Dasar Dasar Akida Islam

45
TUGAS AKHIR PENGANTAR PENDIDIKAN NAMA : M . JAGAD BAITULLAH KELAS : I B JURUSAN : Bahasa dan Sastra Indonesia SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN( STKIP) MUHAMMADIYAH PAGARALAM i

Transcript of Dasar Dasar Akida Islam

Page 1: Dasar Dasar Akida Islam

TUGAS AKHIR

PENGANTAR PENDIDIKAN

NAMA : M . JAGAD BAITULLAH

KELAS : I B

JURUSAN : Bahasa dan Sastra Indonesia

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN( STKIP)

MUHAMMADIYAH PAGARALAM

TAHUN 2012-2013

i

Page 2: Dasar Dasar Akida Islam

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas rahmat dan

hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah

Pendidikan Islam, dengan judul Dasar-Dasar Akidah Islam.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita,

yaitu Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari alam kebodohan

menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekaran ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

HARAPAN BAKTI

ii

Page 3: Dasar Dasar Akida Islam

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1

1.3 Tujuan ........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

2.1. Dasar Aqidah islam...............................................................................2

2.2 Dasar-dasar Akidah Islam....................................................................10

2.3 . Tujuan akidah islam...............................................................................13

2.4. Hubugan Iman, Islam Dan Ikhsan........................................................14

2.5 Sebab-Sebab Penyimpangan dari Akidah yang Benar......................16

2.7 Kedudukan Akidah yang Benar...........................................................21

2.8 Tujuan Aqidah Islami ..........................................................................23

BAB III PENUTUP ........................................................................................26

3.1 Kesimpulan ................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................27

iii

Page 4: Dasar Dasar Akida Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [- �ْع�ِق�ُد�- َي َع�ِق�ُد�

[َع�ِق�ُد artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah

menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan

diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat

digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain

disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati

membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang

menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah

adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang

bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai

sumber keyakinan yang mengikat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dapat

dirumusakan sebagai berikut :

1. Jelaskan apakah yang Dasar Aqidah islam ?

2. Jelaskan Dasar-dasar Akidah Islam ?

3. Apakah Tujuan akidah islam ?

4. Bagaimanakah Hubugan Iman, Islam Dan Ikhsan ?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini untuk emahami dasar aqidah islam, serta

tujuan dari aqidah islam dan untuk memenuhi tugas mata kuliah AIK I

1

Page 5: Dasar Dasar Akida Islam

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Dasar Aqidah islam

Akidah menurut bahasa adalah berasal dari kata Al-’aqdu yang berarti

ikatan, At-Tausiku yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, Al-

Ihkamu artinya mengukuhkan/ menetapkan, dan Ar-Robtu biquwwah yang berarti

meningkat yang kuat.

Menurut istilah, akidah islam adalah ajaran tentang kepercayaan yang

teguh terhadap ajaran yang meliputi kemaha Esaan Allah SWT (tauhid) dan segala

ajaranya, yang tercakup kedalam rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah

SWT, iman kepada malaikat,iman kepada kitab, iman kepada rasul, iman kepeda

hari kiamat, dan iman kepada qohdo dan qodhar.

Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa dasar akidah islam adalah rukun

iman yang enam. Yaitu: iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada

rasul, iman kepada kitab, iman kepada hari kiamat, iman kepada Qodho (takdir

baik) dan Qodhar (takdir buruk)

1. Beriman kepada Allah SWT

Akidah yang mendasar adalah beriman kepada Allah, beriman kepada

Allah berarti keyakinan teguh akan wujud Allah, bahwasanya dia adalah Rabb dan

pemilik segala sesuatu, hanya Dia sang pencipta dan hanya dia yang berhak

disembah (diibadahi) tidak ada sekutu baginya.ungkapan pada kata tauhi,

(laailaahaillallah), pada kata ilah, tidak hanya mengandung kataTuhan, akan tetapi

2

Page 6: Dasar Dasar Akida Islam

juga mengandung makna”yang ditaati”. Oleh karenanya berakidah tauhid tidak

hanya mengakui adanya Allah yang Esa, yang menciptakan segala sesuatu, akan

tetapi harus juga taat kepada apa yang diperintahkan dan apa yang dilarangnya.

