DAMPAK PERISTIWA AKUISISI PT AGUNG PODOMORO ......iii PERNYATAAN ORISINALITAS Saya menyatakan dengan...
Transcript of DAMPAK PERISTIWA AKUISISI PT AGUNG PODOMORO ......iii PERNYATAAN ORISINALITAS Saya menyatakan dengan...
i
DAMPAK PERISTIWA AKUISISI PT AGUNG PODOMORO
LAND, TBK TERHADAP REAKSI PASAR SEKTOR PROPERTI
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh :
NI LUH AYU DESSY ANDRIANI
NIM: 1206205082
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2015
ii
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji
pada tanggal:
Tim Penguji : Tanda Tangan
1. Ketua : Dr. Henny Rahyuda, SE.,MM, Ak ……………….
2. Sekretaris : Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM ……………….
3. Anggota : Ni Putu Ayu Darmayanti, SE., MM ……………….
Mengetahui
Ketua Jurusan Pembimbing
Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM
NIP. 19610601 198503 2 003 NIP. 19620922 198702 1 002
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di
dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur -
unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang - undangan
yang berlaku.
Denpasar, 24 Agustus 2015
Mahasiswa
Ni Luh Ayu Dessy Andriani
NIM.1206205082
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia Beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Dampak Peristiwa Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk Terhadap Reaksi
Pasar Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia” dengan lancar dan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
diberikan kepada:
1. Prof. Dr. I G B Wiksuana, SE., MS. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2. Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE., M.Si. Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana
3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si. Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
4. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS. Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
5. Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM. Dosen pembimbing yang
memberikan waktu, bimbingan, masukan, doa serta motivasinya selama proses
penyelesaian skripsi ini.
6. Dr. Henny Rahyuda, SE., MM, Ak. Dosen penguji yang memberikan waktu dan
masukan selama proses penyelesaian skripsi ini.
7. Ni Putu Ayu Darmayanti, SE., MM. Dosen penguji yang memberikan waktu dan
masukan selama proses penyelesaian skripsi ini.
8. Segenap keluarga tercinta: Ni Putu Parwati Aryani, I Wayan Sumarta, I Made Rai,
Ni Km. Rai Dartini, Riska Riandani dan Cahya Cesarin Martha yang penuh
v
semangat memberikan dukungan serta kasih sayang yang melimpah kepada
penulis.
9. Orionku, Achmad Bahry yang memberikan banyak kasih sayang, cinta, dukungan
dan bantuan baik fisik maupun moral.
10. Teman – teman seperjuangan: Lilis Indriani, Tantra Riana, Ima Risma, Desy
Rosiana, Sanjaya dan seluruh teman-teman yang telah membantu dan memberikan
semangat serta ribuan motivasi.
11. Keluarga besar JAMET serta Teater Orok Noceng yang mengalirkan semangat dan
doa kepada penulis.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis membuka diri untuk menerima segala saran, masukan serta kritik yang
membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca maupun masyarakat luas.
Denpasar, 2015
Penulis
vi
Judul : Dampak Peristiwa Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk
Terhadap Reaksi Pasar Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia. Nama : Ni Luh Ayu Dessy Andriani
NIM : 1206205082
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji reaksi pasar modal pada
sektor properti di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman akuisisi yang
dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk dengan abnormal return sebagai
indikatornya. Penelitian ini menggunakan 10 sampel perusahaan properti di Bursa
Efek Indonesia yang masuk peringkat 10 besar terbaik di Indonesia menurut BCI
Asia dan Properti Data tahun 2014. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t
dan paired sampel t-test.
Reaksi pasar terjadi pada H-5, H-2, H+4, H+5 dibuktikan dengan rata-rata
abnormal return yang signifikan secara statistik. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk mengandung informasi.
Sedangkan pada H-4, H-3, H-1, H0, H+2, H+2 dan H+3 secara statistik tidak
signifikan yang menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro
Land, Tbk tidak mengandung informasi. Pengujian menggunakan average cumulative
abnormal return menunjukkan bahwa average cumulative abnormal return tidak
signifikan secara statistik baik sebelum, saat maupun setelah periode peristiwa. Hasil
perhitungan dari paired sample t-test membuktikan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land,
Tbk.
Kata kunci : Akuisisi, Reaksi Pasar, Abnormal Return, Event Study.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………… ii
PERNYATAAN ORISINALITAS……………………………………………… iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... vi
ABSTRAK………………………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..... vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. ix
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 7
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………... 7
1.4 Kegunaan Penelitian……………………………………………….. 8
1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………… 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep……………………………………….. 10
2.1.1 Konsep Efisiensi Pasar Modal…………………………………… 10
2.1.1.1 Efisiensi Bentuk Lemah (Weak Form)……….............. 11
2.1.1.2 Efisiensi Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong)……….. 11
2.1.1.3 Efisiensi Bentuk Kuat (Strong Form)…………………. 12
2.1.2 Signaling Theory……………………………………….............. 12
2.1.3 Corporate Action………………………………………………... 13
2.1.4 Penggabungan Usaha……………………………………………. 14
2.1.4.1 Akuisisi………………………………………............. 14
2.1.4.2 Tahapan Akuisisi………………………………………. 16
2.1.4.3 Alasan-alasan Melakukan Akuisisi……………………. 17
2.1.4.4 Jenis- jenis Akuisisi………………………………….... 19
2.1.5 Langkah-Langkah dalam Event Study………………….............. 20
2.2 Hipotesis Penelitian………………………………………………... 24
2.2.1 Pengaruh Peristiwa Akuisisi pada Reaksi Pasar……….... 24
2.2.2 Perbandingan Rata-rata Abnormal Return Sebelum
dan Setelah Peristiwa Akuisisi………………………………... 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian…………………………………………………... 29
3.2 Lokasi Penelitian atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian………. 31
3.3 Obyek Penelitian…………………………………………………... 31
3.4 Identifikasi Variabel……………………………………………….. 31
3.5 Definisi Operasional Variabel……………………………………… 32
3.6 Jenis dan Sumber Data…………………………………………….. 35
3.7 Populasi dan Sampel……………………………………………….. 35
viii
3.8 Metode Pengumpulan Data………………………………………… 37
3.9 Teknik Analisis Data………………………………………………. 37
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian………………………………………... 42
4.1.1 Bursa Efek Indonesia………………………………….. 42
4.1.3 Deskripsi Perusahaan Sampel…………………………. 43
4.2 Hasil Analisis Data……………………………………………... 49
4.2.1 Actual Return…………………………………………... 49
4.2.2 Market Return…………………………………………… 52
4.2.3 Expected Return…………………………………………. 54
4.2.4 Abnormal Return dan Average Abnormal Return………. 56
4.2.5 Pengujian Hipotesis Statistik Terhadap Abnormal Return 58
4.2.6 Hasil Paired Sample t-test………………………………. 60
4.3 Pembahasan……………………………………………………… 61
4.3.1 Dampak Pengumuman Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk
Terhadap Perolehan Abnormal Return Saham Sektor Properti di
BEI………………………………………………………. 61
4.3.2 Perbedaan Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah
Pengumuman Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk.. 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan…………………………………………………………... 65
5.2 Saran………………………………………………………………. 66
DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………… 70
LAMPIRAN LAMPIRAN…………………………………………………… 71
ix
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
3.1 Proses Seleksi Sampel……………………………………………. 38
3.2 Kode dan Nama Perusahaan Sampel…………………………….. 39
4.1 Rekapitulasi Komposisi Actual Return Periode Peristiwa………. 53
4.2 Average Actual Return pada Periode Peristiwa………………….. 54
4.3 Market Return Selama Periode Peristiwa………………………… 56
4.4 Average Expected Return Selama Periode Peristiwa…………….. 57
4.5 Average Abnormal Return selama Periode Peristiwa……………. 59
4.6 t-Hitung dan Signifikansi Average Abnormal Return
pada Periode Peristiwa…………………………………………… 62
4.7 t-Hitung dan Signifikansi Cumulative Average Abnormal
Return pada Periode Peristiwa…………………………………… 63
4.8 Uji Paired Samples Test………………………………………….. 64
x
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
2.1 Periode Estimasi dan Periode Jendela………………………………… 25
3.1 Kerangka Berpikir…………………………………………………….. 32
4.1 Grafik Pergerakan Average Actual Return Periode Peristiwa………… 55
4.2 Pergerakan Market Return Selama Periode Peristiwa………………… 56
4.3 Pergerakan Average Expected Return Selama Periode Peristiwa…….. 58
4.4 Grafik Pergerakan Average Abnormal Return………………………... 60
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Halaman
1 Daftar Harga Saham Dan Actual Return Periode Peristiwa……………… 74
2 Rekapitulasi Komposisi Actual Return Periode Peristiwa……………….. 76
3 Average Actual Return pada Periode Peristiwa…………………………... 77
4 Market Return selama Periode Peristiwa…………………………………. 78
5 Harga Saham Harian dan Actual Return Selama Periode Estimasi………. 79
6 Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta………………………... 85
7 Perhitungan Expected Return Dengan Market Model…………………….. 97
8 Average Expected Return Selama Periode Peristiwa……………………… 98
9 Perhitungan Abnormal Return Dan Average Abnormal return…………… 99
10 Kesalahan Standar Estimasi Di Periode Peristiwa…………………………101
11 Perbandingan Nilai T-Hitung Dan Signifikansi Rata-Rata
Abnormal Return…………………………………………………………...104
12 T Hitung Dan Signifikansi Cumulative Average Abnormal Return……….105
13 Hasil Uji Normalitas………………………………………………………..106
14 Hasil Paired Sample T-Test………………………………………………...107
70
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan dalam menghadapi persaingan dan kelangsungan usahanya
perlu melakukan suatu kegiatan pengembangan usaha. Pengembangan usaha ini
dapat dilakukan melalui adanya tindakan restrukturisasi perusahaan baik dengan
melakukan merger, akuisisi, konsolidasi maupun holding company. Menurut
Wiagustini (2010:281) istilah merger sering digunakan untuk menunjukkan
penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu
perusahaan yang bergabung. Konsolidasi merupakan suatu penggabungan dua
perusahaan atau lebih, dan nama dari perusahaan yang bergabung tersebut hilang,
kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan. Bentuk restrukturisasi
perusahaan yang mirip dengan merger adalah akuisisi. Akuisisi merupakan suatu
pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain yang dilakukan dengan
membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan, dimana perusahaan yang
diambil alih tetap ada dan memiliki hukum sendiri dengan maksud untuk
pertumbuhan usaha. Penggabungan dua perusahaan atau lebih juga dapat
dilakukan dalam holding company, dimana perusahaan yang memiliki sejumlah
besar saham perusahaan lain dengan tujuan untuk dapat mengendalikan
perusahaan tersebut.
Menurut Foster (1986:461) terdapat dua perspektif utama mengapa
perusahaan melakukan restrukturisasi, yakni untuk memaksimalkan nilai pasar
2
yang dimiliki oleh pemegang saham dan untuk meningkatkan kesejahteraan
manajemen. Praktik restrukturisasi perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), mendapat perhatian
banyak publik, karena menyangkut kepentingan yang berbeda dari banyak pihak,
diantaranya pemerintah, pemegang saham, calon investor, kreditur dan
masyarakat umum.
Manfaat restrukturisasi perusahaan khususnya yaitu akuisisi dapat dilihat
baik dari segi ekonomi maupun manfaat non ekonomi. Akuisisi akan dilakukan
apabila kedua perusahaan atau lebih mendapatkan keuntungan yaitu
menguntungkan pemilik perusahaan yang membeli, dan juga pemilik perusahaan
yang dibeli. Akuisisi juga diharapkan mendatangkan sinergi bagi perusahaan
yang melakukannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan sesuai
ekspektasi perusahaan. Motivasi perusahaan melakukan akuisisi selain
meningkatkan kekuatan pasar juga memperoleh sinergi pemasaran, distribusi dan
nilai bagi perusahaan (Wiagustini, 2010:282).
Umumnya tujuan dilakukannya akuisisi adalah untuk mendapatkan sinergi
atau menciptakan nilai tambah yang lebih bersifat jangka panjang bagi
perusahaan. Oleh karena itu ada tidaknya sinergi suatu akuisisi tidak bisa dilihat
beberapa saat setelah proses akuisisi terjadi, tetapi diperlukan waktu yang relatif
panjang. Sinergi yang terjadi akibat penggabungan usaha ini dapat berupa
turunnya biaya rata – rata perunit karena naiknya skala ekonomis, maupun sinergi
keuangan yang berupa kenaikan modal, Foster (1986:462). Apabila akuisisi
dilakukan atas dasar untuk memperoleh sinergi, maka penggabungan usaha
3
tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan,
sehingga mengakibatkan jumlah permintaan saham perusahaan mengalami
peningkatan dan selanjutnya mempengaruhi naiknya harga saham (Widyaputra,
2006). Naiknya harga saham tentu akan menambah nilai perusahaan (value of the
firm) yang nantinya akan meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.
Alasan lain yang paling sering digunakan perusahaan adalah bahwa
akuisisi lebih efisien dibanding harus membangun unit bisnis sendiri. Dari waktu
ke waktu perusahaan lebih menyukai pertumbuhan eksternal melalui akuisisi
dibandingkan pertumbuhan internal (Auqie, 2013). Pelaksanaan akuisisi oleh
suatu perusahaan terhadap perusahaan lain mengakibatkan terjadinya perubahan
mekanisme kinerja perusahaan, baik yang diakuisisi maupun yang mengakuisisi.
Perubahan tersebut dititik beratkan pada perubahan mekanisme kinerja keuangan
yang bersangkutan sebelum dan setelah akuisisi.
Pengumuman akuisisi juga akan mempengaruhi reaksi pasar. Reaksi pasar
yang diakibatkan dalam pengumuman tersebut dapat diukur dengan return saham
sebagai perubahan harga atau memakai abnormal return perusahaan, untuk dapat
melihat reaksi pasar yang terjadi. Abnormal return diperoleh dengan
membandingkan expected return dengan actual return. Abnormal return dapat
terjadi sebelum informasi resmi pengumuman akuisisi akibat terjadi kebocoran
informasi (leakage of information) (Samsul, 2006:275). Abnormal return terjadi
akibat naik turunnya harga saham karena reaksi pasar terhadap pengumuman
akuisisi. Jika pasar bereaksi positif terhadap pengumuman akuisisi tersebut maka
akan menghasilkan abnormal return positif. Begitu juga sebaliknya jika reaksi
4
pasar terhadap pengumuman akuisisi tersebut negatif maka akan menghasilkan
abnormal return negatif (Rahmadiansyah, 2013).
Terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis
pengumuman akuisisi terhadap abnormal return saham suatu perusahaan namun
hasilnya tidak selalu konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Liargovas (2011)
yang melakukan event study berdasarkan teori Efficient Market Hypothesis
(EMH) untuk mengetahui dampak akuisisi dan merger pada kinerja sektor
pebankan Yunani, menemukan bahwa sepuluh hari sebelum pengumuman merger
dan akuisisi, pemegang saham menerima abnormal return yang cukup signifikan
dan positif.
Penelitian Liargovas juga didukung oleh beberapa peneliti lainnya,
diantaranya adalah Dilshad (2013). Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil
bahwa akuisisi serta merger di sektor perbankan cenderung menghasilkan net
present value positif untuk waktu yang singkat bagi acquirers. Hal ini juga
menunjukkan bahwa bank sasaran mengalami abnormal return yang positif
signifikan pada hari pengumuman peristiwa. Penelitian yang dilakukan oleh Ma
Jianyu (2009) tentang analisa abnormal return pemegang saham dari perusahaan
pengakuisisi sekitar hari pengumuman akuisisi untuk sepuluh pasar Asia yang
sedang berkembang. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa pasar saham
mendapatkan abnormal return kumulatif yang positif.
Selain ketiga penelitian diatas, hasil abnormal return yang positif juga
diperoleh Wong dan Cheung (2009). Mereka meneliti mengenai efek dari
pengumuman akuisisi pada harga saham dari perusahaan pengakuisisi dan
5
perusahaan target di Asia. Penelitian Dianita (2013), Setyawan (2005), Astria
(2009), Danbolt (2008), Floreani & Rigamonti (2011) serta Epriyeni (2013) juga
memperoleh hasil yang sama yakni abnormal return yang positif dimana ia
meneliti abnormal return perusahaan sebelum dan setelah melakukan
restrukturisasi perusahaan yakni akuisisi dan merger.
Pada sisi lain, hasil penelitian yang bertolak belakang diperoleh oleh
beberapa peneliti, dimana mereka memperoleh abnormal return yang negatif
dalam penelitian yang mereka lakukan. Penelitian oleh Seleuh & Yilmas (2011)
yang meneliti dampak akuisisi dan merger pada kinerja pengakuisisi perusahaan –
perusahaan Turki memperoleh hasil bahwa hasil studi menunjukkan abnormal
return menjadi negatif. Penelitian lain dari Shah dan Arora (2014) yang
menyelidiki perusahaan yang ada di wilayah Asia - Pasifik yang mengumumkan
akuisisi, memperoleh hasil bahwa CAAR perusahaan pengakuisisi di periode
jendela yang berbeda secara statistik tidak signifikan, menandakan bahwa mereka
tidak menciptakan abnormal return sebagai akibat dari pengumuman akuisisi.
Penelitian lain yang memperoleh hasil abnormal return yang negatif juga
dilakukan oleh Suryanto (2015), Auqie (2013), Susanti (2009). Rahmadiansyar
(2013), Firmansyah (2013), Asimakolopus (2008) serta Peng Siew (2008). Selain
itu Wibowo dan Pakereng (2001) yang melakukan pengujian terhadap pengaruh
akuisisi dan merger terhadap return saham perusahaan pengakuisisi dalam sektor
industri di BEI dan hasil yang diperoleh Wibowo dan Pakereng adalah bahwa
perusahaan pengakuisisi memperoleh abnormal return yang negatif di seputaran
pengumuman akuisisi dan merger.
