Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)
-
Upload
dedy-ardianto -
Category
Documents
-
view
32 -
download
10
description
Transcript of Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)
“PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) GRESIK”
Dedy Ardianto
(21060112130059) Jurusan Teknik Elektro FT Undip
Jln. Prof.H. Seodarto, SH Semarang 50239 INDONESIA
Intisari— Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) merupakan pembangkit listrik yang efisien karena menggunakan keluaran
dari turbin gas berupa gas panas untuk memanaskan air menjadi uap air pada HRSG. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap
menggunakan prinsip tekanan udara untuk menggerakkan turbin gas dan turbin uap.
Kata kunci— energi laut, pembangkit listrik, air pasang.
Abstract— Gas Turbine Power Plant is the efficient power plant because use the output from gas turbine to boil the water in the HRSG.
Gas Turbine Power Plant use the air pressure to rotate the steam turbine and gas turbine.
.
I. PENDAHULUAN
Pembangkit listrik di Indonesia kebanyakan berupa
pembangkit thermal, salah satunya yaitu pembangkit listrik
tenaga gas uap (PLTGU).
PLTGU banyak dipilih karena merupakan pembangkit yang
efisien karena mengguakan keluaran dari turbin gas untuk
digunakan kembali untuk memanaskan air menjadi uap yang
digunakan untuk menggerakkan turbin uap
II. PENGERTIAN PLTGU (PEMMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
UAP)
PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang
berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran
bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang
bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan
penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan
energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di
PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam
Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh
kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu
(baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan
turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya
menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan
bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas
alam).
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)
merupakan aplikasi dari siklus Brayton dan siklus Rankine
pada teori thermodinamika. Siklus Brayton memanfaatkan gas
untuk memutar turbin yang kemudian menggerakkan
generator. Sedangkan siklus Rankine memanfaatkan panas
uap (steam) untuk memutar turbin. Perpaduan dua siklus ini
dalam menghasilkan listrik pada PLTGU dikenal dengan
istilah combined cycle power plant.
Untuk pembahasan prinsip kerja, komponen dan
contoh PLTGU yang ada di Indonesia kelompok kita
mengambil contoh PLTGU unit Pembangkitan Gresik.
III. PEMBAHASAN PLTU GRESIK
3.1 PROFIL PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PJB)
UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
3.1.1 Nama Perusahaan
PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Unit Pembangkitan Gresik.
3.3.2 Filosofi, Visi, dan Misi Perusahaan
Dalam melaksanakan usahanya PT PJB UP Gresik mengusung
filosofi “Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap sasaran
yang hendak dicapai dan Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagai asset penting bagi perusahaan”. Untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dalam mengelola perusahaan, komitmen
tersebut merupakan aspek yang harus selalu dijaga. Dalam
menjaga komitmen tersebut PT PJB UP Gresik memiliki visi :
� Menguasai pangsa pasar di Indonesia
� Menjadi perusahaan kelas dunia
� Memiliki SDM yang profesional
� Peduli lingkungan
Sedangkan misi yang diusung PT PJB UP Gresik dalam
menjalankan bisnisnya adalah :
� Menjadi perusahaan yang dinamis
� Memberikan hasil yang terbaik kepada pemegang saham,
pegawai, pelanggan, pemasok, pemerintah dan masyarakat
serta lingkugannya.
� Memenuhi tuntutan pasar
3.3.3 Lokasi Perusahaan
Unit Pembangkitan Gresik merupakan salah satu unit
pembangkit tenaga listrik milik PT PJB yang terletak di
provinsi Jawa Timur. Unit Pembangkitan ini berlokasi di kota
Gresik, kira-kira 20 km arah barat laut kota Surabaya, tepatnya
di desa Sidorukun, Jl. Harun Tohir no.1 Gresik, Jawa Timur.