Tauhid adalah ajaran yang dibawak oleh para Nabi mulai Nabi Adam As sampai

pada nabi Muhammad Saw. Ajaran yang dibawa nabi semuanya adalah ajaran

tauhid, yaitu agar semua manusia agar menyembah kepada Allah dengan tidak

mempersekutukanya.Dialam ini tidak ada yang panatas dijadikan sebagai tuhan

selain Allah. alQur’an menegaskan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa

orang yang mempersekutukanNya;

Artinya; Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia

mengampuni dosa selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendakinya. Barang

siapa yang mempersekutukan Allah maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa

yang besar.(Q.S An-Nisa; 48)

Allah adalah tuhan sekalian alam hanya Allahlah yang Esa, tidak pernah

mempunyai anak dan tidak pernah beranak, serta tidak ada sesuatu apapun yang

sama dengan dia, sebagaimana ditegaskan dala Qur’an Surat Al-Iklhas;

3

Page 7: Dasar Dasar Akida Islam

Artinya; Katakanlah Dialah Allah yang maha Esa. Allah SWT tuhan yang

bergantung pada tiap-tiap sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan dia (Q.S al-Ikhlass; 1-4).

Jika diantara langiot dan bumi ini ada tuhan selain Allah maka keduanya

antara langit dan bumi ini akan hancur binasa.

2. Beriman kepada para malaikat

Malaikat adalah mahluk ghoib ciptaan Allah yang di ciptakan dari cahaya,

mereka dianugrahkan sifat kepatuhan, dan selalu taat kepada Allah atas apa yang

telah Allah perintahkan kepadanya, oleh karena itu malaikat tidak pernah durhaka

atas apa yang telah aAllah perintahkan kepadanya.

Allah berfirman;

Artinya; ”malaikat itu tidak mendurhakai Allahterhadap apa yang diperintahkan

4

Page 8: Dasar Dasar Akida Islam

kepadanya dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Q.S; At-

tahrim: 6)

Beriman kepada malaikat cukup dnagan hal-hal sebagai berikut;

a) Beriman dan mempercayai akan wujudya(keberadaan) mereka.

b) Beriman dan mempercayai para malaikat yang telah diajarkan namanya kepada

kita, yaitu 10 malaikat. Sedangkan para malaikat yang kita tidak mengetahui

namanya, maka kita hanya mengimani secara menyeluruh.

c) Beriman kepada sifat-sifat malaikat, misalnya ketika malaikat jibril

menyampaikan wahyu kepada Nabi, malaikat itu dengan izin Allah bisa berubah-

rubah.

d) Beriman dan mempercayai tugas-tugas yang nereka lakukan. Seperti

menyampaikan wahyu, mencatat amal baik dan buruk manusia, menanyai mayat

dalam kubur, menjaga pintu neraka, menjaga pintu surga, menyabut nyawa dan

meniup terompet sangkakala, dan lain sebagainya.

3. Beriman kepada kitab-kitab Allah

Beriman kitab kepada kitab-kitab Allah SWT adalah meyakini dengan

sebenar-benarnya bahwa Allah SWT memiliki kitab-kitab yang diturunkan-Nya

kepada para nabi dan rasul-Nya; yang benar-benar merupakan kalam

(firman,ucapan)-Nya.Kitab-kitab itu adlah cahaya dan petunjuk dari Allah

SWT.Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT:

5

Page 9: Dasar Dasar Akida Islam

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman,tetaplah beriman kepada Allah SWT,

rasul-Nya dan kitab-Nya yang diturunkan kepada rasul-Nya,serta kitab-kitab yang

diturunkan kepada nabi sebelumnya.barang siapa yang ingkar terhadap Allah,

malaikat-malaikatNya, kitab-kitabny, rasul-rasulNya, dan hari akhir, maka

sesungguhnya orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S An-nisa;136)

Alqur’an merupakan kitab penyempurna dari kitab sebelumnya, seluruh

kitab yang dahulu semuanya tergabung dalam kitab alqur’an. Alqur’an adalah

kalam Allah yang diturunkan, bukan makhluk, akan tetapi berasal dari Allah dan

akan kembali kepadanya.

Beriman kepada kitab Allah SWT mengandung empat unsur, yaitu:

a) mengimani kepada kitab-kitab itu benar-benar diturunkan dari Allah.

b) Mengimani kitab-kitab yang sudah kita kenali, seperti Al-Qur’an, taurad, injil,

dan zabur.

c) Membenarkan berita yang ada didalam alqur’an dan kitab-kitab yang terdahulu

yang tidak bertentangan dengan Alqur’an.

6

Page 10: Dasar Dasar Akida Islam

d) Tunduk dan mengerjakan apa yang diperintahgkan didalam alquran dan apa

yang dilarang oleh alqur’an, karena perintah bdan larangan yang ada didalam

alqur’an itu adalah perintah dan larangan Allah SWT.

4. Beriman kepadapara nabi dan Rasul

Rasul adalahsetiap orang yang mendapat wahyu agama dan mendapat

perintah untuk menyampaikanya. Nabi yang pertama adalah Adam As, dan yang

terahir adalah nabi Muhammad Saw.

