Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

14
Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 241 Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan Wasi’ul Maghfiroh 1 1 Madrasah Diniyah Islamiyah Al-Badriyah, Jl. KH.Hasyim Asy’ari No.01 Bandar Kidul, Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64127, Indonesia. Email: [email protected] Abstrak: Sejak pertengahan bulan maret 2020, teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Setelah munculnya surat edaran (SE) tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19, system pembelajaran di semua jenjang pendidikan beralih menjadi model pembelajaran daring. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Sedangkan pembelajaran daring ialah pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring social, sehingga teknologi informasi dan komunikasi khususnya laptop dan handphone (HP) menjadi fasilitas utama sebagai penunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Penelitian ini mencoba menyajikan gambaran tentang peran, dampak dan problematika pemanfaatan teknologi informasi terhadap dunia pendidikan beserta solusi untuk problematika tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang tujuannya untuk mengungkap fakta, fenomena, variabel yang terdapat dalam objek penelitian. Sumber data dari penelitian ini adalah dari pengamatan penulis di beberapa sekolahan dan wawancara dengan beberapa guru serta mengambil data dari jurnal atau literature dari internet yang berkaitan dengan tema diatas. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) Peran teknologi informasi terhadap dunia pendidikan, 2) Dampak teknologi informasi terhadap dunia pendidikan, 3) Problematika pemanfaatan teknologi informasi terhadap dunia pendidikan dan solusinya. Kata Kunci: Teknologi Informasi, Pendidikan. 1. Pendahuluan Pendidikan memegang peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Rousseau (dalam Mardapi, 2008) tujuan utama pendidikan adalah memberi kemampuan pada manusia untuk hidup di masyarakat. Kemampuan ini berupa pengetahuan atau keterampilan serta perilaku yang diterima masyarakat [1]. Kemampuan seseorang akan dapat berkembang secara optimal apabila memperoleh pengalaman belajar yang baik dan tepat. Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan dapat ditentukan pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling tergantung. Meskipun komponen-komponen Pendidikan sudah memadai, namun pada pengelolaannya tidak tepat, maka akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal. Oleh karena itu, komponen dan pengelolaan dalam sebuah lembaga Pendidikan, harus berjalan beriringan dan berlangsung secara seimbang.

Transcript of Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Page 1: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 241

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Wasi’ul Maghfiroh1 1 Madrasah Diniyah Islamiyah Al-Badriyah, Jl. KH.Hasyim Asy’ari No.01 Bandar

Kidul, Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64127, Indonesia.

Email: [email protected]

Abstrak: Sejak pertengahan bulan maret 2020, teknologi informasi dan komunikasi

sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Setelah munculnya surat edaran

(SE) tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19, system

pembelajaran di semua jenjang pendidikan beralih menjadi model pembelajaran

daring. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke

dalam jaringan internet. Sedangkan pembelajaran daring ialah pembelajaran yang

dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring social,

sehingga teknologi informasi dan komunikasi khususnya laptop dan handphone

(HP) menjadi fasilitas utama sebagai penunjang berlangsungnya proses belajar

mengajar. Penelitian ini mencoba menyajikan gambaran tentang peran, dampak dan

problematika pemanfaatan teknologi informasi terhadap dunia pendidikan beserta

solusi untuk problematika tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif deskriptif yang tujuannya untuk mengungkap fakta, fenomena, variabel

yang terdapat dalam objek penelitian. Sumber data dari penelitian ini adalah dari

pengamatan penulis di beberapa sekolahan dan wawancara dengan beberapa guru

serta mengambil data dari jurnal atau literature dari internet yang berkaitan dengan

tema diatas. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) Peran teknologi informasi

terhadap dunia pendidikan, 2) Dampak teknologi informasi terhadap dunia

pendidikan, 3) Problematika pemanfaatan teknologi informasi terhadap dunia

pendidikan dan solusinya.

Kata Kunci: Teknologi Informasi, Pendidikan.

1. Pendahuluan

Pendidikan memegang peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Menurut Rousseau (dalam Mardapi, 2008) tujuan utama pendidikan

adalah memberi kemampuan pada manusia untuk hidup di masyarakat.

Kemampuan ini berupa pengetahuan atau keterampilan serta perilaku yang

diterima masyarakat [1]. Kemampuan seseorang akan dapat berkembang secara

optimal apabila memperoleh pengalaman belajar yang baik dan tepat.

Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen

pendidikan oleh pendidik yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan.

Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil

pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan dapat ditentukan pada

dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi

tersebut satu sama lain saling tergantung. Meskipun komponen-komponen

Pendidikan sudah memadai, namun pada pengelolaannya tidak tepat, maka akan

mengakibatkan hasil yang tidak optimal. Oleh karena itu, komponen dan

pengelolaan dalam sebuah lembaga Pendidikan, harus berjalan beriringan dan

berlangsung secara seimbang.

Page 2: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

242 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

Salah satu komponen yang dibutuhkan dalam dunia Pendidikan adalah

adanya teknologi informasi (IT) yang efektif dan efisien. Mengapa demikian?

Karena dunia Pendidikan dewasa ini telah bersaing secara terang-terangan untuk

menghasilkan sebuah penemuan-penemuan baru dan juga pengetahuan yang

berkaitan dengan teknologi. Teknologi informasi (IT) memberikan banyak

konstribusi pada dunia Pendidikan, dalam hal ini bidang Pendidikan mendapatkan

dampak yang cukup besar dengan adanya kemajuan teknologi informasi (IT). Pada

dasarnya Pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari

pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi Pendidikan. Adapun

unsur-unsur yang terdapat di dalamnya adalah pendidik sebagai sumber informasi,

media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi Pendidikan serta peserta

didik sebagai penerima informasi. Beberapa bagian unsur ini mendapatkan

sentuhan dari media teknologi informasi [2, p. 3].

Di dalam dunia pendidikan, peran teknologi informasi (IT) dijadikan nilai

mutlak yang harus dikuasai untuk menyambut era globalisasi dengan persaingan

kemajuan teknologi yang pesat. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan

untuk menemui pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini, hal tersebut

dapat dilakukan dari rumah dengan menggunakan alat komunikasi seperti telepon

atau dengan mengirimkan email. Bahkan pada saat ini pemberian tugas di jenjang

sekolah dasar hingga perguruan tinggi juga menggunakan teknologi, misalnya

membuat artikel dengan mencari berita atau literatur di internet dan diketik

menggunakan computer (laptop). untuk menyelesaikan sebuah penelitian juga

dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui internet, via email,

ataupun dengan mekanisme file sharring. Sharring informasi juga sangat

dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the

wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat

digunakan Bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan

teknologi.

Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan diatas, sudah menjadi

alasan yang kuat untuk menjadikan teknologi dan internet sebagai infrastruktur

dibidang pendidikan. Beberapa manfaat internet bagi pendidikan di Indonesia

yakni: sebagi sarana untuk mengakses perpustakaan nasional, akses ke pakar,

menyediakan fasilitas kerja sama dan lain-lain [3, p. 15]. Perkembangan teknologi

informasi (IT) khususnya dibidang internet, memacu kebutuhan akan sumber daya

manusia yang handal. Untuk menghasilkan Sumber daya Manusia (SDM) yang

berkualitas ini perlu dibutuhkan kerjasama antara institusi pendidikan formal

(perguruan tinggi, sekolah) dan Pendidikan informal. Penggunaan Internet, saat ini

telah mengubah penggunaan Teknologi Informasi. Di berbagai tempat di dunia,

akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan murah dengan adanya media

internet. Di Indonesia pun tidak berbeda dengan Negara lain, Internet dan teknologi

informasi mulai menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Ditahun era globalisasi

yang semakin meningkat ini, mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan

Teknologi Informasi yang semakin berkembang pesat. Disamping itu juga kita

harus mememiliki sasaran yang hendak dicapai dari upaya pengembangan

teknologi informasi (IT).

Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi seperti yang dijelaskan

diatas, merupakan salah satu inovasi yang telah diciptakan manusia. Setiap inovasi

diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi

Page 3: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 243

informasi (IT) ini juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru

dalam melakukan aktifitas manusia dan juga sebagai solusi pemecahan masalah

yang di alami manusia. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk

menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal

negatif. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan mengangkat beberapa

masalah yang berhubungan dengan peran teknologi informasi dalam dunia

Pendidikan, serta dampak dari penggunaan IT tersebut, baik dampak positif

maupun dampak negatif. Begitu pula contoh problematika yang dialami beberapa

peserta didik dalam menggunakan teknologi informasi.

