DASMEN_Kepemimpinan

download DASMEN_Kepemimpinan

of 16

description

-

Transcript of DASMEN_Kepemimpinan

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Manajemen

KEPEMIMPINANDisusun oleh:

1. Ardelia Defani -150610120040

2. Elfadhanadya K-150610120043

3. Anna Thealita

-150610120054

4. Nadinia Fathilla-150610120070

5. Tika Rahmadhani-150610120078

AGRIBISNIS B

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR SUMEDANG

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini memberikan informasi tentang kepemimpinan, perbedaan manajer dengan seorang pemimpin, teori kepemimpinan, isu-isu kepemimpinan terkini serta isu kepemimpinan tentang gender, dan kempemimpinan yang tidak relavan.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk pengembangan wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuan.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Jatinangor, 7 November 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................1

Daftar Isi....................................................................................................................2

BAB I (Pendahuluan).................................................................................................3

a. Latar Belakang...............................................................................................3

b. Tujuan ...........................................................................................................4c. Rumusan Masalah..........................................................................................4BAB II (Isi).............................................................................................................................52.1. PERBEDAAN MANAJER DENGAN PEMIMPIN...............................................52.2. TEORI KEPEMIMPINAN................................................................................52.3. ISU-ISU KEPEMIMPINAN TERKINI..........62.4. ISU GENDER PADA KEPEMIMPINAN DI DUNIA DAN INDONESIA........102.5. KEPEMIMPINAN YANG TIDAK RELAVAN................................................11BAB III (Penutup) ................................................................................................... 14Daftar Pustaka...........................................................................................................15BAB I

PENDAHULUANLatar BelakangOrganisasi adalah sistem sosial yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat dan lainnya. Organisasi terdiri dari subsistem yang saling terkait yang memenuhi fungsi-fungsi khusus. Sistematis perjanjian antara orang-orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi adalah objek studi Ilmu Manajemen, juga terdapat dari disiplin lain seperti sosiologi, ekonomi dan psikologi.

Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta. Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.

Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi. Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namundiharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini agar kami mampu memahami dan menjelaskan apa yang dimaksud spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, wewenang, tanggung jawab, desentralisasi, sentralisasi, organisasi mekanis dan organik, serta desain suatu organisasi.Rumusan Masalah1. Apa perbedaan manajer dengan seorang pemimpin2. Jelaskan 4 teori kepemimpinan3. Sebutkan contoh isu-isu kepemimpinan terkini di dunia dan di Indonesia4. Sebutkan contoh isu gender pada kepemimpinan baik di dunia dan di Indonesia5. Jelaskan mengapa kepemimpinan terkadang tidak relavanBAB II

ISI

2.1. PERBEDAAN MANAJER DENGAN PEMIMPINSebenarnya kata pemimpin memiliki makna yang lebih luas dibandingkan seorang Manajer, hal ini dikarenakan seorang pemimpin tidak hanya berada di dalam ruang lingkup suatu perusahaan tetapi juga di dalam hubungan kemasyarakatan dan juga moral. Manajer termasuk pekerjaaan yang mana bertugas di dalam perusahaan dimana dia di angkat di perusahaan tersebut, sedangkan pemimpin mendapat bekerja karena dukungan dari bawahannya. Yang kedua, seorang manajer hanya memotivasi kepada bawahannya, berbeda dengan seorang pemimpin, seorang pemimpin akan selalu memberikan inspirasi kepada bawahannya sehingga dapat terus memacu semangat kerja karyawan. Yang ketiga, seorang pemimpin lebih melihat visi dan misi jangka panjang dibandingkan seorang manajer yang melihat visi dan misi jangka pendek saja. Ke empat, seorang pemimpin akan berhubungan langsung dengan bawahannya berbeda dengan seorang manajer yang mana bisa dibilang berhubungan langsung tidak dengan pekerjanya atau bawahannya tetapi berhubungan langsung dengan sistem yang ada pada perusahaan tersebut. Yang ke lima, seorang pemimpin akan menghasilkan inovasi inovasi baru sedangkan manajer hanya meniru inovasi yang sudah ada. Ke enam, seorang pemimpin akan membangkitkan rasa kepercayaan antar sesama karyawan, sedangkan manajer hanya bergantung pada pengwasan. Jadi, seorang pemimpin bukan hanya menjalankan tugas, tetapi membuat terobosan baru ke arah yang lebih baik lagi bagi setiap perusahaan. Dengan adanya sosok pemimpin, makan anggota kelompoknya atau bawahannya pun akan senantiasa bekerja dan bekarya ke arah yang benar, yaitu mencapai kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera2.2. TEORI KEPEMIMPINANA. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)Teori ini bedasarkan pada pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan , bukannya diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan the greatma theory.

