Dasar Teori Klasifikasi Iklim

24
IKLIM Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi . Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim , suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim . Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS). l http://id.wikipedia.org/wiki/Iklim 30 4 2015 15:07 Iklim koppen Klasifikasi iklim Köppen Klasifikasi iklim Köppen adalah salah satu sistem klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan secara luas. Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen, seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa perubahan oleh Köppen, tahun 1918 dan 1936). Kemudian, seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf Geiger bekerjasama dengan Köppen untuk mengubah sistem klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem klasifikasi Köppen–Geiger . Iklim Koppen adalah iklim yang berdasarkan suhu bulanan, tahunan, dan curah hujan rata-rata. Penyebaran iklim secara horizontal. Batas pembagian iklim ditentukan oleh batas tumbuh-tumbuhan. Curah hujan dan penguapan sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan

description

dasar teori praktikum meteorologi klimatologi bab klasifikasi iklim

Transcript of Dasar Teori Klasifikasi Iklim

IKLIM

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi.

Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.

Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS).

l http://id.wikipedia.org/wiki/Iklim

30 4 2015 15:07

Iklim koppen

Klasifikasi iklim Köppen

Klasifikasi iklim Köppen adalah salah satu sistem klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan secara luas. Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen, seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa perubahan oleh Köppen, tahun 1918 dan 1936). Kemudian, seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf Geiger bekerjasama dengan Köppen untuk mengubah sistem klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem klasifikasi Köppen–Geiger .

Iklim Koppen adalah iklim yang berdasarkan suhu bulanan, tahunan, dan curah hujan rata-rata. Penyebaran iklim secara horizontal. Batas pembagian iklim ditentukan oleh batas tumbuh-tumbuhan. Curah hujan dan penguapan sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan vegetasi. Tingginya intensitas penguapan menyebabkan air tanah dan tanaman hilang.

Klasifikasi iklim Köppen membagi iklim menjadi lima kelompok dan beberapa jenis dan subjenis. Setiap jenis iklim diwakili oleh simbol 2 hingga 4 huruf.

Kelompok A: iklim tropis/megatermal

Iklim tropis berkarakter temperatur tinggi (pada permukaan laut atau ketinggian rendah) — dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata 18 °C (64.4 °F) atau lebih tinggi. Wilayah beriklim tipe A memiliki curah hujan tinggi, penguapan tinggi (rata-rata 70 m3/ tahun), dan suhu udara bulanan rata-rata di atas 18oC. curah hujan tahunan lebih dari penguapan tahunan, tidak ada musim dingin Terbagi menjadi:

Iklim hutan hujan tropis (Af):

Mengalami kelembaban 60 mm (2.4 in) ke atas sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10° dari khatulistiwa. Di beberapa wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25° dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh Sistem Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun, oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim.Contoh; Indonesia, Kuala Lumpur, Malaysia, Belém, Brasil, Hilo, Hawaii, Amerika Serikat, Singapura

Iklim monsun tropis (Am)

Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga pada daerah ini masih terdapat hutan yang sangat lebat dan curah hujan yang lebat.Contoh: Conakry, Guinea, Chittagong, Bangladesh

Iklim basah dan kering atau sabana tropis (Aw).

Jumlah hujan pada bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga vegetasi yang ada hanyalah padang rumput dengan pohon-pohon yang jarang.Contoh: Bangalore, India, Veracruz, Meksiko, Townsville, Australia

Kelompok B: iklim kering (gersang dan semigersang)

Ciri iklim tipe B adalah penguapan tinggi dengan curah hujan rendah sehingga sepanjang tahun penguapan lebih besar dari pada curah hujan. Tidak terdapat surplus air. Di wilayah beriklim tipe B tidak terdapat sungai yang permanen

1.Stepa (Bs):

Daerah setengah kering yang terletak antara daerah sabana dan daerah padang pasir pada lintang rendah.

