Daya Hantar Listrik

50
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA-FISIKA II DAYA HANTAR LITRIK NamaPraktikan : Lailatul Nurfadila NIM : 121810301001 Kelompok : 6 Fak/Jurusan : MIPA/KIMIA Nama asisten : Eva Majida

description

Paktikum kimia fisik

Transcript of Daya Hantar Listrik

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA-FISIKA II

DAYA HANTAR LITRIK

NamaPraktikan: Lailatul NurfadilaNIM: 121810301001Kelompok: 6Fak/Jurusan: MIPA/KIMIANama asisten: Eva Majida

LABORATORIUM KIMIA FISIKJURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS JEMBER2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangLarutan adalah suatu campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang ada dalam jumlah yang lebih kecil disebut zat terlarut atau solute, sedangkan zat yang ada dalam jumlah yang lebih kecil disebut pelarut atau solvent. Solute solute yang ada di dalam larutan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu elektrolit dan nonelektrolit. Elektrolit adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik ,sedangkan nonelektrolit adalah kebalikannya yaitu kalau di larutkan dalam air tidak menghantarkan listrik .Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion dan mereka akan bergerak kearah elektroda yang muatannya berlawanan [ion negatife akan bergerak ke elektroda positif (anoda) dan ion positif akan bergerak ke elektroda negatife ( katoda )]. Pergerakan ion-ion ini ekivalen dengan aliran electron sepanjang kawat logam. Dengan cara seperti ini ,maka larutan yang mengandung suatu elektrolit mampu menghantarkan arus listrik.Setiap larutan memiliki kemampuan/kekuatan yang berbeda-beda dalam menghantarkan listrik. Misalkan saja larutan garam dapur yang dapat menghantarkan listrik. Antara larutan garam dapur pekat dengan larutan garam dapur encer, kedua larutan tersebut tentu akan memberikan kekuatan hantran listrik yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan kedua larutan memiliki konsentrasi yang berbeda. Untuk lebih memahami mengenai daya hantar listrik pada beberapa senyawa serta pengaruhnya terhadap konsentrasi maka dilakukan percobaan yang berjudul daya hantar listrik.

1.2 Tujuan Percobaan1. Mengukur daya hantar listrik berbagai senyawa.2. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan elektrolit.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar TeoriSenyawa dibagi menjadi elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantarnya. Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan listrik atau zat yang di dalam larutanya akan terdisosiasi atau akan terurai menjadi ion-ionnya yang menyebabkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Ditinjau dari kesetimbangan peruraiannya atau derajat disosiasinya, elektrolit dibagi menjadi: elektrolit kuat, yaitu zat yang dalam larutannya terdisosiasi sempurna atau sebagian besar menjadi ion-ion. Zat ini sangat mudah terionisasi dalam larutan, dengan derajat ionisasi 1 atau mndekati 1, misalnya garam-garam alkali, asam kuat dan basa kuat. Elektrolit lemah, yaitu zat yang dalam larutannya hanya sebagian kecil terdisosiasi menjadi ion-ion. Zat ini sukar terionisasi, derajat ionisasinya mendekati 0, misalnya sebagian kecil garam-garam, asam lemah dan basa lemah (Supriyana, 2004).Senyawa yang larutanya dalam air tidak dapat menghantarkan listrik disebut larutan nonelektrolit. Jika sepasang elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan dialiri dengan sumber arus searah, maka ada kemungkinan arus yang mula-mula besar menjadi mengecil, ini terjadi karena kemungkinan terjadi peristiwa elektrolisis yang menyebabkan timbulnya lapisan di permukaan elektoda. Hal ini menyebabkan daya hantarnya menjadi berkurang, sehingga untuk mencegah hal tersebut pada larutan elektrolit digunakan arus bolak-balik. Jika dalam larutan elektrolit dihubungkan tegangan melalui kedua elektroda, maka akan timbul medan listrik antara kedua elektroda tersebut, akibatnya ion positif akan bergerak menuju elektroda negatif (anoda) untuk mengambil elektron dari elektroda ini (oksidasi), sedangkan ion negatif akan bergerak menuju elektroda positif (katoda) untuk menyerahkan elektron pada elektroda ini (reduksi). Ini berarti dalam larutan elektrolit ini terjadi penghantaran muatan dari elektroda yang satu menuju elektroda yang lain dengan jalan diangkut oleh ion-ion (Sukardjo, 1997).Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion dan mereka akan bergerak kearah elektroda yang muatannya berlawanan (ion negative akan bergerak ke elektroda positif (anoda) dan ion positif akan bergerak ke elektroda negative (katoda)). Pergerakan ion-ion ini ekivalen dengan aliran elektron sepanjang kawat logam. Larutan yang mengandung suatu elektrolit mampu menghantarkan arus listrik. Arus listrik dapat dianggap sebagai aliran elaktron yang membawa aliran negatif melalui suatu pengantar. Perpindahan muatan ini terjadi karena adanya perbedaan potensial antara dua tempat tersebut. Arus listrik akan mengalir dari tempat yang potensialnya tinggi ke tempat potensialnya rendah. Jika suatu elektroda yang dialiri listrik dengan potensial sama, maka arus yang dihasilkan tergantung pada besarya tahanan. Makin besar tahanan, semakin kecil arus yang dihasilkan (Bird, 1987).Tahanan tergantung pada jenis elektrolit dan konsentrasi. Aliran listrik dalam suatau larutan elektrolit akan memenuhi hukum Ohm, yang menyatakan bahwa; besarnya arus listrik (I Ampere) yang mengalir melalui larutan sama dengan perbedaan potensial (V Volt) dibagi dengan tahanan (R Ohm). Secara matematika hukum Ohm dapat ditulis :