Dalam perkemabangannya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwaa sifat sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan, akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat sifat itu antara lain ; sifat fisik, mental dan kepribadian

B. Teori kepemimpianan perilaku dan situasiBerdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan kea rah dua hal:

Pertama yang disebut Konsiderasi yaitu kecenderungan pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia bekonsultasi dengan bawahan. Kedua disebut struksur inisiasi yaitu kecenderungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil apa yang akan dicapai.

Jadi berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi juga.

Kemudian juga timbul teori kepemimpinan situasi dimana seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

C. Teori humanistikTeori ini lebih menekankan pada prinsip kemanusiaan. Teori humanistic biasanya dicirikan dengan adanya suasana saling menghargai dan adanya kebebasan. Teori Humanistik dengan para pelopor Argryris, Blake dan Mouton, Rensis Likert, dan Douglas McGregor. Teori ini secara umum berpendapat, secara alamiah manusia merupakan motivated organism. Organisasi memiliki struktur dan sistem kontrol tertentu. Fungsi dari kepemimpinan adalah memodifikasi organisasi agar individu bebas untuk merealisasikan potensi motivasinya didalam memenuhi kebutuhannya dan pada waktu yang sama sejalan dengan arah tujuan kelompok. Apabila dicermati, didalam Teori Humanistik, terdapat tiga variabel pokok, yaitu; (1), kepemimpinan yang sesuai dan memperhatikan hati nurani anggota dengan segenap harapan, kebutuhan, dan kemampuan-nya, (2), organisasi yang disusun dengan baik agar tetap relevan dengan kepentingan anggota disamping kepentingan organisasi secara keseluruhan, dan (3), interaksi yang akrab dan harmonis antara pimpinan dengan anggota untuk menggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-sama. Blanchard, Zigarmi, dan Drea bahkan menyatakan, kepemimpinan bukanlah sesuatu yang Anda lakukan terhadap orang lain, melainkan sesuatu yang Anda lakukan bersama dengan orang lain (Blanchard & Zigarmi, 2001).

D. Teori behavioristikBehaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Pendekatan ini menekankan bahwa manajemen yang efektif bila ada pemahaman tentang pekerja lebih berorientasi pada manusia sebagai pelaku.

Beberapa tokohnya, antara lain:a. MaslowIndividu mempunyai 5 kebutuhan dasar yaitu physical needs, security needs, social needs, esteem needs, self actualization needs. Kebutuhan tersebut akan menimbulkan suatu keinginan untuk memenuhinya. Organisasi perlu mengenali kebutuhan tersebut dan berusaha memenuhinya agar timbul kepuasan.

b. Douglas Mc Gregor (1906-1964)Teori X dan teori Y ( Teori X melihat karyawan dari segi pessimistik, manajer hanya mengubah kondisi kerja dan mengektifkan penggunaan rewards & punishment untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Teori Y melihat karyawan dari segi optimistik, manajer perlu melakukan pendekatan humanistik kepada karyawan, menantang karyawan untuk berprestasi, mendorong pertumbuhan pribadi, mendorong kinerja2.3. ISU KEPEMIMPINAN TERKINI DI DUNIA DAN INDONESIADi Dunia

Partai Komunis Cina membuka kongres satu minggu yang sekaligus menandai pergantian kepemimpinan. Lebih dari 2.000 delegasi menghadiri pertemuan yang hanya berlangsung satu dekade sekali itu di Balai Besar Rakyat di Beijing. Presiden Hu Jintao membuka pertemuan dengan laporan kerja mengenai pencapaian dan tujuan masa depan pemerintah. Keamanan sangat ketat di seluruh penjuru kota, dan banyak aktivis anti pemerintah ditempatkan dalam tahanan rumah, kata kelompok-kelompok hak asasi manusia. Dalam pidato pembukaan di awal pertemuan, Hu mengatakan partai menghadapi peluang dan juga tantangan dalam lingkungan yang selalu berubah. Partai akan selalu mendorong pertumbuhan, pembangunan kekayaan dan menciptakan harmoni bagi rakyat, kata Hu.