Allah SWT beer firman;

Artinya; hatakanlah hai orang-orang mukmin. Kami beriman kepada Allah SWT

dan apa yang diturunkan kepada kami dan apayang ditrurunkan kepada Ibrahim,

Ismail, Ishak, yaqub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dab

Isa serta apa yng diberikan kepada nabi-nabi dari tuhannya. Kami yidak

membedakan seorangpun diantara merekadan kami hanya tunduk dan patuh

kepada-Nya.(QS. Al-Baqarah; 136)

7

Page 11: Dasar Dasar Akida Islam

Allah SWT selalu mengutus nabi dan rasuluntuk membimbing mereka pada

jalanyaatau yang meneruskan ajaran nabi dan rasul yang diturunkan

sebelumya.para rasul Allah SWT adalah manusia biasa, akan tetapi dia adalah

manusia terbaik dan pilihan Allah. Para nabi dan rasul mendapat derajat nabi dan

rasul bukan dengan usaha mereka akan tetapi Allahlah yang mengangkat derajat

mereka.

Beriman kepada nabi dan rasul meliputi hal-hal sebagai berikut;

a) mempercayai bahwa kerasulan mereka adalah benar, dan barang siapa yang

menginkari salah satu dari mereka berarti orang tersebut mengingkari seluruh nabi

dan rasul.

b) Membenarkan berita-berita yang sahih tentang mereka

c) Mengamalkan ajaran (syariat) rasul yang terahir dari mereka, yaitu rasul yang

diutus kepada setiap umat manusia, yaitu nabi Muhammad Saw.

5. Beriman Kepada Hari Kiamat

Hari kiamat adalah hari dimana Allah SWT menghancurkan manusia

danseluruh ciptaanya dan membangkitkan manusia kembali untuk dihisab dan

diberi balasan. Sesudah terjadinya hari kiamat, maka ditetapkan golongan ahli

surga dan ahli neraka. Allah SWT berfirman;

8

Page 12: Dasar Dasar Akida Islam

Artinya; maka apabila sekali sangkakala ditiup, dan diangkatlah bumi dan

gunung-gunung, lalu keduanya dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada

hari itu terjadilah kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit

menjadi lemah. (QS. Al-Haqqah; 13-16)

Makna beriman kepada hari kiamat adalah percaya dan membenarkan

dengan keyakinan yang pasti akan datangnya dan beramal salah untuk

menghadapinya.

Beriman kepada hari kiamat meliputi empat hal yaitu;

a) Beriman dan mempercayai akah adanya kebangkitan sesudah kematian.

b) Percaya akan adanya balasan atas semua perbuatan, sebagaimana Allah

jelaskan dalam Qur’an surat Al-Zalzalah ayat 7-8;

c) Beriman dan mempercayai akan adanya surga dan neraka.

d) Beriman kepada sesudah terjadsinya kematian, yaitupertanyaan malaikat

sesudah sesorang dikubur dan azab kubur.

6. Beriman Kepada Takdir (Qada Dan Qadar) Takdir adalah ketetapan Allah

terhadap alam semesta, pencatatan dan kehendaknya, dan penciptaan dari segala

sesuatu tersebut. Allah SWT berfirman;

9

Page 13: Dasar Dasar Akida Islam

Artinya; tiada bencanapun yang menimpa bumi dan (tidak pula) dirimu sendiri

melainkan sudah tertulis dalam (lauhul mahfuz) sebelum kami ciptakanya.

Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah SWT. (QS. Al-Hadid;

22)

Beriman kepada takdir adalah percaya dan menyakini seyakin-

yakinyabahwa Allah SWt telah mengetahu apa yang sedang dan akan terjadi.

Setiap apa yang terjadi di langit dan bumi ini semuanya tidak pernah terlepas dari

catatanya, termasuk segala perbuatan baik dan buruk manusia.

Oleh karena itu orang-orang yang beriman kepada qada dan qadar mereka

merasakan ketentraman dan kedamaian jiwa.

2.2 Dasar-dasar Akidah Islam

Dasar dari akidah Islam adalah al-Qur’an dan Hadits. Al-Qur’an dan

Hadits/Sunnah Rasul merupakan dua perkara yang diwariskan kepada umat Islam

oleh Nabi Muhamad SAW, untuk dijadikan pedoman hidup umat Islam dalam

kehidupan sehari-hari, dalam segala tingkah laku dan perbuatan.

