Data Sementara

9
Diare dan intoleransi laktosa merupakan dua keadaan yang hampir selalu terjadi bersamaan pada anak. Pemahaman kedua hal tersebut penting untuk mendapatkan tata laksana yang optimal. Diare Secara umum seorang anak (kecuali bayi di bawah usia 2 bulan) dikatakan menderita diare bila frekuensi BAB bertambah dari biasanya (>3 kali/hari) dengan konsistensi tinja cair. Penyebab diare Data epidemiologi memperlihatkan bahwa rotavirus (60%) dan bakteri (20%) merupakan penyebab tersering diare akut pada anak usia di bawah 3 tahun. Pencernaan dan penyerapan laktosa Laktosa adalah karbohidrat terpenting dalam ASI dan susu formula. Hampir semua laktosa yang masuk usus halus dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase yang terdapat pada mikrovili sel epitel usus halus. Hasil hidrolisis akan diabsorpsi dan masuk ke dalam aliran darah sebagai nutrisi. Pada diare (terutama akibat rotavirus) terjadi kerusakan mikrofili sehingga terjadi defisiensi laktase sekunder. Intoleransi laktosa Intoleransi laktosa adalah gejala klinis akibat tidak terhidrolisnya laktosa secara optimal di dalam usus halus akibat defisiensi laktase, yaitu diare profus, kembung, nyeri perut, muntah, sering flatus, merah di sekitar anus, dan tinja berbau asam. Tata laksana diare Sebagian besar diare pada anak self limited diseases, sehingga jangan terburu-buru memberikan antibiotik dan

description

Makalah Blok 16

Transcript of Data Sementara

Page 1: Data Sementara

Diare dan intoleransi laktosa merupakan dua keadaan yang hampir selalu terjadi bersamaan pada anak. Pemahaman kedua hal tersebut penting untuk mendapatkan tata laksana yang optimal.

 

Diare

Secara umum seorang anak (kecuali bayi di bawah usia 2 bulan) dikatakan menderita diare bila frekuensi BAB bertambah dari biasanya (>3 kali/hari) dengan konsistensi tinja cair.

Penyebab diare

Data epidemiologi memperlihatkan bahwa rotavirus (60%) dan bakteri (20%) merupakan penyebab tersering diare akut pada anak usia di bawah 3 tahun.

Pencernaan dan penyerapan laktosa

Laktosa adalah karbohidrat terpenting dalam ASI dan susu formula. Hampir semua laktosa yang masuk usus halus dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase yang terdapat pada mikrovili sel epitel usus halus. Hasil hidrolisis akan diabsorpsi dan masuk ke dalam aliran darah sebagai nutrisi. Pada diare (terutama akibat rotavirus) terjadi kerusakan mikrofili sehingga terjadi defisiensi laktase sekunder.

Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah gejala klinis akibat tidak terhidrolisnya laktosa secara optimal di dalam usus halus akibat defisiensi laktase, yaitu diare profus, kembung, nyeri perut, muntah, sering flatus, merah di sekitar anus, dan tinja berbau asam.

Tata laksana diare

Sebagian besar diare pada anak self limited diseases, sehingga jangan terburu-buru memberikan antibiotik dan mengubah diet. Tatalaksana utama adalah mencegah dehidrasi dan gangguan nutrisi.

Langkah optimal tata laksana diare

1. Pemberian cairan rehidrasi oral (CRO) hipotonik2. Rehidrasi cepat (3 jam)3. Realimentasi segera dengan makanan sehari-hari4. Susu formula diencerkan tidak dianjurkan5. Susu formula khusus diberikan sesuai indikasi6. ASI harus tetap diberikan7. Jangan terburu-buru memberikan antibiotik.

Cairan rehidrasi oral

Page 2: Data Sementara

Defisit cairan pada dehidrasi ringan-sedang diperkirakan sama dengan penurunan berat badan (BB) 5-10% dan pada dehidrasi berat > 10%. Pada diare tanpa dehidrasi diberikan CRO (oralit) 5-10cc/kgBB setiap BAB cair, dehidrasi ringan-sedang 75cc/kgBB dalam 3-4 jam, dan dehidrasi berat harus mendapat cairan rehidrasi parenteral (infus).

