DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020....

157
DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL SKRIPSI DITA MILIH ANGGRAINI NIM. 11150920000007 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1441H

Transcript of DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020....

Page 1: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR

INTERNASIONAL

SKRIPSI

DITA MILIH ANGGRAINI

NIM. 11150920000007

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1441H

Page 2: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

ii

DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR

INTERNASIONAL

Oleh:

DITA MILIH ANGGRAINI

11150920000007

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

pada Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1441H

Page 3: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

iii

RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama : Dita Milih Anggraini

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 29 Mei 1997

Agama : Islam

Alamat

: Pondok Baru II/41

RT/RW 001/006.

Pesanggrahan. Jakarta

Selatan. 12320

No. HP : 0815 1182 5793

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. 2003 – 2009 : SD Negeri 09 Pesanggrahan Pagi

2. 2009 – 2012 : SMP Negeri 177 Jakarta

3. 2012 – 2015 : SMA Negeri 87 Jakarta

4. 2015 – 2020 : Agribisnis - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi

1. 2015-2016 : Kepala Divisi Pengabdian Masyarakat BPW II

Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia

(ISMPI)

: Ketua Pelaksana Ospek Jurusan Agribisnis

: Wakil Pelaksana Agri Camp Jurusan Agribisnis

: Divisi Humas Kegiatan TOP 2016

: Divisi Acara Kegiatan AKSI 2016

Page 4: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

iv

2. 2016-2017 : Anggota Kemahasiswaan HMJ Agribisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

: Kepala Hubungan Masyarakat LSO Sagribisinis

UIN Jakarta

: Kepala Penanggung Jawab Tim Mentoring HMJ

Agribisnis.

: Steering Comitte PBAK 2017

3. 2017-2018 : Ketua Komisi Pengawasan Senat Mahasiswa

Fakultas Sains dan Teknologi

Pengalaman Kerja

2018 : Divisi Pegembangan Bisnis dan Industri

Perum BULOG.

2019 : Admin Sosial Marketing di Scale Up.

2020 : Cashier di Event Big Bad World

: Owner TukangSayur.Co

(Ciputat Area, Bintaro Area, dan Cirendeu Area)

Page 5: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

v

Page 6: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

vi

LEMBAR PERYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 29 Mei 2020.

Dita Milih Anggraini

1150920000007

Page 7: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

vii

ABSTRACT

Dita Milih Anggraini, The Competitiveness of Indonesia’s Coffee in the

International Market. Under the guidance of Iwan Aminudin and Acep

Muhib.

This research aims to 1) Analyze the structure of the coffee market in the

international market, 2) Analyze the comparative advantage possessed by

Indonesian coffee in the international market, 3) Analyze the competitive advantage

of Indonesian coffee in the international market and 4) Analyze the position of

Indonesia's coffee trade in international market. The scope of this research includes

international coffee commodity trading using the Harmonized System (HS) code

0901. The data used are secondary data in the form of time series data from 2008-

2018. Data sourced from the Central Statistics Agency (BPS), Directorate General

of Plantations, Ministry of Agriculture, Ministry of Trade, Ministry of Industry,

Ministry of Finance, Ministry of Economic Affairs, UN Comtrade, Food and

Agriculture Organization, World Bank and International Coffee Organization

(ICO). The method used in this study uses Herfindahl Index (HI) analysis tool to

analyze the structure of the coffee market, the Revealed Comparative Advantage

(RCA) method to analyze and determine the comparative strength of coffee

commodity competitiveness, the Diamond Porter Sistem for internal and external

situation analysis to see the advantages competitive coffee commodity

competitiveness and the Trade Specialization Index (ISP) to analyze the position or

stages of coffee development.

Based on the results HS Code analysis 0901 uses HI known to have a

monopolistic market structure with a value of 726.30. Based on the analysis of the

RCA method, the four largest coffee exporter countries in Indonesia have RCA

values with an average of 3.89. These values mean that Indonesia has a strong

comparative advantage but is still below the countries of Brazil, Colombia and

Vietnam. In addition, Indonesia has strong competitiveness in the main coffee

export destination countries with an average RCA value, namely Morocco (146.49),

Georgia (105.99), Egypt (29.65), United Kingdom (18.35), Germany (10.95), Italy

(8.66), Malaysia (8.29), the United States (6.32), Singapore (5.26) and Japan (2.05).

Based on the results of the analysis with Diamond Porter Sistem Indonesia

has a competitive advantage with strong competitiveness as proven by most of the

main components supporting each other. But there are links that are not mutually

supportive, namely the condition of resource-bound industries and supporting

industries and the conditions of resource-conditions of demand. Based on ISP

analysis of the position or stages of the development of Indonesia's coffee trade

with a value of 0.90. This value shows the coffee commodity is in the fourth stage

or at the maturity stage. Indonesian coffee is already at the stage of standardization

on the technology used. This shows Indonesia as a coffee exporter in the

international market.

Keywords: Coffee, Market Share, Competitive Advantage, and Diamond Porter Sistem.

Page 8: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

viii

RINGKASAN

Dita Milih Anggraini, Daya Saing Kopi Indonesia di Pasar Internasional. Di

bawah bimbingan Iwan Aminudin dan Aceb Muhib.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis struktur pasar kopi di pasar

internasional, 2) Menganalisis keunggulan komparatif yang dimiliki oleh kopi

Indonesia di pasar internasional, 3) Menganalisis keunggulan kompetitif yang

dimiliki kopi Indonesia di pasar internasional dan 4) Menganalisis posisi

perdagangan kopi Indonesia di pasar internasional. Ruang lingkup penelitian ini

mencakup perdagangan komoditi kopi secara internasional dengan menggunakan

kode Harmonized System (HS) 0901. Data yang digunakan adalah data sekunder

berupa data time series dari tahun 2008-2018. Data bersumber dari Badan Pusat

Statistik (BPS), Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian,

Kementerian Perdagangan, Kementerian Industri, Kementerian Keuangan,

Kementerian Bidang Perekonomian, UN Comtrade, Food and Agriculture

Organisation, World Bank dan International Coffee Organisation (ICO). Metode

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Herfindahl Index

(HI) untuk menganalisis struktur pasar kopi, metode Revealed Comparative

Advantage (RCA) untuk menganalisis dan mengetahui kekuatan daya saing

komoditi kopi secara komparatif, Diamond Porter Sistem untuk analisis situasi

internal dan eksternal untuk melihat keunggulan daya saing komoditi kopi secara

kompetitif dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) untuk menganalisis posisi

atau tahapan perkembangan kopi.

Berdasarkan hasil analisis Kode HS 0901 menggunakan HI diketahui

berstruktur pasar monopolistik dengan nilai 726.30. Berdasarkan hasil analisis

metode RCA keempat negara eksportir kopi terbesar Indonesia memiliki nilai RCA

dengan rata-rata 3.89.Nilai tersebut mengartikan bahwa Indonesia memiliki

keunggulan komparatif yang kuat namun masih dibawah negara Brazil, Kolombia

dan Vietnam. Selain itu Indonesia memiliki daya saing kuat di negara tujuan utama

ekspor kopi dengan nilai rata-rata RCA yaitu Maroko (146.49), Georgia (105.99),

Mesir (29.65), Inggris (18.35), Jerman (10.95), Italia (8.66), Malaysia (8.29),

Amerika Serikat (6.32), Singapura (5.26) dan Jepang (2.05).

Berdasarkan hasil analisis dengan Diamond Porter Sistem Indonesia

memiliki keunggulan kompetitif berdaya saing kuat yang dibuktikan dengan

sebagian besar komponen utama saling mendukung. Namun ada keterkaitan yang

tidak saling mendukung yaitu kondisi sumber daya-industri terikat dan industri

pendukung dan kondisi sumber daya-kondisi permintaan. Berdasarkan analisis ISP

posisi atau tahapan perkembangan perdagangan kopi Indonesia dengan nilai 0.90.

Nilai ini menunjukan komoditas kopi berada di tahap keempat atau pada tahap

kematangan. Kopi Indonesia sudah pada tahap standarisasi pada teknologi yang

digunakan. Hal ini menunjukkan Indonesia sebagai eksporter kopi di pasar

internasional.

Kata Kunci: Kopi, Pangsa Pasar, Keunggulan Kompetitif, dan Diamond Porter Sistem.

Page 9: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T atas berkat dan rahmat-Nya karena

dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan Strata-1.

Penulis menyadari banyak proses yang harus dilalui dalam perkuliahan sehingga

pada akhirnya dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Daya

Saing Kopi Indonesia di Pasar Internasional”. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan program studi Strata-1 di Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini tentunya tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan serta

dorongan dari berbagai pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapukulan terimakasih

kepada:

1. Kedua orang tua saya papah, mamah, dan adik serta seluruh keluarga besar

tercinta yang tidak pernah menanyakan saya lulus kapan dan saya menjadi

bahagia untuk menyelesaikan tugas akhir program studi Strata-1.

2. Ibu Prof. Dr Lily Surayya E.P., M. Env. Stund selaku dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Ir. Siti Rochaeni, M.Si dan Ibunda Risky Adi P. MM selaku ketua

dan Sekertaris program studi Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang senantiasa mengingatkan penuh cinta dengan

kelulusan ini.

Page 10: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

x

4. Bapak Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si, selaku dosen pembimbing pertama serta

merangkap seperti ayahanda yang telah membimbing untuk memberikan

arahan dan dukungan kepada penulis dan Bapak Drs. Acep Muhib, MM

selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing penulis dalam

menyusun skripsi yang kebaikanya berlimpah.

5. Ibu Dr, Ir. Elpawati. M.P dan Ibu Puspi Eko Wiranthi M.Sc selaku penguji I

dan II yang senantiasa memberikan masukkan berarti dalam penelitian saya.

6. Teman seperjuangan Arin, Bowo, Asya, Dewi, Ture, Rahmat, dan Boil.

Teman seperjuangan Internship Jepang, Yuanita, Sekar, Zulfa, dan Khumaedi

dan keluarga keduaku Kak Lulu, Abang Noval, dan Naura terimakasih sudah

memberikan perhatian dan kasih sayang yang tidak terhingga.

7. Sahabaku Nadinta, Rika, Shavira, Anka, Faiz, Fikri, dan Rekha terima kasih

atas dukungan, semangat dan menjadi hiburan dikala jenuh. Semoga

persahabatan kita selamanya sampai tua nanti.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih banyak

kekurangannya. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk menyempurnakan penelitian ini. Akhir kata penulis

mengharapukulan skripsi ini bermanfaat dan dapat memenuhi apa yang

diharapukulan oleh semua pihak.

Jakarta, Mei 2020

Dita Milih Anggraini

Page 11: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

xi

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN UJIAN .................................................................................. v

LEMBAR PERYATAAN ................................................................................ vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

RINGKASAN .................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 17

1.1. Latar Belakang ................................................................................ 17

1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 25

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 27

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 29

2.1. Tanaman Kopi ................................................................................. 29

2.2. Perdagangan Internasional ............................................................... 32

2.2.1. Manfaat Perdagangan Internasional ...................................... 35

2.2.2. Penyebab Perdagangan Internasional .................................... 36

2.2.3. Teori Perdagangan Internasional ........................................... 39

2.3. Struktur Pasar................................................................................... 45

2.3.1. Pasar Persaingan Sempurna ................................................... 46

2.3.2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna ........................................ 47

2.4. Konsep Daya Saing.......................................................................... 51

2.5. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 56

2.6. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 58

Page 12: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 60

3.1. Waktu Penelitian .............................................................................. 60

3.2. Jenis dan Sumber Data..................................................................... 60

3.3. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 61

3.4. Metode Analisis Data ...................................................................... 63

3.4.1. Analisis Herfindahl Index (HI) .............................................. 63

3.4.2. Analisis Revealed Comparative Advantage (RCA)............... 66

3.4.3. Analisis Diamond Porter Sistem ........................................... 67

3.4.4. Analisis Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) .................... 68

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPI ............................................................ 71

4.1. Perkembangan Kopi Di Indonesia ................................................... 71

4.2. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Kopi di Indonesia ............. 72

4.3. Harga dan Konsumsi Kopi di Indonesia .......................................... 75

4.4. Ekspor dan Impor Kopi Indonesia ................................................... 76

4.5. Luas Areal dan Produksi Kopi Di Dunia ......................................... 77

4.6. Harga Kopi Di Dunia ....................................................................... 79

4.7. Perdagangan Kopi Di Dunia ............................................................ 81

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 83

5.1. Struktur Pasar Kopi Indonesia di Pasar Internasional ..................... 83

5.2. Keunggulan Komparatif Kopi di Pasar Internasional. ..................... 86

5.3. Keunggulan Komparatif Kopi di Negara Tujuan. ........................... 89

5.4. Keunggulan Kompetitif Diamond Porter Sistem ............................ 92

5.4.1. Komponen Utama .................................................................. 93

5.4.2. Komponen Pendukung .......................................................... 118

5.4.3. Keterkaitan Komponen Utama .............................................. 122

5.4.4. Keterkaitan Komponen Pendukung ....................................... 125

5.5. Posisi Perdagangan Kopi Indonesia di Pasar Internasional ............. 126

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 128

6.1. Kesimpulan ...................................................................................... 128

6.2. Saran ................................................................................................ 128

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 130

Page 13: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

xiii

LAMPIRAN ..................................................................................................... 137

Page 14: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. PDB Atas Dasar Harga Konstan 2015-2019. ............................................... 17

2. Negara Eksportir Kopi Dunia Berdasarkan Kode HS 0901. ........................ 18

3. Produksi, Proporsi dan Laju Pertumbuhan Kopi Dunia 2014-2017. ........... 19

4. Sumber Data. ................................................................................................ 61

5. Daftar Narasumber. ...................................................................................... 63

6. Nilai Herfindahl Index Suatu Industri. ......................................................... 65

7. Luas Areal Kopi di Indonesia Tahun 2008-2018. ........................................ 72

8. Perkembangan Harga Kopi di Indonesia 2008-2018. .................................. 75

9. Luas Areal dan Produksi Kopi di Dunia Tahun 2008-2017. ........................ 78

11. Konsumsi Kopi Dunia. ............................................................................... 81

12. Nilai HI Eksportir Kopi di Pasar Internasional 2008-2018. ....................... 85

13. Luas Areal Perkebunan Kopi, Kakao, dan Kelapa Sawit........................... 89

14. Persyaratan Tumbuh Tanaman Kopi berdasarkan Iklim. ........................... 94

15. Nilai Logistic Performance Index (LPI) Tahun 2018. ............................... 104

16. Kuantiti Nilai Perdagangan di Negara Tujuan Utama. .............................. 106

17. Major Coffee Chain Outlets. ...................................................................... 108

18. Coffee Speciality yang Tersertifikasi Indikasi Geografis (SIG). ................ 122

19. Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) Komoditi Kopi. ............................ 126

Page 15: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Produksi Kopi Indonesia Tahun 2008-2018. ............................................... 20

2. Harga Kopi Dunia. ....................................................................................... 22

3. Grafik Harga Komoditi Relatif Ekuilibrium setelah Perdagangan. ............. 44

4. Penentu Daya Saing Nasional. ..................................................................... 52

5. Kerangka Pemikiran Operasional. ............................................................... 59

6. Kurva ISP sesuai Teori Siklus Produk. ........................................................ 69

7. Luas Areal Kopi Arabika dan Kopi Robusta. .............................................. 73

8. Produksi Kopi Arabika dan Kopi Robusta. .................................................. 74

9. Perkembangan Nilai Perdagangan dan Volume Ekspor. ............................. 76

10.Harga Bulanan Kopi Dunia ......................................................................... 80

11. Nilai Perdagangan dan Volume Ekspor Kopi ............................................ 81

12. Grafik Pangsa Pasar Empat Negara Eksportir Utama Kopi. ...................... 83

13. Nilai RCA Eksportir Terbesar di Pasar Internasional 2008-2018. ............. 86

14. Nilai RCA Kopi Indonesia di 10 Negara Tujuan Utama. .......................... 90

Page 16: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Produktivitas Kopi Indonesia. ...................................................................... 138

2. Perkembangan Harga Kopi Di Dunia. ......................................................... 139

3. Perhitungan Nilai RCA Eksportir Kopi Terbesar. ....................................... 141

4. Perhitungan RCA Indonesia di Negara Tujuan. ........................................... 143

5. Penyerapan Tenaga Kerja Perkebunan Komoditas Kopi. ............................ 149

6. Pihak Dalam Penyaluran KUR Tahun 2018. ............................................... 151

7. Daftar Industri Pengolahan dengan Bahan Baku Kopi. ............................... 153

8. Daftar Pertanyaan Wawancara. ..................................................................... 156

Page 17: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian di negara

berkembang, khususnya negara Indonesia. Salah satu penyumbang sumber devisa

negara terbesar adalah subsektor perkebunan. Hal ini dapat dilihat dalam PDB

sektor pertanian yang semakin meningkat pada setiap tahunnya seperti yang tersaji

dalam Tabel 1.

Tabel 1. PDB Atas Dasar Harga Konstan 2015-2019. PDB Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018* 2019**

A. Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan

1,171,445.8

1,210,955.5

1,258,375.7

1,307,373.9

1,354,957.3

1. Pertanian, Peternakan,

Perburuan dan Jasa

Pertanian

906,805.5

936,356.9

970,262.9

1,005,775.9

1,039,255.1

a. Tanaman Pangan 280,018.8 287,216.5 293,858.0 298,146.1 293,127.0

b. Tanaman Hortikultura 127,110.0 130,832.3 135,649.0 145,131.2 153,157.8

c. Tanaman Perkebunan 345,164.9 357,137.7 373,194.2 387,496.7 405,147.5

d. Peternakan 136,936.4 143,036.5 148,688.8 155,539.9 167,741.5

e. Jasa Pertanian dan

Perburuan

17,575.4

18,133.9

18,872.9

19,462.0

20,081.3

2. Kehutanan dan

Penebangan Kayu

60,623.5

60,002.0

61,279.6

62,981.8

63,217.6

3. Perikanan 204,016.8 214,596.6 226,833.2 238,616.2 252,484.6

Dalam Miliar Rupiah. *Angka Sementara

**Angka Sangat Sementara

Sumber: BPS (2020)

Tabel 1 menunjukan PDB Indonesia selama lima tahun, nilai PDB pada

subsektor tanaman perkebunan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun

2015 tanaman perkebunan menyumbang sebesar Rp. 345.164 Miliar dan

mengalami peningkatan hingga 2019 menjadi Rp. 405.147 Miliar. Total

penerimaan nilai PDB sektor pertanian mengalami kenaikan, dilihat pada semua

Page 18: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

18

nilai subsektor pertanian juga mengalami kenaikan pada setiap tahunnya. Pada

tahun 2015 nilai sektor pertanian sebesar Rp. 1.171.445 Miliar menjadi Rp

1.354.957 Miliar pada tahun 2019.

Sektor perkebunan Indonesia memiliki kopi sebagai komoditas unggulan

nasional. Indonesia sebagai negara pengekspor kopi dunia menduduki posisi ke

empat setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia (International Coffe Organization,

2019). Kopi merupakan komoditas yang paling populer untuk diperdagangkan di

dunia. Salah satunya sebagai tulang punggung ekonomi di Amerika Latin, Asia dan

Afrika (Rainforest Alliance, 2016).

Tabel 2. Negara Eksportir Kopi Dunia Berdasarkan Kode HS 0901.

NO

2013 2017

Negara Volume (Kg) Negara Volume (Kg)

1 Brazil 1,701,161,675 Brazil 1,649,487,496

2 Vietnam 1,269,63,247 Vietnam 1,466,204,987

3 Kolombia 547,569,062 Kolombia 720,911,235

4 Jerman 540,658,880 Indonesia 467,797,006

5 Indonesia 534 ,025,073 Horduras 431,490,801

6 Angola 301,034,992 Slovenia 371,200,707

7 Peru 238,698,541 Uganda 286,563,521

8 Uganda 230,985,179 India 263,599,290

9 India 229,295,861 Belgium 253,650774

10 Etopia 218,989,895 Peru 246,019,005

Sumber: UN Comtrade (2019)

Pengembangan tanaman kopi di Indonesia belum menunjukkan hasil positif

dalam peningkatan ekspor yang dilakukan Indonesia di pasar internasional. Tahun

2013 Indonesia menempati peringkat kelima di bawah Brazil, Vietnam, Kolombia

dan Jerman. Indonesia mengekspor sebanyak 534,025,073 Kg dan terjadi

penurunan ekspor di tahun 2017 menjadi 467,797,006 Kg. Namun Indonesia

menempati urutan ke empat dalam peta persaingan komoditi di pasar internasional

Page 19: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

19

naik satu peringkat dibanding tahun 2013. Berdasarkan data UN Comtrade pada

2018 Indonesia mengalami lagi penurunan volume menjadi hanya 279,960,851 Kg.

Penurunan volume ekspor dijabarkan pada Tabel 2.

Tabel 3. Produksi, Proporsi dan Laju Pertumbuhan Kopi Dunia 2014-2017.

Negara Produksi Kopi Dunia (Ribu Ton) Proporsi

2017

Laju

Pertumbuhan

2014-2017 2014 2015 2016 2017

Brazil 3.138 2.146 3.407 3.164 33.09 % 0.28 %

Vietnam 1.590 1.724 1.532 1.770 18.51 % 3.64 %

Kolombia 804 841 878 840 8.78 % 1.47 %

Indonesia 652 752 689 654 6.84 % 0.12 %

Honduras 316 347 447 462 4.83 % 13.49 %

Etopia 395 403 438 459 4.80 % 5.18 %

India 327 348 312 350 3.66 % 2.33 %

Urganda 225 219 298 288 3.01 % 8.63 %

Peru 173 198 253 257 2.69 % 14.08 %

Meksiko 215 174 227 240 2.51 % 3.66 %

Lainnya 1.083 1.062 1.061 1.078 11.27 % -0.16 %

Total

Dunia

8.917 9.214 9.544 9.562 100 % 2.35 %

Sumber: International Coffee Organization (2019)

Tabel 3 menunjukan produksi, proporsi dan laju pertumbuhan kopi dunia.

Tahun 2014, produksi kopi dunia mengalami peningkatan secara volume dengan

output produksi 2017 mencapai 9.562 ribu Ton dengan presentase laju pertumbuhan

positif mencapai nilai 2.35%, dengan pertumbuhan positif setiap tahunnya. Brazil

merupakan negara produsen utama kopi dunia disusul dengan Vietnam dan

Kolombia. Indonesia menempati posisi keempat dengan output produksi mencapai

654 ribu Ton pada tahun 2017 atau sama dengan 6.87% produksi kopi dunia.

Indonesia memiliki laju pertumbuhan yang positif dengan presentase 0.12% selama

tahun 2014-2017. Pertumbuhan mengalami hal positif pada tahun 2015 sebesar

15.4%, tetapi pada tahun 2016 terjadi perlambatan sebesar -8.33% dan pada tahun

Page 20: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

20

2017 mengalami penurunan kembali sebesar -5.13% (Indonesia Eximbank Institute,

2019).

Gambar 1. Produksi Kopi Indonesia Tahun 2008-2018.

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan (2019)

Gambar 1 produksi kopi pada tahun 2007 hingga 2018. Produk kopi

Indonesia sebagian besar merupakan produk yang diekspor ke pasar internasional.

Tahun 2007 produksi kopi mencapai 676,467 Ton dan luas areal 1.295.912 Ha.

Tahun ke tahun produksi kopi Indonesia mengalami fluktuasi. Tahun 2008 produksi

kopi Indonesia tertinggi sebesar 698,016 Ton dengan total luas areal 1.295.110 Ha.

Pada tahun 2017 produksi kopi mengalami peningkatan hingga 717.962 Ton dan

luas areal yang menurun menjadi sebesar 1.238.598 Ha setelah sebelumnya

produksi kopi mengalami stagnan bahkan cenderung menurun. Produksi cenderung

stagnan diakibatkan oleh perkebunan rakyat yang belum maksimal terkelola,

terkendala modal, pengetahuan informasi yang kurang memadai dan teknologi

pengelolaan tanaman yang dimiliki belum optimal (Direktorat Jenderal

Perkebunan, 2018).

580,000

600,000

620,000

640,000

660,000

680,000

700,000

720,000

740,000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

To

n

Tahun

Produksi Kopi Indonesia Tahun 2007-2018

Page 21: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

21

Direktorat Jenderal Perkebunan dalam renstra 2015-2019 menempatkan

komoditas kopi menjadi salah satu komoditas yang dijadikan pokok subagenda

prioritas peningkatan agroindustri yaitu peningkatan produksi komoditas andalan

dan prospek ekspor serta mendorong perkembangan agroindustri di pedesaan,

selain komoditas kelapa sawit, kakao, teh, dan kelapa. Pengembangan komoditas

ini dilakukan untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman

perkebunan berkelanjutan dengan cara intensifikasi, rehabilitasi, dan ekstensifikas.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, produksi kopi Indonesia

hingga tahun 2018 didominasi oleh 81.18% kopi jenis robusta yang 95,58%

diusahakan oleh sebagian besar perkebunan milik rakyat (PR) atau berkontribusi

terhadap rata-rata produksi kopi mencapai 537.57 ribu Ton. Provinsi-provinsi yang

berkontribusi paling besar untuk produksi kopi Indonesia adalah Sumatera Selatan,

Lampung, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Aceh. Perkebunan rakyat menyerap

tenaga kerja yang cukup besar, sebanyak 1,78juta kepala keluarga dengan rata-rata

kepemilikan sebesar 0.7 Ha. Tidak hanya Perkebunan Rakyat (PR) namun

Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Swasta (PBS) menyerap tenaga

kerja sebanyak 29,600 kepala keluarga dan 34,700 kepala keluarga (BPS, 2018).

Indonesia adalah pemain terkemuka di pasar dunia setidaknya menyumbang

7% dari total produksi kopi dunia dan sekitar 6% dari ekspor global setelah Brazil

33%, Vietnam 18.5% dan Kolombia 8.7%. Namun terlepas dari keberhasilan

menjadi eksportir terbesar di dunia, masih banyak hambatan yang ditemukan

Indonesia sebagai pengekspor kopi ke pasar dunia. (Canada-Indonesia Trade and

Private Sector Assistance Project, 2017). Hambatan dalam negeri yang dihadapi

Page 22: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

22

Indonesia yang paling menonjol adalah produktivitas rendah, kualitas kopi, dan

iklim yang mempengaruhi penurunan hasil panen kopi. Produktivitas kopi

Indonesia sebesar 500 kg perHa dengan luas areal mencapai 1.2 juta Ha, kalah

dibandingkan Vietnam yang produktivitasnya mencapai 2,7 Ton perHa dengan luas

lahan 630 ribu Ha. Indonesia belum mampu untuk memaksimalkan produktivitas

lahan. Tingkat kecenderungan membudidayakan kopi jenis robusta lebih tinggi

dibanding jenis arabika. Jenis robusta Indonesia umumnya memperoleh harga yang

lebih rendah dari kopi lain yang diproduksi oleh Brazil dan Kolombia. Permintaan

dunia atas jenis robusta sebesar 30%, sisanya sebesar 70% adalah jenis arabika.

Kopi Indonesia memiliki mutu yang didominasi oleh mutu kelas IV yang memiliki

jumlah nilai cacat 45-60 untuk kelas 4a dan 61-80 untuk kelas 4b (Hasibuan, 2012).

Meningkatnya harga kopi di pasar domestik dan melemahnya harga kopi

dunia menjadi hambatan yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan NewYork Arabica

Coffee Price harga rata-rata kopi arabika di pasar global tahun 2019 tercatat 2.74

US$ perKg. Sedangkan berdasarkan Bursa Liffe London harga kopi jenis robusta

tercatat 1.40 US$ perKg ditahun yang sama. Harga ini menurun jika dibandingkan

dengan tahun 2017.

Gambar 2. Harga Kopi Dunia.

Sumber: NewYork Arabica Coffee Price, Bursa Liffe London (2020) (diolah)

3.29 3.05 2.75 2.741.76 2.01 1.66 1.4

0

2

4

2016 2017 2018 2019

US

$/K

G

Tahun

Harga Kopi Dunia

Arabika Robusta

Page 23: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

23

Hambatan tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga luar negeri.

Persaingan semakin ketat diakibatkan oleh perubahan keseimbangan pasar kopi

dunia dimana terjadi over supply atau kelebihan pasokan kopi dunia, munculnya

negara pesaing yang menghasilkan produk sejenis dan meningkatnya kesadaran

masyarakat dunia akan kelestarian lingkungan asal produk yang diperjualbelikan.

Kelebihan pasokan kopi dunia dapat mempengaruhi harga, dalam laporan

International Coffee Organization (2019) menyatakan bahwa produksi kopi global

mencapai 167.47 juta kantong. Angka tersebut melampaui target sebesar 165.18

juta kantong pada tahun 2017-2018. Hal ini terjadi akibat Brazil mengalami panen

raya kopi 2 tahunan yang mempengaruhi perdagangan dan harga kopi dunia

menurun. Sebagai eksportir utama, Brazil memegang peran penting dalam

penentuan harga kopi global, baik karena kebijakan pemerintahnya ataupun karena

gangguan iklim. Tingginya tingkat persaingan antarnegara produsen kopi baik

negara lama maupun negara baru untuk memperebutkan pangsa pasar di pasar

internasional.

Pada perdagangan kopi saat ini pembeli memiliki standar tinggi pada produk

yang diperjualbelikan. Perubahan atas standar kualitas dan regulasi baik dari

importir perseorangan atau importir yang mempengaruhi terhadap ekspor kopi.

Salah satu kebijakan pangan terbaru dalam perdagangan internasional untuk kopi

salah satunya adalah Ochratoxin A (OTA) (Nugroho, 2014). Ochratoxin A (OTA)

merupakan kontaminasi jamur pada kopi. Pada tahun 2000an terjadi peningkatan

pencemaran Ochratoxin A pada kopi yang memiliki korelasi terhadap

konsumennya. OTA sendiri merupakan racun alami atau mikotoksin yang tidak

Page 24: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

24

dapat sepenuhnya dihilangkan saat kopi dipanggang (Food and Agriculture

Organization, 2020). Kebijakan ini berdampak pada kegiatan ekspor Indonesia ke

negara Eropa. Negara Eropa merupakan salah satu negara importir terbesar kopi

dari Indonesia. Negara tersebut menerapukulan pembatasan OTA pada kopi

panggang sejak pertengahan 2005. Negara Eropa mengeluarkan peraturan terbaru

tentang OTA adalah European Commision (EC) No. 1881/2006 tanggal 19

Desember 2006. Selain itu negara Jepang juga mengeluarkan Japan Positive List of

Regulation on Food Safety Standard serta penjabaran tentang Maximal Residual

Level (MRL) yang dikeluarkan pada tahun 2006. Peraturan ini ditunjukkan langsung

terhadap eksportir dan petani Indonesia. Didalam peraturan tersebut Jepang

menetapukulan batasan pestisida pada makanan, tidak terlepas pada komoditi kopi.

Berdasarkan data UN Comtrade (2018), impor kopi Indonesia mengalami

kenaikan menjadi 78.847.137 Kg dengan nilai perdagangan mencapai 155.778.331

US$. Indonesia mengimpor kopi dari negara Vietnam, Brazil dan Timor Leste.

Walaupun Indonesia merupakan negara pengekpor kopi hijau terbesar d idunia

namun laju pertumbuhan impor kopi sendiri semakin signifikan. Peningkatan nilai

impor ini dikarenakan potensi pertumbuhan yang dimiliki kopi Indonesia tidak

diikuti dengan kapasitas dan perbaikan produksii serta regulasi yang mampu

mendorong ekspor produk kopi (Purnadi dan Riris, 2018).

Seiring dengan perkembangan globalisasi, kegiatan ekspor menjadi

semakin penting karena merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu

negara. Kegiatan ekspor impor merupakan salah satu indikator ekonomi Indonesia

(Kementerian Perdagangan. 2020). Prospek perkebunan khususnya kopi

Page 25: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

25

memberikan peluang untuk meningkatkan kontribusi usaha perkebunan terhadap

pembangunan ekonomi nasional, melalui peningkatan ekspor sebagai devisa,

penyediaan lapangan tenaga kerja, dan pengembangan wilayah. Era globalisasi dan

perdagangan bebas telah mendorong persaingan antarnegara menjadi semakin

ketat. Kegiatan perdagangan ini tidak hanya mencari keuntungan namun setiap

negara berusaha terus meningkatkan kualitas, kuantitas dan loyalitas terhadap

konsumen di negara ekspornya. Adanya pesaing terbesar seperti negara Brazil,

Kolombia dan Vietnam mendorong industri perkopian Indonesia harus mampu

meningkatkan baik dalam kualitas dan kuantitas. Dengan melihat peluang dan

hambatan perlu dilakukan analisis daya saing dalam menghadapi tingkat persaingan

yang terjadi di pasar internasional. Dengan uraian tersebut maka diperlukan

penelitian untuk mengkaji keunggulan komparatif serta keunggulan kompetitif

untuk mempertahankan posisi perdagangan kopi Indonesia dalam perdagangan

internasional dalam upaya pengembangan ekspor kopi di Indonesia secara berkala.

