Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah
-
Upload
scuba-diver -
Category
Documents
-
view
8.645 -
download
11
description
Transcript of Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah
DASAR HUKUM PENGELOLAAN DASAR HUKUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHKEUANGAN DAERAH
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
2. Undang-undang Nomor Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat/Daerah.
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Daerah Negara.
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 tentang
Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Dearah.
7. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002
tentang Pedoman, Pengurusan Pertanggungjawaban dan
Pengurusan Keuangan Daerah, Tata Cara Penyusunan
APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan APBD.
AKU KEUANGAN DAERAH 2005AKU KEUANGAN DAERAH 2005
A. AZAS-AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHA. AZAS-AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAK
Rp
Rp
Rp
Rp
1
2
3
4
Azas Kesatuan
Azas Universalitas
Azas Tahunan
BAUBAU BOPBOP B.MODAL PEMBIAYAANBTT
PAD Azas Specialis
PENDAPATAN
AZAS KESATUANAZAS KESATUAN
PAD 10,56
Perimbangan 87,20
Pendapatan/Belanja/asset Pemkot disajikan dalam satu Dokumen :- PAD.-Neraca Daerah.-Arus Kas.-Catatan Laporan Keuangan.- Perhitungan APBD (LPJ)
BELANJA
Belanja Aparatur : 39,64 %- BAU : 29,69 %- BOP : 5,40 %- BM : 1,45 %- BH/BK : 2,49 %
Belanja Publik : 60,95 %- BAU : 4,02 %- BOP : 6,85 %- BM : 29,76 %- BH/BK : 19,29 %
- DTT : 1,00 %- Pemby : 1,89 %
PENDAPATAN
AZAS UNIVERSALITASAZAS UNIVERSALITAS
DAK
Belanja BH/BK
Seluruh transaksi keuangan :- Pendapatan.- Belanja.- Pembiayaan ivestasi/Hutang
Dicatat/disajikan secara utuh dan jelas : - Pendapatannya : Obyek/Subyek- Belanja : Indikator- Pembiayaan : Asset/investasi hutang Pemkot (multiyear)
BELANJA
PE
RIM
BA
NG
AN
PAD
BTT
Aset
Pem
bia
yaa
n
BAU
BOP
B.Modal
Dalam Dokumen Anggaran :-APBD-Neraca-Arus Kas-Catatan Laporan Keuangan- Perhitungan APBD (LPJ)
PENDAPATAN
AZAS TAHUNANAZAS TAHUNAN
- Rencana Penerimaan/Belanja/ Pembiayaan : - Diperuntukan hanya 1 (satu) tahun (1 Januari s/d 31 Desember - Pendapatan/penerimaan melampaui batas 31/12 tahun yang bersangkutan tidak termasuk Pendapatan tahun yang berjalan
BELANJA/PEMBIAYAAN
- Belanja/Pembiayaan melampaui batas 31/12 tahun ybs, tidak termasuk Belanja/ pembiayaan tahun berjalan.
1 Tahun
PENDAPATAN/PENERIMAAN
AZAS SPESIALISAZAS SPESIALIS
TATA KELOLA KEUANGAN DAERAH1. Tertib- Belanja BAU tidak BOP/BM/DTT BHP/BP/Pembiayaan.2. Taat- sesuai Pagu Anggaran.3. Efesien- Daya Guna.4. Efektif- Tepat Guna.5. Transparan-Jelas6. Bertanggungjawab-Dokumen Pendukung dengan memperhatikan faktor : 1. Keadilan (beban = Hak 2. Kepatutan/wajar/layak/pantas
BELANJA/PEMBIAYAAN
(INV/ASET)
PRINSIP ANGGARAN
1. TRANSPARANSI/AKUNTANSI ANGGARAN - Penerimaan/Belanja/Pembiayaan harus disajikan dalaminformasi yang jelas tentang :Tujuan٭ Sasaran ٭ Program ٭ Kegiatan dengan indikator Kinerja ٭
2. DISIPLIN ANGGARAN - Pendapatan terukur rasional yang akan dicapai/th. - Belanja/pembiayaan batas tertinggi alokasi kode rekening
3. KEADILAN - Pendapatan – Beban Masyarakat = Belanja (BEP) - Belanja – Penggunaan adil antara Belanja Aparatur
dengan Publik tanpa adanya Diskriminasi pelayanan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
B
AKU KEUANGAN DAERAH 2006C
Meningkat kualitas SDM :
- Masyarakat/Aparatur
Melalui :
- Pendidikan/pelatihan.
- Kesehatan masyarakat.
- Keagamaan.
- Pennggulangan Kemiskinan.
SDM
INFRASTRUKTURPrasarana Dasar
- Jalan/Drainase.
- Pemukiman.
- Air Bersih.
- Kebersihan Kota.
EKONOMI RAKYAT
Pengembangan ketrampilan
- Penggunaan industri kecil dan
menengah :
- Produk Pertanian
- Produk Perkebunan
- Produk Peternakan
- Produk Perikanan
- Perdagangan/Koperasi
MANAJEMEN KAPASITAS DAERAH Sistem kelembagaan
Sarana operasional/administrasi
Kualitas SDM
A. PENDAPATAN :
A.1. Intensifikasi.
A.2. Ekstensifikasi.
A.3. Perimbangan.
B. BELANJA DAERAH :
B.1. Belanja DPRD.
B.2. Belanja KDH/Wakil KDH.
B.3. Belanja Aparatur/Pelayanan Publik.
B.3.1. Belanja Pegawai.
B.3.2. Belanja Barang/Jasa.
B.3.3. Belanja Perjalanan Dinas.
B.3.4. Belanja Operasional/Pemeliharaan.
B.4. Belanja Modal.
B.5. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan.
B.6. Belanja Tidak tersangka.
C. PEMBIAYAAN :
C.1. RDI/KUDP (Hutang).
C.2. Defresiasi Genset (cadangan).
C.3. Investasi.
C.4. Pinjaman.
D POKOK KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH