Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

9
“PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) GRESIKDedy Ardianto (21060112130059) Jurusan Teknik Elektro FT Undip Jln. Prof.H. Seodarto, SH Semarang 50239 INDONESIA [email protected] IntisariPembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) merupakan pembangkit listrik yang efisien karena menggunakan keluaran dari turbin gas berupa gas panas untuk memanaskan air menjadi uap air pada HRSG. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap menggunakan prinsip tekanan udara untuk menggerakkan turbin gas dan turbin uap. Kata kuncienergi laut, pembangkit listrik, air pasang. AbstractGas Turbine Power Plant is the efficient power plant because use the output from gas turbine to boil the water in the HRSG. Gas Turbine Power Plant use the air pressure to rotate the steam turbine and gas turbine. . I. PENDAHULUAN Pembangkit listrik di Indonesia kebanyakan berupa pembangkit thermal, salah satunya yaitu pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU). PLTGU banyak dipilih karena merupakan pembangkit yang efisien karena mengguakan keluaran dari turbin gas untuk digunakan kembali untuk memanaskan air menjadi uap yang digunakan untuk menggerakkan turbin uap II. PENGERTIAN PLTGU (PEMMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP) PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) merupakan aplikasi dari siklus Brayton dan siklus Rankine pada teori thermodinamika. Siklus Brayton memanfaatkan gas untuk memutar turbin yang kemudian menggerakkan generator. Sedangkan siklus Rankine memanfaatkan panas uap (steam) untuk memutar turbin. Perpaduan dua siklus ini dalam menghasilkan listrik pada PLTGU dikenal dengan istilah combined cycle power plant. Untuk pembahasan prinsip kerja, komponen dan contoh PLTGU yang ada di Indonesia kelompok kita mengambil contoh PLTGU unit Pembangkitan Gresik. III. PEMBAHASAN PLTU GRESIK 3.1 PROFIL PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PJB) UNIT PEMBANGKITAN GRESIK 3.1.1 Nama Perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Unit Pembangkitan Gresik. 3.3.2 Filosofi, Visi, dan Misi Perusahaan Dalam melaksanakan usahanya PT PJB UP Gresik mengusung filosofi “Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap sasaran yang hendak dicapai dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai asset penting bagi perusahaan”. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mengelola perusahaan, komitmen tersebut merupakan aspek yang harus selalu dijaga. Dalam menjaga komitmen tersebut PT PJB UP Gresik memiliki visi :

description

PLTGU GRESIK

Transcript of Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

Page 1: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

“PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) GRESIK”

Dedy Ardianto

(21060112130059) Jurusan Teknik Elektro FT Undip

Jln. Prof.H. Seodarto, SH Semarang 50239 INDONESIA

[email protected]

Intisari— Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) merupakan pembangkit listrik yang efisien karena menggunakan keluaran

dari turbin gas berupa gas panas untuk memanaskan air menjadi uap air pada HRSG. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap

menggunakan prinsip tekanan udara untuk menggerakkan turbin gas dan turbin uap.

Kata kunci— energi laut, pembangkit listrik, air pasang.

Abstract— Gas Turbine Power Plant is the efficient power plant because use the output from gas turbine to boil the water in the HRSG.

Gas Turbine Power Plant use the air pressure to rotate the steam turbine and gas turbine.

.

I. PENDAHULUAN

Pembangkit listrik di Indonesia kebanyakan berupa

pembangkit thermal, salah satunya yaitu pembangkit listrik

tenaga gas uap (PLTGU).

PLTGU banyak dipilih karena merupakan pembangkit yang

efisien karena mengguakan keluaran dari turbin gas untuk

digunakan kembali untuk memanaskan air menjadi uap yang

digunakan untuk menggerakkan turbin uap

II. PENGERTIAN PLTGU (PEMMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

UAP)

PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang

berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran

bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang

bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan

penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan

energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di

PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam

Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh

kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu

(baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan

turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya

menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan

bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas

alam).

PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)

merupakan aplikasi dari siklus Brayton dan siklus Rankine

pada teori thermodinamika. Siklus Brayton memanfaatkan gas

untuk memutar turbin yang kemudian menggerakkan

generator. Sedangkan siklus Rankine memanfaatkan panas

uap (steam) untuk memutar turbin. Perpaduan dua siklus ini

dalam menghasilkan listrik pada PLTGU dikenal dengan

istilah combined cycle power plant.

Untuk pembahasan prinsip kerja, komponen dan

contoh PLTGU yang ada di Indonesia kelompok kita

mengambil contoh PLTGU unit Pembangkitan Gresik.

III. PEMBAHASAN PLTU GRESIK

3.1 PROFIL PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PJB)

UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

3.1.1 Nama Perusahaan

PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Unit Pembangkitan Gresik.

3.3.2 Filosofi, Visi, dan Misi Perusahaan

Dalam melaksanakan usahanya PT PJB UP Gresik mengusung

filosofi “Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap sasaran

yang hendak dicapai dan Sumber Daya Manusia (SDM)

sebagai asset penting bagi perusahaan”. Untuk mendapatkan

hasil yang maksimal dalam mengelola perusahaan, komitmen

tersebut merupakan aspek yang harus selalu dijaga. Dalam

menjaga komitmen tersebut PT PJB UP Gresik memiliki visi :

Page 2: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

� Menguasai pangsa pasar di Indonesia

� Menjadi perusahaan kelas dunia

� Memiliki SDM yang profesional

� Peduli lingkungan

Sedangkan misi yang diusung PT PJB UP Gresik dalam

menjalankan bisnisnya adalah :

� Menjadi perusahaan yang dinamis

� Memberikan hasil yang terbaik kepada pemegang saham,

pegawai, pelanggan, pemasok, pemerintah dan masyarakat

serta lingkugannya.

� Memenuhi tuntutan pasar

3.3.3 Lokasi Perusahaan

Unit Pembangkitan Gresik merupakan salah satu unit

pembangkit tenaga listrik milik PT PJB yang terletak di

provinsi Jawa Timur. Unit Pembangkitan ini berlokasi di kota

Gresik, kira-kira 20 km arah barat laut kota Surabaya, tepatnya

di desa Sidorukun, Jl. Harun Tohir no.1 Gresik, Jawa Timur.

Total luas wilayah dimana PT PJB UP Gesik berada mencapai

kurang lebih 78 Ha, termasuk wilayah pembuangan lumpur dan

luas bangunan. Batas area yang menjadi lokasi PT PJB UP

Gresik adalah :

� Utara : Kantor PT. Pertamina Persero

� Timur : Selat Madura

� Selatan : Bengkel Swabina Graha, Selat Madura

� Barat : Jl. Harun Tohir

Gambar 3.1 Lokasi PT PJB UP Gresik

3.3.4 Sejarah Perusahaan

Unit Pembangkitan Gresik terbentuk berdasarkan surat

keputusan Direksi PLN No.030.K/023/ DIR/1980, tanggal 15

Maret 1980. UP Gresik merupakan unit kerja yang dikelola

oleh PT. PLN (Persero) PLN Pembangkitan dan Penyaluran

Jawa bagian Timur dan Bali (PLN Kitlur JBT) yg dikenal dgn

sebutan Sektor Gresik dengan kapasitas 700 MW (PLTU dan

PLTG).

Berdasarkan surat keputusan Dirut PLN Pusat

No.006.K/023/DIR/1992 tanggal 4 Februari 1992 terbentuk

lagi Sektor Gresik Baru dengan kapasitas 1578 MW (PLTGU)

dengan lokasi di dalam area Sektor Gresik.