Kekhawatiran yang berkembangPada hari Rabu, juru bicara partai Cai Mingzhao mengatakan kongres akan "menjadi sangat penting, ketika Cina berada dalam tahap kritis untuk membangun masyarakat modern dan sejahtera dalam segala aspek.Sebuah editorial di harian pemerintah China Daily mengatakan kongres adalah tentang "menjaga keajaiban sosialisme dengan karakter Cina." Sebagian besar perhatian akan difokuskan pada bagaimana para pemimpin memprioritaskan isu-isu domestik dan merespon pada "kekhawatiran yang berkembang akan korupsi dan keadilan," kata editorial itu. Tidak ada jadwal resmi yang diumumkan, tetapi kongres akan berlangsung selama satu pekan. Para delegasi memilih komite pusat, yang akan memilih badan pembuat keputusan tertinggi di negara itu, yaitu Komite Politbiro. Proses akan berlangsung secara tertutup dan para petinggi di badan-badan utama telah diputuskan sejak jauh hari.

Komite yang sekarang memiliki sembilan anggota dan tujuh diantaranya yaitu Hu dan Wen Jiabao diperkirakan akan mundur. Dua anggota lain yaitu Xi Jinping dan Li Kegiang diperkirakan menjadi pemimpin dan wakil pemimpin partai. Xi juga diduga akan menggantikan Hu sebagai presiden Cina pada Maret 2013. Menjelang kongres ada spekulasi bahwa jumlah kursi di komite akan dikurangi dari sembilan menjadi tujuh. Namun komposisi pasti komite tidak akan diketahui hingga diumumkan secara resmi pekan depan, kemungkinan pada 15 November.

Di Indonesia

Salah satu citra negatif yang terlanjur melekat pada BUMN adalah kinerjanya yang dinilai kurang memuaskan. Citra negatif ini tentu saja tidak tersemat secara otomatis tanpa adanya indikasi yang melandasi. Pandangan minor ini lahir dari banyaknya badan usaha milik negara tersebut yang mengalami penurunan produktivitas kendati telah mendapat perlakuan istimewa dari negara.

Padahal, perusahaan swasta yang sejenis memperlihatkan tren positif. Kasus teranyar adalah krisis keuangan yang dialami maskapai Merpati Airlines. Ketika sejumlah maskapai swasta menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, Merpati justru menghentak perhatian publik saat Pertamina merilis daftar tunggakan utang yang mencapai angka fantastis.

Kinerja BUMN Disorot

Kenyataan inilah yang kemudian memicu masyarakat mempertanyakan kinerja kementerian BUMN sebagai institusi yang menaungi semua perusahaan plat merah tersebut.

Berbanding lurus dengan fakta di lapangan, rilis yang disampaikan IMMC juga menujukkan besarnya perhatian media terhadap kinerja BUMN, khususnya pada masa awal era kepemimpinan Dahlan Iskan.

Porsi pemberitaan media mengenai kinerja BUMN menempati rangking kedua setelah pembenahan yang dilakukan Dahlan Iskan. Dari total 264 berita yang diklasifikasikan oleh tim IMMC, sebanyak 48 di antaranya mengulas masalah kinerja BUMN. Jika dikonversi ke dalam persentase, maka jumlah pemberitaan tentang pembenahan BUMN ini mencapai 20 persen. demikian menurut Muhammad Farid, Koordinator Riset IMMC, saat memaparkan hasil rilisnya tentang media monitoring BUMN.

Farid menambahkan bahwa banyaknya pemberitaan mengenai kinerja BUMN ini dipicu oleh sejumlah terobosan yang dilakukan Dahlan Iskan pada awal masa baktinya. Faktor yang mendongkrak tingginya persentase pemberitaan mengenai kinerja BUMN ini dipicu oleh sejumlah kebijakan yang diterapkan oleh Dahlan pada awal masa jabatannya, papar Farid.