1.2. Perumusan Masalah

Kopi merupakan komoditas unggulan yang dimiliki Indonesia. Hal ini

dikarenakan karena salah satu komoditas yang menyumbang sumber devisa negara

terbesar. Indonesia menjadi negara ke empat dalam pasar kopi dunia. Berdasarkan

data UN Comtrade pada tahun 2017 Indonesia mengekspor sebanyak 467.797.006

Kg ke pasar dunia dan menurun jika dibandingkan dengan tahun 2018.

Permasalahan tersebut tentunya berdampak pada daya saing kopi Indonesia.

Banyaknya pesaing baru yang masuk dalam perdagangan kopi dunia

Page 26: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

26

mengakibatkan pesaingan yang semakin ketat. Kesadaran masyarakat akaan

kelestarian lingkungan dan keamanan pangan mengakibatkan konsumen baik

domestik dan dunia menuntut agar kualitas yang diberikan semakin baik. Oleh

sebab itu maka perlu dilakukan analisis daya daing komoditas kopi Indonesia

sehingga mampu diandalkan dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan

pemaparan diatas dapat dirumuskan permasalahan antara lain adalah:

1. Bagaimana struktur pasar kopi di pasar internasional?

2. Bagaimana keunggulan komparatif kopi Indonesia di pasar internasional?

3. Bagaimana keunggulan komparatif kopi Indonesia di negara tujuan utama?

4. Bagaimana keunggulan kompetitif kopi Indonesia di pasar internasional?

5. Bagaimana posisi atau tahapan perdagangan komoditas kopi Indonesia di

pasar Internasional?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis struktur pasar kopi di pasar internasional.

2. Menganalisis keunggulan komparatif yang dimiliki oleh kopi Indonesia di

pasar internasional.

3. Menganalisis keunggulan komparatif yang dimiliki oleh kopi Indonesia di

negara tujuan utama.

4. Menganalisis keunggulan kompetitif yang dimiliki kopi Indonesia di pasar

internasional.

Page 27: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

27

5. Menganalisis posisi atau tahapan perdagangan kopi Indonesia di pasar

internasional.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi instansi pemerintah dan pelaku usaha sebagai bahan pertimbangan

ataupun masukan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan ekspor

komoditas kopi di pasar internasional.

2. Bagi pembaca sebagai sumber informasi dan perbandingan serta pemasukan

bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti yaitu meningkatkan kemampuan menganalisa sebuah

permasalahan dengan mengimplementasikan mata pelajaran yang sudah

didapat selama perkuliahan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian memiliki batasan agar peneliti terarah.

Penelitian ini fokus pada komoditas kopi dengan menggunakan kode HS 0901 (kopi

disangrai atau dihilangkan kafeinya maupun tidak: sekam dan kulit kopi: pengganti

kopi mengandung kopi dengan perbandingan berapapun). Kode HS 0901

digunakan untuk mengidentifikasi struktur pasar komoditas kopi, daya saing kopi

di pasar internasional dan posisi perkembangan kopi di Indonesia.

Page 28: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

28

Analisis dilakukan dari rentang waktu 2008-2018. Adapun jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deret waktu, data sekunder dan literatur

resmi terkait perdagangan kopi. Data yang diolah adalah nilai perdagangan ekspor

kopi di dunia berdasarkan data United National Comtrade. Selain itu dalam

penelitian ini menganalisis sepuluh negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia

merujuk pada data Badan Pusat Statistik. Sepuluh negara tersebuat yaitu Amerika

Serikat, Jerman, Malaysia, Jepang, Maroko, Georgia, Mesir, Singapura, Italia dan

Inggris. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Herfindahl

Indeks (HI), Revelead Comparative Advantages (RCA), Diamond Porter Sistem dan

Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP).

Page 29: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Kopi

Komoditas perkebunan yang memiliki prospek baik untuk dikembangkan

diantaranya adalah tanaman kopi. Kopi (Coffea Sp) merupakan tanaman yang

berasal Ethiopia yang tumbuh di daerah hampir diseluruh pegunungan Ethiopia.

Tanaman kopi mulai masuk ke Indonesia diperkirakan pada tahun 1698-1699 yang

dibawa oleh Belanda yang ditanam secara percobaan dalam masa tanam paksa

karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kopi diperkenalkan di Indonesia lewat

Sri Lanka (Ceylon). Pada awalnya pemerintah Belanda di daerah Batavia (Jakarta),

Sukabumi, dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengan, Jawa Barat,

Sumatera dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia

hampir seluruhnya terkena hama. Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi

liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer

dan juga terserang hama. Kopi liberika masih dapat ditemukan di Pulau Jawa, walau

jarang ditanam sebagai bahan produksi komersil. Biji liberika sedikit lebih besar

dibandingkan kopi arabika dan kopi robusta (Olivia, 2014: 23).

Kopi tidak diragukan lagi dalam penyumbang sumber devisa bagi negara

kita. Kopi yang menjadi komoditas unggulan ekspor. Kopi Indonesia saat ini

menempati peringkat keempat terbesar di dunia dari segi hasil volume ekspor dunia.

Komoditas ini memiliki sejarah dan memiliki peran penting bagi pertumbuhan

perekonomian. Kopi yang awalnya dibawa sekitar tahun 1696 oleh pemerintah

Page 30: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

30

Belanda yang kala itu berkuasa di Indonesia hingga menjadikan Indonesia sebagai

negara produsen kopi terbesar di dunia. Sekitar 60% dari jumlah produksi kopi

nasional diekspor dan sisanya dikonsumsi nasional (Rahardjo, 2017: 8).

Terdapat banyak spesies tanaman kopi di dunia, akan tetapi yang paling

banyak dibudidayakan diberbagai negara termasuk di Indonesia adalah jenis

arabika dan robusta. Hal tersebut karena kedua jenis ini memiliki kualitas yang baik

diantara yang lainnya. Dua jenis tanaman kopi lainnya yang dibudidayakan adalah

tanaman kopi liberika dan excelsa. Namun populasinya sangat sedikit dibandingkan

kopi arabika dan robusta. Setiap jenis tanaman kopi memiliki beberapa varietas.

Varietas-varietas ini memiliki keunggulan masing-masing yang tidak semua bagus

dan cocok dibudidayakan di daerah yang sama. Mayoritas perkebunan kopi di

Indonesia merupakan perkebunan peninggalan zaman kolonial Belanda. Cirinya

adalah terdapat multivarietas yang ditanam dalam satu areal perkebunan yang sama

(tidak berupa single varietas). Dalam satu kebun terdapat 4-5 jenis varietas tanaman

kopi (Sunandi dan Prastio. 2019:16).

1. Arabika

Sebagaimana umumnya tanaman kopi yang dapat tumbuh tinggi tanaman

kopi arabika dapat mencapai 10-12 meter. Namun tanaman ini dijaga ketinggian

hanya 2.5 meter dengan cara dipangkas (pruning) secara berkala. Tujuan dari

purning adalah untuk meningkatkan produksi buah agar nutrisi tidak banyak

diserap oleh batang, kualitas buah, dan memudahkan panen. Batang tanamanya

relatif lebih kecil dan kurus dibanding dengan tanaman kopi robusta. Daun yang

dimiliki oleh tanaman ini lebih kecil dibandingkan tanaman kopi robusta namun

Page 31: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

31

memiliki warna yang lebih hijau. Ciri khas dari tanaman ini adalah susunan buah

yang tidak teratur, buah tidak masak bersamaan, dan biji berbentuk lonjong (oval)

dengan garis tengah berbentuk S. Terdapat beberapa varietas tanaman kopi arabika

diantaranya typical, abyssinia, juria, catimor, borbor, andungsari, kopyol, caturra,

dan sigararutang. Typica merupakan varietas yang ditanam pertama kali di

Indonesia. Persilangan dilakukan untuk meningkatan daya tahan tanaman kopi

terhadap serangan hama. Proses panen pada tanaman kopi arabika biasanya

dilakukan dengan interval waktu 10-14 hari sekali. Panen awal sebanyak 15-20%,

panen raya sebanyak 60-70% (mayoritas buah berwarna merah atau matang), serta

panen sisa sebanyak 15-20%. Ketiga tahap pemanenan memakan waktu selama 2-

3 bulan. Panen awal dapat dikatakan panen percobaan, kopi belum mampu

diidentifikasi kualitasnya. Setelah panen kedua dan ketiga baru terindentifikasi

kualitas buah kopinya. Tanaman kopi arabika ini menghasilkan biji kopi arabika

yang memiliki karakteristik, aroma dan rasa tersendiri diantaranya adalah (1)

cenderung asam, (2) variasi aroma, (3) memiliki kekentalan, (4) kandungan

kafeinnya 0,8%-1,4% dan (5) terdapat jenis speciality coffee (Sunandi dan Prastio,

2019:16).

2. Robusta

Kopi robusta merupakan tanaman untuk mengatasi kerusakan tanaman kopi

arabika akibat serangan penyakit karet daun. Kini tanaman robusta telah

berkembang pesat dan mendominasi areal tanaman kopi di Indonesia. Usaha

penanaman kopi robusta terus berkembang sehingga memerlukan usaha perbaikan

bahan tanamannya melalui kegiatan pemuliaan. Pemuliaan tanaman kopi robusta

Page 32: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

32

ini dilakukan di Balai Penelitian Jawa Timur dan Jawa Tengah yang berlokasi di

Malang yang menghasilkan klon-klon dengan nomer seri SA (Sumber Asin) pada

tahun 1926-1926 (Rahardjo, 2012:6).

3. Kopi Liberika dan Kopi Ekselsa

Kopi liberika dan kopi ekselsa dikenal kurang ekonomis dan komersial

karena memiliki banyak variasi bentuk dan ukuran biji serta kualitas cita rasanya.

Kegiatan seleksi terdapat jenis kopi liberika masih mungkin dilakukan terhadap

jenis kopi liberika masih mungkin dilakukan untuk membuktikan nilai ekonomis

dan komersilnya agar dapat dipahami oleh masyarakat. Pohon kopi liberika tumbuh

sangat subur di daerah berkelembapan tinggi dan panas. Di daerah tersebut,

tanaman arabika tidak dapat tubuh dengan baik (Rahardjo, 2017: 7).

Sementara itu kopi ekselsa dapat tumbuh di daerah panas dan kering. Kopi

ekselsa umumnya dapat ditanam dengan tingkat perawatan yang sederhana dan

tanpa dipangkas. Penanganan memperbaiki kualitas cipta rasa kopi dengan seleksi

dan persilangan untuk memiliki nilai jual dan menghasilkan produk kopi ekselsa

secara tepat (Rahardjo, 2017:8).

2.2. Perdagangan Internasional

Menurut Krugman dan Maurice (1994: 4) studi perdagangan dan keuangan

internasional merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang senantiasa hidup dan

kontroversional. Ekonomi internasional mencakup kepentingan-kepentingan yang

lain dan berbeda, karena perdagangan dan investasi internasional terjadi diantara

negara-negara bebas. Perekonomian internasional terdiri dari negara-negara yang

Page 33: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

33

bedaulat, masing-masing bebas menentukan kebijakan ekonominya sendiri.

Pengertian terpenting dalam ekonomi internasional secara keseluruhan adalah

gagasan tentang keuntungan perdagangan (gains from trade). Jika suatu negara

menjual barang dan jasa kepada negara lain maka manfaatnya hampir pasti

diperoleh kedua belah pihak. Perdagangan menciptakan keuntungan dengan

memberikan peluang kepada setiap negara untuk mengekspor barang-barang

produksinya menggunakan sebagian besar sumberdaya yang berlimpah terdapat di

negara yang bersangkutan serta mengimpor barang-barang yang produksinya

langka di negaranya.

Perdagangan internasional juga memungkinkan setiap negara melakukan

spesialisasi produk terbatas pada barang-barang tertentu sehingga memungkinkan

mereka mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dengan skala produksi yang

besar. Manfaat perdagangan tidak hanya terbatas dalam perdagangan barang-

barang nyata (tangible goods). Migrasi internasional dan hutang-piutang

internasional pun merupakan perdagangan atau bentuk pertukaran tenaga kerja

dengan barang dan jasa. Selanjutnya terdapat merupakan perdagangan barang

sekarang dengan janji atau kompensasi barang dikemudian hari. Perdaganagn

internasional juga mampu memungkinkan petukaran dalam asset-aset beresiko

(risky assets) seperti saham atau obligasi dapat pula menguntungkan seluruh negara

sehingga memungkinkan setiap negara menganekaragamkan bentuk-bentuk

kekayaan dan mengurangi variasi pendapatan mereka. Bentuk-bentuk perdagangan

tak kentara (invisible) menghasilkan keuntungan sebagaimana dalam perdagangan

(Krugman dan Maurice, 1994:5).

Page 34: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

34

Menurut Feriyanto (2015: 9) secara umum perdagangan dapat diartikan

sebuah kegiatan membeli barang dari suatu tempat atau waktu dan menjual barang

itu di tempat atau waktu yang lain. Pengertian lain tentang perdagangan

internasional merupakan suatu kegiatan jual beli dengan maksud mendapatkan

keuntungan melibatkan dua negara atau lebih. Keuntungan yang ingin dicapai tidak

hanya keuntungan finansial tetapi juga promosi, persaingan usaha, atau keuntungan

lainnya. Perdagangan internasional merupakan kegiatan perekonomian dan

perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara

lainnya atas dasar kepentingan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa:

antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah

suatu negara, dan pemerintah suatu negara atau dengan pemerintah negara lainnya

(Feriyanto, 2015: 10). Dapat dipahami perdagangan internasional secara sempit

merupakan kegiatan ekspor impor. Namun dalam arti luas perdagangan

internasional tidak hanya ekspor impor, tetapi dikembangkan sebagai pihak ketiga

antara lain bank devisa, lembaga penjamin pembayaran, perusahaan pengangkutan,

bea cukai, surveyor, asuransi dan lain-lain. Ekspor impor atau bisnis internasional

terutama dilaksanakan melalui perjanjian jual beli. Dalam jual beli, kegiatan jual

disebut ekspor dan kegiatan beli disebut impor. Pihak penjual disebut eksportir dan

pihak pembeli disebut importir. Ekspor adalah perbuatan mengirimkan barang ke

luar Indonesia, sedangkan impor yaitu memasukkan barang dari luar negeri ke

dalam Indonesia (Sutedi. 2014: 7). Kegiatan ekspor dibagi dalam beberapa cara

antara lain:

Page 35: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

35

1) Ekspor Biasa adalah pengiriman barang keluar negeri sesuai dengan

peraturan yang berlaku, yang ditunjukan kepada pembeli di luar negeri.

Pengiriman barang keluar negeri ini menggunakan Letter of Credit (L/C)

dengan ketentuan devis.

2) Ekspor Tanpa L/C adalah barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan

eksportir belum menerima Letter of Credit (L/C). Pada ekspor ini harus

diperlukan izin khusus dari Departemen Perdagangan.

2.2.1. Manfaat Perdagangan Internasional

Menurut Feriyanto (2015: 11) setiap negara yang melakukan perdagangan

dengan negara lain tentunya akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut.

Perdagangan Internasional sendiri seperti tukar menukar barang dan jasa

antarnegara, pergerakan sumber daya melalui batas-batas negara, dan pertukaran

serta perluasan penggunaan teknologi sehingga mampu mempercepat

pertumbuhan. Manfaat tersebut antara lain:

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Banyak

faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.

Faktor-faktor tersebut antara lain kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan

IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap

negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diproduksi sendiri.

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan

perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang

diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi

Page 36: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

36

barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada

kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari

luar negeri. Dengan mengadakan spesialisasi dalam perdagangan, setiap

negara dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:

1) Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan

dengan lebih efisien.

2) Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat

diproduksi dalam negeri.

3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Para penguasaha tidak selalu

menjalankan alat produksinya dengan maksimal karena mereka khawatir

akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk

mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat

menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan

produk tersebut keluar negera.

4. Transfer teknologi moderen. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu

negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara

manajemen yang lebih moderen.

2.2.2. Penyebab Perdagangan Internasional

Setiap negara dalam kehidupan di dunia pasti melakukan interaksi dengan

negara-negara disekitarnya. Dapat berbentuk kerjasama atau interaksi itu berbentuk

perdagangan antaranegara atau yang lebih dikenal dengan istilah perdagangan

Page 37: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

37

internasional. Beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya perdagangan

internasional antara lain: (Feriyanto, 2015: 12)

1. Revolusi Informasi dan Trasportasi

Ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi. Pemakaian sistem

berbasis komputer serta kemajuan dalam bidang informasi, penggunaan

satelit serta digitalisasi pemprosesan data, dan berkembangnya peralatan

komunikasi.

2. Interdependensi Kebutuhan

Masing-masing negara memiliki keunggulan serta kelebihan dimasing-

masing aspek. Dapat ditinjau dari sumber daya alam, manusia, serta

teknologi. Keterlibatan semua aspek dapat berdampak pada ketergantungan

antara negara satu dengan lainnya.

3. Liberalisasi Ekonomi

Kebebasan dalam melakukan kerja sama memiliki implikasi bahwa masing-

masing negara. Setiap negara mencari peluang dengan cara berinteraksi

melalui perdagangan antara negara. Liberalisasi ekonomi dianggap sebagai

kebijakan yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta dalam

peningkatkan daya saing.

4. Asas Keunggulan Komparatif

Keunggulan komparatif yang dimiliki suatu negara merupakan nilai tambah

yang dimiliki. Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimiliki oleh

negara tersebut yang tidak dimiliki negara lain. Hal ini akan membuat negara

Page 38: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

38

memiliki keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan bagi

negara tersebut.

5. Kebutuhan Devisa

Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan akan

devisa negara. Dalam memenuhi segala kebutuhannya setiap negara harus

memiliki cadangan devisa yang digunakan untuk melakukan pembangunan.

Sumber devisa adalah pemasukan dari perdagangan internasional.

6. Adanya perbedaan Selera

Dengan adanya perbedaan selera akan memungkinkan suatu negara

melakukan perdagangan. Misalnya negara X dan Y sama-sama menghasilkan

daging sapi dan daging ayam dengan jumlah yang hampir sama. Penduduk

negara X tidak menyukai daging sapi, sedangkan penduduk negara Y tidak

menyukai daging ayam maka akan terjadi ekspor yang saling menguntungkan

diantara kedua negara tersebut.

7. Adanya Keanekaragaman Kondisi Produksi

Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman kondisi produksi

disetiap negara. Setiap negara memiliki keanekaragaman yang tidak sama

dalam menghasilkan suatu produk. Misalnya, negara X yang memiliki iklim

tropis bersosialisasi dengan memproduksi pisang dan kopi untuk ditukarkan

dengan barang dan jasa dari negara lain.

8. Perbedaan Kebudayaan dan Gaya Hidup

Perbedaan kebudayaan dan gaya hidup disuatu negara dan negara lainnya

juga mendorong terjadinya perdagangan antarnegara. Misalnya, barang seni

Page 39: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

39

atau suatu kerajinan yang dihasilkan suatu negara diciri khususkan sesuai

kebudayaan dan gaya hidup masyarakat di negara yang bersangkutan. Hal ini

merupakan daya tarik suatu negara di negara lain.

2.2.3. Teori Perdagangan Internasional

Menurut Sattar (2018: 339) teori-teori perdagangan internasional mencoba

memahami mengapa sebuah negara mengadakan kerjasama perdagangan dengan

negara-negara lain. Teori-teori tersebut bermanfaat dan dapat membantu kita

mengetahui dan memahami hal-hal berikut:

1. Arah serta komposisi perdagangan terhadap struktur beberapa negara.

2. Efek perdagangan internasional terhadap struktur perekonomian suatu

negara.

3. Ada tidaknya keuntungan akibat dari perdagangan antar negara.

Teori perdagangan internasional yang dikemukakan oleh beberapa ahli

ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu teori klasik dan teori

moderen. Teori-teori yang termasuk klasik antara lain: teori absolute advantage

dikemukakan oleh Adam Smith dan teori comparative advantage oleh David

Ricardo. Sedangkan teori moderen dikemukakan oleh Hecker dan Ohlin. Salah satu

teori moderen adalah teori faktor proporsi (proportion factor).

1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantages).

Menurut Sattar (2015: 39) Adam Smith mengungkapukulan teori

keunggulan mutlak yaitu semua negara akan memperoleh manfaat perdagangan

internasional (gain from trade) karena melakukan spesialisasi produksi dan

Page 40: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

40

mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keuntungan mutlak (absolute

advantages). Serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki

ketidakunggulan mutlak (absolute disadvantages). Teori absolute advantages ini

didasarkan kepada beberapa asumsi: faktor produksi yang digunakan hanya tenaga

kerja, kualitas barang yang di produksi kedua negara sama, pertukaran dilakukan

secara barter atau tanpa uang, dan transportasi diabaikan.

Suatu negara harus mengekspor barang dan jasa yang mana mereka lebih

produktif dibandingkan negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang negara

lain lebih produktif dibanding negaranya (Griffin dan Pustay, 2015: 147). Suatu

negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain bila masing-masing negara

memiliki keunggulan secara mutlak dalam menghasilkan barang. Teori keunggulan

mutlak ini didasarkan pada labor theory of value yang menyatakan nilai suatu

barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan

suatu barang. Kelemahan teori ini dalam asumsi yang dipakai yaitu:

1) Menganggap tenaga kerja bersifat homogen dan mobilitasnya bebas, dalam

kenyataanya tidak demikian.

2) Menganggap tenaga kerja satu-satunya faktor produksi, sedangkan faktor

produksi bukan hanya satu.

Meskipun memiliki kelemahan, teori ini juga memiliki manfaat dalam

pengembangan konsep-konsep teori lainnya diantaranya:

1) Membantu menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep spesialisasi.

2) Membantu menjelaskan keuntungan-keuntungan yang timbul oleh

perdagangan.

Page 41: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

41

Sedangkan menurut Salvatore (2012: 25) perdagangan antara dua negara

didasarkan pada keunggulan absolut. Dalam situasi ini, kedua negara akan

memperoleh keuntungan jika masing-masing melakukan spesialisasi dalam

memproduksi komoditi yang memiliki keunggulan absolut dan menukarnya dengan

komoditas lain. Dalam keunggulan ini, sebuah negara berperilaku tidak berbeda

dengan seorang individu yang tidak ingin memproduksi semua komoditi yang

diperlukan. Individu biasanya hanya mampu memproduksi komoditi yang dapat ia

produksi dengan lebih efisien, demikian menukarkan sebagian outputnya dengan

komoditas lain yang ia inginkan, melalui cara ini total output dapat dimaksimalkan.

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

Adam Smith yang mengemukakan teori keunggulan mutlak, menekankan

bahwa perdagangan internasional terjadi jika ada keunggulan mutlak. Murid Adam

Smith, David Ricardo, memecahkan permasalahan ini dengan mengembangkan

teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage), menyatakan

bahwa sebuah negara harus mengekspor barang dan jasa yang mereka secara relatif

lebih produktif dibanding negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang mana

negara lain secara relatif lebih produktif dibanding negaranya teori tersebut

melengkapi teori gurunya. Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun

sebuah negara kurang efisien dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap)

negara lain dalam memproduksi kedua komoditi, namun masih tetap terdapat dasar

untuk melakukan spesialisasi perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak

(Salvatore, 2012: 27).

Page 42: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

42

Perbedaan antara kedua teori ini hampir tidak terlihat. Keunggulan absolut

melihat pada perbedaan produktivitas absolut: keunggulan komparatif melihat

perbedaan produktivitas relatif. Perbedaanya terjadi karena keunggulan absolut

memasukan konsep kerugian kesempatan dalam menentukan barang mana yang

harus diproduksi sebuah negara. Biaya kesempatan (opportunity cost) dari suatu

barang adalah nilai yang diberikan untuk mendapatkan barang tersebut. Prinsip

keunggulan komparatif dan biaya kesempatan adalah dua tanpa disadari (Griffin

dan Putstay, 2015:148). Teori David Ricardo didasarkan pada nilai tenaga kerja

atau theory of labor value yaitu nilai atau harga suatu produk dibentuk oleh

sejumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya

(Hadiarianti, 2019: 14).

Cost Comparative Advantage (Labour Efficiency) adalah suatu negara akan

memperoleh manfaat dari perdagangan-perdagangan internasional jika melakukan

spesialisasi produk. Selain itu, dengan mengekspor barang, negara tersebut dapat

berproduksi relatif lebih efisien. Sedangkan jika mengimpor barang, negara tersebut

berproduksi relatif tidak efisien. Production Comparative Advantage (Labor

Productivity) yaitu perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi,

walaupun hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut, asalkan masing-

masing negara memiliki perbedaan didalam Labour Efficiency dan atau Labour

Productivity.

3. Teori Heckscher-Ohlin

Eli Heckscher dan Bertil Ohlin, mengembangkan teori faktor endownment

relative (theory of relative factor endownment), yang sekarang sering dirujuk

Page 43: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

43

sebagai teori Heckscher-Ohlin (Heckscher-Ohlin Theory). Kedua ahli ekonomi

melakukan dua pengamatan dasar sebagai berikut: (Griffin dan Putsay, 2015: 152)

1) Anugrah faktor (jenis sumber daya) bervariasi antar negara.

2) Perbedaan barang-barang berdasarkan jenis faktor yang digunakan untuk

memproduksinya.

Dalam teori ini faktor produksi diperkaya dengan menambahkan faktor

modal. Teori H-O ini dikenal dengan model 2x2x2 karena teori ini kolaborasinya

mengasumsikan dua negara, dua jenis barang, serta dua faktor produksinya.

Hacksche dan Olin menyatakan bahwa keunggulan komparatif yang dimiliki suatu

negara terhadap negara lainnya berasal dari perbedaan kekayaan faktor-faktor

produksi baik tenaga kerja atau pun modal. Dalam negeri dikatakan memiliki

keunggulan komparatif pada produksi barang yang tenaga-kerja-intensif bila dalam

negeri memiliki tenaga kerja yang melimpah (labor-abudant) secara relatif. Dalam

pandangan H-O harga barang sangat ditentukan dengan harga input (faktor

produksi) yang digunakan (Arifin, Rae dan Charles, 2007: 23-25).

Teori Heckscher-Ohlin memberikan penjelasan mengenai proses

terbentuknya keunggulan komparatif. Teori ini memiliki cakupan yang lebih luas

ketimbang model perdagangan sebelumnya. Pada intinya teori standar perdagangan

Heckscher-Ohlin menjelaskan bahwa perdagangan internasional berlangsung atas

dasar keunggulan komparatif yang berbeda dari masing-masing negara. Teori ini

juga menyinggung mengenai dampak-dampak perdagangan internasional terhadap

harga atau tingkat pendapatan dan masing-masing faktor produksi. Pertama, teori

Heckscher-Ohlin mengasumsikan bahwa dunia ini hanya terdiri dari dua negara,

Page 44: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

44

dua komoditi, dan dua faktor produksi. Asumsi kedua mengatakan bahwa kedua

tingkat negara tersebut memiliki dan menggunakan tingkat teknologi yang sama.

Asumsi ketiga berbunyi bahwa salah satu dari kedua komoditi tadi bersifat padat

modal, dan yang satu bersifat padat tenaga kerja yang berlaku pada kedua negara.

Lebih lanjut asumsi keempat menyatakan bahwa adanya skala hasil konstan.

Asumsi kelima menyatakan bahwa spesialisasi produksi yang terjadi dimasing-

masing negara setelah perdagangan internasional berlangsung tidak akan lengkap

dan tuntas. Asumsi keenam mengacu pada persamaan di kedua selera negara.

Asumsi ketujuh masyarakat adanya kompetitif sempurna di pasar komoditi maupun

di pasar faktor produksi. Lebih lanjut, asumsi kedelapan mengakui pentingnya

mobilitas internal, maupun menafikan atau menyisihkan kemungkinan terjadinya

mobilitas atau perpindahan faktor produksi antarnegara. Kesembilan, tidak ada tarif

transportasi, tarif maupun berbagai bentuk hambatan lainnya yang menggagu

berlangsungnya perdagangan secara bebas. Asumsi kesepuluh, seluruh sumber

daya produktif (full employment). Kesebelas menyatakan bahwa hubungan dagang

yang terjadi seimbang (Salvatore, 2012: 158).

Gambar 3. Grafik Harga Komoditi Relatif Ekuilibrium setelah Perdagangan.

Sumber: Salvatore (2012: 84)

Page 45: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

45

Terlepas dari banyaknya berbagai macam perbedaan dalam penjabaran-

penjabarannya, seluruh model perdagangan internasional pada dasarnya memiliki

kesamaan. Gambar 3 memperlihatkan proses terciptanya harga komoditi relatif

ekuilibrium dengan adanya perdagangan, yang ditinjau dari analisis keseimbangan

parsial. Karena Px/Py lebih besar dari P1, maka negara 1 mengalami kelebihan

penawaran komoditi X (panel A) sehingga kurva penawaran ekspornya atau S

diperlihatkan oleh panel B mengalami peningkatan. Dilain pihak, karena Px/Py lebih

rendah dari pada P3, maka negara 2 mengalami kelebihan permintaan untuk

komoditi X (panel C) dan ini mengakibatkan permintaan impor negara 2 terhadap

komoditi X atau D, mengalami kenaikan (panel B). Panel B juga menunjukan

bahwa hanya pada tingkat harga P2 maka kuantitas impor komoditi X yang diminta

negara 2 akan persis sama dengan kuantitas ekspor yang ditawarkan oleh negara 1.

Dengan demikian P2 merupakan Px/Py atau harga relatif equilibrium setelah

berlangsungnya perdagangan diantara kedua negara tersebut. Tapi jika Px/Py lebih

besar dari P2 maka akan terdapat kelebihan penawaran ekspor komoditi X dan hal

ini akan menurunkan harga relatifnya untuk Px/Py (Salvatore, 2012: 84).

2.3. Struktur Pasar

Perbedaan jumlah penjual dan pembeli akan membentuk perbedaan struktur

pasar. Struktur pasar juga akan mempengaruhi perilaku setiap penjual dan pembeli

terhadap perubahan harga barang atau jasa yang ada di pasar tersebut. Salah satu

Page 46: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

46

faktor yang menimbulkan perbedaan adalah posisi perusahaan dalam pasar (struktur

pasar) (Rahardjo dan Manurung, 2015).

2.3.1. Pasar Persaingan Sempurna

Menurut Rahardjo dan Manurung (2015: 145) dilihat dari strukturnya, pasar

dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna (perfect competition market) dan

pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market). Karakteristik agar

sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:

1. Homogenitas produk (Homogeneous Product) dimana produk yang mampu

memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui

siapa produsennya. Konsumen tidak membeli barang atas mereknya tetapi

kegunaannya. Karena semua perusahaan dianggap mampu memproduksi

barang atau jasa dengan kualitas dan karakteristik yang sama.

2. Pengetahuan sempurna (perfect knowledge) yaitu para pelaku ekonomi

mengetahui tentang harga produk dan input yang dijual. Dengan demikian

konsumen tidak akan mengalami perbedaan perlakuan harga jual yang

berbeda dari satu perusahaan lainnya. Dari siapapun produk dibeli, harga

yang berlaku adalah sama.

3. Output perusahaan relatif kecil (small relatively output).

4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker). Perusahaan

menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapukulan pasar.

Karena secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.

Page 47: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

47

Perusahaan melakukan penyesuaian jumlah output untuk mencapai

keuntungan maksimum.