Total luas wilayah dimana PT PJB UP Gesik berada mencapai
kurang lebih 78 Ha, termasuk wilayah pembuangan lumpur dan
luas bangunan. Batas area yang menjadi lokasi PT PJB UP
Gresik adalah :
� Utara : Kantor PT. Pertamina Persero
� Timur : Selat Madura
� Selatan : Bengkel Swabina Graha, Selat Madura
� Barat : Jl. Harun Tohir
Gambar 3.1 Lokasi PT PJB UP Gresik
3.3.4 Sejarah Perusahaan
Unit Pembangkitan Gresik terbentuk berdasarkan surat
keputusan Direksi PLN No.030.K/023/ DIR/1980, tanggal 15
Maret 1980. UP Gresik merupakan unit kerja yang dikelola
oleh PT. PLN (Persero) PLN Pembangkitan dan Penyaluran
Jawa bagian Timur dan Bali (PLN Kitlur JBT) yg dikenal dgn
sebutan Sektor Gresik dengan kapasitas 700 MW (PLTU dan
PLTG).
Berdasarkan surat keputusan Dirut PLN Pusat
No.006.K/023/DIR/1992 tanggal 4 Februari 1992 terbentuk
lagi Sektor Gresik Baru dengan kapasitas 1578 MW (PLTGU)
dengan lokasi di dalam area Sektor Gresik.
Berdasarkan surat keputusan Dirut PLN PJB II
No.023.K/023/DIR/1996 tanggal 14 Juni 1996 tentang
penggabungan unit pelaksana Pembangkitan Sektor Gresik dan
Sektor Gresik Baru, maka UP Gresik diubah strukturnya
menjadi PT.PLN PJB II Sektor Gresik.
Pada tanggal 30 Mei 1997 Dirut PT.PLN PJB II mengeluarkan
surat keputusan No.021/023/DIR/1997 tentang perubahan
sebutan Sektor menjadi Unit Pembangkitan.
Pada tanggal 24 Juni 1997 Dirut PT PLN PJB II mengeluarkan
surat keputusan No.024A.K/023/DIR/1997 tentang pemisahan
fungsi pemeliharaan dan fungsi operasi pada PT PLN PJB II
Unit Pembangkitan Gresik.
Sampai Saat ini Unit Pembangkitan Gresik bertanggung jawab
atas 3 macam mesin pembangkit tenaga listrik, yaitu :
1. Pembangkitan Listrik Tenaga Gas (PLTG) kapasitas ±80,4
MW.
2. Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas ±600
MW.
3. Pembangkitan Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) kapasitas
±1575 MW
Total kapasitas daya yang mampu dibangkitkan PT PJB UP
Gresik mencapai ±2255 MW dan diperoleh dari 21 generator
termal yang dimiliki. PT PJB UP Gresik mampu memproduksi
energi listrik sebesar 12.814 GWh per tahun yang kemudian
disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) 500 kV dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
150 kV ke sistem interkoneksi Jawa-Bali. Secara teknis
pembagian unit generator yang berada di bawah wewenang PT
PJB UP Gresik adalah :
Tabel 3.1 Kapasitas daya PT PJB UP Gresik
3.3.5 Spesifikasi Teknis PLTGU Gresik
Unit Pembangkitan Gresik memiliki total daya
terpasang sebesar 2255 MW, unit ini mampu memproduksi
listrik rata-rata 10.859 GWh tiap tahunnya dan disalurkan
melalui Jaringan Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV
dan Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi 150 kV. Unit
Pembangkitan Gresik Terdiri atas beberapa pembangkit termal
yaitu 3 unit PLTG, 4 unit PLTU, dan 3 unit PLTGU. Blok 1
PLTGU Gresik mulai beroperasi pada 10 April 1993, blok 2
mulai beroperasi pada 5 Agustus 1993, dan blok 3 pada 30
Nopember 1993 [4].