2. Metode

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini, lebih terarah pada

penggunaan model pendekatan isi kajian (Content Analysis), dimana sebuah

pembahasan pengumpulan data secara mendalam melalui media cetak seperti buku,

jurnal, ataupun media teknologi lainnya, yakni media ebook, dan tulisan-tulisan

terdahulu sebagai sumber tambahan sebagai teori penulisan [4, p. 25]. Data tersebut

dikumpulkan dengan cara Text Reading (membaca), memahami, mempelajari, dan

mencatat sebuah informasi yang terkait permasalahan yang akan dikaji, sehingga

mempermudah penyusunan penulisan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa tulisan

maupun ucapan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu

sendiri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kasus dan lapangan yang

bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan

sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga

atau masyarakat [5, p. 46]. Sedangkan penelitian deskriptif, yakni sebuah penelitian

yang menjelaskan dan menggambarkan kejadian yang ada, baik kejadian alamiah

maupun rekayasa manusia itu sendiri.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena

dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) dimana

peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati [6, p. 7].

Penelitian kualitatif tidak berakar dari objectivism yang menganut perspektif

teoritis positivism seperti penelitian kuantitatif, akan tetapi berusaha menggali dan

memahami pemaknaan akan kebenaran yang berbeda-beda oleh orang yang

berbeda, sebab penelitian kualitatif menganggap bahwa realitas adalah bentukan

pemikiran manusia dan segala sesuatu yang melibatkan manusia akan bersifat

kompleks dan multi-dimensi sehingga sulit untuk menjaga objektivitas absolut.

3. Hasil

Istilah teknologi informasi (TI) mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada

masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau

pengolahan data elektronis (elektronic data processing). Teknologi informasi

didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi,

dan elektronik digital [7, p. 10].

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah

data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi

data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu

Page 4: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

244 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan

pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk

pengambilan keputusan [8, p. 3].

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,

system jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya

yang sesuai dengan kebutuhan. Definisi kata informasi itu sendiri secara

internasional telah disepakati sebagai hasil dari pengolahan data yang secara

prinsip memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan data mentah. Komputer

merupakan bentuk teknologi informasi pertama (cikal bakal) yang dapat

melakukan proses pengolahan data menjadi informasi. Dalam kurun waktu yang

singkat kemajuan teknologi telekomunikasi terlihat sedemikian pesatnya, sehingga

telah mampu membuat dunia menjadi terasa menjadi kecil (mereduksi ruang dan

waktu). Sedangkan teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang digunakan

agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Adanya teknologi informasi bagi dunia pendidikan berarti tersedianya

saluran atau sarana yang digunakan untuk menyiarkan program pendidikan.

Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, haruslah mampu

menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan murid dengan ruang

kelas, guru, dan administrator sekolah. Semua komponen tersebut dihubungkan ke

Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi agar mampu

mencari inspirasi atau metode belajar yang kreatif dan menyenangkan dengan

memanfaatkan teknologi dan informasi.

Dengan demikian, secara umum teknologi informasi dapat diartikan sebagai

suatu subyek yang luas yaang berkenaan tentang teknologi dan aspek lain tentang

bagaimana melakukan manajemen dan pemerosesan pengolahan data menjadi

informasi. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari system informasi

(information system). Beberapa penulis konsep teknolohgi informasi

mengungkapkan bahwa teknologi informasi disusun oleh tiga buah matra utama

teknologi, yaitu:

1. Teknologi komputer (Computing), yang menjadi pendorong utama

perkembangan teknologi informasi.

2. Teknologi telekomunikasi (Communication), yang menjadi inti proses

penyebaran informasi secara massal dan mendunia.

3. Matra muatan informasi (Content) yang menjadi faktor pendorong utama

implementasi teknologi dalam seluruh bidang-bidang kegiatan manusia [7, p.

11].

Kenyatan sejarah dunia mencatatan masing-masing matra pembangunan

teknologi informasi pada awalnya berkembang saling terpisah. Teknologi

komputer berkembang dalam lingkup ilmu matematika dan computer cenderung

lebih teoritis pada awalnya. Sementara teknologi telekomunikasi berkembang luas

dalam dunia bisnis dan ekonomi, menjadi pilar pendukung teknologi transportasi

dalam revolusi industri.

Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah

mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang

kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains,

teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara

pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa

mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor

Page 5: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 245

lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran Perkembangan Teknologi

Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai

sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya

kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.

4. Pembahasan

A. Peran Teknologi Informasi (TI) dalam Dunia Pendidikan

Jika dulu orang menempuh jarak ribuan km untuk mendapatkan informasi

secara akurat, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu beberapa detik saja

melalui media internet. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun

keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone (HP). Di era

globalisasi ini segala sesuatu dituntut untuk serba praktis, cepat, dan tepat, maka

dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat memenuhi hal tersebut, diantaranya

dengan adanya sebuah teknologi informasi dan komunikasi yang mampu

melayani dan memenuhinya. Dengan semakin globalnya kebutuhan manusia

akan informasi dan komunikasi, maka diharapkan kepada masyarakat teknologi

informasi dan komunikasi dapat dijadikan sebagai:

1) Sarana pelengkap dan pembantu dalam suatu proses kegiatan yang

berjalan serba cepat dan tepat.

2) Alat bantu untuk mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyajikan

informasi dengan cepat, tepat, dan efisien.

3) Bahan referensi dari berbagai aspek kegiatan dan mampu memberikan

sajian data yang sesuai dengan kebutuhan.

4) Teknologi informasi dan komunikasi merupakan wahana pembelajaran

dan penyampaian materi pendidikan yang cepat, tepat, dan efisien [9, p.

96].

Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat

menurut deret ukur. Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu

argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus

kehilangan kehumanisannya. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang

sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah

informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi

penerus suatu bangsa.Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi

terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut

Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan

komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:

1) Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,

2) Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,

3) Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,

4) Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,

5) Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.

Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan

media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan lain

sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui

Page 6: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

246 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media

tersebut. Dengan adanya teknologi informasi, sekarang ini guru dapat

memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian

pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai

sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer

atau internet.

Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber

teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan

menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning

yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi

komunikasi dan informasi khususnya internet. E-learning merupakan satu

penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam

jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:

1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk

memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau

informasi.

2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan

menggunakan teknologi internet yang standar.

3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di

balik paradigma pembelajaran tradisional.

E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional

yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi.

Secara ringkas, Anwar menyatakan e-larning perlu diciptakan seolah-olah

peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam

system digital melalui internet. Pembelajaran dengan metode e-learning ini

memiliki beberapa keunggulan yakni:

1) Efisiensinya dalam penggunaan waktu dan ruang. Seperti telah disebutkan

di atas, pendidikan berbasis teknologi informasi cenderung tidak lagi

tergantung pada ruang dan waktu. Tak ada halangan berarti untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar lintas daerah, bahkan lintas

negara melalui e-learning. Dengan e-learning pengajar dan siswa tidak lagi

selalu harus bertatap muka dalam ruang kelas pada waktu bersamaan.

2) Memungkinkan akses ke pakar yang tak terhalang waktu dan tak tidak

memerlukan biaya mahal. Seorang pelajar di daerah dapat belajar langsung

dari pakar di pusat melalui fasilitas internet chatting atau mengakomodir

suara dan bahkan gambar realtime. Dengan e-learning, sekolah-sekolah

dengan mudah dapat melakukan kerjasama yang saling menguntungkan

melalui program kemitraan. Dengan demikian sekolah yang lebih maju

dapat membantu sekolah yang belum maju sehingga dapat diupayakan

adanya pemerataan mutu pendidikan.

3) Ketesediaan informasi yang melimpah dari sumber-sumber di seluruh

dunia. Dengan menggunakan internet sebagi media pembelajaran akan

didapatkan sumber informasi untuk pengayaan materi yang jumlahnya

sangat tak terbatas [10, p. 58].

Model pembelajaran e-learning dengan segala keunggulan di atas akan

sangat membantu dunia pendidikan Indonesia. E-learning dapat menjadi

Page 7: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 247

alternatif cara peningkatan mutu pendidikan Indonesia dan melakukan upaya

pemerataan di seluruh wilayah Indonesia. Sudah menjadi pengetahuan umum

bahwa penyebaran mutu pendidikian di Indonesia belum merata. Ada

kesenjangan cukup jauh antara satu wilayah dengan wilayah lain. Pendidikan di

pulau jawa dan Sumatera (Indonesia bagian barat) cederung lebh maju dari

Indonesia bagian timur. Kesenjangan seperti ini haruslah mendapatkan perhatian

yang serius dari pemerintah. Salah satu usahanya adalah dengan menyediakan

fasilitas teknologi informasi pada lembaga pendidikannya dan saling bertukar

pikiran pada lembaga lain meskipun dengan jarak jauh dengan tujuan supaya

lembaga pendidikan (sekolah) yang masih tertinggal, mampu memperbaiki

ketertinggalannya dan mampu bersaing dengan lembaga (sekolah) yang lebih

maju (berkembang).

