Definisi Aset Dan Klasifikasi Aset Lainnya
-
Upload
yudha-dwika-sandya -
Category
Documents
-
view
333 -
download
17
description
Transcript of Definisi Aset Dan Klasifikasi Aset Lainnya
![Page 1: Definisi Aset Dan Klasifikasi Aset Lainnya](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf999b550346d0339e3e5c/html5/thumbnails/1.jpg)
10.1. Definisi aset dan klasifikasi aset lainnya
1. Aset Tak Berwujud
Aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak memiliki wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan
untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset tak berwujud meliputi:
a. Software Komputer yang dapat disimpan dalam berbagai media
penyimpanan seperti flash disk, compact disk, disket, pita dan media
penyimpanan lainnya. Software computer yang masuk dalam kategori ATB
adalah software yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari hardware
komputer tertentu. Jadi software ini dapat digunakan di komputer lain.
b. Lisensi dan franchise
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang paten kepada pihak lain
berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi
dari suatu paten yang diberi perlindungan dalam jangka waktu dan syarat
tertentu.
Franchise adalah suatu perikatan dimana salah satu pihak memberikan hak
memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI)
atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam
rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
c. Hak cipta, paten, dan hak lainnya
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk
itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan.
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas
hasil temuan di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Hak-hak tersebut pada dasarnya diperoleh karena adanya kepemilikan
kekayaan intelektual, pengetahuan teknis, suatu cipta karya yang dapat
menghasilkan manfaat bagi entitas. Hak ini dapat mengendalikan pemanfaatan
![Page 2: Definisi Aset Dan Klasifikasi Aset Lainnya](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf999b550346d0339e3e5c/html5/thumbnails/2.jpg)
aset tersebut dan membatasi pihak lain yang tidak berhak untuk
memanfaatkannya.
d. Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang
Suatu kajian atau penelitian yang memberikan manfaat ekonomis dan/atau
sosial di masa yang akan datang yang dapat diidentifikasi sebagai aset. Apabila
hasil kajian tidak dapat diidentfikasi dan tidak memberikan manfaat ekonomis
dan/atau sosial maka tidak dapat dikapitalisasi sebagai aset tak berwujud.
e. Aset tak berwujud yang mempunyai nilai sejarah/budaya
Film dokumenter, misalkan dibuat untuk mendapatkan kembali naskah
kuno/alur sejarah/rekaman peristiwa lalu yang pada dasarnya mempunyai
manfaat ataupun nilai bagi pemerintah ataupun masyarakat. Hal ini berarti
film tersebut mengandung nilai tertentu yang dapat mempunyai manfaat masa
depan bagi pemerintah. Film/karya seni/budaya dapat dikategorikan dalam
heritage ATB
f. ATB dalam pengerjaan
Suatu kegiatan perolehan ATB dalam pemerintahan, khususnya yang diperoleh
secara internal, sebelum selesai dikerjakan dan menjadi ATB, belum memenuhi
salah satu kriteria pengakuan aset yaitu digunakan untuk operasional
pemerintah. Namun dalam hal ini seperti juga aset tetap, aset ini nantinya juga
diniatkan untuk digunakan dalam pelaksanaan operasional pemerintahan,
sehingga dapat diakui sebagai bagian dari ATB.
2. TGR/TP/TPA
a. Tuntutan Ganti Rugi
Merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan
bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian
yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari
suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau
kelalaian dalam pelaksanaan tugas kewajibannya.
b. Tuntutan Perbendaharaan
Merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara dengan tujuan
untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara
sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan
![Page 3: Definisi Aset Dan Klasifikasi Aset Lainnya](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf999b550346d0339e3e5c/html5/thumbnails/3.jpg)
melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara tersebut atau kelalaian
dalam pelaksanaan tugas kewajibannya.
c. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) menggambarkan jumlah yang dapat
diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai
pemerintah. Contoh dari TPA ini adalah penjualan rumah dinas dan penjualan
kendaraan dinas.
3. Aset Kemitraan
Kemitraan adalah perjanjian antara dua belah pihak atau lebih yang mempunyai
komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan
menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Bentuk kemitraan antara lain:
a. Bangun, Kelola, Serah (BKS)
Suatu bentuk kerjasama berupa pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak
ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan
bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya serta mendayagunakannya
dalam jangka waktu tertentu, untuk kemudian menyerahkan kembali
bangunan dan atau sarana lain berikut fasilitasnya kepada pemerintah setelah
berakhirnya jangka waktu yang disepakati (masa konsesi). Dalam perjanjian
ini pencatatan dilakukan terpisah oleh masing-masing pihak
b. Bangun, Serah Kelola (BSK)
Pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ketiga/investor, dengan cara pihak
ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut
fasilitasnya kemudain menyerahkan aset yang dibangun tersebut kepada
pemerintah untuk dikelola sesuai dengan tujuan pembangunan aset tersebut.
