DATA TEKNIS-5 Pendekatan Metodologi FAIS KARYA.pdf

of 20 /20
CV. FAIS KARYA Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231 A - 1 E.1 PENDEKATAN TEKNIS A. Umum Kualitas air adalah sifat-sifat yang ditunjukkan dengan nilai dan atau kadar makhluk hidup, zat energy, termasuk bahan pencemaran dan atau komponen lain yang ada dan atau terkandung didalam air. Pemantauan kualitas air adalah pemeriksaan kualitas air yang dilakukan secara periodic pada lokasi tertentu. Contoh uji adalah contoh air untuk keperluan pemeriksaan kualitas air, contoh sesaat (grap sample) adalah contoh air yang diambil sesaat pada suatu lokasi tertentu, contoh gabungan waktu (composite samples) adalah campuran contoh-contoh sesaat yang diambil dari suatu lokasi pada waktu yang berbeda, contoh gabungan tempat (integrated sample) adalah campuran contoh-contoh sesaat yang diambil dari lokasi/tempat yang berbeda pada waktu yang sama. Sungai sebagai sumber air, sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, sebagai sarana penunjang utama dalam meningkatkan pembangunan nasional dan sebagai sarana transportasi yang relatif aman untuk menghubungkan wilayah satu dengan lainnya. Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam berfungsi serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan makhluk hidup. Air merupakan segalanya dalam kehidupan ini yang fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat atau benda lainnya, namun dapat pula sebaliknya, apabila air tidak dijaga nilainya akan sangat membahayakan dalam kehidupan ini. Maka sungai sebagaimana dimaksudkan harus selalu berada pada kondisinya dengan cara : 1. Dilindungi dan dijaga kelestariannya. 2. Ditingkatkan fungsi dan kemanfaatannya. 3. Dikendalikan daya rusaknya terhadap lingkungan. Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat sekitar 3% tiap tahun ini menyebabkan kebutuhan akan air baku/air bersih semakin meningkat. Namun

Embed Size (px)

Transcript of DATA TEKNIS-5 Pendekatan Metodologi FAIS KARYA.pdf

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 1

    E.1 PENDEKATAN TEKNIS

    A. Umum

    Kualitas air adalah sifat-sifat yang ditunjukkan dengan nilai dan atau

    kadar makhluk hidup, zat energy, termasuk bahan pencemaran dan atau

    komponen lain yang ada dan atau terkandung didalam air.

    Pemantauan kualitas air adalah pemeriksaan kualitas air yang dilakukan

    secara periodic pada lokasi tertentu.

    Contoh uji adalah contoh air untuk keperluan pemeriksaan kualitas air,

    contoh sesaat (grap sample) adalah contoh air yang diambil sesaat pada suatu

    lokasi tertentu, contoh gabungan waktu (composite samples) adalah campuran

    contoh-contoh sesaat yang diambil dari suatu lokasi pada waktu yang berbeda,

    contoh gabungan tempat (integrated sample) adalah campuran contoh-contoh

    sesaat yang diambil dari lokasi/tempat yang berbeda pada waktu yang sama.

    Sungai sebagai sumber air, sangat penting fungsinya dalam pemenuhan

    kebutuhan masyarakat, sebagai sarana penunjang utama dalam meningkatkan

    pembangunan nasional dan sebagai sarana transportasi yang relatif aman untuk

    menghubungkan wilayah satu dengan lainnya. Sungai sebagai sumber air

    merupakan salah satu sumber daya alam berfungsi serbaguna bagi kehidupan

    dan penghidupan makhluk hidup. Air merupakan segalanya dalam kehidupan ini

    yang fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat atau benda lainnya, namun

    dapat pula sebaliknya, apabila air tidak dijaga nilainya akan sangat

    membahayakan dalam kehidupan ini. Maka sungai sebagaimana dimaksudkan

    harus selalu berada pada kondisinya dengan cara :

    1. Dilindungi dan dijaga kelestariannya.

    2. Ditingkatkan fungsi dan kemanfaatannya.

    3. Dikendalikan daya rusaknya terhadap lingkungan.

    Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat sekitar 3% tiap tahun ini

    menyebabkan kebutuhan akan air baku/air bersih semakin meningkat. Namun

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 2

    untuk memperoleh air bersih bukan lagi permasalahan kecil. Hal ini tentu saja

    dikarenakan limbah rumah tangga, limbah industri, dan kotoran-kotoran lainnya

    akibat aktivitas manusia yang juga semakin meningkat.

    B. Daerah Aliran Sungai (DAS)

    Daerah Aliran Sungai adalah seluruh daerah yang airnya dialirkan oleh

    sebuah sungai dan anaknya. Batas daerah aliran sungai diukur dengan

    menghubungkan titik-titik tertinggi dimana wilayah aliran sungai yang satu

    dengan yang lain memiliki peranan yang sangat penting dalam irigasi. Kegiatan

    manusia dalam suatu daerah aliran sungai berpengaruh pada kondisi

    keseimbangan hidrologi. Oleh karena itu, pelestarian daerah aliran sungai perlu

    diupayakan dengan cara menjaga keseimbangan kemampuan lahan, kesuburan

    lahan, kesesuaian lahan, mengurangi dan mencegah pencemaran, dan mencegah

    penurunan kualitas daerah aliran sungai. Penurunan kualitas daerah aliran

    sungai karena penggunaan lahan yang melebihi kemampuan, teknik pengolahan,

    dan pemilihan jenis tanaman yang tidak sesuai, penebangan hutan secara liar,

    perubahan tata guna lahan, dan pencemaran. Daerah aliran sungai di bagian

    hulu merupakan daerah penyangga, sehingga harusnya kawasan ini tertutup

    vegetasi atau hutan sehingga air sungai pada musim penghujan dan kemarau

    seimbang. Pada musim hujan, air hujan meresap ke tanah dan tersimpan.