Tahanan suatu larutan bergantung pada dimensi larutan lainya berdasarkan rumus :

= tahanan spesifik atau resistivitas (Ohm.cm)l = panjang (cm)A = luas penampang (cm2)(Stoker, 1993).Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R). Daya hantar listrik disebut Konduktivitas. Satuannya disingkat -1cm-1. Konduktivitas digunakan untuk pengukuran larutan/cairan elektrolit. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas. Energi listrik dapat di transfer melalui materi berupa hantaran yang bermuatan listrik yang berwujud arus listrik. Ini berarti bahwa hars terdapat pembawa muatan listrik di dalam materi serta adanya gaya yang menggerakkan pembawa muatan tersebut. Pembawa muatan dapat berupa elektron seperti logam, dapat pula berwujud ion positif dan ion negative seperti dalam larutan elektrolit dan lelehan garam. Pembawa muatan yang berwujud logam disebut elektrolit atau metalik, sedangkan pembawa muatan yang berupa larutan disebut ionik atau elektrolit. Gaya listrik yang membuat muatan bergerak biasanya berasal dari baterai, generator atau sumber energy listrik yang lain. Perpindahan muatan listrik dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara satu tempat terhadap yang lain, dan arus listrik akan mengalir dari tempat yang meiliki potensial tinggi ke tempat potensial rendah. Terjadinya arus listrik didalam suatu larutan dikarenakan adanya ion yang bergerak (Supriyana, 2004).Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan ion adalah:- Adanya hidrasi- Orientasi atmosfer pelarut- Berat dan muatan ion- Gaya tarik antar ion- Temperatur- ViskositasJika larutan diencerkan maka untuk elektrolit lemah -nya semakin besar dan untuk elektrolit kuat gaya tarik antar ion semakin kecil. Pada pengenceran tidak terhingga, daya hantar ekivalent elektrolit hanya tergantung pada jenis ionnya. Masing-masing ion mempunyai daya hantar ekivalent yang tergantung pada: (1) jumlah ion yang ada, (2) kecepatan ion pada beda potensial antara kedua elektroda yang ada. Jumlah ion yang ada tergantung dari jenis elektrolit (kuat/lemah) dan konsentrasi selanjutnya pengenceran baik untuk elektrolit lemah/kuat memperbesar daya hantar dan mencapai harga maksimum pada pengenceran tak berhingga (Bird, 1987).Penghantar logam disebut penghantar kelas utama, dalam penghantar ini listrik mengalir sebagai electron. Tekanan dari penghantar ini bertambah dengan naiknya temperatur. Larutan elektrolit juga dapat menghantarkan listrik, penghantar ini disebut penghantar kedua. Dalam penghantar ini disebabkan oleh gerakan dari ion-ion kutub satu ke kutub lainnya. Berbeda dengan penghantar logam, penghantar elektrolit tahanannya berkurang bila temperature naik. Daya hantar listrik suatu larutan tergantung dari: 1. Jumlah ion yang ada. Jumlah ion yang ada tergantung dari elektrolit (kuat/lemah) dan konsentrasi. Pengenceran larutan baik untuk elektroda memperbesar daya hantar dan mencapai harga maksimal pada pengancaran tak terhingga.2. Kecepatan dari ion pada beda potensial antara kedua elektroda.(Bird, 1987).Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan atau cairan elektrolit. Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin tinggi nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan nilai daya hantar molar larutan dimana hantaran molar juga sebading dengan konduktivitas larutan. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas molar (m). Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan sebesar satu molar. Larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak sehingga daya hantarnya semakin besar. Larutan yang pekat, pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantarnya menjadi lebih rendah. Hal lain yang mempengaruhi daya hantar listrik selain konsentrasi adalah jenis larutan (Sukardjo, 1997).Pengukuran ketergantungan konduktivitas molar pada konsentrasi tertentu menunjukkan adanya 2 golongan elektrolit, yaitu elektrolit lemah dan elektrolit kuat. Sifat umum dari elektrolit kuat adalah konduktivitas akan berkurang dengan bertambahnya konsentrasi, sedangkan elektrolit lemah konduktivitas molarnya normal pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun tajam sampai nilai yang rendah pada saat konsentrasi bertambah. Larutan elektrolit kuat mempunyai konduktiviyaslebih tinggi daripada elektrolit lemah, hal ini karena zat elektrolit terdisosiasi secara sempurna didalam larutan, berarti larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik. Penggolongan dengan cara ini juga bergantung pada zat terlarut dari pelarut yang digunakan (Stoker, 1993).Kemampuan suatu pengahtar untuk memindahkan muatan listrik dikenal sebagai daya hantar listrik yang besarnya berbanding terbalik dengan tahanan (R).