Tujuan umum pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan e-Learning

di Indonesia yang penulis ketahui adalah agar tersedianya akses belajar dan

perbaikan kesamaan kesempatan belajar pada semua peserta didik. Selain itu

juga untuk memperkuat dan memperdalam pengertian terhadap ilmu

pengetahuan, memperluas cakrawala, memperkaya keberagaman subjek

pengetahuan, dan memperbaiki efektivitas proses belajar. Dalam konteks yang

lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang

tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka d Amerika, Alavi dan

Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI yaitu:

1) Memperbaiki competitive positioning

2) Meningkatkan brand image

3) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran

4) Meningkatkan kepuasan siswa

5) Meningkatkan pendapatan

6) Memperluas basis siswa

7) Meningkatkan kualitas pelayanan

8) Mengurangi biaya operasi

9) Mengembangkan produk dan layanan baru.

Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak perguruan tinggi di

Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk

memenangkan persaingan yang semakin ketat. Saat ini komputer bukan lagi

merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang

pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer

dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang

administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.

Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam

kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama

dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media

pembelajaran.

Pembangunan pendidikan berbasis IT setidaknya memberikan dua

keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru)

untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan.

Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik memanfaatkan setiap

Page 8: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

248 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

potensi yang ada dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.

Adapun kedudukan IT dalam pendidikan yang lain adalah:

1) Mempermudah kerjasama antara pakar dengan mahasiswa,

menghilangkan batasan ruang, jarak dan waktu.

2) Sharing Informatioan , sehingga hasil penelitian dapat digunakan

bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan

3) Virtual University, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh

orang banyak [11, p. 78].

B. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Terhadap Dunia Pendidikan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat

ini merupakan hal yang penting untuk ditingkatkan demi teriptanya suatu

kehidupan yang berjalan dengan aman, nyaman, dan tentram. Adapun dampak

yang ditimbulkan akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

adalah sebagai berikut:

1) Dampak Positif

Pengembangan dan penerapan teknologi informasi juga bermanfaat

untuk pendidikan, antara lain:

a) Munculnya Media Massa, khususnya media elektronik sebagai sumber

ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab.Komputer

Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-

satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak

perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi

juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, oleh sebab

itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai

pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya

pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media

Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.

b) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang

memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan

kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat

siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak dan dapat

dipahami secara mudah oleh siswa.

c) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses

pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang

disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya

kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan

siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan

lain-lain.

d) Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan

pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah

penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah

diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah

adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan

dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi

Page 9: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 249

sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan

media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan

memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.

e) Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas Pendidikan dapat dipenuhi dengan

cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus

dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu; Penggandaan soal Ujian, dengan

adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal

yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan,

kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi

semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.

Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang

dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:

(1) Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik.

(2) Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks.

(3) Mempercepat proses yang lama.

(4) Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi dan menunjukkan

peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan [12, p. 51].

2) Dampak Negatif

Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan

IPTEK, juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh

perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, (Sudibyo, 2011:182) antara

lain:

a) E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan

mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan

terciptanya individu yang bersifat individual karena system

pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri. Bahkan

dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk

diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia

khususnya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat

manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan tergerus.

b) Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa

bukannya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan

optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti

pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-relational

addiction ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang

terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs)

sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada

dalam dunia nyata.

c) Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan

informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet,

sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan

dan mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat

seseorang kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat

menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

d) Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia

maya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa

Page 10: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

250 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang

baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet) mereka secara

tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free, maka

sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi benteng atau

filter dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu yang tidak

kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperan

dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai

landasan hidup.

e) Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini

dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang

sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen

mengenai ujian akhir atau negara) dengan media internet.

f) Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik

bagi pelajar/siswa/mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini

dapat dilihat misalnya pada system pembelajaran yang bersifat virtual

maupun e-learning. Di mana system pembelajaran yang tidak saling

bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka dapat terjadi

peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya

tidak maksimal (Asmani, 2011: 149).