    Sedangkan pada musim kemarau masih terdapat mata air yang mengeluarkan

    air.

    Penurunan kualitas dan kerusakan daerah aliran sungai dapat dilihat dari:

    a. air sungai keruh dan berlumpur

    b. perubahan keseimbangan debit air sungai pada musim penghujan dan

    kemarau yang menyusut drastis

    c. banjir bagian bawah, akibat perubahan tata guna lahan dan penebangan

    hutan

    d. organisme dan ikan di sungai banyak yang mati

    e. sampah padat dari rumah tangga yang ada di sungai.

    Daerah aliran sungai dipengaruhi oleh iklim, jenis batuan yang dilalui dan

    banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan. Daerah aliran sungai

    di bagian tengah sungai relatif landai, sehingga jalur transportasi dan

    komunikasi relatif mudah. Daerah ini merupakan pusat aktivitas penduduk dan

    pemukiman penduduk. Daerah aliran sungai bagian hilir sungai merupakan

    daerah yang landai dan subur. Oleh karena itu, banyak digunakan untuk areal

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 3

    pertanian dan pemukiman. Upaya untuk pemeliharaan dan pengelolaan daerah

    aliran sungai agar terhindar dari kerusakan atau penurunan kualitasnya disebut

    konservasi.

    C. Kualitas air sungai

    Kualitas air sungai ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia yang terdapat

    dalam air sungai. Air berkualitas rendah apabila tercemar limbah industri,

    limbah rumah tangga, pestisida, dan lain sebagainya. Penurunan kualitas air

    sungai ditunjukkan dengan adanya perubahan kadar parameter tertentu,

    misalnya kadar pH, kebutuhan oksigen biologi, dan kebutuhan oksigen kimiawi.

    Menjaga kelestarian sungai merupakan hal yang harus dilakukan karena

    kebutuhan air di kota-kota besar mengandalkan dari hasil pengolahan air sungai.

    Beberapa cara untuk mempertahankan kelestarian sungai adalah menjaga

    kelestarian hutan, serta pembatasan pembuangan limbah.

    Peranan sungai bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:

    a. Sumber kebutuhan air bagi masyarakat kota dan desa

    b. Mengandung bahan-bahan bangunan (pasir, kerikil, batu)

    c. Sumber mata pencaharian penduduk

    d. Air terjun sungai dapat digunakan sebagai PLTA

    e. Menambah kesuburan tanah

    f. Endapan sungai dapat menghasilkan dataran aluvial yang subur

    g. Untuk irigasi atau pengairan

    h. Sebagai sarana transportasi dan olahraga.

    D. Parameter Wajib Air Baku

    Telah Anda ketahui bahwa sumber air dikatakan tercemar

    apabila mengandung bahan pencemar yang dapat mengganggu

    kesejahteraan makhluk hidup (hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan) dan

    lingkungan.

    Akan tetapi air yang mengandung bahan pencemar tertentu

    dikatakan tercemar untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan

    rumah tangga belum tentu dapat dikatakan tercemar untuk keperluan

    lain. Dengan demikian standar kualitas air untuk setiap keperluan akan berbeda,

    bergantung pada penggunaan air tersebut, untuk keperluan rumah tangga

    berbeda dengan standar kualitas air untuk keperluan lain seperti untuk

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 4

    keperluan pertanian, irigasi, pembangkit tenaga listrik dan keperluan industri.

    Dengan demikian tentunya parameter yang digunakan pun akan berbeda pula.

    Sesuai dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, maka

    parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui standar kualitas air pun

    berdasarkan pada bahan pencemar yang mungkin ada,

    antara lain dapat dilihat dari:

    a) warna, bau, dan/atau rasa dari air.

    b) Sifat-sifat senyawa anorganik (pH, daya hantar spesifik, daya

    larut oksigen, daya larut garam-garam dan adanya logam-logam berat).

    c) Adanya senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam sumber air

    (misal CHCl3, fenol, pestisida, hidrokarbon).

    d) Keradioaktifan misal sinar .

    e) Sifat bakteriologi (misal bakteri coli, kolera, disentri, typhus dan masih

    banyak lagi).

    E. Parameter Fisik Kualitas Air

    1. Rasa

    Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Timbulnya rasa yang

    menyimpang biasanya disebabkan adanya gas terlarut misalnya H2S, Organisme

    hidup misalnya ganggang, adanya limbah padat dan limbah cair misalnya hasil

    buangan dari rumah tangga, adanya organisme pembusuk limbah, dan

    kemungkinan adanya sisa-sisa bahan yang digunakan untuk disinfeksi misalnya

    Chlor yang masuk ke badan air.

    2. Bau

    Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau. Bau ini dapat

    ditimbulkan oleh benda asing yang masuk ke dalam air, seperti bangkai

    binatang, bahan buangan, maupun disebabkan oleh proses penguraian senyawa

    organik dan bakteri. Pada peristiwa penguraian senyawa organik yang dilakukan

    oleh bakteri tersebut dihasilkan gas-gas berbau menyengat bahkan ada yang

    beracun seperti H2S, NH3, dan gas-gas lainnya. Pada peristiwa penguraian zat

    organik berakibat meningkatnya penggunaan oksigen terlarut di air (Biological

    Oxygen Demand) oleh bakteri, dan mengurangi kandungan kualitas oksigen

    terlarut (Disvolved Oxygen) dalam air, sehingga di dalam air minum tidak ada bau

    yang merugikan penggunaan air.