Kapasitas total Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap (PLTGU) Gresik dapat mencapai 1575 MW. PLTGU
Gresik blok 1 dan blok 2 dapat menggunakan dua macam bahan
bakar yaitu HSD (High Speed Diesel Oil) yang dipasok oleh
PERTAMINA dan gas alam yang dipasok langsung dari
lapangan gas milik HESS dan KODECO yang disalurkan
melalui pipa bawah laut dari wilayah Madura utara. Kedua
bahan bakar ini digunakan secara bergantian sesuai dengan
tingkat ketersediaan bahan bakar. Sedangkan PLTGU Gresik
blok 3 didesain hanya dapat menggunakan bahan bakar gas
alam saja yang dipasok oleh pemasok yang sama dengan blok
1 dan blok2 [4].
Spesifikasi umum PLTGU Gresik untuk setiap blok
pembangkit adalah:
a. Turbin : 4 Unit
• Turbin gas : 3 Unit
• Turbin uap : 1 Unit
b. HRSG : 3 unit
c. Generator : 4 Unit
• Turbin gas : 3 x 112MW
• Turbin uap : 1 x 189MW
Gambar 3.2 Area PLTGU Gresik [4]
PLTGU Gresik belum dapat bekerja secara maksimal
sesuai dengan kapasitasnya apabila pasokan bahan bakar
utama yaitu berupa gas alam masih kurang atau belum dapat
memenuhi kebutuhan optimal PLTGU. Output PLTGU Gresik
ketika menggunakan bahan bakar HSD akan lebih kecil
daripada ketika menggunakan bahan bakar gas alam.
Gambar 3.3 Single Line Diagram PT PJB UP Gresik
3.3.6 Komponen Mekanis dan Elektris
3.3.6.1 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas
a. Turbin Gas
Pada PLTGU Gresik terdapat tiga blok pembangkit
listrik dimana untuk setiap blok memiliki 3 unit turbin gas.
Prinsip kerja dari turbin gas adalah energi panas hasil
pembakaran didalam combustor diubah menjadi energi gerak /
mekanik dalam bentuk putaran. Energi mekanik tersebut
digunakan untuk menggerakkan prime mover generator sinkron
kecepatan tinggi yang terkopel satu poros. Turbin gas yang
terdapat dalam pembangkit tenaga listrik ini memiliki 4 tingkat,
adapun putaran yang dapat dihasilkan oleh masing-masing
turbin tersebut dapat mencapai kecepatan putaran 3000rpm.
Gambar 2.3 Komplek Turbin Gas
b. Inlet Air Filter
Inlet air filter adalah peralatan yang berfungsi untuk
menyaring udara dari lingkungan sekitar yang akan
dimasukkan kedalam turbin gas.
c. Inlet Guide Vanes (IGV)
Gambar 3.4 Inlet Guide Vanes
Inlet Guide Vanes (IGV) merupakan sudu diam
pertama, posisinya terpasang pada sisi masuk dari kompresor.
IGV berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang akan
masuk ke dalam kompresor. IGV dapat menambah
kemampuan akselerasi pada saat terjadi start dan mencegah
rotor mengalami surge dan stall.
d. Compressor
Compressor adalah sebuah peralatan yang berfungsi
untuk menekan udara yang masuk pada ruang pembakaran,
hal ini dilakukan agar udara nantinya memiliki rasio tekanan
yang tinggi. Jumlah tingkatan compressor yang terdapat
pada turbin gas di PLTGU Gresik adalah sebanyak 17 tingkat.
Gambar 2.6 Compressor
Gambar 3.5 Compressor –Combustor Cylinder
e. Combustor
Combustor adalah tempat terjadinya proses
pembakaran. Combustor basket pada unit pembangkit turbin
gas Gresik ada 18 buah, dimana antara combustor basket yang
satu dengan combustor lainnya dihubungkan dengan cross
flame tube (sebagai media perambatan panas). Pada combustor
no 8 dan 9 dipasang igniters / spark plugs, yang berfungsi untuk
menyulut panas di ruang pembakaran. Igniters adalah dua
elektroda (serupa dengan busi) yang mendapat suplai tegangan
AC dari transformator igniters. Pada saat penyalaan (ignition),
igniters didorong masuk ke combuster dan suplai listrik ”on”
sehingga mengeluarkan percikan api (busur api). Setelah
beberapa detik (sekitar 20 detik) pasok listrik putus dan igniters
akan padam, igniters ditarik keluar dari combustion chamber.