Adapun penjelasan dari masing-masing dasar aqidah Islam tersebut adalah

sebagai berikut;

1.    Al-Qur’an

Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur’an merupakan dasar

pokok akidah Islam yang paling utama. Al-Qur’an menjelaskan tentang segala hal

yang ada di alam semesta ini, dari yang jelas sampai hal yang ghaib termasuk

masalah-masalah yang berkaitan dengan ajaran pokok tentang keyakinan dan

10

Page 14: Dasar Dasar Akida Islam

keimanan. Sedangkan dasar-dasar akidah yang harus diimani oleh setiap muslim

di antaranya QS an-Nisa/4 : 136

Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-

Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang

Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka

sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. (QS. An- Nisa / 4 :136)

2.          Al-Hadits

Hadits adalah segala ucapan, perbuatan dan takrir (sikap diam) Nabi

Muhammad SAW. Dalam agama Islam, ditegaskan bahwa hadits adalah hukum

Islam kedua setelah Al-Qur'an, baik sebagai sumber hukum dalam akidah ataupun

dalam segala persoalan hidup manusia. Hadits memiliki fungsi sebagai pedoman

yang menjelaskan masalah-masalah yang ditetapkan di dalam al-Qur’an yang

masih bersifat umum.

Setidaknya ada dua alasan bahwa Hadits merupakan pedoman akidah

Islam, yaitu :

11

Page 15: Dasar Dasar Akida Islam

a.       Hadits yang bersumber dari Nabi Muhamad SAW, tidaklah semata-mata

keluar dari hawa nafsu. Akan tetapi semata-mata berasal dari wahyu Allah SWT

Sebagaimana ditegaskan QS. an-Najm/53 :3-5.

Artinya :

“Dan tidaklah mengucapkan dari hawa nafsu. Tetapi yang diucapkan tidak lain

hanya dari wahyu yang diwahyukan. Yang diajarkan kepadanya oleh Jibril yang

sangat kuat”. ( QS. An Najm/53 : 3 – 5 ).

Ayat tersebut berisi peringatan keras kepada orang-orang yang masih

meragukan kebenaran Islam yang beliau sampaikan. Dengan adanya ayat tersebut,

manusia diharapkan untuk memercayai dengan sepenuh hati bahwa apa-apa yang

diucapkan oleh Rasulullah SAW benar-benar berasal dari Allah SWT, bahwa

Rasulullah SAW memiliki sifat shidiq (benar).

b.      Allah SWT telah memberi petunjuk kepada manusia agar mengakui

kebenaran yang disampaikan Rasulullah SAW. Sebagaimana firman-Nya dalam

Q.S. Al-Hasyr/59: 7 yang artinya:

“…apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa

yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah

kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”

Apa-apa yang disampaikan Rasulullah SAW. kepada manusia adalah

petunjuk hidup dari Allah SWT. Termasuk akidah Islam. Oleh karena itu, setiap

12

Page 16: Dasar Dasar Akida Islam

setiap orang yang mengaku beriman kepada Rasul wajib mengikuti akidah yang

diajarkan Rasulullah SAW.

c. Banyak Hadits yang menjelaskan maksud beberapa ayat Al-qur'an yang masih

bersifat global, termasuk masalah akidah Islam. Contohnya Allah swt

berfirman sebagai berikut:

Artinya:“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun …” (Q.S. An-Nisa'/4: 36)

Ayat diatas berisi perintah untuk menyembah Allah saja dan larangan

menyekutukan Dia dengan apa pun, tetapi tidak dijelaskan bagaimana cara

menyembah Allah dan bagaimana pula sikap yang tidak tergolong

mempersekutukan Dia.

Tata cara menyembah Allah dan bentuk-bentuk perbuatan menyekutukan

Allah dapat dipahami melalui hadits Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu,

hadits dapat memperjelas maksud ayat Al-Qur'an.

Di dalam hadits disebutkan bahwa bentuk-bentuk menyekutukan Allah, antara

lain memuja patung, minta tolong kepada roh nenek moyang, dan membuat sesaji

untuk jin dan setan.

2.3. Tujuan akidah islam

Dengan adanya pondasi akidah islam seperti yang telah dipaparkan diatas,tujuan

yang dicapai adalah;

1. Melluruskan dan mengikhglaskan niat dan ibadah kepada Allah SWT. Karena

dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu baginya, tujuan dari ibadah hanya

diperuntukan kepada Nya.

13

Page 17: Dasar Dasar Akida Islam

2. Membebaskan akal dan pikiran dari kosongnya hati.

3. Ketenangan jiwa dan pikiran.

4. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada

Allah SWT. Dasar dari ibadah ini dalah adalah mengimani para rasul mengikuti

jalan merekan yang lurus.

5. Bersungguh-sungguh dalam beramal baik dengan mengharapbalasan dari Allah

SWT, serta menjauhi perbuatan dosa karena takut akan balasanya.