    3. Warna

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 5

    Warna perairan ditimbulkan oleh adanya bahan organik, dan anorganik

    karena keberadaan plankton, humus, dan ion-ion logam (misalnya besi, dan

    mangan), serta bahan-bahan lain. Adanya oksida besi menyebabkan air berwarna

    kemerahan, sedangkan oksida mangan menyebakan air berwarna kecokelatan

    atau kehitaman. Kalsium Karbonat yang berasal dari daerah berkapur

    menimbulkan warna hijau pada perairan. Bahan organik misalnya tangin, lignin,

    dan hasam humus yang berasal dari dekomposisi tumbuhan yang telah mati,

    sehingga menimbulkan warna kecokelatan.

    Warna dapat diamati secara visual (langsung) ataupun diukur berdasarkan

    skala Platinum Kobalt (PtCo), dengan membandingkan warna air sampel dan

    standar warna yang ditetapkan pemerintah. Standar air yang memiliki kekeruhan

    rendah biasanya memiliki warna tampak dan warna sesungguhnya yang sama

    dengan standar. Ditetapkannya standar warna sebagai salah satu persyaratan

    kualitas, diharapkan bahwa semua air minum yang akan diberikan kepada

    masyarakat akan dapat langsung diterima oleh masyarakat.

    4. Suhu

    Suhu merupakan salah satu faktor fisik lingkungan yang paling jelas,

    mudah diukur dan sangat beragam. Temperatur atau suhu dari air akan

    menentukan penerimaan (Acceptance) masyarakat akan air tersebut dan dapat

    mempengaruhi pula reaksi kimia dalam pengelolaan, terutama apabila

    temperatur air sangat tinggi. Selain itu, temperatur dalam air mempengaruhi

    langsung toksisitas banyak bahan kimia pencemar pertumbuhan mikroorganisme

    dan virus.

    Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan

    aktivitas secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi

    disekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya

    matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung

    atau tidak langsung.

    5. Kekeruhan

    Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan

    anorganik. Kekeruhan juga dapat mewakili warna. Air yang keruh, apabila air

    tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi, sehingga

    memberikan warna atau rupa yang berlumpur dan kotor. bahan-bahan organik

    yang tersebar secara merata dan partikel-partikel yang tersuspensi lainnya.

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 6

    Tingkat kekeruhan dipengaruhi oleh pH air. Kekeruhan pada air minum

    umumnya telah diupayakan sedemikian rupa sehingga air menjadi jernih.

    Air yang keruh merupakan suatu masalah yang perlu dipertimbangkan

    dalam penyediaan air minum, mengingat bahwa kekeruhan tersebut mengurangi

    estetika, karena dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan

    kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan dan warna air tergantung

    pada warna buangan yang memasuki badan air.

    6. Total Dissolved Solid (TDS)

    Nilai TDS perairan sangat dipengaruhi oleh pelapukan batuan, limpasan

    dari tanah dan pengaruh antropogenik (berupa limbah domestik dan industri).

    Bahan-bahan terlarut dalam perairan alami tidak bersifat toksin, akan tetapi jika

    berlebihan akan meningkatkan nilai kekeruhan yang selanjutnya akan

    menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolam air dan akhirnya berpengaruh

    pada proses fotosintesis

    E. Parameter Kimia Kualitas Air

    1. Raksa

    Raksa merupakan senyawa yang sangat berbahaya, karena sangat mudah

    diserap oleh darah dalam tubuh. Raksa yang dapat menyebabkan kerusakan

    saraf, dengan gejala seperti kegugupan, kemampuan penglihatan dan

    pendengaran berkurang drastis, dan kesulitan dalam mengingat. Pada anak-

    anak, raksa mudah diserap oleh sistem saraf yang kemudian dapat menghambat

    perkembangan otak, bahkan menyebabkna kerusakan otak, terutama pada janin

    Penentuan kadar raksa lebih disarankan dengan menggunakan AAS. Metode

    alternatif yang mungkin dapat digunakan adalah metode spektrofotometri. Kadar

    maksimum air raksa yang diizinkan untuk air adalah 0,01 Mg/L.

    2. Alumunium

    Batas maksimal yang terkandung dalam air menurut peraturan menteri

    kesehatan No.82/2001 yaitu 0,2 Mg/L. Air yang mengandung banyak

    alumunium menyebabkan rasa yang tidak enak bila dikonsumsi.

    3. Arsen ( As )

    Kehadiran arsenik dalam air ini tidak berwarna dan tidak berasa. Dalam

    jangka pendek, komsumsi arsen berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan

    gangguan percernaan, mati rasa pada tangan dan kaki, kelumpuhan parsial, dan

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 7

    kebutaan. Dalam jangka panjang, kadar arsen yang terlalu tinggi dapat

    menyebabkan kanker paru-paru, kandung kemih, dan ginjal. Keracunan akut

    menimbulkan gejala muntaber disertai darah, koma, meninggal. Secara kronis

    menimbulkan anorexia, kolik mual, diare, icterus, perdarahan pada ginjal, dan

    kanker kulit, dapat juga berupa iritasi, alergi dan cacat bawaan. Kadar

    maksimum arsenik yang dibolehkan dalam air adalah 0,05 Mg/L.

