Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan...
Transcript of Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan...
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah, segala puji peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang
telah memberikan kesempatan peneliti untuk bisa menyelesaikan tugas akhir ini
dengan judul “ Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara
Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan“. Peneliti sepenuhnya menyadari,
tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, baik dari materi pembahasan maupun tata
bahasanya, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan peneliti. Oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini,
peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini antara lain kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara.
3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara dan selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu ilmu,
saran, nasihat selama penulisan tugas akhir ini.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
DAFTAR ISI
hal.
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B. Permasalahan ...................................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 3
D. Sistematika Penelitian ......................................................... 4
1. Jadwal Penelitian .......................................................... 4
2. Laporan Penelitian ........................................................ 5
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas .................................................................. 7
B. Struktur Organisasi dan Personalia ..................................... 8
C. Job Description atau Uraian Tugas ..................................... 8
D. Jaringan Usaha atau Kegiatan ............................................. 11
E. Kinerja Usaha Terkini ......................................................... 11
F. Rencana Kegiatan ............................................................... 12
BAB III : TOPIK PENELITIAN
A. Pembiayaan Mudharabah .................................................... 13
B. Prosedur Pembiayaan Mudharabah...................................... 14
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
1. Pengajuan Permohonan Pembiayaan Mudharabah ....... 14
2. Syarat-Syarat Pembiayaan Mudharabah........................ 14
3. Analisis dan Evaluasi Pembiayaan Mudharabah .......... 16
4. Perhitungan Kebutuhan Pembiayaan ............................ 21
5. Pencatatan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah .......... 23
C. Keputusan Permohonan Pembiayaan Mudharabah............. 23
D. Analisis Hasil Penelitian Terhadap Prosedur Pembiayaan
Mudharabah ........................................................................ 24
E. Flowchart Prosedur Pembiayaan Mudharabah ................... 26
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 28
B. Saran ................................................................................... 29
DAFTAR TABEL :
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian…………………………………. 5
Tabel 3.1 Perhitungan Lamanya Perputaran
Masing-Masing Modal Kerja …………………… 21
Tabel 3.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja
Keseluruhan PT.”T” …………………………….... 22
Tabel 3.3 Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja ……………. 22
Tabel 3.4 Jurnal Pembiayaan Mudharabah Pada PT.”T” …… 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 32
LAMPIRAN
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, di lakukan di Indonesia
setelah dikeluarkannya Undang-Undang No.72 tahun 1992 tentang perbankan syariah
serta dikeluarkannya fatwa bunga haram dari majelis ulama Indonesia (MUI) tahun
2003. banyak bank yang menjalankan operasionalnya secara prinsip syariah. Dengan
diperkenalkannya jenis bank dengan prinsip bagi hasil, maka dalam sistem perbankan
Indonesia selain bank umum yang kita kenal selama ini, banbk dapat pula memilih
kegiatan usaha berdasarkan sistem bagi hasil.
Perbedaan prinsip perbankan umum dengan bank bagi hasil terletak pada sistem
bunga. Bank bagi hasil dalam menjalankan operasinya tidak menggunakan sistem
bunga sebagai dasar untuk menentukan imbalan yang akan diterima atas jasa
pembiayaan yang diberikan. Demikian pula imbalan yang diberikan kepada nasabah
atas dana yang dititipkan kepada bank. Penetuan imbalan yang diinginkan dan yang
akan diberikan tersebut semata-mata didasarkan pada prinsip bagi hasil. Pada bank
umum imbalan didalam penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana
kepada masyarakat dihitung dalam bentuk bunga yang dinyatakan dalam persentase
tertentu.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Berdasarkan hukum-hukum syariah tersebut bank syariah lebih mengutamakan
unsur kepercayaan didalam pemberian pembiayaan yang dilakukan. Salah satu bentuk
pembiayaan bank syariah adalah pembiayaan mudharabah. Mudharabah suatu akad
kerja sama antara penyedia dana usaha (shahibul maal) menyediakan modal 100%
dengan manajemen usaha (mudharib) untuk memperoleh hasil usaha sesuai dengan
pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama pada awal.
Secara teoritis, pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah tidak
memiliki resiko kredit macet yang cukup tinggi karena pembiayaan dilakukan atas
hukum-hukum syariah, namun sering kali dalam pelaksanaannya sistem ini masih
juga mengandung resiko kredit macet, yang disebabkan nasabah yang mengajukan
permohonan pembiayaan ternyata tidak layak diberikan pembiayaan. Dengan
demikian diperlukannya informasi yang mendukung pengawasan serta analisa
didalam prosedur pemberian pembiayaan. Bagaimana penerapan prosedur
pembiayaan yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia Syariah (persero), Tbk
Cabang Medan khususnya pembiayaan Mudharabah telah dilaksanakan sebagaimana
mestinya dalam menentukan kriteria layak atau tidak layaknya Mudharib menerima
pembiayaan, agar resiko kredit macet dapat diminimalisasi.
