daya ingat siswa

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang sering mengira bahwa kemampuan mengingat suatu informasi atau pengetahuan merupakan kemampuan bawaan. Tidak jarang kita sering mendengar pernyataan bahwa seseorang memiliki memori yang tinggi, sementara orang yang lain memiliki memori yang rendah. Memori adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Orang dapat mengingat suatu pengalaman yang telah terjadi atau sesuatu pengetahuan yang telah dipelajari pada waktu yang lampau. Keberadaan memori ini, ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa dalam diri seseorang. Dengan memori seseorang mampu mempersepsikan lingkungan, berpikir, bahkan memecahkan permasalahan. Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat pengalaman kita, maka kita tidak akan bisa belajar. Pada kenyataannya banyak siswa yang belum mampu menggunakan memori (ingatan) yang dimiliki secara optimal atau dapat dikatakan kurang mampu mengingat materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengingat materi pelajaran berakibat pada rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan. Rendahnya kualitas pendidikan itu selain dapat dilihat dari hasil ujian nasional juga dapat dilihat melalui perkembangan setiap harinya. Banyak orang tua

description

tentang memory

Transcript of daya ingat siswa

Page 1: daya ingat siswa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Orang sering mengira bahwa kemampuan mengingat suatu informasi atau

pengetahuan merupakan kemampuan bawaan. Tidak jarang kita sering mendengar pernyataan

bahwa seseorang memiliki memori yang tinggi, sementara orang yang lain memiliki memori

yang rendah. Memori adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui.

Orang dapat mengingat suatu pengalaman yang telah terjadi atau sesuatu pengetahuan yang

telah dipelajari pada waktu yang lampau. Keberadaan memori ini, ternyata memiliki kekuatan

yang luar biasa dalam diri seseorang. Dengan memori seseorang mampu mempersepsikan

lingkungan, berpikir, bahkan memecahkan permasalahan. Segala macam belajar melibatkan

ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat pengalaman kita, maka kita tidak akan bisa belajar.

Pada kenyataannya banyak siswa yang belum mampu menggunakan memori (ingatan)

yang dimiliki secara optimal atau dapat dikatakan kurang mampu mengingat materi pelajaran

yang telah diberikan sebelumnya. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengingat materi

pelajaran berakibat pada rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan. Rendahnya kualitas

pendidikan itu selain dapat dilihat dari hasil ujian nasional juga dapat dilihat melalui

perkembangan setiap harinya. Banyak orang tua merasa resah karena anak-anak selalu

mendapatkan nilai jelek ketika ulangan. Itu merupakan suatu problema yang dialami pada

dunia pendidikan khususnya di Negara kita. Berdasarkan pemaparan masalah tersebut maka

penulis di sini ingin mengkaji lebih dalam terkait daya pikir siswa melalui makalah yang

berjudul “Meningkatkan Daya Ingat Siswa”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan daya ingat (memory)?

2. Apa saja jenis daya ingat (memori)?

3. Bagaimana permasalahan daya ingat yang sering dialami siswa?

4. Apa faktor yang mempengaruhi daya ingat siswa?

5. Bagaimana cara meningkatkan daya ingat siswa?

Page 2: daya ingat siswa

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah

1. Mengetahui pengertian daya ingat (memori).

2. Mengetahui jenis-jenis daya ingat.

3. Mengetahui permasalahan yang sering dialami siswa terkait daya ingat.

4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi daya ingat.

5. Mengetahui cara meningkatkan daya ingat.

1.4 Manfaat

Bagi siswa:

1. Mengetahui cara meningkatkan daya ingat terhadapa pengetahuan yang telah diperoleh.

Bagi guru:

1. Mengetahui pengertian faktor yang mempengaruhi daya ingat siswa

2. Mendapat masukan terkait cara meningkatkan daya ingat siswa.

2

Page 3: daya ingat siswa

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Pengertian Daya Ingat (memory)

Berdasarkan arti katanya, daya merupakan kemampuan melakukan sesuatu atau

tindakan dan ingat berarti berada dalam pikiran. Daya ingat berarti kemampuan

mengingat kembali. Menurut walgito (1994) memori atau daya ingat diartikan tidak

hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang pernah dialami namun juga termasuk

kemampuan untuk menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang telah

diketahui. Kemampuan tersebut disebut dengan encoding (pengkodean), storage

(penyimpanan), dan retrival (pemulihan kembali terhadap apa yang telah dialami atau

diketahui).

a. Proses encoding merupakan suatu proses mengubah suatu sifat sebuah informasi ke

dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organismea. Proses ini sangat

mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan. Proses ini dapat berlangsung

sengaja atau tidak sengaja.

b. Proses storage merupakan proses mengendapkan informasi yang diterimanya pada

suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori

baik itu memori jangka pendek maupun memori jangka panjang.

c. Proses retrival merupakan proses mencari dan menemukan kembali informasi yang

telah disimpan dalam memori untuk digunakan kembali. Mekanisme dalam proses

mengingat sangat membantu siswa untuk mengatasi permasalahan sehari-hari

sehingga sering dikatakan “belajar dari pengalaman”. Hal ini terjadi apabila siswa

mampu menggunakan informasi yang telah diterima di masa lalu untuk

memecahkan permasalahan yang ada di masa sekarang.

