Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

7
Dampak Pemanfaatan Bioteknologi Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungk an berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam  jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi

description

dampak nya

Transcript of Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

  • 5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

    1/7

    Dampak Pemanfaatan Bio tekno log i

    Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup

    (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,

    perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga

    pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular,

    mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

    bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam

    proses produksi barang dan jasa.

    Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang

    lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk

    menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan

    reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan

    antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam

    jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan

    signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,

    produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

    Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negaramaju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi

  • 5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

    2/7

    semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan

    sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh

    penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat

    disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel

    induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yangmengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh

    seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa

    genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan

    sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan

    tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.

    Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan

    hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke

    laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau

    laut dengan menggunakan bakteri jenis baru

    Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi

    perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa

    genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam

    golongan.

    PASCA 30 TAHUN PERKEMBANGAN BIOTEK

    Cukup sudah kerusakan yang ditimbulkan rekayasa genetik. Semua mimpi akan

    berubah menakutkan. Namun jika publik dan pengambil kebijakan diberitahu tentang

    masalah dan bahaya yang sebenarnya, semua akan menjadi lebih baik. Tetapi

    dalam pertemuan ilmiah rekayasa genetik (transgenik), sungguh tidak dapat

    dipahami, apa yang sebenarnya terjadi di balik ilmu rekayasa genetik. Tidak hanya

    buruk, tetapi juga memodifikasi masalah untuk menyesatkan publik dan pengambil

    kebijakan sehingga berpihak pada kepentingan perusahaan bioteknologi.

    Rekayasa genetik tanaman dan hewan mulai berkembang pertengahan 1970-an di

    bawah bayang-bayang kepercayaan bahwa genom (keseluruhan materi genetikspesies) teratur dan tetap serta merupakan karakteristik organisme sebagai

    komponen yang lengkap di dalam gennya. Tetapi ilmuwan genetik mendapat

    temuan mengejutkan, ternyata genom bersifat dinamis dan berubah-ubah, bahwa

    ekspresi dan struktur gen berubah terus-menerus menurut pengaruh lingkungan.

    Pada tahun 1999, Dr. Mae Wan Ho mendirikan Institute of Science in Society (ISIS)

    yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan, masyarakat, dan keberlanjutan serta

    berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan untuk kebaikan publik. Pada tahun 2003,

    sejumlah ilmuwan di seluruh dunia bergabung dengan membentuk IndependentScience Panel dan menghasilkan laporan The Case for A GM-Free Sustainable

  • 5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

    3/7

    World, tentang tantangan, masalah dan bahaya tanaman rekayasa genetik setara

    dengan kesuksesan dan manfaat pertanian berkelanjutan non-rekayasa genetik.

    "Sekarang kami telah mengup-dated laporan ISP dengan dokumen berisi lebih dari

    160 artikel lengkap dari Science in Society, tentang bahaya pengabaian, kecuranganilmiah, penggelapan pengaturan, dan pelanggaran hak petani," ungkap Dr Mae Wan

    Ho dalam siaran pers ISIS, 28 Juni lalu.

    Kajian ilmiah ISIS (GM Food Nightmare Unfolding in the Regulatory Sham) juga

    menyampaikan tentang bagaimana pengambil kebijakan dan lembaga penasihat

    seperti European Food Safety Authority telah mengabaikan prinsip kehati-hatian

    (precautionary principle), menyalahgunakan ilmu, tidak mematuhi hukum, dan

    membantu mempromosikan teknologi rekayasa genetik dengan fakta yang

    berlawanan dengan keamanan pangan dan pakan rekayasa genetik.

    Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically

    Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya

    terdokumentasikan dalam laporan ISP. Di antaranya:

    1. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun

    sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan

    kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.

    2. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida

    tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 diAmerika Serikat.

    3. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi

    pertanian Kerajaan Inggris.

    4. Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman

    rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.

    5. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin,

    sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya

    permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi

    100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal

    dalam waktu setahun.

    6. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan

    penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.

    7. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio.

    Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang

    ditanam di seluruh dunia.

  • 5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

    4/7

    8. Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan

    tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.

    RESIKO KESEHATAN

    Dr. Irina Ermakova menunjukkan bagaimana kedelai rekayasa genetik

    menyebabkan tikus betina melahirkan bayi kerdil dan tidak normal dengan lebih dari

    setengahnya meninggal dalam tiga minggu. Ratusan penduduk dan pemetik kapas

    di India mengalami alergi. Ribuan domba mati setelah merumput di lahan yang

    mengandung residu kapas Bt, begitu pun kambing dan sapi dilaporkan tahun ini.

    Protein buncis berbahaya pindah ke kacang polong, ketika diuji coba pada tikus

    menyebabkan radang paru-paru hebat dan secara umum menimbulkan sensitif

    makanan.