Pada combustor basket no 17 dan 18 diletakkan flame detector.
Flame detector berfungsi untuk mendeteksi pembakaran pada
combustor, alat ini bekerja secara automatis mendeteksi api,
apabila pada combustor ke 17 dan 18 terdeteksi tidak terjadi
pembakaran maka dipastikan tidak terjadi pembakaran
sempurna pada combuster basket yang lain dan akan terjadi trip
(stop proses).
f. Pre-mix Fuel Nozzle
Pre-mix Fuel Nozzle berfungsi mengatur suplai
bahan bakar yang disemprotkan ke ruang pembakar
(combustor chamber) terdiri dari pilot nozzle dan main nozzle.
Pilot nozzle berfungsi untuk menjaga kestabilan nyala api
menggunakan 5% dari bahan bakar gas atau 10% dari bahan
bakar minyak. Pada PLTGU Gresik menggunakan tipe dual
nozzle yang bisa mengatur penggunaan dua jenis bahan bakar
(gas dan minyak).
g. Generator
Generator adalah suatu alat yang berfungsi mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik. Pada PLTGU Gresik
untuk setiap blok pembangkit listrik terdapat 3 unit generator
berpenggerak turbin gas dengan kapasitas daya masing-masing
112 MW. Generator yang digunakan adalah generator sinkron
kutub silindris (non salient pole) dengan dua buah kutub dan
dijaga pada putaran 3000 rpm.
Tabel 3.2 Spesifikasi teknis generator pada PLTGU
Gresik untuk setiap blok turbin gas
h. Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
Secara umum HRSG atau Heat Recovery Steam
Generator berfungsi sebagai alat untuk memanaskan air hingga
menjadi uap dengan menggunakan gas sisa dari hasil
pembakaran gas pada PLTG, dimana uap ini yang memiliki
tekanan dan temperatur yang tinggi akan digunakan untuk
memutar turbin pada pembangkit listrik tenaga uap.
Turbin Turbin Gas
Tipe Siemens TLRI
108/36
Daya Output 153,75 MVA
Tegangan Output 10,5±5% kV
Arus Output 8454-SI
Cos Φ 0,8
Frekuensi 50 Hz
Sambungan YY
Jumlah Fasa 3
Gambar 3.6 Heat Recovery Steam Generator
Beberapa komponen yang membangun HRSG, yaitu:
a. Preheater
Merupakan alat pemanas bagi air yang berasal dari
condensate water tank, yang akan dialirkan menuju daerator.
Preheater berfungsi sebagai pemanas awal untuk menaikkan
suhu air agar tidak terjadi perubahan suhu yang drastis pada
saat air menuju pemanasan tahap selanjutnya karena hal itu bisa
merusak komponen-komponen pipa akibat thermal stress.
Preheater terletak paling atas dari HRSG.
b. Economizer
Fungsi dari economizer adalah sebagai pemanasan air
pengisi yang berasal dari feed water pump dengan
memanfaatkan energi panas gas buang dari turbin gas yang
dilewatkan pada cerobong HRSG untuk memanaskan air yang
nantinya akan menjadi uap. Hasil pemanasan pada economizer
akan dialirkan menuju steam drum.
c. Steam Drum
Berfungsi memisahkan air dan uap dari hasil
pemanasan pada economizer. Pada PLTGU Gresik sirkulasi
uap dan air menggunakan sistem natural circulation, yaitu
sirkulasi yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu. Uap basah
yang memiliki massa lebih ringan dari air akan bergerak ke atas
dan disalurkan ke superheater sedangkan yang masih berwujud
air akan turun ke evaporator.
d. Evaporator
Sebagai tempat pemanasan air dari steam drum hingga
menjadi uap. Uap yang dihasilkan akan disalurkan kembali ke
steam drum.
e. Superheater
Terletak pada bagian bawah dari HRSG dan dibuat
dari pipa-pipa yang disusun secara paralel, berfungsi
menaikkan suhu uap air menjadi lebih panas. Pada superheater
ini uap air yang masuk masih bersifat basah dan dalam
pemanasan tahap akhir keluarannya berupa uap air kering. Hal
ini bertujuan agar tidak merusak komponen turbin uap. Pada
bagian ini terdiri atas dua tingkat yaitu 1st
superheater dan 2nd
superheater.