3

Page 4: daya ingat siswa

Hubungan antara ketiga proses tersebut terlihat pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Pemrosesan informasi pada memori

Memori memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Selama proses

berpikir maupun menalar, maka sebagian besar menggunakan fakta dari

memori atau ingatan tersebut. Kita menggunakan konsep waktu dengan

menghubung-hubungkan masa sekarang dengan masa lalu serta

membuat perencanaan untuk masa datang. Hal tersebut dimungkinkan

dengan adanya fasilitas fungsi memori yang kuat dan dapat disesuaikan

pada berbagai situasi. Oleh karena adanya memori inilah manusia dapat

dikatakan makhluk bersejarah. Artinya, manusia merupakan makhluk

yang tidak ditentukan oleh pengaruh proses dari hal yang terjadi pada

zaman ini saja, tetapi berkembang dalam sejarah masa lalunya yang

masih dimiliki dan sewaktu-waktu dapat dihidupkannya kembali. Inilah

yang menjadi fungsi ataupun peranan memori dalam pemrosesan

informasi.

2. 2. Jenis Daya Ingat (memory)

Daya ingat dibedakan menjadi daya ingat jangka pendek (short term memory) dan daya

ingat jangka panjang (long term memori).

Daya Ingat Jangka Pendek

Daya ingat jangka pendek adalah sistem penyimpanan yang dapat menahan

informasi dalam jumlah terbatas selama beberapa detik (Slavin, 2008). Ini adalah

bagian daya ingat yang menjadi tempat informasi yang saat itu dipikirkan. Saat kita

berhenti memikirkan hal tersebut maka hal itu akan hilang dari memori jangka pendek

kita. Memori ini juga dikenal dengan istilah daya ingat kerja (work memory). Artinya,

semacam memori yang diibaratkan seperti meja kerja mental di mana informasi

dikelola atau dimanipulasi dan dipadukan untuk membantu dalam membuat keputusan,

4

Page 5: daya ingat siswa

memecahkan masalah, dan memahami informasi dari luar. Memori kerja ini merupakan

sistem memori yang sangat aktif bukan hanya sekedar tempat menyimpan informasi

belaka.

Daya ingat jangka pendek dapat dibayangkan seperti leher botol. Melalui leher

tersebut informasi dari lingkungan dapat mencapai daya ingat jangka panjang. Masing-

masing orang akan memiliki perbedaan kapasitas daya ingat jangka pendek mereka

untuk menyelesaikan tugas tertentu. Salah satu faktor utama dalam meningkatkan

kapasitas ini adalah latar belakang pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan tentang

sesuatu, orang tersebut akan makin sanggup mengorganisasikan dan menyerap

informasi baru. Memori jangka pendek dipandang sebagai media penyimpan

temporal, dalam bentuk terkodekan. Misalnya untuk mengingat nomor

telepon, posisi bidak pada permainan catur dan sebagainya. Penelitian

menyebutkan bahwa memori kapasitas rendah hanya mempunyai jangka

waktu penyimpanan antara 20 - 30 detik, tetapi dapat ditingkatkan dengan

latihan dan pengalaman.

Daya Ingat Jangka Panjang

Daya ingat jangka panjang adalah bagian sistem daya ingat yang menjadi tempat

menyimpan informasi dalam kurun waktu yang lama (Slavin, 2008). Daya ingat jangka

panjang dianggap sebagai suatu penyimpanan yang kapasitas sangat besar dan berdaya

ingat sangat jangka panjang. Para ahli membagi daya ingat jangka panjang menjadi tiga

bagian yaitu daya ingat episodik, daya ingat semantik, dan daya ingat prosedural. Daya

ingat episodik (episodic memory) adalah daya ingat pengalaman pribadi tentang hal-hal

yang kita lihat dan dengar. Daya ingat semantik (semantic memory) adalah jangka

panjang yang berisi fakta dan informasi yang digeneralisasi yang kita ketahui, konsep,

prinsip atau aturan bagaimana kita menggunakannya. Kebanyakan hal yang diingat

dalam pelajaran sekolah merupakan daya ingat sematik. Menurut Solso (dalam Slavin,

2008) daya ingat prosedural merujuk pada “mengetahui bagaimana” bukannya

“mengetahui bahwa”.

