DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL...

132
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) ADJI SATRIO UTOMO I34060323 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Transcript of DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL...

Page 1: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor,

Provinsi Jawa Barat)

ADJI SATRIO UTOMO

I34060323

DEPARTEMEN SAINS

KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

ABSTRACT

ADJI SATRIO UTOMO. Impact of Implementation Program Corporate Social

Responsibility PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk to Local Community

(Supervised by: RILUS A. KINSENG).

This research aims to investigate impacts of Corporate Social

Responsibility (CSR) programs of PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk to local

Community. This research was conducted in Nambo Village, Subdistrict of

Klapanunggal, Province of West Java. The subject of this research is the village

government, local community, and the corporate.

This study investigated kinds of CSR program, impacts of CSR progam,

and factors that influence impacts of CSR program of PT. Indocement. The

method of this research is using purposive sampling technique to decide the

sample. In this research, one key informant and twenty respondents were

interviewed.

The conclusion of this research are impacts of CSR programs of PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk influenced by internal factor (corporate

perception about CSR, corporate motivation about CSR, CSR implementation

strategy, and community development strategy) and external factor

(characteristic, requirements, and community perception).

Keywords : Impact, CSR, Local Community, PT. Indocement

Page 3: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

RINGKASAN

ADJI SATRIO UTOMO. DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. TERHADAP MASYARAKAT LOKAL. Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Dibawah bimbingan Rilus A. Kinseng).

Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini sedang menjadi

bahan pembicaraan yang cukup hangat oleh banyak pakar dan perusahaan yang

concern terhadap CSR, bahkan juga dari kalangan masyarakat sebagai salah satu

stakeholder dari perusahaan pelaku CSR. Banyak pakar CSR yang berpendapat

bahwa kegiatan CSR sudah tidak dapat lagi terpisahkan dari perusahaan-

perusahaan besar. Karena dengan melaksanakan CSR, perusahaan akan

mendapatkan kepercayaan penuh dari para stakeholders dan memperoleh

keuntungan.

PT. Indocement merupakan salah satu perusahaan yang melaksanakan

CSR. PT. Indocement dijadikan tempat penelitian karena prestasi yang telah

diperoleh terkait CSR yaitu CSR Award 2008 dan Peringkat Emas PROPER 2009.

Program CSR PT. Indocement dilaksanakan di dua belas desa binaan, salah

satunya adalah Desa Nambo. Desa Nambo dijadikan tempat penelitian karena

adanya pola kemitraan yang baik dengan PT. Indocement. Hal ini didasarkan atas

persepsi positif masyarakat terhadap program-program CSR PT. Indocement dan

tidak pernah terjadi konflik antara perusahaan dengan masyarakat Nambo. Selain

itu, faktor jarak Desa Nambo yang berada pada ring dua (jarak menengah dari PT.

Indocement) memungkinkan adanya penilaian objektif terhadap program CSR PT.

Indocement, dibandingkan dengan desa dengan jarak yang terjauh dan yang

terdekat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami jenis program

CSR PT. Indocement, dampak program CSR PT. Indocement terhadap

masyarakat lokal serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan

program CSR terhadap masyarakat lokal. Metode penelitian yang digunakan

adalah purposive (menentukan secara sengaja) untuk menentukan informan dan

responden penelitian dengan kriteria yaitu orang yang mengikuti, melaksanakan

Page 4: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

dan atau menerima program CSR PT. Indocement. Informan kunci dalam

penelitian ini yaitu CSR Department Head, sedangkan responden dalam penelitian

ini adalah CD Section Head, SDP Section Head, Kordinator CSR Desa Nambo,

Ketua LPM Desa Nambo, serta enam belas orang warga Desa Nambo sebagai

penerima program CSR PT. Indocement. Warga Desa Nambo yang menerima

program CSR PT. Indocement terdiri dari anggota kelompok peternak Hidayah

Alam yang berjumlah sebelas orang, pelaksana dan atau penerima manfaat

program CD lima aspek (empat orang), dan penerima program SDP (satu orang).

Jenis-jenis program CSR PT. Indocement yang selama ini dijalankan di

dua belas desa binaan mengacu pada kegiatan Community Development (CD) lima

aspek (pendidikan, ekonomi, kesehatan, keamanan, sosial, budaya, dan agama)

dan Sustainable Development Project (SDP). Program yang dilaksanakan dalam

lima aspek ini seperti pembangunan infrastruktur, pemberian beasiswa, bantuan

sosial hari besar agama, dan pelatihan-pelatihan (pelatihan beternak ayam petelur,

pelatihan LINMAS, dan lain-lain). Kegiatan yang dilaksanakan dalam Sustainable

Development Project lebih memperhatikan keberlanjutan proyek, seperti biogas,

pengolahan sampah, bengkel terpadu, dan lain-lain.

Dampak dari program CSR PT. Indocement yang dirasakan oleh warga

Desa Nambo adalah perubahan tingkat pengetahuan, tingkat kesehatan, dan

berkurangnya jumlah pengangguran. Karena mereka (penerima program)

berpendapat bahwa program tersebut bermanfaat baik dalam meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berusaha, serta meningkatkan

penghasilan. Namun, dampak yang dirasakan hanya sedikit dan lebih besar

kepada penerima program. Hal ini didasarkan oleh data jumlah pengangguran

yang berkurang dari program CSR (ayam petelur) hanya lima belas orang (terdiri

dari 11 peternak, 3 karyawan ternak, dan 1 distributor) dari 3657 orang

pengangguran di Desa Nambo.

Perubahan sosial yang terjadi akibat program CSR PT. Indocement secara

keseluruhan relatif kecil dan terbatas. Hal ini dikarenakan program CSR yang

dilaksanakan belum berdampak besar bagi masyarakat Desa Nambo, seperti

jumlah pengangguran hanya berkurang lima belas orang dari program ternak

ayam petelur. Perubahan sosial yang terjadi karena sejak awal direncanakan,

Page 5: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

seperti pelaksanaan social mapping yaitu dengan pemetaan dan survey langsung

kebutuhan masyarakat ke tempat pelaksanaan CSR.

Faktor internal PT. Indocement yang mempengaruhi dalam proses

pelaksanaan CSR-nya adalah cara pandang perusahaan yang memandang CSR as

a commitment, visi dan misi CSR yang fokus pada keberlanjutan, perencanaan

dari manajemen yang baik (melakukan social mapping), divisi CSR yang

terkoordinasi dengan baik (divisi CD lima aspek dan divisi SDP), dan alokasi

dana CSR yang tersedia setiap tahunnya. Faktor eksternal (masyarakat) yang

mempengaruhi proses pelaksanaan CSR PT. Indocement adalah karakteristik dan

kebutuhan masyarakat. Selain itu, persepsi warga dan sikap pemerintah terhadap

program juga akan mempengaruhi pelaksanaan program CSR PT. Indocement.

Page 6: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor,

Provinsi Jawa Barat)

Oleh

Adji Satrio Utomo

I34060323

SKRIPSI

Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

pada

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SAINS

KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 7: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Adji Satrio Utomo

NIM : I34060323

Mayor : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Judul Skripsi : Dampak Pelaksanaan Program Corporate Social

Responsibility (CSR) PT. Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk. Terhadap Masyarakat Lokal

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia,

Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Rilus A. Kinseng, MA

NIP. 19590506 198703 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS

NIP. 19550630 198103 1 003

Tanggal Lulus: __________________

Page 8: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG

BERJUDUL “DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA TBK. TERHADAP MASYARAKAT LOKAL” BELUM

PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN

MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA

MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA

SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG

PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN

KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM

NASKAH.

Bogor, 2 Februari 2010

Adji Satrio Utomo

I34060323

Page 9: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Adji Satrio Utomo yang dilahirkan pada tanggal 23

September 1988 di Bekasi. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari

pasangan Bapak H. Soebardono dan Ibu Hj. Yetti Rosmiati. Pendidikan yang

pertama kali ditempuh adalah Taman Kanak-kanak Jayasari Bekasi pada tahun

1993-1994. Kemudian penulis melanjutkan di Sekolah Dasar Negeri Panca Motor

1 Bekasi pada tahun 1994-2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 5

Bekasi pada tahun 2000-2003, dan Sekolah Menengah Umum Negeri 4 Bekasi

pada tahun 2003-2006.

Pada tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur

USMI (Undangan Saringan Masuk IPB) dan memilih Mayor Sains Komunikasi

dan Pengembangan Masyarakat. Selama menjadi mahasiswa di IPB, penulis

selain kuliah juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, khususnya menjadi Ketua

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia tahun 2009. Penulis juga

menjadi Asisten M.K. Dasar-Dasar Komunikasi selama dua semester, yaitu

semester enam dan semester tujuh. Selain itu, berkat ijin Allah SWT, penulis juga

dapat mengukir prestasi lainnya yaitu menjadi lulusan pertama (3.5 tahun) dari

program akselerasi KPM.

Page 10: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi dan

Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Judul yang dipilih dalam skripsi ini ialah Dampak Pelaksanaan Program

Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk Terhadap Masyarakat Lokal.

Penelitian ini bertujuan untuk [1] mengetahui jenis program CSR PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, [2] menganalisis dampak program CSR, dan

[3] menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan program

CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Penelitian ini diharapkan dapat

menjadi proses pembelajaran bagi peneliti dalam memahami fenomena sosial

yang terjadi di lapangan serta dapat menjadi masukan bagi perusahaan terkait

kegiatan CSR.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi akademisi sebagai tambahan

literatur tentang CSR. Selain itu, semoga skripsi ini dapat menjadi masukan bagi

perusahaan dalam melaksanakan CSR.

Bogor, 2 Februari 2010

Adji Satrio Utomo

Page 11: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

xi

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat

rahmat dan nikmat-Nya, penulisan skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya dan Insya Allah memuaskan. Selama penelitian dan penulisan skripsi

ini, penulis mendapatkan banyak dukungan moril maupun materiil dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Rilus A. Kinseng, MA selaku dosen pembimbing atas bimbingan,

arahan, dan sarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ir. Fredian Tonny, MS sebagai dosen penguji utama.

3. Martua Sihaloho, SP, MSi sebagai dosen penguji perwakilan departemen.

4. Ibu Via, Ibu Lia, Pak Toto, Pak Bambang, Pak Yadi, Pak Romy, dan

seluruh karyawan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang telah

membantu peneliti dalam kelengkapan data.

5. Pak Nurohim dan seluruh warga Desa Nambo yang telah membantu

peneliti dalam kelengkapan data.

6. Papah, Mamah, Ka Didit, Ka Adi, Ka Uul, dan keponakanku tersayang

Algi yang selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian, dan dukungannya.

Terima kasih atas doanya.

7. Annisa Rahmawati, yang senantiasa memberikan semangat, perhatian, ide-

ide, dan dukungannya dalam pembuatan skripsi ini.

8. Sahabatku Icha, Ega, Azis, Cecep, Hendra, Untung, Ogi, Kapten, Adha,

Bedhil, Arif, Bayu, Ipung, dan Andris.

9. Seluruh staf pengajar KPM yang telah memberikan ilmu dan berbagi

pengalaman.

10. KPM’ers, angkatan 43-45. Semoga semangat dan sukses selalu mengiringi

kita semua. Amin.

11. Rekan-rekan BEM FEMA Kabinet HEROIC, terima kasih atas

kerjasamanya.

Semoga kita semua dapat meraih kesuksesan di dunia dan bahagia di akhirat. Amin.

Page 12: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

xii

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 3 1.4. Kegunaan Penelitian .............................................................. 3

BAB II PENDEKATAN TEORITIS .................................................. 4

2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................... 4 2.1.1. Konsep Corporate Social Responsibility ................... 4 2.1.2. Pandangan Perusahaan Terhadap CSR ....................... 5 2.1.3. Motivasi Perusahaan dalam Pelaksanaan CSR ........... 7 2.1.4. Strategi Pelaksanaan CSR .......................................... 8

2.1.5. Strategi Pengembangan Masyarakat ........................... 10 2.1.6. Konsep Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat .... 11 2.1.7. Tingkat Partisipasi Masyarakat ................................... 11 2.1.8. Konsep Pembangunan Berkelanjutan ......................... 13 2.1.9. Perubahan Sosial dan Kebudayaan ............................. 14 2.1.10 Dampak Program CSR Terhadap Masyarakat Lokal .. 16

2.2. Kerangka Pemikiran .............................................................. 18 2.3. Hipotesis Pengarah ............................................................... 19 2.4. Definisi Konseptual .............................................................. 19

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 22 3.1. Pendekatan Penelitian ........................................................... 22 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 22 3.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ........................... 23 3.4. Teknik Pemilihan Informan dan Responden ......................... 23 3.5. Teknik Analisis Data ............................................................. 23

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO ....................................................................... 24

4.1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ................................. 24 4.1.1. Sejarah PT. Indocement dan Peristiwa Penting ........... 24 4.1.2. Visi, Misi, dan Motto PT. Indocement ........................ 28 4.1.3. CSR Department .......................................................... 28

4.2. Desa Binaan PT. Indocement ................................................ 31 4.3. Desa Nambo .......................................................................... 33

4.3.1. Kondisi Geografis ........................................................ 33 4.3.2. Kondisi Demografis ..................................................... 33

Page 13: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

xiii

4.4. Ikhtisar .................................................................................. 34 BAB V JENIS PROGRAM CSR PT. INDOCEMENT .................... 36

5.1. CD Program Lima Aspek ...................................................... 37 5.1.1. Pendidikan .................................................................... 37 5.1.2. Ekonomi ...................................................................... 37 5.1.3. Kesehatan .................................................................... 38 5.1.4. Sosial, Budaya, Agama................................................. 38 5.1.5. Keamanan ..................................................................... 39

5.2. Sustainable Development Project (SDP) .............................. 39 5.2.1. Proyek Tanaman Jarak Pagar ...................................... 39 5.2.2. Proyek Pengolahan Sampah ........................................ 40 5.2.3. Ulat Sutera ................................................................... 41 5.2.4. Biogas ........................................................................... 41 5.2.5. Bengkel Terpadu .......................................................... 42 5.2.6. Peternakan .................................................................... 42 5.2.7. Usaha Mikro ................................................................. 42

5.3. Ikhtisar ................................................................................... 43

BAB VI DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CSR PT. INDOCEMENT TERHADAP MASYARAKAT

DESA NAMBO .................................................................... 44 6.1. Program Peternak Ayam Petelur dan Program UMKM ........ 44

6.1.1. Latar Belakang Program .............................................. 44 6.1.2. Pelaksanaan Program ................................................... 45 6.1.3. Dampak Pelaksanaan Program .................................... 49

6.2. Program Pemberian Makanan Tambahan ............................. 53 6.2.1. Latar Belakang Program ............................................. 53

6.2.2. Pelaksanaan Program ................................................... 54 6.2.3. Dampak Pelaksanaan Program ................................... 55

6.3. Program Betonisasi Jalan Dusun II ........................................ 55 6.3.1. Latar Belakang Program .............................................. 55 6.3.2. Pelaksanaan Program ................................................... 57 6.3.3. Dampak Pelaksanaan Program .................................... 58

6.4. Pelatihan LINMAS ............................................................... 59 6.4.1. Latar Belakang Program .............................................. 59 6.4.2. Pelaksanaan Program ................................................... 60 6.4.3. Dampak Pelaksanaan Program .................................... 61

6.5. Program Biogas ..................................................................... 61 6.5.1. Latar Belakang Program .............................................. 61 6.5.2. Pelaksanaan Program ................................................... 62 6.5.3. Dampak Pelaksanaan Program .................................... 64

6.6. Analisis Dampak Pelaksanaan Program CSR PT. Indocement Terhadap Masyarakat Desa Nambo ............. 64 6.7. CSR dan CD: Diskusi Teoritis ............................................... 69 6.8. Ikhtisar ................................................................................... 73

Page 14: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

xiv

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PELAKSANAAN PROGRAM CSR

PT. INDOCEMENT ........................................................... 75 7.1. Faktor Internal (Perusahaan) .................................................. 75

7.1.1. Pandangan PT. Indocement dalam Pelaksanaan CSR . 75 7.1.2. Motivasi PT. Indocement dalam Pelaksanaan CSR .... 78 7.1.3. Strategi Pelaksanaan CSR PT. Indocement ................. 78 7.1.4. Strategi Pengembangan Masyarakat PT. Indocement .. 81 7.1.5. Keberlanjutan Proyek PT. Indocement......................... 82

7.2. Faktor Eksternal (Masyarakat) ............................................... 83 7.2.1. Karakteristik dan Kebutuhan Masyarakat .................... 83

7.2.2. Persepsi Masyarakat dan Pemerintah Desa Terhadap Program ....................................................... 83 7.3. Ikhtisar .......................................................................... 85

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 86

8.1. Kesimpulan ........................................................................... 86 8.2. Saran ...................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 90 LAMPIRAN ........................................................................................... 92

Page 15: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Teks

Tabel 1. Metamorfosis CSR ................................................................ 5 Tabel 2. Tingkat Partisipasi Masyarakat ............................................. 12 Tabel 3. Luas Wilayah dan Populasi dua belas Desa Binaan PT Indocement Tahun 2009 ..................................... 32 Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Binaan PT. Indocement Menurut Jenis Kelamin dan Jumlah Orang Yang Bekerja Tahun 2009 .......................................................................... 32 Tabel 5. Jarak Kantor Desa Nambo ke Pusat Pemerintahan ............... 33 Tabel 6. Pemanfaatan Lahan di Desa Nambo Tahun 2009 ................ 33 Tabel 7. Jumlah Penduduk Usia Produktif, Orang Bekerja, dan Pengangguran di Desa Nambo Tahun 2009 ........................ 34 Tabel 8. Realisasi Program CSR PT. Indocement di Desa Nambo .... 57 Tabel 9. Analisis Dampak Pelaksanaan Program CSR PT. Indocement Terhadap Masyarakat Desa Nambo Tahun 2009 ................. 69

Page 16: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

xvi

DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman

Teks

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ............................................................ 19 Gambar 2. Struktur Organisasi Departemen CSR PT. Indocement Tahun 2009 ....................................................................... 30 Gambar 3. Kandang Ayam Petelur Milik Bapak Emad ....................... 47 Gambar 4. Instalasi Biogas Feses Sapi ................................................. 64 Gambar 5. Pandangan PT. Indocement tentang CSR .......................... 76 Gambar 6. Flow CSR Program PT. Indocement .................................. 79 Gambar 7. Peserta BILIKOM .............................................................. 80

Page 17: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman

Teks

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Desa Nambo November Tahun 2009 . 93 Lampiran 2. Data Demografi Pendidikan Desa Nambo Tahun 2009 . 94 Lampiran 3. Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009 .............. 94 Lampiran 4. Demografi Kesehatan Desa Nambo Tahun 2009 ............ 95 Lampiran 5. Demografi Sosial, Budaya, Agama Desa Nambo Tahun 2009 ...................................................................... 95 Lampiran 6. Profil Anggota Kelompok Peternak Hidayah Alam ........ 96 Lampiran 7. Matriks Alokasi Waktu Penelitian .................................... 98 Lampiran 8. Panduan Pertanyaan Kualitatif ......................................... 99 Lampiran 9. Matriks Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data ..... 102 Lampiran 10. Catatan Harian Penelitian ................................................. 105

Page 18: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan (BUMN maupun swasta) memiliki peranan sosial yang sangat

penting dan strategis dalam memberikan kontribusi dan dorongan yang kuat bagi

pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan

hidup dalam proses pembangunan sebuah negara. Perusahaan juga mempunyai

peran sosial terkait pemanfaatan sumber daya alam guna menghasilkan manfaat

bagi masyarakat, sehingga perusahaan wajib melakukan CSR. Pada dasarnya,

konsep CSR berasal dari istilah 3P yang dikemukakan oleh John Elkington dalam

Wibisono (2007) yakni mengenai pengintegrasian konsep 3P, yaitu keuntungan,

lingkungan, dan masyarakat (profit, planet, people) dalam kegiatan perusahaan

yang berkelanjutan. Hopkins (2004)1 berpendapat bahwa CSR berhubungan

dengan upaya perusahaan memperlakukan stakeholder dari perusahaan secara etis

atau bertanggung jawab. Etis atau bertanggung jawab berarti memperlakukan

stakeholder dengan hormat sebagai masyarakat beradab.

Pelaksanaan setiap kegiatan perusahaan saat ini tidak lagi hanya

difokuskan pada keuntungan materi semata, namun juga telah meliputi aspek

keberlanjutan lingkungan hidup seperti dalam konsep triple bottom line (profit,

people, planet) yang merupakan kunci dari pelaksanaan konsep pembangunan

yang berkelanjutan berbasis pengembangan masyarakat yang pada akhirnya juga

akan berpengaruh pada image perusahaan di mata para stakeholders. Saat ini,

banyak perusahaan yang terus mencanangkan program CSR sebagai ujung tombak

perusahaan. Hal ini terbukti dari komitmen perusahaan untuk bergandengan

tangan dengan pemerintah dalam pembangunan masyarakat yang semakin

meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari anggaran CSR yang

hanya Rp0.8 miliar di tahun 2002 menjadi Rp4.9 miliar di tahun 2006. Dalam

kurun waktu empat tahun, dari tahun 2002-2006 ada peningkatan komitmen

penganggaran sekitar 550 persen. Peningkatan anggaran CSR tersebut meningkat

tajam pada tahun 2005-2006. Anggaran sebesar Rp1.3 miliar di tahun 2005 telah

1 Disampaikan pada konferensi International Labour Office di Geneva, 2004 dalam

jurnal ilmiah Sutisning, Volume 1, Tahun 1, Mei 2007, hal. 21-28.

Page 19: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

2

menjadi Rp4.9 miliar pada tahun 2006. Artinya dalam kurun waktu tersebut telah

terjadi peningkatan anggaran sebesar 360 persen2.

Menurut Wibisono (2007), implementasi program-program Corporate

Social Responsibility sangat bergantung pada cara setiap perusahaan memandang

makna atau motivasi perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial

perusahaan. Kenyataannya, terdapat perusahaan yang hanya melihat program-

program Corporate Social Responsibility dari perspektif ekonomi, sehingga

kegiatan tersebut dimaknai sebagai program-program yang hanya menghabiskan

dana perusahaan saja. Namun, ada juga perusahaan yang memandang program-

program Corporate Social Responsibility dengan perspektif goodwill yang

memaknai setiap kegiatan berorientasi masyarakat yang didanai perusahaan

sebagai program yang mampu menarik dan menumbuhkan simpati dari

shareholders, investor, masyarakat luas, dan pihak-pihak lain yang terkait dalam

kegiatan bisnis perusahaan tersebut.

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (selanjutnya disebut PT.

Indocement) merupakan salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia, yang

jika didasarkan atas data prestasi yang telah diraih, maka dapat dikatakan telah

melaksanakan CSR dengan baik. Prestasi yang telah didapatkan oleh PT.

Indocement yaitu CSR Awards 2008 (Penghargaan Terbaik Satu untuk Kategori

Pimpinan Perusahaan (Bapak Kuky Permana) Tipe Perorangan, dan Penghargaan

Emas dan Penghargaan Terbaik Satu untuk Sektor Industri dan Manufaktur

Bidang Sosial dan Lingkungan). Prestasi terbaru yang diraih oleh PT. Indocement

pada bulan oktober 2009 adalah Peringkat Emas PROPER dari KLH yang dinilai

telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, dan telah

melakukan upaya 3R (Reuse, Recycle, Recovery), menerapkan sistem pengelolaan

lingkungan yang berkesinambungan, serta melakukan upaya-upaya yang berguna

bagi kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.

PT. Indocement melaksanakan program CSR di dua belas desa binaan,

salah satunya adalah Desa Nambo yang memiliki relasi dengan PT. Indocement

dalam kerangka CSR. Hal ini dikarenakan PT. Indocement mendirikan

infrastruktur dan memanfaatkan sumberdaya alam (Quary C) dari Desa Nambo,

2 Bakdi Soemanto. 2007. Sustainable Corporation. Gresik: PT. Semen Gresik Tbk.

Page 20: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

3

sehingga masyarakat Desa Nambo berhak untuk mendapatkan manfaat dari

perusahaan (pemberdayaan masyarakat). Oleh karena itu, penulis merasa penting

untuk menganalisis dampak pelaksanaan program CSR PT. Indocement terhadap

masyarakat lokal (Desa Nambo).

1.2. Perumusan Masalah PT. Indocement termasuk perusahaan yang telah melaksanakan CSR

dengan baik jika didasarkan atas prestasi yang diraihnya. PT. Indocement

melaksanakan CSR di dua belas desa binaan. Pelaksanaan CSR PT. Indocement

tersebut memiliki dampak terhadap masyarakat lokal, seperti yang dirasakan

warga Desa Nambo. Proses pelaksanaan CSR PT. Indocement dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah faktor internal yang berasal dari perusahaan,

dan faktor eksternal yang berasal dari masyarakat sebagai penerima program CSR.

Berdasarkan hal ini, penulis merasa penting untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Apa saja jenis program CSR PT. Indocement?

2. Bagaimana dampak program CSR PT. Indocement terhadap masyarakat

lokal?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses pelaksanaan program

CSR PT. Indocement terhadap masyarakat lokal?

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami:

1. Jenis program CSR PT. Indocement;

2. Dampak program CSR PT. Indocement terhadap masyarakat lokal; dan

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan program CSR

terhadap masyarakat lokal.

1.4. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya untuk kalangan akademisi yang terkait dengan CSR maupun untuk

menambah literatur khususnya tentang dampak program CSR. Penelitian ini juga

diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan terkait program CSR yang

sedang berjalan maupun yang sedang dalam perencanaan.

Page 21: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Corporate Social Responsibility Pada dasarnya, konsep CSR berasal dari istilah 3P yang dikemukakan oleh

John Elkington dalam Wibisono (2007) yakni mengenai pengintegrasian konsep

3P (profit, planet, people) dalam kegiatan perusahaan yang berkelanjutan. Kotler

& Lee (2005) dalam Mulyadi (2007) menyebutkan definisi CSR sebagai bentuk

tanggung jawab sosial dan komitmen perusahaan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui penerapan praktek bisnis yang baik serta

melalui pemberian sumbangan sumberdaya yang dimiliki perusahaan.

Definisi mengenai konsep CSR ini juga dikemukakan dalam World

Business Council on Sustainable Development seperti dikutip oleh Pambudi

(2006) dalam Mulyadi (2007), yakni sebagai sebuah komitmen dari bisnis atau

perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan

keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Menurut Hopkins (2004)3,

CSR berhubungan dengan upaya perusahaan memperlakukan stakeholder dari

perusahaan secara etis atau bertanggung jawab. Etis atau bertanggung jawab

berarti memperlakukan stakeholder dengan hormat sebagai masyarakat beradab.

International Organization for Standardization (ISO) sebagai induk

organisasi standarisasi internasional berhasil menghasilkan panduan dan

standardisasi untuk tanggung jawab sosial pada bulan September tahun 2004,

yang diberi nama ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility. ISO

26000 menjadi standar pedoman untuk penerapan CSR. ISO 26000 mengartikan

CSR sebagai tanggung jawab suatu organisasi yang atas dampak dari keputusan

dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang

transparan dan etis. Di dalam ISO 26000, CSR mencakup tujuh isu pokok, yaitu:

1. Pengembangan masyarakat;

2. Konsumen;

3. Praktek kegiatan institusi yang sehat;

3 Loc.cit.

Page 22: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

5

4. Lingkungan;

5. Ketenagakerjaan;

6. Hak Asasi Manusia; dan

7. Organisasi Kepemerintahan4.

Good Corporate Citizenship dalam pelaksanaannya berfokus pada

kontribusi suatu perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang

mengalami metamorfosis, dari yang bersifat charity menjadi aktivitas yang lebih

menekankan pada penciptaan kemandirian masyarakat, yakni program

pemberdayaan (Ambadar, 2008). Metamorfosis kontribusi perusahaan tersebut

diungkapkan oleh Za’im Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008), yaitu dapat dilihat

dalam Tabel 1.

Tabel 1. Metamorfosis CSR

Paradigma Charity Philantropy Good Corporate Citizenship (GCC)

Motivasi Agama, tradisi, adaptasi

Norma, etika dan hukum universal

Pencerahan diri dan rekonsiliasi dengan ketertiban sosial

Misi Mengatasi masalah setempat

Mencari dan mengatasi akar masalah

Memberikan kontribusi terhadap masyarakat

Pengelolaan Jangka pendek, mengatasi masalah sesaat

Terencana, terorganisasi, dan terprogram

Terinternalisasi dalam kebijakan perusahaan

Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan/dana pribadi/profesionalitas

Keterlibatan baik dana maupun sumberdaya lain

Penerima Manfaat Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas dan perusahaan

Kontribusi Hibah sosial Hibah pembangunan Hibah (sosial dan pembangunan serta keterlibatan sosial)

Inspirasi Kewajiban Kepentingan bersama Sumber : Za’im Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008)

2.1.2. Pandangan Perusahaan Terhadap CSR Wibisono (2007) menjelaskan bahwa terdapat tiga model cara pandang

perusahaan terhadap CSR, yaitu:

1. Sekedar basa-basi dan keterpaksaan, yaitu pelaksanaan CSR karena faktor

eksternal (external driven). Pemenuhan tanggung jawab lebih karena

4 Sumber: www.csrindonesia.net. Diakses tanggal 4 Februari 2010 pukul 12.05 WIB.

Page 23: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

6

keterpaksaan akibat tuntutan daripada kesukarelaan. CSR

diimplementasikan sebagai upaya dalam konteks public relation yang

diliputi kemauan meraih kesempatan untuk melakukan publikasi positif

dan untuk meningkatkan citra perusahaan yang didasarkan bukan atas

regulasi CSR dari pemerintah;

2. Sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance), didasarkan atas

adanya regulasi, hukum, dan aturan yang memaksanya. Kewajiban

perusahaan melaksanakan CSR adalah karena adanya market driven

(dorongan pasar/masyarakat dan lingkungan setempat). Pandangan lain

yang sanggup memaksa perusahaan untuk mempraktekkan CSR adalah

adanya penghargaan-penghargaan (reward) yang diberikan oleh segenap

institusi atau lembaga. Misalnya CSR Award baik yang regional maupun

global; dan

3. Beyond compliance atau compliance plus, yakni CSR diimplementasikan

karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam (internal driven).

Perusahaan telah menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan lagi sekedar

kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan bisnisnya,

melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Penelitian Mulyadi (2007) menjelaskan bahwa pelaksanaan CSR oleh PT.

Telkom masih memandang CSR sekedar basa-basi, karena pelaksanaan CSR

mereka bertujuan untuk menunjang keberhasilan perusahaan, memperoleh citra

yang baik di mata masyarakat, serta untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Selain itu, terdapat juga kenyataan yang terjadi di lapangan mengenai

program CSR PT. Telkom ini, yaitu mereka hanya bergerak pada lingkup

community service yang hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah sesaat dan

untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya

proses kemandirian dari masyarakat penerima program CSR PT. Telkom ini

akibat masyarakat tidak mempunyai akses yang lebih luas terhadap program CSR

PT. Telkom ini.

Penelitian Herlin (2008) mempunyai fakta yang berbeda. Menurut Herlin

(2008), PT. Antam Tbk memandang CSR yang dilaksanakannya sebagai upaya

untuk memenuhi kewajiban (compliance). Hal ini didasarkan atas penerapan CSR

Page 24: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

7

yang dilakukan oleh PT. Antam Tbk sesuai dengan ketentuan dari pemerintah

yaitu Keputusan Menteri BUMN No 236/MBU/2003 berupa PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan). PT. Antam Tbk ini juga mempunyai komitmen

penuh untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk kegiatan CSR PT.