3.3.6.2 Unit Pembangkit Turbin Uap
a. Steam Turbin
Pada PLTGU Gresik terdapat tiga blok pembangkit
listrik dimana untuk setiap blok memiliki 1 unit turbin uap.
Prinsip kerja dari turbin uap adalah energi panas gas buang
PLTG diubah menjadi energi gerak / mekanik dalam bentuk
putaran. Energi mekanik tersebut digunakan untuk
menggerakkan prime mover generator sinkron kecepatan
tinggi yang terkopel satu poros. Turbin uap yang terdapat
dalam pembangkit tenaga listrik ini memiliki 2 bagian, yaitu
turbin tekanan rendah dan turbin tekanan tinggi. Adapun
putaran yang dapat dihasilkan oleh turbin tersebut dapat
mencapai kecepatan putaran 3000rpm
b. Generator
Sama halnya pada generator turbin gas, generator
pada turbin uap berfungsi sebagai alat untuk mengubah energi
mekanik yang dilakukan oleh turbin menjadi energi listik. Uap
yang dihasilkan dari HRSG setelah melalui superheater akan
menggerakkan turbin, kemudian gerakan turbin akan memutar
generator. Pada PLTGU Gresik untuk setiap blok terdapat 1
unit generator berpenggerak turbin uap dengan kapasitas daya
masing-masing 189 MW. Generator yang digunakan adalah
generator sinkron kutub silindris (non salient pole) dengan
dua buah kutub dan dijaga pada putaran 3000 rpm.
Tabel 3.3 Spesifikasi teknis generator pada PLTGU
Gresik untuk setiap blok turbin uap
3.3.7 Unit Gardu Induk Pembangkit
a. Gardu Induk Pembangkit 150 kV
Unit gardu induk pembangkit 150 kV pada PLTGU
Gresik merupakan unit gardu induk pasangan dalam yang
berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dengan tegangan 150
kV. Bahan isolasi yang digunakan oleh peralatan yang terdapat
pada gardu induk ini adalah gas SF6. Unit ini merupakan unit
Gardu Induk Tanpa Operator (GITO) dimana semua proses
yang terjadi pada gardu induk dapat dimonitor dan dikontrol
melalui unit P3B di masing-masing wilayah atau CCR yang
terdapat di PLTGU. Unit gardu induk ini terhubung secara
langsung dengan gardu induk Tandes melalui saluran transmisi
udara 150 kV yang berjumlah dua unit. Unit pembangkit yang
menyalurkan daya output-nya langsung melalui gardu induk ini
adalah PLTGU blok 1 yang terdiri dari GT1.1, GT1.2, GT1.3,
dan ST 1.0. Output daya yang disalurkan pada gardu induk ini
juga disalurkan kepada gardu induk pembangkit 500 kV
melalui sebuah transformator step up 150 kV/500 kV dan juga
disalurkan untuk pemakaian sendiri melalui sebuah
transformator step down 150 kV/6 kV.
b. Gardu Induk Pembangkit 500 kV
Unit gardu induk pembangkit 500 kV pada PLTGU
Gresik merupakan unit gardu induk pasangan dalam yang
berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dengan tegangan 500
kV. Bahan isolasi yang digunakan oleh peralatan pada gardu
induk ini adalah gas SF6. Unit ini merupakan unit Gardu Induk
Tanpa Operator (GITO) dimana semua proses yang terjadi pada
gardu induk dapat dimonitor dan dikontrol melalui unit P3B di
masing-masing wilayah atau CCR yang terdapat di PLTGU.