Perubahan Pola Kerja

Lebih lanjut, Farid menjelaskan bahwa hasil monitoring menunjukkan adanya perubahan pola kerja di jajaran kementerian BUMN. Misalnya penyederhanaan proses birokrasi yang terkesan berbelit, dan lain sebagainya. Namun sejauh mana perubahan cara kerja ini dapat meningkatkan kinerja BUMN, tentu saja belum bisa dilihat.

Meskipun tidak bisa dipungkiri adanya sejumlah media yang menilai perubahan itu sebagai angin segar perubahan menuju kualitas kerja yang lebih baik di masa yang akan datang.

Saya kira sah-sah saja pemberitaan media yang menyiratkan nada optimisme atas kinerja BUMN seiring dengan sentuhan kebijakan dan perubahan cara kerja yang digariskan Dahlan, jelas Farid

Namun demikian, lanjut Farid, apakah perubahan itu benar-benar akan membuat para birokrat BUMN semakin profesional lalu menghasilkan out put maksimal, kita tunggu apakah Dahlan bisa melakukan pembenahan lebih signifikan di tubuh BUMN.

Masyarakat tentu tidak ingin gebrakan Dahlan hanya sesaat saja. Apalagi untuk pencitraan semata. Masyarakat ingin agar benar-benar ada reformasi dalam pengelolaan BUMN2.4. ISU GENDER PADA KEPEMIMPINAN BAIK DI DUNIA DAN INDONESIADi Dunia

Lahir di Pakistan tahun 1953, Benazir adalah putri dari Zulfikar Ali Bhutto, mantan perdana mentri di Pakistan antara tahun 1971-1979. Ayah Benazir adalah seorang anak dari golongan elit di Pakistan Selatan dan dengan posisinya sebagai pemimpin negara kemudian, Benazir dapat dikatakan adalah anak yang dibesarkan dengan berbagai fasilitas.

Pada tahun 1973, Benazir lulus dari Harvard University dan melanjutkan kuliah di Oxford University, England. Lulus dari jurusan hukum di Oxford pada tahun 1977, Benazir kembali ke Pakistan. Setelah kematian ayahnya yang dieksekusi pemerintah berkuasa pada tahun 1979, Benazir dikenakan tahanan rumah sampai lima tahun kemudian. Pada tahun 1984, setelah dibebaskan dengan alasan kesehatan, Benazir mendirikan cabang People's Party, partai yang didirikan ayahnya di London.

Pada tahun 1986, keadaan politik memungkinkan Benazir untuk pulang kampung dan mulai berkampanye utk memperbaiki demokrasi yang ditekan dibawa pemerintahan militer Zia-ul Haq. Setelah kematian presiden Zia di tahun 1988 karena kecelakaan pesawat, pemilu mengantarkan Benazir menjadi perdana mentri pada tahun yang sama. Kemenangan Benazir adalah suatu kemenangan yang cukup spektakuler mengingat Benazir ditentang oleh saudara laki-lakinya sendiri Murtaza dan kalangan ulama garis keras dengan alasan Benazir adalah seorang wanita.

Karir Benazir selanjutnya diwarnai dengan pergulatan politik, pengasingan, dan tuduhan korupsi terutama kepada suaminya, Asif Ali Zardari yang digelari "Mr. Ten Percent" yang menunjuk kepada jumlah komisi yang dimintakan oleh Zardari terhadap pemodal asing yang masuk ke Pakistan. Pada tahun 1990, hanya satu setengah tahun berkuasa, pemerintahan Benazir dibubarkan oleh presiden dengan alasan korupsi. Tiga tahun kemudian, pemerintahan Nawaz Sharif, jatuh dengan tuduhan yang sama dan Benazir kembali menjadi perdana mentri melalui pemilu. Pemerintahan kedua Benazir jatuh pada tahun 1996 ditengah tuduhan nepotisme dan salah urus ekonomi. Pada tahun 1999, Benazir kembali meninggalkan Pakistan beberapa saat sebelum pengadilan memutuskan dia bersalah atas tuduhan korupsi. Tahun 2007, Benazir kembali ke Pakistan setelah presiden Musharraf memberikan amnesti atas hukuman terhadap korupsi dan menghentikan penyidikan atas tuduhan yang lain. Kembalinya Benazir di tahun 2007 juga sebagai bagian dari usaha presiden Musharraf dan dunia internasional (baca:US) untuk mengembalikan demokrasi di Pakistan.\Sebagai seorang pemimpin pemerintahan, karir Benazir dianggap tidak terlalu cemerlang. Selain tuduhan korupsi yang bolak balik menghantam pemerintahannya, Benazir juga dianggap tidak memberi banyak sumbangsih berarti. Walaupun meneriakan isu emansipasi wanita dalam kampanyenya, pemerintahan Benazir tidak membuat banyak perubahan dalam hal ini. Keputusannya untuk menikah dengan pria pilihan orangtua juga cukup mengejutkan banyak kalangan. Menurut Benazir, menyelamatkan karir politiknya adalah alasan dia mengikuti tradisi tersebut.