Antam Tbk ini selain program kemitraan adalah bantuan dana dalam

pembangunan jalan, pelatihan pembukuan keuangan bagi mitra binaan, sunatan

masal yang dilakukan setiap tahun, serta bentuk kerja sama dan bantuan kepada

suatu yayasan yang terletak di sekitar kantor pusat Antam. Berdasarkan kegiatan-

kegiatan tersebut diatas, CSR PT. Antam Tbk selain karena kewajiban/kebijakan

dari pemerintah dalam KEPMEN BUMN, juga merupakan dorongan tulus dari

dalam (internal driven) atau beyond compliance.

2.1.3. Motivasi Perusahaan dalam Pelaksanaan CSR Motivasi perusahaan terkait CSR adalah sejumlah alasan dari pelaksanaan

kegiatan CSR, diantaranya yaitu feedback yang baik dari para stakeholder untuk

keberlanjutan kegiatan perusahaan. Menurut Susanta (2007), ada beberapa

motivasi perusahaan terkait dengan pelaksanaan CSR, diantaranya sebagai

berikut:

1. Menciptakan brand image dan brand reputation. Image atau reputasi dari

sebuah merek, baik merek produk maupun perusahaan, menjadi semakin

relevan pada masa sekarang, dimana pembelian produk oleh konsumen

semakin dipengaruhi oleh reputasi merek produk maupun perusahaan

pembuat;

2. Mengatasi krisis manajemen. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat

dalam kegiatan CSR dapat menciptakan komunitas-komunitas yang bisa

membantu perusahaan mengatasi krisis;

3. Meningkatkan motivasi karyawan dan menarik karyawan berkualitas.

Kualitas perusahaan di bidang CSR dapat menimbulkan dampak positif

di dalam seperti meningkatkan kebanggaan karyawan. Melibatkan

karyawan dalam kegiatan CSR juga dapat meningkatkan kualitas moral

karyawan dan bahkan menarik karyawan berkualitas untuk masuk ke

dalam perusahaan; dan

Page 25: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

8

4. Menciptakan inovasi. Perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya

inovasi. Seringkali inovasi didapatkan dari hubungan yang dibangun oleh

perusahaan dengan masyarakat sekitar melalui aktivitas CSR.

Pemberdayaan masyarakat juga merupakan inovasi yang dapat diciptakan

untuk memperoleh sumber daya yang lebih murah dan efisien.

Penelitian Aprilianti (2009) menjelaskan bahwa motivasi pelaksanaan

CSR PT. Antam Pongkor adalah menciptakan brand image dan brand reputation.

Hal ini dikarenakan pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Antam

Pongkor dipandang oleh sebagian besar masyarakat semata-mata hanya memberi

bantuan karitatif, yaitu setelah bantuan dana disalurkan, hampir tidak ada bantuan

teknis dari PT. Antam ini. Pelaksanaan CSR PT. Antam Pongkor ini ternyata juga

tidak mempunyai staf tetap yang bertugas mendampingi masyarakat desa (sebagai

pelaksana pengembangan masyarakat profesional). Hal ini mengakibatkan

kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh PT. Antam tersebut

tidak banyak meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat hanya sebagai

penerima (recipient) bantuan yang tidak pernah diberdayakan secara individu

maupun sebagai komunitas.

Penelitian Setianingrum (2007) menjelaskan fakta yang berbeda. Menurut

Setianingrum (2007), PT. ISM Bogasari Flour Mills dalam menerapkan CSR telah

menerapkan prinsip partisipasi dan berbasis pemberdayaan. Bahkan konsep CSR

tersebut telah melekat pada kebijakan perusahaan yang merupakan pedoman dari

setiap insan Bogasari dalam menjalankan misi guna meraih visi bersama,

sedangkan CD dianggap sebagai bagian dari aktivitas CSR Bogasari. Hal ini

menjadikan motivasi PT. ISM Bogasari dapat digolongkan dalam kegiatan

menciptakan inovasi.

2.1.4. Strategi Pelaksanaan CSR Mulyadi (2007) menjelaskan bahwa terdapat empat model strategi

pelaksanaan kedermawanan sebagai upaya tanggung jawab sosial perusahaan

kepada masyarakat dan lingkungan, yaitu:

1. Perusahaan terlibat langsung dan menyelenggarakan sendiri kegiatan

sosialnya tanpa perantara atau bantuan pihak lain, misalnya melalui

Page 26: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

9

corporate secretary, public affair, hubungan masyarakat, atau manager

community development;

2. Perusahaan menyelenggarakan bantuan melalui yayasan atau organisasi

sosial yang umumnya sering diterapkan di negara maju;

3. Perusahaan bermitra dengan pihak lain yang dinilai kompeten untuk

menyelenggarakan program kedermawanan misalnya dengan LSM,

universitas, dan media massa; dan

4. Perusahaan membentuk atau bergabung dalam satu konsorsium di mana

perusahaan tersebut ikut serta dalam mendirikan, menjadi anggota, atau

mendukung suatu lembaga sosial yang dilakukan untuk tujuan sosial

tertentu.

Penelitian Sihaloho (2007) menjelaskan bahwa strategi pelaksanaan CSR

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Rejosari adalah bermitra

dengan masyarakat. Namun, kemitraan yang terjalin hanya pada tataran semi-

productive, yang bersifat kepentingan jangka pendek dan belum atau tidak

menimbulkan sense of belonging antara perusahaan dengan mitranya. Hal ini

terjadi karena masyarakat masih dianggap sebagai obyek program, sehingga

menimbulkan kurangnya kepercayaan dan ketidaktaatan mitra pada aturan yang

telah disepakati.

Penelitian Febriana (2008) menjelaskan fakta yang berbeda. Menurut

Febriana (2008), strategi pelaksanaan CSR yang diterapkan oleh PT. Indosat

adalah terlibat langsung dan menyelenggarakan sendiri kegiatan CSR-nya.

Namun, strategi ini hanya sampai pada bentuk partisipasi konsultatif, yaitu

masyarakat berpartisipasi dengan cara berkonsultasi tentang permasalahan dan

kebutuhannya, sedangkan pihak perusahaan hanya mendengarkan, menganalisa

masalah, dan pemecahannya. Hal ini menyebabkan belum adanya peluang untuk

pembuatan keputusan bersama antara perusahaan dan masyarakat, serta

perusahaan pun tidak ada keharusan untuk menindaklanjuti pandangan

masyarakat.

Page 27: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

10

2.1.5.  Strategi Pengembangan Masyarakat Pengembangan masyarakat (PM) merupakan gerakan yang dirancang

untuk meningkatkan taraf hidup komunitas secara keseluruhan dengan partisipasi

aktif dan inisiatif dari komunitas (Brokensha dan Hodge, 1969 dalam Nasdian

2006). Chin dan Benne (1961) dalam Nasdian (2006) memperkenalkan tiga

strategi pengembangan masyarakat bagi perubahan dan asumsi-asumsi yang

melandasinya. Pilihan strategi tersebut yaitu:

1. Rational-empirical adalah strategi PM yang didasarkan atas pandangan

yang optimistik karena strategi ini mempunyai asumsi dasar bahwa

manusia mampu menggunakan pikiran logisnya atau akalnya sehingga

mereka akan bertindak secara rasional;

2. Normative-reeducative adalah strategi PM yang menekankan pada

bagaimana klien memahami permasalahan pembaruan seperti perubahan

sikap, keterampilan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia,

sehingga lebih menekankan pada proses pendidikan dibandingkan hasil

perubahan itu sendiri; dan

3. Power-coersive adalah strategi PM yang cenderung memaksakan

kehendak dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan keadaan

serta situasi yang sebenarnya dimana program itu akan dilaksanakan,

sedangkan objek utama dari program itu sendiri sama sekali tidak

dilibatkan baik dalam proses perencanaan maupun pelaksanaannya.

Pelaksanaan CSR tidak terlepas dari konsep pengembangan masyarakat.

Seperti yang dijelaskan dalam World Business Council on Sustainable

Development seperti dikutip oleh Mulyadi (2007), yakni CSR sebagai sebuah

komitmen dari bisnis atau perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi

terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan

kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas.

Penelitian Mulyadi (2007) menjelaskan bahwa strategi pengembangan

masyarakat yang dilakukan PT. Telkom dalam pelaksanaan CSR adalah power-

coersive, karena masyarakat penerima bantuan program CSR melalui PKBL ini

tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi. Proses-proses tersebut dilaksanakan sepenuhnya oleh

Page 28: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

11

perusahaan dengan alasan semua proses tersebut telah tercantum dalam kebijakan

perusahaan, sehingga masyarakat tidak mempunyai akses untuk turut serta dalam

pengelolaan program.

2.1.6. Konsep Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Penerapan program CSR oleh perusahaan sering kali tidak menjadikan

masyarakat sebagai faktor utama yang menentukan keberhasilan program. Peran

serta masyarakat pun dibatasi hanya pada tahap pelaksanaan saja, sehingga

masyarakat tidak dapat berdaya dan tidak berkembang daya kreatifnya. Akhirnya,

partisipasi menjadi bentuk yang pasif dan tidak memiliki “kesadaran kritis”

(Nasdian, 2006). Payne (1979) dalam Nasdian (2006) menjelaskan bahwa

pemberdayaan ditujukan untuk membantu klien memperoleh daya (kuasa) untuk

mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang terkait

dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam

melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa

percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain melalui transfer

daya dari lingkungannya.

Nasdian (2006) menjelaskan bahwa partisipasi adalah proses aktif, inisiatif

diambil oleh warga komunitas sendiri, dibimbing oleh cara berfikir mereka

sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme)

dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif. Pengertian ini melihat

keterlibatan masyarakat mulai dari tahap pembuatan keputusan, penerapan

keputusan, penikmatan hasil, dan evaluasi (Cohen dan Uphoff, 1980 dalam

Nasdian, 2006). Melihat berbagai pendapat yang ada mengenai pemberdayaan dan

partisipasi di tingkat komunitas dapat dikatakan dua konsep yang erat kaitannya

(Nasdian, 2006). Pendapat ini sejalan dengan Craig dan Mayo (1995) dalam

Nasdian (2006), yaitu “empowerment is road to participation”.

2.1.7. Tingkat Partisipasi Masyarakat Arnstein (1969) dalam Wazdy (2009) menjelaskan terdapat delapan

tangga partisipasi masyarakat yang kemudian dikenal dengan tipologi Arnstein,

seperti terlihat dalam Tabel 2.

Page 29: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

12

Tabel 2. Tingkat Partisipasi Masyarakat 8 Citizen control Degree of citizen power 7 Delegated power 6 Partnership 5 Placation Degree of tokenism

4 Consultation 3 Information 2 Therapy Non participation 1 Manipulation

Sumber: Arnstein (1969) dalam Wazdy (2009)

Manipulation bisa diartikan tidak ada komunikasi apalagi dialog; therapy

berarti ada komunikasi namun masih bersifat terbatas, inisiatif dari pemerintah

dan hanya satu arah; information menyiratkan bahwa komunikasi sudah banyak

terjadi tetapi masih bersifat satu arah; consultation bermakna bahwa komunikasi

telah berjalan dua arah; placation berarti bahwa komunikasi telah berjalan baik

dan sudah ada negosiasi antara masyarakat danpemerintah, masyarakat dapat

memberi saran tetapi tidak memiliki kewenangan menentukan keputusan

(partisipasi semu); partnership berarti suatu kondisi pemerintah dan masyarakat

merupakan mitra sejajar; delegated power berarti bahwa pemerintah memberikan

kewenangan kepada masyarakat untuk mengurus sendiri beberapa keperluannya;

dan citizen control berarti bahwa masyarakat menguasai kebijakan publik mulai

dari perumusan, implementasi hingga evaluasi dan kontrol.

Manipulation dan therapy dikategorikan sebagai non participation;

information, consultation, dan placation dikategorikan sebagai tingkat tokenism

(pertanda) yaitu tingkat peran serta di mana masyarakat di dengar dan

berpendapat, tetapi tidak ada jaminan bahwa pandangan mereka akan

dipertimbangkan oleh pemegang kekuasaan. Peran serta pada tingkat ini memiliki

kemungkinan yang sangat kecil menghasilkan perubahan dalam masyarakat;

partnership, delegated power, dan citizen control dikategorikan dalam tingkat

kekuasaan masyarakat dalam mempengaruhi dan proses pengambilan keputusan

(Arnstein, 1969 dalam Wazdy, 2009).

Page 30: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

13

2.1.8. Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability Development) Menurut Jaya (2004)5, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan

yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan

generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untuk mencapai tujuan

tersebut dibutuhkan strategi pelaksanaannya, diantaranya ada empat hal yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan, partisipasi, keanekaragaman, integrasi, dan

perspektif jangka panjang yang diikuti pendekatan secara ideal. Pembangunan

berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu keberlanjutan ekologis,

ekonomi, sosial budaya, politik, serta pertahanan dan keamanan. Sementara itu,

menurut Emil Salim (1990)6, pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk memenuhi kebutuhan dan

aspirasi manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada hakekatnya ditujukan

untuk mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun

masa mendatang.

Sebagaimana hasil KTT Bumi (Earth Summit) di Rio de Janerio, Brasil,

pada tahun 1992, yang menegaskan mengenai konsep pembangunan berkelanjutan

(sustainability development) sebagai suatu hal yang bukan hanya menjadi

kewajiban negara, namun juga harus diperhatikan oleh kalangan korporasi.

Konsep pembangunan berkelanjutan menuntut korporasi dalam menjalankan

usahanya untuk turut memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

1. Ketersediaan dana;

2. Misi lingkungan;

3. Tanggung jawab sosial;

4. Terimplementasi dalam kebijakan (masyarakat, korporat, dan pemerintah);

5. Mempunyai nilai keuntungan/manfaat)7.

Penelitian Aprilianti (2009) menjelaskan bahwa pelaksanaan CSR PT.

Antam Tbk belum memperhatikan konsep keberlanjutan. Hal ini didasarkan atas

sasaran program CSR yaitu masyarakat, hanya dijadikan sebagai penerima

(recipient) bantuan yang tidak pernah diberdayakan secara individu maupun

5 Askar Jaya 2004, ‘Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development).’

www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/askar_jaya.pdf. Halaman 1. Diakses tanggal l8 Desember 2009 pukul 13.32 WIB.

6 Loc.cit. 7 Sumber: www.csrindonesia.net. Diakses tanggal 4 Februari 2010 pukul 12.05 WIB.

Page 31: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

14

sebagai komunitas. Febriana (2008) dalam penelitiannya berpendapat bahwa

pelaksanaan CSR PT. Indosat belum memperhatikan konsep keberlanjutan. Hal

ini didasarkan atas pelaksanaan CSR PT. Indosat hanya berbentuk partisipasi

konsultatif, yaitu masyarakat berpartisipasi dengan cara berkonsultasi tentang

permasalahan dan kebutuhannya, sedangkan perusahaan hanya mendengarkan,

menganalisa masalah, dan pemecahannya. Hal ini mengakibatkan belum adanya

peluang untuk pembuatan keputusan antara perusahaan dan masyarakat, serta

perusahaan tidak ada keharusan untuk menindaklanjuti pandangan masyarakat.

2.1.9. Perubahan Sosial dan Kebudayaan Soemardjan (1962) menyatakan bahwa konsep perubahan sosial mencakup

bermacam-macam perubahan di dalam lembaga-lembaga masyarakat yang

mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola tingkah laku

antar kelompok di dalam masyarakat. Teori dan konsep perubahan sosial ini dapat

dibedakan dari perubahan kultural, seperti halnya konsep masyarakat bisa

dibedakan dengan kebudayaan. Perubahan kebudayaan diartikan sebagai

keseluruhan kompleks yang mencakup ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

modal, hukum, adat, dan tiap kemauan serta kebiasaan lainnya, yang didapatkan

oleh manusia sebagai anggota masyarakat, maka setiap perubahan pada salah satu

bagian dari keseluruhan kultural mempunyai satu segi persamaan, yaitu keduanya

menyangkut suatu adaptasi atau perbaikan dalam cara masyarakat memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya (Soemardjan, 1962).

Soekanto (1990) menjelaskan bahwa perubahan sosial dan kebudayaan

terkait dengan penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu

masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Perubahan kebudayaan dalam

skala kecil seperti perubahan model pakaian, dapat terjadi tanpa mempengaruhi

lembaga-lembaga kemasyarakatan/sistem sosial. Sebaliknya sulit dibayangkan

terjadi perubahan sosial tanpa didahului suatu perubahan kebudayaan. Lembaga-

lembaga kemasyarakatan seperti keluarga, perkawinan, atau negara, tidak akan

mengalami perubahan jika tidak didahului perubahan fundamental di dalam

kebudayaan.

Soekanto (1990) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

perubahan sosial terdiri atas faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal.

Page 32: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

15

Faktor-faktor internal yakni kondisi atau perkembangan yang terjadi dalam

lingkungan masyarakat yang bersangkutan yang mendorong perubahan sosial.

Faktor-faktor ini mencakup:

1. Faktor demografis (kependudukan), yaitu semua perkembangan yang

berkaitan dengan aspek demografis atau kependudukan, yang mencakup

jumlah, kepadatan, dan mobilitas penduduk;

2. Faktor adanya penemuan-penemuan baru, yaitu adanya penemuan di

kalangan atau oleh warga masyarakat berkaitan dengan suatu alat atau cara

yang selanjutnya diterima penggunaannya secara luas oleh masyarakat,

dan karena itu mempengaruhi perkembangan kehidupan sosial mereka;

dan

3. Konflik internal dalam masyarakat, yaitu pertentangan yang timbul di

kalangan warga atau kelompok-kelompok masyarakat sebagai akibat

adanya perbedaan kepentingan atau perbedaan persepsi yang

dipertahankan oleh masing-masing kelompok.

Faktor-faktor eksternal yaitu kondisi atau perkembangan yang terjadi di

luar lingkungan masyarakat yang bersangkutan, tetapi secara langsung maupun

tidak langsung mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat yang

bersangkutan. Dalam faktor eksternal, yang terpenting diantaranya adalah

pengaruh lingkungan alam, pengaruh unsur kebudayaan maupun aktualisasi, dan

dapat berupa adanya peperangan yang mengakibatkan terjadinya penaklukan

suatu masyarakat atau bangsa oleh bangsa lain, yang selanjutnya memaksakan

terjadinya perubahan sosial terutama di kalangan bangsa yang kalah perang

(Soekanto, 1990).

Soekanto (1990) menjelaskan bahwa menurut skala pengaruhnya terhadap

kehidupan masyarakat, perubahan sosial memiliki dampak yang luas dan dalam

terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan dan ada pula perubahan sosial

yang berskala kecil dalam arti pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat secara

keseluruhan relatif kecil dan terbatas. Menurut proses terjadinya, Soekanto (1990)

menjelaskan bahwa terdapat perubahan sosial yang memang dari semula

direncanakan dan dikehendaki (intended change), yaitu proses yang berupa

perintah dan larangan untuk menetralisasikan suatu keadaan krisis dengan suatu

Page 33: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

16

akomodasi (khususnya arbitrasi) untuk melegalisasikan hilangnya keadaan yang

tidak dikehendaki, misalnya dalam bentuk program-program pembangunan sosial.

Namun ada pula yang tidak dikehendaki terjadinya atau tidak direncanakan

(unintended change). Soemardjan (1962) menjelaskan unintended change adalah

perubahan yang tidak disengaja, sehingga perubahan-perubahan itu juga tidak

dapat diduga lebih dahulu. Banyak perubahan sosial yang membingungkan

masyarakat, bahkan ditentang oleh banyak orang.

2.1.10. Dampak Program CSR Terhadap Masyarakat Lokal8 Komitmen PT. Riaupulp dalam melaksanakan CSR telah dilakukan sejak

tahun 1999 sampai sekarang. Keberpihakan Riaupulp terhadap CSR mendapatkan

penghargaan dari Menko Kesra berupa Social Empowerment Award tahun 2007.

Komitmen Riaupulp untuk menciptakan masyarakat yang berdaya terlihat melalui

kegiatan-kegiatan CSR-nya. Kegiatan CSR Riaupulp meliputi Community

Empowerment, Care Services (Program Kesehatan Masyarakat dan Pendidikan),

Basic Social Walfare, dan Local Economics and Community Based Business

Development. Salah satu dari program Care Services adalah program pengurangan

angka kematian balita. Program ini merupakan program yang terintegrasi dalam

program kesehatan masyarakat, yang terdiri dari program preventif dan program

kuratif dan telah dijalankan di sekitar 200 desa sekitar daerah operasional

perusahaan yang masih belum terjangkau oleh pemerintah. mengenai usaha

Riaupulp dalam mengurangi angka kematian balita.

Program kuratif diterapkan setiap tahunnya dalam bentuk imunisasi

kepada balita dan anak serta medical check untuk kesehatan ibu hamil. Dengan

adanya program ini, masyarakat semakin mengerti langkah-langkah dan usaha

untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sehat. Dalam Program preventifnya,

Riaupulp juga telah bekerjasama dengan UNICEF dalam usaha mencegah

terjadinya Flu Burung, yang telah diikuti oleh sekitar 60 orang dari 104 desa di

sekitar operasional.

Program CSR dalam bidang pendidikan juga dilaksanakan oleh Riaupulp,

seperti program taman bacaan yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas

8 Sumber: http://fotodeka.wordpress.com/2009/01/07. Diakses tanggal 4 Februari 2010 pukul 20.45 WIB.

Page 34: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

17

anak-anak. Program taman bacaan ini telah dibangun 100 buah di seluruh Riau,

dengan tiap-tiap taman bacaan mempunyai 200 buah judul buku. Untuk

memaksimalkan pemberdayaan ini, Riaupulp juga merekrut guru/pendidik untuk

bekerja pada taman bacaan ini.

Program pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi juga

dilaksanakan oleh Riaupulp, seperti program pertanian terpadu yang telah

membinan 3.700 petani. Selain itu, Riaupulp juga melakukan kerja sama dengan

kalangan perbankan untuk pinjaman modal kepada mitra binanya. Menurut data

Riaupulp, kredit yang telah dikeluarkan untuk mitra bina adalah Rp1.1 miliar dan

dari program UMKM ini, telah menghasilkan 85 wirausahawan lokal yang

mempekerjakan 1.303 tenaga kerja.

Kaltim Prima Coal (KPC) juga merupakan salah satu perusahaan yang

berkomitmen dalam melaksanakan CSR. Hal ini ditunjukkan perusahaan dalam

mengalokasikan dana US$5 juta setiap tahun bagi aksi corporate social

responsibility (CSR). CSR KPC terdiri dari tujuh program untuk masyarakat

sekitar lokasi usahanya, yaitu pengembangan agribisnis, kesehatan dan sanitasi,

pendidikan dan pelatihan, pembangunan infrastruktur, pengembangan usaha kecil

dan menengah (UKM), pelestarian alam dan budaya, serta penguatan kapasitas

masyarat dan pemerintah. Program-program pemberdayaan masyarakat PT KPC

tersebut diarahkan kepada pengembangan sumber daya alam (SDA) yang

terbarukan serta diselaraskan dengan program pemerintah Kabupaten Kutai

Timur.

Program agribisnis yang telah dilaksanakan KPC adalah membangun 300

hektar untuk penanaman kakao. Masyarakat setempat diberikan bibit, pupuk

sampai kepada pelatihan mengenai penanaman itu. Selain itu, program agribisnis

ini juga membuat kolam udang untuk masyarakat di Desa Muara Bengalon dan

membangun perkebunan pisang dan peternakan ayam di Kampung Kabo. KPC

juga memberikan kredit mikro kepada masyarakat Bengalon dengan total

peminjam tak kurang dari 700 orang. Pembangunan infrastruktur yang telah

dilakukan adalah program irigasi, pembangunan jalan, dan lapangan sepakbola.

Page 35: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

18

2.2. Kerangka Pemikiran Pada dasarnya, konsep CSR berasal dari istilah 3P yang dikemukakan oleh

John Elkington dalam Wibisono (2007) yakni mengenai pengintegrasian konsep

3P (profit, planet, peolple) dalam kegiatan perusahaan yang berkelanjutan. Hal ini

terkait dengan jenis program CSR yang dilaksanakan, dampak dari pelaksanaan

program CSR tersebut terhadap masyarakat lokal, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pelaksanaan program CSR tersebut.

PT. Indocement dalam pelaksanaan CSR-nya dipengaruhi oleh adanya

anggaran khusus tiap tahun, socio demography mapping analize and review, dan

upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan faktor-faktor tersebut

PT. Indocement melaksanakan jenis program CSR seperti community development

(CD) lima aspek yang terdiri dari aspek pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial,

budaya, agama, dan keamanan; dan sustainable development project (SDP) yang

akan berdampak terhadap masyarakat lokal. Dampak program CSR dipengaruhi

oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi

perusahaan melaksanakan CSR (menciptakan brand image, mengatasi krisis

manajemen, memotivasi karyawan, dan menciptakan inovasi), cara pandang

perusahaan tentang CSR (sekedar basa-basi, compliance, beyond compliance),

strategi pelaksanaan CSR (melaksanakan sendiri CSR-nya, bermira dengan pihak

berkompeten, bantuan yayasan, bergabung dalam konsorsium), dan strategi

pengembangan masyarakat (rational empirical, normative reeducaive, power

coercive). Strategi pengembangan masyarakat ini akan berdampak terhadap

masyarakat lokal, karena terkait prinsip pemberdayaan dan partisipasi. Selain itu,

dampak program CSR ini juga dipengaruhi oleh aspek keberlanjutan proyek dan

proses pelaksanaan CSR.

Faktor eksternal yang mempengaruhi proses pelaksanaan program CSR

diantaranya adalah persepsi masyarakat terhadap program dan perusahaan, serta

karakteristik dan kebutuhan masyarakat. Sikap warga dan pemerintah desa

terhadap program dan perusahaan juga mempengaruhi keberhasilan program CSR.

Gambaran alur pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 36: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

19

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keterangan: Mempengaruhi

2.3. Hipotesis Pengarah 1. Program CSR yang dilaksankan oleh PT. Indocement diduga telah

berdampak besar terhadap masyarakat lokal;

2. Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement diduga telah

memberdayakan masyarakat.

3. Implementasi program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement

diduga dipengaruhi oleh faktor internal (berasal dari perusahaan, yaitu

motivasi CSR, cara pandang CSR, strategi pelaksanaan CSR, strategi

pengembangan masyarakat, dan keberlanjutan program) dan faktor

eksternal (berasal dari kondisi masyarakat, yaitu karakteristik, kebutuhan,

persepsi, dan sikap pemerintah desa terhadap program).

2.4. Definisi Konseptual 1. Cara pandang perusahaan tentang CSR adalah segala bentuk pemikiran

hasil informasi (baik dari dalam maupun dari luar perusahaan) yang

didapatkan oleh pihak-pihak yang terkait, yang akan mempengaruhi

keputusan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan CSR atau tidak, yang

terdiri dari:

a. External driven adalah pandangan perusahaan mengenai CSR

dipraktekkan karena faktor eksternal;

b. Compliance adalah pandangan perusahaan mengenai CSR sebagai

Faktor Internal • Motivasi perusahaan

tentang CSR • Cara Pandang Perusahaan

tentang CSR • Strategi Pelaksanaan CSR • Strategi Pengembangan

Masyarakat • Keberlanjutan Program

Jenis program CSR

PT. INDOCEMENT

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

pelaksanaan program CSR

Dampak Program CSR terhadap masyarakat lokal Faktor Eksternal

• Karakteristik dan kebutuhan masyarakat

• Persepsi masyarakat terhadap program

• Sikap pemerintah desa terhadap program

Page 37: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

20

upaya untuk memenuhi kewajiban berdasarkan regulasi maupun

hukum terkait;

c. Beyond Compliance adalah pandangan perusahaan mengenai CSR

yang diimplementasikan karena memang ada dorongan yang tulus dari

dalam (internal driver).

2. Motivasi perusahaan terkait CSR adalah sejumlah alasan dari pelaksanaan

kegiatan CSR, diantaranya yaitu feedback yang baik dari para stakeholder

demi keberlanjutan kegiatan perusahaan.

3. Pengembangan masyarakat (PM) adalah kegiatan yang dirancang dan

diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat dalam mencapai kondisi

kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan sekaligus sebagai upaya

pemberdayaan untuk mendukung kesejahteraan dan kemandirian

komunitas hingga pada generasi berikutnya.

4. Strategi pengembangan masyarakat adalah teknik atau tindakan pilihan

yang telah terprogram dalam rangka mengembangkan masyarakat, yang

terdiri dari:

a. Rational-empirical adalah strategi PM yang didasarkan atas

pandangan yang optimistik karena strategi ini mempunyai asumsi

dasar bahwa manusia mampu menggunakan pikiran logisnya atau

rasional;

b. Normative-reeducative adalah strategi PM yang menekankan pada

bagaimana klien memahami permasalahan pembaruan seperti

perubahan sikap, keterampilan, dan nilai-nilai yang berhubungan

dengan manusia, sehingga lebih menekankan pada proses pendidikan

dibandingkan hasil perubahan itu sendiri; dan

c. Power-coersive adalah strategi PM yang cenderung memaksakan

kehendak dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan

keadaan serta situasi yang sebenarnya di mana program itu akan

dilaksanakan, sedangkan objek utama dari program itu sendiri sama

sekali tidak dilibatkan baik dalam proses perencanaan maupun

pelaksanaannya.

Page 38: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

21

5. Strategi pelaksanaan CSR adalah teknik atau tindakan pilihan yang telah

terprogram dalam rangka melaksanakan CSR, yang terdiri dari:

a. Keterlibatan adalah perusahaan terlibat langsung dan

menyelenggarakan sendiri kegiatan sosialnya tanpa perantara

atau bantuan pihak lain, misalnya melalui corporate secretary, public

affair, hubungan masyarakat, atau manager community

development;

b. Melalui yayasan atau organisasi adalah perusahaan menyelenggarakan

bantuan melalui yayasan atau organisasi sosial yang umumnya sering

diterapkan di negara maju;

c. Perusahaan bermitra dengan pihak lain yang dinilai kompeten untuk

menyelenggarakan program kedermawanan misalnya dengan LSM,

universitas, dan media massa; dan

d. Perusahaan membentuk atau bergabung dalam satu konsorsium,

dimana perusahaan tersebut ikut serta dalam mendirikan, menjadi

anggota, atau mendukung suatu lembaga sosial yang dilakukan untuk

tujuan sosial tertentu.

6. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi

kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Page 39: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didukung oleh data

kuantitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk menganalisis dan memahami

dampak program CSR terhadap masyarakat lokal. Dampak yang dimaksud adalah

perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan CSR, sehingga perubahan-perubahan

yang tidak terkait dengan CSR tidak akan diteliti. Data kuantitatif digunakan

untuk melengkapi dan memperkuat informasi yang didapatkan dari informan dan

responden.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu

menyoroti beberapa kasus dengan melakukan wawancara, observasi dan analisis

dokumen. Metode studi kasus yang digunakan adalah bersifat deskriptif. Artinya

penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan dampak program CSR PT. Indocement

yang dirasakan oleh masyarakat Desa Nambo dan faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pelaksanaan program CSR tersebut berdasarkan hasil

analisis peneliti di lapang dan catatan harian peneliti.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Indocement yang beralamat di Jalan Mayor

Oking Jayaatmaja, Citeureup, Bogor dan Desa Nambo Kecamatan Klapanunggal

Kabupaten Bogor yang merupakan salah satu desa binaan PT. Indocement.

Penelitian dilaksanakan tanggal 18 November hingga 24 Desember 2009.

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). PT.

Indocement dipilih menjadi kasus penelitian karena meraih CSR Award 2008

kategori sosial-lingkungan dan Peringkat Emas PROPER 2009. Desa Nambo

dijadikan tempat penelitian karena memiliki relasi dengan perusahaan dalam

kerangka CSR. Hal ini dikarenakan PT. Indocement mendirikan infrastruktur dan

memanfaatkan sumberdaya alam (Quary C) dari Desa Nambo, sehingga

masyarakat Desa Nambo berhak untuk mendapatkan manfaat dari perusahaan

(pemberdayaan masyarakat).