Dimana L adalah daya hantar (Ohm-1) dan R adalah tahanan (Ohm) (Tim Penyusun, 2014).

2.2 Material Safety Data Sheet (MSDS)2.2.1 AkuadesAkuades juga biasa disebut dengan air. Jika akuades mengenai mata, kulit, tertelan, atau juga terhisap, tidak menimbulkan gejala serius atau tidak berbahaya. Namun jika terjadi iritasi segera dibawa ke pihak medis (Anonim, 2014).

2.2.2 CH3COOHAsam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7C (Anonim, 2014).Kontak dengan kulit dapat menyebabkan kemerahan, nyeri dan luka bakar. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Segera cuci kulit dengan air dan sabun yang lembut. Carilah saran medis jika terjadi iritasi. Tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Kontak dengan mata menyebabkan iritasi jaringan mata. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Segera menahan kelopak mata terbuka dan dibasuh dengan air selama minimal 15 menit. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Bila terhirup tidak dianggap sebagai bahaya dengan penggunaan laboratorium normal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan jika diperlukan. Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi pada sistem lambung dengan gejala mual, muntah, kram, dan diare. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis (Anonim, 2014).

2.2.3 Natrium Hidroksida (NaOH)Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan methanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas. Struktur molekulnya berbentuk tetrahedral. Sedangkan sifat-sifat natrium hidroksida yaitu: rumus molekul: NaOH; massa molar: 39,9971 g.mol-1; kerapatan: 2,1 g.cm-3; titik leleh 318C (591 K); titik didih: 1390C (1663 K); kelarutan dalam air: 111 g/100 ml (20C) (Anonim, 2014).Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen (Anonim, 2014).

