DDA indiv

5
Tugas Dasar-Dasar Agronomi oleh Noor Sukmo A. 201110220311016 ITP A 1. Jelaskan klasifikasi tanaman berdasarkan factor-faktor ekologi berikut ini : Iklim, suhu, sinar matahari atau penyinaran, kelembapan, ketinggian tempat, air dan pengairan tanah dan phytohormon. Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi : Tumbuhan Hidrofit , tumbuhan yang hidup di air, contohnya teratai. Tumbuhan Higrofit , tumbuhan yang hidup di tanah lembap contohnya lumut. Tumbuhan Xerofit , tumbuhan yang hidup ditanah kering, contohnya kaktus Berdasarkan responnya terhadap periode siangdan malam, tumbungan berbungadibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: Tumbuhan berkala panjang Tumbuhan yang memerlukan lamanya siangharilebih dari12 jam untuk terjadinya proses perbungaan, seperti gandum, bayam, dll. Tumbuhan berkala pendek Tumbuhan yang memerlukan lamanya siang lebih pendek dari 12 jam untuk terjadinya perbungaan, seperti tembakau dan bunga krisan. Tumbuhan berhari netral Tumbuhan yang tidak memerlukan periode panjang hari tertentu untuk proses perbung misalnya tomat. Berdasarkan adaptasinya terhadap cahaya, tumbuhan diklasifikasikan menjadi : Tumbuhan heliofita yaitu tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup pada tempat tempat dengan intensitas cahaya yang tinggi disebut . Tumbuhan yang senang teduh (siofita) , yaitu tumbuhan yang hidup baik dalam situasi jumlah cahaya yang rendah, dengan titik kompensasi yang rendah pula disebut metabolisme dan respirasinya lambat. Sal yang membedakan tumbuhan heliofita dengan siofita adalah tumbuhan heliofita memiliki ke tinggi dalam membentuk klorofil. Berdasarkan suhu, tumbuhan dibedakan menjadi : Tanaman di tropika, semangka, tidak dapat mentoleransi suhu di bawah 15 0 – 18 0 C, sedangkan untuk biji- bijian tidak bisa hidup dengan suhu di bawah minus 2 0 C – minus 5 0 C. Sebaliknya konifer di daerah temperata masih bisa mentoleransi suhu sampai serendah minus 3 0 C. Tumbuhan air umumnya mempunyai kisaran toleransi suhu yang lebih sempit jika dib dengan tumbuhan di daratan. Berdasarkan terdapat atau tidak terdapat jenis-jenis tumbuhan di suatu wilayah, dikenal 2 kelompok t tumbuhan, yaitu : Tumbuhan endemik merupakan taksa tumbuhan yang penyebarannya terbatas di wilayah yang tidak terlalu luas, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan setempat dan barrier, contohnya Ginko biloba atauRafflesia arnoldii . Tumbuhan kosmopolit merupakan tumbuhan yang daerah distribusinya luas atau terdapat dimana- mana dan areal penyebarannya luas (terdapat di mana-mana). Contohnya rumput dan lumut. Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: a. Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang dari 12 jam seh Tumbuhan hari pendek contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari. b. Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 –16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan tembaka c. Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kira-kira 12 Tumbuhan hari sedang contohnya kacang dan tebu. d. Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif terhadap panjang hari untuk pembungaann Tumbuhan hari netral contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan kapas. Hormon (fitohormon)

Transcript of DDA indiv

Tugas Dasar-Dasar Agronomi oleh Noor Sukmo A. 201110220311016 ITP A

1. Jelaskan klasifikasi tanaman berdasarkan factor-faktor ekologi berikut ini : Iklim, suhu, sinar matahari atau penyinaran, kelembapan, ketinggian tempat, air dan pengairan, media tanah dan phytohormon. Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi : Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contohnya teratai. Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap contohnya lumut. Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup ditanah kering, contohnya kaktus Berdasarkan responnya terhadap periode siang dan malam, tumbungan berbunga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: Tumbuhan berkala panjang Tumbuhan yang memerlukan lamanya siang hari lebih dari 12 jam untuk terjadinya proses perbungaan, seperti gandum, bayam, dll. Tumbuhan berkala pendek Tumbuhan yang memerlukan lamanya siang lebih pendek dari 12 jam untuk terjadinya proses perbungaan, seperti tembakau dan bunga krisan. Tumbuhan berhari netral Tumbuhan yang tidak memerlukan periode panjang hari tertentu untuk proses perbungaannya, misalnya tomat.

