Definisi Pneumonia.docx
-
Upload
dwika-herdykiawan -
Category
Documents
-
view
83 -
download
1
Transcript of Definisi Pneumonia.docx
Definisi Pneumonia
Pneumenia adalah infeksi akut perenkim paru yang meliputi alveolus dan jaringan interstitiil,
yang ditandai oleh demam, batuk, sesak (peningkatan frekuensi pernafasan), nafas cuping
hidung, retraksi dinding dada dan kadang-kadang sianosis.
Epidemiologi Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit yang menjadi masalah di berbagai negara terutama di negara
berkembang termasuk Indonesia, dan merupakan penyebab kematian utama pada balita. Hasil
penelitian yang dilakukan Departemen Kesehatan mendapatkan pneumonia penyebab kejadian
dan kematian tertinggi pada balita. Berbagai mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia,
antara lain virus dan bakteri. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya
dan beratnya pneumonia antara lain adalah defek anatomi bawaan, defisit imunologi, polusi, GE,
aspirasi, dll.
Etiologi Pneumonia
Virus adalah penyebab paling banyak pneumonia pada anak-anak akan tetapi 20-30 %
penyebabnya merupakan bakteri. Banyak faktor yang bisa meningkatkan resiko pneumonia
seperti cacat kongenital, kekurangan sistem imun oleh karena suatu penyakit atau obat, penyakit
genetik seperti tracheoesophageal fistula, fibrosis cistik, sel bulan sabit, reflux gastroesophageal,
aspirasi benda asing, ventilasi mekanik, serta lama diopname di rumah sakit.
Patogen penyebab pneumonia bermacam-macam, virus merupakan penyebab pada
kebanyakan kasus, seperti : adenovirus, respiratory syncytial, parainfluenza, serta virus
influenza. Pneumonia pada bayi baru lahir biasanya disebabkan oleh organisme yang berasal dari
organ genital wanita sewaktu dia hamil, termasuk Group B Streptococci, Moraxella catarrhalis
merupakan penyebab yang tidak umum atau jarang, Haemophillus influenza penyebab yang
kasusnya semakin menurun karena telah ditemukan vaksinnya, Mycobacterium tuberculosis,
lung flukes penyebab pneumonia pada anak-anak.
Mycoplasma pneumoniae, Streptococcus pneumoniae penyebab paling umum kasus
pneumonia pada anak-anak di atas 6 tahun, Chlamydia pneumoniae menimbulkan infeksi pada
anak-anak (5-14 tahun), beberapa kasus pneumonia disebabkan oleh kontak langsung dengan
binatang, seperti : Francisella tularensis (kelinci), Chlamydia psittaci (burung), Coxiella burnetti
(domba), Salmonella choleraesuis (babi).
Patologi Pneumonia
Infitrasi atau konsolidasi jaringan intersisial dan parenkim paru oleh sel-sel radang.
Patogenesis Pneumonia
Infeksi pada paru-paru terjadi bila salah satu pertahanan tubuh diubah (barrier mekanik,
otonom, sistem imun lokal atau sistemik) ketika tubuh diserang oleh organisme virulent . agen
yang menyebabkan infeksi ini berasal dari inhalasi, atau melalui pembuluh darah (endapan
dalam darah). Tubuh berusaha untuk membersihkannya dengan sistem respon tubuh.
Pneumonia oleh karena bakteri pada parenkim paru menimbulkan konsolidasi bila terjadi
pada lobular paru (bronchopneumonia), bisa terjadi pada lobar maupun interstitial. Diawali tahap
”Red Hepatization” dengan hiperemi oleh karena pembesaran pembuluh darah, timbul eksudat
intraalveolar, deposiy fibrin, infiltrasi neutrofil. Tahap selanjutnya disebut ”Gray Hepatization”
didominasi oleh deposit fibrin, disintegrasi sel inflamasi secara progresif, kemudian terjadi
resolusi (8-10 hari) dimana eksudat yang muncul dibersihkan melalui mekanisme batuk dan
dihancurkan dengan enzym pencernaan. Konsolidasi dari jaringan paru menurunkan lung
compliance dan kapasitas vital paru, menyebabkan hypoxemia dengan kompensasi
meningkatkan aliran darah ke paru sehingga kerja jantung menjadi meningkat. Apabila meluas
ke rongga pleura bisa menimbulkan empyema. Penebalan fibrous terjadi pada tahap resolusi.
Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang muncul tergantung dari umur pasien, dan pathogen penyebabnya, sedangkan
pada anak-anak bisa tidak muncul gejala. Pada neonatus sering dijumpai takipneu, retraksi
dinding dada, grunting, dan sianosis. Pada bayi-bayi yang lebih tua jarang ditemukan grunting.
Gejala yang sering terlihat adalah takipneu, retraksi, sianosis, batuk,panas, dan iritabel.
Pada anak pra sekolah, gejala yang sering terjadi adalah demam, batuk ( non produktif /
produktif ), takipneu, dan dispneu yang ditandai dengan retraksi dinding dada. Pada kelompok
anak sekolah dan remaja, dapat dijumpai panas, batuk (non produktif / produktif ), nyeri dada,
nyeri kepala, dehidrasi dan letargi. Pada semua kelompok umur, akan dijumpai adanya nafas
cuping hidung.
Pada auskultasi, dapat terdengar suara pernapasan menurun. Fine crackles (ronki basah
halus) yang khas pada anak besar, bisa ditemukan pada bayi. Gejala lain pada anak besar adalah
dull (redup) pada perkusi, vokal fremitus menurun, suara panas menurun, dan terdengar fine
crackles (ronki basah halus) di daerah yang terkena. Iritasi pleura akan mengakibatkan nyeri
dada, bila berat gerakan dada menurun waktu inspirasi anak berbaring ke arah yang sakit dengan
kaki flesi. Rasa nyeri, dapat menjalar ke leher, bahu, dan perut.
Pada bronkopneumonia gejala klinisnya adalah sebagai berikut:
1. Gejala URI : - Coryza, malaise, febris ringan, sneezing, 2-3 hari
2 Gejala infeksi saluran nafas tengah dan bawah:
- Batuk, malaise, febris, dapat wheezing, sesak
2. Gejala infeksi
Febris:
- Dapat akut, tinggi sampai 39-40 C, meningkat cepat
- Fluktuatif
- Turun secara lisis
- Sering terjadi relaps oleh karena terjadi daerah konsolidasi yang baru,
berlangsung 3-4 minggu
- Pada anak yang lemah kadang-kadang : subfebril
Cardiorespiration :
- Nadi relatif lebih cepat dari lobar pneumonia
- Sesak
- Respirasi cepat dan dangkal dapat sampai 100 X permenit
- Sering dengan grunting
- Pernafasan cuping hidung
- Cyanosis sekitar mulut dan hidung
- Batuk variable, pada awalnya kering, kemudian produktif
Lain-lain:
- Gelisah dan cemas
- Muntah dan diarrhea
- Tampak sakit berat, gangguan respirasi lebih nyata dari lobar
pneumonia, sayu, pucat, lidah kering
fisik :
- Tergantung luas infiltrat
- Sering negatif pada awal, bila menyatu : dullness
- Suara respirasi mengeras/ kasar, terutama dekat basal paru-paru
- Ronchi basah, nyaring, halus sampai sedang pada daerah konsolidasi
- Retraksi ringan pada ICS terutama pada anak dibawah 2 tahun, karena
dinding thorax lemah
- Perkusi : variable, normal, hypersonor ( karena emphysema
komponsantoir ), bila konsolidasi luas : demping yang absolut
Stadium terminal : respirasi dan jantung ireguler cheyne stoke apneu bradikardia
nadi tak teraba gasping eksitus