DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NON...

169
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA (TAHUN 2013-2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : ANGGI SAFITRI NIM 63010150165 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 2019

Transcript of DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NON...

  • PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH

    DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS

    DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI

    VARIABEL MODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH DAN

    BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

    (TAHUN 2013-2017)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    ANGGI SAFITRI

    NIM 63010150165

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    TAHUN 2019

  • ii

    PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH

    DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS

    DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI

    VARIABEL MODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH DAN

    BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

    (TAHUN 2013-2017)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    ANGGI SAFITRI

    NIM 63010150165

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    TAHUN 2019

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

  • viii

    MOTTO

    “Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung

    perihnya kebohodan”

    -Imam Asy-Syafi’i-

    “If You Cannot Find Miracles, Create Your Own Miracles!”

    -Talent Scouting 2018-

    “Biasakan diri untuk menilai sesuatu dari berbagai sudut pandang. Karna suatu

    hal yang baru, datang dari sudut pandang yang baru”

    -Anggi Safitri-

  • ix

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini ku persembahkan untuk:

    Bapak, Ibu, dan Adik ku tercinta. Terima kasih untuk cinta, kasih dan

    sayangnya yang telah diberikan kepadaku selama ini. Terima kasih sudah

    menghantarkan ku sampai sejauh ini, sampai akhirnya aku memperoleh gelar

    sarjana. Beribu maaf dan terima kasih mungkin tidak akan cukup untuk membalas

    semua jasa-jasa yang telah kau berikan. Semoga engkau selalu sehat, dan dapat

    terus membimbingku. Juga semoga Allah senantiasa mempermudah jalanku,

    untuk selalu membahagiakan mu. Aamiin.

    Guru-guru dan Dosen-dosenku. Terima kasih banyak untuk ilmu yang

    diberikan kepadaku karna tanpa ilmu yang kau berikan, aku tidak akan

    mengetahui banyak hal. Semoga berkah dan pahala selalu mengalir untukmu.

    Aamiin.

    Sepupu-sepupuku, Hesti Pratiwi, Isnaeni, Pipit. Terima kasih untuk

    selalu mengoprak-oprak supaya aku lekas menyelesaikan skripsiku. Kalian

    terkadang menyebalkan tapi aku sayang.

    Sahabatku, Linda Kartika Sari, Siti Fauzah, Ulfa Maulida, dan

    Wachidatun Khasanah. Terima kasih untuk canda, tawa, cinta, kasih, dan

    kebersamaannya selama ini. Bahagia sekali bisa mengenal kalian. Mulai dari awal

    semester sampai akhirnya kita pakai toga, selalu bersama. Semoga tetap seperti itu

    yaa. Tetap kompak, saling mendukung, menyemangati, dan mendoakan satu sama

    lain. Sehat, dan sukses selalu untukmu! Jangan lupa, kita punya BeeScrap. Hehe

    Sahabatku, Puji Astuti dan Riza Nindia. Walaupun jarak dan waktu

    membuat kita sulit bertemu, tetapi terima kasih sudah selalu mendoakan,

    mensupport dan menjadi sahabat terbaik. Aku sayang kalian.

    Sahabat Tersarkas ku, M Robby D. Terima kasih untuk setiap kalimat-

    kalimat sarkas yang kau lontarkan kepadaku. Salah satunya, “Kita udahan aja

    temenannya kalau kamu ga bisa nyelesein skripsi dan wisuda tahun ini”. Caramu

    menyemangati memang berbeda. Terkadang menyakiti, tapi ampuh. Thanks ndut!

  • x

    Sahabatku, yang selalu menyebut dirinya sebagai Jagoan. Terima kasih

    untuk selalu mengingatkan, “Gausah ngoyo, pelan-pelan yang penting sampai.

    Nek capek, leren”. Manusia dengan tempat cerita paling menyenangkan. Yang

    disetiap ada waktu ngobrol, tidak pernah lupa bertanya “Gimana? Ada cerita apa

    hari ini?”. Sehat dan sukses selalu yaa!

    Keluarga KKN Posko 156 ku, Siti Sarifah, Anis Ayu Pradina, Dwi Puji

    Rahayu, Tri Kustianingsih, Fuad Syamsul Munir, Edi Prabowo dan Sri

    Widodo. Terima kasih untuk satu setengah bulan kemarin yang sangat kompak

    dan menyenangkan. Dari kalian aku belajar, bahwa menjadi mahasiswa itu bukan

    hanya sekedar duduk dikelas dan mendengarkan. Tapi juga butuh keluar,

    tinggalkan sebentar zona nyaman. Terima kasih untuk kita yang tidak pernah

    menjatuhkan satu sama lain, melainkan saling memotivasi untuk selalu menjadi

    pribadi yang lebih baik. Aku tidak pernah tidak rindu kalian. Lekas bertemu dan

    berkumpul kembali yaa!

    Keluarga TKJ B 2015 yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu. Terima

    kasih untuk motivasi yang secara tidak langsung kalian berikan kepadaku.

    Walaupun sudah jarang bertemu, semoga tetap saling mendoakan. Aku bangga

    bisa menjadi bagian dari TKJ B bersama kalian. Sukses selalu!

    Teman Seperbimbingan ku, Ali Mudhofir. Terima kasih sudah mau

    berjuang bersama-sama dari awal sidang proposal sampai akhirnya skripsi kita di

    ACC. Yang selalu tanya “Mau bimbingan kapan?” “Target revisi selesai kapan?”

    “Ayo ngerjain bareng” dan alhamdulillah, semua target yang kita buat tercapai.

    Sukses terus kedepannya bro!

    Dan terakhir, untuk teman-teman seperjuangan ku. Terima kasih sudah

    selalu menyemangati, berbagi ilmu, diskusi, dan hal-hal menyenangkan lainnya.

    Tetap semangat, jangan mudah menyerah, selalu berdoa dan berusaha. Skripsi itu

    tentang menyatukan niat dan action kita, keduanya harus berjalan beriringan.

    Jangan biarkan mereka jalan sendiri-sendiri. Berat, susah mau sampai. Hehehe

    Fighting!

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillahi rabbil’ alamiin, segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan

    rahmat yang tak ternilai dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    penulisan skripsi dengan judul: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH,

    MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS

    DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL

    MODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN

    RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA (TAHUN 2013-2017). Skripsi ini

    disusun guna memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

    Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,

    dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat

    terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

    kepada:

    1. Prof. Dr. Zakiyyudin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga.

    2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    3. Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga.

  • xii

    4. Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

    meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan mengarahkan

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir.

    5. Seluruh dosen dan staff program studi Perbankan Syariah S1 yang telah

    memberikan ilmu dan segenap pengetahuan serta wawasan.

    6. Kedua orang tua tercinta yang telah membimbing dan memotivasi sehingga

    penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa,

    nasehat, kesabaran dan semangat yang luar biasa.

    7. Sahabat-sahabatku yang selalu mengingatkan dan memberi semangat.

    8. Teman-teman Perbankan Syariah 2015, teman seperjuangan. Terima kasih

    untuk saling menyemangati dan memotivasi satu sama lain.

    9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, terima kasih untuk semangat

    yang selalu diberikan, doa terbaik untuk kita semua.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh

    karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran pada penulisan skripsi ini.

    Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

    umumnya.

    Wassalamualaiakum Wr.Wb.

    Salatiga, 10 Mei 2019

    Penulis

  • xiii

    ABSTRAK

    Safitri, Anggi. 2019. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

    Musyarakah Terhadap Profitabilitas dengan Non Performing Financing

    (NPF) Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia (Tahun 2013-2017). Skripsi.

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah

    IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.

    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah,

    mudharabah, dan musyarakah dengan NPF terhadap profitabilitas yang

    diproksikan oleh ROE dengan NPF sebagai variabel moderasi pada BUS dan

    BPRS selama 5 tahun, serta untuk mengetahui perbedaan tingkat profitabilitas

    pada BUS dan BPRS. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

    sekunder dan bersifat cross section. Data dalam penelitian ini diperoleh dari

    laporan keuangan BUS dan BPRS baik dari masing-masing website maupun yang

    diterbitkan oleh Bank Indonesia. Sampel yang digunakan adalah 10 BUS dan 36

    BPRS. Teknik pengambilan sampel adalah dengan metode purposive sampling.

    Teknik analisis menggunakan uji MRA dan uji mann-whitney.