Berdasarkan surat keputusan Dirut PLN PJB II

No.023.K/023/DIR/1996 tanggal 14 Juni 1996 tentang

penggabungan unit pelaksana Pembangkitan Sektor Gresik dan

Sektor Gresik Baru, maka UP Gresik diubah strukturnya

menjadi PT.PLN PJB II Sektor Gresik.

Pada tanggal 30 Mei 1997 Dirut PT.PLN PJB II mengeluarkan

surat keputusan No.021/023/DIR/1997 tentang perubahan

sebutan Sektor menjadi Unit Pembangkitan.

Pada tanggal 24 Juni 1997 Dirut PT PLN PJB II mengeluarkan

surat keputusan No.024A.K/023/DIR/1997 tentang pemisahan

fungsi pemeliharaan dan fungsi operasi pada PT PLN PJB II

Unit Pembangkitan Gresik.

Sampai Saat ini Unit Pembangkitan Gresik bertanggung jawab

atas 3 macam mesin pembangkit tenaga listrik, yaitu :

1. Pembangkitan Listrik Tenaga Gas (PLTG) kapasitas ±80,4

MW.

2. Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas ±600

MW.

3. Pembangkitan Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) kapasitas

±1575 MW

Total kapasitas daya yang mampu dibangkitkan PT PJB UP

Gresik mencapai ±2255 MW dan diperoleh dari 21 generator

termal yang dimiliki. PT PJB UP Gresik mampu memproduksi

energi listrik sebesar 12.814 GWh per tahun yang kemudian

disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi

(SUTET) 500 kV dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

150 kV ke sistem interkoneksi Jawa-Bali. Secara teknis

Page 3: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

pembagian unit generator yang berada di bawah wewenang PT

PJB UP Gresik adalah :

Tabel 3.1 Kapasitas daya PT PJB UP Gresik

3.3.5 Spesifikasi Teknis PLTGU Gresik

Unit Pembangkitan Gresik memiliki total daya

terpasang sebesar 2255 MW, unit ini mampu memproduksi

listrik rata-rata 10.859 GWh tiap tahunnya dan disalurkan

melalui Jaringan Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV

dan Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi 150 kV. Unit

Pembangkitan Gresik Terdiri atas beberapa pembangkit termal

yaitu 3 unit PLTG, 4 unit PLTU, dan 3 unit PLTGU. Blok 1

PLTGU Gresik mulai beroperasi pada 10 April 1993, blok 2

mulai beroperasi pada 5 Agustus 1993, dan blok 3 pada 30

Nopember 1993 [4].

Kapasitas total Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan

Uap (PLTGU) Gresik dapat mencapai 1575 MW. PLTGU

Gresik blok 1 dan blok 2 dapat menggunakan dua macam bahan

bakar yaitu HSD (High Speed Diesel Oil) yang dipasok oleh

PERTAMINA dan gas alam yang dipasok langsung dari

lapangan gas milik HESS dan KODECO yang disalurkan

melalui pipa bawah laut dari wilayah Madura utara. Kedua

bahan bakar ini digunakan secara bergantian sesuai dengan

tingkat ketersediaan bahan bakar. Sedangkan PLTGU Gresik

blok 3 didesain hanya dapat menggunakan bahan bakar gas

alam saja yang dipasok oleh pemasok yang sama dengan blok

1 dan blok2 [4].

Spesifikasi umum PLTGU Gresik untuk setiap blok

pembangkit adalah:

a. Turbin : 4 Unit

• Turbin gas : 3 Unit

• Turbin uap : 1 Unit

b. HRSG : 3 unit

c. Generator : 4 Unit

• Turbin gas : 3 x 112MW

• Turbin uap : 1 x 189MW

Gambar 3.2 Area PLTGU Gresik [4]

PLTGU Gresik belum dapat bekerja secara maksimal

sesuai dengan kapasitasnya apabila pasokan bahan bakar

utama yaitu berupa gas alam masih kurang atau belum dapat

memenuhi kebutuhan optimal PLTGU. Output PLTGU Gresik

Page 4: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

ketika menggunakan bahan bakar HSD akan lebih kecil

daripada ketika menggunakan bahan bakar gas alam.