2. Iklim padang pasir

Contoh: Yuma, Arizona (BWh), Almería, Spanyol (BWh), Cobar, New South Wales, Australia (BSh), Murcia, Spanyol (BSh), Medicine Hat, Alberta, Kanada (BSk), Enna, Italia (BSh)

Kelompok C: iklim sedang/mesotermal

Iklim tipe C mengalami empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur, dan panas. Suhu udara rata-rata bulan terdingin adalah (-3)oC – (-8)oC. terdapat paling sedikit satu bulan yang bersuhu udara rata-rata 10oC. Terbagi menjadi:

Iklim Mediterania (Csa, Csb)

Iklim Mediterania adalah iklim pada kebanyakan wilayah cekungan Mediterania sebagai bagian dari iklim subtropis. Di luar Mediterania, iklim jenis ini terdapat di wilayah California, sebagian Australia barat dan selatan, Afrika Selatan bagian barat daya dan sebagian dari Chili tengah.Contoh: Split, Kroasia (Csa), Madrid, Spanyol (Csa), Marseille, Perancis (Csa), Yalta, Ukraina (Csa), Los Angeles, California (Csa), Barcelona, Spanyol (Csa), Santiago, Chili(Csb), Adelaide, Australia (Csa), Perth, Australia (Csa), Risan, Montenegro (Csb), Porto, Portugal (Csb), San Francisco, California (Csb), Victoria, British Columbia (Csb)

Iklim subtropis (Cfa, Cwa)

Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.Contoh: New York City, New York (Cfa), Dallas, Texas (Cfa),Milan, Italia (Cfa), Buenos Aires, Argentina (Cfa), Brisbane, Australia (Cfa), Atlanta, Georgia (Cfa), Porto Alegre, Brazil (Cfa), Luodian, Guizhou, Cina (Cwa),Sydney, Australia (Cfa).

Iklim sedang maritim atau iklim laut (Cfb, Cwb)

iklim yang biasanya ditemukan di sepanjang pantai barat di area garis lintang tengah di beberapa benua di dunia, dan juga di area tenggara Australia. Iklim dekat lautan mengalami musim panas yang sederhana dingin dan musim dingin yang agak hangat dibandingkan musim dingin dalam iklim lain.Contoh: Limoges, Perancis (Cfb), Langebaanweg, Afrika Selatan (Cfb), Curitiba, Brazil (Cfb),Prince Rupert, British Columbia, Kanada (Cfb), Bergen, Norwegia (Cfb)

Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cfc)

Kawasan beriklim Samudera Subkutub bercirikan iklim lautan, cuma terletak lebih dekat dengan area Kutub. Oleh itu, area ini lebih dingin dibandingkan iklim lautan yang lain. Iklim Samudera Subkutub mengalami selebih-lebihnya tiga bulan suhu rata-rata bulanan melebihi 10 ° C (50 ° F). Seperti iklim lautan, tidak suhu rata-rata bulanan yang kurang dari -3 ° C (26.6 ° F).Contoh:Punta Arenas, Chili (Cfc), Monte Dinero, Argentina (Cfc), Reykjavík, Islandia (Cfc),Tórshavn, Kepulauan Faroe (Cfc), Harstad, Norwegia (Cfc).

Kelompok D: Iklim benua/mikrotermal, Iklim tipe D merupakan iklim hutan salju dengan suhu udara rata-rata bulan terdingin <-3oC dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10oC. meliputi :

Iklim benua musim panas (Dfa, Dwa, Dsa)

Contoh:Chicago, Illinois (Dfa), Santaquin, Utah (Dfa), Seoul, Korea Selatan (Dwa) Cambridge, Idaho (Dsa) Saqqez, Iran (Csa)

Iklim benua musim panas hangat atau hemiboreal (Dfb, Dwb, Dsb)

Contoh:Ankara, Turki (Dsb),Moncton, New Brunswick, Kanada (Dfb), Minsk, Belarus (Dfb), Revelstoke, British Columbia, Kanada (Dfb), Fargo, North Dakota, (Dfb), Vladivostok, Rusia (Dwb).,Stockholm, Swedia (Dfb)

Iklim subarktik kontinental atau boreal (taiga) (Dfc, Dwc, Dsc)

contoh:Sept-Îles, Quebec, Kanada (Dfc), Anchorage, Alaska (Dfc), Mount Robson, British Columbia, Kanada (Dfc), Irkutsk, Rusia (Dwc)., Kirkenes, Finnmark, Norwegia (Dfc)

Iklim subarktik kontinental dengan musim dingin ekstrem (Dfd, Dwd)

Contoh :Verkhoyansk, Oymyakon

Kelompok E: iklim Kutub

Wilayah beriklim tipe E mempunyai ciri tidak mengenal musim panas, terdapat salju abadi dan padang lumut. Suhu udara tidak pernah melebihi 10oC.