    Hasil uji MRA menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah tidak

    berpengaruh terhadap profitabilitas pada BUS, pembiayaan murabahah

    berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada BPRS, pembiayaan murabahah

    berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada BUS dan BPRS, pembiayaan

    mudharabah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada BUS, pembiayaan

    mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada BPRS, pembiayaan

    mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada BUS dan BPRS,

    pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada BUS,

    pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada BPRS,

    pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada BUS

    dan BPRS, NPF tidak memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

    profitabilitas pada BUS, NPF tidak memoderasi pengaruh pembiayaan

    murabahah terhadap profitabilitas pada BPRS, NPF memoderasi pengaruh

    pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas pada BUS dan BPRS, NPF tidak

    memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas pada BUS,

    NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas pada

    BPRS, NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

    profitabilitas pada BUS dan BPRS, NPF tidak memoderasi pengaruh pembiayaan

    musyarakah terhadap profitabilitas pada BUS, NPF tidak memoderasi pengaruh

    pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas pada BPRS, NPF tidak

    memoderasi pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas pada BUS

    dan BPRS. Sedangkan hasil uji mann-whitney menunjukkan bahwa ada perbedaan

    yang signifikan mengenai tingkat profitabilitas antara BUS dengan BPRS.

    Kata Kunci: Pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, NPF,

    Profitabilitas dan ROE.

  • xiv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii

    PENGESAHAN ............................................................................................. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................. vi

    PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ........................................................ vii

    MOTTO ......................................................................................................... viii

    PERSEMBAHAN .......................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ................................................................................... xi

    ABSTRAK .................................................................................................... xiii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8

    C. Tujuan Penelitan ................................................................................ 10

    D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 13

    E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 14

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka .................................................................................. 16

    B. Kerangka Teori

    1. Teori Keagenan ........................................................................... 24

    2. Pembiayaan ................................................................................. 26

    3. Pembiayaan Murabahah .............................................................. 28

    4. Pembiayaan Mudharabah ............................................................ 29

    5. Pembiayaan Musyarakah ............................................................. 31

    6. Non Performing Financing .......................................................... 32

    7. Profitabilitas ................................................................................ 33

  • xv

    C. Kerangka Penelitian .......................................................................... 35

    D. Hipotesis ........................................................................................... 36

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .................................................................................. 47

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 47

    C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 48

    D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 49

    E. Definisi Operasional dan Pengukuran

    1. Variabel Dependen ...................................................................... 55

    2. Variabel Independen .................................................................... 56

    3. Variabel Moderasi ....................................................................... 58

    F. Teknik Analisis ................................................................................. 58

    BAB IV ANALISIS DATA

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 65

    B. Statistik Deskriptif ............................................................................. 65

    C. Uji Hipotesis ..................................................................................... 77

    D. Pembahasan ....................................................................................... 104

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 124

    B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 126

    C. Saran ................................................................................................. 127

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Pertumbuhan Lembaga Bank Syariah ............................................. 2

    Tabel 1.2 Perkembangan ROE Pada Bank Syariah ......................................... 2

    Tabel 1.3 Komposisi Pembiayaan BUS dan UUS ........................................... 6

    Tabel 1.4 Komposisi Pembiayaan BPRS ........................................................ 6

    Tabel 2.1 Research Gap ................................................................................. 21

    Tabel 3.1 Daftar Populasi BUS ...................................................................... 49

    Tabel 3.2 Daftar Populasi BPRS .................................................................... 50

    Tabel 3.3 Daftar Sampel BUS ........................................................................ 52

    Tabel 3.4 Daftar Sampel BPRS ...................................................................... 53

    Tabel 3.5 Pengambilan Keputusan Autokorelasi ............................................ 61

    Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif BUS .................................................. 66

    Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif BPRS ................................................ 66

    Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif BUS dan BPRS ................................. 67

    Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas BUS .............................................................. 68

    Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas BPRS ............................................................ 69

    Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas BUS dan BPRS ............................................. 69

    Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas BUS ..................................................... 70

    Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas BPRS ................................................... 71

    Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas BUS dan BPRS .................................... 71

    Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas BUS ................................................ 72

    Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas BPRS .............................................. 73

    Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas BUS dan BPRS ............................... 73

    Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi BUS .......................................................... 74

    Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi BPRS ........................................................ 75

    Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi BPRS Perbaikan ....................................... 75

    Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi BUS dan BPRS ......................................... 76

    Tabel 4.17 Hasil Uji Autokorelasi BUS dan BPRS Perbaikan ........................ 76

    Tabel 4.18 Hasil Uji MRA Persamaan 1 Pada BUS ........................................ 77

    Tabel 4.19 Hasil Uji MRA Persamaan 2 Pada BUS ........................................ 79

  • xvii

    Tabel 4.20 Hasil Uji MRA Persamaan 3 Pada BUS ........................................ 80

    Tabel 4.21 Hasil Uji MRA Persamaan 1 Pada BPRS ...................................... 84

    Tabel 4.22 Hasil Uji MRA Persamaan 2 Pada BPRS ...................................... 85

    Tabel 4.23 Hasil Uji MRA Persamaan 3 Pada BPRS ...................................... 87

    Tabel 4.24 Hasil Uji MRA Persamaan 1 Pada BUS dan BPRS ....................... 90

    Tabel 4.25 Hasil Uji MRA Persamaan 2 Pada BUS dan BPRS ....................... 91

    Tabel 4.26 Hasil Uji MRA Persamaan 3 Pada BUS dan BPRS ....................... 93

    Tabel 4.27 Hasil Uji t Pada BUS .................................................................... 96

    Tabel 4.28 Hasil Uji t Pada BPRS .................................................................. 98

    Tabel 4.29 Hasil Uji t Pada BUS dan BPRS ................................................... 99

    Tabel 4.30 Hasil Uji F Pada BUS ................................................................... 100

    Tabel 4.31 Hasil Uji F Pada BPRS ................................................................. 101

    Tabel 4.32 Hasil Uji F Pada BUS dan BPRS .................................................. 101

    Tabel 4.33 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pada BUS .................................. 102

    Tabel 4.34 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pada BPRS ................................ 102

    Tabel 4.35 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pada BUS dan BPRS ................. 103

    Tabel 4.36 Hasil Uji Mann-Whitney .............................................................. 104

    Tabel 4.37 Hasil Penelitian ............................................................................ 122

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .................................................................... 35

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama

    Islam. Sebagian besar masyarakatnya berkiprah di dunia perdagangan dan

    bisnis. Hal ini tentu dapat mendukung perekonomian di negara Indonesia.

    Banyaknya sektor perdagangan dan bisnis menyebabkan para pebisnis untuk

    berfikir inovatif terhadap usahanya, sehingga dibutuhkan modal yang cukup

    besar untuk kemajuan usaha suatu perusahaan. Kebutuhan modal yang cukup

    besar tidak memungkinkan perilaku usaha mendanai modal yang dibutuhkan

    bagi usahanya secara keseluruhan, oleh karena itu para pelaku usaha mencari

    tambahan modalnya dengan meminjam di Lembaga Keuangan dalam hal ini

    adalah perbankan (Felani, 2017).

    Saat ini, perbankan syariah di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan

    dan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi minat

    masyarakat Indonesia untuk menggunakan bank syariah dan meningkatkan

    peran bank syariah dalam mewujudkan stabilitas ekonomi dan sistem

    keuangan nasional. Berdasarkan statistik perbankan syariah, pertumbuhan

    bank syariah adalah seperti berikut:

  • 2

    Tabel 1.1

    Pertumbuhan Lembaga Bank Syariah

    Lembaga Bank

    Syariah

    Pertumbuhan Bank Syariah per Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017 2018

    Bank Umum Syariah 11 12 12 12 13 14

    Unit Usaha Syariah 23 22 22 21 21 20

    Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah

    163 163 163 166 167 167

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK diolah 2019

    Setelah mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, di tahun 2013-2015

    perbankan syariah justru mengalami tantangan berupa perlambatan

    pertumbuhan yang menyebabkan rendahnya tingkat profitabilitas perbankan

    syariah. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi global yang belum

    menunjukkan pemulihan yang signifikan ditambah dengan tantangan baru

    akibat pergerakan harga minyak.

    Tabel 1.2

    Perkembangan ROE Pada Bank Syariah

    TAHUN PERKEMBANGAN ROE

    2013 21,22%

    2014 16,13%

    2015 14,66%

    2016 16,18%

    2017 19,40%

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah diolah 2019

    Penurunan tingkat profitabilitas yang dalam penelitian ini diukur

    menggunakan Return On Equity (ROE) tanpa diambil sebuah tindakan, akan

  • 3

    berpengaruh terhadap permodalan bank dan kinerja bank dalam mengelola

    dana. Jika ROE rendah, maka akan mengurangi akses bank untuk

    mendapatkan modal baru yang dapat digunakan untuk memperluas dan

    mempertahankan posisi kompetitif di pasar. ROE yang rendah dapat

    membatasi pertumbuhan bank karena peraturan mengharuskan aset (pada

    nilai maksimum) menjadi jumlah tertentu dari modal ekuitas. Apabila bank

    tidak mempunyai modal sendiri yang memadai, maka likuiditas bank akan

    menurun (Rachmawati, 2014). Hal inilah yang menyebabkan ROE penting

    bagi bank.