5. Keleluasaan masuk-keluar pasar (free entry and exit).

2.3.2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna memiliki beberapa persyaratan dari pasar

persaingan sempurna misalnya, penjualnya tidak banyak sehingga penjual dapat

menentukan harga dan dapat mengubah keadaan pasar. Ada beberapa pasar

persaingan tidak sempurna yang diakibatkan karena pembeli dan penjual tidak

banyak, yaitu sebagai berikut:

1. Pasar Monopoli

Menurut Rahardjo dan Manurung (2015:159-161) suatu industri dikatakan

berstruktur monopoli bila hanya terdapat satu produsen atau penjual (single firm)

tanpa pesaing langsung atau tidak langsung, baik nyata maupun potensial. Output

yang dihasilkan atau tidak memiliki substitusi (closed substitusion).

Faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya monopoli adalah

perusahaan tidak memiliki pesaing karena adanya hambatan (barriers to entry) bagi

perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan. Dilihat dari

penyebabnya, hambatan masuk dikelompokan menjadi hambatan teknis (technical

barriers to entry) dan hambatan legalitas (legal barriers to entry).

1) Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry).

Ketidakmampuan perusahaan lain dengan perusahaan yang sudah ada

dikarenakan memiliki keunggulan teknis yang disebabkan:

Page 48: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

48

a) Perusahaan memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus (special

knowledge) yang memungkinkan berproduksi sangat efisien.

b) Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahan monopoli memiliki

kurva biaya yang menurun. Semakin besar skala produksi, biaya marjinal

makin menurun, sehingga biaya produksi perunit semakin rendah.

c) Perusahaan memiliki control sumber faktor produksi, baik berupa sumber

daya alam, manusia maupun lokasi produksi. Perusahaan-perusahaan yang

memiliki daya monopoli karena kemampuan teknis disebut perusahaan

monopoli alamiah (natural monopolist).

2) Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry).

a) Undang-undang dan hak khusus ini tidak semua perusahaan mempunyai daya

monopoli karena kemampuan teknis. Perusahaan-perusahaan yang tidak

efisien tetapi memiliki daya monopoli, hal itu memungkinkan karena secara

hukum mereka diberikan hak monopoli. Hak khusus tidak hanya diberikan

oleh pemerintah, tetapi juga oleh suatu perusahaan lainnya.

b) Hak paten (paten right) atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hukum

karena pengetahuan-kemampuan khusus (special knowledge) yang

menciptakan daya monopoli secara teknik.

2. Pasar Persaingan Monopolistik

Menurut Rahardjo dan Manurung (2015: 183) teori pasar persaingan

monopolistik (monopolistic competition) dikembangkan karena ketidakpuasan

terhadap daya analisis model persaingan sempurna (perfect competition) maupun

monopoli (monopoly). Struktur pasar persaingan monopolistik hampir sama dengan

Page 49: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

49

persaingan sempurna. Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang dapat

keluar masuk. Namun produk yang dihasilkan tidak homogen, melainkan

terdiferensiasi (differentiated product). Perbedaan pada satu produk dengan produk

lain tidak begitu jauh. Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan

persaingan non harga.

Tiga asumsi dasar pasar persaingan monopolistik adalah:

1) Produk yang terdiferensiasi (differentiated product) oleh konsumen dengan

melihat siapa produsennya. Barang-barang tersebut dapat dibedakan oleh kualitas

barangnya, model, bentuk, warna, bahkan oleh kemasan, merek dan penjelasan.

Namun demikian produk tersebut sebenarnya substitusi.

2) Jumlah produsen banyak dalam industri (large number of firms) sehingga

perusahaan menghadapi kurva permintaan masing-masing.

3) Bebas masuk dan keluar (free entry and exit) dikarenakan laba super moral

yang dinikmati perusahaan (existing firm) megundang perusahaan pendatang untuk

memasuki industri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat

mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar

kerugian tidak menjadi lebih besar.

3. Pasar Oligopoli

Struktur pasar atau industri oligopoli (oligopoly) adalah pasar yang terdiri

dari sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan besar

untuk mempengaruhi harga pasar. Produk homogen atau terdiferensiasi. Perilaku

Page 50: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

50

setiap perusahaan akan mepengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri

(Rahardjo dan Manurung. 2015: 191).

Dari definisi di atas beberapa unsur penting dalam pasar oligopoli:

1) Hanya sedikit perusahaaan dalam industri (few number of firms).

2) Produk homogen dan terdiferensiasi. Pasar oligopoli merupakan peralihan

antara persaingan sempurna dengan monopolistik.

3) Dalam pasar oligopoli bentuk persaingan antar perusahaan adalah persaingan

harga (pricing strategy) dan non harga (non pricing strategy). Penggolongan

ini memiliki arti penting dalam menganalisa pasar oligopolistik. Semakin

besar tingkat diferensiasi, perusahaan semakin tidak tergantung pada kegiatan

perusahaan lain.

4) Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (interdependence

decisions) dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi

perusahaan lain, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih

diluar industri (potential firms). Karena guna menahan perusahaan potensial

untuk memasuki industri, perusahaan yang sudah ada mampu menempuh

strategi harga jual terbatas (limited prices), yang membuat perusahaan

menikmati laba super normal dibawah tingkat maksimum.

5) Kompetisi non harga (non pricing competition) dengan memberikan

pelayanan purna jual serta iklan untuk sumber informasi, memberikan citra

yang baik terhadap perusahaan dan merek dagang, serta mempengaruhi

perilaku konsumen. Tidak menutup kemungkinan perusahaan melakukan

observasi untuk memperoleh informasi keadaan, kekuatan, dan kelemahan

Page 51: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

51

pesaing nyata maupun potensial. Informasi tersebut penting untuk

memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.

2.4. Konsep Daya Saing

Daya saing ekspor merupakan suatu kondisi untuk memasuki pasar luar

negeri dan kemampuan untuk dapat bertahan dalam pasar. Daya saing suatu

komoditas dapat diukur atas dasar perbandingan pangsa pasar komositi tersebut

pada kondisi pasar yang tetap (Amir. 2004).

Kemakmuran nasional diciptakan, bukan untuk diwariskan. Kemakmuran

negara tidak tumbuh dari sumbangan alamiah sebuah negara. Daya saing sebuah

negara tergantung pada kapasitas industrinya untuk berinovasi dan melakukan

pembaharuan. Perusahaan memperoleh keunggulan terhadap pesaing dunia yang

terbaik, karena tekanan dan tantangan. Mereka mendapatkan manfaat dari memiliki

pesaing domestik yang kuat, pemasok berbasis daerah asal yang agresif, dan para

pelanggan local demanding. Dalam persaingan global yang semakin meningkat,

negara menjadi semakin penting. Bersamaan dengan beralihnya basis persaingan

menuju pencipta dan asimilasi pengetahuan, peran negara telah berkembang.

Keunggulan kompetitif diciptakan dan dipertahankan melalui proses yang sangat

terlokalisir. Perbedaan dalam hal nilai-nilai kebudayaan, struktur perekonomian,

lembaga, dan sejarah nasional semuanya diberikan kontribusi terhadap keberhasilan

kompetitif. Terdapat perbedaan yang bertarung dalam pola daya saing dalam setiap

negara: tidak ada negara yang dapat atau akan bersifat kompetitif dalam setiap atau

bahkan dalam sebagian besar industri. Beberapa negara berhasil dalam industri

Page 52: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

52

tertentu karena lingkungan asalnya bersifat paling berpandangan ke depan, dinamis

dan matang (Chu dan Moon. 2003: 6).

Menurut Cho dan Moon (2003:81) terdapat empat faktor utama yang

menentukan daya saing suatu industri yaitu kondisi faktor sumber daya, kondisi

permintaan, kondisi industri pendukung dan industri terikat serta kondisi struktur,

persaingan dan strategi perusahaan. Faktor tersebut membentuk suatu sistem yaitu

The Diamond of National Advantage dan menciptakan suatu lingkungan dimana

suatu perusahaan lahir dan belajar untuk bersaing. Menambahkan dua variabel

kedalam model yaitu peran kesempatan dan peran pemerintah yang mempengaruhi

model. Penjabaran tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Penentu Daya Saing Nasional.

Sumber: Cho dan Moon (2003)

Faktor Kondisi (factor conditions) mengacu pada input yang digunakan

sebagai faktor produksi, seperti tenaga kerja, sumber daya alam, modal dan

infrastruktur. Argumen Poter, kunci utama faktor produksi adalah diciptakan bukan

diperoleh dari warisan. Lebih jauh, kelangkaan sumber daya (factor disadvantage)

seringkali membantu negara menjadi kompetitif. Terlalu banyak sumber daya

memiliki kemungkinan disia-siakan, ketika langka dapat mendorong inovasi.

Strategi, Struktur, dan Persaingan

Kondisi

Faktor

Industri Terkait dan Industri

Pendukung

Kondisi

Permintaan

Page 53: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

53

Posisi suatu negara dalam faktor-faktor produksi mempengaruhi kemampuan

perusahaan untuk bersaing secara internasional. Faktor-faktor dasar produksi

termasuk tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam, tetapi yang ada hal yang

lebih penting yaitu faktor-faktor lanjutan seperti keahlian khusus tenaga kerja,

seorang ilmuan serta infrastruktur. Tenaga kerja mereka lebih sulit ditiru

pesaingnya, dan mereka membutuhkan investasi berkelanjutan untuk menciptakan

sumber daya yang unggul (Frynas dan Kamel, 2015: 63).

Kondisi Permintaan (demand conditions), mengacu pada tersedianya pasar

domestik yang siap berperan menjadi elemen penting dalam menghasilkan daya

saing. Pasar seperti ini ditandai dengan kemampuan untuk menjual produk-produk

superior, hal ini didorong oleh adanya permintaan barang dan jasa berkualitas serta

adanya kedekatan hubungan antara perusahan dan pelanggan. Porter berpikir

bahwa permintaan lokal tetap sangat penting meskipun ada globalisasi. Pasar

domestik sendiri mempengaruhi cara perusahaan memahami, menafsirkan, dan

merespon kebutuhan para pelanggan. Seberapa besar pasar domestik tidaklah

penting, namun kriteria dan kondisi permintaan. Suatu perusahaan mampu bersaing

lebih baik secara global jika pembeli domestiknya mampu menuntut. Kehadiran

permintaan domestik memberikan sinyal lebih awal terhadap perusahaan tentang

kebutuhan pembeli global yang muncul. Pembeli yang teliti mendorong perusahaan

untuk memenuhi standar yang tinggi dan mendesak mereka untuk meningkatkan

inovasi untuk memasuki segmen pasar yang lebih maju. Seperti halnya kondisi

faktor, hal ini menuntut kondisi domestik membantu perusahaan menghadapi

Page 54: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

54

tantangan berat dipersaingan global. Nilai-nilai dan keadaan lokal di negara asal

merupakan stimulus penting untuk berinovasi (Frynas dan Kamel, 2015: 63).

Industri Terkait dan Industri Pendukung (related and supporting industries),

mengacu pada tersedianya serangkaian dan adanya keterkaitan kuat antara industri

pendukung dan perusahaan, hubungan dan dukungan ini bersifat positif yang

berujung pada peningkatan daya saing perusahaan. Porter mengembangkan model

dari faktor kondisi semacam ini dengan klaster industri atau pengelompokan, yang

memberi manfaat adanya pengetahuan teknologi, kedekatan dengan dengan

konsumen sehingga semakin meningkatkan kekuatan pasar. Industri terkait dan

pendukung yang kompetitif secara global didalam home basednya mampu

membantu perusahaan untuk berinovasi dan meningkatkan produk tersebut.

Perusahaan yang berlokasi dekat dengan pemasoknya atau perusahaan terkait dapat

memanfaatkan komunikasi yang lebih baik dan melakukan pertukaran ide serta

inovasi dengan perusahaan industri lainnya. Suatu perusahaan dapat

mempengaruhi upaya teknis pemasok dan berfungsi sebagai tempat pengujian,

penelitian dan pengembangan yang mampu mempercepat inovasi. Pada saat yang

sama, persaingan diantara pemasok dapat menghasilkan input yang lebih rendah

dan kualitas produk yang lebih tinggi. Dalam ekonomi global, suatu negara tidak

harus kompetitif dalam semua industri terkait dan pendukung. Sebagai perusahaan

multinasional, perusahaan mampu mengambil bahan baku, komponen, ataupun

teknologi dari anak perusahaanya di negara lain. Tetapi ketersediaan pemasok lokal

yang memiliki kualitas tinggi dan perusahaan terkait di hombasednya sering

memperkuat keunggulan kompetitif industrinya berbasis rumah di pasar global.

Page 55: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

55

Hubungan yang erat antara perusahaan, pemasok, dan industri terkait membantu

perusahaan untuk mencapai kepemimpinan di pasar global dibanyak industri

(Frynas dan Kamel, 2015: 65).

Strategi, Struktur dan Persaingan (firm strategy, structure and rivalry),

mengacu pada strategi dan struktur yang ada pada sebagian besar perusahaan dan

intensitas persaingan pada industri tertentu. Faktor strategi dapat terdiri dari

setidaknya dua aspek yaitu pasar modal dan pilihan karir individu. Pasar modal

domestik mempengaruhi strategi perusahaan, sementara individu seringkali

membuat keputusan karir berdasarkan peluang. Suatu negara akan memiliki daya

saing pada suatu industri dimana personel kuncinya dianggap bergengsi. Struktur

mengikuti strategi. Struktur dibangun guna menjalankan strategi. Intensitas

persaingan (rivalry) yang tinggi mendorong inovasi. Stimulus penting untuk

inovasi adalah tingkat dan karakter persaingan domestik. Dihadapukulan dengan

rival lokal yang kuat, perusahaan dipaksa untuk menurunkan biaya, meningkatkan

kualitas, meningkatkan produksi, mengembangkan dan inovasi dalam proses

produksi. Perusahaan yang menghadapi persaingan ketat di negara sendiri

seringkali mengembangkan keterampilan yang diperlukan yang memungkinkan

untuk berhasil (Frynas dan Kamel, 2015: 66).

Peran dimaksud, bukan sebagai pemain di industri, namun melalui

kewenangan yang dimiliki memberikan fasilitasi, katalis, dan tantangan bagi

industri. Pemerintah menganjurkan dan mendorong industri agar mencapai level

daya saing tertentu. Hal–hal tersebut dapat dilakukan pemerintah melalui kebijakan

Page 56: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

56

insentif berupa subsidi, perpajakan, pendidikan, fokus penciptaan dan penguatan

factor conditions, serta menegakkan standar industri (Raharjo. 2018:24).

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan sebelum

penelitian ini dilaksanakan. Penelitian tersebut menjadi bahan rujukan untuk

penulis dalam penelitian. Daya saing kopi Indonesia di pasar internasional sudah

banyak dilakukan dengan variabel-variabel berbeda yang disajikan baik dalam

jurnal maupun penelitian.

Jurnal dengan menggunakan data tahunan 2004-2013. Metodologi yang

digunakan pada penelitian tersebut adalah RCA dan Berlian Porter. Penelitian

tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa nilai RCA Kolombia menduduki

peringkat pertama diantara empat pengekspor kopi dunia lainnya. Keunggulan

kompetitif Indonesia terletak pada SDA yang dimiliki, namun Indonesia juga

memiliki nilai kelemahan didalam SDM, IPTEK dan akses modal yang membangun

industri kopi di Indonesia (Baso dan Ratya. 2018).

Pada penelitian menggunakan data tahunan dari 1990-2011. Metodologi

yang digunakan adalah RCA, CEP dan MSI. Hasil dari penelitian tersebut adalah

nilai RCA Indonesia merupakan paling rendah diantara ke-4 negara pengekspor

lainnya. Market Share di Jepang merupakan pasar potensial bagi komoditas kopi

Indonesia (Purnamasari, dkk. 2014).

Skripsi oleh Anneke Rau (2014). Pada penelitian ini peneliti melakukan

analisis dari tahun 2002-2011. Metodologi yang digunakan adalah RCA, ISP, Teori

Page 57: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

57

Berlian Porter. Hasil dari penelitian ini adalah Indonesia memiliki daya saing pada

komoditi kopi terhadap nilai ekspor kopi dunia dan nilai ekspor seluruh komoditi

di dunia namun tergolong lemah. Hal itu juga dibuktikan dengan keterkaitan antara

komponen yang tidak saling mendukukung.

Selanjutnya oleh Muhammad Firmansyah (2017). Penelitian ini melakukan

analisa dari tahun 2004-2014. Kode HS yang digunakan untuk mencari struktur

pasar adalah HS 0901 dan daya saing menggunakan kode HS 0901.11, 0901.12,

0901.21 dan 0901.22. Hasil dari penelitian tersebut adalah komoditas kopi

Indonesia mengalami peningkatan ekspor pada kode HS 0901.11 sedangkan pada

ketiga kode HS lainnya mengalami penurunan ekspor.

Pada jurnal oleh Sari dan Tety (2017). Penelitian ini menggunakan data dari

2001-2012. Dengan menggunakan RCA dan CMSA. Hasil penelitian tersebut

adalah Indonesia memiliki nilai positif serta daya saing Indonesia dipengaruhi oleh

efek distribusi pasar.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada

komoditas yang akan diteliti yaitu kopi. Pada penelitian ini untuk keunggulan

komparatif hanya menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA) dan

untuk keunggulan kompetitif menggunakan teori Diamond Porter Sistem. Data

yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder time series tahun 2008-

2018.

Page 58: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

58

2.6. Kerangka Pemikiran

Sektor pertanian terutama subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor

yang menyumbang sumber devisa negara yang tinggi. Kopi adalah satu komoditas

unggulan oleh Kementerian Pertanian dibawah Direktorat Jenderal Perkebunan.

Indonesia menduduki posisi keempat negara yang memproduksi kopi di dunia

dengan menguasai pangsa pasar sebesar 7% (Hasibuan, 2012). Indonesia juga harus

mempertahankan posisi, kualitas serta kuantitas merupakan syarat utama untuk

mampu bersaing di pasar internasional.

Tahapan pertama dalam penelitian ini mengunakan metode Herfindahl

Index (HI) untuk menganalisis dan mengetahui gambaran struktur komoditi kopi

saat ini yang diwakili dengan kode HS 0901. Selanjutnya menggunakan metode

Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk menganalisis dan mengetahui

kekuatan daya saing komoditi kopi secara komparatif. Selanjutnya dilakukan

analisis situasi internal dan eksternal untuk melihat keunggulan daya saing

komoditi kopi secara kompetitif dengan metode Diamond Porter Sistem dan Indeks

Spesialisasi Perdagangan (ISP) untuk menganalisis posisi atau tahapan

perkembangan kopi. Untuk lebih jelas digambarkan dalam diagram alur pemikiran

dari penelitian ini didalam Gambar 5.

Page 59: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

59

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional.

Sekor Pertanian Sebagai Sumber Devisa Negara

Indonesia menempati posisi ke-4 berdasarkan volume

di pasar internasional

Mutu kopi Indonesia didominasi kelas IV

Produktifitasn kopi Indonesia rendah

Harga Kopi Dunia Melemah

Masuknya pesaing baru dalam industri kopi

Meningkatnya kesadaran masyarakan tentang kelestarian

lingkungan dan keamanan pangan.

Analisis Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia di Pasar

Internasional

Analisis

Struktur dan

Pangsa Pasar

Kopi

Indonesia

Analisis

Keunggulan

Komparatif

Analisis

Keunggulan

Kompetitif

Analisis

Posisi Produk

dalam

Perdagangan

Herfindahl

Index (HI)

(RCA)

Diamond

Porter

Sistem

Indeks

Spesialisasi

Perdaganga

n (ISP)

Daya Saing Kopi Indonesia Di Pasar Internasional

Di Pasar

Internasional

Di Negara

Tujuan

Page 60: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini membahas tentang daya saing kopi Indonesia di pasar

internasional. Penelitian dilakukan pada komoditas kopi dengan kode Harmonized

System (HS). Komoditas kopi yang akan dilakukan penelitian yaitu kopi dengan

kode HS 0901 yaitu kopi digongseng atau dihilangkan kafeinya maupun tidak:

sekam dan kulit kopi: pengganti kopi mengandung kopi dengan perbandingan

berapapun. Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2019-Maret 2020.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

berupa data time series dan cross-section. Time series tersebut meliputi data

tahunan dari 2008-2018. Cross-section meliputi negara eksportir kopi dan negara

tujuan ekspor kopi Indonesia yaitu Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Mesir,

Italia, Jerman, Maroko, Georgia dan Inggris.

Penelitian ini juga menggunakan informasi yang berkaitan dengan kopi

untuk dapat menjabarkan keunggulan kompetitif dan komparatif. Sumber data yang

digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian,

Departemen Jenderal Perkebunan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Bidang

Perekonomian, Intenational Coffee Organization (ICO), United Nation Commodity

Trade (UN Comtrade), The Food and Agriculture Organisation (FAO) dan World

Page 61: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

61

Bank yang diakses melalui web resmi instansi terkait. Informasi lainnya didapatkan

dari buku, jurnal, artikel dan berita resmi. Adapun jenis data-data yang digunakan

dan instansi penunjang dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sumber Data.

No Data Satuan Tahun Sumber

1. Luas Areal Perkebunan Kopi Ha 2008-2018 Kementan RI

2. Produksi Kopi Nasional Ton 2008-2018 Kementan RI

3. Produktivitas Kopi Nasional Ton/Ha 2008-2018 Kementan RI

4. Kode Harmonized System 2012 Kemendag RI

5. Harga Kopi

Harga Kopi Nasional Rp BPS

Harga Kopi Arabika Dunia US$ 2015-2019 NewYork

Coffee Price

Harga Kopi Robusta Dunia US$ 2015-2019 Bursa Liffe

London

6. Nilai Perdagangan

Nilai Perdagangan Ekspor Kopi

Dunia

US$ 2008-2018 UN Comtrade

Nilai Perdagangan Impor Kopi

Dunia

US$ 2008-2018 UN Comtrade

7. Volume Kopi Dunia

Volume Ekspor Kopi Dunia Kg 2008-2018 UN Comtrade

Volume Impor Kopi Dunia Kg 2008-2018 UN Comtrade

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan penulis untuk

mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer.

Data sekunder merupakan data yang didapat dari sumber yang menerbitkan dan

bersifat siap pakai. Menurut Wijaya (2013:19) data sekunder mampu memberikan

informasi dalam pengambilan keputusan meskipun dapat diolah lebih lanjut. Data

primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data ke pengumpul data

(Sugiyono, 1999:129). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan

informasi lainnya yang mendukung penelitian ini adalah:

Page 62: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

62

1. Riset Kepustakaan (Library Research). Menurut Nazir (2011: 46) merupakan

teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji, memahami

sumber-sumber data yang terdapat dibeberapa buku terkait dalam penelitian.

Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan membaca laporan maupun jurnal

penelitian terhadap topik kopi.

2. Wawancara (Interview). Menurut Sugiyono (1999: 130) teknik pengumpulan

data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self reported,

atau setidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi dengan keyakinan

bahwa:

a) Subyek (informan) merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya

sendiri.

b) Pernyataan oleh subyek (informan) kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya.

c) Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh

peneliti.

Wawancara dilakukan oleh pakar expert dalam bidang yang terkait. Hal yang

dijadikan acuan dalam pemilihan pakar dengan melihat dari teori Diamond Porter

Sistem. Pemilihan narasumber ini dilakukan untuk mengakurasikan data atau

mengkonfirmasi data berdasarkan teori Diamond Porter Sistem yang diperoleh

peneliti agar mampu dipertanggung jawabkan.

Page 63: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

63

Tabel 5. Daftar Narasumber.

No Narasumber

1 Narasumber 1

Jabatan Kepala Sub Direktorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan

Penyegar

Instansi Kementerian Industri

2 Narasumber 2

Jabatan Kepala Sub Ditjen Tanaman Penyegar

Instansi Kementerian Pertanian

3.4. Metode Analisis Data

Metode analisis daya saing dilakukan secara kuantitatif dengan

menggunkana Herfindahl Index (HI), Revealed Comparative Advantage (RCA),

dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Analisis keunggulan kopi Indonesia

juga dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan Diamond Porter Sistem untuk

mengetahui kondisi faktor penentu dalam daya saing kopi Indonesia dan faktor

strategis dalam menghadapi persaingan di pasar internasional. Pengolahan data

menggunakan software Microsoft Exel 2016. Penggunaan kode HS 0901 dirasa

cukup untuk mewakili dalam mengidentifikasi daya saing produk tersebut

dikarenakan menggambarkan kopi secara general di pasar kopi dunia.

3.4.1. Analisis Herfindahl Index (HI)

Herfindahl Index (HI) merupakan alat untuk mengetahui struktur pasar

yang dihadapi oleh industri kopi pada pasar internasional. Untuk perhitungan

pangsa pasar dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Febriyanthi,

2008):

Page 64: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

64

𝑺𝒊𝒋 = 𝑿𝒊𝒋

𝑻𝑿𝒋… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . … (𝟏)

Keterangan:

𝑆𝑖𝑖𝑗 : Pangsa Pasar Penghasil Kopi Negara ke-j ke Pasar Internasional

𝑋𝑖𝑗 : Nilai Ekspor Kopi Negara ke-j ke Pasar Internasional

𝑇𝑋𝑗 : Total Nilai Ekspor Kopi Dunia ke Pasar Internasional

Untuk mengetahui struktur pasar yang dihadapi suatu industri dapat

dilakukan dengan menggunakan metode Herfindahl Index (HI). Nilai HI

merupakan alat untuk mengukur besar kecilnya perusahaan-perusahaan dalam

suatu industri. Nilai HI mencerminkan penguasaan pangsa pasar oleh suatu negara

dalam pasar internasional. Tahapan pertama untuk menganalisis pangsa pasar

adalah dengan menghitung pangsa pasar setiap negara penghasil kopi di pasar

internasional dengan formulasi berikut (Arsyad, 2008: 365):

𝑯𝑰 = 𝑺𝒊𝒋𝟏𝟐 + 𝑺𝒊𝒋𝟐

𝟐 + 𝑺𝒊𝒋𝟑𝟐 + ⋯ + 𝑺𝒊𝒋𝒏

𝟐 … … … … … … … … … … … . … … … … . . (𝟐)

Keterangan:

HI : Herfindahl Index

𝑆𝑖𝑗 : Pangsa Pasar Penjualan Negara ke I dalam perdagangan kopi

N : Jumlah Negara yang terlibat dalam perdagangan kopi

Nilai Herfindahl Index (HI) dapat disimpulkan sebagai berikut (Hasibuan,

1993):

Page 65: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

65

Tabel 6. Nilai Herfindahl Index Suatu Industri.

Ciri-Ciri Monopoli Oligopoli Monopolistik Persaingan

sempurna

HI HI=10.000 2500<HI<10000 100<HI<1000 HI<100

Jumlah

produsen Satu Sedikit Beberapa

Sangat

Banyak

Hambatan

masuk pasar

Sangat

tinggi Tinggi Relatif rendah Tidak ada

Kekuatan

menentukan

harga

Sangat besar Relatif Sedikit Tidak ada

Profit Berlebih Agak Berlebih Normal Normal

Efisiensi Kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik

Informasi

pasar

Sangat

terbatas Terbatas

Cukup

terbuka Terbuka

Sumber: Hasibuan (1993)

Pada Tabel 6 nilai HI berada antara nol sampai dengan satu (10.000). Jika

nilai HI mendekati angka nol dapat dikatakan bahwa struktur industri yang

bersangkutan condong ke dalam pasar persaingan sempurna. Sedangkan jika nilai

HI mendekati angka satu dapat dikatakan bahwa struktur industri yang

bersangkutan condong bersifat monopoli. Nilai HI dapat mencerminkan

penguasaan pasar dalam suatu industri dari tahun ke tahun. Apabila nilai HI dari

tahun ke tahun mengalami kenaikan dapat dikatakan pasar industri tersebut

terindikasi berstruktur oligopoli atau bahkan monopoli. Jika keadaan nilai HI

sebaliknya dapat dikatakan pasar industri tersebut terindikasi berstruktur

persaingan sempurna.

Kelebihan Herfindahl Index (HI) atas rasio konsentrasi yakni Herfindahl

Index menggunakan informasi pada semua perusahaan dalam industri, tidak hanya

pangsa pasar dari 4, 8, atau 12 perusahaan dalam pasar. Dengan mengkuadratkan

pangsa pasar setiap perusahaan, Herfindahl Index secara tepat memberikan bobot

Page 66: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

66

yang lebih besar kepada perusahaan besar dibanding perusahaan kecil dalam

industri (Salvatore, 2005:51).

3.4.2. Analisis Revealed Comparative Advantage (RCA)

Persaingan diantara negara eksportir dapat dilakukan dengan analisis

perbandingan Revealed Comparative Advantage (RCA). RCA sendiri merupakan

salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengukur keunggulan komparatif

suatu negara. Menurut Tambunan (2004) RCA dapat mengukur keunggulan

komparatif suatu negara yang didasarkan rasio antar perbandingan ekspor suatu

komoditas disuatu negara terhadap total ekspor negara tersebut dengan

perbandingan nilai ekspor dunia komoditas tersebut terhadap total ekspor dunia.

Kata revealed dalam RCA mengartikan bahwa keunggulan komparatif suatu negara

dapat dilihat dari pola perdagangan yaitu kegiatan ekspornya. Dimana pola kegiatan

ekspornya dapat mencerminkan biaya relatif semahalnya dengan perbedaan non

harga (tidak punya value, kualitas) yang dapat menentukan struktur suatu

perdagangan. Nilai RCA mencerminkan tingkat spesialisasi perdagangan disuatu

negara. Secara sistematis, indeks RCA dapat dirumuskan sebagai berikut (Basri,

2010):

𝑹𝑪𝑨 = 𝑿𝒊𝒌 𝑿𝒊⁄

𝑾𝒌 𝑾𝒕⁄… … … … . . … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (𝟑)

Keterangan:

𝑋𝑖𝑘 : Nilai Ekspor Kopi Indonesia ke Pasar Internasional

𝑋𝑖 : Nilai Total Ekspor Indonesia ke Pasar Internasional

Page 67: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

67

𝑊𝑘 : Nilai Ekspor Kopi Dunia ke Pasar Internasional

𝑊𝑡 : Nilai Total Ekspor Dunia ke Pasar Internasional

Nilai RCA digunakan untuk mengidentifikasi tingkat daya saing. Jika nilai

RCA < 1 atau mendekati 0 maka daya saing komoditas tersebut lemah, begitu

sebaliknya jika nilai RCA > 1 maka dapat dikatakan daya saing komoditas tersebut

kuat. Jika suatu nilai RCA semakin tinggi maka tingkat daya saing semakin besar.

3.4.3. Analisis Diamond Porter Sistem

Analisis ini dilakukan pada setiap komponen utama dan pendukung yang

terdapat didalam teori tersebut. Komponen tersebut meliputi empat atribut luas

dari sebuah negara, atribut yang secara individual dan sebagai suatu sistem

menyatakan diamond dari keunggulan nasional, bidang permainan yang dibentuk

dan dioperasikan oleh setiap negara untuk industri-industrinya. Atribut ini adalah

(Cho dan Moon. 2003: 81):

1. Keunggulan karena kondisi terhadap faktor sumber daya (factor condition).

2. Keunggulan karena kondisi permintaan (demand condition).

3. Keunggulan karena industri terkait dan industri pendukung (related and

supporting industry).

4. Keunggulan karena strategi perusahaan dan bentukan persaingan pasar (firm

strategy, structure and rivaly).

Menambahkan dua variabel kedalam model yaitu peran kesempatan dan

peran pemerintah yang mempengaruhi model (Cho dan Moon, 2003:81). Dari hasil

analisis komponen penentu daya saing dapat diketahui komponen yang menjadi

Page 68: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

68

keunggulan dan kelemahan daya saing agribisnis kopi Indonesia. Dalam

keunggulan kompetitif memerlukan interaksi keseluruhan komponen yang saling

terikat dan berhubungan untuk menentukan perkembangan suatu industri.

Dalam pengimplikasianya peneliti menggumpulkan data dan literatur yang

dibutuhkan dalam pemenuhan berdasarkan empat komponen utama dan dua

komponen pendukung. Setelah pemenuhan data dan literatur komponen yang

diperlukan, peneliti membuat daftar wawancara untuk memperkuat atau

mengkonfirmasi data dan literatur komponen yang digunakan. Selanjutnya hasil

tersebut dikonfirmasi dengan pakar expert sesuai bidangnya. Hal ini dilakukan agar

keterkaitan komponen baik utama maupun pendukung tepat berdasarkan keadaan

lapangan dan dapat dipertanggung jawabkan.