    4. Barium ( Ba )

    Barium tidak lepas dari parameter kualitas air, sebab kadar barium

    berlebihan dapat mengganggu saluran pencernaan, menimbulkan rasa mual,

    diare, gangguan pada sistem syaraf pusat. Kadar maksimum Barium yang

    diperbolehkan dalam air adalah 1,0 Mg/L.

    5. Besi (Fe)

    Adanya kandungan besi (Fe) dalam air menyebabkan warna air tersebut

    berubah menjadi kuning-cokelat setelah beberapa saat kontak dengan udara.

    Besi dalam air biasanya terlarut dalam bentuk senyawa atau garam Karbonat,

    garam sulfat, hidroksida dalam bentuk koloid atau dalam keadaan bergabung

    dengan senyawa organik. Selain dapat mengganggu kesehatan juga dapat

    menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada

    dinding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian.

    Kadar besi dalam tubuh yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit

    hemakromatosis, yaitu tubuh menyerap dan menyimpan terlalu banyak besi yang

    dapat menyebabkan gagal jantung, hati, dan pankreas. Selain itu, besi dapat

    memicu pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan lendir pada sistem

    perpipaan, sehingga menyumbat sistem perpipaan. Selain itu, kadar besi yang

    berlebihan menimbulkan bau pada air minum dan memberikan warna kekuning-

    kuningan sehingga membuat penampilan air menjadi kurang baik. Kadar besi

    yang diperbolehkan menurut Kepmenkes No. 907/Menkes/SK/VII/ 2002 adalah

    0,3 Mg/L.

    6. Flourida

    Fluorida hadir secara alami dalam air dan tanah. Hampir semua air

    mengandung beberapa jumlah Fluorida. Flouridasi air adalah suatu proses

    penambahan flourida untuk pasokan air, sehingga mencapai tingkat sekitar 1

    flouride per sejuta bagian air (ppm). Fluorida yang berlebihan dalam tubuh dapat

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 8

    merusak jaringan tulang, sehingga tulang mudah keropos, patah, bahkan

    hancur. Menurut Kepmenkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002 kadar maksimum

    Flourida dalam air minum setelah melalui pengolahan yang diperbolehkan adalah

    1,5 Mg/L.

    7. Kadmium

    Dalam jangka pendek, komsumsi kadmium berlebihan dapat

    menyebabkan mual, muntah, diare, produksi air liur yang berlebihan, kejang-

    kejang, dan gagal ginjal. Untuk jangka panjang, kadmium menimbulkan

    kerusakan fatal pada dara, ginjal, hati, dan tulang. Kadar maksimum kadmium

    dalam air yang diperbolehkan adalah 0,005 Mg/L.

    8. Kesadahan (CaCO3)

    Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,

    sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Air sadah

    tidak berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah,

    ini terjadi karena kandungan ionnya yang tinggi. Kandungan mineral-mineral

    tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam

    bentuk garam Karbonat. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab

    kesadahan bisa juga merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat

    dan sulfat. Air yang sadah dapat menyebabkan pemborosan sabun di rumah

    tangga karena jika kesadahan air tinggi maka akan sulit sekali berbusa sehingga

    diperlukan sabun yang banyak untuk mendapatkan busa sesuai keinginan.

    Menurut Kepmenkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002 kesadahan yang

    diperbolehkan dalam air minum adalah 500 Mg/L.

    9. Klorida

    Klorida ini adalah senyawa halogen klor. Tingkat toksisitasnya tergantung

    pada gugus senyawanya. Seperti NaCl tidak beracun, berbeda dengan karboksil

    klorida sangat beracun. Di Indonesia, klor digunakan sebagai disinfektan dalam

    penyediaan air minum. Dalam jumlah banyak, klor dapat menyebabkan korosi

    pada sistem perpipaan penyediaan air panas.

    Sebagai disinfektan, sisa klor dalam penyediaan air sengaja dipertahankan

    pada konsentrasi 1 mg/L untuk mencegah terjadinya rekontaminasi oleh

    mikroorganisme, tetapi klor ini dapat terikat dengan senyawa organik yang

    bersifat karsinogenik, sehingga akan lebih baik jika penggunaan klor sebagai

    disinfektan dihindari. Menurut Kepmenkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002

    klorida yang diperbolehkan dalam air minum adalah 250 Mg/L.

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 9

    10. Krom Heksavalen

    Kandungan krom heksavalen yang berlebihan dalam air minum dapat

    menyebabkan gangguan hati, ginjal, peredaran darah, dan jaringan saraf. Selain

    itu kromium kemungkinan juga dapat menyebabkan kanker pada kulit dan alat-

    alat pernapasan. Kadar kromium heksavalen maksimum yang diperbolehkan

    dalam air adalah 0,05 Mg/L.

    11. Mangan

    Mangan bersifat racun yang dapat menyerang saraf sehingga

    menyebabkan sindrom parkinson pada orang lanjut usia. Mangan yang berlebih

    memberikan warna kehitaman pada air minum. Sedangkan, sama halnya dengan

    besi, mangan juga dapat memacu pertumbuhan bakteri yang menimbulkan

    lendir pada perpipaan. Menurut Kepmenkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002

    mangan yang diperbolehkan dalam air adalah 0,1 Mg/L.