Gambar 3.3 Single Line Diagram PT PJB UP Gresik

3.3.6 Komponen Mekanis dan Elektris

3.3.6.1 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas

a. Turbin Gas

Pada PLTGU Gresik terdapat tiga blok pembangkit

listrik dimana untuk setiap blok memiliki 3 unit turbin gas.

Prinsip kerja dari turbin gas adalah energi panas hasil

pembakaran didalam combustor diubah menjadi energi gerak /

mekanik dalam bentuk putaran. Energi mekanik tersebut

digunakan untuk menggerakkan prime mover generator sinkron

kecepatan tinggi yang terkopel satu poros. Turbin gas yang

terdapat dalam pembangkit tenaga listrik ini memiliki 4 tingkat,

adapun putaran yang dapat dihasilkan oleh masing-masing

turbin tersebut dapat mencapai kecepatan putaran 3000rpm.

Gambar 2.3 Komplek Turbin Gas

b. Inlet Air Filter

Inlet air filter adalah peralatan yang berfungsi untuk

menyaring udara dari lingkungan sekitar yang akan

dimasukkan kedalam turbin gas.

c. Inlet Guide Vanes (IGV)

Gambar 3.4 Inlet Guide Vanes

Inlet Guide Vanes (IGV) merupakan sudu diam

pertama, posisinya terpasang pada sisi masuk dari kompresor.

IGV berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang akan

masuk ke dalam kompresor. IGV dapat menambah

kemampuan akselerasi pada saat terjadi start dan mencegah

rotor mengalami surge dan stall.

d. Compressor

Compressor adalah sebuah peralatan yang berfungsi

untuk menekan udara yang masuk pada ruang pembakaran,

hal ini dilakukan agar udara nantinya memiliki rasio tekanan

yang tinggi. Jumlah tingkatan compressor yang terdapat

pada turbin gas di PLTGU Gresik adalah sebanyak 17 tingkat.

Page 5: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

Gambar 2.6 Compressor

Gambar 3.5 Compressor –Combustor Cylinder

e. Combustor

Combustor adalah tempat terjadinya proses

pembakaran. Combustor basket pada unit pembangkit turbin

gas Gresik ada 18 buah, dimana antara combustor basket yang

satu dengan combustor lainnya dihubungkan dengan cross

flame tube (sebagai media perambatan panas). Pada combustor

no 8 dan 9 dipasang igniters / spark plugs, yang berfungsi untuk

menyulut panas di ruang pembakaran. Igniters adalah dua

elektroda (serupa dengan busi) yang mendapat suplai tegangan

AC dari transformator igniters. Pada saat penyalaan (ignition),

igniters didorong masuk ke combuster dan suplai listrik ”on”

sehingga mengeluarkan percikan api (busur api). Setelah

beberapa detik (sekitar 20 detik) pasok listrik putus dan igniters

akan padam, igniters ditarik keluar dari combustion chamber.

Pada combustor basket no 17 dan 18 diletakkan flame detector.

Flame detector berfungsi untuk mendeteksi pembakaran pada

combustor, alat ini bekerja secara automatis mendeteksi api,

apabila pada combustor ke 17 dan 18 terdeteksi tidak terjadi

pembakaran maka dipastikan tidak terjadi pembakaran

sempurna pada combuster basket yang lain dan akan terjadi trip

(stop proses).

f. Pre-mix Fuel Nozzle

Pre-mix Fuel Nozzle berfungsi mengatur suplai

bahan bakar yang disemprotkan ke ruang pembakar

(combustor chamber) terdiri dari pilot nozzle dan main nozzle.