Page 40: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

23

3.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pendekatan kualitatif.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Data

sekunder yang dikumpulkan merupakan dokumen-dokumen yang terkait dengan

data-data jenis program CSR yang dilaksanakan PT. Indocement. Untuk

menghindari adanya distorsi pesan dan untuk melengkapi informasi, maka setiap

selesai melakukan wawancara mendalam dengan informan dan responden, peneliti

menuliskan kembali hasil wawancara dalam bentuk catatan harian.

3.4. Teknik Pemilihan Informan dan Responden Peneliti menggunakan teknik purposive (menentukan secara sengaja)

untuk menentukan informan dan responden penelitian dengan kriteria yaitu orang

yang mengikuti, melaksanakan, dan atau menerima program CSR PT.

Indocement. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu CSR Department Head,

sedangkan responden dalam penelitian ini adalah CD Section Head, SDP Section

Head, Koordinator CSR Desa Nambo, Ketua LPM Desa Nambo, serta enam belas

orang warga Desa Nambo sebagai penerima program CSR PT. Indocement.

Warga Desa Nambo yang menerima program CSR PT. Indocement terdiri dari

anggota kelompok peternak Hidayah Alam yang berjumlah sebelas orang,

pelaksana dan atau penerima manfaat program CD lima aspek (empat orang), dan

penerima program SDP (satu orang). Nama informan dan responden disamarkan

untuk menjaga kerahasiaan identitas.

3.5. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari pendekatan kualitatif diolah melalui tiga tahap

analisis data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan. Sugiyono (2008) mendefinisikan tahap-tahap analisis data sebagai

berikut:

1. Reduksi data: merangkum, memilih, memfokuskan pada hal-hal penting;

2. Penyajian data: menyajikan data dalam bentuk uraian singkat; dan

3. Penarikan kesimpulan yang menghasilkan temuan baru atas obyek

penelitian.

Page 41: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO

4.1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup 4.1.1. Sejarah Perusahaan dan Peristiwa Penting9

PT. Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia

yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen

khusus. PT. Indocement didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara

terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17.1 juta ton semen per

tahun.

PT. Indocement saat ini mengoperasikan dua belas pabrik, sembilan di

antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon,

Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sejak tahun 2005,

PT. Indocement telah melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan Semen

Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC). PT. Indocement juga

memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen Ordinary Portland Tipe

I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement) dan Semen

Putih. Sampai saat ini, PT. Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen

Putih di Indonesia. Produk-produk PT. Indocement tersebut dipasarkan dengan

merek dagang ‘Tiga Roda’.

Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group, salah satu produsen semen

terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di lima puluh negara,

menjadi pemegang saham mayoritas PT. Indocement. Sejak itu, PT. Indocement

bertekad untuk memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum

terjadinya krisis keuangan di Asia. Untuk mencapai hal tersebut, dan dengan

dukungan HeidelbergCement Group, PT. Indocement kembali memfokuskan

kegiatannya pada bisnis inti sebagai produsen semen, beton siap-pakai dan

agregat. Sejak tahun 2006 hingga saat ini, PT. Indocement telah berhasil mencapai

kondisi keuangan yang sehat.

Pada tahun 2007, PT. Indocement menyelesaikan proyek modifikasi

Pabrik ke-8 di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi

terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan PT.

9 Sumber: CSR Department File, 2009, setelah ditulis kembali oleh peneliti.

Page 42: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

25

Indocement meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk

memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Sebagai bagian dari program

tanggung jawab sosial perusahaan, PT. Indocement berhasil mengembangkan

lebih dari 170 hektar perkebunan jarak (Jatropha Curcas) pada lahan bekas

penambangan batu kapur. PT. Indocement juga berhasil memprakarsai proyek

pengolahan sampah rumah tangga dalam skala kecil untuk masyarakat di sekitar

Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses dapat digunakan sebagai

bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada proses produksi, dan juga

menghasilkan kompos.

Saham PT. Indocement tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai

kapitalisasi sebesar Rp16.934 miliar pada akhir tahun 2008. Per tanggal 31

Desember 2008, jumlah karyawan PT. Indocement adalah 6.179 orang. PT.

Indocement telah mengalami beberapa tahap perubahan dari tahun ke tahun.

Tahun-tahun penting perubahan PT. Indocement adalah sebagai berikut:

1. Tahun 1985, PT. Indocement didirikan melalui penggabungan usaha enam

perusahaan yang terdiri dari delapan pabrik semen;

2. Tahun 1989, PT. Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan

sahamnya di Bursa Efek Indonesia;

3. Tahun 1991, PT. Indocement mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan,

Cirebon, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi terpasang 1.3 juta ton

semen per tahun; penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya;

dan memulai usaha Beton Siap-Pakai;

4. Tahun 1996, Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai

dibangun dengan kapasitas produksi terpasang 1.3 juta ton semen per

tahun;

5. Tahun 1999, Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai

dibangun dengan kapasitas produksi terpasang 2.6 juta ton semen per

tahun;

6. Tahun 2000, pengambilalihan PT. Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12)

melalui penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2.6 juta

ton semen per tahun;

Page 43: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

26

7. Tahun 2001, HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham

mayoritas melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd;

8. Tahun 2003, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan

sahamnya di PT. Indocement kepada HC PT. Indocement GmbH;

9. Tahun 2005, meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia; penggabungan

usaha antara HC PT. Indocement GmbH dengan HeidelbergCement

South-East Asia GmbH, di mana yang disebutkan terakhir menjadi

pemegang saham langsung PT. Indocement;

10. Tahun 2006, melakukan pembiayaan kembali untuk menggantikan Master

Facilities Agreement yang berlaku efektif sejak Desember 2000;

HeidelbergCement South-East Asia GmbH melakukan penggabungan

usaha dengan HeidelbergCement AG, yang menguasai 65.14 persen

kepemilikan saham di PT. Indocement;

11. Tahun 2007, modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup yang menambah

kapasitas produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun;

membeli 51 persen saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah perusahaan

tambang agregat yang terletak di Rumpin, Jawa Barat;

12. Tanggal 4 Maret 2008, PT. Indocement menerima penghargaan dari

Forum Wartawan Harian Bogor;

13. Tanggal 16 Maret 2008, PT. Indocement menerima Emisi Reduksi yang

Disertifikasi (Certified Emission Reduction/CER) untuk pertama kalinya

dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih untuk proyek

penggunaan bahan bakar alternatif;

14. Bulan Juni 2008, PT. Indocement menerima pembayaran pertama atas

penjualan CER ke Prototype Carbon Fund-Perusahaan Afiliasi dari World

Bank;

15. Tanggal 12 Juni 2008, PT. Indocement menerima IMAC Award

(Indonesia’s Most Admired Companies) Award untuk ketiga kalinya,

sebagai “The Best Performance Company Image” untuk kategori industri

semen di Indonesia dari Frontier Consulting Group dan majalah Business

Week;

Page 44: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

27

16. Tanggal 31 Juli 2008, PT. Indocement menerima Penghargaan Program

Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk periode 2006-

2007, dengan meraih peringkat Hijau untuk Pabrik Citeureup dan Biru

untuk Pabrik Cirebon;

17. Tanggal 4 Agustus 2008, PT. Indocement menerima penghargaan sebagai

“Seven Best Managed Companies in Indonesia 2008”, dari majalah

Finance Asia, Hongkong;

18. Tanggal 6 Agustus 2008, Semen “Tiga Roda” meraih “Top Brand Award

2008” dari Frontier Consulting Group dan majalah Marketing;

19. Tanggal 11 September 2008, PT. Indocement menerima “The Value of

Creator Award” untuk kedua kalinya, dari majalah SWA dan Stern

Steward & Co. Management Consultant;

20. Tanggal 5 November 2008, PT. Indocement menerima penghargaan

sebagai “5 Terbaik dalam Pelaporan Keuangan Indonesia 2008” untuk

kategori industri manufaktur, yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi –

Universitas Indonesia bekerjasama dengan Bapepam-LK dan lembaga

lainnya;

21. Tanggal 11-13 November 2008, Dua Gugus Kendali Mutu (“GKM”) PT.

Indocement berhasil meraih medali emas (dengan nilai tertinggi) dan

medali “Prime Gold” (medali peringkat tertinggi yang baru pertama kali

diberikan kepada GKM di Indonesia) dalam Konvensi Mutu Indonesia

2008;

22. Tanggal 19 November 2008, PT. Indocement untuk pertama kalinya

menyelenggarakan “PT. Indocement Awards”, suatu kompetisi

penganugerahan berskala nasional;

23. Tanggal 26 November 2008, PT. Indocement menerima Anugerah

Business Review dari majalah Business Review;

24. Tanggal 28 November 2008, Dalam rangka restrukturisasi internal,

HeidelbergCement AG (Jerman)-pemegang saham utama PT. Indocement

- mengalihkan seluruh sahamnya di PT. Indocement kepada Birchwood

Omnia Limited (Inggris), yang dimiliki 100 persen oleh

HeidelbergCement Group;

Page 45: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

28

25. Tanggal 23 Februari 2009, PT. Indocement berhasil meraih tiga

penghargaan pada “Indonesia CSR Awards 2008” yaitu: Penghargaan

Emas dan Penghargaan Terbaik Pertama untuk sektor industri dan

manufaktur dalam kategori bidang sosial dan lingkungan; dan

26. Tanggal 15 Oktober 2009, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk meraih

peringkat Emas dari hasil penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) kurun waktu 2008-2009 yang

dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). PT. Indocement

dengan pabrik yang berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat menjadi

satu-satunya yang berperingkat Emas dari 627 perusahaan yang dinilai

PROPER oleh KLH.

4.1.2. Visi, Misi, dan Moto PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk10 Aktivitas PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk selalu dilakukan dengan

landasan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan. Visi PT. Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk adalah menjadikan perusahaan sebagai pemimpin pasar

semen dalam negeri yang berkualitas. Sementara itu, misinya adalah kami

berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, bahan bangunan dan jasa terkait

yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan

berkelanjutan.

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki motto perusahaan

yang dapat dilihat selalu tertera di setiap sudut lokasi perusahaan. Moto PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tersebut adalah turut membangun kehidupan

bermutu (better shelter for a better life).

Visi, misi, dan moto perusahaan tersebut selalu dijadikan pijakan bagi

setiap karyawan perusahaan dari berbagai tingkatan dalam menjalankan aktivitas

perusahaan ini.

4.1.3. Corporate Social Responsibility Department (CSR Department) Peraturan pemerintah mengenai Undang-Undang PT. Indocement Terbatas

(UU PT) Pasal 74 ayat 1 Tahun 2007 yang merupakan perubahan atas UU tentang

10 Loc.cit.

Page 46: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

29

PT. Indocement Terbatas No.1 Tahun 1995 menyebutkan bahwa setiap PT.

Indocement yang menjalankan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelolaan

sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab

sosial dan lingkungan dengan aturan yang disebutkan dalam ayat-ayat berikutnya.

Berdasarkan peraturan tersebut, maka kewajiban PT. Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk sebagai salah satu produsen terbesar di Indonesia juga wajib

melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Oleh karena itu, PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki suatu bagian dari organisasi

perusahaan yang dikhususkan untuk menangani segala kegiatan yang terkait

dengan kewajibannya sebagai perusahaan ekstraktif tersebut. Bagian yang khusus

menangani kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Corporate Social

Responsibility Department (CSR Department). CSR Department berada di bawah

divisi Corporate Human Resources Development yang merupakan bagian dari

perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan

hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat yang berada di

lingkungan sekitar perusahaan.

Misi CSR PT. Indocement adalah menjalankan seluruh kegiatan usaha

dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas (wholesome community)

dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (environment friendly) dengan

tetap memperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan (sustainable

development). Visi CSR PT. Indocement adalah membangun kepentingan

perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas, khususnya

komunitas lokal di mana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang

harmonis.

Ranah kerja CSR Department berdasarkan visi dan misi tersebut adalah

sebagai departemen yang menghubungkan antara perusahaan dengan masyarakat

dilandasi dengan dasar pengembangan masyarakat dengan salah satu kewajiban

yang harus dilakukan adalah memberi pendidikan kepada warga masyarakat

sekitar mengenai hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing pihak.

Selain itu, CSR Department memiliki tugas utama yakni menjalankan proyek

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan. CSR Department selalu

melaksanakan proyek-proyek CSR dengan landasan konsep triple bottom line,

Page 47: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

30

yakni konsep yang menggambarkan kewajiban perusahaan yang harus

bertanggung jawab terhadap keseimbangan aspek ekonomi, sosial, dan

lingkungan. Pelaksanaan gagasan-gagasan tanggung jawab sosial perusahaan oleh

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk bertujuan untuk memberikan mata

pencaharian, perhatian dan perlindungan yang layak bagi masyarakat dan

lingkungannya untuk memastikan keberlangsungan pertumbuhan serta

kesejahteraan bagi generasi berikutnya (CSR Department file, 2009).

Pelaksanaan kegiatan CSR oleh perusahaan ini juga terinspirasi oleh

tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals) yang dicetuskan

oleh PBB pada tahun 2000, selain didasarkan pada konsep triple bottom line. PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki kerangka lima aspek

pembangunan berkelanjutan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan program

CSR oleh perusahaan ini. Kerangka lima aspek tersebut terdiri dari bidang

pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial-budaya-agama, dan keamanan.

Skema dari struktur organisasi CSR Department yang berada di unit

Citereup dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup Tahun 2009

Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

CSR Organization Chart Citeureup Unit

CSR Department Head

CD Section Head SDP Section Head

CD Officer

Jr. CD Officer

CD Coordinators

Jr. Data Analyist

SDP Officer

Project Leader

Page 48: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

31

CSR Department Head bertugas untuk mengkoordinasikan seluruh

program CD dan SDP di tiap section. SDP Section terdiri dari SDP officer

(berperan dalam pelaksanaan proyek yang berkelanjutan, seperti bengkel dan

peternakan) dan Jr. Data Analist (berperan dalam pengumpulan dan analisis data

SDP). Comdev Section terdiri dari CD Officer (berperan dalam pelaksanaan

program lima aspek, yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, budaya,

agama, dan keamanan), Jr. CD Officer (berperan dalam pengumpulan dan analisis

data), dan CD Coordinator (berperan dalam pengawasan pelaksanaan program di

desa setiap harinya).

Informasi dalam CSR Department File tahun 2009 yang berjudul Sekilas

PT. Indocement, menjelaskan bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

yang dilaksanakan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berhasil mencapai

suatu terobosan baru dalam dunia usaha pada tahun 2007, yakni ketika perusahaan

ini berhasil menyelaraskan kepentingan konservasi lingkungan dengan sumber

bahan bakar alternatif dan pembangunan komunitas. Aktivitas tanggung jawab

sosial yang dilakukan oleh perusahaan terpusat pada empat proyek yang berbeda,

antara lain bertujuan untuk memberikan peluang kerja pada wilayah dengan

kesempatan kerja yang langka, menawarkan pendapatan bagi orang yang tidak

memiliki penghasilan, mengubah pola pikir masyarakat tentang kebersihan dan

sanitasi di dalam dan sekitar desa mereka, dan membuka peluang untuk

menggalang keterlibatan dan pengembangan masyarakat pada kegiatan yang

memiliki nilai ekonomis dan memberi manfaat sosial yang berkelanjutan dalam

jangka panjang.

4.2. Desa Binaan PT. Indocement11 PT. Indocement memiliki dua belas desa binaan dalam pelaksanaan CSR-

nya yaitu Desa Gunung Putri, Citeureup, Puspanegara, Lulut, Leuwi Karet,

Nambo, Bantarjati, Tarikolot, Gunung Sari, Pasir Mukti, Tajur, dan Hambalang.

Penentuan dua belas desa binaan ini didasarkan pada kedekatan geografis letak

PT. Indocement dengan desa, asas manfaat (PT. Indocement menggunakan

potensi desa sebagai bahan baku operasional perusahaan), dan desa yang dilewati

11 Loc.cit.

Page 49: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

32

jalur conveyor. Semua desa binaan PT. Indocement ini mendapatkan program-

program yang disesuaikan dengan potensi desanya. Dalam pelaksanaan program-

program CSR-nya, PT. Indocement memperhatikan potensi desa terkait, seperti

jumlah penduduk terkait dengan jumlah pengangguran/angkatan kerja yang ada

dan luas wilayahnya. Luas wilayah dan populasi dua belas desa binaan PT.

Indocement dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Luas Wilayah dan Populasi Dua Belas Desa Binaan PT. Indocement Tahun 2009

No Desa Luas wilayah (hektar) Populasi (jiwa) 1 Citeureup 311 16.532 2 Tarikolot 252 11.301 3 Tajur 563 10.340 4 Hambalang 4270 10.644 5 Puspanegara 115 18.804 6 Gunung Sari 374,7 12.190 7 Pasir Mukti 194.211 8.055 8 Bantar Jati 1.198,4 7.121 9 Nambo 1.014,4 8.890 10 Lulut 1.396,1 12.902 11 Leuwikaret 2.651 6.154 12 Gunung Putri 308.915 14.159

Total 515.271,5 137.092 Sumber: CD Profile for media 2009

Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan serta jumlah total penduduk yang

bekerja di desa binaan PT. Indocement dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Binaan PT. Indocement Menurut Jenis

Kelamin dan Jumlah Orang Yang Bekerja Tahun 2009 No Desa Binaan Jumlah laki-

laki Jumlah perempuan

Jumlah orang yang bekerja

1 Bantarjati 3604 3517 2292 2 Citeureup 8747 7785 7227 3 Gunung Putri 7173 6986 3800 4 Gunungsari 6189 6001 4028 5 Hambalang 5464 5180 2004 6 Leuwikaret 3222 2932 396 7 Lulut 6732 6170 3867 8 Nambo 4537 4353 4842 9 Pasir Mukti 3830 4225 1950

10 Puspanegara 9577 9227 8720 11 Tajur 5544 4796 0 12 Tarikolot 6177 5124 1968

Total 70796 66296 41094 Sumber Data : SSCD File 2009

Page 50: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

33

4.3. Desa Nambo 4.3.1. Kondisi Geografis12

Desa Nambo merupakan salah satu desa binaan PT. Indocement di

Wilayah Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, memiliki luas: 1.014,35

hektar, yang terbagi menjadi dua Dusun, delapan Rukun Wilayah (RW) dan

delapan belas Rukun Tetangga (RT) yang berbatasan dengan:

1. Sebelah utara : Desa Tanjung Udik (Kecamatan Gunungputri)

2. Sebelah timur : Desa Kembangkuning

3. Sebelah selatan : Desa Lulut (Kecamatan Klapanunggal)

4. Sebelah barat : Desa Bantarjati

Jarak kantor desa ke pusat pemerintahan cukup dekat, karena letak kantor

Desa Nambo yang dekat dengan jalan besar, seperti yang terlihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jarak Kantor Desa ke Pusat Pemerintahan Jarak Kantor ke Km

Ibu Kota Kecamatan 6 Ibu Kota Kabupaten 16 Ibu Kota Provinsi 182 Ibu Kota Negara 54

Sumber: Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

Pemanfaatan lahan di Desa Nambo sebagian besar digunakan untuk ladang,

perumahan, dan sawah, seperti terlihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pemanfaatan Lahan di Desa Nambo Tahun 2009 No. Kegunaan dan Pemanfaatan Tanah Luas (hektar)

1 Perumahan 340 2 Sawah 150 3 Ladang/huma 700

Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

4.3.2. Kondisi Demografis Jumlah penduduk Desa Nambo tahun 2009 tercatat sebanyak 8.843 orang

(Lampiran 1). Jumlah penduduk Desa Nambo yang telah berpendidikan tinggi

hanya sedikit, yaitu 3 orang lulusan perguruan tinggi, 62 orang lulusan SMA, 123

orang lulusan SLTP, dan 162 orang lulusan SD (Lampiran 2). Pada umumnya,

12 Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

Page 51: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

34

mata pencaharian masyarakat Desa Nambo bergerak dalam usaha industri kecil

sebanyak lima unit dan usaha pertanian/peternakan/perikanan 552 unit. Berikut

data demografi ekonomi Desa Nambo 2009 (Lampiran 3).

Jumlah pengangguran di Desa Nambo cukup banyak. Hal ini tidak terlepas

dari minimnya jumlah lapangan pekerjaan yang ada di Desa Nambo. Berikut

adalah data jumlah penduduk usia produktif dan orang bekerja Desa Nambo pada

Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah penduduk usia produktif, orang bekerja, dan jumlah pengangguran di Desa Nambo tahun 2009

No RW Jumlah Usia Produktif (18-50 tahun)

Jumlah Orang Bekerja

Jumlah Pengangguran (orang)

1 01 705 471 234 2 02 1097 439 558 3 03 798 79 719 4 04 851 340 511 5 05 939 376 563 6 06 775 310 465 7 07 473 189 284 8 08 538 215 323 Jumlah 6176 2419 3657

Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

Tingkat kesehatan yang terdapat di Desa Nambo cukup tinggi. Hal ini

terlihat dari tidak adanya balita yang mengalami gizi buruk dari total jumlah balita

1053 orang (Lampiran 4). Fasilitas sosial, budaya, dan agama serta fasilitas

olahraga di Desa Nambo dapat dikatakan cukup banyak, seperti jumlah masjid

sebanyak 19 buah, jumlah lapangan voli sebanyak 4 buah, dan jumlah LINMAS

sebanyak 34 orang (Lampiran 5).

4.4. Ikhtisar PT. Indocement merupakan sebuah perusahaan semen besar yang

mempunyai konsep triple bottom line (ekonomi, sosial, dan lingkungan) dan

konsep lima aspek (ekonomi, pendidikan, keamanan, kesehatan, dan sosial,

budaya, serta agama) yang sangat baik. Hal ini didasarkan oleh keberhasilan yang

diraih oleh perusahaan ini tidak hanya dalam hal memperoleh

keuntungan/produktivitas yang tinggi, tetapi juga meraih berbagai penghargaan

Page 52: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

35

yang terkait dengan kepedulian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Salah

satu penghargaan yang terbaru adalah PT. Indocement meraih Penghargaan Emas

dalam PROPER (Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan

Hidup) dari Kementrian Lingkungan Hidup tanggal 15 Oktober 2009.

Program pemberdayaan masyarakat telah dilakukan oleh PT. Indocement

di seluruh Desa binaan mereka yang berjumlah dua belas desa binaan.

Pelaksanaan CSR PT. Indocement dilaksanakan oleh departemen khusus, yaitu

Departemen CSR. Desa Nambo merupakan salah satu desa binaan PT.

Indocement yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 8.843 orang. Namun, dari

jumlah total penduduk tersebut, terdapat 3.657 orang yang masih menganggur.

Masalah pengangguran ini terkait tingkat pendidikan yang masih rendah di Desa

Nambo. Menurut data kependudukan Desa Nambo tahun 2009, tercatat hanya 3

orang lulusan Universitas, 62 orang lulusan SLTA, 123 lulusan SLTP, dan 162

orang lulusan SD.

Page 53: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

BAB V JENIS PROGRAM CSR

PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA

Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement didasarkan atas

hasil survey kebutuhan masyarakat di lapang, socio demography mapping analize

and review yaitu dengan pemetaan dan survey langsung ke tempat pelaksanaan

CSR, dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sudah dianggarkan

tiap tahunnya. Program-program CSR PT. Indocement yang selama ini dijalankan

di dua belas desa binaan mengacu pada kegiatan lima aspek (The Five Pillars) dan

sustainable development project.13 Menurut Pak SUH, konsep lima aspek

(pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, agama, dan keamanan) telah

dilaksanakan PT. Indocement sejak tahun 2001 di bawah divisi security. Kegiatan

yang dilaksanakan dalam lima aspek ini masih sebatas charity. Akhirnya, pada

akhir tahun 2008 kegiatan CSR PT. Indocement ditambah dengan Sustainable

Development Project yang lebih mengutamakan keberlanjutan proyek CSR.

Program CD lima aspek ini dilaksanakan secara merata di dua belas desa

binaan. Setiap aspeknya memiliki penanggung jawab dari masing-masing staf

Departemen CSR yang akan saling berkoordinasi dengan CD Section Head, yaitu

Ibu LID. Masing-masing program di tiap aspek saling berkaitan, misalnya

program pelatihan peternak ayam petelur yang awalnya termasuk aspek

pendidikan. Namun, setelah program peternak ayam petelur ini disertai dengan

program UMKM dan bekerja sama dengan Bank Mandiri, maka program ini

beralih kepada aspek ekonomi.

Program SDP ini tidak dilaksanakan secara merata di dua belas desa

binaan terkait kebutuhan masyarakat dan potensi desa tempat pelaksanaan

program. Masing-masing dari program ini juga memiliki penanggung jawab dari

staf Departemen CSR yang akan saling berkoordinasi dengan SDP Section Head,

yaitu Pak AYB. Program SDP ini juga berkaitan dengan CD lima aspek, seperti

Program Peternak Ayam Petelur pada aspek pendidikan dan ekonomi14.

13 CSR Department File, 2009. 14 Hasil wawancara dengan Pak SHT pada tanggal 10 Desember 2009, pukul 13.30-14.00

WIB.

Page 54: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

37

5.1. Community Development (CD) Program Lima Aspek Community Development (CD) program terdiri dari konsep lima aspek

yang saling berkaitan programnya, yaitu pendidikan, kesehatan, keamanan, sosial,

budaya, agama, dan ekonomi. Program CSR konsep lima aspek ini telah

dijalankan secara merata dan seragam oleh PT. Indocement di dua belas desa

binaan.

5.1.1. Pendidikan Semua program pendidikan PT. Indocement ditujukan untuk

meningkatkan indeks pembangunan manusia di desa-desa binaan sekitar wilayah

operasi PT. Indocement. Program-program tersebut meliputi pembangunan dan

renovasi gedung-gedung sekolah (SD, SMP, dan SMA) yang berupa yayasan PT.

Indocement dan berjumlah masing-masing satu sekolah di tiap desa binaan dan

beasiswa Yasmen dengan rincian dua belas orang anak berprestasi dari tiap

angkatan pada tingkat SLTA. Di samping itu, PT. Indocement melalui Yayasan

PT. Indocement juga menyelenggarakan pendidikan formal dengan memilki dan

mengelola dua buah SLTP dan satu buah SMA di Bogor, satu Kelompok Bermain

(Play Group), satu Taman Kanak-kanak, satu SLTP dan satu SMA di Tarjun,

Kotabaru, Kalimantan Selatan.

PT. Indocement juga memberikan pembagian dana anak asuh (SD dan

SLTP/MTs, SMU kelas 1, 2, 3) sebanyak tiga puluh orang, pelatihan lele yang

diikuti oleh delapan belas orang dari dua belas desa binaan, pelatihan OMETRIC

(otomotif, mesin, dan elektrik) yang diikuti oleh empat orang pada tahun 2009,

dan pelatihan peternak ayam petelur yang diikuti oleh 22 orang dari dua belas

desa binaan. PT. Indocement juga memberikan bantuan seragam sekolah, seperti

seragam, tas, sepatu, buku, pensil, pulpen, dan tempat pensil kepada 240 anak di

dua belas desa binaan.

5.1.2. Ekonomi PT. Indocement mencoba memberdayakan masyarakat sekitar operasi PT.

Indocement dengan membangun usaha kecil dan menengah, yang disesuaikan

dengan potensi yang ada di desa-desa binaan tersebut. Usaha-usaha pemberdayaan

itu mencakup serangkaian pelatihan, bimbingan dan arahan tentang bagaimana

Page 55: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

38

mengembangkan bisnis mereka itu serta bantuan modal usaha, sehingga banyak

diantara mereka telah menjadi unggulan di bidangnya masing-masing, seperti

peternakan ayam.

Program peternakan ayam merupakan salah satu program yang

mendapatkan bantuan modal bergulir dari PT. Indocement. Peternak yang telah

mendapatkan modal bergulir ini berjumlah enam orang dari Desa Nambo, yaitu

Bapak SAN, GUM, SAL, SUL, AMN, dan Pak ROH, di mana masing-masing

orang mendapatkan seratus ekor ayam Arab senilai Rp5.000.000,00 dan

seluruhnya berhasil mengembalikan pinjaman. Jika pengajuan pinjaman modal

melebihi lima juta rupiah, maka PT. Indocement akan memfasilitasi pinjaman

dengan Bank Mandiri.

5.1.3. Kesehatan PT. Indocement bekerja sama dengan Puskesmas milik pemerintah,

mengelola Puskesmas keliling guna memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat sekitar wilayah operasi PT. Indocement. Puskesmas keliling ini

beroperasi minimal satu kali dalam satu bulan di tiap desa binaan.

PT. Indocement juga membangun fasilitas-fasilitas kesehatan seperti

puskesmas pembantu yang didirikan masing-masing satu buah di tiap desa binaan.

Selain itu, PT. Indocement juga melakukan operasi katarak sejumlah lima belas

orang dari dua belas desa binaan dan operasi khitanan sejumlah tiga puluh orang

dari dua belas desa binaan secara gratis, bekerja sama dengan dokter dari dinas

kesehatan.

5.1.4. Sosial, Budaya, Agama, Olahraga PT. Indocement membangun berbagai infrastruktur, seperti betonisasi

jalan lingkungan yang dilakukan di tiap desa binaan dan masjid sejumlah satu

buah di desa-desa binaan sekitar operasi PT. Indocement. PT. Indocement juga

memberikan pembinaan kepada generasi muda melalui pemberian bantuan dana

untuk kegiatan olah raga sejumlah dua juta rupiah untuk tiap desa binaan,

pembinaan sepak bola untuk mengikuti kompetisi, dan memelihara budaya lokal,

seperti tarian Degung dan Reog. Selain itu, PT. Indocement juga memberikan

bantuan dana untuk pelaksanaan kegiatan Isra Mi’raj di tiap desa binaan.

Page 56: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

39

5.1.5. Keamanan PT. Indocement menggalang kerja sama dengan masyarakat untuk

memelihara suasana aman melalui pembinaan LINMAS. Hal itu dilaksanakan

dengan memberikan pelatihan-pelatihan keamanan kepada masyarakat atau

petugas LINMAS dengan perwakilan dua orang dari tiap RT di dua belas desa

binaan, memberikan seragam kepada petugas LINMAS, menyediakan fasilitas-

fasilitas pendukung dan peralatan, seperti pos keamanan lingkungan dan seragam

petugas keamanan lokal. Selain itu, PT. Indocement juga melakukan rapat

koordinasi minimal tiga bulan sekali untuk membahas keamanan di tiap desa

binaan.

5.2. Sustainable Development Project (SDP) Sustainable Development Project (SDP) merupakan program CSR PT.

Indocement yang terkait dengan proyek besar dan berkelanjutan. Berbeda dengan

program CD lima aspek, SDP ini tidak dilaksanakan secara merata di dua belas

desa binaan PT. Indocement. Hal ini didasarkan atas analisis kebutuhan

masyarakat dan potensi desa tempat program akan dilaksanakan.

5.2.1. Proyek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn Project) PT. Indocement dalam proyek ini melakukan konservasi lahan bekas

penambangan batu kapur yang berlokasi di Citeureup, Cirebon, dan Tarjun,

menjadi perkebunan seluas 30 hektar yang ditanami dengan lebih dari 75000

pohon jarak yang kaya akan kandungan minyak. Proyek ini dilakukan dengan

bermitra dengan Institut Pertanian Bogor. Selama tahun 2008, Indocement

menanam lebih dari 90000 bibit di tiga lokasi pabriknya, memperluas total lahan

perkebunan pohon jarak yang ditanami sehingga menjadi lebih dari 170 hektar

pada akhir tahun 2008. Proyek ini telah memadukan usaha konservasi lingkungan

dengan program pembangunan masyarakat. Perkebunan tersebut telah

merehabilitasi sebagian dari areal bekas penambangan perusahaan. Hasil

panennya diharapkan mengurangi biaya bahan bakar, karena biji-biji jarak itu

dipakai sebagai bahan bakar alternatif dalam proses pembakaran.