Daya ingat episodik, sematik dan prosedural menyimpan dan mengorganisasikan

informasi dengan cara yang berbeda. Informasi dalam daya ingat episodik disimpan

dalam bentuk citra yang diorganisasikan berdasarkan kapan dan dimana berlangsung

peristiwa-peristiwa. Informasi dalam daya ingat sematik diorganisasikan dalam bentuk

jaringan gagasan. Informasi dalam daya ingat prosedural disimpan sebagai suatu

kompleks pasangan rangsangan-tanggapan.

5

Page 6: daya ingat siswa

Memori jangka panjang

Pengetahuan ProseduralPengetahuan Deklaratif

Memori Episodik Memori Semantik

Gambar 2. Hierarki isi memori jangka panjang

Memori jangka panjangKemampuan yang tidak terbatas.Beberapa pendapat menyatakan memori ini memiliki kemampuan penyimpanan yang yang permanen.Menyimpan informasi dengan teratur dan berdasarkansistem indeks.

dilupakan ditransfer dilupakan

Ditransfer/diperoleh kembali

Memori jangka pendekKemampuan terbatas.Kemampuan menyimpan item-item untuk waktu singkat (hingga 30 detik tanpa pengulangan).Melibatkan pemrosesan informasi yang dilakukan pada tataran conscious.

Register sensorikKemampuan yang besar.Memuat informasi sensorik.Ingatan sangat singkat mengenai gambar (hingga ½ detik untuk visual dan 2 detik untuk auditori).

dipanggil kembaliInformasi dari lingkungan

Gambar 3. Model Tiga Simpanan Utama Memori (diadaptasi dari model Atkinson-Shiffrin)

Menurut Bartlet & Squire (dalam Santrock, 2008), terdapat hierarki isi dalam memori

jangka panjang seperti tampak pada Gambar 2.

Informasi dalam memori jangka pendek dapat dikirim ke memori jangka

panjang dengan usaha dan latihan dalam kondisi sadar dan dengan proses yang

berulang-ulang. Memori ini berbasis semantik dan diakses secara asosiatif (paralel).

Belum ada penelitian secara pasti tentang kapasitas memori jangka panjang pada

manusia, bervariasi pada setiap orang. Sebagai catatan, informasi yang paling baru dan

paling sering digunakan merupakan memori yang paling siap diakses.

Konsep penyimpanan memori dalam tiga tahap seperti dijelaskan di atas dikemukakan

pertama kali oleh Atkinson dan Shiffrin (dalam Santrock, 2008; Wage & Tavris, 2007)

seperti tampak pada Gambar 3.

6

Page 7: daya ingat siswa

2. 3. Permasalahan Daya Ingat Yang Sering Dialami Siswa

Daya ingat yang baik merupakan kebutuhan setiap siswa untuk belajar optimal.

Ini karena hasil belajar siswa di sekolah diukur berdasarkan penguasaan siswa atas

materi pelajaran yang prosesnya tidak terlepas dari kegiatan mengingat (kemampuan

menggunakan daya ingat). Daya ingat yang baik akan menyebabkan siswa dapat belajar

dengan mudah dan mencapai hasil optimal, namun tidak setiap siswa memiliki daya

ingat yang baik. Setiap kelas misalnya, pasti ada siswa yang memiliki daya ingat baik

dan ada pula yang memiliki daya ingat buruk. Tentu saja, proses pembelajaran di kelas

akan berlangsung lancar bila seluruh siswa memiliki daya ingat yang baik. Tetapi

ketika sebagian besar siswa memiliki daya ingat buruk (ditandai dengan kesulitan siswa

dalam mengingat materi pelajaran) tentunya akan timbul masalah karena proses

pembelajaran menjadi lamban.

Daya ingat merupakan komponen yang penting dalam belajar, terkadang banyak

siswa yang sangat mudah lupa materi pelajaran yan telah diajarkan, bahkan yang baru

saja diajarkan. Hal ini terjadi karena siswa menyimpan materi yang diajarkan hanya

pada short term memory bukan pasa long term memori.

Fenomena yang sering terjadi adalah kurang ketertarikannya siswa terhadap

pembelajaran sehingga materi yang diberikan cepat dilupakan begitu saja oleh siswa,

sehingga guru sulit untuk meneruskan pembelajaran berikutnya dikarenakan

pemahaman terhadap pembelajaran sebelumnya belum dipahami.