6
Akuisisi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan likuiditas
perusahaan, mempercepat proses ekspansi, serta mengefisienkan kegiatan
operasional perusahaan, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian untuk menguji
apakah pengumuman akuisisi memberikan pengaruh terhadap perubahan harga
saham atau return saham disekitar pengumuman tersebut. Banyaknya aktivitas
akuisisi di Indonesia khususnya pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dibandingkan dengan corporate action lainnya seperti konsolidasi dan
holding company serta merger menyebabkan peneliti tertarik untuk mengkaji
ulang dampak peristiwa akuisisi terhadap reaksi pasar yang diproksikan dengan
abnormal return saham yang diperoleh investor, pada perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan pengakuisisi dijadikan objek penelitian ini adalah PT Agung
Podomoro Land, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010. PT
Agung Podomoro Land, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
usaha pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti terpadu yang meliputi
apartemen, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi beserta
fasilitasnya. Sebagai suatu perusahaan yang besar dan terus berkembang dalam
bidangnya, PT Agung Podomoro Land, Tbk juga aktif melakukan ekspansi bisnis
antara lain dengan melakukan corporate action berupa akuisisi pada beberapa
perusahaan, sehingga sampai saat ini PT Agung Podomoro Land, Tbk mempunyai
sekitar 38 anak perusahaan. Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU)
terakhir mencatat pada tahun 2014, PT Agung Podomoro Land, Tbk melakukan
akuisisi pada PT Wahana Sentra Sejati yakni pada tanggal 25 Maret 2014.
7
Peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk tentu akan
membuat pasar maupun perusahaan properti pesaing bereaksi terhadap
pengumuman akuisisi yang dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan analisis terhadap reaksi pasar yang terjadi akibat
peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk dengan
mengangkat judul penelitian “Dampak Peristiwa Akuisisi PT Agung Podomoro
Land, Tbk Terhadap Reaksi Pasar Sektor Properti di Bursa Efek
Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan research gap hasil-hasil penelitian di atas maka dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat kandungan informasi sebelum, saat dan setelah peristiwa
akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk terhadap reaksi pasar
sektor properti di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimana perbandingan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah
tanggal pengumuman akuisisi pada PT Agung Podomoro Land, Tbk.
1.3 Tujuan Penelitan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kandungan informasi sebelum, saat dan setelah peristiwa
akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk terhadap reaksi pasar sektor properti
di Bursa Efek Indonesia.
8
2. Untuk mengetahui perbandingan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah
tanggal pengumuman akuisisi pada PT Agung Podomoro Land, Tbk.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Dalam penelitian ini manfaat teoritis yang diharapkan yakni, agar
penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti yang meneliti topik
penelitian sejenis yakni mengenai analisa reaksi pasar yang terjadi dalam
peristiwa akuisisi.
1.4.2 Kegunaan praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, baik
kepada pihak perusahaan, investor ataupun masyarakat luas sebagai salah satu
cara untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
1.5 Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara
sistematis sehingga antara bab satu dengan bab yang lain mempunyai hubungan
yang erat.
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian yang
terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya
penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika
penulisan.
9
Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai landasan teori dan konsep yang
berkaitan dengan pasar modal, signaling theory, corporate
action, penggabungan usaha, langkah-langkah event study,
abnormal return serta hipotesis penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain
penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, objek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel,
jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan
sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang
digunakan.
Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek
Indonesia dan perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian,
deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V : Simpulan dan Saran
Bab ini menguraikan tentang simpulan dan saran yang diperoleh
dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang
dapat digunakan oleh emiten dan investor.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep
2.1.1 Konsep Efisiensi Pasar Modal
Suatu pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga
sekuritasnya telah mencerminkan seluruh informasi yang relefan. Semakin cepat
informasi yang baru tercermin pada harga sekuritas maka semakin efisien pasar
modal tersebut dan sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin bagi para pemodal
untuk mendapatkan tingkat keuntungan diatas normal secara konsisten dengan
melakukan transaksi perdagangan di Bursa Efek (Pratama, 2013). Suatu pasar
dikataan efisien apabila tidak seorangpun baik itu investor individu maupun
investor institusi, mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return).
Konsep pasar yang efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga
sekuritas menuju harga keseimbangan baru, sebagai respon atas informasi baru
yang masuk ke pasar (Tandelilin, 2010:219).
Proses penyesuaian harga sekuritas tidaklah selalu berjalan sempurna. Hal
yang terpenting adalah harga yang terbentuk tidak menyimpang. Oleh karena itu,
ketika bereaksi dengan informasi baru, pasar dapat mengalami overajusted dan
underajusted sehingga bisa jadi menyebabkan harga yang ditimbulkan bukan
merupakan harga asli dari sekuritas tersebut. Pratama (2013) menyebutkan bahwa
harga yang timbul dari informasi, bukan merupakan harga yang efisien atau harga
keseimbangan. Harga keseimbangan terbentuk ketika investor sudah menilai
11
dampak dari informasi tersebut. Fama dalam Tandelilin (2010:223) telah
mengklasifikasikan bentuk pasar ke dalam tiga bentuk yakni Efficient Market
Hypothesis (EHM).
2.1.1.1 Efisiensi Bentuk Lemah (Weak Form)
Keseluruhan informasi dimasa lalu (historis) tercermin dalam harga yang
terbentuk sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut (seperti harga dan
volume perdagangan, serta peristiwa masa lalu) tidak bisa lagi digunakan dalam
memprediksi perubahan harga di masa mendatang karena sudah tercermin dari
harga saat ini.
2.1.1.2 Efisiensi Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong)
Harga saham yang terbentuk sekarang sudah mencerminkan informasi
historis ditambah dengan semua informasi yang dipublikasikan (seperti earning,
divine, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang
dialami perusahaan di masa datang). Pada pasar ini, abnormal return hanya terjadi
diseputar pengumuman suatu peristiwa sebagai representasi dari respon pasar
terhadap pengumuman tersebut. Suatu pasar dinyatakan masuk ke dalam efisiensi
bentuk setengah kuat apabila informasi terserap atau direspon dengan cepat oleh
pasar. Abnormal return yang berkepanjangan (lebih dari tiga spot waktu)
mencerminkan sebagian respon pasar terlambat dalam menyerap dan
menginterpretasi informasi sehingga dianggap pasar tidak efisien dalam bentuk
setengah kuat.
12
2.1.1.3 Efisiensi Bentuk Kuat (Strong Form)
Harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan
informasi historis ditambah dengan semua informasi yang dipubikasikan maupun
yang tidak dipublikasikan. Pada pasar efisien bentuk kuat tidak terdapat investor
yang bisa memperoleh abnormal return.
Menurut Tandelilin (2010:220) kondisi yang harus dipenuhi agar tercipta pasar
efisien adalah:
1. Banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit.
Investor secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai,
dan melakukan transaksi saham.
2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama
dengan cara yang efektif dan efisien.
3. Informasi yang ada bersifat random
4. Investor bereaksi secara cepat atas informasi baru yang ada sehingga
menyebabkan harga sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan
nilai.
2.1.2 Signaling Theory
Jogiyanto (2009: 392), mengemukakan bahwa informasi yang
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor
dalam pengambilan keputusan investasi, jika pengumuman tersebut mengandung
nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman
tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan
volume perdagangan saham yang diakibatkan adanya informasi yang diumumkan
13
dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut. Pelaku pasar terlebih
dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal
baik (good news) atau signal buruk (bad news). Hasil dari interpretasi informasi
inilah nantinya yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dari
investor, jika banyak investor berpandangan pesimis akibat bad news dari
informasi yang diterima, maka ia akan mengurangi jumlah pembelian yang terjadi
dan akan menambah penawaran di pasar sehingga harga akan terdorong turun.
Sebaliknya jika investor memandang optimis akibat good news dari informasi
yang diterima, maka ia akan menambah jumlah pembelian yang terjadi dan akan
menurunkan penawaran di pasar sehingga harga akan terdorong naik.
2.1.3 Corporate Action
Corporate action merupakan suatu tindakan emiten yang memberikan hak
kepada seluruh pemegang saham dari jenis dan kelas yang sama seperti hak untuk
menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), hak untuk memperoleh
deviden tunai, saham deviden, saham bonus, hak memesan efek terlebih dahulu,
waran atau hak-hak lainnya. Hal tersebut tercantum dalam peraturan perdagangan
Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Adisulistyo (2009) corporate action
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh emiten dimana akan mempengaruhi
jumlah saham yang beredar. Setiap perusahaan yang ingin melakukan ekspansi
biasanya selalu melakukan aksi korporasi yang bermacam-macam bentuknya.
Corporate action yang dilakukan perusahaan memiliki variasi beragam mulai dari
pergantian manajemen perusahaan, pembagian dividen, stock split, reverse stock,
merger, akuisisi, divestasi, penerbitan saham baru, pembagian saham bonus,
14
dividen saham, share swap, debt share swap, private placement, hingga
melakukan penyertaan di perusahaan lain.
Suatu keputusan corporate action harus disetujui dalam RUPS atau
RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Persetujuan para
pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai
dengan peraturan yang ada di pasar modal. Pada umumnya corporate action
memiliki pengaruh signifikan terhadap kepentingan pemegang saham karena
corporate action yang dilakukan emiten berpengaruh terhadap jumlah saham yang
beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang dipegang pemegang
saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham (Pratama, 2013).
Oleh karena itu, para pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat dari
corporate action tersebut sehingga pemegang saham mendapat keuntungan
dengan melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat.
2.1.4 Penggabungan Usaha
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK No. 22, 2007) mendefinisikan penggabungan usaha sebagai
bentuk penyatuan dua perusahaan atau lebih yang terpisah menjadi satu entitas
ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain ataupun
memperoleh kendali atau kontrol atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Jenis
penggabungan usaha dapat dibedakan menjadi akuisisi, penyatuan pemilikan
(merger), konsolidasi maupun holding company.
Istilah akuisisi meskipun belum terdapat satu acuan baku, tetapi pengertian
penggabungan usaha (business combination) secara umum adalah penyatuan dua
15
atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu
perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva
dan operasi perusahaan lain. Penggabungan usaha dapat berupa pembelian saham
suatu perusahaan oleh perusahaan lain, atau pembelian aktiva neto suatu
perusahaan. Secara teori penggabungan usaha dapat berupa merger, akuisisi, dan
konsolidasi. Merger adalah kombinasi dari dua atau lebih perusahan, dengan salah
satu nama perusahaan yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lainnya
dihilangkan. Sementara itu, akuisisi didefinisikan sebagai pembelian seluruh atau
sebagian kepemilikan suatu perusahaan, yang dapat dilakukan melalui merger
atau tender offer, Foster (1986:463).
2.1.4.1 Akuisisi
Menurut Foster (186:463) akuisisi adalah pembelian perusahaan lain
dengan cara membeli saham atau aktiva perusahaan lain. Akusisi berasal dari kata
acquisition (Latin). Secara harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan
sesuatu untuk ditambahkan pada sesuatu yang telah dimiliki sebelumnya. PSAK
No. 22 Tahun 2009 mendefinisikan akuisisi dari perspektif akuntansi adalah suatu
penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer)
memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi
(acquire), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau
mengeluarkan saham.
Menurut Marzuki dan Nurul (2013) akuisisi memberikan dampak yang
cukup signifikan tidak hanya terhadap lingkup internal mikro perusahaan tetapi
juga terhadap lingkungan makro ekonomi. Secara umum akuisisi memiliki
16
pengaruh baik langsung ataupun tidak langsung terhadap stake holder seperti:
pemegang saham, karyawan, direksi, atau manajemen, supplier, konsumen,
pemerintah, kreditur, pesaing dan masyarakat. Dalam skala internal perusahaan,
keberhasilan strategi ini akan berdampak positif yaitu tercapainya tujuan
perusahaan sebagaimana motivasi yang melandasi keputusan akuisisi ini,
misalnya tercapainya peningkatan kekuatan segi finansial, manajerial, pemasaran
dan operasional. Sebaliknya jika strategi ini gagal, maka perusahaan harus
menanggung risiko atas kerugian atas hilangnya sumber-sumber ekonomi dan non
ekonomi yang nilainya tidak kecil. Sementara itu dari sisi makro ekonomi,
akuisisi bisa berdampak positif atau negatif terhadap masyarakat tergantung dari
hasil yang diciptakan dari peristiwa itu.
2.1.4.2 Tahapan Akuisisi
Menurut Ronnie H. Rusli dalam Widyaputra (2006) bahwa proses
akuisisi harus melalui tahapan sebagai berikut :
1. Ijin dari pemegang saham antara kedua perusahaan.
2. Proses negoisasi yang panjang dan mengikutsertakan akuntan, penasehat
hukum, dan investment banker.
3. Melakukan pembelian saham yang ada ditangan publik, baik investor
minoritas maupun individu.
4. Kewajiban atau hutang dari perusahan target secara otomatis menjadi
kewajiban perusahaan yang mengambil alih.
5. Peleburan sistem manajemen ke dalam manajemen baru perusahaan yang
mengambil alih.
17
6. Proses perizinan mungkin akan lebih kompleks terlebih-lebih bila kedua
perusahaan tersebut merupakan perusahaan publik.
7. Dana yang dibutuhkan akan semakin besar jumlahnya karena pembelian
saham akan bersifat pelelangan dengan tendering.
2.1.4.3 Alasan-alasan Melakukan Akuisisi
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan melalui
akuisisi, yaitu :
1. Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran,
pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan akuisisi. Perusahaan
tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi
dengan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau
mengurangi persaingan.
2. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika akuisisi menghasilkan tingkat skala ekonomi
(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya
overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan
perusahaan ketika tidak melakukan akuisisi. Sinergi tampak jelas ketika
perusahaan yang melakukan akuisisi berada dalam bisnis yang sama karena fungsi
dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
3. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan
ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi
18
eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang
memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam
perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan
meningkatnya dana dengan biaya rendah.
4. Menambah keterampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak
adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang
tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk
mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan
yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.
5. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke
depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki
kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan
laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang
mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan
mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi.
Bagaimanapun akuisisi tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi
berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
6. Meningkatkan likuiditas pemilik
Akuisisi antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas
yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas
19
dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil.
7. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan
yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai
pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban
perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang
berminat (Firmansyah, 2013).
2.1.4.4 Jenis- Jenis Akuisisi
Berdasarkan jenis penggabungannya menurut Wiagustini (2010:284) akuisisi
dibedakan menjadi:
1. Akuisisi saham-saham, hal ini terjadi bila perusahaan yang mengakuisisi
membeli sebagian besar saham perusahaan yang menjadi target akuisisi. Akuisisi
saham dapat dilakukan dengan cara bersahabat (friendly) dan tidak bersahabat
(hostile).
Friendly acquisition, terjadi apabila manajemen kedua belah pihak berunding
bersama, dan hasil perundingan tersebut akan diusulkan ke pemilik perusahaan.
Hostile Takeover, terjadi apabila pihak manajemen perusahaan dari perusahaan
yang diakuisisi tidak diajak berunding terlebih dahulu tetapi perusahaan yang
mengakuisisi langsung menawarkan ke pemegang saham acquired company
persyaratan-persyaratan yang dinilai cukup menarik.
2. Akuisisi asset, terjadi bila perusahaan yang mengakuisisi membeli
sebagian atau seluruh asset perusahaan yang menjadi target akuisisi. Persetujuan
20
formal dari pemegang saham perusahaan yang menjual diperlukan dalam jenis
akuisisi ini. Bentuk akuisisi ini akan menghindarkan perusahaan dari
kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas.
2.1.5 Langkah-Langkah dalam Event study
Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap
harga sekuritas sering disebut dengan event study. Penelitian event study
umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar
dapat tercermin pada harga pasar). Standar metodologi yang biasa digunakan
dalam studi peristiwa ini adalah: mengumpulkan sampel yaitu perusahaan-
perusahaan yang mempunyai pengumuman yang mengejutkan pasar (event),
menentukan periode pengamatan biasanya dihitung dalam hari, menghitung
return dan abnormal return dari masing-masing sampel (Tandelilin, 2010:239).
Return adalah tingkat keuntungan yang diperoleh investor atas suatu
investasi yang dilakukannya. Return saham dalam penelitian ini adalah return
saham yang abnormal (abnormal return). Abnormal return merupakan selisih
antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan (expected return), yang dapat terjadi sebelum
informasi resmi diterbitkan atau akibat terjadi kebocoran informasi setelah
informasi diterbitkan (Samsul, 2006:275).
Menurut Jogiyanto (2009:558), menghitung abnormal return dapat dengan
menggunakan rumus :
ARit = Rit – ERit ……………………………………………… (1)
Keterangan:
ARit = abnormal return saham i pada hari ke t
Rit = actual return saham i pada hari ke t
21
ERit = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
Menurut Tandelilin (2010:225) pengujian efisiensi pasar adalah pengujian
return tak normal. Ada tiga model yang digunakan untuk mengestimasi abnormal
return yaitu, model yang disesuaikan dengan rata-rata (Mean Adjusted Model),
model pasar (Market Model), model yang disesuaikan dengan pasar (Market
Adjusted Model).
1. Mean Ajusted return
Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi secara random
disekitar nilai sebenarnya (true value), maka rata-rata return sekuritas yang
dihitung dari periode sebelumnya dapat digunakan sebagai return harapan.
Formulanya adalah:
……………………………………………………………… (2)
Keterangan
return tak normal sekuritas i pada hari t
return aktual sekuritas i pada hari t
= rata-rata return sekuritas i selama sekian hari sebelum hari t
2. Market Ajusted return
Salah satu teknik untuk menghitung return tak normal adalah dengan
menghilangkan pengaruh pasar terhadap return harian sekuritas. Return tak
normal dihitung dengan mengurangkan return pasar pada hari t (Rm,t) dari return
saham.
Formulanya adalah:
…………………………………………………………… (3)
Keterangan:
= return tak normal sekuritas sekuritas i pada hari t
return aktual sekuritas i pada hari t
return pasar pada waktu ke t
22
3. Market Model return
Market model digambarkan dengan formula sebagai berikut:
…………………………………………………….. (4)
Keterangan:
intersep dalam regresi untuk sekuritas i
koefisien regresi untuk menyatakan slope garis regresi.
Ini mengukur perubahan yang diharapkan dalam return sekuritas
sehubungan dengan perubahan dalam return pasar.
kekeliruan regresi
Abnormal return harian ditentukan dengan mengurangkan return realisasi dari
return harapan pada hari t.
Menurut Tandelilin (2010:240-241) standar metodologi yang biasanya
digunakan dalam event study ini adalah:
1. Mengumpulkan sampel, yaitu perusahaan-perusahaan yang mempunyai
pengumuman yang mengejutkan pasar (event) seperti pengumuman perusahaan
yang akan melakukan merger, akuisisi, stock split maupun right issue.