Berdasarkan uraian penulis tertarik untuk menganalisis prosedur pembiayaan
pada Bank BNI Syariah, khususnya system pembiayaan mudharabah, maka penulis
mengambil judul “Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank
Negara Indonesia Syariah Cabang Medan”.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
B. Permasalahan
Setiap perusahaan pasti memiliki masalah, apalagi yang kita ketahui saat ini
persaingan antar bank semakin tajam dalam usaha menarik minat nasabah. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi topik permasalahan yang akan
dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
“ Bagaimanakah prosedur pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Negara
Indonesia Syariah Cabang Medan? “
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur
pembiayaan mudharabah yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia Syariah
Cabang Medan.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulis maupun perusahaan tempat
melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Bagi peneliti
Penulisan tugas akhir ini berguna untuk memenuhi persyaratan Akademik
dalam menyelesaikan studi dari Fakultas Ekonomi Program Diploma III
Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan perbandingan
bagi penulis antara teori yang diperoleh selama pendidikan dengan
penerapannya yang dijumpai di dalam perusahaan.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
b. Bagi perusahaan
Berguna sebagai bahan masukan bagi PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Cabang Medan dan dapat menjadi suatu bahan pertimbangan
dalam pemberian pembiayaan mudharabah dimasa yang akan datang.
c. Bagi peneliti lain
Peneliti berharap hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi
peneliti lain dan dapat menjadi bahan masukan apabila melakukan
penelitian mengenai analisis prosedur penbiayaan mudharabah di tahun-
tahun mendatang.
D. Sistematika Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini, peneliti mempunyai sistematika penelitian yang
terdiri dari jadwal penelittian dan laporan penelitian.
1. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dilakukan setelah peneliti menyelesaikan magang di Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai
kegiatan. Kegiatan dimulai dari persiapan melaksanakan penelitian, pelaksanaan
bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas
akhir, serta penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian di berikut ini
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian.
No. Kegiatan
Oktober November Minggu Minggu
I II III IV I II III IV A. Persiapan 1. Pelaksanaan observasi untuk
mendapatkan topik tugas akhir
2. Bimbingan untuk pelaksanaan tugas akhir
B. Pelaksanaan 3. Bimbingan untuk pengolahan data
perusahaan.
4. Pengolahan data perusahaan dalam penyusunan tugas akhir
C. Pelaporan 5. Bimbingan untuk penulisan BAB I
tugas akhir.
6. Bimbingan untuk penulisan BAB II tugas akhir.
7. Bimbingan untuk penulisan BAB III tugas akhir.
8. Bimbingan untuk penulisan BAB IV tugas akhir.
9. Bimbingan tahap akhir dalam penyusunan tugas akhir.
10. Penyempurnaan tugas akhir. 2. Laporan Penelitian
Seluruh pembahasan dalam tugas akhir ini disusun secara sistematik yang
terdiri dari BAB I, BAB II, BAB III, dan BAB IV
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini yang diuraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan,
tujuan dan manfaat, sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian
dan laporan penelitian.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah ringkas PT. Bank Negara Indonesia
Syariah, Tbk Cabang Medan, struktur organisasi, uraian tugas, kinerja usaha
terkini, dan rencana kegiatan.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai dengan
pembahasan mengenai analisis kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah,
Tbk Cabang Medan.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan berdasarkan uraian
pembahasan dan saran sebagai bahan masukan guna meningkatkan kinerja
perusahaan dalam upaya peningkatan pembiayaan Mudharabah.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas
Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka
manajemen BNI memutuskan menggarap pasar bank syariah sebagai salah satu upaya
untuk memperkuat bisnis BNI.
BNI unit syariah didirikan sejak tanggal 29 April 2000 dan sampai saat ini telah
mempunyai 10 (sepuluh) buah cabang yaitu : Yogyakarta, Jepara, Banjarmasin,
Jakarta Timur, Padang, Pekalongan, Malang, Jakarta Selatan, Bandung, Makassar.
BNI Syariah Cabang Medan didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002.
Alasan-alasan BNI membuka cabang Syariah antara lain :
1. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap (mewujudkan BNI sebagai
Universal Banking).
2. 30%masyarakat Indonesia menolak sistem bunga (data MUI).
3. Landasan operasional perbankan, operasional perbankan syariah sudah kuat,
4. Masih terbatasnya kompetitor.
5. Respon kepercayaan masyarakarat yang besar atas kehadiran bank syariah
(hasil survei).
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
B. Struktur Organisasi dan Personalia
Struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan
adalah berbentuk garis dan pada manajemen puncak telah dilakukan penataan fungsi
dan peran kerja yang lebih koordinatif. Upaya ini diikuti pula dengan berbagai
penyempurnaan struktur organisasi perusahaan. Penyempurnaan tata laksana
organisasi perusahaan ini dijabarkan melalui penyederhanaan maupun peningkatan
status, fungsi, dan tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur
organisasi PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan di lampiran 1
tugas akhir ini.
C. Job Description atau Uraian Tugas
PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan memiliki pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing,
antara lain :
1. Pimpinan Cabang
Fungsi-fungsi dari Pimpinan Cabang, antara lain :
a. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktfitas cabang dalam
memberikan pelayanan kepada nasabah.
b. Bertanggung jawab sepenuhnya untuk membina dan mengembangkan
kepegawaian dalam usaha meningkatkan prestasi mutu kerja para pegawai.
c. Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
secara utuh.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
d. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap unit dibawahnya.