    Menurut Roadmap OJK tentang Perbankan Syariah Indonesia tahun 2015,

    kondisi dan situasi yang mungkin berpengaruh terhadap jasa keuangan

    nasional termasuk perbankan syariah, diantaranya: (i) Kondisi global, tren

    politik dan ekonomi dunia yang terus menerus berubah sehingga

    mengakibatkan sistem keuangan global sangatlah dinamis. Krisis keuangan

    global atau kondisi politik internasional baik secara langsung maupun tidak,

    dapat mempengaruhi sektor keuangan global yang pada akhirnya akan

    memberikan dampak pada sektor perbankan dan keuangan nasional. (ii)

    Intergrasi sektor keuangan, adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

    di tahun 2015 dan Masyarakat Ekonomi ASEAN untuk sektor perbankan/

    keuangan pada tahun 2020 akan mengintegrasikan ekonomi negara-negara

    ASEAN termasuk Indonesia. Selain itu, dalam konteks integrasi keuangan

    antar berbagai sektor jasa keuangan tidak hanya meliputi pengembangan

    perbankan, tetapi juga pasar modal dan industri keuangan non bank, perlu

  • 4

    dibangun sinergi dan harmonisasi pengembangan maupun pengawasan yang

    lebih terintegrasi, termasuk didalamnya untuk perbankan dan keuangan

    syariah. (iii) Literasi masyarakat terhadap jasa keuangan nasional,

    menurut Survei Nasional Literasi Keuangan OJK tahun 2013, hanya 22%

    penduduk Indonesia yang memahami jasa perbankan dan 57% penduduk

    yang memanfaatkan jasa perbankan. (iv) Belum selarasnya visi dan

    kurangnya koordinasi antara pemerintah dan otoritas dalam

    pengembangan perbankan syariah. Pemerintah bersama otoritas dan

    pemangku kepentingan utama telah mengambil berbagai langkah, komitmen

    dan usaha untuk mendukung pertumbuhan perbankan dan keuangan syariah,

    namun tujuan dan strategi yang diajukan bersifat tebatas/sektoral serta tidak

    terdapat visi nasional yang dapat dijadikan acuan bersama. (v) Modal yang

    belum memadai, skala industri dan individual bank yang masih kecil

    serta efisiensi yang rendah. Kondisi permodalan yang terbatas merupakan

    faktor penting yang mempengaruhi rendahnya ekspansi aset perbankan

    syariah. (vi) Biaya dana yang mahal yang berdampak pada keterbatasan

    segmen pembiayaan. Seiring dengan keterbatasan permodalan dan struktur

    pendanaan perbankan syariah yang secara umum belum seefisien bank umum

    konvensional tercermin dari komposisi cash and saving accounts (CASA)

    yang lebih rendah, sehingga secara umum model bisnis perbankan syariah

    fokus pada segmen ritel, termasuk UMKM dan konsumer, dan kurang

    memiliki variasi segmen pembiayaan seperti pada koorporasi dan investasi.

    (vii) Produk yang tidak variatif dan pelayanan yang belum sesuai

  • 5

    ekspektasi masyarakat. Walaupun variasi produk dan layanan perbankan

    syariah cukup berkembang, terutama pada segmen ritel, namun penerimaan

    masyarakat belum sebaik pada produk BUK antara lain karena faktor fitur

    yang belum selengkap produk serupa di BUK, harga dan kualitas layanan

    yang belum setara dengan BUK serta faktor akses dan pengenalan nasabah

    yang terbatas.

    Perbankan syariah adalah badan usaha berupa Lembaga Keuangan yang

    mengoperasikan usahanya berdasarkan prinsip bagi hasil yang sesuai dengan

    kaidah ajaran Islam. Kemampuan dalam menghasilkan laba bagi Bank

    Syariah sangat berdampak dalam meningkatkan pertumbuhan Bank Syariah

    sendiri. Dalam meningkatkan pertumbuhan Bank, diperlukan adanya sebuah

    komponen yang dapat mendukung tingkat keberhasilan dalam pencapaiannya,

    yaitu tingkat profitabilitas. Semakin tinggi tingkat profitabilitas Bank Syariah

    di Indonesia, maka akan semakin banyak investor asing yang tertarik untuk

    mendirikan perusahaan atau Bank Syariah di Indonesia. Dengan profitabilitas

    yang tinggi, tentu akan mempercepat pertumbuhan aset Bank Syariah

    sehingga dapat mencapai skala ekonomi yang efisien (Mustoviyah, 2017).

    Bank Syariah memperoleh keuntungan berupa bagi hasil dari penyaluran

    dana kepada nasabah karena bank syariah tidak mengenal bunga. Berdasarkan

    Peraturan Bank Indonesia Nomor: 9/19/PBI/2007 jenis produk pembiayaan

    antara lain: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam, Istishna, Ijarah,

    dan Qardh. Produk pembiayaan yang penulis gunakan yaitu produk

    pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah karena tiga produk

  • 6

    ini adalah yang paling tinggi jumlahnya daripada produk pembiayaan yang

    lainnya.

    Tabel 1.3

    Komposisi Pembiayaan yang Diberikan BUS dan UUS Berdasarkan Akad

    (Dalam Miliar Rupiah)

    AKAD 2013 2014 2015 2016 2017

    Murabahah 106.779 117.371 122.111 139.536 150.276

    Mudharabah 13.363. 14.354 14.820 15.292 17.090

    Musyarakah 36.715 49.336 60.713 78.421 101.561

    Istishna’ 582 633 770 878 1.189

    Ijarah 10.481 11.620 10.631 9.150 9.230

    Qardh 8.995 5.965 3.951 4.731 6.349

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah diolah 2019

    Tabel 1.4

    Komposisi Pembiayaan yang Diberikan BPRS Berdasarkan Akad

    (Dalam Juta Rupiah)

    AKAD 2013 2014 2015 2016 2017

    Murabahah 3.546.361 3.965.543 4.491.697 5.053.764 5.904.751

    Mudharabah 106.851 122.467 168.516 156.256 124.497

    Musyarakah 426.528 567.658 652.316 774.949 776.696

    Istishna’ 17.614 12.881 11.135 9.423 21.426

    Ijarah 8.318 5.179 6.175 6.763 22.316

    Qardh 93.325 97.709 123.588 145.865 189.866

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah diolah 2019

    Pembiayaan yang disalurkan oleh bank dalam jumlah yang besar dapat

    menguntungkan bagi pihak bank, jika dalam pengembalian pembiayaan oleh

  • 7

    nasabah bank berjalan dengan lancar. Besarnya laba tentu berhubungan

    dengan besarnya pembiayaan yang disalurkan serta menunjukkan tingkat

    keberhasilan bank syariah dalam melakukan kegiatan usahanya.

    Pencapaian profitabilitas yang tinggi dipengaruhi oleh faktor internal

    maupun eksternal. Faktor eksternal yang ada yaitu kondisi makroekonomi

    dan karakteristik pasar atau industri dalam kinerja keuangan bank, seperti

    ukuran (size), modal, efisiensi dan risiko kredit bank. Salah satu indikator

    kinerja keuangan yaitu risiko kredit yang dijelaskan dengan rasio Non

    Performing Financing (NPF). Risiko pembiayaan muncul jika bank tidak bisa

    memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari pinjaman yang

    diberikan atau investasi yang sedang dilakukannya. Hal ini yang kemudian

    menjadi kendala dalam mendapatkan laba dan meningkatkan profitabilitas.

    Berdasarkan uraian tersebut, peneliti berpendapat bahwa nampaknya

    pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah merupakan salah satu

    unsur yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Pengukuran

    profitabilitas pada penelitian ini yaitu menggunakan rasio Return On Equity

    (ROE). Alasan peneliti menggunakan rasio ini adalah untuk mengetahui

    kemampuan bank syariah dalam mengelola modal yang dimilikinya untuk

    disalurkan pada pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah.

    Maka peneliti tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam penelitian

    skripsi dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

    dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas dengan Non Performing

    Financing (NPF) Sebagai Variabel Moderasi”.

  • 8

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dirumuskan

    dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas

    pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

    2. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas

    pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?