Pilot nozzle berfungsi untuk menjaga kestabilan nyala api

menggunakan 5% dari bahan bakar gas atau 10% dari bahan

bakar minyak. Pada PLTGU Gresik menggunakan tipe dual

nozzle yang bisa mengatur penggunaan dua jenis bahan bakar

(gas dan minyak).

g. Generator

Generator adalah suatu alat yang berfungsi mengubah

energi mekanik menjadi energi listrik. Pada PLTGU Gresik

untuk setiap blok pembangkit listrik terdapat 3 unit generator

berpenggerak turbin gas dengan kapasitas daya masing-masing

112 MW. Generator yang digunakan adalah generator sinkron

kutub silindris (non salient pole) dengan dua buah kutub dan

dijaga pada putaran 3000 rpm.

Tabel 3.2 Spesifikasi teknis generator pada PLTGU

Gresik untuk setiap blok turbin gas

h. Heat Recovery Steam Generator (HRSG)

Secara umum HRSG atau Heat Recovery Steam

Generator berfungsi sebagai alat untuk memanaskan air hingga

menjadi uap dengan menggunakan gas sisa dari hasil

pembakaran gas pada PLTG, dimana uap ini yang memiliki

tekanan dan temperatur yang tinggi akan digunakan untuk

memutar turbin pada pembangkit listrik tenaga uap.

Turbin Turbin Gas

Tipe Siemens TLRI

108/36

Daya Output 153,75 MVA

Tegangan Output 10,5±5% kV

Arus Output 8454-SI

Cos Φ 0,8

Frekuensi 50 Hz

Sambungan YY

Jumlah Fasa 3

Page 6: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

Gambar 3.6 Heat Recovery Steam Generator

Beberapa komponen yang membangun HRSG, yaitu:

a. Preheater

Merupakan alat pemanas bagi air yang berasal dari

condensate water tank, yang akan dialirkan menuju daerator.

Preheater berfungsi sebagai pemanas awal untuk menaikkan

suhu air agar tidak terjadi perubahan suhu yang drastis pada

saat air menuju pemanasan tahap selanjutnya karena hal itu bisa

merusak komponen-komponen pipa akibat thermal stress.

Preheater terletak paling atas dari HRSG.

b. Economizer

Fungsi dari economizer adalah sebagai pemanasan air

pengisi yang berasal dari feed water pump dengan

memanfaatkan energi panas gas buang dari turbin gas yang

dilewatkan pada cerobong HRSG untuk memanaskan air yang

nantinya akan menjadi uap. Hasil pemanasan pada economizer

akan dialirkan menuju steam drum.

c. Steam Drum

Berfungsi memisahkan air dan uap dari hasil

pemanasan pada economizer. Pada PLTGU Gresik sirkulasi

uap dan air menggunakan sistem natural circulation, yaitu

sirkulasi yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu. Uap basah

yang memiliki massa lebih ringan dari air akan bergerak ke atas

dan disalurkan ke superheater sedangkan yang masih berwujud

air akan turun ke evaporator.

d. Evaporator

Sebagai tempat pemanasan air dari steam drum hingga

menjadi uap. Uap yang dihasilkan akan disalurkan kembali ke

steam drum.

e. Superheater

Terletak pada bagian bawah dari HRSG dan dibuat

dari pipa-pipa yang disusun secara paralel, berfungsi

menaikkan suhu uap air menjadi lebih panas. Pada superheater

ini uap air yang masuk masih bersifat basah dan dalam

pemanasan tahap akhir keluarannya berupa uap air kering. Hal

ini bertujuan agar tidak merusak komponen turbin uap. Pada

bagian ini terdiri atas dua tingkat yaitu 1st

superheater dan 2nd

superheater.

3.3.6.2 Unit Pembangkit Turbin Uap

a. Steam Turbin

Pada PLTGU Gresik terdapat tiga blok pembangkit

listrik dimana untuk setiap blok memiliki 1 unit turbin uap.