2. Wakil Pimpinan Bidang Operasional
Fungsi-fungsi dari Bidang Operasional, antara lain :
a. Menyelia kegaiatan pelayanan di front office dan back office dengan
mengupayakan pelayanan yang optimal.
b. Menyelia dan bertasipisasi aktif terhadap unit-unit dibawahnya.
c. Membantu pimpinan cabang dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
3. Unit Kontrol Intern
Fungsi-fungsi dari Unit Kontrol Inter, antara lain :
a. Melakukan pengawasan rutin terhadap proses kegiatan harian cabang.
b. Melakukan pemeriksaan kas.
c. Melakukan review terhadap operasional kredit, dokumen, dan penguasaan
barang jaminan, serta memantau perkembangan kredit.
d. Melakukan verifikasi atas rekening dalam penyelesaian.
e. Melakukan penyelidikan terhadap kecurangan yang terjadi.
4. Unit Pemasaran Bisnis
Fungsi-fungsi dari Unit Pemasaran Bisnis, antara lain :
a. Memasarkan dan mengelola kredit.
b. Mengajukan usul pembiayaan, menyusun struktur pembiayaan serta
memonitor dan mengendalikan penggunaan, pembayaran kembali
pembiayaan sesuai perjanjian.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
c. Memasarkan produk dan jasa perbankan, penelitian dan ekonomi daerah dan
menyusun peta bisnis.
d. Mencari nasabah sesuai dengan target market.
e. Membina hubungan dan memantau aktivitas nasabah.
5. Unit Pelayanan Nasabah
Fungsi-fungsi dari Unit Pelayanan Nasabah, antara lain :
a. Melayani semua jenis transaksi kas / tunai, memindahkan kliring.
b. Melayani kegiatan eksternal payment point, kantor kas dan cabang
pembantu.
c. Mengelola kas besar dan kas ATM.
d. Melayani transaksi giro.
e. Menyediakan informasi dan melayani transaksi produk / jasa.
f. Menyusun data dan laporan ke BI serta membuat laporan pajak atas bagi
hasil dan deposito.
g. Melayani permintaan, menyerahkan dan memantau permasalahan card plus
serta melaporkan kartu yang hilang ke unit pengelolanya.
6. Unit Operasional
Fungsi-fungsi dari Unit Operasional, antara lain :
a. Bertanggung jawab terhadap pembuatan, pembayaran dan pengiriman
laporan-laporan seperti pengembangan dana, laporan pajak, laporan arus
kas.
b. Melakukan analisis pembiayaan nasabah.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
c. Mencetak buku cek dan giro serta melakukan pembebanannya.
d. Melakukan cash count setiap akhir bulan terhadap jumlah uang di maintault
dan cash caunt di ATM.
e. Membuat perhitungan biaya rekening antar bank dan memastikan kebenaran
rekening antar bankdari pusat.
f. Melakukan proofing bulanan terhadap subledger.
D. Jaringan Usaha atau Kegiatan
Pada tahun 2009, jaringan PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang
Medan telah berkembang dengan pesat. Saat ini Bank memiliki jaringan outlet yang
luas, mencakup 56 kantor cabang Syariah (termasuk kantor cabang pembantu dan
kantor kas) di seluruh Indonesia, terdapat 4.000 ATM BNI, 15.000 ATM bersama
dan 10.000 ATM LINK.
E. Kinerja Usaha Terkini
Dua tahun terakhir merupakan tahun yang penuh dengan proses transformasi
dan memberikan banyak peluang dan tantangan bagi PT. Bank Negara Indonesia
Syariah, Tbk Cabang Medan. Kami bangga dengan hasil dari transformasi ini, satu
indikator dari kesuksesan kami adalah peningkatan laba bersih sebesar 60% pada
tahun 2009. Kami percaya bahwa kerja belumlah usai dan kami bertekad untuk
melanjutkan upaya dalam meningkatkan kemampuan dan mendorong inovasi demi
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
memperkokoh posisi kami serta lebih mempercepat kemajuan demi mencapai visi
kami untuk PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan.
F. Rencana Kegiatan
PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan merupakan salah satu bank yang
berada dibawah naungan BNI 46. Visi dari perusahaan perbankan BNI Syariah ini
adalah “Menjadikan Bank Syariah yang Menguntungkan bagi BNI 46 dan Terpercaya
bagi Umat Muslim dengan Bersungguh-sungguh Menjalankan Kegiatan Usahanya
Berdasarkan Pada Prinsip-prinsip Syariah Islam yang Mengacu Pada Al-Quran dan
Al-Hadits”. Misi dari PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan adalah
:
1. Melaksanakan operasional perbankan berdasarkan prinsip Syariah Islam.
2. Memberikan mutu pelayanan yang unggul pada nasabah dengan sistem front
end dan otomasi on line.
3. Meningkatkan kualitas bisnis di segmen pasar usaha retail.
4. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap laba BNI 46 secara
keseluruhan.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pembiayaan Mudharabah
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk
pembiayaan syariah yang disalurkan oleh PT. Bank Negara Indonesia Tbk Cabang
Medan adalah Pembiayaan Mudharabah. Pembiayaan Mudharabah adalah
pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha antara dua pihak dimana
pemilik modal / bank (shahibul maal) menyediakan modal 100% sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola usaha / debitur (mudharib) dengan mensyaratkan jenis
ataupun bentuk usaha yang dilakukan.