C. Problematika Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT) Terhadap Dunia

Pendidikan dan Solusinya

Permasalahan pembelajaran yang saat ini benar-benar dirasakan oleh

seluruh satuan kependidikan adalah pembelajaran dengan system daring di masa

pademi covid-19. Adanya wabah covid-19 di Indonesia ini menyebabkan banyak

kerugian di hampir semua sector kehidupan, baik dalam sektor agama, ekonomi,

social, politik, bahkan dalam dunia pendidikan. Dampak dari munculnya wabah

ini sangat dirasakan oleh semua komponen pendidikan. Mulai dari adanya surat

edaran (SE) tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19,

system pembelajaran daring, fasilitas pembelajaraan di rumah, keterlibatan orang

tua dalam pembelajaran daring, motivasi dan prestasi siswa dan lain sebagainya.

Menteri pendidikan dan kebudayaaan (Mendikbud) Nadiem Anwar

Makarim menerbitkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan

pendidikan dalam masa darurat covid-19, salah satu pokok penting dalam surat

edaran ini adalah keputusan pembatalan ujian nasional (UN) tahun 2020.

Pembatalan UN ini menurut Nadiem tidak menjadi syarat kelulusan ataupun

syarat seleksi untuk masuk ke dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Mengikuti UU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) evaluasi siswa ada pada

guru dan kelulusan ada di sekolah.tes kelulusan tidak boleh dilakukan secara

langsung atau tatap muka, namun dialihkan dalam bentuk portofolio, nilai raport,

penugasan, tes daring atau dalam bentuk asesmen jarak jauh lainnya [13].

Adanya wabah, tidak bisa memperkirakan kapankah wabah ini akan

berakhir, namun perencanaan yang matang untuk tetap melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang tidak membahayakan kesehatan pendidik atau peserta didik

harus sudah dipersiapkan. Salah satu solusi mengatasi permasalahan ini adalah

menerapkan system daring. Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan”

sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan

teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna

Page 11: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 251

tersambung ke dalam jaringan internet. Sedangkan pembelajaran daring ialah

pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran

maupun jejaring social [14]. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang

dilakukan tanpa tatap muka, tetapi melalui platfromyang telah tersedia. Segala

bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online yang dapat dibantu dengan

beberapa aplikasi, seperti google classroom, google meet, Zoom dan lain-lain.

Selama pelaksanaan pembelajaran daring ini berlangsung, peserta didik

memiliki keluasan waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapan pun

dan dimana pun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didim juga dapat

berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan, seperti dengan

menggunakan video call atau live hat. Pembelajaran daring dapat disediakan

secara elektronik menggunakan forum atau message. Namun pembelajaran

daring ini tentu memiliki tantangan tersendiri. Siswa tidak hanya membutuhkan

suasana di rumah yang mendukung untuk belajar, akan tetapi juga membutuhkan

koneksi intrernet yang memadai.

Pembelajaran daring ini berlaku sejak awal di keluarkannya surat edaran

menteri pedidikan tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19

seperti yang dijelaskan diatas mulai dari tanggal 16 maret 2020. Munculnya surat

edaran ini sangat mengjutkan siswa, karena keputusan ini disampaikan melalui

media social da nada beberapa sekolahan yang memasukkan murid nya beberapa

jam saja untuk mensosialisasikan terkait wabah covid-19 dan juga penyampaian

metode pembelajaran baru. Akan tetapi selama diberlakukannya system daring

ini, selain mempermudah belajar siswa dari rumah, juga menimbulkan banyak

problem yang dialami baik siswa, guru maupun walimurid.

Dalam makalah ini penulis tidak ingin membahas banyak permasalahan

dalam penerapan system daringnya, namun ada permasalahan mengenai interaksi

siswa dengan teknologi yang mereka gunakan, akibat kurangnya pengawasan

guru maupun walimurid. System daring menuntut siswa untuk memiliki media

belajar berupa alat komunikasi atau telekomunikasi untuk mendapatkan

pembelajaran dan materi dari gurunya. Sehingga, tak sedikit siswa yang

memiliki alat komunikasi pribadi dan kebanyakan mereka memiliki handphone

(HP) android yang bisa terkoneksi dengan internet. Karena pembelajaran jarak

jauh, maka peran internet sangat penting untuk menunjang proses belajar siswa.