2.2.4 Natrium Klorida (NaCl)Natrium klorida, juga dikenal sebagai garam, garam dapur, garam meja, atau garam karang merupakan senyawa ionik dengan rumus NaCl. Natrium klorida adalah garam yang paling perpengaruh atas kadar garam dari laut dan dari cairan ekstraseluler dari banyak organisme. Garam bisa dikosumsi, biasanya digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan (Anonim, 2014).Sifat fisik yang dimilikinya antara lain tak berwarna atau kristal padatan putih. Struktur molekul: NaCl yaktni massa molar: 58.443 g/mol; Density: 2.165 g/cm3; titik leleh: 801 C, 1074 K, 1474 F; titik didih: 1413 C, 1686 K, 2575 F; kelarutan di air: 35.6 g/100 mL (0 C), 35.9 g/100 mL (25 C), 39.1 g/100 mL (100 C); kelarutan di metanol: 1.49 g/100 mL; kelarutan di ammonia: 2.15 g/100 mL; keasaman (pKa): 6.7-7.3; Kelarutan: larut di gliserol, etilen glikol, asam format dan tidak larut di HCl (Anonim, 2014).Senyawa-senyawa tersebut dapat berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), menelan, dan inhalasi. Sedikit berbahaya dalam mempengaruhi bahan genetik (mutagenik). Paparan bahan yang berlebihan bahkan dalam jangka waktu yang lama merupakan penyebab efek reproduksi buruk dan cacat lahir (teratogenik) dan menyebabkan kanker berdasarkan data hewan. Senyawa ini dapat mempengaruhi metabolisme, saluran pencernaan, darah, hati. Selain itu juga dapat mempengaruhi saluran pernafasan dan kardiovaskuler. Jika senyawa ini terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, sakit kepala, mengantuk, mual, dan efek bius (Anonim, 2014).Tindakan pertama yang dapat dilakukan jika terjadi kontak mata ialah memeriksakan dan lepaskan lensa kontak. Segera basuh mata dengan air mengalir selama minimal 15 menit, menjaga kelopak mata terbuka. Air dingin dapat digunakan. Mendapatkan perhatian medis. Apabila terjadi kontak kulit maka segera siram kulit dengan banyak air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg melunakkan. Hilangkan terkontaminasi pada pakaian dan sepatu. Cusi dengan air dingin dan mengalir sebelum digunakan kembali.. Dapatkan perhatian medis. Kasus tertelan dapat ditangani dengan memberikan pertolongan pertama berupa menjaga korban agar tetap sadar dan meminumkan beberapa gelas air putih kepada korban tanpa memaksakan korban untuk muntah. Pada kasus terhirup atau inhalasi dapat di tangani dengan membawa korban ke tempat yang lebih aman. Apabila korban masih tersadar, maka segera berikan oksigen untuk membantu system pernapasan. Namun apabila korban mengalami pingsan, segera berikan bantuan napas (Anonim, 2014).

2.2.5 HClHCl sangat korosif. Uap HCl bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Kontak fisik dengan asam yang satu ini harus dihindari, karena akan menyebabkan iritasi berat. Sifat fisik dan kimia HCl antara lain berupa cairan, berbau tajam, berwarna kuning muda, berasa asam, titik didihnya 108,58oC, titik leburnya -62,25oC, larut dalam air dingin, air panas dan ietil eter (Anonim, 2014).Kontak dengan kulit menyebabkan luka bakar dan dermatis. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak asam klorida menggunakan air bersih mengalir minimal 15 menit dan segera lepaskan pakaian yang etrkontaminasi. Kontak dengan mata menyebabkan iritasibahkan dapat menyebabkan kebutaan. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah cuci mata dengan air bersih minimal 15 menit dengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bila terhirup dapat menyebabkan bronchitis kronis. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah dipindahkan ketempat yang cukup udara, diberikan nafas buatan atau oksigen. Jika tertelan akan menyebabkan luka bakar pada membrane mukosa di mulut dan esophagus. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim, 2014).

2.2.6 NH4OHNH4OH merupakan cairan tidak berwarna, berbau. NH4OH mudah terbakar dan reaktif. NH4OH memiliki pH 13,6, titik didih 36oC, titik lebur -77oC, dan mudah larut dalam air (Anonim, 2014).Kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kemerahan dan gata-gatal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Segera cuci kulit dengan air dan sabun yang lembut. Carilah saran medis jika terjadi iritasi. Tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Kontak dengan mata menyebabkan iritasi jaringan mata. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Segera menahan kelopak mata terbuka dan dibasuh dengan air selama minimal 15 menit. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Bila terhirup tidak dianggap sebagai bahaya dengan penggunaan laboratorium normal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan jika diperlukan. Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi pada sistem lambung dengan gejala mual, muntah, kram, dan diare. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis (Anonim, 2014).