    3. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas

    pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

    Indonesia?

    4. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas

    pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

    5. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas

    pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?

    6. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas

    pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

    Indonesia?

    7. Bagaimana pengaruh Pembiyaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada

    Bank Umum Syariah di Indonesia?

    8. Bagaimana pengaruh Pembiyaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada

    Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?

  • 9

    9. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas

    pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

    Indonesia?

    10. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum

    Syariah di Indonesia?

    11. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah di Indonesia?

    12. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum

    Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?

    13. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum

    Syariah di Indonesia?

    14. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah di Indonesia?

    15. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum

    Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?

  • 10

    16. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum

    Syariah di Indonesia?

    17. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah di Indonesia?

    18. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh

    Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum

    Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?

    19. Apakah ada perbedaan tingkat Profitabilitas antara Bank Umum Syariah

    dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam

    penelitian ini adalah:

    1. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

    2. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

    3. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah di Indonesia.

  • 11

    4. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

    5. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

    6. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah di Indonesia.

    7. Untuk menganalisis pengaruh Pembiyaan Musyarakah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

    8. Untuk menganalisis pengaruh Pembiyaan Musyarakah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

    9. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah di Indonesia.

    10. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Umum Syariah di Indonesia.

    11. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

    12. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

  • 12

    13. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Umum Syariah di Indonesia.

    14. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

    15. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

    16. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Umum Syariah di Indonesia.

    17. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

    18. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi

    pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank

    Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

    19. Untuk menganalisis perbedaaan tingkat Profitabilitas antara Bank Umum

    Syariah dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

  • 13

    D. Kegunaan Penelitian

    Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagi Penulis

    Penelitian ini menjadi salah satu sarana bagi penulis untuk menyalurkan

    dan mengembangkan ilmu yang telah didapat pada masa perkuliahan di

    Program Studi Perbankan Syariah, serta dapat menambah pengetahuan

    penulis mengenai Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah di Indonesia.

    2. Bagi Akademisi

    Dengan penelitian ini, diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan

    ilmu manajemen keuangan mengenai analisis produk pembiayaan

    terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah

    3. Bagi Bank Syariah

    Dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai tingkat

    pembiayaan yang berpengaruh pada besarnya tingkat profitabilitas bank,

    sehingga dapat mengetahui langkah efektif dan efisien yang harus

    dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

    4. Bagi Investor

    Memberikan informasi dalam penanaman modal pada perbankan sehingga

    dapat mengambil kebijakan investasi dengan tepat.

  • 14

    E. Sistematika Penulisan

    Penulisan pada penelitian ini terdapat 5 bab yang terdiri dari beberapa sub

    bab. Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan pembaca dalam

    memahami penelitian penulis. Sistematika penulisan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    BAB 1 PENDAHULUAN

    Bab ini berisi pendahuluan yang diantaranya latar belakang masalah yang

    mendasari dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,

    kegunaan atau manfaat penelitian yang berisi tentang harapan yang ingin

    dicapai melalui penelitian ini, serta sistematika penulisan yang berisi urutan

    penulisan penelitian yang dilakukan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini, akan diuraikan tentang telaah pustaka sebagai ringkasan

    penelitian terdahulu, kerangka teori yang menjelaskan teori untuk

    menganalisis variabel, serta kerangka penelitian yang berupa model penelitian

    yang digunakan untuk penarikan kesimpulan.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, populasi dan

    sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode

    analisis data yang digunakan untuk menguji kebenaran penelitian.

    BAB IV ANALISIS DATA

    Pada bab ini akan dijelaskan tentang deskripsi objek penelitian, analisis

    data penelitian, dan interpretasi dari hasil data penelitian.

  • 15

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan penelitian serta saran

    untuk penelitian berikutnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 16

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Hariyani (2017) dengan judul “Analisis Kontribusi Pembiayaan

    Musyarakah, Murabahah, dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Pada Bank BNI

    Syariah”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis data empiris

    tentang pengaruh musyarakah, murabahah dan ijarah terhadap profitabilitas.

    Penelitian ini menggunakan hubungan kausal penelitian kuantitatif. Sampel

    penelitian diambil dari laporan keuangan Bank BNI Syariah per bulan pada

    2012-2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka

    dan dokumentasi. Data sekunder diambil dari data laporan keuangan Bank

    BNI Syariah yang dapat diakses melalui situs resmi Bank Indonesia,

    www.bi.go.id. Metode statistik yang penelitian ini adalah tes multiple regresi.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembiayaan musyarakah berpengaruh

    positif terhadap profitabilitas, sedangkan pembiayaan murabahah

    berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Dan musyarakah, murabahah dan

    ijarah secara bersamaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

    Aditya (2016) yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan

    Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum

    Syariah Periode 2010-2014”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    pengaruh pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan

    mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap tingkat profitabilitas

  • 17

    Bank Umum Syariah periode 2010-2014. Jenis penelitian ini adalah asosiatif.

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.

    Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah

    dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Hasil penelitian ini adalah

    Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

    profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2010-2014, Pembiayaan

    musyarakah tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap tingkat

    profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2010-2014, Pembiayaan

    mudharabah dan pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2010-2014.

    Refinaldy (2018) yang berjudul “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan

    Musyarakah dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Tingkat Profitabilitas

    Bank Syariah” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko

    pembiayaan musyarakah dan risiko pembiayaan mudharabah terhadap

    tingkat profitabilitas pada bank-bank syariah di Indonesia. Populasi penelitian

    ini adalah bank syariah di Indonesia periode 2009-2013 sebesar 11 bank

    berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia. Sampel adalah 8 bank selama 5

    tahun. Data yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Hipotesis

    penelitian diuji menggunakan metode regresi linear berganda dan uji T. Hasil

    penelitian ini menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah

    berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas dan risiko pembiayaan

    mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

  • 18

    Aisyah (2016) dengan judul "Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,

    Musyarakah, dan Murabahah terhadap Return On Equity Bank Umum

    Syariah”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan

    mudharabah, musyarakah, dan murabahah terhadap Return On Equity.

    Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar di

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta periode 2010-2014. Metode

    purposive sampling digunakan untuk menentukan sampel yang ada dalam

    penelitian ini. Setelah purposive sampling, hanya ada 8 bank dari 12 total

    bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang

    memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Berdasarkan hasil penelitian dan

    analisis data menggunakan regresi linier berganda (didukung dengan analisis

    perangkat lunak SPSS 21 untuk Windows) menunjukkan bahwa pembiayaan

    mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Equity

    (ROE), pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap Return On

    Equity (ROE), dan pembiayaan murabahah tidak berpengaruh terhadap

    Return On Equity (ROE).

    Permata (2014) yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan

    Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity)”. Penelitian

    ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah dan

    musyarakah terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Umum Syariah yang

    terdaftar di Bank Indonesia dengan menggunakan rasio Return On Equity

    (ROE). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

    pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 20 data meliputi 5

  • 19

    Bank Umum Syariah selama 4 tahun periode. Sampel diambil dengan

    menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data

    menggunakan teknik dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis

    regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan

    mudharabah memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat

    ROE, sedangkan pembiayaan musyarakah memberikan pengaruh positif dan

    signifikan terhadap tingkat ROE secara parsial. Secara simultan, pembiayaan

    mudharabah dan musyarakah ini memberikan pengaruh yang signifikan

    terhadap tingkat ROE. Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan bagi

    hasil yang paling dominan mempengaruhi tingkat ROE.

    Mustoviyah (2017) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah

    terhadap Return On Equity (ROE) dengan Non Performing Financing (NPF)

    sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Tujuan

    penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah

    terhadap Return On Equity (ROE) dengan Non Performing Financing (NPF)

    sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

    2011-2015. Analisis yang digunakan meliputi analisis regresi linier berganda

    menggunakan SPSS versi 21.0. Hasil uji t menunjukkan variabel pembiayaan

    mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, variabel

    pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap NPF, dan

    variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Dari hasil analisis

    jalur (Path Analysis) variabel NPF tidak menjadi variabel intervening antara

    pembiayaan mudharabah terhadap ROE.

  • 20

    Thomi (2014) yang berjudul “The Effect of Islamic Product on Financial

    Performance of Commercial Banks in Kenya”. Tujuan utama dari penelitian

    ini adalah untuk menyelidiki pengaruh produk perbankan syariah terhadap

    kinerja keuangan bank komersial di Kenya selama lima tahun (2009-2013).