Berdasarkan adaptasinya terhadap cahaya, tumbuhan diklasifikasikan menjadi : Tumbuhan heliofita yaitu tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup pada tempat tempat dengan intensitas cahaya yang tinggi disebut . Tumbuhan yang senang teduh (siofita), yaitu tumbuhan yang hidup baik dalam situasi jumlah cahaya yang rendah, dengan titik kompensasi yang rendah pula disebut metabolisme dan respirasinya lambat. Salah satu yang membedakan tumbuhan heliofita dengan siofita adalah tumbuhan heliofita memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk klorofil. Berdasarkan suhu, tumbuhan dibedakan menjadi : Tanaman di tropika, semangka, tidak dapat mentoleransi suhu di bawah 150 180 C, sedangkan untuk biji- bijian tidak bisa hidup dengan suhu di bawah minus 20 C minus 50 C. Sebaliknya konifer di daerah temperata masih bisa mentoleransi suhu sampai serendah minus 300C. Tumbuhan air umumnya mempunyai kisaran toleransi suhu yang lebih sempit jika dibandingkan dengan tumbuhan di daratan.

Berdasarkan terdapat atau tidak terdapat jenis-jenis tumbuhan di suatu wilayah, dikenal 2 kelompok taksa tumbuhan, yaitu : Tumbuhan endemik merupakan taksa tumbuhan yang penyebarannya terbatas di wilayah yang tidak terlalu luas, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan setempat dan barrier, contohnya Ginko biloba atau Rafflesia arnoldii. Tumbuhan kosmopolit merupakan tumbuhan yang daerah distribusinya luas atau terdapat dimanamana dan areal penyebarannya luas (terdapat di mana-mana). Contohnya rumput dan lumut.

Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: a. Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari. b. Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan tembakau. c. Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kira-kira 12 jam sehari. Tumbuhan hari sedang contohnya kacang dan tebu. d. Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif terhadap panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan kapas. Hormon (fitohormon)

Tugas Dasar-Dasar Agronomi oleh Noor Sukmo A. 201110220311016 ITP AHormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagiantumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendahmenimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin) b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin Phytohormon, yang terdiri atas : Auksin,Giberelin,Sitokinin,Asam Absisat (ABA),Gas Etilene,Kalin Auksin

Banyak terdapat pada ujung koleoptil Mendorong pemanjangan batang/pucuk Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang) Giberelin

Memacu pertumbuhan batang Merangsang perkecambahan biji dan tunas Merangsang pembentukan bunga Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi) Sitokinin

Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ Menunda penuaan Memacu perkembangan kuncup samping Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil. Asam Absisat (ABA)

Menghambat pertumbuhan (Dormancy) Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah

Gas Etilene Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang. Kalin Merangsang pertumbuhan bagian-bagian tanaman - Rhizokalin = akar - Filokalin = daun - Kaulokalin = batang - Anthokalin = bunga Berdasarkan sifat tanah, jenis hutan di Indonesia mencakup hutan pantai, hutan mangrove, dan hutan rawa.

Hutan pantai terdapat sepanjang pantai yang kering, berpasir, dan tidak landai, seperti di pantai selatan Jawa. Spesies pohonnya seperti ketapang (Terminalia catappa), waru (Hibiscus tiliaceus), cemara laut (Casuarina equisetifolia), dan pandan (Pandanus tectorius). Hutan mangrove Indonesia mencapai 776.000 ha dan tersebar di sepanjang pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, sepanjang pantai Kalimantan, dan pantai selatan Papua. Jenis-jenis pohon utamanya berasal dari genus Avicennia, Sonneratia, dan Rhizopheria. Hutan rawa terdapat di hampir semua pulau, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Spesies pohon rawa misalnya adalah nyatoh (Palaquium leiocarpum), kempas (Koompassia spp), dan ramin (Gonystylus spp).

Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak. Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya

Berdasarkan perbedaan iklim ini, Indonesia memiliki hutan gambut, hutan hujan tropis, dan hutan muson.