2.2.7 NaBrNatrium bromide merupakan Kristal putih yang tidak berbau. Kelarutan NaBr dalam air 116 g/100 g air. Natrium bromide mempunyai titik didih 1390oC dan titik lebur 755oC (Anonim, 2014).Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi ringan seperti kemerahan dan gatal-gatal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak natriun hidroksida menggunakan air bersih mengalir minimal 15 menit. Kontak dengan mata menyebabkan iritasi, gatal, kemerahan, dan perih. Tindakan pertolongan yang harus dilakukanadalah cuci mata dengan air bersih minimal 15 menit dengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk dan dada sesak. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan. Konsumsi dalam jumlah besar akan membahayakan janin, terbakar di mulut dan tenggrokan, nyeri di dada, muntah-muntah dan tekanan darah rendah. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim, 2014).2.2.8 NaINaI merupakan larutan yang mudah terbakar dan reaktif. NaI meiliki titik didih 1300oC, titik lebur 661oC. NaI stabil dibawah suhu normal dan merupakan oksidator kuat (Anonim, 2014).Kontak dengan kulit iritasi kulit. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak asam klorida menggunakan air bersih mengalir minimal 15 menit dan segera lepaskan pakaian yang etrkontaminasi. Kontak dengan mata menyebabkan iritasi mata. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah cuci mata dengan air bersih minimal 15 menit dengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran perrnafasan. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah dipindahkan ketempat yang cukup udara, diberikan nafas buatan atau oksigen. Jika tertelan akan menyebabkan luka bakar pada membrane mukosa di mulut dan esophagus. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim, 2014).

2.2.9 NH4ClNH4Cl merupakan larutan yang tidak berwarna dengan pH 5. NH4Cl memiliki titik didih 520oC, titik lebur 328oC, berat molekul 53,5 g/mol (Anonim, 2014).Kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kemerahan dan gata-gatal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Segera cuci kulit dengan air dan sabun yang lembut. Carilah saran medis jika terjadi iritasi. Tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Kontak dengan mata menyebabkan iritasi jaringan mata. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Segera menahan kelopak mata terbuka dan dibasuh dengan air selama minimal 15 menit. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Bila terhirup tidak dianggap sebagai bahaya dengan penggunaan laboratorium normal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan jika diperlukan. Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi pada sistem lambung dengan gejala mual, muntah, kram, dan diare. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis (Anonim, 2014).

BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan3.1.1 Alat Gelas piala 100 mL Alat pengukur daya hantar listrik Pipet tetes Gelas ukur3.1.2 Bahan CH3COOH NH4OH HCl NaOH NaCl NaBr NaI NH4Cl3.2. Prosedur Kerjaa. Menentukan daya hantar listrik berbagai senyawa

25 mL minyak tanah

dimasukkan kedalam 5 gelas piala yang berbeda. diukur DHL setiap larutan dengan alat yang disediakan. ditentukan sifat zat terhadap arus listrik (konduktor atau isolator). dilakukan percobaan yang sama untuk asam cuka glasial, akuades, larutan NaCl, dan kristal NaCl

Hasil

b. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap DHL larutan elektrolit

CH3COOH

dibuat 25 mL larutan dengan konsentrasi 0,01 M; 0,05 M; 0,10 M; 0,050 M; dan 1,00 M. diukur DHL setiap larutan yang dimulai dari larutan terencer. digambar grafik DHL larutan kelompok I tehadap konsentrasinya. ditentukan elektrolit kuat dan lemahnya. digambar grafik DHL larutan kelompok II terhadap konsentrasinya dibandingkan DHL kation dan anion segolongan (antara Cl-, Br-, I-, dan antara NH+, NH4) Hasildilakukan percobaan yang sama untuk NH4OH, HCl, NaOH, NaCl, NaBr, NaI, dan NH4Cl

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasila. Menentukan Daya Hantar Listrik berbagai SenyawaSenyawaI (mA)I (A)V (V)R (Ohm)L (Ohm-1)

Air0,10,001550000,0002

NaCl820,0825610,016

CH3COOH glasial0050

Minyak Tanah0050

Kristal NaCl0050

b. Daya Hantar Listrik Elektrolit pada berbagai Konsentrasi1. Elektrolit-elektrolit kelompok IMCH3COOHNH4OH

I(mA)I (A)L(Ohm-1)I(mA)I (A)L(Ohm-1)

0,012,70,00270,00051,10,00110,0002

0,054,00,00400,00082,60,00260,0005

0,13,60,000360,00073,90,00390,0007

0,52,20,00220,00044,00,00400,0008

11,30,00130,00024,10,00410,00082

MHClNaOH

I(mA)I (A)L(Ohm-1)I(mA)I (A)L(Ohm-1)

0,01890,0890,01910,0910,018

0,05890,0890,01920,0920,018

0,1890,0890,01890,0890,01

0,5910,0910,018890,0890,01

1920,0920,018900,0900,01

2. Elektrolit-elektrolit kelompok IIKonsentrasiNaClNaBr

I (mA)I (A)L (Ohm-1)I (mA)I (A)L (Ohm-1)