    Analisis korelasi dilakukan untuk menyelidiki kekuatan hubungan antara

    variabel dependen dan variabel independen. Analisis regresi berganda

    dilakukan untuk menyelidiki sifat hubungan antara variabel dependen dan

    independen. Melihat variabel secara kolektif, terbukti bahwa ada hubungan

    positif signifikan yang kuat antara kinerja bank dan ukuran Bank, Likuiditas,

    Murabahah, Mudharabah, dan Tawarruq. Dalam model regresi yang

    merupakan prediktor dan variabel kontrol, murabahah memiliki koefisien

    yang paling signifikan. Semua produk islami yang ada di Bank Kenya

    memiliki hubungan positif yang signifikan kecual ijarah yang memiliki

    hubungan tidak positif signifikan. Ini menunjukkan bahwa peningkatan dalam

    penyediaan layana perbankan syariah di bank-bank komersial Kenya akan

    menyebabkan peningkatan kinerja bank.

    Bowo (2014) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap

    Profitabilitas”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

    pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas. Jenis penelitian ini

    adalah penelitian asosiatif kausal. Populasi penelitian yang digunakan yaitu

    laporan keuangan yang telah go public. Sampelnya adalah laporan neraca dan

    laporan laba rugi. Teknik analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif

    dengan melakukan analisis statistik yang menggunakan analisis regresi linier,

  • 21

    analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi, dan analisis uji

    hipotesis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya

    pengaruh antara pembiayaan murabahah dengan profitabilitas terbukti dari

    perhitungan secara manual maupun dengan program. Kesimpulannya adalah

    pembiayaan murabahah dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas pada PT.

    Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk tahun 1997-2006.

    Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian

    yang kemudian penulis rangkum dalam tabel research gap berikut ini:

    Tabel 2.1

    Research Gap

    GAP PENULIS TEMUAN

    Isu : Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap

    Profitabilitas

    Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian tentang Pengaruh Pembiayaan

    Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas

    Pembiayaan Mudharabah

    Terhadap Profitabilitas

    Permata

    (2014)

    Mudharabah memberikan pengaruh

    negatif dan signifikan terhadap

    tingkat ROE.

    Aisyah (2016) Pembiayaan Mudharabah

    berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap profitabilitas.

    Mustoviyah

    (2017)

    Pembiayaan Mudharabah

    berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap ROE.

    Refinaldy Risiko pembiayaan Mudharabah

  • 22

    (2018) tidak berpengaruh signifikan

    terhadap profitabilitas

    Pembiayaan Musyarakah

    Terhadap Profitabilitas

    Aisyah (2016) Pembiayaan Musyarakah tidak

    berpengaruh terhadap ROE.

    Aditya (2016) Pembiayaan Musyarakah tidak

    berpengaruh dan tidak signifikan

    terhadap tingkat profitabilitas.

    Hariyani

    (2017)

    Pembiayaan Musyarakah

    berpengaruh positif terhadap

    profitabilitas.

    Refinaldy

    (2018)

    Risiko Pembiayaan Musyarakah

    berpengaruh positif siginifikan

    terhadap profitabilitas.

    Pembiayaan Murabahah

    Terhadap Profitabilitas

    Bowo (2014) Terdapat pengaruh langsung

    pembiayaan murabahah terhadap

    profitabilitas.

    Thomi (2014) Murabahah memiliki hubungan

    positif dan signifikan dengan

    profitabilitas.

    Aisyah (2016) Pembiayaan Murabahah tidak

    berpengaruh terhadap ROE.

    Hariyani

    (2017)

    Pembiayaan Murabahah

    berpengaruh negatif terhadap

    profitabilitas.

  • 23

    Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Beda

    penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya terdapat pada objek yang

    diteliti, variabel yang diteliti, serta periode yang diteliti. Pada penelitian

    Hariyani (2017), Refinaldy (2018), Aisyah (2016), Aditya (2016), Syahri

    (2018), Gestama (2015), Permata (2014) dan Wahyuni (2016) objek yang

    digunakan adalah Bank Umum Syariah. Sedangkan pada penelitian Wibowo

    (2015) dan Anjani dan Hasmarani (2016), objek yang digunakan adalah Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan

    objek pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda dengan

    penelitian sebelumnya. Variabel independen yang digunakan pada penelitian

    Hariyani (2017) yaitu pembiayaan musyaraakah, mudharabah dan ijarah.

    Penelitian Aditya (2016), Wibowo (2015) dan Permata (2014) menggunakan

    variabel independen pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Sedangkan

    penelitian Gestama (2015) menggunakan variabel independen pembiayaan

    mudharabah, musyarakah dan FDR. Pada penelitian ini, variabel independen

    yang akan digunakan adalah pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

    musyarakah. Selain itu, peneliti juga menambahkan Non Performing

    Financing (NPF) sebagai variabel moderasi dalam penelitian.

    Periode yang digunakan pada penelitian ini adalah periode 2013-2017.

    Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja keuangan. Alat ukur yang

    digunakan untuk mengukur kinerja keuangan diambil dari salah satu rasio

    profitabilitas yaitu Return On Equity (ROE). Variabel tersebut juga pernah

  • 24

    digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu, pada penelitian Hariyani (2017),

    Aisyah (2016), dan Permata (2014). Selain itu, peneliti juga akan

    memberikan penilaian pada masing-masing objek, juga uji beda variabel

    dependen (Profitabilitas) terhadap masing-masing objek (Bank Umum

    Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah).

    B. Kerangka Teori

    1. Teori Keagenan (Agency Theory)

    Tujuan sebuah perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran

    pemegang saham yang juga berimbas pada naiknya nilai perusahaan.

    Tetapi pada kenyataannya, banyak manajer yang memiliki tujuan lain

    yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan. Seharusnya, manajer

    yang diangkat oleh pemegang saham harus bertindak baik untuk

    kepentingan pemegang saham. Namun pada praktiknya, sering terjadi

    konflik antara pihak-pihak tersebut. Inilah yang kemudian dikenal sebagai

    teori agensi (Yudiana, 2011: 18).

    Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Endraswati,

    Suhardjanto, dan Krismiaji (2014) teori keagenan menjelaskan tentang

    konflik keagenan yang terjadi karena pemisahan antara kepemilikan dan

    kendali. Teori Agensi adalah teori hubungan antara principal dan agen,

    dimana principal telah mendelegasikan wewenang kepada agen dalam hal

    mengelola usaha serta mengambil keputusan. Agency theory dikenal

    sebagai suatu hubungan kontraktual keuangan yang melibatkan pihak

  • 25

    pemilik dana dengan pihak pengelola dana. Agency theory

    mengasumsikan bahwa agen memiliki lebih banyak infomasi daripada

    principal. Agen memiliki lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri,

    lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang

    mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi antara principal dan

    agen, yang disebut dengan asimetri informasi.

    Menurut Maharani (2008), faktor penyebab asimetri informasi dapat

    dikategorikan menjadi dua, yaitu:

    a. Faktor Eksternal, berasal dari keadaan atau kondisi mudharib, yaitu

    berupa tingkat kejujuran, transparansi dan keamanahan mudharib

    dalam menjalankan akad pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.

    b. Faktor Internal, faktor dari kalangan internal lembaga keuangan

    syariah yang dapat berupa kurangnya pemahaman tentang mekanisme

    kerja produk pembiayaan bagi hasil, sehingga bank cenderung risk

    averse karena lebih mengarah terhadap risiko munculnya masalah

    keagenan.

    Agency theory dapat terjadi dalam lembaga keuangan islam pada

    skema penyaluran produk pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan

    syariah. Dimana ketika terdapat salah satu mudharib sebagai pihak yang

    aktif serta memiliki pengetahuan mengenai proyek investasi yang

    beresiko tetapi menguntungkan namun tidak memiliki dana awal untuk

    membiayai proyek tersebut dan pihak shahibul maal sebagai pemilik

    dana , tetapi terdapat perbedaan kepentingan diantara kedua belah pihak.

  • 26

    Misalnya, nasabah sebagai pengelola dana mengabaikan hubungan

    kontraktual dan tidak berbuat berdasarkan kepentingan shahibul maal

    dengan melaporkan profit yang tidak sesuai dengan keadaan yang

    sebenarnya. Contoh lain, dalam akad mudharabah dimana seharusnya

    pihak shahibul maal tidak ikut terlibat aktif dalam pengambilan

    keputusan usaha tetapi hal tersebut justru dilanggar Wahyuni (2016).

