

pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan

rekan

.

Page 11: Definisi profesi bce

Sumber:

http://www.iaiglobal.or.id/v02/keanggotaan/?act=anggota&page=11

http://sofiyasmin27.blogspot.com/search?updated-max=2014-12-

27T15:00:00%2B07:00&max-results=7

http://openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/S1_Akuntansi/Etika%20dan%20Profesi

%20Akuntansi/Kode%20Etik%20(Aturan%20Etika).ppt

http://kodeetikiai.blogspot.com/

http://www.iaiglobal.or.id/v02/keanggotaan/?act=anggota&page=11

(1

)

Kode Etik IAI adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung

jawab profesionalnya

(2

)

Kode Etik IAI meliputi:

a. Prinsip etika akuntan

b. Aturan etika akuntan; dan

c. Interpretasi aturan etika akuntan

(3

)

Kode Etik IAI dirumuskan oleh Badan yang khusus dibentuk untuk tujuan

tersebut oleh Dewan Pengurus Nasional.

Page 12: Definisi profesi bce

(4

)

Kode Etik IAI mengikat seluruh anggota IAI

Why are Accounting Ethics Important?

Prinsip Etika Profesi Menurut IAITujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 (empat) kebutuan dasar yang harus dipenuhi.Kredibilitas.Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.

Profesionalisme.Diperlukan individu yang denga jelas dapat diindentifikasikan oleh pamakai jasa akuntan sebagai profesional dibidang akuntansi.

Kualitas Jasa.Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan stndar kinerja yang tinggi.

KepercayaanPemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemeberian jasa oleh akuntan.

2. Prinsip Etika Profesi AkuntanTanggung Jawab ProfesiDalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

Kepentingan PublikSetiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

IntegritasUntuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

ObyektivitasSetiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

Kompetensi dan Kehati-hatian ProfesionalSetiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

Page 13: Definisi profesi bce

KerahasiaanSetiap anggota harus, menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

Perilaku ProfesionalSetiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

Standar TeknisSetiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.