0,01950,0950,019970,0970,0194

0,05950,0950,019970,0970,0194

0,1940,0940,0188960,0960,0192

0,5940,0940,0188960,0960,0192

1930,0930,018950,0950,019

KonsentrasiNaINH4Cl

I (mA)I (A)L (Ohm-1)I (mA)I (A)L (Ohm-1)

0,01980,0980,0196930,0930,0186

0,05970,0970,0194920,0920,0184

0,1970,0970,0194920,0920,0184

0,5960,0960,0192910,0910,0182

1960,0960,0192900,0900,0180

4.2 PembahasanPercobaan kali ini berjudul daya hantar listrik bertujuan untuk mengukur daya hantar listrik berbagai senyawa dan mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan elektrolit. Kegiatan pertama pada praktikum daya hantar listrik adalah menentukan daya hantar lisrik dari berbagai senyawa. Senyawa yang dapat menghantarkan listrik biasanya disebut konduktor dan senyawa yang tidak dapat menghantarkan litrik disebut isolator. Larutan yang digunakan adalah minyak tanah, air suling, asam asetat glasial, kristal NaCl dan larutan NaCl.Berdasarkan data pengamatan, minyak tanah, asam asetat glasial dan kristal NaCl arus yang terukur adalah 0 A sehingga daya hantarnya juga nol. Senyawa yang memiliki nilai nol pada daya hantarnya, dikatakan tidak dapat menghantarkan arus listrik dan disebut sebagai isolator. Minyak tanah merupakan senyawa hidrokarbon yang tersusun dari 11-12 atom karbon dan diikatdengan ikatan kovalen non polar. Karakter dari ikatan kovalen non polar adalah sulit untuk terionisasi, karena di dalam larutan tidak terdapat ion-ion bebas maka minyak tanah tidak dapat menghantarkan arus listrik. Asam asetat glasial merupakan asam asetat murni, asam asetat merupakan asam lemah yang dapat terionisasi sebagian sehingga dapat menghanntarkan listrik dengan lemah, tetapi asam asetat glasial pada saat pengukuran arus menunjukkan angka nol, dengan demikian asam asetat glasial tidak dapat menghantarkan listrik karena dengan kemurnian yang tinggi, asam asetat glasial tidak dapat mengion. Asam asetat maupun minyak tanah merupakan senyawa kovalen. Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion. Kristal NaCl Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion. Minyak tanah, asam asetat glacial dan kristal NaCl tidak dapat menghantarkan listrik sehingga digolongkan sebagai isolator.Air suling dan larutan NaCl jika diukur kuat arusnya menunjukkan angka dan . Angka tersebut menunjukkan bahwa air suling dan larutan NaCl dapat menghantarkan listrik. Daya hantar untuk larutan NaCl lebih besar jika dibanding dengan air suling karena NaCl kemampuan membentuk ion-ionnya lebih besar dibanding air suling. Reaksi ionisasinya adalah sebagai berikut : NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)H2O (l) H3O+ (aq) + OH- (aq)Air suling dan larutan NaCl dapat menghantarkan listrik sehingga digolongkan sebagai konduktor. Kegiatan kedua pada praktikum daya hantar listrik adalah pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan terkandung atom-atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik yang bergerak bebas (ion). Ketika diberi beda potensial, Ion yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda (+) sedangkan ion yang bermuatan positif bergerak menuju katoda (-) karena adanya perbedaan muatan. Aliran ion inilah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.Mengetahui pengaruh dari konsetrasi terhadap larutan elektrolit, maka dibuat variasi masingmasing larutan dengan konsentrasi 0,01 M; 0,05 M; 0,10 M; 0,50 M; dan 1,00 M. Larutan-larutan ini dibagi menjadi 2 kelompok.Larutan pertama dari kelompok 1 yang diukur adalah asam asetat. Asam asetat merupakan asam lemah yang dapat terionisasi sebagian sehingga dapat menghanntarkan listrik dengan lemah dan tergolong sebagai elektrolit lemah. Jika variasi konsentrasi dari asam asetat diplotkan dengan daya hantar, maka akan diperoleh grafik sebagai berikut:

Grafik yang dihasilkan dari pengeplotan konsentrasi asam asetat dengan daya hantarnya secara umum meningkat, atau dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi kemampuan asam asetat dalam menghantrkan arus listrik. Tetapi pada konsentrasi 0,10 M hingga 1,00 M nilai daya hantarnya turun jika dibanding dengan daya hantar dari konsentrasi 0,01 M. Penyimpangan ini terjadi kemungkinan dari pengenceran yang dilakukan tidak sesuai dengan ukuran. Larutan kedua yang diukur daya hantarnya dan diplotkan dengan variasi konsentrasi adalah NH4OH. Larutan NH4OH merupakan larutan elektrolit lemah karena ion-ion dalam larutannya terionisasi sebagian. Grafik yang dihasilkan adalah:

Berdasarkan grafik diatas, secara umum pengaruh konsentrasi larutan sebanding dengan daya hantar. Nilai daya hantarnya meningkat sesuai peningkatan konsentrasi larutan.Larutan ketiga yang diukur daya hantarnya dan diplotkan dengan variasi konsentrasi adalah HCl. HCl tergolong sebagai larutan elektrolit kuat karena ion-ionnya dapat bergerak bebas di dalam larutan. Grafik yang dihasilkan dari konsentrasi dengan daya hantar adalah sebagai berikut:

Berdasarkan grafik diatas, pengaruh besarnya konsentrasi larutan sebanding dengan daya hantar. Grafik terus naik mulai dari konsentrasi 0.01 M sampai mencapai nilai daya hantar tertinggi yaitu pada konsentrasi 1 M sebesar Ohm-1.Larutan terakhir yang diukur daya hantarnya adalah larutan NaOH. NaOH merupakan basa kuat sehingga dapat terion sempurna dan tergolong elektrolit kuat. Grafik yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Berdasarkan grafik diatas, nilai daya hantar yang diukur terjadi kesalahan. Berdasarkan literatur daya hantar akan meningkat sebanding dengan peningkatan konsentrasi namun pada percobaan ini daya hantar menurun dengan meningkatnya konsentrasi. Larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi, terdapat zat terlarut yang lebih banyak pula sehingga ion-ion bebas yang terdapat pada larutan akan semakin banyak. Banyaknya ion-ion pada larutan akan mempermudah terjadinya perpindahan elektron sehingga arus yang dihasilkan akan tinggi. Arus listrik sebanding dengan daya hantar, peningkatan konsentrasi akan memperbesar arus yang dihasilkan yang juga akan meningkatkan nilai daya hantar dari suatu larutan. Kesalahan ini juga terjadi pada empat larutan pada kelompok 2. HCl merupakan larutan elektrolit yang paling kuat. Hal ini didasarkan pada nilai daya hantar HCl yang paling besar jika dibanding dengan ketiga larutan lainnya. NaOH merupakan larutan elektrolit yang lebih kuat namun pada percobaan ini daya hantarnya turun jika dibandingkan dengan HCl. Asam asetat adalah jenis elektrolit yang paling lemah dari keempat larutan lainnya.Larutan dari kelompok 2 merupakan garam yang dibentuk dari golongan halida, yaitu NaCl, NaBr, NaI, dan NH4Cl. Keempat larutan ini akan dibandingkan kekuatan anion dan kationya pada 1 golongan dalam menghantarkan arus listrik. Larutan pertama yang diukur adalah NaCl. Grafik yang diplotkan antra konsentrasi dengan daya hantar dapat ditunjukkan dibawah ini:

Larutan kedua yaitu NaBr yang menghasilkan grafik:

Larutan ketiga yaitu NaI dengan grafik:

Larutan terakhir yaitu NH4Cl, grafiknya yaituKeempat grafik yang dihasilkan menunjukkan bahwa daya hantar listrik menurun dengan meningkatnya konsentrasi. Seperti larutan terakhir pada larutan kelompok 1 kesalahan ini kemungkinan karena pengecenceran yang dilakukan kurang tepat dan alat yang digunakan juga kurang akurat.Empat larutan dari golongan halida yang diuji daya hantarnya, NaI merupakan larutan dengan anion yang memiliki nilai besar dalam menghantarkan arus listrik, diikuti oleh NaBr kemudian NaCl. Dalam satu golongan, I terletak paling bawah jika dibanding dengan Cl dan Br. Dalam satu golongan, dari atas kebawah keelektronegatifan semakin berkurang. Jika berikatan dengan atom Na yang tergolong atom elektropositif, maka kekuatan ion pada NaI jauh lebih lemah jika dibanding NaBr dan NaCl karena perbedaan keelektronegatifannya lebih kecil. Perbedaan keelektronegatifan yang lebih rendah menyebabkan NaI akan lebih mudah mengion jika dibandingkan dengan kedua senyawa lainnya. Semakin mudah suatu senyawa mengion, maka arus yang dihasilkan juga semakin besar sehingga daya hantarnya juga akan semakin besar.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan1. Senyawa yang termasuk isolator adalah asam asetat glacial dan kerosin, sedangkan senyawa yang termasuk konduktor adalah air suling dan larutan NaCl.2. Urutan kekuatan elektrolit adalah HCl, NaOH, NH4OH, CH3COOH, sedangkan urutan kekuatan anion dalam satu jurusan adalah I-, Br -, Cl-.