3.4.4. Analisis Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP)

Menurut Kementerian Perdagangan (2014) Indeks Spesialisasi

Perdagangan (ISP) digunakan untuk menganalisis posisi atau tahapan

perkembangan suatu produk. ISP ini juga menggambarkan apakah suatu jenis

produk, Indonesia cenderung menjadi negara eksportir atau importir. Secara

matematis, ISP dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑰𝑺𝑷 = (𝑿𝒊𝒂 − 𝑴𝒊𝒂)

(𝑿𝒊𝒂 + 𝑴𝒊𝒂)… … … … … … … … … … … … . . … … … … … … … … … … … … (𝟒)

Keterangan:

𝑋𝑖𝑎 : Nilai Ekspor Komoditi Kopi Indonesia

𝑀𝑖𝑎 : Nilai Impor Komoditi Kopi Indonesia

Page 69: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

69

0

1

-1

Secara implisit indeks ini mempertimbangkan sisi permintaan dan sisi

penawaran, dimana ekspor identik dengan suplai domestik dan impor adalah

permintaan domestik, atau sesuai dengan teori perdagangan internasional yaitu teori

net of surplus, dimana ekspor dari suatu barang terjadi apabila ada kelebihan atas

barang tersebut di pasar domestik. Nilai indeks memiliki nilai kisaran antara -1

sampai dengan +1. Jika nilai positif diatas 0 sampai 1, maka komoditas

bersangkutan dikatakan mempunyai daya saing yang kuat atau negara yang

bersangkutan cenderung sebagai pengekspor dari komoditi tersebut. Sebaliknya

jika daya saing rendah negara tersebut cenderung menjadi pengimpor jika nilai

indeksnya negatif dibawah 0 hingga -1.

Indesk ISP tersebut juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi tingkat

pertumbuhan suatu komoditi dalam perdagangan yang terbagi menjadi 5 tahapan

sebagai berikut:

Gambar 6. Kurva ISP sesuai Teori Siklus Produk.

Sumber: Kemeterian Perdagangan (2014)

1. Tahap Pengenaan

Ketika suatu industri (forerunner) disuatu negara (A) mengekspor produk-

produk baru dan industri pendatang belakangan (latercorner) di negara (B) impor

T1

T2

T3

T4

T5

Page 70: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

70

produk-produk tersebut. Dalam tahap ini, nilai indeks ISP dari industri later corner

ini adalah -1.00 sampai – 0.50.

2. Tahap Subtitusi Impor

Nilai indeks ISP naik antara -0.51 sampai 0.00. Pada tahapan ini industri

negara B menunjukan daya saing yang sangat rendah, dikarenakan tingkat

produksinya rendah dan tidak mampu mencapai skala ekonominya. Industri

tersebut mengekspor produk-produk dengan kualitas yang kurang baik dan

produksinya belum memenuhi permintaan didalam negaranya. Dengan kata lain

komoditi tersebut, pada tahap ini negara B lebih banyak melakukan kegiatan impor.

3. Tahap Pertumbuhan

Nilai indeks ISP naik antara 0.01 sampai dengan 0.80. Industri di negara B

melakukan produksi dengan skala besar dan memulai untuk meningkatkan

ekspornya. Di pasar domestik, penawaran lebih besar dibanding permintaanya.

4. Tahap Kematangan

Nilai indeks ISP berada pada kisaran 0.81 sampai dengan 1.00. Pada tahap

ini produk yang bersangkutan sudah pada tahap standarisasi menyangkut teknologi

yang dikandungnya. Pada tahapan ini negara B merupakan negara net exporter.

5. Tahap Kembali Mengimpor

Nilai indeks ISP kembali menurun antara 1.00 sampai dengan 0.00. Pada

tahap ini industri di negara B kalah bersaing di pasar domestiknya dengan industri

yang ada di negara A, dan produk dalam negeri lebih sedikit dari pada permintaan

dalam negeri.

Page 71: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

BAB IV

GAMBARAN UMUM KOPI

4.1. Perkembangan Kopi Di Indonesia

Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696 ketika Belanda membawa

kopi dari Malabar, India, ke Jawa. Mereka membudidayakan tanaman kopi tersebut

di Kedawung, sebuah perkebunan yang terletak dekat Batavia. Namun upaya gagal

karena tanaman tersebut rusak oleh gempa bumi dan banjir. Upaya kedua dilakukan

pada tahun 1699 dengan mendatangkan stek pohon kopi dari Malabar. Pada tahun

1706 sampel tanaman kopi yang dihasilkan dari tanaman di Jawa dikirim ke negeri

Belanda untuk diteliti di Kebun Raya Amsterdam. Hasilnya sukses besar, kopi yang

dihasilkan berkualitas sangat baik. Selanjutnya tanaman kopi ini dijadikan bibit

bagi seluruh perkebunan yang dikembangkan di Indonesia. Belanda memperluas

areal bidudaya kopi ke Sumatera, Sulawesi, Bali, dan pulau lainnya yang ada di

Indonesia (Afriliana, 2018: 4).

Pada tahun 1878 terjadi tragedi yang memilukan, hampir seluruh perkebunan

kopi di Indonesia terutama di dataran rendah rusak terserang penyakit karat daun

atau (Ilemileia vastatrix (IIV). Kala itu semua jenis kopi yang ditanam adalah

Arabika. Untuk menanggulanginya, Belanda mendatangkan jenis kopi liberika

yang diperkirakan lebih tahan terhadap penyakit karat daun. Sampai beberapa

tahun, kopi liberika menggantikan kopi arabika di perkebunan dataran rendah. Di

pasar Eropa kopi liberika (Coffea liberica) saat itu dihargai sama dengan kopi

arabika. Namun rupanya tanaman kopi liberika juga mengalami hal yang sama,

rusak terserang karat daun (Afriliana, 2018: 4).

Page 72: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

72

Tahun 1907, Belanda mendatangkan spesies lain yaitu kopi robusta (Coffea

robusta). Usaha kali ini berhasil hingga saat ini perkebunan-perkebunan kopi

robusta yang ada di dataran rendah bisa bertahan. Pasca kemerdekaan Indonesia,

seluruh perkebunan kopi Belanda yang ada di Indonesia dinasionalisasikan. Sejak

saat itu Belanda tidak lagi menjadi pemasok kopi dunia (Afriliana, 2018: 5).

4.2. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Kopi di Indonesia

Luas areal untuk membudidayakan kopi di Indonesia tahun 2018 mencapai

lebih dari 1.2 juta Ha. Budidaya kopi di Indonesia didominasi oleh kopi yang

diusahakan oleh rakyat atau lebih dikenal dengan perkebunan rakyat (PR) yang

mencapai 95.37%. Sedangkan Perkebunaan Besar Negara (PBN) sebesar 2.25%

dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) 2.48% (Kementerian Pertanian, 2018).

Tabel 7. Luas Areal Kopi di Indonesia Tahun 2008-2018.

Tahun

Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)

PR PBN PBS Indonesia PR PBN PBS Indonesia

2008 1.236.842 22.442 35.826 1.295.110 669.942 17.332 10.742 698.016

2009 1.217.506 22.794 25.935 1.266.235 653.918 14.387 14.385 682.690

2010 1.162.810 22.681 24.873 1.210.364 657.909 14.065 14.947 686.921

2011 1.184.967 22.572 26.159 1.233.698 616.429 9.099 13.118 638.646

2012 1.187.669 22.565 25.056 1.235.290 661.827 13.577 15.759 691.163

2013 1.194.081 22.556 25.076 1.241.713 645.346 13.945 16.591 675.881

2014 1.230.495 22.369 24.462 1.230.495 612.877 14.293 16.687 643.857

2015 1.183.244 22.366 24.391 1.230.001 602.371 19.703 17.281 639.355

2016 1.198.900 23.367 24.391 1.246.657 632.005 14.628 17.238 663.871

2017 1.204.882 23.509 24.405 1.253.798 685.799 14.941 17.222 717.962

2018*) 1.210.166 23.525 25.445 1.259.136 685.787 19.926 16.748 722.461

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan RI (2018) PBN : Perkebunan Besar Negara PBS : Perkebunan Besar Swasta

*) Angka sementara

Page 73: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

73

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata luas areal selama sebelas

tahun mencapai 1.245.681 Ha. Selama 2008-2018 luas areal pengusahaan budidaya

kopi secara nasional mengalami tren penurunan. Pada tahun 2008 luas areal

perkebunan kopi seluas 1.295.110 Ha dan 2018 menurun hingga mencapai

1.259.136 Ha. Luas lahan perkebunan terendah berada pada tahun 2015 sebesar

1.230.001 Ha. Hal ini terjadi akibat penurunan pada semua lini pengusahaan, PR

mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 47.251 Ha, PBN menurun 3 Ha dan

PBS menurun 71 Ha.

Gambar 7. Luas Areal Kopi Arabika dan Kopi Robusta.

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan RI (2018)

Jenis kopi yang diusahakan di Indonesia mayoritas robusta mencapai

81.44% sementara jenis arabika hanya mencapai 18.56% (Kementerian Pertanian.

2018). Berdasarkan Gambar 7 perkembangan luas areal kopi robusta memiliki tren

yang cenderung menurun setiap tahunnya. Berbanding terbalik, luas areal kopi

arabika menunjukan tren kenaikan pada setiap tahunnya. Penanaman kopi jenis

-

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Lu

as A

real

(H

a)

Tahun

Luas Areal Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Robusta Arabika Linear (Robusta) Linear (Arabika)

Page 74: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

74

robusta pada tahun 2007-2018 mencapai luas areal rata-rata 946.579 Ha. Sedangkan

untuk jenis arabika hanya mencapai luas areal rata-rata 297.794 Ha.

Gambar 8. Produksi Kopi Arabika dan Kopi Robusta.

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan RI (2018)

Berbeda dengan tren luas areal perkebunan yang menurun, produksi kopi

Indonesia berfluktuatif cenderung mengalami kenaikan. Produksi kopi nasional

sebelas tahun terakhir rata-rata 678.256,64 Ton. Gambar 8 menunjukan

perkembangan produksi kopi menunjukan dua tren yang berbeda, dimana jenis

robusta menunjukan tren produksi yang menurun. Produksi robusta dalam sebelas

tahun terakhir memang menagalami pernurunan produksi. Dilihat pada data

Kementerian Pertanian (2018) tahun 2008 produksinya mencapai 550.920 Ton

namun 2018 produksinya menurun hanya sebesar 487.604 Ton. Sebaliknya tren

pertumbuhan produksi jenis arabika cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada

tahun 2008 produksinya sebesar 147.096 Ton dan 2018 meningkat menjadi 187.031

Ton.

-

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020

To

n

Tahun

Produksi Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Produksi Kopi Robusta Produksi Kopi Arabika

Linear (Produksi Kopi Robusta) Linear (Produksi Kopi Arabika)

Page 75: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

75

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2018) produktivitas kopi nasional

sebesar 710.44 Kg/Ha. Perkembangan produktifitas kopi priode 2001-2018

berdasarkan jenis, menunjukkan meskipun luasan jenis arabika hanya memiliki

share kurang dari 20% tetapi produktivitasnya cenderung lebih tinggi dengan rata-

rata sebesar 787.46 Kg/Ha dibandingkan produktivitas jenis robusta hanya sebesar

692.10 Kg/Ha. Dari sisi pertumbuhannya, produktivitas jenis arabika mengalami

rata-rata peningkatan lebih tinggi sebesar 3.55% pertahun sementara jenis robusta

hanya meningkat 0.57% pertahun. Produktivitas kopi di Indonesia menurut status

pengusahaannya disajikan terperinci pada Lampiran 1.

4.3. Harga dan Konsumsi Kopi di Indonesia

Harga kopi ditingkat produsen Indonesia berdasarkan data BPS sebelas

tahun terakhir menunjukan pertumbuhan yang signifikan meningkat. Harga kopi

menunjukan tren peningkatan mencapai rata-rata 7% pertahun. Harga produsen

kopi robusta pada tahun 2008 sebesar Rp. 13.722 perKg meningkat menjadi Rp.

25.305 perKg pada tahun 2018. Data terperinci dapat disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Perkembangan Harga Kopi di Indonesia 2008-2018. Tahun Harga Kopi Pertumbuhan

2008 13.722 -

2009 14.007 2.08 %

2010 14.217 1.50 %

2011 15.673 10.23 %

2012 16.406 4.68 %

2013 15.884 -3.18 %

2014 17.510 10.24 %

2015 19.135 9.28 %

2016 19.813 3.55 %

2017 24.802 25.18 %

2018 25.305 2.3 %

Rata-Rata 17.861 7 %

Sumber: BPS (2019)

Page 76: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

76

Konsumsi kopi di Benua Asia memiliki nilai perumbuhan tertinggi didunia,

tidak terlepas dengan negara Indonesia. Pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia

memiliki nilai tetinggi yaitu sebesar 4%. Pada tahun 2018/19 konsumsi kopi

Indonesia sebesar 4.800 juta kantong, namun menurun menjadi 4.776 juta kantong

pada 2019/20 (FAO, 2020).

4.4. Ekspor dan Impor Kopi Indonesia

Perkembangan volume dan nilai ekspor kopi dalam kurun waktu 2008-2018

secara volume mengalami penurunan sebesar 1.48% pertahun, namun nilai

ekspornya naik sebesar 1.88% pertahun. Penurunan ekspor kopi Indonesia paling

tinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar 40.15% (Kementerian Pertanian, 2019).

Berdasarkan data UN Comtrade tahun 2017 volume ekspor kopi Indonesia

467.797.006 Kg menjadi 279.960.851 Kg di tahun 2018. Hal ini juga

mengakibatkan nilai perdagangan menurun sebesar 31.10% atau mencapai 369.10

juta US$. Data dijabarkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Perkembangan Nilai Perdagangan dan Volume Ekspor.

Sumber: UN Comtrade (2019)

-

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020

US

$/K

G

Tahun

Perkembangan Ni la i Perdagangan dan

Volume Ekspor

Volume EksporNilai Perdagangan

Page 77: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

77

Kondisi perdagangan kopi cenderung surplus menjadikan kopi penyumbang

devisa negara. Hal ini diperkuat dengan neraca perdagangan kopi selama 2009-

2018 mengalami surplus dengan nilai rata-rata 1.032.40 juta US$ dan nilai rata-rata

ekspor sebesar 1.032.40 juta US$ sedangkan nilai impor rata-rata hanya 58.62 juta

US$. Negara tujuan ekspor tahun 2018 tersebar disepuluh negara tujuan ekspor.

Pasar ekspor kopi utama Indonesia adalah Amerika Serikat yang mencapai total

52.10 ribu Ton dengan nilai perdagangan mencapai 253.77 juta US$ selain itu

terdapat Malaysia, Jepang, Mesir, Italia, Jerman, Maroko, Georgia dan Inggris

(Kementerian Pertanian. 2019) .

Walaupun Indoenesia merupakan negara keempat ekpor kopi dunia masih

melakukan impor kopi dari beberapa negara. Pada tahun 2018 berdasarkan data UN

Comtrade Indonesia mengimpor kopi dari dunia sebanyak 78.847.137 Kg dengan

nilai perdagangan mencapai 155.778331 US$. Indonesia sendiri memiliki tiga

negara terbesar berdasarkan volume impor kopi ke Indonesia. Ketiga negara itu

adalah Vietnam, Brazil dan Timor Leste. Vietnam dengan 64.803.886 Kg dan nilai

perdagangan mencapai 117.145.597 US$. Brazil dengan 4.508.707 Kg yang

mencapai 12.666.590 US$ nilai perdaganganya. Serta Timor Leste mencapai

1.838.700 dengan nilai perdaganganya mencapai 2.477.708 US$.

4.5. Luas Areal dan Produksi Kopi Di Dunia

Perkembangan luas areal kopi di dunia tahun 2008-2017 mengalami tren

meningkat pada setiap tahunnya, ditunjukan pada Tabel 9. Pada tahun 2008-2017

luas areal kopi dunia untuk perkebunan kopi rata-rata mencapai 10.578.156 Ha.

Page 78: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

78

Perkembangan luas areal mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 0.35 selama

2008-2017. Berdasarkan data FAO luas areal tertinggi disumbang oleh Brazil

dengan rata-rata mencapai 1.971.274 Ha (18.29%). Posisi kedua adalah Indonesia

dengan rata-rata luas areal mencapai 1.236.902 Ha (11.47%). Posisi ketiga Pantai

Gading, Kolombia dan Meksiko dengan rata-rata luas areal sebesar 881.003 Ha

(8.17%), 789.025 Ha (7.32%) dan 669.710 Ha (6.21%). Sementara Ethiopia dengan

rata-rata luas areal sebesar 629.789 Ha (5.84%) berada diposisi keenam. Keenam

negara ini mampu berkontribusi sebesar 57.3% dari total luasan tanaman

mengahasilkan kopi di dunia.

Tabel 9. Luas Areal dan Produksi Kopi di Dunia Tahun 2008-2017.

Tahun

Luas Areal

(Ha)

Pertumbuhan

(%)

Produksi

(Ton)

Pertumbuhan

(%)

Produktivitas

(Kg/Ha)

2008 10,584,476 8,489,936 802.10

2009 10,462,682 (1.15) 7,794,226 (8.19) 745.00

2010 10,532,027 0.66 8,478,007 8.77 805.00

2011 9,935,004 (5.67) 8,387,743 (1.06) 844.30

2012 10,364,007 4.32 8,823,713 5.20 851.40

2013 10,579,972 2.08 9,010,265 2.11 844.60

2014 10,566,262 (0.13) 8,927,265 (0.92) 836.70

2015 10,992,327 4.03 8,982,020 0.64 810.20

2016 10,884,177 (0.98) 9,427,902 4.94 859.40

2017 10,880,628 (0.03) 9,327,318 (1.07) 849.80

Rata-

Rata 10,578,156 0.35 8,764,840 1.16 825.00

Sumber: FAO, Diolah oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan RI (2019)

Perkembangan produksi kopi di dunia dari tahun 2008-2017 yang

dijabarkan pada Tabel 9. Pada tahun 2008 produksi kopi di dunia mencapai

8.489.936 Ton, mengalami kenaikan menjadi 9.327.318 Ton pada tahun 2017.

Kenaikan produksi diakibatkan peningkatan luas areal pengusahaan tanaman kopi

di dunia. Pada tahun 2008-2017 produsen terbesar kopi terbesar adalah Brazil

dengan rata-rata produksi 3.30 juta Ton, posisi kedua ditempati Vietnam dengan

Page 79: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

79

rata-rata produksi 1.67 juta Ton. Posisi ketiga yaitu Kolombia dengan rata-rata

produksi sebesar 765.62 ribu Ton. Selanjutnya posisi keempat dengan rata-rata

produksi 683.64 ribu Ton per tahun adalah Indonesia (Kementerian Pertanian,

2019).

Laju produktivitas kopi dunia selama 2008-2017 rata-rata sebesar 825

Kg/Ha. Produktivitas terendah berada pada tahun 2009 dengan produktivitas hanya

sebesar 745 Kg/Ha. Pada tahun 2016 produktivitas kopi dunia memiliki nilai paling

tinggi mencapai 859.4 Kg/Ha (Kementerian Pertanian, 2019). Laju produktivitas

kopi dunia mengalami tren naik pada setiap tahunnya.

4.6. Harga Kopi Di Dunia

Harga kopi dunia mengalami fluktuatif cenderung mengalami penurunan

pada harga kopi baik jenis arabika ataupun robusta. Ketersediaan kopi yang berada

di pasar internasional mempengaruhi harga kopi itu sendiri. Berlebihnya

ketersediaan mampu membuat harga kopi menjadi rendah dan berlaku juga

sebaliknya. Gambar 10 menunjukan harga bulanan kopi dunia memiliki tren

menurun untuk kedua jenis kopi. Berdasarkan pada Bursa Liffe London harga rata-

rata jenis robusta mengalami penurunan selama empat tahun. Tahun 2019

merupakan harga terendah kopi robusta dengan nilai rata-rata hanya sebesar 1.4

US$/Kg atau Rp. 19.767,05/Kg melemah sebesar 0.25 US$ dari tahun sebelumnya

dengan harga 1.66 US$/Kg atau Rp. 23.573,28/Kg. Sama halnya dengan jenis

robusta, jenis arabika mengalami penurunan juga. Berdasarkan data NewYork

Arabica Coffee Price harga rata-rata jenis arabika tahun 2019 tercatat 2.74 US$/Kg

Page 80: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

80

atau Rp. 38.671,08/Kg. Harga ini menurun 0.01 US% dari tahun sebelumnya yaitu

2.75 US$/Kg atau Rp. 38.951,20/Kg. Data dijabarkan pada Gambar 10 dan

Lampiran 2.

Gambar 10.Harga Bulanan Kopi Dunia

Sumber: NewYork Arabica Coffee Price, Bursa Liffe London (2020) (diolah)

Konsumsi kopi di dunia meningkat rata-rata 2.2% pada setiap tahunnya.

Berdasarkan Tabel 10 konsumsi kopi dunia mengalami penurunan, pada

pertengahan tahun 2020 sebesar 164.487 juta kantong dari pada tahun pertengahan

tsebelumnya yang mencapai 165.269 juta kantong. Benua Asia dan Pasifik

memiliki nilai tertinggi dalam laju pertumbuhan diantara benua yang lain dengan

laju 2.7%. Konsumsi tertinggi kopi dunia berada di Benua Eropa mencapai 55.615

juta kantong ditahun 2020. Terjadi penurunan konsumsi untuk benua Arfika yang

memiliki laju prertumbuhan -2% atau hanya mengkonsumsi 9.800 juta kantong.

- 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00

US

$/K

g

Harga Bulanan Kopi Dunia

Arabika/Kg Robusta/Kg Linear (Arabika/Kg) Linear (Robusta/Kg)

Page 81: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

81

Tabel 10. Konsumsi Kopi Dunia.

Negara 2016/17 2017/18 2018/19 2019/20 Pertum-

buhan

Dunia 158.125 159.913 165.269 164.487 2.2%

Afrika 10.843 9.808 9.890 9.800 -2

Asia dan Ocenia 34.395 34.832 35.595 35.276 2.7

Amerika Tengah dan

Meksiko

5.173 5.252 5.322 5.294 0.4

Eropa 52.045 53.158 55.714 55.615 1.3

Amerika Utara 29.559 29.941 31.644 31.578 1.6

Amerika Selatan 26.111 26.922 27.077 26.924 1.9 Dalam ribuan 60-Kg kantung.

Sumber: FAO (2020)

4.7. Perdagangan Kopi Di Dunia

Perdagangan luar negeri menggambarkan transaksi ekspor dan impor

barang dalam suatu priode tertentu yang terjadi antara suatu penduduk satu negara

dengan negara lainnya. Nilai perdagangan kopi di dunia dalam berbagai jenis yang

diklasifikasi berdasarkan kode HS. Kode HS adalah suatu pengkodean kelompok

barang yang disusun oleh World Customs Organization (WCO) untuk keperluan

perdagangan internasional. Baik volume maupun nilai perdagangan kopi dari tahun

2008-2018 mengalami fluktuatif dan memiliki tren naik pada keduanya dapat

dilihat dalam Gambar 11.

Gambar 11. Nilai Perdagangan dan Volume Ekspor Kopi.

Sumber: UN Comtrade (2019)

-

10,000,000,000

20,000,000,000

30,000,000,000

40,000,000,000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kg/U

S$

Tahun

Nilai Perdagangan dan Volume Ekspor Kopi di Pasar Internasional

Nilai Perdagangan Volume EksporLinear (Nilai Perdagangan) Linear (Volume Ekspor)

Page 82: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

82

Ekspor dan impor untuk komoditas kopi memang berfluktuatif dalam

sebelas tahun terakhir. Namun nilai volume ekspor masih lebih tinggi jika

dibandingkan dengan nilai impornya. Berdasarkan data UN Comtrade tahun 2008

nilai perdagangan mencapai 21.224.654.059 US$ dengan volume ekspor mencapai

6.857.045.520 Kg. Tahun 2018 nilai perdagangan mencapai 27.377.403.485 US$

dan volume ekspor mencapai 6.956.461.521 Kg.

Page 83: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Struktur Pasar Kopi Indonesia di Pasar Internasional

Mengetahui besarnya penguasaan pasar oleh masing-masing negara

eksportir adalah hal yang sangat penting untuk mengetahui struktur pasar kopi yang

terbentuk didalam perdagangan kopi internasional. Pasar kopi internasional

dikuasai oleh Brazil, Vietnam, Kolombia dan Indonesia sendiri menempati urutan

ke empat. Tren perkembangan dalam pasar kopi sendiri dapat diamati dari nilai

penguasaan pertumbuhan pasar negara itu sendiri.

Gambar 12. Grafik Pangsa Pasar Empat Negara Eksportir Utama Kopi.

Sumber: UN Comtrade (2019) (diolah)

Berdasarkan pada Gambar 12 grafik pangsa pasar selama 2008-2018 negara

Brazil mengusai pangsa pasar rata-rata sebesar 18.38%. Sementara Vietnam dan

Kolombia saling bergantian menduduki posisi kedua dan ketiga dengan menguasai

pangsa pasar masing-masing sebesar 9.42% dan 7.92%. Indonesia sendiri dengan

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pan

gsa

Pas

ar

Tahun

Grafik Pangsa Pasar Empat Negara Eksportir Utama Kopi

Brazil Kolombia Indonesia Viet Nam

Page 84: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

84

nilai stabil pada posisi keempat dengan rata-rata pangsa pasar 3.70%. Pada tahun

2012 negara Brazil dan Kolombia memiliki nilai pangsa pasar terendah yang

disebabkan oleh penurunan volume ekspor dikedua negara selama sebelas tahun

terakhir. Pada tahun tersebut Brazil dan Kolombia hanya mengekspor kopi masing-

masing sebesar 1.505.964.866 Ton dan 400.650.851 Ton. Berbanding terbalik,

Vietnam dan Indonesia pada tahun ini mengalami peningkatan volume ekspor

masing-masing menjadi 1.711.163.952 Ton dan 448.590.626 Ton. Indonesia

sendiri stabil dengan pangsa pasar yang dimiliki. Hal ini diakibatkan karena tidak

melakukan peningkatan dan penurunan volume ekspor yang signifikan. Nilai

pangsa pasar dapat dijadikan indikator untuk menentukan tingkat kekuatan pasar

itu sendiri. Jika nilainya semakin tinggi maka negara tersebut mampu untuk

berperan andil dalam mempengaruhi harga dan melawan pesaing yang masuk

dalam industri komoditas tersebut. Nilai pangsa pasar tertinggi dimiliki oleh negara

Brazil. Brazil mampu mempengaruhi harga kopi di pasar internasional karena

merupakan pemengang pangsa pasar tertinggi.

Metode Herfindal Index (HI) merupakan alat analisis kuantitatif yang

dilakukan untuk dapat memperlihatkan tingkat konsentrasi dan mengetahui struktur

kopi di pasar internasional. Struktur pasar sendiri menjelaskan bagaimana negara

produsen dapat masuk dan bersaing di pasar komoditi tersebut. Herfindal Index

(HI) menggunakan perhitungan semua negara eksportir di pasar internasional yang

terlibat. Kode HS yang digunakan adalah 0901 pada tahun 2008 sampai 2018.

Berikut disajikan Tabel 11 perhitungan Herfindahl Index (HI).

Page 85: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

85

Tabel 11. Nilai HI Eksportir Kopi di Pasar Internasional 2008-2018.

Tahun HI Jumlah Eksportir

2008 785.07 146 Negara

2009 736.23 147 Negara

2010 802.18 149 Negara

2011 825.71 145 Negara

2012 679.20 148 Negara

2013 676.24 147 Negara

2014 754.09 148 Negara

2015 694.33 142 Negara

2016 661.25 139 Negara

2017 648.71 139 Negara

2018 725.88 124 Negara

Rata-Rata 726.30 143 Negara

Sumber: UN Comtrade (2019) (diolah)

Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa nilai rata-rata Herfindahl Index (HI)

untuk komoditas kopi di pasar internasional selama 2008-2018 adalah 726.30

dengan partisipasi rata-rata 143 negara. Nilai Herfindahl Index (HI) sendiri

mencerminkan penguasaan pangsa pasar suatu negara di pasar internasional. Dilihat

rata-rata nilai Herfindahl Index (HI) komoditas kopi di pasar internasional

berstruktur monopolistik. Berstruktur monopolistik dapat diartikan bahwa kondisi

pasar kopi internasioanal kompetitif yang memiliki tingkat persaingan penjualan

kopi tinggi. Memiliki hambatan masuk pasar kopi dunia yang relatif rendah karena

pedagang bebas keluar masuk dalam pasar komoditi tersebut. Profit yang dihasilkan

dalam perdagangan kopi dunia stabil atau normal. Serta keterbukaan baik informasi

maupun akses tentang perdagangan kopi internasional yang diterima oleh negara-

negara yang melakukan perdagangan cukup terbuka dan membantu negara tersebut.

Jika dilihat dimasing-masing keempat negara, Brazil memiliki rata-rata nilai

Herfindahl Index (HI) sebesar 342.70 yang berarti berstruktur monopolistik

Page 86: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

86

(100<HI<1000). Sedangkan Kolombia memiliki nilai rata-rata Herfindahl Index

(HI) 63.29, Vietnam dengan nilai 89.96 dan Indonesia sendiri dengan nilai 13.98.

Nilai ketiga negara tersebut memenuhi syarat sebagai negara yang berstruktur pasar

persaingan sempurna (HI<100). Berstruktur pasar persaingan sempurna memiliki

arti bahwa ketiga negara tersebut memiliki jumlah produsen sangat banyak, tidak

adanya hambatan masuk pasar, industri kopi tidak mampu menentukan harga yang

berlaku, profit yang cenderung normal dan terbukanya akan informasi pasar kopi

baik di pasar domestik maupun di pasar internasional.

5.2. Keunggulan Komparatif Kopi di Pasar Internasional.

Keunggulan komparatif untuk kode HS 0901 memperlihatkan bahwa

Indonesia memiliki keunggulan komparatif kuat namun berada dibawah ketiga

negara pesaingnya. Perhitungan RCA dilakukan dengan menganalisis keempat

negara berdasarkan volume tertinggi kopi di pasar internasional yaitu Brazil,

Vietnam, Kolombia dan Indonesia. Hasil perhitungan RCA disajikan pada gambar

berikut:

Gambar 13. Nilai RCA Eksportir Terbesar di Pasar Internasional 2008-2018.

Sumber: UN Comtrade (2019) (diolah)

0.00

20.00

40.00

60.00

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Nil

ai R

CA

Tahun

Nilai RCA Eksportir Terbesar di Pasar Internasional

2008-2018.

Brazil Vietnam Kolombia Indonesia

Page 87: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

87

Berdasarkan Gambar 13 dalam kurun waktu 2008-2018 memperlihatkan

rata-rata nilai RCA untuk keempat eksportir utama komoditas kopi adalah 15.82.

Perhitungan nilai RCA eksportir kopi terbesar dijabarkan pada Lampiran 3. Nilai

rata-rata RCA Kolombia yang dimiliki selama 2008-2018 sebesar 31.38. Kolombia

sebagai eksportir ketiga terbesar dengan volume 722.540.479 Kg pada tahun 2018

ke pasar internasional. Walaupun demikian nilai RCA yang dimiliki negara tersebut

mampu mengalahkan pesaingnya. Tradeline nilai RCA Kolombia menunjukan tren

meningkat pada setiap tahunnya. Nilai RCA tertinggi Kolombia pada tahun 2016

sebesar 41.86. Kolombia mengalami kenaikan volume ekspor kopi menjadi

739.529.802 Kg. Nilai perdagangan sebesar 2.462.525.547 US$. Volume tersebut

merupakan volume ekspor tertinggi dalam sebelas tahun terakhir yang dilakukan

negara tersebut. Tahun 2012 merupakan tahun dengan nilai RCA terkecil sebesar

17.85 yang diakibatkan oleh penurunan volume ekspor menjadi 400.650.851 Kg

pada tahun tersebut. Kolombia sendiri memiliki kondisi ideal untuk budidaya kopi

yaitu antara 1200 dan 1800 m diatas permukaan laut, suhu yang hangat diantara 17

゜ C - 23 ゜ C, dan rata-rata curah hujan mencapai 2000 milimeter yang

didistribusikan secara merata. Kopi Kolombia hanya dapat diekspor jika memenuhi

parameter kualitas minimum di negaranya, yang akan ditinjau di semua pelabuhan

tempat kopi diekspor. Pengawasan ini dilakukan oleh Almacafé. Almacafé sendiri

merupakan perusahaan logistik nasional milik Kolombia yang salah satu fungsinya

untuk mengawasi ekspor kopi dari Kolombia. Agar biji kopi dapat diekspor, harus

melalui berbagai analisis kualitas sensorik, granulometri, dan kelembaban sesuai

dengan peraturan. Melalui Program 100% Kolombia, pembeli biji kopi hijau dari

Page 88: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

88

Kolombia mereka harus menjual kembali dengan merek Kolombia 100% terhadap

konsumen diseluruh dunia (Café de Colombia, 2020).