Page 57: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

40

5.2.2. Proyek Pengolahan Sampah (Waste-to-Energy Project) Proyek ini membantu kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan

sampah skala rumah tangga yang dikelola dan diolah menghasilkan biomasa dan

kompos yang dilaksanakan di Desa Puspanegara, Citeureup. Biomassa

dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif bagi perusahaan dan kompos

digunakan sebagai pupuk organik untuk kebun jarak pagar. Proyek pengolahan

sampah menjadi energi ini bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Unit

Pelayanan Kebersihan Kecamatan. Hasil dari program ini masyarakat sekitar

terbantu kebersihan lingkungannya, pemberdayaan masyarakat, hasil biomassa

dan kompos mempunyai nilai ekonomis yang sekarang dijual di PT. Indocement.

Pengelolaan sampah rumah tangga ini diselenggarakan bersama Kepala

Desa dan masyarakat sekitar pabrik untuk mengetahui manfaat pengolahan

sampah tersebut. Mereka tidak hanya memperoleh lingkungan yang bersih dan

sehat, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomis dengan mengumpulkan dan

mengolah sampah rumah tangga mereka secara benar. Pengolahan ini

menghasilkan biomassa digunakan sebagai bahan bakar alternatif, sedangkan

kompos digunakan sebagai pupuk organik. Semua hasil pengolahan sampah

mempumyai nilai ekonomis. Manfaat lebih besar yang terkait dengan proyek

pengolahan limbah ini yaitu respon positif masyarakat atas inisiatif dan yang lebih

penting lagi, kesadaran yang lebih tinggi akan nilai suatu lingkungan yang bersih

dan sehat di sekeliling tempat tinggal mereka. Hal ini terlihat dari jumlah warga

yang mengikuti program ini, dengan rincian Unit Pelayanan Kebersihan (UPK)

Puspanegara melayani 22 RT tersebar di Karang Asem Barat, Puspanegara,

Citeureup dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1672 KK. UPK

mampu menyerap tenaga kerja enam belas orang berasal dari Citeureup,

Puspanegara.

PT Indocement Tunggal Prakarsa telah memiliki dua fasilitas

pengumpulan dan pengolahan sampah rumah tangga yang didirikan di Citeureup

dan Cirebon hingga saat ini. Setiap hari, kedua fasilitas tersebut memproduksi

hingga 1.7 ton sampah yang dikonversi sebagai biomassa dan kompos. Meskipun

jumlah bahan bakar yang berasal dari biomassa tak berarti bila dibandingkan

dengan energi total yang dibutuhkan perusahaan, namun ada manfaat lebih besar

Page 58: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

41

yang terkait dengan proyek pengolahan limbah ini yaitu respon positif masyarakat

atas inisiatif dan yang lebih penting lagi, kesadaran yang lebih tinggi akan nilai

suatu lingkungan yang bersih dan sehat di sekeliling tempat tinggal mereka.

5.2.3. Ulat Sutera Proyek Penelitian dan Produksi Kokon Ulat Sutera dari pakan daun jarak

berkerjasama dengan Environmental Biology Network, IPB. Tujuan proyek

pengembangan masyarakat ini yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri,

dengan antara lain mengembangkan budidaya ulat sutra yang dapat menghasilkan

kokon sebagai bahan baku pembuatan kain tenun.

Proyek ini salah satunya bertujuan untuk memanfaatkan kembali daun

jarak yang telah ditanam untuk dijadikan pakan ulat sutera. Beberapa bulan yang

lalu, proyek ini menemui kegagalan karena ternyata ulat sutera yang diberi makan

dari daun jarak mati, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait pakan ulat

sutera ini.

5.2.4. Biogas PT. Indocement saat ini telah membantu masyarakat dua belas desa

binaaan berupa pemanfaatan energi yang dihasilkan dari kotoran sapi yang diubah

menjadi biogas. Dengan syarat masyarakat mempunyai ternak sapi minimal tiga

ekor. Proyek ini bertujuan membantu masyarakat yang terkena dampak dari harga

BBM naik yang mengakibatkan daya beli masyarakat berkurang. Semua proyek

ini bertujuan untuk pengembangan, peningkatan kualitas hidup, dan kemandirian

masyarakat di dua belas desa binaan. Tujuan program ini antara lain:

1. Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam pola hidup sehat, karena jika

kotoran sapi tidak dikumpulkan, maka berpotensi menyebabkan penyakit;

2. Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam isu pemanasan global, karena

kotoran sapi juga menyebarkan gas CH4, yang merupakan salah satu gas

rumah kaca dan mempunyai GWP (Global Warming Potential) 21 kali gas

CO2. Dengan demikian memberikan kontribusi positif terhadap

lingkungan;

3. Menghemat pemakaian bahan bakar minyak tanah; dan

4. Memberikan keuntungan ekonomis kepada masyarakat.

Page 59: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

42

Biogas sudah terpasang sembilan unit di Desa Bantarjati, Nambo, Tajur,

Pasirmukti, Hambalang, Ginung Sari, Leuwikaret masing-masing satu unit dan

Desa Lulut dua unit.

5.2.5. Bengkel Terpadu Proyek Bengkel Terpadu merupakan satu unit usaha terpadu dan sekaligus

sebagai pusat pelatihan yang diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya pemuda

di sekitar lingkungan Pabrik Citeureup. Proyek ini dilaksanakan dalam rangka

pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diharapkan mampu menciptakan unit

usaha baru di lingkungan tersebut. Jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak

sembilan orang terdiri dari kepala bengkel, administrasi, montir, dan satpam yang

berasal dari Desa Lulut, Bantarjati dan Hambalang.

5.2.6. Peternakan Salah satu program pembangunan berkelanjutan dari PT. Indocement

Pabrik Citeureup adalah Peternakan Domba (Pembibitan Domba dan Inkubator

Peternak) yang berlokasi di Desa Hambalang Kecamatan Citeureup, Bogor, yang

saat ini sudah mulai beroperasi.

PT. Indocement Pabrik Citeureup dalam program ini bekerjasama dengan

Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB). Peternakan diisi oleh domba

yang didatangkan dari Garut, Jawa Barat pada tanggal 21 Juni 2009 lalu,

sebanyak seratus ekor indukan dan sepuluh ekor pejantan. Proses selanjutnya,

dimulai dengan kegiatan penggemukan dan pengawinan domba, dan dari beberapa

induk sudah melahirkan tujuh anak domba. Jumlah tenaga kerja yang terlibat

sebanyak tiga orang peternak dan satu orang Koordinator Peternak, dibantu oleh

dua orang tenaga ahli dari Fakultas Peternakan IPB.

5.2.7. Mendukung usaha mikro untuk menghasilkan produk kelas dunia PT. Indocement bekerja sama dengan produsen bola sepak terkemuka

yang secara rutin mengekspor bola untuk kompetisi internasional seperti Piala

Dunia, dan menghimpun kelompok masyarakat usia kerja yang sebelumnya

menganggur, untuk menjadi penjahit bola sepak, sementara produsen bola

memberikan pelatihan dan pesanan untuk menjahit bola kulit buatan tangan.

Page 60: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

43

5.3. Ikhtisar PT. Indocement dalam menjalankan program CSR di dua belas desa

binaan mempunyai dua jenis program, yaitu CD program lima aspek (pendidikan,

ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, agama, dan keamanan) sejak tahun 1985 yang

dilaksanakan secara merata di dua belas desa binaan dan SDP (Sustainable

Development Project) yang dilaksanakan sesuai dengan potensi desa sejak tahun

2008. Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement didasarkan atas hasil

survey kebutuhan masyarakat di lapang, socio demography mapping analize and

review, dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sudah

dianggarkan tiap tahunnya.

Program CD lima aspek dan SDP masing-masing memiliki penanggung

jawab program. Hal ini dikarenakan program ini dapat saling berkaitan, seperti

program peternak ayam petelur yang awalnya merupakan program SDP

(pemberdayaan ekonomi), berkembang menjadi program CD aspek pendidikan

yaitu setelah adanya pelatihan dan aspek ekonomi yaitu setelah adanya program

UMKM.

Page 61: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

BAB VI DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CSR

PT. INDOCEMENT TERHADAP MASYARAKAT DESA NAMBO

Masyarakat Desa Nambo sebagai desa binaan PT. Indocement telah

merasakan program CSR PT. Indocement baik dari program CD lima aspek

maupun program SDP. Dari pelaksanaan program CD lima aspek PT. Indocement

di Desa Nambo, dapat dilihat jenis-jenis program yang telah dilaksanakan di Desa

Nambo. Sebagian besar program CSR yang dilaksanakan di Desa Nambo adalah

pembangunan infrastruktur seperti betonisasi jalan, pengaspalan jalan,

pembangunan atau renovasi masjid dan musholla, dan renovasi makam.

Pada bab ini, dijelaskan dampak pelaksanaan program CSR yang

dilaksanakan oleh PT. Indocement di Desa Nambo, yaitu program CD lima aspek

(pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, agama, dan keamanan) yang

seragam dilaksanakan di dua belas desa binaan dan sustainable development

project (SDP). Setiap program pada lima aspek mempunyai jenis program yang

banyak, sehingga peneliti hanya membahas program yang dilaksanakan di Desa

Nambo. Program pendidikan dan ekonomi yang dibahas yaitu pelatihan ternak

ayam petelur dan program UMKM untuk ternak ayam petelur ini, program

kesehatan yang dibahas adalah PMT (Pemberian Makanan Tambahan), program

sosial, budaya, dan agama yang dibahas adalah berupa pembangunan infrastruktur

betonisasi jalan Dusun II. Program keamanan yang dibahas adalah pelatihan

LINMAS (Perlindungan Masyarakat) dan program SDP yang dibahas di Desa

Nambo adalah program biogas.

6.1. Dampak Program CSR pada Bidang Pendidikan dan Ekonomi: Program Peternak Ayam Petelur dan Program UMKM

6.1.1. Latar Belakang Program Sejarah program peternak ayam petelur di Desa Nambo ini berawal dari

Pak ROH. Pak ROH (32 tahun) merupakan seorang sarjana Manajemen lulusan

Universitas Ibnu Khaldun yang mengikuti pelatihan ternak ayam Buras di Ciawi

pada tahun 2002. Pelatihan ini diikutinya setelah mendapatkan informasi dari

koran dan untuk mengisi waktu luangnya yang kosong karena masih menganggur

Page 62: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

45

setelah lulus kuliah. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, Pak ROH membeli 200

ekor ayam kampung pada tahun 2002 pada temannya di Cilodong. Namun,

ternaknya kemudian mati sebanyak 46 ekor. Karena melihat ternaknya mati dan

tidak juga bertelur, atas saran dari temannya di Cilodong, sisa ayam kampungnya

ditukar dengan lima puluh ekor ayam Arab yang merupakan ayam petelur.

Kegiatan usaha beternak ayam petelur ini, sementara ditinggalkan oleh Pak

ROH karena menikah tahun 2002 dan ayamnya diberikan kepada kakaknya di

Desa Nambo. Ternyata setelah ayamnya dipindah dan dipelihara di rumah

kakaknya yang bernama Pak EMD, ayam Arab ini langsung bertelur banyak.

Akhirnya pada tahun 2004, setelah pertemuan dalam BILIKOM (Bina

Lingkungan Komunikasi) antara PT. Indocement dengan warga Desa Nambo, Pak

ROH mengajukan pinjaman modal berupa seratus ekor Ayam Arab senilai lima

juta rupiah kepada PT. Indocement, yang saat itu masih diwakili oleh Pak SUH.

Sistem pengembalian pinjaman tersebut yaitu sekitar Rp500.000,00 setiap

bulannya. Setelah melihat potensi dari usaha ternak ayam petelur yang dilakukan

oleh Pak ROH dan keberhasilan Pak ROH untuk mengembalikan pinjaman dari

PT. Indocement, maka PT. Indocement bersama masyarakat Desa Nambo

berdiskusi dalam forum BILIKOM (Bina Lingkungan Komunikasi) yang secara

rutin dilakukan empat kali dalam setahun di semua desa binaan yang berjumlah

dua belas desa. Hasilnya disepakati untuk melaksanakan program pelatihan ternak

ayam petelur ini. Program pelatihan ini setelah mendapatkan modal dari PT.

Indocement dan Bank Mandiri, kemudian disebut program UMKM.

6.1.2. Pelaksanaan Program Pelaksanaan program ini diawali dengan diskusi dalam forum BILIKOM

dan melakukan social mapping yaitu pemetaan dan survey yang dilakukan oleh

Departemen CSR PT. Indocement untuk mengetahui demografi, kondisi, dan

kebutuhan masyarakat Desa Nambo. Hasilnya adalah masih banyaknya warga

desa usia produktif yang menjadi pengangguran, yaitu 3657 orang (berdasarkan

data demografi Desa Nambo tahun 2009). Berdasarkan social maping Desa

Nambo dan potensi Desa Nambo berupa kemauan besar masyarakatnya untuk

berusaha (modal bergulir) serta tersedianya lahan, maka PT. Indocement

Page 63: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

46

merancang program peternak ayam petelur di Desa Nambo.

Program CSR pelatihan peternak ayam petelur ini awalnya dibawah

koordinasi sustainable development project section, CSR Department PT.

Indocement. Saat ini, program peternak ayam petelur ini berada di bawah

koordinasi CD Section yang berdampak pada aspek pendidikan, seperti yang

diinformasikan oleh Pak ROH.

“ Program peternak ayam petelur ini termasuk pada aspek pendidikan dikarenakan oleh program peternak ayam petelur ini meliputi kegiatan pelatihan yang diadakan oleh PT. Indocement di kantor Desa Nambo dan SMI (Sekolah Magang Indocement) untuk dua belas desa binaan.”

Pada aspek pendidikan, program ini bertujuan untuk meningkatkan indeks

pembangunan manusia di Desa Nambo, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan masyarakat, serta merubah pola pikir masyarakat untuk dapat

menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berusaha. Tujuan ini direalisasikan

dengan pelatihan yang diadakan PT. Indocement pada tahun 2004 di kantor Desa

Nambo diikuti oleh dua puluh orang warga Desa Nambo dengan pelatih/tutor dari

dosen peternakan IPB. Pelatihan yang kedua dilaksanakan oleh PT. Indocement

pada tahun 2009 di Sekolah Magang Indocement dengan jumlah peserta 22 orang

yang mewakili dua belas desa binaan dengan narasumber yaitu Pak ROH (Ketua

LPM Desa Nambo dan Ketua kelompok ternak Hidayah Alam). Materi pelatihan

yang diberikan kepada masyarakat yaitu cara pembuatan pakan, pembuatan

kandang, jamu ayam, dan vaksinasi.

Masyarakat Desa Nambo yang berusaha ternak ayam petelur ini semuanya

tergabung dalam kelompok ternak Hidayah Alam yang diketuai oleh Bapak ROH,

dan beranggotakan sepuluh orang lainnya, yaitu Pak EMN, MAS, JAM, NAN,

AMN, EMD, SAD, ARN, OJN, dan Pak SAL. Saat ini, pekerjaan Bapak ROH

adalah Ketua LPM Desa Nambo, Pak EMN bekerja serabutan mengolah limbah,

Pak MAS bekerja sebagai kuli supir, Pak JAM bekerja di Holcim, Pak NAN

sebagai kuli bangunan, Pak AMN sebagai pemasar Baitul Mal, Pak EMD sebagai

karyawan Metro, Pak SAD sebagai kontraktor, Pak ARN sebagai petani, Pak OJN

sebagai petani, dan Pak SAL sebagai karyawan pabrik beton. Profil lengkap

kelompok ternak Hidayah alam ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Namun,

Page 64: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

47

kelompok peternak ini kegiatannya tidak seperti kelompok pada umumnya yang

sering bertemu dan berdiskusi merencanakan sesuatu, seperti yang diinformasikan

oleh Pak EMD (35 tahun) yang memiliki 500 ekor ayam.

“Kelompok peternak ini tidak pernah mengadakan pertemuan rutin untuk merencanakan usaha bersama selanjutnya. Tetapi yang dilakukan oleh tiap anggota hanya bertemu Pak Rohim secara langsung di rumahnya dan tidak menentu jadwalnya, biasanya satu minggu satu kali. Karena hanya untuk berkonsultasi tentang usaha ternaknya itu.”

Kelompok Peternak Hidayah Alam ini dibentuk oleh Pak ROH pada tahun

2002 untuk membentuk jaringan pemasaran dan kerja sama antar peternak, serta

untuk mengembangkan usaha ternak ayam petelur setiap anggotanya. Untuk

menjadi anggota kelompok peternak ini tidak dikenakan biaya administrasi apa

pun. Usaha ternak ayam petelur di Desa Nambo dapat terlaksana sampai sekarang

atas peran Pak ROH yang juga merupakan Ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat) Desa Nambo. Berikut merupakan gambar kandang ayam milik salah

satu peternak (Pak EMD) pada Gambar 3.

Gambar 3. Kandang Ayam Petelur Milik Bapak EMD

Hasil dari pelatihan yang telah dilaksanakan oleh PT. Indocement, Pak

ROH melihat adanya keseriusan, kemauan, dan potensi dari lima orang peserta

pelatihan tersebut, yaitu Pak SAN, GUM, SAL, SUL, dan Pak AMN. Kemudian

Pak ROH menjelaskan kepada lima orang tersebut tentang peluang untuk

mengajukan pinjaman modal ayam kepada PT. Indocement. Akhirnya kelima

Page 65: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

48

orang tersebut menerima masing-masing seratus ekor ayam Arab senilai

Rp5.000.000,00 dari PT. Indocement pada tahun 2006 untuk periode

pengembalian pinjaman pada bulan Februari 2006 sampai bulan Januari 2007.

Atas bimbingan Pak ROH, kelima orang tersebut dapat mengembalikan

pinjamannya tepat waktu.

Berusaha ayam petelur, harus memiliki perhitungan yang matang antara

pengeluaran dan penghasilannya. Seperti yang diungkapkan oleh Pak EMN (32

tahun) yang telah memiliki 500 ekor ayam:

“ Untuk mendapatkan 100 ekor ayam Arab yang siap bertelur yaitu yang

berusia empat-lima bulan, dibutuhkan modal lima juta rupiah, karena satu ekornya berharga Rp50.000,00. Dan dari 100 ekor ayam Arab itu, yang produktif untuk bertelur setiap harinya hanya sekitar 70 persen. Maka didapatkan minimal tujuh puluh ekor ayam Arab yang bertelur menghasilkan tujuh puluh butir telur. Harga tiap telurnya Rp1.000,00, sedangkan untuk biaya pakan 100 ekor ayam Arab yaitu 8 kg pakan, dengan harga tiap kg pakannya Rp4.000,00.”

Hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan bersih per hari

adalah penjualan telur (Rp70.000,00) – biaya pakan (Rp32.000,00) – biaya lain-

lain (vitamin dan obat =Rp8.000,00) = Rp30.000,00 per hari. Pendapatan bersih

per bulannya adalah Rp900.000,00 untuk 100 ekor ayam Arab.

Program peternak ayam petelur ini juga berdampak pada aspek ekonomi

setelah adanya program UMKM yang berada di bawah koordinasi CD Section,

seperti yang diinformasikan oleh Pak ROH selaku Ketua LPM Desa Nambo.

“ Program peternak ayam petelur ini termasuk pada aspek ekonomi

karena peternak ayam petelur ini dapat mengajukan pinjaman modal ke PT. Indocement dalam program UMKM yang bekerja sama dengan Bank Mandiri.”

Pendapat yang sama diinformasikan oleh Ibu LID (CD Section Head) tentang

program ternak ayam petelur yang berdampak pada aspek ekonomi.

“ Program ternak ayam petelur ini tergolong dalam aspek ekonomi yaitu

program UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Hal ini dikarenakan adanya bantuan modal dengan sistem pinjaman dari PT. Indocement berdasarkan survey langsung berdasarkan demografi masyarakat. Program ini juga bekerjasama dengan PKBL Bank Mandiri sejak periode Agustus-Desember tahun 2008, di mana pinjaman dengan

Page 66: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

49

nilai kurang dari lima juta rupiah dan jangka waktu pengembalian kurang dari satu tahun, akan diberikan pinjaman oleh CD Section CSR Department. Sementara itu, untuk pinjaman dengan nilai lebih dari lima juta rupiah dan jangka waktu pengembalian lebih dari satu tahun, akan diberikan pinjaman oleh Bank Mandiri.”

PT. Indocement dalam program UMKM ini, memberikan insentif modal

untuk beternak telur berupa 100 ekor ayam Arab kepada Pak ROH sebagai Ketua

LPM Desa Nambo pada tahun 2004. Usaha beternak telur ini terus berkembang

dan telah menarik minat tetangga Pak ROH. Hal ini mengakibatkan pada tahun

2006, PT. Indocement kembali memberikan bantuan modal ayam, seperti yang

yang diinformasikan oleh Bapak SUH yaitu

“PT. Indocement kembali memberikan 500 ekor ayam Arab kepada lima

orang warga Desa Nambo, yaitu Bapak SAN, GUM, SAL, SUL, dan AMN, di mana masing-masing orang mendapatkan 100 ekor ayam Arab senilai Rp5.000.000,00 dengan sistem pengembalian selama satu tahun (periode Februari 2006-Januari 2007). Ya, pembayaran setiap bulannya sekitar Rp500.000,00.”

Sejak adanya program PKBL Bank Mandiri ini, tercatat pada Januari 2009 telah

ada dua warga Desa Nambo yang telah menerima pinjaman, yaitu Bapak ROH

sebesar dua puluh juta rupiah dan Bapak EMD sebesar lima juta rupiah.

6.1.3. Dampak Pelaksanaan Program Pelatihan ternak ayam petelur ini diakui oleh masyarakat Desa Nambo

yang tergabung dalam kelompok peternak Hidayah Alam memiliki dampak positif

seperti yang diinformasikan Pak MAS (43 tahun) yang memiliki 400 ekor ayam.

“Program pelatihan peternak ayam petelur ini telah berdampak pada

meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang ayam petelur, sehingga masyarakat dapat berusaha ternak ayam petelur, dan pada akhirnya masyarakat dapat mandiri secara ekonomi.”

Peternak ayam Hidayah Alam ini tidak semuanya merasakan dampak secara

langsung dari CSR PT. Indocement. Peternak yang langsung menerima program

CSR sebanyak enam orang, yaitu Pak ROH, Pak SAL, Pak SAN, GUM, SUL, dan

Pak AMN. Peternak lainnya mengikuti usaha dari Pak ROH sebanyak lima orang,

yaitu Pak EMD, SAD, EMN, OJN, MAS, JAM, NAN, dan Pak ARN.

Page 67: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

50

Dampak dari program pelatihan ternak ayam petelur ini secara langsung

adalah memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan pakan ayam, pembuatan

kandang, jamu ayam, dan vaksinasi kepada para peserta pelatihan sebanyak 25

orang Desa Nambo. Dampak dari program ini dapat dirasakan oleh peserta

pelatihan dari berbagai level masyarakat, mulai dari masyarakat biasa (di luar

pemerintahan desa yang bekerja sebagai petani atau buruh) hingga pemerintah

desa (Pak ROH-Ketua LPM Desa Nambo). Pola pikir peserta pelatihan juga

mengalami inovasi dengan memikirkan untuk berusaha ayam petelur setelah

mengikuti pelatihan, seperti yang dilakukan masyarakat yang tergabung dalam

kelompok ternak Hidayah Alam.

Persepsi para peserta pelatihan terhadap program CSR PT. Indocement

adalah positif. Seperti yang diutarakan oleh Pak OJN (45 tahun) yang merupakan

seorang petani dan peternak ayam petelur (sejumlah 125 ekor) berikut ini.

“PT. Indocement telah banyak memberikan bantuan kepada Desa Nambo,

sehingga ketika ada program seperti pelatihan dari PT. Indocement, tingkat partisipasi warga untuk mengikuti program tinggi. Ketika mereka mempunyai waktu untuk mengikuti program, maka mereka akan ikut. Saya rasa, ini merupakan timbal balik juga dari masyarakat kepada PT. Indocement. Tidak pernah terjadinya konflik antara masyarakat dengan perusahaan, menjadikan masyarakat menilai objektif terhadap program CSR perusahaan.”

Dampak ekonomi dari program UMKM untuk peternak ayam petelur

terhadap masyarakat Desa Nambo adalah terciptanya lapangan kerja baru bagi

masyarakat yaitu berusaha ternak ayam petelur ini. Lapangan kerja baru ini

berdampak pada menurunnya angka pengangguran di desa, yaitu sebanyak lima

belas orang dari total pengangguran 3657 orang dengan rincian sebelas orang

peternak ayam petelur, tiga orang karyawan peternak, dan seorang

pemasar/distributor. Selain itu, penghasilan warga yang beternak ayam petelur ini

juga meningkat dari usaha ayam petelur ini, seperti diutarakan oleh Pak ARN (60

tahun) yang memiliki ayam sebanyak tiga puluh ekor.

“Penghasilan para peternak tidak hanya dari menjual telur ayam saja,

tetapi juga dengan menjual kotoran ayamnya untuk dijadikan pupuk yang dihargai Rp5.000,00 per karungnya. Rata-rata dalam seminggu (tergantung jumlah ayam) dapat dihasilkan satu karung kotoran. Maka dalam satu bulan kami bisa mendapat tambahan penghasilan sekitar

Page 68: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

51

Rp20.000,00. Di sisi lain, dengan harga pupuk yang lebih murah dan berkualitas ini juga dapat menguntungkan para petani, sehingga pendapatan petani pun dapat meningkat.”

Kendala secara umum yang dialami oleh anggota kelompok peternak

Hidayah Alam ini adalah modal untuk mengembangkan usahanya. Dalam hal

pemasaran, hampir semua peternak Hidayah Alam memasarkan telur ke agen

jamu di Pasar Cileungsi dan ada juga yang memasarkan telur melalui Pak ROH.

Sebagaian besar peternak telah mengetahui dari Pak ROH, bahwa terdapat

peluang untuk meminjam modal dari PT. Indocement dan program UMKM dari

PKBL Bank Mandiri. Namun, anggapan bahwa mereka adalah orang bodoh

membuat mereka takut untuk meminjam modal, karena khawatir tidak dapat

mengembalikannya. Seperti yang diinformasikan oleh Pak NAN (46 tahun) yang

memiliki 180 ekor ayam.

“ Masalah saya untuk beternak ayam petelur ini adalah modal. Saya tahu

ada peluang untuk meminjam modal ke PT. Indocement. Tapi, karena saya orang bodoh, SD saja tidak lulus, maka saya takut untuk meminjam. Takut tidak bisa mengembalikannya. Saat pinjam modal memang pegang banyak uang, tetapi besok sudah bingung lagi mau mengembalikan pinjaman seperti apa.”

Usaha beternak ayam petelur ini turut mempengaruhi pola pikir dan pola

hidup dari para peternak ayam petelur yang awalnya hanya bekerja sebagai petani

maupun buruh dan rata-rata berpendidikan tingkat SLTP. Seperti yang

diinformasikan oleh Pak SAD (36 tahun) yang memiliki 190 ekor ayam.

“Pemikiran saya saat ini, ketika mendapatkan hasil lebih dari usaha

beternak, lebih baik digunakan untuk membeli ayam pitik (DOC) lagi atau untuk biaya sekolah anak daripada ditabung. Karena yang namanya beternak ayam resikonya besar dan tak terduga seperti ayam yang mati atau tidak bertelur. Berbeda ketika saya bekerja di Kandang Roda yang sudah pasti penghasilannya setiap bulan.”

Pendapat yang sama diinformasikan oleh Pak AMN (30 tahun) yang memiliki

ayam 80 ekor, seperti berikut ini.

“Usaha beternak ayam itu harus dijadikan sampingan, jangan menjadi

usaha pokok. Karena usaha ayam itu tidak tentu untung dan ruginya. Ya kalau ayam mati dan tidak bertelur pasti hitungannya jadi rugi. Kalau hitungan bersih untuk beternak telur memang untung. Sejak beternak, Saya lebih memilih untuk investasi dengan membelikan ayam.”

Page 69: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

52

Perubahan pola pikir peternak di atas dapat dikatakan positif karena

dengan melakukan investasi berupa pembelian bibit ayam, dapat menjaga

keberlanjutan usaha dan tidak bergantung kepada pihak manapun. Namun, seiring

dengan ketidakpastian keuntungan yang diperoleh dari usaha ayam petelur ini

seperti ayam yang mati atau tidak bertelur, maka mayoritas peternak yang

mengalami kerugian mulai mencari pekerjaan yang lebih pasti seperti bekerja di

pabrik. Hal ini mengakibatkan mayoritas dari usaha ternak mereka terlantar atau

diurus oleh istrinya. Tetapi tidak ada yang meninggalkan usaha ternak ini

walaupun mengalami kerugian. Seperti yang diinformasikan oleh Pak JAM (46

tahun) yang merupakan seorang karyawan Holcim dan mempunyai 60 ekor ayam.

“Usaha ayam ini telah menghidupi banyak orang, tidak hanya keluarga

saya tetapi seluruh peternak. Selain itu, usaha ayam ini juga dapat dijadikan sampingan dan tambahan penghasilan.”

Mayoritas dari peternak ayam petelur Hidayah Alam ini sudah berusaha

secara mandiri atau tidak bergantung dengan pihak manapun. Seperti yang

diinformasikan oleh Pak SAL (48 tahun) yang memiliki ayam 50 ekor dan pernah

mengajukan pinjaman kepada PT. Indocement.

“ Ketergantungan itu muncul ketika kami ingin memulai usaha ini, yaitu

dengan mengajukan pinjaman modal berupa ayam kepada PT. Indocement. Setelah berhasil mengembalikan pinjaman dan memperoleh keuntungan, maka kami memilih untuk memutarkan keuntungan tersebut sebagai investasi dengan membelikan ayam kembali, sehingga keuntungan yang diperoleh akan semakin besar.”

Dampak program UMKM PT. Indocement terhadap penerima program

(enam orang peternak) adalah bantuan modal awal untuk beternak dan modal

untuk mengembangkan usaha ternaknya. Program ini tidak menimbulkan

ketergantungan masyarakat terhadap perusahaan, karena walaupun perusahaan

memberikan modal untuk berusaha, peternak yang meminjam modal harus

berpikir cara untuk mengembalikannya, yaitu dengan melakukan investasi atau

memutar kembali modal mereka. Tidak pernah terjadinya konflik antara

masyarakat dengan perusahaan, menjadikan masyarakat menilai objektif terhadap

program CSR perusahaan. Dampak dari program ini dapat dirasakan oleh berbagai

level masyarakat, mulai dari masyarakat biasa (di luar pemerintahan desa yang

Page 70: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

53

bekerja sebagai petani dan buruh) hingga pemerintah desa (Pak ROH-Ketua LPM

Desa Nambo). Hal ini terlihat pada peternak ayam petelur yang berasal dari

berbagai kalangan, seperti Pak SAD yang merupakan pengangguran, Pak JAM

yang merupakan karyawan PT. Holcim, dan Pak ROH sebagai Ketua LPM.

6.2. Dampak Program CSR pada Bidang Kesehatan: Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

6.2.1. Latar Belakang Program Salah satu bidang pelaksanaan kegiatan CSR yang menjadi sasaran PT.

Indocement adalah bidang kesehatan. Secara umum, program CSR PT.

Indocement di bidang kesehatan merupakan bentuk partisipasi perusahaan dalam

program pemerintah yakni membangun manusia Indonesia yang sehat, sedangkan

tujuan khusus dari pelaksanaan program CSR di bidang ini adalah untuk

memberikan sarana dan prasarana serta fasilitas kesehatan sebagai usaha

peningkatan kesehatan masyarakat desa binaan. PT. Indocement melihat bahwa

kesehatan masyarakat merupakan salah satu aspek penting yang harus

diperhatikan agar dapat meningkatkan kualitas SDM yang potensial15.

