Dasar Teori Praktikum 3 Stoikiometri

download Dasar Teori Praktikum 3 Stoikiometri

of 4

Transcript of Dasar Teori Praktikum 3 Stoikiometri

  • 8/17/2019 Dasar Teori Praktikum 3 Stoikiometri

    1/4

    Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan

     perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan

     pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan imia, di mana atom

    zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk). Berlangsungnya proses ini

    dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau melepaskan energi (reaksi eksotermal)

    (Raif, !"!#). Raif, $gus. !"!. Reaksi %imia. &akarta# 'niersitas er*u Buana. 

    Reaksi kimia menggabungkan unsur-unsur menjadi senyawa, penguraian senyawa

    menghasilkan unsur-unsurnya dan transportasi mengubah senyawa yang ada menjadi

    senyawa baru. +leh karena atom tidak dapat dimusnahkan dalam reaksi kimia, maka jumlah

    atom (atau mol atom) dan setiap unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. %ekuatan

    materi dalam perubahan kimia ini terlihat dari persamaan kimia yang balans untuk proses

    reaksi tersebut. Berdasarkan kesetaraan reaksi, ada reaksi stoikiometri dan pereaksi pembatas

    (+ktoby, "#).

    +/toby, Daid 0,1,2,dkk.!!". 2rinsip-2rinsip %imia odern 3disi %e- &ilid ". &akarta #

    3rlangga.

    4toikiometri berasal dari kata yunani, stoi*heion (unsure) dan mettrein (mengukur), berarti

    mengukur unsur. 2engertian unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikel atom, ion,

    molekul atau ele*tron yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi

    kimia. 4toikiometri yang menyangkut *ara untuk menimbang dan menghitung spesi-spesi

    kimia atau dengan kata lain, stoikiometri adalah kajian tentang hubungan-hubungan

    kuantitatif dalam reaksi kimia.  ($*hmad."5#)

    6us*ua,$*hmad."5.4toikiometri 3nergitika %imia.Bandung#27 8itra $ditya Bakti

    4toikiometri beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode

    &+B atau metode 9ariasi %ontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan pengamatan

    terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama. 4ifat

    fisika tertentunya (massa, olume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya digunakan

    untuk meramal stoikiometri sistem. Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi,

    akan diperoleh titik maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri sistem, yang

    menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa.

    2erubahan kalor pada reaksi kimia bergantung jumlah pereaksinya. &ika mol yang bereaksidiubah dengan olume tetap, stoikiometri dapat ditentukan dari titik perubahan kalor 

  • 8/17/2019 Dasar Teori Praktikum 3 Stoikiometri

    2/4

    maksimal, yakni dengan mengalurkan kenaikan temperatur terhadap komposisi *ampuran.

    (4utrisno."5#:)

    4utrisno."5.Buku ateri 2okok ;isika.&akarta#%araika

    enurut (4yabatini, !!# -"") 1ukum-hukum dasar ilmu kimia adalah sebagai berikut#

    a) 1ukum Boyle

    Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat berkembang bila dipanaskan.

    $khirya ia menemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai hukum Boyle#< bila suhu

    tetap, olume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan tekananya<

    2".9" = 2.9

     b) 1ukum 6aoiser disebut juga 1ukum %ekekalan assa

    1ukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum 6omonoso-6aoisier adalah

    suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun

    terjadi berbagai ma*am proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup assa zat

    sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap>konstan). ?assa zat sebelum dan sesudah

    reaksi selalu sama.<

    *) 1ukum 2erbandingan 7etap (1.2roust)

    Dalam kimia, hukum perbandingan tetap atau hukum 2roust (diambil dari nama kimiawan

    2eran*is &oseph 2roust) adalah hukum yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia terdiri

    dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat sama. Dengan kata lain, setiap

    sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap.

    isalnya, air terdiri dari > massa oksigen dan "> massa hidrogen.?2erbandingan massa

    unsur-unsur dalam suatu persenyawaan kimia selalu tetap.<

    d) 1ukum @ay 6ussa*enyatakan bahwa olume gas nyata apapun sangat ke*il dibandingkan dengan olume yang

    ditempatinya. Bila anggapan ini benar, olume gas sebanding dengan jumlah molekul gas

    dalam ruang tersebut. &adi, massa relatif, yakni massa molekul atau massa atom gas, dengan

    mudah didapat.

    ?Dalam suatu reaksi kimia gas yang diukur pada 2 dan 7 yang sama olumenya berbanding

    lurus dengan koefisien reaksi atau mol, dan berbanding lurus sebagai bilangan bulat dan

    sederhana.

  • 8/17/2019 Dasar Teori Praktikum 3 Stoikiometri

    3/4

  • 8/17/2019 Dasar Teori Praktikum 3 Stoikiometri

    4/4

    'ntuk perhitungan stoikiometri, kita ba*a persamaan di atas sebagai ? mol gas karbon

    monoksida bergabung dengan " mol gas oksigen membentuk mol gas karbon dioksida

    (8hang, !!F).

     2.6 Pereaksi Pembatas dan Hasil Teoritis

      %etika seorang kimiawan mengerjakan suatu rekasi, reaktan biasanya tidak terdapat

    dalam jumlah stoikiometri (stoi*hiometris amounts) yang tepat, yaitu dalam perbandingan

    yang ditunjukkan oleh persamaan yang setara. %arena tujuan reaksi adalah menghasilkan

    kuantitas maksimun senyawa yang berguna dari sejumlah tertentu material awal, seringkali

    satu reaktan dimasukkan dalam jumlah berlebih untuk menjamin bahwa reaktan yang lebih

    mehal seluruhnya diubah menjadi produk yang diinginkan. %onsekuensinya beberapa rektan

    akan tersisa pada akhir reaksi. Reaktan yang pertama kali habis digunakan pada rekais kimia

    disebut pereaksi pembatas (limiting reagent), karena jumlah maksimum produk yang

    terbentuk tergantung pada berapa banyak jumlah awal dari reaktan ini (8hang, !!F).

    &umlah pereaksi pembatas yang ada pada awal rekasi menentukan hasil teoritis

    (theoriti*al yield) dari rekasi tersebut, yaitu jumlah produk yang akan terbentuk jika seluruh pereaksi pembatas terpakai pada reaksi. &adi, hasil teoritis adalah hasil maksimum yang

    didapat, seperti yang diprediksi dari persamaan yang setara. 2ada praktiknya, jumlah produk 

    yang didapat hampir selalu lebih ke*il dari pada hasil teoritis. 2erhitungan hasil teoritis ini

    atau biasa disebut persen yield #

      (Kumdalh, !!).

     

    1asil teoritis adalah banyaknya produk yang diperoleh dari reaksi yang berlangsung

    sempurna. 2ersen hasil adalah ukuran efisiensi suatu reaksi.Dari persamaan reaksi yang

    sudah setara dapat dihitung banyaknya zat pereaksi atau

     produk reaksi. 2erhitungan ini dilakukan dengan melihat angka perbandingan mol dari pereaksi dan produk reaksi. 4emua pereaksi ,tidak semuanya dapat bereaksi.salah satu

     pereaksi habis bereaksi sedangkan yang lainnya berlebihan. 2ereaksi yang habis bereaksi

    disebut pereaksi pembatas,karena membatasi kemungkinan reaksi terus berlangsung.

    4ehingga produk reaksi ditentukan oleh pereaksi pembatas.($*hmad, !!").