Beberapa orang tua tidak membelikan anaknya HP android, namun semua materi

yang diberikan gurunya melalui HP pribadi orag tua dan di sampaikan secara

langsung kepada anaknya. Akan tetapi, terdapat beberapa orang tua yang mampu

memfasilitasi anaknya, dan menyerahkan semua urusan tugas atau materi daring

kepada anaknya secara mandiri. Hal tersebut secara tidak langsung telah

memberikan dunia baru pada anaknya, yakni kebebasan dalam menggunakan

dan mengakses semua informasi yang ingin dia ketahui.

Dengan adanya kebebasan tersebut membuat siswa teledor dan banyak

membuang waktunya untuk bermain HP (gadget) yang dia miliki. Mereka

dengan mudah mengakses aplikasi yang tersedia di internet. Aplikasi yang

banyak mereka gunakan adalah aplikasi game, youtube, whatshap, tiktok, dan

lain-lain. Di dalam aplikasi tersebut terdapat banyak hiburan dan permainan

yang mereka gunakan untuk mengisi waktu kosong, bahkan di masa

pembelajaran daring ini, mereka banyak menghabiskan waktu untuk bermain HP

daripada menambah materi pelajaran untuk menambah wawasan keilmuannya.

Page 12: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

252 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

Akibat berlama-lama menggunakan HP (gadget) ini membuat mereka lupa

waktu dan semakin malas untuk beraktifitas. Bahkan, mereka lebih suka

berinteraksi dan berkomunikasi dengan temannya dengan menggunakan HP

(gadget). Hal ini menyebabkan mereka menjadi kecanduan dan mudah

terpengaruh oleh informasi yang mereka dapatkan dari gadget.

Terdapat beberapa kasus mengenai siswa yang memanfaatkan penggunaan

HP (gadget) untuk keperluan pribadi. Seperti yang di alami siswa kelas 6

Sekolah Dasar (penulis tidak menyebutkan nama siswi dan sekolahnya) di

Kediri, ia berkomunikasi dengan teman lawan jenisnya dengan media social

whatshap dan membentuk hubungan khusus diantara mereka yang biasa disebut

pacaran. Dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan orang tuanya dan

kurangnya pengawasan, siswi ini hampir setiap hari menjalin komunikasi dengan

teman lawan jenisnya yang ia sebut sebagai pacar. Lambat laun teman lawan

jenisnya ini mengajak siswi tersebut berbincang-bincang hal-hal yang berbau

pornografi dan mengajaknya untuk video call. Namun orang tua siswi tersebut

mulai menyadari akan kebebasan putrinya, akhirnya sebelum hal-hal yang tidak

diinginkan terjadi, orang tua siswi tersebut mulai membatasi penggunaan HP

putrinya dan melarang berhubungan dengan teman lawan jenisnya tadi, apalagi

menggunakan video call untuk berkomunikasi.

Terdapat pula masalah penipuan yang mengatas namakan perusahaan

tertentu. Seperti yang dialami teman penulis yang tertipu jutaan rupiah dari salah

satu oknum yang megatas namakan perusahaan jasa transportasi. Dengan dalih

pemenang undian, penipu ini berhasil merampas uang jutaan rupiah, hanya

dengan menelfon korban melalui handphone (HP) dengan kurun waktu yang

singkat. Korban tidak tahu bagaimana pelaku dapat mengetahui nomor

ponselnya, yang dia ketahui, dia menggunakan aplikasi jasa transportasi dan

pelaku mengatas namakan perusahaan tersebut. Alhasil korban sudah tidak mau

menggunakan aplikasi yang sebenarnya sangat membantu dan memudahkan

pelanggannya untuk mengantarkan para pelanggan kemanapun yang dia

inginkan.