Program kesehatan ini menjadi fokus dari PT. Indocement atas dasar

kebutuhan dari sebagian besar desa binaannya yang berjumlah dua belas desa

akan pelayanan kesehatan. Jarak yang jauh dari desa menuju ke puskesmas

terdekat menjadi faktor pentingnya fasilitas/bantuan kesehatan di desa binaan.

Pelaksanaan program CSR PT. Indocement dalam bidang kesehatan,

diantaranya adalah pembangunan sarana fisik kesehatan seperti posyandu,

pemberian makanan tambahan, dan fasilitas air bersih. Pembangunan posyandu

dilakukan di Desa Gunungputri dan Pasirmukti, sedangkan pembangunan fasilitas

air bersih di Desa Citeureup dan Pasirmukti. Program Pemberian Makanan

Tambahan (PMT) setiap satu bulan sekali yang dilaksanakan PT. Indocement di

dua belas desa binaannya merupakan wujud nyata perusahaan untuk memberantas

gizi buruk yang dialami oleh sebagian besar balita.

15 Op.cit.

Page 71: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

54

6.2.2. Pelaksanaan Program Salah satu program CSR dalam bidang kesehatan yang dilaksanakan di

Desa Nambo adalah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi para

balita yang hidup di desa ini. Program ini dilaksanakan berdasarkan analisis

kebutuhan masyarakat Desa Nambo, khususnya anak-anak yang berusia di bawah

lima tahun yang membutuhkan tambahan makanan bergizi untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi mereka. Seperti halnya program CSR PT. Indocement di bidang

lain, pelaksanaan program PMT ini juga diawali dengan social mapping yakni

kegiatan pemetaan dan survey yang dilakukan oleh staf Departemen CSR

khususnya kondisi para balita yang ada di Desa Nambo. Hasil pemetaan tersebut

akan menunjukkan seberapa banyak balita yang dinilai membutuhkan program

PMT ini. Hasil ini akan disesuaikan dengan permintaan masyarakat desa

mengenai kebutuhan PMT bagi para balita dalam forum BILIKOM.

Pelaksanaan program PMT di Desa Nambo ini dilakukan (mulai tahun

2006) sebanyak satu kali dalam sebulan oleh staf Community Development

Program Section dari Departemen CSR PT. Indocement dan dibantu oleh kader-

kader posyandu Desa Nambo. Para kader posyandu bertugas untuk

mendistribusikan makanan-makanan tambahan dari PT. Indocement kepada para

balita. Jenis makanan tambahan yang biasanya diberikan dalam program ini

adalah susu, biskuit dan bubur untuk bayi. Menurut Ibu ACH (36 tahun) yang

merupakan staf pemerintah Desa Nambo dan juga merupakan salah seorang kader

Posyandu Desa Nambo, program PMT ini sangat berguna untuk meningkatkan

kesehatan dan kecerdasan balita.

“Program PMT ini sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan balita, karena makanan yang diberikan kepada bayi berupa susu dan biskuit.”

Berdasarkan data demografi Desa Nambo Tahun 2009, dapat diketahui bahwa dari

jumlah total balita Desa Nambo, yakni sebanyak 1053 jiwa, tidak ada satu orang

pun yang mengalami gizi buruk. Data ini mendukung pernyataan yang

dikemukakan oleh Ibu ACH diatas bahwa program pemberian makanan tambahan

oleh PT. Indocement ini memang sangat berguna bagi peningkatan kualitas gizi

dan kesehatan balita Desa Nambo.

Page 72: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

55

6.2.3. Dampak Pelaksanaan Program Pelaksanaan program pemberian PMT di Desa Nambo ini memberikan

dampak positif bagi masyarakat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,

dampak positif pelaksanaan program PMT di desa ini adalah peningkatan kualitas

gizi dan kesehatan balita Desa Nambo. Berdasarkan data demografi Desa Nambo

dari akhir tahun 2007 sampai akhir tahun 2009, sejak diadakan program PMT ini

tidak ada satupun balita di Desa Nambo yang mengalami gizi buruk. Hal ini

diasumsikan bahwa program PMT yang bergizi serta pengecekan kondisi para

balita yang dilakukan bersamaan dengan pemberian makanan tambahan tersebut

dapat mencegah terjadinya gizi buruk pada balita. Selain itu, tingginya minat dan

motivasi yang dimiliki oleh kaum ibu Desa Nambo untuk membawa balita ke

posyandu juga mempengaruhi dampak program ini. Seperti yang diutarakan oleh

Ibu EV (34 tahun) yang memiliki balita bernama GNA (berusia 4 tahun) berikut

ini.

“Kemauan ibu-ibu untuk membawa bayinya ke posyandu sangat tinggi. Karena mereka sudah sadar bahwa kesehatan bayi itu sangat penting untuk dijaga. Selain itu, pemberian makanan tambahan secara gratis dari PT. Indocement ini juga mempengaruhi kemauan ibu-ibu untuk membawa bayinya ke posyandu.”

Oleh karena itu, masyarakat Desa Nambo sangat mengharapkan program PMT ini

dapat terus dilakukan agar kesehatan para balita di desa ini dapat terjamin.

Selain memiliki dampak positif, program pemberian makanan tambahan

bagi para balita ini berpeluang menimbulkan dampak negatif, jika pada masa yang

akan datang pelaksanaan program PMT ini tidak dilaksanakan kembali atau tidak

disertai dengan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan gizi balita. Peluang

ketergantungan masyarakat kepada perusahaan terkait pemberian makanan bergizi

secara gratis akan muncul jika perusahaan tidak memikirkan konsep keberlanjutan

dari program ini (hanya dilaksanakan untuk jangka pendek).

6.3. Dampak Program CSR pada Bidang Sosial, Budaya, Agama: Betonisasi Jalan Dusun II

6.3.1. Latar Belakang Program Pada dua sub-bab sebelumnya, penulis telah membahas beberapa program

CSR oleh PT. Indocement yang termasuk dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan

kesehatan. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ketiga bidang ini

Page 73: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

56

termasuk dalam ranah kerja Community Development Program Section

Departemen CSR PT. Indocement. Dalam sub-bab berikut ini, penulis membahas

salah satu program CSR PT. Indocement yang termasuk dalam bidang sosial,

budaya, dan agama (selanjutnya disebut sosbudag), yang juga merupakan salah

satu ranah kerja Community Development Program Section.

Pelaksanaan program CSR di bidang sosial, budaya, dan agama

(sosbudag) oleh PT Indocement memiliki fungsi sebagai wadah bagi perusahaan

untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sosbudag masyarakat desa binaan

perusahaan. Program-program CSR dalam bidang sosbudag antara lain bertujuan

untuk16:

1. Melakukan pembangunan infrastruktur di dua belas desa binaan;

2. Menunjang kesejateraan hidup masyarakat;

3. Menggali potensi sumberdaya manusia dan mengarahkannya kearah yang

positif; dan

4. Berpartisipasi dalam bidang kerohanian masyarakat dua belas desa binaan

untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Realisasi program CSR PT Indoecement di Desa Nambo sebagian besar

merupakan kegiatan pembangunan infrastruktur sarana desa, seperti pengaspalan

dan betonisasi jalan, rehabilitasi musholla, dan pembangunan masjid. Ketua LPM

Desa Nambo, Bapak ROH, mengatakan bahwa program pembangunan

infrastruktur yang paling besar yang dilaksanakan di Desa Nambo adalah

betonisasi jalan Dusun II Desa Nambo yang telah selesai dilaksanakan pada tahun

2006. Menurut beliau, kegiatan betonisasi jalan Dusun II ini dilaksanakan karena

masyarakat merasa bahwa kegiatan ini memang memberikan manfaat dan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, yaitu akses menuju jalan besar keluar desa. Karena

sebelum adanya program ini, akses masyarakat berupa jalan menuju keluar desa

masih tidak layak, berupa jalan yang masih rusak dan tergenang air. Realisasi

program CSR PT. Indocement di Desa Nambo dapat dilihat pada Tabel 8.

16 Loc.cit

Page 74: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

57

Tabel 8. Realisasi program CSR PT. Indocement di Desa Nambo No. Kegiatan Program Tahun

1. Betonisasi Jalan Dusun II & Dusun III Kp Walahir Rt.07/04 dan RT.09/05 (220 X 2 X 0.1 ) Sosbudag 2008

2. Betonisasi Jalan Dusun II & Dusun III Kp Walahir Rt.07/04 dan RT.09/05 (220 X 2 X 0.1 m) Sosbudag 2008

3. Pengaspalan Jalan Dusun II - III Desa Nambo (400 X 2,5 m) Sosbudag 2008 4. Fasilitas MCK Kp Lengkong Desa Nambo Kesehatan 2007

5. Pengkerasan & Pengaspalan Jalan Nambo Induk (RT 17) Desa Nambo Sosbudag 2007

6. Rehab Musholla Nurul Hidayah Kp Walahir Rt.10/05 Desa Nambo Sosbudag 2007

7. Betonisasi jalan Dusun II Sosbudag 2006 8. Rehab Masjid Al-Hikmah Sosbudag 2006 9. Rehab Masjid Al-Istiqomah Sosbudag 2006

10. Turap makam Nambo dusun IV ( longsor ) Sosbudag 2009 11. Masjid H. Sulaiman 10 X 10 m Sosbudag 2009 Sumber : CSR Department File 2009

6.3.2. Pelaksanaan Program Pelaksanaan program betonisasi jalan Dusun II diawali dengan adanya

kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MUSRENBANGDES)

antara pihak pemerintah desa dan pihak PT. Indocement. Seperti halnya yang

diutarakan oleh Pak JAJ (35 tahun) yang merupakan Kepala Urusan Ekonomi dan

Pembangunan Desa Nambo sekaligus pelaksana program.

“Program betonisasi jalan ini, diawali dengan MUSRENBANGDES

antara masyarakat dengan PT. Indocement. Masyarakat mengajukan program berdasarkan hak sosial dan kebutuhan. Perusahaan menganalisa apakah kebutuhan ini pantas dijadikan skala prioritas. Setelah terjadi sinkronisasi program dan perusahaan telah menetapkan skala prioritas untuk program ini, maka program baru dapat dilaksanakan.”

Program ini dilaksanakan sesuai dengan instruksi dan koordinasi antar pemerintah

desa, serta transparan kepada masyarakat, agar ketika terjadi pengaduan dari

masyarakat terdapat bukti. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan

oleh Pak JAJ.

“Setiap program/bantuan dari perusahaan ke desa, pasti melalui kantor

desa. Secara struktural, LPM yang akan mengkordinasikannya dengan saya, BPD, dan tokoh masyarakat, agar terdapat legalitas.”

Page 75: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

58

Pelaksanaan program betonisasi jalan Dusun II ini sepanjang 220 x 2 x 0.1

m). Sikap dari pihak pemerintah desa memperlihatkan dukungan mereka terhadap

pelaksanaan program dari PT Indocement. Menurut Pak JAJ, sikap ini pantas

karena telah didasarkan pada kepentingan bersama masyarakat desa, seperti yang

diungkapkan beliau pada pernyataan berikut ini.

“Pemerintah desa akan mendukung setiap program/bantuan perusahaan

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena memang hal tersebut merupakan hak-hak sosial kami. Berbeda, ketika ada hak pribadi yang harus kami perjuangkan kepada perusahaan, maka kami akan memperjuangkannya. Tapi tidak selamanya kami bergantung pada perusahaan. Jika perusahaan memiliki itikad baik untuk membantu, maka kami terima. Jika tidak, kami tidak akan memaksa. Secara komunikasi memang kami saling bergantung, tetapi secara materi belum tentu kami saling bergantung.”

Keterangan dari Pak JAJ tersebut memperlihatkan ketegasan pemerintah

desa dalam menyikapi berbagai macam pelaksanaan kegiatan CSR oleh

perusahaan. Pemerintah Desa Nambo tidak menginginkan masyarakatnya selalu

bergantung pada bantuan-bantuan dari pihak perusahaan, sehingga bisa

dikendalikan begitu saja oleh perusahaan. Namun pemerintah desa juga tidak akan

menampik pelaksanaan program-program CSR di desa, selama kegiatan tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat desa.

6.3.3. Dampak Pelaksanaan Program Pelaksanaan program betonisasi jalan Dusun II di Desa Nambo ini

memberikan dampak yang positif bagi masyarakat desa. Dampak positif yang

dirasakan masyarakat dengan pelaksanaan program ini adalah masyarakat dapat

memiliki akses menuju jalan umum yang lebih mudah dan cepat, sehingga mudah

untuk melakukan distribusi ekonomi, seperti yang dirasakan oleh peternak ayam

petelur dalam menjual telurnya ke agen jamu di pasar. Dampak positif

pelaksanaan program ini juga terkait dengan persepsi positif warga terhadap

program CSR PT. Indocement. Seperti yang diutarakan oleh Pak Rohim berikut

ini.

“PT. Indocement telah banyak memberikan bantuan kepada Desa Nambo, sehingga ketika ada program seperti pelatihan dari PT. Indocement, tingkat partisipasi warga untuk mengikuti program tinggi. Ketika mereka mempunyai waktu untuk mengikuti program, maka

Page 76: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

59

mereka akan ikut. Saya rasa, ini merupakan timbal balik juga dari masyarakat kepada PT. Indocement. Tidak pernah terjadinya konflik antara masyarakat dengan perusahaan, menjadikan masyarakat menilai objektif terhadap program CSR perusahaan.”

Pelaksanaan program ini selain menimbulkan dampak positif yang

dirasakan oleh masyarakat Desa Nambo, juga menimbulkan dampak negatif.

Dampak negatif ini dirasakan oleh masyarakat desa yang tanahnya digunakan

untuk kepentingan kegiatan betonisasi jalan ini. Pada awalnya, tanah yang

digunakan untuk kegiatan betonisasi jalan ini menembus areal pemakaman milik

warga RT 06 sehingga terdapat beberapa warga yang merasa keberatan jika

tanahnya digunakan untuk umum. Untuk menyelesaikan masalah ini, pihak

pemerintah desa berupaya memberikan pengertian pada masyarakat yang

berkeberatan bahwa apabila mereka mau mengizinkan lahan milik pribadinya

untuk kepentingan umum, maka manfaat sosial yang diperoleh masyarakat Desa

Nambo akan lebih besar. Atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah desa

tersebut, maka warga pemilik tanah pribadi (pemakaman) akhirnya mau

menyepakati pelaksanaan program ini bersama pihak-pihak lainnya yang terkait.

6.4. Dampak Program CSR pada Bidang Keamanan: Pelatihan LINMAS 6.4.1. Latar Belakang Program

Pilar terakhir dari pelaksanaan program CSR oleh Community

Development Program Section adalah pilar keamanan. Pelaksanaan program CSR

di bidang ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan aparat

keamanan di dua belas desa binaan agar tercipta keamanan bagi masyarakat dan

lingkungan sekitar perusahaan. Program CSR yang ternasuk dalam pilar ini adalah

pelatihan LIMNAS (Perlindungan Masyarakat) yang diperuntukkan khusus bagi

para aparat keamanan yang berasal dari dua belas desa binaan PT Indocement.

Program ini didasarkan atas sinkronisasi kebutuhan antara perusahaan dan

Desa Nambo, yaitu dalam hal menjaga keamanan lingkungan masyarakat desa dan

perusahaan. Hal ini dikarenakan Desa Nambo merupakan desa yang termasuk

Quary C (daerah pertambangan PT. Indocement), sehingga menjaga keamanan

secara swadaya juga perlu ditingkatkan terkait dengan timbal balik kepentingan

perusahaan dan desa. Seperti halnya yang disampaikan oleh Bapak YAD bahwa:

Page 77: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

60

“Pelatihan LINMAS bagi para hansip di desa binaan ini dilakukan untuk menjaga keamanan lingkungan kedua belah pihak, baik masyarakat maupun perusahaan. Karena bagaimana pun juga Indocement tetap merupakan bagian dari masyarakat. Apalagi lokasi perusahaan memang berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat. Indocement tidak bisa sepenuhnya menjamin keamanaan perusahaan tanpa adanya bantuan dari pihak masyarakat yang merupakan warga lokal disini. Oleh karena itu, kita berinisiatif untuk melakukan kerjasama dalam hal keamanan bersama warga masyarakat di dua belas desa binaan.”

Pelaksanaan program CSR di bidang keamanan ini diharapkan dapat membangun

rasa saling mempercayai antara perusahaan dengan masyarakat dua belas desa

binaan, sehingga keamanan kegiatan operasional perusahaan dan kelangsungan

hidup masyarakat desa dapat berlangsung dengan tertib dan aman.

6.4.2. Pelaksanaan Program Pelaksanaan program CSR dalam bidang keamanan yang berupa pelatihan

LINMAS ini terdiri dari materi pengenalan dan pencegahan kriminal (pencurian

di areal Indocement) dan latihan fisik (baris-berbaris). LINMAS yang terdiri dari

dua orang setiap RT akan melakukan kordinasi dengan PT. Indocement dan dua

belas desa binaan dalam Rapat Kordinasi Satuan Tugas (SATGAS) setiap tiga

bulan satu kali. Dalam rapat ini, terdiri dari pemaparan laporan catatan kriminal

dan situasi keamanan masing-masing desa. Menurut Ketua SATGAS Desa

Nambo, Bapak NAS (52 tahun), selama ini belum ada catatan kriminal yang

tergolong kasus berat yang dilakukan oleh warga desa Nambo yang berkaitan

dengan hubungan antara warga masyarakat dengan pihak Indocement. Hal ini

diutarakan oleh beliau berikut ini:

“Alhamdulillah, warga desa Nambo mah tidak ada yang macam-macam

ke Indocement. Selama ini, kami bisa hidup berdampingan dengan perusahaan. Setiap rapat LINMAS, saya hampir tidak pernah mencatat adanya tindak kriminal yang dilakukan oleh warga desa. Karena kita juga mengadakan kegiatan hansip keliling desa setiap hari. Paling-paling yang ada mah maling ayam di rumah warga”

Pelaksanaan kegiatan pelatihan LINMAS ini dilakukan dengan kerjasama antara

CSR Department dan Security Division PT. Indocement. Security Divison sebagai

penanggung jawab keamanaan perusahaan mengadakan kegiatan pelatihan

LINMAS ini juga bekerjasama dengan aparat kepolisian wilayah setempat,

Page 78: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

61

sedangkan pihak CSR Department yang mengatur pertemuan antara pihak

perusahaan dan masyarakat untuk melakukan kegiatan pelatihan LINMAS.

6.4.3. Dampak Pelaksanaan Program Dampak yang dirasakan oleh peserta pelatihan LINMAS ini adalah

meningkatnya motivasi aparat keamanan desa dalam melakukan kegiatan

penjagaan dan perlindungan terhadap masyarkat desa. Hal ini didasarkan atas

partisipasi peserta pelatihan LINMAS yang tinggi terhadap program (mengikuti

awal pelatihan hingga rapat triwulan). Ibu EV (34 tahun), salah satu warga Desa

Nambo yang bekerja sebagai ibu rumah tangga berpendapat bahwa setelah adanya

program pelatihan LINMAS bagi aparat kemanan desa, kegiatan ronda yang

dilakukan aparat desa semakin rutin dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan

beliau berikut ini:

“Hansip disini pada semangat setelah ikut program pelatihan LINMAS.

Mereka dikasih baju, sepatu, dan alat-alat keamanan lain. Udah gitu jadwal hansipnya jadi rutin sekali sehari. Maling ayam juga jadi jarang, alhamdulillah, Mas.”

Reaksi positif yang ditunjukkan masyarakat terhadap program pelatihan

LINMAS ini merupakan bentuk penghargaan masyarakat terhadap kontribusi dan

upaya Indocement untuk meningkatkan kesejahteraan masyrakat melalui program-

program CSR-nya. Seperti yang diutarakan oleh Pak NAS (56 tahun) yang

merupakan Ketua SATGAS Desa Nambo.

“Menjaga keamanan desa sekaligus keamanan peralatan Indocement

Kami laksanakan dengan senang hati. Hal ini dikarenakan oleh toleransi yang selama ini ditunjukkan Indocement kepada warga Desa Nambo.”

6.5. Dampak Program Sustainable Develompent Project (SDP): Biogas 6.5.1. Latar Belakang Program

PT. Indocement membagi pelaksanaan program CSR menjadi dua section,

yakni Community Development Section dan Sustainable Development Project

Section. Pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh Community Development

Section terdiri dari lima pilar, dimana masing-masing penjelasan mengenai latar

belakang, pelaksanaan, dan dampaknya di Desa Nambo telah dipaparkan dalam

Page 79: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

62

beberapa sub-bab sebelumnya. Pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh

Sustainable Development Project Section terdiri dari beberapa proyek,

diantaranya proyek pengolahan sampah, tanaman jarak pagar, proyek penelitian

dan produksi kokon ulat sutera, dan lain-lain. Program SDP ini tidak dilaksanakan

secara merata di dua belas desa binaan terkait kebutuhan masyarakat dan potensi

desa tempat pelaksanaan program. Pelaksanaan proyek SDP yang dilakukan di

Desa Nambo adalah proyek biogas.

Proyek biogas merupakan inisiatif perusahaan untuk membantu warga

mengatasi kenaikan harga BBM yang menyebabkan menurunnya daya beli

masyarakat. Proyek ini berupa pemanfaatan energi yang dihasilkan dari kotoran

sapi yang diubah menjadi energi biogas dan digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari. Tujuan pelaksanaan proyek biogas ini antara lain:

1. Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam pola hidup sehat, karena jika

kotoran sapi tidak dikumpulkan, maka berpotensi menyebabkan penyakit;

2. Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam isu pemanasan global, karena

kotoran sapi juga menyebarkan gas CH4, yang merupakan salah satu gas

rumah kaca dan mempunyai GWP (Global Warming Potential) 21 kali gas

CO2. Dengan demikian memberikan kontribusi positif terhadap

lingkungan;

3. Menghemat pemakaian bahan bakar minyak tanah; dan

4. Memberikan keuntungan ekonomis kepada masyarakat.

Bapak YAD, Koordinator Desa Nambo, menegaskan bahwa pelaksanaan program

ini didasarkan pada kepedulian perusahaan terhadap krisis energi yang dihadapi

masyarakat.

“Biogas ini diusulkan perusahaan untuk mengurangi ketergantungan

warga terhadap penggunaan minyak tanah untuk menyalakan kompor, padahal kita tahu sendiri bahwa harga minyak tanah semakin lama semakin mahal. Oleh karena itu, pelaksanaan proyek biogas ini diharapkan dapat menjadi alternatif masyarakat untuk mengurangi anggaran belanja rumah tangga, khususnya dalam penggunaan minyak tanah.”

6.5.2. Pelaksanaan Program Program ini merupakan percontohan kompor biogas dengan pemanfaatan

kotoran sapi (minimal mempunyai tiga ekor sapi), sehingga program ini diberikan

Page 80: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

63

hanya kepada Ibu NAM (33 tahun) di RT 07 RW 04 pada tahun 2007 karena

beliau mempunyai lima ekor sapi, yang dipilih secara sengaja karena saat itu

pihak Indocement sedang melakukan betonisasi jalan lingkungan yang melalui

rumahnya. Setelah melihat adanya peluang dan terjadinya sinkronisasi kebutuhan

Ibu NAM dan PT. Indocement, maka akhirnya dilaksanakan program biogas ini.

Ibu NAM mempunyai tiga orang anak, yang pertama sudah lulus SMA,

yang kedua masih sekolah di SD dan yang paling kecil masih balita. Ibu NAM

merupakan seorang ibu rumah tangga, sedangkan suaminya adalah seorang buruh

tani. Penerima kompor biogas ini dalam pelaksanaannya harus mau berpartisipasi

pada awal program, seperti mengeluarkan biaya untuk menggali tanah di bawah

kandang sapi, yang digunakan untuk menampung kotoran sapi dalam tabung yang

akan disalurkan melalui selang ke kompor biogas. Biaya yang dikeluarkan

menurut Ibu NAM sebesar Rp500.000,00.Menurut informasi yang didapatkan dari

Ibu NAM, kompor biogas ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu

“Sejak memakai kompor gas ini, yah kelebihannya tidak usah memakai

kayu bakar lagi yang harus Saya cari jauh-jauh ke gunung dan tidak usah mengeluarkan biaya untuk membeli minyak tanah lagi. Selain itu juga untuk memasak cepat sekali, api tidak berbau, dan berwarna biru. Kelemahannya yaitu ketika mengurus kotoran sapi untuk dapat masuk ke tabung selang biogas ini. Karena dalam satu hari dibutuhkan kotoran sapi sebanyak lima Kilogram dan hanya menghasilkan nyala api selama empat jam. ”

Gambaran mengenai mekanisme kerja dari biogas dijelaskan oleh Ibu NAM

sebagai berikut:

“Kotoran sapi yang dimasukkan ke dalam tabung, yang telah tersedia dibawah kandang sapi. Pengisian tabung dilakukan setiap hari yaitu sebanyak lima Kilogram kotoran sapi. Karena kurang dari jumlah itu tidak bisa menghasilkan api. Kotoran lima Kilogram tersebut akan diolah melaui tabung tersebut secara otomatis, tugas Saya mah hanya memastikan tabung penuh lima Kilogram kotoran sapi. Setelah itu gas mengalir melalui selang yang disalurkan menuju kompor di dalam rumah saya. Kotoran sapi sebanyak lima Kilogram itu hanya menghasilkan api selama empat jam saja.”

Page 81: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

64

Gambar 4. Instalasi Biogas Feses Sapi

6.5.3. Dampak Pelaksanaan Program

Dampak yang dirasakan oleh Ibu Namih dan keluarga dari program ini

adalah berkurangnya pengeluaran Ibu NAM, seperti untuk membeli minyak tanah

maupun kayu bakar untuk memasak. Selain itu, Ibu NAM juga memperoleh

pengetahuan tentang pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dengan kualitas api

yang bagus. Namun, kompor biogas ini memiliki harga yang mahal, yaitu sekitar

lima juta rupiah17, sehingga hanya dapat dirasakan oleh level masyarakat tertentu.

Selain itu, masyarakat yang ingin menggunakan kompor biogas ini juga harus

mempunyai minimal tiga ekor sapi.

6.6. Analisis Dampak Pelaksanaan Program CSR PT. Indocement Terhadap Masyarakat Desa Nambo Perubahan sosial yang terjadi di Desa Nambo sebagai dampak program

CSR PT. Indocement adalah bertambahnya ilmu pengetahuan dan pola

pikir/kemauan untuk berusaha masyarakat penerima program (11 orang). Hal ini

dikarenakan program CSR tersebut telah “memancing” pemikiran dan keinginan

masyarakat untuk dapat berusaha dan menghasilkan pendapatan, seperti program

peternak ayam petelur yang telah mengurangi pengangguran sebanyak lima belas

orang. Selain itu, perubahan sosial yang terjadi adalah adanya peningkatan

pengetahuan dan gizi balita, motivasi LINMAS yang meningkat untuk menjaga

keamanan desa, dan aktivitas ekonomi masyarakat ke luar desa yang meningkat,

17 Hasil wawancara dengan Pak ROH, tanggal 10 Desember 2009 pukul 10.00-11.00

WIB .

Page 82: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

65

seperti distribusi hasil ternak ke pasar yang lebih mudah karena adanya betonisasi

jalan.

Perubahan sosial yang terjadi di Desa Nambo jika dilihat dari teori

perubahan sosial menurut Soekanto (1990), maka perubahan sosial yang terjadi di

Desa Nambo sebagai dampak program CSR PT. Indocement adalah perubahan

yang direncanakan (intended change). Hal ini terlihat dalam proses perencanaan

program CSR yang direncanakan oleh PT. Indocement dan masyarakat dalam

forum BILIKOM atau MUSRENBANGDES. Selanjutnya, jika dilihat dari

sumber penyebabnya, perubahan sosial di Desa Nambo ini disebabkan oleh faktor

eksternal, yaitu hadirnya PT. Indocement yang melaksanakan program CSR di

Desa Nambo. Program CSR dilaksanakan PT. Indocement karena perusahaan

memanfaatkan potensi Desa Nambo sebagai sumber tambang. Salah satu program

CSR yang menyebabkan perubahan sosial adalah program peternak ayam petelur

yang menjadikan para peternak mempunyai pola pikir untuk berusaha dengan

memanfaatkan modal bergulir. Perusahaan juga membangun jalan sebagai akses

mengambil bahan tambang sekaligus juga membuka akses ekonomi bagi

masyarakat.

Perubahan sosial di Desa Nambo ini disebabkan oleh program CSR PT.

Indocement, baik program CSR yang bersifat charity, philantropy, maupun

program CSR yang bersifat GCC. Menurut teori Zaim Saidi (2003) dalam

Ambadar (2008), program CSR perusahaan dapat dikatakan bersifat:

a. Good Corporate Citizenship (GCC), jika program tersebut tidak hanya

berupa kegiatan hibah pembangunan perusahaan (bantuan sosial), tetapi

juga pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat;

b. Philantropy, jika program tersebut hanya berupa peningkatan partisipasi

masyarakat tanpa menciptakan pemberdayaan bagi masyarakat, seperti

kegiatan swadaya masyarakat dalam pembangunan jalan; dan

c. Charity, jika program tersebut hanya memberikan sumbangan sosial.

Dilihat dari bentuk pelaksanaannya, program ternak ayam petelur dapat

dikatakan bersifat GCC karena bentuk kegiatannya yang menciptakan

pemberdayaan (berupa pelatihan ternak) dan partisipasi aktif (masyarakat yang

mengikuti pelatihan sebanyak 20 orang). Hal ini sejalan dengan Ibu LID, bahwa:

Page 83: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

66

“Program ternak ayam petelur ini memang dilaksanakan untuk dapat meningkatkan pengetahuan warga sekaligus menanamkan sikap untuk berusaha ternak sebagai salah satu alternatif pekerjaan.”

Pendapat yang sama diutarakan oleh Pak ROH sebagai salah satu tokoh desa, bahwa:

“ program ternak ayam petelur ini selain menambah pengetahuan juga

menjadi alternatif pekerjaan bagi warga yang menganggur.” Program UMKM juga dapat dikatakan bersifat GCC karena bentuk

kegiatannya yang menciptakan pemberdayaan (berupa bantuan modal bergulir)

dan partisipasi aktif (masyarakat meminjam modal). Hal ini sejalan dengan Ibu

LID, bahwa:

“program UMKM ini memang dilaksanakan untuk dapat membantu

warga dalam memulai atau mengembangkan usahanya.”

Pendapat yang sama diutarakan oleh Pak ROH sebagai salah satu tokoh desa,

bahwa:

“program UMKM ini sangat membantu bagi warga yang mempunyai kemauan berusaha tinggi tetapi tidak memiliki modal.”

Program LINMAS juga dapat dikatakan bersifat GCC karena bentuk

kegiatannya yang menciptakan pemberdayaan (berupa pelatihan LINMAS) dan

partisipasi aktif (masyarakat yang mengikuti pelatihan sebanyak dua orang setiap

RT). Hal ini sejalan dengan Ibu LID, bahwa:

“program LINMAS ini memang dilaksanakan untuk dapat

meningkatkan motivasi LINMAS dan menciptakan keamanan desa, termasuk infrastruktur perusahaan di desa.”

Pendapat yang sama diutarakan oleh Pak NAS sebagai Ketua SATGAS Desa

Nambo, bahwa:

“Menjaga keamanan desa sekaligus keamanan peralatan Indocement

Kami laksanakan dengan senang hati. Hal ini dikarenakan oleh toleransi yang selama ini ditunjukkan Indocement kepada warga Desa Nambo.”