2. 4. Faktor Yang Mempengaruhi Daya Ingat Siswa.

Kemampuan mengingat seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal yang mempengaruhi belajar seseorang yaitu intelegensi, motivasi,

kondisi fisik, modalitas belajar individu dan kemampuan mengingat khususnya

kemampuan untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan atau kemampuan

untuk melakukan recall memory.

a. Intelegensi

b. Motivasi

Motivasi belajar merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam proses belajar

siswa. Seorang siswa yang tidak termotivasi akan merasa kesulitan dalam menerima

materi yang disampaikan sehingga daya ingat terhadap materi yang diberikan

7

Page 8: daya ingat siswa

menjadi rendah, demikian sebalikanya apabila siswa merasa termotivasi saat

melakukan proses pembelajaran maka siswa tersebut akan lebih lama mengingat

materi tersebut.

c. Kondisi fisik

Kesehatan jasmani memberi pengaruh pada siswa dalam mengingat suatu pelajaran.

Sakit, kurang tidur atau kelelahan akan berdampak pada turunnya prestasi ingatan.

d. Modalitas belajar individu

Daya ingat siswa baik itu short term memory atau long term memory dipengaruhi

oleh sejauh mana siswa telah mempelajari serta memahami materi yang diajarkan

sejak awal.

e. Kemampuan mengingat

f. Gangguan

Salah satu alasan penting yang mempengaruhi daya ingat siswa dalam mengingat

pelajaran yang telah diberikan adalah adanya gangguan. Gangguan terjadi ketika

informasi bercampur-campur atau disingkirkan oleh informasi lainnya.

g. Emosi

Siswa akan mengingat sesuatu dengan baik apabila peristiwa-peristiwa itu

menyentuh perasaan atau menyenangkan bagi siswa. Masalah-masalah yng sudah

dipahami benar dan dipertimbangkan baik-baik akan lebih melekat diingatan

(Ahmadi, 1991)

Faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar seseorang antara lain adalah

lingkungan tempat terjadinya proses belajar seperti suasana lingkungan belajar, dan

materi pelajaran yang dipelajarinya. Suasana lingkungan belajar sendiri menurut Saroni

(2006), adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran

dilaksanakan. Suasana lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu suasana

lingkungan fisik dan suasana lingkungan sosial. Oleh karena itu dalam hal ini suasana

lingkungan mempunyai kontribusi yang sangat besar.

a. Suasana lingkungan fisik yang meliputi: kondisi ruang dalam kelas, bau kelas

(dapat masuk dalam stimulus), kebersihan kelas, ventilasi kelas, pengaturan

ruangan kelas, panjang kelas dll

b. Suasana lingkungan sosial, yaitu suasana lingkungan yang berhubungan pola

interaksi antar personil yang ada di lingkungan kelas. Misal interaksi antara guru

dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya dll.

8

Page 9: daya ingat siswa

Sidi (2005) menegaskan bahwa suasana lingkungan kelas adalah merupakan

situasi buatan yang menyangkut lingkungan fisik maupun yang menyangkut lingkungan

sosial. Dengan demikian suasana lingkungan kelas dapat diciptakan sedemikian rupa,

sehingga mampu memfasilitasi siswa dalam proses belajar.

2. 5. Cara Meningkatkan Daya Ingat Jangka Panjang Siswa.

Cara meningkatkan daya ingat jangka panjang siswa terhadap pembelajaran dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Memperbaiki strategi mengajar

Strategi pengajaran yang aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran akan

berperan dalam meningkatkan ingatan jangka panjang siswa. Strategi yang

digunakan diharapkan 1) mengembangkan emosi dan kemauan siswa agar proses

pembelajaran lebih menyenangkan, 2) guru tidak menerangkan suatu materi

pembelajaran terlalu cepat atau terlalu lambat yang membuat anak bosan, 3)

berpusat pada siswa (student center learning) dengan mengikutsertakan seluruh

indera yang dimiliki untuk mengkonstruksi suatu pengetahuan (Ahmadi, 1991). Hal

ini ditunjukkan melalui hasil penelitian yang dilakukan Specht dan Sandling (dalam

Slavin 2008) yang membandingkan mahasiswa sarjana yang mempelajari akutansi

dari dosen melalui pembelajaran tradisional di kelas dengan mahasiswa lain yang

mempelajarinya melalui permainan peran. Setelah 6 minggu siswa yang diajari

secara tradisional kehilangan 54% kinerja pemecahan masalah mereka sedangkan

kelompok yang bermain peran hanya kehilangan 13%.

