BAB 1 Prinsip dasar peta .pdf

download BAB 1 Prinsip dasar peta .pdf

of 20

Transcript of BAB 1 Prinsip dasar peta .pdf

  • Di jaman yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan

    dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan, pertanian,

    perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang

    wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain. Terlebih untuk peta-peta tematik yang

    sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-

    lebih yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala

    lokal, regional, nasional dan internasional.

    BAB 1:MENGGENAL PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN.

    GEO INFO

    Peta sudah ada sejak zaman

    dahulu . dari zaman ke zaman

    pengetahuan peta semakin

    berkembang . peta paling kuno

    dibuat pada tahun 1418 oleh

    seorang laksamana laut dari cina

    yang bernama Cheng-Ho

    TUJUAN PEMBELAJARAN

    Menggenal prinsip dasar peta dan pemetaan.

  • Pada hakekatnya peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena melalui peta

    seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain. Ide tersebut dapat

    berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, distribusi penduduk, penggunaan

    lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lain-

    lain yang terutama berkaitan dengan aspek keruangan (spasial).

    A. PENGERTIAN PETA

    Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan

    menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai kenampakan jika dilihat

    dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.

    Gambar 1: Contoh gambar peta

    Pengertian peta menurut para ahli :

    a. ICA (International Cartographic Association)

    Peta adalah gambaran unsur-unsur permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan

    permukaan bumi maupun benda-benda angkasa, digambarkan pada bidang datar dan

    diperkecil (diskalakan).

    b. Menurut Aryono Phihandito (1988)

    Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada

    bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

  • c. Menurut Erwin Raisz (1948)

    Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil

    seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan

    ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelasan .

    d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)

    Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan,

    merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada

    tahapan dan tingkatan pembagunan .

    B. KLASIFIKASI PETA

    1. Berdasarkan skala

    Peta kadaster, berskla 1 : 100 1 : 5.000

    Peta skala besar, berskala 1 : >5.000 - 1 : 250.000

    Peta skala sedang, berskala 1 : >250.000 - 1 : 500.00

    Peta skala kecil, beskala 1 : > 500.000 - 1 : 1.000.000

    Peta geografi, berskla 1 : > 1.000.000

    2. Berdasarkan Isinya

    Peta umum : peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu

    daerah yang dipetakan. Contoh : peta topografi, peta dunia.

    Gambar 2: contoh gambar peta umum.

  • Peta khusus/ tematik : peta yang hanya menggambarkan kenampakan tertentu

    saja atau menggambarkan satu aspek saja. Contoh peta kepadatan penduduk, peta

    geologi, peta navigasi, peta pariwisata, peta kontur dll.

    3. Berdasarkan bentuk

    Peta foto : yang dihasilkan dari mosaik foto udara/foto yang dilengkapi garis

    kontur, nama, dan legenda.

    Peta garis : peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam

    bentuk titik, garis, dan luasan. Mislnyal: peta rupa bumi (topografi), peta tematik.

    C. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta

    Fungsi:

    Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam.

    hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi).

    Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak

    di atas permukaan bumi).

    Memperlihatkan bentuk (benua, negara, provinsi, gunung, lembah, dll).

    Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikan

    di atas peta, melalui media simbol.

    Tujuan pembuatan peta :

    Untuk komunikasi informasi ruang.

    Untuk menyimpan informasi.

    Untuk membantu pekerjaan: konstruksi jalan, navigasi, perencanaan, media

    pembelajaran.

    Untuk membantu dalam suatu desain, misal: desain tata ruang wilayah, jalan.

    Untuk analisis data spatial, misalnya: perhitungan volume, evaluasi lahan, dll.

    Peta khusus

  • D. KOMPONEN-KOMPONEN PETA

    a. Judul Peta

    Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian

    atas peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang

    digambarkan oleh peta tersebut.

    b. Orientasi Peta/ Penunjuk Arah

    Orientasi peta merupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada umumnya peta

    berorientasi Utara, diletakkan di sudut kanan atas atau tempat lain yang kosong.

    Gambar 4: contoh gambar orientasi peta

    Sumber : www.andimanwno.wordpress.com

    Judul peta yang benar harus memuat tema dan lokasi. Tulislah lima contoh judul peta.

    Kerjakan dalam buku tugas Anda dan presentasikan.

  • c. Skala

    Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan

    jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Skala peta dicari dengan menggunakan

    rumus berikut:

    Gambar 5: contoh gambar skala peta

    Sumber : www.perpustakaancyber.blogspot.com

  • d. Legenda/keterangan.

    Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan penjelasan tentang

    simbol-simbol yang terdapat pada peta.