6. Mencintai umat yang kuat serta menjalin rasa kesatuan yang kuat sesama umat,

dan berjuang menegkkan agama Allah.

7. Meraih kebahagiaan dunia dan akherat dengan beramal sholeh demi meraih

pahala dan kemuliaan.

2.4. Hubugan Iman, Islam Dan Ikhsan

Iman, islam, dan ikhsan merupakan suatu bagian yang tidak bisa di

pisahkan antara satu dengan lainya. Hal ini dijelaskan dalam hadis Nabi yang

diriwayatkan ole imam muslim yaitu

Artinya: Dari Umar r.a. beliau berkata ” pada suatu hari ketika kami duduk

didekat Rasulullah SAW tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian

sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari

perjalalan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya.

Kemudian dia duduk dihadapan Nabi, lalu menempelkan kedua lututnya kelutut

Nabidan meletakkan kedua tanganya diatas kedua pahanya kemudian berkata;

”wahai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Islam, Rasulullah menjawab,

14

Page 18: Dasar Dasar Akida Islam

islam yaitu hendaklah kamu mengucapkan tidak ada tuhan yang patut disembah

kecuali Allah, dan sesungguhnya muhammad adalah ututsan Allah, hendaklah

kamu mendirikan sholat, membayar zakat, menunaikan puasa dibulan ramadhan

dan mengerjakan haji jika kamu orang yang mampu, orang itu berkata engkau

benar, kami heran dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkan. Lalu

terangkanlah kepadaku tentang iman. Rasulullah menjawab; hendaklah kamu

beriman kepada Allah, keppada malaikat Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya,

hari akhir, dan hendaklah kamu beriman kepada qada dan qadar, orang tadi

berkata engkau benar, lalu orang itu bertanya lagi; lalu terangkanlah kepadaku

tentang ikhsan, beliau menjawab, hendaklah engkau beribadah seolah-olah engkau

melihatnya, namun jika engkau tidak dapat beribadah seolah-olah melihatnya,

sesungguhnya Ia melihat engkau, orang itu berkata lagi, beritahukanlah kepada

kami tentang hari kiamat, beliau menjawab, orang yang ditanya tidak lebih tahu

dari orang yang bertanya, orang itu kemudian berkata lagi; beritahukanlah

kepadaku tanda-tandanya, beliau menjawab, apabila budak melahirkan tuanya,

dan orang-orang baduwi yang bertelanjang kaki, yang miskin lagi mengembala

domba berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan, kemudian orang itu pergi,

dedang aku tetap tinggal beberapa saat lamanya, lalu nabi bersabda, ”wahai Umar!

Tahukah engkau siapa orang y6ang bertanya itu, aku menjawab, Allah dan

Rasulnyalah yang lebih tahu, lalu beliau bersabda; ”dia adalah Malaikat Jibril

yang yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” (HR. Muslim)

Dari hadis diatas, menunjukan bahwa iman, islam, dan ikhsan, yang semuanya

15

Page 19: Dasar Dasar Akida Islam

disebut ad-din/ agama yang mencakup 3 tingkatan, islam, iman dan ikhsan.

1. Tingkatan islam, yaitu mencakup rukun iman yang lima.

2. Tingkatan iman yaitu mencakup rukun iman yang lima

3. Ikhsan adalah sikap menyembah kepada Tuhanya dengan penuh mengharap dan

keinginan, seolah olah engkau melihatnya, dan inilah derajat ikhsan yang

sempurna, akan tetapi jikAa kita tidak dapat beribadah seakan-akan engkau

melihatnya, maka ibadah kita merasa takut dan cemas akan siksanya, jadi

tingkatan ikhsan mencakup perkara lahir dan batin,

Dari uraian diatas jelas perbedaan antara islam, iman, dan ikhsan yaitu islam adal

perihal ibadah (jasmaniah), iman prihal tentang keyakinan (rohaniah), dan ikhsan

yaitu mencakup kedua-duanya (lahir maupun batin)

2.5 Sebab-Sebab Penyimpangan dari Akidah yang Benar

Penyimpangan dari akidah yang benar adalah sumber petaka dan bencana.

Seseorang yang tidak mempunyai akidah yang benar maka sangat rawan termakan

oleh berbagai macam keraguan dan kerancuan pemikiran, sampai-sampai apabila

mereka telah berputus asa maka mereka pun mengakhiri hidupnya dengan cara

yang sangat mengenaskan yaitu dengan bunuh diri. Sebagaimana pernah kita

dengar ada remaja atau pemuda yang gantung diri gara-gara diputus pacarnya.

