Dasar Dasar Clamping

17
Dasar-dasar Clamping Workholder Politeknik purbaya 2007

Transcript of Dasar Dasar Clamping

Page 1: Dasar Dasar Clamping

Dasar-dasar Clamping Workholder

Politeknik purbaya2007

Page 2: Dasar Dasar Clamping

Workholder

• Workholder memeiliki dua makna tergantung dari sistem yang ditinjau:

– Umum: bagian peralatan produksi yang berfungsi menahan/memegang benda kerja (termasuk jig dan fixture)

– Clamping: bagian jig/fixture yang berfungsi mencekam benda kerja sehingga posisi benda kerja tidak berubah selama proses pemesinan

• Kondisi yang harus dipenuhi dalam workholding/ pencekaman:

– Cukup kuat untuk memegang benda kerja dan menahan pergeseran benda kerja

– Tidak merusak/mendeformasi benda kerja

– Menjamin loading dan unloading benda kerja dengan cepat

• Untuk mendesain pencekaman yang baik desainer harus memahami dasar-dasar pencekaman dan peralatan yang umum digunakan

Page 3: Dasar Dasar Clamping

Aturan Dasar Clamping

• Posisi klem– Selalu bersentuhan dengan benda kerja pada posisi yang rigid– Untuk menghindari defleksi benda kerja harus ditahan

menggunakan alat bantu– Klem harus diletakkan sedemikian sehingga tidak mengganggu

pergerakan pahat– Klem harus diletakkan sedemikian sehingga operator dapat

bekerja dengan mudah dan aman

Page 4: Dasar Dasar Clamping

• Gaya pemotongan– Manfaatkan gaya pemotongan untuk membantu

pencekaman– Resultan gaya pemotongan diarahkan ke lokator

sehingga mengurangi gaya pencekaman yang dibutuhkan

Aturan Dasar Clamping

Page 5: Dasar Dasar Clamping

• Gaya pencekaman

– Gaya pencekaman adalah gaya yang dibutuhkan untuk menjaga posisi benda kerja selama proses pemesinan.

• Besarnya gaya pencekaman tergantung dari besarnya gaya pemotongan dan cara peletakan benda kerja relatif terhadap pahat

• Gaya pencekaman hanya cukup untuk menahan benda kerja ke lokator. Gaya total harus ditahan oleh lokator

Aturan Dasar Clamping

Page 6: Dasar Dasar Clamping

• Strap clamp– Mekanisme kerja seperti tuas/pengungkit– Berdasarkan posisi tuas, dibagi ke dalam tiga kelas; kelas

pertama, kedua, dan ketiga– Gaya yang diterima benda kerja dan gaya yang

dibutuhkan sebanding dengan posisi tuas, karena itu pemilihan posisi tuas menjadi faktor yang sangat penting

– Dapat digerakkan manual maupun secara mekanis

Jenis Klem

Page 7: Dasar Dasar Clamping

• Jenis-jenis strap clamp

Jenis Klem

Page 8: Dasar Dasar Clamping

• Lever classes of strap clamps

Jenis Klem

• Posisi pengencang (fastener)

Page 9: Dasar Dasar Clamping

• Screw clamp

– Menggunakan bentuk ulir

– Keuntungan: pemakaian tak terbatas, biaya rendah, desain sederhana

– Kerugian: kecepatan operasi yang rendah

Jenis Klem

Page 10: Dasar Dasar Clamping

• Dikembangkan bentuk lain yang mengurangi kerugian screw clamp

– Swing clamp; mengkombinasikan ulir dengan lengan ayun

– Hook clamp; swing clamp dalam ukuran kecil

– Quick-acting knob

Jenis Klem

Page 11: Dasar Dasar Clamping

• Cam-action clamp– Menggunakan cam untuk mencekam

Jenis Klem

Page 12: Dasar Dasar Clamping

• Wedge clamp (baji / incline plane)

– Menggabungkan prinsip baji dengan cam

Jenis Klem

Page 13: Dasar Dasar Clamping

• Toggle-action clamp

– Memiliki empat aksi/pola pencekaman;

• hold down,

• squeeze,

• pull,

• straight line

Jenis Klem

Page 14: Dasar Dasar Clamping

• Power clamping

– Gaya manual diganti dengan mekanis

– Tenaga: hydraulic, pneumatic atau air-to-hydraulic booster

– Keunggulan: tekanan dapat dikendalikan & kecepatan clamping

Jenis Klem

Page 15: Dasar Dasar Clamping

• Chuck dan Vise

– Tersedia dalam bentuk standar

– Mengurangi biaya dan waktu pembuatan

Jenis Klem

Page 16: Dasar Dasar Clamping

• Klem non mekanis

– Digunakan untuk kondisi yang ekstrem dalam hal ukuran, bentuk, atau kemungkinan distorsi

– Jenis utama: magnetic dan vaccum chuck

Jenis Klem

Page 17: Dasar Dasar Clamping

• Digunakan untuk proses klem bentuk rumit atau klem jamak

Klem Khusus