    12. Nitrat (NO3)

    Senyawa Nitrat memiliki efek yang sama terhadap ternak walaupun

    memiliki konsentrasi yang berbeda. Sebenarnya nitrat tidak bersifat toksin

    terhadap hewan. Namun, konsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan

    konsentrasi tinggi dapat menyebabkan keracunan karena dengan bantuan

    bakteri rumen, nitrat akan direduksi menjadi nitrit yang 10 kali lebih toksin dari

    nitrat. Sumber air yang sering tercemar nitrat adalah sumber air yang tidak

    terpelihara (tidak pernah digunakan) dengan kedalaman yang cukup dangkal, air

    danau, serta sumber air yang berdekatan dengan lahan pertanian yang

    menggunakan pupuk Nitrogen dengan takaran tinggi. Ambang batas Nitrat pada

    air yang layak konsumsi menurut Kepmenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990

    adalah 10 Mg/ L.

    13. Nitrit (NO2-)

    Nitrit dihasilkan dari perubahan nitrat yang mengkontaminasi air minum

    oleh mikroorgnisme pada saluran pencernaan manusia. Keracunan nitrat atau

    nitrit dapat menyebabkan muka biru dan juga kematian. Ambang batas Nitrit

    pada air minum yang layak konsumsi sebagai konsentarasi maksimal yang

    diperbolehkan oleh pemerintah melalui Kepmenkes NO.

    416/Menkes/PER/IX/1990 adalah 1 Mg/L.

    14. pH Air

    pH sangat penting sebagai parameter kualitas air karena mengontrol tipe

    dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air. Selain itu mahluk-

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 10

    mahluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan

    diketahuinya nilai pH maka akan diketahui apakah air tersebut sesuai atau tidak

    untuk menunjang kehidupan. pH air standar adalah 6,5 sampai dengan 8,5

    disebut basa. Namun, yang ideal adalah pH 7 yang disebut netral. Untuk air

    minum jika pH terlalu rendah maka akan berasa pahit atau asam, sementara jika

    pH terlalu tinggi maka air akan berasa tidak enak (kental, atau licin). Menurut

    Kepmenkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002 kadar maksimum pH yang yang

    diperbolehkan pada kualitas air adalah 6,5 - 8,5.

    15. Selenium

    Dalam jangka pendek, kelebihan selenium dalam tubuh menyebabkan

    kerontokan rambut, kehilangan kuku, kelelahan dan emosi labil. Dalam jangka

    panjang, penumpukan selenium dapat menyebabkan kerusakan, ginjal, hati,

    saraf, dan peredaran darah. Ambang batas selenium pada air yang layak

    konsumsi menurut Kepmenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990 adalah 0,01 Mg/

    L.

    16. Seng (Zn)

    Kadar seng yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan dengan gejala

    demam, pusing, mual, diare dan kelelahan. Ambang batas seng pada air yang

    layak konsumsi menurut Kepmenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990 adalah 5

    Mg/L.

    17. Sianida (HCN)

    Dalam jangka pendek, komsumsi sianida berlebihan dapat menyebabkan

    napas cepat dan tremor (gemetar parah). Untuk jangka panjang. Kadar sianida

    yang berlebihan dapat menyebabkan kehilangan berat badan, kerusakan tiroid,

    dan kerusakan saraf. Ambang batas sianida pada air yang layak konsumsi

    menurut Kepmenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990 adalah 0,1 Mg/L.

    18. Sulfat (SO4)

    Sulfat terjadi secara alami pada sebagian besar di tanah. Pada tingkat

    tinggi, sulfat dapat memberikan zat rasa. Ketika air bergerak melalui tanah dan

    formasi batuan yang mengandung mineral sulfat, beberapa sulfat yang larut ke

    dalam tanah tersebut. Orang-orang yang tidak terbiasa untuk minum air dengan

    kadar sulfat dapat mengalami diare dan dehidrasi. Bayi paling peka terhadap

    sulfat dibandingkan orang dewasa. Menurut Kepmenkes No.

    907/Menkes/SK/VII/2002 kadar sulfat yang diperbolehkan untuk air minum

    adalah 250 Mg/L.

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 11

    19. Sulfida ( H2S )

    H2S bersifat racun dan berbau busuk. Dalam jumlah besar dapat

    memperbesar keasaman air sehinga dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-

    pipa logam. Menimbulkan rasa, bau korosih dan iritans. Ambang batas sulfida

    pada air yang layak konsumsi menurut Kepmenkes No.

    416/Menkes/PER/IX/1990 adalah 0,05 Mg/L.

    20. Tembaga (Cu)

    Untuk jangka pendek, kadar tembaga yang berlebihan menyebabkan

    gangguan percernaan seperti mual dan muntah. Untuk jangka panjang, kadar

    tembaga yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

    menurut Kepmenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990 adalah 0,05 Mg/L kadar

    maksimum yang diperbolehkan 1 Mg/L.

    21. Timbal (Pb)

    Apabila timbal terhirup atau tertelan oleh manusia di dalam tubuh, ia

    akan beredar mengikuti aliran darah, diserap kembali di dalam ginjal dan otak,

    dan disimpan dalam tulang dan gigi. Timbal yang terserap oleh anak, walaupun

    dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan gangguan pada fase pertumbuhan fisik

    dan mental yang kemudian berakibat pada fungsi kecerdasan dan kemampuan

    akademik. Dalam jumlah banyak, anak akan berperilaku semakin agresif, kurang

    konsentrasi, bahkan menyebabkan kanker. Menurut Kepmenkes No.