Begitu pula sebuah masyarakat yang tidak dibangun di atas fondasi akidah

yang benar akan sangat rawan terbius berbagai kotoran pemikiran materialisme

(segala-galanya diukur dengan materi), sehingga apabila mereka diajak untuk

menghadiri pengajian-pengajian yang membahas ilmu agama mereka pun malas

karena menurut mereka hal itu tidak bisa menghasilkan keuntungan materi.

16

Page 20: Dasar Dasar Akida Islam

Jadilah mereka budak-budak dunia, shalat pun mereka tinggalkan, masjid-masjid

pun sepi seolah-olah kampung di mana masjid itu berada bukan kampungnya

umat Islam. Alangkah memprihatinkan, wallaahul musta’aan (disadur dari At

Tauhid Li Shaffil Awwal Al ‘Aali, hal. 12)

Oleh karena peranannya yang sangat penting ini maka kita juga harus mengetahui

sebab-sebab penyimpangan dari akidah yang benar. Di antara penyebab itu

adalah:

1. Bodoh terhadap prinsip-prinsip akidah yang benar. Hal ini bisa terjadi

karena sikap tidak mau mempelajarinya, tidak mau mengajarkannya, atau

karena begitu sedikitnya perhatian yang dicurahkan untuknya. Ini

mengakibatkan tumbuhnya sebuah generasi yang tidak memahami akidah

yang benar dan tidak mengerti perkara-perkara yang bertentangan

dengannya, sehingga yang benar dianggap batil dan yang batil pun

dianggap benar. Hal ini sebagaimana pernah disinggung oleh Umar bin

Khaththab radhiyallahu ‘anhu, “Jalinan agama Islam itu akan terurai

satu persatu, apabila di kalangan umat Islam tumbuh sebuah generasi

yang tidak mengerti hakikat jahiliyah.”

2. Ta’ashshub (fanatik) kepada nenek moyang dan tetap mempertahankannya

meskipun hal itu termasuk kebatilan, dan meninggalkan semua ajaran yang

bertentangan dengan ajaran nenek moyang walaupun hal itu termasuk

kebenaran. Keadaan ini seperti keadaan orang-orang kafir yang dikisahkan

Allah di dalam ayat-Nya, “Dan apabila dikatakan kepada mereka:

17

Page 21: Dasar Dasar Akida Islam

‘Ikutilah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada kalian!’ Mereka justru

mengatakan, ‘Tidak, tetapi kami tetap akan mengikuti apa yang kami

dapatkan dari nenek-nenek moyang kami’ (Allah katakan) Apakah mereka

akan tetap mengikutinya meskipun nenek moyang mereka itu tidak

memiliki pemahaman sedikit pun dan juga tidak mendapatkan hidayah?”

(QS. Al Baqarah: 170)

3. Taklid buta (mengikuti tanpa landasan dalil). Hal ini terjadi dengan

mengambil pendapat-pendapat orang dalam permasalahan akidah tanpa

mengetahui landasan dalil dan kebenarannya. Inilah kenyataan yang

menimpa sekian banyak kelompok-kelompok sempalan seperti kaum

Jahmiyah, Mu’tazilah dan lain sebagainya. Mereka mengikuti saja

perkataan tokoh-tokoh sebelum mereka padahal mereka itu sesat. Maka

mereka juga ikut-ikutan menjadi tersesat, jauh dari pemahaman akidah

yang benar.

4. Berlebih-lebihan dalam menghormati para wali dan orang-orang saleh.

Mereka mengangkatnya melebihi kedudukannya sebagai manusia. Hal ini

benar-benar terjadi hingga ada di antara mereka yang meyakini bahwa

tokoh yang dikaguminya bisa mengetahui perkara gaib, padahal ilmu gaib

hanya Allah yang mengetahuinya. Ada juga di antara mereka yang

berkeyakinan bahwa wali yang sudah mati bisa mendatangkan manfaat,

melancarkan rezeki dan bisa juga menolak bala dan musibah. Jadilah

kubur-kubur wali ramai dikunjungi orang untuk meminta-minta berbagai

hajat mereka. Mereka beralasan hal itu mereka lakukan karena mereka

18

Page 22: Dasar Dasar Akida Islam

merasa sebagai orang-orang yang banyak dosanya, sehingga tidak pantas

menghadap Allah sendirian. Karena itulah mereka menjadikan wali-wali

yang telah mati itu sebagai perantara. Padahal perbuatan semacam ini

jelas-jelas dilarang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau

bersabda, “Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka

menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai tempat ibadah.” (HR.

Bukhari). Beliau memperingatkan umat agar tidak melakukan

sebagaimana apa yang mereka lakukan Kalau kubur nabi-nabi saja tidak

boleh lalu bagaimana lagi dengan kubur orang selain Nabi ?