    Gambar 6: contoh gambar legenda

    Sumber : www.belajargeodenganhendri.wordpress.com

    e. Garis koordinat astronomi

    Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat. Biasanya

    terdiri dari garis bujur dan garis lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan

    berapa derajat, berapa menit dan berpa detik.

    f. Lattering/tata tulis

    Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada

    obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis

    dengan huruf miring.

    g. Sumber dan Tahun pembuatan

    Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik. Sedangkan tahun

    pembuatan sangat penting mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan

    sekarang ataua kemudian ahri akan berubah baik medan yang alami maupun medan

    buatan.

  • h. Inset

    Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan pada

    peta utama. Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.

    Gambar 7: contoh gambar inset

    Sumber : www.andimanwno.wordpress.com

    i. Garis tepi

    Garis tepi berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat

    rangkap dua.

    j. Tata warna

    Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi

    warna adalah sebagai berikut :

    1) membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut.

    2) memberikan kualitas dan kuantitas peta.

    3) keindahan ( estetika).

  • k. Simbol.

    Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di permukaan bumi yang

    terdapa pada peta. Dalam peta, Anda juga akan melihat simbol-simbol yang berguna

    untuk memahami informasi peta. Simbol peta harus memenuhi beberapa persyaratan

    sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat.

    Syarat-syarat simbol peta adalah sebagai berikut:

    a) sederhana.

    b) mudah dimengerti.

    c) bersifat umum.

    Berdasarkan bentuknya simbol peta dapat dibedakan ke dalam tujuh jenis, yaitu

    sebagai berikut :

    (1) Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional,

    seperti simbol kota, pertambangan, dan titik trianggulasi (titik ketinggian)

    tempat dari permukaan laut.

    Gambar 8: contoh Simbol titik

    Sumber : www.tugasgeografi.wordpress.com

    Simbol titik pada peta dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni: simbol piktorial

    dan simbol geometrik.

    Simbol piktorial adalah simbol yang menggambarkan kenampakan geografis,

    khususnya kenampakan budaya (buatan manusia) yang mirip dengan keadaan

    sebenarnya. Misalnya dipergunakan untuk menggambarkan pelabuhan

    laut (gambar jangkar), pelabuhan udara (gambar pesawat terbang), mesjid

    (gambar bulan bintang), rel kereta api, taman, dan lain-lain.

  • Gambar 9: contoh gambar simbol piktorial

    Sumber: www.imammurtaqi.com

    Simbol geometrik adalah simbol yang menggunakan gambar-gambar bangun

    geometrik pada peta, seperti lingkaran, segitiga, persegi panjang, atau

    gabungannya.

    Gambar10 :Contoh simbol geometrik

    Sumber : www.imammurtaqi.com

  • (2) Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis, seperti

    sungai, batas wilayah, dan jalan.

    Gambar 11: contoh gambar simbol garis

    Sumber : www.imammurtaqi.com

    (3) Simbol luasan (area) digunakan untuk menunjukkan ketampakan

    area, seperti rawa, hutan, dan padang pasir.

    Gambar 12: contoh gambar simbol luasan(area)

    Sumber : www.andimanwno.wordpress.com

    (4) Simbol aliran digunakan untuk menyatakan alur dan gerak.

    (5) Simbol batang digunakan untuk menyatakan harga atau membandingkan

    harga atau nilai lainnya.

    (6) Simbol lingkaran digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam

    bentuk persentase.

  • (7) Simbol bola digunakan untuk menyatakan isi. Makin besar simbol

    bola, menunjukkan isi (volume) makin besar dan sebaliknya makin

    kecil bola, berarti isi (volume) makin kecil.

    E. PROYEKSI PETA

    Bumi yang menyerupai sebuah bolah ternyata memperhatikan bentuk

    permukaan yang tidak rata dan beraturan. Proyeksi peta adalah suatu sistem yang

    memberikan hubungan antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta. Permasalahan

    utama dalam proyeksi peta adalah penyajian bidang lengkung permukaan bumi

    kebidang datar. Bidang lengkung tidak dapat dibentangkan menjadi bidang datar

    tanpa mengalami perubahan (distorsi). Cara penggambaran dari bidang lengkung ke

    bentuk bidang datar dilakukan dengan menggunakan rumus matematika. Secara

    umum, proyeksi peta dapat digolongkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik dan

    instrinsik.

    Gambar 13: contoh gambar proyeksi peta

    Sumber : www.geografiuntukmu.blogspot.com

    Jenis-jenis proyeksi :

    Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan : conform, equvalent, dan

    equidistant.

    Berdasarkan kedudukannya sumbu simetris : normal, miring, dan transversal.

    Berdasarkan jenis bidang proyeksi : azimunthal, krucut, dan silinder.