Selain hal di atas, pemerintahan Benazir juga dianggap terlalu banyak menghabiskan tenaga untuk menjaga posisi partainya tetap di atas dengan melakukan segala cara untuk memupuskan kekuatan lawan-lawan politiknya. Dalam masa pemerintahan yang pertama, partai Benazir menghabiskan 14 bulan dari 18 bulan masa pemerintahannya untuk memastikan Nawaz Sharif yang merupakan ancaman terhadap pemerintahannya tidak menang dalam pemilu distrik.

Walaupun demikian, Benazir tetap diingat sebagai pemimpin yang karismatik, politisi handal, penerobos tradisi dominasi kaum pria di negaranya, dan pemimpin yang meneriakan isu-isu sosial yang ingin didengarkan oleh rakyat. Sebagai pribadi, seorang teman masa kuliah di Harvard dan Oxford mengingat Benazir sebagai pribadi yang serius, pandai, dan sangat terlibat dengan politik termasuk politik kampus. Benazir berkampanye untuk menjadi anggota kelompok debat yang prestisius di Oxford karena dia ingin menjadi wanita asia pertama yang menjadi anggota kelompok itu. Pada kampanye kedua setelah kegagalan yang pertama, Benazir menang dan mencapai cita-citanya.

Tampaknya Benazir adalah seorang wanita yang kuat, tahu yang dia inginkan, dan bekerja keras untuk keinganan tersebut. Rest in Peace buat Benazir. Bagaimanapun juga, pribadi dan hasil semua kerja kerasmu tetap akan dikenang di seluruh dunia.Di Indonesia