Iklim tundra (ET)

Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan,.Tundra biasanya hidup di daerah dingin. contoh: Iqaluit, Nunavut, Kanada, Provideniya, Rusia, Deception Island, Antarktika, Longyearbyen, Svalbard

Iklim kutub es (EF)

klim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak.Contoh :Antarktika (Scott Base), Greenland (Eismitte atau North Ice)

http://nugrohocahyo.blogspot.com/2012/03/pembagian-iklim-menurut-w-koppen.html#.VUHraEZ5rX8

30 4 2015 16:01

Kemudian kelima iklim tersebut dibagi menjadi beberapa subkelompok dengan huruf kedua sebagai berikut.

s : iklim stepa : iklim semiarid dengan curah hujan rata-rata tahunan antara 38-76 cm.

w : iklim gurun : iklim arid yang kebanyakan mendapat curah hujan rata-rata tahunan kurang dari 35 cm.

f : lembap, ditandai dengan hujan yang cukup di setiap bulan, tidak ada musim kering.

m : musim di tandai dengan kemarau lebih panjang daripada hujan.

http://www.sridianti.com/klasifikasi-iklim-menurut-koppen.html

30 4 2015 16:06

http://ssbelajar.blogspot.com/2013/07/klasifikasi-iklim.html

30 4 2015 16:10

DIAGRAM IKLIM KOPPEN

IKLIM SCHMIDT FERGUSON

Klasifikasi Schmidt dan Ferguson

Klasifikasi ini sangat populer di Indonesia dan beberapa negara tetangga yang memiliki musim kering-musim hujan. Terdapat delapan kelompok iklim yang didasarkan pada nisbah bulan kering (BK) ke bulan basah (BB), yang disimbolkan sebagai Q (dalam persen). Kriteria yang digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan lembab dan kering adalah sebagai berikut :

Bulan Basah (BB) : jumlah curah hujan < 100 mm/bulan.

Bulan Lembab (BL) : jumlah curah hujan 60-100 mm/bulan.

Bulan Kering (BK) : jumlah curah hujan > 60 mm/bulan

. Penentuan tipe iklim menggunakan nilai Q yaitu:

Q : Banyak Bulan Kering x 100%

Banyak Bulan Basah

Delapan kelompok iklim menurut Schmidt dan Ferguson adalah

Iklim A, Q < 14,3, daerah sangat basah, hutan hujan tropis;

Iklim B, 14,3 =< Q < 33,3, daerah basah, hutan hujan tropis;

Iklim C, 33,3 =< Q < 60,0, daerah agak basah, hutan rimba peluruh (daun gugur pada musim kemarau);

Iklim D, 60,0 =< Q < 100,0, daerah sedang, hutan peluruh;

Iklim E, 100,0 =< Q < 167,0, daerah agak kering, padang sabana;

Iklim F, 167,0 =< Q < 300,0, daerah kering, padang sabana;

Iklim G, 300,0 =< Q < 700,0, daerah sangat kering, padang ilalang;

Iklim H, Q >= 700,0, daerah ekstrim kering, padang ilalang.

http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_iklim

30 4 2015 16;18

http://geograph88.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-iklim-schmidt-ferguson.html

30 4 2015 16;20

IKLIM MOHR

Mohr tahun 1933 mengajukan klasifikasi iklim di Indonesia yang didasarkan curah hujan. Klasifikasi iklim ini didasarkan oleh jumlah Bulan Kering (BK) dan jumlah Bulan Basah (BB) yang dihitung sebagai harga rata-rata dalam waktu yang lama.

Klasifikasi Iklim Mohr berdasarkan hubungan antara penguapan dan besarnya curah hujan. Dasar penggolongan iklim menurut Mohr adalah adanya bulan basah dan bulan kering. Berdasarkan penelitian tanah, Mohr membagi tiga derajat kelembapan yaitu :

Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya > 100 mm dalam 1 bulan. Jumlah curah hujan melampaui penguapan.

Bulan kering adalah bulan yang curah hujannya < 60 mm dalam 1 bulan. Penguapan banyak berasal dari dalam tanah daripada curah hujan.

Di antara bulan basah dan bulan kering disebut bulan lembab. Bulan lembab tak masuk dalam hitungan. Curah hujan dan penguapan relatif seimbang.

Curah hujan rata-rata yang digunakan diperoleh dari pengamatan curah hujan selama minimal 10 tahun.

Asumsi untuk penguapan/ evaporasi (E) adalah 2 mm per hari.

BB (Bulan Basah) CH > 100 mm ; CH > E

BK (Bulan Kering) CH < 60 mm ; CH < E

BL (Bulan Lembab) 60 < CH < 100 mm.

