Dasar Pengelolaan Sampah Kota

29
Dasar Pengelolaan Sampah Kota Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan kota. Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya berarti tidak adanya sampah, melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika.

description

Dasar Pengelolaan Sampah Kota. Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan kota. Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya berarti tidak adanya sampah, melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Page 1: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan kota. Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya berarti tidak adanya sampah, melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika.

Page 2: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Terdapat tiga hal yang menjadi perhatian utama dan yang harus dipertimbangkan secara matang dalam pengelolaan sampah, yaitu :

1. Identifikasi kondisi sistem pengelolaan sampah yang telah ada

2. Definisi baik dan benar dalam hal pengelolaan sampah

3. Pola kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan

Page 3: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Aspek Manajemen Pengelolaan Persampahan

1. Aspek Organisasi Dan Manajemen Aspek ini mempunyai peranan pokok :

menggerakan, mengaktifkan dan mengarahkan sistem manajemen persampahan kota,

Sub sistem ini meliputi bentuk serta pola organisasi dan komponen pelengkapnya, yakni persoalan serta sistem manajemen.

Struktur manajemen meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk jenjang strategis, teknik maupun operasional

Page 4: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

2. Aspek Pembiayaan Aspek ini merupakan komponen

sumber dalam arti supaya sistem mempunyai kinerja yang baik.

Sub sistem ini diatur dengan struktur pembiayaan dalam bentuk anggaran serta alternatif sumber pendanaan.

Page 5: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Aspek ini merupakan komponen yang menjaga pola / dinamika sistem agar dapat mencapai sasaran secara efektif

Umumnya kompleksitas permasalahan justru diredam oleh penerbitan peraturan yang mengatur seluruh komponen yang secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

1) Sebagai landasan pendirian instansi pengelola (Dinas Perusahaan Daerah dan lainnya)

2) Sebagai landasan pemberlakuan struktur tarif3) Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat)

dalam pengelolaan persampahan

3.Aspek Pengaturan

Page 6: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

4. Aspek Peran Serta Masyarakat

Aspek ini merupakan komponen yang tidak bersifat sub sistem tapi terikat erat. Dalam kondisi keterbatasan kemampuan sistem, yakni penyediaan kapasitas kerja maupun pendanaan, maka salah satu alternatif adalah peran serta masyarakat

Page 7: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

5. Aspek Teknik Operasional

Aspek ini merupakan komponen yang paling dekat dengan obyek pengelolaan sampah.

Aspek ini terdiri dari perangkat keras, misalnya : sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir.

Disini permasalahan yang timbul pada umumnya berkisar pada perbedaan yang jauh antara kebutuhan dan kapasitas operasi yang dapat disediakan oleh sistem

Page 8: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Ruang Lingkup

Tata cara teknik operasional pengelolaan sampah meliputi dasar - dasar perencanaan untuk kegiatan - kegiatan :1. Pewadahan sampah2. Pengumpulan sampah3. Pemindahan sampah4. Pengangkutan sampah5. Pengolahan sampah6. Pembungan akhir

Page 9: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengelolaan Sampah Kota

1. Rencana Penggunaan Lahan2. Kepadatan dan Penyebaran penduduk3. Karakteristik lingkungan fisik,biologi, dan

sosial ekonomi 4. Kebiasaan Masyarakat5. Karakteristik sampah6. Peraturan-peraturan/ aspek legal nasional

dan daerah setempat7. Sarana pengumpulan, pengangkutan,

pengolahan dan pembuangan8. Lokasi pembuangan akhir9. Biaya yang tersedia10. Rencana tata ruang kota11. Iklim dan Musim

Page 10: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Perencanaan Kegiatan Operasional Daerah Pelayanan

Hasil perencanaan daerah pelayanan berupa identifikasi masalah dan potensi yang tergambar dalam peta-peta sebagai berikut :

1) Peta problem minimal menggambarkan kerawanan sampah, tingkat kesulitan pelayanan, kerapatan timbulan sampah, tat guna lahan

2) Peta pemecahan masalah menggambarkan pola yang digunakan, kapasitas perencanaan (alat dan personil), jenis sarana dan prasarana