Menjelang pemilu 2004 ini tampaknya suhu politik bertambah panas. Di awal tahun 2003 ini pemerintahlah justru yg menyalakan pemantiknya dgn menaikan harga BBM TDL dan telpon sehingga pemerintah harus menuai aksi protes dari seluruh elemen lapisan masarakat dari mahasiswa pekerja pengusaha sampai ibu-ibu. Mereka semua rame-rame turun ke jalan utk menyerukan aspirasinya dan menolak kebijakan pemerintah yg jelas-jelas tidak populis dan tidak berpihak kepada rakyat. Bila kemudian tuntutan itu dipolitisasi oleh sebagian kalangan dan diasumsikan telah berbelok arah menjadi tuntutan mundur duet Mega-Hamzah itu sah-sah saja dalam situasi politik seperti ini. Bagi para mahasiswa tuntutan mundur itu tak lbh dari kausalitas dari ketiadaan respon pemerintah terhadap lima tuntutan mahasiswa yaitu batalkan kenaikan harga hentikan penjualan aset negara pada asing seret para konglomerat hitam bermasalah yg telah memakan uang rakyat ratusan triliun dan alihkan menjadi subsidi bagi rakyat tolak intervensi asing dan hentikan pembodohan rakyat. Dalam tulisan di Republika 03 dgn judul Skenario Politik Pasca-Mega saudara Chotibul Umam Wiranu bahkan telah jauh membeberkan beberapa skenario politik bila terjadi transisi kepemimpinan nasional termasuk isu presidium yg muncul dan ramai diperdebatkan di tengah maraknya aksi massa demonstrasi. Memang dalam kurun waktu 19 bulan tidak banyak yg dihasilkan oleh pemerintahan Megawati . Bahkan yg terjadi justru sebaliknya Megawati dinilai lbh banyak berpihak kepada konglomerat walaupun dalam kampanye politiknya selalu menggembar-gemborkan sebagai ketua umum parta wong cilik. Tengoklah misalnya sikap Megawati yg lbh melanjutkan perjalanan ke luar negeri dibanding menengok para pengungsi di Nunukan atau kebijakannya mengeluarkan inpres Release and Discharge bagi para konglomerat bermasalah pengemplang utang. Kemudian pertanyaannya adl layakkah pemerintahann sekarang ini dipertahankan? Dan seperti apa pertimbangannya? Sebagian kalangan menilai bahwa pemerintahan harus diberikan kesempatan sampai akhir masa jabatan dgn pertimbangan supaya tidak menjadi preseden buruk di masa yg akan dating yaitu tiap pemerintah dapat digoyang utk diturunkan. Tentunya hal tersebut akan memperlambat dan menambah panjang PR pembangunan bangsa. Tiga Variabel Penentu Minimal ada tiga variabel yg sangat mempengaruhi terjadi tidaknya transisi kepemimpinan nasional. Pertama legalitas publik. Ini dapat tercermin dari opini yg berkembang di media masa termasuk di dalamnya aksi-aksi protes yg terus digelar oleh berbagai kalangan mulai dari mahasiswa pekerja pengusaha LSM ataupun elemen bangsa lainnya. Bila ini semua menggelinding menjadi snow ball tidak mustahil akan menjadi salah satu sebab jatuhnya rejim ini. Apalagi ditambah sikap refresif aparat dgn menangkapi para aktivis atau dgn jatuhnya korban di kalangan masa demonstrasi. Tentu itu akan memicu aksi yg lbh luas di tanah air sebagai resistensi terhadap pemerintah. Inilah tampaknya yg membuat Megawati merasa gundah dan terpojokan sehingga perlu memberikan kritiknya kepada pers dalam pidato politik HUT PDIP. Boleh jadi konstalasi politik berubah dgn cepat bila kemudian muncul isu yg lbh aktual seperti serangan Amerika ke Irak yg tentunya akan kembali mengundang aksi protes anti Amerika. Pemerintah Megawati bisa jadi terselamatkan dgn munculnya isu itu atau bisa juga justru menuai protes yg lbh keras krn sikap lembeknya terhadap Amerika seperti juga terjadi ketika Amerika menyerang Afghanistan. Kedua militer dalam hal ini TNI dan POLRI melalui elit-elit decision maker baik yg berada di legislatif maupun eksekutif. Tentunya dgn visi baru reformasi internal TNI yg tidak mau terlibat langsung dalam politik praktis dan mengubah paradigma dari menduduki menjadi mempengaruhi TNI memilki bargaining tersendiri serta menjadi juru kunci penentu transisi kepemimpinan nasional. Kita bisa berkaca pada kejatuhan Presiden Abdurahman Wahid dgn dekrit presidennya yg tidak mendapat dukungan dari TNI dan POLRI. Untuk mengetahui di manakah posisi TNI dan POLRI sekarang ini tampaknya secara sederhana dan kasat mata kita masih melihat pendekatan yg dilakukan adl security approach . Padahal situasi politik nasional ataupun internasional memiliki dampak yg cukup besar dalam hal yg satu ini. Sementara itu di sisi lain kancah perpolitikan nasional dan internasional terus bergolak dgn dinamisasi yg begitu cepat mulai dari isu teroris globalisasi kapitalisasi sampai imprealisme gaya baru di bidang sosial politik dan ekonomi. Mulai dari bibit separatisme sampai penguasaan asing terhadap aset-aset yg memenuhi hajat hidup masarakat banyak . Di sinilah peran TNI dan POLRI diuji sejauh mana posisi tawar mereka dalam mempertahankan dan membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia baik secara geopolitik maupun geoekonomi yg terlepas dari semua interes group sebagai sebuah korps maupun interes politik elit pemimpin atau