Unit gardu induk ini terhubung secara langsung dengan gardu
induk Krian melalui saluran transmisi udara 500 kV yang
berjumlah dua unit. Unit pembangkit yang menyalurkan daya
output-nya langsung melalui gardu induk ini adalah PLTGU
blok 2 yang terdiri dari GT2.1, GT2.2, GT2.3, dan ST 2.0 serta
PLTGU blok 3 yang terdiri dari GT3.1, GT3.2, GT3.3, dan ST
3.0.
Gambar 3.7 Single Line Diagram Gardu Induk Pembangkit 150 kV
Turbin Turbin Uap
Tipe Siemens THRI
100/42
Daya Output 251,75 MVA
Tegangan Output 15,75±5% kV
Arus Output 9228-SI
Cos Φ 0,8
Frekuensi 50 Hz
Sambungan YY
Jumlah Fasa 3
Gambar 3.8 Single Line Diagram Gardu Induk Pembangkit 500 kV
3.3.8 Unit Pendukung
Water Intake
Berfungsi sebagai saluran air pendingin utama
Condenser dan juga sebagai saluran masuk air laut yang akan
diolah menjadi air tawar untuk kepentingan pembangkitan
tenaga listrik pada PLTGU.
Desalination Plant
Merupakan kumpulan peralatan yang digunakan
untuk mengolah air laut menjadi air tawar.
Demineralized Plant
Merupakan kumpulan peralatan yang berfungusi
untuk menghilangkan kadar-kadar mineral dari air laut yang
telah dijadikan air tawar pada desalination plant.
Make Up Water Tank dan Raw Water Tank
Berfungsi sebagai wadah penampungan air dari hasil
pegolahan air dari air laut (asin) menjadi air tawar yang mana
kandungan mineralnya sudah di hilangkan.
Waste Water Treatment
Berfungsi untuk mengolah limbah air yang berasal
dari proses yang terdapat pada unit PLTGU, dimana pH
(toleransi pH yang ditentukan adalah 6,5-8) dan zat-zat kimia
lainnya yang berbahaya di netralkan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke laut.
Hidrogen Plant
Pendinginan pada generator sangat diperlukan. Pada
generator milik PT PJB Unit Pembangkitan PLTGU Gresik
menggunakan gas hidrogen sebagai pendingannya, untuk itulah
dibangun hidrogen plant yang berfungsi sebagai tempat untuk
memproduksi gas hidrogen.
3.3.9 Proses Pembangkitan Listrik PLTGU
Pengoperasian pembangkit PLTGU Gresik pada
kondisi normal dikenal dengan istilah operasi 3-3-1. Operasi 3-
3-1 (merupakan pengoperasian di PLTGU Gresik pada saat
daya maksimal) adalah pengoperasian dengan tiga (3)
pembangkit turbin gas, tiga (3) HRSG, dan satu (1) pembangkit
turbin uap.
Proses produksi tenaga listrik secara garis besar di PT PJB Unit
Pembangkitan PLTGU Gresik dibagi menjadi dua proses
pembangkitan yaitu:
1. Proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
a. Gas alam yang dipasok langsung dari lapangan gas HESS
dan KODECO dijadikan sebagai bahan bakar utama selain
minyak. Pada PLTGU dikenal istilah segitiga pembakaran
dimana mencakup udara, bahan bakar (gas dan minyak) dan
suhu. Proses pembakaran terjadi di combuster, disini akan
terjadi peningkatan tekanan dan suhu.
b. Semburan gas panas hasil pembakaran digunakan untuk
memutar turbin gas.
c. Putaran turbin gas dimanfaatkan untuk memutar generator.
d. Putaran generator menghasilkan listrik dengan tegangan 10,5
kV yang kemudian dinaikkan menjadi tegangan 150 kV dan
500 kV dan disalurkan kepada pelanggan melalui saluran
transmisi.
2. Proses Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
a. Gas buang hasil pembakaran dari PLTG yang memiliki suhu
sangat tinggi (± 500 deg C) dapat langsung dibuang jika PLTU
tidak dioperasikan melalui by pass stack. Namun karena
pengoperasian saat ini menggunakan turbin uap maka gas
buang disalurkan ke HRSG (Heat Recovery Steam Generator).