  • F. PEMETAAN

    Proses pemetaan sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat

    seperti kompas, meteran, theodoit,dsb. Pemetaan yang dilakukan dengan cara seperti

    ini dikenal dengan pemetaan terestrial, sementara itu proses pemetaan modern dapat

    dilakukan dengan mengunakan teknologi pengindraan jauh. Pemetaan dengan

    teknologi modern ini akan menghasilkan peta digital.

    Pemetaan adalah kegiatan pemerosesan data survai sampai menyajikannya

    menjadi geo-informasi. Artinya bahwa pemetaan dapat dibuat di laboratorium/ studio

    atau di lapangan. Hal yang perlu di perhatikan dalam pemetaan adalah warna, simbol,

    orientasi, littering, skala dan proyeksi.

    Gambar 14 : contoh gambar pemetaan

    Sumber : www.geoscansurvey.com

    1. Proses Pemetaan

    Dalam proses pembuatan peta harus mengikuti pedoman dan prosedur tertentu

    agar dapat dihasilkan peta yang baik, benar, serta memiliki unsur seni dan keindahan.

    Secara umum proses pembuatan peta meliputi beberapa tahapan dari pencarian dan

    pengumpulan data hingga sebuah peta dapat digunakan. Proses pemetaan tersebut

    harus dilakukan dengan urut dan runtut, karena jika tidak dilakukan secara urut dan

    runtut, tidak akan diperoleh peta yang baik dan benar. Lalu apa dan bagaimana proses

    atau tahap-tahap pemetaaan itu?

    1. Tahap pencarian dan pengumpulan data

    Ada beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data, yaitu:

  • a. Secara langsung

    Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode konvensional yaitu

    meninjau secara langsung ke lapangan dimana daerah tersebut akan dijadikan objek

    dari peta yang dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan cara ini dilakukan

    pengukuran medan menggunakan theodolit, GPS, dan alat lain yang diperlukan serta

    pengamatan informasi ataupun wawancara dengan penduduk setempat secara

    langsung sehingga didapat data yang nantinya akan diolah.

    Dapat pula dilakukan secara fotogrameti, yaitu dengan metode foto udara yang

    dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan bantuan pesawat

    dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat pula menggunakan citra dari

    satelit serta cara-cara lain yang dapat digunakan

    b. Secara tak langsung

    Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau langsung ke

    lapangan melainkan kita hanya mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada

    sebelumnya. misalnya dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah Semarang,

    kita cukup mencari peta administrasi lengkap kota Semarang, kemudian dapat

    diperoleh data pemilikan tanah di Lembaga Pertanahan daerah atau nasional (BPN).

    Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut dengan

    data sekunder, sedangkan peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lain

    disebut sebagai peta dasar.

    2. Tahap pengolahan data

    Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam

    keruangan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan misalnya

    data kualitatif dan data kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan perhitungan

    yang lebih rinci. Langkah selanjutnya yaitu pemberian simbol atau simbolisasi

    terhadap data-data yang ada.

    Dalam tahap akan mudah dengan menggunakan sistem digital komputing karena

    data yang masuk akan langsung diolah dengan software atau aplikasi tertentu

    sehingga data tersebut akan langsung jadi dan siap untuk disajikan.

    3. Tahap penyajian dan penggambaran data

    Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan

    dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan

    menggunakan alat-alat yang fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan

    perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar didapat hasil yang baik.

  • Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer, penggambaran

    peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan peta yang mendukung, misalnya

    ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map Info, dan software lain. Setelah peta

    tergambar pada komputer, kemudian data yang telah disimbolisasi dalam bentuk

    digital dimasukkan dalam peta yang telah di gambar pada komputer, pemberian

    informasi tepi, yang kemudian dilakukan proses printing atau pencetakan peta.

    4. Tahap penggunaan data

    Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap

    ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya pembuatan

    sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya dapat dimengerti

    oleh pengguna atau malah susah dalam dimaknai. Dalam buku Desain dan

    Komposisi Peta Tematik karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa

    tahapan pembuatan peta secara sistematis yang dianjurkan adalah:

    1. Menentukan daerah dan tema peta yang akan dibuat

    2. Mencari dan mengumpulkan data

    3. Menentukan data yang akan digunakan

    4. Mendesain simbol data dan simbol peta

    5. Membuat peta dasar

    6. Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas

    7. Pencetakan peta

    8. Lettering dan pemberian simbol

    9. Reviewing

    10. Editing

    11. Finishing

    GEO INFO

  • Peta adalah suatu gambaran atau

    representasi unsur-unsur ketampakan

    abstrak yang dipilih dari permukaan

    Bumi, yang digambarkan pada suatu

    bidang datar dan diperkecil dengan

    meng guna kan skala tertentu.