Ketentuan-ketentuan umum dari pembiayaan mudharabah adalah :
1. Jumlah modal yang disetor pada nasabah selaku pengelola modal harus
diserahkan tunai, dan dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya
dalam satuan uang.
2. Hasil usaha yang dibagi sesuai dengan perhitungan dalam akad, pada setiap
bulan atau waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung
kerugian kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah.
3. Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan, namun tidak berhak
mencampuri urusan usaha nasabah
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
B. Prosedur Pembiayaan Mudharabah
1. Pengajuan Permohonan Pembiayaan Mudharabah
Setiap permohonan pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia
Syariah Cabang Medan harus diajukan secara tertulis dengan mengisi Formulir Surat
Keterangan Permohonan Pembiayaan (SKPP) yang telah disediakan serta dilengkapi
data yang diperlukan untuk bahan penilaian, seperti yang tertera pada lampiran 2.
2. Syarat-Syarat Pembiayaan Mudharabah
Syarat-syarat penerima pembiayaan mudharabah yang dikeluarkan oleh PT.
Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan adalah sebagai berikut :
1. Usaha nasabah telah sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan PT.
Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan, yaitu :
a. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia dan Bank Negara
Indonesia Syariah.
b. Tidak termasuk dalam debitur pinjaman macet sesuai dengan informasi dari
Bank Indonesia dan Bank Negara Indonesia Syariah.
c. Tidak termasuk jenis usaha yang dilarang dan dihindari untuk dibiayai.
2. Usaha nasabah tidak termasuk dalam jenis usaha pemberian kredit yang perlu
dihindari yang bersifat spekulatif atau mempunyai resiko tinggi.
3. Tidak melampaui Batas Maksimum Pembiayaan.
Syarat-syarat yang diperlukan untuk pengajuan permohonan pembiayaan
mudharabah adalah sebagai berikut :
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
1. Syarat-syarat Konsumtif kurang dari Rp. 20.000.000,-
a. Fotokopi KTP Suami dan Istri.
b. Fotokopi Kartu Keluarga dan Akte Nikah.
c. Asli Slip Gaji Pemohon.
d. SK Pengangkatan Pegawai Tetap / Surat Keterangan Masa Kerja.
e. Asli Slip Gaji Istri (bila ada).
f. Nama Ibu Kandung Pemohon.
g. Surat Kuasa, Surat Pernyataan Nasabah.
h. Surat Persetujuan Suami Istri.
i. Daftar Barang yang akan dibeli.
j. Asli Rekening Listrik dan Telepon Bulan Terakhir.
k. Biaya Administrasi 1% dari Pembiayaan.
l. Ditutup Asuransi Jiwa.
2. Syarat-syarat Produktif lebih dari Rp. 20.000.000,-
a. Fotokopi KTP Suami dan Istri.
b. Fotokopi Kartu Keluarga dan Akte Nikah.
c. Fotokopi Surat Izin Usaha (SIUP, TDP, SITU).
d. Laporan Keuangan Usaha (Laba / Rugi, Neraca) 2 (dua) tahun terakhir.
e. Nama dan Alamat Pemasok / Supplier Utama minimal 3 (tiga) Pemasok.
f. Nama dan Alamat Pelanggan Utama minimal 3 (tiga) Pelanggan.
g. Bukti Kepemilikan Jaminan (SHM, IMB, PBB).
h. Nama Ibu Kandung Pemohon.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
i. Biaya Administrasi 1% dari Pembiayaan.
3. Analisis dan Evaluasi Pembiayaan Mudharabah
Jika Account Officer dan Pimpinan Cabang menilai bahwa permohonan
pembiayaan mudharabah layak diproses lebih lanjut, maka Account Officer akan
menghubungi calon mudharib untuk menentukan kapan akan dilakukan peninjauan
langsung kelokasi usaha lokasi jaminan. Jenis-jenis Jaminan Pembiayaan
Mudharabah antara lain :
1. Jaminan Materil
Jaminan materil atau agunan dapat berupa benda bergerak dan tidak bergerak.
a) Benda Bergerak
• Kendaraan bermotor yang memiliki nilai marketability. Marketability
adalah kekuatan barang jaminan itu untuk dijual / dipasarkan.
• Surat Berharga yakni sertifikat Bank Indonesia (SBI).
• Tabungan pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan.
• Simpanan Giro pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang
Medan.
• Benda bergerak lainnya yang dapat diterima sebagai jaminan
pembiayaan sesuai dengan ketentuan PT. Bank Negara Indonesia
Syariah Cabang Medan.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
b) Benda Tidak Bergerak
• Tanah berikut bangunan, status hak atas tanahnya adalah hak milik,
hak guna bangunan atau hak pakai yang mempunyai masa berlaku
disesuaikan dengan jangka waktu pembiayaan.
• Benda tidak bergerak lainnya yang dapat diterima sebagai jaminan
kredit sesuai dengan ketentuan PT. Bank Negara Indonesia Syariah
Cabang Medan.