    Keterkaitan agency theory dengan penelitian ini adalah karena

    pembiayaan dengan prinsip bagi hasil merupakan salah satu bentuk

    agency problem. Dalam akad mudharabah, manajer memiliki hak penuh

    atas perusahaan sehingga agency problem muncul dalam bentuk

    penggunaan dana shahibul maal yang tidak produktif dan pelaporan laba

    yang tidak sebenarnya. Menurut Karim (2001) dalam Maharani (2008),

    ada salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengontrol asimetri

    informasi yang disebut dengan incentive-compatible contraint, yaitu

    mekanisme untuk mengontrol agen dalam mengelola usaha oleh prinsipal

    sebagi pemilik modal dengan menetapan batasan-batsan bagi agen atau

    mudharib tanpa menggangu efisiensi dan efektifitas operasional.

    2. Pembiayaan

    Menurut Supriyadi (2004) dalam Aisyah (2016), pembiayaan

    merupakan kegiatan yang berupa penyediaan uang dan barang dari pihak

    bank kepada nasabah sesuai kesepakatan yang mewajibkan pihak yang

    dibiayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu dengan

  • 27

    imbalan atau bagi hasil, yang didasari prinsip syariah yaitu mudharabah,

    musyarakah, murabahah, dan ijarah.

    Unsur-unsur Pembiayaan diantaranya:

    a. Kepercayaan

    b. Kesepakatan (akad)

    c. Jangka Waktu

    d. Risiko (Risiko Piutang Tak Tertagih)

    e. Balas Jasa (Berupa Bagi Hasil)

    Pembiayaan yang didanai oleh lembaga keuangan dalam hal ini bank

    syariah, merupakan suatu bentuk investasi yang membutuhkan waktu

    lama dan secara berangsur-angsur, sehingga dana yang diinvestasikan

    tersebut kembali kepada bank. Jangka waktu pembiayaan disepakati

    antara kedua pihak yaitu bank dan nasabah dengan mempertimbangkan

    kemampuan nasabah dalam pengembalian pembiayaan tersebut.

    Umumnya, sebuah pembiayaan dapat disetujui oleh pihak bank apabila

    nasabah menyertai permohonan pembiayaan dengan agunan atau jaminan

    (collateral) yang layak. Agunan tersebut dapat berupa harta benda milik

    nasabah baik sertifikat tanah, bangunan, kendaraan, dsb. Agunan tersebut

    dibutuhkan oleh bank sebagai pembayaran hutang seandainya terjadi

    gagal bayar pada jangka waktu yang telah ditetapkan. Felani (2017).

    Adapun kriteria agunan yang diterima bank, yaitu:

    a. Memiliki nilai ekonomis, yaitu bisa dinilai dengan uang dan dapat

    diuangkan

  • 28

    b. Bisa dialih tangankan

    c. Memiliki nilai yuridis, yaitu bisa dimiliki secara sempurna secara

    hukum.

    Dalam memberikan pembiayaan, bank juga tidak bisa serta-merta

    langsung menyetujui, ada beberapa penilaian yang dilakukan oleh bank

    kepada nasabah terkait dengan pembiayaan yang akan diajukan,

    diantaranya:

    a. Character (Kepribadian atau Karakter)

    b. Capital (Modal dan Pengalaman)

    c. Collateral (Jaminan)

    d. Capasity (Kemampuan Membayar)

    e. Condition (Kondisi Ekonomi)

    Menurut Iriani (2018), berdasarkan sifat penggunaannya, pembiayaan

    dapat dibagi menjadi:

    a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

    memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, sebagai contoh untuk

    peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun

    investasi.

    b. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

    memenuhi kebutuhan konsumsi, contoh: membeli kendaraan.

    3. Pembiayaan Murabahah

    Pembiayaan murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang

    sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati

  • 29

    oleh kedua pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu

    harga perolehan kepada pembeli (Susanto, 2008: 271)

    Berdasarkan akad jual-beli tersebut, bank membeli barang yang

    dipesan dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual bank adalah harga

    beli dari supplier ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.

    Dalam hal ini, bank harus menginformasikan secara jujur harga pokok

    barang kepada nasabah juga biaya yang diperlukan (Muhammad: 2014).

    Rukun murabahah:

    a. Penjual (Ba’i)

    b. Pembeli (Musyitari)

    c. Objek Jual Beli (Mabi’)

    d. Harga (Tsaman)

    e. Ijab Qabul

    Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000

    jaminan dalam murabahah antara lain:

    a. Jaminan dalam murabahah diperbolehkan, agar nasabah serius dengan

    pesanannya.

    b. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat

    dipegang.

    4. Pembiayaan Mudharabah

    Menurut Muhammad (2014) mudharabah merupakan akad

    kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana

    (mudharib) dengan pembagian nisbah bagi hasil sesuai kesepakatan.

  • 30

    Apabila usahanya mengalami kerugian, maka kerugian seluruhnya

    ditanggung oleh shahibul maal, kecuali ditemukan adanya kelalaian yang

    dilakukan oleh pengelola dana seperti kecurangan atau penyalahgunaan

    dana.

    Mudharabah terdiri dari dua jenis, yaitu mudharabah muthlaqah

    (investasi tidak terikat) dan mudharabah muqayyadah (investasi terikat).

    Mudharabah muthlaqah yaitu akad mudharabah dimana pemilik dana

    memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam penentuan

    investasinya. Sedangkan mudharabah muqayyadah yaitu akad

    mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola

    dana dalam hal tempat, cara, dan obyek investasi.

    Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000

    rukun dan syarat pembiayaan mudharabah ialah:

    a. Penyedia dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) harus

    cakap umum.

    b. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk

    menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad),

    dengan memperhatikan hal berikut:

    1) Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan

    tujuan kontrak (akad).

    2) Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

    3) Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi atau

    dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

  • 31

    c. Modal, ialah sejumlah uang atau aset yang diberikan oleh penyedia

    dana kepada mudharib untuk tujuan usaha.

    d. Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai

    kelebihan dari modal.

    e. Kegiatan usaha oleh pengelola dana (mudharib), sebagi perimbangan

    (muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia dana, harus

    memperhatikan hal berikut:

    1) Kegiatan usaha adalah hak eksplisit mudharib, tanpa campur

    tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan

    pengawasan.

    2) Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola

    sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan

    mudharabah yaitu keuntungan.

    3) Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah islam dalam

    tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah dan harus

    mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu.

    5. Pembiayaan Musyarakah

    Menurut Muhammad (2014), musyarakah adalah akad kerjasama

    antara pemilik modal yang mencampurkan modalnya untuk tujuan

    mencari keuntungan. Dalam musyarakah, mitra dan bank sama-sama

    menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu, baik yang

    sudah berjalan maupun usaha yang baru. Selanjutnya mitra dapat

  • 32

    mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati

    secara bertahap atau sekaligus kepada bank.

    Musyarakah merupakan transaksi penanaman dana dari dua atau

    lebih pemilik dana atau barang guna untuk menjalankan usaha tertentu

    sesuai dengan prinsip syariah dengan pembagian bagi hasil usaha

    keduanya berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Sedangkan

    pembagian kerugian didasarkan pada proporsi modal masing-masing.

    Musyarakah dapat bersifat musyarakah permanen maupun menurun.

    Dalam musyarakah permanen, bagi modal setiap mitra ditentukan sesuai

    akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Sedangkan pada

    musyarakah menurun, bagian modal bank akan menurun dan pada akhir

    masa akad, mitra akan menjadi pemilik usaha tersebut.

    6. Non Peforming Financing (NPF)

    Menurut Riyadi (2014) dalam Mustoviyah (2017) NPF adalah

    pembiayaan bermasalah yang dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah

    ini jelas akan mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan

    akan berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank. Semakin tinggi

    NPF, maka tingkat pembiayaan menjadi semakin rendah. Ketika tingkat

    pembiayaan rendah, maka Profitabilitas pun akan menjadi rendah.

    NPF merupakan indikator yang digunakan untuk menunjukkan

    kerugian akibat risiko pembiayaan. Semakin besar NPF menunjukkan

    bahwa semakin tinggi pembiayaan bermasalah. NPF berpengaruh

    terhadap Profitabilitas perusahaan, yang artinya semakin besar tingkat

  • 33

    NPF suatu bank dapat mengakibatkan penurunan profitabilitas pada bank

    syariah. Hal ini membuat bank akan lebih berhati-hati dengan mengurangi

    pembiayaan.

    Oleh karena itu, dalam penelitian ini, NPF digunakan sebagai

    variabel moderasi yang berfungsi untuk memoderasi hubungan antara

    variabel independen yaitu pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan

    muabahah dengan variabel dependen yaitu profitabilitas.