Program betonisasi jalan Dusun II dapat dikatakan bersifat philantropy

karena perusahaan hanya meningkatkan swadaya masyarakat tanpa adanya

Page 84: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

67

pemberdayaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Pak JAJ bahwa:

“PT. Indocement hanya memberikan bantuan bahan baku, bukan berupa

dana. Sedangkan tenaga kerjanya berasal dari swadaya masyarakat.”

Ibu LID selaku CD Section Head berpendapat bahwa:

“Program betonisasi jalan ini memang program untuk meningkatkan

swadaya masyarakat, sedangkan Indocement hanya memberikan bantuan bahan baku saja, seperi semen, pasir, dan kami tidak memberi bantuan dalam bentuk uang.”

Program biogas dapat dikatakan bersifat charity karena program ini hanya

berupa sumbangan sosial (perlengkapan biogas) dan hanya dapat diterima oleh

warga yang memiliki minimal tiga ekor sapi, sehingga tidak dapat menciptakan

pemberdayaan masyarakat dan tidak meningkatkan partisipasi masyarakat. Hal ini

sesuai dengan yang diutarakan oleh Pak YAD bahwa:

“Biogas ini memang dibagikan secara gratis, tetapi tidak kepada semua

warga, melainkan hanya kepada warga yang mempunyai minimal tiga ekor sapi. Karena biogas ini merupakan percontohan, maka warga lain yang ingin memiliki kompor biogas harus dapat membeli sendiri. Harganya sekitar lima juta rupiah.”

Pendapat yang sama diutarakan oleh Ibu NAM sebagai penerima program, bahwa:

“Biogas ini memang saya dapatkan secara gratis, tetapi untuk

pelaksanaannya saya harus mengeluarkan biaya sendiri sebesar Rp500.000,00. Padahal tetangga saya juga mau menggunakan biogas ini, tetapi karena harga yang mahal, mereka tidak sanggup menggunakannya.”

Program PMT ini dapat digolongkan sebagai program CSR yang bersifat

charity karena hanya berupa pemberian bantuan dana perusahaan sebagai hibah

sosial kepada masyarakat. Pelaksanaan program CSR yang bersifat charity ini

merupakan suatu bentuk pelaksanaan kewajiban perusahaan kepada masyarakat

desa binaan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan di daerah setempat.

Hal ini diutarakan oleh Ibu ACH bahwa:

Page 85: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

68

“Program PMT ini diberikan secara gratis kepada balita di Desa Nambo setiap satu bulan sekali. Harapan saya program ini dapat terus berjalan, karena banyak ibu-ibu yang selalu berharap kepada PMT gratis ini untuk gizi balitanya.”

Pendapat yang sama diutarakan oleh Ibu LID bahwa:

“Program PMT ini merupakan komitmen perusahaan untuk

meningkatkan kesehatan balita di Desa Nambo. Pada pelaksanaannya perusahaan memberikan hanya bantuan makanan bergizi setiap satu bulan sekali.”

Secara umum, pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan oleh PT.

Indocement di Desa Nambo tergolong pada isu lingkungan dan isu pengembangan

masyarakat. Isu lingkungan terlihat dari upaya PT. Indocement memberikan

“kompensasi” kepada masyarakat, karena perusahaan melakukan pemanfaatan

terhadap sumber daya alam di Desa Nambo, yaitu pendirian infrastruktur dan

Quary C (areal tambang). Pelaksanaan CSR di Desa Nambo ini diharapkan oleh

perusahaan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan timbal balik antara

perusahaan dan masyarakat.

Isu pengembangan masyarakat terlihat dari upaya PT. Indocement dalam

pelaksanaan CSR-nya tidak hanya sekedar berupa bantuan sosial saja (program

PMT), melainkan juga merancang suatu program pemberdayaan dan peningkatan

partisipasi aktif masyarakat Desa Nambo melalui program ternak ayam petelur.

Hasil dari program ini, masyarakat menerima pengetahuan tentang usaha ternak

ayam dan diberikan pinjaman modal serta dihubungkan dengan Bank Mandiri

untuk mengembangkan usaha ternaknya, sehingga masyarakat menjadi mandiri.

Hasil analisis peneliti berdasarkan pendapat pihak masyarakat dan pihak

perusahaan terkait dampak program CSR dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 86: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

69

Tabel 9. Analisis Dampak Pelaksanaan Program CSR PT. Indocement Terhadap Masyarakat Desa Nambo

No Nama Program CSR PT. Indocement

Kegiatan Motif CSR Dampak Pelaksanaan Program CSR terhadap Desa Nambo

1. Pelatihan Peternak Ayam Petelur

Pelatihan yang diikuti partisipasi masyarakat (20 orang)

GCC Peningkatan pengetahuan warga peserta pelatihan (25 orang) tentang ayam petelur meningkat dan munculnya keinginan warga untuk beternak ayam

2. UMKM Pemberian modal bergulir yang diikuti partisipasi para peternak (6 orang)

GCC Masyarakat mulai beternak dengan bantuan modal awal dan dapat mengembangkan usaha ternaknya

3. PMT Pemberian makanan tambahan bergizi secara gratis

Charity Pendidikan gizi dan kesehatan balita meningkat

4. Betonisasi Jalan Dusun II

Pembangunan jalan Philantropy Akses ekonomi masyarakat meningkat, seperti lancarnya distribusi produk telur ayam

5. Pelatihan LINMAS

Pemberian perlengkapan LINMAS dan pelatihan yang diikuti partisipasi masyarakat (2 orang/RT)

GCC Motivasi LINMAS meningkat, sehingga keamanan desa terjamin

6. Biogas Pemberian peralatan biogas (kompor dan instalasinya)

Charity Penerima program dapat mengurangi pengeluaran akibat pembelian minyak tanah atau kayu bakar untuk memasak

Sumber: Hasil Analisis Peneliti di Lokasi Penelitian

6.7. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community Development (CD): Diskusi Teoritis Cara pandang CSR dan CD sebagai suatu diskusi teoritis dapat dilihat dari

dua aspek, yaitu:

1. CSR dan CD sebagai suatu program; dan

2. CSR dan CD sebagai suatu konsep sains dan ilmu pengetahuan.

Sebagai suatu program, CSR dan CD hanya mempunyai fokus bagaimana

tujuan dari program tersebut terealisasi, tanpa mengaitkan dengan masalah

pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Sementara itu, CSR dan CD sebagai

suatu konsep sains tidak hanya menyangkut masalah program saja, tetapi juga

menyangkut masalah pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Sebagai contoh,

Page 87: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

70

penerapan program CSR oleh perusahaan mungkin tidak menjadikan masyarakat

sebagai faktor utama yang menentukan keberhasilan program. Peran serta

masyarakat pun dibatasi hanya pada tahap pelaksanaan saja, sehingga masyarakat

tidak dapat berdaya dan tidak berkembang daya kreatifnya. Akhirnya, partisipasi

menjadi bentuk yang pasif dan tidak memiliki “kesadaran kritis” (Nasdian, 2006).

Padahal, seharusnya program CSR yang dilaksanakan harus menciptakan

pemberdayaan masyarakat, yaitu membantu masyarakat memperoleh daya (kuasa)

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan, sehingga masyarakat dapat mandiri.

Partisipasi aktif dari masyarakat juga merupakan fokus kajian CSR dan

CD sebagai konsep sains. Partisipasi aktif sebagai dampak program CSR yang

dimaksud adalah menciptakan suatu proses aktif dan inisiatif yang diambil oleh

warga komunitas sendiri, serta keterlibatan masyarakat mulai dari tahap

pembuatan keputusan, penerapan keputusan, penikmatan hasil, dan evaluasi.

Partisipasi aktif yang dimaksud menurut tipologi Arnstein bukan hanya sekedar

placation yaitu pendapat masyarakat hanya didengar, tetapi keputusan akhir tetap

pada perusahaan, melainkan lebih kepada partnership atau bahkan citizen power

dimana masyarakat mempunyai peranan penting dalam program, baik sebagai

penerima program maupun sebagai pelaksana dan faktor utama penentu

keberhasilan program CSR perusahaan. Partisipasi aktif masyarakat dan

pemberdayaan ini erat kaitannya dengan CSR dan CD sebagai suatu konsep sains.

Pendapat ini sejalan dengan Craig dan Mayo (1995) dalam Nasdian (2006), yaitu

“empowerment is road to participation”.

Perusahaan yang dalam pelaksanaan CSR-nya berlandaskan pada prinsip

CSR dan CD sebagai suatu konsep sains akan memiliki dampak yang

berkelanjutan terhadap masyarakat lokal. Sebagai contoh, hal ini terlihat pada

perusahaan Riaupulp dan KPC. Dalam pelaksanaan CSR-nya Riaupulp

memperhatikan dua aspek utama yaitu pemberdayaan dan partisipasi aktif

masyarakat, yaitu pada program pertanian terpadu yang telah membina 3.700

petani. Hasil dari pembinaan ini kemudian dihubungkan oleh perusahaan dengan

perbankan sehingga mendapatkan bantuan kredit sebesar Rp1.1 miliar. Selain itu,

Page 88: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

71

program UMKM yang telah dilaksanakan oleh Riaupulp telah berhasil melahirkan

85 wirausahawan lokal yang telah menyerap 1.303 tenaga kerja. Hal yang sama

juga dilakukan oleh KPC dalam program CSR-nya. KPC melakukan program

agribisnis dengan membangun 300 hektar untuk penanaman kakao. Masyarakat

setempat diberikan bibit, pupuk sampai kepada pelatihan mengenai penanaman,

sehingga masyarakat mampu melanjutkan kegiatan ini secara mandiri.

Cara pandang CSR dan CD PT. Indocement dalam pelaksanaan CSR-nya

di Desa Nambo dapat dianalisis dari dua aspek, yaitu:

1. Proses penyusunan program CSR; dan

2. Keberlanjutan program.

Hasil penelitian terhadap program CSR PT. Indocement di Desa Nambo

menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan program CSR-nya, PT. Indocement

melakukan social mapping terlebih dahulu, yaitu melakukan pemetaan sosial

terkait kependudukan dan kebutuhan masyarakat penerima program CSR. Hal ini

dilakukan oleh PT. Indocement agar program yang dilaksanakan dapat tepat guna,

tepat sasaran, dan efektif. Setelah itu, perusahaan juga melaksanakan kegiatan

Bina Lingkungan Komunikasi (BILIKOM) yang merupakan sebuah forum

pertemuan antara pihak perusahaan dengan tokoh dan pemerintah desa untuk

membahas kebutuhan utama warga sekaligus perencanaan program atau

Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MUSRENBANGDES). Salah satu

hasil dari BILIKOM ini adalah lahirnya program ternak ayam petelur. Hal ini

sejalan dengan pendapat dari Pak ROH sebagai Ketua LPM Desa Nambo yaitu:

“Program ternak ayam petelur ini tidak dilaksanakan secara tiba-tiba oleh

Indocement. Perusahaan melakukan semacam survey kebutuhan kepada masyarakat Desa Nambo dan mencari informasi tentang data kependudukan serta potensi SDM dan SDA-nya. Setelah itu, tahun 2004 semua data yang mereka dapatkan didiskusikan kembali bersama pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam BILIKOM. Pada waktu itu, temuan yang perusahaan dapatkan adalah adanya lahan, pengetahuan warga tentang ternak ayam, dan jumlah pengangguran yang banyak, sehingga kami sepakat untuk melahirkan program ternak ayam petelur ini, dengan harapan dapat mengurangi pengangguran.”

Pendapat yang sama diutarakan oleh Pak Yad sebagai Koordinator CSR Desa

Nambo yaitu:

Page 89: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

72

“PT. Indocement dalam pelaksanaan CSR-nya mempunyai beberapa tahapan, yaitu social mapping, BILIKOM, pengawasan, dan evaluasi program. Pelaksanaan CSR di Desa Nambo juga berdasarkan atas tahapan-tahapan tersebut. Kebutuhan masyarakat didiskusikan oleh perusahaan dan masyarakat dalam BILIKOM, setelah itu perusahaan akan menganalisis kebutuhan warga berdasarkan hasil social mapping. Setelah itu, kebutuhan yang dirasakan penting bagi masyarakat dan realistis untuk dilaksanakan, maka program itu akan dilaksanakan perusahaan. Sedangkan program yang menurut perusahaan tidak terlalu mendesak bagi pemenuhan kebutuhan warga, akan didiskusikan dan diambil keputusannya oleh pihak direksi perusahaan. Ya karena ini kembali lagi pada masalah pendanaan. ”

Menurut hasil analisis peneliti di lapangan dan menurut pendapat dari Pak YAD

diatas, tingkat partisipasi menurut tipologi Arnstein yang terjadi adalah placation,

yaitu masyarakat mempunyai kebebasan untuk berpendapat dan perusahaan juga

menampung aspirasi mereka, namun masyarakat tidak mempunyai kewenangan

untuk memutuskan program yang akan dilaksanakan. Kewenangan dalam

pengambilan keputusan pelaksanaan program tetap berada pada direksi, karena

terkait dengan pendanaan program. Cara pandang CSR dan CD PT. Indocement juga dapat dilihat dari aspek

keberlanjutan program. Menurut hasil analisis peneliti dan pendapat warga Desa

Nambo pada sub-bab dampak pelaksanaan pada tiap-tiap program, pelaksanaan

program CSR PT. Indocement jika dikaitkan dengan konsep keberlanjutan

program adalah sebagai berikut:

1. Program ternak ayam petelur

Konsep yang diterapkan dalam pelaksanaan program ini dapat dikatakan

berprinsip keberlanjutan, karena masyarakat penerima program

mendapatkan tambahan pengetahuan tentang cara beternak ayam petelur.

2. Program UMKM

Konsep program ini dapat dikatakan sustainable karena program ini

memberikan bantuan pinjaman modal untuk memulai maupun

mengembangkan usaha warga.

3. Program betonisasi jalan Dusun II

Program ini juga dapat dikatakan sustainable karena telah mendukung

aktivitas ekonomi masyarakat, seperti contoh para peternak yang dapat

memasarkan telurnya ke luar desa.

Page 90: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

73

4. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Program ini dapat dikatakan sustainable jika direncanakan dalam jangka

waktu yang panjang. PT. Indocement telah merencanakan program ini

selama lima tahun. Dampak dari program ini sudah pasti sustainable

karena dapat meningkatkan gizi dan kesehatan anak.

5. Program pelatihan LINMAS

Konsep program ini yang berupa pelatihan dan koordinasi setiap tiga bulan

sekali juga dapat dikatakan sustainable, karena dapat meningkatkan

motivasi LINMAS sehingga keamanan desa dan aset perusahaan di desa

terjamin.

6. Program Biogas

Program ini dapat dikatakan tidak sustainable, karena mensyaratkan

kepada penerima program untuk memiliki minimal tiga ekor sapi.

Hasil analisis peneliti dari proses penyusunan program CSR dan konsep

keberlanjutan program, maka cara pandang CSR dan CD PT. Indocement dapat

dikatakan sebagai suatu konsep sains. Hal ini dikarenakan program-program CSR

di Desa Nambo mayoritas mengutamakan pemberdayaan, partisipasi aktif

masyarakat, dan juga memperhatikan keberlanjutan program. Hal ini dibuktikan

dengan adanya social mapping dan diskusi dalam BILIKOM atau

MUSRENBANGDES dalam perencanaan program CSR.

6.8. Ikhtisar Program CSR PT. Indocement mempunyai dampak terhadap masyarakat

Desa Nambo, seperti program pemberian makanan tambahan yang telah

meningkatkan gizi balita, program betonisasi jalan yang berdampak pada

kemudahan aktivitas ekonomi masyarakat ke luar desa, seperti distribusi hasil

ternak, dan program pelatihan LINMAS yang berdampak pada meningkatnya

motivasi LINMAS dalam menjaga keamanan desa. Selain itu, program UMKM

juga mempermudah masyarakat untuk melakukan pinjaman modal memulai usaha

atau mengembangkan usaha dan program biogas juga yang dapat mengurangi

beban masyarakat akibat meningkatnya harga BBM. Sementara itu, program

ternak ayam petelur juga dapat mengurangi pengangguran, namun relatif kecil

Page 91: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

74

yaitu sebanyak lima belas orang dari total 3657 orang. Perubahan sosial yang

terjadi di Desa Nambo akibat program CSR PT. Indocement termasuk program

yang dikehendaki (intended change). Hal ini didasarkan atas proses perencanaan

program CSR yang direncanakan oleh PT. Indocement bersama warga dalam

BILIKOM. Sementara itu, faktor penyebab perubahan sosial di Desa Nambo

adalah faktor eksternal, yaitu hadirnya perusahaan di desa dengan program CSR-

nya.

Pelaksanaan program CSR PT. Indocement terbagi menjadi tiga motif,

yaitu GCC, philantropy, dan charity. Program CSR PT. Indocement yang dapat

digolongkan sebagai motif GCC adalah program CSR yang telah memperhatikan

aspek pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Program CSR di Desa Nambo

yang termasuk motif GCC adalah program ternak ayam petelur, pelatihan

LINMAS, dan program UMKM.

Program CSR dapat dikatakan philantropy jika hanya dapat meningkatkan

partisipasi masyarakat tanpa mampu memberdayakan masyarakat. Program yang

termasuk motif ini adalah program betonisasi jalan Dusun II dan program biogas.

Program CSR dapat dikatakan bermotif charity jika hanya memberikan bantuan

sosial kepada masyarakat (PMT). Berdasarkan program-program CSR tersebut,

pelaksanaan program CSR PT. Indocement tergolong dalam isu lingkungan dan

isu pengembangan masyarakat.

Page 92: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

BAB VII FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES

PELAKSANAAN PROGRAM CSR PT. INDOCEMENT

7.1. Faktor Internal (Perusahaan) 7.1.1. Pandangan PT. Indocement dalam Pelaksanaan CSR18

Filosofi CSR PT. Indocement adalah “sebagai badan usaha yang

berwawasan lingkungan, PT. Indocement memiliki tanggung-jawab sosial dalam

membantu meningkatkan kualitas kesejahteraan komunitas sehingga komunitas

dapat turut merasakan manfaat kehadiran perusahaan.” Berdasarkan filosofi

tersebut, menurut Ibu DNV selaku CSR Department Head :

“PT. Indocement memandang CSR “as a commitment”. Pernyataan ini

didasarkan atas konsep yang dijadikan prinsip pelaksanaan CSR PT. Indocement ini, yaitu konsep sustain yakni menciptakan mutual understanding antara masyarakat dan PT. Indocement, living harmony antara masyarakat dan PT. Indocement, dan sense of belonging terhadap perusahaan PT. Indocement, serta tentunya menciptakan benefit bagi PT. Indocement dan masyarakat. Selain itu, PT. Indocement juga telah menganggarkan dana khusus setiap tahunnya dan melakukan socio demography mapping analize and review untuk melaksanakan program CSR.”

Selain memandang CSR sebagai sebuah komitmen, PT. Indocement juga

memandang CSR sebagai sebuah strategi (untuk mencapai tujuan dalam visi dan

misi), sebuah program, dan sebuah komunikasi dengan masyarakat maupun

stakeholders lainnya.

Misi CSR PT. Indocement adalah menjalankan seluruh kegiatan usaha

dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas (wholesome community)

dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (environment friendly) dengan

tetap memperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan (sustainable

development). Visi CSR PT. Indocement adalah membangun kepentingan

perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas, khususnya

komunitas lokal di mana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang

harmonis. Selain visi dan misi CSR yang memperhatikan konsep berkelanjutan,

PT. Indocement juga memiliki perencanaan CSR dari manajemen yang baik

18 Disampaikan oleh CSR Department Head, Ibu DNV, dalam pembekalan kuliah kerja

profesi, tanggal 5 Mei 2009 dan terdapat juga dalam CSR Department File 2009.

Page 93: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

76

(melakukan social mapping), divisi CSR yang terkoordinasi dengan baik (divisi

CD lima aspek dan divisi SDP), dan alokasi dana CSR yang tersedia setiap

tahunnya.

Visi dan misi CSR ini kemudian akan menghasilkan five years strategic

planning yang terdiri dari community development (CD) lima aspek (aspek

pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, dan keamanan) dan

sustainable development project (SDP). Lima aspek program CD ini merupakan

corporate objective yang dalam pelaksanaannya bersifat bottom up yakni dengan

metode social mapping. Pelaksanaan program SDP didukung dengan socio

demography mapping, yakni untuk proyek pembangunan berkelanjutan (Gambar

5).

Gambar 5 . Pandangan PT. Indocement tentang CSR

Sumber: CSR Department File 2009

CSR as a commitment

Mission Statement

5 years strategic planning

Sustainable Development Project (SDP):

1. Jatropha 2. Waste Energy 3. Peternakan 4. Local Purchase 5. Local Amployee 6. UMKM

CD 5 aspek: 1. Pendidikan 2. Ekonomi 3. Kesehatan 4. Sosial, budaya, dan agama 5. Keamanan

Visi dan Misi CSR

Page 94: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

77

Penentuan program CSR untuk dua belas desa binaan (Desa Gunung Putri,

Citeureup, Puspanegara, Lulut, Leuwi Karet, Nambo, Bantarjati, Tarikolot,

Gunung Sari, Pasir Mukti, Tajur, dan Hambalang) terlebih dahulu dilakukan

pemetaan sosial untuk mendapatkan data yang akurat tentang gambaran

masyarakat desa binaan, sehingga kemudian bisa ditentukan prioritas program

yang akan dilaksanakan agar program lebih tepat sasaran dan tepat guna sesuai

dengan kebutuhan masyarakat binaan. Pemetaan sosial ini dilakukan oleh pihak

ketiga (independen) yaitu IPB yang menghasilkan data mengenai: 1) basis data

sosio demografi terkait kependudukan, pendidikan, dan kesehatan, 2) kebutuhan

bantuan pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, agama, dan lain-lain, 3) potensi

desa bidang usaha mikro dan menengah, 4) perilaku masyarakat binaan yang lebih

memilih bekerja di perusahaan daripada berusaha mandiri, 5) tingkat persepsi

komunitas atas kegiatan CSR perusahaan.

PT. Indocement juga meyakini CSR yang benar adalah yang sesuai

dengan konsep triple bottom lines dan bukan lagi filantropis. Memang terkadang

filantropis diperlukan karena ada aspek-aspek tertentu yang perlu diberikan, tetapi

hal ini tidak membenarkan dilakukannya filantropi secara terus menerus. Dengan

alasan ini, PT. Indocement dalam melaksanakan CSR dapat dikategorikan

kedalam beyond compliance, karena CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement

tidak hanya berdasarkan kewajiban atas dampak operasional perusahaan yang

ditimbulkan serta hukum yang mendasarinya, melainkan juga didasarkan atas

komitmen yang tulus untuk memberikan atau memaksimalkan manfaat positif

kepada stakeholders diluar dampak operasional perusahaan.

Konsep triple bottom lines dapat terwujud berdasarkan pandangan

perusahaan diatas, yakni terciptanya masyarakat yang mandiri dan tidak

tergantung pada perusahaan, perusahaan memberikan kontribusi dalam menjaga

kelestarian dan mencegah kerusakan lingkungan, serta perusahaan juga

mendapatkan keuntungan dan manfaat dalam usahanya. Konsep inilah yang

terlihat dari program CSR pelatihan ternak ayam petelur di Desa Nambo, yaitu

terciptanya kemandirian masyarakat dalam berusaha, menjaga kelestarian

lingkungan (kotoran yang dijadikan pupuk yang lebih ramah lingkungan),

sehingga pada akhirnya berdampak pada image perusahaan yang baik.

Page 95: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

78

7.1.2. Motivasi PT. Indocement dalam Pelaksanaan CSR Motivasi perusahaan terkait CSR adalah sejumlah alasan dari pelaksanaan

kegiatan CSR, diantaranya yaitu feedback yang baik dari para stakeholder demi

keberlanjutan kegiatan perusahaan. Keuntungan yang dicapai oleh perusahaan

seharusnya tidak lagi hanya keuntungan finansial tetapi juga hal-hal yang bersifat

non finansial. Menurut teori Susanta (2007), motivasi PT. Indocement dalam

pelaksanaan CSR tergolong dalam menciptakan inovasi. Perusahaan tidak dapat

bertahan tanpa adanya inovasi. Seringkali inovasi didapatkan dari hubungan yang

dibangun oleh perusahaan dengan masyarakat sekitar melalui aktivitas CSR.

Pendayagunaan masyarakat juga merupakan inovasi yang dapat diciptakan untuk

memperoleh sumber daya yang lebih murah dan efisien. Hal ini yang telah

dilakukan oleh PT. Indocement, seperti jatropha, biogas, dan program-program

SDP PT. Indocement lainnya.

Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement juga sudah fokus

pada bagaimana mewariskan program-program kepada generasi mendatang untuk

menjamin keberlanjutan hidup generasi mendatang. Seperti yang diinformasikan

oleh Ibu Via berikut ini:

“Motivasi PT. Indocement dalam pelaksanaan program CSR bertujuan

untuk melakukan pembangunan hardware (pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan) dan pembangunan software (pengetahuan dan keterampilan masyarakat). Sehingga menciptakan kemandirian masyarakat (community self-wellbeing) dalam upaya peningkatan ekonomi lokal dan mewariskannya kepada generasi mendatang demi keberlanjutan hidup.”

7.1.3. Strategi Pelaksanaan CSR PT. Indocement19 Pelaksanaan CSR PT. Indocement memiliki berbagai tahapan yang telah

dirumuskan sebelumnya dalam flow CSR program (Gambar 7), seperti yang

diinformasikan oleh Ibu Via berikut ini:

“Hal pertama yang menjadi prioritas pelaksanaan CSR ini adalah melakukan analisis kebutuhan masyarakat yang dihasilkan dari rencana pembangunan desa (renbangdes) dan Bina Lingkungan Komunikasi (BILIKOM) dan disesuaikan dengan kebijakan CSR PT. Indocement, yaitu berdasarkan objective CSR/social mapping. Setelah analisis kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, selanjutnya

19 Loc.cit.

Page 96: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

79

diturunkan menjadi rencana tahunan program CSR yang akan direalisasi dan dilakukan pemantauan dan evaluasi dalam forum BILIKOM.” Strategi yang dilakukan oleh PT. Indocement untuk melaksanakan CSR

menurut teori Mulyadi (2007) tergolong perusahaan bermitra dengan pihak lain

yang dinilai kompeten (tokoh desa dan aparat pemerintah tingkat desa atau LPM),

seperti pada program pelatihan ternak ayam petelur, biogas, betonisasi jalan

Dusun II, UMKM, pelatihan LINMAS, dan program PMT. Seluruh program

tersebut dilaksanakan perusahaan dengan bermitra dengan Ketua LPM Desa

Nambo hingga ibu-ibu kader Posyandu dalam program PMT. Perencanaan

program ini melalui BILIKOM yang berfungsi sebagai sarana dari PT.

Indocement untuk berkomunikasi dengan masyarakat desa binaan sekaligus

mensosialisasikan program CSR yang akan dilaksanakan serta menyesuaikannya

dengan kebutuhan masyarakat yang mendesak. BILIKOM diadakan empat kali

dalam periode satu tahun, yakni setiap tiga bulan sekali.

Agenda utama yang dibahas dalam BILIKOM adalah progress program

pengembangan masyarakat, yaitu membahas lima aspek (kesehatan, ekonomi,

pendidikan, sosial, budaya, agama, dan keamanan), infrastruktur, UKM, dan

Rapat Kordinasi Satuan Tugas, serta perencanaan program berikutnya yang

memungkinkan dengan disesuaikan pada potensi desa.

Gambar 6. Flow CSR Program PT. Indocement

Sumber: CSR Department File 2009

Kebutuhan Masyarakat

Pemantauan dan Evaluasi

Realisasi Program

Rencana Tahunan Program CSR

- Objective CSR/Strategic

Planning - Social Mapping

Kebijakan CSR PT. INDOCEMENT

Analisis Kebutuhan - Renbangdes - BILIKOM

Page 97: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

80

BILIKOM ini dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh

agama, pendatang, pihak PT. Indocement (Community Development Officer,

security, dan kegiatan), Badan Pengawas Desa (BPD), kepala desa, kepala dusun,

Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM), kader PKK, dan ketua RT/RW

(Gambar 7).

Hasil dari pertemuan dalam BILIKOM ini akan menghasilkan program-

program CSR yang diselaraskan dengan potensi alam setempat dan konsep

pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) dengan tiga dasar

utama kepentingan (Triple Bottom Lines), yakni memelihara lingkungan,

memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, dan menjaga pertumbuhan

perusahaan.

Strategi pelaksanaan CSR PT. Indocement adalah melakukan social

mapping, analisis minat dan kebutuhan warga, serta pemantauan, yang

dimusyawarahkan dalam forum BILIKOM dengan tokoh masyarakat, sehingga

berdampak tepat pada kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan program pelatihan

ternak ayam petelur di Desa Nambo ini merupakan salah satu program yang

dilaksanakan berdasarkan strategi pelaksanaan CSR oleh PT. Indocement.

Gambar 7. Peserta BILIKOM Sumber: CSR Department File 2009

- BPD - Musbangdes

Masyarakat: - Tokoh Masyarakat

- Tokoh Pemuda - Tokoh Agama

- Pendatang

Pemerintahan: - Kades - Kadus - BPD - LPM

PT. Indocement: - Community

development Officer

- Security - kegiatan

BILIKOM

Page 98: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

81

7.1.4. Strategi Pengembangan Masyarakat PT. Indocement PT. Indocement dalam pelaksanaan CSR-nya memegang prinsip

pengembangan masyarakat. Hal ini dikarenakan oleh program CSR yang

dilaksanakan tidak hanya berupa philantropy/charity saja, melainkan

memperhatikan juga aspek kemandirian masyarakatnya. Dalam pelaksanaan

program CSR-nya, PT. Indocement selalu melihat terlebih dahulu minat dan

kebutuhan masyarakat serta prioritas perusahaan, sehingga partisipasi dan inisiatif

warga untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka dapat beriringan dengan

program CSR PT. Indocement.

Menurut Chin dan Benne (1961) dalam Nasdian (2003), pengembangan

masyarakat (PM) harus dilakukan dengan strategi yang tepat, sehingga komunitas

dapat mandiri. Berdasarkan teori Chin dan Benne (1961) dalam Nasdian (2003)

tentang strategi pengembangan masyarakat, maka strategi pengembangan

masyarakat yang dilaksanakan PT. Indocement dalam pelaksanaan CSR-nya

termasuk strategi normative-reeducative (strategi PM yang menekankan pada

bagaimana klien memahami permasalahan pembaruan seperti perubahan sikap,

skill, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia, sehingga lebih

menekankan pada proses pendidikan dibandingkan hasil perubahan itu sendiri).

Strategi pengembangan masyarakat ini dapat dilihat dalam program CSR

pelatihan ternak ayam petelur di Desa Nambo. Dalam program CSR ini, PT.

Indocement lebih menekankan pada aspek perubahan sikap untuk dapat hidup

mandiri dan pengetahuan untuk dapat mengembangkan diri, seperti berusaha. Para

peternak ayam petelur Desa Nambo telah merasakan perubahan dalam hidup

mereka, seperti bertambahnya aspek pengetahuan mereka tentang beternak ayam

petelur sehingga mendorong mereka untuk berusaha ayam petelur, yang pada

akhirnya dapat memandirikan ekonomi mereka dan meningkatkan kesejahteraan

hidup mereka. Strategi pengembangan masyarakat ini juga dapat dilihat pada

program biogas, pelatihan LINMAS, program UMKM, program PMT, dan

program betonisasi jalan. Hal ini dikarenakan dari setiap program tersebut lebih

menekankan pembaruan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dari masyarakat

penerima program, serta tidak ada unsur paksaan dalam pelaksanaannya.