Prinsip kerja dari turbin uap adalah energi panas gas buang

PLTG diubah menjadi energi gerak / mekanik dalam bentuk

putaran. Energi mekanik tersebut digunakan untuk

menggerakkan prime mover generator sinkron kecepatan

tinggi yang terkopel satu poros. Turbin uap yang terdapat

dalam pembangkit tenaga listrik ini memiliki 2 bagian, yaitu

turbin tekanan rendah dan turbin tekanan tinggi. Adapun

putaran yang dapat dihasilkan oleh turbin tersebut dapat

mencapai kecepatan putaran 3000rpm

b. Generator

Sama halnya pada generator turbin gas, generator

pada turbin uap berfungsi sebagai alat untuk mengubah energi

mekanik yang dilakukan oleh turbin menjadi energi listik. Uap

yang dihasilkan dari HRSG setelah melalui superheater akan

menggerakkan turbin, kemudian gerakan turbin akan memutar

generator. Pada PLTGU Gresik untuk setiap blok terdapat 1

unit generator berpenggerak turbin uap dengan kapasitas daya

masing-masing 189 MW. Generator yang digunakan adalah

Page 7: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

generator sinkron kutub silindris (non salient pole) dengan

dua buah kutub dan dijaga pada putaran 3000 rpm.

Tabel 3.3 Spesifikasi teknis generator pada PLTGU

Gresik untuk setiap blok turbin uap

3.3.7 Unit Gardu Induk Pembangkit

a. Gardu Induk Pembangkit 150 kV

Unit gardu induk pembangkit 150 kV pada PLTGU

Gresik merupakan unit gardu induk pasangan dalam yang

berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dengan tegangan 150

kV. Bahan isolasi yang digunakan oleh peralatan yang terdapat

pada gardu induk ini adalah gas SF6. Unit ini merupakan unit

Gardu Induk Tanpa Operator (GITO) dimana semua proses

yang terjadi pada gardu induk dapat dimonitor dan dikontrol

melalui unit P3B di masing-masing wilayah atau CCR yang

terdapat di PLTGU. Unit gardu induk ini terhubung secara

langsung dengan gardu induk Tandes melalui saluran transmisi

udara 150 kV yang berjumlah dua unit. Unit pembangkit yang

menyalurkan daya output-nya langsung melalui gardu induk ini

adalah PLTGU blok 1 yang terdiri dari GT1.1, GT1.2, GT1.3,

dan ST 1.0. Output daya yang disalurkan pada gardu induk ini

juga disalurkan kepada gardu induk pembangkit 500 kV

melalui sebuah transformator step up 150 kV/500 kV dan juga

disalurkan untuk pemakaian sendiri melalui sebuah

transformator step down 150 kV/6 kV.

b. Gardu Induk Pembangkit 500 kV

Unit gardu induk pembangkit 500 kV pada PLTGU

Gresik merupakan unit gardu induk pasangan dalam yang

berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dengan tegangan 500

kV. Bahan isolasi yang digunakan oleh peralatan pada gardu

induk ini adalah gas SF6. Unit ini merupakan unit Gardu Induk

Tanpa Operator (GITO) dimana semua proses yang terjadi pada

gardu induk dapat dimonitor dan dikontrol melalui unit P3B di

masing-masing wilayah atau CCR yang terdapat di PLTGU.

Unit gardu induk ini terhubung secara langsung dengan gardu

induk Krian melalui saluran transmisi udara 500 kV yang

berjumlah dua unit. Unit pembangkit yang menyalurkan daya

output-nya langsung melalui gardu induk ini adalah PLTGU

blok 2 yang terdiri dari GT2.1, GT2.2, GT2.3, dan ST 2.0 serta

PLTGU blok 3 yang terdiri dari GT3.1, GT3.2, GT3.3, dan ST

3.0.