HRSG digunakan untuk menguapkan air.
b. Di dalam siklus yang terjadi dalam pemanas HRSG, pada air
yang akan diuapkan diinjeksikan bahan kimia sebagai berikut:
1. Hydrazine, diinjeksikan ke condensate dan daerator
untuk menghilangkan kandungan dissolved oxygen yang
mungkin terdapat di dalam air.
2. Ammonia, diinjeksiken ke condensate untuk
mengontrol pH air selama start up, pada kondisi ini air
mulai diuapkan.
3. Phosphate, diinjeksikan ke dalam boiler drum dengan
tujuan untuk menghilangkan komponen hardness dan
mengontrol pH uap air yang terdapat di dalam boiler.
c. Uap air bertekanan yang merupakan hasil pemanasan air
digunakan untuk memutar steam turbin. Uap air yang
bertekanan tinggi dialirkan pada high pressure steam turbine,
dan uap air yang bertekanan rendah dialirkan pada low pressure
steam turbine.
d. Kondensasi merupakan proses pendinginan terhadap uap air
yang telah digunakan untuk memutar steam turbine.
Kondensasi terjadi di dalam kondensor dan pendingin yang
digunakan adalah air laut yang telah dinetralkan.
e. Putaran generator yang terkopel dengan steam turbine
menghasilkan listrik dengan tegangan 15,7 kV yang kemudian
dinaikkan menjadi tegangan 150 kV dan 500 kV yang
kemudian disalurkan kepada pelanggan melalui saluran
transmisi.
Pengoperasian pembangkitan di PLTGU Gresik dilakukan
secara otomatis, dimana semua peralatan dikontrol dari satu
ruang yang disebut sebagai Command and Control Room
(CCR), namun pengamatan secara manual tetap dilakukan oleh
3 orang pengamat untuk setiap blok PLTGU.
IV. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN PLTGU
Kelebihan PLTGU sebagai berikut :
Dapat memperbaiki efisiensi (dibandingkan yang hanya
menggunakan PLTG). Daya yang dihasilkan menjadi lebih
besar. Pembangunan dapat dilakukan secara bertahap
(pertama dibangun PLTG danselanjutnya ditambah PLTU).
Dapat dibangun dengan beberapa turbin gas dan HRSG untuk
satu turbin uapsehingga pengoperasian PLTG dapat
bergantian tanpa melakukan shutdown pada bagian PLTU.
Jumlah air pendingin tidak terlalu banyak jika dibandingkan
dengan PLTUkonvensional untuk daya yang sama. Proses
start lebih cepat dibandingkan PLTU konvensional. Tidak
membutuhkan lahan yang luas. Emisi lebih ramah lingkungan
karena menggunakan bahan bakar gas
Kerugian:
Emisi gas buang tidak ramah lingkungan (biasanya
untuk bahan bakarbatubara atau residu).Proses
pembangunan lama.Membutuhkan lahan yang luas.
V. PENUTUP
Kesimpulan :
PLTGU merupakan salah satu pembangkit thermal yang efisien
dimana menggunakan kembali gas buang dari turbin gas untuk
merubah air menjadi uap di HRSG untuk memutar turbin uap.
Saran:
Karena efisiensinya sebaiknya semua PLTG di Indonesia
diganti menjadi PLTGU karena bias memanfaatkan hasil
buangan berupa gas panas, selain itu perlu dilakukan studi yang
lebih mendalam lagi tentang cara efisiensi semua pembangkit
(terutama pembangkit thermal).
REFERENSI
[1] A. Adrian Eko Saputro, PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap)
GRESIK , 2007
[2] http://mahasiswa.ung.ac.id/521413035/home/2013/9/5/keuntungan_dan
_kerugian_masing-masing_pembangkit_listrik.html
[3] http://niniengineering.blogspot.com/2012/10/makalah-pltg-
pltgu_6192.html U. Sumotarto, Jurnal Sains dan Teknologi BPPT,5/5
(2003) 85.
BIODATA