Page 99: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

82

7.1.5. Keberlanjutan Program CSR PT. Indocement PT. Indocement dalam melaksanakan program CSR-nya dapat dikatakan

berkelanjutan karena program yang dibuat merupakan komitmen bersama dari

segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Selain itu, program CSR

ini juga merupakan komitmen dan dukungan dari karyawan dan masyarakat,

sehingga program-program tersebut bukan hanya akan menjadi program

“penebusan dosa” dari pemegang saham belaka, tetapi dapat meningkatkan

kesejahteraan baik karyawan, masyarakat, maupun perusahaan sendiri. Dengan

melibatkan karyawan secara intensif, maka nilai dari program-program tersebut

akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi perusahaan dan

masyarakat. Perusahaan telah menjadikan program CSR sebagai program yang

berkelanjutan, seperti yang diutarakan oleh Ibu DNV berikut ini.

“PT. Indocement memandang CSR “as a commitment”. Pernyataan ini didasarkan atas konsep yang dijadikan prinsip pelaksanaan CSR PT. Indocement ini, yaitu konsep sustain yakni menciptakan mutual understanding antara masyarakat dan PT. Indocement, living harmony antara masyarakat dan PT. Indocement, dan sense of belonging terhadap perusahaan PT. Indocement, serta tentunya menciptakan benefit bagi PT. Indocement dan masyarakat. Selain itu, PT. Indocement juga telah menganggarkan dana khusus setiap tahunnya dan melakukan socio demography mapping analize and review untuk melaksanakan program CSR.”

Komitmen perusahaan untuk melaksanakan program CSR yang

berkelanjutan juga terlihat dari adanya departemen khusus yaitu departemen CSR

yang mempunyai tugas untuk melaksanakan program CSR di dua belas desa

binaan. Seperti informasi yang diutarakan Ibu DNV di atas, program CSR juga

merupakan program yang akan terus dilaksanakan oleh PT. Indocement, karena

menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini juga dibuktikan oleh perusahaan yang

menganggarkan dana dua persen dari keuntungan perusahaan tiap tahunnya.

Program-program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement sesuai dengan

rencana strategis perusahaan yang dibuat setiap lima tahun sekali.

Page 100: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

83

7.2. Faktor Eksternal (masyarakat) 7.2.1. Karakteristik dan Kebutuhan Masyarakat Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement tidak terlepas dari

karakteristik masyarakat sasaran program CSR. Oleh sebab itu, dalam setiap

perencanaan progam CSR-nya, PT. Indocement terlebih dahulu melaksanakan

social mapping terkait dengan potensi dan kebutuhan desa, seperti ketersediaan

lahan, akses usaha, hingga pada kondisi tingkat pendidikan masyarakat serta

jumlah penganggurannya. Hal ini dilakukan agar program CSR tersebut sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.

Jumlah anak sekolah SD di Desa Nambo adalah 1347 anak, sedangkan

jumlah anak sekolah SLTP di Desa Nambo adalah 150 anak. Berdasarkan

karakteristik warga tersebut, PT. Indocement memberikan bantuan berupa

seragam sekolah, seperti seragam, tas, sepatu, buku, pensil, pulpen, dan tempat

pensil. Selain itu, PT. Indocement juga memberikan beasiswa sebesar

Rp200.000,00 setiap bulan kepada anak SMP dan SMA di Desa Nambo.

Menurut hasil analisis dapat diketahui bahwa faktor pendidikan dapat

mempengaruhi proses pelaksanaan program CSR ini, seperti keberanian dari

peternak yang berpendidikan tinggi (Pak ROH yang merupakan seorang sarjana)

untuk mengajukan pinjaman modal untuk pengembangan usaha kepada PT.

Indocement dan Bank Mandiri. Hanya warga yang berpendidikan tinggi inilah

yang berpikir optimis untuk memajukan usahanya dengan mengajukan pinjaman

dan perhitungan yang matang untuk mengembalikannya. Berdasarkan data di

lapangan, hanya enam dari sebelas peternak yang berani mengajukan pinjaman

modal kepada perusahaan. Hal ini dikarenakan mayoritas peternak mempunyai

tingkatan pendidikan hanya sampai SMP.

7.2.2. Persepsi Masyarakat dan Pemerintah Desa Terhadap Program Pola kemitraan yang terjalin antara masyarakat dengan PT. Indocement

adalah pola kemitraan yang baik. Hal ini didasarkan atas persepsi positif

masyarakat terhadap program-program CSR PT. Indocement dan tidak pernah

terjadi konflik antara perusahaan dengan masyarakat Nambo. Persepsi warga Desa

Nambo terhadap program CSR PT. Indocement, khususnya para penerima

program adalah persepsi positif, karena mereka (penerima program) berpendapat

Page 101: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

84

bahwa program tersebut bermanfaat baik dalam meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan berusaha.

Perbedaan persepsi masyarakat Desa Nambo terhadap perusahaan dan

program CSR-nya dipengaruhi oleh dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Hal

ini dapat dipahami karena mereka menganggap bahwa semua lapisan masyarakat

Desa Nambo berhak mendapatkan manfaat secara langsung dari keberadaan

perusahaan yang mengambil manfaat dari desa mereka. Seperti yang diungkapkan

oleh Bapak END sebagai Kepala Desa Nambo.

“Desa Nambo merupakan salah satu desa binaan PT. Indocement. Perusahaan juga mengambil bahan baku dari Desa Nambo. Oleh karena itu, sangat wajar jika seluruh warga Desa Nambo menuntut kontribusi yang lebih dari perusahaan kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, memang program CSR Indocement telah dirasakan oleh perwakilan tiap lapisan masyarakat. Yang jadi masalah adalah manfaat dari program CSR ini belum dirasakan merata oleh seluruh masyarakat. Maka wajar lah de, kalau persepsi warga terhadap perusahaan ada yang positif dan negatif.”

Penerima program CSR ini dirasakan oleh tiap lapisan masyarakat seperti

program peternak ayam petelur yang dirasakan dari mulai petani hingga

pemerintah desa. Hal ini dikarenakan adanya kordinasi yang baik antara

pemerintah desa dengan tokoh masyarakat.

Sikap dari pemerintah Desa Nambo adalah mendukung program dari

perusahaan. Menurut Pak JAJ (Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan Desa

Nambo) memang seperti itu yang harus dilakukan.

“Pemerintah desa akan mendukung setiap program/bantuan perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena memang hal tersebut merupakan hak-hak sosial kami. Berbeda, ketika ada hak pribadi yang harus Kami perjuangkan kepada perusahaan, maka Kami akan memperjuangkannya.”

Sikap dari pemerintah desa ini yang menjadikan masyarakat Desa Nambo tidak

bergantung kepada perusahaan. Seperti yang diinformasikan oleh Pak JAJ.

“Kami tidak ada ketergantungan dengan perusahaan. Jika perusahaan memiliki itikad baik untuk membantu, maka Kami terima. Jika tidak, Kami tidak akan memaksa. Secara komunikasi memang Kami saling bergantung, tetapi secara materi belum tentu kami saling bergantung.”

Page 102: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

85

Hasil analisis peneliti menjelaskan bahwa persepsi positif masyarakat

(penerima program) dapat memperlancar proses pelaksanaan program CSR.

Sebagai contoh, hal ini terbukti dari peserta pelatihan ternak ayam petelur yang

mempunyai persepsi positif terhadap program, sehingga program berjalan dengan

lancar dan meningkatkan pengetahuan warga.

7.3. Ikhtisar Pandangan PT. Indocement terhadap CSR adalah beyond compliance.

Program CSR PT. Indocement dilaksanakan karena dorongan yang tulus dan

kesadaran bahwa kegiatan perusahaan tidak hanya mementingkan aspek ekonomi

saja, melainkan juga fokus terhadap aspek sosial dan ekonomi. Selain itu, PT.

Indocement juga memandang CSR as a commitment, karena perusahaan telah

memiliki anggaran khusus setiap tahunnya dalam pelaksanaan CSR.

Motivasi PT. Indocement terhadap CSR adalah menciptakan inovasi. Hal

ini dibuktikan dengan program-program CSR yang mementingkan aspek

pemberdayaan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini dibuktikan

dengan program-program yang berupa pelatihan serta peningkatan pengetahuan

warga. Strategi pelaksanaan CSR PT. Indocement tergolong bermitra dengan

pihak yang berkompeten, seperti dengan LPM Desa Nambo dalam pelaksanaan

CSR-nya.

Strategi pengembangan masyarakat yang dilaksanakan PT. Indocement di

Desa Nambo tergolong normative-reeducative. Hal ini didasarkan atas program-

program CSR PT. Indocement telah dapat merubah sikap dan pendidikan warga,

seperti pada program ternak ayam petelur. PT. Indocement dalam pelaksanaan

program CSR-nya juga memperhatikan konsep keberlanjutan, karena menjalankan

dua aspek yaitu pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat.

Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement tidak terlepas dari

karakteristik masyarakat sasaran program CSR. Oleh sebab itu, PT. Indocement

dalam setiap perencanaan program CSR terlebih dahulu melaksanakan social

mapping terkait dengan potensi dan kebutuhan desa, seperti ketersediaan lahan,

akses usaha, hingga pada kondisi tingkat pendidikan masyarakat serta jumlah

penganggurannya.

Page 103: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

BAB VIII PENUTUP

8.1. Kesimpulan

Jenis-jenis program CSR PT. Indocement yang dilaksanakan di desa

binaan (kasus Desa Nambo) adalah kegiatan CD lima aspek (pendidikan,

ekonomi, kesehatan, keamanan, sosial, budaya, dan agama) dan Sustainable

Development Project. Program yang dilaksanakan dalam lima aspek ini bersifat

charity (program PMT), bersifat philantropy (program betonisasi jalan Dusun II),

dan bersifat GCC (program pelatihan ternak ayam petelur, UMKM, dan pelatihan

LINMAS). Program yang dilaksanakan dalam Sustainable Development Project

bersifat charity (program biogas), karena hanya berupa bantuan sosial.

Dampak dari program CSR PT. Indocement yang dirasakan oleh warga

Desa Nambo (khususnya penerima program) adalah meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan berusaha, serta meningkatkan penghasilan.

Namun, dampak yang dirasakan hanya sedikit dan lebih besar kepada penerima

program. Hal ini didasarkan oleh data jumlah pengangguran yang berkurang dari

program CSR hanya lima belas orang dari 3657 orang total pengangguran.

Penerima program CSR ini dapat dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat

Desa Nambo. Hal ini didasarkan atas penerima program berasal dari masyarakat

biasa hingga elit desa, seperti program ayam petelur yang dirasakan oleh

masyarakat biasa yang mengganggur (Pak SAD) dan dirasakan juga dampaknya

oleh elit desa (Pak ROH sebagai Ketua LPM desa). Hanya dampak program-

program lain seperti PMT, betonisasi, dan pelatihan LINMAS yang dirasakan

merata oleh masyarakat. Hal yang berbeda hanya terjadi pada program biogas,

yaitu penerima program ini hanya satu orang. Hal ini dikarenakan program biogas

ini merupakan program percontohan di Desa Nambo. Dampak dari program CSR

yang dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat ini dikarenakan adanya kordinasi

yang baik antara pemerintah desa dengan tokoh masyarakat. Sikap dari

pemerintah Desa Nambo (Kepala Desa Nambo) adalah mendukung program dari

perusahaan dengan tetap memegang prinsip untuk tidak bergantung kepada

perusahaan.

Page 104: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

87

Perubahan sosial yang terjadi akibat keberadaan PT. Indocement secara

keseluruhan relatif kecil dan terbatas. Hal ini dikarenakan program CSR yang

dilaksanakan belum berdampak besar yaitu hanya mengurangi lima belas orang

pengangguran dari total 3657 orang. Perubahan sosial sebagai dampak CSR yang

terjadi adalah direncanakan (intended change), seperti pelaksanaan social

mapping yaitu dengan pemetaan dan survey langsung kebutuhan masyarakat ke

tempat pelaksanaan CSR.

Faktor internal PT. Indocement yang mempengaruhi proses pelaksanaan

CSR-nya adalah cara pandang perusahaan yang memandang beyond compliance

dan CSR as a commitment, visi dan misi CSR yang fokus pada keberlanjutan,

perencanaan dari manajemen yang baik (melakukan social mapping), divisi CSR

yang terkoordinasi dengan baik (divisi CD lima aspek dan divisi SDP), dan

alokasi dana CSR yang tersedia setiap tahunnya. Pada kasus Desa Nambo,

motivasi/sifat pelaksanaan program CSR PT. Indocement adalah charity (sekedar

bantuan sosial yang bersifat kewajiban) untuk program PMT dan biogas. Program

CSR ini juga bersifat philanthropy (kepentingan bersama perusahaan dan

masyarakat) seperti betonisasi jalan.

PT. Indocement juga telah melakukan program CSR yang bersifat Good

Corporate Citizenship (GCC), karena tidak hanya berupa kegiatan hibah

pembangunan perusahaan (bantuan sosial), tetapi juga pemberdayaan masyarakat

dan menciptakan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini didasarkan atas beberapa

tahapan dari program yang menimbulkan kemandirian dan kesadaran masyarakat,

seperti pelatihan ternak ayam petelur, program UMKM, dan pelatihan LINMAS.

Strategi pelaksanaan CSR PT. Indocement adalah perusahaan bermitra

dengan pihak lain yang dinilai kompeten (tokoh desa dan aparat pemerintah

tingkat desa atau LPM) untuk menyelenggarakan program kedermawanan melalui

BILIKOM yang berfungsi sebagai sarana dari PT. Indocement untuk

berkomunikasi dengan masyarakat desa binaan sekaligus mensosialisasikan

program CSR yang akan dilaksanakan serta menyesuaikannya dengan kebutuhan

masyarakat yang mendesak.

Strategi pengembangan masyarakat yang dilaksanakan PT. Indocement

adalah strategi normative-reeducative. Strategi pengembangan masyarakat ini

Page 105: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

88

dapat dilihat dalam program CSR pelatihan ternak ayam petelur di Desa Nambo.

Dalam program CSR ini, PT. Indocement lebih menekankan pada aspek

perubahan sikap untuk dapat hidup mandiri dan pengetahuan untuk dapat

mengembangkan diri, seperti berusaha. Para peternak ayam petelur Desa Nambo

telah merasakan perubahan dalam hidup mereka, seperti bertambahnya aspek

pengetahuan mereka tentang beternak ayam petelur sehingga mendorong mereka

untuk berusaha ayam petelur, yang pada akhirnya dapat memandirikan ekonomi

mereka dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Strategi pengembangan

masyarakat ini juga dapat dilihat pada program biogas, pelatihan LINMAS,

program UMKM, program PMT, dan program betonisasi jalan. Hal ini

dikarenakan dari setiap program tersebut lebih menekankan pembaruan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan dari masyarakat penerima program, serta tidak ada

unsur paksaan dalam pelaksanaannya. Faktor eksternal yang mempengaruhi

proses pelaksanaan CSR PT. Indocement adalah karakteristik dan kebutuhan

masyarakat, serta persepsi masyarakat terhadap perusahaan dan program CSR.

8.2. Saran PT. Indocement telah cukup berhasil melaksanakan program CSR di

seluruh desa binaannya yang berjumlah dua belas desa. Namun, dampak yang

dirasakan oleh masyarakat Desa Nambo masih belum merata, karena dampak

program CSR PT. Indocement belum merata dirasakan oleh seluruh masyarakat

Desa Nambo. Oleh karena itu, peneliti ingin memberikan beberapa saran untuk

perusahaan dan masyarakat desa penerima program, serta pemerintah desa, yaitu:

1. Program ternak ayam petelur memang berhasil mengurangi pengangguran

tetapi dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya terdapat

alternatif program lain yang lebih produktif, seperti membina petani untuk

menjadi wirausahawan lokal dan menghubungkannya dengan mitra kerja.

Karena mayoritas penduduk Desa Nambo bekerja sebagai petani ataupun

buruh kasar;

2. Program-program pelatihan PT. Indocement lebih ditingkatkan lagi,

seperti pelatihan menjahit, pelatihan komputer, pelatihan budidaya

tanaman, dan pelatihan lainnya yang dapat menciptakan masyarakat yang

kompetitif;

Page 106: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

89

3. Program CSR PT. Indocement sebaiknya lebih difokuskan untuk

menurunkan jumlah pengangguran, yaitu melalui kerja sama dengan pihak

perbankan yang dapat memberikan bantuan modal awal sekaligus modal

untuk pengembangan usaha;

4. Pembangunan infrastruktur desa dalam menunjang aktivitas warga, seperti

sarana air bersih, penerangan, puskesmas, dan Sekolah Menengah Atas

(SMA), masih perlu dilakukan.

Page 107: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

DAFTAR PUSTAKA Ambadar, Jackie. 2008. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam praktik di

Indonesia. Wujud Kepedulian Dunia Usaha. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Aprilianti, Lusi. 2008. “Analisis Pengimplementasian Corporate Social

Responsibility oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor dalam Pengembangan Komunitas (Studi Kasus: Kampung Bantar Karet, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)”. Skripsi. Program Studi Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Febriana, Yohana Desi. 2008. “Partisipasi Masyarakat dalam Program Corporate

Social Responsibility “Kampung Siaga Indosat” (Studi Kasus: RW 04, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan)”. Skripsi. Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Herlin, Fauziah. 2008. “Analisis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate

Social Responsibility/CSR) Sebagai Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus Pengembangan Perekonomian Lokal Melalui Program Kemitraan PT Antam Tbk di Tanjung Barat, Jakarta)”. Skripsi. Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mulyadi, Devi. 2007. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social

Responsibility) dalam Usaha Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Jalan Raya Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta)”. Skripsi. Program Studi Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Murdianto. 1998. “Dampak Industrialisasi Terhadap Perubahan Mata Pencaharian

Migran di Daerah Tujuan (Studi Kasus di Dua Desa di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat)”. Tesis. Program Pasca Sarjana, Program Studi Sosiologi Pedesaan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nasdian, Fredian Tonny. 2006. Pengembangan Masyarakat (Community

Development. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Setianingrum, Ingelia Putri. 2007. “Analisis Community Development Sebagai

Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus PT ISM Bogasari Flour Mills, Jalan Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara)”. Skripsi. Program Studi Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sihaloho, Jasman. 2007. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Modal Sosial

(studi kasus PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Rejosari,

Page 108: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

91

Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung”. Skripsi. Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sociologi Suatu Pengantar. Ed. BAru, Cet. 34. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada. Soemardjan, Selo. 1962. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Jakarta: Komunitas

Bambu. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Susanta, PJ Rahmat. Corporate Social Responsibility : Peran dan Strategi

Perusahaan. Jurnal ilmiah Sutisning, Volume 1, Tahun 1, Mei 2007, hal. 21-28. Jakarta: PIRAC.

Wahyuni, E.S. 2004. Pedoman Teknis Menulis Skripsi. Bogor: Jurusan Ilmu-Ilmu

Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Wazdy, Salim. Memahami Partisipasi Kebijakan Publik. Dalam http://

pcnukebumen.wordpress.com. Diakses tanggal 4 Februari 2010 pukul 10.00 WIB.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social

Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.

Page 109: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

LAMPIRAN

Page 110: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

93

Lampiran 1. Tabel Jumlah Penduduk Desa Nambo November Tahun 2009 No RW RT JUMLAH JML.PENDUDUK

AWAL LAHIR MATI DATANG PINDAH JML.PENDUDUK

AKHIR KK L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 RW 01

1 161 247 237 484 1 248 237 485 2 271 496 447 973 4 1 500 478 978

2 RW 02

3 150 238 241 479 1 238 240 478 4 187 345 321 666 345 321 666

3 RW 03

5 dua belas7

211 235 446 211 235 446

6 146 227 246 473 2 225 246 471 4 RW

04 7 207 337 321 658 337 321 658 8 183 292 278 570 1 292 279 571

5 RW 05

9 188 299 285 584 299 285 584 10 209 363 342 705 1 363 343 706

6 RW 06

11 155 269 248 517 1 2 270 246 516 dua

belas 173 294 283 577 294 283 577

7 RW 07

13 25 46 37 83 46 37 83 14 58 106 92 198 3 2 103 90 193 15 105 148 152 300 1 1 147 153 300 16 76 130 106 236 1 dua

belas9 106 235

8 RW 08

17 dua belas6

214 204 418 214 204 418

18 138 253 227 480 1 1 1 1 252 226 478 JUMLAH 2685 4515 4332 8847 6 5 4 4 4 4513 4330 8843

Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

Page 111: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

94

Lampiran 2. Tabel Data Demografi Pendidikan Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Pendidikan Desa NamboTahun 2009

Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml anak sekolah SD usia 7-12 Th 180 168 173 179 171 162 163 151 1347

Jml anak sekolah SLTP usia 13-15 Th 21 20 19 16 15 19 17 23 150

Jml anak usia 7-12 Th tidak sekolah SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jml anak usia 13-15 Th tidak sekolah SLTP 2 3 2 3 3 2 3 2 20

Jml lulusan SD 25 25 25 17 17 18 20 15 162 Jml lulusan SLTP 15 17 20 16 16 9 11 19 123 Jml lulusan SLTA 7 8 9 8 8 8 7 7 62 Jml lulusan PT 1 1 1 0 0 0 0 0 3 Jml tidak lulus SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jml tidak lulus SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jml Guru SD Swasta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jml Guru SD Negeri 1 1 0 0 0 0 0 0 2 Jml Guru SLTP Swasta 2 0 0 0 0 0 0 0 2 Jml Guru SLTP Negeri 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Jml SD Negeri 0 0 1 0 1 0 0 1 3 Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

Lampiran 3. Tabel Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009

Data Demografi Ekonomi Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 TotalJml Industri Kecil 399 325 261 379 370 412 251 255 2652 Jml Usaha Pertanian 744 592 441 626 659 567 435 466 4530 Jml Kontraktor 711 569 476 590 639 535 392 426 4338 Jml PNS 705 1097 798 851 939 775 473 538 6176 Jml Jasa Buruh 471 439 79 340 376 310 189 215 2419 Jml Perdagangan 1455 1161 917 1216 1298 1102 827 892 8868 Jml Pengerajin 234 658 719 511 563 465 284 323 3757 Jml Karyawan swasta 355 375 350 - 370 353 360 301 2464 Jml Usia Produktif 0 0 0 - 0 0 0 0 0 Jml Tenaga Skill 97 50 53 - 30 20 50 45 345 Jml Tenaga Unskill 0 0 0 - 0 0 0 0 0 Jml Pemilik Mobil 5 6 3 - 3 2 4 6 29 Jml Pemilik Sepeda Motor 225 150 130 - 148 165 101 102 1021 Jml Pemilik TV 299 244 166 - 278 309 188 191 1675 Jml Tinggal Di Rumah sendiri 319 260 209 - 322 371 238 230 1949 Jml Tinggal Di Rumah Sewa 50 50 30 - 25 15 5 5 180 Jml Tinggal Di Rumah Orang Tua 38 15 22 - 23 26 8 15 147

Jml Penerima BLT 49 44 99 - 64 77 97 59 489 Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

Page 112: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

95

Lampiran 4. Tabel Demografi Kesehatan Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Kesehatan Desa NamboTahun 2009

Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 TotalJml Kelahiran 30 30 25 25 30 25 35 31 231 Jml Balita 155 145 97 135 148 126 164 136 1106 Jml Bidan Desa 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Jml Puskesmas 0 0 0 0 1 0 0 0 1

Jml Klinik 1 0 1 0 0 0 0 0 2 Jml Dokter praktek 1 0 1 0 0 0 0 0 2

Jml Posyandu 1 1 2 1 2 1 1 2 11 Jml KK Yang Ada MCK 398 349 276 377 369 346 190 327 2632

Jml Penderita DBD 1 1 0 0 0 0 0 0 2

Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

Lampiran 5. Tabel Demografi Sosial, Budaya, Agama, dan Olahraga Desa Nambo Tahun 2009

Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 TotalJml Sarana Ibadah 3 2 1 2 3 3 3 2 19 Jml Panjang Jalan Desa 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 8000

Jml Panjang Saluran Air 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 8000

Jml Lap Bola 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Jml Lap Volley 1 1 0 0 0 0 0 0 2 Jml Lap Bulutangkis 2 1 1 0 0 0 0 0 4 Jml Tokoh Agama 4 2 2 4 3 3 3 4 25 Jml Linmas 4 6 4 4 5 2 4 5 34 Jml Babinsa Kamtimas 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Jml Orang Cacat 2 1 5 11 4 4 1 1 29 Jml Pos Kamling 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Jml Sarana Ibadah 3 2 1 2 3 3 3 2 19 Jml Panjang Jalan Desa 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 8000

Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

Page 113: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

96

Lampiran 6. Tabel Profil Anggota Kelompok Peternak Hidayah Alam Desa Nambo

No Nama Umur (tahun)

Alamat Pekerjaan Jumlah Ayam Arab (ekor) sekarang

Awal mula beternak (tahun)

Modal beternak

Pengurus ternak

Jumlah tanggungan keluarga

Dampak Beternak Ayam Petelur

1 ROH 32 RT 09 RW 05

Ketua LPM Desa Nambo

1500 2002 -Pinjaman PT. Indocement sebanyak 100 ekor -Pinjaman Bank Mandiri sekitar 15 juta rupiah

Karyawan sebanyak 3 orang

2 orang (istri dan 1 anak berusia 4 tahun)

Istri dapat membuka warung kecil dan mencukupi kehidupan sehari-hari, serta membuka usaha baru untuk tetangga

2 EMN 32 RT 08 RW 04

Wakil Ketua BPD Nambo, kerja serabutan, mengolah limbah

500 2006 -Membeli 600 ekor melalui Pak ROH -Pinjaman Bank Mandiri 7 juta rupiah

Karyawan 1 orang

2 orang (istri dan 1 anak berusia 7 tahun)

Hasil petani meningkat dari kotoran ternak, tetangga ikut beternak (Pak JAM, MAS, NAN), biaya sekolah anak terbantu

3 MAS 43 RT 08 RW 04

Kuli supir 400 2009 Modal sendiri (membeli ayam pitik 800 ekor), hanya 400 ekor yang bertelur

Sendiri 3 orang (istri, 2 orang anak usia 5 tahun dan 20 tahun)

Mencukupi kebutuhan sehari-hari, membantu biaya kuliah anaknya

4 JAM 40 RT 08 RW 04

Karyawan Holcim

60 2009 Modal sendiri (membeli ayam melalui Pak ROH)

Istri 4 orang (istri, 3 orang anak)

Tambahan pendapatan

5 NAN 46 RT 08 RW 04

Kuli Bangunan

180 2006 Modal sendiri (membeli 100 ekor

Karyawan 1 orang

4 orang (istri, 3 orang anak

Tambahan pendapatan

Page 114: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

97

Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak ROH sebagai Ketua Kelompok Ternak

ayam melalui Pak ROH)

usia 21 tahun, 17 tahun, dan 1 tahun)

6 AMN 30 RT 04 RW 03

Pemasaran Baitul Mal wa Tanmil (BMT)

80 2006 Modal sendiri (membeli ayam melalui Pak ROH)

Istri 4 orang (Istri dan 3 anak, yang paling kecil TK

Tambahan pendapatan dan tambahan biaya sekolah anak

7 EMD 35 RT 09 RW 05

Karyawan Metro

500 2003 Pinjaman dari PT. Indocement 150 ekor

Istri 3 orang (istri dan 2 orang anak usia 17 tahun dan 8 tahun)

Tambahan pendapatan dan membantu biaya sekolah anaknya

8 SAD 36 RT 11 RW 06

Sebelumnya kontraktor PT. Syfa

190 2008 Modal sendiri (membeli 200 ekor ayam melalui Pak ROH)

Sendiri 2 orang (istri dan anak berusia dua belas tahun)

Tambahan pendapatan dan membantu biaya sekolah anaknya

9 ARN 60 RT 09 RW 05

Petani 30 2002 Modal sendiri (membeli 30 ekor ayam melalui Pak ROH)

Sendiri 4 orang (istri dan 3 anaknya yang sudah menikah)

Tambahan pendapatan

10 OJN 45 RT 09 RW 05

Sebelumnya petani

dua belas5

2002 Modal sendiri (membeli 400 ekor ayam)

Sendiri 6 orang (istri,anak 3 dan cucu 2 orang)

Tambahan pendapatan pokok

11 SAL 48 RT 10 RW 05

Karyawan Pabrik Beton

50 2002 Pinjaman PT. Indocement 100 ekor

Istri 3 orang Tambahan pendapatan dan biaya sekolah anak

Page 115: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

98

Lampiran 7. Matriks Alokasi Waktu Penelitian

No.

Kegiatan Juni 2009

Juli-Agustus 2009

November-Januari 2009

Februari 2010

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I Proposal dan Kolokium

1. Penyusunan Draft

2. Konsultasi Proposal

3. Orientasi Lapangan

4. Kolokium

II Studi Lapangan

1. Pengumpulan Data

2. Analisis Data

III Penulisan Laporan

1. Analisis Lanjutan

2. Penyusunan Draft

3. Konsultasi Draft

IV Ujian Skripsi

1. Ujian

2. Perbaikan Skripsi

Page 116: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

99

Lampiran 8. Panduan Pertanyaan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DEPARTEMENT

Hari/tanggal wawancara :

Lokasi wawancara :

Nama dan umur informan :

Jabatan :

Pertanyaan Penelitian:

1. Bagaimana sejarah perusahaan mulai melaksanakan CSR? Kapan mulai

mengimplementasikan CSR?

2. Apa definisi CSR menurut PT. Indocement?

3. Apakah Visi dan Misi PT. Indocement dalam pelaksanaan program CSR?

4. Bagaimana pandangan perusahaan terhadap CSR?

5. Bagaimana posisi struktural CSR dalam perusahaan? Berada dibawah apa?

Dan terdiri dari berapa orang bagian CSR? Mengapa?

6. Bagaimana motivasi perusahaan dalam pelaksanaan CSR?

7. Apa saja jenis program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan?

8. Apa strategi yang dipilih perusahaan dalam proses pengembangan masyarakat

serta dalam pelaksanaan CSR?

9. Bagaimana mekanisme survey dalam melaksanakan CSR disuatu tempat?

Berapa lama? Dibantu oleh siapa?

10. Cara apa saja yang biasa digunakan dalam mencari kebutuhan masyarakat?

Kendala apa saja yang dialami saat hendak melaksanakan CSR di suatu

tempat?

11. Apakah terdapat anggaran khusus untuk pelaksanaan program CSR dari PT.

Indocement setiap tahunnya?

12. Program apa saja yang pernah dilakukan oleh perusahaan? Kapan? Apa

namanya? Apa saja bentuk programnya? Di mana dan siapa sasarannya?

13. Apakah program yang dijalankan telah sesuai dengan tujuan perusahaan

sebelumnya?

14. Apakah ada pihak yang membantu/bermitra dalam pelaksanaan CSR?

Page 117: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

100

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPALA DESA/TOKOH MASYARAKAT/KELOMPOK TERNAK

Hari/tanggal wawancara :

Lokasi wawancara :

Nama dan umur informan :

Bekerja di perusahaan : Ya / Tidak

Pertanyaan Penelitian:

1. Apa saja permasalahan desa terkait dengan demografinya?(informasi, modal,

dan pekerjaan)

2. Apakah Bapak/Ibu mengenal PT. Indocement? Siapa yang Bapak/Ibu kenal

dari PT. Indocement dan jabatannya apa?

3. Kapan PT. Indocement mulai beroperasi di desa ini?apakah pihak PT.

Indocement langsung menghadap ke tokoh masyarakat?

4. Apakah PT. Indocement memberitahu akan melaksanakan CSR di daerah

tersebut?

5. Darimana Bapak/Ibu tahu tentang program CSR PT. Indocement?

6. Program CSR PT. Indocement apa saja yang Bapak/Ibu ketahui?

7. Bagaimana mekanisme PT. Indocement melakukan survey kebutuhan warga?

Bertanya ke siapa?

8. Apakah kebutuhan utama yang diperlukan warga dapat terpenuhi dari program

CSR PT. Indocement?

9. Program CSR apa saja yang dilaksanakan oleh PT. Indocement? Sudahkan

sesuai dengan kebutuhan warga?

