Dasar dasar peta kompas

8
DASAR DASAR PETA KOMPAS UNTUK ORIENTASI Sumber : MATALA BIOGAMA Bagi seorang pecinta alam, adalah biasa bergelut dengan alam baik itu alam pegunungan ataupun alam rimba belantara. Dalam bergelut dengan alam, khususnya alam pegunungan, sudah selayaknya seorang pecinta alam mengenal peta yang menggambarkan kondisi fisik derah pegunungan. Karena dgn menggunakan peta sedikit banyak akan membantu dalam suatu perjalanan baik itu pada kegiatan pendakian ataupun pada saat belajar orientasi medan. Dasar dasar yang harus diketahui untuk orientasi medan: 1. Memahami peta Peta yang digunakan untuk orientasi medan adalah peta topografi, yaitu peta yang menyajikan gambaran relief permukaan bumi. Relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis garis yang disebut garis contour. Atau dengan kata lain garis contour adalah garis yang menghubungkan tempat tempat pada ketinggian yang sama. Yang harus dipahami dalam membaca peta topografi adl mengartikan bentuk bentuk garis contour dengan benar, apakah bentukan itu berupa punggungan, lembah,jurang, sungai,sehingga akan dapat diperoleh informasi tentang tinggi rendahnya suatu tempat, bentuk, kedalaman, perkiraan kemiringan, dan sebagainya. Hal hal tersebut mutlak dikuasai sebagai dasar dalam orientasi. Tak kalah pentingnya adalah memahami skala peta. Ini adalah penting, karena dari skala peta akan diketahui perbandingan antara kondisi di peta dengan kondisi medan yang sebenarnya. Contoh : Skala 1 : 25.000; berarti 1 cm di peta sama dengan 250 meter di medan yang sebenarnya. Selanjutnya antara skala peta, garis contour dengan medan yang sebenarnya dapat diperbandingkan. Maka sedikit banyak akan dapat diinterpretasikan keadaannya, agar kita tidak keliru dalam orientasi medan. Sebab kadang kadang pada daerah yang kita perkirakan tergambar dalam peta(pada

Transcript of Dasar dasar peta kompas

Page 1: Dasar dasar peta kompas

DASAR DASAR PETA KOMPAS UNTUK ORIENTASI

Sumber : MATALA BIOGAMA

 

Bagi seorang pecinta alam, adalah biasa bergelut dengan alam baik itu alam pegunungan

ataupun alam rimba belantara. Dalam bergelut dengan alam, khususnya alam

pegunungan, sudah selayaknya seorang pecinta alam mengenal peta yang

menggambarkan kondisi fisik derah pegunungan. Karena dgn menggunakan peta sedikit

banyak akan membantu dalam suatu perjalanan baik itu pada kegiatan pendakian

ataupun pada saat belajar orientasi medan.

Dasar dasar yang harus diketahui untuk orientasi medan:

 

1. Memahami peta

Peta yang digunakan untuk orientasi medan adalah peta topografi, yaitu peta yang

menyajikan gambaran relief permukaan bumi. Relief bumi pada peta topografi

digambarkan dalam bentuk garis garis yang disebut garis contour. Atau dengan kata

lain garis contour adalah garis yang menghubungkan tempat tempat pada ketinggian

yang sama. Yang harus dipahami dalam membaca peta topografi adl mengartikan

bentuk bentuk garis contour dengan benar, apakah bentukan itu berupa punggungan,

lembah,jurang, sungai,sehingga akan dapat diperoleh informasi tentang tinggi

rendahnya suatu tempat, bentuk, kedalaman, perkiraan kemiringan, dan sebagainya.

Hal hal tersebut mutlak dikuasai sebagai dasar dalam orientasi.

Tak kalah pentingnya adalah memahami skala peta. Ini adalah penting, karena dari

skala peta akan diketahui perbandingan antara kondisi di peta dengan kondisi medan

yang sebenarnya. Contoh : Skala 1 : 25.000; berarti 1 cm di peta sama dengan 250

meter di medan yang sebenarnya. Selanjutnya antara skala peta, garis contour

dengan medan yang sebenarnya dapat diperbandingkan. Maka sedikit banyak akan

dapat diinterpretasikan keadaannya, agar kita tidak keliru dalam orientasi medan.

Sebab kadang kadang pada daerah yang kita perkirakan tergambar dalam peta(pada

contour), ternyata belum tergambar karena keliru dalam merperbandingkan skala peta

dengan kondisi medan. Contoh: dengan skala 1 : 25.000 yang berarti 1 cm di peta

sama dengan 250 meter di medan yang sebenarnya. Pada saat tertentu kita melewati

suatu punggungan kecil

Kita sudah memperkirakan bahwa dengan melewati punggungan itu berarti sudah

berubah contournya. Padahal kondisi punggungan itu masih kurang dari 50 meter.

Berarti kita telah salah orientasi. Hal hal inilah yang harus dipahami, agar kesalahan

orientasi yang terkecil dapat dihindari.

 

Page 2: Dasar dasar peta kompas

2. Memahami Kompas

Kompas yang biasa digunakan dalam orientasi ada 2 jenis yaitu:

a. Kompas bidik jenis prisma

b. Kompas orientasi (kompas Silva)

Pada dasarnya kedua kompas tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu :

 Mengetahui arah

Pada posisi mendatar, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara. Sesuai dengan

arah utara Magnet Bumi.