Langkah pertama adalah mencari bulan kering dan bulan basah, kemudian langkah kedua menentukan rata-rata curah hujan bulanan. Langkah ketiga menentukan kelas iklim dari kombinasi BK dan BB.

Contoh : BK=3, BB=6 berarti termasuk kelas iklim III.

Mohr mengemukakan lima golongan iklim yaitu:a. Golongan I: Daerah basah, yaitu daerah dimana hampir satupun bulan yang hujannya <60b. Golongan II: Daerah agak basah, yaitu daerah dengan periode kering yang lemah. Terdapat satu bulan kering.c. Golongan III: Daerah agak kering, yaitu daerah dengan bulun-bulan kering lebih banyak 3-4 bulan kering.d. Golongan IV: Daerah kering, yaitu daerah dimana jumlah bulan-bulan kering jauh lebih banyak, sampai 6 bulan kering.e. Golongan V: Daerah sangat kering dengan kekeringan yang panjang dan kuat.

http://ustadzklimat.blogspot.com/2012/11/beberapa-metode-klasifikasi-iklim.html

30 4 2015 17:31

http://andy7730.blogspot.com/2013/01/klimatologi-menentukan-iklim-suatu.html

30 4 2015 17:42

IKLIM SUYONO

404 NOT FOUND

IKLIM DI INDONESIA

IKLIM DI INDONESIA

Iklim di Indonesia terdiri atas iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.

1.     Iklim Musim (Iklim Muson)Iklim ini terjadi karena pengaruh angina musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas angina Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.

a.      Angin Musim Barat DayaAngun Musim Barat daya yang bertiup antara bulan Oktober sampai April, sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalamu musim penghujan.

b.     Angin Musim Timur LautAngin Musim Timur Laut yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.

 2.     Iklim Tropika (Iklim Panas)Indonesia terletak di sekitar garis katulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan Negara Indonesia beriklim tropika (panas). Iklim ini berakibat banyak bagi hujan yang disebut hujan naik tropika.

3.     Iklim lautWilayah Negara Indonesia adalah Negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya, di Indonesia terdapat Iklim laut. Sifat iklim ini lembap dan banyak mendatangkan hujan.

http://negaraku-indonesiaku.blogspot.com/p/iklim-di-indonesia.html

30 4 2015 18:06

UNSUR UNSUR IKLIM

Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim Ahmad Budairi 20 November 2014 Geografi, Pendidikan komentar 7,868 Tampilan

Cuaca dan iklim memiliki unsure-unsur yang sama, antara lain:

1.         Suhu udara (Temperatur)

Temperatur adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul dalam atmosfer

yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur.

Suhu udara tipa tempat berbeda-beda hal itu dipegaruhi oleh:

a)      Sudut datang sinar matahari

Sudut dating sinar matahari terkecil pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut

terbesar pada wakt siang hari tepatnya puku 12.00 siang. Sudut datangnya

matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di

permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin

tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin

iring datangnya siinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.

b)      Tinggi rendahnya tempat

Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperature udara di tempat tersebut

akan semakin rendah, begitu juga sebaliknyasemakin rendah kedudukan suatu

tempat, temperature udara akan semaikn tinggi. Perbedaan tmperatur udara

disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitude.

c)      Angin dan arus laut

Angin dan arus laut mempunyai pengaruh temperature udara. Misalnya, angin dan

arus dari daerah dingin, akan menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut

juga akan menjadi dingin.

d)     Lamanya penyinaran

Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis

lintangnya. Semakin rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah

tersebut mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi.

Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran

matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Indonesia yang

terletak di daerah lintang rendah (6O LU – 11O LS) mendapatkan penyinaran

matahri relative lebih lamasehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.

e)      Awan

Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah

terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relative sedkit, hal ini

disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap

panas matahari. Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula

melepaskan panas, sedagkan permukaan lautan lebih lambat menerima panas dan

lambat pula melepaskna panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh

awan, maka temperature udara pada malam hari semakin dingin.

 

2.   Tekanan Udara

Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan udara.

Tekanan udara di suatu daerah dari wakytu ke waktu senantiasa mengalami

perubahan. Satuan yang digunakan untuk mngukur tekanan udara dinyatakan dengan

milibar (mb). Ahli meteorology mengukur tekanan udara dengan menggunakan

barometer. Ada beberapa macam barometer antara lain, barometer air raksa dan

barometer aneroid.

a) Barometer air raksa, merupakan hasil percobaan Torriceli pada tahun 1643.

