Dasar Ilmu Geologi Teknik

5
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN TUGAS GEOLOGI TEKNIK NAMA : FATAA NAUFAL NIM : 12012043 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015

description

Rangkuman dari perkembangan ilmu Geologi Teknik

Transcript of Dasar Ilmu Geologi Teknik

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

TUGAS GEOLOGI TEKNIK

NAMA : FATAA NAUFALNIM: 12012043

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2015

Dasar Ilmu Geologi TeknikPerkembangan Ilmu Geologi TeknikPada saat revolusi industri abad ke-18, para ahli teknik sipil mulai mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang batuan dan tanah yang mereka hadapi setiap saat. Mereka dihadapkan dengan permasalahan teknis yang hanya bisa diselesaikan dengan mengetahui dan memahami kondisi tanah. Hingga pada abad ke-19, geologi menjadi ilmu yang lumayan diminati dan berkembang lebih lebih cepat, bahkan semakin menjauh dari ilmu teknik sipil. Sehingga pada akhir abad ke-19, para ahli teknik sipil memiliki pengetahuan yang sedikit mengenai geologi begitu pun sebaliknya. Barulah pada awal abad ke-20, keterbagian ini sedikit terjembatani oleh adanya perkembangan mekanika tanah oleh para ahli teknik sipil yang menekankan pentingnya memperhatikan aspek geologi dalam pengerjaan proyek mereka. Namun, hal ini belum juga bisa berpengaruh luas dan masih banyak kegagalan-kegagalan proyek pembangunan. Melihat pentingnya aspek geologi ini, pada tahun 1940an para ahli teknik sipil terdorong untuk melibatkan para ahli geologi yang telah kita bahas tidak memiliki pemahaman yang sepadan di keteknikan -- dalam proyeknya. Walhasil, kegiatan ini belum juga menunjukkan hasil yang sesuai yang diharapkan, sampai pada saat lahirnya sebuah cabang baru di ilmu kebumian, Geologi Teknik yang dimunculkan oleh pemahaman dan pengalaman keteknikan para ahli geologi yang telah lama berkecimpung di dunia keteknikan, ataupun beberapa ahli teknik sipil yang membekali dirinya dengan ilmu geologi yang cukup untuk mencapai derajat ini. Lambat laun, geologi teknik menjadi semakin booming dan menjadi pelajaran yang diajarkan di perguruan tinggi, sampai adanya asosiasi yang menampung ide-ide dan karya dari para ahli geologi teknik seperti IAEG yang terbentuk pada tahun 1967.Tujuan Dari Geologi TeknikPada tahun 2000, AEG dalam laporan tahunannya menyebutkan: disiplin dalam mengaplikasikan data, teknik, dan prinsip-prinsip geologi untuk mempelajari tentang a) batuan dan material tanah yang muncul secara alamiah serta fluida permukaan dan bawah permukaan dan b) interaksi dari material dan proses yang berkaitan dengan lingkungan geologinya , sehingga aspek geologi dapat benar-benar diperhitungkan dalam pengerjaan, pengembangan serta pemertahanan bangunan.Meskipun ahli geologi teknik bisa berasal dari latar belakang yang berbeda, namun tugas mereka tetap sama, yaitu menyediakan pemahaman yang cukup mengenai kondisi tanah yang menjamin berhasilnya pembangunan untuk mengestimasi waktu dan biaya.Mencapai TujuanFilosofi dari Geologi Teknik berdasar pada tiga premis berikut:1. Semua pekerjaan keteknikan dibangun di atas tanah.2. Tahan akan selalu, dengan berbagai cara, memberikan reaksi terhadap pembangunan ini.3. Reaksi tanah (sifat keteknikan-nya) kepada suatu pekerjaan keteknikan harus diakomodasi oleh pekerjaan itu.Pemahaman dari ketiganya akan membangun pola pikir yang akan bisa menentukan sifat keteknikan dari dua variabel utama: ciri-ciri keteknikan (engineering properties) dari massa tanah dan desain dari pekerjaan itu sendiri.Material dan Kemas MassaMaterial yang dimaksud di