2. Mengidentifikasi hari pengumuman atau event
3. Menentukan periode analisis. Periode analisis biasanya dibagi menjadi dua
yaitu: (i) periode estimasi untuk menghitung return harapan E(Ri) dan (ii)
periode pengamatan (jendela) untuk menghitung return actual dan return tak
normal. Periode estimasi biasanya berkisar antara 30 hingga 100 hari sebelum
periode pengamatan. Periode pengamatan biasanya dihitung dalam hari. Jika
suatu penelitian menggunakan periode pengamatan 11 hari disekitar
pengumuman, maka 5 hari sebelum pengumuman ditandai dengan hari ke -5, -
4, -3, -2, -1. Hari ke 0 mencerminkan hari pengumuman peristiwa. Sedangkan
hari setelah pengumuman akan ditandai dengan hari ke +1, +2, +3, +4, +5.
23
Gambar 2.1
Periode Estimasi dan Periode Jendela
T-n-e T-n T0 T+n
Periode estimasi Periode peristiwa
Sumber : Teori Portofolio dan Investasi (Tandelilin, 2010:572)
4. Menghitung return actual masing-masing sampel setiap hari selama periode
pengamatan.
5. Menghitung return tak normal, yakni dengan mengurangi return aktual dengan
return harapan.
6. Menghitung rata-rata return tak normal semua sampel setiap hari. Dari data
yang diperoleh, peneliti dapat menggambarkan pengaruh event terhadap
perubahan harga selama periode pengamatan yang ditentukan.
7. Terkadang return tak normal harian tersebut digabungkan untuk menghitung
return tak normal kumulatif selama periode tertentu. Misalnya dihitung return
tak normal kumulatif 5 hari sebelum pengumuman kemudian dibandingkan
dengan return tak normal kumulatif setelah pengumuman.
8. Mempelajari dan mendiskusikan hasil yang diperoleh. Data yang diperoleh
kemudian diolah menjadi informasi dan disimpulkan untuk mengetahui
dampak pengumuman terhadap perubahan harga yang terjadi.
24
2.2 Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Peristiwa Akuisisi pada Reaksi Pasar
Abnormal return merupakan selisih antara tingkat keuntungan yang
diharapkan dengan tingkat keuntungan yang sebenarnya. Abnormal return diuji
untuk mengetahui reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event). Ketepatan respons
pasar terkait dengan apakah pasar bereaksi dengan benar. Hal ini diindikasikan
oleh arah respons pasar bersifat positif atau negatif. Indikator tersebut tampak
dari abnormal return positif untuk good news dan negatif untuk bad news
(Tandelilin, 2010:571). Menurut Samsul (2006:275) Abnormal return dapat
terjadi sebelum suatu informasi diterbitkan atau akibat dari kebocoran informasi
setelah informasi diterbitkan. Apabila terdapat perolehan abnormal return yang
signifikan sebelum pengumuman akuisisi maka hal tersebut mengindikasikan
adanya kebocoran informasi (leakage of information) sehingga para investor
merespon pengumuman tersebut dengan cepat.
Terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis
pengumuman akuisisi terhadap abnormal return saham suatu perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Liargovas (2011) yang melakukan event study
berdasarkan teori Efficient Market Hypothesis (ΕΜΗ) untuk mengetahui dampak
akuisisi dan merger pada kinerja sector pebankan Yunani selama periode 1996-
2009, menemukan bahwa sepuluh hari sebelum pengumuman merger dan akuisisi,
pemegang saham menerima abnormal return yang cukup signifikan dan positif.
25
Juga hasil menunjukkan bahwa CAARs positif yang signifikan diperoleh setelah
periode pengumuman.
Penelitian Liargovas juga didukung oleh beberapa peneliti lainnya,
diantaranya adalah Dilshad (2013) yang meneliti tentang efisiensi pasar dengan
memperhatikan pengumuman akuisisi dan merger menggunakan metodologi
event study untuk menganalisis dampak dari peristiwa bank-bank dan
pengumumannya pada harga saham di Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa bank
sasaran mengalami abnormal return yang positif signifikan pada hari
pengumuman merger. Penelitian yang dilakukan oleh Ma Jianyu (2009) tentang
analisa abnormal return pemegang saham dari perusahaan pengakuisisi sekitar
hari pengumuman akuisisi untuk sepuluh pasar Asia yang sedang berkembang:
Cina, India, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan,
Taiwan, dan Thailand. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa pasar saham
mendapatkan abnormal return kumulatif yang positif.
Selain ketiga penelitian diatas, hasil abnormal return yang positif juga
diperoleh Wong & Cheung (2009). Mereka meneliti mengenai efek dari
pengumuman akuisisi pada harga saham dari perusahaan pengakuisisi dan
perusahaan target di Asia. Penelitian Dianita (2013) juga memperoleh hasil yang
sama yakni abnormal return yang positif dimana ia meneliti abnormal return
perusahaan sebelum dan setelah melakukan akuisisi dan merger serta pada
periode jendela dengan melakukan studi pada Bursa Efek Indonesia periode 2005-
2011.
26
Hasil penelitian yang bertolak belakang diperoleh oleh beberapa peneliti,
dimana mereka memperoleh abnormal return yang negatif dalam penelitian yang
mereka lakukan. Penelitian oleh Seleuh & Yilmas (2011) yang meneliti dampak
akuisisi dan merger pada kinerja pengakuisisi perusahaan – perusahaan Turki
yang melibatkan 62 perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi antara tahun
2003 – 2007 memperoleh hasil bahwa hasil penelitian tersebut menunjukkan
abnormal return yang negatif. Penelitian lain dari Shah dan Arora (2014) yang
menyelidiki perusahaan yang ada di wilayah Asia-Pasifik yang mengumumkan
akuisisi selama periode Mei 2013 sampai September 2013 serta untuk
mengidentifikasi dampak pengumuman tersebut terhadap perusahaan target dan
perusahaan pengakuisisi yang menggunakan metode event studies dengan teori
market model mendapatkan bahwa tidak terdapat abnormal return sekitar periode
pengumuman merger dan akuisisi.
Penelitian lain yang memperoleh hasil abnormal return yang negatif juga
dilakukan oleh Suryanto (2015) yang menganalisis reaksi harga saham terhadap
pengumuman Investment Grade Indonesia dimana peneliti melakukan
penelitiannya dengan metode event study dengan dasar teori market model dengan
menganalisis 41 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian
dengan hasil sama juga diperoleh Wibowo dan Pakereng (2001) yaitu perusahaan
pengakuisisi memperoleh abnormal return yang negatif di seputaran
pengumuman merger dan akuisisi
Berdasarkan landasan teori serta hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh beberapa peneliti dimana terdapat perbedaan hasil penelitian yang
27
satu dengan lainnya maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan jawaban
sementara atau hipotesis. Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H1 : Kandungan informasi sebelum, saat dan setelah peristiwa akuisisi yang
dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk secara statistik tidak sama dengan
nol.
2.2.2 Perbandingan Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah
Peristiwa Akuisisi
Menurut Tandelilin (2010:241) dalam studi peristiwa (event study)
peneliti juga terkadang menggabungkan abnormal return harian untuk
menghitung abnormal return kumulatif selama periode tertentu kemudian rata-
rata return tak normal kumulatif tersebut dibandingkan dengan menggunakan
paired sample t-test antara sebelum dan setelah peristiwa (event). Uji beda
tersebut dilakukan dengan tujuan agar peneliti mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antara abnormal return kumulatif sebelum dan setelah
pengumuman suatu peristiwa. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara
lain oleh Epriyeni (2012) dan Setyawan (2000) berdasarkan statistik uji dua rata-
rata, mereka mendapatkan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan signifikan
abnormal return yang diperoleh sebelum dan setelah perusahaan melakukan
corporate action yakni merger, akuisisi serta right issue.
Berdasarkan landasan teori serta hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, maka dalam penelitian ini dapat
28
dirumuskan jawaban sementara atau hipotesis. Rumusan hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum
dan setelah pengumuman akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro
Land, Tbk.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pendekatan yang cocok digunakan untuk memperoleh jawaban atas
masalah serta tujuan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang berbentuk
penelitian deskriptif komparatif yang menghitung ada tidaknya kandungan
informasi selama periode peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung
Podomoro Land, Tbk yang berdampak pada reaksi pasar terutama pada sektor
properti di Bursa Efek Indonesia, Tbk serta membandingkan rata-rata abnormal
return perusahan properti dan developer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebelum dan setelah peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro
Land, Tbk.
Dalam penelitian ini peneliti terlebih dahulu akan menetapkan periode
peristiwa yakni 11 hari, terhitung dari H-5, H-4, H-3, H-2, H-1, event date, H+1,
H+2, H+3, H+4, H+5. Peneliti juga menetapkan periode estimasi yakni selama
100 hari sebelum periode peristiwa. Selanjutnya abnormal return selama periode
peristiwa dihitung dan diolah menggunakan Uji-t untuk mengetahui abnormal
return tersebut signifikan atau non signifikan. Apabila hasil uji-t signifikan maka
hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat kandungan informasi di seputar periode
peristiwa akuisisi, begitu pula sebaliknya. Signifikan atau tidaknya abnormal
return tersebut nantinya akan diinterpretasi oleh peneliti untuk mendapatkan suatu
kesimpulan yang tepat mengenai terdapat atau tidaknya kebocoran informasi
selama periode peristiwa akuisisi.
30
Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan uji beda dua rata-rata
terhadap rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman akuisisi.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah abnormal return berbeda antara
sebelum dan setelah event date atau pengumuman akuisisi. Untuk lebih jelasnya,
desain penelitian yang digunakan peneliti dapat digambarkan melalui kerangka
berpikir sebagai berikut:
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
Periode Peristiwa / Windows Period
Periode Estimasi
100 hari Event
Date
+1 +2 +3 +4 +5 -5 -4 -3 -2 -1
Abnormal Return Periode
Peristiwa
Uji- t
Signifikan Non Signifikan
Terdapat Kandungan
Informasi
Tidak Terdapat
Kandungan Informasi
Interpretasi
Simpulan
31
3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian
Lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah pada perusahaan
sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 dimana
data atau laporan keuangan dari perusahaan tersebut diterbitkan secara berkala
dan dapat diunduh oleh masyarakat luas. Data diunduh melalui www.idx.co.id dan
pada web yahoo finance. Data tersebut diperoleh dalam bentuk Indonesia Capital
Market Directory (ICMD) dan laporan historis lainnya di BEI periode 2014.
3.3 Obyek Penelitian
Objek dari penelitian ini yaitu reaksi pasar sektor properti di Bursa Efek
Indonesia dan ada tidaknya kandungan informasi dari suatu peristiwa akuisisi
yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk diproksikan dengan
signifikan atau tidaknya abnormal return yang diperoleh perusahaan sektor
properti di Bursa Efek Indonesia serta perbandingan antara rata-rata abnormal
return sebelum dan setelah event date.
3.4 Identifikasi Variabel
Menurut Sugiyono (2006:33), variabel penelitian merupakan suatu atribut
atau sifat atau nilai orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya.
Variabel dalam penelitian ini adalah abnormal return, dimana abnormal
return merupakan selisih dari actual return dengan return yang diharapkan yang
dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran
informasi (leakage of information).
32
3.5 Definisi Operasional Variabel
Return saham adalah tingkat keuntungan yang diperoleh investor atas
suatu investasi yang dilakukannya. Return saham dalam penelitian ini adalah
return saham yang tidak normal (abnormal return). Abnormal return merupakan
selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan (expected return). Dalam penelitian ini akan diuji
ada atau tidaknya abnormal return yang diperoleh perusahaan sektor properti di
BEI baik sebelum, saat dan setelah pengumuman akuisisi yang dilakukan PT
Agung Podomoro Land, Tbk yang melakukan akusisi pada 25 Maret 2014. Rata-
rata abnormal return sebelum dan setelah akuisisi juga akan dibandingkan dengan
menggunakan uji t sampel berpasangan, untuk mengetahui perbandingan
abnormal return sebelum dan setelah peristiwa akuisisi yang dilakukan PT Agung
Podomoro Land, Tbk.
Pengujian abnormal return diperlukan berdasarkan teori market model dalam
penelitian ini dengan langkah -langkah sebagai berikut:
1. Menghitung actual return (Jogiyanto, 2010:207)
Actual return diperoleh dengan mencari selisih antara harga saham
penutupan harian dikurangi harga saham hari sebelumnya kemudian dibagi
dengan harga saham hari sebelumnya.
…………………………………………….. (5)
Keterangan:
Rit = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t
Pit = harga sekarang relatif
Pit-1= harga saham sebelumnya
33
2. Menghitung return pasar harian (Jogiyanto, 2010:207)
.................................................... (6)
Keterangan:
Rmt = Return pasar pada waktu ke t
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t
IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1
3. Meregresikan return pasar harian dengan actual return untuk mendapatkan
alpha dan beta yang akan digunakan dalam menghitung expected return selama
event period dengan market model.
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ……………………………………….. (7)
∑ ∑
……………………………………….…(8)
Keterangan :
Y= return saham harian yang sesungguhya yaitu Rit
X= return pasar (Rmt)
n = periode pengamatan
4. Penghitungan abnormal return untuk masing-masing perusahaan (Jogiyanto,
2010:592)
ARit = Rit – ERit ………………………………………........ (9)
Keterangan:
ARit = abnormal return saham i pada hari ke t
Rit = actual return saham i pada hari ke t
ERit = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
5. Menghitung rata-rata abnormal return (Jogiyanto, 2010:592)
∑
…………………………………………….. (10)
34
Keterangan:
= rata-rata abnormal return
n = sampel
abnormal return
6. Menghitung Standar Kesalahan Estimasi atau standar deviasi (Jogiyanto,
2010:601)
√∑
………………………………………………. (11)
Keterangan:
S= standar deviasi
= rata-rata return saham i pada periode ke t
Ri= return saham ke i untuk hari ke t selama periode estimasi
T1= jumlah periode estimasi
7. Pengujian statistic t-test, untuk mengetahui signifikansi abnormal return yang
terjadi (Jogiyanto, 2010:598)
……………………………………………………… (12)
Keterangan:
S = Standar deviasi
At = rata-rata abnormal return harian
Untuk mengetahui dampak akuisisi terhadap reaksi pasar pada perusahaan
sektor properti yang terdaftar di BEI maka digunakan analisis event study yang
menggunakan pendekatan abnormal return untuk menguji kandungan informasi.
Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran yang menggunakan market
model, agar memberikan kemudahan dalam melakukan pendeteksian terhadap
abnormal return. Market model memiliki potensi untuk menghasilkan tes statistik
yang kuat dibandingkan dengan model statistik yang dihasilkan model lainnya
yaitu mean adjusted dan market adjusted model (Jogiyanto, 2010:581)
35
Penelitian ini menggunakan event study dimana periode jendela yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu 11 hari dalam rentan waktu perusahaan
mengumumkan akuisisi, yang diinformasikan kedalam angka -5, -4, -3, -2, -1, 0,
1, 2, 3, 4, 5 dengan waktu pengamatan 100 hari sebelum peristiwa. Periode
peristiwa didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya, dimana reaksi pasar
terhadap sinyal yang diberikan sangat cepat dan disamping itu untuk menghindari
adanya confounding effect atau tercampurnya informasi dari suatu peristiwa
dengan peristiwa lain.
3.6 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yakni data yang berupa
angka-angka ataupun rasio dan menggunakan sumber data sekunder berupa data
historis harga saham harian perusahaan sampel serta historical data indeks harga
saham gabungan (IHSG) yang diunduh pada web yahoo finance.
Alasan digunakannya data sekunder adalah dikarenakan data sekunder
lebih mudah diperoleh, biayanya lebih murah serta lebih dapat dipercaya
keabsahannya karena untuk laporan keuangan sudah diaudit oleh akuntan publik.
3.7 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah sejumlah 44 perusahaan sektor properti
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan
non probability sampling yakni menggunakan pendekatan purposive sampling
dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
36
1. Perusahaan sampel harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam
10 besar peringkat developer terbaik menurut BCI Asia dan Properti Data
tahun 2014.
2. Perusahaan sampel tidak melakukan corporate action baik itu akuisisi maupun
corporate action lain selama periode peristiwa.
Berikut pada Tabel 3.1 ditampilkan mengenai proses seleksi perusahaan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan properti dan developer yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
44
Perusahaan yang tidak termasuk 10 besar developer
terbaik menurut BCI Asia dan Properti Data tahun 2014
(34)
Perusahaan yang melakukan corporate action lain selama
periode peristiwa.
(0)
Total sampel 10
Sumber : Data primer diolah, 2014
Berikut adalah daftar perusahaan sampel yang digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.2
Kode dan Nama Perusahaan Sampel
No Kode Emiten (Nama Perusahaan)
1 APLN PT Agung Podomoro Land, Tbk
2 ASRI PT Alam Sutra Realty, Tbk
3 CTRP Ciputra Property, Tbk
4 CTRA Ciputra Development, Tbk
5 DILD Intiland Development, Tbk
6 LPKR Lippo Karawaci, Tbk
7 PWON Pakuwon Jati, Tbk
8 BSDE Bumi Serpong Damai, Tbk
9 SMRA Summarecon Agung, Tbk
10 WIKA Hutama Karya Realty, Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2015
37
2.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian
ini yakni dengan menggunakan metode observasi non partisipan. Observasi
dilakukan dalam rangka mengumpulkan teori-teori yang dapat digunakan sebagai
landasan yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data yang
diperlukan dalam penelitian ini yakni berupa data sekunder yang dapat diperoleh
dengan mengakses data tersebut pada website Bursa Efek Indonesia (BEI),
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), idx statistic maupun yahoo
finance. Selain itu data mengenai perusahaan yang melakukan akuisisi didapatkan
melalui datadari Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU).
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Periode Estimasi
1. Menghitung actual return
Keterangan:
Rit = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t
Pit = harga sekarang relatif
Pit-1= harga saham sebelumnya
2. Menghitung return pasar harian
38
Keterangan:
Rmt = return pasar pada waktu ke t
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t
IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1
3. Meregresikan return pasar harian dengan actual return untuk
mendapatkan alpha dan beta yang akan dipergunakan untuk menghitung
expected return dengan market model.
∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
Keterangan :
Y= return saham harian yang sesungguhya yaitu Rit
X= return pasar (Rmt)
n = periode pengamatan
3.9.2 Periode Kejadian (Event Period)
1. Menghitung return saham harian individual
2. Menghitung return pasar harian
3. Menghitung expected return selama event period dengan menggunakan
periode estimasi
ERit =
Dimana :
ERit = expected return
Rmt = return pasar yang sesungguhnya
= koefisien regresi
4. Menghitung abnormal return (ARit) harian individual, dengan menggunakan
market model dengan persamaan:
ARit= Rit – ERit
39
Dimana :
ARit = abnormal return harian individual
Rit = return saham sesungguhnya
ERit = expected return
5. Menghitung rata-rata abnormal return harian
∑
Keterangan:
= rata-rata abnormal return
n = jumlah sampel
abnormal return
3.9.3 Uji t-test
Uji t-test dilakukan untuk mengetahui signifikansi abnormal return selama
periode peristiwa akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk. Untuk
tingkat signifikansi atau nilai alfa (α) yang umum dipakai dalam penelitian ini
adalah 10 %, 5% dan 1%. Dengan aproksimasi distribusi student t dengan derajat
bebas 9, diketahui nilai t tabel adalah 1,822 (taraf signifikansi 10%), 2,262 (taraf
signifikansi 5%) dan 3,250 (taraf signifikansi 1%) untuk pengujian dua sisi.
Jika t hitung > t tabel dan t hitung < - t tabel maka H0 ditolak artinya terdapat
kandungan informasi pada peristiwa akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk.
Jika t hitung < t tabel dan t hitung > - t tabel maka H0 diterima artinya tidak
terdapat kandungan informasi pada peristiwa akuisisi PT Agung Podomoro Land,
Tbk.
40
3.9.4 Uji t Sampel Berpasangan
Uji normalitas diperlukan sebagai prasyarat dalam melakukan uji t sampel
berpasangan. Apabila model dalam suatu penelitian memiliki data yang
berdistribusi normal maka pengujian akan dilakukan menggunakan uji parametrik.
Namun, jika data berdistribusi tidak normal, maka akan dilakukan uji non
parametrik.
Paired Sampel t-test atau uji t sampel berpasangan merupakan uji
parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang sama atau tidak berbeda
(H0) dari dua variabel. Data tersebut berasal dari dua pengukuran atau dua
periode pengamatan yang berbeda yang telah diambil dari subjek yang
dipasangkan. Langkah-langkah dalam melakukan pengujian uji t untuk pengujian
sampel berpasangan sebagai berikut:
1. Menghitung selisih (d) antara pengamatan sebelum dan setelah akuisisi.
2. Menghitung total d (∑d), lalu mencari mean d yaitu n
d
3. Menghitung d – (d rata rata), lalu mengkuadratkan selisih tersebut dan
menghitung total selisih kuadrat.
4. Mencari standar deviasi (Sd2) dengan rumus sebagai berikut:
Sd = (1
1
n) x [Total d – (d rata-rata)]
5. Menghitung t hitung dengan rumus t = nSd
XX
/
21
41
Keterangan:
(X1-X2) : Rata-rata hitung pengamatan atau sampel untuk X1 pengamatan
sebelum dan X2 pengamatan sesudah.
Sd : Standar deviasi sampel
n : Jumlah sampel pengamatan
Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan pada hasil pengujian statistik
kemudian melihat rata-rata yang lebih tinggi dengan melihat nilai mean pada
paired sample statistic, atau pada t hitung, t hitung positif berarti rata-rata
abnormal return sebelum peristiwa akusisi lebih tinggi daripada sesudah
peristiwa akuisisi, dan sebaliknya t hitung negatif berarti rata-rata abnormal
return sebelum peristiwa akuisisi lebih rendah daripada sesudah peristiwa akusisi.
Uji beda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata
abnormal return lima hari sebelum dan lima hari setelah peristiwa. Untuk
pengambilan keputusan dalam penelitian ini pertimbangan yang dilakukan sebagai
berikut:
a. Jika probabilitas < 0,05 ; maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan variance
b.Jika probabilitas > 0,05 ; maka H0 tidak dapat ditolak artinya terdapat kesamaan
variance.
42
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Bursa Efek Indonesia
Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal menguraikan
bahwa pasar modal sebagai kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Penjelasan
tersebut mengindikasikan bahwa pasar modal dibentuk untuk menghubungkan
investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor adalah
pihak yang memiliki kelebihan dana sedangkan perusahaan dan institusi
pemerintah merupakan pihak yang membutuhkan dana untuk membiayai proyek
atau usahanya.
Indonesian Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia (BEI)
merupakan pasar modal yang ada di Indonesia dan memiliki peran yang penting
dalam perekonomian Indonesia, yakni berupa fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan. Investor yang memiliki kelebihan dana, dengan adanya Bursa Efek
maka akan dapat menanamkan dananya pada sekuritas dengan harapan
memperoleh harapan memperoleh imbalan (return). Bursa Efek Indonesia dalam
melakukan publikasi informasi terkait dengan perkembangan bursa biasanya
43
dilakukan melalui media cetak maupun elektronik untuk kemudahan akses
informasi.
Pada tahun 1997 Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali
pasar modal di Indonesia yang terdiri dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa
Efek Surabaya (BES) dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan
pemerintah. Pada tahun 2007 dilakukan merger antara Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dengan Bursa Efek Surabaya (BES) yang kemudian memunculkan nama bursa
yang baru yakni Bursa Efek Indonesia.
4.1.2 Deskripsi Perusahaan Sampel
Perusahaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
sepuluh perusahaan yang masuk dalam 10 besar perusahaan property atau
developer terbaik di Indonesia menurut Properti Data tahun 2014. Berikut adalah
deskripsi setiap perusahaan yang dijadikan sampel penelitian:
1. PT Agung Podomoro Land Tbk
PT Agung Podomoro Land Tbk, (“APLN” atau “Perseroan”) adalah suatu
perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan menurut dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia
berdasarkan Akta No. 29 tanggal 30 Juli 2004 dan baru terdaftar di Bursa Efek
Indonesia serta aktif dalam melakukan perdagangan saham sejak tahun 2010. PT
Agung Podomoro Land, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
usaha pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti terpadu yang meliputi
apartemen, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi beserta
44
fasilitasnya. Dalam 10 tahun terakhir ini bahkan perseroan mencatat penyelesaian
lebih dari 50 proyek properti. Adapun proyek yang sedang dikerjakan yaitu,
Indigo Hotel Seminyak, Madison Park @Podomoro City, Metro Park Residence,
dan Soho @Podomoro City.
Sebagai suatu perusahaan yang besar dan terus berkembang dalam
bidangnya, PT Agung Podomoro Land, Tbk juga aktif melakukan ekspansi bisnis
antara lain dengan melakukan corporate action berupa akuisisi pada beberapa
perusahaan, sehingga sampai saat ini PT Agung Podomoro Land, Tbk mempunyai
sekitar 38 anak perusahaan. Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU)
terakhir mencatat pada tahun 2014, PT Agung Podomoro Land, Tbk melakukan
akuisisi pada PT Wahana Sentra Sejati yakni pada tanggal 25 Maret 2014.
Peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk tentu akan
membuat pasar terutama para pesaing akan bereaksi terhadap pengumuman
akuisisi pada tanggal 25 Maret 2014 tersebut.
2. PT. Alam Sutera Realty Tbk
PT. Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) didirikan pada tanggal 3 November
1993, dengan nama PT Adhihutama Manunggal oleh Harjanto Tirtohadiguno
beserta keluarga yang memfokuskan kegiatan usahanya di bidang properti.
Kemudian mengganti nama menjadi PT. Alam Sutera Realty Tbk pada tanggal 19
September 2007. Setelah lebih dari 19 tahun didirikan, Alam Sutera Realty telah
menjadi pengembang properti terintegrasi yang memfokuskan kegiatan usahanya
dalam pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan komersial, kawasan
industri, dan juga pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, dan perhotelan.
45
Saat ini Alam Sutera Realty sedang menangani beberapa proyek seperti, Alam
Sutera – Sutera palmyra & Sutera Victoria, Paddington Heights Apartment,
Prominence Office Tower, Suvarna Jati, dan The Tower CBD Jakarta.
3. Ciputra Properti Tbk
Ciputra Properti Tbk (CTRP) didirikan dengan nama PT Citraland
Property tanggal 22 Desember 1994 dan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1984. Kantor pusat CTRP berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 34,
Jakarta. Induk usaha dari Ciputra Property Tbk adalah Ciputra Development Tbk
(CTRA) (miliki 56,25% saham CTRP), sedangkan induk usaha terakhir dari
Ciputra Properti Tbk adalah PT Sang Pelopor.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CTRP
meliputi mendirikan dan menjalankan usaha-usaha pembangunan, pengelolaan,
dan penyewaan di bidang perhotelan, rumah susun (apartemen), perkantoran,
pertokoan, pusat niaga, dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya. Proyek-proyek
yang didirikan dan dijalankan oleh CTRP, antara lain: Ciputra World I Jakarta,
Ciputra World II Jakarta, Ciputra World II Extention Jakarta, Hotel & Mal
Ciputra Jakarta, Hotel & Mal Ciputra Semarang, Somerset Grand Citra Service
Residence Jakarta, Dipo Business Center, Ciputra International dan Citradream
Budget Hotel, Ciputra Beach Resort Bali.
4. Ciputra Development Tbk
PT Ciputra Development Tbk (CTRA), banyak menghadirkan proyek
besar di Indonesia. Memulai unit bisnisnya dalam bidang properti komersial, saat
ini Ciputra Group merupakan salah satu pengembang mixed-used properti
46
komersial terbesar di Indonesia dan telah memiliki serta mengoperasikan lima unit
usaha properti komersial yaitu Mal dan Hotel Ciputra di Jakarta dan Semarang,
Ciputra World Jakarta yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio. Proyek yang sedang
dibangun antara lain, Ciputra World Jakarta 2 – Office Tower, Citra Grand City
Palembang, Citraland Bagya, Vida View Apartment Makasar.
5. Intiland Development Tbk
Intiland Development Tbk (DILD) adalah pengembang properti terkemuka
di Indonesia dengan fokus utama pada pengembangan properti, manajemen dan
investasi. Portofolio perusahaan meliputi menengah ke high-end kota-kota &
perkebunan, mixed-use & high rise perkembangan, perhotelan dan kawasan
industri di Jabodetabek, Surabaya dan beberapa kota lainnya.
Dalam dunia perhotelan, Intiland telah memulai jaringan hotel seperti,
Whiz Hotel, yang masing-masing terletak di Yogyakarta, Semarang, dan Bali.
Pada November 2011, Intiland meluncurkan South Quarter, 7,1 hektar kompleks
bisnis terpadu terletak di kawasan bisnis TB Simatupang Jakarta Selatan. Selain
itu ada juga 1 Parak Avenue, Aeropolis Residences, Graha Natura, dan Sumatera
36 Apartment.
6. Lippo Karawaci Tbk
Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan
nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR terletak di Jl. Boulevard
Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo Karawaci Central,
Tangerang 15811, Banten – Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan LPKR adalah dalam bidang real estate, pengembangan
47
perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian,pengolahan, pematangan,
pengurugan dan penggalian tanah; membangun sarana dan prasarana/infrastruktur;
merencanakan, membangun, menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedung-
gedung, perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat
perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak
terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain,
laboratorium medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun
melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan
pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana lingkungan dan
pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum, serta jasa akomodasi.
Saat ini, kegiatan utama LPKR adalah bergerak dalam bidang Urban
Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Healthcare,
Hospitality and Infrastructure, dan Property and Portofolio Management.
7. Pakuwon Jati Tbk
Pakuwon Jati Tbk (PWON) didirikan tanggal 20 September 1982 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 1986. Kantor pusat PWON
terletak di Eastcoast Center Lt. 5, Pakuwon Town Square – Pakuwon City, Jl.
Kejawan Putih Mutiara No. 17, Surabaya, Indonesia. Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PWON bergerak dalam bidang
pengusahaan, antara lain: pusat perbelanjaan (Tunjungan Plaza, Supermall
Pakuwon Indah, Royal Plaza, Blok M Plaza), pusat perkantoran (Menara
Mandiri), hotel dan apartemen (Sheraton Surabaya Hotel, Towers dan Somerset),
48
serta real estate (Pakuwon City (dahulu Perumahan Laguna Indah), Gandaria City
dan kota Kasablanka).
8. Bumi Serpong Damai Tbk
Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) didirikan 16 Januari 1984 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor BSDE terletak di Sinar Mas
Land Plaza, BSD Green Office Park, Tangerang. Proyek real estat BSDE berupa
Perumahan Bumi Serpong Damai yang berlokasi di Kecamatan Serpong,
Kecamatan Legok, Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan.
Saat ini, BSDE memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI), yakni Duta Pertiwi Tbk (DUTI). Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BSDE adalah berusaha dalam bidang
pembangunan real estate. Saat ini BSDE melaksanakan pembangunan kota baru
sebagai wilayah pemukiman yang terencana dan terpadu yang dilengkapi dengan
prasarana-prasarana, fasilitas lingkungan dan penghijauan dengan nama BSD
City.
9. Summarecon Agung Tbk
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), didirikan pada tahun 1975 oleh
Bapak Soetjipto Nagaria dan rekan-rekannya untuk melakukan pembangunan real
estate dan pengembangan. Dimulai dengan 10-hektar lahan rawa daerah Jakarta,
pendiri berhasil mengubah lokasi Kelapa Gading menjadi salah satu kawasan
perumahan dan komersial yang paling makmur di Jakarta. Dan selama bertahun-
tahun Summarecon telah membangun reputasi sebagai salah satu pemain properti
terkemuka di Indonesia, khususnya dalam pengembangan kota-kota. Summarecon
49
merupakan pengembang yang menyediakan rumah hunian dan komersial yang
dijual. Proyek yang sedang diselesaikan adalah, Graha Bulevar Timur, Grand
Orchad, Harris Hotel Summarecon Bekasi, Mall Kelapa Gading 3 Extension, dan
Pop Hotels.
10. Wijaya Karya Realty Tbk
Wika Realty (WIKA) didirikan 20 Januari 2000. Wika Realty sebelumnya
merupakan unit usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Wika Realty
mengubah bentuk menjadi perusahaan publik (Perusahaan Terbuka) berdasarkan
Modifikasi Anggaran Dasar Undang-Undang no. 11 tanggal 7 Desember 2004,
namun sesuai dengan kebijakan pemegang saham utama (Wika) pada penawaran
umum, penawaran umum perdana saham Wika Realty ditunda. Pada tahun 2001,
Wika Realty melakukan diversifikasi usaha. Sebelumnya fokus sebagai
pengembang, perusahaan melakukan usahanya di tiga bidang: pengembangan
realty, manajemen properti dan jasa konstruksi. Konstruksi difokuskan pada
proyek-realty seperti Mal, Pusat Perdagangan, Bangunan Kantor, dan Perumahan.
Dan sedang mengembangkan pembangunan perumahan, dan juga bangunan
bertingkat tinggi.
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.1 Hasil Analisis Data Actual Return
Actual return merupakan return yang telah terjadi dari masing-masing
saham, yang diperoleh antara harga hari ini (sekarang) dan harga sebelumnya
relatif terhadap harga sebelumnya. Dalam penelitian ini actual return
diperhitungkan berdasarkan data harga saham harian selama 11 hari, yakni terdiri
50
dari 5 hari sebelum peristiwa (pre-event), satu hari saat peristiwa (event date) dan
5 hari setelah peristiwa (post-event). Hasil perhitungan untuk masing-masing
saham selama periode pengamatan dapat dilihat pada lampiran 1.
Secara keseluruhan selama 11 hari periode peristiwa (antara H-5 sampai
H+5) terdapat 110 nilai actual return. Dari 110 actual return pada periode
peristiwa, sebesar 44,55% atau 49 actual return bernilai positif dan 10 % atau 11
actual return bernilai nol dan 45,45% atau 50 actual return bernilai negatif.
Berikut pada Tabel 4.1 disajikan rekapitulasi komposisi hasil perhitungan actual
return selama periode peristiwa.
Tabel 4.1
Rekapitulasi Komposisi Actual Return Periode Peristiwa
Hari Ke-t Actual Return Jumlah
Positif Nol Negatif
5 10 0 0 10
4 4 1 5 10
3 2 2 6 10
2 4 4 2 10
1 2 1 7 10
0 6 1 3 10
-1 5 0 5 10
-2 0 0 10 10
-3 5 2 3 10
-4 2 0 8 10
-5 9 0 1 10
Jumlah 49 11 50 110
Persentase 44.55% 10.00% 45.45% 100.00%
Sumber : Lampiran 2 (data diolah), 2015
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas perolehan actual return yang terjadi pada
periode peristiwa sebanyak 45,45% harga saham pada hari H0 lebih rendah
dibandingkan dengan harga saham pada hari H-1 atau dengan kata lain sebagian
besar saham mengalami penurunan harga. Penurunan harga lebih banyak terjadi
51
pada saat setelah peristiwa pengumuman terjadi. Selama periode peristiwa
terdapat actual return yang bernilai positif, nol dan negatif. Actual return yang
bernilai positif mengindikasikan adanya peningkatan harga pada hari H0 dari
harga saham H-1, nilai nol mengindikasikan bahwa harga saham pada hari H0
sama dengan H-1, sedangkan nilai negatif mengindikasikan harga saham H0 lebih
rendah dibandingkan H-1.
Dalam Tabel 4.2 berikut disajikan average actual return pada periode
peristiwa:
Tabel 4.2
Average Actual Return pada Periode Peristiwa
Hari Ke-t Average Actual Return
5 0.03844
4 -0.00547
3 -0.00552
2 0.00500
1 -0.00975
0 0.00755
-1 0.00148
-2 -0.04205
-3 0.00989
-4 -0.01679
-5 0.03857
Sumber : Lampiran 3 (data diolah), 2015
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat average actual return yang
diperoleh pada periode peristiwa, yaitu terdapat 5 average actual return bernilai
negatif antara lain pada H-4, H-2, H+1, H+3, H+4 dan terdapat 6 average actual
return bernilai positif, antara lain H-5, H-3, H-1, H0, H+2 dan H+5.