Tekanan udara pada arometer air raksa dibaca dalam cm air raksa (cm Hg), yaitu

ukuran sesungguhnya tinggi raksa dalam tabung kaca. Pada skala ini standar

tekanan udara pada permukaan lau adalah 76,0 cm.

b) Barometer aneroid (barometer kering), disebut barometer kering karena tidak

menggunakan bahan cair. Barometer aneroid dapat berfungsi sebagai alat untuk

mengukur ketinggian dari permukaan laut, yang dinamakan alitimeter. Altimeter

pada umunya terdapat pada pesawat terbang yang dugunakan untuk mengetahui

posisi pesawat diatas permukaan laut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan udara adalah sebagai berikut:

1)   Tinggi rendahnya tempat

Semakin tinggi suatu tempat, lapisan daranya semakin tipis dan semakin

renggang, akibatnya tekanan udara semakin rendah. Tekanan udara di suatu

tempat pada umumnya dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yang

banyak mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara rendah dan daerah

yang sedikit mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara tinggi.

Tekanan udara pada suatu tempat berubah sepanjang hari. Alat pencatat tekanan

udara dinamakan biograf. Pada biograf tekanan udara sepanjang hari tergors pada

kertas yang dinamakan barograms. Bila hasilnya dibaca secara teliti, maka

tekanan udara tertinggi terjai pada pukul 10.00 (pagi) dan pukul 22.00 (malam)

dan tekanan rendah terjadi pada pukul 04.00 (pagi) dan pukul 16.00 (sore).

2)   Temperatur

Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul udara

berkembang, sehingga tekanan udara mnjadi rendah, sebaliknya jika temperature

udara menjadi kecil, maka tekanan udara menjadi tinggi.

 

3.   Kelembaban udara

Kelembaban udara adalah banyak sedikitnya uap air yang terkandung dalam

udara. Kelembaban udara dapat dibedakan menjai 2 yaitu:

1)   Kelembaban udara Mutlak (Absolut)

Kelembaban udara mutlak adalah banyaknya uap air yang terkandung

dalam setiap 1 meter kubik udara. Udara mmpunyai kandungan jumlah uap air

yang bereda. Hal ini disebabkan karena adanyaperbedaan dari kekuatan udara

dalam memuat uap air dan hubungannya dengan tingginya suatu udara.

 

 

 

2)   Kelembaban Relatif (Nisbi)

Kelembaban udara relative adalah perbandingan banyaknya uap air yang

terdapat dalam udara dengan jumlah uap air yang maksimum yang dapat

dikandung oleh udara dalam suhu yang sama (dalam persen).

Keadaan rata-rata udara di Indonesia adalah lembab. Di dataran rendah

dekat pantai, rawa-rawa dan sungai-sungai besar, kelembapan udaranya relative

tinggi yaitu diatas 60 %, sedangkan di daerah –daerah yang tinggi di lereng

gunung, kelembapan udara itu relative lebih rendah. Kelembapan udara yang

tinggi, lebih memungkinkan terjadinya hujan, dibandingkan dengan kelembapan

udara yang rendah.

 

4.   Angin

Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak ke arah

horizontal atau vertical dengan kecepatan yang berbeda dan berubah secara dinamis.

Factor yang menjadi pendorong bergeraknya massa udara tersebut adalah adanya

perbedaan tekanan udara antar satu tempat dan tempat yang lain. Angin selalu

bertiup dari tempat yang tekanan udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya

lebih rendah.

Sesuai dengan hokum Buys Ballot, “Angin bergerak dari daerah maksimum ke

daerah minimum dan di belahan bumi utara berbelok ke kanan, serta di belahan bumi

selatan berbelok ke kiri”. Apabila gerakan angin itu terjadi secara vertical disebut

current, sedangkan grakan angin yang tidak teratur disebut turbulensi.. Alat yang

digunakan untuk mengukur kecepatan angin dinamakan anemometer, satuan yang

digunakan adalah knot per jam.

Kecepatan angin mempunyai kekuatan yang berbeda, makin besar kekuatan angin,

makin tinggi kecepatannya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan angin

adalah sebagai berikut:

a)   Gradien Barometer

Gradien Barometer adalah perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada jarak

lurus 111 Km. Makin besar nilai gradient barometer, makin besar kekuatan angin

bertiup.