Brazil menduduki posisi pertama dalam eksportir kopi di pasar

internasional, namun nilai RCA Brazil menempati urutan ke dua dengan nilai 14.38.

Nilai RCA terkecil dimiliki negara tersebut tahun 2017 yaitu 11.89. Pada tahun ini

Brazil mengalami masalah internal politik yang mengakibatkan perlemahan

pertumbuhan ekonomi dan kehilangan investor. Menurunnya nilai mata uang Brazil

hingga 15% juga dialami pada tahun 2013 yang mengakibatkan penurunan nilai

RCA hinga 12.99 tahun 2013 (Husein, 2013). Volume ekspor kopi Brazil

meningkat dari tahun 2012 sebesar 1.505.964.866 Kg menjadi sebesar

1.701.161.675 Kg pada tahun 2013. Namun nilai perdagangan turun dari

5.740.321.132 US$ menjadi 4.598.099.666 US$ ditahun tersebut. Nilai mata uang

sebuah negara ditentukan oleh relasi penawaran dan permintaan (supply-demand)

atas mata uang tersebut (Silitonga, Dkk. 2017: 53). Nilai RCA Brazil dan Vietnam

tidak terpaut jauh. Vietnam yang menduduki nilai RCA ketiga dengan nilai rata-

rata sebesar 13.69. Nilai tertinggi yang dimiliki Vietnam tahun 2008 sebesar 24.86.

Trendline yang dimiliki Vietnam menunjukan penurunan yang dibuktikan dari

tahun 2008-2018 nilai RCA negara tersebut menurun pada setiap tahunnya. Nilai

RCA terendah yang dimiliki oleh Vietnam sebesar 7.93 pada tahun 2015. Vietnam

merupakan negara pengekspor kopi jenis robusta terbesar dunia. Jenis ini pada

empat tahun mengalami pelemahan harga jual jika dilihat dalam Bursa Liffe London

yang mengakibatkan nilai perdagangan menurun. Keadaan ini jga membuat petani

kopi Vietnam tidak mau menjual dengan harga rendah.

Page 89: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

89

Indonesia sendiri merupakan negara ke empat yang menempati nilai RCA

dengan rata-rata 3.82. Nilai ini menunjukan bahwa Indonesia sendiri memiliki

keunggulan komparatif. Nilai RCA Indonesia dapat dikatakan stabil pada sebelas

tahun berada pada kisaran nilai 5.33 – 2.57. Nilai terkecil RCA 2.57 pada tahun

2011 yang disebabkan penurunan volume ekspor kopi Indonesia yang hanya

346.492.592 Kg ke pasar internasional (UN Comtrade, 2019). Penurunan volume

ekspor ini diakibatkan penurunan produksi kopi nasional sebesar 48.274 Ton dari

tahun sebelumnya, menjadi hanya menjadi 638.646 Ton pada 2011. Penurunan

produksi nasional disebabkan lahan perkebunan rakyat khususnya jenis robusta

dialih fungsikan perkebunan kakao dan kelapa sawit yang mengakibatkan produksi

kopi jenis robusta menurun sebesar 18.598 Ton (BPS, 2018). Hal tersebut

dijabarkan dalam Tabel 12.

Tabel 12. Luas Areal Perkebunan Kopi, Kakao, dan Kelapa Sawit.

Komoditas Luas Areal Perkebunan Rakyat (Ha) Pertumbuhan (%)

2010 2011

Kopi 958.782 940.184 - 1.94

Kakao 1.558.421 1.638.329 5.13

Kelapa Sawit 3.387.257 3.752.480 10.78 Sumber: BPS (2018)

5.3. Keunggulan Komparatif Kopi di Negara Tujuan.

Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang cukup kuat hampir di

sepuluh negara tujuan utama ekspor kopi. Sepuluh negara tujuan kopi Indonesia

yang merujuk data BPS 2018 adalah Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Mesir,

Italia, Jerman, Maroko, Georgia dan Inggris. Bedasarkan data yang dianalisis

Page 90: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

90

Gambar 14 merupakan hasil analisis nilai RCA kopi Indonesia di negara tujuan

utama ekspor.

Gambar 14. Nilai RCA Kopi Indonesia di 10 Negara Tujuan Utama.

Sumber: UN Comtrade (2019) (diolah)

Berdasarkan Gambar 14 bahwa selama sebelas tahun didapatkan bahwa

rata-rata nilai RCA kopi Indonesia disepuluh negara tujuan adalah 34.20.

Perhitungan nilai RCA kopi Indonesia di negara tujuan dijabarkan pada Lampiran

4. Nilai RCA tertinggi adalah negara Maroko hal ini ditunjukan dengan nilai rata-

rata RCA mencapai 146.5 dan terendah adalah Jepang dengan nilai rata-rata 2.0.

Indonesia merupakan negara utama impor kopi di Maroko. Produk ekspor

Indonesia ke Maroko yang mencatat nilai terbesar adalah kopi (Kementerian Luar

Negeri, 2013). Berdasarkan data UN Comtrade (2020) pada tahun 2018 Indonesia

mengekspor kopi 10.551.947 Kg ke negara tersebut. Perkembangan nilai RCA yang

dimiliki Maroko berfluktuatif dalam sebelas tahun belakangan. Nilai RCA tertinggi

pada tahun 2008 dengan nilai 201.0 dan terendah tahun 2015 dengan nilai 105.4.

Tahun 2018 Indonesia memenuhi pasokan kopi di Maroko sebanyak 50.4% dari

0.0

50.0

100.0

150.0

200.0

250.0

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Nil

ai R

CA

Tahun

Nilai RCA Kopi Indonesia di 10 Negara Tujuan Utama.

USA Malaysia Jepang Mesir Italia

Jerman Maroko Georgia Singapura Inggris

Page 91: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

91

total keseluruhan kopi yang diimpor negara tersebut dengan nilai perdagangan

mencapai 21.262.873 US$.

Posisi kedua diduduki oleh negara Georgia dengan nilai rata-rata RCA

sebesar 106. Nilai RCA tertinggi sebesar 169.6 pada tahun 2011 dan nilai terendah

RCA 80.3 pada tahun 2014. Posisi ketiga diduduki oleh negara Mesir dengan rata-

rata 29.7. Perkembangan nilai RCA kopi Indonesia ke Mesir berfluktuatif dimana

nilai RCA tertinggi pada tahun 2018 sebesar 54.0. Nilai RCA terendah dengan

21.04 pada tahun 2011. Pada tahun ini Mesir mengalami ketidakstabilan politik,

mengakibatkan krisis ekonomi yang mempengaruhi perdagangan global. Nilai mata

uang negara Mesir menjadi lemah yang mengakibatkan nilai perdagangan tahun itu

mengalami penurunan.

Posisi keempat oleh negara Inggris dengan nilai rata-rata 18.4. Posisi kelima

oleh Jerman dengan nilai rata-rata 10.9. Posisi keenam oleh Italia dengan nilai rata-

rata 8.7. Diposisi ketujuh oleh Malaysia dengan nilai rata-rata 8.3. Posisi delapan

oleh Amerika Serikat dengan nilai rata-rata 6.3. Posisi kesembilan dan sepuluh

ditempati oleh negara Singapura dan Jepang dengan masing-masing nilai 5.3 dan

2.0. Komoditas kopi Indonesia memiliki daya saing kuat di negara tujuan utama

ekspor karena nilai RCA melebihi angka satu.

Jika berdasarkan data UN Comtrade 2018 keempat negara memiliki empat

tiga negara tujuan utama dalam perdaingan pasar kopi yaitu Amerika Serikat,

Jerman, Jepang dan Italia. Menurut Kemendag (2017) Amerika Serikat merupakan

negara yang paling besar dalam mengkonsumsi kopi dan pembeli terbesar untuk

produk-produk industri dunia. Amerika Serikat mampu membeli kopi dengan harga

Page 92: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

92

tinggi terutama pada produk kopi yang berkualitas dan berciptarasa tinggi yang

menghasilkan ketahanan produk. Secara umum permintaan akan kopi sendiri

dinegara ini cukup tinggi, namun letak geografis yang dimiliki tidak mendukung

untuk budidaya kopi yang mengharuskan impor dari negara lain. Posisi negra

Jerman dalam impor produk kopi yang cukup besar itu dikarenakan statusnya

sebagai negara re-export terbesar dalam biji kopi yang sudah diolah ke dunia. Kopi

yang diimpor oleh jerman lebih banyak pada produk kopi yang belum diroasting

(panggang) mengingat jerman memiliki teknologi dan sistem termodern didalam

proses roasting. Selain itu Jerman merupakan salah satu negara re-eksportir terbesar

di Eropa. Indonesia yang memiliki nilai RCA yang lebih rendah dibandingkan

keempat negara utama ekportir memiliki kesempatan dan mampu bersaing.

Indonesia dengan coffee speciality yang dimiliki dengan negara-negara tersebut

baik peningkatan secara kualitas dan kuantitas.

5.4. Keunggulan Kompetitif Diamond Porter Sistem

Teori ini bertujuan menganalisa keunggulan kompetitif untuk menjelaskan

perdagangan kopi Indonesia yang tidak dapat dijelaskan oleh model keunggulan

komparatif. Teori ini menjelaskan permasalahan yang terjadi didalam perdagangan

kopi di pasar internasional. Teori ini juga digunakan untuk melihat daya saing

dengan melihat faktor-faktor seperti faktor sumber daya, kondisi permintaan,

industri terkait dan pendukung, kondisi struktur, persaingan dan strategi didalam

negeri. Selain empat faktor utama terdapat faktor pendukung seperti peranan

pemerintah dan kesempatan yang dimiliki Indonesia.

Page 93: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

93

5.4.1. Komponen Utama

1. Kondisi Faktor Sumber Daya

Kondisi faktor dapat lihat dari berbagai aspek yang mendukung daya saing

yang mendukung sebuah produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, ilmu

pengetahuan dan teknologi, modal serta infrastruktur. Keempat kondisi faktor

sumber daya tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) Sumber Daya Alam

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam dan sumber

daya hayati berlimpah. Beberapa daerah yang dimiliki Indonesia sendiri terkenal

memiliki hasil yang baik dari sektor pertanian. Tanaman kopi dapat dikembangkan

di Indonesia karena iklim dan bentang alam yang mendukung disetiap daerah

masing-masing. Produksi kopi robusta perkebunan rakyat terbesar berada pada

Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung. Kedua provinsi tersebut

menyumbang sebesar 184.166 Ton dan 107.183 Ton dari total produksi kopi

robusta nasional. Kabupaten OKU Selatan menyumbang 48.523 Ton dari produksi

Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Lampung sendiri disumbang dengan produksi

terbanyak oleh Kabupaten Lampung Barat 51.482 Ton. Kopi arabika yang juga

dibudidayakan di Indonesia memiliki 2 provinsi tertinggi yaitu Provinsi Aceh dan

Sumatera Utara dengan produksi masing-masing 61.761 Ton dan 58.155 Ton dari

total produksi nasional kopi arabika. Kabupaten Aceh Tengah menyumbang 31.358

Ton dari total produksi Provinsi Aceh. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara

adalah Kabupaten Tapanuli Utara dengan kontribusi sebesar 13.924 Ton.

Page 94: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

94

Negara tropis merupakan negara yang tepat untuk pembudidayaan tanaman

kopi. Budidaya kopi yang baik bertujuan untuk menghasilkan kualitas kopi yang

maksimal. Indonesia memiliki beragam jenis kopi yang dapat dibudidayakan. Dari

berbagai jenis kopi yang dibudidayakan, jenis kopi arabika, robusta dan liberika

adalah jenis kopi yang paling umum dibudidayakan dan diperjualbelikan pasar

internasional. Good Agriculture Practies atau GAP on Caffea tentunya mengacu

pada tujuan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pengelolaan sumber

daya yang berhasil untuk usaha pertanian dalam memenuhi kebutuhan manusia

yang terus berubah sekaligus mempertahankan serta meningkatkan kualitas

lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Pemilihan lahan berdasarkan

pedoman Good Agriculture Practice atau GAP on Coffee untuk ketiga tanaman

tersebut berbeda satu dengan yang lainnya. Adapun persyaratan tumbuh lainnya

relatif sama untuk memaksimalkan kualitas dari tanaman kopi tersebut.

Tabel 13. Persyaratan Tumbuh Tanaman Kopi berdasarkan Iklim.

Unsur Arabika Robusta Liberika

Iklim Tinggi Tempat 1.000-2.000m

d.p.l

100-600m

d.p.l1

100-600m d.p.l

Curah Hujan 1.250-2.500m

d.p.l

1.250-2.500m

d.p.l

1.250-3.500m

d.p.l

Bulan Kering Curah hujan

<60

mm/bulan) 1-

3 bulan

Curah hujan

<60 mm/bulan)

±3 bulan

Curah hujan <60

mm/bulan) ±3

bulan

Suhu Udara Rata-rata 15-

25 derajat C

Rata-rata 21-24

derajat C

Rata-rata 21-30

derajat C

Tanah Kemiringan <30% <30% <30%

Kedalaman >100 cm >100 cm >100 cm

Tekstur Tanah Berlempung

dengan

struktur tanah

lapisan atau

remah

Berlempung

dengan struktur

tanah lapisan

atau remah

Berlempung

dengan struktur

tanah lapisan atau

remah

Sumber: Kementerian Pertanian (2014)

Page 95: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

95

2) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan

potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk sebuah produksi. Potensi yang

berada dalam sumber daya manusia sendiri harus mampu dikembangkan melalui

pembangunan pertanian agar mampu mengeluarkan kinerja terbaik yang dimiliki.

Pembangunan manusia sesungguhnya memiliki makna yang luas yaitu

menciptakan pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik budaya dan

lingkungan serta perubahan dalam kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, sumber

daya manusia harus diposisikan sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya

(BPS, 2019). Sektor perkebunan merupakan sektor yang paling fleksibel untuk

penyerapan tenaga kerja. Peran sumber daya manusia sendiri dapat dilihat dari

ketersediaan jumlah penyerapan tenaga dan kualitas pada masing-masing

pengusahaanya.

Menurut data Statistik Kopi 2017-2019 memperlihatkan bahwa secara

nasional perkebunan kopi dibudidayakan oleh para petani hingga mencapai 95%.

Posisi tersebut menunjukkan bahwa peranan petani kopi dalam perekonomian

nasional cukup signifikan. Secara nasional perkebunan kopi rakyat tahun 2017

menyerap jumlah petani sebanyak 1.770.508 KK. Penyerapan jumlah petani paling

besar terjadi di pulau Sumatera mencapai 729.286 KK. Berdasarkan Statistik

Indonesia 2019 nilai tukar petani Indonesia pada tahun 2017 sebesar Rp. 127.000

dan naik menjadi Rp. 129.930 pada tahun 2018.

Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) juga

memberikan peran andil dalam penyerapan tenaga kerja. Secara nasional

Page 96: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

96

menyerapan tenaga kerja sebanyak 67.973 tenaga kerja. Penyerap tenaga kerja di

PBN tertinggi pada jenis robusta berada di pulau Jawa sebesar 18.325 dan arabika

9.897. Sementara penyerapan tenaga kerja di PBS tertinggi pada jenis robusta

berada di pulau Jawa sebanyak 24.577 dan jenis arabika di pulau Sumatera

sebanyak 5.898. Data secara lengkap penyerapan petani dan tenaga kerja pada

perkebunan kopi di Indonesia disajikan pada Lampiran 5.

Keberhasilan program pembangunan pertanian didukung oleh peran

pegawai di lapangan. Sumber daya penyuluh sangat dibutuhkan dalam

pengembangan agribisnis kopi karena penyuluh memiliki fungsi yang strategis

dalam peningkatan kualitas petani dalam pemahaman budidaya sesuai GHP dan

GAP. Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantuan Penyuluh Pertanian (THL TB-PP)

berjumlah 12.135 orang. Menurut Bapak Hendratmojo Bagus Hudoro selaku

Kepala Subdirektorat Tanaman Penyegar Kementerian Pertanian menjelaskan

bahwa THL TB-PP untuk saat ini belum maksimal dikarenakan kinerja THL TB-

PP mengikuti sesuai program yang diselenggarakan oleh pemerintah. THL TB-PP

tidak hanya berfokus pada sektor tanaman perkebunan. PPL saat ini harus mampu

menguasai semua pendekatan sektor pertanian karena satu penyuluh satu desa. Saat

ini hanya terdapat 60%-70% desa yang memiliki THL TB-PP yang diharapukulan

mampu untuk menyelesaikan masalah didesa masing-masing.

3) Sumber Daya Modal

Modal merupakan hal penting dalam pengusahaan perkebunan kopi. Modal

sangat dibutuhkan terutama perkebunan rakyat. Pembudidaya kopi terutama petani

Page 97: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

97

selama ini memiliki akses yang terbatas terhadap permodalan perbankan. Program

pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah meningkatkan akses

pembiayaan UMKM kepada lembaga keuangan dengan pola peminjaman Kredit

Usaha Rakyat (KUR). Suku bunga KUR ini telah ditekan dari 7% menjadi 6% yang

berlaku efektif mulai 1 Januari 2010. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

memutuskan untuk merubah kebijakan KUR yang lebih prorakyat sebagai berikut

(1) Suku bunga diturunkan dari 7% menjadi 6%, (2) Total Platform KUR

ditingkatkan dari 140 Triliun menjadi 190 triliun pada tahun 2020 dan akan

ditingkatkan bertahap sampai dengan 325 triliun pada tahun 2024, (3) Peningkatan

platform KUR Mikro dari 25 juta menjadi 50 juta per debitur. Program ini

merupakan strategi pembangunan untuk mendukung kemandirian perekonomian

nasional dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan akses

pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan, peningkatan nilai tambah produk

dan jangkauan pemasaran, penguatan kelembagaan usaha, dan peningkatan

kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha.

KUR Khusus sendiri merupakan pembiayaan atau kredit modal kerja

maupun investasi kepada debitur individu atau perseorangan, badan usaha maupun

kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki anggunan

tambahan atau anggunan belum cukup, diberikan kepada kelompok yang dikelola

secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk

komoditas perkebunan rakyat. Sumber dana penyaluran KUR adalah 100% (seratus

persen) bersumber dari dana penyalur KUR. KUR Khusus diberikan kepada

penerima KUR dengan jumlah platform diatas Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta

Page 98: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

98

rupiah) dan paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) setiap individu

anggota kelompok. Pihak-pihak yang terlibat dalam Kredit Usaha Rakyat pada

tahun 2018 adalah 14 intansi pemerintah, 41 instansi perbankan penyalur, 11

instansi penjamin, dan 2 instansi pengawas. Data lengkap disajikan dalam

Lampiran 6.

Menurut Kepala Subdit Tanaman Penyegar, Kementerian Pertanian untuk

perkebunan kopi sendiri sebagian besar masyarakat atau perkebunan rakyat

menggunkan dana pribadi untuk seluruh kegiatan sebelum panen hingga pasca

panen. Hal tersebut dikarenakan persyaratan pengajuan KUR yang dirasa masih

sulit oleh para petani. Kopi merupakan tanaman unggulan sektor perkebunan

namun belum adanya penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam

negeri (PMDN). PMA dan PMDN yang masuk sebesar 70% terkonsentrasi pada

investasi komoditi kelapa sawit, 26% komoditi tebu dan hanya 4% untuk komoditas

perkebunan lainnya.

4) Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang penting dalam

mendukung terciptanya iklim kondusif. Beberapa sumber daya ilmu pengetahuan

dan teknologi ditunjang oleh lembaga penelitian, organisasi atau himpunan serta

lembaga pendidikan.

1. Lembaga Penelitian

Lembaga penelitian dalam pengembangan produksi kopi sangatlah penting.

Lembaga penelitian dapat dikembangkan baik oleh pemerintah atau dengan pihak

Page 99: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

99

swasta. Salah satu lembaga penelitian berasal dari pemerintah yaitu Balai Penelitian

Industri dan Penyegar (Balitrri) dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

(Puslitkoka) atau Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI.

Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) fungsi dan

tujuanya tidak berbeda jauh dengan Puslitkoka yang berada di Jawa Timur. Balitri

berada di Sukabumi, Jawa Barat. Balittri mempunyai tugas melaksanakan

penelitian tanaman industri dan penyegar (karet, kakao, kemiri sayur, kopi, kola,

iles-iles, teh, tamarin, makadamia, melinjo, jarak pagar, kemiri sunan, dan

penelitian bahan bakar minyak nabati (biofuel). Dalam melaksanakan tugasnya,

Balittri menyelenggarakan fungsi sebagai 1) pelaksanaan penelitian genetika,

pemuliaan, perbenihan, dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman industri dan

penyegar, 2) pelaksanaan penelitian morfologi, ekofisiologi, entomologi dan

fitopatologi tanaman industri dan penyegar, 3) pelaksanaan penelitian komponen

teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman industri dan penyegar, 4)

pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman industri dan penyegar, 5)

pemberian pelayanan teknis penelitian tanaman industri dan penyegar, 6) penyiapan

kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil

penelitian tanaman industri dan penyegar, dan 7) pelaksanaan urusan tata usaha dan

rumah tangga.

Puslitkoka ditetapukulan sebagai lembaga penelitian perkebunan untuk

penelitian dan pengembangan komoditas kopi dan kakao secara nasional.

Puslitkoka sendiri berfungsi untuk mendapatkan varietas atau klon unggulan baru,

inovasi teknologi untuk komoditas kakao dan kopi dari hulu (on farm), hilir (off

Page 100: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

100

farm) dan rantai pasoknya. Pelayanan dan pembinaan kepada perkebunan nusantara

untuk mempercepat alih teknologi. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan

oleh Puslitkako diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

pekebun, memajukan industri kopi dan kakao, meningkatkan pendapatan devisa

negara, dan efisiensi sumber daya alam serta peningkatan kemampuan IPTEK

dalam pengelolaan komoditas kopi dan kakao.

2. Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) atau Indonesia Coffee Exporters

Association (ICEA)

Untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam usaha perkopian

diperlukan organisasi profesi yang handal dan kokoh dalam menghadapi tuntutan

era globalisasi, sekaligus sebagai wadah pembinaan agar menjadi mitra dan duta

yang tangguh bersama pemerintah dalam menghadapi kancah perkopian baik secara

nasional maupun internasional. GAEKI adalah wadah pemersatu bagi pelaku usaha

dibidang perkopian yang dapat menampung seluruh perusahaan perkopian nasional

baik dari hulu sampai hilir bahkan kesektor pemasaran dan ekspor maupun pasar

domestik. Tujuan didirikan GAEKI adalah untuk mendorong peningkatan kualitas

dan kuantitas produksi kopi Indonesia mulai dari tingkat petani, pengepul,

pedagang eksportir, sampai keindustri pengolahan. GAEKI mencoba untuk

menjalin hubungan baik dengan lembaga maupun instansi perkopian tingkat

nasional maupun internasional.

3. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) atau Association of Indonesian

Coffee Exporters and Industries.

Page 101: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

101

Suatu organisasi profesi yang handal sebagi wadah memudahkan

komunikasi antar stakeholder, menyamakan visi misi dan meningkatkan

profesionalisme sesuai era globalisasi untuk menghadapi berbagai hambatan dan

tantangan. Mewujudkan masyarakat perkopian yang sejahtera dan mampu

memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional dan memperoleh devisa

negara maka perusahaan perkopian Indonesia mendirikan Asosiasi Eksportir Kopi

Indonesia (AEKI) yang mampu menampung seluruh perusahaan perkopian

Indonesia dari hulu hingga hilir.

4. Asosisai Kopi Spesial Indonesia (AKSI) atau Speciality Coffee Association of

Indonesia (SCAI)

AKSI sendiri dibangun pada tahun 2008 dimana kelompok petani maupun

petani individu, pembeli, eksportir, roaster dan pengecer yang memiliki misi yang

sama memutuskan untuk membuat asosiasi tersebut. AKSI dibentuk dengan

harapan dapat meningkatkan kualitas mutu serta kuantitas perkopian di Indonesia.

Keanggotaanya terbuka untuk individu, lembaga dan komunitas kopi yang

berhubungan dengan kopi spesial (sebelumnya hanya jenis arabika, namun

sekarang robusta juga termasuk) dari Indonesia.

Tujuan dibentuknya asosiasi ini tidak lain untuk meningkatkan mutu,

jumlah, dan harga pasar kopi spesial Indonesia. AKSI ini dapat dijadikan forum

yang efektif sebagai mediator dan fasilitator bagi semua anggota yang terlibat untuk

menghasilkan pendapatan dan kehidupan yang lebih baik. AKSI sendiri membantu

dalam pembelajaran atau edukasi ditingkat budidaya dan proses. AKSI sendiri

memberikan pemahaman dari mulai memanggang, penyeduhan (brewing), dan

Page 102: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

102

sensorik. Selain pembelajaran tentang kopi, asosiasi ini juga memberikan

Sertifikasi uji citra rasa (Q dan R Grade), Sertifikat biji kopi (Q Coffee Lisence)

serta pemasaran kopi spesialiti Indonesia di pasar domestik dan internasional.

5. Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI)

Asosiasi nirlaba yang diprakarsai oleh para pemangku kepentingan kopi di

Indonesia didirikan pada bulan Maret 2015. Kurangnya visi pembangunan kolektif

yang jelas disektor kopi memicu pembentukan kemitraan yang kolaboratif di

tingkat nasional. Tujuan SCOPI lebih untuk mempromosikan dan meningkatkan

kemitraan swasta publik dalam kopi untuk mencapai peluang ekonomi yang lebih

besar bagi petani, sekuritas makanan, dan kelestarian lingkungan.

SCOPI dirancang untuk menjadi platform yang memungkinkan inovasi

untuk pengembangan rantai nilai kopi Indonesia yang berkelanjutan. Meskipun

inisiatif keberlanjutan yang bekerja pada komoditas pertanian berkelanjutan sudah

ada, SCOPI menjadi organisasi pertama yang berhasil dan secara khusus fokus pada

keberlanjutan produksi kopi. Tidak hanya itu tujuan SCOPI sebagian besar adalah

fokus pada masalah keberlanjutan dalam arti luas atau meningkatkan mata

pencarian petani, menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar bagi petani,

ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.

6. Lembaga Statistik

Segala informasi dan data yang besifat kuantitatif untuk dipublikasikan

hasilnya sehingga dapat digunakan keperluan umum adalah peran dari lembaga

statistik. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga pemerintah non kementerian

yang bertanggung jawab langsung kepada presiden. Jenis statistik berdasarkan

Page 103: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

103

tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar yang sepenuhnya diselenggarakan

oleh BPS, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah secara

mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik khusus yang diselenggarakan oleh

lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri

atau bersama dengan BPS. Kerjasama dari lembaga statistik seperti bekerja sama

dengan Direktorat Jenderal Perkebunan melalui Pusat Data dan Sistem Informasi

Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Perkebunan lembaga yang beperan

besar dalam mengolah data statistik perkebunan komoditas kopi. Hasil olahan data

statistik disimpulkan dalam beberapa outlook sesuai dengan tahun terbitnya.

5) Infrastruktur

Sumber daya infrastruktur merupakan hal yang sangat penting dalam

penunjang pembangunan pertanian. Ketersediaan infrastruktur memberikan

kesempatan khususnya para petani untuk memaksimalkan produktivitas. Dengan

optimalnya sumberdaya infrastruktur akan memudahkan semua stakeholder dalam

suatu sistem agribisnis. Petani akan mendapatkan akses lebih mudah dari hulu

sampai hilir seperti penyediaan sarana produksi pertanian, teknologi budidaya yang

berkembang, pasca panen dan bahkan pemasaran hasil kopi itu sendiri.

Logistics Performance Index merupakan tolak ukur kinerja logistik yang

sederhana, LPI ini mencerminkan dalam perspektif global. Perspektif global ini

menginterpretasikan bagaimana sebuah negara terkoneksi secara global. Penilaian

skor internasional digunakan enam jenis dimensi utama dalam tolak ukur kinerja

negara dan juga dalam keseluruhan Logistics Performance Index yang diturunkan.

Page 104: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

104

Kinerja Logistik Performance Index adalah rata-rata tertimbang dari skor negara

pada enam dimensi utama yaitu:

1. Efisiensi proses izin yang meliputi kecepatan, kemudahan, dan kepastian

dokumen oleh badan pengawasan perbatasan termasuk bea dan cukai.

2. Kualitas infrastruktur yang berhubungan dengan perdagangan dan transportasi

seperti bandara, pelabuhan, jalan, kereta dan ketersediaan informasi.

3. Kemudahan pengiriman dengan harga yang tetap bersaing.

4. Kompetensi dan kualitas dari pelayanan logistic

5. Kemampuan melacak dan menelurusuri kiriman

6. Ketepatan waktu pengiriman dalam mencapai tujuan dalam waktu pengiriman

yang dijadwalkan atau yang diharapukulan.

Berdasarkan Tabel 14 data World Bank yang dipublikasi dalam Logistics

Performance Index (LPI) menunjukan kinerja Indonesia berada diperingkat 46 dari

160 negara yang ada di dunia pada tahun 2018 dengan nilai 3.15. Kinerja Indonesia

dibawah negara Vietnam yang menduduki peringkat 35 dengan nilai 3.27. Brazil

dan Kolombia sebagai negara pesaing utama berada dibawah Indonesia diperingkat

masing-masing 56 dan 58 dengan nilai 2.99 dan 2.94.

Tabel 14. Nilai Logistic Performance Index (LPI) Tahun 2018.

Negara Brazil Kolombia Vietnam Indonesia

LPI Score Score 2.99 2.94 3.27 3.15

Rank 56 58 35 46

Customs Score 2.41 2.61 2.95 2.67

Rank 102 75 41 62

Infrastructure Score 2.93 2.67 3.01 2.90

Rank 50 72 47 54

International

Shipments

Score 2.88 3.19 3.16 3.23

Rank 61 46 49 42

Logistics

Competence

Score 3.09 2.87 3.40 3.10

Rank 46 56 33 44

Page 105: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

105

Negara Brazil Kolombia Vietnam Indonesia

Tracking and

Trcing

Score 3.11 3.08 3.45 3.30

Rank 51 53 34 39

Timeliness Score 3.51 3.17 3.67 3.67

Rank 51 81 40 41 Sumber: World Bank (2019)

Nilai LPI Indonesia secara keseluruhan tidak bedampak signifikan pada

infrastruktur perkebunan. Infrastruktur pertanian masih menjadi kendala dan

penyebab ketertinggalan pertanian Indonesia sampai saat ini. Berdasarkan hasil

wawancara, infrastuktur khususnya pada hulu untuk perkebunan kopi sendiri masih

sangat jauh dari kondisi layak. Areal perkebunan banyak berada dilereng gunung

atau pegunungan yang memiliki tingkat kemiringan curam. Hal ini mengakibatkan

petani kesulitan mendapatkan hasil akhir yang maksimal. Ketimpangan

pembangunan saat ini masih dirasakan oleh petani baik didalam Pulau Jawa

maupun diluar Pulau Jawa. Kementerian Pertanian memiliki beberapa program

pembangunan infrastruktur pertanian mulai dari rehabilitasi, penyediaan alat dan

mesin pertanian dan perluasan lahan dengan program--program tersebut

diharapukulan pengembangan disektor pertanian dapat tercapai dan optimalisasi

infrastruktur pertanian meningkatkan produktifitas hasil pertanian.

Infrastruktur hilir, Indonesia menggunakan data LPI untuk menilai jejaring

dan kelemahan mesin pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Beberapa upaya

dilakukan pemerintah untuk meningkatkan logistik, salah satunya adalah melalui

pinjaman bank dunia. Jauh sebelum kinerja logistik menjadi perhatian untuk

memacu pertumbuhan ekonomi, Indonesia telah menggunakan SGS (Societe

Generale De Surveillance). Pada tahun 2008 Bank Indonesia menyarankan dengan

cara meningkatkan operasi di pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan ini menangani

Page 106: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

106

dua-pertiga dari perdagangan internasional Indonesia yang ditandai dengan

peningkatan yang pesat dalam lalu lintas kontainer (Ichsanuddin, dkk. 2016)

2. Kondisi Permintaan (Demand Condition)

Permintaan kopi baik dari permintaan domestik maupun luar negeri

merupakan salah satu aspek dalam penentuan daya saing kopi Indonesia. Kondisi

ini dapat memacu perusahaan dalam negeri agar mampu bersaing secara global.