Gambar 3.7 Single Line Diagram Gardu Induk Pembangkit 150 kV

Turbin Turbin Uap

Tipe Siemens THRI

100/42

Daya Output 251,75 MVA

Tegangan Output 15,75±5% kV

Arus Output 9228-SI

Cos Φ 0,8

Frekuensi 50 Hz

Sambungan YY

Jumlah Fasa 3

Page 8: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

Gambar 3.8 Single Line Diagram Gardu Induk Pembangkit 500 kV

3.3.8 Unit Pendukung

Water Intake

Berfungsi sebagai saluran air pendingin utama

Condenser dan juga sebagai saluran masuk air laut yang akan

diolah menjadi air tawar untuk kepentingan pembangkitan

tenaga listrik pada PLTGU.

Desalination Plant

Merupakan kumpulan peralatan yang digunakan

untuk mengolah air laut menjadi air tawar.

Demineralized Plant

Merupakan kumpulan peralatan yang berfungusi

untuk menghilangkan kadar-kadar mineral dari air laut yang

telah dijadikan air tawar pada desalination plant.

Make Up Water Tank dan Raw Water Tank

Berfungsi sebagai wadah penampungan air dari hasil

pegolahan air dari air laut (asin) menjadi air tawar yang mana

kandungan mineralnya sudah di hilangkan.

Waste Water Treatment

Berfungsi untuk mengolah limbah air yang berasal

dari proses yang terdapat pada unit PLTGU, dimana pH

(toleransi pH yang ditentukan adalah 6,5-8) dan zat-zat kimia

lainnya yang berbahaya di netralkan terlebih dahulu sebelum

dibuang ke laut.

Hidrogen Plant

Pendinginan pada generator sangat diperlukan. Pada

generator milik PT PJB Unit Pembangkitan PLTGU Gresik

menggunakan gas hidrogen sebagai pendingannya, untuk itulah

dibangun hidrogen plant yang berfungsi sebagai tempat untuk

memproduksi gas hidrogen.

3.3.9 Proses Pembangkitan Listrik PLTGU

Pengoperasian pembangkit PLTGU Gresik pada

kondisi normal dikenal dengan istilah operasi 3-3-1. Operasi 3-

3-1 (merupakan pengoperasian di PLTGU Gresik pada saat

daya maksimal) adalah pengoperasian dengan tiga (3)

pembangkit turbin gas, tiga (3) HRSG, dan satu (1) pembangkit

turbin uap.

Proses produksi tenaga listrik secara garis besar di PT PJB Unit

Pembangkitan PLTGU Gresik dibagi menjadi dua proses

pembangkitan yaitu:

1. Proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

a. Gas alam yang dipasok langsung dari lapangan gas HESS

dan KODECO dijadikan sebagai bahan bakar utama selain

minyak. Pada PLTGU dikenal istilah segitiga pembakaran

dimana mencakup udara, bahan bakar (gas dan minyak) dan

suhu. Proses pembakaran terjadi di combuster, disini akan

terjadi peningkatan tekanan dan suhu.

b. Semburan gas panas hasil pembakaran digunakan untuk

memutar turbin gas.

c. Putaran turbin gas dimanfaatkan untuk memutar generator.

d. Putaran generator menghasilkan listrik dengan tegangan 10,5

kV yang kemudian dinaikkan menjadi tegangan 150 kV dan

500 kV dan disalurkan kepada pelanggan melalui saluran

transmisi.

Page 9: Dedy Ardianto 21060112130059 (Pltgu)

2. Proses Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

a. Gas buang hasil pembakaran dari PLTG yang memiliki suhu

sangat tinggi (± 500 deg C) dapat langsung dibuang jika PLTU

tidak dioperasikan melalui by pass stack. Namun karena

pengoperasian saat ini menggunakan turbin uap maka gas

buang disalurkan ke HRSG (Heat Recovery Steam Generator).