52
Pada Gambar 4.1 disajikan grafik pergerakan average actual return pada
periode peristiwa:
Gambar 4.1
Grafik Pergerakan Average Actual Return Periode Peristiwa
Sumber: data diolah (2015)
Berdasarkan Gambar 4.1 tersebut, pergerakan average actual return pada
periode peristiwa menunjukkan terjadinya penurunan (nilai average actual return
negatif) yang curam, terlihat pada H-2 dan H-4. Penurunan tercuram terlihat pada
H-2 sebelum peristiwa.
4.2.2 Hasil Analisis Data Market Return
Hasil perhitungan market return selama periode peristiwa tersaji pada
Lampiran 1 bahwa selama periode peristiwa terdapat market return yang bernilai
positif dan negatif. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
-0,05
-0,04
-0,03
-0,02
-0,01
0
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5
Periode Peristiwa
Periode Peristiwa
53
Tabel 4.3
Market Return selama Periode Peristiwa
Sumber : lampiran 4 (data diolah), 2015
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa market return selama periode
peristiwa, terdapat 5 market return bernilai negatif yaitu pada H-5, H-4, H-2, H+1
dan H+3. Sedangkan terdapat 6 market return bernilai positif yaitu pada H-3, H-1,
H0, H+2, H+4, H+5. Pergerakan market return selama periode peristiwa secara
grafik dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2
Pergerakan Market Return Selama Periode Peristiwa
Sumber: data diolah (2015)
-0,03
-0,02
-0,01
0
0,01
0,02
0,03
H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5
Market Return
Market Return
Hari Ke-t Rmt
5 0.0222
4 0.0096
3 -0.0011
2 0.0053
1 -0.0037
0 0.0043
-1 0.0003
-2 -0.0254
-3 0.0033
-4 -0.0145
-5 -0.0005
54
Berdasarkan Gambar 4.2 market return mengalami pergerakan yang cukup
fluktuatif, market return yang berada di zona negatif terlihat pada H-4, H-2, H+1,
H+3 dan penurunan tercuram terlihat pada H-2 sebelum peristiwa. Market return
mengalami peningkatan atau bergerak dalam zona positif yaitu pada H-3, H-1,
H0, H+2, H+4 dan H+5.
4.2.3 Hasil Analisis Data Expected Return
Expected return dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
market model yakni dengan melakukan regresi terlebih dahulu untuk menghitung
alpha dan beta yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan. Perhitungan
expected return setiap sekuritas dapat dilihat pada Lampiran 7.
Berikut pada Tabel 4.4 disajikan average expected return selama periode
peristiwa:
Tabel 4.4
Average Expected Return Selama Periode Peristiwa
Hari Ke-t Average E(Ri)
5 0.01806
4 0.00876
3 0.00088
2 0.00564
1 -0.00102
0 0.00487
-1 0.00189
-2 -0.01708
-3 0.00413
-4 -0.00900
-5 0.00132
Sumber : lampiran 8 (data diolah), 2015
55
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa average expected return
selama periode peristiwa, terdapat 3 average expected return bernilai negatif yaitu
pada H-4, H-2 dan H+1. Sedangkan terdapat 8 average expected return bernilai
positif yaitu pada H-5, H-3, H-1, H0, H+2, H+3 H+4 dan H+5.
Pergerakan average expected return selama periode peristiwa secara grafik dapat
dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.3
Pergerakan Average Expected Return Selama Periode Peristiwa
Sumber : data diolah (2015)
Berdasarkan Gambar 4.3 average expected return mengalami pergerakan
yang cukup fluktuatif, average expected return yang berada di zona negatif
terlihat pada H-4 dan H-2 penurunan tercuram terlihat pada H-2 sebelum
peristiwa. Average expected return mengalami peningkatan atau bergerak dalam
zona positif yaitu pada H-5, H-3, H-1, H0, H+1 H+2, H+3, H+4 dan H+5.
-0,02
-0,01
0
0,01
0,02
H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5
Average Expected Return
Average Expected Return
56
4.2.4 Abnormal Return dan Average Abnormal Return
Abnormal return merupakan selisih antara actual return dengan expected
return. Hasil perhitungan abnormal return selama periode peristiwa berdasarkan
formula RTNit= Rit – E(Rit) disajikan dalam Lampiran 9. Berdasarkan hasil
perhitungan, abnormal return selama periode peristiwa bernilai positif dan
negatif. Abnormal return positif berarti bahwa actual return saham tersebut
selama periode peristiwa lebih besar nilainya dibandingkan dengan expected
return. Abnormal return negative berarti bahwa actual return lebih kecil nilainya
daripada expected return, selama 11 hari periode peristiwa.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai average abnormal return
selama periode peristiwa yaitu tercantum pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Average Abnormal Return selama Periode Peristiwa
Hari Ke-t Average Abnormal Return
5 0.0204
4 -0.0142
3 -0.0064
2 -0.0006
1 -0.0087
0 0.0027
-1 -0.0004
-2 -0.0250
-3 0.0058
-4 -0.0078
-5 0.0372
Sumber: lampiran 9 (data diolah), 2015
Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa average abnormal return pada H-4,
H-2, H-1, H+1, H+2, H+3 dan H+4 bernilai negatif, sedangkan pada H-5, H-3, H0
dan H+5 bernilai positif. Pengujian secara statistik dilakukan untuk mengetahui
dampak pengumuman akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land,
57
Tbk terhadap perolehan abnormal return PT Agung Podomoro Land, Tbk sendiri
dan 9 sector property pesaing PT Agung Podomoro Land, Tbk menurut peringkat
BCI ASIA dan Properti Data tahun 2014. Pengujian abnormal return tidak
dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan
menguji average abnormal return seluruh sekuritas untuk setiap periode
peristiwa. Average abnormal return diperoleh dengan menjumlahkan abnormal
return untuk masing-masing hari selama periode peristiwa kemudian jumlah
tersebut dibagi dengan jumlah saham yang diteliti.
Berikut disajikan grafik pergerakan average abnormal return selama
periode peristiwa:
Gambar 4.4
Grafik Pergerakan Average Abnormal Return
Sumber : data diolah (2015)
-0,03
-0,02
-0,01
0
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5
Average Abnormal Return
AAR
58
Berdasarkan Gambar 4.3 average abnormal return mengalami pergerakan yang
cukup fluktuatif, average abnormal return yang berada di zona negatif terlihat
pada H-4, H-2, H-1, H+1, H+2, H+3 dan H+4 penurunan tercuram terlihat pada
H-2 sebelum peristiwa. Average expected return mengalami peningkatan atau
bergerak dalam zona positif yaitu pada H-5, H-3, H0 dan H+5.
4.2.5 Pengujian Hipotesis Statistik Terhadap Abnormal Return
Pengujian signifikansi dampak pengumuman akuisisi PT Agung
Podomoro Land, Tbk terhadap perolehan abnormal return saham sector property
di Bursa Efek Indonesia dilakukan berdasarkan atas deviasi standar return selama
periode peristiwa dengan nilai standar yang digunakan adalah average abnormal
return.
Langkah awal pengujian statistik dengan cara tersebut adalah menghitung
deviasi standar berdasarkan deviasi nilai-nilai return pada periode peristiwa.
Selanjutnya pengujian signifikansi terhadap average abnormal return dilakukan
dengan pengujian t hitung masing-masing hari selama periode peristiwa kemudian
nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel. Nilai t-tabel 1,833 (pada tingkat
10%), 2,262 (pada tingkat 5%), 3,250 (pada tingkat 1%). Apabila t hitung lebih
besar dari t tabel atau t hitung kurang dari minus t tabel, maka hipotesis akan
ditolak. Artinya adalah terdapat kandungan informasi pada periode peristiwa
akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk.
Berikut pada Tabel 4.6 ini disajikan t-hitung dan signifikansi average
abnormal return pada periode peristiwa.
59
Tabel 4.6
t-Hitung dan Signifikansi Average Abnormal Return pada Periode Peristiwa
Hari
Ke-t AAR,t t-Hitung Signifikansi
5 0.0204 3.3190 sig (*, **, ***)
4 -0.0142 -1.9339 sig (*)
3 -0.0064 -0.8629 Ts
2 -0.0006 -0.1337 Ts
1 -0.0087 -1.8017 Ts
0 0.0027 0.7800 Ts
-1 -0.0004 -0.0673 Ts
-2 -0.025 -3.4370 sig (*, **, ***)
-3 0.0058 1.0125 Ts
-4 -0.0078 -1.1941 Ts
-5 0.0372 3.5819 sig (*, **, ***)
Sumber : lampiran 11 (data diolah), 2015
Keterangan :
Periode Peristiwa 17 Maret- 1 April 2014
Ts : Tidak Signifikan * : Signifikan pada tingkat 10 % ( t>1,833 dan t<-1,833)
** : Signifikan pada tingkat 5 % ( t>2,262 dan t<-2,262) *** : Signifikan pada tingkat 1 % ( t>3,250 dan t<-3,250)
Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut hasil pengujian average abnormal return
secara statistik signifikan pada H-5 (10%, 5%, 1%), H-2 (10%, 5%, 1%), H+4
(10%), H+5 (10%, 5%, 1%) sedangkan untuk hari H-4, H-3, H-1, H0, H+1, H+2
dan H+3 secara statistik tidak signifikan.
Pengujian berikutnya digunakan cumulative average abnormal return,
pengujian tersebut dilakukan dengan cara menjumlah average abnormal return
pada periode sebelum peristiwa dan setelah peristiwa, kemudian hasil
penjumlahan sebelum peristiwa dan setelah peristiwa dibagi 5. Angka 5 tersebut
didapat dari jumlah hari sebelum peristiwa dan setelah peristiwa yang digunakan
60
dalam penelitian ini. Berikut ini adalah tabel t-hitung dan signifikansi average
cumulative abnormal return pada periode peristiwa.
Tabel 4.7
t-Hitung dan Signifikansi Cumulative Average Abnormal Return
Hari CAAR t Hitung Signifikansi
Sebelum 0.0020 -0.0208 Ts
Hari- H 0.0027 0.7800 Ts
Setelah -0.0019 -0.2826 Ts
Sumber: lampiran 12 (data diolah), 2015
Keterangan :
Periode Peristiwa 17 Maret- 1 April 2014 Ts : Tidak Signifikan
* : Signifikan pada tingkat 10 % ( t>1,833 dan t<-1,833) ** : Signifikan pada tingkat 5 % ( t>2,262 dan t<-2,262) *** : Signifikan pada tingkat 1 % ( t>3,250 dan t<-3,250)
Berdasarkan Tabel 4.7 hasil pengujian cumulative average abnormal
return pada periode peristiwa secara statistik tidak signifikan baik sebelum
peristiwa, saat event date maupun setelah peristiwa.
4.2.6 Hasil Paired Sample t-test
Uji hipotesis dilakukan dalam penelitian ini setelah diawali dengan uji
normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil
pengujian normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada lampiran 13.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan paired sampel t-
test. Berdasarkan hasil pengolahan yang diperlihatkan pada Tabel 4.8
menunjukkan rata rata hasil pengujian Sig. (2-tailed) 0,760 > 0.05. Hasil
pengujian menggunakan SPSS ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang
61
signifikan abnormal return saham sebelum dan sesudah peristiwa akuisisi selama
periode peristiwa. Berikut pada Tabel 4.8 disajikan hasil perhitungan uji paired
sample t-test dengan menggunakan software SPSS:
Tabel 4.8
Uji Paired Samples Test
Sumber : lampiran 14 (data diolah), 2015
4.3 Pembahasan
4.3.1 Dampak Pengumuman Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk
Terhadap Perolehan Abnormal Return Saham Sektor Properti di
Bursa Efek Indonesia
Efisiensi pasar diuji dengan melihat abnormal return yang terjadi. Pasar
dikatakan tidak efisien apabila satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati
abnormal return dalam jangka waktu tertentu. Event study menganalisis abnormal
return dan ada tidaknya kandungan informasi dari suatu peristiwa.
Berdasarkan uji signifikansi yang telah dilakukan, pada H-5, H-2, H+4,
H+5 menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung
Podomoro Land, Tbk mengandung informasi karena pengumuman tersebut
menyebabkan terjadinya reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal
return yang secara statistik signifikan.
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Sebelum -
setelah .0038600 .0263736 .0117946 -.0288872 .0366072 .327 4 .760
62
Abnormal return yang signifikan terjadi sebelum peristiwa yaitu H-5 dan
H-2 mengindikasikan bahwa peristiwa dalam penelitian ini termasuk dalam
peristiwa dimana informasi telah diantisipasi terlebih dahulu oleh para investor
atau dengan kata lain isu tersebut telah diantisipasi oleh investor sebelum
terjadinya pengumuman.
Abnormal return yang terjadi setelah tanggal pengumuman yakni H+4 dan
H+5 mengindikasikan bahwa pada hari tersebut pasar kembali bereaksi walaupun
reaksi tersebut lambat karena pasar baru bereaksi kembali saat H+4 dan H+5.
Pengujian berikutnya untuk mengetahui dampak pengumuman akuisisi PT
Agung Podomoro Land, Tbk terhadap perolehan abnormal return sektor properti
di BEI menggunakan cumulative average abnormal return. Hasil dari Tabel 4.7
menunjukkan nilai cumulative average abnormal return untuk 10 saham tidak
signifikan baik pada sebelum, saat dan setelah peristiwa pengumuman akuisisi.
Hasil yang tidak signifikan tersebut mencerminkan bahwa tidak terdapat
kandungan informasi baik sebelum, saat dan setelah peristiwa pengumuman
akuisisi berdasarkan pengujian terhadap cumulative average abnormal return.
Informasi abnormal return yang terjadi selama periode peristiwa akuisisi
yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk ini tidak hanya berlaku bagi
intern perusahaan PT Agung Podomoro Land, Tbk saja dan para pesaingnya, akan
tetapi informasi ini berlaku juga bagi para investor dan masyarakat. Investor akan
melihat serta menganalisis pengumuman akuisisi yang dilakukan apakah
informasi tersebut berupa berita baik (good news) atau berita buruk (bad news).
63
Hal tersebutlah yang akan mempengaruhi investor untuk menentukan
keputusannya dalam berinvestasi di pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia.
4.2.3 Perbedaan Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah
Pengumuman Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk
Berdasarkan perhitungan paired sample t-test dengan tingkat signifikansi 5
persen diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 5 persen yaitu sebesar 0,760.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara abnormal return yang diperoleh perusahaan
sektor properti di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa akuisisi
oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk.
Peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk.
tidak memberi dampak yang signifikan pada perolehan abnormal return sektor
industry di BEI baik sebelum dan setelah periode peristiwa. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kebocoran informasi yang terjadi. Informasi tersebut sudah
terlebih dahulu diketahui dan dianalisis oleh investor sehingga investor tidak
tertarik untuk melakukan investasi sepanjang periode peristiwa dan tidak
merespon peristiwa akuisisi. Signaling theory menyatakan bahwa ada peristiwa
yang dapat memberikan sinyal terhadap reaksi informasi yang ada di pasar. Saat
pengumuman telah dipublikasikan maka pelaku pasar menganalisis dan memilih
informasi yang baik (good news) atau informasi yang buruk (bad news). Pada
penelitian ini para investor merasakan bahwa situasi sebelum dan setelah akuisisi
tetap sama sehingga pengumuman akuisisi tidak mempengaruhi harga saham
selama periode peristiwa.
64
Hasil penelitian yang sama diperoleh Bashir, Sajid dan Sheikh (2011)
yang menyimpulkan bahwa akuisisi merupakan suatu pengumuman yang tidak
memiliki kandungan informasi sehingga tidak terdapat respon dari para investor.
Rusnanda dan Pardi (2013) juga mengindikasikan bahwa para pelaku pasar modal
khususnya investor sudah terbiasa menanggapi berbagai peristiwa akuisisi
sehingga peristiwa tersebut tidak menyebabkan para pelaku pasar merespons dan
harga saham tidak mengalami perubahan yang berarti. Berdasarkan hasil
penelitian Asimakopoulus (2008) menyimpulkan bahwa peristiwa akuisisi
dianggap sebagai bad news atau memberikan sinyal negatif yang menyebabkan
para investor kurang percaya atas prospek investasi di masa yang akan datang.
65
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk pada tanggal 25
Maret 2014 dengan 11 hari periode pengamatan yaitu dari tanggal 17
Maret sampai 1 April 2014 menimbulkan reaksi pada sektor properti di
BEI. Reaksi pasar terjadi pada H-5, H-2, H+4, H+5 dibuktikan dengan
rata-rata abnormal return yang signifikan secara statistik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land,
Tbk mengandung informasi, sedangkan pada H-4, H-3, H-1, H0, H+2,
H+2 dan H+3 secara statistik tidak signifikan yang menunjukkan bahwa
pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk tidak mengandung
informasi.
2. Hasil pengujian data menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan
secara statistik sebelum dan setelah pengumuman akuisisi yang dilakukan
PT Agung Podomoro Land, Tbk.
66
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat maka peneliti dapat membuat
saran sebagai berikut:
1) Kelemahan dari penelitian ini terletak pada keterbatasan metode untuk
menghitung abnormal return yang digunakan. Penelitian selanjutnya
diharapkan agar dapat menggunakan metode perhitungan abnormal return
lainnya seperti CAPM, mean adjusted model dan market adjusted model
sebagai bahan pembanding. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat
lebih menyempurnakan penelitian ini dengan melakukan perpanjangan
periode pengamatan agar peneliti selanjutnya dapat lebih jelas untuk
mengamati reaksi pasar.
2) Diharapkan para investor dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan atau dalam menyikapi
informasi yang dipublikasikan, investor sebaiknya berhati-hati dan
melakukan analisis terlebih dahulu sebelum berinvestasi karena melihat
kurang konsistennnya abnormal return yang terjadi disekitar periode
pengumuman akuisisi.