    Sejumlah penduduk di selatan Philipina jatuh sakit ketika lahan jagung sekitarnyaberbunga pada tahun 2003, lima meninggal dan sebagian masih sakit hingga

    sekarang. Sejumlah sapi mati setelah makan jagung rekayasa genetik di Hesse,

    Jerman dan beberapa lainnya dibunuh karena penyakit misterius. Arpad Pusztai dan

    rekannya menemukan tomat rekayasa genetik dengan snowdrop lectin merusak

    setiap sistem organ tikus muda. Jagung rekayasa genetik Mon 863 yang dinyatakan

    aman seperti jagung non-rekayasa genetik oleh perusahaan dan diterima oleh EFSA,

    tetapi ketika dianalisa oleh ilmuwan indipenden CriiGen, mereka menemukan tanda

    keracunan pada liver dan ginjal.

    Fakta mendorong kita untuk mempertimbangkan bahwa risiko GMO mungkin

    melekat pada teknologinya, ilmuwan ISIS mengingatkan untuk sepuluh tahun ke

    depan.

    RESIKO POTENSIAL

    1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau

    imunogenik untuk manusia dan hewan.

    2. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan

    bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yangdisebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.

    3. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin

    diaktifkan oleh rekayasa genetik.

    4. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal,

    membuat tidak menghilangkan infeksi.

    5. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab

    penyakit.

  • 5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

    5/7

    6. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai

    promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen

    (materi dasar sel-sel kanker).

    7. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan

    meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti

    pada tanaman.

    BIOTEK BIOFUEL HIJAU

    Hati-hati dengan tanaman bioenergi rekayasa genetik untuk menghasilkan biofuel.

    Biofuel bukan karbon netral. Mereka langsung berlomba dengan pakan ternak

    seperti jagung, kedelai dan lain-lain, membuat harga makanan melambung. Mereka

    juga berlomba mendapat lahan, menyebabkan petakan luas hutan hujan tropis rata

    secara perlahan melepas karbondioksida ke atmosfir, mempercepat pemanasan

    global.

    George Bush telah menargetkan substitusi 20 persen biofuel untuk petrolium pada

    2017. Uni Eropa (UE) mengatakan 10 persen energi transportasi harus berasal dari

    biofuel pada 2020.

    Berkembang pula tekanan untuk komersialisasi sejumlah spesies pohon rekayasa

    genetik yang telah dimodifikasi dengan sejenis transgen, sehingga pohon rekayasa

    genetik diusulkan untuk ditanam dengan asumsi yang salah bahwa tanaman

    rekayasa genetik itu dapat mengimbangi emisi karbon, salah satu syarat dari Clean

    Development Mechanism (CDM) dari Protokol Kyoto.

    Industri Bioteknologi secara tidak langsung telah bersiap atas nama biofuel,

    berharap publik menerima tanaman transgenik. Dalam hal ini, bioteknologi ini juga

    mengharapkan tindakan pemerintah untuk menyampaikan bahwa keamanan bukan

    masalah karena tanaman bioenergi rekayasa genetik tidak digunakan sebagai

    makanan. Tetapi penanaman rekayasa genetik dan tanaman biofuel akan

    memperburuk masalah dengan meningkatkan kontaminasi rekayasa genetik.

    Fakta bahwa tanaman rekayasa genetik tidak aman nampak pula dari sistem

    peradilan. Di antaranya putusan pengadilan terhadap Departemen Pertanian

    Amerika Serikat (USDA) atas kegagalan pelaksanaan kajian dampak lingkungan dan

    pengeluaran ijin ilegal. Putusan tentang GMO terhadap sebuah badan di negara

    pengembang rekayasa genetik terbesar di dunia yang telah mempromosikan

    rekayasa genetik secara agresif.

  • 5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

    6/7

    Tanggapan

    Menurut saya dengan adanya bioteknologi membawa banyak pengaruh bagi

    kehidupan manusia. Dengan adanya bioteknologi kita dapat menciptakan variasi

    baru dengan mudah dan cepat. Akan tetapi bioteknologi dapat mebawa pengaruh

    buruk juga. Diantaranya dapat mempunahkan suatu spesies dan lain-lain. Olhe

    karena itu menurut saya bioteknologi sangar bermanfaat bagi manusia apabila tidak

    dipakai secara berlebihan dan juga tidak melupakan cara tradisional yang pernag

    digunakan dulu.

    Daftar Pus taka

    http://forumkimia.multiply.com/reviews/item/6

    http://forumkimia.multiply.com/reviews/item/6http://forumkimia.multiply.com/reviews/item/6
  • 5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi

    7/7

    TUGAS BIOLOGI

    Dampak Bioteknologi

    Nama : Adinda Adia Putri

    Kelas : XII IPA 5