Dasar kontrak.pdf

6
5/29/2013 1 PENGERTIAN DASAR KONTRAK Teknik Sipil Universitas Jember 2010 KETENTUAN UMUM PERJANJIAN Hubungan Perjanjian Dengan Perikatan Perikatan dilahirkan dari: (menurut KUHPt pasal 1233) 1. Perjanjian (Kontrak) 2. Undang-Undang (Peraturan) Perikatan adalah hubungan timbal balik antara para pihak baik antara individu, individu dengan badan hukum atau antara badan hukum yang tunduk menurut hukum berdasarkan mana satu pihak berhak meuntut sesuatu hal dari pihak yang lain dan pihak berkewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut MACAM-MACAM PERIKATAN A. Perikatan yang bersumber dari perjanjian (kontrak) B. Perikatan yang bersumber dari hukum: 1. Perikatan yang bersumber dari hukum murni 2. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungan dengan perbuatan orang: 1. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungan dengan perbuatan orang yang tidak melawan hukum 2. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungan dengan perbuatan orang yang melawan hukum (tort) Hubungan antara perikatan dan perjanjian adalah Perjanjian menimbulkan perikatan. Suatu perjanjian disebut juga persetujuan karena dua pihak itu setuju tentang sesuatu.

description

dsr

Transcript of Dasar kontrak.pdf

Page 1: Dasar kontrak.pdf

5/29/2013

1

PENGERTIAN DASAR KONTRAK

Teknik Sipil Universitas Jember

2010

KETENTUAN UMUM PERJANJIAN

Hubungan Perjanjian Dengan Perikatan

Perikatan dilahirkan dari: (menurut KUHPt pasal 1233)

1. Perjanjian (Kontrak)

2. Undang-Undang (Peraturan)

Perikatan adalah hubungan timbal balik antara para pihak baik antara individu, individu dengan badan hukum atau antara badan hukum yang tunduk menurut hukum berdasarkan mana satu pihak berhak meuntut sesuatu hal dari pihak yang lain dan pihak berkewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut

MACAM-MACAM PERIKATAN

A. Perikatan yang bersumber dari perjanjian (kontrak)

B. Perikatan yang bersumber dari hukum:

1. Perikatan yang bersumber dari hukum murni

2. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungan denganperbuatan orang:

1. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungandengan perbuatan orang yang tidak melawan hukum

2. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungandengan perbuatan orang yang melawan hukum (tort)

Hubungan antara perikatan dan perjanjian adalah Perjanjia nmenimbulkan perikatan.Suatu perjanjian disebut juga persetujuan karena dua pihak itu setujutentang sesuatu.

Page 2: Dasar kontrak.pdf

5/29/2013

2

Quasi Kontrak adalah suatu kewajiban yang berdasarkan huku mdan tanpa adanya kesepakatan hal ini diakui oleh pengadilan bilaterjadi pemupukan kekayaan secara tidak adil. Hal ini diten tukan 3unsur atau elemen yaitu:1. Adanya keuntungan/manfaat yang diberikan oleh pengguga t

kepada tergugat2. Manfaat tersebut berharga atau dimengerti oleh tergugat3. Tergugat menerima atau menahan manfaat itu adalah

merupakan hal yang tidak patut bila tidak disertai denganpembayarannya.

Contoh kwasi kontrak:Proyek Fountain Court Apartemen dimana ada beberapa item

pekerjaan yang tidak tercantum didalam perhitungan BQ teta pipekerjaan tersebut dikerjakan, maka proyek dapat menuntutbiaya-biaya yang layak kepada owner atas prestasi pekerjaa nyang dikerjakannya berdasarkan kwasi kontrak

MACAM-MACAM PERIKATAN

A. Perikatan yang bersumber dari perjanjian (kontrak)

B. Perikatan yang bersumber dari hukum:

1. Perikatan yang bersumber dari hukum murni

2. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungan denganperbuatan orang:

1. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungandengan perbuatan orang yang tidak melawan hukum

2. Perikatan yang bersumber dari hukum sehubungandengan perbuatan orang yang melawan hukum (tort)

Hubungan antara perikatan dan perjanjian adalah Perjanjia nmenimbulkan perikatan.Suatu perjanjian disebut juga persetujuan karena dua pihak itu setujutentang sesuatu.

KWASI KONTRAK (QUASI CONTRACT/RESTUTION)

Quasi kontrak adalah suatu kewajiban yang berdasarkan hukum dan tanpa adanya kesepakatan; hal ini diakui oleh pengadilan bila terjadi pemupukan kekayaan secara tidak adil. Untuk menentukan hal ada 3 unsur yaitu:

1. Adanya keuntungan/manfaat yang diberikan oleh penggugat kepada tergugat

2. Manfaat tersebut berharga atau dimengerti oleh tergugat

3. Tergugat menerima atau menahan manfaat itu adalah merupakan hal yang tidak patut bila tidak disertai dengan pembayarannya.

