DDA Tanaman dan faktor lingkungan

13
TANAMAN DAN FAKTOR LINGKUNGAN FAKTOR ABIOTIK Kelompok 3

description

DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Transcript of DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Page 1: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

 TANAMAN DAN FAKTOR 

LINGKUNGAN

FAKTOR ABIOTIK

Kelompok 3

Page 2: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup (benda-benda mati). Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup.

Page 3: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tanaman adalah sebagai berikut:

• Tanah• Pergerakan hara ke akar tanaman• Radiasi Matahari• Suhu• Air

Page 4: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Tanah

Pengertian tentang tanah sangat beragam, tergantung dari segi mana orang melihatnya. Ahli pertanian menyebutkan tanah merupakan medium alam tempat tumbuhnya tumbuhan dan tanaman yang tersusun dari bahan-bahan padat, cair dan gas. Bahan penyusun tanah dapat dibedakan atas partikel mineral, Bahan organic, Jasad hidup, Air dan Gas.

Page 5: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Tanah  merupakan  sumber  utama  zat  hara  untuk tanaman  dan  tempat  sejumlah  perubahan  penting dalam sikls pangan.susunan anorganik dalam tanah yang  dibentuk  dari  pelapukan  padas  dan pengkristalan mineral-mineral.Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu :

• Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempat persediaan.

• Memberikan air dan melayaninya sebagai reservoir• Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan 

bertumpu untuk tegak

Page 6: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Kaitan hubungan tekstur dan struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman sangat erat. Ada hubungan timbal balik antara komponen satu dengan komponen yang lainnya. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Tanah mengandung berbagai macam unsur-unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman.

Page 7: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Pergerakan hara ke akar tanaman

Berdasarkan penelitian para ahli fisiologi dan tanah menyatakan bahwa secara umum pergerakan hara ke akar tanaman adalah melalui Pertukaran kontak, Difusi ion dalam larutan tanah Pergerakan ion bersama gerakan massal

( aliran massal ).

Page 8: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

• Pertukaran kontak, akar  tanaman  juga  mempunyai  kapasitas tukar  kaiton  seperti  tanah.  Kation-kation  dari  kompleks absorbsi tanah dapat dipertukarkan dengan kation-kation yang dihasilkan tanaman, misalnya H+. Pertukaran ini terjadi apabila ada  kontak  langsung  antara  kompleks  absorbsi  dengan  bulu akar tanaman.

• Difusi,  pergerakan  ion  secara  difusi  terjadi  karena  ada perbedaan  difusi  atau  akibat  adanya  perbedaan  kegiatan  ion. Hal  ini  terjadi  sering  pada  H2  PO4,  K+

.    Akar  tanaman  akan menyerap hara dari larutan di sekitar akar. Hasil gradient dalam pergerakan  yang  berkesinambungan  akan  menambah  jumlah ion dalam akar, sehingga dapat diserap oleh akar tanaman.

• Gerakan (aliran) massal, kejadian  ini  berlangsung  bersama gerakan  air  ke  akar  tanaman  terutama  disebabkan    oleh adanya transpirasi (penguapan). Gerakan ion NO3,Ca++,dan Mg+

+ terutama terjadi karena aliran massal. Pergerakan massal dan pergerakan  ion  secara  difusi  merupakan  proses  yang  umum dilalui ion untuk sampai ke akar tanaman.

Page 9: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Radiasi matahari

Radiasi matahari merupakan  faktor utama diantara  faktor  iklim  yang  lain,  tidak  hanya sebagai  sumber  energi  primer  tetapi  juga karena  berpengaruh  terhadap  keadaan faktor-faktor  iklim  yang  lain  seperti  suhu, kelembaban dan angin.Respon tanaman terhadap radiasi matahari pada  dasarnya  dapat  dibagi dalam tiga aspek, yaitu intensitas, kualitas dan fotoperiodisitas.

Page 10: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Suhu

Proses-proses fisik dan kimiawi dikendalikan oleh suhu, dan kemudian proses-proses ini mengendalikan reksi biologi yang berlangsung dalam tanaman. Misalnya,  suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Apabila suhu turun viskositas air naik. Begitu juga untuk gas-gas, energi kinetic dari karbondioksida, oksigen dan zat lain berubah sesuai dengan perubahan suhu. 

Page 11: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Dalam  fotosintesis  pada  tumbuhan  biasanya terjadi  di  daun,  batang,  atau  bagian  lain tanaman.  Suhu  optimum  (15°C  hingga  30°C) merupakan  suhu  yang  paling  baik  untuk pertumbuhan.  Suhu  minimum  (±  10°C) merupakan  suhu  terendah  di  mana  tumbuhan masih  dapat  tumbuh.  Suhu  maksimum  (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.  Kecepatan    reaksi  dipengaruhi  suhu,  biasanya makin  tinggi  suhu,  reaksi  makin  cepat.  Jadi, suhu  mempunyai  efek  penting  dan  tegas  pada respirasi.

Page 12: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Air

Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman. Air sangat penting bagi tanaman karena berfungsi sebagai: (a) Bahan baku (sumber hydrogen) dalam proses fotosintesis (b) Penyusun protoplasma (c) Bahan atau media dalam proses transpirasi  (d) Pelarut unsur hara dalam tanah dan tubuh tanaman serta      

          sebagai media translokasi unsure hara dari dalam tanah ke            akar untuk selanjutnya dikirim ke daun.

Page 13: DDA Tanaman dan faktor lingkungan

Tanaman mendapatkan air dari dalam tanah dan sedikit saja yang berasal dari udara, misalnya embun dan kabut. Dalam tanah, tidak semua air tersedia bagi tanaman. Air yang tertinggal dalam tanah, yang tidak tersedia bagi tanaman dikenal sebagai air higroskopis.

Tanaman yang tumbuh pada kondisi seperti ini akan mengalami layu permanen dan mati karena kekurangan air. Dalam hal ini kekurangan air bukan disebabkan oleh adanya transpirasi yang berlebihan karena intensitas radiasi tinggi melainkan karena tidak adanya absorbsi air oleh akar.