    416/Menkes/PER/IX/1990 adalah 0,05 Mg/L kadar maksimum yang

    diperbolehkan untuk Timbal dalam air 0,05 Mg/L.

    22. Zat organik (Zo)

    Tanaman yang sudah tua akan mati dan lama kelamaan akan membusuk

    yang akan menyebabkan peningkatan kadar bahan organik dalam tanah.

    Penggunaan pupuk kandang dalam perkebunan juga akan menghasilkan bahan-

    bahan organik yang menjadi sumber polutan bagi air disekitarnya. Sampah dan

    bahan organik yang terdapat pada pupuk kandang dan akhirnya akan

    mencemari dan menurunkan kualitas air itu sendiri. Air yang telah tercemar zat

    organik (alkohol, aseton, selulosa, dan anti biotik), apabila masuk ke dalam

    tubuh manusia akan mempengaruhi organ-organ tubuh vital dan darah. Ini

    diakibatkan akumulasi zat-zat yang tidak terpakai menjadi salah satu penyebab

    timbulnya penyakit.

    F. Parameter Biologi Kualitas Air

    1. Bakteri Colli

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 12

    Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (pathogen)

    sama sekalitidak bole mengandung bakteri coli melebihi batas-batas yang telah

    ditentukan yaitu 1 coli/100 Ml air (sutrisno, 1991 : 23)

    2. COD (Chemical Oxygen Demand)

    COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan

    oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan

    organic yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam

    air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/1990 mengenai

    baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 Mg/L.

    Apabila nilai COD melebihi batas yang dianjurkan, maka kualitas air tersebut

    buruk.

    3.BOD (Biochemical Oxygen Demand)

    BOD adalah jumah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup

    untuk memecah bahan-bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai

    BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetapi hanya

    mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen

    yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak

    tertarik menggunakan bahan organic. Makin rendah BOD maka kualitas air

    minum tersebut makin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut

    Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/1990 mengenai baku mutu air dann air

    minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 Mg/L.

    E.2 METODOLOGI

    1. Pendahuluan

    Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari

    daerah tangkapan yang berkaitan dengan aktivitas manusia yang ada di

    dalamnya (Wiwoho, 2005) Perubahan kondisi kualitas air disebabkan oleh

    penggunaan lahan, litologi, waktu, curah hujan dan aktivitas manusia yang

    mengakibatkan pencemaran air sungai, baik fisik, kimia, maupun biologik

    (Martopo, 1988 dalam Kusuma, 2005). Untuk pengukuran yang lebih kompleks

    membutuhkan sample air yang kemudian dijaga kondisinya, dipindahkan, dan

    dianalisis di laboratorium. Pengukuran seperti ini memiliki dua masalah yaitu

    karakteristik air pada sampel mungkin tidak sama dengan sumbernya karena

    terjadi perubahan secara kimiawi dan biologis seiring waktu. Bahkan kualitas air

    dapat bervariasi antara siang dan malam dan dipengaruhi keberadaan organisme

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 13

    air. Dan air yang telah terpisah dari lingkungannya akan menyesuaikan diri

    dengan lingkungan yang baru, yaitu botol atau kemasan yang digunakan dalam

    pengambilan sampel. Sehingga bahan yang digunakan untuk pengambilan

    sampel harus bersifat inert atau memiliki tingkat reaktivitas yang minimum

    sehingga tidak mempengaruhi kualitas air yang diuji. Perubahan kondisi fisik

    dan kimiawi juga terjadi ketika air sampel dipompa atau diaduk, menyebabkan

    terbentuknya endapan. Ruang udara yang berada di dalam kemasan sampel juga

    dapat mempengaruhi karena ada risiko udara larut ke dalam sampel air.

    Menjaga kualitas sampel dapat dilakukan dengan mendinginkan sampel

    sehingga mengurangi laju reaksi kimia dan perubahan fase. Cara terbaik untuk

    mengetahui tingkat perubahan selama pengumpulan sampel hingga analisis

    adalah dengan menggunakan dua jenis air yang digunakan bersamaan dengan

    pengumpulan sampel. Air jenis pertama, disebut dengan air "kosong" (tidak selalu

    air hasil destilasi) adalah air dengan kondisi kimiawi dan biologis yang sangat

    kecil sehingga tidak ada karakteristik yang bisa dideteksi. Dan air jenis kedua

    merupakan air dengan kondisi yang "dimaksimalkan" sesuai dengan perkiraan

    kondisi air sampel. Kedua jenis air ini dipaparkan ke atmosfer sekitar selama

    pengambilan sampel, sehingga ilmuwan membawa tiga jenis air dari lokasi

    pengambilan sampel dan ketiganya dianalisis untuk mengetahui apa yang

    berkurang dan bertambah seiring waktu sejak pengambilan sampel hingga

    analisis di laboratorium.

    Salah satu upaya pengelolaan kualitas air yang penting dilakukan adalah

    pelaksanaan pemantauan kualitas air. Permantauan kualitas air berfungsi untuk

    memberikan informasi faktual tentang kondisi kualitas air masa sekarang,

    kecenderungan masa lalu dan prediksi perubahan lingkungan masa depan.

    Informasi dasar yang dihasilkan dari kegiatan pemantauan dapat dijadikan

    acuan untuk menyusun perencanaan, evaluasi, pengendalian dan pengawasan

    lingkungan, rencana tata ruang, ijin lokal untuk usaha atau kegiatan, serta

    penentuan baku mutu air dan air limbah. Data hasil pemantauan dapat

    digunakan sebagai dasar pertimbangan, penyusunan kebijakan ataupun

    pengambilan keputusan dan evaluasi kebijakan pengelolaan lingkungan dalam

    peraturan lingkungan hidup di daerah.