    Langkah-langkah atau prinsip-prinsip

    dalam pembuatan peta, yaitu:

    a. menentukan daerah yang akan

    dipetakan;

    b. membuat peta dasar (base map),

    yaitu peta yang belum diberi simbol;

    c. mencari dan mengklasifikasikan

    (menggolongkan) data sesuai dengan

    kebutuhan;

    d. membuat simbol-simbol yang

    mewakili data;

    e. menempatkan simbol pada peta

    dasar;

    f. membuat legenda (keterangan); dan

    g. melengkapi peta dengan tulisan

    (lettering) secara baik dan benar.

    Untuk memperbesar dan memperkecil

    sebuah peta dapat dilakukan dengan cara

    memperbesar grid, fotokopi, dan

    menggunakan alat pantograf.

    Ada beberapa hal yang perlu diketahui

    dalam membaca peta antara lain:

    a. isi peta dan tempat yang

    digambarkan, melalui judul;

    b. lokasi daerah, melalui letak garis

    lintang dan garis bujur;

    c. arah, melalui petunjuk arah

    (orientasi);

    d. jarak atau luas suatu tempat di

    lapangan, melalui skala peta;

    e. ketinggian tempat, melalui titik

    trianggulasi (ketinggian) atau melalui

    garis kontur;

    f. kemiringan lereng, melalui garis

    kontur dan jarak antara garis kontur

    yang berdekatan;

    g. sumber daya alam, melalui

    keterangan (legenda);

    h. ketampakan alam, seperti relief,

    pegu nungan atau gunung, lembah atau

    sungai, jaringan lalu lintas, dan

    persebaran kota. Ketampakan alam ini

    dapat diketahui melalui simbol-simbol

    peta dan keterangan peta.

    Peta dapat bermanfaat dalam

    menentukan lokasi industri yang

    strategis dan jenis tanaman tertentu yang

    cocok ditanam di lahan pertanian.

  • I. PILIHAN GANDA

    Pilih jawaban yang paling benar dengan cara memberikan tanda silang pada huruf a, b, c, atau

    d.

    1. Peta dikatakan baik apabila dapat memberikan informasi suatu lokasi atau posisi yang

    sebenarnya di lapangan, untuk itu peta tersebut harus tercamtum

    a. Koordinat geografis

    b. Inset peta

    c. Koordinat UTM

    d. Semua benar

    2. Apabila kita akan membuat/menggambar peta suatu desa tertentu, maka sumber peta

    dasar yang akan digunakan sebaiknya berskala sekurang-kurangnya..

    a. 1 : 250.000

    b. 1 : 500.000

    c. 1 : 25.000

    d. 1 : 10.000

    3. Jika diketahui sebuah peta berskala 1 : 500.000, dan jarak antara kota A B dipeta

    tersebut adalah 7,5 cm, berapa jarak sebenarnya antara kota A B tersebut?

    a. 375 km

    b. 75,3 km

    c. 35,7 km

    d. 37,5 km

    SOAL SOAL

  • 4. Jika diketahui jarak lengkung 1 paralel di permukaan bumi adalah 110,56 km (111

    km). Sedangkan jarak 1 di peta diukur dengan penggaris 1,5 cm. Berapa skala peta

    tersebut?

    a. 1 : 7.400.000

    b. 1 : 4.700.000

    c. 1 : 47.000.000

    d. 1 : 74.000

    5. Yang bukan merupakan komponen peta adalah .........

    a. skala

    b. simbol

    c. proyeksi

    b. garis tepi

    II. URAIAN

    1. Jelaskan perbedaan proyeksi apabila ditinjau dari sifat-sifat asli yang dipertahankan!

    2. Sebutkan langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta!

    3. Bagaimana langkah-langkah dalam memperbesar dan memperkecil sebuah peta?

    4. Tentukan skala petanya jika diketahui jarak antara titik A dan titik B di peta 2,5

    sedangkan jarak sesungguhnya adalah 50 km!

    5. Berikan contoh-contoh fenomena yang menggunakan simbol titik, simbol garis dan

    simbol area!

  • Aryono Prihandito. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT. Mitra Widya.

    Maulana,puri. 2013. Peta dan pemetaan (online),

    (http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/peta-dan-pemetaan-pengertian-

    analisis-grafik-ruang-lingkup.html, Diakses tanggal 25 mei 2013).

    MurtaqI,imam. 2012.komponen

    peta(online),(http://www.imammurtaqi.com/2012/04/komponen-peta.html. Diakses

    tanggal 25 mei 2013).

    Utomo. 2011.prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan(online),

    (http://utomogeo83.wordpress.com/2011/05/24/prinsip-prinsip-dasar-peta-dan-

    pemetaan/, Diakses tanggal 25 mei 2013).

    www.Physicalgeogrphy.net.

    DAFTAR PUSTAKA