Tugas Dasar-Dasar Agronomi oleh Noor Sukmo A. 201110220311016 ITP AHutan gambut ada di daerah tipe iklim A atau B, yaitu di pantai timur Sumatera, sepanjang pantai dan sungai besar Kalimantan, dan sebagian besar pantai selatan Papua. Hutan hujan tropis menempati daerah tipe iklim A dan B. Jenis hutan ini menutupi sebagian besar Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua. Di bagian barat Indonesia, lapisan tajuk tertinggi hutan dipenuhi famili Dipterocarpaceae (terutama genus Shorea, Dipterocarpus, Dryobalanops, dan Hopea). Lapisan tajuk di bawahnya ditempati oleh famili Lauraceae, Myristicaceae, Myrtaceae, dan Guttiferaceae. Di bagian timur, genus utamanya adalah Pometia, Instia, Palaquium, Parinari, Agathis, dan Kalappia. Hutan muson tumbuh di daerah tipe iklim C atau D, yaitu di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, sebagian NTT, bagian tenggara Maluku, dan sebagian pantai selatan Irian Jaya. Spesies pohon di hutan ini seperti jati (Tectona grandis), walikukun (Actinophora fragrans), ekaliptus (Eucalyptus alba), cendana (Santalum album), dan kayuputih (Melaleuca leucadendron).

Berdasarkan ketinggian tempatnya: hutan pantai (beach forest) hutan dataran rendah (lowland forest) hutan pegunungan bawah (sub-mountain forest) hutan pegunungan atas (mountain forest) hutan kabut (mist forest) hutan elfin (alpine forest) Berdasarkan keadaan tanahnya:

hutan rawa air-tawar atau hutan rawa (freshwater swamp-forest) hutan rawa gambut (peat swamp-forest) hutan rawa bakau, atau hutan bakau (mangrove forest) hutan kerangas (heath forest) hutan tanah kapur (limestone forest), dan lainnya 2. Jelaskan mekanisme atau proses pembentukan biji (dari bunga) beserta keterangan gambar ! Bunga merupakan fase penting dalam proses pembentukan biji. Pada dasarnya bunga terdiri dari beberapa organ, namun hanya dua organ saja yang terlibat dalam pembentukan biji, yaitu benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari menghasilkan serbuk sari yang masing-masing membentuk gamet jantan. Sedangkan putik akan membentuk bakal biji (ovulum) yang mengandung telur. Pada waktu proses penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari pada kepala putik, terbentuklah tabung serbuk sari, kemudian berlangsung pembuahan antara sperma dengan telur. Proses akhir dari pembuahan ini adalah terbentuknya biji.

3. Jelaskan yang dimaksud pembuahan ganda pada angiospermae ! (pembuahan ganda itu pembuahan pada angyospermae (tumbuhan biji tertutup) Pembuahana ganda itu sendiri adalah pembuahan inti vegetatif dengan inti kandung lembaga sekunder yang kemudian akan membentuk buah dan inti generatif dengan ovum yang kmudian akan menjadi biji), prosesnya seperti dibawah ini : - serbuk sari menempel pada ujung putik dan menghasilkan saluran serbuk sari yg akan menembus ovum melalui pori kecil (mikrofil). apa