 

b)   Ketinggian tempat

Makin tinggi kedudukan suatu tempat, maka kecepatan angin akan semakin cepat

pula, sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat maka kecepatan

anginnya semakin lambat.

c)   Letak tempat di bumi

Letak tempat di bumi yang dimaksud adalah letak suatu tempat terhadap garis

lintang di bumi. Kecepatan arah angin di sekitar daerah ekuator lebih besar bila

dibandingkan dengan daerah yang terletak jauh dari daerah ekuator. Hal ini

disebabkan adanya rotasi bumi, dimana saat bumi berotasi menimbulkan gaya

dorong keluar lebih besar dari gaya dorong ke dalam.

 

Arah angin selalu berubah-ubah, oleh Karena itu angin sering diiberi nama

menurut arahnya. Arah angin bisa diketahui dengan menggunakan bendera angin dan

kantong angin. Angin memutar bendera kea rah tiupan angin sehingga menunjukkan

arah datangnya angin. Pada kantong angin, arah datangnya angin ditunjukkan oleh

arah menghadapnya kantong. Arah angin dinyatakan dalam derajat, angin utara

dinyatakan sebagai arah 360o , angin timur 90o , angin selatan 270o , dan lain-lain.

Manfaat penentuan arah dan kecepatan angin antar lain sebagai berikut:

a.    Untuk penerbangan, dengan mengetahui arah dan kecepatan angin di permukaan

bumi membantu penentuan arah dan panjang landasan pesawat terbang.

b.   Untuk ramalan cuaca, dengan cara pengumpulan data mengenai arah dan

kecepatan angin, suhu dan kelembaban udara pada setiap lapisan atmosfer,

dipancarkan ke stasiun penerima di bumi oleh satelit. Data ini digunakan untuk

meramlkan keadaan cuaca.

c.    Untuk tenaga penggerak. Angin dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin

dan mendorong perahu atau kapal layar.

Jenis-jenis angin yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

a.    Angin darat dan angin laut

Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut, dan terjadi pada

malam hari. Pada malam hari daratan lebih cepat dingin, sehingga bertekanan

maksimum dan lautan lebih panas, sehingga bertekanan minimum. Angin

bertiup dari tempat yang bertekanan maksimum (darat) menuju ke tempat yang

bertekanan minimum (laut), maka terjadilah angin darat.

Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat, dan terjadi pada

siang hari. Pada siang hari lautan lebih cepat dingin, sehingga bertekanan

maksimum dan daratan masih panas, sehingga bertekanan minimum. Angin

bertiup dari tempat bertekanan maksimum (laut) ke tempat bertekanan

minimum (darat), maka terjadilah angin laut.

b.   Angin Fohn

Angin Fohn mempunyai sifat panas dan kering. Hal ini dikarenakan angin

yang bertiup dari arah laut membawa uap air yang banyak. Angin itu setelah

mencapai daratan terhalang oleh pegunungan dan suhunya semakin dingin. Uap

air yang dikandungnya berubah menjadi awan dan hujan. Hujan dijatuhkan pada

lereng gunung yang menghadap laut. Setelah angin itu sampai ke puncak

pegunungan, turun kembali dibalik pegunungan. Angin yang turun ini sudah

tidak mengandung uap air, karena telah dijatuhkan sebagai hujan. Oleh karena

angin ini turun, maka suhunya makin panas pada waktu samapi dibawah. Angin

ini sifatnya menjadi panas dan kering.

Angin Fohn di Sumatra Utara disebut angin bahorok, di Jawa Barat disebut

angin kumbang, di Jawa Timur disebut angin Gending, dan di Biak Papua

disebut angin wambrau.

c.    Angin pasat

Angin pasat adalah angin yang bertiup dari wilaah subtropik kea rah

khatulistiwa. Dibelahan bumi utara bertiup angin pasat timur laut, dan di

belahan bumi selatan bertiup angin pasar tenggara.

d.   Angin lembah

Angin lembah adalah angin yang bergerak dari lembah ke gunung. Terjadi

pada waktu siang hari, dimana pemanasan udara bergerak ke atas sepanjang

lereng, akibat perbedaan temperature maka tekanan udara juga berbda, sehingga

terjadi aliran udara dari lembah ke gunung.

e.    Angin gunung

Angin gunung adalah angin yang bergerak dari gunung ke lembah. Terjadi

pada malam hari, karena adanya perbedaan temperature yang mengakibatkan

perbedaan tekanan, dimana gunung mempunyai tekanan maksimum dan lebah

tekanan minimum, sehingga angin bergerak dari gunung menuju lembah.

f.    Angin muson

Angin muson terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan

(benua) dengan samudra. Ada dua macam angin muson, yaitu angin muson

timur dan angin muson barat.