2. Jaminan Immateril
Jaminan immateril dapat berupa jaminan perseorangan (personal guarantee)
atau jaminan perusahaan (corporate gurantee). Jaminan immateril mengandung
resiko yang sangat tinggi untuk dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan dan
hanya dapat diterima sebagai jaminan tambahan.
Syarat-syarat agunan yang dijadikan sebagai jaminan pembiayaan adalah :
a) Mempunyai nilai ekonomis (dapat diperjualbelikan secara umum dan
jelas) dan nilai marketability.
b) Nilai agunan harus lebih besar dari jumlah pembiayaan yang diberikan.
c) Agunan tersebut tidak berada dalam persengketaan dengan pihak lain.
d) Agunan tersebut tidak ada ikatan jaminan dengan pihak lain.
Setelah diadakan peninjauan lokasi, maka account officer menyusun laporan
analisis pembiayaan, laporan data hasil kunjungan, dan laporan hasil peninjauan
agunan tanah / kios / kendaraan, dan laporan analisis rasio keuangan calon mudharib.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Laporan-laporan tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan apakah
permohonan pembiayaan tersebut layak atau tidak dibiayai pejabat pemutus. Laporan
keuangan calon mudharib beserta analisis yang dilaksanakan oleh pihak bank pada
permohonan pembiayaan mudharabah antara lain adalah sebagai berikut :
a) Identitas dan status perusahaan.
b) Analisis Kualitatif.
1. Karakter
Karakter dan kredibilitas pemohon yang cukup baik.
2. Aspek Pemasaran
Posisi pasar pemohon menunjukkan hasil yang cukup baik, hal ini
terlihat dari jenis produk / barang dagangan memenuhi kebutuhan
konsumen, harga jual lebih murah dibanding pesaing, personil
terampil dan cepat, pemohon memiliki strategi pemasaran yang tepat,
lokasi dan usaha yang strategis.
3. Situasi Pasar dan Persaingan.
Orientasi pemasaran adalah lokal. Perkembangan pasar diperkirakan
tetap stabil, tingkat persaingan cukup kompetitif, dan target market
perusahaan ini adalah kalangan menengah kebawah.
4. Manajemen.
Pengalaman manajemen di nilai baik, walaupun sistem manajemen
yang diterapkan masih sederhana berupa catatan pemasukan dan
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
penjualan namun telah cukup menggambarkan kondisi usaha yang
sebenarnya.
5. Pemenuhan Bahan Baku Oleh Perusahaan.
Perusahaan mempunyai supplier tetap sehingga pemenuhan kebutuhan
bahan baku terjamin.
6. Kendala yang Dihadapi.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah tingkat produksi yang rendah
sedangkan permintaan pasar terus meningkat hal ini diakibatkan oleh
kekurangan modal perusahaan.
c) Analisis Kuantitatif.
Pada analisis kuantitatif oleh PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang
Medan digunakan laporan keuangan calon mudharib sebagai berikut :
1. Laporan Laba / Rugi.
2. Neraca.
3. Rekonsiliasi Aktiva Tetap.
4. Rekonsiliasi Modal.
5. Pernyataan Kas.
Kelemahan-kelemahan atau resiko yang mungkin ada pada calon mudharib :
Resiko Umum
Secara umum, resiko yang mungkin dapat dihadapi mudharib adalah persaingan
dimana banyak terdapat usaha sejenis dikota Medan, namun dengan sistem penjualan
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
mudharib dengan menggunakan agen penjualan, serta memberikan fee kepada tenaga
kerja marketer tersebut dinilai cukup efektif untuk menghadapi persaingan yang ada.
Resiko Khusus
Sistem penjualan dengan menggunakan tenaga marketer yang profesional, yang
sewaktu-waktu dapat berpindah ke perusahaan lain. Namun hal ini dapat diatasi
dengan memberikan fee kepada tenaga marketer sesuai dengan jumlah omset yang
didapat oleh tenaga marketer tersebut.
Resiko Pembayaran Pembiayaan
Resiko ini dapat ditanggulangi dari jaminan yang diserahkan, contoh : satu
bidang tanah dengan kepemilikan SHM No. xxx tanggal xx-xx-xxxx atas nama Tn. X
diikat HT pertama Rp. 250.000.000,-.
Kesimpulan Atas Analisis Kualitatif dan Kuantitatif :
1. Analisis Watak (Character)
Karakter dan kredibilitas pemohon cukup baik, dikenal dikalangan
pemasok dan langganan, kondisi keuangan bisnis saat ini lancar, tidak
termasuk dalam daftar hitam dan kredit macet Bank Indonesia.
2. Analisis Kemampuan (Capacity)
Dari pengalaman berdagang selama ini menunjukkan pemohon mampu
mengelola usaha dibantu saudara dan beberapa orang karyawan.
3. Analisis Modal (Capital)
Modal usaha menunjukkan angka positif terhadap rasio hutang dengan
modal Debt Equity Ratio (DER). Peningkatan Net Profit Margin dan
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
perkembangan Net Worth (kekayaan sendiri) selama tiga tahun terakhir
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memupuk modal sendiri
dari laba perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan.