Ketika sebuah produk memiliki permintaan yang banyak dapat dikatakan produk

tersebut memiliki keunggulan yang baik dan mampu menguasai pasar.

1) Kondisi permintaan luar negeri

Tidak terlepas dari permintaan domestik, permintaan ekspor kopi di pasar

internasional juga mempengaruhi daya saing komoditas tersebut. Indonesia

memiliki 10 negara tujuan utama ekspor dan konsumen kopi yang disajikan pada

Tabel 15.

Tabel 15. Kuantiti Nilai Perdagangan di Negara Tujuan Utama.

Negara Kuantiti (Kg) Nilai Perdagangan (US$)

Dunia Indonesia Dunia Indonesia

Amerika Serikat

1,582,022,299

57,759,845

5,719,420,655

295,645,924

Jerman

1,166,444,492

14,060,055

3,294,752,093

46,759,624

Italia

623,692,815

29,030,600

1,750,711,296

61,158,886

Jepang

409,750,457

30,419,315

1,260,906,791

88,712,232

Inggris

255,900,277

6,984,530

1,079,545,304

26,001,385

Malaysia

107,895,907

39,489,043

249,528,071

77,098,220

Maroko

53,385,249

10,551,947

120,467,996

21,262,873

Page 107: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

107

Negara Kuantiti (Kg) Nilai Perdagangan (US$)

Dunia Indonesia Dunia Indonesia

Mesir

36,114,465

19,288,024

118,904,506

58,503,381

Singapura

17,265,368

8,274,121

75,142,853

26,173,400

Georgia

5,953,426

3,410,390

16,746,848

7,159,128 Sumber: UN Comtrade (2020)

2) Kondisi permintaan domestik

Kondisi permintaan domestik sangat berpengaruh terhadap daya saing

industri nasional. Kopi mengalamai penurunan volume ekspor tahun 2017 ke 2018.

Indonesia mengekpor kopi sebanyak 467.797.006 Kg ke pasar internasional pada

tahun 2017, namun pada 2018 Indonesia hanya mengekspor sebanyak 279.960.851

Kg (UN Comtrade, 2020). Permintaan yang tinggi didalam negeri menjadi salah

satu fakor turunnya volume ekspor. Konsumsi dalam negeri 2018 sampai 2019

meningkat menjadi 4,3 juta kantong yang didasari oleh jenis permintaan kopi

panggang, produk siap saji dan produk minuman siap saji (ready to drink) (Global

Agriculture Information Network. 2019).

Meningkatnya taraf hidup dan gaya hidup masyarakat mendorong

terjadinya pergeseran pola konsumsi masyarakat terutama generasi muda. Generasi

muda pada umumnya lebih menyukai minuman ready to drink, kopi instant, kopi

three in one maupun minuman berbasis expresso yang disajikan pada gerai-gerai

kopi. Banyaknya gerai kopi saat ini yang melakukan upgrade menjadi gerai ready

to drink untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tinggi. Pada Tabel 16

disajikan data gerai kopi yang ada di Indonesia.

Page 108: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

108

Tabel 16. Major Coffee Chain Outlets.

Merek Dagang Didirikan Jumlah Gerai

2016 2019

Starbucks 2002 248 418

Excelso 1991 126 140

Coffee Toffee 2006 155 157

Coffee Bean dan Tea 2001 108 101

Maxx Coffee 2015 50 88

Kopi Kenangan 2017 - 154

Fore Coffee 2018 - 60 Sumber: Global Agriculture Information Network (2019)

Starbucks mendominasi gerai kopi di Indonesia dengan market share

sebesar 44.5%. Exselso dengan market share 11.2%. Coffee Bean dan Tea dengan

market share sebesar 9% dan Coffee Toffee 3.6%. Indonesia sendiri memiliki nilai

konsumsi kopi yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia

Tenggara. Konsumsi kopi perkapita Indonesia pada tahun 2018 hanya sebesar 0.9

dibawah negara Filipina (3.1), Vietnam (1.9), Malaysia (1.2) dan Singapura (1.0)

namun diatas Thailan (0.5) (Global Agriculture Information Network, 2019).

3. Faktor Industri Terkait Dan Industri Pendukung (Related and

Supporting Industry)

Daya saing juga harus didukung dengan keberadaan jaringan kerja industri

terkait dan industri pendukung. Perkembangan industri inti tidak terlepas dari

dukungan faktor jaringan kerja industri terkait dan industri pendukung. Menurut

Kementerian Perindustrian (2018) perubahan gaya hidup yang dimiliki oleh

masyarakat Indonesia dan kelas menengah mendorong peningkatan kinerja pada

industri pengolahan kopi didalam negeri yang cukup signifikan. Industri sendiri

Page 109: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

109

merupakan sebuah usaha atau aktivitas mengolah bahan baku atau barang setengah

jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk sebuah keuntungan.

Sejatinya struktur industri kopi dalam negeri sendiri dibagi menjadi tiga skala yaitu:

1) Industri Pengolahan Kopi Kelas Kecil (Home Industry).

Industri yang tergolong dalam kelompok ini adalah industri yang bersifat

rumah tangga (home industry) dimana tenaga kerjanya adalah anggota keluarga

dengan beberapa karyawan. Produk yang dihasilkan dipasarkan dalam lingkup

skala kecil seperti warung kaki lima atau pasar yang berada pada lingkungan

produksi mereka tanpa atau tanpa merek. Industri kopi olahan kelas kecil ini pada

umumnya tidak terdaftar di Dinas Perindustrian maupun Badan Pengawasan Obat

dan Makanan.

2) Industri Pengolahan Kopi Kelas Menengah.

Merupakan Industri kopi olahan yang menghasilkan kopi yang sudah

diproses dan kopi bubuk. Selain produk kopi bubuk terdapat produk kopi olahan

lainnya seperti minuman kopi yang produknya dipasarkan di daerahnya. Pada

industri kopi olahan kelas menengah umumnya produk sudah mendapatkan izin

dari Dinas Pertanian sebagai produk rumah tangga. Produk ini sering dijumpai

disentra produksi kopi seperti Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera

Utara dan Jawa Timur.

3) Industri Pengolahan Kopi Kelas Besar.

Industri kopi olahan kelas besar merupakan industi pengolahan kopi yang

menghasilkan kopi bubuk, kopi instan atau kopi mix dan kopi olahan lainnya yang

produknya dipasarkan baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Produk tersebut

Page 110: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

110

umumnya sudah memiliki nomor merek dagang maupun label lainnya. Perusahan

industri kopi yang terbesar di Indonesia PT Santos Jaya Abadi dengan merek

dagang Kapal Api dan ABC dengan market share 61,37%, PT Sari Incofood Corp

dengan merek dagang Indocafe dengan 7,97%, selanjutnya PT Nestle Indonesia

dengan merek dagang Nescafe dengan 7.80% dan PT Mayora Indah Tbk dengan

merek dagang Torabika dengan 40% (Nalurita, Ratna, dan Siti. 2014: 71).

Selain empat perusahaan besar tersebut terdapat 120 perusahaan kopi baik

dari perusahaan industri pengolahan kecil hingga besar berada diseluruh Indonesia.

Data lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 7. Jaringan kerja industri harus

mampu membuka akses pasar dengan cara mempersiapukulan produk yang

memenuhi standar, membuat dan menerapukulan SOP produk keluaran eksporter,

pendokumentasian asal usul produk, memelihara produk dari OPT, cemaran fisik,

kebersihan produk dan gudang penyimpanan, mengimplementasikan HACCP,

memonitoring konsistensi produk untuk dapat diekspor, dan mencari pasar baru

melalui promosi, dan konsolidasi bersama Kementerian Perdagangan, KBRI dan

Kepala Dinas agar produk mampu diterima di negara lain. Jaringan kerja industri

terkait dan industri pendukung secara tidak langsung menciptakan rantai pasok

pada komoditas kopi yang efisien. Rantai pasok kopi melibatkan beberapa lembaga

tata niaga dari hulu hingga hilir. Rantai pasok kopi dari tingkat produsen sampai

pada konsumen diantaranya adalah

a) Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Besar – Pedagang Perantara –

Eksportir – Domestik Roaster – Konsumen

Page 111: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

111

b) Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Perantara – Eksportir – Domestik

Roaster – Konsumen

c) Petani – Pedagang Pengumpul/Kelompok Tani – Domestik Roaster –

Konsumen

d) Petani – Pedagang Pengumpul – Pengolah Kopi Bubuk – Konsumen

e) Petani – Pengolah Kopi Bubuk – Konsumen

f) Petani – Pedagang Besar – Pengolah Kopi Bubuk – Konsumen

g) Petani – Pedagang Besar – Pedagang perantara – Eksportir – Domestik Roaster

– Konsumen

Partisipasi Indonesia dalam rantai nilai global lingkungan Regional

Comprehensive Economic Partnership (RCEP) masih didominasi oleh Low

Technoloy Industries yang menghasilkan bahan baku atau penolong. Industri pada

kelompok ini merupakan industri tenaga kerja intensif dan bahan bakunya berasal

dari sumber daya alam dimana Indonesia memiliki keunggulan sebagai pemasok

bahan bakunya. Intra-Industry Trade (IIT) Indonesia masih didominasi oleh

beberapa produk Low Technology Industries, bahkan kopi termasuk sumber daya

alam yang langsung diekspor (Kementerian Perdagangan, 2018).

4. Faktor Strategi, Struktur dan Persaingan Perusahaan (Firm Strategy,

Structure and Rivaly)

Persaingan sangat ketat terjadi diantara negara-negara produsen kopi dunia,

hal ini menandakan bahwa masing-masing negara menciptakan strategi agar

Page 112: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

112

mampu berdaya saing. Struktur industri dan struktur pasar merupakan penentu

daya saing yang harus dimiliki perusahaan-perusahaan dalam industri komoditi

tersebut. Kondisi persaingan baik di pasar domestik maupun di pasar internasional

dapat dilihat dari bagaimana cara perusahaan mampu mengelola dan

mengembangkan produknya untuk bersaing.

Tidak hanya melihat struktur industri didalam negeri, menurut data UN

Comtrade (2019) pada tahun 2008-2018 negara yang ikut serta dalam pasar kopi

dunia jumlahnya berfluktuatif. Pada 2010 terdapat 149 negara yang berkontribusi

dalam perdagangan kopi dunia, namun tahun-tahun berikutnya mengalami

penurunan jumlah negara. Tahun 2018 hanya 124 negara yang berkontribusi dalam

perdagangan kopi di pasar internasional. Perdagangan kopi internasional sendiri

berstruktur persaingan monopolistik. Hal tersebut menunjukan bahwa banyak

negara produsen yang bebas keluar masuk dalam pasar kopi dunia. Produk yang

dihasilkan dimasing-masing negara terdiferensiasi. Diferensiasi ini berbentuk

perbedaan tingkat kualitas yang diberikan oleh suatu produk. Pasar yang dihadapi

komoditas kopi adalah seller market. Seller market sendiri merupakaan pasar yang

ditandai oleh permintaan melebihi dibandingkan ketersediaan yang ada. Banyak

negara besar pengekspor kopi adalah negara-negara berkembang yang negaranya

belum dapat memaksimalkan bahan baku menjadi bahan jadi. Sedangkan

pengimpor kopi merupakan negara-negara maju yang tidak memiliki bahan baku

namun menguasai teknologi pengolahan kopi.

Agribisnis kopi mempunyai kontribusi yang cukup siginifikan dalam

perekonomian nasional yaitu sebagai sumber pendapatan negara, perekonomian

Page 113: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

113

petani, penghasil bahan baku industri hilir, penciptaan lapangan pekerjaan dan

pengembangan wilayah. Panen dan pascapanen berdasarkan GHP dan GAP

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dari kopi. Melalui

pascapanen yang baik akan mengurangi kehilangan hasil panen, memperpanjang

daya simpan, serta memperbaiki mutu. Seiring dengan perkembangan zaman,

diperlukan alat yang praktis tentang bagaimana penanganan kopi setelah

pascapanen (Ditjenbun. 2018).

Strategi pemerintah tidak hanya pada hulu, namun hilir. Hilirisasi dengan

cara melakukan upaya diversifikasi produk untuk mengisi pasar ekspor produk

olahan. Walaupun Indonesia merupakan negara keempat produsen kopi di dunia,

namun produk yang diperdagangkan masih berupa biji kopi hijau dan hanya

sebagian kecil yang diproses lebih lanjut menjadi produk kopi. Kondisi pasar kopi

dunia saat ini memiliki kompetisi yang semakin tajam dalam aspek: mutu,

keamanan pangan, harga maupun kontinyuitas pelayanan. Adanya ketetapan

General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) mengenai perdagangan bebas,

ISO-9000 series dan ISO-22000 series serta menejemen HACCP yang digunakan

untuk melindungi konsumen. Selain itu meningkatknya kesadaran masyarakat

dunia terhadap asal usul produk (sustainability). Tansformasi ini sebagian didorong

oleh perubahan preferensi konsumen, yang disebabkan oleh peningkatan standar

hidup dan meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan pangan dan konsekuensi

lingkungan dan sosial dari produksi pertanian. Pemerintah melakukan kerjasama

dengan lembaga sertifikasi yang bertujuan untuk menggunakan standard an label

yang berorientasi keberlanjutan seperti Sertifikasi Organik, Fairtrade Certified,

Page 114: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

114

UTZ Certified dan Rainforest Alliance yang mengacu pada Voluntary

Sustainability Standards (VSS).

Sertifikasi organik mulai berkembang sejalan dengan semakin

meningkatnya kesadaran dan kepedulian konsumen atau pembeli terhadap

pentingnya produk yang sehat dana man untuk dikonsumsi. Secara umum,

pegertian pertanian organik adalah suatu proses produksi suatu komoditi yang

dilakukan dengan cara-cara yang dapat diterima secara sosial, menguntungkan

secara ekonomi dan berkelanjutan secara ekosistem. Prinsip dalam sistem pertanian

organic adalah menekankan pada pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup

dengan meningkatkan teknik budidaya yang baik guna mendapatkan produksi yang

tinggi dan berkelanjutan. Pertanian organik merupakan cara memproduksi komoditi

pangan yang memperhatikan siklus kehidupan secara alami. Miminimalkan impact

aktivitas manusia terhadap alam. Dalam pertanian organic tidak diperbolehkan

menggunakan bibit hasil rekayasa genetika (GMO- Gennetically Modified

Oganism), tidak menggunakan pupuk kimia, serta tidak menggunakan racun

sintetik untuk mengendalikan hama, penyakit dan gulma. Bila syarat sudah

terpenuhi, sertifikat dapat dikeluarkan dan logo organik dapat terpasang pada

produk yang sudah disertifikasi. Sertifikat Organik (termasuk kopi) dilakukan oleh

lembaga independen yang diakui oleh pebeli atau konsumen akhir (Anhar, dkk.

2018: 104).

Fairtrade meruppakan suatu sertifikasi yang cukup banyak digunakan oleh

petani dan lembaga usaha diseluruh dunia. Sertifikat Fairtrade ini muncul sebagai

alternati dari perdagangan bebas yang menurut banyak pihak sangat tidak adil

Page 115: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

115

terutama bagi produsen produk pertanian dinegara-negara berkembang terutama

tanaman kopi. Fairtrade menawarkan pendekatan baru dengan keoptimisan

pemikiran, sikap dan tindakan bagi petani dan pelaku bisnis. Pada hakikatnya

Fairtrade merupakan sebuah gerakan perdagangan yang alternatif berpihak pada

produsen terutama negara berkembang melalui penerapan prinsip keadilan,

transparasi, komunikasi dan keadilan gender (Fair Trade Certified. 2020). Pada

prinsip dan nilainya diwujudkan dalam bentuk rantai distribusi yang lebih pendek,

penguatan organisasi produsen, peningkatan keterlibatan dan peranan perempuan

dalam perdagangan, dan adanya harga premium bagi produk yang dihasilkan.

Sertifikat Fairtrade biasanya mengutamakan aspek sosial dan ekonomi khususnya

margin yang harus sampai ketingkat petani sebagai produsen biji kopi. Fairtrade

juga memperhatikan upaya penguatan kelembagaan petani, pendidikan anak-anak

petani, fasilitas kesehatan, tenaga kerja anak-anak dan upah tenaga kerja. Sertifikat

Fairtrade hanya dilakukan oleh Fairtrade Labelization Organization (FLO) dan

memakan waktu yang lama, karena dalam penilaianya memperimbangkan asepek

sosial dan ekonomi yang kompleks.

UTZ Certified, Good Inside merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM). Lembaga tersebut menyediakan panduan untuk sertifikasi dan sarana yang

menekankan pada kelacakan (treacebility) aliran kopi mulai dari tingkat petani

sampai kekonsumen akhir. Panduan yang diterbitkan dari dua aspek yaitu produksi

biji kopi dan tindakan penanganan biji kopi pasca produksi (chain of custody)

(Anhar, dkk. 2018: 107).

Page 116: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

116

Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang

berkerja sama dengan Rainforest Alliance dalam Program Perhutanan Sosial yang

diatur dalam Permen LHK No.83 Tahun 2016. Kerja sama selain untuk

meningkatkan penghasilan para petani namun juga untuk melakukan

pembudidayaan yang berkelanjutan dengan mengedepankan aspek lingkungan.

Indonesia merupakan salah satu anggota Rainforest Alliance di dunia. KLHK

bertugas memberikan pedoman pemberian hak pengelolaan kepada masyarakat,

izin serta kemitraan dan hukum adat dibidang perhutanan sosial. Hal ini sejalan

dengan misi Rainforest Alliance sendiri. Dengan saling bekerja sama dengan petani

khusunya petani kopi berkelanjutan agar mampu meningkatkan mata pencarian,

kesehatan, dan kesejahteraan mereka. Kolompok tani yang bekerjasama dengan

Rainforest Alliance akan memperoleh Rainforest Alliance Certified. Pengauditan

setiap tahun berdasarkan standar dan kriteria lingkungan, sosial, dan ekonomi yang

terperinci pada kelompok tani hutan tersebut. Adanya kriteria dimaksudkan untuk

melindungi keanekaragaman hayati, meningkatkan finansial petani, menumbuhkan

budaya menghargai pekerja dan masyarakat sekitar (Rainforest Alliance, 2020).

Rainforest Alliance Certified ini juga mengangkat kondisi kehidupan layak bagi

pekerja, kesetaraan gender dan akses pendidikan untuk anak-anak yang bekerja

sama dengannya. Selain itu terdapat Voluntary Sustainability Standards (VSS)

menggeser pasar global kearah rantai nilai yang berkelanjutan terutama pada

produksi kopi di dunia. Empat bidang peraturan utama pengembangan

berkelanjutan adalah kelestarian lingkungan (environmental sustainability),

keberlanjutan sosial (social sustainability), keberlanjutan ekonomi (economic

Page 117: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

117

sustainability), dan penegakan kepatuhan (compliance enforcement). Voluntary

Sustainability Standard sendiri merupakan aturan khusus yang menjamin bahwa

produk yang dibeli konsumen tidak merusak lingkungan sekitar dan para

pekerjanya (UNSFF. 2020). Ketentuan tersebut mengharuskan Indonesia

menghasilkan produk olahan yang bermutu tinggi agar produk tersebut mampu

berdaya saing. Hal tersebut dapat dilakukan oleh industri terkait untuk melakukan

upaya-upaya agar Indonesia memiliki peluang dalam pengembangan industri

pengolahan kopi yang didukung oleh ketersediaan bahan baku. Dengan potensi

berkembangnya pasar dalam negeri dan internasional maka kinerja industri kopi

dapat ditingkatkan dengan peningkatan nilai tambah.

Peningkatan agroindustri sebagai bagian ke 6 dari nawacita. Meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Peningkatan nilai tambah

dan daya saing komoditi pertanian maka strategi berdasarkan Renstra Kementerian

Pertanian tahun 2015-2019 yang dilakukan meliputi:

1) Revitalisasi perkebunan dan hortikultura rakyat,

2) Peningkatan mutu, pengembangan standarisasi mutu hasil pertanian dan

peningkatan kualitas pelayanan karantina dan pengawasan keamanan hayati,

3) Pengembangan agroindustri pedesaan, dan penguatan kemitraan antara petani

dengan pelaku atau pengusaha pengolahan dan pemasaran,

4) Peningkatan aksesibilitas petani terhadap teknologi, sumber-sumber

pembiayaan serta informasi pasar dan akses pasar

5) Akselerasi ekspor untuk komoditas-komoditas unggulan serta komoditas

prospektif.

Page 118: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

118

5.4.2. Komponen Pendukung

1. Pemerintah

Peran pemerintah tidak terlepas dari upaya negara dalam meningkatkan dan

memberikan kondisi yang kondusif bagi industri untuk berdaya saing. Peran

pemerintah sebenarnya tidak berdampak langsung terhadap peningkatan daya

saing. Namun peran pemerintah mampu berpengaruh terhadap faktor-faktor daya

saing pada suatu komoditas. Pemerintah sendiri dapat bertindak sebagai fasilitator

maupun regulator. Peningkatan agroindustri sebagai bagian ke-6 dari nawacita

yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

Kementerian-kementerian bekerja sama untuk mewujudkan kebijakan-kebijakan

sebagai upaya peningkatan daya saing terutama komoditas kopi. Pemerintah

melalui Kementerian Perdagangan juga menyusun Road Map Komoditas Kopi.

Pada tahun 2019 dikeluarkan Permendag Nomor 80 Tahun 2019 tentang Ketentuan

Ekspor Kopi.

Kementerian Pertanian pada tahun 2020 merancang penargetan terhadap

ekspor menjadi tiga kali lipat melalui program yang dinamakan Gerakan

Peningkatan Produksi, Nilai Tambah dan Daya Saing Perkebunan (Grasida). Pada

subsektor perkebunan terdapat tujuh komoditas strategis untuk diakselerasi dari 127

komoditas. Tujuh Komoditas tersebut adalah kopi, kakao, kelapa, jambu mete, lada,

pala, dan vanili. Sumber pembiayaan pada kegiatan Grasida menggunakan APBN

5%, KUR 45% dan Swasta serta sumber lain 50%. Strategi pembangunan pertanian

ditargetkan berada 12 Provinsi dengan 26 Kabupaten yang memiliki kriteria

Page 119: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

119

berdasarkan Location Quotient yang sudah ditentukan dengan partisipasi

konstratani sebanyak 101. Kegiatan dalam Grasida diantara lain adalah

pengembangan logistik benih, peningkatan produksi dan produktivitas,

peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, moderenisasi perkebunan,

pembiayaan melalui KUR, peningkatan kapasitas SDM dan optimasi jejaring

stakehoders. Selain itu melakukan hibridasi produk utama dan produk sampingan

kopi. Hibridasi merupakan penggabungan dua atau lebih upaya peningkatan

produksi atau ekspor dengan melakukan trobosan baru kopi, scalling up, serta

diferensiasi produk. Didalam Kementerian Pertanian sendiri melimpahkan

kewenangan perkebunan nasional terhadap Direktorat Jenderal Perkebunan.

Direktorat Jenderal Perkebunan sendiri memiliki tugas dan fungsi merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang perkebunan

nasional. Kebijakan Pembangunan Perkebunan 2015-2019 diantaranya adalah:

1) Pengembangan komoditas perkebunan strategis.

2) Perkembangan kawasan berbasis komoditas unggulan pertanian.

3) Pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan perkebunan.

4) Pengembangan sarana prasarana dan infrastruktur pendukung usaha

perkebunan.

5) Perlindungan, pelestarian, pemanfaatan dan pengelohan lingkungan.

6) Peningkatan penerapan dan penanganan pascapanen, pengelolaan dan fasilitas

pemasaran komoditas perkebunan.

7) Peningkatan upaya antisipasi, adaptasi, mitigasi bencana, perubahan iklim dan

perlindungan tanaman.

Page 120: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

120

8) Dukungan pengelolaan dan pelaksanaan program tematik pembangunan

perkebunan.

9) Penguatan tata kelola kepemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi

sebagai dasar pelayanan prima.

Menurut Kepala Sub Direktorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan

Penyegar, Kementerian Perindustrian hal ini sejalan dengan yang dilakukan

Kementerian Perindustrian pada hilirisasi sedang ditingkatkan karena melihat

peningkatan konsumsi kopi nasional. Hal yang dilakukan antara lainnya melalui

peningkatan nilai tambah, kebijakan dan penyusunan Standar Nasional Indonesia

(SNI) untuk produk kopi instan dan kopi olahan, bimbingan teknis pengolahan kopi

roasting, bantuan mesin pengolahan., fasilitasi pameran kopi baik didalam dan luar

negeri. Serta meningkatkan potensi pemanfaatan sekam dan selaput kopi sendiri

yang dapat dimanfaatkan sebagai biomassa atau energi maupun pakan ternak.

Selain itu peran pemerintah dalam membuka akses pasar produk perkebunan

diantara lain:

1) Aktif membangun dan optimalisasi kerjasama saling menguntungkan secara

bilateral dan regional.

2) Optimalisasi peran atase KBRI, Kepala Dinas memberikan informasi tentang

potensi pasar akses produk perkebunan.

3) Melakukan temu bisnis antara importir dan eksportir.

4) Menyediakan akses informasi pasar produk perkebunan (Dinamika Harga

Produk di Luar Negeri: Kebutuhan Produk Perkebunan suatu Negara: dan

Standar Mutu atau Persyaratan Ekspor).

Page 121: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

121

5) Melakukan pendampingan, pengawalan dan advokasi pemasaraan produk dan

keberterimaan produk.

2. Kesempatan (Chance)

Kopi Indonesia memiliki keunggulan pada setiap jenisnya. Jenis arabika

Indonesia memiliki cita rasa yang kuat dan digemari oleh negara lain. Sedangkan

untuk jenis robusta sendiri memiliki nilai strategis dalam pemberdayaan ekonomi

masyarakat. Tanaman kopi sendiri didukung oleh ketersediaan lahan yang

mencapai lebih 1.25 juta Ha pada tahun 2018. Keunggulan geografis dan iklim yang

dimiliki Indonesia menghasilkan cita rasa kopi yang digemari oleh masyarakat

dunia. Indonesia memiliki jenis varietas yang beragam. Indonesia saat ini memiliki

setidaknya 31 jenis kopi yang dikatagorikan sebagai coffee speciality yang

mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis (SIG) dari Kemenkumham RI. Data

Speciality Coffee Indonesia lebih rinci disajikan pada Tabel 17. Kopi tidak hanya

sebagai minuman penyegar, namun zaman sekarang kopi dijadikan sebuah gaya

hidup.

Kesempatan Indonesia untuk meningkatkan daya saing di pasar Amerika

Serikat juga memiliki peluang bebas. Amerika Serikat sebagai pengimpor produk

kopi terbesar didunia yang mencapai lebih dari 26 juta karung kopi. Permintaan

konsumen di Amerika sendiri terhadap kopi arabika cukup tinggi. Amerika Serikat

masih membutuhkan impor kopi kerena iklim di negaranya yang kurang ideal untuk

memproduksi jenis arabika. Hal tersebut memberikan kesempatan Indonesia untuk

bersaing dalam pemenuhan kopi di negara tersebut.

Page 122: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

122

Tabel 17. Coffee Speciality yang Tersertifikasi Indikasi Geografis (SIG).

Nama Kopi Tersertifikasi Indikasi Geografis (SIG) di Indonesia

1. Arabika Gayo

2. Arabika Sumatera Simalungun

3. Robusta Lampung

4. Arabika Java Preanger

5. Arabika Java Sindoro-Sumbing

6. Arabika Ijen Raung

7. Arabika Kintamani Bali

8. Arabika Kalosi Enrekang

9. Arabika Toraja

10. Arabika Glores Bajawa

11. Liberika Tungkal Jambi

12. Robusta Sumendo

13. Liberika Rangsang Meranti

14. Arabika Sumatera mandailing

15. Robusta Temanggung

16. Arabika Flores Manggarai

17. Robusta Pupuan Bali

18. Arabika Sumatera Koerintji

19. Robusta Pinogu

20. Robusta tambura

21. Robusta Empat lawing

22. Arabika Sumatera LinTong

23. Arabika Pulo Samosir

24. Arabika Sipirok

25. Robusta Kepahiang

26. Robusta Pasuruan

27. Arabika beliem Wamena

28. Robusta Sidikalang

29. Arabika Tahnah Karo

30. Robusta Java Bogor

31. Robusta Rejang Lebong Bengkulu

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan (2020)

5.4.3. Keterkaitan Komponen Utama

1. Persaingan, Struktur, dan Strategi Perusahaan dengan Kondisi Faktor

Sumber Daya

Keterkaitan yang saling mendukung diantara persaingan, struktur, dan

strategi dengan kondisi faktor sumber daya. Hal ini terlihat keterlibatan strategi

yang dimiliki pemerintah dalam usaha mengembangkan produk kopi agar memiliki

kualitas dan kuantitas lebih baik. Produktifitas kopi ditingkatkan dengan

mengandeng para lembaga-lembaga penelitian khususnya konsen terhadap kopi.

Strategi pemerintah untuk mencegah penyusutan hasil dengan memberikan bantuan

bibit agar petani tidak lagi menggunakan bibit alasan dan menetapukulan prosedur

budidaya sesuai GHP dan GAP. Perkebunan kopi di Indonesia sebesar 95%

dibudidayakan oleh para petani, pemerintah memberikan kemudahan akses hingga

7 % dan pada tahun 2020 suku bunga turun menjadi 6%.

Page 123: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

123

2. Kondisi Faktor Sumber Daya dengan Industri Terkait dan Industri Pendukung

Keterkaitan yang tidak saling mendukung diantara kondisi faktor sumber

daya dengan industri terkait dan industri pendukung. Kopi yang dihasilkan di

Indonesia memang diperuntukan diekspor. Belum adanya hilirisasi yang maksimal

didalam negeri membuat kopi hanya diekspor dalam bentuk biji kopi hijau.

Pemanfaatan nilai tambah agar meningkatkan nilai dari kopi ini sendiri belum dapat

dilakukan didalam negeri. Industri pendukung didalam negeri sendiri dikatakan

masih sedikit dan belum mampu menyerap produksi karena keterbatasan teknologi

untuk dapat mendiferensiasikan produk.

3. Faktor Permintaan dengan Faktor Industri Terkait dan Industri Pendukung.

Keterkaitan yang saling mendukung terjadi antara kondisi permintaan

dengan faktor industri terkait dan industri pendukung. Permintaan kopi baik dari

pasar internasional dan domestik tinggi membuat peluang untuk meningkatkan

industri terkait dan pendukung yang ada. Beberapa tahun terakhir ekspansi

pengusaha kopi untuk memenuhi kebutuhan nasional semakin meningkat baik

berupa biji kopi hijau ataupun olahan. Adanya pergeseran gaya hidup

mempengaruhi peningkatan konsumsi ditingkat masyarakat. Didalam negeri sendiri

banyak kedai-kedai kopi bermunculan yang mengakibatkan permintaan akan biji

kopi hijau maupun olahan meningkat. Hal ini mengakibatkan terpacunya industri

terkait maupun pendukung untuk memenuhi kebutuhan nasional. Indonesia sendiri

pada tahun 2018 mengalami peningkatan konsumsi nasional mencapai 0.8 per

kapita.

Page 124: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

124

4. Faktor Industri Terkait dan Industri Pendukung dengan Persaingan, Struktur,

dan Strategi Perusahaan.

Keterkaitan saling mendukung terlihat pada faktor industri terkait dan

industri pendukung dengan persaingan, struktur, dan strategi perusahaan.

Tingginya kesadaran akan aspek mutu, keamanan pangan, harga maupun

kontinyuitas pelayanan yang diinginkan di pasar kopi internasional membuat

Indonesia bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menunjang pemenuhan

standar tersebut. Strategi yang dilakukan pemerintah dalam hilirisasi dengan cara

diversifikasi produk untuk mengisi pasar ekspor produk olahan. Akselerasi ekspor

untuk komoditas-komoditas unggulan serta komoditas prospektif dapat menjadi

penambah devisa. Dengan potensi berkembangnya pasar dalam negeri dan

internasional maka kinera industri kopi nasional dapat ditingkatkan.