Penyerahan aset oleh pohak ketiga/investor kepada pemerintah disertai
dengan kewajiban pemerintah untuk melakaukan pemnayaran kepada pihak
ketiga/investor. Pembayaran oleh pemerintah ini dapat dilakukan juga secara
bagi hasil.
4. Aset Lain-Lain
Pos aset lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, TPA, TGR, TP, maupun Kemitraan
dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan
dari penggunaan aktif pemerintah.
![Page 4: Definisi Aset Dan Klasifikasi Aset Lainnya](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf999b550346d0339e3e5c/html5/thumbnails/4.jpg)
10.2. Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan TGR/TP/TPA
1. Tuntutan Ganti Rugi
Dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak
(SKTM) setelah dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang
bersangkutan ke kas negara.
Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk menentukan nilai tuntutan ganti
rugi adalah Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan Bukti Setor berupa STS
atau SSBP.
2. Tuntutan Perbendaharaan
Dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keputusan Pembebanan setelah
dikurang dengan setoran yang telah dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan
ke kas negara.
Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk mementukan nilai tuntutan
perbendaharaan adalah Surat Keputusan Pembebanan dan Surat Setoran Bukan
Pajak (SSBP) atau Surat Tanda Setoran (STS).
3. Tagihan Penjualan Angsuran
Dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayarkan oleh
pegawai ke kas negara/kas daerah atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
Dalam Penyusunan neraca awal, dokumen sumber yang dapat digunakan untuk
menentukan nilai tagihan penjualan angsuran adalah daftar saldo tagihan
penjualan angsuran yang nilainya menggambarkan nilai yang ditetapkan dalam
berita acara penjualan aset setelah dikurangi denagn angsuran yang telah
dibayarkan oleh pegawai ke kas daerah. Dokumen mengenai tagihan penjualan
angsuran dapat diperoleh di satuan kerja pengelola keuangan.
10.3. Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan aset kemitraan
Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk membukukan kemitraan dengan pihak
ketiga dapat berbentuk kontrak kerjasama dengan pihak ketiga yang bersangkutan.
a. BKS
Dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh pemerintah kepada pihak
ketiga/investor untuk membangun aset BKS tersebut. Aset yang berada dalam
BKS ini disajikan terpisah dari Aset Tetap
b. BSK
![Page 5: Definisi Aset Dan Klasifikasi Aset Lainnya](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf999b550346d0339e3e5c/html5/thumbnails/5.jpg)
Dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun yaitu sebesar nilai aset
yang diserahkan pemerintah ditambah dengan jumlah aset yang dikeluarkan
untuk pihak ketiga/investor untuk membangun aset tersebut.
Untuk pengukuran kewajiban berupa utang kemitraan dengan pihak ketiga
dapat ditentukan dengan mengurangi nilai aset yang diserahkan pemerintah
dikurangi dengan aset yang diserahkan oleh pemerintah untuk membangun
aset tersebut misalnya tanah, dan bagi hasil yang diberikan oleh pemerintah
kepada investor.
10.4. Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan aset tak berwujud
a. Kriteria Umum Pengakuan
Sesuatu dapat diakui sebagai ATB jika dan hanya jika:
1. Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang
diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari ATB tersebut akan mengalir
kepada entitas
2. Biaya peroleh atau nilai wajarnya dapat diukur dengan handal
3. Dapat Dipisahkan
Aset ini memungkinkan untuk dipisahkan atau dibedakan secara jelas dari aset-aset
yang lain pada suatu entitas. Oleh karena aset ini dapat dipisahkan atau dibedakan
dengan aset yang lain, maka ATB ini dapat dijual, dipindahtangankan, diberikan
lisensi, disewakan, ditukarkan, baik secara individual maupun secara bersama-
sama. Namun demikian tidak berarti bahwa ATB baru diakui dan disajikan di neraca
jika entitas bermaksud memindahtangankan, menyewakan, atau memberikan
lisensi kepada pihak lain. Identifikasi serta pengakuan ini harus dilakukan tanpa
memperhatikan apakah entitas tersebut bermaksud melakukannya atau tidak.
4. Timbul dari Kesepakatan yang Mengikat
b. Pengakuan berdasarkan cara perolehan
1. Pengakuan ATB yang diperoleh secara internal
2. Perolehan Secara Eksternal
c. Pengukuran
Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk menentukan nilai aset tak berwujud
adalah Surat Perintah Membayar ”SPM” untuk belanja modal non fisik (setelah
dikurangi dengan biaya lainnya yang tidak dapat dikapitalisir).
![Page 6: Definisi Aset Dan Klasifikasi Aset Lainnya](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf999b550346d0339e3e5c/html5/thumbnails/6.jpg)
10.5. Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan aset lain-lain