Page 11: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Strategi PelayananMendahulukan pencapaian keseimbangan pelayanan dilihat dari segi kepentingan sanitasi dan ekonomis, kuantitas dan kualitas pelayanan

Tingkat Pelayanan

Page 12: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Frekuensi PelayananBerdasarkan hasil penentuan skala kepentingan daerah pelayanan, frekuensi pelayanan dapat dibagi dalam beberapa kondisi sebagai berikut :

1) Wilayah dengan pelayanan intensif adalah daerah di jalan protokol, pusat kota,kawasan pemukiman tidak teratur dan daerah komersial

2) Wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan pemukiman teratur

3) Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah pinggiran kota

Page 13: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Kriteria Penentuan Kualitas Operasional Pelayanan

1. Penggunaan Jenis Peralatan

2. Sampah terisolasi dari lingkungan

3. Frekuensi Pelayanan

4. Frekuensi Penyapuan lebih sering

5. Estetika

6. Tipe Kota

7. Variasi Daerah Pelayanan

8. Pendapatan dan Retribusi

9. Timbulan sampah Musiman

Page 14: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

“Rumah Pengolahan Sampah” Solusi Teknologi Karya ITB

Page 15: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Penimbunan sampah sudah menjadi masalah nasional

Page 16: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Dr Nyoman Aryantha - Mikrobiologi ITB telah kembangkan “Rumah Pengolahan Sampah” di Sabuga

Rumah Pengolah

an Sampah

Lahan di depan rumah untuk penampungan

sampah & penyortiran

Page 17: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Solusi ITB adalah membuat sampah menjadi pupuk organik & menghilangkan tumpukan sampah

Page 18: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Teknologi pengolahan sampahnya relatif sangat sederhana

SAMPAH DISORTI

R

Sampah organik (tanama

n)

Sampah non-organik

(plastik, kertas, kaleng, gelas)

SAMPAH ORGANIK DIGILING

SAMPAH NON

ORGANIK DIBAKAR

DIBUAT PUPUK

ORGANIK

MIKRO ORGANIS

ME

Enersi panas

Pupuk organik

Page 19: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Sampah disortir secara “manual”(foto diambil di kompleks Sabuga ITB)

Sampah organik

seperti daun, sayuran

Sampah non-organik seperti

plastik

Page 20: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Sampah diperkecil volumenya dengan digiling

Alat penggiling sampah non-organik

Alat penggiling sampah organik

Page 21: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Sampah organik yang telah digiling diberi Mikro-organisme agar bisa menjadi pupuk organik

Sampah organik setelah digiling

Sampah organik yang telah digiling di dipindahkan ke bak

beton & diberi Mikro-organisme

Page 22: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Pupuk organik yang dihasilkan dimasukan ke kantong untuk dijual ke penanam sayuran & buah-buahan

Page 23: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Sampah non-organik setelah digiling lalu dibakar untuk menghasilkan panas dalam unit Insinerator

Tungku pembakara

n

Siklon penangkap

debu

Untuk memulai pembakaran diperlukan sumber energi seperti

minyak solar

Page 24: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Dengan teknologi yang dikembangkan ITB, sampah yang menggunung menjadi hilang (zero waste) !!!

Zero Waste

Page 25: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Produk turunan PT Great Ganesha

Page 26: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Harga jual pupuk organik (kompos) per kantong (berat antara 3 s/d 4 kg)

Page 27: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Sampah Non-organik (plastik & kertas) jika tidak dibakar, bisa dijual

Page 28: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

“Rumah Pengolahan Sampah” dapat dibuat secara “modular”

Di dekat kompleks perumahan Di dekat pasar Di dekat daerah perhotelan Di dekat Mall atau supermarket

Untuk mengolah 1000 M3 sampah per bulan diperlukan gedung sekitar 150 M2 dan lahan tempat penyortiran sebesar 500 m2

Sehingga sampah tidak harus dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Page 29: Dasar Pengelolaan Sampah Kota

ITB telah kembangkan teknologi untuk menghilangkan bau sampah. Sehingga “Rumah Pengolahan Sampah” bisa beroperasi hanya beberapa puluh meter dari ruang-ruang utama Sabuga