5. Lalai dari merenungkan ayat-ayat Allah, baik ayat kauniyah maupun

qur’aniyah. Ini terjadi karena terlalu mengagumi perkembangan

kebudayaan materialistik yang digembar-gemborkan orang barat. Sampai-

sampai masyarakat mengira bahwa kemajuan itu diukur dengan sejauh

mana kita bisa meniru gaya hidup mereka. Mereka menyangka

kecanggihan dan kekayaan materi adalah ukuran kehebatan, sampai-

sampai mereka terheran-heran atas kecerdasan mereka. Mereka lupa akan

kekuasaan dan keluasan ilmu Allah yang telah menciptakan mereka dan

memudahkan berbagai perkara untuk mencapai kemajuan fisik semacam

itu. Ini sebagaimana perkataan Qarun yang menyombongkan dirinya di

hadapan manusia, “Sesungguhnya aku mendapatkan hartaku ini hanya

karena pengetahuan yang kumiliki.” (QS. Al Qashash: 78). Padahal apa

yang bisa dicapai oleh manusia itu tidaklah seberapa apabila dibandingkan

kebesaran alam semesta yang diciptakan Allah Ta’ala. Allah berfirman

19

Page 23: Dasar Dasar Akida Islam

yang artinya, “Allah lah yang menciptakan kamu dan perbuatanmu.” (QS.

Ash Shaffaat: 96)

6. Kebanyakan rumah tangga telah kehilangan bimbingan agama yang benar.

Padahal peranan orang tua sebagai pembina putra-putrinya sangatlah

besar. Hal ini sebagaimana telah digariskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi

wa sallam, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang

tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR.

Bukhari). Kita dapatkan anak-anak telah besar di bawah asuhan sebuah

mesin yang disebut televisi. Mereka tiru busana artis idola, padahal busana

sebagian mereka itu ketat, tipis dan menonjolkan aurat yang harusnya

ditutupi. Setelah itu mereka pun lalai dari membaca Al Qur’an,

merenungkan makna-maknanya dan malas menuntut ilmu agama.

7. Kebanyakan media informasi dan penyiaran melalaikan tugas penting

yang mereka emban. Sebagian besar siaran dan acara yang mereka

tampilkan tidak memperhatikan aturan agama. Ini menimbulkan fasilitas-

fasilitas itu berubah menjadi sarana perusak dan penghancur generasi umat

Islam. Acara dan rubrik yang mereka suguhkan sedikit sekali

menyuguhkan bimbingan akhlak mulia dan ajaran untuk menanamkan

akidah yang benar. Hal itu muncul dalam bentuk siaran, bacaan maupun

tayangan yang merusak. Sehingga hal ini menghasilkan tumbuhnya

generasi penerus yang sangat asing dari ajaran Islam dan justru menjadi

antek kebudayaan musuh-musuh Islam. Mereka berpikir dengan cara pikir

aneh, mereka agungkan akalnya yang cupet, dan mereka jadikan dalil-dalil

20

Page 24: Dasar Dasar Akida Islam

Al Qur’an dan Hadits menuruti kemauan berpikir mereka. Mereka

mengaku Islam akan tetapi menghancurkan Islam dari dalam. (disadur

dengan penambahan dari At Tauhid li Shaffil Awwal Al ‘Aali, hal. 12-13).

2.6 Kedudukan Akidah yang Benar

Akidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci

diterimanya amalan. Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh Allah Ta’ala di dalam

firman-Nya:

“Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya

hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun

dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.” (QS. Al Kahfi: 110)

Allah ta’ala juga berfirman,

21

Page 25: Dasar Dasar Akida Islam

“Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu:

Sungguh, apabila kamu berbuat syirik pasti akan terhapus seluruh amalmu dan

kamu benar-benar akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS. Az

Zumar: 65)

Ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan diterima apabila

tercampuri dengan kesyirikan. Oleh sebab itulah para Rasul sangat

memperhatikan perbaikan akidah sebagai prioritas pertama dakwah mereka. Inilah

dakwah pertama yang diserukan oleh para Rasul kepada kaum mereka;

menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan penyembahan kepada selain-

Nya.