4. Analisis Kondisi dan Prospek Usaha (Condition)
Tingkat pertumbuhan masih positif dan profitabilitas baik.
5. Analisis Agunan (Collateral)
Agunan yang diserahkan adalah tanah dan bangunan milik pemohon yang
nilainya menutupi jumlah pinjaman.
4. Perhitungan Kebutuhan Pembiayaan (dalam 000)
PT. “T”
KALKULASI KEBUTUHAN MODAL KERJA
METODE PERPUTARAN UNSUR MODAL KERJA
1. LAMANYA PERPUTARAN MASING-MASING MODAL KERJA :
Tabel 3.1 Perhitungan Lamanya Perputaran Masing-Masing Modal Kerja
PT.”T”
Keterangan Rasio Keuangan Hasil
Kas&Bank
668.350 71.063 x 360 hari
38,28 hari
Piutang 10,93 hari 20.2598 x 360 hari
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
668.350
Stock
401.010 76.196 x 360 hari
68,40 hari
Jumlah
117,61 hari
Dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa pihak jumlah perputaran masing-
masing modal kerja yang ada pada PT. “T” adalah selama 117,61 hari.
2. PERPUTARAN MODAL KERJA KESELURUHAN
Tabel 3.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja Keseluruhan PT.”T”
Perputaran Modal Kerja 117,61 hari
360 hari 3,06 kali
Dari tabel diatas, dapat kita ketahui jumlah perputaran keseluruhan modal kerja
yang ada pada PT.”T” adalah sebanyak 3.06 kali.
3. KEBUTUHAN MODAL KERJA
Tabel 3.3 Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja
a. Pada Tingkat Omset Sekarang
3,06 668.350
Rp 218.354
b. c.
Peningkatan Penjualan yad Kebutuhan Modal Kerja 120%
Rp 480.379 Rp 262.025
d. Modal Kerja yang Ada - Total Aktiva Lancar
261.770
0 +
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
- Disponible Kredit
Rp 261.770
Rp 218.610
e.
Pembayaran Kredit yang Ada (Pemasok/Bank Lain)
Rp 85.557
f. Kekurangan Modal Kerja
Rp 304.167
Dari tabel diatas, dapat kita ketahui perhitungan kebutuhan modal kerja yang
ada pada PT.”T” adalah sebanyak Rp 304.167,-.
5. Pencatatan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah
Tabel 3.4 Jurnal Pembiayaan Mudharabah Pada PT.”T”
No. Keterangan Debit Kredit
1. Pada saat pencairan dana mudharabah
Pembiayaan Mudharabah
Kredit rek. Mudharib
Rp250.000.000
Rp250.000.000
2. Pada saat menerima pembayaran bagi hasil
Debet rek. Mudharib
Kredit pendapatan
Rp xxx
Rp xxx
3. Pada saat pengembalian modal
Debet rek/giro mudharib
Kredit pembiayaan mudharabah
Rp xxx
Rp xxx
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Dari tabel diatas dapat kita ketahui cara pencatatan jurnal yang dilakukan oleh
PT.”T”.
C. Keputusan Permohonan Pembiayaan Mudharabah
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka calon mudharib
direkomendasikan untuk mendapatkan pembiayaan sebesar kebutuhan modal kerja.
Rekomendasi permohonan pembiayaan disusun dalam bentuk memorandum
pengusulan pembiayaan (MPP).
Bagian pemasaran bertanggung jawab meneliti dan memastikan bahwa
dokumen paket permohonan pembiayaan telah lengkap, masih berlaku, sah dan
berkekuatan hukum. Selanjutnya paket dokumen permohonan pembiayaan diajukan
kepada pejabat pemutus sesuai dengan kewenangannya.
Dari hasil analisis setelah melalui proses pengusulan pembiyaan, maka pejabat
bank akan memberikan pendapat keputusan pembiayaan diterima atau ditolak. Bila
disetujui maka akan dibuat surat penegasan atau surat persetujuan dan jika ditolak
akan dibuat surat penolakan oleh bagian administrasi pembiayaan.
D. Analisis Hasil Penelitian Terhadap Prosedur Pembiayaan Mudharabah
Setiap tahapan proses pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Negara
Indonesia Syariah Cabang Medan senantiasa dilaksanakan sebagaimana mestinya
dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Hal ini disebabkan karena pembiayaan
mudharabah merupakan salah satu produk BNI Syariah yang mengandung resiko
yang akan merugikan bank dan dapat mempengaruhi kepentingan masyarakat
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
penyimpan dana dan para pengguna jasa perbankan lainnya, walaupun dilaksanakan
berdasarkan prinsip syariah. Prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan terdapat pada
analisis kualitatif dan kuantitatif, dan termasuk dalam melakukan peninjauan
langsung ke lapangan atas kelayakan usaha mudharib untuk dibiayai.
Analisis kualitatif dilakukan terhadap karakter pemohon, latar belakang dan
kualitas manajemennya. Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap kualitas dan
stabilitas usaha dengan mempertimbangkan posisi pasar, persaingan serta prospek
usaha. Analisis kuantitatif digunakan untuk melakukan analisa kelayakan modal dan
kapasitas perusahaan yang akan dibiayai dan jaminan yang diserahkan mudharib
untuk mendukung permohonan pembiayaan mudharabah. Agar analisis lebih akurat
kedua metode analisis dikombinasikan.