    2. Kelas air

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 14

    Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk

    dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu. Kriteria mutu air, adalah tolok ukur

    mutu air untuk setiap kelas ; Klasifikasi mutu air sesuai PP RI No. 82 Tahun

    2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,

    ditetapkan AIR menjadi 4 (empat) kelas :

    Kelas I, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku

    air minum, dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang

    sama dengan kegunaan tersebut.

    Kelas II, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

    sarana/prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar dan air payau,

    peternakan, air untuk mengairi pertamanan, dan/ atau peruntukan lain yang

    mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

    Kelas III, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

    pembudidayaan ikan air tawar dan air payau, peternakan, air untuk

    mengairi pertamanan, dan/atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu

    air yang sama dengan kegunaan tersebut.

    Kelas IV, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi

    pertamanan dan/atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang

    sama dengan kegunaan tersebut.

    3. Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel

    Sebelum melakukan pengambilan sampel air sebaiknya dilakukan:

    a. Persiapan , terdiri dari :

    1. Studi literatur

    2. Interpretasi titik-titik pengambilan sampel air sungai , persiapan

    administrasi dan perlengkapan lapangan.

    b. Pengamatan Lapangan, terdiri dari :

    1. Pendataan lokasi sekitar pengambilan sampel air sungai.

    2. Wawancara dengan masyarakat di sekitar lokasi untuk mengetahui

    keadaan sungai yang dipantau

    4. Cara Pengambilan Sampel air sungai terdiri dari

    a. Pengambilan sampel air sungai di masing-masing titik yang telah

    ditentukan.

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 15

    b. Pengambilan sampel air diambil menggunakan metode grab(sesaat) dengan

    menggunakan gelas ukur 1 liter.

    c. Pengukuran parameter lapangan dilakukan pada saat pengambilan sampel

    disetiap titik koordinat yang telah ditentukan dengan menggunakan

    peralatan parameter lapangan, adapun parameter yang langsung diukur di

    lapangan adalah Suhu Air, Koordinat lokasi dengan alat GPS, pH, lebar

    sungai, kedalaman sungai dan debit air sungai.

    d. Penyimpanan sampel air sungai, dilakukan untuk mempertahankan kondisi

    sampel agar tidak mengalami perubahan selama transportasi menuju

    laboratorium. Sampel tersebut ditempatkan dalam botol khusus yang

    dikemas dalam box khusus dengan tujuan agar tidak terjadi perubahan

    kondisi air antara kondisi air sungai sebenarnya dengan pada saat

    pengukuan atau penganalisaan di laboratorium.

    e. Menyusun dan melakukan kegiatan dokumentasi berupa foto kegiatan di

    lapangan pada saat melakukan pengambilan sampel air serta pengamatan

    kondisi sungai yang dijadikan lokasi pemantauan kualitas air.

    Pelaksanaan pengambilan contoh kualitas air adalah sebagai berikut :

    a. Membuat perencanaan pengambilan contoh uji.

    b. Menentukan lokasi pengambilan contoh uji

    c. Menentukan titik pengambilan contoh uji

    d. Melakukan pengambilan contoh uji

    e. Melakukan Pengukuran suhu air dilapangan

    f. Melakukan pengujian pH air sesaat.

    g. Melakukan pencatatan titik koordinat lokasi uji dengan alat GPS.

    h. Melakukan pengambilan dokumentasi semua kegiatan yang berlangsung

    dilapangan yang berkenaan dengan pemantauan kualitas air

    i. Pengepakan contoh dan pengangkutan ke laboratorium

    Hal yang perlu diperhatikan

    a. Contoh air sungai sebaiknya diambil dari bagian yang mengalir dan dekat

    dengan permukaan

    b. Bagian sungai yang lebar dan lurus, contoh diambil dari tepi tetapi pada

    jarak paling sedikit 1 m dari tepi sungai.

    c. Pengambilan contoh air sungai yang tidak terjangkau tangan, contoh air

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 16

    dapat diambil dengan botol pemberat.

    5. Prosedur pengambilan contoh uji

    Proses pengambilan sampel air/contoh uji di lapangan dalam rangka

    pemantauan kualitas air di harapkan membuat tahapan-tahapan pelaksanaan

    mulai dari menyususn program dan usulan petugas pelaksananya termasuk

    penetuan laboratorium penguji, pengusulan program rencana pengambilan

    contoh uji, persiapan sarana, prasarana, peralatan yang akan digunakan di

    lapangan sampai dengan pengesahan hasil pengambilan contoh uji.

    Tahapan-tahapan pelaksanan yang dimaksudkan tersebut dapat dilihat

    pada bagan alir pengambilan contoh uji dalam rangka pemantauan kualitas air.