b. Menyediakan waktu untuk melakukan pengulangan

Pengulangan merupakan hal yang penting harus dilakukan untuk mengingat

kembali pembelajaran yang telah diperoleh. Ketika orang dicegah secara mental

untuk mengulangi informasi yang telah dipelajari maka pengetahuan tersebut hanya

akan berada pada daya ingat jangka pendek (short term memory). Proses

mempertahankan sesuatu dalam daya ingat adalah melalui pengulangan baik itu

memikirkan atau mengatakannya berulang-ulang. Guru harus menyediakan waktu

untuk melakukan pengulangan selama pembelajaran di ruang kelas. Mengajarkan

terlalu banyak informasi dengan terlalu cepat kemungkinasn tidak akan efektif.

Siswa harus diberikan waktu untuk mengulangi masing-masing penggalan

informasi baru dalam pikiran karena informasi berikutnya memungkinkan akan

9

Page 10: daya ingat siswa

mendesak informasi lama untuk keluar dari daya ingat siswa. Guru harus

memperhitungkan kapasitas terbatas dengan memberikan waktu kepada siswa untuk

menyerap dan melatih informasi baru sebelum memberikan mereka pengajaran

tambahan. Hal ini akan membantu siswa mengolah informasi dalam daya ingat

jangka pendek menuju daya ingat jangka panjang

c. Membuat pembelajaran menjadi bermakna

Untuk memiliki memori yang baik, anda harus secara sadar memasukkan tidak

hanya fakta, tetapi juga makna dan asosiasi. Jika informasi mempunyai makna bagi

anda. Anda akan lebih mudah mengingatnya daripada daftar fakta dan angka yang

acak. Untuk memaksimalkan memori, anda harus membuat informasi tersebut

bermakna. Yang Bermakna adalah memahami informasi dan memberinya makna

pribadi. Biasanya siswa tidak mengingat informasi saat ujian karena informasi itu

tak terlalu bermakna bagi mereka (hanya sekedar nama dan tanggal yang campur

aduk). Mengetahui apa pentingnya suatu informasi akan sangat membantu siswa

mengingatnya. Memberi makna pribadi mengasosiasikannya dengan hal-hal dari

kehidupan mereka sendiri juga akan membantu.

d. Overlearning

Overlearning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan

dasar atas materi pelajaran tertentu. Overlearning terjadi apabila respons atau reaksi

tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respons tersebut dengan

cara di luar kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai untuk overlearning,

antara lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin dan Sabtu

memungkinkan ingatan siswa terhadap materi PPKN lebih kuat.

e. Extra study time

Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu

belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar. Penambahan

alokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar, misalnya

dari satu jam menjadi satu setengah jam. Penambahan frekuensi belajar berarti

siswa meningkatkan kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari

menjadi dua kali sehari. Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi

memori dari kelupaan.

10

Page 11: daya ingat siswa

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian materi yang telah dipaparkan tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan beberapa hal berikut ini.

1. Memori merupakan ingatan atau retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan

pengkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pengambilan kembali (retrieval)

suatu informasi. Ada tiga simpanan utama memori, yaitu memori sensoris, memori jangka

pendek, dan memori jangka panjang.

2. Faktor yang mempengaruhi daya ingat siswa dibagi menjadi 2 yakni faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal diantaranya: 1) intelegensi, 1) motivasi, 3) kondisi fisik,

4) modalitas belajar individu, 5) kemampuan mengingat, 6) gangguan, 7) emosi. Faktor

eksternal diantaranya: 1) lingkungan fisik, 2) lingkungan sosial, 3)

3. Cara meningkatkan daya ingat siswa adalah melalui perbaikan strategi mengajar,

penyediaan waktu untuk pengulangan, membuat pembelajaran menjadi bermakna,

overlearning, extra study time.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu hendaknya kita sebagai seorang

pengajar menggunakan strategi yang inovatif sehingga siswa merasa proses pembelajaran

yang dilakukan bermakna dan termotivasi. Kebermaknaan tersebut akan mempengaruhi

pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas dan menyimpan dalam memori jangka

panjang.

11

Page 12: daya ingat siswa

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 1991. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Makhfudin. 2008. Upaya Peningkatan Daya Ingat Siswa dalam Pembelajaran Matematika

melalui Metode Pemberian Tugas Umpan Balik. Skripsi. Tersedia pada:

http://www.gurusukses.com/daya-ingat-siswa (diakses pada tanggal 10 Desember

2011)

Santrock, J. W. 2008. Psikologi pendidikan: Edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slavin, R. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek. Jakarta: Pt. Indeks

Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta

12