Tugas Dasar-Dasar Agronomi oleh Noor Sukmo A. 201110220311016 ITP A- 2 sperma kemudian dilepaskan ke ovarium melalui saluran ini. - salah satu sperma membuahi sel telur, membentuk zigot diploid/embrio. -Sel sperma yg satu lagi akan melebur dgn 2 inti polar haploid yg terletak d bagian tengah kantong embrio. - hasilnya adalah sel bersifat triploid (3n). - sel triploid membelah secara meiosis dan menjadi endosperma. - endosperma adalah jaringan kaya nutrisi di dalam buah. 4. Mengapa terjadi buah yang tanpa biji ? jelaskan ! Proses terbentuknya varietas maupun hibrida tanpa biji secara alami bisa disebabkan oleh faktor genetik tanaman itu sendiri maupun faktor lingkungan yang menimbulkan mutasi. Pada durian sukun dan hepe, mutasinya terjadi pada satu individu tanaman. Namun, pernah juga ditemukan mutasi hanya terjadi pada satu cabang atau ranting tanaman durian, mangga, dan belimbing. Bunga pohon jambu ini memiliki tepung sari dan bakal biji steril.untuk pembuahan,jambu sukun membutuhkan serbuk sari fertil (subur) dari pohon lain. Akibatnya buah tidak sempurna ,daging buah lebih padat, serta kandungan gula dan zat lainnya lebih tinggi dari pada jenis jambu diploid. Pada kelapa kopyor mutasi terjadi karena serangan penyakit, hingga daging buah tidak bisa melekat pada tempurung tetapi terapung apung pada air kelapa. Tentu saja mutasi akibat faktor lingkungan ini prosesnya berlangsung sampai ribuan tahun. Persilanganpersilangan secara alami yang dapat menurunkan buah tanpa biji ini bisa terjadi akibat angin, serangga, kelelawar atau karena dua individu tanaman tadi berdekatan letaknya. Akibat mutasi ini tanaman dengan kromosom diploid (2n) bisa langsung berubah menjadi tiploid (3n). Namun, bisa juga mutasi tersebut menghasilkan individu tanaman dengan kromosom tetraploid(4n), pentaploid(5n), heksaploid(6n), atau lebih banyak lagi. 5. Sebut dan jelaskan factor yang mempengaruhi proses perkecambahan biji ! Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuha dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji). Adapun proses perkecambahan yaitu dimulai dari masuknya air kedalam biji (imbibisi), kemudia aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm, hasil pembongkaran inilah yang berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio. Lalu embrio tumbuh dan berkembang. 6. Jelaskan pengertian istilah dibawah ini : Partenokarpi : merupakan gejala terbentuknya buah tanpa melalui proses pembuahan inti generatif terhadap sel telur. Gejala ini menunjukkan bahwa pembuahan merupakan salah satu, namun bukanlah satu-satunya, pemicu pembentukan buah. Bunga akan secara alami memproduksi hormon tumbuhan, yang diperlukan untuk mengawali proses pembentukan buah. Gejala partenokarpi dapat diamati pada pisang, ketimun, terong, nanas, pir, sukun, jambu-jambuan, dan sejumlah tumbuhan budidaya lainnya. Semangka tanpa biji juga produk dari gejala ini. Partenokarpi biasanya disukai di kalangan hortikultura karena menghasilkan buah tanpa biji atau berbiji lunak.Partenokarpi bukanlah gejala yang dapat disejajarkan dengan partenogenesis pada hewan. Gejala apomiksis pada tumbuhanlah yang lebih tepat sebagai gejala yang paralel. Apogami : Embrio yang terjadi bukan berasal dari sel telur tetapi berasal dari inti sinergid dan antipoda ataupun dari sel diluar kandung embrio a) b) Apogami haploid Apogami diploid

Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang dapat ditunjukkan melalui gejala metabiolisme dan atau gejala pertumbuhan, selain itu daya kecambah juga merupakan tolak ukur parameter viabilitas potensial benih (Sadjat, 1993). Vigor merupakan derajat kehidupan benih dan diukur berupa; benih yang berkecamabah, kecepatan perkecambahan, jumlah kecambah normal, pada berbagai lingkungan yang memadai, selain itu juga harus diperhatikan semua atribut perkecambahan secara morfologi dan fisiologis yang mempengaruhi kecepatan, keseragaman pertumbuhan benih pada berbagai lingkungan, ini merupakan tolak ukur ketahanan benih (fisiologis) atau kesehatannya (Delouche dalam Kuswanto, 1996).Ciri- Ciri Benih BerVigor yaitu dapat berkecambah dengan cepat dan seragam, laju pertumbuhannya tinggi, mampu berproduksi tinggi dalam waktu tertentu , tahan bila disimpan, tahan terhadap gangguan mikroorganisme , bebas dari penyakit benih , bibit tumbuh kuat baik pada tanah basah maupun kering dan bibit mampu memanfaatkan bahan makanan yang ada di dalam benih dengan maksimal.

Tugas Dasar-Dasar Agronomi oleh Noor Sukmo A. 201110220311016 ITP AHypogeal dan epigeal : Tumbuhan disebut hipogeal ("hypogeal") apabila dalam perkecambahannya kotiledon tidak muncul ke permukaan (misalnya jagung), dan disebut epigealapabila dalam perkecambahannya kotiledon muncul di atas permukaan tanah/media tumbuh(misalnya kacang tanah). Pada kecambah epigeal, tangkai di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil dan tangkai di bagian atas kotiledon disebut epikotil. Deterioisasi benih : Proses kemunduran kondisi benih pasca masak fisiologis itulah yang disebut deteriorasi. Deteriorasi tidak dapat dihentikan, tetapi hanya bisa dihambat. Menurut Sadjad (1999) deteriorasi didefinisikan sebagai kemunduran viabilitas benih oleh faktor alami baik di lapang produksi maupun dalam ruang simpan.