5.2 Saran1. Praktikan harus lebih teliti dalam mngencrekan larutan.2. Alat yang digunakan sebaiknya yang lebih akurat.

Daftar PustakaAnonim. 2012. Acetate Acid (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9536790) diakses23 September 2014 pukul 19.00 WIB.Anonim. 2012. Ammonium Hidroxide (http://www.scienelab.com/msds/ php?msdsld=9924473) diakses 23 September 2014 pukul 19.00 WIB.Anonim. 2012. Sodium Chlroride (http://www.scienelab.com/msds/php? msdsld= 9337896)diakses 23 September 2014 pukul 19.00 WIB.Anonim. 2012. Sodium Bromide (http://www.scienelab.com/msds/php? msdsld= 9463520)diakses 23 September 2014 pukul 19.00 WIB.Anonim. 2012. Sodium Iodide (http://www.scienelab.com/msds/php? msdsld= 9567890)diakses 23 September 2014 pukul 19.00 WIB.Anonim. 2012. Ammonium Chlroride (http://www.scienelab.com/msds/php? msdsld= 9924521) diakses 23 September 2014 pukul 19.00 WIB.Bird, Tony. 1987. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Stoker, H.S. 1993. Introduction to chemical Principle. New York: Macmillan PublishingCompany.Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. Yogyakarta: Rinaka Cipta.Supriyana. 2004. Kimia untuk Universitas jilid II. Jakarta: Erlangga.Tim Kimia Fisika. 2014. Penuntun praktikum Termodinamika Kimia. Jember: FMIPA UJ.

Lampiran1. Pengenceran semua bahan dari larutan induk 1 Ma.

b.

c.

d.

2. Pengukuran DHL senyawaa. Air suling

b. Larutan NaCl

3. Pengukuran DHL berbagai konsentrasia. Elektrolit-elektrolit kelompok I1. Larutan CH3COOH Konsentrasi 0,01 M

Konsentrasi 0,05 M

Konsentrasi 0,10 M

Konsentrasi 0,50 M

Konsentrasi 1,00 M

2. Larutan NH4OH Konsentrasi 0,01 M

Konsentrasi 0,05 M

Konsentrasi 0, 10 M

Konsentrasi 0,50 M

Konsentrasi 1,00 M

3. Larutan HCl Konsentrasi 0,01 M

Konsentrasi 0,05 M

Konsentrasi 0,10 M

Konsentrasi 0,50 M

Konsentrasi 1,00 M

4. Larutan NaOH Konsentrasi 0,01 M

Konsentrasi 0,05 M

Konsentrasi 0,10 M

Konsentrasi 0,50 M

Konsentrasi 1,00 M

b. Elektrolit-elektrolit kelompok II1. Larutan NaCl Konsentrasi 0,01 M

Konsentrasi 0,05 M

Konsentrasi 0,10 M

Konsentrasi 0,50 M

Konsentrasi 1,00 M

2. Larutan NaBr Konsentrasi 0,01 M

Konsentrasi 0,05 M

Konsentrasi 0,10 M

Konsentrasi 0,50 M

Konsentrasi 1,00 M

3. Larutan NaI Konsentrasi 0,01 M

Konsentrasi 0,05 M

Konsentrasi 0,10 M

Konsentrasi 0,50 M

Konsentrasi 1,00 M

4. Larutan NH4Cl Konsentrasi 0,01 M

Konsentrasi 0,05 M

Konsentrasi 0,10 M

Konsentrasi 0,50 M

Konsentrasi 1,00 M

Grafik antara DHL dengan konsentrasi

2