Diare yang perlu mendapat perhatian khusus

Tidak terlihat perbaikan klinis dalam 3 hari BAB sangat sering dengan tinja sangat cair Muntah berulang-ulang Sangat haus sekali Makan dan minum sedikit Demam Tinja bercampur darah

Latar belakang : Infeksi rotavirus menyebabkan perubahan pada sistem mikrovil sehingga timbul defiensi enzim laktase sekunder 30% - 50 % bayi dengan infeksi rotavirus menderita intoleransi laktosa sekunder. Kombinasi prebiotik dan probiotik (sinbiotik) akan meningkatkan daya tahan hidup probiotik. Probiotik dapat mempercepat penyembuhan diare akut pada  anak.

Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi sinbiotik terhadap penyembuhan diare akut dengan intoleransi laktosa sekunder.

Metode : Penelitian ini merupakan uji klinik acak tersamar ganda, . 40 anak usia 1 -24 bulan diteliti yang menderita diare akut dengan intoleransi laktosa di RS Dr .Kariadi , Semarang . Semua penderita mendapatkan susu rendah laktosa dan terapi sesuai prosedur pengelolaan diare akut dengan intoleransi laktosa sekunder. Kelompok perlakuan anak mendapatkan sinbiotik sedang kelompok kontrol mendapatkan pasebo. Data dianalisis dengan uji t dan Mann Whitney U.

Hasil: Terdapat penurunan lama diare pada kelompok yang mendapatkan sinbiotik dibandingkan kontrol , rerata lama diare pada kelompok perlakuan 32 jam ( ± 20.7 ) dibanding 59,4 jam (±28,2%) pada kelompok kontrol (p=0,001). Jumalh kasus yang mengaalmi konversi tes reduksi pada hari kedua lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibanding kontrol (p=0.011) . Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada berat feses dan kenaikan berat badan antara kedua kelompok.

Simpulan : Sinbiotik memperpendek lama diare dan memepercepat konversi tes reduksi pada anak dengan intoleransi laktosa sekunder.

Pengertian dan Tanda-tanda

Page 3: Data Sementara

Tanda dari diare adalah adanya frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari

dengan konsistensi lebih cair sampai seperti air. Adapun tanda lainnya adalah seperti:

kehilangan cairan dan elektrolit, mata cekung, haus, mulut kering, demam, letargis,

dan kadang-kadang disertai  muntah. Beberapa pengertian lain diare menurut

beberapa ahli adalah keluarnya tinja air dan elektrolit yang hebat. Bayi dikatakan

diare bila volume tinja lebih dari 15 gram/kg/24 jam dan pada anak usia 3 tahun

volume tinja lebih dari 200 gram/24 jam. Volume tinja anak usia 3 tahun sama dengan

volume tinja orang dewasa.( Nelson, 2000). Sedangkan ahli lain Robbins (1999)

memberi batasan kasar diare sebagai produksi tinja harian melebihi 250 gram,

mengandung 70%-90% air, yang menyebabkan bertambahnya volume tinja dan

frekuensi buang air besar.

 

Faktor Penyebab

Berbagai faktor penyebab diare seperti: faktor infeksi, malabsorbsi, makanan, dan

psikologis. Diare disebabkan oleh infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan

yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral ini meliputi: infeksi

bakteri, virus, dan parasit.

 

Malabsorbsi yang dapat menyebabkan diare adalah malabsorbsi karbohidrat, lemak,

atau protein. Alergi terhadap makanan, makan makanan basi atau beracun juga dapat

menyebabkan diare. Kondisi psikologis yang dapat menyebabkan diare adalah rasa

takut dan cemas, tetapi hal ini jarang menimbulkan diare pada anak-anak.

 

Klasifikasi

Diare biasanya diklasifikan berdasarkan ada tidaknya infeksi serta lamanya diare.

Diare berdasarkan akut dan kronisnya, diare akut yaitu diare karena infeksi usus yang

bersifat mendadak, berhenti secara cepat atau maksimal berlangsung sampai 2

minggu, namun dapat pula menetap dan melanjut menjadi diare kronis. Hal ini dapat

Page 4: Data Sementara

terjadi pada semua umur dan bila menyerang bayi biasanya disebut gastroenteritis

infantil. Penyebab tersering pada bayi dan anak-anak adalah intoleransi laktosa. Diare

kronis yaitu diare yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Sedangkan

berdasarkan ada tidaknya infeksi, dibagi diare spesifik dan non spesifik. Diare

spesifik adalah diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit. Diare

yang disebabkan oleh makanan disebut diare non spesifik. Berdasarkan organ yang

terkena, diare dapat diklasifikasikan menjadi diare infeksi enteral dan parenteral.