HRSG digunakan untuk menguapkan air.

b. Di dalam siklus yang terjadi dalam pemanas HRSG, pada air

yang akan diuapkan diinjeksikan bahan kimia sebagai berikut:

1. Hydrazine, diinjeksikan ke condensate dan daerator

untuk menghilangkan kandungan dissolved oxygen yang

mungkin terdapat di dalam air.

2. Ammonia, diinjeksiken ke condensate untuk

mengontrol pH air selama start up, pada kondisi ini air

mulai diuapkan.

3. Phosphate, diinjeksikan ke dalam boiler drum dengan

tujuan untuk menghilangkan komponen hardness dan

mengontrol pH uap air yang terdapat di dalam boiler.

c. Uap air bertekanan yang merupakan hasil pemanasan air

digunakan untuk memutar steam turbin. Uap air yang

bertekanan tinggi dialirkan pada high pressure steam turbine,

dan uap air yang bertekanan rendah dialirkan pada low pressure

steam turbine.

d. Kondensasi merupakan proses pendinginan terhadap uap air

yang telah digunakan untuk memutar steam turbine.

Kondensasi terjadi di dalam kondensor dan pendingin yang

digunakan adalah air laut yang telah dinetralkan.

e. Putaran generator yang terkopel dengan steam turbine

menghasilkan listrik dengan tegangan 15,7 kV yang kemudian

dinaikkan menjadi tegangan 150 kV dan 500 kV yang

kemudian disalurkan kepada pelanggan melalui saluran

transmisi.

Pengoperasian pembangkitan di PLTGU Gresik dilakukan

secara otomatis, dimana semua peralatan dikontrol dari satu

ruang yang disebut sebagai Command and Control Room

(CCR), namun pengamatan secara manual tetap dilakukan oleh

3 orang pengamat untuk setiap blok PLTGU.

IV. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN PLTGU

Kelebihan PLTGU sebagai berikut :

Dapat memperbaiki efisiensi (dibandingkan yang hanya

menggunakan PLTG). Daya yang dihasilkan menjadi lebih

besar. Pembangunan dapat dilakukan secara bertahap

(pertama dibangun PLTG danselanjutnya ditambah PLTU).

Dapat dibangun dengan beberapa turbin gas dan HRSG untuk

satu turbin uapsehingga pengoperasian PLTG dapat

bergantian tanpa melakukan shutdown pada bagian PLTU.

Jumlah air pendingin tidak terlalu banyak jika dibandingkan

dengan PLTUkonvensional untuk daya yang sama. Proses

start lebih cepat dibandingkan PLTU konvensional. Tidak

membutuhkan lahan yang luas. Emisi lebih ramah lingkungan

karena menggunakan bahan bakar gas

Kerugian:

Emisi gas buang tidak ramah lingkungan (biasanya

untuk bahan bakarbatubara atau residu).Proses

pembangunan lama.Membutuhkan lahan yang luas.

V. PENUTUP

Kesimpulan :

PLTGU merupakan salah satu pembangkit thermal yang efisien

dimana menggunakan kembali gas buang dari turbin gas untuk

merubah air menjadi uap di HRSG untuk memutar turbin uap.

Saran:

Karena efisiensinya sebaiknya semua PLTG di Indonesia

diganti menjadi PLTGU karena bias memanfaatkan hasil

buangan berupa gas panas, selain itu perlu dilakukan studi yang

lebih mendalam lagi tentang cara efisiensi semua pembangkit

(terutama pembangkit thermal).

REFERENSI

[1] A. Adrian Eko Saputro, PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap)

GRESIK , 2007

[2] http://mahasiswa.ung.ac.id/521413035/home/2013/9/5/keuntungan_dan

_kerugian_masing-masing_pembangkit_listrik.html

[3] http://niniengineering.blogspot.com/2012/10/makalah-pltg-

pltgu_6192.html U. Sumotarto, Jurnal Sains dan Teknologi BPPT,5/5

(2003) 85.

BIODATA