67
DAFTAR RUJUKAN
Adisulistyo, Indrawan. 2009. Pengaruh Pengumuman Right Issue terhadap return
Saham dan Tingkat Likuiditas Saham di BEI Tahun 2003-2007. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta
Ahmed, Muhhamad and Ahmed Zahid. 2014. Mergers and Acquisitions:Effect on
Financial Performance of Manufacturing Companies of Pakistan. Middle-
East Journal of Scientific Research, volume 21 nomor 4, pp: 689-699
Asimakopolus, I. Panayoitis P, A. 2008. Revisiting the Merger and Acquisition
Performance of European Banks. Hal :1-44
Astria, N. 2009. Analisis dampak pengumuman merger dan akuisisi terhadap
abnormal return saham perusahaan akuisitor yang terdaftar di BEI tahun
2006-2008. Jurnal ilmiah mahasiswa Universitas Brawijaya
Auqie, Vally. 2013. Dampak Merger & Akuisisi Terhadap Abnormal return dan
Kinerja Keuangan Bidder Firm di Sekitar Tanggal Pengumuman Merger
dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2012. Calypta: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya volume 2 Nomor 2
Bashir A., Sajid M.R and Sheikh S.F. 2010. The Impact of Mergers and
Acquisitions on Shareholders Wealth: Evidence from Pakistan. Middle-East
Journal of Scientific Research 8, ISSN 1990-9233 pp: 261-264
Danbolt A., Sajid M.R. and Sheikh S. F. 2011. The Impact of Merger and
Acquisition on Shareholders Wealth: Evidence From Pakistan. Middle-East
Journal of Scientific Research 8, ISSN 1990-9233 hal: 261-264
Dharmasetya MM.,BKP, Lani dan Vonny Sulaimin, MSi., CPA. 2009. Merger
dan Akuisisi Tinjauan dari Sudut Akuntansi dan Perpajakan. Jakarta. PT
Elex Media Komputindo: Kompas Gramedia
Dianita, Mirna dkk. 2013. Analysis of Announcement Merger And Acquisition
and Payments Method to Stock return: Study of Listed Companies At Bei
During 2005-2011. Procedings of 23rd
International Bussiness Research
Conference.
Dilshad, Mehroz Nida. 2013. Profitability Analysis of Mergers and Acquisitions:
An Events Study Research Approach: Bussiness and Economics Research
Volume 3 Nomor 1.
Epriyani, A. 2013. Pengaruh Pengumuman Merger, Akuisisi dan Right issue
Terhadap Abnormal return Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi STIE MDP. hal : 1-7
68
Firmansyah, E. 2013. Analisa Pengaruh Pengumuman Akuisisi Terhadap
Abnormal return Perusahaan Akuisitor dan Non akuisitor yang Terdaftar di
BEI. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Indonesia, Yogyakarta.
Floreani, A dan Silvia, Rigamonti. 2001. Mergers and shareholder’ wealth in the
insurance industry. Journal about finance. hal: 1-24
Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. New Jersey: Prentice Hall
Englewood
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standart Akuntansi Keuangan; PSAK No.22.
Jakarta: Salemba Empat
Jogiyanto, Hartono. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Liargovas, Paragiotis. 2011. The Impacts of Mergers and Acquisitions on the
Performance of the Greek Banking Sector: An event study Approach:
International Journal of Economics and Finance Volume 3 Nomor 2.
Ma, Jianyu dkk. 2009. Abnormal return to Mergers and Acquisitions in Ten
Asian Stock Markets: International Journal of Bussiness Volume 14
Nomor 3.
Marzuki, Machrus Ali dan Nurul Widyawati. 2013. Kinerja Keuangan Sebelum
dan Sesudah Akuisisi: Studi pada PT Bank CIMB Niaga. Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen STIESIA Surabaya, Volume 1 Nomor 2, hal: 222-238
Meta. CW, Annisa. 2010. Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan
Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Jurnal Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang
Peng, Siew., Mansor, M. 2008. Long term share performance of Malaysian
bidding firm. Journal about finance. hal : 1-17
Pratama, I Gede Surya. 2013. Analisis Perbandingan Abnormal return Saham
Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue Pada Perusahaan di Bursa
Efek Indonesia. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar
Rahmadiansyar, R,H. 2013. Analisis Dampak Sebelum dan Sesudah Pengumuman
Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal return dan Volume Perdagangan
Saham yang Terdaftar di BEI. hal : 1-11
Rusnanda, W.E., Pardi. 2013. Analisa Pengaruh Pengumuman Merger dan
Akuisisi Terhadap Abnormal Return Saham Bank Umum di Bursa Efek
Indonesia. Journal Graduasi 29. ISSN 2088-6594. hal: 1-101
69
Samsul, Muhammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Erlangga
Seleuh, E Akben dan A Altiok Yilmaz. 2011. The Impacts of Mergers and
Acquisitions on Acquires Performances: Evidane from Turkey: Bussiness
and Economics Journal.
Setyawan, A. 2005. Pengaruh akuisisi terhadap abnormal return dan kinerja
perbankan. Skripsi sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Katolik
Soegijapranata, Semarang
Shah, Priyanka dan Parvinder Arora. 2014. M & A Announcements and Their
Effects on return to Sharefolders: An event study: Accounting and Finance
Research Volume 3 Nomor 2.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
Suryanto. 2015. Analysis of Abnormal return Before and After the
Announcements of Investment Grade Indonesia: International Journal of
Bussiness and Management Review Voumel 3 Hal 11-23.
Susanty, Isty. 2008. Analisis perbandingan abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman right issue pada perusahaan di BEI. Skripsi. Mahasiswa S1
Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi
Pertama. Yogyakarta: Kanisius
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar:
Udayana University Press
Wibowo dan Pakereng, 2001, “Pengaruh Pengumuman Merger dan
AkuisisiTerhadap return Saham Perusahaan Akuisitor dan Non Akuisitor
dalam Sektor Industri Yang Sama di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, Volume 16 nomor 4.
Widyaputra, Dyaksa. 2006. Analisis Kinerja Keuangan dan Abnormal return
Saham Sebelum dan Setelah Merger & Akuisisi di Bursa Efek Jakarta
Tahun 1998-2004. Thesis sarjana S-2 Magister Manajemen Program Studi
Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Wong, Anson dan Kui Yin Cheung. 2009. The Effects of Mergers and Acquisition
Announcements on the Security Prices of Bidding Firms and Target Firms
in Asia: International Journal of Economics and Finance Volume 1 Nomor
2
70
Lampiran 1
DAFTAR HARGA SAHAM DAN ACTUAL RETURN YANG TERJADI PADA WAKTU Ke-t
( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari
Ke-t Sekuritas APLN Sekuritas ASRI Sekuritas CTRP Sekuritas CTRA Sekuritas DILD Sekuritas LPKR Sekuritas PWON
Harga Ri Harg
a Ri Harga Ri Harga Ri Harga Ri Harga Ri Harga Ri
5 3200 0.0224 620 0.0420 860 0.0361 1215 0.0474 461 0.0177 1155 0.0645 367 0.0486
4 3130 -0.0325 595 -0.0403 830 -0.0235 1160 0.0311 453 0.0272 1085 0.0046 350 0.0000
3 3235 0.0352 620 0.0000 850 -0.0173 1125 -0.0260 441 0.0208 1080 -0.0485 350 0.0000
2 3125 0.0365 620 -0.0080 865 0.0000 1155 0.0000 432 0.0093 1135 0.0044 350 -0.0113
1 3015 0.0000 625 -0.0157 865 -0.0057
1155 0.0132
428
-
0.0251 1130 -0.0300
354 -0.0084
0 3015 -0.0066 635 0.0000 870 0.0175
1140 0.0179
439
-
0.0023 1165 -0.0169
357 0.0142
-1 3035 -0.0146 635 0.0079 855 -0.0058
1120 -0.0044
440
-
0.0222 1185 -0.0042
352 0.0086
-2 3080 -0.0016 630 -0.0455 860 -0.0391
1125 -0.0506
450
-
0.0281 1190 -0.0442
349 -0.0593
-3 3085 -0.0096 660 0.0076 895 0.0529 1185 0.0000 463 0.0154 1245 -0.0040 371 -0.0027
-4 3115 0.0213 655 -0.0076 850 -0.0286
1185 -0.0166
456
-
0.0194 1250 0.0040
372 -0.0363
-5 3050 0.0321 660 0.0394 875 0.0294 1205 0.0617 465 0.0764 1245 0.0969 386 0.0212
Sumber: data diolah, 2015
71
Lanjutan Lampiran 1
DAFTAR HARGA SAHAM, ACTUAL RETURN DAN MARKET RETURN YANG TERJADI PADA WAKTU Ke-t
( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari Ke-t Sekuritas BSDE Sekuritas SMRA Sekuritas WIKA IHSG Market Return
Harga Ri Harga Ri Harga Ri
5 1685 0.0306 1125 0.0563 2435 0.0188 4873.9341 0.0222
4 1635 -0.0239 1065 0.0047 2390 -0.0021 4768.2769 0.0096
3 1675 -0.0059 1060 -0.0093 2395 -0.0042 4723.0571 -0.0011
2 1685 0.0000 1070 0.0000 2405 0.0191 4728.2402 0.0053
1 1685 0.0030 1070 -0.0183 2360 -0.0105 4703.0908 -0.0037
0 1680 0.0030 1090 0.0381 2385 0.0106 4720.4199 0.0043
-1 1675 0.0340 1050 0.0048 2360 0.0107 4700.2148 0.0003
-2 1620 -0.0499 1045 -0.0711 2335 -0.0311 4698.9731 -0.0254
-3 1705 0.0119 1125 0.0274 2410 0.0000 4821.4570 0.0033
-4 1685 -0.0146 1095 -0.0478 2410 -0.0223 4805.6118 -0.0145
-5 1710 0.0118 1150 0.0268 2465 -0.0100 4876.1880 -0.0005
Sumber: data diolah, 2015
72
Lampiran 2
Rekapitulasi Komposisi Actual Return Periode Peristiwa
Hari Ke-t Actual Return Jumlah
Positif Nol Negatif
5 10 0 0 10
4 4 1 5 10
3 2 2 6 10
2 4 4 2 10
1 2 1 7 10
0 6 1 3 10
-1 5 0 5 10
-2 0 0 10 10
-3 5 2 3 10
-4 2 0 8 10
-5 9 0 1 10
Jumlah 49 11 50 110
Persentase 44.55% 10.00% 45.45% 100.00%
Sumber: data diolah, 2015
72
Lampiran 3
Average Actual Return pada Periode Peristiwa
Hari Ke-t Average Actual Return
5 0.03844
4 -0.00547
3 -0.00552
2 0.00500
1 -0.00975
0 0.00755
-1 0.00148
-2 -0.04205
-3 0.00989
-4 -0.01679
-5 0.03857
Sumber: data diolah, 2015
73
Lampiran 4
Market Return selama Periode Peristiwa
Hari Ke-t Rmt
5 0.0222
4 0.0096
3 -0.0011
2 0.0053
1 -0.0037
0 0.0043
-1 0.0003
-2 -0.0254
-3 0.0033
-4 -0.0145
-5 -0.0005
Sumber: data diolah, 2015
75
Lampiran 5
Harga Saham Harian dan Actual Return Selama Periode Estimasi 100 Hari
Hari
ke-t
ASRI BSDE CTRA CTRP DILD
CLOSE Ri CLOSE Ri CLOSE Ri CLOSE Ri CLOSE Ri
-6 635 0.0325 1690 0.0120 1135 0.0509 850 0.0303 432 0.0189
-7 615 0.0000 1670 -0.0030 1080 -0.0137 825 -0.0294 424 0.0095
-8 615 -0.0081 1675 0.0000 1095 0.0092 850 -0.0058 420 0.0096
-9 620 0.0420 1675 0.0213 1085 0.0534 855 0.0427 416 0.0000
-10 595 -0.0165 1640 0.0123 1030 -0.0190 820 -0.0061 416 0.0400
-11 605 0.0000 1620 0.0286 1050 -0.0047 825 0.0185 400 0.0178
-12 605 0.0342 1575 0.0227 1055 0.0446 810 0.0588 393 0.0397
-13 585 0.0086 1540 0.0065 1010 0.0254 765 0.0268 378 0.0831
-14 580 0.0265 1530 0.0132 985 0.0155 745 0.0136 349 0.0029
-15 565 -0.0174 1510 -0.0163 970 -0.0051 735 -0.0134 348 -0.0197
-16 575 -0.0086 1535 0.0132 975 -0.0102 745 -0.0067 355 0.0085
-17 580 0.0265 1515 0.0377 985 0.0479 750 0.0345 352 0.0057
-18 565 -0.0342 1460 -0.0458 940 -0.0408 725 0.0000 350 0.0029
-19 585 -0.0168 1530 -0.0192 980 -0.0297 725 -0.0333 349 -0.0085
-20 595 0.0000 1560 -0.0127 1010 -0.0146 750 -0.0066 352 -0.0085
-21 595 0.0531 1580 0.0161 1025 0.0406 755 0.0134 355 0.0085
-22 565 -0.0259 1555 0.0065 985 -0.0248 745 -0.0067 352 -0.0085
-23 580 0.0000 1545 -0.0032 1010 -0.0146 750 -0.0132 355 0.0085
-24 580 -0.0169 1550 -0.0159 1025 -0.0144 760 -0.0130 352 -0.0028
-25 590 0.0351 1575 0.0129 1040 0.0400 770 0.0267 353 0.0173
-26 570 0.0179 1555 0.0000 1000 0.0309 750 0.0067 347 0.0029
-27 560 -0.0175 1555 0.0065 970 0.0157 745 -0.0197 346 0.0029
-28 570 0.0000 1545 -0.0128 955 -0.0354 760 0.0133 345 -0.0029
-29 570 0.0556 1565 0.0195 990 0.0703 750 0.0204 346 0.0328
-30 540 -0.0270 1535 -0.0032 925 0.0000 735 0.0208 335 0.0090
-31 555 0.0374 1540 0.0267 925 0.0756 720 0.0435 332 0.0215
-32 535 0.0490 1500 0.0453 860 0.0299 690 0.0147 325 0.0000
-33 510 0.0099 1435 0.0106 835 0.0060 680 0.0149 325 0.0000
-34 505 -0.0194 1420 -0.0139 830 -0.0292 670 -0.0074 325 0.0031
-35 515 -0.0096 1440 -0.0137 855 0.0000 675 0.0075 324 0.0125
-36 520 0.0400 1460 0.0580 855 0.0240 670 0.0075 320 0.0159
-37 500 0.0101 1380 0.0299 835 0.0245 665 0.0000 315 0.0129
-38 495 -0.0294 1340 -0.0694 815 0.0000 665 -0.0567 311 -0.0220
-39 510 -0.0286 1440 -0.0237 815 -0.0578 705 -0.0070 318 -0.0185
76
-40 525 0.0096 1475 -0.0199 865 -0.0114 710 -0.0139 324 0.0093
-41 520 -0.0370 1505 -0.0066 875 0.0355 720 0.0141 321 0.0063
-42 540 0.0286 1515 0.0412 845 -0.0231 710 0.0597 319 0.0459
-43 525 0.0096 1455 0.0000 865 0.0549 670 0.0075 305 -0.0379
-44 520 0.0097 1455 0.0139 820 0.0061 665 0.0076 317 -0.0186
-45 515 0.0383 1435 -0.0369 815 0.0124 660 -0.0075 323 -0.0122
-46 496 -0.0040 1490 -0.0230 805 -0.0123 665 0.0000 327 -0.0268
-47 498 0.0873 1525 0.1131 815 -0.0578 665 0.0902 336 0.0909
-48 458 0.0315 1370 0.0787 865 0.0679 610 0.0252 308 0.0132
-49 444 -0.0089 1270 0.0040 810 0.0318 595 0.0259 304 0.0000
-50 448 0.0541 1265 0.0455 785 0.0000 580 0.0265 304 0.0066
-51 425 -0.0116 1210 -0.0320 785 0.0329 565 -0.0088 302 -0.0131
-52 430 -0.0337 1250 -0.0310 760 -0.0194 570 -0.0500 306 -0.0129
-53 445 -0.0220 1290 -0.0227 775 -0.0190 600 -0.0323 310 -0.0313
-54 455 0.0581 1320 0.0645 790 0.0128 620 0.0164 320 0.0159
-55 430 0.0000 1240 0.0081 780 0.0400 610 0.0000 315 0.0500
-56 430 0.0118 1230 -0.0160 750 0.0274 610 0.0000 300 0.0000
-57 425 -0.0116 1250 -0.0157 730 0.0000 610 -0.0469 300 0.0169
-58 430 -0.0444 1270 -0.0231 730 0.0000 640 0.0000 295 -0.0484
-59 450 -0.0110 1300 -0.0152 730 0.0000 640 0.0159 310 0.0000
-60 455 -0.0109 1320 -0.0149 730 -0.0135 630 0.0161 310 -0.0159
-61 460 0.0337 1340 0.0388 740 -0.0133 620 0.0000 315 0.0328
-62 445 -0.0220 1290 -0.0301 750 0.0135 620 0.0000 305 0.0167