    7. Profitabilitas

    Kinerja keuangan lembaga keuangan merupakan gambaran kondisi

    keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek

    penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Menurut Sartono (2001)

    dalam Rachmawati (2014), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

    memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva

    maupun modal sendiri. Profitabilitas adalah ukuran spesifikasi dari

    performance sebuah bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen

    perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham,

    optimalisasi dari berbagai tingkat return dan meminimalisir risiko yang

    ada (Rachmawati, 2014).

    Return On Equity (ROE) merupakan salah satu instrumen analisis

    rasio keuangan yang dipergunakan untuk mengukur efisiensi kinerja

    perusahaan dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Menurut Azim

    dan Taylor (2009) dalam Endraswati (2018), ROE menunjukkan seberapa

    banyak laba yang dihasilkan perusahaan berdasarkan modalnya. Semakin

  • 34

    tinggi ROE maka semakin tinggi pula laba yang akan diperoleh oleh

    perusahaan dan risiko bermasalah semakin kecil (Mustoviyah, 2017).

    Menurut Yudiana (2011: 81), Return On Equity yaitu rentabilitas modal

    sendiri yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan

    yang menjadi hak pemilik modal. Hal serupa juga diungkapkan Syafri

    (2018: 305) dalam Refinaldy (2018) yang menyatakan bahwa rasio ROE

    memperlihatkan sejauh mana perusahaan dalam mengelola modal sendiri

    (net worth) secara efektif mengukur tingkat keuntungan dari pembiayaan

    yang telah disalurkan oleh bank atas modal yang diinvestasikan dalam

    perusahaan.

    C. Kerangka Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembiayaan murabahah,

    mudharabah, dan musyarakah terhadap return on equity dengan NPF sebagai

    variabel moderasi pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah. Kerangka penelitian yang dapat disusun dari kajian teoritis mengenai

    pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap variabel

    dependen dan pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap

    variabel dependen yang diperkuat/perlemah dengan variabel moderasi, adalah

    sebagai berikut:

  • 35

    Gambar 2.1

    Kerangka Penelitian

    Pada penelitian Wahyuni (2016) menggunakan NPF sebagai variabel

    moderasi, yaitu meneliti tentang “Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil

    dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum

  • 36

    Syariah dengan NPF Sebagai Variabel Moderasi”. Kemudian penelitian

    Adzimah (2017) tentang “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

    Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan Murabahah

    dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating”.

    Lalu penelitian Ganggarani (2014) meneliti tentang “Pengaruh CAR dan

    LDR pada Penyaluran Kredit dengan NPL sebagai Variabel Pemoderasi”.

    Penelitian Utami (2016) tentang “Non Performing Loan sebagai Pemoderasi

    Pengaruh Kredit yang disalurkan pada Profitabilitas”. Dan penelitian Atmaja

    (2014) tentang Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Penyaluran Kredit dan Non

    Performing Loan Pada Profitabilitas

    Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya diatas yang menggunakan

    NPF sebagai variabel pemoderasi, maka peneliti juga menggunakan NPF

    sebagai variabel moderasi pada penelitian ini.

    D. Hipotesis

    1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas

    Murabahah sebagai bagian dari jual beli yang ada transparansi

    antara penjual dan pembeli dalam hal harga jual dan harga beli telah

    banyak diimplementasikan di lembaga keuangan syariah. Baik di

    Lembaga keuangan bank maupun di lembaga keuangan non bank,

    murabahah lebih banyak digunakan dalam aspek pembiayaan. Manfaat

    yang akan diperoleh bagi bank dengan adanya pembiayaan murabahah ini

    yakni, bahwa secara prinsip merupakan saluran penyaluran dana bank

  • 37

    dengan cepat dan mudah. Bank mendapatkan profit yaitu margin dari

    pembiayaan serta mendapatkan fee based income (administrasi, komisi

    asuransi, dan komisi notaris).

    Menurut Muhammad (2005) dalam Satriawan (2012), secara mikro,

    salah satu tujuan diberikannya pembiayaan adalah untuk memaksimalkan

    laba. Semakin besar jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh

    bank, maka semakin besar laba yang diperoleh bank. Sehingga, semakin

    besar laba yang diperoleh bank, maka semakin besar pula tingkat

    profitabilitas bank tersebut.

    Penelitian tentang pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

    profitabilitas dilakukan oleh Thomi (2014), Irmawati (2014), Faradilla

    (2017), dan Azhar (2016) menghasilkan bahwa pembiayaan murabahah

    mempunyai pengaruh positif dan sigifikan terhadap profitabilitas. Hal ini

    juga selaras dengan penelitian Bowo (2014) yang menyatakan bahwa

    terdapat pengaruh langsung pembiayaan murabahah terhadap

    profitabilitas. Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu diatas,

    maka hipotesis yang diajukan adalah:

    H1 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

    H2 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

  • 38

    H3 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah

    2. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas

    Pembiayaan mudharabah termasuk kedalam produk natural

    uncertainty contracts, yang berarti bahwa pembiayaan yang telah

    disalurkan mendatangkan ketidakpastian penghasilan atau laba bagi

    perusahaan. Kerugian yang cukup besar yang diakibatkan oleh pemberian

    pembiayaan yang tidak lancar akan berpengaruh terhadap tingkat

    profitabilitas bank, namun pembiayaan mudharabah yang meningkat

    maka normalnya tingkat profitabilitas juga harus meningkat, karena setiap

    nilai dari pembiayaan tersebut akan menghasilkan keuntungan usaha yang

    tentunya akan meningkatkan jumlah prosentase profitabilitas.

    Menurut Muhammad (2005) dalam Satriawan (2012), semakin besar

    jumlah pembiayaan mudharabah yang disalurkan oleh bank, maka

    semakin besar laba yang akan diperoleh bank. Semakin besar laba yang

    diperoleh bank, maka semakin besar pula tingkat profitabilitas bank

    tersebut.

    Penelitian tentang pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

    tingkat profitabilitas dilakukan oleh Aisyah (2016) menghasilkan bahwa

    pembiayaan mudharabah mempunyai pengaruh positif dan signifikan

    terhadap ROE. Hal ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Aditya (2016), Mustoviyah (2017), Syahri (2018), Wibowo (2015),

  • 39

    Gestama (2015), yang menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah

    berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan teori dan hasil

    penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

    H4 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

    H5 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    H6 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah

    3. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas

    Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak

    atau kerjasama joint venture untuk menghasilkan keuntungan, dimana

    keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian dibagi

    berdasarkan kontribusi dana. Pembiayaan musyarakah termasuk kedalam

    produk natural uncertainty contracts, yang berarti bahwa pembiayaan

    yang telah disalurkan mendatangkan ketidakpastian penghasilan atau laba

    bagi perusahaan. Kerugian yang cukup besar yang diakibatkan oleh

    pemberian pembiayaan yang tidak lancar akan berpengaruh terhadap

    tingkat profitabilitas bank, namun pembiayaan musyarakah yang

    meningkat maka normalnya tingkat profitabilitas juga harus meningkat,

    karena setiap nilai dari pembiayaan tersebut akan menghasilkan

  • 40

    keuntungan usaha yang tentunya akan meningkatkan jumlah prosentase

    profitabilitas.

    Menurut Muhammad (2005) dalam Satriawan (2012), semakin besar

    jumlah pembiayaan musyarakah yang disalurkan oleh bank, maka

    semakin besar laba yang akan diperoleh bank. Semakin besar laba yang

    diperoleh bank, maka semakin besar pula tingkat profitabilitas bank

    tersebut.

    Penelitian tentang pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap

    profitabilitas dilakukan oleh Hariyani (2017) menghasilkan bahwa

    pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    ROE. Hal ini juga selaras dengan Refinaldy (2018), Permata (2014),

    Anjani (2016), dan Irmawati (2014) yang menyatakan bahwa pembiayaan

    musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

    Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis

    yang diajukan adalah:

    H7 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

    H8 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    H9 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah

  • 41

    4. NPF Memoderasi Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas

    Menurut data pada Statistik Perbankan Syariah, penyaluran dana

    terbesar adalah pada akad pembiayaan murabahah (jual-beli). Jenis

    pembiayaan murabahah lebih memiliki unsur kepastian dibandingkan

    dengan skema bagi hasil karena penetapan persentase margin keuntungan

    dikemukakan di awal akad. Hal ini menyebabkan bank dapat memastikan

    jumlah keuntungan yang akan diperoleh atas aktivitas pembiayaan yang

    dilakukan. Dalam pembiayaan murabahah, ada kemungkinan adanya

    pembiayaan jual beli dengan angsuran. Hal ini tentu saja dapat memicu

    kemungkinan adanya pembiayaan yang bermasalah (NPF) sehingga akan

    mempengaruhi kinerja bank umum syariah dalam menghasilkan laba

    (profitabilitas).