5. Kondisi Permintaan dengan Persaingan, Struktur, dan Strategi Perusahaan

Keterkaitan saling mendukung terlihat pada kondisi permintaan dengan

persaingan, struktur, dan strategi perusahaan. Untuk meningkatkan ketertarikan

negara lain terhadap kopi Indonesia, pemerintah melalui instansi-instansinya

melakukan promosi dan branding dengan cara seminar dan diskusi bersama

pemangku kepentingan dan masyarakat baik didalam negeri maupun diluar negeri.

Melihat peningkatan konsumsi kopi perkapita membuat pemerintah melakukan

kegiatan dalam peningkatan produksi kopi nasional agar mampu memenuhi

permintaan dari domestik dan ekspor.

6. Faktor Sumber Daya dengan Kondisi Permintaan

Page 125: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

125

Keterkaitan saling tidak mendukung terlihat pada faktor sumber daya

dengan kondisi permintaan. Melihat kondisi alam Indonesia yang mendukung

untuk pembudidayaan komoditas kopi seharusnya Indonesia memaksimalkan

kondisi tersebut dan memenuhi kebutuhan impor dunia terhadap kopi lebih besar.

Namun saat ini kondisi permintaan dunia yang cukup tinggi hanya dapat dipenuhi

sebesar 6% melalui ekspor Indonesia.

5.4.4. Keterkaitan Komponen Pendukung

1. Peran Pemerintah Mendukung Semua Komponen Utama

Keterkaitan saling mendukung terlihat pada peran pemerintah terhadap

semua komponen utama. Peran pemerintah dalam semua komponen utama dengan

membuat kebijakan-kebijakan dan program-program yang menjadi pedoman

rencana strategis disemua instansi terkait yang bertujuan meningkatkan daya saing

pada kopi. Pemerintah melakukan percepatan peningkatan produktivitas,

optimalisasi sumber daya pertanian, peningkatan infrastruktur dan sarana,

memperkuat kelembagaan petani dan penyuluh serta permudahan permodalan agar

mampu menghasilkan yang terbaik. Pengembangan dan perluasan logistik bibit

dengan bekerja sama dengan lembaga pendukung agar kopi memiliki kualitas yang

lebih baik.

2. Peran Kesempatan Medukung Semua Komponen Utama

Keterkaitan saling mendukung terlihat pada peran kesempatan dengan

semua komponen mendukung. Keterbukaan perdagangan bebas, informasi dan

Page 126: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

126

adanya peningkatan permintaan pasar dunia merupakan peluang bagi negara-negara

eksportir termasuk Indonesia. Indonesia dengan keadaan alamnya dapat

meningkatkan produktifitas dan melakukan peningkatan volume ekspor kopi.

Adanya coffee speciality yang dimiliki Indonesia dapat memberikan kesempatan

lebih didalam perdagangan kopi.

5.5. Posisi Perdagangan Kopi Indonesia di Pasar Internasional

Posisi suatu negara dalam perdagangan internasional sangatlah penting.

Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) merupakan alat analisis yang dapat

digunakan oleh suatu negara untuk melihat apakah negara tersebut sebagai eksportir

atau importir suatu komoditas tertentu. ISP ini mempertimbangkan dari segi

permintaan dan penawaran. Ekspor dari suatu barang terjadi apabila ada kelebihan

atas barang tersebut di pasar domestik dan impor terjadi apabila pasar domestik

tidak mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Berikut disajikan hsail

perhitungan ISP kopi Indonesia.

Tabel 18. Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) Komoditi Kopi.

Tahun Nilai Ekspor Kopi

(US$)

Nilai Impor Kopi

(US$)

Nilai ISP

2008 991.457.582 18.441.317 0.96

2009 824.015.385 25.012.042 0.94

2010 814.310.783 34.852.418 0.92

2011 1.036.671.076 49.119.351 0.91

2012 1.249.518.765 117.195.614 0.83

2013 1.174.044.469 38.838.385 0.94

2014 1.039.609.487 46.767.784 0.91

2015 1.197.735.058 31.491.913 0.95

2016 1.008.549.108 48.473.305 0.91

2017 1.187.157.307 33.583.028 0.94

2018 817.789.500 155.778.331 0.69

Rata-Rata 0.90

Sumber: UN Comtrade (2019) (diolah)

Page 127: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

127

Berdasarkan hasil analisis ISP yang disajikan dalam Tabel 18 komoditas

kopi memiliki nilai ISP sebesar 0.90. Nilai tersebut mengartikan bahwa komoditas

kopi Indonesia sudah memasuki tahap keempat atau tahap kematangan. Tahap

kematangan berkisar pada nilai 0.81 sampai dengan 1.00 yang artinya kopi

Indonesia berada pada tahap standarisasi pada teknologi yang digunakan. Badan

Standarisasi Nasional mengembangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk

kopi dan olahannya. Adapun SNI yang telah ditetapukulan BSN antara lain SNI

2907:2008 Biji Kopi, SNI 01-3188:1992 Penentu kopi lolos ayakan, nilai cacat dan

kotoran kopi biji, SNI 01-4282:1996 Kopi celup, SNI 01-3542:2004 Kopi bubuk,

SNI 2983:2014 Kopi Instan, SNI 01-4314:1996 Minuman kopi dalam kemasan,

SNI 01-4446:1998 Kopi mix, SNI 6685:2009 Kopi gula susu, SNI 7708:2011 Kopi

gula krimmer, SNI ISO 11292:2015 Kopi instan – penentu total karbohidrat dan

karbohidrat bebas – Metode kromatografi pertukaran aion kinerja tinggi dan SNI

ISO 24114:2015 Kopi Instan – Kriteria untuk autentisitas. Indonesia merupakan net

exporter yang artinya nilai ekspor kopi lebih besar dibandingkan nilai impor kopi

itu sendiri, hal ini menunjukan Indonesia menjual lebih banyak kopi ke luar negeri

daripada membeli kopi dari negara lain.

Page 128: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, kesimpulan yang diperoleh

dari penelitian ini adalah:

1. Struktur pasar kopi di pasar internasional berstruktur monopolistik.

2. Indonesia memiliki keunggulan komparatif kuat di pasar kopi internasional

dengan nilai RCA dengan rata-rata 3.89.

3. Indonesia memiliki keunggulan komparatif kuat di negara tujuan ekspor yaitu

di negara Maroko.

4. Indonesia memiliki keunggulan kompetitif yang kuat dalam berdaya saing

yang dibuktikan dengan banyaknya komponen utama saling mendukung.

5. Posisi perdagangan kopi Indonesia berada pada tahap kematangan.

6.2. Saran

Beberapa saran untuk peningkatan daya saing kopi adalah:

1. Bagi instansi pemerintah harus meningkatkan atau mempertahankan posisi

Indonesia sebagai negara ke empat yang menduduki posisi pasar kopi dunia.

Instansi pemerintah harus dapat mengkordinir dan mengawasi secara pasti

proses kopi dari hulu hingga hilir sesuai pedoman GHP, GAP, dan SNI yang

berlaku dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas.

Page 129: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

129

2. Perlunya penelitian selanjutnya untuk menganalisis secara deskriptif untuk

melihat daya saing kopi Indonesia berdasarkan kualitas kopi bukan hanya

secara kuantitas.

Page 130: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

DAFTAR PUSTAKA

Afriliana, Asmak. 2018. Teknologi Pengolahan Kopi Terkini. CV Budi

Utama. Yogyakarta.

Arifin, Sjamsul, Rae, Dian Edian dan Charles, P. Joseph. 2007. Kerja Sama

Perdagangan Internasional: Peluang dan Tantangan Bagi

Indonesia. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Arsyad, Lincolin. 2008. Ekonomi Manajerial Ekonomi Mikro Terapan untuk

Manajemen Bisnis. BPFE, Yogyakarta

Aminah, Siti dan Farmayanti, Narni. 2014. Pemberdayaan Sosial Petani-

Nelayan, keunikan Agriekosistem, dan Daya Saing. Buku Obor.

Bogor.

Amir. 2004. Strategi Memasuki Pasar Ekspor. Lembaga Manajemen PPM.

Jakarta.

Anhar, Ashabul. Yusya Abubakar, Heru P Hidayat, Romano, Didy Rachmadi,

Rama Herawati, dan Arif Habibal Umam. 2018. Pemerdayaan

Masyarakat Hutan Berbasis Konservasi dan Budidaya Kopi Ramah

Lingkungan. Syiah Kuala University Press. Banda Aceh.

Badan Pusat Statistik. 2018. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri

Menurut Kode ISIC 2017-2018: Ekspor. ISSN: 1979-3251. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2018. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri:

Ekspor. Katalog: 8202002. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2019. Indeks Pembangunan Desa 2018. Katalog BPS:

1105023. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Indonesia Statistical Yearbook of

Indonesia 2019. Katalog: 1101001. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2020. Produk Domestik Bruto Indonesia. Website

Online.https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/827.

Diakses pada 2 Mei 2020, pukul 18.36.

BAPPENAS. 2009. Perdagangan Dan Investasi Di Indonesia: Sebuah

Catatan Tentang Daya Saing Dan Tantangan Ke Depan.

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Naisonal. Jakarta.

Page 131: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

131

Basri, Faisal. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Internasional Pengenalan dan

Aplikasi Metode Kuantitatif. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Baso, Ria Lestari dan Ratya Anindita. 2018. Analisis Daya Saing Kopi

Indonesia. Jurnal. JEPA-Volume 2, Nomer 1 (2018): 1-9. Universitas

Brawijaya. Malang.

Bursa Liffe London. 2020. Robusta Coffee Price: https://m.investing-

commodities.com. Diakses 12 Januari 2020, pukul 21.48 WIB.

Café de Colombia. 2020. Coffee Regions. Online.

https://www.cafedecolombia.com/particulares/coffee-

regions/?lang=en. Diakses pada 13 April 2020, pukul 11.28 WIB.

Canada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance Project. 2017.

Laporan Penelitian: Analisis Rantai Nilai Global untuk Ekspor Kopi

Indonesia. The Conference Board of Canada. Canada.

Dietz, Thomas. Jennie Auffenberg. Andrea Estrella Chong. Janin Grabs dan

Bernard Kilian. 2018. Indicators to compare and assess the

institutional strength of voluntary sustainability standards in the

global coffee industry. ScienceDirect: Data in Brief 19 (2018) 570-

585. Munster, Jerman.

Ditjen Perkebunan. 2017. Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017. Three

Crop Estate Statistcs of Indonesia 2015-2017. Sekretariat Jenderal

Perkebunan. Kementerian Pertanian, Jakarta.

Ditjen Perkebunan. 2018. Rencana Strategis 2015-2019. Sekretariat

Jenderal. Perkebunan. Kementerian Pertanian, Jakarta.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.2017. Menkeu No 6/PMK.010/201726-01-

2017. Kementerian Keuangan. Jakarta.

Dong-Sung Dan Moon, Hwy-Chang. 2003. From Adam Smith To Michael

Porter: Evolusi Daya Saing. Salemba Empat. Jakarta.

Fair Trade Certified. 2020. Fairtrade. https://www.fairtradecertified.org/. Diakses

28 Juni 2020, pukul 19.53 WIB

Febriyanti, Sri Anna. 2008. Analisis Daya saing Ekspor Komoditas Teh

Indonesia di Pasar Internasional. Skripsi . Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Page 132: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

132

Feriyanto, Andri. 2015. Perdagangan Internasional: Kupas Tuntas Prosedur

Ekspor Impor. Mediatera. Bantul, Yogyakarta.

Firmansyah, Muhammad. 2017. Analisis Daya Saing Kopi Indonesia. Skripsi.

Institut Pertanian Bogor.

Food and Agriculture Organization. 2020. Ochratoxin A.

http://www.fao.org/3/x6939e/X6939e04.htm. Diakses 15 Mei 2020

pukul. 6.44 WIB.

Food and Agriculture Organization. 2020. World Coffee Consumption-

fao.org/publication. Diakses 1 Mei 2020, pukul 23.21 WIB.

Frynas, Jedrzej George, dan Kamel Mellahi. 2015. Global Strategic

Management- ISBN: 978-0-19-870659-5. Ebook. Oxford University

Press. Oxford, Inggris.

Global Agriculture Information Network. 2019. Coffee Annual: Indonesia

Coffee Annual Report 2019. GAIN Report Number: IDI1911. Jakarta

Indonesia.

Global Agriculture Information Network. 2019. Coffee Semi-annual. Report

Number ID2019-0022. Jakarta, Indonesia.

Griffin, Ricky W dan Pustay, Michael W. 2015. Bisnis Internasional: Sebuah

Perspektif Manajerial, Edisi 8. Salemba Empat. Jakarta.

Hadiarianti, Sri Venantia. 2019. Langkah Awal Memahami: Hukum

Perdagangan Internasional dalam Era Globalisasi. Universitas

Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta.

Hasibuan, Nurimanjah. 1993. Ekonomi Industri: Persaingan, Monopoli dan

Regulasi. Cetakan kedua. LP3ES, Jakarta.

Hasibuan, Akmaludidin. 2012. Manajemen Perubahan: membalik arah

menuju usaha perkebunan yang tangguh melalui strategi optimal

efisiensi. CV. ANDI. Yogyakarta.

Ho, Thong Quoc, Viet-Ngu Hoang, Clevo Wilson, dan Trung-Thanh Nguyen.

2017. Which farming systems are efficient for Vietnamese coffee

farmers? . ScienceDirect: Economic Analysis and Policy (2017) 114-

125. Australia.

Husein. Mohamad Zaki. 2013. Krisis Mata Uang Rupiah 2013: Penyebab dan

Dampaknya. Didapat dari https://indoprogress.com/2013/09/krisis-

mata-uang-rupiah-2013-penyebab-dan-dampaknya/. Diakses 04

Desember 2019, pukul. 20:04 WIB.

Page 133: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

133

Ichsanuddin, Noorsy. Dani Setiawan, Shanti Darmastuti. 2016. Ketimpangan

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). UI-Press. Depok-Jawa Barat.

Indonesia Eximbank Institute dan UNIED. 2019. Proyeksi Ekspor

Berdasarkan Industri: Komoditas Unggulan. Indonesia Eximbank.

Jakarta.

Indonesian Trade Promotion Center. 2013. Market Brief Kopi: Speciality

growing Indonesia. Chicago 60654.

International Coffee Organization. 2019. Coffee Data Base 2019. Online.

http://www.internationalcoffeorganization.org. Diakses 01 Agustus

2019, pukul. 20.39 WIB.

Jaya, Wijaya. 2001. Ekonomi Industri. PT BPFE. Yogyakarta.

Kementerian Luar Negeri. 2019. KBRI Cairo Gelar Seminar Kopi

Nasional. Diakses pada 8 Desember 2019.

Journal of the European Union. 2018. Commision Regulation (EU)

2008/78.Online. http://www.fsai.ie/ . Diakses 10 Agustus 2019, pukul.

01.12 WIB.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2015. Rencana Strategis

Tahun 2015-2019: Deputi Bidang Kordinasi Pangan Dan Pertanian.

Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Daring. Online.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sumber%20daya%20Manusia.

Diakses pada 17 Januari 2010, pukul 15.35 WIB.

Kementerian Perdagangan. 2014. Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP).

Online. http://www.kemendag.go.id/addon/isp. Diakses pada 12

Agustus 2019, pukul .20.06 WIB.

Kementerian Perdagangan. 2018. Neraca Perdagangan dengan Negara

Mitra Dagang. Online. http://www.kemendag.go.id/, 01 Agustus

2019, pukul. 15.19 WIB.

Kementerian Perdagangan. 2018. Panduan Ekspor. Online.

http://www.kemendag.go.id/. 27 Agustus 2019. pukul. Pukul.16.07

WIB.

Page 134: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

134

Kementerian Perdagangan. 2020. Indikator Ekonomi Indonesia.Online.

http://satistil.kemendag.go.id/economic-nidicators. 17 Mei 2020.

Pukul.22.10 WIB.

Kementerian Perindustrian. 2009. Roadmap Industri Pengolahan Kopi.

Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2017. Outlook Komoditas Coffee. ISSN 1907-

1507. Pusat dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal,

Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2019. Outlook Komoditas Coffee. ISSN 1907-

1507. Pusat dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal,

Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2018. Statistik Perkebunan Indonesia 2017-2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2016. Rencana Strategis Kementerian Pertanian

2015-2019. Edisi Revisi. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2020. Peraturan Perundang-undangan Pertanian.

Online. http://jdih.pertanian.go.id/. Diakses 12 Januari 2020, pukul

12.00 WIB.

Kusuma, Rahma Linda. 2015. Daya saing dan Faktor Yang Mempengaruhi

Volume Ekspor Sayuran Indonesia Terhadap Negara Tujuan Utama.

Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Jurnal Manajemen dan

Agribisnis. Vol. 12 No. 3. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lubis, Husnan Nashuha. 2017. Daya saing Komoditas Tembakau Indonesia

di Pasar Internasional. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Olivia, Femi. 2014. Khasiat Bombastis Kopi. Gramedia. Jakarta.

Piao, Roberta Souza. Lyon Fonseca. Eder Carvalho. Maria Sylvia Macchione

Saes. dan Florencio de Aleida Luciana. 2019. The adoption of

Valuntary Sustainability Standards (VSS) and value Chain upgrading

in the Brazilian coffee production context. ScienceDirect: Jurnal of

Rular Studies.

Purnadi, Felicitas, dan Riris Loisa. 2018. Analisis Daya Saing ekspor Kopi

Indonesia di Pasar Internasional. Jurnal. Universitas Tarumanegara.

Jakarta.

Page 135: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

135

Purnamasari, Meidiana, Nuhfil Hanani, dan Wen-Chi Huang. 2014. Analisis

Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia di Pasar Dunia. Jurnal. AGRISE

Volume XIV No 1 Bulaan Januari 2014. Universitas Brawijaya.

Malang.

Nalurita, Sari., Ratna Winandi., dan Siti Jahroh. Analisis Daya Saing dan

Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Indonesia. Jurnal Agribisnis

Indonesia (Vol 2 No.1, Juni 2014): halaman 63-74.

Nazir, Muhammad. 2011. Metode Penelitian. Ghalia. Jakarta.

NewYork Coffee Price. 2020. Arabica Coffee Price:

https://www.ycharts.com. Diakses 12 Januari 2020, pukul 15.08 WIB.

Nugroho, Agus. 2014. The Impact of Food Safety Standard on Indonesia’s

Coffee Export. ScienceDirect: Procedia Environmental Sciences

20(2014) 425-433.

Porter, Michael E. 1994. Keunggulan Bersaing. PT. Binarupa Aksara. Jakarta.

Rahardja, P dan Manurung, Mandala. 2015. Pengantar Ilmu Ekonomi: Edisi

3. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Jakarta.

Rahardjo, Pudji. 2017. Berkebun Kopi. Penebar Swadaya. Jember.

Rahardjo, Pudji. 2012. Kopi: Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi

Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya. Depok.

Raharjo, Tri Weda. 2018. Strategi Pemasaran dan Penguatan Daya Saing

Produk Batik UMKM. CV Jakad Pusblishing .Surabaya.

Rainforest Alliance. 2016. Rainforest Alliance Certified Coffee, Artikel

Online:https://www.rainforest-alliance.org/articles/rainforest-

alliance-certified-coffee. Diakses Pada 18 April 2020, Pukul 19.53

WIB.

Sari, Desi Ratna Sari dan Ermi Tety. 2017. Export Competitiveness Analysis

of Coffee Indonesia in The World Marke. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan

Bisnis Vol.14. No.1, maret 2017: 105-114. Universitas Riau. Riau.

Sattar. 2017. Buku Ajar Ekonomi Internasional. CV Budi Utama. Yogyakarta.

Sattar dan Wijayanti, S. K. 2018. Buku Ajaran Teori Ekonomi Makro. CV

Budi Utama. Yogyakarta.

Page 136: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

136

Sattar. 2018. Buku Ajar Perekonomian Indonesia. CV Budi Utama.

Yogyakarta.

Salvatore, Dominick. 2005. Ekomoni Manajerial dalam Perekonomian

Global. Saleba Empat. Jakarta.

Salvatore, Dominick. 2012. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian. Edisi

9. Salemba Empat. Jakarta.

Silitonga, Ribka BR, Zulkarnain Ishak, dan Mukhlis. 2017. Pengaruh Ekspor,

Impor, dan Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Jurnal

Ekonomi Pembangan. Vol.15 (1):53-59. Palembang, Indonesia.

Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sunandi, Eris dan Untung Prastio. 2019. Coffe Roasting: Karena Seduhan

Kopi Nikmat Berasal Dari Proses Yang Tepat. PT AgroMedia

Perkasa. Jakarta.

Sutedi, Adrian. 2014. Hukum Ekspor Impor. Raih Asa Sukses, Swadaya Grup.

Jakarta.

Tambunan, Tulus. 2004. Globalisasi dan Perdagangan Internasional. Ghalia

Indonesia. Bogor.

United Nation Comodity Trade. 2020. UNCOMTRADE

Database. [UNCOMTRADE online]. https://comtrade.un.org/data/.

Diakses pada 12 April 2020, pukul. 10.23 WIB.

United Nation Forum on Sustainability Standards. 2020. Voluntary

Sustainability Standards (VVS): https://unfss.org/home/about-unfss/ .

Diakses 14 Mei 2020, Pukul 7.29 WIB.

United Nation Comodity Trade. 2019. UNCOMTRADE

Database. [UNCOMTRADE online]. https://comtrade.un.org/data/.

Diakses pada 29 Juli 2019, pukul. 23.28 WIB.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian: Ekonomi dan Bisnis. Graha Ilmu,

Jakarta

World Bank. 2020. Logistic Performance Index (LPI). Online

https://lpi.worldbank.org/international/scorecard/radar/254/C/IDN/20

18#chartarea. Diakses pada 18 Januari 2020, pukul 10.01 WIB.

Page 137: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

137

LAMPIRAN

Page 138: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

138

Lampiran 1. Produktivitas Kopi Indonesia. Produktivitas Kopi (Kg/Ha)

Tahun Robusta Arabika Indonesia

2001 639,85 539,93 635,27

2002 706,56 619,69 702,93

2003 720,11 796,53 724,60

2004 659,65 739,74 665,80

2005 664,58 934,10 683,12

2006 682,33 793,25 695,85

2007 681,04 782,30 698,06

2008 716,21 783,00 729,32

2009 724,36 772,93 734,34

2010 741,53 959,77 779,36

2011 685,33 765,40 702,45

2012 696,29 752,94 708,72

2013 725,91 782,88 739,15

2014 682,51 829,40 716,03

2015 669,05 832,33 706,53

2016 680,33 814,05 713,86

2017*) 689,44 820,17 721,22

2018**) 692,68 855,87 731,34

Rata-rata

2001-2018 692,10 787,46 710,44

Sumber: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian RI, 2018.

Keterangan: PR : Perkebunan Rakyat

PBN : Perkebunan Besar Negara

PBS : Perkebunan Besar Swasta *) Angka sementara

**) Angka estimasi

Page 139: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

139

Lampiran 2. Perkembangan Harga Kopi Di Dunia.

Bulan Harga Kopi(US$/Kg) Harga Kopi (Rp/Kg)

Arabika Robusta Arabika Robusta

Nov-15 2.98 1.48 40,920.56 20,350.35

Desember 2015 2.99 1.49 41,632.01 20,760.31

Januari 2016 2.93 1.37 40,842.13 19,095.02

Febuari 2016 2.98 1.38 40,450.77 18,676.90

Maret 2016 3.14 1.47 41,607.19 19,504.20

Apr-16 3.08 1.56 40,850.08 20,610.48

Mei 2016 3.11 1.64 41,916.66 22,145.16

Juni 2016 3.32 1.69 44,506.30 22,655.80

Juli 2016 3.45 1.81 45,460.26 23,798.08

Agustus 2016 3.41 1.79 45,064.48 23,723.02

Sep-16 3.56 2.01 46,960.56 26,433.44

Oktober 2016 3.57 2.23 46,729.75 29,160.31

Nov-16 3.70 2.05 49,521.82 27,422.94

Desember 2016 3.24 2.16 43,744.57 29,113.60

Rata-Rata 2016 3.29 1.76 43,971.21 23,528.25

Januari 2017 3.36 2.25 45,056.54 30,234.60

Febuari 2017 3.31 2.10 44,406.77 28,196.69

Maret 2017 3.19 2.14 42,759.05 28,649.10

May-16 3.12 1.92 41,696.67 25,635.83

Mei 2017 3.02 1.99 40,491.66 26,632.91

Juni 2017 2.88 2.16 38,516.85 28,840.86

Juli 2017 3.03 2.14 40,683.19 28,708.87

Agustus 2017 3.09 2.08 41,460.07 27,836.71

Sep-17 2.99 1.97 40,029.78 26,298.79

Oktober 2017 2.86 1.90 38,905.12 25,855.18

Nov-17 2.88 1.79 39,209.03 24,376.49

Desember 2017 2.84 1.71 38,638.26 23,351.90

Rata-Rata 2017 3.05 2.01 40,987.75 27,051.49

Januari 2018 2.88 1.73 38,782.20 23,237.04

Febuari 2018 2.86 1.77 39,034.41 24,174.57

Maret 2018 2.80 1.78 38,771.71 24,571.09

Apr-18 2.81 1.72 38,952.71 23,818.31

Mei 2018 2.83 1.72 40,044.42 24,303.60

Juni 2018 2.80 1.72 39,441.37 24,305.25

Juli 2018 2.66 1.64 38,534.45 23,816.03

Page 140: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

140

Bulan Harga Kopi(US$/Kg) Harga Kopi (Rp/Kg)

Arabika Robusta Arabika Robusta

Agustus 2018 2.57 1.58 37,260.93 22,933.15

Sep-18 2.49 1.55 36,808.65 22,990.61

Oktober 2018 2.81 1.66 42,469.64 25,025.67

Nov-18 2.84 1.58 41,559.51 23,104.87

Desember 2018 2.61 1.51 35,754.43 20,599.15

Rata-Rata 2018 2.75 1.66 38,951.20 23,573.28

Januari 2019 2.65 1.55 37,372.95 21,857.26

Febuari 2019 2.69 1.52 37,565.99 21,226.88

Maret 2019 2.59 1.46 36,594.06 20,587.69

Apr-19 2.57 1.39 36,136.49 19,531.72

Mei 2019 2.56 1.48 36,604.11 21,166.23

Juni 2019 2.76 1.42 39,068.72 20,114.73

Juli 2019 2.69 1.31 37,588.89 18,333.32

Agustus 2019 2.69 1.31 38,120.11 18,592.41

Sep-19 2.73 1.32 38,302.81 18,533.62

Oktober 2019 2.67 1.29 39,180.69 18,988.24

Nov-19 2.98 1.39 41,659.16 19,387.75

Desember 2019 3.29 1.35 45,858.94 18,884.73

Rata-Rata 2019 2.74 1.40 38,671.08 19,767.05 Sumber: NewYork Arabica Coffee Price, Bursa Liffe London. 2020. (diolah)

Page 141: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

141

Lampiran 3. Perhitungan Nilai RCA Eksportir Kopi Terbesar.

Brazil Xik Xi Wk Wt RCA

2008 4,167,885,084

197,942,442,909

21,224,654,059

15,645,121,327,065

15.52

2009 3,791,224,102

152,994,742,805

19,642,064,751

12,225,810,789,167

15.42

2010 5,204,111,416

201,915,103,285

24,028,803,460

15,035,339,852,869

16.13

2011 8,026,398,577

256,038,702,056

35,674,716,991

18,008,867,123,376

15.82

2012 5,740,321,132

242,578,013,546

32,685,535,144

17,976,400,702,360

13.01

2013 4,598,099,666

242,032,979,231

27,372,364,675

18,710,210,073,152

12.99

2014 6,052,718,907

225,098,405,233

31,666,066,068

18,578,525,539,677

15.78

2015 5,565,582,151

191,126,885,834

30,279,240,548

16,100,924,791,227

15.48

2016 4,855,884,334

185,235,399,101

29,830,304,581

15,737,666,415,849

13.83

2017 4,613,488,509

217,739,218,466

30,896,488,018

17,331,360,704,311

11.89

2018 4,371,253,262

239,887,754,933

27,377,403,485

18,539,321,901,671

12.34

Vietnam Xik Xi Wk Wt RCA

2008 2,113,761,161

62,685,129,696

21,224,654,059

15,646,041,920,683 24.86

2009 1,730,569,583

57,096,274,457

19,642,064,751

12,226,692,189,130 18.87

2010 1,851,410,854

72,236,665,000

24,028,803,460

15,035,650,733,716 16.04

2011 2,761,069,230

96,905,673,959

35,674,716,991

18,010,731,351,712 14.38

2012 3,545,274,719

114,529,170,983

32,685,535,144

17,978,039,509,388 17.03

2013 2,551,421,997

132,032,853,998

27,372,364,675

18,710,955,067,739 13.21

2014 3,311,395,619

150,217,138,752

31,666,066,068

18,583,286,124,620 12.94

2015 2,415,422,841

162,016,742,480

30,279,240,548

16,109,350,213,530 7.93

2016 3,040,194,879

176,580,786,634

29,830,304,581

15,744,120,829,787 9.09

2017 3,101,426,983

215,118,606,999

30,896,488,018

17,348,874,725,304 8.10

2018 2,891,547,106

243,698,698,324

27,377,403,485

18,807,264,485,189 8.15

Kolombia Xik Xi Wk Wt RCA

2008 1,917,332,694

37,625,882,065

21,224,654,059

15,646,041,920,683 37.56

2009 1,574,711,067

32,852,985,837

19,642,064,751

12,226,692,189,130 29.84

2010 1,913,678,990

39,819,528,642

24,028,803,460

15,035,650,733,716 30.07

2011 2,657,524,849

56,953,516,086

35,674,716,991

18,010,731,351,712 23.56

Page 142: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

142

Kolombia Xik Xi Wk Wt RCA

2012 1,956,066,268

60,273,618,168

32,685,535,144

17,978,039,509,388 17.85

2013 1,922,532,062

58,821,869,987

27,372,364,675

18,710,955,067,739 22.34

2014 2,516,694,333

54,794,812,015

31,666,066,068

18,583,286,124,620 26.95

2015 2,576,546,111

35,690,766,593

30,279,240,548

16,109,350,213,530 38.41

2016 2,462,525,547

31,044,991,243

29,830,304,581

15,744,120,829,787 41.86

2017 2,582,564,703

37,766,321,060

30,896,488,018

17,348,874,725,304 38.40

2018 2,335,422,710

41,831,520,220

27,377,403,485

18,807,264,485,189 38.35

Indonesia Xik Xi Wk Wt RCA

2008 991,457,582

137,020,424,402

21,224,654,059

15,646,041,920,683 5.33

2009 824,015,385

116,509,991,781

19,642,064,751

12,226,692,189,130 4.40

2010 814,310,783

157,779,103,470

24,028,803,460

15,035,650,733,716 3.23

2011 1,036,671,076

203,496,619,185

35,674,716,991

18,010,731,351,712 2.57

2012 1,249,518,765

190,031,839,234

32,685,535,144

17,978,039,509,388 3.62

2013 1,174,044,469

182,551,754,383

27,372,364,675

18,710,955,067,739 4.40

2014 1,039,609,487

176,036,194,332

31,666,066,068

18,583,286,124,620 3.47

2015 1,197,735,058

150,366,281,305

30,279,240,548

16,109,350,213,530 4.24

2016 1,008,549,108

144,489,796,418

29,830,304,581

15,744,120,829,787 3.68

2017 1,187,157,307

168,810,042,930

30,896,488,018

17,348,874,725,304 3.95

2018 817,789,500

180,215,034,437

27,377,403,485

18,807,264,485,189 3.12

Sumber: UN Comtrade. 2019. (diolah)