Hal ini telah diberitakan oleh Allah di dalam firman-Nya:

“Dan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang

menyerukan ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut (sesembahan selain Allah)’”

(QS. An Nahl: 36)

Bahkan setiap Rasul mengajak kepada kaumnya dengan seruan yang serupa yaitu,

“Wahai kaumku, sembahlah Allah. Tiada sesembahan (yang benar) bagi kalian

22

Page 26: Dasar Dasar Akida Islam

selain Dia.” (lihat QS. Al A’raaf: 59, 65, 73 dan 85). Inilah seruan yang

diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu’aib dan seluruh Nabi-Nabi kepada

kaum mereka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menetap di Mekkah sesudah beliau diutus

sebagai Rasul selama 13 tahun mengajak orang-orang supaya mau bertauhid

(mengesakan Allah dalam beribadah) dan demi memperbaiki akidah. Hal itu

dikarenakan akidah adalah fondasi tegaknya bangunan agama. Para dai penyeru

kebaikan telah menempuh jalan sebagaimana jalannya para nabi dan Rasul dari

jaman ke jaman. Mereka selalu memulai dakwah dengan ajaran tauhid dan

perbaikan akidah kemudian sesudah itu mereka menyampaikan berbagai

permasalahan agama yang lainnya (lihat At Tauhid Li Shaffil Awwal Al ‘Aali, hal.

9-10).

2.7 Tujuan Aqidah Islami

Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang

teguh, yaitu :

1.  Untuk mengihlaskan niat dan ibadah kepada AllahI semata. Karena Dia

adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagiNya, maka tujuan dari ibadah

haruslah diperuntukkan hanya kepadaNya.

2.  Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari

kosongnya hati dari akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari

akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta menyembah

23

Page 27: Dasar Dasar Akida Islam

materi yang dapat di indera saja dan adakalanya terjatuh pada berbagai

kesesatan akidah dan khurafat.

3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang

dalam pikiran. Karena akidah ini akan menghubungkan orang mukmin

dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang mengatur,

Hakim yang membuat tasyri'. Oleh karena itu hatinya menerima takdir-

Nya, dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak mencari pengganti yang

lain

4.  Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah

kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena diantara dasar

akidah ini adalah mengimani para Rasul, dengan mengikuti jalan mereka

yang lurus dalam tujuan dan  perbuatan.

5. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan

kesempatan beramal baik, kecuali digunakannya dengan mengharap

pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan rasa

takut dari siksa. Karena diantara dasar akidah ini adalah mengimani

kebangkitan serta balasan terhadap seluruh perbuatan.

"Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (sesuai) dengan

yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka

kerjakan." (QS. Al An'am : 132). Nabi Muhammad SAW juga

menghimbau untuk tujuan ini dalam sabdanya :

"Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah

24

Page 28: Dasar Dasar Akida Islam

daripada orang mukmin yang lemah. Dan  pada masing-masing terdapat

kebaikan. Bersemangatlah terhadap sesuatu yang berguna bagimu serta

mohonlah  pertolongan dari Allah dan janganlah lemah. Jika engkau

ditimpa sesuatu, maka jaganlah engkau katakan : seandainya aku kerjakan

begini dan begitu. Akan tetapi katakanlah : itu takdir Allah dan apa yang

Dia kehendaki dia lakukan.  Sesungguhnya mengada-ada itu membuka

perbuatan setan." ( HR. Muslim)

6. Menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal

maupun yang murah untuk menegakkan agamanya serta memperkuat

tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan terjadi untuk menempuh

jalan itu. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang

yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-

ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.

Mereka itulah orang –rang yang benar." (QS.  Al Hujurat : 15),

7. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-

individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan kemuliaan.

"Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik lelaki maupun wanita

dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan balasan

kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri

balasan kepada mereka dengan pahala yang paling baik dari apa yang

telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl 97) Inilah sebagian dari tujuan

akidah Islam, Kami mengharap agar Allah merealisasikannya kepada

Kami dan seluruh umat Islam.

25

Page 29: Dasar Dasar Akida Islam

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akidah islam adalah keyakinan yang kuat dan kokoh. akidah islam adalah

ajaran tentang kepercayaan yang teguh terhadap ajaran yang meliputi kemaha

Esaan Allah SWT (tauhid) dan segala ajaranya, yang tercakup kedalam rukun

iman yang enam, yaitu iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat,iman

kepada kitab, iman kepada rasul, iman kepeda hari kiamat, dan iman kepada

qohdo dan qodhar.

26

Page 30: Dasar Dasar Akida Islam

DAFTAR PUSTAKA

Imam Nawawi, 1992. 40 Hadist Pilihan Terjemah Hadist Arba’in Annawawiyah,

Husaini Bandung.Husaini; Bandung

Junaidi Hidayat, KTSP 2008, akidah akhlak Mts kelas 1, Erlangga; Bandung

Departemen agama, 2004 Akidah Akhlak Mda Kelas IV

Al-Ally, 2000; Al-Qur”An Terjemahan,Diponegoro, Bandung

Diposkan oleh akhmad mukhsin di 21.38

27