Masalah diatas memberikan banyak pelajaran bagi kita, bahwa teknologi

informasi memang memberikan kita banyak manfaat, akan tetapi akan banyak

madharatnya bila kita tidak berhati-hati dan mengkontrol diri kita atau orang

yang disekitar kita dalam menggunakannya. Terutama kita sebagai pendidik

harus mampu mengarahkan anak didik kita, supaya mereka mampu

memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dan tepat. Selain dengan

mensosialisasikan cara penggunaan media teknologi, kita juga harus

memberikan sosialisasi tentang batasan-batasan yang harus dilaksanakan oleh

masing-masing siswa agar mereka tidak berlebihan dalam menggunakan media

teknologi dan tidak sembarangan mengakses informasi yang bisa merusak moral

peserta didik.

Selain itu, kita juga harus mampu memberikan pemahaman keagamaan

kepada peserta didik, agar dengan pengetahuan agama tersebut bisa menjadi

banteng pertahanan untuk dapat memilah dan memilih informasi yang baik dan

tidak mudah terpengaruh dengan informasi atau media yang mengarahkan pada

kerusakan moral atau akhlak mereka. Dengan bekal agama, diharapkan siswa-

siswi dapat menjadi generasi yang intelek dan agamis, sehingga dimasa depan

Page 13: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 253

mereka dapat mengarahkan diri mereka sendiri kepada kesuksesan dan mampu

beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan globalisasi.

5. Kesimpulan Hal yang paling mutakhir dalam dunia pendidikan dengan berbasis teknologi

informasi (TI) adalah program “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses

pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin

poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan

menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. E-

learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian

pembelajaran dalam jangkauan yang lebih luas. Selain itu terdapat pembelajaran

daring, yaitu pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka, tetapi melalui

platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara

online yang dapat dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti google classroom,

google meet, Zoom dan lain-lain.

Contoh problematika dari pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam dunia

pendidikan adalah banyaknya siswa-siswi yang kecanduan HP (gadget) dan

menghabiskan banyak waktu nya untuk bermain game atau bermain aplikasi di

dalam gadget daripada mengerjakan tugas dan menambah wawasan keilmuannya.

Banyaknya penipuan di kalangan masyarakat pengguna aplikasi internet baik jasa

transportasi, pasar online, maupun jasa-jasa lainnya yang tujuan utamanya adalah

untuk memudahkan masyarakat dan menghemat biaya. Dari permaalahan itulah

pendidik perlu memberikan pengetahuan khusus baik dari segi teknologi atau

agama untuk mnyiapkan masa depan peserta didik dalam menghadapi kemajuan

teknologi dan globalisasi.

6. Daftar Referensi

[1] L. N. Amali, “Implikasi teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia

pendidikan,” Prosiding APTEKINDO, vol. 6, no. 1, 2012.

[2] M. Husaini, “Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan (e-

education),” MIKROTIK: Jurnal Manajemen Informatika, vol. 2, no. 1,

2017.

[3] B. Raharjo, Memahami Teknologi Informasi. Jakarta: Gramedia, 2002.

[4] A. Soejono, Metode Penelitian Suatu Pemikiran Dan Penerapan. Jakarta:

Rineka Cipta, 1999.

[5] C. Narbuko and A. Achmad, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,

2013.

[6] S. Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks, 2012.

[7] S. Suryadi, “Peranan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalam Kegiatan Pembelajaran dan Perkembangan Dunia Pendidikan,”

JURNAL INFORMATIKA, vol. 3, no. 3, pp. 9–19, 2015.

[8] P. Riwayadi, “Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Informasi Dan

Komunikasi Untuk Kemajuan Pendidikan Di Indonesia,” available at PLS-

UM Database, 2013.

[9] J. M. Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press, 2011.

[10] I. Alisjahbana, Teknologi dan Perkembangan. Jakarta: Yayasan Idayu, 1980.

Page 14: Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

254 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

[11] A. H. Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

[12] Y. M. Jamun, “Dampak teknologi terhadap pendidikan,” Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan Missio, vol. 10, no. 1, pp. 48–52, 2018.

[13] Anonim, “Mendikbud Terbitkan Surat Edaran tentang Pelaksanaan

Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19,” 2020.

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/mendikbud-terbitkan-se-

tengang-pelaksanaan-pendidikan-dalam-masa-daruratcovid-19 (accessed

Oct. 18, 2020).

[14] Anonim, “Penerapan Sistem Pembelajaran Daring dan Luring di Tengah

Pandemi Covid-19,” 2020. https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/penerapan-

sistem-pembelajaran-daring-dan-luring-di-tengah-pandemi-covid-19

(accessed Oct. 13, 2020).