Contoh kwasi kontrak:

Proyek Fountain Court Appartemen dimana ada beberap a item pekerjaan yang tidak tercantum di dalam perhitungan BQ tetapi pekerjaan tersebut dikerjakan, maka proyek menuntut biaya-biaya yang layak kepada owner atas prestasi

Page 3: Dasar kontrak.pdf

5/29/2013

3

OBYEK PERIKATAN

Obyek perikatan/prestasi perikatan dapat berupa 3 yaitu:

1. Untuk memberikan sesuatu

2. Untuk berbuat sesuatu

3. Untuk tidak berbuat sesuatu (pasal 1234 KUHPt).

Macam-macam pelaksanaan dari prikatan ini disebut s ebagai prestasi atau dapat juga disebut contra prestasi tergantung dari sudut mana pelaksanaan prestasi itu dipandang.

Prestasi itu merupakan:

1. Kewajiban (obligation/duty)

2. Syarat (condition)

3. Kewejiban dan syarat (promissory condition)

OBYEK PERIKATAN

Obyek perjanjian harus memenuhi beberapa syarat yaitu:

1. Harus tertentu atau dapoat ditentukan

2. Obyeknnya diperkenankan Undang-undang, tidak melanggar ketertiban umum dan kesusilaan (pasal 1337 KUHPt)

3. Prestasinya dimungkinkan

Menurut Black’s law dictionary menyebutkan perjanji andibagi 2 macam yaitu

1. Perjanjian unilateral

2. Perjanjian bilateral

PERJANJIAN ATAS BEBAN DAN CUMA-CUMA

Pasal 1314 KUHPt membagi perjanjian dalam 2 macam yaitu

1. Perjanjian Cuma-Cuma adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan keuntungan kepada pihak yang lain dan tanpa menerima manfaat secara m,ateri untuk dirinya

2. Perjanjian atas beban adalah suatu perjanjian yang mewajibkan masing-masing pihak meberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.

Page 4: Dasar kontrak.pdf

5/29/2013

4

AZAS KEBEBASAN KONTRAK(FREEDOM OF CONTRACT/LAISSEZ FAIRE)

Pasal 1338 BW menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuatsecara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

Pasal 1339 KUHPt menyatakan, bahwa para pihak perjanjian terikatuntuk:

1. Apa yang diperjanjikan

2. Kepatutan/keadilan

3. Kebiasaan

4. Undang-undang

AZAS KEPRIBADIAN (PIVATY OF CONTRACT)Pasal 1340 KUHPt menyatakan, tentang ruang lingkup berlakunyaperjanjian hanyalah antara pihak-pihak yang membuat perjanjian saja

SYARAT-SYARAT SYAHNYA PERJANJIAN

Pasal 1320 KUHPt menyatakan, UNTUK syahnya perjanjian diperlukan 4 syarat yaitu:

1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan diri (agreement/consensus)

2. Kecakapan para pihak (capacity)

3. Hal yang tertentu (certainty of terms)

4. Sebab yang halal (consideration)

Tujuan dari mengelompokan syarat-syarat syahnya perjanjian tersebut digunakan untuk mengetahui apakah perjanjian itu batal demi hukum (void ab initio) atau merupakan perjanjian yang dapat dimintakan pembatalannya (voidable)

PROSES IJAB KABUL (OFFER-ACCEPTANCE)

Ijab/penawaran (offer) adalah manifestasi dari kehendak untuk mengadakan transaksi yang dilakukan agar orang lain tahu bahwa persetujuan pada transaksi itu diharapkan dan hal itu akan menuntut transaksi.

Hal-hal yang menyebabkan ijab tidak dapat dibatalkan ataqu ditarik kembali antara lain adalah:

1. Karena terjadinya perjanjian alternatif

2. Karena terjadinya detrimental reliance (proses menuju kabul)

3. Karena ditetapkan undang-undang

Page 5: Dasar kontrak.pdf

5/29/2013

5

KECAPAKAN/SUBJEK HUKUM (CAPACITY)

Subjek hukum yang dikenal oleh para ahli hukum adalah:

1. Orang pribadi

2. Badan hukum (legal entity)

Pasal 1330 KUHPt berbunyi: tidak cakap untuk membuat perjanjian yaitu:

1. Orang belum dewasa

2. Mereka dibawah pengampuan

3. Orang perempuan (SEMA No 03/1963 cabut ketentuan tersebut dan sesuai pasal 31 ayat 2 Undanh-udang no 1/1974, suami dan istri berhak melakukan perbuatan hukum)

HAL YANG TERTENTU(CERTAITY OF TERM)

Antara lain:

1. Benda (barang)

2. Usaha (perusahaan)

3. Sengketan/perkara

4. Pokok persoalan

5. Sesuatu yang diharuskan (keharusan)

6. Tidak penting

SEBAB YANG HALAL(LEGALITY)

Antara lain:

1. Sebab yang terlarang/tidak bertentangan dengan undang-undang

2. Sebab yang sesuai dengan kesusilaan

3. Sebab yang sesuai dengan ketertiban umum

Page 6: Dasar kontrak.pdf

5/29/2013

6

AKTA OKTENTIK/AKTA NOTARIS

PASAL 1868 KUHPt, suatu akta otentik ialah suatu akta yang:

1. Dibuat dalam bentuk yang sesuai dengan yang ditentukan undang-undang

2. Dibuat/dihadapan pegawai umum

3. Pegawai umum tersebut berhak atas wilayah tempat pembuatan akta tersebut.