sini bisa jadi batuan, tanah dan fluida yang terkandung di dalamnya. Ciri-ciri material di sini diartikan sebagai ciri-ciri yang berpengaruh terhadap keteknikannya seperti densitas, shear strenght, deformability dll. Sedangkan kemas massa tidak lain menjelaskan tentang bagaimana susun material di dalam sebuah massa, termasuk di dalamnya ketidakmenerusan (kekar, sesar dll.)MassaMassa tanah diartikan sebagai volume tanah yang dipengaruhi atau akan mempengaruhi bangunan. Massa juga mungkin disebut sebagai bangunan yang terjadi secara alamiah seperti tumpukan massa tanah, material pengisi dalam rock-fill dam, jembatan, pemecah gelombang dll.Faktor LingkunganLingkungan yang dibahas di sini berupa aspek iklim, tekanan dalam tanah dan bencana alam serta dapat juga memasukkan waktu. Pengaruh iklim dalam hal ini lebih pada curah hujan (besar, waktu, intensitas dll.), temperatur dan angin, dengan bahasan yang lebih khusus akan hanya membahas tentang efek curah hujan yang akan menentukan secara langsung kelembaban tanah yang menjadi aspek penentu dari sifat keteknikan suatu massa tanah. Tekanan atau lebih populer dengan sebutan stress, terjadi di hampir semua material yang arah dan besarnya bervariasi di tiap keadaan. Stress dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya: gravitasi, yang nantinya bisa disebut dengan normal stress dengan arah yang selalu vertikal; tektonik, yang bisa terjadi akibat pergerakan tektonik lampau maupun tektonik baru yang menghasilkan arah tekanan horizontal; dan erosi, terutama di daerah-daerah yang memiliki kemiringan lereng yang tinggi. Yang terakhir adalah aspek bencana alam. Terdapat lima bencana alam yang benar-benar menjadi momok bagi para insinyur teknik sipil, yaitu: banjir, badai angin, erupsi volkanik, gempa bumi dan pergerakan tanah, dengan kata lain tanah longsor. Mungkin, satu lagi bencana yang mungkin digolongkan ke bencana non-alam, yaitu bencana akibat ulah manusia, seperti amblas oleh sebab penambangan, ekstraksi migas dan air yang berlebihan, seismik yang ditimbulkan dari pemompaan di sumur dalam dll., yang kesemuanya ini harus dimasukkan ke dalam perencaan untuk pembangunan selanjutnya.Selain itu semua, lingkungan memiliki sebuah kesetimbangan yang dinamis, artinya lingkungan kita akan selalu berubah secara perlahan dan membutuhkan waktu yang lama. Hal ini juga patut menjadi acuan bagi ahli geologi teknik dalam merencanakan proyek pembangunan.AnalisisDalam pengerjaan pembangunan, sifat keteknikan tanah bisa langsung terlihat dan bisa memberikan efek kepada proyek yang yang sedang berjalan. Dalam hal ini, analisis mengenai efek yang ditimbulkan ini sangat perlu untuk dilakukan. Proyek yang telah dikerjakan bisa didesain ulang ataupun ditambahkan rekayasa di fondasi dll.Definsi EsensialDalam geologi maupun keteknikan, terminologi sering kali menjadi hambatan ketika dihadapkan dengan kerja sama interdisiplin ilmu. Batuan lunak dalam geologi dan dalam teknik sipil bisa berbeda arti. Dalam hal ini, diperlukan komunikasi yang efektif ketika dihadapkan kepada rekan kerja yang berbeda disiplin ilmuPelatihan dan Pengembangan Profesional di Geologi TeknikDalam pembelajaran Geologi teknik di perguruan tinggi, hampir tidak mungkin kita mempelajari semuanya. Perkembangan yang pesat dari cabang ilmu geologi dan teknik sipil ini menghasilkan banyak spesialisasi atau expertise. Kebanyakan dari para ahli geologi teknik muda akan menuju ke salah satu spesialisasi ketika ia bekerja dan akan lebih dalam lagi ke sana sesuai waktu dalam pekerjaannya. Spesialisasi Geologi Teknik dapat ditampilkan dalam grafik sebagai berikut