Page 143: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

143

Lampiran 4. Perhitungan RCA Indonesia di Negara Tujuan. Amerika

Serikat Xik Xi Wk Wt RCA

2008

173,613,212

13,079,933,994

3,729,997,396

1,899,946,240,134 6.76

2009

161,412,626

10,889,078,628

3,541,984,718

1,422,122,990,675 5.95

2010

176,410,417

14,301,875,648

4,356,988,430

1,750,581,039,768 4.96

2011

274,549,874

16,497,615,839

7,132,982,282

1,995,197,589,638 4.65

2012

331,223,039

14,910,181,324

5,826,412,088

2,059,487,171,940 7.85

2013

207,091,548

15,741,131,921

4,626,107,950

2,072,863,287,187 5.89

2014

295,988,228

16,560,075,701

5,422,149,879

2,172,191,043,340 7.16

2015

281,159,300

16,268,488,416

5,410,750,030

2,092,575,865,194 6.68

2016

269,941,302

16,171,284,269

5,269,412,534

2,038,228,931,848 6.46

2017

256,466,210

17,810,479,989

5,576,965,736

2,192,574,075,359 5.66

2018

253,773,465

18,471,771,383

4,232,682,082

2,314,488,685,416 7.51

Jerman Xik Xi Wk Wt RCA

2008

173,956,616

2,465,159,396

4,174,115,969

1,097,024,068,630 18.55

2009

109,414,215

2,326,669,088

2,680,102,457

852,743,948,035 14.96

2010

107,943,775

2,984,670,615

3,407,391,436

973,737,005,624 10.34

2011

70,517,691

3,304,651,447

4,983,078,780

1,126,130,573,871 4.82

2012

116,922,536

3,074,970,612

4,280,524,730

1,072,113,706,474 9.52

2013

122,178,064

2,883,422,566

3,235,962,888

1,101,433,454,696 14.42

2014

84,732,859

2,821,568,436

4,043,045,387

1,126,497,299,527 8.37

2015

88,423,547

2,664,156,585

3,496,759,032

976,190,665,523 9.27

2016

90,188,916

2,638,679,905

3,395,190,188

988,498,446,227 9.95

2017

104,020,674

2,669,462,481

3,484,580,442

1,086,855,145,858 12.15

2018

42,831,472

2,709,811,637

2,318,035,716

1,183,451,813,866 8.07

Malaysia Xik Xi Wk Wt RCA

2008

31,570,411

6,432,551,930

173,338,925

158,365,692,655 4.48

2009

24,560,424

6,811,823,548

69,877,789

128,830,445,653 6.65

2010

36,918,863

9,362,332,453

95,218,039

170,680,723,819 7.07

Page 144: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

144

Malaysia Xik Xi Wk Wt RCA

2011

56,497,709

10,995,846,600

156,949,723

196,127,620,838 6.42

2012

70,494,470

11,280,284,955

160,163,910

208,370,107,369 8.13

2013

79,717,165

10,666,609,471

174,801,906

221,549,343,558 9.47

2014

60,844,948

9,731,540,673

176,947,603

217,814,031,175 7.70

2015

70,808,519

7,630,889,322

178,371,760

186,113,144,664 9.68

2016

71,432,154

7,112,008,233

180,363,328

174,361,197,414 9.71

2017

86,968,228

8,467,527,299

195,875,367

196,053,972,947 10.28

2018

70,888,722

9,436,721,366

135,916,060

210,613,372,808 11.64

Italia Xik Xi Wk Wt RCA

2008

60,613,920

1,900,691,792

1,869,037,423

564,693,613,261 9.64

2009

53,102,363

1,651,082,911

1,078,205,753

401,946,924,520 11.99

2010

43,225,743

2,369,981,370

1,305,481,603

467,475,776,200 6.53

2011

57,757,949

3,168,307,186

1,888,721,229

519,311,727,174 5.01

2012

64,638,485

2,277,010,430

1,760,333,067

456,469,039,948 7.36

2013

77,130,466

2,128,608,268

1,585,165,028

462,748,558,414 10.58

2014

60,638,369

2,286,858,978

1,886,298,956

469,017,463,550 6.59

2015

84,005,440

1,872,932,508

1,837,145,155

389,902,784,161 9.52

2016

66,403,758

1,572,117,669

1,823,362,452

398,435,971,969 9.23

2017

79,664,908

1,937,660,213

1,914,352,887

438,943,221,801 9.43

2018

54,024,572

1,921,126,842

1,414,376,358

474,625,934,280 9.44

Jepang Xik Xi Wk Wt RCA

2008

123,846,451

27,743,856,152

1,621,863,391

586,287,468,552 1.61

2009

98,131,234

18,574,730,417

1,056,242,621

426,424,279,154 2.13

2010

118,954,012

25,781,813,648

1,374,683,254

540,690,730,712 1.81

2011

174,722,579

33,714,696,141

1,935,465,372

656,361,041,422 1.76

2012

145,745,126

30,135,106,982

1,631,489,409

667,597,248,230 1.98

2013

102,924,364

27,086,258,710

1,453,981,480

640,395,592,207 1.67

2014

101,365,955

23,127,088,759

1,453,633,456

642,490,853,387 1.94

Page 145: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

145

Jepang Xik Xi Wk Wt RCA

2015

104,961,559

18,020,877,343

1,453,215,126

533,251,752,337 2.14

2016

86,510,840

16,101,544,919

1,366,356,496

508,361,347,599 2.00

2017

82,420,441

17,790,812,134

1,214,333,870

545,001,965,383 2.08

2018

84,374,664

19,479,892,015

756,147,948

588,812,462,028 3.37

Russia Xik Xi Wk Wt RCA

2008

12,517,672

27,743,856,152

246,163,291

287,321,745,910 0.53

2009

23,302,404

18,574,730,417

221,397,097

162,346,187,067 0.92

2010

16,999,326

25,781,813,648

303,833,914

222,583,898,347 0.48

2011

25,243,068

33,714,696,141

473,534,728

299,786,853,546 0.47

2012

43,733,947

30,135,106,982

427,479,767

315,400,798,165 1.07

2013

49,114,901

27,086,258,710

423,053,128

320,466,510,675 1.37

2014

41,383,077

23,127,088,759

486,347,261

290,416,971,150 1.07

2015

54,639,856

18,020,877,343

431,860,938

178,616,910,022 1.25

2016

45,119,795

16,101,544,919

453,134,209

175,895,476,256 1.09

2017

75,563,998

17,790,812,134

532,500,766

213,101,933,807 1.70

2018

1,483,337

19,479,892,015

322,868,551

223,051,988,569 0.05

Mesir Xik Xi Wk Wt RCA

2008

19,841,572

790,745,451

55,309,570

54,904,789,542 24.91

2009

15,691,625

708,813,883

44,975,279

49,559,436,387 24.39

2010

19,009,284

879,350,400

52,515,571

59,306,195,045 24.41

2011

24,035,375

1,397,514,769

50,604,578

61,919,956,533 21.04

2012

38,090,765

1,013,770,090

77,319,145

67,414,394,987 32.76

2013

35,572,678

1,101,772,833

65,615,969

65,075,220,951 32.02

2014

32,434,940

1,341,002,205

63,904,304

75,650,626,688 28.63

2015

39,537,570

1,197,912,485

79,992,964

69,092,911,329 28.51

2016

41,171,222

1,110,437,906

82,415,064

64,923,548,391 29.21

2017

52,718,375

1,253,623,613

94,909,383

59,256,238,812 26.26

2018

56,973,635

1,033,513,953

83,653,162

81,958,843,993 54.01

Page 146: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

146

Inggris Xik Xi Wk Wt RCA

2008

29,017,442

1,546,859,376

550,328,850

659,519,323,656 22.48

2009

24,361,543

1,459,347,482

487,471,179

507,525,904,972 17.38

2010

39,136,280

1,693,163,843

661,173,501

565,726,223,870 19.78

2011

38,801,255

1,719,718,086

880,262,069

656,640,366,121 16.83

2012

39,233,392

1,696,755,218

792,249,527

669,385,953,534 19.54

2013

43,217,279

1,634,804,625

814,580,907

652,286,285,011 21.17

2014

35,503,209

1,658,606,643

954,803,561

667,572,303,692 14.97

2015

46,299,989

1,527,088,076

983,843,767

609,797,998,104 18.79

2016

40,553,844

1,590,356,852

981,235,076

629,129,169,825 16.35

2017

51,819,276

1,407,592,283

1,006,406,758

610,266,356,199 22.32

2018

24,486,526

1,466,108,310

918,399,293

673,374,998,847 12.25

Belgium Xik Xi Wk Wt RCA

2008

70,267,006

1,350,972,150

1,362,813,902

398,191,254,233 15.20

2009

48,181,191

1,048,316,192

1,204,489,933

306,555,510,825 11.70

2010

30,495,531

1,190,140,472

1,421,290,585

344,368,523,216 6.21

2011

49,259,390

1,374,749,961

2,457,747,401

402,012,935,755 5.86

2012

38,638,501

1,297,678,351

1,968,208,586

378,272,921,008 5.72

2013

45,362,967

1,259,268,959

1,421,751,970

389,949,071,676 9.88

2014

32,706,023

1,217,320,724

1,857,451,776

398,976,206,884 5.77

2015

15,744,828

1,113,313,180

1,628,925,817

338,892,087,050 2.94

2016

28,831,708

1,125,747,377

1,557,276,795

337,606,463,078 5.55

2017

31,542,450

1,241,869,425

1,838,093,444

342,379,831,721 4.73

2018

23,697,075

1,261,805,843

1,254,646,573

403,886,275,386 6.05

India Xik Xi Wk Wt RCA

2008

21,663,739

7,163,336,232

47,684,465

231,773,708,488 14.70

2009

12,940,494

7,432,892,524

46,515,889

206,847,081,743 7.74

2010

13,270,235

9,915,038,943

51,485,839

279,581,851,925 7.27

2011

21,298,019

13,335,706,464

85,325,372

339,827,719,835 6.36

Page 147: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

147

India Xik Xi Wk Wt RCA

2012

38,752,418

12,496,314,269

113,634,012

358,493,063,213 9.78

2013

32,338,380

13,031,302,738

110,927,233

330,949,918,744 7.40

2014

25,737,162

12,248,959,579

123,725,860

334,816,393,857 5.69

2015

31,914,307

11,731,001,096

101,190,558

293,265,559,305 7.88

2016

17,058,538

10,093,804,356

117,959,036

293,223,444,770 4.20

2017

15,786,123

14,083,572,994

133,457,625

733,324,631,029 6.16

2018

6,654,349

13,725,675,911

32,297,846

377,553,762,440 5.67

Maroko Xik Xi Wk Wt RCA

2008

13,074,501

47,535,272

45,757,749

33,442,014,821 201.02

2009

11,711,613

56,761,493

41,910,344

26,563,460,275 130.78

2010

12,488,807

55,081,258

47,447,384

29,514,513,074 141.04

2011

21,522,863

89,828,594

64,041,521

50,142,640,416 187.60

2012

24,035,579

68,488,323

70,824,143

37,425,527,913 185.45

2013

24,244,837

75,546,306

74,118,877

38,022,770,406 164.63

2014

21,190,935

82,192,649

74,254,834

38,198,563,711 132.63

2015

20,348,923

87,394,731

71,753,388

32,491,574,959 105.43

2016

17,982,767

95,614,814

62,181,406

36,084,904,449 109.14

2017

23,546,561

85,958,429

90,708,987

39,565,828,745 119.48

2018

20,950,640

85,220,810

78,898,858

43,052,892,623 134.15

Georgia Xik Xi Wk Wt RCA

2008

18,242,249

32,883,104

36,231,512

6,629,137,037 101.50

2009

16,020,897

22,770,832

28,064,025

4,354,634,090 109.17

2010

13,650,939

39,032,934

23,246,443

5,404,378,420 81.31

2011

15,253,285

38,137,838

25,626,177

10,864,035,840 169.56

2012

19,323,357

51,898,758

29,793,920

8,840,317,697 110.48

2013

22,845,608

58,654,275

33,618,625

9,258,147,526 107.26

2014

20,368,298

72,750,009

32,276,915

9,262,945,341 80.35

2015

22,104,029

45,784,780

33,663,661

7,153,575,633 102.59

Page 148: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

148

Georgia Xik Xi Wk Wt RCA

2016

21,019,218

57,853,298

32,525,809

7,309,127,274 81.64

2017

24,757,056

59,043,865

35,950,598

8,098,396,872 94.45

2018

20,049,212

51,273,197

27,564,612

8,994,318,773 127.59

Singapura Xik Xi Wk Wt RCA

2008

17,544,852

12,862,045,173

104,079,749

250,849,900,506 3.29

2009

13,044,439

10,262,665,108

69,239,001

202,664,309,915 3.72

2010

9,605,071

13,723,265,578

73,969,465

251,786,647,441 2.38

2011

15,183,071

18,443,890,221

106,971,776

360,232,438,903 2.77

2012

32,332,877

17,135,025,448

99,152,837

307,004,386,952 5.84

2013

22,427,443

16,686,238,643

81,562,975

313,275,817,301 5.16

2014

21,333,546

16,752,339,986

76,983,496

320,398,774,934 5.30

2015

30,064,549

12,632,634,348

79,090,921

275,574,117,451 8.29

2016

15,962,029

11,246,431,902

60,943,050

258,556,478,098 6.02

2017

18,812,318

12,767,192,917

62,800,358

288,688,680,172 6.77

2018

24,334,765

12,991,592,744

70,126,792

309,896,474,012 8.28

Sumber: UN Comtrade. 2019. (diolah)

Page 149: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

149

Lampiran 5. Penyerapan Tenaga Kerja Perkebunan Komoditas Kopi. Wilayah Jumlah Petani (KK)

2017 2018*) 2019**)

Sumatera 729,286 730,496 754,122

Robusta 513,878 513,292 531,720

Arabika 215,408 217,204 222,402

Jawa 602,093 596,181 602,753

Robusta 381,330 387,364 387,516

Arabika 220,763 208,817 215,237

Nusa Tenggara 202,877 596,181 198,216

Robusta 153,007 156,027 149,571

Arabika 49,870 50,649 48,645

Kalimantan 39,006 39,539 40,370

Robusta 39,006 39,539 40,370

Arabika 0 0 0

Sulawesi 178,535 178,833 185,452

Robusta 98,227 98,710 93,887

Arabika 80,308 80,123 91,565

Maluku dan Papua 18,711 18,796 15,390

Robusta 6,756 6,732 8,615

Arabika 11,955 12,064 6,775

Total Indonesia 1,770,508 1,770,521 1,796,303

Robusta 1,192,203 1,201,664 1,211,679

Arabika 578,304 568,857 584,624

Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja (TK)

Sumatera 8,303 8,306 8,322

Robusta PBN 0 0 0

Robusta PBS 1,025 1,028 1,044

Arabika PBN 1,380 1,380 1,380

Arabika PBS 5,898 5,898 5,898

Jawa 53,516 52,897 53,941

Robusta PBN 18,325 18,337 18,359

Robusta PBS 24,577 24,946 24,968

Arabika PBN 9,897 9,897 9,897

Arabika PBS 717 717 717

Nusa Tenggara 583 625 644

Robusta PBN 0 0 0

Robusta PBS 580 625 641

Arabika PBN 0 0 0

Arabika PBS 3 3 3

Kalimantan 0 0 0

Robusta PBN 0 0 0

Robusta PBS 0 0 0

Arabika PBN 0 0 0

Arabika PBS 0 0 0

Sulawesi 5,571 6,022 6,110

Robusta PBN 0 0 0

Robusta PBS 0 0 0

Arabika PBN 5,571 6,022 6,110

Arabika PBS 0 0 0

Maluku dan Papua 0 0 0

Robusta PBN 0 0 0

Robusta PBS 0 0 0

Page 150: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

150

Wilayah Jumlah Petani (KK)

2017 2018*) 2019**)

Arabika PBN 0 0 0

Arabika PBS 0 0 0

Total Indonesia 67,973 68,853 69,017

Robusta PBN 18,325 18,337 18,359

Robusta PBS 26,182 26,599 26,653

Arabika PBN 11,277 11,277 11,277

Arabika PBS 12,189 12,640 12,728

Sumber : Ditjetbun. 2019

Page 151: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

151

Lampiran 6. Pihak Dalam Penyaluran KUR Tahun 2018.

Pihak Keterangan

Pemerintah (14 Instani) Kemenko Perekonomian

Kementerian Keuangan

Kementerian Koperasi dan UMKM

Kementerian Perindustrian

Kementerian Perdagangan

Kementerian Tenaga Kerja

Kementerian Pertanian

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian BUMN

Kementerian Dalam Negeri

Sekertaris Kabiner

BNP2TKI

BPUKULP

Bappenas

Penyalur (41 Instansi) BRI

Bank Mandiri

BNI

Bank Sinarmas

May Bank

Bank Bukopin

BTPN

OCBC NISP

Bank Permata

BCA

Bank Artha Graha

BRI Agroniaga

BRI Syariah

BTN

Bank Daerah (Jateng, Jambi, Jabar Banten, Kalsel,

NTB, Sumselbabel, Papua, Lampung)

BPD (Kalbar, NTT, Bali, DIY, Suselbar, Kaltim,

Sumatra Utasa, Sumbar, Riau Kepri, Bengkulu,

Kalteng, dan Sultra)

CTBC

BCA Finance

Mega Finance

FIF

Adira Finance

KSP (Kopsin Jasa dan Obor Mas)

Penjamin (11 Instansi) Perum Jaminan Kredit Indonesia

PT Asuransi Kredit Indonesia (persero)

PT Penjamin Kredit Daerah Riau

PT Penjamin Kredit Sumatera Barat

PT Penjamin Kredit Daerah Sumatera Selatan

Page 152: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

152

Pihak Keterangan

PT Penjamin Kredit Daerah Bangka Belitung

PT Penjamin Kredit Daerah Jawa Tengah

PT Penjamin Kredit Daerah DKI Jakarta

PT Penjamin Jamkrindo Syariah

PT Penjamin Pembiayaan Askrindo Syariah

PT UAF Jaminan Kredit

Pengawas (2 Instansi) Otoritas Jasa Keuangan

Badan Pengawas Keuangan

Sumber: Kementerian Pertanian.2019.

Page 153: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

153

Lampiran 7. Daftar Industri Pengolahan dengan Bahan Baku Kopi. No. Perusahaan Komoditi Lokasi

1. AGRI HALBA, PT Karet Sheet, Kopi Jawa Timur

2. AGUS KARSA PRATAMA, CV Kopi Bubuk Jawa Barat

3. AMALY dan FAMILY, PT Kopi Ose Jawa Timur

4. AMAN JAYA PERDANA, PT Lada Hitam dan Kopi

(sortasi)

Lampung

5. ANEKA COFFEE INDUSTRI, PT Kopi Bubuk Jawa Timur

6. ANEKA SUMBER KENCANA, PT Sortasi Kopi Lampung

7. ANTARA SAUDARA, CV Kopi Biji (sortasi) Lampung

8. BANDEALIT, PT Kopi Dan Karet Kering Jawa Timur

9. BAYU LOR, PTP Serat Abaca,bunga

Cengkeh,kopi

Jawa Timur

10. BIJI KOPI RIDWAN S. Biji Kopi Sumatera Utara

11. BIJI KOPI SIDIKALANG, CV Sortasi Biji Kopi Sumatera Utara

12. BINTANG HARAPAN, CV Kopi Bubuk Sulawesi Tengah

13. BUDI WAHANA BINA SWASTA, PT Sortasi Kopi Sumatera Selatan

14. BUMISARI MAJU SUKSES, PTP Kopi Ose danbunga

Cengkeh Kerin

Jawa Timur

15. COFFEE BRONTOSENO Kopi Bubuk dan Kopi

Cup

Jawa Timur

16. CORAH MAS KEPUTREN

ESTATE,PT

Olah Biji Kopi Jawa Timur

17. DAS, KOPI Kopi Bubuk Sumatera Barat

18. DEWI SRI, NV Kopi Ose Jawa Timur

19. DIAN ARGAPURA PERKASA, PT Kopi Ose Jawa Timur

20. DISKI MAKMUR Biji Kopi Sumatera Utara

21. DUNIA BARU Kopi Bubuk DKI Jakarta

22. FORTUNA INTI ALAM, PT Kopi Bubuk Sulawesi Utara

23. GLEN NEVIS-GUNUNG TERONG,

NVPP

Kopi Ose dan Latex

Pekat

Jawa Timur

24. HARTA MULIA, PT Kopi Ose Jawa Timur

25. INBRACO (INDONESIA BRAZIL

COFFEE), PT

Kopi Bubuk Banten

26. INDO CAFCO, PT Biji Kopi Lampung

27. INDO COFEO, PT Pengolahan Kopi Sumatera Utara

28. INDOKOM CITRA PERSADA, PT Jasa Pengolahan Kopi Jawa Timur

29. INDRA BROTHERS, PT Kopi Biji (sortasi) Lampung

30. INTI BARU, PD Penggilingan Kopi Sumatera Selatan

31. JALAK Kopi Bubuk Jawa Timur

32. JAYA PD Kopi Bubuk Sumatera Selatan

33. JAYA WIJAYA, CV Kopi Bubuk dan Teh Jawa Timur

34. JAYA, PD Kopi Bubuk Sumatera Selatan

35. JURANG BANTENG, PT Kopi Ose Jawa Timur

36. KALIANDA CONCERN, NV Kopi dan Karet Jawa Timur

37. KALIKLATAK, PTP Kopi Ose, Karet

Sheet,kakao

Jawa Timur

38. KALIKLEPUH/GUNUNG PASANG,

PERK

Kopi, Kakao, Cengkeh,

Sheet

Jawa Timur

39. KALIPUTIH, PT Kopi Ose Jawa Timur

40. KALISELOGIRI, PTPN

XII(PERSERO)

Kopi Ose dan

Kakao/coklat Kering

Jawa Timur

41. KAPAL API/SANTOS JAYA,PT Kopi Bubuk Jawa Barat

42. KEBUN PERCOBAAN SUMBER

ASIN

Kopi Jawa Timur

43. KEONG MAS Kopi Bubuk, Kopi Gula Jawa Barat

Page 154: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

154

No. Perusahaan Komoditi Lokasi

44. KETAJIK, PERK Kopi, Kakao, Cengkeh Jawa Timur

45. KIAT EXPORINDO BERSAMA, PT Kopi Lampung

46. KIN-NIKKO 2001, CV Kopi Bubuk Sumatera Barat

47. KOPI BUBUK ASLI SAKURA, UD Kopi Bubuk Sulawesi Utara

48. KOPI BUBUK BANYUATIS Kopi Bubuk Bali

49. KOPI BUBUK CAP AYAM RAS, PD Kopi Bubuk Jambi

50. KOPI BUBUK JEMPOL H. HAER Kopi Bubuk Banten

51. KOPI KAPAL TENGKER Kopi Bubuk Kepulauan Riau

52. KOPI OPELET Kopi Jawa Barat

53. LAJU SINAR ABADI, PT Kopi Biji Lampung

54. LEMBAH GUNUNG, PT Kopi Biji (sortasi) Lampung

55. MAKARTI, PT Pengupasan Kopi Jawa Timur

56. MALANGSARI/WATULEMPIT,

PTPN XII(PERSERO)

Kopi Jawa Timur

57. MANDAGO INTERNASIONAL, PT Biji Kopi Sumatera Selatan

58. MANGLI DIAN PERKASA, PT Kopi Ose Jawa Timur

59. MELATI, CV Kopi Goreng dan Bubuk Jawa Timur

60. MITRA KARYA UTAMA. CV Komponen Gilingan

Kopi

Jawa Tengah

61. MULYANINGSIH, PT/PERKEB

DURJO

Kopi dan Kakao Jawa Timur

62. NAKSATRA KEJORA, PT Kopi Jawa Tengah

63. NEFO, CV Kopi Bubuk Jambi

64. NONGKO Kopi Bubuk Jawa Timur

65. PENGGILINGAN KOPI FATIMAH Kopi Sumatera Utara

66. PENYORTIRAN KOPI ENGSIN Penyortiran Kopi Sumatera Utara

67. PERKEB SUMBERPANDAN, PD Karet Kopi Jawa Timur

68. PERKEB SUMBERWADUNG, PD Karet Kopi Kakao Jawa Timur

69. PERKEBUNAN NUSANTARA

XII(PERSERO),PT

Kopi Arabika Jawa Timur

70. PERKEBUNAN TUGUSARI Karet dan Kopi Jawa Timur

71. PERUSH AGAR - AGAR

SRIGUNTING -

Packing Agar Agar dan

Kopi

Jawa Timur

72. PP YBA DAM V/BRAWIJAYA

PERKEB SENT0L

Kopi, Karet Jawa Timur

73. PROSPEK JAYA PERKASA, CV Kopi Bubuk Kalimantan Barat

74. PT. AYAM MERAK Kopi Bubuk DKI Jakarta

75. PTP NUSANTARA IX (PERSERO) Karet Sheet dan Kopi Jawa Tengah

76. PTP NUSANTARA IX (PERSERO) Kopi Jawa Timur

77. PTP NUSANTARA IX (PERSERO)

KEBUN GETAS

Kopi Ose Jawa Tengah

78. PTP NUSANTARA XII GUNUNG

GUMITIR

Kopi Ose Jawa Timur

79. PTP NUSANTARA XII KEB.

GUNUNG GAMBIR

Teh, Kopi, Karet, Kakao Jawa Timur

80. PTP NUSANTARA XII KEBUN

KAYUMAS

Kopi Jawa Timur

81. PTP NUSANTARA XII KEBUN

SILOSANEN

Kopi Jawa Timur

82. PTP NUSANTARA XII KEBUN

ZEELANDIA

Kopi, Karet Jawa Timur

83. PTP NUSANTARA

XII(PERSERO)KEBUN BLAWAN

Kopi Arabica Jawa Timur

84. PTP NUSANTARA

XII(PERSERO)KEBUN:PANCUR

Kopi Arabika Jawa Timur

Page 155: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

155

No. Perusahaan Komoditi Lokasi

85. PTP NUSANTARA XXII/PTP XXIII

BANGELAN

Kopi Jawa Timur

86. PTPN XII KBN BLAWAN Kopi Jawa Timur

87. PTPN XII KBN KALISAT Kopi Jawa Timur

88. PTPN XII KEBUN PANCUR

ANGGREK

Kopi Arabika Jawa Timur

89. PUNDI EMAS Kopi Bubuk Sulawesi Utara

90. PUTRA BHINEKA PERKASA, PT Kopi Bubuk Bali

91. PUTRA MANDIRI, UD,

PT/BIANTORO SODARGO

Kopi Bubuk Jawa Timur

92. RAHMAN / BRUNAI Kopiah Haji Kalimantan Selatan

93. RAJA PUTRA MANGGALA, PT Penyortiran Bji Kopi Sumatera Utara

94. RENCONG WIBAWA, PT Kaleng Cat,roti,kopi Dll Sumatera Utara

95. ROJOBRONO, PT Kopi Ose Jawa Timur

96. SANTOS JAYA ABADI, PT Kopi Bubuk Jawa Timur

97. SARI F 16, PT/ SARI INCOFOOD

CORP.

Kopi Sumatera Utara

98. SARI MAKMUR TUNGGAL

MANDIRI, PT

Biji Kopi, Coklat dan

Rempah-Rempah

Sumatera Utara

99. SARI MAKMUR TUNGGAL

MANDIRI, PT

Kopi Biji Lampung

100. SARI PRATAMA GANTINO, PT Bubuk Kopi Sumatera Barat

No. SARICO FOOD INDUSTRI/SARINAH Kopi Bubuk Jawa Tengah

101. SETIA UNGGUL MANDIRI Kopi Bubuk Sulawesi Selatan

102. SINAR AGUNG, CV Kopi Biji Jawa Timur

103. SUKAMADE BARU, PTP Karet,kopi,kakao/coklat

Kering

Jawa Timur

104. SUKSES ABADI FARMINDO,

PT/HYGENA CIPTA D

Kopi Gingseng Banten

105. SULOTCO JAYA ABADI, PT Kopi Jember Sulawesi Selatan

106. SUMATERA SPECIALTY COFFES,

PT

Pengupasan Biji Kopi Sumatera Utara

107. SUMBER BAHAGIA Kopi Bubuk Sumatera Selatan

108. SUMBER PANGESTU, PT Kopi Ose dan Kakao

Kering

Jawa Timur

109. SURYA MAS JAYA Kopi Bubuk DKI Jakarta

110. SURYA MAS, PD Kerupuk Dan Kopi

Bubuk

Banten

111. TIRTA HARAPAN-KEBUN

BAYUKIDUL, PTP

Kopi Ose Jawa Timur

112. TJANDISEWU BARU, PT Kopi Ose Jawa Timur

113. TOARCO JAYA, PT Kopi Bubuk Arabika Sulawesi Selatan

114. TORABIKA EKA SEMESTA, PT Kopi Instant Banten

115. TRANS GLOBAL, PT Kopi dan Daun Teh DKI Jakarta

116. TRI CIPTA CHANDRA, PT Kopi Banten

117. TRI MANGGOLO DENTO, PT Kopi Bubuk Banten

118. TRI WINDU, PT Kopi Ose Banten

119. UUD AGRIBISNIS (KUD SANE) Kopi Biji Hijau Sulawesi Selatan

120. YUNAWATI KALIDUREN, PT Karet , Kopi, Kakao,

Kelapa

Jawa Timur

Sumber: Kementrian Perindustrian. 2019.

Page 156: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

156

Lampiran 8. Daftar Pertanyaan Wawancara.

Informan : Dir. Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar

Kementerian Perindustrian.

Pertanyaan:

1. Bagaimana kondisi perindutrian di Indonesia terutama industri yang

menggunakan bahan baku kopi sebagai bahan utama atau bahan

tambahan?

2. Apa saja permasalahan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi

Indonesia dalam pengembangan industri kopi baik di

domestik/internasional?

3. Kelebihan yang dimiliki Indonesia dibanding negara pengekspor

lainnya? (terutama Vietnam)

4. Bagaimana keadaan industri kopi di Indonesia saat ini? (PT Sari

Incofood Corp (Indocofe), PT Nestle (nescoffe), PT Santos Jaya Abadi

(Kapal Api dan ABC), dan PT Torabika Semesta (Torabika)

5. Bagaimana dan apa yang dilakukan dilakukan industri kopi dalam

difersivikasi produk kpi dan turunanya dalam peningkatan value added

yang sedang digencarkan?

6. Bagaimana upaya ementerian dalam menghadapi permasalahan dan

hambatan yang dialami industrikopi Indonesia di pasar domestik dan

internasional?

7. Bagaimana peran kementerian Perindustrian dalam difersivikasi

produk? (kebijakan, program, capaian, dan pembinaan)

8. Apa yang membuat Indonesia masih mengimpor kopi (kualitas, mutu,

atau harga)

9. Bagaimana keterkaitan faktor industri kopi dengan permintaan kopi di

Indonesia?

10. Bagaina tingkat konsumsi kopi Indonesia?

11. Apakah Industri kopi Indonesia sudah siap berekspansi/ pembaruan/

inovasi?

12. Harga kopi baik di domestik dan internasional?

13. Apakah sumber daya (alam/manusia/modal/infrastruktur/lembaga) yang

dimiliki Indonesia sudah memenuhi kapasitas dan standar industri kopi?

(jika belum mengapa> apa yang dilakukan oleh Kementerian?)

14. Teknologi yang dimiliki industri kopi Indonesia dalam mendiferensisi

kopi?

15. Strategi apa yang dimiliki Kementerian Perindustrian dalam industri

kopi nasional yang mampu mendorong daya saing kopi Indonesia di

pasar internasional?

16. Peluang Indonesia dalam industri kopi?

17. Bagaimana kinerja pemasok bahan baku terhadap industri kopi di

Indonesia?

Page 157: DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL … · 2020. 10. 21. · Jakarta, 29 Mei 2020. Dita Milih Anggraini 1150920000007. vii ... Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis

157

Informan : Kepala Sub Ditjen Tanaman Penyegar.

Kementerian Pertanian.

Pertanyaanya

1. Bagaimana kondisi perkebunan kopi di Indonesia saat ini?

2. Bagaimana kondisi tanaman kopi di Indonesia saat ini?

3. Peluang yang dimiliki Indonesia dalam pemenuhan pasokan ekspor?

4. Bagaimana kondisi tenaga PPL untuk sektor perkebunan terutama pada

perkebunan?

5. Apa keunggulan yang dimiliki Kopi Indonesia dibandingkan kopi di

negara lain?

6. Bagaimana permodalan atau skema pembiayaan yang digunakan untuk

kegiatan pembudidayaan perkebunan khusunya kopi di Indonesia?

(Investasi,Penanaman Modal Asing, Penaman Modal Dalam Negeri,

Koperasi)

7. Bagaimana kondisi Infrastruktur perkebunan khususnya kopi di

Indonesia?

8. Apa program dan kebijakan Kementerian Pertanian dalam peningkatan

produktifitas kopi untuk memenuhi pasar domestik atau pasar

internasional?