-63 455 -0.0215 1330 -0.0075 740 0.0137 620 -0.0313 300 -0.0164
-64 465 0.0000 1340 -0.0219 730 0.0000 640 -0.0154 305 0.0000
-65 465 0.0109 1370 0.0000 730 -0.0267 650 0.0317 305 -0.0317
-66 460 -0.0213 1370 -0.0144 750 0.0135 630 0.0161 315 0.0328
-67 470 -0.0105 1390 -0.0347 740 0.0000 620 0.0164 305 -0.0161
-68 475 -0.0206 1440 -0.0069 740 0.0423 610 -0.0317 310 0.0000
-69 485 -0.0202 1450 0.0000 710 -0.0274 630 0.0000 310 0.0000
-70 495 -0.0481 1450 -0.0068 730 -0.0135 630 -0.0308 310 0.0000
-71 520 -0.0189 1460 -0.0135 740 -0.0390 650 0.0000 310 -0.0462
-72 530 0.1158 1480 0.0963 770 -0.0253 650 0.0656 325 0.0156
-73 475 0.0106 1350 -0.0074 790 -0.0366 610 0.0339 320 0.0159
-74 470 -0.0208 1360 -0.0216 820 0.1233 590 -0.0167 315 -0.0308
-75 480 0.0549 1390 0.0221 730 0.0282 600 0.0000 325 0.0317
-76 455 -0.0319 1360 -0.0145 710 -0.0274 600 -0.0323 315 0.0000
-77 470 0.0000 1380 -0.0143 730 0.0139 620 0.0164 315 0.0161
-78 470 -0.0309 1400 0.0000 720 -0.0400 610 -0.0161 310 0.0000
-79 485 -0.0300 1400 0.0145 750 0.0135 620 0.0164 310 0.0000
-80 500 -0.0196 1380 -0.0213 740 -0.0133 610 -0.0317 310 0.0000
77
-81 510 0.0000 1410 -0.0070 750 0.0274 630 0.0000 310 -0.0159
-82 510 0.0200 1420 -0.0070 730 -0.0759 630 -0.0455 315 -0.0455
-83 500 -0.0385 1430 -0.0138 790 0.0128 660 -0.0294 330 -0.0294
-84 520 0.0196 1450 0.0662 780 -0.0488 680 0.0303 340 0.0303
-85 510 -0.0192 1360 -0.0423 820 -0.0238 660 -0.0294 330 -0.0435
-86 520 -0.0370 1420 -0.0274 840 0.0370 680 -0.0556 345 0.0000
-87 540 0.0000 1460 -0.0267 810 -0.0357 720 -0.0137 345 -0.0143
-88 540 -0.0526 1500 -0.0260 840 -0.0345 730 -0.0395 350 -0.0278
-89 570 0.0179 1540 0.0199 870 -0.0440 760 -0.0130 360 0.0141
-90 560 -0.0175 1510 0.0000 910 -0.0619 770 -0.0253 355 -0.0139
-91 570 -0.0172 1510 -0.0195 970 0.0000 790 0.0128 360 0.0000
-92 580 -0.0492 1540 -0.0191 970 -0.0396 780 -0.0127 360 -0.0270
-93 610 -0.0758 1570 -0.0368 1010 0.0000 790 -0.0366 370 -0.0133
-94 660 0.0000 1630 0.0000 1010 -0.0194 820 -0.0120 375 0.0135
-95 660 -0.0149 1630 0.0000 1030 -0.0463 830 -0.0119 370 -0.0390
-96 670 -0.0147 1630 0.0062 1080 0.0093 840 0.0000 385 0.0132
-97 680 -0.0145 1620 0.0000 1070 -0.0093 840 -0.0233 380 -0.0130
-98 690 0.0781 1620 0.0062 1080 0.0385 860 0.0488 385 0.0845
-99 640 0.0667 1610 0.0126 1040 0.0196 820 0.0250 355 0.0441
-100 600 -0.0323 1590 -0.0063 1020 -0.0097 800 -0.0123 340 -0.0286
-101 620 0.0164 1600 0.0323 1030 0.0842 810 0.0000 350 0.0448
-102 610 0.0702 1550 0.0265 950 0.0106 810 0.0125 335 0.0000
-103 570 -0.0172 1510 0.0342 940 0.0682 800 0.0256 335 0.0000
Sumber : yahoo finance, 2015
78
Lanjutan Lampiran 5
Harga Saham Harian dan Actual Return Selama Periode Estimasi 100 Hari
Hari
ke-t
LPKR PWON SMRA WIKA APLN
CLOSE Ri CLOSE Ri CLOSE Ri CLOSE Ri CLOSE Ri
-6 1135 0.0365 378 0.000 1120 0.0370 2490 0.0921 288 0.0435
-7 1095 0.0092 378 0.0189 1080 -0.0092 2280 0.0201 276 -0.0143
-8 1085 0.0236 371 -0.0054 1090 -0.0091 2235 -0.0197 280 0.1024
-9 1060 -0.0047 373 0.0275 1100 0.0280 2280 0.0111 254 0.0628
-10 1065 0.0390 363 0.0225 1070 0.0047 2255 0.0089 239 -0.0165
-11 1025 0.0789 355 0.0085 1065 -0.0093 2235 -0.0197 243 0.0041
-12 950 0.0215 352 0.0028 1075 0.0238 2280 0.0000 242 0.0211
-13 930 0.0000 351 0.0385 1050 0.0000 2280 0.0201 237 0.0128
-14 930 -0.0053 338 0.0368 1050 0.0606 2235 0.0371 234 0.0218
-15 935 -0.0053 326 -0.0121 990 -0.0149 2155 0.0047 229 -0.0129
-16 940 -0.0053 330 0.0185 1005 0.0050 2145 0.0000 232 0.0000
-17 945 0.0161 324 0.0253 1000 -0.0196 2145 0.0313 232 0.0000
-18 930 -0.0053 316 -0.0063 1020 -0.0239 2080 0.0024 232 -0.0085
-19 935 -0.0053 318 -0.0564 1045 -0.0142 2075 0.0349 234 -0.0127
-20 940 -0.0105 337 -0.0203 1060 0.0144 2005 0.0050 237 0.0128
-21 950 0.0215 344 0.0000 1045 0.0609 1995 0.0284 234 0.0174
-22 930 0.0000 344 -0.0115 985 -0.0150 1940 -0.0276 230 -0.0295
-23 930 -0.0106 348 -0.0057 1000 -0.0431 1995 -0.0362 237 -0.0084
-24 940 -0.0157 350 -0.0028 1045 0.0195 2070 -0.0096 239 -0.0124
-25 955 0.0214 351 0.0541 1025 0.0513 2090 0.0321 242 0.0168
-26 935 0.0108 333 0.0215 975 0.0052 2025 0.0202 238 0.0128
-27 925 -0.0054 326 -0.0121 970 -0.0251 1985 0.0000 235 0.0086
-28 930 0.0000 330 0.0092 995 -0.0050 1985 0.0000 233 0.0219
-29 930 0.0000 327 0.0187 1000 0.0204 1985 -0.0025 228 0.0224
-30 930 0.0000 321 -0.0183 980 0.0370 1990 -0.0197 223 0.0045
-31 930 0.0054 327 0.0315 945 0.0216 2030 -0.0025 222 0.0000
-32 925 0.0054 317 -0.0063 925 0.0165 2035 0.0074 222 -0.0089
-33 920 -0.0054 319 0.0459 910 -0.0109 2020 0.0332 224 -0.0044
-34 925 -0.0160 305 -0.0097 920 -0.0366 1955 -0.0101 225 -0.0217
-35 940 -0.0157 308 -0.0096 955 0.0380 1975 0.0233 230 0.0132
-36 955 0.0214 311 0.0264 920 0.0222 1930 0.0376 227 -0.0130
-37 935 0.0054 303 0.0000 900 -0.0055 1860 0.0136 230 0.0177
-38 930 -0.0510 303 -0.0130 905 -0.0372 1835 -0.0443 226 -0.0044
-39 980 -0.0051 307 -0.0376 940 -0.0105 1920 0.0026 227 -0.0216
-40 985 0.0103 319 0.0031 950 0.0053 1915 0.0379 232 -0.0211
-41 975 0.0000 318 -0.0031 945 -0.0105 1845 -0.0315 237 -0.0084
79
-42 975 0.0104 319 0.0357 955 0.0324 1905 -0.0155 239 0.0127
-43 965 0.0000 308 -0.0314 925 0.0278 1935 -0.0102 236 0.0442
-44 965 0.0000 318 -0.0364 900 -0.0055 1955 0.0130 226 0.0044
-45 965 0.0052 330 0.0000 905 -0.0474 1930 -0.0052 225 0.0045
-46 960 0.0213 330 0.0313 950 -0.0052 1940 0.0000 224 -0.0044
-47 940 0.0503 320 0.1722 955 0.0611 1940 0.0899 225 -0.0132
-48 895 0.0287 273 0.0149 900 0.0588 1780 0.0755 228 0.0411
-49 870 0.0000 269 -0.0218 850 0.0559 1655 0.0061 219 0.0139
-50 870 0.0000 275 0.0417 805 0.0523 1645 0.0411 216 0.0189
-51 870 -0.0057 264 -0.0186 765 -0.0255 1580 -0.0277 212 0.0242
-52 875 -0.0278 269 -0.0393 785 -0.0427 1625 -0.0211 207 -0.0190
-53 900 -0.0110 280 0.0000 820 0.0000 1660 0.0000 211 -0.0186
-54 910 0.0111 280 0.0566 820 0.0380 1660 0.0506 215 -0.0444
-55 900 0.0000 265 0.0000 790 0.0260 1580 0.0064 225 0.0465
-56 900 0.0000 265 0.0000 770 0.0132 1570 0.0129 215 -0.0227
-57 900 0.0000 265 -0.0185 760 -0.0256 1550 -0.0313 220 0.0233
-58 900 -0.0110 270 0.0189 780 -0.0370 1600 -0.0123 215 -0.0227
-59 910 0.0000 265 0.0000 810 0.0125 1620 -0.0182 220 0.0233
-60 910 0.0000 265 0.0192 800 -0.0123 1650 0.0185 215 -0.0227
-61 910 0.0111 260 0.0000 810 0.0253 1620 0.0000 220 0.0000
-62 900 0.0000 260 -0.0370 790 -0.0366 1620 -0.0122 220 0.0000
-63 900 0.0112 270 0.0000 820 -0.0465 1640 -0.0120 220 0.0000
-64 890 -0.0111 270 -0.0357 860 0.0000 1660 0.0000 220 -0.0222
-65 900 0.0112 280 -0.0175 860 -0.0227 1660 0.0122 225 0.0227
-66 890 -0.0111 285 0.0556 880 0.0115 1640 -0.0238 220 -0.0222
-67 900 0.0000 270 0.0800 870 -0.0225 1680 -0.0059 225 -0.0217
-68 900 0.0000 250 -0.0196 890 -0.0111 1690 -0.0231 230 0.0222
-69 900 -0.0217 255 -0.0192 900 -0.0217 1730 -0.0057 225 -0.0217
-70 920 -0.0213 260 -0.0189 920 -0.0108 1740 -0.0225 230 0.0222
-71 940 -0.0309 265 0.0000 930 -0.0211 1780 -0.0056 225 -0.0426
-72 970 0.0659 265 0.0600 950 0.0556 1790 0.0848 235 0.0000
-73 910 0.0111 250 -0.0196 900 0.0465 1650 0.0248 235 -0.0408
-74 900 -0.0110 255 -0.0192 860 0.0361 1610 -0.0123 245 0.0000
-75 910 0.0225 260 0.0000 830 0.0506 1630 0.0062 245 0.0208
-76 890 -0.0111 260 -0.0370 790 -0.0366 1620 -0.0581 240 -0.0204
-77 900 -0.0110 270 0.0189 820 0.0123 1720 0.0178 245 0.0426
-78 910 0.0000 265 0.0000 810 0.0000 1690 0.0120 235 -0.0208
-79 910 -0.0109 265 -0.0185 810 0.0125 1670 -0.0176 240 0.0213
-80 920 0.0000 270 0.0385 800 -0.0698 1700 0.0119 235 -0.0208
-81 920 0.0000 260 0.0400 860 0.0000 1680 0.0060 240 -0.0204
-82 920 -0.0213 250 0.0000 860 -0.0444 1670 0.0000 245 0.0000
80
-83 940 -0.0309 250 -0.0385 900 -0.0323 1670 -0.0234 245 0.0208
-84 970 0.0104 260 0.0400 930 0.0109 1710 0.0364 240 0.0000
-85 960 -0.0303 250 -0.0741 920 -0.0316 1650 -0.0407 240 -0.0943
-86 990 -0.0388 270 -0.0526 950 -0.0500 1720 -0.0444 265 0.0000
-87 1030 -0.0283 285 -0.0339 1000 -0.0196 1800 -0.0270 265 0.0000
-88 1060 -0.0093 295 0.0000 1020 -0.0192 1850 -0.0107 265 0.0192
-89 1070 0.0190 295 0.0000 1040 0.0400 1870 0.0108 260 -0.0545
-90 1050 -0.0187 295 0.0351 1000 -0.0196 1850 -0.0107 275 -0.0179
-91 1070 -0.0183 285 0.0000 1020 -0.0192 1870 0.0000 280 0.0000
-92 1090 -0.0354 285 -0.0806 1040 -0.0095 1870 -0.0260 280 0.0182
-93 1130 -0.0424 310 -0.0159 1050 -0.0278 1920 -0.0519 275 0.0185
-94 1180 0.0442 315 0.0500 1080 -0.0357 2025 0.0000 270 -0.0357
-95 1130 -0.0088 300 -0.0476 1120 0.0000 2025 -0.0122 280 -0.0508
-96 1140 0.0857 315 0.0161 1120 0.0182 2050 0.0000 295 -0.0167
-97 1050 0.0000 310 0.0000 1100 0.0092 2050 0.0000 300 -0.0164
-98 1050 0.0096 310 0.0508 1090 -0.0091 2050 0.0406 305 0.0000
-99 1040 0.0097 295 0.0351 1100 0.1000 1970 0.0155 305 -0.0317
-100 1030 -0.0096 285 0.0000 1000 0.0101 1940 -0.0152 315 0.0500
-101 1040 0.0196 285 -0.0172 990 0.0532 1970 0.0051 300 0.0345
-102 1020 0.0099 290 0.0545 940 0.0330 1960 0.0370 290 -0.0169
-103 1010 0.0100 275 0.0000 910 0.0111 1890 0.0053 295 0.0000
Sumber: yahoo finance (2015)
81
Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas APLN
Regression Statistics Multiple R 0.447373898
R Square 0.200143405
Adjusted R Square 0.191811565
Standard Error 0.024257522
Observations 98
ANOVA
df SS MS F
Significance
F
Regression 1 0.014134917 0.014134917 24.02151456 3.86694E-06
Residual 96 0.056489029 0.000588427
Total 97 0.070623945
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0%
Intercept -0.0008 0.002457241
-
0.319409599 0.750109956 -0.00566245 0.004092718 -0.00566245 0.004092718
Rmt 1.1638 0.237460446 4.901174814 3.86694E-06 0.69247991 1.635190408 0.69247991 1.635190408
Sumber: data diolah, 2015
82
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas ASRI
Regression Statistics
Multiple R 0.163782981
R Square 0.026824865
Adjusted R
Square 0.016687624
Standard Error 0.033075675
Observations 98
ANOVA
df SS MS F
Significance
F
Regression 1 0.002894911 0.002894911 2.646170195 0.107077851
Residual 96 0.105024027 0.001094
Total 97 0.107918938
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Lower
95.0% Upper 95.0%
Intercept 0.0011 0.003350503 0.31604848 0.752651834
-
0.005591774 0.007709617
-
0.005591774 0.007709617
Rmt 0.5267 0.32378264 1.626705319 0.107077851
-
0.116004502 1.169402388
-
0.116004502 1.169402388
Sumber: data diolah, 2015
83
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas CTRP
Regression Statistics
Multiple R 0.240308186
R Square 0.057748024
Adjusted R
Square 0.0479329
Standard Error 0.026261503
Observations 98
ANOVA
df SS MS F
Significance
F
Regression 1 0.004057705 0.0040577 5.8835752 0.017151458
Residual 96 0.066207988 0.0006897
Total 97 0.070265693
Coefficients
Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0%
Intercept 0.0008 0.00266024 0.2825755 0.7781106 -0.00452882 0.006032254
-
0.004528816 0.006032254
Rmt 0.6236 0.25707771 2.4256082 0.0171515 0.113274595 1.133865014 0.113274595 1.133865014
Sumber: data diolah, 2015
84
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas CTRA
Regression Statistics
Multiple R 0.5644007
R Square 0.3185482
Adjusted R
Square 0.3114497
Standard Error 0.0291196
Observations 98
ANOVA
Df SS MS F
Significance
F
Regression 1 0.038052365 0.0380524 44.875697 1.42545E-09
Residual 96 0.081403239 0.000848
Total 97 0.119455604
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Lower
95.0% Upper 95.0%
Intercept 0.0017 0.002949759 0.5851351 0.5598298
-
0.004129217 0.007581232
-
0.004129217 0.007581232
Rmt 1.9096 0.285055922 6.6989325 1.425E-09 1.34373886 2.4754019 1.34373886 2.4754019
Sumber: data diolah, 2015
85
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas DILD
Regression Statistics
Multiple R 0.282699651
R Square 0.079919093
Adjusted R
Square 0.070334917
Standard Error 0.025086517
Observations 98
ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 0.005247791 0.0052478 8.3386503 0.00479562
Residual 96 0.060416001 0.0006293
Total 97 0.065663791
Coefficients
Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Lower
95.0% Upper 95.0%
Intercept 0.0024 0.002541216 0.9366234 0.3513026 -0.002664112 0.007424437 -0.00266411 0.007424437
Rmt 0.7091 0.2455756 2.8876721 0.0047956 0.221678113 1.196605515 0.221678113 1.196605515
Sumber: data diolah, 2015
86
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas LPKR
Regression Statistics
Multiple R 0.1273584
R Square 0.0162202
Adjusted R
Square 0.0059725
Standard Error 0.0221741
Observations 98
ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 0.00077825 0.0007782 1.58281 0.211407819
Residual 96 0.047202116 0.0004917
Total 97 0.047980365
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Lower
95.0% Upper 95.0%
Intercept 0.0013 0.002246189 0.5889474 0.5572799 -0.003135763 0.005781538
-
0.003135763 0.005781538
Rmt 0.2731 0.217065078 1.2580978 0.2114078 -0.157781676 0.703959853
-
0.157781676 0.703959853
Sumber: data diolah, 2015
87
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas PWON
