DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR

5
1

Transcript of DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR

8/13/2019 DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR

http://slidepdf.com/reader/full/dayah-tinggi-ilmu-sodagar 1/5

8/13/2019 DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR

http://slidepdf.com/reader/full/dayah-tinggi-ilmu-sodagar 2/5

2

I. PENDAHULUAN

Sejarah telah membuktikan bahwa genetik unggul sodagar Asia Tenggara sebelum

kedatangan Islam diketahui berasal dari genetik-genetik terbaik nenek moyang mereka yang

telah mengembangkan peradaban besar sejak ribuan tahun sebelum masehi. Ini dibuktikan

dengan kemampuan mereka membangun peradaban berdasarkan ajaran Hindu-Budha yangmeninggalkan berbagai bentuk hasil seni tingkat tinggi di beberapa candi besar yang menjadi

 pusat kerajaan, baik di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan lainnya.

Keunggulan genetik ini telah menjadikan mereka sebagai pelaut-pelaut ulung dan sodagar-

sodagar besar yang mengarungi lautan lepas sampai menjangkau semenanjung Arabia,

 bahkan sampai benua Afrika sebagaimana disebutkan para peneliti sejarah.

Para sodagar Muslim Aceh-Sumatra generasi pertama yang tercerahkan inilah yang

selanjutnya menjadi pembawa agama Islam ke Asia Tenggara, bersamaan dengan masa

 penyebaran Islam di semenanjung Arabia di zaman Rasulullah saw. dan para Khalifahnya.

Sudah menjadi rancangan Allah swt., bahwa para sodagar Aceh-Sumatra yang memiliki

keunggulan ini dipersiapkan sebagai katalis dalam penyebaran peradaban baru yang diajarkan

Islam, khususnya di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya. Selanjutnya para sodagar Islamini telah mempelopori terbentuknya pusat pemerintahan Islam yang sekaligus sebagai pusat

Islamisasi Asia Tenggara, seperti di Kerajaan Jeumpa (Bireuen) pada tahun 780an M,

Kerajaan Perlak pada tahun 840 M (225 H) yang selanjutnya melahirkan era kegemilangan

Islam di bawah Kerajaan Pasai (abad ke 10 M) sampai dengan Kerajaan Aceh Darussalam

 pada abad ke 16 sampai abad ke 19 M.

Semangat sodagarisme Islam yang tertanam dalam tradisi dan peradaban Islam Asia

Tenggara bukan hanya mengantarkan wilayah ini menjadi negeri yang makmur dan sejahtera,

tapi sekaligus mengantarkannya sebagai bintang baru pengembangan ilmu-ilmu keislaman di

Timur. Para sodagar-pejuang telah berhasil mengislamisasikan Asia Tenggara sehingga

menjadi wilayah mayoritas Muslim dan sekaligus mewariskan tradisi keislaman yang dalam

kepada generasi sesudahnya sehingga tidak mampu dicungkil oleh bujukan atau ancaman

 penjajah kafir sepanjang 500 tahun secara terus menerus. Para sodagar Aceh-Sumatra dengan

 paradigma dan karakternya telah berhasil mengantarkan Asia Tenggara sebagai wilayah

 pengembangan dan pengajaran Islam yang terkemuka di dunia Islam. Namun pasca

kemerdekaan, para antek penjajah barat yang mendapat peluang telah mengkhianati ajaran

Islam dengan menerapkan ajaran-ajaran penjajah pada sistem kehidupan, sekaligus

menggusur peranan para sodagar muslim dan memberikannya kepada para pengusaha non

muslim yang sebelumnya diketahui sebagai antek penjajah. Kaum Muslimin yang mayoritas

terpinggirkan, termiskinkan dan bukan lagi menjadi kelompok penentu kebijakan demikian

 pula dengan para sodagar dan gerakannya yang telah melahirkan peradaban Islam.