Pemberian pembiayaan mudharabah harus melalui prosedur yang telah
ditetapkan oleh bank untuk menghindari resiko pembiayaan. Prosedur pembiayaan
mudharabah ada tiga tahap penting yaitu analisis dan evaluasi pembiayaan,
pengusulan pembiayaan, putusan / persetujuan pembiayaan. Pejabat pemutus
persetujuan pembiayaan mudharabah adalah Pengelola Pemasaran (PPM), Penyelia
Pemasaran Bisnis (PPB) yang bertindak sebagai penganalisa, pengevaluasi dan
pembuat memorandum pengusulan pembiayaan (MPP), dan Pimpinan Cabang (PC)
yang bertidak sebagai pemutus.
Prosedur pembiayaan mudharabah yang telah dibahas sebelum untuk
menentukan apakah calon mudharib layak atau tidak layak menerima pembiayaan
analisis dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh bank. Permohonan
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
pembiayaan mudharabah yang diajukan oleh calon mudharib ditolak karena tidak
layak dinilai dari segi tujuan penggunaan kredit dan dari segi repayment capacity,
calon debitur dinilai belum mampu mengembalikan angsuran pembiayaan
mudharabah.
Kriteria mudharib yang dianggap layak menerima pembiayaan mudharabah
adalah sebagai berikut :
1. Melengkapi data-data yang diperlukan untuk pengajuan pembiayaan
mudharabah baik untuk calon mudharib perorangan atau untuk badan usaha.
2. Usaha mudharib telah sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan PT.
Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan yaitu :
a) Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia dan BNI Syariah.
b) Tidak termasuk debitur pinjaman kredit macet sesuai dengan informasi
Bank Indonesia dan BNI Syariah.
c) Tidak termasuk jenis usaha yang dilarang dan dihindari untuk dibiayai.
3. Apabila calon mudharib telah menjadi nasabah, selama berhubungan dengan
BNI Syariah mempunyai reputasi baik.
4. Analisis rasio keuangan calon mudharib sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh BNI Syariah.
5. Nilai agunan / jaminan harus lebih besar dari jumlah pembiayaan yang
diberikan serta memiki nilai marketability.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
E. Flowchart Prosedur Pembiayaan Mudharabah
Pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan, prosedur pembiayaan
mudharabah kepada calon mudharib dapat dilihat dari flowchart/lampiran 3 yang
terdapat pada halaman belakang tugas akhir ini. Prosedur pembiayaan mudharabah
yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia Cabang Medan diawali dengan
adanya calon mudharib yang harus mengajukan surat permohonan pembiayaan
mudharabah dan data-data kelengkapan permohonan pembiayaan mudharabah
terlebih dahulu. Setelah itu, seluruh data-data yang telah diajukan diterima pihak bank
dan pihak bank meneliti apakah data-data tersebut telah lengkap diberikan oleh calon
mudharib.
Setelah pihak bank menerima dan memeriksa kelengkapan data-data calon
mudharib, maka pihak bank menganalisis tempat tinggal dan tempat usaha calon
mudharib apakah telah sesuai dengan data-data yang diterima pihak bank dan
memutuskan apakah calon mudharib layak atau tidak menerima pembiayaan
mudharabah. Jika pada kenyataannya telah sesuai dengan data-data yang diberikan
oleh calon mudharib, maka pihak bank sekali lagi akan memberikan pendapat layak
atau tidaknya calon mudharib tersebut memperoleh pembiayaan mudharabah.
Selanjutnya, data-data permohonan pembiayaan mudharabah akan diteruskan.
Jika terdapat kekurangan dokumen, maka pihak bank akan memberikan informasi
kepada calon mudharib agar segera melengkapi kekurangan data tersebut. Pihak bank
akan mengeluarkan surat keputusan pembiayaan mudharabah sesuai dengan fasilitas
dan jumlah pembiayaan yang diinginkan oleh calon mudharib jika tidak ada lagi data-
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
data dari calon mudharib yang kurang. Calon mudharib resmi menjadi mudharib BNI
Syariah dan dana pembiayaan mudharabah segera dapat dicairkan oleh mudharib dan
dipergunakan manfaatnya.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. BNI Syariah adalah sebuah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah
yaitu Al-Quran dan Al-Hadits, sehingga BNI Syariah jauh dari praktek-praktek
yang mengandung riba.
2. Adanya perbedaan pembiayaan di bank syariah dengan bank konvensional.
Perbedaan terletak pada penetapan sistem bagi hasil pada pembiayaan bank
syariah dan sistem bunga pada kredit bank konvensional.
3. Prosedur pembiayaan di bank syariah tidak jauh berbeda dengan prosedur
pemberian kredit pada bank konvensional, yaitu menerapkan pinsip-prinsip
pembiayaan atau kredit yang kuat serta analisis pembiayaan atau kredit yang
cermat dengan pertimbangan berbagai aspek namun tetap disesuaikan dengan
prinsip-prinsip syariah.