 Membidik sasaran

Dengan kompas prisma, apabila kita ingin mengetahui berapa besar sudut kompas dari

posisi kita berdiri ke sasaran bidik. Besarnya sudut bidikan akan langsung dapat

diketahui. Sedangkan dengan kompas silva terdapat sedikit perbedaan dengan kompas

prisma, yaitu pada kompas ini apabila kita membidik sasaran, besarnya sudut kompas

tidak dapat langsung kita baca. Melainkan harus dgn penyesuaian terlebih dahulu yaitu

dengan memutar piringan pembagian derajat sehingga tanda panah penyesuai atau

tanda "N"(North) dapat segaris dengan jarum utara kompas. Maka besarnya sudut sudah

dapat diketahui,

 

3. Memahami Peta Kompas

Sebelum masuk ke medan yang sebenarnya kita harus mengetahui dan memahami

tanda tanda medan pada peta. Misalnya nama puncak bukit, sungai, jurang, dan

sebagainya. Keterangan mengenai hal ini dapat diketahui dgn membaca

keterangan pada peta atau mungkin bertanya ke

pada penduduk.

Langkah selanjutnya adalah orientasi peta. Orientasi peta adalah meng Utarakan

peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan benatng alam yang

sebenarnya kita hadapi. Langkah langkah dalam orientasi peta :

a. Dengan kompas prisma

1. Letakkan peta pada bidang datar

2. Bentangkan kompas di atas peta

3. Himpitkan garis rambut pada kompas dan takik pada cincin jempol dengan sumbu

Y peta

4. Geser/ putar putarkan peta tanpa posisi kompas, sampai jarum kompas dengan

garis rambut sejajar dengan sumbu Y Peta.

b. Dengan kompas silva

1. Letakkan peta pada bidang datar

2. Setel piringan kompas dengan pembagian derajat pada posisi 0°, kemudian

letakkan di atas peta

Page 3: Dasar dasar peta kompas

3. Himpitkan tanda panah penyesuai, garis penyesuai, garis bantu, sehingga sejajar

dengan sumbu Y peta.

4. Geser/ putar-putarkan peta tanpa merubah posisi kompas sampai jarum kompas

dengan tanda panah penyesuai sejajar dengan sumbu Y peta.

Bila semua tahapan tersebut telah dilakukan dengan benar, berarti peta telah

terorientasi.

 

4. Memahami Cara Plotting di Peta

Plotting adalah

 Menggambar atau membuat titik di peta

 Membuat garis di peta

 Menggambar / membuat tanda tanda tertentu di peta Plotting berguna untuk

membantu kita dalam membaca peta.

Contoh cara plotting di peta:

T•846

1301

Regu Wana Demit berada pada posisi

koordinat di titik A (3986:6360) + 1400 m

dpl. SMC memerintahkan regu Wana

Demit Agar menuju Koordinat

T(402D:6268)

 

+ 1301 m dpl.

 

Langkah langkah dalam plotting di peta :

1. Plotting koordinat T di peta dengan

menggunakan konektor.

Pembacaan koordinat dimulai dari sumbu X

dulu, setelah itu baru sumbu Y. (X ; Y).

 

T ( 4020 : 6286 )

 

 

Page 4: Dasar dasar peta kompas

2. Plotting sudut peta dari A ke T

 Tarik garis dari A ke T

 Ukur besar sudut A ke T dari titik A ke arah garis

AT dengan busur derajat/ kompas orientasi

 Pembacaan sudut menggunakan sistem

Azimuth (0-360°) searah putaran jarum jam.

Sudut ini berguna untuk mengorientasi arah dari

A ke T.

 

3. Interpretasi peta untuk menentukan lintasan

yang efisien dari A menuju T.

Interpretasi ini dapat berupa garis lurus atau

berkelok-kelok mengikuti bentuk jalan setapak, bentuk alur sungai ataupun punggungan.

Harus di pahami betul bentuk garis-garis contour.

 

4. Plotting lintasan dan memperkirakan waktu tempuhFaktor-faktor yang mempengaruhi

waktu tempuh:

         Kemiringan lereng

         panjang lintasan

         keadaan dan kondisi medan ( hutan lebat, semak berduri, gurun pasir, ataupun

berbatuan).

         Keadaan cuaca rata-rata

         Waktu pelaksanaan ( pagi,siang,atau malam)

         kondisi fisik dan mental serta perlengkapan yg dibawa

 

5. Bergerak dari A menuju ke T

Catatan : sebelum bergesak biasakan melakukan check ulang segala kondisi yang ada.

 

 

Vivat et Floreat '

Page 5: Dasar dasar peta kompas

 

kompas prima

nama bagian-bagiannya

1. kotak kompas dengan pembagian arah angin dan cincin karet

2. kaca kompas yg dapat diputar dengan pembagian derajat

3. pelat yg bercahaya dengan garis tanda dan garis rambut

4. garis petunjuk yg bercahaya

5. lingkaran kompas dengan pembagian derajat dan jarum kompas yg bercahaya

6. gelang kaca dari tembaga

7. tutup kompas dengan kaca, garis rambut, garis tanda yg bercahaya di bibir

pelindung

8. pelindung kaca

9. sekrup pengapit

10. prisma yg dapat disetel, dengan lubang tempat melihat dan cincin jempol dengan

takik

 

Page 6: Dasar dasar peta kompas
Page 7: Dasar dasar peta kompas

 

 

 

 

 

 

Orientasi peta dengan kompas prisma