Maka bersamaan dengan gema kebangkitan Islam yang disuarakan generasi mudaIslam, sudah sepatutnya Islam Sodagar dan semangat sodagarisme Aceh-Sumatra yang

menjadi pelopor kebangkitan Islam masa lalu dibangkitkan kembali dan diterapkan pada

lembaga pendidikan kaum muslimin untuk melahirkan kembali generasi-generasi agung

Islam. Lembaga pendidikan inilah kelak yang diharapkan mendidik dan melatih para generasi

muda muslim agar mereka terlahir sebagai seorang mujahid, pendakwah dan sekaligus

memiliki jiwa dan mental parasodagar yang akan mewarisi semangat keagungan dan

keunggulan para generasi pendahulunya.

8/13/2019 DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR

http://slidepdf.com/reader/full/dayah-tinggi-ilmu-sodagar 3/5

3

II. DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR (DATIS) DARUL ISTIQAMAH

Sistem dayah adalah sistem pendidikan yang merupakan warisan tradisi keagamaan

masyarakat Aceh yang terkenal sebagai Serambi Makkah atau pusat kajian Islam di Asia

Tenggara. Sistem ini telah dibuktikan mampu melahirkan para ulama dan cendekiawan

muslim kelas dunia seperti Syeikh Hamzah Fansury, Syeikh Syamsuddin al-Sumatrany,Syeikh Jamaluddin al-Asyi, Syeikh Saif al-Rijal al-Minangkabawy, Syeikh Abd al-Rauf al-

Singkily (Maulana Syiah Kuala), Habib Umar Balfaqih (Habib Dianjung), Habib Bugak

Aceh (Habib Abdurrahman al-Habsyi), Syeikh Abdurrahim bin Abdullah al-Bayt (Tgk. Syiek

Awe Geutah), Tgk. Syiek Di Tiro dan para ulama lainnya yang menjadi mercusuar keislaman

Asia Tenggara. Sistem pendidikan dayah yang mengintegrasikan antara kekuatan keilmuan,

kekuatan kerohanian dan kekuatan perjuangan /aktivitas sosial, telah melahirkan para pejuang

Islam yang selalu berdiri tegak membela Islam. Namun akibat pengaruh penjajahan dan

konflik demi konflik yang menerpa Aceh, sistem pendidikan dayah telah mengalami

 penurunan kualitas, sehingga kurang mampu bersaing menghadapi lulusan lembaga

 pendidikan sekuler anjuran pemerintah. Sehubungan dengan perdamaian Aceh yang

membawa kebangkitan peranan dayah, maka sistem pendidikan dayah perlu diterapkankembali kepada generasi muda Aceh, sehingga lahir para generasi muda Aceh yang mewarisi

semangat dan kegemilangan para pendahulunya.

Dayah tinggi adalah sistem pendidikan dayah yang mengkaji pengetahuan atau ilmu-

ilmu tingkat spesialis sesuai dengan keperluan dan perkembangan masyarakat setempat.

Karena kurangnya semangat wirausaha atau sodagarisme pada generasi muda Aceh, terutama

tamatan dayah, sehingga membawa pengangguran secara tidak langsung kepada alumni

dayah, baik karena kurangnya motivasi atau tidak adanya perangkat keilmuan wirausaha atau

sodagarship yang diterimanya — maka dayah tinggi ilmu sodagar patut diwujudkan yaitu

 pendidikan dayah yang khusus mengkaji tentang sodagarisme (spesialis) dalam rangka

memperkuat semangat wirausaha bagi generasi muda Aceh.

Lembaga Pendidikan Islam Darul Istiqamah merupakan salah satu lembaga

 pendidikan Islam yang tertua di Kabupaten Bireuen Aceh yang didirikan pada tanggal 26

Sya’ban 1393 H/ 24 September 1973 M. oleh Teungku Muhammad Basyah Haspi (Abu

Tunom) berdasarkan Surat Keterangan Wakaf Teungku Khatidjah binti Yusuf (Ummi Kadi).

Sejak didirikan, Lembaga Pendidikan Islam Darul Istiqamah telah menyelenggarakan

sistem pendidikan dayah dan madrasah yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan zaman.

Salah satu tujuan dari lembaga Islam ini adalah melahirkan anak didik yang memiliki

 pengetahuan agama yang mencukupi dan dapat hidup mandiri.

Sesuai dengan tujuan didirikannya Lembaga Pendidikan Islam Darul Istiqamah, maka

atas dukungan Habib Bugak Corp. dan Aceh Social Development (ASD), pada tanggal 12

 Rabiul Awwal  1435 H. atau bertepatan dengan tanggal 14 Januari 2014 M. mendirikan DayahTinggi Ilmu Sodagar (DATIS) DARUL ISTIQAMAH. DATIS DARUL ISTIQAMAH

 bertujuan untuk mendidik para generasi muda Islam terutama lulusan dayah maupun lembaga

 pendidikan lainnya dengan pengetahuan ilmu usaha (bisnis) dengan segala perangkat

 pendukungnya dengan tujuan agar melahirkan para ilmuwan Islam (teungku /ustaz) yang

mandiri sebagai sodagar.

8/13/2019 DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR

http://slidepdf.com/reader/full/dayah-tinggi-ilmu-sodagar 4/5

4

III. VISI DAN MISI DATIS DARUL ISTIQAMAH

1. VISI

Program Dayah Tinggi Ilmu Sodagar (DATIS) Darul Istiqamah diselenggarakan bertujuanuntuk menjadi Lembaga Pendidikan Islam tingkat dunia yang terus-menerus berusaha

melahirkan generasi unggul dalam bidang perdagangan /sodagar.

2. MISI

Untuk mewujudkan visi dari Dayah Tinggi Ilmu Sodagar (DATIS), misi dari program

 pendidikan ini adalah:

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi ilmu sodagar.

 b. Menyelenggarakan pelatihan sodagarship.

c. Mengembangkan konsep dan sistem sodagar berdasarkan ajaran Islam.d. Melahirkan alumni yang berwawasan sodagar dan menebarkan Islam sebagai rahmat.

e. Membentuk Jaringan Sodagar Istiqamah (IstiqamahNett)

f. Memfasilitasi pengembangan usaha berdasarkan Syari’at Islam 

g. Membangun peradaban baru Aceh yang dimotori para sodagar dan Islam Sodagar

VI. SISTEM PENDIDIKAN DAN KURIKULUM

1. Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan DATIS DARUL ISTIQAMAH adalah sepenuhnya sistem dayah

salafiyah dengan berasrama penuh, pengajaran 24 jam dan pengasuhan oleh seorang Syeikh

atau lebih dengan pendekatan mujahadah suffiyah, pelatihan kedisiplinan ala ksatria

(paramiliter) dengan pengetahuan penunjang 20-30% dan praktek lapangan 80-70%. Sistem

 pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk melahirkan alumni yang berjiwa MUJAHID, SUFI,

KSATRIA, PENDAKWAH dan BERMENTAL SODAGAR (Pengusaha Muslim).

2. Kurikulum

Kurikulum pendidikan DATIS DARUL ISTIQAMAH adalah terdiri dari ilmu fardhu

‘ain  dan fardhu kifayah. Ilmu fardhu áin meliputi sebagai berikut: 1). Al-Qur’an dan al-Hadits; 2). IlmuTauhid; 3). Aqidah, Fiqh, Akhlaq, Tasawuf, Tarikh Islam; 4). Ilmu Bahasa

Arab, Inggris dan spesialis (Cina dan India); 5). Ilmu Dakwah-Tarbiyah, Ilmu Kemanusiaan;

6). dan Ilmu-Ilmu keislaman yang berkaitan.

Sedangkan ilmu kifayah (spesialis) terdari dari: 1). Ilmu Dasar Sodagarship (Islam

Sodagar, Sodagarship Islam danTariqat Sodagar); 2). Ilmu Manajemen dan Akuntansi Dasar;

3). Ilmu Marketing dan Hubungan Masyarakat /Komunikasi Sosial; 4). Ilmu Dasar Ekonomi

Islam; 5). Ilmu Penelitian Lapangan; 6). Ilmu Dasar Teknologi Komunikasi dan Informatika;

7). Ilmu Terapan dan Praktek Lapangan; 8). Dan ilmu penunjang lainnya.