1)   Angin muson timur

Angin muson timur terjadi pada bulan April samapai Oktober. Pada bulan

tersebut matahari seakan-akan beradadi belahan bumi utara. Benua Asia lebih

banyak menerima panas dari matahari, sehingga Benua Asia merupakan daerah

yang bertekanan minimum. Angin yang brtiup dari tempat yang bertekanan

maksimum (Australia) ke tempat yang bertekanan minimum (Asia). Pada saat

itu di Indonesia mengalami musim kemarau.

2)   Angin muson barat

Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober sampai bulan April. Pada

bulan tersebut matahari seakan-akan berada di belahan bumi selatan. Benua

Australia lebih banyak menerima panas dari matahari, sehingga Benua Australia

mrupakan daerah yang bertekanan minimum. Angin bertiup dari tempat yang

bertekanan maksimum (Asia) ke tempat yang bertekanan minimum (Australia).

Pada saat itu di Indonesia mengalami musim penghujan.

g.   Hujan Zenital karena pengaruh angi zenital

Angin zenital yaitu angin yang naik di daerah khatulistiwa karena

pemanasan matahari. Angin ini menyebabkan di daerah khatulistiwa banyak

turun hujan yang disebut hujan zenital.

 

5.   Awan

Awan adalah kumpulan tetesan air di udara. Awan terjadi karena adanya

pengembunan (kondensasi) uap air di udara yang melampaui titik jenuh. Awan

mempunyai bentuk yang bermacam-macam, yaitu sebagai berikut:

a.    Awan bulu (cirrofom) adalah awan tipis seperti serat atau bulu yang terdiri

atas Kristal-kristal es pada udara yang tinggi.

b.   Awan berlapis (stratifom), adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai

bntuk tertentu, biasanya berwarna kelabu dan meliputi daerah yang luas.

c.    Awan berkumpul (cumilifom), adalah awan tebal dengan gerakan vertical,

pada bagian atas terbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubah dan

bagian bawahnya rata.

Berdasarkan letak atau ktinggian awan dibedakan sebagai berikut:

a.    Awan tinggi, yaitu awan awan dengan ketinggian mencapai 6 – 12 Km.

Karena tingginya, awan ini dapat berupa Kristal-kristal es. Awan ini

dikelompokkan menjadi:

1)   Cirrus berwarna putih, tipis seperti bulu ayam

2)   Cirro stratus, berwarna putih merata

3)   Cirrocumulus, berkelompok putih seperti domba atau sisik ikan

b.   Awan Menengah, yaitu awan denngan ketinggian 3 – 6 Km. Awan ini

dikelompokkan menjadi:

1)   Alto cumulus, bentuknya bergumpal-gumpal

2)   Alto stratus, bentuknya berlapis-lapis tebal

c.    Awan rendah, yaitu awan dengan ketinggian kurang dari 3 Km. Awan ini

dikelompokkan menjadi:

1)   strato cumulus, bentuknya bergumpal-gumpal, berwarna putih sampai

abu-abu kehitaman dan tebal

2)   stratus, awan rendah merata dan berlapis-lapis

3)   nimbus stratus, berwarna abu-abu putih meluas sudah berupa titik-titik air

hujan.

 

6.   Hujan (presipitasi)

Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air dalam bentuk cair atau

padat dari udara menuju bumi. Bentuk hujan di daerah tropis pada umumnya cair

sedangkan bentuk hujan di daerah kutub adalah berupa es atau salju.

a.    Terjadinya hujan

Panas matahari menyebabkan air di permukaan bumi menguap. Air di

permukaan bumi yang terdapat di laut, danau, rawa, sungai, salju, kolam,

tambak, sawah, dan tanah basah mengalami penguapan menyebabkan udara

menjadi lembab. Apabila penguapan ini terjadi terus-menerus, uap air akan

berubah menjadi awan. Pembentukan awan yang terjadi terus-menerus

menyebabkan awan menjadi semakin tebal, lau berubah menjadi butir-butir air

dan akhirnya jatu ke prmukaan bumi sebagai hujan.

b.   Curah hujan

Curah hujan adalah sedikit banyaknya air hujan yang jatuh pada suatu

tempat di permukaan bumi. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi, rata-rata

lebih dari 200 mm per tahun, daerah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia

terdapat di Kranggan (Tenjo) di Jawa Tengah yang mencapai 6.680 mm,

sedanngkan daerah yang menerima curah hujan terendah terdapat di Lembah

Palu (Sulawesi Tengah), yaitu kurang lebih 546 mm per tahun.

c.    Pengukuran curah hujan

Curah hujan dapat diketahui melalui alat penakar curah hujan yaitu

fluxiometer, curah hujan dicatat setiap 24 jam dinyatakan dalam millimeter

atau inci. Alat penakar hujan ini harus diletakkan di tempat terbuka, sehingga

tidak ada air yang masuk baik yang berasal ari tumbuhan atau bangunan

disekitarnya.