Regression Statistics
Multiple R 0.082267
R Square 0.0067679
Adjusted R
Square -0.0035783
Standard Error 0.0347086
Observations 98
ANOVA
Df SS MS F
Significance
F
Regression 1 0.000788036 0.000788 0.6541424 0.420635437
Residual 96 0.115649762 0.0012047
Total 97 0.116437798
Coefficients
Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0%
Intercept 0.0036 0.003515912 1.0292178 0.3059635 -0.003360391 0.01059767
-
0.003360391 0.01059767
Rmt 0.2748 0.339767316 0.8087907 0.4206354 -0.399632125 0.949233424
-
0.399632125 0.949233424
Sumber: data diolah, 2015
88
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas BSDE
Regression Statistics
Multiple R 0.2898199
R Square 0.0839956
Adjusted R
Square 0.0744539
Standard Error 0.0283848
Observations 98
ANOVA
df SS MS F
Significance
F
Regression 1 0.00709254 0.0070925 8.8029898 0.003795723
Residual 96 0.077346889 0.0008057
Total 97 0.08443943
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Lower
95.0%
Upper
95.0%
Intercept 0.0013 0.002875326 0.4445876 0.6576185
-
0.004429142 0.006985811
-
0.004429142 0.006985811
Rmt 0.8244 0.277862957 2.9669833 0.0037957 0.272861151 1.375968344 0.272861151 1.375968344
Sumber: data diolah, 2015
89
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas SMRA
Regression Statistics
Multiple R 0.207499
R Square 0.0430558
Adjusted R
Square 0.0330877
Standard Error 0.0311775
Observations 98
ANOVA
Df SS MS F Significance F
Regression 1 0.004198542 0.0041985 4.3193335 0.040349761
Residual 96 0.093315338 0.000972
Total 97 0.09751388
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0%
Intercept 0.0022 0.003158218 0.7081921 0.480542 -0.004032388 0.008505639
-
0.004032388 0.008505639
Rmt 0.6343 0.305200853 2.0783006 0.0403498 0.028480233 1.240118014 0.028480233 1.240118014
Sumber: data diolah, 2015
90
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return
Sekuritas WIKA
Regression Statistics
Multiple R 0.162952755
R Square 0.026553601
Adjusted R Square 0.016413534
Standard Error 0.027657549
Observations 98
ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 0.002003134 0.002003134 2.618681059 0.108893234
Residual 96 0.07343424 0.00076494
Total 97 0.075437373
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0%
Intercept 0.0029 0.002801657 1.039191396 0.301326014 -0.002649787 0.008472703 -0.002649787 0.008472703
Rmt 0.4381 0.270743805 1.618233932 0.108893234 -0.09929538 0.975549003 -0.09929538 0.975549003
Sumber: data diolah, 2015
91
Lampiran 7
PERHITUNGAN EXPECTED RETURN DENGAN MENGGUNAKAN MARKET MODEL
Hari
Ke-t APLN ASRI CTRP CTRA DILD
5 0.0250 0.0133 0.0145 0.0440 0.0181
4 0.0103 0.0066 0.0067 0.0200 0.0092
3 -0.0021 0.0010 0.0000 -0.0004 0.0016
2 0.0054 0.0044 0.0040 0.0119 0.0062
1 -0.0051 -0.0003 -0.0016 -0.0053 -0.0002
0 0.0042 0.0039 0.0034 0.0099 0.0054
-1 -0.0005 0.0017 0.0009 0.0022 0.0026
-2 -0.0304 -0.0118 -0.0151 -0.0468 -0.0156
-3 0.0030 0.0033 0.0028 0.0080 0.0047
-4 -0.0176 -0.0060 -0.0083 -0.0259 -0.0079
-5 -0.0014 0.0013 0.0004 0.0007 0.0020
E(Rit)= -0.0008+1.1638 Rmt E(Rit)= 0.0016+0.5267 Rmt E(Rit)= 0.0007+0.6236 Rmt E(Rit)= 0.0017+1.9095 Rmt E(Rit)=0.0024 +0.7091 Rmt
Sumber: data diolah, 2015
92
Lanjutan Lampiran 7
PERHITUNGAN EXPECTED RETURN DENGAN MENGGUNAKAN MARKET MODEL
Hari
Ke-t LPKR PWON BSDE SMRA WIKA
5 0.0074 0.0097 0.0196 0.0165 0.0126
4 0.0039 0.0062 0.0092 0.0084 0.0071
3 0.0010 0.0033 0.0004 0.0015 0.0024
2 0.0028 0.0051 0.0057 0.0056 0.0052
1 0.0003 0.0026 -0.0017 -0.0002 0.0013
0 0.0025 0.0048 0.0048 0.0050 0.0048
-1 0.0014 0.0037 0.0015 0.0024 0.0030
-2 -0.0056 -0.0034 -0.0196 -0.0142 -0.0082
-3 0.0022 0.0045 0.0040 0.0043 0.0043
-4 -0.0027 -0.0004 -0.0106 -0.0071 -0.0034
-5 0.0012 0.0035 0.0009 0.0019 0.0027
E(Rit)= 0.0013+0.2731 Rmt E(Rit)= 0.0036+0.2748 Rmt E(Rit)= 0.0013+0.8244 Rmt E(Rit)= 0.0022+0.6349 Rmt E(Rit)= 0.0029+0.4381 Rmt
Sumber: data diolah, 2015
93
Lampiran 8
Average Expected Return Selama Periode Peristiwa
Hari Ke-t Average E(Ri)
5 0.01806
4 0.00876
3 0.00088
2 0.00564
1 -0.00102
0 0.00487
-1 0.00189
-2 -0.01708
-3 0.00413
-4 -0.00900
-5 0.00132
Sumber: data diolah, 2015
94
Lampiran 9
PERHITUNGAN ABNORMAL RETURN DAN AVERAGE ABNORMALRETURN DENGAN PENDEKATAN MARKET MODEL
( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari
Ke-t
Sekuritas APLN Sekuritas ASRI Sekuritas CTRP Sekuritas CTRA Sekuritas DILD
Ri E (Ri) AR Ri E (Ri) AR Ri E (Ri) AR Ri E (Ri) AR Ri E (Ri) AR
5 0.0224 0.0250 -0.0026 0.0420 0.0133 0.0287 0.0361 0.0145 0.0216 0.0474 0.0440 0.0034 0.0177 0.0181 -0.0005
4 -0.0325 0.0103 -0.0428 -0.0403 0.0066 -0.0470
-
0.0235 0.0067 -0.0302 0.0311 0.0200 0.0111 0.0272 0.0092 0.0180
3 0.0352
-
0.0021 0.0373 0.0000 0.0010 -0.0010
-
0.0173 0.0000 -0.0174
-
0.0260 -0.0004 -0.0256 0.0208 0.0016 0.0192
2 0.0365 0.0054 0.0311 -0.0080 0.0044 -0.0124 0.0000 0.0040 -0.0040 0.0000 0.0119 -0.0119 0.0093 0.0062 0.0032
1 0.0000
-
0.0051 0.0051 -0.0157 -0.0003 -0.0154
-
0.0057 -0.0016 -0.0042 0.0132 -0.0053 0.0185 -0.0251 -0.0002 -0.0249
0 -0.0066 0.0042 -0.0108 0.0000 0.0039 -0.0039 0.0175 0.0034 0.0142 0.0179 0.0099 0.0079 -0.0023 0.0054 -0.0077
-1 -0.0146
-
0.0005 -0.0141 0.0079 0.0017 0.0062
-
0.0058 0.0009 -0.0067
-
0.0044 0.0022 -0.0066 -0.0222 0.0026 -0.0248
-2 -0.0016
-
0.0304 0.0287 -0.0455 -0.0118 -0.0337
-
0.0391 -0.0151 -0.0240
-
0.0506 -0.0468 -0.0038 -0.0281 -0.0156 -0.0125
-3 -0.0096 0.0030 -0.0127 0.0076 0.0033 0.0043 0.0529 0.0028 0.0502 0.0000 0.0080 -0.0080 0.0154 0.0047 0.0106
-4 0.0213
-
0.0176 0.0390 -0.0076 -0.0060 -0.0016
-
0.0286 -0.0083 -0.0202
-
0.0166 -0.0259 0.0093 -0.0194 -0.0079 -0.0115
-5 0.0321
-
0.0014 0.0335 0.0394 0.0013 0.0380 0.0294 0.0004 0.0290 0.0617 0.0007 0.0609 0.0764 0.0020 0.0743
Sumber: data diolah, 2015
95
Lanjutan Lampiran 9
PERHITUNGAN ABNORMAL RETURN DAN AVERAGE ABNORMALRETURN DENGAN PENDEKATAN MARKET MODEL
( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari
Ke-t
Sekuritas LPKR Sekuritas PWON Sekuritas BSDE Sekuritas SMRA Sekuritas WIKA AAR
Ri
E
(Ri) AR Ri
E
(Ri) AR Ri E (Ri) AR Ri E (Ri) AR Ri
E
(Ri) AR
5
0.064
5
0.007
4 0.0572 0.0486
0.009
7
0.038
9 0.0306 0.0196 0.0110 0.0563 0.0165 0.0398 0.0188 0.0126 0.0062 0.0204
4
0.004
6
0.003
9 0.0007 0.0000
0.006
2
-
0.006
2
-
0.0239 0.0092
-
0.0331 0.0047 0.0084
-
0.0037 -0.0021 0.0071
-
0.0092
-
0.0142
3
-
0.048
5
0.001
0 -0.0495 0.0000
0.003
3
-
0.003
3
-
0.0059 0.0004
-
0.0063
-
0.0093 0.0015
-
0.0108 -0.0042 0.0024
-
0.0066
-
0.0064
2
0.004
4
0.002
8 0.0017 -0.0113
0.005
1
-
0.016
4 0.0000 0.0057
-
0.0057 0.0000 0.0056
-
0.0056 0.0191 0.0052 0.0138
-
0.0006
1
-
0.030
0
0.000
3 -0.0303 -0.0084
0.002
6
-
0.011
0 0.0030
-
0.0017 0.0047
-
0.0183
-
0.0002
-
0.0182 -0.0105 0.0013
-
0.0118
-
0.0087
0
-
0.016
9
0.002
5 -0.0194 0.0142
0.004
8
0.009
4 0.0030 0.0048
-
0.0019 0.0381 0.0050 0.0331 0.0106 0.0048 0.0058 0.0027
-1
-
0.004
2
0.001
4 -0.0056 0.0086
0.003
7
0.004
9 0.0340 0.0015 0.0324 0.0048 0.0024 0.0024 0.0107 0.0030 0.0077
-
0.0004
-2
-
0.044
2
-
0.005
6 -0.0385 -0.0593
-
0.003
4
-
0.055
9
-
0.0499
-
0.0196
-
0.0302
-
0.0711
-
0.0142
-
0.0569 -0.0311
-
0.0082
-
0.0229
-
0.0250
-3
-
0.004
0
0.002
2 -0.0062 -0.0027
0.004
5
-
0.007
2 0.0119 0.0040 0.0079 0.0274 0.0043 0.0231 0.0000 0.0043
-
0.0043 0.0058
-4
0.004
0
-
0.002
7 0.0067 -0.0363
-
0.000
4
-
0.035
9
-
0.0146
-
0.0106
-
0.0040
-
0.0478
-
0.0071
-
0.0407 -0.0223
-
0.0034
-
0.0189
-
0.0078
-5
0.096
9
0.001
2 0.0958 0.0212
0.003
5
0.017
7 0.0118 0.0009 0.0109 0.0268 0.0019 0.0249 -0.0100 0.0027
-
0.0127 0.0372
96
Lampiran 10
KESALAHAN STANDAR ESTIMASI DI PERIODE PERISTIWA
( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari
Ke-t
Sekuritas APLN Sekuritas ASRI Sekuritas CTRP Sekuritas CTRA
AR AAR,t (AR-ARR,t)2 AR AAR,t (AR-ARR,t)
2 AR AAR,t (AR-ARR,t)
2 AR AAR,t (AR-ARR,t)
2
5 -0.0026 0.0204 0.0005 0.0287 0.0204 0.0001 0.0216 0.0204 0.0000 0.0034 0.0204 0.0003
4 -0.0428 -0.0142 0.0008 -0.047 -0.0142 0.0011 -0.0302 -0.0142 0.0003 0.0111 -0.0142 0.0006
3 0.0373 -0.0064 0.0019 -0.001 -0.0064 0.0000 -0.0174 -0.0064 0.0001 -0.0256 -0.0064 0.0004
2 0.0311 -0.0006 0.0010 -0.0124 -0.0006 0.0001 -0.004 -0.0006 0.0000 -0.0119 -0.0006 0.0001
1 0.0051 -0.0087 0.0002 -0.0154 -0.0087 0.0000 -0.0042 -0.0087 0.0000 0.0185 -0.0087 0.0007
0 -0.0108 0.0027 0.0002 -0.0039 0.0027 0.0000 0.0142 0.0027 0.0001 0.0079 0.0027 0.0000
-1 -0.0141 -0.0004 0.0002 0.0062 -0.0004 0.0000 -0.0067 -0.0004 0.0000 -0.0066 -0.0004 0.0000
-2 0.0287 -0.025 0.0029 -0.0337 -0.025 0.0001 -0.024 -0.025 0.0000 -0.0038 -0.025 0.0004
-3 -0.0127 0.0058 0.0003 0.0043 0.0058 0.0000 0.0502 0.0058 0.0020 -0.008 0.0058 0.0002
-4 0.039 -0.0078 0.0022 -0.0016 -0.0078 0.0000 -0.0202 -0.0078 0.0002 0.0093 -0.0078 0.0003
-5 0.0335 0.0372 0.0000 0.038 0.0372 0.0000 0.029 0.0372 0.0001 0.0609 0.0372 0.0006
Sumber: data diolah, 2015
97
Lanjutan Lampiran 10
KESALAHAN STANDAR ESTIMASI DI PERIODE PERISTIWA
( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Sumber: data diolah, 2015
Hari
Ke-t
Sekuritas DILD Sekuritas LPKR Sekuritas PWON Sekuritas BSDE
AR AAR,t (AR-ARR,t)2 AR AAR,t (AR-ARR,t)
2 AR AAR,t (AR-ARR,t)
2 AR AAR,t (AR-ARR,t)
2
5
-
0.0005 0.0204 0.0004 0.0572 0.0204 0.0014 0.0389 0.0204 0.0003 0.011 0.0204 0.0001
4 0.018
-
0.0142 0.0010 0.0007
-
0.0142 0.0002
-
0.0062
-
0.0142 0.0001
-
0.0331
-
0.0142 0.0004
3 0.0192
-
0.0064 0.0007
-
0.0495
-
0.0064 0.0019
-
0.0033
-
0.0064 0.0000
-
0.0063
-
0.0064 0.0000
2 0.0032
-
0.0006 0.0000 0.0017
-
0.0006 0.0000
-
0.0164
-
0.0006 0.0002
-
0.0057
-
0.0006 0.0000
1
-
0.0249
-
0.0087 0.0003
-
0.0303
-
0.0087 0.0005 -0.011
-
0.0087 0.0000 0.0047
-
0.0087 0.0002
0
-
0.0077 0.0027 0.0001
-
0.0194 0.0027 0.0005 0.0094 0.0027 0.0000
-
0.0019 0.0027 0.0000
-1
-
0.0248
-
0.0004 0.0006
-
0.0056
-
0.0004 0.0000 0.0049
-
0.0004 0.0000 0.0324
-
0.0004 0.0011
-2
-
0.0125 -0.025 0.0002
-
0.0385 -0.025 0.0002
-
0.0559 -0.025 0.0010
-
0.0302 -0.025 0.0000
-3 0.0106 0.0058 0.0000
-
0.0062 0.0058 0.0001
-
0.0072 0.0058 0.0002 0.0079 0.0058 0.0000
-4
-
0.0115
-
0.0078 0.0000 0.0067
-
0.0078 0.0002
-
0.0359
-
0.0078 0.0008 -0.004
-
0.0078 0.0000
-5 0.0743 0.0372 0.0014 0.0958 0.0372 0.0034 0.0177 0.0372 0.0004 0.0109 0.0372 0.0007
98
Lanjutan Lampiran 10
KESALAHAN STANDAR ESTIMASI DI PERIODE PERISTIWA
( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari Ke-t Sekuritas SMRA Sekuritas WIKA
KSE t Hitung AR AAR,t (AR-ARR,t)
2 AR AAR,t (AR-ARR,t)
2
5 0.0398 0.0204 0.0004 0.0062 0.0204 0.0002 0.00615 3.319
4 -0.0037 -0.0142 0.0002 -0.0092 -0.0142 0.0000 0.00734 -1.9339
3 -0.0108 -0.0064 0.0000 -0.0066 -0.0064 0.0000 0.00742 -0.8629
2 -0.0056 -0.0006 0.0000 0.0138 -0.0006 0.0002 0.00449 -0.1337
1 -0.0182 -0.0087 0.0001 -0.0118 -0.0087 0.0000 0.00483 -1.8017
0 0.0331 0.0027 0.0000 0.0058 0.0027 0.0000 0.00346 0.78
-1 0.0024 -0.0004 0.0000 0.0077 -0.0004 0.0001 0.00594 -0.0673
-2 -0.0569 -0.025 0.0006 -0.0229 -0.025 0.0000 0.00727 -3.437
-3 0.0231 0.0058 0.0000 -0.0043 0.0058 0.0001 0.00573 1.0125
-4 -0.0407 -0.0078 0.0001 -0.0189 -0.0078 0.0001 0.00653 -1.1941
-5 0.0249 0.0372 0.0014 -0.0127 0.0372 0.0025 0.01039 3.5819
Sumber: data diolah, 2015
99
Lampiran 11
PERBANDINGAN NILAI T-HITUNG DAN SIGNIFIKANSI DARI RATA-RATA ABNORMAL RETURN PADA PERIODE PERISTIWA
Hari Ke-t AAR,t T-Hitung Signifikansi
5 0.0204 3.3190 sig (*, **, ***)
4 -0.0142 -1.9339 sig (*)
3 -0.0064 -0.8629 Ts
2 -0.0006 -0.1337 Ts
1 -0.0087 -1.8017 Ts
0 0.0027 0.7800 Ts
-1 -0.0004 -0.0673 Ts
-2 -0.025 -3.4370 sig (*, **, ***)
-3 0.0058 1.0125 Ts
-4 -0.0078 -1.1941 Ts
-5 0.0372 3.5819 sig (*, **, ***)
Sumber: data diolah, 2015
Keterangan :
Periode Peristiwa 17 Maret- 1 April 2014
Ts : Tidak Signifikan * : Signifikan pada tingkat 10 % ( t>1,833 dan t<-1,833)
** : Signifikan pada tingkat 5 % ( t>2,262 dan t<-2,262) *** : Signifikan pada tingkat 1 % ( t>3,250 dan t<-3,250)
100
Lampiran 12
t Hitung dan Signifikansi Cumulative Average Abnormal Return pada Periode Peristiwa
Hari ACAR t Hitung Signifikansi
Sebelum 0.0020 -0.0208 Ts
Hari- H 0.0027 0.7800 Ts
Setelah -0.0019 -0.2826 Ts
Sumber: data diolah, 2015
Keterangan :
Periode Peristiwa 17 Maret- 1 April 2014 Ts : Tidak Signifikan
* : Signifikan pada tingkat 10 % ( t>1,833 dan t<-1,833) ** : Signifikan pada tingkat 5 % ( t>2,262 dan t<-2,262) *** : Signifikan pada tingkat 1 % ( t>3,250 dan t<-3,250)
101
Lampiran 13
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AAR
N 11
Normal Parametersa Mean .000273
Std. Deviation .0168000
Most Extreme Differences Absolute .190
Positive .190
Negative -.116
Kolmogorov-Smirnov Z .629
Asymp. Sig. (2-tailed) .823
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data diolah, 2015
102
Lampiran 14
Hasil Paired Sample t-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum .001960 5 .0228269 .0102085
setelah -.001900 5 .0133862 .0059865
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Sebelum & setelah 5 .008 .990
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Sebelum - setelah .0038600 .0263736 .0117946 -.0288872 .0366072 .327 4 .760