4. Prosedur aplikasi pembiayaan mudharabah di BNI Syariah telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya dan menerapkan prinsip kehati-hatian ini dapat dilihat
dari adanya pemisahan tugas yang memadai, dilakukannya analisis dan prosedur
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
otorisasi terhadap permohonan pembiayaan serta adanya dokumen dan catatan
yang cukup dalam proses aplikasi pembiayaan mudharabah.
Adapun kelemahan dari pembiayaan mudharabah yaitu:
a. Secara spesifik dalam pembiayaan mudharabah sangat diperlukan unsur
kepercayaan yang tinggi dari bank terhadap nasabah. Hal ini menyebabkan
timbulnya kesulitan dalam mencari nasabah yang potensial sehingga secara
otomatis bagi hasil yang ditawarkan pada penyimpanan dana lebih rendah
dari tingkat bunga bank konvensional sehingga peningkatan kuantitas
nasabah sulit di capai.
b. Masih terdapatnya jaminan atau agunan dari nasabah yang diterapkan oleh
BNI syariah dalam proses pembiayaan mudharabah yang diberikan karena
tingkat resiko yang tinggi dalam pembiayaan mudharabah dan kondisi
perekonomian saat ini, serta karena sulitnya untuk mencari nasabah yang
potensial untuk dibiayai, hal ini sebenarnya tidak terdapat dalam prinsip
syariah yang sebenarnya.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan penulis kepada PT. Bank Negara Indonesia
Syariah Cabang Medan dalam mensejahterakan perekonomian dimasyarakat dan
meningkatkan keinginan masyarakat untuk menyimpan uangnya dalam bentuk kredit,
yaitu :
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
1. Analisis pembiayaan harus lebih selektif dalam menentukan fasilitas
pembiayaan yang akan diberikan dalam menentukan maksimal pembiayaan.
Agar pembiayaan yang diberikan tepat fasilitas dan maksimal pembiayaannya,
maka pemberian pembiayaan harus disesuaikan pada jenis usaha, kondisi usaha
dan rencana bisnis calon mudharib. Apabila pembiayaan yang diberikan terlalu
rendah dengan kebutuhan mudharib tidak mencapai sasaran dan pembiayaanpun
tidak dapat dikembalikan.
2. Sebaiknya calon-calon mudharib diberikan proses / prosedur pembiayaan yang
lebih cepat dan ringkas sehingga tercapai kepuasan nasabah dan efisiensi dalam
pelayanan perbankan sehingga tingkat profitabilitas dapat ditingkatkan, namun
tetap memperhatikan tingkat safety. Perlakuan tersebut hendak memperhatikan
kondisi calon mudharib yang relatif heterogen, baik dari segi karakter,
kemampuan, kondisi usaha dan angunan yang ada. Selain itu, pengelompokan
pembiayaan berdasarkan maksimal pembiayaan hendaknya memerlukan teknik
yang berbeda guna mempermudah calon mudharib memperoleh pembiayaan.
Untuk pembiayaan dengan maksimal pembiayaan yang rendah hendaknya calon
mudharib diberi keringanan dalam melengkapi dokumen-dokumen yang
diperlukan pada tahap permohonan pembiayaan mudharabah.
3. Melakukan peninjauan secara langsung terhadap operasioanal perusahaan yang
akan dibiayai sehingga memperoleh informasi yang akurat tentang kelayakan
calon mudharib menerima pembiayaan, selain itu inspeksi terhadap
perkembangan usaha dan keadaan calon debitur sebaiknya dilakukan secara
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
mendadak. Hal ini disebabkan tujuan peninjauan kelapangan adalah untuk
memastikan bahwa objek yang dibiayai sesuai dengan laporan calon mudharib.
4. BNI Syariah harus meningkatkan mutu karyawan, terutama karyawan yang ada
dalam unit pemasaran, karena unit pemasaran memegang peranan penting
sehubungan pengkoordinasian seluruh kegiatan yang ada dalam proses
pembiayaan terutama pembiayaan mudharabah sekaligus dalam menseleksi dan
mencari nasabah-nasabah yang potensial. Sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi hasil yang besar bagi penyimpan dana dan diharapkan lebih
kompetitif dengan tingkat bunga bank konvensional, sehingga penyimpan dana
lebih tertarik untuk menyimpan dananya di BNI Syariah dibandingkan dengan
bank konvensional lainnya.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Universitas Muhammadiah Malang, Malang.
Antonio, Syafi’i, 2001. Bank Syariah ; Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press,
Jakarta. Arifin, Zainul, 2002. Dasar-Dasar Manajemen Syariah, Cetakan Pertama, Alvabet,
Jakarta. Irmayanto, Juli, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit
Universitas Trisakti, Jakarta. Saeed, Abdullah, 2003. Bank Islam dan Bunga, Cetakan Pertama, Penerbit Pusaka
Pelajar, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2003. Pedoman Akuntansi Syariah Indonesia,
Cetakan Pertama, Penerbit Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia, Jakarta. Institut Bankir Indonesia, 2003. Bank Syariah : Konsep Produk dan Implementasi
Operasional, Cetakan Kedua, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Lampiran 1.
Sumber : BNI Syariah
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Lampiran 2
Sumber : BNI Syariah
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.
Lampiran 3
Sumber : BNI Syariah
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.