Ada dua jenis penakar hujan, yaitu penakar hujan biasa dan pencatat hujan

otomatis. Penakar hujan pada umunya mengukur banyak hujan yang jatuh

selama 24 jam dengan menggunakan gelas ukur. Penakar hujan otomatis

langsung mencatat curah hujan pada kertas yang dipasang pada alat terebut.

d.   Persebaran curah hujan di Indonesia

Berdasarkan data curah hujan rata-rata per tahun yang diambil dari stasiun

dan pengamatan cuaca, dapat kita lihat petadan data persebaran curah hujan

pada suatu daerah. Dari data tersebut kita dapat mengetahui wilayah-wilayah

yang memiliki curah hujan yang tinggi ataupun rendah.

Tabel curah hujan rata-rata per tahun dan cirri iklim di Indonesia

Kota Curah hujan rata-rata per tahun

(mm)

Ciri Iklim

Palu 604 mm Kering

Waingapu 768 mm Kering

Luwak 955 mm Kering

Ende 1138 mm Kering

Larantuka 1176 mm Kering

Kupang 1413 mm Kering

Atambua 1417 mm Kering

Singaraja 1192 mm Kering

Denpasar 1737 mm Lembab

Surabaya 1533 mm Lembab

Yogyakarta 2181 mm Lembab

Pekalongan 2210 mm Lembab

Jakarta 1793 mm Lembab

Sabang 2141 mm Lembab

Medan 2015 mm Lembab

Tanjung

Karang

1883 mm Lembab

Banjarmain 2369 mm Lembab

Pontianak 3180 mm Sangat Lembab

Sintang 3549 mm Sangat Lembab

Sorong 2850 mm Sangat Lembab

Fak-fak 3437 mm Sangat Lembab

Padang 4453 mm Sangat Lembab

Banjarnegara 3701 mm Sangat Lembab

 

e.       Jenis-jenis hujan

1)         Hujan Zenital (hujan khatulistiwa)

Hujan zenital terjadi di daerah tropika, disbut juga hujan naik ekuator.

Hujan ini terjadi pada sore hari setelah pemanasan maksimal. Di daerah tropis

hujan ini terjadi pada saat matahari berada pada titik zenitnya.

Wilayah disekitar khatulistiwa seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi

Tengah,, dan Papua bagian utara mempunyai curah hujan yang lebih merata

sepanjang tahun, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

2)         Hujan orografik

Hujan ini terjadi di daerah pgunungan. Udara yang mengandung uap air

bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut

terkondensasi dan turun sebagai hujan pada lereng yang berhadapan dengan

datangnya angin, maka di balik pegunungan angin turun kembali dengan

kondisi kering, karena uap airnya sudah dijatuhkan dilereng ketika angin itu

naik. Di balik pegunungan ini disebut daerah baying-bayang hujan. Daerah

bayangan hujan sangat sedikit menerima curah hujan.

 

 

3)         Hujan Frontal (hujan muson)

Hujan frontal umumnya lebat dan disertai petir. Hujan lebat semacam ini

sering terjadi bila ada pertemuan antara massa udara panas yang basah bertmu

dengan massa udara yang dingin, dan tiba-tiba suhunya turun dengan cepat,

sehingga terjadilah pengembunan yang luar biasa akhirnya menjadi hujan

lebat disertai Guntur dan petir. Hujan semacam ini disebut hujan frontal.

Contoh daerah-daerah yang mengalami hujan frontal antara lain angin pasat

yang menurunkan hujan di pantai timur Australia dan Brasilia dan angin barat

di pantai Amerika Serikat, Cile Selatan, dan Eropa Barat.

Kawasan hujan frontal di Indonesia terjadi di daerah yang terletak di

daerah perbatasn antara daerah angin barat dan angin timur sekitar lintang 60o

yaitu daerah Sulawesi Tengah (Palu).

http://geodik.com/unsur-unsur-cuaca-dan-iklim/#ixzz3Yn1rPGo7

30 4 2015 18:09