 

Penatalaksanaan

Menurut Whaley and Wong (1996) penatalaksanaan diare pada balita difokuskan pada

penyebab, keseimbangan cairan dan elektrolit, serta fungsi normal perut. Prinsipnya

adalah mengganti cairan yang hilang (rehidrasi), tetap memberikan makanan, tidak

memberikan obat anti diare (antibiotik hanya diberikan atas indikasi), dan

penyuluhan. Penderita diare kebanyakan dapat sembuh tanpa pengobatan khusus.

 

Serangan diare yang berulang akan mendorong  penderita ke dalam keadaan

malnutrisi oleh karena itu penatalaksanaan yang benar sangat dibutuhkan karena dapat

menurunkan angka kesakitan dan kematian, apalagi pada anak-anak. Selain itu

keluarga dapat menjaga balita atau anak-anak dari diare dengan menjaga kebersihan

lingkungan serta makanan. Selain itu bila sudah terkena maka keluarga dapat

melakukan pertolongan dengan memberikan oralit atau campuran gula dan garam.

Adapun cara membuatnya, yaitu: tuangkan air matang ke dalam gelas bersih (200 ml),

ditambah 1 sendok teh munjung gula pasir dan ¼ sendok teh garam dapur, aduk

sampai larut benar (Depkes RI, 1990). Cairan rumah tangga adalah cairan yang

berasal dari makanan seperti bubur encer dari tepung, sup, air tajin, air kelapa muda,

dan makanan yang diencerkan.

 

Akibat dan Komplikasi

Page 5: Data Sementara

Diare dapat menyerang siapa saja tetapi yang paling berisiko tinggi: bayi, balita, dan

anak yang dapat terjadi malnutrisi dan bila dehidrasi lebih berbahaya jika tidak

diberikan cukup cairan untuk menggantikan cairan yang hilang yang berakibat

kematian. Diare dapat mengakibatkan hilangnya sejumlah air dan elektrolit, terutama

natrium dan kalium. Kebanyakan penderita diare dapat sembuh tanpa mengalami

kesulitan, tetapi apabila tidak dirawat dengan benar akan mengalami komplikasi.

 

Menurut Broyles (1997) komplikasi diare  ialah: dehidrasi, hipokalemia,

hipokalsemia, disritmia jantung (yang disebabkan oleh hipokalemia dan

hipokalsemia), hiponatremia, dan shock hipovolemik. 

 

Pencegahan dan Penularan

Diare  dapat ditularkan secara fekal–oral, yaitu diare dapat dipindahkan ke mulut

melalui cairan atau benda yang tercemar oleh kotoran (misalnya: air minum yang

kotor, tangan kotor, makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air

yang tercemar, dan sebagainya). Tindakan pencegahan terhadap diare dan

penularannya yaitu dengan menjaga kebersihan perorangan ataupun umum terutama

makanan serta lingkungan sekitar bagi keluarga dan masyarakat.   

KlasifikasiKlasifikasi diare ada beberapa macam. Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi diare akut dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi klinis, diare akut dibagi menjadi disentri, kolera dan diare akut (bukan disentri maupun kolera). Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare persisten dan diare kronik. Berdasarkan derajat dehidrasi, diare dibagi menjadi diare tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan-sedang dan diare dengan dehidrasi berat. Derajat dehidrasi ditentukan berdasarkan gambaran klinis, yaitu keadaan umum, kelopak mata, rasa haus dan turgor.

Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah kumpulan gejala diare berupa defikasi dengan tinja cair atau lunak dengan atau tanpa darah atau lendir dengan frekuensi 3x atau lebih per hari dan berlangsung

Page 6: Data Sementara

kurang dari 14 hari dan frekuensi kurang dari 4x per bulan. Rata-rata 95% diare akut terjadi dalam 3-5 hari, karena itu ada istilah diare prolong dimana diare yang melanjut lebih dari 7 hari. Dan dikatakan diare kronik bila diare berlang sung lebih dari 14 hari.

Setiap diare akut yang disertai darah dan atau lender dianggap disentri yang disebabkan oleh shigelosis sampai terbukti lain. Sedangkan kolera, memiliki manifestasi klinis antara lain diare profus seperti cucian air beras, berbau khas seperti “bayklin/sperma”, umur anak lebih dari 3 tahun dan ada KLB dimana penyebaran pertama pada orang dewasa kemudian baru pada anak. Sedangkan kasus yang bukan disentri dan kolera dikelompokkan kedalam diare akut.

Diare persisten lebih ditujukan untuk diare akut yang melanjut lebih dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen infeksi. Sedangkan, diare kronik lebih ditujukan untuk diare yang memiliki manifestasi klinis hilang-timbul, sering berulang atau diare akut dengan gejala yang ringan yang melanjut lebih dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen non infeksi.