mantan pemimpin. Karena semua itu bergantung pada sejauh mana persepsi yg dimiliki para elit di instansi TNI dan POLRI dalam melakukan pembelaan bagi rakyat Indonesia. Sambil memperkuat posisinya pemerintah akan cukup bertahan bila TNI dan POLRI sudah merasa enjoy dgn posisinya sekarang. Sebaliknya bila TNI dan POLRI mencabut dukungannya bisa dipastikan transisi kepemimpinan nasional dapat terjadi. Sekarang ini mereka masih terlihat wait and see misalnya dgn tidak turut serta dalam penandatanganan hak angket Indosat di DPR. Tetapi bila kemudian kalangan DPR berubah menghendaki transisi kepemimpinan TNI akan tunduk pada konstitusi. Proses transisi dapat juga bertambah cepat dgn intervensi asing secara tidak langsung yg bermain lewat sisi intelejen. Perang intelejen pun berlangsung dan militer sebagai institusi yg memiliki intelejen bisa ikut memainkan peranannya. Ketiga parlemen. Tentunya tarik ulur kepentingan dua partai besar pemenang pemilu Golkar dan PDIP akan sangat berpengaruh. Akbar Tanjung yg tersandung kasus Bulog dan sudah mendapat vonis akan melakukan bargaining politik dgn Megawati dalam hal ini PDIP sebagai partai pendukung pemerintah. Akumulasi kekecewaan partai politik lain baik yg berhalaun sekular maupun yg berhalaun Islam terhadap Megawati yg tidak juga mengubah kebijakannya dapat juga membuat aliansi bersama. Partai sekular yg berbasis ideologi sosialis atau nasionalis kebanyakan menggerutu krn sikap pemerintah Megawati yg dianggap tidak nasionalis krn berkolaborasi dgn asing yg kapitalis dalam penjualan serta penguasaan aset-aset nasional ditambah keberpihakan pemerintah kepada konglomerat nakal bermasalah misalnya lolosnya mereka dari jeratan hukum di antaranya dgn pemberian R & D. Ini dapat dijadikan landasan konstitusi transisi kepemimpinan nasional yaitu tidak dilaksanakannya Tap MPR 2002 yg berisikan pemutusan hubungan dgn IMF dan pemberantasan KKN. Sementara bagi kalangan muslim kekecewaan itu ditambah dgn sikap pemerintah terhadap gerakan Islam dgn isu teroris. Gerakan Islam yg dianggap keras menjadi kambing hitam jaringan teroris internasional yg selama ini di bidik pemerintah AS dan sekutunya. Sikap diskriminasi pemerintah dalam menangani kasus Abu Bakar Baasyir yg terlihat mengada-ada itu menambah kesan kian transparannya rekayasa internasional pemojokan gerakan Islam yg mendengungkan penerapan syariat Islam sebagai bagian gerakan teroris internasional. Sikap Megawati yg banyak diam telah menjadi batu sandungan bagi partai-partai Islam apakah kepemimpinan ini terus dipertahankan sesuai dgn konsensus bersama yg berakhir tahun 2004 atau cukup diakhiri sampai di sini saja. Posisi Hamzah Haz yg menduduki RI-2 agaknya masih menjadi pertimbangan partai-partai Islam. Karena itu pun merupakan hasil bargaining politik kelompok partai Islam. Terkecuali apabila Hamzah Haz bersedia utk menduduki RI-I dalam masa transisi sampai tahun 2004. Pertimbangan lainnya yg menyebabkan kelompok Islam bersabar adl optimisme utk berlaga di 2004 dgn fair melalui perangkat paket undang-undang pemilu yg memuat pemilihan presiden langsung. Pernyataan Taufik Kiemas pada hari ulang tahunnnya di Bali bahwa Megawati siap turun dari kursi presiden tampaknya bukan merupakan isyarat akan kesiapan transisi kepemimpinan dari pihak pemerintah sebab ternyata muncul tantangan dari Megawati utk bertarung secara fair di 2004 sebagai refleksi resistensi pada manuver lawan-lawan politiknya. Padahal sebenarnya yg pasti isyarat alam sudah bermunculan sebagai peringatan bagi kaum yg beriman. Marilah kita hitung bencana alam yg telah terjadi sepanjang tahun ini dgn korban harta dan nyawa yg tak terhitung. Tampaknya itu bukan sebuah kebetulan. Semuanya tergantung kepada kita apakah mau melakukan perubahan ke arah yg lbh baik? Dan katakanlah beramallah kalian maka Allah akan melihat perbuatan kalian begitu juga Rasul dan orang-orang yg beriman dan kalian kelak akan dikembalikan kepada Allah yg mengetahui yg tersembunyi dan yg nampak kemudian kalian akan diperlihatkan apa yg dulu telah dilakukan.2.5. KEPEMIMPINAN YANG TIDAK RELAVANKepemimpinan tidak selalu penting artinya perilaku apapun yang dijalankan oleh pemimpin menjadi tidak relevan, ketika dalam sebuah organisasi; orang, pekerjaan, dan variabel-variabel organisasi tertentu dapat bertindak sebagai pengangti kepemimpinan, meniadakan kemampuan pemimpin formal untuk menggunakan pengaruh positif atau negatif terhadap efektivitas dan perilaku bawahan.Misalnya, karakter bawahan seperti pengalaman mereka, pelatihan, orientasi yang profesional,atau kebutuhan akan kemandirian dapat menetralisir pengaruh kepemimpinan. Karakter ini akan dapat menggantikan kebutuhan akan dukungan seorang pemimpin atau kebutuhan untuk menciptakan struktur dan mengurangi keragua-raguan dalam tugas. Sama halnya, orang dalam pekerjaan yang secara jelas tidak ragu dan rutin atau yang memberi kepuasan, pada hakekatnya kurang memerlukan pemimpin.

