definisi pariwisata

12
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pariwisata Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah (Undang-undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan ) Damanik dan Weber (2006: 1) Pariwisata adalah fenomena pergerakan manusia, barang, dan jasa, yang sangat kompleks. Ia terkait erat dengan organisasi, hubungan-hubungan kelembagaan dan individu, kebutuhan layanan, penyediaan kebutuhan layanan, dan sebagainya. Marpaung (2002:13) Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktifitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. (http://aresearch.upi.edu/operator/upload/s_geo_0703773_c hapter2x.pdf)

description

definisi par dan akses

Transcript of definisi pariwisata

Page 1: definisi pariwisata

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pariwisata

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah

(Undang-undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan )

Damanik dan Weber (2006: 1) Pariwisata adalah fenomena pergerakan

manusia, barang, dan jasa, yang sangat kompleks. Ia terkait erat dengan organisasi,

hubungan-hubungan kelembagaan dan individu, kebutuhan layanan, penyediaan

kebutuhan layanan, dan sebagainya.

Marpaung (2002:13) Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan

manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat

kediamannya. Aktifitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan

fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

(http://aresearch.upi.edu/operator/upload/s_geo_0703773_chapter2x.pdf)

Menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti

(1992:8) adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan,

bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan

melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.

( https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-menurut-

beberapa-ahli/)

Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) Pariwisata adalah

suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan

dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu

Page 2: definisi pariwisata

perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat

yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan

rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

( https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-menurut-

beberapa-ahli/)

Menurut H.Kodhyat (1983:4) Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke

tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,

sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan

lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. (

https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-menurut-

beberapa-ahli/)

Salah Wahab (1975:55) pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang

mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja,

peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif

lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi

industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan

dan transportasi. ( https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-

menurut-beberapa-ahli/)

James J. Spillane (1982:20) kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan

mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki

kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-

lain. ( https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-menurut-

beberapa-ahli/)

Page 3: definisi pariwisata

A.J. Burkart dan S. Medik (1987) Pariwisata adalah perpindahan orang untuk

sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana

mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di

tempat-tempat tujuan itu. ( https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-

pariwisata-menurut-beberapa-ahli/)

Prof. Salah Wahab dalam Oka Yoeti (1994, 116.) Pariwisata adalah suatu

aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara

bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri,

meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari

kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia

memperoleh pekerjaan tetap.

( https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-menurut-

beberapa-ahli/)

Anonymous (1986) Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat

tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan pada waktu kunjungan

dan motivasi kunjungan. ( https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-

pariwisata-menurut-beberapa-ahli/)

Yoeti, (1991:103). Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari

dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan

wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim

dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata”

dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari

suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”.

Page 4: definisi pariwisata

( https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-menurut-

beberapa-ahli/)

Menurut pendapat RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah segala kegiatan

dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.

Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut :

▪ Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali

ke tempat asalnya.

▪ Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi,

restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.

▪ Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenanga.

▪ Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat

memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang

dikunjungi, karena uang yang di belanjakannya dibawa dari tempat asal.

Richardson and fluker (2004) Tourism comprises the activities or

persons,travelling to and staying in place outside their usual environment for not

more than one consecutive year for leisure,bussines and other purpose.

Franklin (2003) Tourism becomes absolutely everyting associable with acts of

tourist,or put into it’s proper tantological form “tourism is tourist”.

Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti, 1996:112)

Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan

pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan

Page 5: definisi pariwisata

orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas

yang bersifat sementara.

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20910/3/Chapter%20II.pdf)

Pariwisata menurut Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114)

Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan

perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orang- orang asing

melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20910/3/Chapter

%20II.pdf)

2.1.2 Aksesibilitas

Jhon Black mengatakan bahwa aksesibilitas merupakan suatu ukuran kenyamanan

atau kemudahan pencapaian lokasi dan hubungannya satu sama lain, mudah atau

sulitnya lokasi tersebut dicapai melalui transportasi (Leksono dkk, 2010).

Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch mengatakan

aksesibilitas adalah masalah waktu dan juga tergantung pada daya tarik dan identitas

rute perjalanan (Talav Era, 2012).

Derek Halden Concultancy (DHC, 2000) mencirikan pemahaman aksesibilitas dalam

tiga pertanyaan: siapa/dimana, apa, dan bagaimana.

Siapa atau di mana orang itu berada - aksesibilitas adalah bagian dari orang

atau tempat.

Page 6: definisi pariwisata

Apa peluang yang akan dicapai – fungsi tata guna lahan, aktivitas di

dalamnya, atau sumber daya (termasuk orang-orang) yang memungkinkan

orang itu memenuhi kebutuhan mereka.

Bagaimana: faktor-faktor yang memisahkan orang-orang dengan tempat-

tempat seperti jarak, waktu, biaya, informasi dan faktor-faktor lain yang

bertindak sebagai pencegah atau hambatan untuk mengakses suatu tempat.

Bintarto (1989) mengatakan salah satu variabel yang dapat dinyatakan apakah tingkat

aksesibilitas itu tinggi atau rendah dapat dilihat dari banyaknya sistem jaringan yang

tersedia pada daerah tersebut. Semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada

daerah tersebut maka semakin mudah aksesibilitas yang didapat begitu pula

sebaliknya semakin rendah tingkat aksesibilitas yang didapat maka semakin sulit

daerah itu dijangkau dari daerah lainnya (Mohammed, 2010).

Sumaatmadja (1988) mengatakan faktor yang mempengaruhi fungsi rendahnya

aksesibilitas adalah topografi, sebab dapat menjadi penghalang bagi kelancaran untuk

mengadakan interaksi di suatu daerah. (Mohammed, 2010).

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42432/4/Chapter%20II.pdf)

2.1.3 Konsep Aksesibilitas

Aksesibilitas didefinisikan suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan

mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan „mudah‟ atau

„susah‟nya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi. Setiap lokasi

geografis yang berbeda memiliki tingkat aksesibilitas yang berbeda hal ini disebabkan

perbedaan kegiatan dari masing-masing tata guna lahan.

Page 7: definisi pariwisata

Black (1981) mengatakan aksesibilitas berdasarkan tujuan dan

kelompok sosial,aksesibilitas menyediakan ukuran kinerja antara tata

guna lahan dengan sistem transportasi. Penghuni perumahan lebih

tertarik dengan aksesibilitas menuju tempat kerja, sekolah, toko,

pelayanan kesehatan dan tempat rekreasi. (Mohammed, 2010).

Indikator Aksesibilitas

Tamin (2000) mengatakan indikator aksesibilitas secara sederhana

dapat dinyatakan dengan jarak. Jika suatu tempat berdekatan dengan

tempat lainnya, dikatakan aksesibilitas antara kedua tempat tersebut

tinggi. Sebaliknya jika berjauhan aksesibilitas antara keduanya rendah.

Selain jarak dan waktu, biaya juga merupakan beberapa indikator

aksesibilitas. Apabila antar kedua tempat memiliki waktu tempuh yang

pendek maka dapat dikatakan kedua tempat itu memiliki aksesibilitas

yang tinggi. Biaya juga dapat menunjukkan tingkat aksesibilitas. Biaya

disini dapat merupakan biaya gabungan yang menggabungkan waktu

dan biaya sebagai ukuran untuk hubungan transportasi (Mohammed,

2010).

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42432/4/Chapter

%20II.pdf)

Page 8: definisi pariwisata