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 17

    Gambar 1. Bagan alir pengambilan contoh uji dalam rangka pemantauan kualitas air Jenis Sample : Badan Air

    Kode Sample : -

    Lokasi Pengambilan : -

    Tgl. Pengambilan sample : - (Jam: - / Cuaca: -)

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 18

    ParameterParameterParameterParameter SATUANSATUANSATUANSATUAN HASILHASILHASILHASIL

    ANALANALANALANALISAISAISAISA

    Maksimum diperbolehkan

    sesuai standar kualitas

    air kelas II, SK Gubernur

    Sul-Sel No : 69/2010

    A.FISIKA.FISIKA.FISIKA.FISIK

    1. Suhu oC Suhu Udara 30o C

    2. Total Disolved Solid (TDS) mg/l 1000

    3. Total Suspended Solid (TSS) mg/l 50

    4. Daya Hantar Listrik (DHL) Micro

    mho/Cm -

    B. KIMIAB. KIMIAB. KIMIAB. KIMIA

    1. pH - 6 - 8,5

    2. DO mg/l 4

    3. Total Phospor (TP) mg/l 0,2

    4. NO3 N mg/l 0,06

    5. NH3 N mg/l -

    6. Besi mg/l -

    7. Krom VI (Cr VI) mg/l 0,05

    8. Khlorin Bebas mg/l 0,03

    9. Timbal mg/l 0,03

    10. Air Raksa mg/l 0,002

    11. Flourida mg/l 1,5

    12. Minyak & Lemak ug/l 800

    13. Klorida (Cl) mg/l -

    C. MIKROORGANISMEC. MIKROORGANISMEC. MIKROORGANISMEC. MIKROORGANISME

    1. Faecal Coliform Jml/100ml 1000

    2. Total Coliform Jml/100ml 5000 Catatan : Memenuhi Syarat Standar Kualitas Air Klas ., Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.69 Tahun 2010

    - Ttd = Tidak Terdeteksi (-) = Tidak Dipersyaratkan

    Gambar 2. Contoh table hasil pengujian kualitas air yang dikeluarkan oleh

    Departemen Kesehatan.

    E.3 PROGRAM KERJA

    Rencana kerja yang akan dilakukan konsultan dalam rangka pekerjaan

    Penyusunan ini disusun secara skematis.

    Secara umum pekerjaan ini dibagi atas 4 tahapan utama sebagai berikut:

    1) Tahap Pendahuluan/Persiapan

    2) Tahap Penyelidikan Lapangan

    3) Tahap Analisis Data

    4) Perencanaan Teknis

    5) Pelaporan

    6) Diskusi/Presentasi

    Bab ini akan menguraikan rencana tahapan kerja tersebut sesuai dengan

    kronologis waktu.

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 19

    A. Tahap Pendahuluan

    1. Penyelesaian Administrasi

    Masalah administrasi yang harus diselesaikan terutama meliputi

    administrasi kontrak dan legalitas personil yang akan ditugaskan untuk

    melaksanakan pekerjaan ini, baik legalitas di lingkungan intern Konsultan

    maupun legalitas yang diperlukan untuk berhubungan dengan pihak lain,

    seperti keperluan untuk memperoleh akses pengumpulan data.

    2. Mobilisasi Personil dan Peralatan

    Konsultan akan melakukan mobilisasi personil dan peralatan yang

    diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Kemudian melakukan rapat

    koordinasi untuk menentukan langkah-langkah guna penyelesaian pekerjaan

    ini agar didapatkan hasil kerja yang maksimal. Peralatan, baik untuk

    keperluan kantor maupun lapangan disiapkan supaya dapat segera

    digunakan apabila diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    3. Kunjungan Lapangan

    Kunjungan lapangan dilakukan bertujuan untuk melihat secara langsung

    kondisi fisik lokasi yang akan distudi dan didetail desain. Dengan demikian

    perencanaan detail dari prasarana dan sarana di lokasi tersebut dapat

    dilakukan berdasarkan informasi yang lengkap dan akurat.

    4. Pengumpulan Data Sekunder

    Data sekunder yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini antara lain:

    Data pemantauan kualitas air tahun sebelumnya

    Data hidrologi berupa data curah hujan harian minimal untuk 10

    (sepuluh) tahun terakhir.

    Peta Daerah Aliran Sungai.

    Laporan studi terdahulu yang terkait dengan lokasi pekerjaan.

    Data lainnya yang dapat menunjang pekerjaan ini.

    B. Tahap Penyelidikan Lapangan dan Analisa Data

    1. Kegiatan Survey

    Kegiatan survey yang dilakukan meliputi :

    a. Survey Topografi

  • CV. FAIS KARYA

    Engineering Consultant Jl. A. P. Pettarani Blok GA. 9/3 Telp. (0411) 458643 Makassar 90231

    A - 20

    - Pengukuran penampang sungai di lokasi pekerjaan yang telah

    ditetapkan

    - Pengukuran kecepatan arus

    - Pengikatan dan Pemasangan BM

    b. Survey Lingkungan

    2. Kegiatan Pengolahan dan Analisis Data

    Sedangkan kegiatan pengolahan dan analisis data yang dilakukan

    berdasarkan data sekunder dan data primer yang terkumpul meliputi :

    1) Penggambaran Geometrik sungai

    2) Analisa Hidrologi

    3) Analisis Data sosek dan Lingkungan

    4) Analisis-analisis penunjang lainnya

    C. Tahap Perencanaan Teknis

    Dalam perencanaan teknis ini, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan adalah

    sebagai berikut :

    1) Penyusunan Kriteria Desain

    2) Perencanaan dan Perhitungan

    3) Penyusunan BOQ dan RAB dan Dokumen Lelang/Spektek

    4) Menyusun Manual Operasi dan pemeliharaan (O & P).

    D. Pelaporan

    Dalam melaksanakan pekerjaan ini, laporan-laporan yang akan disusun adalah

    sebagai berikut :

    1) Laporan Pendahuluan/Inception Report

    2) Laporan Pertengahan/Interim Report

    3) Konsep Laporan Akhir

    4) Laporan Akhir / Final Report