Dampak pH Asam Dan Basa

4
Dampak Hujan Asam / pH terlalu asam Terhadap Tumbuhan dan Hewan Hujan asam atau hujan dengan pH di bawah 5,6 yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati. Seperti halnya danau, Hutan juga mempunyai kemampuan untuk menetralisir hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi tingkat keasaman. Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan metabolit sekunder yang potensial beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya tahuk mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut. Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama. Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami

description

sbbhdsh

Transcript of Dampak pH Asam Dan Basa

Page 1: Dampak pH Asam Dan Basa

Dampak Hujan Asam / pH terlalu asam Terhadap Tumbuhan dan Hewan

Hujan asam atau hujan dengan pH di bawah 5,6 yang larut bersama nutrisi

didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat

menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti

aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini

dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun

berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan

mati. Seperti halnya danau, Hutan juga mempunyai kemampuan untuk

menetralisir hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi

tingkat keasaman.

Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan immobilisasi hasil

fotosintesis dengan pembentukan metabolit sekunder yang potensial beracun.

Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil fotosintesis tertahan di

tajuk. Sebaliknya tahuk mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut.

Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza terhambat sedangkan daunpun

menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama.

Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya

aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan

mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan iar terhambat. Hal ini

menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya

tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan

berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman

hayati tamanan juga semakin menurun.

Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada

permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan

menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1997), dari

analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang

rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi

tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari

tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian

magnesium di daun.

Page 2: Dampak pH Asam Dan Basa

Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan

asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah

meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan

terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan

terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit

juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi.

Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.

Dampak Hujan Asam Terhadap Manusia

Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun

belum ada yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara

khususnya oleh senyawa Nox dan SO2. Kesulitan yang dihadapi dkarenakan

banyaknya faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor

kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang

berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap

pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat.

Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam

juga dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel

halus suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang

akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi

resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak

langsung dengan kulit.

Dampak pH Terlalu Tinggi (Basa) terhadap manusia tanaman dan hewan

Memang tubuh manusia cenderung basa dan jarang terjadi kondisi basa

yang tinggi. Tapi tentu saja tubuh bisa menjadi terlalu basa jika kadar

karbondioksida dalam darah menjadi rendah karena terlalu banyak karbondioksida

yang dikeluarkan dari aliran darah.

Orang-orang yang menderita basa berlebih pernafasannya menjadi lebih

cepat dan sering terlihat cemas. Apabila kondisinya memburuk bisa terjadi kejang

Page 3: Dampak pH Asam Dan Basa

otot dan penurunan kesadaran. Jika bernapasnya terlalu cepat ajari si penderita

untuk belajar menahan napas selama mungkin sehingga lebih sedikit

karbondioksida yang keluar.

Lalu untuk tanaman sama seperti kelebihan asam, tanaman yang sangat

basa akan mengalami pertumbuhan yang sangat lambat dan lama kelamaan akan

mati. Tetapi untuk hewan ph yang terlalu tinggi juga akan berpengaruh pada

tingkat kesehatannya sama seperti manusia.

Daftar pustaka

Soemarmoto O. 1997. Ekologi,lingkungan hidup dan pembangunan. Jakarta.

Djambatani.

http://www.g-excess.com/4278/dampak-hujan-asam-terhadap-danau-tumbuhan-

hewan-dan-manusia/ diakses pada tanggal 01 Juni 2013 pukul 6.32 WIB