10. Apakah terdapat perubahan tingkat kemandirian masyarakat sebelum dan

setelah dijalankan program CSR PT. Indocement?

11. Adakah kendala saat pelaksanaan CSR PT. Indocement? Apa sajakah dan

mengapa?

12. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang forum BILIKOM (Bina Lingkungan

Informasi)?

13. Darimana Bapak/Ibu tahu adanya BILIKOM tersebut?

14. Apa saja manfaat dari BILIKOM tersebut bagi warga?

15. Apa dampak yang Anda rasakan dari program CSR ini?

Page 118: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

101

16. Siapa yang mengajak Anda untuk mengikuti program?

17. Apakah program ini memperbaiki pola hidup dan pola pikir Anda?

18. Sejauhmana ketergantungan usaha Anda terhadap PT. Indocement?

19. Apa harapan Bapak/Ibu terhadap program CSR PT. Indocement?

Page 119: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

102

Lampiran 9. Matriks Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

No Tujuan

Variabel

Data yang dibutuhkan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Profil PT. Indocement

1. Bidang usaha PT. Indocement 2. Prestasi dan visi-misi

1. Sejarah didirikannya PT. Indocement

2. Bidang-bidang usaha PT. Indocement

3. Prestasi PT. Indocement 4. Visi-Misi

1. Data Sekunder: data dari CSR PT. Indocement

2. Data Primer: Staf CSR PT. Indocement

1. Studi literatur/analisis arsip/dokumen PT. Indocement

2. Wawancara

1. Analisa deskriptif

2. Mengetahui pandangan dan motivasi CSR PT. Indocement

1. Pandangan perusahaan: 1. External driven,

environmental driven, reputation driven

2. Compliance 3. Internal driven

2. Motivasi CSR

perusahaan

1. Pandangan perusahaan tersebut dalam menjalankan CSR

2. Motivasi perusahaan dalam melaksanakan CSR

1. Data Sekunder: data dari PT. Indocement

2. Data Primer: Staf CSR PT. Indocement

1. Studi literatur/analisis dokumen

2. Wawancara

1. Analisa deskriptif

3. Mengetahui strategi pelaksanaan CSR dan pengembangan masyarakat PT. Indocement

1. Model strategi pelaksanaan CSR PT. Indocement: 1. Perusahaan

terlibat langsung

2. Melalui

1. Bagaimana model implementasi CSR PT. Indocement

2. Strategi pengembangan masyarakat PT. Indocement

1. Data Sekunder: laporan CSR dari PT. Indocement

2. Data

1. Studi literatur 2. Wawancara

1. Pengumpulan data

2. Analisa deskriptif

Page 120: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

103

yayasan/organisasi sosial

3. Bermitra dengan pihak lain

4. Membentuk atau bergabung dalam suatu konsorsium

2. Bentuk strategi pengembangan masyarakat: 1.rational-empirical, 2.normative-reeducative,

3. power-coersive

Primer: Staf PT. Indocement, observasi lapang, masyarakat sasaran program dan instansi terkait

4. Gambaran umum Desa Nambo, kabupaten Bogor,Jawa Barat

1. Lokasi Desa Nambo: Letak kelurahan, batas-batas kelurahan, luas kelurahan 2. Kondisi demografi

1. Sejarah dan konteks lokasi secara geografis

2. Struktur sosial masyarakat 3. Jumlah penduduk 4. Mata pencaharian 5. Kondisi tingkat pendidikan

1. Data Sekunder: laporan CSR dari PT. Indocement, data pemerintah setempat dan data instansi terkait

2. Data Primer: Pegawai PT. Indocement, observasi

1. Studi literatur 2. Wawancara

1. Penyajian data 2. Analisis data

Page 121: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

104

lapang, masyarakat sasaran program dan instansi terkait

5. Mengetahui dan mengkaji sejauh mana dampak pelaksanaan CSR PT Indocement beserta faktor-faktor yang mempengaruhi dampak program CSR tersebut.

1. Dampak program CSR terhadap masyarakat lokal

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dampak program CSR

1. Dampak program CSR terhadap masyarakat lokal

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dampak program CSR

1. Data Sekunder: laporan CSR dari PT. Indocement,

2. Data Primer: Staf PT. Indocement, observasi lapang

1. Studi literatur 2. Wawancara

mendalam

1. Pengumpulan data

2. Analisis data

Page 122: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

105

Lampiran 10. Catatan Harian Penelitian

1. Hari/Tanggal : Jumat, 4 Desember 2009 Pukul : 08.00-16.00 WIB Tempat : Kantor Desa Nambo dan Rumah Bpk Nurohim Nara Sumber : Bpk ROH Pekerjaan : Ketua LPM Desa Nambo dan Peternak

Hasil Wawancara : Sejarah Program Ternak Ayam Petelur Sejarah program peternak ayam petelur di Desa Nambo ini berawal dari

Pak ROH (32 tahun) yang merupakan seorang sarjana manajemen lulusan

Universitas Ibnu Khaldun yang mengikuti pelatihan ternak ayam Buras di Ciawi

pada tahun 2002. Pelatihan ini diikutinya setelah mendapatkan informasi dari

koran dan untuk mengisi waktu luangnya yang kosong karena masih menganggur

setelah lulus kuliah. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, Pak Rohim membeli

200 ekor ayam kampung pada tahun 2002 pada teman/gurunya di Cilodong.

Namun, ternaknya kemudian mati sebanyak 46 ekor. Karena melihat ternaknya

mati dan tidak juga bertelur, atas saran dari temannya di Cilodong, sisa ayam

kampungnya ditukar dengan 50 ekor ayam Arab yang merupakan ayam petelur.

Kegiatan usaha beternak ayam petelur ini, sementara ditinggalkan oleh

Pak ROH karena menikah tahun 2002 dan ayamnya diberikan kepada kakaknya di

Desa Nambo. Ternyata setelah ayamnya dipindah dan dipelihara di rumah

kakaknya yang bernama Pak EMD, ayam Arab ini langsung bertelur banyak.

Akhirnya pada tahun 2004, setelah pertemuan dalam BILIKOM (Bina

Lingkungan Komunikasi) antara PT. Indocement dengan warga Desa Nambo, Pak

ROH mengajukan pinjaman modal berupa 100 ekor Ayam Arab senilai lima juta

rupiah kepada PT. Indocement, yang saat itu masih diwakili oleh Pak SHT.

Sedangkan untuk sistem pengembalian pinjaman tersebut yaitu sekitar Rp.500.000

setiap bulannya. Setelah melihat potensi dari usaha ternak ayam petelur yang

dilakukan oleh Pak ROH dan keberhasilan Pak ROH untuk mengembalikan

pinjaman dari PT. Indocement, maka PT. Indocement bersama masyarakat Desa

Nambo berdiskusi dalam forum BILIKOM (Bina Lingkungan Komunikasi) yang

secara rutin dilakukan empat kali dalam setahun di semua desa binaan yang

berjumlah dua belas desa. Hasilnya disepakati untuk melaksanakan program

pelatihan ternak ayam petelur ini.

Page 123: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

106

2. Hari/Tanggal : Selasa, 8 Desember 2009 Pukul : 18.30-20.00 WIB Tempat : Housing PT. Indocement, Citeureup, Bogor Nara Sumber : Ibu DNV Pekerjaan : CSR Department Head Hasil Wawancara : CSR PT. Indocement

PT. Indocement memandang CSR “as a commitment”. Pernyataan ini

didasarkan atas konsep yang dijadikan prinsip pelaksanaan CSR PT. Indocement

ini, yaitu konsep sustain yakni menciptakan mutual understanding antara

masayarakat dan PT. Indocement, living harmony antara masyarakat dan PT.

Indocement, dan sense of belonging terhadap perusahaan PT. Indocement, serta

tentunya menciptakan benefit bagi PT. Indocement dan masyarakat. Selain itu,

PT. Indocement juga telah menganggarkan dana khusus setiap tahunnya dan

melakukan socio demography mapping analize and review untuk melaksanakan

program CSR.

Motivasi PT. Indocement dalam pelaksanaan program CSR bertujuan

untuk melakukan pembangunan hardware (pembangunan infrastruktur seperti

jalan dan jembatan) dan pembangunan software (pengetahuan dan keterampilan

masyarakat). Sehingga menciptakan kemandirian masyarakat (community self-

wellbeing) dalam upaya peningkatan ekonomi lokal dan mewariskannya kepada

generasi mendatang demi keberlanjutan hidup.”

Program CSR selain didiskusikan dalam forum BILIKOM, juga diawali

dengan adanya social mapping yaitu pemetaan dan survey yang dilakukan oleh

Departemen CSR PT. Indocement untuk mengetahui demografi, kondisi, dan

kebutuhan masyarakat Desa Nambo. Hasilnya adalah masih banyaknya warga

desa usia produktif yang menjadi pengangguran, yaitu 3657 orang (berdasarkan

data demografi Desa Nambo tahun 2009). Berdasarkan social maping Desa

Nambo dan potensi Desa Nambo berupa kemauan besar masyarakatnya untuk

berusaha (modal bergulir) serta tersedianya lahan, maka PT. Indocement

merancang program peternak ayam petelur di Desa Nambo.

Page 124: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

107

3. Hari/Tanggal : Kamis, 10 Desember 2009 Pukul : 13.30-15.00 WIB Tempat : Departemen CSR, PT. Indocement, Citeureup, Bogor Nara Sumber : Bpk SHT Pekerjaan : SDP Section Head (sampai 2008) Hasil Wawancara : Sejarah dan Dampak Program Ternak Ayam Petelur

Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement didasarkan atas

hasil survey kebutuhan masyarakat di lapang, socio demography mapping analize

and review yaitu dengan pemetaan dan survey langsung ke tempat pelaksanaan

CSR, dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sudah dianggarkan

tiap tahunnya. Program-program CSR PT. Indocement yang selama ini dijalankan

di dua belas desa binaan mengacu pada kegiatan lima aspek (The Five Pillars) dan

sustainable development project. Menurut Pak SHT (head of SDP Section-sampai

tahun 2008), konsep lima aspek (pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya,

agama, dan keamanan) telah dilaksanakan PT. Indocement sejak tahun 2001 di

bawah divisi security. Kegiatan yang dilaksanakan dalam lima aspek ini masih

sebatas charity. Akhirnya, pada akhir tahun 2008 kegiatan CSR PT. Indocement

ditambah dengan Sustainable Development Project yang lebih mengutamakan

keberlanjutan proyek CSR.

Program CD lima aspek ini dilaksanakan secara merata di dua belas desa

binaan. Setiap aspeknya memiliki penanggung jawab dari masing-masing staf

Departemen CSR yang akan saling berkoordinasi dengan CD Section Head, yaitu

Ibu LID. Masing-masing program di tiap aspek saling berkaitan, misalnya

program pelatihan peternak ayam petelur yang awalnya termasuk aspek

pendidikan. Namun, setelah program peternak ayam petelur ini disertai dengan

program UMKM dan bekerja sama dengan Bank Mandiri, maka program ini

beralih kepada aspek ekonomi.

PT. Indocement dalam program UMKM ini, memberikan insentif modal

untuk beternak telur berupa 100 ekor ayam Arab kepada Pak ROH sebagai ketua

LPM Desa Nambo pada tahun 2004. Usaha beternak telur ini terus berkembang

dan telah menarik minat tetangga Pak ROH. Hal ini mengakibatkan pada tahun

2006, menurut data yang diberikan oleh Pak SHT selaku SDP Section Head (yang

akan pensiun pada bulan April 2010) PT. Indocement kembali memberikan 500

ekor ayam Arab kepada lima orang, yaitu Bapak SAN, GUM, SAL, SUL, dan

Page 125: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

108

AMN, di mana masing-masing orang mendapatkan 100 ekor ayam Arab senilai

Rp5.000.000,00 dengan sistem pengembalian selama satu tahun (periode Februari

2006-Januari 2007). Ya, pembayaran setiap bulannya sekitar Rp500.000,00.

Sejak adanya program PKBL Bank Mandiri ini, menurut Pak SHT tercatat pada

Januari 2009 telah ada dua warga Desa Nambo yang telah menerima pinjaman,

yaitu Bapak ROH sebesar dua puluh juta rupiah dan Bapak EMD sebesar lima juta

rupiah.

Dampak ekonomi yang terjadi terhadap masyarakat Desa Nambo dari

adanya program ternak ayam petelur, yaitu terciptanya lapangan kerja baru bagi

masyarakat yaitu berusaha ternak ayam petelur ini. Lapangan kerja baru ini

berdampak pada menurunnya angka pengangguran di desa, yaitu sebanyak 15

orang dari total pengangguran 3657 orang dengan rincian 11 orang peternak ayam

petelur, 3 orang karyawan peternak, dan 1 orang pemasar/distributor. Selain itu,

penghasilan warga yang beternak ayam petelur ini yaitu sejumlah dua belas orang

juga meningkat dari usaha ayam petelur ini, yaitu dengan menjual kotoran

ayamnya untuk dijadikan pupuk yang dihargai Rp5.000,00 per karungnya. Rata-

rata dalam seminggu (tergantung jumlah ayam) dapat dihasilkan satu karung

kotoran. Dalam satu bulan bisa mendapat tambahan penghasilan sekitar

Rp20.000,00. Di sisi lain, dengan harga pupuk yang lebih murah dan berkualitas

ini dapat menguntungkan para petani, sehingga pendapatan petani pun dapat

meningkat.

4. Hari/Tanggal : Jumat, 11 Desember 2009 Pukul : 09.00-15.00 WIB Tempat : Rumah Bpk ROH Nara Sumber : Bpk Nurohim Pekerjaan : Ketua Kelompok Peternak Hidayah Alam Hasil Wawancara : Dampak Program Ternak Ayam Petelur Pada aspek pendidikan, program ini bertujuan untuk meningkatkan indeks

pembangunan manusia di Desa Nambo, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan masyarakat, serta merubah pola pikir masyarakat untuk dapat

menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berusaha. Tujuan ini direalisasikan

dengan pelatihan yang diadakan PT. Indocement pada tahun 2004 di kantor Desa

Nambo diikuti oleh 20 orang warga Desa Nambo dengan pelatih/tutor dari dosen

Page 126: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

109

peternakan IPB. Pelatihan yang ke dua dilaksanakan oleh PT. Indocement pada

tahun 2009 di Sekolah Magang Indocement dengan jumlah peserta 22 orang yang

mewakili dua belas desa binaan dengan narasumber yaitu Pak ROH (Ketua LPM

Desa Nambo dan Ketua kelompok ternak Hidayah Alam). Materi pelatihan yang

diberikan kepada masyarakat yaitu cara pembuatan pakan, pembuatan kandang,

jamu ayam, dan vaksinasi.

Dampak dari program pelatihan ternak ayam petelur ini secara langsung

adalah memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan pakan ayam, pembuatan

kandang, jamu ayam, dan vaksinasi kepada para peserta pelatihan sebanyak 25

orang Desa Nambo. Dampak dari program ini dapat dirasakan oleh peserta

pelatihan dari berbagai level masyarakat, mulai dari masyarakat biasa (di luar

pemerintahan desa yang bekerja sebagai petani atau buruh) hingga pemerintah

desa (Pak ROH-Ketua LPM Desa Nambo). Pola pikir peserta pelatihan juga

mengalami inovasi dengan memikirkan untuk berusaha ayam petelur setelah

mengikuti pelatihan, seperti yang dilakukan masyarakat yang tergabung dalam

kelompok ternak Hidayah Alam.

5. Hari/Tanggal : Rabu, 16 Desember 2009 Pukul : 09.00-14.00 WIB Tempat : Rumah Peternak, Desa Nambo Nara Sumber : Bpk NAN Pekerjaan : Peternak Ayam Hasil Wawancara : Kelompok Ternak Hidayah Alam

Masyarakat Desa Nambo yang berusaha ternak ayam petelur ini semuanya

tergabung dalam kelompok ternak Hidayah Alam, dengan ketua kelompok Bapak

ROH dan beranggotakan 10 orang lainnya, yaitu Pak EMN, MAS, JAM, NAN,

AMN, EMD, SAD, ARN, OJN, dan Pak SAL.

Kelompok Peternak Hidayah Alam ini dibentuk oleh Pak ROH pada tahun

2002 untuk membentuk jaringan pemasaran dan kerja sama antar peternak, serta

untuk mengembangkan usaha ternak ayam petelur setiap anggotanya. Untuk

menjadi anggota kelompok peternak ini tidak dikenakan biaya administrasi apa

pun. Usaha ternak ayam petelur di Desa Nambo dapat terlaksana sampai sekarang

atas peran Pak ROH yang juga merupakan Ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat) Desa Nambo.

Page 127: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

110

Hasil dari pelatihan yang telah dilaksanakan oleh PT. Indocement, Pak

ROH melihat adanya keseriusan, kemauan, dan potensi dari lima orang peserta

pelatihan tersebut, yaitu Pak SAN, GUM, SAL, SUL, dan Pak AMN. Kemudian

Pak ROH menjelaskan kepada lima orang tersebut tentang peluang untuk

mengajukan pinjaman modal ayam kepada PT. Indocement. Akhirnya kelima

orang tersebut menerima masing-masing 100 ekor ayam Arab senilai

Rp5.000.000,00 dari PT. Indocement pada tahun 2006 untuk periode

pengembalian pinjaman pada bulan Februari 2006-Januari 2007. Atas bimbingan

Pak ROH, kelima orang tersebut dapat mengembalikan pinjamannya tepat waktu.

Kendala secara umum yang dialami oleh anggota kelompok peternak

Hidayah Alam ini adalah modal untuk mengembangkan usahanya. Dalam hal

pemasaran, hampir semua peternak Hidayah Alam memasarkan telur ke agen

jamu di Pasar Cileungsi dan ada juga yang memasarkan telur melalui Pak ROH.

Sebagaian besar peternak telah mengetahui dari Pak ROH, bahwa terdapat

peluang untuk meminjam modal dari PT. Indocement dan program UMKM dari

PKBL Bank Mandiri. Namun, anggapan bahwa mereka adalah orang “bodoh”

membuat mereka takut untuk meminjam modal, karena khawatir tidak dapat

mengembalikannya. Seperti yang diinformasikan oleh Pak NAN yang merupakan

anggota kelompok peternak Hidayah Alam yaitu masalah saya untuk beternak

ayam petelur ini adalah modal. Saya tahu ada peluang untuk meminjam modal ke

PT. Indocement. Tapi, karena saya orang bodoh, SD saja tidak lulus, maka saya

takut untuk meminjam. Takut tidak bisa mengembalikannya. Saat pinjam modal

memang pegang banyak uang, tetapi besok sudah bingung lagi mau

mengembalikan pinjaman seperti apa.

6. Hari/Tanggal : Kamis, 17 Desember 2009 Pukul : 09.00-14.00 WIB Tempat : Rumah Peternak Hidayah Alam, Desa Nambo Nara Sumber : Bpk EMD dan Ibu EV Pekerjaan : Peternak Hidayah Alam Hasil Wawancara : Dampak Program Peternak Ayam Petelur

Usaha beternak ayam petelur ini setidaknya ikut mempengaruhi pola pikir

dan pola hidup dari para peternak ayam petelur yang awalnya hanya bekerja

sebagai petani maupun buruh (sekarang sudah banyak yang bekerja di pabrik,

Page 128: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

111

sehingga ternak mereka terlantar) dan rata-rata berpendidikan tingkat SLTP.

Seperti yang diinformasikan oleh Pak EMD yaitu pemikiran Saya saat ini, ketika

mendapatkan hasil lebih dari usaha beternak, lebih baik digunakan untuk membeli

ayam pitik (DOC) lagi atau untuk biaya sekolah anak dari pada ditabung. Karena

yang namanya beternak ayam resikonya besar dan tak terduga seperti ayam yang

mati atau tidak bertelur. Berbeda ketika saya bekerja di Kandang Roda yang sudah

pasti penghasilannya setiap bulan.

Pendapat yang sama diinformasikan oleh Ibu EV yang merupakan istri

dari Pak ROH (ketua kelompok ternak Hidayah Alam), yaitu usaha beternak ayam

itu harus dijadikan sampingan, jangan menjadi usaha pokok. Karena usaha ayam

itu tidak tentu untung dan ruginya. Ya kalau ayam mati dan tidak bertelur pasti

hitungannya jadi rugi. Kalau hitungan bersih untuk beternak telur memang

untung. Sejak beternak, Saya lebih memilih untuk tidak menabung, tetapi lebih ke

investasi dengan membelikan ayam dan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Perubahan pola pikir peternak di atas dapat dikatakan positif karena

dengan melakukan investasi berupa pembelian bibit ayam, dapat menjaga

keberlanjutan usaha dan tidak bergantung kepada pihak manapun. Namun, seiring

dengan ketidakpastian keuntungan yang diperoleh dari usaha ayam petelur ini

(ayam mati atau tidak bertelur) sehingga rugi dan mayoritas peternak telah

mendapatkan pekerjaan yang lebih pasti (bekerja di pabrik), mayoritas dari usaha

ternak mereka terlantar atau diurus oleh istrinya. Tetapi tidak ada yang

meninggalkan usaha ternak ini walaupun mengalami kerugian. Karena menurut

mereka usaha ayam ini telah menghidupi banyak orang, tidak hanya keluarga

mereka sendiri. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa usaha ayam ini dapat

dijadikan sampingan dan tambahan penghasilan mereka.

7. Hari/Tanggal : Senin, 21 Desember 2009 Pukul : 13.30-15.00 WIB Tempat : Departemen CSR, PT. Indocement, Citeureup, Bogor Nara Sumber : Ibu LID Pekerjaan : CD Section Head Hasil Wawancara : Program Ternak Ayam Petelur

Saat ini, program peternak ayam petelur ini berada di bawah koordinasi CD Section yang berdampak pada aspek ekonomi, seperti yang diinformasikan oleh Ibu LID (CD Section Head) tentang program ternak ayam petelur yang

Page 129: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

112

berdampak pada aspek ekonomi. Program ternak ayam petelur ini tergolong dalam aspek ekonomi yaitu program UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Hal ini dikarenakan adanya bantuan modal dengan sistem pinjaman dari PT. Indocement berdasarkan survey langsung berdasarkan demografi masyarakat. Program ini juga bekerjasama dengan PKBL Bank Mandiri sejak periode Agustus-Desember tahun 2008, di mana pinjaman dengan nilai kurang dari 5 juta rupiah dan jangka waktu pengembalian kurang dari 1 tahun, akan diberikan pinjaman oleh CD Section CSR Department. Sedangkan untuk pinjaman dengan nilai lebih dari 5 juta rupiah dan jangka waktu pengembalian lebih dari 1 tahun, akan diberikan pinjaman oleh Bank Mandiri.

8. Hari/Tanggal : Kamis, 24 Desember 2009 Pukul : 09.00-15.00 WIB Tempat : Desa Nambo Nara Sumber dan Pekerjaan : - Ibu ACH (Kader Posyandu), Bpk JAJ (Pemerintah

Desa Nambo), Pak NAS (Ketua Satgas Nambo), Ibu NAM (Ibu Rumah Tangga), Bpk END (Kepala Desa Nambo).

Hasil Wawancara: Dampak Program CD (PMT, Betonisasi Jalan, Pelatihan Linmas) dan SDP (Biogas), serta persepsi masyarakat.

Program PMT yang dilaksanakan satu bulan sekali ini menurut Ibu ACH

(kader posyandu) sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan bayi.

Program PMT ini sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan bayi,

karena makanan yang diberikan kepada bayi berupa susu dan biskuit.

Dampak dari program ini yang dirasakan oleh masyarakat Nambo adalah

dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang dirasakan sudah pasti

meningkatnya gizi dari bayi. Dari total 1053 balita, tidak ada satu pun yang

mengalami gizi buruk. Hal ini dikarenakan oleh kegiatan posyandu yang rutin

dilaksanakan minimal satu bulan satu kali dan ditambah dengan pemberian

makanan bergizi ini. Selain itu, kemauan ibu-ibu untuk membawa balita ke

posyandu juga mempengaruhi dampak program ini. Seperti yang diutarakan oleh

Ibu ACH (kader posyandu) yaitu kemauan ibu-ibu untuk membawa bayinya ke

posyandu sangat tinggi. Karena kebanyakan dari mereka menganggap kesehatan

bayi itu sangat penting untuk dijaga. Selain itu, pemberian makanan tambahan

secara gratis dari PT. Indocement ini juga mempengaruhi kemauan ibu-ibu untuk

membawa bayinya ke posyandu.

Program betonisasi jalan dusun II ini diawali dari adanya Musyawarah

Page 130: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

113

Rencana Pembangunan Desa (MUSRENBANGDES) dengan PT. Indocement,

seperti diinformasikan oleh Pak JAJ (35 tahun) yang merupakan Kepala Urusan

Ekonomi dan Pembangunan Desa Nambo sekaligus pelaksana program. Program

betonisasi jalan ini, diawali dengan MUSRENBANGDES antara masyarakat

dengan PT. Indocement. Masyarakat mengajukan program berdasarkan hak sosial

dan kebutuhan. Perusahaan menganalisa apakah kebutuhan ini pantas dijadikan

skala prioritas. Setelah terjadi sinkronisasi program dan perusahaan telah

menetapkan skala prioritas untuk program ini, maka program baru dapat

dilaksanakan.

Program ini dilaksanakan sesuai dengan instruksi dan koordinasi antar

pemerintah desa, serta transparan kepada masyarakat, agar ketika terjadi

pengaduan dari masyarakat terdapat bukti. Seperti diinformasikan Pak JAJ yaitu

setiap program/bantuan dari perusahaan ke desa, pasti melalui kantor desa. Secara

struktural, LPM yang akan mengkordinasikannya dengan Saya, BPD, dan tokoh

masyarakat, agar dapat dikomunikasikan kepada masyarakat dan terdapat legalitas

dalam pelaksanaannya.

Dampak negatif dirasakan oleh masyarakat yang mempunyai tanah

pemakaman yang ditembus oleh betonisasi jalan ini di RT 06. Namun, atas

dukungan dan pengertian yang diberikan oleh pemerintah desa kepada masyarakat

terkait bahwa dengan mengijinkan pembangunan jalan ini, manfaat sosial yang

dihasilkan lebih besar. Sehingga dapat dicapai kesepakatan bersama untuk

melanjutkan program ini.

Sikap dari pemerintah desa tersebut terlihat mendukung program dari

perusahaan. Namun, menurut Pak JAJ memang seperti itu yang harus dilakukan.

Pemerintah desa akan mendukung setiap program/bantuan perusahaan yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Karena memang hal tersebut merupakan hak-hak

sosial kami. Berbeda, ketika ada hak pribadi yang harus Kami perjuangkan kepada

perusahaan, maka Kami akan memperjuangkannya.

Sikap dari pemerintah desa ini yang menjadikan masyarakat Desa Nambo

tidak bergantung kepada perusahaan. Seperti yang diinformasikan oleh Pak JAJ.

Kami tidak ada ketergantungan dengan perusahaan. Jika perusahaan memiliki

itikad baik untuk membantu, maka Kami terima. Jika tidak, Kami tidak akan

Page 131: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

114

memaksa. Secara komunikasi memang Kami saling bergantung, tetapi secara

materi belum tentu kami saling bergantung.

Program pelatihan LINMAS ini didasarkan atas sinkronisasi kebutuhan

antara perusahaan dan Desa Nambo, yaitu keamanan. Hal ini dikarenakan Desa

Nambo merupakan desa yang termasuk Quary C (daerah pertambangan PT.

Indocement), sehingga menjaga keamanan secara swadaya juga perlu ditingkatkan

terkait dengan timbal balik kepentingan perusahaan dan desa.

Pelatihan LINMAS ini terdiri dari materi pengenalan dan pencegahan

kriminal (pencurian di areal Indocement) dan latihan fisik (baris-berbaris).

LINMAS yang terdiri dari dua orang setiap RT akan melakukan kordinasi dengan

PT. Indocement dan dua belas desa binaan dalam Rapat Kordinasi SATGAS

setiap tiga bulan satu kali. Dalam rapat ini, terdiri dari pemaparan laporan catatan

criminal dan situasi keamanan masing-masing desa. Dalam pelaksanaannya,

LINMAS ini berada di bawah Security Division PT. Indocement dan berkordinasi

dengan CSR Department yaitu Pak YAD selaku kordinator desa.

Dampak yang dirasakan oleh peserta pelatihan LINMAS ini adalah

sepenuhnya positif. Hal ini didasarkan atas partisipasi peserta pelatihan LINMAS

yang tinggi terhadap program (mengikuti awal pelatihan hingga rapat triwulan)

dan terkait dengan persepsi positif warga terhadap program CSR PT. Indocement.

Seperti yang diutarakan oleh Pak NAS (56 tahun) yang merupakan Ketua Satuan

Tugas (SATGAS) Desa Nambo. Menjaga keamanan desa sekaligus keamanan

peralatan Indocement Kami laksanakan dengan senang hati. hal ini dikarenakan

oleh toleransi yang selama ini ditunjukkan Indocement kepada warga Desa

Nambo. Penerima manfaat program ini juga merata mulai dari pemerintah desa

hingga perwakilan tiap RT. Menurut informasi yang didapatkan dari Ibu NAM,

kompor biogas ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu sejak memakai

kompor gas ini, yah kelebihannya tidak usah memakai kayu bakar lagi yang harus

saya cari jauh-jauh ke gunung dan tidak usah mengeluarkan biaya untuk membeli

minyak tanah lagi. Selain itu juga untuk memasak cepat sekali, bau api tidak bau,

dan berwarna biru. Sedangkan kelemahannya yaitu ketika mengurus kotoran sapi

untuk dapat masuk ke tabung selang biogas ini. Karena dalam satu hari

Page 132: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL … · DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi

115

dibutuhkan kotoran sapi sebanyak lima kilogram dan hanya menghasilkan nyala

api selama empat jam. Dengan adanya program ini, setidaknya pengeluaran Ibu

NAM sedikit berkurang, seperti untuk membeli minyak tanah maupun kayu bakar

untuk memasak.

Dampak yang dirasakan oleh Ibu NAM dan keluarga dari program ini

adalah dampak positif dan negatif. Dampak positif dirasakan karena menerima

pengetahuan tentang pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dengan kualitas api

yang bagus, mengurangi pengeluaran untuk kayu bakar dan minyak tanah.

Dampak negatif dari program ini adalah program ini masih sebatas percontohan,

padahal terdapat juga masyarakat Nambo yang memiliki sapi namun kesulitan

membeli kompor biogas karena harganya yang mahal, yaitu sekitar lima juta

rupiah. Pada akhirnya dapat menciptakan ketergantungan masyarakat kepada

perusahaan berupa penyediaan kompor biogas ini. Dampak dari program ini hanya

dapat dirasakan oleh level masyarakat tertentu, yaitu masyarakat yang mempunyai

minimal tiga ekor sapi.

Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaan persepsi masyarakat Desa

Nambo terhadap perusahaan dan program CSR-nya dipengaruhi oleh dampak

langsung atau tidak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini dapat

dipahami karena mereka menganggap bahwa semua lapisan masyarakat Desa

Nambo berhak mendapatkan manfaat secara langsung dari keberadaan perusahaan

yang mengambil manfaat dari desa mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak

END sebagai Kepala Desa Nambo yaitu Desa Nambo merupakan salah satu desa

binaan PT. Indocement. Perusahaan juga mengambil bahan baku dari Desa

Nambo. Oleh karena itu, sangat wajar jika seluruh warga Desa Nambo menuntut

kontribusi yang lebih dari perusahaan kepada peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Saat ini, memang program CSR Indocement telah dirasakan oleh

perwakilan tiap lapisan masyarakat. Yang jadi masalah adalah manfaat dari

program CSR ini belum dirasakan merata oleh seluruh masyarakat. Maka wajar

lah de, kalau persepsi warga terhadap perusahaan ada yang positif dan negatif.