8/13/2019 DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR

http://slidepdf.com/reader/full/dayah-tinggi-ilmu-sodagar 5/5

5

3.Masa Pendidikan

Lama pendidikan DATIS DARUL ISTIQAMAH yaitu 3 bulan sampai dengan 6

 bulan dengan rincian tentatif aktifitas pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a.  Bulan pertama pendidikan teori 70% dan praktek lapangan 30%

 b.  Bulan kedua pendidikan teori 50% dan praktek lapangan 50%

c.  Bulan ketiga pendidikan teori 30% dan praktek lapangan 70%d.  Bulan keempat sampai wisuda 100% praktek lapangan

4. Jadwal Harian Pendidikan

Jadwal aktifitas pembelajaran harian pada program pendidikan DATIS DARUL

ISTIQAMAH adalah sebagai berikut:

a.  Jam 04.45 wib : Bangun tidur dan mandi fajar

 b.  Jam 05.00 –  06.30 wib : Salat sunnat fajar, salat subuh, Zikir dan Aurad  sodagar

c.  Jam 06.30-07.30 wib : Olah Raga (riyadhah jasmaniah)

d.  Jam 07.30-08.30 wib : Sarapan dan persiapan belajar (t a’lim)

e.  Jam 08.30 -11.30 wib : Kuliah, taklim, mulazamah, praktek lapangan

f.  Jam 11.30 -12.30 wib : Istirahat dan makan siangg.  Jam 12.30-13.30 wib : Salat dan aurad  sodagar kaya sejati

h.  Jam 13.30-15.30 wib : Kuliah, Taklim dan Mulazamah

i.  Jam 15.30-16.30 wib : Salat dan aurad  sodagar kaya sejati

 j.  Jam 16.30-18.00 wib : Kuliah, taklim atau praktek lapangan

k.  Jam 18.00-20.00 wib : Istirahat, Salat maghrib, zikir/aurad , Salat ‘isya, makan

l.  Jam 20.00-22.00 wib : Kuliah khas tarikh dan motivasi dan pidato

m.  Jam 22.00 wib : WAJIB TIDUR  

5. Sasaran Peserta Didik dan Alumni (beneficiaries)

Program DAYAH TINGGI ILMU SODAGAR (DATIS) DARUL ISTIQAMAH

merekrut peserta didik dan melahirkan para alumni dengan target kualifikasinya adalah

sebagai berikut:

5.1. Kualifikasi peserta didik

a.  Usia minimal 18 tahun

 b.  Tamatan dayah atau aliyah dan sederajat

c.  Memiliki kualifikasi agama, pengetahuan agama diutamakan teungku muda

d.  Dari kalangan yatim, fakir, miskin dan dhuafa (keterangan pimpinan dayah/imum)

e.  Sehat jasmani dan ruhani (psikologis) berdasarkan surat keterangan dokter

f.  Memiliki kualifikasi dan semangat menjadi sodagar muslim (pengusaha muslim)

g. 

Sanggup mengikuti semua sistem dan aturan pendidikan DATISh.  Siap menjadi Jama’ah Alumni dan Jaringan Sodagar DATIS (DATISNETT)

5.2. Target kualifikasi alumni

a.  Memahami dasar-dasar keislaman fardhu áin dan fardhu khifayah

 b.  Memiliki dasar-dasar ilmu sodagar (usahawan)

c.  Menjiwai semangat sodagar (wirausaha sejati) yang berkarakter dan motivasi

d.  Melaksanakan akhlakul karimah dan dakwah islamiyah

e.  Mengetahui cara membuka usaha dan menjadi sodagar sukses

f.  Berwatak mujahid, berjiwa sufi dan bermental sodagar

g.  Menjadi pelopor dan penggerak perubahan masyarakat

h.  Membuat jaringan alumni (Jama’ah Sodagar KayaSejati DATIS