Akhirnya, karakteristik-karakteristik organisasi seperti tujuan formal yang jelas, prosedur dan aturan yang kaku, atau kelompok kerja yang solid mampu menggantikan kepemimpinan yang formal.

Pemimpin kharismatik mungkin ideal untuk memacu suatu kelompok atau organisasi melalui krisis, tapi mereka sering kali berkinerja tidak baik setelah krisis berlalu dan kembali ke kondisi semula.BAB III

PENUTUPKesimpulanAda empat langkah pendekatan guna bisa menjelaskan apa yang menjadikan seseorang menjadi pemimpin yang efektif. Seorang pemimpin yang pada teorinya diharapkan merupakan seorang innovator seharusnya tidak takut dalam menghadapi situasi apapun dan dapatdiandalkan oleh pengikutnya walaupun banyak pihak-pihak lain yang kurangmenyukai keberadaan dari pemimpin tersebut karena dianggap tidak bisa diajak bekerja sama atau terlalu lurus. Benazir Bhutto dapat memberikan contoh bahwa dia tidak takut untuk memikul beban yang dipercayakan masyarakat Pakistan kepadanya dengan menjabat sebagai perdana menteri wanita pertama di negaraislam dan juga yang termuda.Dalam mencapai kepemimpinan yang efektif, faktor usia bukan menjadipenghalang. Pada usia muda diharapkan seorang pemimpin masih bersifat open- minded sehingga dapat menerima pendapat yang diutarakan orang-orangsekitarnya. Pada kasus Benazir Bhutto pemerintahan Pakistan yang bersifat militanini tidak kunjung berubah karena presiden menjabat sulit untuk menerima bahwarakyat menginginkan pemerintahan yang demokratis sehingga kemunculan Benazir Bhutto membawa angin segar bagi rakyat sebagai pemulih atas kekecewaan terhadap pemerintahan saat itu.

Kepemimpinan tidak selalu penting artinya perilaku apapun yang dijalankan oleh pemimpin menjadi tidak relevan, ketika dalam sebuah organisasi; orang, pekerjaan, dan variabel-variabel organisasi tertentu dapat bertindak sebagai pengangti kepemimpinan, meniadakan kemampuan pemimpin formal untuk menggunakan pengaruh positif atau negatif terhadap efektivitas dan perilaku bawahan

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.time.com/time/world/article/0,8599,1698498,00.html?iid=sphere-inline-sidebar

http://www.time.com/time/world/article/0,8599,1698589,00.html

http://www.nctimes.com/articles/2007/12/29//news/top_stories/1_04_9912_27_07.txthttp://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=5&presiden=megawati

1