    Menurut Muhammad (2011: 358) dalam Mustoviyah (2017),

    semakin tinggi pembiayaan murabahah yang dikeluarkan Bank Syariah

    maka akan mengakibatkan semakin tingginya risiko pembiayaan

    bermasalah yang diukur dengan Non Performing Financing (NPF).

    Semakin besar risiko kredit, maka tingkat profitabilitas akan menurun.

    Hal ini berarti NPF memoderasi memperlemah pengaruh pembiayaan

    murabahah terhadap profitabilitas.

    Penelitian tentang NPF memoderasi pengaruh pembiayaan

    murabahah terhadap profitabilitas dilakukan oleh Wahyuni (2016) yang

    menghasilkan, NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah

    yang berarti NPF memperlemah pengaruh pembiayaan terhadap

  • 42

    profitabilitas. Penelitian lain yang menggunakan NPF sebagai variabel

    moderasi yaitu penelitian Adzimah (2017) tentang Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio (CAR) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap

    Pembiayaan Murabahah dengan Non Performing Financing (NPF)

    sebagai Variabel Moderating. Lalu penelitian Ganggarani (2014) tentang

    Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio Pada

    penyaluran Kredit dengan Non Performing Loan Sebagai Variabel

    Pemoderasi. Penelitian Utami (2016) tentang Non Performing Loan

    Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kredit yang Disalurkan Pada

    Profitabilitas,serta penelitian Atmaja (2014) tentang Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio, Penyaluran Kredit dan Non Performing Loan Pada

    Profitabilitas, hasilnya NPL berpengaruh negatif terhadap hubungan

    antara kredit yang disalurkan dengan profitabilitas. Berdasarkan teori dan

    hasil penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

    H10 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

    H11 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    H12 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah

  • 43

    5. NPF Memoderasi Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap

    Profitabilitas

    Pembiayaan berbasis bagi hasil biasanya terdiri dari dua jenis yaitu

    pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Akad atau hubungan

    kontraktual biasanya dilakukan berdasarkan kualitas dan karakteristik dari

    mudharib (agen) yang dilandasi dengan prinsip kejujuran dan

    keamanahan. Menurut Peraturan Bank Indonesia No 6/10/PBI/2004

    tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

    Umum, yang menyatakan bahwa bank dianggap tidak sehat apabila nilai

    NPF nya lebih dari 5%. Adanya pembiayaan yang bermasalah atau non

    performing financing (NPF) dapat berpengaruh pada kinerja keuangan

    bank umum syariah.

    Menurut Muhammad (2011: 358) dalam Mustoviyah (2017),

    semakin tinggi pembiayaan yang dikeluarkan Bank Syariah maka akan

    mengakibatkan semakin tingginya risiko pembiayaan bermasalah yang

    diukur dengan Non Performing Financing (NPF). Semakin besar risiko

    kredit, maka tingkat profitabilitas akan menurun. Hal ini berarti NPF

    memoderasi memperlemah pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas.

    Penelitian tentang NPF memoderasi pengaruh pembiayaan bagi hasil

    (mudharabah dan musyarakah) terhadap profitabilitas dilakukan oleh

    Wahyuni (2016) yang menghasilkan, NPF berpengaruh negatif terhadap

    pembiayaan bagi hasil yang berarti NPF memperlemah pengaruh

    pembiayaan terhadap profitabilitas. Penelitian lain yang menggunakan

  • 44

    NPF sebagai variabel moderasi yaitu penelitian Adzimah (2017) tentang

    Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing To Deposit Ratio

    (FDR) Terhadap Pembiayaan Murabahah dengan Non Performing

    Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating. Lalu penelitian

    Ganggarani (2014) tentang Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to

    Deposit Ratio Pada penyaluran Kredit dengan Non Performing Loan

    Sebagai Variabel Pemoderasi. Penelitian Utami (2016) tentang Non

    Performing Loan Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kredit yang Disalurkan

    Pada Profitabilitas, serta penelitian Atmaja (2014) tentang Pengaruh

    Capital Adequacy Ratio, Penyaluran Kredit dan Non Performing Loan

    Pada Profitabilitas, hasilnya NPL berpengaruh negatif terhadap hubungan

    antara kredit yang disalurkan dengan profitabilitas. Berdasarkan teori dan

    hasil penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

    H13 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah

    terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

    H14 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah

    terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    H15 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah

    terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah

    H16 : NPF memoderasi pengaruh pembiyaan musyarakah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

  • 45

    H17 : NPF memoderasi pengaruh pembiyaan musyarakah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    H18 : NPF memoderasi pengaruh pembiyaan musyarakah terhadap

    Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah

    6. Ada Perbedaan Tingkat Profitabilitas Antara Bank Umum Syariah dengan

    Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus

    bertahan yaitu dengan melihat kinerja keuangan bank tersebut, yang

    kemudian penilaian kinerja tersebut digunakan untuk menentukan

    penggolongan tingkat kesehatan keuangan bank. Sehingga, dapat

    dikatakan bahwa kinerja keuangan merupakan gambaran pencapaian

    keberhasilan bank dari berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Kinerja

    keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan, dari hasil laporan keuangan

    tersebut, nantinya akan dapat diketahui tingkat profitabilitas (Maula,

    2012).

    Tingkat profitabilitas bagi para pemilik bank merupakan hasil dari

    tingkat keuntungan, sedangkan bagi para manajemen adalah untuk dapat

    diketahui kelemahan maupun prestasi yang dimiliki oleh perusahaan

    sehingga pihak manajemen dapat menggunakannya untuk bahan

    pengambilan keputusan. Peningkatan profitabilitas akan menambah

    kepercayaan nasabah dan selanjutnya akan mempengaruhi kelangsungan

    usaha.

  • 46

    Karena penulis kesulitan menemukan referensi yang sesuai, berikut

    adalah penelitian terdahulu yang peneliti anggap sepadan dengan

    penelitian ini, pada penelitian Syatiri (2006), hasilnya terdapat perbedaan

    tingkat profitabilitas dan likuiditas antara Bank Mandiri dan Bank

    Muamalat Indonesia. Penelitian Pitriyani (2006), hasil analisisnya

    terdapat perbedaan yang signifikan mengenai tingkat profitabilitas antara

    Bank Syariah dengan Bank Konvensional. Penelitian Nugrohowati (2015),

    hasil analisisnya terdapat perbedaan yang signifikan mengenai tingkat

    profitabilitas antara Bank syariah dengan Bank Konvensional. Penelitian

    Maula (2012), hasil analisisnya terdapat perbedaan yang signifikan

    mengenai tingkat profitabilitas yang diukur dengan ROE antara Bank

    Syariah dengan Bank Konvensional. Berdasarkan teori dan hasil

    penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

    H19 : Ada perbedaan yang signifikan tingkat profitabilitas antara

    Bank Umum Syariah dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

  • 47

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

    merujuk pada pengujian teori melalui pengukuran masing-masing variabel

    pada penelitian dengan menggunakan angka dalam pengujian hipotesisnya

    (Felani, 2017). Maka dari itu, teori menjadi suatu faktor penting dalam

    penelitian ini. Karena dalam penelitian kuantitatif, paradigma teori digunakan

    untuk membantu peneliti menemukan masalah penelitian, menentukan

    hipotesis, membuat konsep, menentukan metodologi dan menentukan alat

    analisis yang akan digunakan.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Karena penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan data

    sekunder, maka tidak ada lokasi penelitian. Data yang digunakan dalam

    penelitian ini bersumber dari institusi maupun penerbitan dari lembaga terkait

    berupa data yang bersifat cross section. Data cross section adalah data yang

    memiliki objek yang lebih dari satu pada tahun yang sama, atau data yang

    dikumpulkan dalam satu waktu terhadap lebih dari satu objek. Dalam

    penelitian ini, objek yang dimaksud adalah Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah. Pada penelitian ini data diperoleh dari laporan

    keuangan tahunan Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

  • 48

    Syariah baik yang diterbitkan oleh website masing-masing bank maupun yang

    diterbitkan oleh Bank Indonesia.

    Waktu penelitian ini dilakukan dari Bulan November 2018 sampai Juli

    2019 dengan meneliti laporan keuangan Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah selama lima tahun periode yaitu tahu 2013

    sampai tahun 2017.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini, data yang digunakan merupakan data sekunder yakni

    berupa laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia yang telah dipublikasikan melalui

    website Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, maupun website Bank

    Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah masing-masing pada

    tah